NTD
Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-200 pada 11 September, Ukraina meluncurkan serangan balasan komprehensif di Ukraina timur. Tentara Ukraina pada 11 September mengumumkan bahwa mereka telah memulihkan lebih dari 3.000 kilometer persegi tanah yang hilang, setelah memukul mundur front Rusia di Kharkiv, timur laut Ukraina. Media Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan pertemuan dengan para jenderal militer setelah tentara Rusia menelan kekalahan terbesar sejak invasi ke Ukraina.
Serangan balasan tentara Ukraina baru-baru ini di timur laut, berhasil merebut kembali pusat administrasi dan markas korps di daerah yang diduduki Rusia termasuk Balakleya dan Izyum. Bahkan, bagian barat dari simpul kereta api lokal Kupyansk, kini kembali ke Ukraina .
Panglima militer Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial, bahwa sejak September, lebih dari 3.000 kilometer persegi wilayah mereka telah kembali ke kendali Ukraina. Di dekat kota Kharkov (Kharkiv), Tentara Ukraina membuat kemajuan. Tak hanya di wilayah selatan dan timur, tetapi juga di utara. Tentara Ukraina kini hanya 50 kilometer dari perbatasan.”
Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan tentara Ukraina berusaha merebut kendali kota-kota di sekitar Izyum, sebuah area penting untuk operasi tempur Rusia. Pihak Ukraina menambahkan bahwa tentara mereka telah merebut kembali setidaknya 30 kota dan desa di wilayah timur Kharkiv.
Valeriy Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, juga mengatakan pada 11 September bahwa tentara Ukraina telah memulihkan sekitar 3.000 kilometer persegi wilayah yang hilang dalam seminggu terakhir. Hanya dalam beberapa hari, mereka merebut kembali wilayah yang perjuangan tentara Rusia selama waktu tiga bulan dan mengorbankan ribuan orang.
Kendaraan militer Rusia terlihat di Balakleya, wilayah Kharkiv, selama invasi Rusia ke Ukraina pada 10 September 2022. (JUAN BARRETO/AFP via Getty Images)
Atas mundurnya tentara Rusia di garis depan di Kharkiv, Central News Agency mengutip Moscow Times bahwa pada 11 September, Putin menunda pertemuan yang dijadwalkan dengan pejabat tinggi pertahanan di resor Laut Hitam Sochi.
Sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Putin telah membatalkan pertemuan yang dijadwalkan dengan pejabat tinggi pertahanan dan perwakilan dari industri pertahanan.
Namun demikian, Peskov mengatakan bahwa pertemuan yang relevan masih diperlukan. Ia mengatakan bahwa “dengan perkembangan operasi militer khusus, beberapa pengalaman yang akan dibahas dan ditinjau, tetapi dia tidak mengungkapkan jadwal baru pertemuan terkait.
Situs berita independen Meduza, mengutip sumber Kremlin, mengungkapkan bahwa referendum aneksasi yang ingin dipromosikan Rusia di wilayah pendudukan juga tertunda karena kegagalan front Rusia.
Laporan mengatakan referendum di wilayah yang diduduki Rusia, yang semula dijadwalkan pada Mei, ditunda pertama hingga September dan kemudian hingga November, tetapi sekarang telah ditangguhkan.
Sumber lain menunjukkan bahwa administrator yang telah dikirim ke wilayah Kharkiv dan Zaporozhye yang diduduki Rusia untuk mempersiapkan referendum, telah diperintahkan untuk kembali ke Rusia. Meski demikian, tim teknis mendorong referendum yang diduduki Rusia masih tetap bertahan.
Foto menunjukkan kendaraan lapis baja BTR-80 Rusia di Balakleya, wilayah Kharkiv, 10 September 2022. (JUAN BARRETO/AFP via Getty Images)