Lin Yi – NTD
Meluasnya krisis energi menempatkan banyak negara Eropa dalam masalah. Pemerintah di seluruh dunia sedang mencari solusi yang berbeda untuk menghadapi musim dingin mendatang.
Dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya yang sedang berjuang mengatasi kebutuhan energi, Jerman adalah negara yang paling bergantung kepada gas Rusia. Jerman harus memperluas sumber impor energinya, sejak Rusia memutuskan sambungan gas alam pipa Nord Stream seminggu lalu.
Pada Rabu (7/9), Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan bahwa peningkatan infrastruktur gas alam Jerman adalah kunci untuk menghilangkan ketergantungan energi Rusia.
Kanselir Jerman Olaf Scholz berkata ; “Kami memutuskan membangun terminal LNG di pantai utara Jerman untuk membangun jaringan pipa yang diperlukan untuk impor. Dengan cara ini kami dapat mengimpor gas tanpa bergantung pada Rusia. Kami telah memperluas kuantitas impor dari Belanda, Belgia, dan Prancis.”
Selain Jerman, Austria juga sangat bergantung pada gas Rusia. Pemerintah Austria harus memberlakukan pembatasan tarif karena pemotongan pasokan gas alam menyebabkan menaikkan harga listrik.
Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan “Untuk mengendalikan tagihan biaya listrik, akan ada pembatasan konsumsi listrik, ketika konsumsi listrik kurang dari 2.900 kWh, harga 10 sen per kWh dapat dinikmati.”
Aturan yang diterapkan Austria mulai berlaku pada Desember, dapat menghemat rata-rata tiga keluarga 500 euro per tahun dalam tagihan listrik, tetapi akan dikenakan tarif pasar yang lebih tinggi jika pemakaian lebih dari 2.900 kWh.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss yang baru diangkat juga akan meluncurkan langkah-langkah baru untuk menangani krisis energi. Pemerintah Inggris mungkin menawarkan rencana hingga 100 miliar poundsterling untuk mengendalikan melonjaknya biaya energi dan rumah tangga.(hui)