Lembaga-lembaga Investasi Internasional Menggembor-gemborkan Pasar Saham Tiongkok Sambil Mencari Lebih Banyak Peminat

David Chu dan Olivia Li

Lembaga-lembaga investasi internasional mengatakan bahwa penilaian pasar saham Tiongkok saat ini menarik, tepat ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengumumkan bahwa mereka sedang membangun sistem penilaian saham dengan “karakteristik Tiongkok.” 

Banyak yang percaya bahwa lembaga keuangan internasional mengekspresikan optimisme tentang pasar saham Tiongkok untuk menarik pembeli masuk ke pasar dalam rangka meringankan tekanan yang selama ini mereka rasakan.

Partai Komunis Tiongkok  Memperkenalkan Teori Penilaian Sahamnya Sendiri

Pada 21 November, Yi Huiman, ketua Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (CSRC), mengatakan pada pertemuan tahunan 2022 Financial Street Forum bahwa perlu untuk “mengeksplorasi pembentukan sistem penilaian saham dengan karakteristik Tiongkok” dan  perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BUMN Tiongkok harus menjadi orang-orang yang melakukannya. Yi mengatakan bahwa tingkat penilaian secara langsung mencerminkan pengakuan pasar terhadap perusahaan yang terdaftar dan  pasar harus mengakui nilai perusahaan terdaftar milik negara. 

Pada 23 November, CSRC mengeluarkan dokumen yang menyatakan bahwa CSRC akan mempromosikan penggunaan pasar modal untuk alokasi sumber daya dan integrasi bisnis oleh perusahaan terdaftar milik negara dan  lebih banyak aset harus ditempatkan di perusahaan terdaftar.

Pada 2 Desember, Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Shanghai mengeluarkan dokumen yang menyatakan bahwa mereka akan mempromosikan kembalinya penilaian BUMN Tiongkok ke tingkat yang disebut “wajar”. Pada saat yang sama, beberapa lembaga investasi internasional mengatakan bahwa valuasi pasar saham Tiongkok saat ini menarik dan mereka bullish pada nilai investasi jangka panjangnya.

Pada 9 Desember, Bloomberg melaporkan bahwa Morgan Stanley meningkatkan peringkatnya pada saham Tiongkok dari posisi equal-weight ke overweight dalam laporan terbarunya, mengklaim bahwa siklus pasar bull baru dalam saham Tiongkok sedang dimulai dan merekomendasikan peningkatan alokasi ke saham offshore Tiongkok. Pada pertengahan Oktober tahun ini, bank investasi ini juga menyatakan secara terbuka bahwa ini adalah saat yang tepat untuk membeli saham-saham Tiongkok.

Goldman Sachs mengatakan Indeks MSCI China bisa naik menjadi angka 70 pada akhir tahun depan, dan CSI 300 bisa naik menjadi 4.500, naik 16 persen dari level saat ini. Pertumbuhan laba per saham dari kedua indeks tersebut masing-masing adalah 8 persen dan 13 persen, dan investor disarankan untuk meningkatkan kepemilikan mereka dalam saham Tiongkok.

Standard Life mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli saham-saham Tiongkok. Rene Buehlman, kepala eksekutif untuk wilayah Asia-Pasifik, mengatakan bahwa ia dapat menjamin bahwa saham-saham Tiongkok tidak dinilai terlalu tinggi dan para investor sebaiknya kembali ke Tiongkok.

Pemegang Saham Utama Perusahaan yang Terdaftar Mengurangi Kepemilikan Mereka untuk Menarik Dana

Berlawanan dengan apa yang dikatakan oleh lembaga investasi internasional, pemegang saham utama dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di saham A dan saham H Tiongkok, justru mempercepat laju penurunan kepemilikan mereka untuk cash out atau menarik dana.

Pada 30 November, GIC Private Limited, sebuah lembaga investasi, mengurangi saham Vanke H sebanyak 5,72 juta saham, melibatkan hampir HK$100 juta (sekitar $13 juta); dari 14 hingga 30 November, ia mencairkan lebih dari 40 juta saham, dan rasio kepemilikan saham H-nya turun dari lebih dari 9 persen menjadi 6,89 persen.

Pada  25 November, WuXi AppTec kembali mengeluarkan pengumuman bahwa mereka akan mengurangi kepemilikan sahamnya tidak lebih dari 65 juta saham dalam enam bulan ke depan. Berdasarkan harga penutupan 81,94 yuan (sekitar $11) pada 25 November, diperkirakan bahwa actual controller atau pengendali aktual dan pihak terkait akan mengurangi jumlah  cash amount atau uang tunai sekitar 5,3 miliar yuan (sekitar $730 juta). Sejak pencabutan pembatasan pada  Mei tahun lalu, para pemegang saham penting, termasuk pengendali aktual, telah menguangkan sekitar HK$7 miliar (sekitar $1 Juta).

Pada 24 November, Prosus, anak perusahaan Naspers Group Afrika Selatan, mengumumkan bahwa mereka telah mengurangi kepemilikannya atas 79,8 juta saham Tencent H, sehingga harga saham Tencent turun hampir 4 persen pada penutupan perdagangan pada hari itu.

Pada  17 November, investasi andalan Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc, mengurangi saham BYD H sebanyak 3.225.500 saham pada HK$195,42 (sekitar $25,13) per saham, mengurangi kepemilikannya dari 16,28 persen menjadi 15,99 persen dan menguangkan HK$630 juta (sekitar $82 juta).

Menurut statistik dari media pemerintah Tiongkok, Economic Reference News, lebih dari 60 pemegang saham dari setidaknya 30 perusahaan telah menerima denda peraturan untuk apa yang disebut pengurangan ketidakpatuhan selama tahun ini. Pada  November saja, sembilan perusahaan yang terdaftar dalam saham A mengeluarkan pengumuman permintaan maaf bagi pemegang saham dan eksekutif yang melanggar hukum dengan mengurangi kepemilikan mereka, yang sebagian besar mengaitkan alasan pengurangan tersebut dengan dalih  “mismanagement.”

Modal Internasional di Tiongkok Berusaha Menarik Peminat Saham

Bloomberg melaporkan pada awal Januari bahwa meskipun pemerintah Amerika Serikat telah meminta perusahaan-perusahaan keuangan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Tiongkok, perusahaan-perusahaan investasi Wall Street sebenarnya sedang mencari cara untuk memperdalam kerja sama mereka dengan PKT. 

Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan lainnya sedang bersiap untuk memperluas kehadiran mereka di Tiongkok tahun ini. Data menunjukkan bahwa pembelian asing atas saham-saham Tiongkok menyumbang 15 persen dari total arus modal pada kuartal ketiga tahun lalu.

PKT jelas-jelas berada di jalur konfrontasi dengan dunia setelah Kongres Nasional ke-20 pada  Oktober, namun lembaga-lembaga investasi internasional masih memamerkan transaksi mereka dengan PKT.

Dalam hal ini, analis keuangan Hong Kong Sun Xiaoji mengatakan dalam program YouTube-nya bahwa hal ini menunjukkan bahwa kepentingan beberapa lembaga investasi internasional masih sangat terikat dengan PKT. Strategi mereka adalah menjaga agar harga aset yang diinvestasikan di Tiongkok tidak jatuh terlalu cepat. Jadi, lembaga-lembaga ini harus berusaha untuk tetap tinggal selama mungkin dan mencari peminat. (asr)

FOKUS DUNIA

NEWS