Zheng Yu
Tentara Ukraina melanjutkan serangan baliknya. Menurut statistik militer, pada (12/9) 6.000 kilometer persegi wilayah yang hilang telah dipulihkan.
Ukraina mengatakan bahwa di wilayah timur Kharkiv dan Donetsk, tentara Ukraina terus membebaskan wilayah dari tentara Rusia.
“Akhir-akhir ini, para pejuang kami bergerak maju di berbagai daerah. Tentara Rusia melarikan diri dengan cepat. Melarikan diri bukanlah pilihan yang buruk bagi mereka,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Panglima Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzny mengatakan pada Minggu 11 September bahwa ke arah Kharkiv, tentara Ukraina maju ke timur, selatan dan utara, dan telah memukul mundur tentara Rusia ke tempat yang hanya berjarak 50 kilometer dari Ukraina- perbatasan Rusia.
Seorang tentara mengibarkan bendera Ukraina biru-kuning selama serangan balasan Kharkov.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Sabtu bahwa pasukan ditarik dari wilayah utara Izum dan Kharkiv untuk memperkuat pasukan Rusia di wilayah Donetsk selatan.
Akan tetapi, Ukraina mengatakan bahwa di wilayah selatan, tentaranya juga telah berhasil memulihkan banyak wilayah yang hilang pada September ini.
Natalia Humeniuk, direktur Pusat Pers Koordinasi Gabungan Pasukan Pertahanan Ukraina Selatan menuturkan, kemenangan pihaknya selama dua minggu terakhir cukup besar, dengan tentara Ukraina maju sejauh puluhan kilometer di berbagai daerah. Di selatan, total luas wilayah yang berhasil direbut kembali sekitar 500 kilometer.
Ukraina mengatakan mendapatkan kembali sekitar 6.000 kilometer wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia sejak bulan ini.
Untuk menghadapi serangan balasan tentara Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Senin bahwa tidak ada syarat untuk negosiasi. Ia juga mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan “operasi militer khusus” di Ukraina.
Secara terpisah, Ukraina menuduh Rusia menembakkan rudal ke fasilitas sipil Ukraina, termasuk pembangkit listrik terbesar kedua Ukraina di Kharkiv, ketika Rusia kalah dalam pertempuran, membuat sebagian besar negara itu menjadi gelap gulita pada Minggu lalu.
Moskow membantah bahwa militer Rusia bermaksud menyerang sasaran sipil. (hui)