TANG HAO
Novel ini meskipun pendek tetapi sangat menarik, dan sepenuhnya mengungkap rahasia dan karakteristik komunisme, yaitu “Peternakan Hewan (Animal Farm)”.
“Peternakan Hewan” pertama kali diterbitkan ketika Perang Dunia Kedua hampir berakhir di Inggris pada Agustus 1945, sudah lebih dari 75 tahun, entah adakah di antara teman pembaca kita yang lebih tua dari buku ini?
Setelah diterbitkan, “Peternakan Hewan” memperoleh pujian secara luas, dan berturut- turut telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, lalu beberapa edisi baru telah dirilis, sebagai contoh, edisi ulang tahun ke-50 yang memuat gambar ekor babi pada sampul depannya; setelah hari ulang tahun ke-70, diterbitkan pula edisi ulang tahun ke-70 yang diselipi foto/gambar. Buku ini juga merupakan novel favorit pribadi penulis.
Kemudian, “Peternakan Hewan” juga dipilih oleh Majalah Time sebagai salah satu dari “100 Novel Besar Sejarah”, dan dalam dunia yang berbahasa Mandarin juga ada banyak terjemahannya.
Pada hakikatnya, “Peternakan Hewan” telah dibuatkan versi film kartunnya pada 1954, versi filmnya dirilis kurang dari 10 tahun setelah buku itu diterbitkan. Hanya saja saya pribadi masih merasa bahwa versi novel akan lebih seru dan kaya, selain itu juga lebih mendalam.
Karena Orwell adalah salah satu penulis terbaik di dunia berbahasa Inggris. Dia juga menganjurkan enam aturan penulisan, yang kemudian dikenal sebagai “Enam Saran Penulisan”, yang masih digunakan sebagai standar hingga hari ini. Itu sebabnya bukunya bisa jauh lebih baik daripada filmnya.
Bab 1: Siapakah George Orwell?
Berbicara tentang Orwell, sebagian besar teman-teman tentu pernah mendengar nama besarnya, bagaimanapun dua novelnya: “Peternakan Hewan” dan “1984” semuanya dianggap sebagai karya klasik “dystopian” atau anti-komunis.
Namun, Orwell sebenarnya adalah nama samaran, nama aslinya adalah Eric Blair, ia dilahirkan pada 1903 di India, yang pada waktu itu masih diperintah oleh Inggris, dan kemudian dibesarkan di Inggris, tetapi hidupnya tidak seperti yang disebut sebagai “Pemenang (dalam) Kehidupan”. Sebelum menjadi penulis, ia pernah bekerja sebagai polisi, guru home schooling, pegawai toko buku, dan lain sebagainya, serta berkeliling di kalangan masyarakat bawah, sehingga ia kemudian pernah mendukung sosialisme dan berhaluan kiri.
Namun, tepat setelah Stalin menjadi pemimpin Partai Komunis Uni Soviet, Orwell menyaksikan sendiri bagaimana Stalin secara brutal melancarkan pertarungan di dalam negeri dan membersihkan musuh-musuh politiknya, dan juga telah menyaksikan Uni Soviet menjadi sebuah negara lain dengan tirani totaliter, jadi Orwell mulai merenungkan sosialisme dan komunisme, dan akhirnya menulis “Peternakan Hewan” dan “1984”, dua karya klasik anti-komunis dan anti-totaliter.
Bab 2: Ringkasan Plot “Peternakan Hewan”
“Peternakan Hewan”, panjangnya relatif singkat dan kontennya mudah didekati. Buku ini adalah novel bergaya “fabel” yang sangat khas, melalui penggambaran hubungan sosial antara kelompok hewan melalui tulisan antropomorfik, dan digunakan untuk menyindir komunisme pada waktu itu, yaitu Stalin dan PKUS (Partai Komunis Uni Soviet).
Namun, selama Perang Dunia II, hubungan Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet termasuk beraliansi, dan mereka berada dalam kubu Negara Sekutu, sehingga penerbit di Inggris dan Amerika Serikat pada awalnya enggan menerbitkan buku ini; hingga setelah perang usai, baru ada yang mau mempublikasikannya, dan setelah dipublikasikan ternyata sangat menggemparkan.
Mengenai jalan cerita “Peternakan Hewan”, menurut saya sebaiknya tidak terlalu banyak dibahas agar tidak memengaruhi minat baca semua orang, bukankah bagian yang paling menarik dari setiap novel adalah plotnya?
Tapi izinkan saya memberikan gambaran singkat: Buku ini menggambarkan sekelompok hewan di sebuah peternakan, pada suatu hari, mereka memberontak terhadap pemilik peternakan dan mengusirnya, maka hewan hewan itu pun mengelola peternakan itu sendiri, tetapi kelompok babi di peternakan mengandalkan trik kecil mereka, telah menjadi pemilik baru peternakan, selangkah demi selangkah melalui berbagai cara dan tipu daya mengubah peternakan menjadi masyarakat totaliter komunisme berskala kecil.
Detail plot novel dan dialog manusia pelakunya, eh salah, itu adalah dialog hewan, adalah yang merupakan inti dari novel, jadi lebih baik meninggalkan bagian yang indah ini untuk Anda nikmati sendiri.
Tapi salah satu teknik penulisan Orwell yang paling saya kagumi adalah dia mene- tapkan para pemimpin komunisme sebagai “babi”, ia memilih sekelompok babi sebagai perwakilan dari blok komunisme, mereka se- rakah, licik, dan malas. Dalam poin ini adalah ejekan yang sangat akurat, juga merupakan “kiasan hitam tingkat tinggi” yang sangat cerdas. Lihatlah pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) saat ini, bukankah kebanyakan adalah orang dengan moralitas seperti ini?
Bab 3: “Peternakan Hewan” Mengungkap Sembilan Rahasia Besar Komunisme
Nah, selanjutnya yang ingin penulis bagikan dari sudut pandang pribadi ialah, bagaimana buku ini menguraikan dan mengkritik tirani totaliter komunisme. Menurut saya, “Peternakan Hewan” telah mengungkapkan setidaknya sembilan rahasia komunisme dengan sangat gamblang dan tepat:
Rahasia 1: Menjanjikan “Visi Indah” untuk Membujuk Rakyat agar Bergabung
Seperti kita ketahui bersama, pada awal komunisme diperkenalkan, ia mengklaim hendak menghancurkan sistem kelas dan memusnahkan penindasan, serta menjadikan dunia sebagai “surga di bumi” yang tanpa kelas, tanpa penindasan, dan semua orang sama rata, slogan-slogan ini digunakan untuk mengelabui orang banyak.
Hal yang sama terjadi juga di “Peternakan Hewan”, begitu dimulai terlihat seekor babi bernama “Mayor Tua (Old Major)”, ketika menjelang mati, ia mengumpulkan semua hewan dan memberitahu mereka sebuah “mimpi” yang indah, dalam mimpi itu semua hewan hidup bebas dan bahagia, tetapi manusia adalah musuh terbesar yang menghalangi hewan untuk menjalani kehidupan yang indah.
Jadi Mayor Tua memberitahu mereka be- berapa prinsip penting, termasuk “Semua hewan adalah sama” dan “Mereka yang berjalan dengan dua kaki adalah musuh, dan mereka yang berjalan dengan empat kaki atau bersayap adalah teman”, juga mengajari mereka
menyanyikan lagu Songs of England. Coba kita renungkan, bukankah “mimpi” besar yang dibicarakan oleh mayor tua, dan dogma serta lagu yang ia ajarkan, semuanya sangat mirip dengan Partai Komunis?
Rahasia 2: Memerintah dengan Kebohongan dan Menipu Rakyat
Seperti yang kita ketahui, baik itu rezim komunis atau rezim sosialisme, cara paling terampil mereka dalam memerintah adalah dengan “dusta”, menggunakan segala macam kebohongan untuk menipu rakyat. Karena biaya yang terendah adalah “dusta”, selama Partai Komunis Tiongkok tidak memiliki garis dasar moralitas dan tidak memiliki hati nurani, maka mereka dapat menggunakan segala macam kebohongan untuk menipu masyarakat yang berhati baik.
Ini juga digambarkan berkali-kali dalam “Peternakan Hewan”. Misalnya, Mayor Tua memberitahu para hewan bahwa manusia adalah musuh, maka setelah hewan-hewan itu mengusir majikan peternakan, mereka berhenti berhubungan dengan manusia. Namun, kemudian pemimpin babi mereka, yaitu seekor babi yang bernama “Napoleon”, yang demi uang dan dibarterkan dengan berbagai bahan kebutuhan lain untuk dinikmati, Napoleon mulai melakukan berbagai transaksi dengan manusia dari peternakan lain.
Napoleon, sang pemimpin babi yang pada awalnya berjanji bahwa semua hasil akan dibagi rata untuk dinikmati para hewan, dan para hewan akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Tetapi kemudian hewan-hewan itu menemukan bahwa jatah makanan mereka semakin berkurang dan jam kerja mereka justru semakin panjang, karena makanannya telah dijarah oleh para pemimpin babi.
Namun, pemimpin babi sering mengirim seekor babi kecil yang bertanggung jawab atas pekerjaan propaganda, yang agak mirip dengan Departemen Propaganda Pusat PKT, si babi kecil tampil ke depan dan membacakan berlembar-lembar laporan produksi yang panjang, memberitahu semua hewan berapa banyak peningkatan panen dari berbagai biji-bijian, menggunakan berita “panen raya” untuk menipu semua hewan bahwa keadaan telah lebih baik dari sebelumnya, tetapi pada kenyataannya, sebagian besar makanan telah dikangkangi oleh para pemimpin babi, sedangkan para hewan lain semakin sedikit makannya.
Rahasia Ketiga: Cuci Otak dan Ingatan, Dulu Benar Sekarang Salah
Salah satu ciri khas rezim komunis adalah selamanya hanya terlontar kebohongan dari mulut- nya, kebohongan selalu secara terus menerus direvisi, dan apa yang benar pada masa lalu bisa saja salah pada masa kini, selain itu ia juga akan terus menerus mengutak-atik sejarah dan memusnahkan bukti, sehingga mencapai tujuan mencuci otak dan memodifikasi memori rakyat yang dikuasainya.
Hal ini, secara garis besar ditekankan berulang kali dalam “Peternakan Hewan”. Seperti pada novel yang dimulai dengan hewan-hewan mengusir tuannya, yakni setelah melancarkan revolusi kekerasan, maka mereka lantas menulis tujuh ketentuan di dinding peternakan, yang disebut sebagai “Tujuh Perintah”, yang mengharuskan semua hewan untuk mematuhinya, termasuk “semua hewan tidak boleh tidur di atas ranjang”, “semua hewan tidak boleh minum alkohol”, “semua hewan adalah sama rata” dan juga “semua hewan tidak boleh menyakiti hewan lain” dan seterusnya.
Namun, setiap kali bila pemimpin babi melanggar aturan tertentu, aturan di dinding akan secara diam-diam diubah, atau menghilang. Misalnya, setelah babi mulai meniru manusia pindah ke rumah peternakan serta tidur di atas ranjang, aturan itu entah oleh siapa secara diam-diam telah diubah menjadi “Jangan tidur di atas ranjang yang berseprai”, dan bukan lagi yang semula “Jangan tidur di atas ranjang.”
Belakangan, ketika para pemimpin babi semakin banyak melanggar perintah, akhirnya “Tujuh Perintah” di dinding hanya tinggal satu, yang disebut “semua hewan adalah sama, tetapi beberapa hewan lebih setara daripada yang lain”. Dengan kata lain, babi memiliki status yang lebih tinggi dari hewan lainnya.
Coba pikirkan, bukankah ini mirip dengan perilaku komunis Tiongkok, di mana mereka mulai mengatakan “kualitas orang Tionghoa terlalu buruk dan tidak cocok untuk demokrasi”, “Perlu ada sekelompok elite yang berkuasa baru bermanfaat bagi negara”, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, partai komunislah yang demi keuntungannya sendiri, terus-menerus menggulingkan sendiri kebohongan masa lalunya, dan kemudian memperkenalkan kebohongan baru untuk mencuci otak massa dan merevisi ingatan massa.
Rahasia 4: Pertikaian Internal dan Pembantaian untuk Menciptakan Ketakutan
Pembunuhan dan pertumpahan darah untuk menciptakan ketakutan adalah alat dalam memerintah yang paling dikuasai oleh partai komunis di seluruh dunia, adalah tindakan yang paling sering dilakukan pada awal pemerintahannya, bahkan setiap selang waktu tertentu mereka melakukan pembunuhan lagi terhadap sekelompok orang, hal mana untuk menggugah rasa takut dalam hati masyarakat sehingga tidak berani menentang partai komunis melainkan mutlak mematuhinya.
Hal yang sama terjadi juga di “peternakan hewan”. “Tujuh perintah” di dinding peternakan awal- nya menyebutkan, “Semua hewan tidak boleh menyakiti hewan lain.” Namun, tepat setelah revolusi kekerasan dan pengusiran manusia, para pemimpin babi mengalami konflik dan bentrok internal, maka Napoleon melepaskan sembilan anjing besar, untuk memburu lawan- nya yakni “Bola Salju”, dan mengusir “Bola Salju” keluar dari peternakan, yang hidup dan matinya tidak diketahui.
Kemudian, untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, dan menghilangkan keraguan para hewan terhadapnya, Napoleon juga mengirim “pasukan anjing” untuk membunuh banyak hewan di depan umum, sehingga hewan-hewan menjadi ketakutan, dan tidak berani berkomentar tentang pemerintah pusat secara gegabah. Inilah metode paling khas dari partai komunis untuk “membunuh dan mengalirkan darah demi mengkonsolidasikan kekuasaan”.
Rahasia 5: Pemerasan Berlebihan dan Tirani, Merampas Hasil Jerih Payah Rakyat Jelata
Partai komunis menyatakan kepada orang-orang bahwa masyarakat akan menghapus eksploitasi kelas, setiap orang akan bekerja “sesuai kemampuan terbaik mereka”, setiap orang akan “mendapatkan apa yang mereka butuhkan” dari hasil produksi. Tetapi hasil yang sebenarnya seringkali adalah grup elite yang jumlahnya minoritas, yang secara paksa telah merampok hasil jerih payah dan hasil produksi rakyat jelata.
Misalnya, di dalam “peternakan hewan”, sang Mayor Tua awalnya memberitahu kepada para ayam betina bahwa manusia telah menjual semua telur sehingga mereka tidak memiliki anak; akibatnya, setelah babi mengambil alih kekuasaan, Napoleon, sang pemimpin babi, memaksa ayam menyerahkan semua telur dan dijual kepada manusia, bahkan menetapkan jumlah telur yang harus dihasilkan ayam betina setiap bulannya, dan ayam betina yang tidak patuh akan dihukum mati. Namun, uang dan materi yang diperoleh dari penjualan telur semuanya jatuh ke tangan babi.
Sedangkan segala macam makanan, sayur-sayuran, dan lain lain yang merupakan hasil jerih payah para hewan, yang bermutu baik dikirim ke pemimpin babi untuk dinikmati, sedangkan hewan- hewan itu seperti budak, mereka hanya bisa makan dalam jumlah yang semakin lama semakin sedikit, atau memakan makanan yang me- rosot mutunya, dan yang telah rusak.
Rahasia 6: Menciptakan Musuh dan Mengalihkan Serta Melalaikan Tanggung Jawab
Sebagaimana diketahui, salah satu ciri partai komunis adalah selalu menciptakan lebih dari satu “musuh luar”, di satu sisi digunakan untuk mengintimidasi rakyat di dalam negeri, dan musuh asing digunakan untuk menakut-nakuti masyarakat, harus- lah mau mendengarkan kata-kata partai barulah aman, jika tidak, musuh akan datang menyerang; di sisi lain, musuh asing juga merupakan alasan terbaik yang digunakan oleh partai komunis untuk mengelak dari tanggung jawab dan mengalihkan fokus. Misalnya, musuh asing PKT yang paling sering digunakan adalah Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, dan lain-lain.
Hal yang sama juga terjadi pada “peternakan hewan”. Pemimpin babi, Napoleon pertama-tama mengusir babi lain yakni “Bola Salju” dalam memperebutkan kekuasaan, dan kemudian setiap kali Napoleon memiliki masalah dengan kebijakannya, dan apa yang ingin dia lakukan mengalami kegagalan, dia mengirim anak buahnya dan berkata, “Semua ini adalah ulah Bola Salju!” Cara mengalihkan dan melepaskan tanggung jawab ini adalah logika yang persis sama dengan PKT yang selalu ingin menyalahkan negara asing dalam hal penyebaran virus.
Rahasia 7: Revolusioner Berubah Menjadi Diktator, “Surga Dunia” Berubah Menjadi Absurditas Kaum Elite
Melihat rezim komunis dunia dari masa awal hingga masa kini, hampir tanpa kecuali, para pemimpin revolusioner yang menyerukan “berjuang untuk kebebasan dan kesetaraan” serta “menciptakan surga di bumi”, pada akhirnya telah menjadi diktator, dan pengeksploitasi yang menindas rakyat. Dengan kata lain, para pemimpin komunisme sering menggunakan slogan “menggulingkan kaum elite kapitalis”, serta melancarkan perebutan kekuasaan dengan kekerasan, pada akhirnya diri mereka sendirilah yang telah berubah menjadi kaum elite kapitalis baru.
Selain itu, para pemimpin babi juga mulai meniru kebiasaan hidup manusia, dimulai dari memakai pakaian, tidur di ranjang, minum alkohol, bahkan belajar berjalan dengan dua kaki, tentu saja penggambaran ini terdengar agak sulit dinalar, namun sebenarnya Orwell mengungkapkannya dengan sangat akurat bahwa semua pemimpin partai komunis pada akhirnya tidak akan berbeda dengan penindas masa lalu, dan mereka bahkan akan meniru penindas masa lalu dalam kesenangan, absurditas, dan penindasan rakyat pada saat yang sama.
Oleh karena itu, “surga di bumi” yang dijanjikan oleh partai komunis tidak akan pernah terjadi. Jika tidak percaya, lihat saja Tiongkok, Kuba, Korea Utara, dan Venezuela hari ini.
Rahasia 8: Situasi Rakyat Tidak Membaik, Malah Memburuk
Hampir semua rezim komunis atau rezim sosialisme di seluruh dunia, nyaris semuanya memiliki masalah serius yaitu kemiskinan, rendahnya hak asasi manusia, dan tiadanya kebebasan.
Mantan Presiden Trump juga berkali-kali menekankan dalam Sidang Umum PBB bahwa komunisme hanya akan membawa penderitaan, dan sosialisme hanya akan membawa kemiskinan dan penderitaan.
Peternakan Hewan juga tidak terkecuali. Setelah menggerakkan revolusi, hewan-hewan telah melewati beberapa hari yang baik dan mengonsumsi lebih banyak bahan pangan dari pada biasanya, tetapi sejak saat itu, hidup mereka semakin lama semakin sulit, dan jatah makanan
yang dibagikan menjadi semakin sedikit dan semakin buruk, sebaliknya para babi pemimpin dan anjing penjaga yang melindungi babi, bisa makan enak, makan kenyang, dan bahkan tidak perlu bekerja untuk berproduksi.
Akhirnya, semua hewan di peternakan tidak hanya tidak makan sebaik sebelum revolusi, bahkan juga bekerja lebih lama dari sebelum revolusi, demi mengejar proyek kincir angin besar yang direncanakan oleh para pemimpin babi, mereka harus “mengkonsentrasikan segenap tenaga untuk melakukan hal-hal besar”, para hewan bahkan tidak lagi memiliki waktu bersantai.
Rahasia No. 9: Mengikuti Komunisme Tidak Akan Ada Hasil Akhir yang Baik
Seperti yang mungkin telah kita ketahui, beberapa tahun lalu, sejumlah besar pejabat PKT telah ditangkap, dihukum, atau bunuh diri atau dibuat bunuh diri, karena mereka setia bukan pada rezim yang normal, melainkan pada gangster yang mengusung “partai” sebagai tanda pengenal, mereka menggunakan kekuasaan di tangan untuk melakukan hal-hal buruk, menjadikan penduduk desa sebagai sasaran penindasan dan penyiksaan sebagai hiburan. Kita mengetahui adanya hukum ilahi yang mengatakan “perbuatan baik dan buruk akan mendapatkan ganjarannya”, itulah sebabnya sebagian besar pejabat PKT tidak memiliki nasib baik pada akhirnya. Akan tetapi, yang menurut penulis sangat berharga di Peternakan Hewan adalah bahwa ia menguraikan poin penting lain yang agak mudah diabaikan; yaitu, meskipun orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk, tetapi selama mereka setia kepada partai komunis, mereka juga tidak akan bernasib baik pada akhirnya.
Contoh kasus ini muncul di kuda “Boxer” yang paling kuat dan patuh di peternakan. Boxer adalah tenaga kerja utama di peternakan, dan dia memikul semua pekerjaan kasar di peternakan, ia pun mengharuskan dirinya untuk tidur lebih sedikit dan bekerja lebih banyak setiap harinya, berharap untuk menyelesaikan kincir angin yang diinginkan pemimpin babi sesegera mungkin.
Tidak peduli rintangan atau penindasan yang dihadapi oleh si petinju, dia selalu mengatakan “Napoleon benar, Napoleon benar”, hal ini agak mirip dengan orang-orang PKT yang meneriakkan “Hidup Ketua Mao” dan “dukung pemimpin inti Xi”. Kemudian, karena terlalu kelelahan bekerja, sang petinju itu jatuh pingsan, muntah darah, dan tidak mampu bekerja lagi.
Tanpa diduga petinju yang jujur serta setia dan berjasa besar seperti itu telah dijual oleh pemimpin babi ke tempat penyembelihan kuda atas nama “mengirimnya ke dokter hewan”; pemimpin babi kemudian menggunakan uang dari penjualan petinju tersebut untuk membeli sekerdus wiski dan digunakan untuk bersuka-ria.
Mengapa Orwel membuat pengaturan khusus ini? Karena ia telah mengamati secara mendalam bahwa bahkan orang awam yang tidak dikenal, selama Anda percaya pada komunisme atau mematuhi komunisme, Anda akan menjadi budak partai komunis sepanjang hidup, dan akan dipenjarakan (oleh sensor ketat internet) dan dikendalikan oleh partai komunis secara mental dan fisik.
Partai Komunis tidak memiliki moral dan kemanu- siaan, jadi bahkan jika Anda mematuhi partai dan bekerja mati-matian, ketika Anda tidak lagi memiliki nilai guna, partai komunis tidak akan ragu untuk menghabisi Anda, menjual Anda, dan menguras nilai-nilai yang tersisa pada diri Anda.
Maka, kita sering mengatakan bahwa yang baik dan yang jahat akan mendapat ganjaran, dan partai komunis telah melakukan begitu banyak kejahatan, bukankah pasti akan ada ganjaran bagi kejahatannya? Nah, jika Anda kebetulan menjadi bagian dari mereka, bukankah karma jahat ini akan menimpa Anda, dan Anda harus ikut memikul karma jahat itu, bukan?
Jadi, menurut saya novel “Peternakan Hewan” ini betul-betul ditulis dengan sangat baik, dan menjelaskan hal-hal yang sangat mendalam dengan kata-kata yang sederhana serta mudah dicerna, sehingga orang awam dapat menikmati sebagai bacaan yang menyenangkan, dan para ahli dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat. Lagi pula ia juga disajikan sebagai sebuah cerita yang sangat menarik dan lucu, bukannya ceramah yang membosankan. (pur)