Putin: Rusia dan Ukraina Mungkin Berada dalam Perang yang Berlarut-larut, Risiko Perang Nuklir Meningkat

oleh Yan Shu

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (7/12) mengakui bahwa operasi militer di Ukraina dapat berlangsung lama. Ia juga mengatakan bahwa risiko perang nuklir meningkat.

Presiden Rusia Vladimir Putin berkata : “Mungkin butuh proses panjang untuk operasi militer khusus agar berhasill.”

Berbicara melalui tautan video ke pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia Rusia pada  Rabu, Putin mengakui bahwa perang di Ukraina dapat berlangsung lama.

Namun dia menepis rumor bahwa wajib militer putaran kedua telah direncanakan, ia mengatakan tak perlu memanggil lebih banyak tentara cadangan untuk bertempur di Ukraina saat ini.

Putin: “Pembicaraan tentang lebih banyak mobilisasi (wajib militer) tidak ada artinya.”

Putin mengatakan 150.000 dari 300.000 tentara cadangan yang dipanggil pada September dan Oktober telah dikirim ke zona perang operasi Ukraina.

Selain itu, Putin sekali lagi menyatakan posisinya tentang apakah Rusia akan menggunakan senjata nuklir.

Putin berkata : “Risiko (perang nuklir) ini meningkat. (Tapi) Rusia tidak akan menjadi yang pertama menggunakannya (senjata nuklir) dalam keadaan apa pun.”

Putin mengatakan bahwa Rusia tidak “gila” dan mengerti apa itu senjata nuklir, Rusia hanya menganggap senjata nuklir murni sebagai alat pencegah pertahanan diri .

Putin juga mengklaim bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan senjata nuklir di negara lain, yang tidak dilakukan Rusia dan tidak berniat melakukannya, tetapi akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk mempertahankan diri dan sekutunya jika perlu. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS