oleh Catherine Yang dan Shi Ping
Seorang warga Amerika Serikat pensiunan kolonel yang memeluk agama Kristen bernama Jim Smith kini berusia 78 tahun, ia menceritakan kesannya kepada “Epoch Times” setelah membaca artikel Master Li Hongzhi yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”. Artikel tersebut ia baca sampai 3 kali dan merekomendasikannya kepada istri dan teman-teman. Tak lama setelah itu mereka mendiskusikan artikel tersebut. Pasangan Jim Smith dan teman-teman menemukan adanya resonansi yang kuat antara ajaran dalam artikel dengan keyakinan mereka.
“Artikel ini sangat bagus, menunjukkan kepada kita bagaimana untuk meningkatkan diri sampai kita mencapai titik kehidupan kekal dan keselamatan”, kata Jim Smith dalam wawancaranya dengan Epoch Times beberapa hari yang lalu.
Artikel itu sangat penting, Tuhan memberi manusia kesempatan
Mr. Jim Smith adalah seorang Kristen, dibesarkan di Gereja Baptis Selatan, menjadi Katolik setelah menikah, dan punya iman yang kuat. Setelah membaca artikel Master Li dia merasa bahwa artikel ini sangat penting.
“Tentu saja, jika Anda membacanya, Anda dapat melihat seberapa baik beliau menulis, betapa bermaknanya, dan sangat bermanfaat bagi Anda. Apa lagi jika Anda mempraktekkan apa yang Anda baca dan yakini, maka itu benar-benar akan menjadi kenyataan,” ujarnya.
Dia mengatakan : “Benar, menurut saya artikel ini sangat, sangat berarti, atau sangat membantu bagi siapa saja yang membacanya dan pasti terinspirasi olehnya”.
Smith dan istrinya percaya sepenuhnya pada pembahasan dalam artikel tersebut, termasuk reinkarnasi dan takdir antar manusia.
“Ketika saya membaca artikel itu, saya menemukan ada begitu banyak hal di dalamnya yang dijelaskan dengan sangat masuk akal dan mampu mencerminkan keyakinan kami. Dia (istri Jim Smith) juga membaca artikel itu, lalu kami berdiskusi : Kami sangat setuju dengan konten dari artikel itu sehingga dapat dikatakan bahwa apa yang beliau katakan adalah yang paling dekat dengan perasaan kita yang sebenarnya.”
Pasangan Smith bertemu di pesta Malam Tahun Baru pada tahun 1974, ketika itu mereka berdua sama-sama merasakan sepertinya pernah bertemu sebelumnya.
“Anda mungkin pernah mendengarnya, tetapi saya yakin sekali bahwa ketika Anda bertemu dengan orang yang tepat (jodoh), seolah-olah ‘bel akan berbunyi’ untuk kita”. Jim mengatakan : “Saat saya memintanya untuk berdansa, terasa seperti kita sebelumnya sudah lebih dari 100 kali dansa bersama”.
“Sejak saat itu, kami berdua seperti telah lama saling mengenal, dan sepanjang tahun berikutnya, perasaan itu semakin kuat”, kata Smith, yang melangsungkan pernikahan pada akhir tahun 1975.
Smith mengatakan, dirinya percaya bahwa kehidupan manusia bukanlah semata sebuah kebetulan, tetapi adalah kesempatan yang diberikan oleh Pencipta. Dia mengatakan bahwa artikel Master Li selain menegaskan juga semakin memperkuat keyakinannya.
Dia dan istrinya menemukan dari artikel tersebut bahwa ada orang-orang di dunia yang tampaknya telah mencapai jenjang kemurnian yang cukup tinggi dan lebih siap.
“Tuhan memberi kita kesempatan untuk kembali dan memperbaiki kesalahan kita, untuk memurnikan diri kita sendiri, untuk mempraktekkan apa yang DIA ajarkan kepada kita, menjadi orang seperti yang DIA inginkan, untuk melakukan apa yang DIA ingin kita lakukan. Sampai suatu tempat : kita telah mengalami transformasi, cukup religius, dan siap masuk surga,” tuturnya.
Perkuat Imanmu, jadilah orang yang lebih baik agar masuk surga
Jim Smith mengatakan : “Kami sangat percaya kepada Tuhan, dan kami juga percaya pada apa yang dikatakan dalam artikel itu : Kami hidup di bumi ini adalah untuk menjadi orang yang lebih baik, untuk melakukan perbuatan baik, sampai kami mendapatkan jalan ke surga”. “Jika Anda belum siap, Anda tidak bisa mencapai sana. Seperti yang dikatakan dalam artikel itu bahwa Anda terpaksa harus bertanggung jawab atas kesalahan Anda, kami telah melakukan hal-hal yang harus kami pertanggungjawabkan, kami telah melaluinya”.
“Artikel ini memperkuat keyakinan saya, memang benar, memperkuat keyakinan saya, bisa juga dibilang telah membangun keyakinan saya, artikel ini sangat bagus, sampai saya membacanya tiga kali, kemudian saya membagikannya dengan beberapa teman”, katanya. “Tak lama setelah itu kami mengadakan tukar pendapat dengan mereka, yang semua orang mengakui bahwa artikel ini berbicara tentang apa yang kita semua yakini. Sungguh sangat bagus artikel tersebut”.
Suatu hari setelah membaca artikel, antara sadar dan tidak Jim Smith bermimpi yang sangat jelas masih teringat, bahwa dirinya melihat seutas “tali kehidupan”. Jika dia melakukan sesuatu kesalahan, maka tali tersebut menjadi licin seperti dilumasi oli yang membuatnya sulit dipegang sampai terjatuh. Namun, ketika dia menjaga imannya dan memperkuat kepercayaan kepada Tuhan, maka dirinya tidak perlu meraih tali itu dengan tangannya, tetapi tali itu yang melilit tangannya kemudian menarik badannya ke atas”.
“Anda mungkin jatuh tergelincir dari ‘tali kehidupan’ menuju surga ini, tetapi Anda juga dapat mempertahankan keyakinan Anda yang benar dan mengikuti ‘tali kehidupan ini untuk menuju kehidupan kekal,” pungkas Jim Smith. (sin)