ErabaruNews – Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menyambangi Iran, pada Sabtu (9/12/2017) akhir pekan kemarin. Dia dikabarkan akan melobi kompatriotnya, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dalam upaya membebaskan pekerja sosial Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe.
Kunjungan ini adalah yang ketiga bagi menteri luar negeri Inggris ke Iran dalam 14 tahun terakhir. Tentunya, kunjungan ini terjadi dengan diwarnai latar belakang ketegangan historis, regional dan bilateral yang kompleks.
Johnson juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani, Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dan pejabat lainnya. Seperti dikabarkan antor berita negara IRNA.
“Johnson dan pejabat Iran akan membahas hubungan bilateral, termasuk hubungan perbankan dan ekonomi, serta isu regional dan perkembangan internasional,” tambah IRNA.
Johnson telah berjanji untuk tidak meninggalkan batu sandungan dalam usaha Inggris untuk membebaskan Zaghari-Ratcliffe. Dia adalah seorang manajer proyek yang bekerja untuk Thomson Reuters Foundation.
Zaghari-Ratcliffe dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh pengadilan Iran. Dia didakwa merencanakan untuk menggulingkan penguasa. Namun, Zaghari-Ratcliffe sudah membantah tuduhan tersebut.
“Sekretaris (Sekretaris Negara Urusan) Luar Negeri akan mendesak Iran untuk membebaskan dua warga negara di mana ada alasan kemanusiaan untuk melakukannya,” kata seorang juru bicara kantor asing sebelumnya.
Zaghari-Ratcliffe bukan satu-satunya warga dengan kewarganegaraan ganda yang ditahan di Iran. Namun kasus Zaghari telah menjadi kasus yang paling menyita perhatian.
Johnson mengatakan pada 1 November 2017 bahwa dia telah mengajarkan jurnalisme kepada orang-orang sebelum dia ditangkap pada bulan April 2016, dalam sambutannya para kritikus mengatakan bahwa Iran dapat memperpanjang hukumannya.
Yayasan Thomson Reuters, sebuah organisasi amal yang beroperasi secara independen namun mendapat dukungan kantor berita Reuters. Reuters mengatakan bahwa Zaghari sedang berlibur dan belum mengajar jurnalisme di Iran.
Johnson sempat meminta maaf atas segala kesalahan terkait komentarnya yang mengatakan bahwa dia berada di Iran pada hari libur.
Zaghari-Ratcliffe telah diberitahu bahwa dia akan hadir di pengadilan pada 10 Desember, menurut suaminya, Richard.
Kunjungan Johnson akan menguji kemampuannya dalam menavigasi lanskap politik yang penuh dengan potensi jebakan. Revolusi Islam 1979 di Iran mengubahnya menjadi negara paria bagi sebagian besar negara Barat dan kebanyakan tetangga Timur Tengah.
Sanksi internasional baru saja dicabut sebagai bagian dari kesepakatan nuklir multilateral untuk mengekang program pengayaan uranium Iran yang disengketakan. Kesepakatan itu terancam setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memutuskan untuk mendeklarasikan rendahnya kepatuhan Iran terhadap persyaratan kesepakatan tersebut.
Inggris telah menyuarakan dukungan terus untuk kesepakatan nuklir. Namun hal itu merupakan salah satu dari sejumlah kekuatan Barat yang menyuarakan keprihatinan tentang pengaruh destabilisasi Teheran di wilayah tersebut. (waa)