6 Perusahaan Tiongkok yang Terlibat Proyek Balon Mata-Mata Masuk Dalam Daftar Hitam Kemendag AS

oleh Lin Yan

Padai Jumat (10 Februari) Kementerian Perdagangan Amerika Serikat memasukkan ke daftar hitam mereka enam perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam proyek balon mata-mata Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Keenam perusahaan itu masing-masing adalah : 

Beijing Nanjiang Aerospace Technology Co., Ltd.

China Electronics Technology Group Corporation 48th Research Institute

Dongguan Lingkong Remote Sensing Technology Co., Ltd.

Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co., Ltd.

Guangzhou Tian-Hai-Xiang Aviation Technology Co., Ltd.

Shanxi Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co., Ltd.

Bagian dari Kementerian Perdagangan AS yang mengawasi ekspor, yaitu Biro Perindustrian dan Keamanan (Bureau of Industry and Security. BIS) mengatakan bahwa pihaknya memasukkan keenam perusahaan Tiongkok ke dalam daftar karena mereka mendukung proyek kedirgantaraan militer Tiongkok, termasuk kapal udara (airship), balon, serta bahan dan komponen terkait.

“Militer Tiongkok (PLA) sedang menggunakan balon ketinggian tinggi (High Altitude Balloon) untuk kegiatan intelijen dan pengintaian,” kata pernyataan itu.

Perusahaan dan individu yang termasuk dalam Daftar Entitas Kementerian Perdagangan AS dianggap telah menimbulkan ancaman keamanan nasional bagi Amerika Serikat. Karena itu Perusahaan AS dilarang memasok komoditas kepada mereka terkecuali mendapat izin khusus.

Pada 4 Februari, sebuah pesawat militer AS menembak jatuh di lepas pantai Atlantik sebuah balon milik Tiongkok yang dilengkapi dengan antena dan sensor untuk mengumpulkan data intelijen dan komunikasi.

Pada 10 Februari sore hari, sebuah pesawat militer AS kembali menembak jatuh sebuah benda terbang berukuran sebesar 1 mobil di ketinggian udara wilayah Alaska. Namun para pejabat tidak mengungkapkan apakah itu balon.

Tiongkok yang terus mengklaim bahwa balon yang ditembak jatuh pekan lalu itu adalah balon pemantau cuaca yang termasuk untuk penggunaan sipil, dan menuduh Amerika Serikat bereaksi berlebihan terhadap insiden tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak analis keamanan nasional telah mengingatkan bahwa kegiatan pengawasan PKT bisa menjadi ancaman bagi rakyat Amerika Serikat. Tetapi baru setelah balon ini melintasi sebagian besar Amerika Serikat, masyarakat AS melihat dan mengalami sendiri ancaman nyata dari Partai Komunis Tiongkok.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada konferensi pers pada  Kamis (9 Februari), bahwa pemerintah AS selain mengambil tindakan terhadap perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam program pengawasan balon, Amerika Serikat juga akan berfokus terhadap upaya yang lebih luas untuk mengatasi kegiatan pengawasan Beijing yang menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional, sekutu serta mitra AS.

Emily Benson, seorang rekan senior di Center for Strategic and International Studies mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Komite Seleksi DPR yang baru dibentuk untuk Persaingan Strategis antara AS dan Tiongkok (United States House Select Committee on Strategic Competition between the United States and the Chinese Communist Party) dapat meminta Gedung Putih mengambil tindakan lebih keras untuk memperlambat Partai Komunis Tiongkok merealisasikan rencananya.

Emily Benson mengatakan : “(Sekarang) ini mungkin merupakan momen yang kritis, Menjadikan warga sipil Amerika Serikat benar-benar menyadari pentingnya isu Tiongkok. Ini adalah area kebijakan yang mereka seharusnya ikut terlibat, ikut memperhatikan.”

Setelah masyarakat Amerika Serikat menjadi semakin khawatir terhadap ancaman PKT, Emily Benson memperkirakan bahwa, dengan demikian maka anggota Kongres akan merasakan tekanan yang meningkat untuk mengambil sikap lebih keras terhadap Tiongkok, yang pada gilirannya akan menekan Gedung Putih untuk mendorong kebijakan yang lebih keras terhadap Tiongkok. (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS