Antonio Graceffo
Tiongkok sedang “mengembangkan basis data hayati terbesar di dunia”, kata Edward You, yang adalah petugas kontra-intelijen nasional Amerika Serikat untuk Teknologi Kedaruratan dan Disruptif. “Begitu Tiongkok memiliki akses ke data genetik anda, itu bukanlah sesuatu yang dapat anda ubah seperti kode PIN.”
Berlomba untuk mendominasi bioekonomi, Partai Komunis Tiongkok sedang menyusun sebuah basis medis, kesehatan, dan informasi genetik secara besar-besaran dari orang-orang di seluruh dunia, termasuk orang-orang Amerika Serikat.
Partai Komunis Tiongkok memperoleh bantuan perusahaan-perusahaan swasta untuk membantu mengumpulkan data genetik, yang dapat digabungkan dengan kemampuan superkomputer militer teratas untuk menemukan kelemahan genetik dalam sebuah populasi.
Senjata-senjata biologi kemudian dapat dikembangkan yang memangsa kelemahan-kelemahan genetik ini. Sebagai bagian dari kebijakan fusi militer-sipil Beijing, para ilmuwan Tiongkok, bersama dengan militer, telah melakukan penelitian di bidang ilmu otak, pengeditan gen, dan penciptaan genom-genom buatan.
Penelitian serupa dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja tentara-tentara Tiongkok. Kelompok BGI, dahulu adalah Institut Genomik-Genomik Beijing, adalah pemimpin proyek genom milik Partai Komunis Tiongkok, serta salah satu produsen uji-uji COVID-19 yang terkemuka. Kelompok BGI juga memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, menurut sebuah laporan tanggal 30 Januari oleh Reuters.
Kelompok BGI mengoperasikan proyek kloning babi terbesar di dunia. Setelah memanipulasi DNA babi dari generasi ke generasi, dengan sengaja menghasilkan babi yang lebih kecil atau lebih besar, lebih rentan terhadap penyakit-penyakit tertentu, atau kurang rentan terhadap orang lain, Partai Komunis Tiongkok memusatkan perhatian pada kemampuan untuk menghasilkan “tentara-tentara super.” Di antara proyek yang sedang berjalan adalah upaya Kelompok BGI untuk membuat tentara-tentara etnis Han Tiongkok kurang rentan terhadap penyakit ketinggian.
Kepala ilmuwan penyakit menular Kelompok BGI saat ini, Chen Weijun, termasuk di antara ilmuwan pertama yang mengurutkan urutan genom COVID-19, mengambil sampel dari sebuah rumah sakit militer di Wuhan.
Chen Weijun juga dikreditkan dengan paten pada alat-alat uji Kelompok BGI, yang telah didistribusikan ke seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Empat peneliti Kelompok BGI telah berafiliasi dengan Universitas Teknologi Pertahanan National, di bawah Komisi Militer Pusat Tiongkok, yang dipimpin oleh pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Universitas Teknologi Pertahanan National telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh Amerika Serikat sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Di bawah Xi Jinping, perusahaan-perusahaan teknologi swasta semakin banyak diintegrasikan ke dalam penelitian terkait militer. Pada tahun 2021, Kelompok BGI menawarkan untuk mendirikan pusat-pusat uji COVID di Amerika Serikat, tetapi para pejabat keamanan Amerika Serikat memperingatkan bahwa pusat-pusat uji tersebut tes akan memungkinkan Tiongkok untuk mendapatkan akses ke DNA Amerika Serikat, karena usapan memiliki materi genetik pada mereka.
Menurut Mike Orlando, kepala Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional, tidak ada pernyataan sertuju dari Amerika Serikat, tetapi setidaknya 18 negara lain mengizinkan Kelompok BGI untuk mengadakan pusat-pusat uji. Selain itu, kit-kit uji Kelompok BGI telah dikirim ke 180 negara.
Perusahaan pengujian medis Tiongkok secara teratur menggunakan DNA yang dikumpulkan dari subjek-subjek uji untuk penelitian lain. Kelompok hak asasi manusia mengatakan Partai Komunis Tiongkok sedang menggunakan data untuk tujuan keamanan seperti mengidentifikasi dan melacak Muslim Uighur. Selain itu, polisi Tiongkok sedang berupaya mengumpulkan sampel DNA dari 700 juta pria di Tiongkok, untuk melacak kriminal masa depan.
Tes keturunan rumah adalah cara lain yang dilakukan rezim Tiongkok untuk memperoleh DNA dari orang-orang Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat telah memperingatkan tentara, pelaut, penerbang, dan Angkatan Laut untuk menghindari perusahaan-perusahaan seperti Ancestry dan 23andMe, yang memiliki hubungan-hubungan dengan Tiongkok.
Diperkirakan 50 juta orang Amerika Serikat telah membayar untuk melakukan uji air liur untuk keturunan DNA mereka, menurut Bill Evanina, mantan Direktur Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan National Amerika Serikat.
Firma Tiongkok Wu Xi Biologics membeli sebuah pabrik manufaktur Pfizer di Tiongkok dan telah mendirikan sebuah fasilitas produksi di Massachusetts.
Pada tahun 2015, Wu Xi Biologics juga membeli saham di 23andMe. Wu Xi Biologics sekarang memiliki lokasi-lokasi di Pennsylvania, Massachusetts, dan New Jersey, serta sebuah pabrik obat di Delaware, yang dibangun dengan hibah negara.
Kelompok BGI memperoleh sebagian pendapatannya dengan cara menjual layanan pengurutan genetik ke universitas-universitas dan sistem-sistem kesehatan di seluruh dunia. Kelompok BGI juga telah membeli firma-firma genomik Amerika Serikat sejak 2013, dan sekarang memiliki banyak kemitraan dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang terlibat dalam pengurutan gen. Dalam setiap pengaturan-pengaturan ini, Kelompok BGI memperoleh akses ke data genetik.
Di bawah Undang-Undang Intelijen Nasional Tiongkok, semua data yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, bahkan di luar negeri, harus diserahkan ke Partai Komunis Tiongkok bila diminta.
Komite Investasi Asing di Amerika Serikat memperingatkan bahwa firma-firma Tiongkok berinvestasi di perusahaan Amerika Serikat dengan harapan mendapatkan akses ke data Amerika Serikat. Tahun lalu, Komite Investasi Asing di Amerika Serikat memblokir sebuah firma Tiongkok untuk membeli sebuah klinik kesuburan di California, yang berlokasi di dekat dengan enam pangkalan militer Amerika Serikat.
ekhawatiran tersebut adalah bahwa tidak hanya karena Partai Komunis Tiongkok akan mendapatkan akses ke data genetik tentara Amerika Serikat, tetapi juga data anak-anak tentara Amerika Serikat akan yang belum lahir.
Terlepas dari bahaya-bahaya yang nyata, tahun ini, pemerintahan Joe Biden menandatangani sebuah kesepakatan senilai USD 1,3 miliar dengan iHealth Labs, sebuah unit firma Tiongkok Andon Health Co., untuk alat-alat uji COVID di dalam negeri Amerika Serikat. Hal tersebut adalah bagian inisiatif pemerintahan Joe Biden untuk menyediakan 1 miliar uji COVID-19 yang cepat dan gratis untuk orang-orang Amerika Serikat.
Olimpiade Musim Dingin akan memberikan sebuah kesempatan yang sempurna untuk mengumpulkan data DNA. Para atlet dan pelatih Olimpiade diharuskan melakukan uji COVID setiap hari, sementara personel media dan peserta lainnya juga akan akan diuji secara teratur. Ini berarti Partai Komunis Tiongkok akan memiliki materi genetik setiap orang yang menghadiri Olimpiade tersebut.
Para hadirin juga diharuskan mengunduh sebuah aplikasi kesehatan yang disetujui pemerintah Tiongkok, yang telah terbukti memiliki kelemahan keamanan. Para ahli keamanan internet memperingatkan bahwa aplikasi tersebut akan dapat mengumpulkan data pengguna, yang dikombinasikan dengan informasi genetik, dapat dimasukkan ke dalam proyek kecerdasan buatan dan proyek genom Tiongkok yang dilakukan secara besar-besaran. (Vv)
Antonio Graceffo, Ph.D., telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai dan meraih gelar MBA Tiongkok dari Universitas Jiaotong Shanghai. Graceffo bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy.”