ETIndonesia – Pemerintah menghapus persyaratan menunjukkan hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dan Antigen negatif yang selama ini digunakan dalam perjalanan darat, udara dan laut.
“Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi udara, darat dan laut yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap, sudah tidak perlu menunjukkan test antigen maupun PCR negatif,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Koordinator PPKM Jawa – Bali, Luhut B. Panjaitan, dalam konfrensi pers daring di akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/3/2022).
Hal demikian disampaikannya dalam rangka menuju transisi aktivitas normal. Selain itu, ketika semakin membaiknya penanganan pandemi di Indonesia. Apalagi tren kasus harian dan kondisi rawap inap nasional terus mengalami penurunan secara signifikan.
Menurut Luhut, aturan tersebut segera diterapkan.”Ini akan ditetapkan dalam surat edaran yang akan diterbitkan oleh kementerian dan lembaga terkait,” tambahnya.
Tak hanya sebatas menghapus persyaratan PCR dan Antigen dalam perjalanan domestik, kehadiran penonton dengan kapasitas tertentu dalam kompetisi olaharga juga akan diberlakukan. Meski demikian, para penonton harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan.
“Seluruh kompetisi olahrga sudah dapat menerima penonton dengan syarat sudah melakukan vaksinasi booster dan mengunakan peduli lindungi dengan kapasitas sebagai berikut, level 4 dengan 25 persen, Level 3 50 persen, level 2 75 persen, dan level 1 100 persen,” jelasnya.
Luhut menegaskan kebijakan yang diambil oleh pemerintah ini, berdasarkan masukan dari para pakar dan ahli pada bidang masing-masing. Tak hanya sebatas itu, dilengkapi dengan peta jalan prinsip kehati-hatian secara bertahap, bertingkat dan berlanjut untuk menavigasi hal yang tak diinginkan.
“Kami tegaskan ini bukan dilakukan secara terburu-buru, kita harus siap menuju kebijakan transisi secara bertahap dengan menerapkan kebijakan berbasiskan data yang ada,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Luhut meminta dukungan semua pihak untuk mewujudkan proses transisi secara bertahap dari pandemi ke endemi.
“Semua upaya pada hari ini, perlu didukung dengan keterlibatan masyarakat dengan baik agar berdampingan bersama dengan COVID-19, nantinya hanya bukan selogan semata,” jelasnya. (asr)