Bi Xinci dan Lin Mingdi – NTD
Sebanyak tiga tentara asing yang berperang untuk Ukraina dijatuhi hukuman mati pada 9 Juni. Inggris mengutuknya dan meluncurkan operasi penyelamatan.
Di sisi lain, Ukraina menuduh tentara Rusia menghancurkan lumbung pangan di pelabuhan Laut Hitam. Tindakan Rusia dinilai memperburuk krisis pangan global.
Pada hari Kamis 9 Juni, sebuah pengadilan di wilayah Donetsk yang memisahkan diri dan pro-Rusia menjatuhkan hukuman mati kepada dua warga Inggris dan seorang warga Maroko karena dituduh berperang untuk Ukraina.
Hakim pengadilan Donetsk dalam vonisnya berkata : “Aiden Aslin dijatuhi hukuman mati karena beberapa kejahatan”.
Hakim pengadilan Donetsk juga berkata : “Apakah Anda mengubah posisi Anda sekarang karena Anda belum mengakui kejahatan itu?”
Terpidana Maroko Brahim Saadoun berkata: “Ya, saya mengaku bersalah.”
Terpidana yang dihukum yang berasal dari Inggris Aiden Aslin, Sean Pinner dan dari Maroko Brahim Saadoun ditangkap saat berperang untuk Ukraina setelah invasi Rusia.
Sebuah pengadilan pro-Rusia, mendakwa mereka dengan aktivitas tentara bayaran. Mereka dituduh merebut kekuasaan dengan kekerasan menggulingkan tatanan konstitusional.
Sebagai tanggapan, juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan hukuman mati merupakan pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss di Twitter pada hari Kamis menulis : “Benar-benar mengutuk hukuman mati terhadap Aiden Aslin dan Sean Pinner oleh proksi Rusia di Ukraina Timur. Mereka adalah tawanan perang, ini adalah pengadilan palsu yang sepenuhnya melanggar hukum.”
Dalam tweet terpisah, Truss juga mengatakan dia telah berbicara dengan menteri luar negeri Ukraina untuk membahas penyelamatan kedua warga Inggris tersebut.
Robert Jenrick, Menteri Perumahan, Komunitas dan Pemerintahan Lokal mengatakan hal demikian adalah pelanggaran hukum internasional paling serius. Orang-orang ini harus segera dibebaskan dan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka.”
Pada saat yang sama, masalah ekspor gandum Ukraina masih belum terselesaikan.
Saat ini, gandum Ukraina sudah matang dan musim panen semakin dekat, tetapi ada kekhawatiran apakah gandum tersebut dapat diekspor.
Sementara itu, sebuah perusahaan swasta di California merilis video pada Selasa 7 Juni yang menunjukkan bahwa lumbung di kota pelabuhan Nikolayev di Laut Hitam Ukraina, dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Gubernur Wilayah setempat, Nikolayev Vita Likin: “Mereka ingin melakukan ini karena mereka mencoba membuka Laut Hitam untuk perdagangan.”
Pihak berwenang Ukraina menuduh Rusia menembaki dan menghancurkan gudang biji-bijian selama akhir pekan, hal demikian sebagai upaya untuk memaksa dunia membuka kembali Laut Hitam dengan persyaratan Moskow. (hui)