Chi Qianli Zhao Tingyu – NTD
Kompetisi komunikasi satelit untuk smartphone telah dimulai! Di masa depan, industri telekomunikasi lebih mengandalkan jaringan komunikasi ruang angkasa. Para ahli menunjukkan bahwa di abad ke-21, siapa pun yang menguasai ruang angkasa, maka akan mengendalikan segalanya.
Teknologi satelit Starlink sukses membantu tentara Ukraina. Bahkan, orang-orang menggunakan komunikasi jaringan ketika peralatan dasar rusak. Hal demikian menunjukkan pentingnya teknologi luar angkasa. Perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah dimulai.
Arthur Herman, rekan senior di Institut Hudson berkata : “Di abad ke-21, siapa pun yang mengendalikan ruang angkasa akan mengendalikan segalanya.”
Militer AS sebelumnya menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki kemampuan anti-satelit di orbit Bumi dan mengerahkan sistem laser darat anti-satelit. Hal demikian merupakan ancaman langsung terhadap efektivitas militer AS dan keamanan nasional AS.
Arthur Herman, menjelaskan : “Pikirkan tentang apa yang dapat Anda lakukan jika Anda memiliki kemampuan anti-satelit? Anda dapat meluncurkan rudal anti-satelit dengan hulu ledak kinetik dan menyerang sesuatu seperti GPS. Ini bukan hanya untuk kami, kita yang sekarang bergantung padanya. Ini mempengaruhi orang-orang yang dinavigasi dan dilacak oleh GPS, dan juga militer kita.”
Saat ini, perusahaan telekomunikasi seperti Apple secara bertahap atau bersiap untuk memperkenalkan fungsi komunikasi satelit. Dikarenakan semakin banyak telekomunikasi akan bergantung pada tautan komunikasi ruang angkasa, para ahli telah menyuarakan keprihatinan.
Arthur Herman mengungkapkan, “Anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika Tiongkok menjadi penengah dari apa yang dapat Anda tonton, apa yang tidak dapat Anda tonton, jenis pesan apa yang dapat Anda kiri atau video yang dikirim serta diawasi. Jadi pertanyaannya adalah siapa yang akan menegakkan aturan ini? Siapa yang akan membuat aturan? Itulah masa depan luar angkasa yang sebenarnya.”
Dalam babak baru perlombaan antariksa, siapa yang di dunia ini bisa memiliki “hak menguasai ruang angkasa” sudah menjadi mata rantai yang tidak bisa diabaikan dalam menjaga keamanan nasional. (hui)