oleh Catherine Yang, Shi Ping
Seorang pembaca Epoch Times berbahasa Inggris yang lahir dalam keluarga agama Katolik Roma, dokter Virgil DuVernay telah berulang kali membaca artikel Master Li Hongzhi yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”, sejak artikel tersebut mulai diedarkan pada Januari 2023. Dalam beberapa hari pertama, ia membacanya sekali sehari, belakangan menjadi membacanya seminggu sekali.
Artikel Tersebut Menggetarkan Jiwa Saya
DuVernay menemukan bahwa tidak hanya seluruh bagian artikel menginspirasi dirinya, tetapi juga mampu meyakinkan dirinya ketika merasa depresi.
DuVernay pertama kali mendengar tentang artikel ini melalui New Tang Dynasty TV dalam bahasa Inggris.
“Begitu saya mendengarnya, saya merasa semua itu benar, juga memberi saya rasa sejarah (sense of history), seperti rasa keTuhanan dalam Alkitab”. Dia mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times. “Isi artikel ini berbeda dengan apa yang saya dengar di Alkitab tradisional, tetapi intinya sama. Hanya saja diungkapkan dengan cara yang berbeda.”
Dia mengatakan seluruh artikel selaras dengan pemahamannya, termasuk reinkarnasi yang tidak dipercaya oleh umat Katolik. “Ya, semuanya selaras dengan pemahaman saya, termasuk isu reinkarnasi.”
DuVernay percaya bahwa meskipun isu reinkarnasi tidak secara langsung tetapi tidak langsung dibicarakan dalam ajarkan agama Kristen. Orang sekuler dan orang beragama melihat dunia seperti melihat berlian dari sudut potongan yang berbeda, sehingga gambar yang terlihat pun berbeda.
“Pandangan berbeda (artikel) itu menarik. Sangat menarik untuk menyajikan sudut pandang yang akrab dengan manusia dalam konteks yang berbeda”. DuVernay mengatakan : “Ketika proses panjang alam semesta yang berupa Pembentukan, Bertahan, Rusak, Musnah dan Lahir, Tua, Sakit, Mati yang dialami manusia dikaitkan dengan konsep jiwa, ditambah lagi dengan bagaimana umat manusia diciptakan, ini semua sangat menarik untuk didalami.”
DuVernay percaya bahwa deskripsi alam semesta dalam artikel tersebut juga membuat orang tertarik untuk mengeksplorasi. Jika orang berpikiran terbuka, mungkin bermanfaat bagi orang bersangkutan untuk berpindah dari konsep duniawi ke konsep spiritual.
Berusahalah Menjadi Orang yang Baik dan Meningkatkan Kerohanian Diri
“Bagian yang dikemukakan oleh Master Li adalah tiga alam terluar dari alam semesta. Ini adalah tumpukan sampah alam semesta, yaitu debu dan tanah. Kita sebenarnya bukan bagian dari tempat ini. Kita adalah makhluk dengan sifat keTuhanan, jadi jiwa kita harus menjadi lebih baik”, katanya. Hal ini akan membuat orang berpikir : “Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menjadi orang baik dan berusaha untuk memperbaiki diri, sehingga kita bisa naik ke level yang lebih tinggi.”
DuVernay mengatakan bahwa dirinya merasa lega dan kecil setiap kali membaca artikel itu.
“Kita semua mengalami pasang surut dalam hidup, dan ketika Anda sedang down, artikel ini bisa mengangkat Anda”, katanya, seraya menambahkan bahwa dia merasa lebih baik setiap kali membacanya. “Kabar baiknya adalah masih ada orang dalam budaya yang jauh melampaui dunia Barat yang mengungkapkan pemikiran ini, yang melihat dunia dalam dimensi yang berbeda dari Barat, Hal mana membuat Anda sadar bahwa Anda hanyalah sebutir pasir dari pantai.”
DuVernay mengatakan bahwa melalui artikel ini, dirinya memiliki pemahaman yang komprehensif tentang keyakinan Falun Gong yang masih terus dianiaya oleh PKT. Pada saat wawancara, dia sedang bersiap untuk menyampaikan artikel tersebut kepada seorang temannya di California.
“Mudah-mudahan artikel ini beredar di California dan mengubah keadaan di sana,” ujarnya. (sin)