Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Tonggak Penegakan Moralitas Manusia : Kisah Pengajuan Petisi Damai 25 April 1999  di Beijing

0

NTD

Falun Gong atau Falun Dafa sebuah metode kultivasi yang diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi di Tiongkok pada tahun 1992, dan dengan cepat disambut baik oleh masyarakat di dalam dan luar negeri karena berfokus terhadap peningkatan moral manusia. Namun, rezim komunis Tiongkok melancarkan penindasan brutal terhadap praktisi Falun Gong. Menjelang rezim komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan, pada 25 April 1999 puluhan ribu orang praktisi Falun Gong dari berbagai daerah di Tiongkok datang ke samping Zhongnanhai, Beijing untuk menyampaikan petisi dengan cara yang damai. Sejak saat itu, peristiwa yang mengejutkan dunia ini diperingati setiap tahunnya. Mari kita ulas kembali seluk beluk kejadian tersebut.

Pada Mei 1992, Master Li Hongzhi memperkenalkan Falun Gong kepada masyarakat Tiongkok mulai dari Kota Changchun, Tiongkok. Dengan efeknya terhadap kesehatan yang luar biasa, kesederhanaan dan kemudahannya dalam mempelajari, serta pengajarannya yang tidak dipungut biaya, Falun Gong dengan cepat menyebar ke seluruh Tiongkok. Selain itu, media pun bergegas memberitakan hal langka tersebut.

Pada tahun 1996, buku karangan Master Li “Zhuan Falun” dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh buku terlaris di Tiongkok oleh “Beijing Youth Daily”.

Namun kemunculan Falun Gong dianggap rezim komunis Tiongkok sebagai badai besar yang bakal menimpa mereka yang selama ini mempromosikan ateisme kepada masyarakat. Karena kekhawatiran itu, pada Juni 1999, Departemen Propaganda Tiongkok mengeluarkan peraturan yang melarang penerbitan buku-buku terkait Falun Gong. 

Pada tahun 1997, Luo Gan, Sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Partai Komunis Tiongkok, menghasut biro keamanan untuk menjebak Falun Gong, tetapi berakhir dengan kegagalan karena tidak ada bukti yang dapat menunjukkan Falun Gong melanggar hukum.

Data resmi Komisi Olahraga Nasional Tiongkok tahun 1998 menunjukkan bahwa terdapat sekitar 70 juta orang warga di seluruh Tiongkok yang berlatih Falun Gong, jumlah tersebut ternyata lebih besar daripada total anggota Partai Komunis Tiongkok pada saat itu. Namun di tahun itu juga, rezim Beijing menginstruksikan personel dari biro keamanan publik di berbagai tempat di Tiongkok untuk melakukan penindasan tanpa alasan dengan pada awalnya memaksa pembubaran orang-orang yang sedang berlatih Falun Gong bersama di taman-taman, lalu menggeledah rumah praktisi secara ilegal, dan merampas harta benda milik mereka.

Pada April 1999, kerabat Luo Gan, He Zuoxiu menerbitkan sebuah artikel yang memfitnah Falun Gong dengan mengambil contoh kasus palsu melalui majalah “Youth Science and Technology Expo” yang didirikan oleh Institut Pendidikan Tianjin. Pada 18 April, sejumlah praktisi Falun Gong mendatangi Tianjin Education College untuk mengklarifikasi kebenaran.

Praktisi Falun Gong berkumpul di sebuah universitas untuk menuntut pencabutan artikel majalah milik negara yang memfitnah latihan mereka, di Tianjin, Tiongkok, pada April 1999. (File foto)

Hao Fengjun, mantan pejabat Kantor 610 dari Biro Keamanan Publik Tianjin mengatakan : “Tianjin Education College berada dalam yurisdiksi kami. Pada saat itu kami langsung mengerahkan seluruh anggota polisi ke TKP atas perintah Pusat. Namun, kesan yang saya peroleh adalah, bahwa mereka (praktisi) sangat tertib, tidak membuat keributan sebagaimana yang dilakukan para petani atau pekerja kena PHK ketika mengajukan petisi. Mereka hanya datang untuk mendapatkan penjelasan dari He Zuoxiu dari Tianjin Education College”.  

Pada 22 dan 23 April, polisi Tianjin menerobos masuk ke Tianjin Education College dan memukuli para praktisi Falun Gong yang dengan damai menanggapi situasi tersebut. Selain itu 45 orang praktisi ditangkap, dan polisi juga menggeledah rumah mereka.

Praktisi Falun Gong Wang Huijuan, seorang guru di sebuah sekolah dasar penting di Tianjin mengatakan : “Pejabat pemerintah kota mengatakan bahwa pemerintah kota (Tianjin) tidak dapat menyelesaikan masalah ini. kalian harus pergi ke Beijing”.

Di bawah arahan pemerintah Tianjin, para praktisi Falun Gong terpaksa pergi ke Kantor Administrasi Nasional untuk Pengaduan dan Proposal Masyarakat yang berada di Beijing untuk mendapatkan kejelasannya.

Ribuan praktisi Falun Gong berbaris di jalan di luar Zhongnanhai, markas besar Partai Komunis Tiongkok, dalam petisi damai di Beijing pada 25 April 1999. (Goh Chai Hin/AFP via Getty Images)

Li Shuying, seorang peserta yang ikut mengajukan petisi pada 25 April di Beijing mengatakan : “Tidak ada seorang praktisi pun yang meneriakkan slogan atau membawa poster berisi tuntutan. Mereka hanya berdiri diam dan menunggu. Saya sampai ingin menangis saat teringat kejadian itu. Saya tidak tahu perasaan apa yang bergejolak dalam batin saya. Sama saja sekarang, kalau dipikir-pikir. Juga, ini benar-benar sikap dari seorang kultivator. Karena itulah mungkin, masyarakat setempat sampai mengatakan bahwa mereka belum pernah melihat suasan pengajuan petisi oleh begitu banyak warga tetapi tidak mengeluarkan suara yang berisik dan tertib teratur”.

Polisi memblokir sisi utara Jalan Fuyou dekat Zhongnanhai, markas besar Partai Komunis Tiongkok, di Beijing pada 25 April 1999. (Courtesy of Minghui.org)
Petugas polisi berdiri di depan praktisi Falun Gong dekat Zhongnanhai, markas besar Partai Komunis Tiongkok, di Beijing pada 25 April 1999. (Courtesy of Minghui.org)

Pada 25 April malam, perwakilan praktisi Falun Gong melaporkan situasi Falun Gong kepada Perdana Menteri Zhu Rongji yang mengundang mereka masuk ke kantornya. Sebelum berpisah dengan Zhu Rongji, para perwakilan mengajukan tiga tuntutan :

1. Membebaskan praktisi Falun Gong Tianjin yang ditangkap secara ilegal.

2. Meminta pemerintah menetapkan secara hukum lingkungan untuk berlatih / praktik (Falun Gong),

3. Mengizinkan buku-buku Falun Gong diterbitkan secara legal.

Sun Jianbing, saksi mata insiden “25 April” mengatakan : “Ketika kami meninggalkan TKP, sambil berjalan kita sekaligus membersihkan jalan dengan memunguti sampah yang ada. Para praktisi semua menuntut diri sendiri untuk berbuat baik dan lebih baik, ingin meninggalkan kesan yang bagus kepada warga Beijing”.

Mrs. Liu, peserta yang menyaksikan insiden “25 April” melukiskan : “Setelah hasilnya keluar pada malam hari itu, semua orang meninggalkan TKP dan pulang ke rumah masing-masing. Kemudian, semua orang melihat bahwa bahkan sampah dan puntung rokok yang dibuang oleh polisi yang berjaga-jaga di sekitar praktisi pun ikut dipungut praktisi. Sampai terkesan halaman yang luas itu seakan tidak pernah didatangi orang, jalanan menjadi lebih bersih, begitulah”.

Insiden “25 April” sudah 25 tahun berlalu. Selama periode ini, tidak peduli betapa brutalnya penindasan yang dilakukan PKT, para praktisi Falun Gong yang berada di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia selalu berpegang teguh pada konsep “Sejati-Baik-Sabar” dan  menjunjung tinggi perdamaian dalam perjuangan untuk menentang penganiayaan. (sin)

Video ‘Ramalan Nasib Xi’ Lagi Viral, Tapi Dapat Ancaman dari Pihak Keamanan Nasional Tiongkok

0

Seorang blogger video yang meninggalkan Tiongkok bersama keluarganya mengungkapkan bahwa dia memposting video di platform online yang meramalkan nasib pemimpin PKT Xi Jinping dan masa depan Tiongkok, yang membuat otoritas PKT merasa terganggu. Akibatnya, blogger dan kerabatnya mendapat peringatan untuk segera menghapus video dari petugas Biro Keamanan Nasional Tiongkok

oleh Luo Tingting

Pada 25 April, YouTuber “Qiqi Baba”, yang sering mempublikasikan kritikan terhadap keadaan terkini dari Partai Komunis Tiongkok, merilis sebuah video yang mengatakan, bahwa pada 14 Januari tahun ini, ia merilis sebuah rekaman yang menganalisis mengapa Xi Jinping ingin menggunakan kekerasan terhadap Taiwan. Tanpa diduga, dia dan kerabatnya yang berada di daratan Tiongkok mendapat peringatan keras dari personel Biro Keamanan Nasional Tiongkok, yang selain meminta dirinya kembali ke Tiongkok dengan nada ancaman, juga menuntut agar menghapus video tersebut.

“Qiqi” terkejut dengan hal ini karena ia memiliki serangkaian rekaman video yang berisi kritikan terhadap PKT di salurannya, tetapi Biro Keamanan Nasional Tiongkok bersikeras agar dirinya menghapus terlebih dahulu video yang berisi ramalan itu. “Qiqi” merasa aneh lalu mengatakan : “Apakah personel (Biro Keamanan Nasional) telah memverifikasi prediksi saya ?”

Dalam rekaman video tersebut, “Qiqi” meramalkan bahwa Xi Jinping dapat memerintahkan militernya untuk menyerang Taiwan, tetapi tujuannya bukan untuk merebut kembali Taiwan, tetapi untuk menekan suara-suara oposisi di dalam negeri, juga untuk menjadikan Tiongkok seperti Korea Utara atau “Korea Utaraisasi” daratan Tiongkok, demi terbentuknya “Dinasti Xi”. 

“Qiqi” dengan blak-blakan mengatakan : “Ketika ketidakpuasan masyarakat memuncak akibat perekonomian Tiongkok yang bermasalah seperti saat ini, Xi Jinping hanya dapat menekan kegelisahan kelompok ‘warga bodoh’ yang terpengaruh oleh nasionalisme ini dengan ‘mengibarkan panji rebut kembali Taiwan lewat perang’ “.  

Dia mengatakan bahwa Xi mungkin tidak akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang Taiwan, namun tetap mempertahankan Tiongkok dalam kondisi siaga perang. Dengan cara ini, Xi bisa memperoleh prestise yang lebih besar dibandingkan waktu sebelumnya. Dan pada saat itu, ia berkesempatan untuk mengobarkan Revolusi Kebudayaan 2.0 dengan sasaran menggulingkan lawan politik dan para pembangkang, selain itu Xi ingin membiarkan masyarakat Tiongkok menerima kondisi kehidupan yang anjlok setelah keruntuhan ekonomi yang drastis.

“Xi Jinping tidak bermaksud benar-benar merebut kembali dan menguasai Taiwan, tapi dia membutuhkan proses ini. Tampaknya dia akan mencoba untuk mengulur-ulur waktu peperangan. Bahkan jika perang invasi tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Asal perang bisa berkepanjangan, maka Xi Jinping akan mampu menjadikan Tiongkok seperti Korea Utara atau ‘Korea Utaraisasi’ daratan Tiongkok”.

“Sama seperti Perang Korea, Kim Il-sung juga tidak keluar sebagai pemenang perang, namun hal ini sama sekali tidak mempengaruhi kecintaan masyarakat Korea Utara terhadap keluarga Kim, karena bagi negara yang tertutup, apa pun yang dikatakan penguasa itu dianggap benar. Jadi jika saja Xi Jinping berhasil meng-Korea-Utaraisasi Tiongkok, maka dia dapat memutuskan apa pun yang dia ingin sampaikan kepada rakyatnya tentang apakah dia menang atau kalah dalam perang melawan Taiwan. Itulah sebabnya saya katakan bahwa hasil sebenarnya tidak penting sama sekali”, kata “Qiqi”.

Namun, “Qiqi” percaya bahwa meskipun Tiongkok menjadi seperti Korea Utara, PKT pasti runtuh, karena ketika keluarga Kim didirikan, rakyat Korea Utara tidak menjalani kehidupan yang baik, bahkan sampai sekarang mereka tetap masih berada dalam kondisi miskin, tetapi berbeda dengan rakyat Tiongkok yang pernah mengalami reformasi dan keterbukaan sehingga pernah mengalami perbaikan dalam kehidupan.

Namun “Qiqi” juga membuat prediksi pesimistis : Jika Xi Jinping meluncurkan Revolusi Kebudayaan 2.0 mungkin saja proses Korea-Utaraisasi Tiongkok benar-benar diterima oleh masyarakat Tiongkok karena yang berpikiran normal sudah tidak banyak.

“Qiqi” mengatakan dalam rekaman videonya pada 25 April, bahwa dirinya telah meninggalkan Tiongkok bersama keluarganya. Tetapi kerabatnya yang berada di Tiongkok kini terus mendapat tekanan dari personel Biro Keamanan Nasional yang tidak dapat menghubungi dirinya. Personel keamanan menuntut kerabatnya di Tiongkok untuk menelepon dan membujuk dirinya agar segera kembali ke Tiongkok, mengancam bahwa dirinya bisa diklasifikasikan sebagai “kelompok warga berisiko tinggi” jika menolak kembali ke Tiongkok.

“Qiqi” mengatakan bahwa demi keselamatan pribadi dan keluarganya, tentu saja dia tidak akan kembali. Pada saat yang sama, dia juga menyampaikan pesannya kepada Biro Keamanan Nasional Tiongkok : “Sebagian besar alasan saya meninggalkan Tiongkok adalah karena masalah kebebasan berbicara yang baru saya peroleh di luar negeri. Bahkan kalian masih mengejar saya sampai ke luar negeri dan berusaha mengendalikan saya, minta saya kembali ke Tiongkok. Apakah saya mau menuruti ? Jangan lagi kalian bertindak tanpa menggunakan rasio. Oke !”

Dia berkata bahwa dirinya tidak akan takut dengan ancaman PKT dan masih akan terus merilis video, rekaman video yang lama tidak akan dihapus. “Praktik yang dilakukan oleh Biro Keamanan Nasional Tiongkok itu hanya akan menginspirasi saya untuk berkreasi. Mereka tidak akan membuat saya takut !” (sin)

Wanita Menjadi Lumpuh Setelah Makan Sup Sisa

EtIndonesia. Peringatan dikeluarkan setelah seorang wanita berusia 23 tahun menjadi lumpuh karena memakan sup sisa.

Banyak orang memakan sisa makanan setiap hari dan untungnya laporan tentang orang-orang yang mengalami reaksi parah selain keracunan makanan, termasuk bahkan kehilangan anggota tubuh karena memakannya, sangat jarang terjadi.

Namun, reaksi bakteri terhadap sisa makanan yang tidak dipanaskan atau disimpan dengan benar dapat menyebabkan cedera yang mengubah hidup.

Masalah kesehatan telah mengeluarkan peringatan tentang hal ini karena seorang wanita Brasil mengalami kelumpuhan setelah infeksi bakteri langka yang diyakini didapat dari makan sup sisa.

Claudia de Albuquerque Celada sedang bekerja di Colorado pada program pertukaran ketika dia dirawat di rumah sakit karena kelumpuhan, pusing, penglihatan ganda dan sesak napas pada bulan Februari.

Dua minggu setelah dia masuk rumah sakit, dia didiagnosis menderita botulisme – suatu kondisi langka dan serius di mana racun menyerang saraf tubuh. Dia telah dirawat di rumah sakit dengan alat bantu pernapasan sejak saat itu.

Menurut Daily Mail, pejabat kesehatan setempat menelusuri infeksi tersebut hingga ke sup kemasan yang dibeli Celada di Aspen. Sup dari supermarket tersebut telah diuji dan hasilnya negatif, sehingga diperkirakan penyakit tersebut disebabkan oleh cara penyimpanan atau cara memasaknya.

Para pejabat mengingatkan masyarakat bahwa makanan harus disimpan pada suhu 4 derajat celsius atau kurang dan dipanaskan secara menyeluruh sebelum dikonsumsi. Itu juga tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama lebih dari satu jam.

Adik perempuan Celada, Luísa Albuquerque, menjelaskan bahwa rumah sakit Denver tempat saudara perempuannya dirawat membiayai penerbangannya kembali ke Brasil, di mana dia akan melanjutkan perawatan di dekat keluarganya. Saat ini, setiap hari di rumah sakit di AS menghabiskan biaya 10,000 dolar.

Albuquerque berkata: “Kami pikir pemulihan dekat dengan keluarga dan teman jauh lebih cepat. Membandingkan biaya antara tinggal di sini dan kembali ke Brasil, biaya pulangnya masih lebih murah.” (yn)

Sumber: indy100

Google Merilis Fitur Android Baru untuk Membantu Temukan Perangkat yang Hilang

Lorenz Duchamps

Google telah merilis pembaruan untuk fitur Android-nya yang bertujuan membantu pengguna melacak perangkat mereka yang hilang—bahkan saat perangkat itu sedang offline. Perusahaan teknologi tersebut mengumumkan peluncurannya pada 8 April di blog Android-nya, mengatakan bahwa aplikasi “Find My Device” yang semuanya baru sudah tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat dan Kanada, serta akan dirilis secara global.

Dengan aplikasi yang disempurnakan, pengguna Android dapat menemukan lokasi ponsel dan tablet mereka meskipun sedang offline dengan menelepon atau melihat lokasi mereka pada peta di aplikasi. Sebelumnya, pemilik Android tidak dapat menggunakan layanan ini kecuali ponsel- nya terhubung ke internet.

Selain itu, berkat “perangkat keras Pixel khusus”, fitur ini akan memungkin- kan pengguna Pixel 8 dan 8 Pro menemukan perangkat mereka meskipun perangkat dimatikan atau baterainya mati, menurut perusahaan itu.

Aplikasi Find My Device menggunakan jaringan crowdsourcing yang mencakup lebih dari satu miliar perangkat untuk menemukan lokasi ponsel dan perangkat lain yang kompatibel. Fitur baru ini hanya berfungsi pada perangkat yang menjalankan sistem operasi Android 9 atau lebih baru.

Pembaruan terbaru Google pada layanan ini berarti bahwa layanan ini sekarang mirip dengan aplikasi “Find My Device” milik Apple, jaringan crowdsourced dari jutaan perangkat Apple yang menggunakan teknologi nirkabel Bluetooth untuk mendeteksi perangkat yang hilang atau item lain di sekitar.

AirTag untuk Android?

Google juga mengatakan bahwa mulai Mei, fitur tersebut akan membuat barang sehari-hari seperti kunci dan dompet dengan tag pelacakan Bluetooth dari Chipolo dan Pebblebee dapat ditemukan. Mereka menambahkan bahwa lebih banyak tag yang kompatibel dari perusahaan seperti Motorola, Jio, dan Eufy akan tersedia akhir tahun ini.

Google juga mencatat bahwa   jaringan   tersebut akan mulai berfungsi dengan headphone dari JBL, Sony, dan merek lain “segera”.

“Tag ini, yang dibuat khusus untuk jaringan Find My Device, akan kompatibel dengan peringatan pelacak tidak dikenal di Android dan  iOS  untuk  membantu melindungi Anda dari pelacakan yang tidak diinginkan,” kata raksasa pencarian milik Alphabet itu.

Tag pelacakan Bluetooth, atau AirTags Apple, dimaksudkan untuk dimasukkan atau ditempelkan pada kunci, dompet, ransel, dan barang lainnya sehingga orang dapat menemukannya saat hilang.

Namun, sejak diluncurkan, aparat penegak hukum mengatakan, beberapa orang menggunakan gadget kecil ini untuk tujuan kriminal atau jahat, termasuk melacak mobil untuk rencana pencurian.

Untuk meningkatkan keamanan, Apple dan Google bekerja sama pada 2023 di tengah laporan penguntitan atau pelacakan yang tidak diinginkan melalui AirTags dan alat serupa.

Perusahaan-perusahaan Teknologi Besar telah mengubah cara kerjanya, sehingga mempersulit penjahat untuk menggunakan perangkat pelacak ini untuk tujuan jahat atau aktivitas kriminal.

Kini, pengguna Android akan secara otomatis diberi tahu ketika perangkat pelacak Bluetooth yang tidak dikenal mengikuti mereka— sebuah tanda yang menunjukkan kemungkinan seseorang menguntit mereka menggunakan AirTag atau alat pelacak serupa.

Jika Anda menemukan AirTag atau alat serupa yang Anda curigai digunakan untuk melacak lokasi Anda, nonaktifkan berbagi lokasinya dengan melepas baterai dan segera beritahu polisi. Dengan cara ini, orang di ujung sana tidak akan dapat melacak lokasi Anda. (eko)

Pakar : Plastik Tidak Dapat Didaur Ulang Seperti yang Dipercaya Konsumen

0

Konsumen telah disesatkan mengenai kemampuan daur ulang plastik. “Ini pada dasarnya adalah penipuan publik yang diamanatkan oleh negara,” menurut analis kebijakan, David Allaway.

Matt McGregor

Konsumen telah disesatkan mengenai kemampuan daur ulang plastik, menurut mereka yang berpendapat bahwa pelabelan industri telah menyebabkan masyarakat terlalu percaya pada solusi yang tidak mudah untuk mengurangi limbah.

David Allaway adalah analis kebijakan senior di Departemen Kualitas Lingkungan (ODEQ) negara bagian Oregon, Amerika Serikat.

Dia menjelaskan kepada The Epoch Times bahwa narasi seputar daur ulang plastik sebagian besar merupakan taktik hubungan masyarakat untuk mendapatkan persetujuan pada akhir 1980-an ketika plastik menjadi lebih tidak disukai karena meningkatnya limbah yang dihasilkan oleh penggunaannya.

Pada 1989, ketika Dewan Kota Minneapolis mengeluarkan peraturan yang melarang sebagian besar kemasan plastik di toko kelontong dan restoran cepat saji, pemerintah daerah lainnya di St. Paul, Minnesota, dan Long Island, New York, juga mengeluarkan peraturan kota serupa.

“Pada 1988, Society of the Plastics Industry (SPI), yang sekarang menjadi Plastics Industry Association, meluncurkan kampanye yang konon membantu masyarakat dan pendaur ulang memilah resin plastik yang berbeda satu sama lain,” katanya.

Plastik diberi label dengan kode identifikasi resin (RIC), serangkaian simbol numerik di dalam segitiga panah pengejar. Kode ini mengidentifikasi tingkat polietilen tereftalat yang digunakan dalam plastik, yang menentukan kemampuan daur ulangnya.

“Tetapi  dampak  sebenarnya  jika kode tersebut terlalu panjang tampaknya menyesatkan banyak orang dan mereka berpikir bahwa jika plastik tersebut memiliki tanda panah, maka plastik tersebut dapat masuk ke keran- jang daur ulang dan akan didaur ulang,” kata Alloway.

SPI berhasil melobi hingga 40 negara bagian untuk mewajibkan merek konsumen seperti Coca-Cola mencantumkan kode identifikasi resin (RIC) pada kemasan plastik, menurut Alloway.

“Kemudian menjadi lebih rumit,” katanya.

Pada 2008, SPI menyerahkan kode tersebut kepada American Society for Testing and Materials (ASTM), organisasi standar internasional, yang memperbarui simbol penandaan daur ulang. Menurut ASTM, simbol penandaan baru menggunakan segitiga sama sisi padat di sekitar angka” yang “membantu mengembalikan fokus ke misi inti sistem: Identifikasi resin dan kontrol kualitas sebelum didaur ulang.

Namun, perubahan dari panah mengejar menjadi satu segitiga padat yang bersebelahan telah menyebabkan kebingungan di antara negara-negara mengenai simbol apa yang harus digunakan dalam produksi dan daur ulang.

Menurut ODEQ, 36 negara bagian mewajibkan kode RIC mengejar panah pada plastik.

Namun, pada 2021, Washington, Oregon, dan California menghapus persyaratan tersebut karena adanya kebingungan, sementara negara bagian seperti Oregon dan Maine telah mengeluarkan undang-undang yang memberikan tanggung jawab untuk mengidentifikasi apakah kemasan dapat didaur ulang atau tidak pada produsennya.

“Kemudian ada 30-an negara bagian lain yang mengatakan, Anda harus menggunakan kode resin dengan panah pengejar, jadi ada persyaratan negara bagian yang berbeda,” katanya.

“Penipuan Publik yang Diamanatkan Negara”

Hal ini menyebabkan kebingungan mengenai mana yang dapat didaur ulang dan mana yang tidak, menurut Alloway.

“Sebagian besar bahan dengan kode identifikasi resin tidak dapat didaur ulang, dan tidak diterima oleh program daur ulang lokal,” katanya. “Saat Anda memasukkannya ke tempat sampah daur ulang, pada dasarnya Anda sedang bermain rolet karena program daur ulang di tepi jalan berbeda-beda di seluruh negeri dalam hal apa yang mereka terima.”

Plastik yang tidak dapat didaur ulang yang dibuang ke tempat sampah daur ulang menjadi lebih mahal untuk dipilih di fasilitas daur ulang sambil terus menambah sampah plastik, menurutnya.

“Kode ini lebih banyak menimbulkan dampak buruk dibandingkan manfaatnya,” katanya. “Industri daur ulang telah memperingatkan industri plastik sejak 1990-an, namun mereka tidak berbuat apa-apa karena masyarakat terus percaya bahwa semua plastik dapat didaur ulang demi keuntungan finansial mereka.”

Menurut ASTM, SPI mengem- bangkan RIC “atas desakan para pendaur ulang pada 1980-an”. Namun, Alloway mengatakan bahwa kata-kata tersebut adalah cara bagi industri plastik untuk “menyalahkan kesalahannya”.

Industri plastik mengklaim industri daur ulang menyerukan peraturan yang kini diamanatkan di lebih dari 30 negara bagian, namun masalah sampah plastik pada akhirnya masih belum terselesaikan, katanya.

“Ini pada dasarnya adalah penipuan publik yang diamanatkan negara,” katanya tentang kode RIC SPI.

“Ekspor Sampah ke Indonesia Harus Dihentikan”

Di Jawa Timur, Prigi Arisandi, seorang ahli biologi dan pemerhati lingkungan hidup asal Indonesia, menghadapi masalah yang terus berlanjut semacam ini setiap hari.

Ia mendirikan Ecoton untuk meningkatkan kesadaran terhadap polusi plastik di Indonesia dan untuk mengekspos industri dan pemerintah yang membuang sampah plastik mereka di wilayah tersebut.

Arisandi,  yang  akan  menghadiri INCPP pada akhir bulan ini, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok, mengirim- kan “sampah plastik dalam jumlah besar ke Indonesia” meskipun mereka tidak mampu mendaur ulangnya.

Logam berat dan senyawa kimia lainnya seperti Bisphenol A, atau BPA, dan ftalat telah ditemukan pada ikan, udara, dan sungai yang menjadi sumber air minum bagi 4 juta orang di Sidoarjo dan Kota Surabaya.

“Kami menemukan bahwa pembakaran sampah plastik impor menghasilkan senyawa dioksin dan furan yang mencemari telur ayam,” kata Arisandi.

Polusi plastik, termasuk pembuangan ke sungai dan pembakaran material, telah berkontribusi terhadap peningkatan angka kanker di kalangan penduduk di sepanjang tepi sungai, khususnya pada anak-anak, menurutnya.

“Daur ulang sampah impor telah mencemari  sungai-sungai di Indonesia dengan mikroplastik dan EDC (pengganggu endokrin), meracuni udara, dan meracuni rantai makanan kita dengan senyawa furan dan dioksin,” ujarnya. “Ekspor sampah ke Indonesia harus dihentikan.” (nug)

Sinar Kosmik Paling Terang Sepanjang Sejarah Memunculkan Misteri Baru Terbentuknya Emas

0

Li Yan

Para peneliti telah menemukan penyebab ledakan cahaya paling terang di alam semesta yang pernah tercatat. Namun dalam perjalanannya, mereka menemukan dua misteri yang lebih besar, salah satunya adalah sumber logam berat seperti emas.

Para peneliti mengatakan bahwa ledakan cahaya yang ditemukan pada 2022 ternyata merupakan bintang yang meledak pada intinya yang diketahui. Namun hal ini menimbulkan dua pertanyaan: Ledakan itu sendiri tidak cukup untuk memancarkan cahaya yang menyilaukan, dan hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang proses terbentuknya logam mulia seperti emas.

Teori saat ini menunjukkan bahwa bintang yang meledak, yang disebut supernova, juga menghasilkan unsur-unsur berat di alam semesta, seperti emas dan platinum. Namun tim peneliti tidak menemukan unsur seperti itu.

Catherine Heymans, seorang profesor di Universitas Edinburgh dan astronom Skotlandia, adalah anggota independen dari tim peneliti. BBC mengutip pernyataan Heymans yang mengatakan, “Fakta bahwa alam semesta tidak memberikan jawaban yang kita inginkan adalah hal yang baik karena kita dapat kembali ke papan gambar, memikirkannya kembali, dan menghasilkan teori yang lebih baik.”

Yang Paling Terang Sepanjang Sejarah

Pada Oktober 2022, Teleskop Ruang Angkasa James Webb (James Webb Space Telescope – JWST) milik NASA mendeteksi ledakan tersebut. Ia berasal dari galaksi jauh yang berjarak 2,4 miliar tahun cahaya dan memancarkan cahaya dengan berbagai frekuensi. Namun semburan sinar gamma yang sangat kuat, merupakan bentuk sinar-X yang lebih menembus.

Semburan sinar gamma berlangsung selama 7 menit, dan kekuatannya melebihi skala normal, sehingga menyulitkan detektor untuk beberapa saat. Pembacaan selanjutnya menunjuk- kan bahwa ledakan tersebut 100 kali lebih terang daripada ledakan yang tercatat sebelumnya, sehingga mendapat julukan “BOAT” (Brightest of All Time) oleh para astronom.

Semburan sinar gamma telah dikaitkan dengan ledakan supernova, namun BOAT terlalu terang untuk dijelaskan seperti itu. Menurut teori saat ini, jika itu adalah supernova, maka ukurannya pasti sangat besar.

Saat cahaya meredup, salah satu instrumen Webb dapat melihat bahwa ledakan supernova memang telah terjadi. Namun kekuatannya tidak sekuat yang mereka duga. Jadi mengapa ledakan sinar gamma begitu kuat?

Diperkirakan ledakan dahsyat tersebut hanya terjadi setiap 10.000 tahun sekali.

Rekan pemimpin tim peneliti, Dr. Peter Blanchard dari Northwestern University di Illinois, AS, berencana meluangkan lebih banyak waktu di Webb untuk menyelidiki sisa-sisa supernova lainnya.

Dia mengatakan kepada BBC: “Belum tentu ada hubungan langsung antara ledakan sinar gamma dan ledakan supernova. Ini mungkin merupakan dua proses yang independen.”

Dr. Tanmoy Laskar dari Universitas Utah, yang juga merupakan salah satu pemimpin penelitian, mengatakan, kekuatan “BOAT” mungkin disebabkan oleh cara material dikeluarkan, yang biasanya terjadi selama supernova. Namun jika pancaran ini sempit, maka akan menghasilkan sinar yang lebih terfokus dan terang.

Menurut Laskar, “Faktanya, ini adalah salah satu pancaran sinar gamma tersempit yang pernah terlihat, yang memberi kita petunjuk untuk menjelaskan mengapa pijaran sinar gamma be- gitu terang.”

Dari Mana Emas Berasal

Sebuah teori menyatakan bahwa unsur- unsur berat seperti emas, platinum, timah, dan uranium mungkin tercipta dalam kondisi ekstrim selama ledakan supernova. Logam-logam ini ditemukan di seluruh galaksi dan digunakan dalam pembentukan planet. Inilah teori asal muasal logam yang ditemukan di Bumi.

Namun peneliti tidak menemukan jejak unsur berat di sekitar bintang yang meledak tersebut. Lalu apakah teori ini salah? Apakah unsur berat dihasilkan dengan cara lain, atau apakah supernova hanya menghasilkan unsur berat dalam kondisi tertentu?

Dr. Blanchard berkata: “Para ahli teori perlu melihat kembali dan meneliti mengapa peris- tiwa seperti BOAT tidak menghasilkan unsur- unsur berat ketika teori dan simulasi memperki- rakan hal itu akan terjadi.”

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy. (osc)

Kru Pemadam Kebakaran Menggali Terowongan untuk Menyelamatkan Pudel Menggemaskan yang Terjebak di Bawah Teras Rumah

EtIndonesia. Petugas pemadam kebakaran membongkar teras — untuk menyelamatkan seekor pudel yang terperangkap di bawah rumah.

Petugas pemadam kebakaran kru Swansea West harus membuat terowongan di bawah properti untuk mencapai anak anjing tersebut — setelah dipanggil pada pukul 7:11 pagi pada hari Selasa (23/4).

Anjing hitam berusia tiga tahun bernama Jock terjebak di bawah hunian.

Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Wales Tengah dan Barat harus memindahkan sejumlah besar lempengan teras dan tanah di bagian belakang rumah untuk menemukan pudel tersebut.

Namun karena mereka tidak dapat menentukan lokasi pasti Jock, petugas terlatih khusus dari Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Wales (USAR) dipanggil.

Tim USAR menggunakan peralatan pendengaran dan deteksi seismik ‘Delsar’ serta kamera pencarian teknis untuk menentukan lokasi pasti anjing tersebut — dan mampu menggali terowongan kedua di bawah lantai dapur properti untuk menghubunginya.

Seorang juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Wales Tengah dan Barat mengatakan: “Kru berhasil menyelamatkan Jock, seekor Poodle hitam berusia tiga tahun, yang masih hidup dan sehat, dan bersatu kembali dengan pemiliknya.” (yn)

Sumber: nypost

Kultivasi di Luar Keduniawian dan Kehidupan Keduniawian

Zhang Tianliang

Pada tahun 335 SM, Kaisar Alexander the Great yang berusia 21 tahun telah menyatukan seluruh Yunani. Dia tiba di Athena, ini adalah tempat guru sepuhnya Aristoteles pernah berdiam. Disini terdapat Akropolis Athena yang agung, Kuil Parthenon yang megah, juga telah melahirkan para arif bijaksana seperti Sokrates dan Pythagoras, ia merupakan tempat yang selalu diidamkan oleh Alexander, yang berwajah tampan, berkarisma, setiap orang yang melihatnya akan membungkuk memberikan hormat.

Pada suatu hari Alexander keliling di jalanan kota Athena, ia melihat seseorang yang mengenakan pakaian compang camping sedang duduk bersandar pada sebuah tong kayu, dengan satu tangan menopang di atas tanah. Ia berjenggot putih, wajahnya penuh debu, mirip seorang pengemis. Alexander berjalan di depannya, orang itu tetap saja duduk, tanpa mempedulikannya. Alexander bertanya dengan sopan, “Adakah yang bisa aku lakukan untukmu?” Orang yang seperti pengemis itu mengangkat tangan kanannya, mengayunkan tangannya seolah hendak mendorong Alexander pergi dan berkata, “Bisa. Menyingkirlah sedikit, kau menghalangi cahaya matahariku.”

Orang-orang di sekitarnya menertawakan pengemis yang hina dan tidak tahu diri itu, tidakkah ia sadari bahwa manusia laiknya dewa perang yang berdiri di hadapannya itu, adalah Kaisar Alexander the Great yang ditakdirkan memimpin pasukannya menyapu seluruh dataran Eropa, dan menaklukkan Persia sampai ke ujung dunia? Namun Alexander justru terdiam. Ia membalikkan badan, setelah merenung beberapa saat ia berkata, “Seandainya aku bukan Alexander, aku pasti menjadi Diogenes.”

Diogenes adalah nama dari pengemis tersebut. Dia adalah murid Socrates, juga merupakan sang pendiri aliran sinisme dari Yunani kuno. Ia bersandar pada sebuah tong kayu besar, itulah tempat tinggalnya setiap hari. Aliran ajarannya itu disebut “sinisme”, karena ia memprakarsai untuk “hidup seperti seekor anjing”. Aliran ini telah disalah-tafsirkan oleh orang-orang pada zaman itu, banyak kaum intelek yang menyebut dirinya sinisme, tapi sebenarnya mereka hidup ibarat “anjing penjilat”. Perkataan Alexander walaupun sederhana namun bermakna mendalam, yaitu “Apabila aku tidak mampu menaklukkan dunia, maka aku akan hidup seperti Diogenes, tak akan membiarkan orang lain menaklukkanku.”

Aleksander mengunjungi Diogenes. Lukisan tahun 1910 oleh William Rainey.

Mentalitas Diogenes itu sangat mudah dijelaskan dengan perkataan filsuf Tiongkok kuno yakni Mengzi (Mensius, red.), yaitu “Ketika Anda kaya, mampu menahan diri dan tidak menjadi bobrok; ketika Anda miskin, jangan mengubah tekad Anda; ketika dibawah kekuasaan, Anda tidak mau ditaklukkan”. Dan kenapa ia bisa melakukannya, karena ia telah mampu meninggalkan segala nafsu keinginan, rumah mewah, makanan lezat berikut segala pakaian mahal maupun pujian dan ketenaran, semua itu baginya tidak berarti sama sekali. Ketika seseorang tersesat di dalam keinginan materi, maka akan kehilangan kesejatiannya. Filosofi Diogenes dalam hal ini sepertinya juga memiliki kemiripan dengan ajaran Laozi (Lao Tzu, red.) yang berprinsip tinggalkan segala cerdik-cendekia, hiduplah dengan sederhana, kurangi pikiran dan hawa nafsu. Pada taraf itulah manusia baru dapat kembali menuju kesejatian diri sendiri.

Di mata penganut Tao maupun Diogenes, di dunia ini tidak banyak orang yang hidup dengan sebenar-benarnya, karena semuanya telah terbungkus oleh nafsu keinginan. Diogenes pernah berjalan di kota sambil membawa lentera, dan berkata, “Aku sedang mencari seseorang yang benar-benar jujur.” Orang lain menertawakan dirinya telah gila, sebaliknya dia menertawakan kemunafikan orang-orang tersebut.

Jadi kisah ini adalah untuk menjelaskan bahwa setiap orang di dunia ini memiliki keinginan. Ada yang mengejar kemewahan semu di dunia fana ini, dan ada pula yang mengejar ketenangan di luar duniawi. Di dalam agama Buddha banyak bhikkhu agung terkemuka yang semula adalah pangeran atau perdana menteri, seperti Sakyamuni sebelum menjadi Buddha adalah seorang putra mahkota dari Kerajaan Kapilavastu di India; Bodhidharma, guru besar Zen, adalah pangeran dari sebuah kerajaan di India tepatnya “Asia Tengah Persia”; Bhikkhu An Shigao adalah putra mahkota dari Kerajaan Arsak (Persia kuno), Bhikkhu Kumārajīva adalah putra dari perdana menteri Kerajaan Kucha, mereka semua telah meninggalkan kemewahan duniawi dan mencari pembebasan yang tenang.

Alexander adalah orang cerdas, walaupun ia tidak mampu meninggalkan kejayaan dan ketenaran, tetapi ia bisa memahami taraf yang dicapai Diogenes. Namun mayoritas manusia zaman sekarang, tingkatan Alexander saja tidak bisa dicapainya. Mereka tidak memahami “cita-cita agung” Xu You (seorang manusia setengah dewa dari zaman Tiongkok kuno, red.), dan mengapa setelah mendengar Raja Yao hendak menyerahkan tahtanya kepadanya, ia segera pergi ke sungai untuk mencuci telinganya.

Banyak orang mengatakan bila di kemudian hari Falun Gong berkuasa, maka akan begini begitu. Perlu diketahui, Falun Gong adalah kultivasi aliran Buddha, yang hendak dicapai para kultivator bukan kekayaan dan kemakmuran duniawi, melainkan kebahagiaan abadi dan kebijaksanaan di daratan seberang (surga). Itulah sebabnya walau PKT (Partai Komunis Tiongkok) membunuh dan menyiksa, serta menggoda dengan segala ketenaran dan keuntungan (3-ta: harta, tahta, cinta, Red.), tidak akan pernah bisa menjatuhkan kelompok kultivasi ini, karena cara yang dipakai PKT adalah cara duniawi, sedangkan taraf yang hendak dicapai oleh para kultivator Falun Gong adalah melampaui keduniawian.

Dari sisi lain, praktisi Falun Gong selain harus mematut diri sesuai dengan ajaran Master Li Hongzhi untuk menjadi orang yang bertanggung jawab bagi masyarakat, juga memenuhi kewajiban sebagai seorang warga negara yang baik. Dalam bekerja di perusahaan, dalam kehidupan keluarga, dalam hubungan dengan masyarakat, dan di sekolah, harus selalu serius mengemban tanggung jawab masing-masing, dan memainkan perannya masing-masing dengan baik. Di tengah masyarakat ada berbagai pekerjaan yang berbeda, selama pekerjaan tersebut tidak melanggar hukum dan melanggar moralitas, semuanya boleh dilakukan oleh praktisi Falun Gong, bahkan harus dilakukan sebaik mungkin, ini juga merupakan tuntutan dalam prinsip ajaran Falun Gong. Tetapi hati mereka tidak terikat pada pekerjaan atau peran keduniawian tersebut.

Dengan hati di luar keduniawian, melakukan hal keduniawian dengan baik, ini adalah proses kultivasi yang ekstrem sulit, juga bukan sesuatu yang dapat dipahami oleh orang yang belum pernah mempelajari literatur Falun Gong dan mempraktikkannya sendiri. Tetapi setidaknya secara permukaan dan dari makna harfiah literatur tersebut, pembaca semestinya telah memahaminya, praktisi Falun Gong juga harus belajar, harus bekerja, harus membina rumah tangga, namun semua kehidupan keduniawian ini bukan sebagai tujuan, melainkan kesadaran diri praktisi Falun Gong dan membantu menyadarkan orang lain yang berjodoh. Kehidupan seperti ini adalah bagaikan mengikuti air mengalir pencari takdir pertemuan, kaya atau miskin, mengalami kejadian baik ataupun buruk, semuanya dihadapi dengan hati yang tenang, dan bisa menjadi diri sendiri di segala lingkungan, bersikap ramah kepada semua orang, inilah tuntutan terhadap seorang kultivator Falun Gong. (sud)

Warga Sipil : Gegara Mematuhi Arahan PKT Jadi Epidemi Terus Merebak, Kematian Mendadak Meningkat

0

oleh Wang Yanqiao dan Xiong Bin

Wabah yang berasal dari virus korona baru yang menyebar dari laboratorium di Wuhan Tiongkok (COVID-19) masih merajalela di Tiongkok, walau namanya sudah diganti dengan flu tipe A. Baru-baru ini, beberapa orang warga Tiongkok dari berbagai daerah mengungkapkan kepada media NTDTV bahwa wabah belum mereda dan banyak orang di sekitar mereka meninggal secara tiba-tiba. Tetapi kejadian itu tidak boleh dipublikasikan oleh media, agar dunia luar tidak tahu.

“Banyak teman-teman kami yang seumuran, yakni 40 hingga 50 tahun sekarang menderita flu,” kata seorang pria warga Shaoxing di Provinsi Zhejiang yang bermarga Liu.

Mr. Zhang Yue (nama samaran), warga Kota Changchun mengatakan : “Kedua anak tetangga kami yang bersekolah di taman kanak-kanak. Tidak lagi bersekolah karena menderita demam, pilek, dan sakit berkepanjangan.”

Mr. Li, warga Chifeng mengungkapkan, bahwa sejak musim dingin akhir tahun lalu, banyak orang di sekitarnya mendadak meninggal dunia, tidak cukup waktu untuk dilarikan ke rumah sakit.

“(Mereka yang meninggal mendadak) berusia 60-an tahun, ada yang berusia 40-an dan 50-an, yang semuanya telah menerima 3 kali suntikan vaksin,” kata Mr. Li.

Beberapa warga mengungkapkan bahwa wabah masih cukup serius di wilayah mereka, sehingga banyak orang di sekitar mereka meninggal dunia secara mendadak. Dan mereka itu umumnya adalah orang-orang yang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok.

Zhang Yue (nama samaran) mengatakan : “Beberapa orang lansia di komunitas kami yang sering berkumpul dan mengobrol bersama telah meninggalkan kita untuk selamanya. Rata-rata mereka itu adalah orang tua yang memang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka selalu beranggapan bahwa biaya hidup mereka itu berasal dari pemberian PKT sehingga patut berterima kasih kepada PKT. Saya pernah memberitahu mereka, bahwa apa yang mereka dapatkan untuk biaya hidup itu bukan berkat dari Partai Komunis Tiongkok tetapi merupakan hasil jerih paya dari usaha mereka sendiri, jadi merupakan kekayaan yang patut mereka miliki.”

Pria warga Chengzhou, Provinsi Hunan bermarga Kang mengatakan : “Kasus flu (batuk dan pilek) menjadi sangat melonjak sekarang, yang meninggal mendadak juga lebih banyak dari sebelumnya. Ada yang berusia 40-an, 50an, 60an dan 70an. Biasanya mereka itu terlihat baik-baik tapi tiba-tiba dikabarkan telah meninggal dunia. Katanya mengalami serangan jantung dan infark otak”.

Pada awal epidemi, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong telah dengan tegas memperingatkan melalui artikel beliau yang berjudul “Rasional”, yang menyebutkan : Saat ini wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.

Master Li Hongzhi juga menjelaskan cara untuk melindungi diri, yakni : “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (sin)

PETA Mendesak Masyarakat untuk Berhenti Menggunakan Sperma Salmon Sebagai Perubahan Kecantikan Terbaru

EtIndonesia. PETA telah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan sperma salmon sebagai perawatan kecantikan setelah perubahan aneh mulai terjadi di industri kosmetik.

Sperma salmon, atau lebih khusus lagi nukleotida di dalamnya, telah digunakan sebagai bentuk anti penuaan.

Ini pertama kali membuat heboh di Korea ketika orang-orang menyuntikkan larutan tersebut dan sejak itu telah disetujui untuk penggunaan topikal di seluruh dunia seperti Jennifer Aniston yang mencobanya.

Baru-baru ini, klinik-klinik di Inggris menawarkannya sebagai suntikan untuk bagian tubuh intim dengan klaim bahwa ini membantu meningkatkan gairah seks.

Sekarang, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) telah turun tangan dengan mengatakan: “Tidak seorang pun perlu menyuntikkan sperma salmon (atau sperma apa pun) ke wajah mereka ketika ada beragam perawatan yang bebas dari kekejaman dan vegan tersedia.”

Juru bicara organisasi nirlaba tersebut menjelaskan kondisi di mana salmon dikurung di peternakan ikan dalam “tangki yang sangat penuh” sehingga mereka “tidak punya pilihan untuk berenang dalam lingkaran tanpa akhir”.

Hal ini membuat ikan “kehilangan kesempatan untuk melakukan perilaku alami, mereka sangat rentan terhadap stres dan agresi”.

“Banyak juga yang mengalami luka fisik, seperti kerusakan pada ekornya, karena kepadatan yang sangat padat. Investigasi terhadap peternakan salmon Skotlandia menunjukkan bahwa kutu dan parasit lainnya merajalela,” lanjut mereka.

“Di akhir hidup mereka yang menyedihkan, mereka dipindahkan ke pemandian es, di mana insang mereka dipotong dan dibiarkan mengeluarkan darah – sebuah cara mati yang lambat dan menyakitkan. Dan tentunya tidak lebih baik jika spermanya diperoleh dari salmon hasil tangkapan liar.”

Perusahaan yang bebas dari kekejaman dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari di database PETA US Beauty Without Bunnies secara online. (yn)

Sumber: indy100

Jurnalis Penerima Penghargaan Internasional  : Niat Politis PKT di Balik Membubarkan Kekuatan Pendukung Strategis Lama dan Membentuk yang Baru 

0

Epoch Times

Apa saja niat politis yang ingin dicapai otoritas partai komunis Tiongkok (PKT) dengan membubarkan kekuatan pendukung strategis yang sudah ada telah dijelaskan oleh Katsuji Nakazawa dalam artikel terbarunya. Ia adalah staf senior dan penulis editorial yang berbasis di Tokyo untuk Nikkei. Dia menghabiskan tujuh tahun di Tiongkok sebagai koresponden dan kemudian sebagai kepala biro Tiongkok. Dia adalah penerima penghargaan Jurnalis Internasional Vaughn-Ueda pada  2014.

Pasukan pendukung strategis yang dibubarkan menjadi pasukan yang berumur paling pendek

Pada 19 April, dalam upacara pembentukan “Pasukan Pendukung Informasi” dan penyerahan panji pasukan, Xi Jinping dalam pidatonya menegaskan agar pasukan tersebut senantiasa setia dan memiliki keandalan mutlak terhadap pemimpin dan PKT.

Media resmi Partai Komunis Tiongkok memberitakan, bahwa berdasarkan keputusan dari Komisi Militer Pusat, “Pasukan Pendukung Informasi” yang baru dibentuk ini akan dipimpin langsung oleh Komisi Militer Pusat. Dan pada saat yang sama, Komisi Militer Pusat memutuskan hubungan manajerial antar unit yang tergabung dalam “Kekuatan Pendukung Strategis” seperti pasukan dirgantara militer, pasukan dunia maya dan lainnya.

Dengan demikian berarti “Kekuatan Pendukung Strategis” PKT yang merupakan gabungan dari kekuatan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Roket Tiongkok yang dibentuk sepuluh tahun lalu telah dibubarkan. Komentar yang beredar di Internet Tiongkok mengatakan bahwa ini adalah unit strategis penting PKT yang berumur paling pendek dalam sejarah militer Tiongkok.

Sejak awal tahun ini, Ju Gansheng, yang diangkat menjadi komandan Pasukan Pendukung Strategis sempat “menghilang” selama hampir setengah tahun. Bagaimana nasib Ju Gansheng setelah “Pasukan Pendukung Strategis” dibubarkan dan “Pasukan Pendukung informasi” dibentuk ? Belum ada kejelasan.

Yao Cheng, mantan letnan kolonel dan staf Komando Angkatan Laut PLA dalam tanggapannya mengatakan, bahwa setelah reformasi militer pada tahun 2015, Xi Jinping memasukkan perang dunia maya, peperangan informasi, peperangan elektronik, sistem intelijen, peperangan luar angkasa, dan lain-lain. ke dalam kekuatan pendukung strategis tersebut, termasuk menggabungkan Departemen Staf Umum 2 dan 3 dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok ke dalamnya, yang akhirnya menimbulkan kekacauan dalam manajemen dan sistem komando dari pasukan tersebut.

Analisis : Waktu dan tujuan Xi Jinping melakukan reorganisasi militer

Mengapa “Pasukan Pendukung Strategis” yang pembentukannya belum genap 10 tahun sudah dibubarkan ? Artikel Katsuji Nakazawa memberikan analisis dan wawasannya tentang niat politik Xi Jinping dalam hal ini.

Ketika pertama kali didirikan, misi, fungsi, dan struktur dari Pasukan Pendukung Strategis masih kabur alias diselimuti misteri. Dilihat dari informasi yang kemudian dibocorkan oleh pejabat PKT akhirnya diketahui bahwa “Pasukan Pendukung Strategis” ini dibentuk pada tahun 2014, atau 1 tahun setelah Xi Jinping menjadi Sekjen PKT, dan 3 tahun sebelum Kongres PKT tahun 2017 dilangsungkan. Jadi Xi sudah mempersiapkan reorganisasi militer PKT secara rahasia dan saksama.

Saat itu, Xi Jinping sudah mulai terang-terangan menggempur pejabat senior di militer yang korupsi, seperti mantan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Xu Caihou dan Guo Boxiong. “Pembersihan” dan reorganisasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dimaksudkan oleh Xi Jinping untuk menjamin kesetiaan militer kepada dirinya, meskipun di balik itu Xi masih memiliki agenda lain.

Xi Jinping menyebut pembersihan dan reorganisasi ini sebagai “prestasi” di Kongres Partai Komunis Tiongkok  2017 yang mendukung dirinya memimpin Tiongkok, yang membuka jalan baginya untuk mengamandemen konstitusi pada 2018, di mana ia menghapus batasan dua kali masa jabatan lima tahun bagi kepala negara Tiongkok.

Pada  2022, Xi Jinping akhirnya terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok untuk ketiga kalinya, dan terpilih sebagai kepala negara lewat keputusan Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok pada Maret. 2023.

Katsuji Nakazawa berpendapat bahwa Xi Jinping sedang mencoba untuk menyajikan upaya reorganisasi militer ini sebagai “prestasi” lain di Kongres Partai Komunis Tiongkok 3 tahun mendatang dalam upayanya terpilih lagi untuk yang keempat kalinya.

Oleh karena itu, Xi mencoba mengulangi lagi apa yang dia lakukan satu dekade lalu ketika membentuk “kekuatan pendukung strategis”. Persiapan ini mulai dilakukan 3 tahun sebelum kongres, sama seperti reorganisasi terakhir yang juga dilakukan tiga tahun sebelum kongres.  Apakah hal ini cuma kebetulan ?

Rencana Xi terganggu oleh kasus di luar dugaan yang ditimbulkan Li Shangfu

Li Shangfu, mantan anggota Komisi Militer Pusat, Menteri Pertahanan dan Penasihat Negara, pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Departemen Persenjataan Umum Tiongkok setelah reformasi militer pada akhir tahun 2015, berpartisipasi dalam pertemuan penting sebagai wakil komandan dan kepala staf “Pasukan Pendukung Strategis” yang baru dibentuk Xi Jinping.

Pada  Februari 2016, media Tiongkok melaporkan bahwa Li Shangfu yang dinobatkan sebagai Wakil Komandan dan Kepala Staf Pasukan Pendukung Strategis dan wakil panglima teknik menghadiri pertemuan tersebut.

Setelah itu, pada  September 2017, Li Shangfu diangkat sebagai Direktur Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat.

Namun, Li Shangfu resmi diberhentikan pada 24 Oktober tahun lalu, meski tanpa penjelasan mengenai alasannya.

Katsuji Nakazawa dalam artikelnya menyebutkan, bahwa reorganisasi militer terbaru PKT terkait dengan jatuhnya Li Shangfu, orang yang tadinya diandalkan oleh Xi Jinping. Li Shangfu dicopot karena dicurigai melakukan korupsi saat memimpin Departemen Pengembangan Peralatan Militer. Selain itu, Angkatan Roket Tiongkok juga terlibat masalah korupsi yang serius. Oleh karena itu “Pasukan Pendukung Strategis” terlibat dalam masalah yang sama dengan Departemen Pengembangan Peralatan Militer dan Angkatan Roket karena mereka berbagi personel. “Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan pendukung strategis tidak berfungsi semulus yang dibayangkan oleh Xi Jinping”.

Pasukan Dukungan Strategis terlibat dalam insiden balon mata-mata, yang membuat marah Amerika Serikat

Katsuji Nakazawa juga menyinggung soal “insiden balon mata-mata” yang tidak dapat diremehkan.

Pada Februari tahun lalu, sebuah balon raksasa Tiongkok memasuki wilayah udara AS sampai harus ditembak jatuh oleh militer AS.

Amerika Serikat menyimpulkan bahwa balon itu berhubungan dengan tindak spionase yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Balon tersebut dilengkapi dengan antena yang diyakini dapat digunakan untuk menyadap komunikasi.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa balon tersebut merupakan “perangkat terbang sipil tak berawak” yang dipakai untuk mengamati cuaca, dan mengajukan protes keras terhadap Amerika Serikat yang menembak jatuh balon tersebut.

“Insiden balon” tersebut dengan cepat meningkatkan ketegangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Pentagon menyebut insiden tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan yang tidak dapat diterima AS.

Artikel Katsuji Nakazawa menyebutkan bahwa karena Komisi Militer Pusat yang dipimpin langsung oleh Xi Jinping bertanggung jawab atas masalah meteorologi terkait militer, jadi misi penerbangan balon spionase itu jangan-jangan adalah tanggung jawab dari “Pasukan Pendukung Strategis.” (sin)

Praktisi Falun Dafa di Seluruh Dunia Memperingati 25 Tahun Permohonan Damai

Pada  25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk mengajukan petisi

Alex Wu

25 April menandai peringatan 25 tahun petisi massal damai praktisi Falun Gong di Beijing. Pengikutnya di seluruh dunia telah mengadakan peringatan acara tersebut sejak akhir pekan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, diperkenalkan ke publik di kota Changchun, Provinsi Jilin pada  1992 oleh Master Li Hongzhi. Ini adalah latihan spiritual tradisional yang berakar pada tradisi Buddha, mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Karena efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat, latihan ini menyebar dengan cepat ke seluruh Tiongkok dari mulut ke mulut. Hanya dalam waktu tujuh tahun, jumlah praktisi diperkirakan mendekati 100 juta orang.

Pada  1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa khawatir bahwa terdapat terlalu banyak orang yang berlatih Falun Gong, sehingga secara diam-diam mulai menindas Falun Gong di banyak tempat di seluruh negeri dan menggunakan corong media  untuk menyerang latihan tersebut.

Pada  25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Kantor Petisi Dewan Negara PKT di Beijing untuk mengajukan petisi, menuntut pihak berwenang melepaskan 45 praktisi Falun Gong yang telah ditangkap secara ilegal oleh polisi setempat di Tianjin, dan juga meminta pihak berwenang mengizinkan penerbitan resmi buku-buku Falun Gong dan menjamin kebebasan praktisi Falun Gong untuk berlatih, yang dilindungi oleh konstitusi Tiongkok.

Praktisi Falun Gong berkumpul di sekitar Zhongnanhai dengan diam dan damai memohon kebebasan berkeyakinan pada 25 April 1999. (Courtesy of Minghui.org)

Perdana Menteri PKT saat itu bertemu dengan perwakilan praktisi Falun Gong pada hari itu dan menyetujui tuntutan tersebut.

Petisi “25 April” dan demonstrasi damai digambarkan oleh media internasional pada saat itu sebagai petisi paling sukses, rasional, dan damai dalam sejarah petisi Tiongkok.

Namun, pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, yang mengendalikan rezim komunis serta militer dan polisi, melancarkan kampanye penganiayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap praktisi Falun Gong pada  20 Juli tahun itu. Sejak itu, tak terhitung banyaknya praktisi Falun Gong yang diculik, dipenjara secara ilegal, disiksa, dan dibunuh, termasuk menjadi korban pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh rezim tersebut.

Sudah 25 tahun sejak petisi damai 25 April, namun penganiayaan PKT terhadap Falun Gong masih berlangsung.

BACA JUGA : Peringatan 25 Tahun Berlangsungnya Permohonan Damai 1999 di Beijing, “Falun Dafa Tidak Bersalah, Hentikan Penganiayaan Irasional PKT Terhadap Rekan-rekan Kami”

Los Angeles

Pada 21 April, rapat umum untuk mendukung praktisi Falun Gong diadakan di depan konsulat Tiongkok di Los Angeles untuk memperingati 25 April dan menyerukan diakhirinya penganiayaan oleh PKT terhadap Falun Gong.

Ye Mingsheng dari kota Ganzhou, Provinsi Jiangxi berbicara pada rapat umum tersebut, mengatakan bahwa dia harus berdiri dan mengatakan sesuatu kepada guru bahasa Inggris SMP-nya: “Guru bahasa Inggris saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Namanya Xie Xiangning. Dia dibawa keluar kelas oleh polisi saat dia sedang mengajar.”

Ekspatriat Tiongkok di Los Angeles berkumpul di depan konsulat Tiongkok untuk memprotes penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong dan memperingati petisi 25 April 1999 di Beijing, pada 21 April 2024. (Ma Shangen/The Epoch Times )

“Dia guru yang sangat baik. Kami dapat melihat bahwa dia baik hati dan memperlakukan setiap siswa lebih baik daripada guru lainnya. Namun, dia ditangkap dan dikirim ke penjara dan kehilangan pekerjaannya,” Kata Tuan Ye. “Dia mengalami penganiayaan yang sangat serius dan saya harus berbicara mewakilinya di depan kamera hari ini.”

Jie Lijian, penyelenggara rapat umum dan wakil ketua Markas Besar Gabungan Partai Demokrasi Tiongkok, mengatakan dalam pidato penutupnya di acara tersebut bahwa PKT telah menganiaya Falun Gong selama 25 tahun, dan praktisi Falun Gong telah menderita banyak kesulitan dan penganiayaan, “ namun mereka telah meninggalkan senyuman mereka dari hati kepada dunia, yang telah membawa kehangatan ke lebih dari 100 negara. Mereka juga memberi tahu seluruh dunia tentang kebenaran dan teror jahat PKT.”

Jie berkata bahwa gerakan “Tiga Mundur” yang diprakarsai oleh praktisi Falun Gong telah mendorong lebih dari 400 juta orang Tiongkok untuk mundur dari PKT dan organisasi pemuda dan afiliasinya, melepaskan diri dari kejahatan, “prestasi mereka dalam melawan penganiayaan adalah teladan bagi dunia dan patut kita kagumi.”

Ekspatriat Tiongkok yang datang untuk menyatakan dukungannya membentangkan spanduk, seperti “Pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dikutuk oleh Langit,” “Bebaskan praktisi Falun Gong yang dipenjara segera,” dan lain-lain.

New York

Pada 21 April, praktisi Falun Gong mengadakan parade akbar dan rapat umum di Flushing, New York, untuk memperingati 25 tahun petisi damai “25 April”.

Sun Quan’an, seorang imigran baru Tiongkok, yang baru berada di Amerika Serikat selama dua bulan, mundur dari PKT dan mendapatkan sertifikat pengunduran dirinya pada rapat umum tersebut. Dia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dia mengetahui kebenaran tentang Falun Gong untuk pertama kalinya pada demonstrasi ini dan dia baru menyadari bahwa semua yang dikatakan PKT adalah salah.

Sun Quan’an menerima sertifikat pengunduran dirinya dari PKT pada unjuk rasa untuk memperingati petisi 25 April di Flushing, New York pada 21 April 2024. (Shi Ping / The Epoch Times)

“Ini mengejutkan. Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu ketika saya berada di Tiongkok. Itu benar-benar mengubah pemahaman saya,” katanya. “Falun Gong benar-benar berbeda dari apa yang disebarkan di Tiongkok! Saya benar-benar tidak percaya kita semua telah dikendalikan di Tiongkok selama bertahun-tahun. Untungnya, saya pergi.”

Sun berkata bahwa banyak orang Tiongkok sebenarnya menjalani kehidupan yang sangat sulit, namun karena “cuci otak mendalam” yang dilakukan oleh PKT, mereka masih menganggap kehidupan mereka cukup baik.

Rapat umum dan acara peringatan untuk memperingati peristiwa  25 April dan korban penganiayaan Falun Gong oleh PKT juga diadakan di kota-kota besar AS lainnya seperti San Francisco, Chicago, Houston, dan lainnya.

Kanada

Pada 21 April, untuk memperingati 25 tahun petisi 25 April, lebih dari seratus praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum dan latihan bersama berskala besar di depan Galeri Seni Vancouver di pusat kota Vancouver untuk menunjukkan keindahan Falun Dafa kepada masyarakat Kanada. 

Pada 22 April, praktisi Falun Gong di Calgary, Kanada, berkumpul di depan konsulat Tiongkok untuk memperingati 25 tahun permohonan damai 25 April.

Lebih dari seratus praktisi Falun Gong melakukan latihan bersama di depan Galeri Seni Vancouver di pusat kota Vancouver untuk memperingati 25 tahun petisi damai 25 April 1999 di Tiongkok, pada 21 April 2024. (Yu Sheng / The Epoch Times)

Sejumlah praktisi Falun Gong setempat membentangkan spanduk yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan Inggris, seperti “Falun Dafa is Good,” “Hentikan penganiayaan terhadap Falun Gong,” dan “Hentikan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT.” Beberapa orang yang berkendara melewati lokasi tersebut menurunkan kaca jendela mobilnya dan membuat tanda V sambil membunyikan klakson untuk menunjukkan dukungan.

Kegiatan peringatan serupa diadakan di Toronto, Edmonton, dan kota-kota Kanada lainnya.

Ratusan praktisi Falun Gong di Toronto berkumpul di depan Gedung Parlemen Ontario untuk memperingati petisi 25 April 1999 di Beijing, pada 20 April 2024. (Zhang Jerry / The Epoch Times)

Korea Selatan

Praktisi Falun Gong Korea Selatan menggelar konferensi pers di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul pada  22 April untuk memperingati 25 tahun petisi damai  25 April.

“Dalam masyarakat di bawah pemerintahan brutal PKT, sungguh luar biasa menyelesaikan masalah dengan cara damai,” kata praktisi Falun Gong Xu Zhengzhe kepada wartawan dan masyarakat pada konferensi pers. Ia percaya bahwa petisi damai pada 25 April memiliki arti yang sangat penting. Kesehatan Xu kembali pulih setelah mulai berlatih Falun Gong pada 1994. Dia mengatakan bahwa sejak itu dia tidak pernah menemui dokter atau minum obat apa pun selama 30 tahun, dan moralitasnya juga meningkat.

Beberapa praktisi Falun Gong Korea Selatan mengadakan konferensi pers di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul untuk memperingati 25 tahun petisi damai 25 April pada 22 April 2024. (Han Jimin / The Epoch Times)

Xu berkata bahwa mengadakan acara untuk memperingati petisi 25 April secara internasional sangatlah penting. “Hari ini saya di sini untuk membuat pemerintah dan masyarakat Korea Selatan memahami kebenarannya. Hanya ketika masyarakat mengetahui apa yang benar-benar buruk barulah mereka dapat menciptakan masyarakat yang baik.”

Jepang

Ratusan praktisi Falun Gong di Jepang berkumpul di Asakusa, tempat wisata populer di Tokyo pada 21 April untuk mengadakan parade memperingati 25 April dan menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong.

Ratusan praktisi Falun Gong berbaris untuk memperingati petisi 25 April 1999 di Tokyo, Jepang pada 21 April 2024. (Zhang Shuhui / The Epoch Times)

Warga negara Jepang Kentaro Abe, yang menonton pawai, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa setelah dia mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, dia menyerukan kepada orang-orang agar tidak tunduk pada penindasan Partai Komunis, tetapi tetap teguh pada keyakinan mereka, terus melanjutkan” untuk menentang penganiayaan, dan menyampaikan kebenaran kepada dunia.” Ia juga memuji penampilan anggota marching band Tianguo dan menyebutnya luar biasa.

Ma Shangen, Shi Ping, Lin Caifeng, Wang Jiayi, Wang Wenliang, dan Xu Yi berkontribusi pada laporan ini.

Kata-kata Terakhir Pilot yang Memilukan Sebelum Jatuhnya ‘Jet Bola Api’ yang Menewaskan 135 Penumpang

EtIndonesia. Kata-kata terakhir seorang pilot yang memilukan masih tetap mengerikan, bertahun-tahun setelah kecelakaan bola api yang fatal menewaskan 135 penumpang dan orang di darat.

Sudah hampir 46 tahun sejak Pacific Southwest Airlines Penerbangan 182 secara tragis merenggut nyawa 144 orang, pada tanggal 25 September 1978. Kecelakaan yang tercatat sebagai kecelakaan udara paling mematikan dalam sejarah Amerika saat itu, terjadi pada sebuah pesawat tampaknya hari yang sempurna untuk terbang, dengan angin tenang dan langit cerah.

Namun Boeing 727 bertabrakan dengan pesawat lain, Cessna Skyhawk N7711G, dan menabrak Kota San Diego. Rekaman penerbangan yang mengerikan mengungkapkan kata-kata terakhir yang menghantui dari kapten dan anggota kru di kokpit, beberapa saat sebelum bencana terjadi.

Pengendali penerbangan setempat memperingatkan awak Boeing 727 untuk tetap mewaspadai Cessna yang juga berada di area tersebut – namun beberapa menit sebelum kecelakaan, mereka tidak dapat melihatnya. Perwira Pertama Robert Fox, 38 tahun, terdengar berspekulasi dengan Kapten James McFeron, 42 tahun, tentang keberadaan pesawat yang lebih kecil itu.

“Ya… aku tidak melihatnya sekarang,” kata Fox, lalu bertanya: “Apakah kita bebas dari Cessna itu?”

Insinyur Penerbangan Martin Wahne menjawab: “Seharusnya begitu.”

Tampaknya ada tawa sebelum Kapten McFeron berkata: “Saya melihatnya pada jam satu, dia mungkin ada di belakang kita sekarang.” Namun pesawat itu sebenarnya berada tepat di bawahnya.

Beberapa detik kemudian, 727 ditabrak dan McFeron berkata: “Apa yang kita dapatkan di sini?”, yang ditanggapi oleh Fox dengan panik: “Kami menjadi pembunuh, kami tertembak.”

McFeron kemudian terdengar berbicara dengan pengontrol lalu lintas udara, “Tower, kita akan turun, ini PSA.” Dan ketika dia menyadari malapetaka yang akan terjadi, dia berkata: “Ini dia sayang!”

Pada saat yang memilukan ketika pesawat jatuh di kota, McFeron berbicara kepada para penumpang, mengatakan : “Bersiaplah.”

Sebuah suara tak dikenal di kokpit menganggapnya sebagai kesempatan untuk mengirimkan pesan yang menyentuh namun menggetarkan hati kepada ibu mereka.Mereka terdengar berkata: “Bu, aku mencintaimu.”

Di antara korban adalah penumpang dan seluruh awak pesawat. Namun kecelakaan itu merupakan yang paling mematikan di Amerika selama delapan bulan terakhir. Hal ini terlampaui ketika American Airlines Penerbangan 191 jatuh di Chicago pada 25 Mei 1979, menewaskan 258 penumpang dan 13 awak.(yn)

Sumber: dailystar

Penumpang Pesawat Melihat ‘UFO Silinder’ Terbang di Luar Jendelanya

EtIndonesia. Seorang ibu yang duduk bersama putrinya di dekat jendela pesawat memandang ke arah Kota New York dan melihat apa yang tampak seperti UFO berbentuk silinder terbang.

Michelle Reyes merekam video objek misterius berbentuk oval dan gelap memanjang di atas Bandara LaGuardia dan mengirimkannya ke otoritas federal.

“Ketika saya menyadari ada sesuatu seperti ini di video, hal pertama yang saya lakukan adalah mengirim email ke FAA (Federal Aviation Administration) untuk memberi tahu mereka apa yang saya lihat,” katanya kepada acara Banfield News Nation pada Rabu (24/4) malam.

“Mungkin itu membahayakan keselamatan. Saya menghubungi mereka. Sayangnya saya belum mendapat kabar dari mereka, mereka tidak menerima email saya.”

Reyes juga menunjukkan rekaman itu bersama ayahnya, yang bertugas di Angkatan Laut AS.

“Dia tidak tahu. Dia sama bingungnya dengan saya,” katanya. “Dia pikir itu mungkin sebuah drone, tapi dia tidak mengira itu seharusnya berada di tempatnya, sedekat itu dengan pesawat.”

Ben Hansen, pembawa acara TV UFO Witness di Discovery+, mengatakan timnya menganalisis video Reyes dan menemukan ‘tidak ada bukti bahwa dia memalsukan atau membohonginya’.

“Ini sangat jelas, dan ini tidak biasa, jadi bagi saya, saya merasa ini mungkin sesuatu yang tidak terlalu jauh,” kata Hansen.

Dia menambahkan bahwa ada masalah dengan teori bahwa ia hanyalah seekor serangga karena ‘kita berbicara tentang kecepatan 200 mil per jam pada saat ini, jetnya, sehingga ia melintas dalam waktu sekitar sepertujuh detik dan ia muncul dalam lima frame videonya’.

Pembawa acara NewsNation Ashleigh Banfield berpendapat bahwa itu tidak terlihat seperti serangga melainkan lebih mirip Tic Tac yang setidaknya pernah dilihat oleh salah satu mantan pilot Angkatan Laut AS.

Reyes mengatakan dia juga membagikan klip tersebut ke database UFO nasional dan Enigma Labs, yang merupakan satu-satunya organisasi yang merespons. Dia juga mengatakan ada saksi lain.

“Salah satu ibu lain dalam penerbangan, dia mengatakan bahwa dia memperhatikannya ketika dia berada di udara, jadi saya bukan satu-satunya yang melihatnya,” kata Reyes.

“Jadi rasanya agak menegangkan karena orang lain juga melihat apa yang saya lihat.” (yn)

Sumber: metro

Panda Ganas Menyerang Penjaga Kebun Binatang Saat Pengunjung yang Ketakutan Menyaksikan Kejadian Itu

EtIndonesia. Mereka berlari ke arahnya sebelum menggigit pergelangan kakinya, sementara yang lain menjatuhkannya ke tanah, untungnya penjaga itu berhasil lolos dan hanya dengan luka ringan setelah serangan di kebun binatang Chongqing Dongwuyuan, Tiongkok.

Panda menyerang penjaga kebun binatang di depan penonton yang berteriak sebelum anggota staf tersebut secara ajaib berhasil melarikan diri dari cengkeraman beruang itu.

Rekaman horor yang diambil pengunjung menunjukkan sepasang panda berlari dari kandangnya saat penjaga kebun binatang muncul membawa makanan ringan pada waktu makan. Mereka berlari ke arahnya sebelum menggigit pergelangan kakinya, sementara yang lain menjatuhkannya ke tanah. Hewan-hewan itu mencakar kepalanya dan ada yang tampak menggigit lehernya.

Seekor panda lari, meninggalkan penjaganya dengan baju robek dan bekas cakaran di bahunya.

Dia berhasil duduk meskipun beruang lain terus menggerogoti perutnya di depan ratusan pengunjung yang merasa ngeri.

Seorang rekannya yang berlari untuk membantu kemudian dikejar hewan tersebut.

Rekaman tersebut menunjukkan kedua pekerja berlari mencari keselamatan melalui kandang saat panda muda itu mengejarnya. Laporan mengatakan penjaga kebun binatang melarikan diri dengan luka ringan setelah serangan di kebun binatang Chongqing Dongwuyuan di barat daya Tiongkok.

Seorang pengunjung mengatakan: “Hal ini terjadi karena penjaga kebun binatang terlihat tidak berpengalaman. Dia seharusnya melarikan diri, tapi dia malah mencoba menghentikan mereka.”

Yang lain menulis: “Kekuatan mereka luar biasa, untungnya penjaga kebun binatang baik-baik saja.”

Ini bukan yang pertama kalinya panda menyerang penjaganya. Pada tahun 2021 Seekor panda raksasa di kebun binatang Belgia menyebabkan penjaga kebun binatang terluka parah setelah serangan.

Tian Bao, yang tinggal di kebun binatang milik pribadi Pairi Daiza dan kebun raya di Brugellete, melarikan diri dari kandangnya ke koridor staf di mana dia dihadang oleh pengasuhnya.

Mereka menahan panda berusia empat tahun itu setelah dia dengan kejam menyerang korbannya.

Penjaga kebun binatang, yang telah bekerja di kebun binatang selama beberapa tahun, dibawa ke rumah sakit dengan luka parah setelah digigit di lengan dan kaki, namun lukanya tidak mengancam nyawa. (yn)

Sumber: dailystar