oleh Liu Jingye
“Laba-laba parasut” seukuran telapak tangan manusia yang berasal dari Jepang, saat ini sedang menyerang Georgia, Amerika Serikat. Para ahli memprediksi bahwa laba-laba tersebut dapat menyebar ke seluruh Pantai Timur Amerika Serikat dalam waktu singkat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Georgia, baru-baru ini memperkirakan bahwa spesies invasif tersebut pertama-tama akan mengkhawatirkan masyarakat di Georgia dan kemudian menyebar ke daerah lain di sepanjang pantai timur.
“Tidak ada pemangsa, tidak ada yang mampu mengendalikan jumlah mereka di habitat baru ini, tetapi mereka memiliki lingkungan berkembang biak yang sempurna di sini”, kata Benjamin Frick, seorang sarjana ekologi di Universitas Georgia dan salah satu penulis studi tersebut.
Laba-laba ini disebut ‘Laba-Laba Joro’ dengan 8 kakinya memanjang hingga 3 inci panjangnya. Para ahli percaya bahwa laba-laba ini memiliki karakteristik tahan dingin, yang membuatnya mudah berkembang biak dan menyebar.
Para peneliti di Universitas Georgia mengatakan bahwa, ketika mereka menempatkan laba-laba ini ke dalam tempat yang bersuhu di bawah titik beku, menemukan sebagian besar dari mereka masih dalam kondisi baik-baik saja setelah beberapa menit berlalu.
Para peneliti juga menemukan, jaring yang dibuat oleh laba-laba Joro dapat berfungsi seperti parasut yang dapat membawa laba-laba terbang saat tertiup angin. Rute penyebaran utama lainnya adalah bersembunyi di dalam kopor pelancong untuk ikut ke mana saja kopor itu pergi.
Berita baiknya adalah meskipun penampilannya yang tampak ganas, laba-laba ini hanya berdampak kecil pada ekosistem di kawasan itu. Racun laba-laba ini juga sangat kecil, dan orang yang tergigit secara tidak sengaja umumnya tidak perlu mencari pertolongan medis.
Frick mengatakan bahwa masyarakat yang kedatangan “laba-laba parasut” ini bisa melihat mereka membuat jaring-jaring pada musim antara panas dan gugur tahun ini. (sin)