NTDTV.com
Pada 24 Februari pagi waktu setempat di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato di televisi yang mengumumkan peluncuran “operasi militer khusus” di wilayah Donbas di Ukraina timur. Namun operasi militer Rusia tidak hanya terbatas di wilayah bagian timur Ukraina.
Tak lama setelah pidato Putin, Rusia memulai serangan besar-besaran, dan sejumlah instalasi militer di Ukraina diserang oleh pasukan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa semua tugas angkatan bersenjata Federasi Rusia telah selesai pada 24 Februari, dan 83 infrastruktur militer darat di Ukraina lumpuh akibat serangan itu.
Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari itu, ada 137 orang warga Ukraina tewas dan 316 orang lainnya terluka setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran.
Presiden Zelensky mengatakan dalam konferensi pers pada 24 Februari bahwa Ukraina telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia.
Pentagon memerintahkan untuk mengirim sekitar 7.000 pasukan tambahan ke Eropa setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina, tetapi militer AS tidak akan berperang dengan Rusia di Ukraina.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato nasional tentang situasi di Ukraina, mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Ia mengatakan bahwa AS tidak melakukannya sendiri, 27 anggota Uni Eropa dan G7 akan ikut memberikan sanksi terhadap Rusia.
Sanksi yang diumumkan oleh Joe Biden dalam pidatonya meliputi :
Membatasi Rusia menggunakan dolar AS dan euro, poundsterling dan yen dalam melakukan perdagangan.
Menghentikan pendanaan dan pengembangan kemampuan militer Rusia.
Melemahkan kemampuan persaingan Rusia dalam ekonomi teknologi tinggi abad ke-21.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada bank-bank Rusia yang secara kolektif memiliki aset sekitar USD. 1 triliun.
Biden menambahkan : “Kami juga telah memblokir empat bank besar lainnya. Itu berarti semua aset mereka di AS akan dibekukan”. (sin)