oleh Zhao Fenghua – NTDTV.com
Pihak berwenang Ukraina melaporkan bahwa sebuah rumah sakit bersalin di kota Mariupol telah diserang pasukan artileri Rusia pada Rabu 9 Maret, yang menyebabkan beberapa wanita hamil dan anak-anak terkubur di bawah reruntuhan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan Rusia terhadap warga sipil, menyebutnya sebagai kekejaman yang merupakan kejahatan perang. Dia juga meminta NATO untuk menetapkan zona larangan terbang di atas wilayah udara Ukraina.
Sebelum pengeboman, Rusia telah menyetujui gencatan senjata 12 jam untuk memungkinkan pengungsi meninggalkan lokasi, tetapi tembakan artileri akhirnya terjadi.
Dewan Kota Mariupol merilis video pengeboman rumah sakit dan menuduh tentara Rusia menjatuhkan beberapa bom ke rumah sakit.
Seorang pejabat senior pertahanan AS pada Selasa mengatakan, Kota Mariupol yang telah dikepung oleh pasukan Rusia selama berhari-hari, telah menyebabkan aliran listrik dan air bersih di kota itu terputus, tetapi pasukan Rusia belum merebut kota itu.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dengan menyandera 300.000 orang warga sipil di Mariupol.
Pihak Ukraina mengatakan bahwa pihaknya sedang menghitung berapa banyak korban yang disebabkan oleh pemboman rumah sakit bersalin tersebut. (Sin)