oleh Li Xin
Amerika Serikat saat ini sedang menyelenggarakan pemilihan paruh waktu. Pada saat yang sama, perhatian pada pemilihan presiden 2024, terutama mengenai kandidat dari Partai Republik juga terus menunjukkan peningkatan
Menurut perkiraan dari berbagai organisasi politik dan media di Amerika Serikat saat ini, Para calon potensial dari Partai Republik untuk mengikuti pemilihan presiden AS tahun 2024 adalah sebagai berikut :
Mantan Presiden Donald Trump
Trump adalah kandidat terkuat, meskipun ia masih menghadapi sejumlah faktor yang mengganggunya.
Banyak nominasi Partai Republik dipandang sebagai ujian kuat pengaruh Trump dalam pemilihan pendahuluan paruh waktu baru-baru ini. Meskipun ada kandidat yang kurang beruntung, namun kandidat yang didukung oleh Trump sebagian besar memenangkan nominasi partai dan akan menghadapi Demokrat untuk menguasai Kongres pada bulan November tahun ini.
Komite khusus DPR AS yang menyelidiki insiden di gedung kongres pada 6 Januari 2021 juga kembali menempatkan Trump dalam sorotan khusus. Belum jelas seberapa besar tekanan politik baru yang akan diberikan oleh komite yang akhir-akhir ini terus mengadakan serentetan dengar pendapat publik. Dan seberapa besar pengaruhnya terhadap diri Trump ?
Gubernur Florida Ronald Dion DeSantis
Selain Trump, Gubernur Florida Ron DeSantis saat ini adalah salah satu kandidat presiden paling populer di kalangan pemilih dari Partai Republik AS.
Dalam jajak pendapat di awal bulan ini yang diselenggarakan di Western Conservative Summit oleh Centennial Institute, sebuah think tank di Colorado Christian University, di antara para peserta yang diajukan dalam jajak pendapat tersebut, 71,01% orang responden mendukung DeSantis untuk kursi kepresidenan, sementara tingkat dukungan Trump yang 67,68% menempati urutan kedua.
Ini adalah ketiga kalinya Ron DeSantis memimpin Trump dalam jajak pendapat. DeSantis juga unggul atas Trump dengan suara 74,1% melawan 71,4% pada jajak pendapat di KTT Konservatif Barat tahun lalu.
Dalam jajak pendapat lain di konvensi Partai Republik Wisconsin awal tahun ini, DeSantis juga unggul dengan 38% suara sementara Trump hanya memperoleh 32% suara.
Meskipun Trump masih unggul dalam sebagian besar jajak pendapat lain, tetapi dari catatan jajak pendapat DeSantis yang cukup menyolok ini menunjukkan bahwa jika Trump memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai presiden, maka Ronald Dion DeSantis menjadi calon yang paling berpotensial dari Partai Republik untuk mengikuti pemilihan presiden tahun 2024.
DeSantis tidak hanya salah satu pemimpin ideologis konservatif, ia juga seorang penggalang dana besar. Pada musim semi tahun ini, dia berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD. 100 juta untuk tawaran pemilihannya kembali.
Mantan Wapres AS Mike Pence
Mike Pence, adalah wakil presiden pemerintahan Trump dan calon wakil presiden Trump dalam pencalonannya pada pemilihan ulang tahun 2020. Tetapi masalah ia telah menyimpang dari harapan Trump sebelumnya ketika memimpin sertifikasi Kongres untuk pemilihan presiden 2020 sebagai presiden Senat telah memicu kemarahan dari banyak pendukung Trump. Sehingga terlepas Mike Pence memperoleh dukungan dari pendirian Republik, namun dia sulit bisa lepas dari antipati para basis pendukung Partai Republik.
Dalam pemilihan pendahuluan gubernur Georgia pada akhir bulan Mei tahun ini, Mike Pence hadir dalam rapat umum kampanye langsung untuk mendukung kandidat pemilihan ulang Brian Kemp, kandidat dari Partai Republik yang ditentang dan dikritik oleh Trump atas masalah integritasnya dalam pemilihan umum tahun 2020.
Dalam jajak pendapat di KTT Konservatif Barat pada 4 Juni, Pence hanya memperoleh 14,36% suara untuk calon presiden 2024. Ia berada di urutan kesepuluh di antara peserta pemungutan suara, jauh di bawah DeSantis dan Trump.
Senator Texas Rafael Edward “Ted” Cruz
Senator Texas Ted Cruz, seorang konservatif yang gigih, berada di urutan kedua di belakang Trump pada jajak pendapat 2016 Partai Republik dalam proses pencalonan presiden.
Cruz, yang telah menjadi sorotan nasional selama bertahun-tahun, akan menjadi pesaing kuat dalam pemilihan presiden 2024.
Namun, pencalonan diri Cruz masih menghadapi sebuah faktor hambatan, yakni ia menghadapi tawaran pemilihan ulang untuk Senat pada tahun 2024 yang jelas akan memperumit keputusannya.
Mantan Menlu AS Mike Pompeo
Sebelum menjabat sebagai direktur CIA dan menteri luar negeri, Mike Pompeo menjabat tiga periode di Kongres. Tapi dia tidak pernah mencalonkan diri untuk jabatan terpilih di seluruh negara bagian.
Pompeo, yang dulu menjalankan banyak agenda kebijakan luar negeri pemerintahan Trump, memahami keinginan Trump dan para pendukung Trump. Ia berpotensi untuk mendapatkan lebih banyak suara dari para pendukung Trump.
Senator dari Carolina Selatan Timothy Eugene “Tim” Scott
Tim Scott adalah satu-satunya senator Partai Republik kulit hitam. Dia nyaris tidak memiliki musuh dan kabarnya, sulit menemukan orang yang menjelek-jelekkan dirinya. Hal mana membuat dirinya lebih mudah untuk menyatukan para anggota dalam partai yang pro-Trump dengan yang anti-Trump.
Tetapi apakah Tim Scott memiliki cukup aspirasi untuk mencalonkan diri sebagai presiden masih menjadi pertanyaan, dan kabarnya dia lebih senang untuk kembali pada kehidupan pribadinya.
Mantan Dubes AS untuk PBB Nimrata Nikki Haley
Nikki Haley telah lama dianggap sebagai bintang politik yang sedang naik daun di Partai Republik. Sebelum menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB, putri imigran India ini telah dua kali terpilih sebagai gubernur Carolina Selatan dan menjadi gubernur wanita pertama negara bagian itu.
Tetapi Haley mengkritik Trump setelah insiden 6 Januari 2021, dengan mengatakan : “Dia (Trump) berada di jalan yang seharusnya tidak dia tempuh, dan kita seharusnya tidak mengikutinya”. Dengan demikian, ia kehilangan kepercayaan dari para pendukung Trump.
Mengingat reaksi keras dari pemilih Partai Republik, Nikky Haley mengatakan pada bulan April 2021 bahwa jika Trump mencalonkan diri dalam pemilihan 2024, dia tidak akan mencalonkan diri.
Gubernur Dakota Selatan Kristi Lynn Noem
Gubernur Dakota Selatan Kristi Noem adalah seorang konservatif gigih yang sangat menentang apa yang disebut kebijakan inklusif LGBTQ+ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, dll.) yang diberlakukan pemerintahan Biden. Pada awal bulan ini, ia juga memperingatkan bahwa dirinya akan menuntut administrasi Biden atas Upaya USDA untuk mengaitkan promosi kebijakan LGBTQ+ dengan penyediaan makan siang sekolah umum.
Tahun lalu, dia juga dengan keras menentang pengajaran Proyek 1619 di sekolah umum. Tuduhan bahwa versi sejarah Amerika yang diajarkan di bawah program ini penuh dengan pernyataan palsu dan menyesatkan dan dirancang untuk menulis ulang sejarah Amerika melalui perspektif sayap kiri.
Noam, sekutu Trump, populer di kalangan pemilih Partai Republik. Jika Trump mencalonkan diri, dia kemungkinan akan menjadi calon wakil presiden Trump. Tapi dia bisa menghadapi kesulitan jika dia “masuk” Gedung Putih sendirian, karena Dakota Selatan jauh dari pusat media, pusat keuangan dan bukan negara bagian yang paling mudah untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Senator Arkansas Tom Bryant Cotton
Tom Cotton juga merupakan salah satu calon presiden 2024 yang potensial. Dia bertemu dengan beberapa donor dan penasihat top di sebuah hotel di Washington, D.C. Selasa lalu dan mengatakan dia tidak akan memutuskan apakah akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu tahun 2024 sampai pemilihan paruh waktu pada bulan November. Demikian Fox News melaporkan. (sin)