Ratusan titik kebakaran hutan terjadi di wilayah tengah dan selatan Chili akibat serangan gelombang panas. Tercatat hingga berita tersebut diturunkan telah ada sedikitnya 22 orang tewas dan 554 orang lainnya luka-luka, yang 16 orang di antaranya cukup serius. Kobaran api di sejumlah titik kebakaran sulit dikendalikan karena suhu lokal melonjak hingga 40 derajat Celcius.
Central News Agency yang mengutip berita dari AFP menyebutkan bahwa menurut pemberitaan dari Menteri Dalam Negeri Chili Carolina Toha, titik kebakaran terjadi pada 251 lokasi, 76 di antaranya sudah mulai terbakar pada 1 hari sebelumnya.
Carolina Toha mengatakan : “Hati kami tidak tenang, bahkan sedih karena kebakaran telah menyebabkan 22 orang warga meninggal dunia”. Jika disebutkan bahwa 554 orang lainnya mengalami luka, dengan 16 orang di antaranya berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.”
Chile telah menjadi salah satu negara paling rawan kebakaran, terutama akibat perubahan iklim, kata Carolina Toha.
Ia mengatakan, kebakaran hutan yang 3 tahun lalu masih dianggap ekstrem, kini menjadi lebih umum yang terjadi setiap tahun, katanya.
Para pejabat mengatakan bahwa kobaran api sedikitnya telah melahap 88 rumah penduduk dan menghanguskan 47.000 hektar lahan hutan.
Nuble dan Biobio telah dinyatakan sebagai daerah darurat bencana. Presiden Chili Gabriel Boric juga mengumumkan keadaan bencana telah meluas sampai ke wilayah Araucania. (sin)