Presiden Meksiko : Dakwaan Trump Adalah Langkah ‘Anti-Demokrasi’ untuk Menghentikan Pencalonan Kembali

Lorenz Duchamps

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyatakan keyakinannya pada minggu ini bahwa jika mantan Presiden Donald Trump dihukum sehubungan dengan penyelidikan Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, tindakan tersebut akan mencegahnya untuk mencalonkan diri kembali pada tahun 2024.

“Saat ini, mantan Presiden Trump menyatakan bahwa mereka akan menangkapnya,” kata Lopez Obrador dalam sebuah konferensi pers pada  Selasa (21/3) menurut transkrip pernyataan dari Newsweek.

“Jika itu yang terjadi … itu akan menjadi alasan mengapa namanya tidak muncul di surat suara,” lanjutnya.

Lopez Obrador, seorang pemimpin sosialis yang mulai menjabat pada akhir 2018, menjelaskan bahwa dia berbicara untuk membela Trump karena dia juga mengalami “rekayasa kejahatan” yang berusaha mencegahnya mendapatkan jabatan politik pada tahun 2006 dan 2012.

“Saya mengatakan ini karena saya juga pernah mengalami rekayasa kejahatan ketika mereka tidak ingin saya mencalonkan diri,” kata Lopez Obrador, seraya menambahkan bahwa dia yakin dakwaan yang dilaporkan “benar-benar anti-demokrasi. … Mengapa tidak membiarkan rakyat yang memutuskan?”

Dalam sebuah konferensi pers pada  21 Maret, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre diminta oleh seorang wartawan untuk mengomentari pernyataan Lopez Obrador.

“Saya ingin bertanya kepada Anda mengenai beberapa komentar Presiden Meksiko, yang sangat kritis terhadap pemerintahan baru-baru ini. Baru saja hari ini, dia … menyarankan pemerintah mencoba untuk menggagalkan Donald Trump menjelang pemilu 2024,” tanya reporter itu kepada Jean-Pierre.

“Jelas, [hal ini] tidak benar, Jadi, saya hanya akan mencatatnya,”jawabnya. 

Lopez Obrador sebelumnya  berbicara untuk membela Trump ketika ia mengkritik apa yang ia gambarkan sebagai “penyensoran” media sosial terhadap mantan presiden tersebut atas unggahan yang dianggap menghasut kekerasan di Gedung Kongres AS.

Pada saat itu, presiden Meksiko tersebut mengecam kekuatan yang dimiliki perusahaan-perusahaan teknologi besar, dengan mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak dapat membungkam kebebasan berbicara.

Rincian Dakwaan

Pada 18 Maret, Trump mengatakan di Truth Social bahwa ia memperkirakan akan ditangkap dalam beberapa hari mendatang sehubungan dengan penyelidikan Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, sebuah kasus berumur tujuh tahun yang menyelidiki apakah mantan presiden tersebut melakukan pembayaran “uang tutup mulut” kepada Stormy Daniels selama kampanye kepresidenannya pada tahun 2016.

Trump telah berulang kali membantah melakukan kesalahan terkait pembayaran yang dilakukan kepada Daniels, yang bernama asli Stephanie Clifford, dan juga membantah berselingkuh dengan aktris hiburan dewasa tersebut.

Meskipun Trump mengatakan bahwa ia mungkin akan didakwa minggu ini, juru bicara mantan presiden tersebut mengatakan kepada media bahwa ia belum diberitahu secara resmi mengenai dakwaan tersebut.

Jika didakwa, Trump akan menjadi mantan presiden pertama yang sedang menjabat yang didakwa melakukan kejahatan. Dia kemungkinan akan dibawa ke New York City untuk diproses, termasuk pengambilan sidik jari dan dokumen standar, dan kemudian didakwa oleh seorang hakim.

Sementara itu, kandidat dari Partai Republik berusia 76 tahun ini telah mengindikasikan bahwa ia akan tetap berkampanye meskipun ia didakwa melakukan tindak kriminal, dan ia diperkirakan akan mengadakan rapat umum pertamanya pada akhir bulan ini di Waco, Texas.

Ketika penyelidikan Manhattan semakin mendekati konklusi, Trump menghadapi penyelidikan lain di Atlanta dan Washington. Mantan presiden ini menggambarkan kedua penyelidikan tersebut sebagai perburuan penyihir bermotif politik yang dirancang untuk menggagalkan upayanya untuk terpilih kembali pada tahun 2024. (asr)