Home Blog Page 1005

Putri Bao Tong: Rumah Sakit Sumber Penularan, Otoritas PKT Menyembunyikan Faktanya

0

oleh Li Qian/Luo Ya/Zhong Yuan

Beijing adalah salah satu kota yang terkena dampak akibat amukan COVID di daratan Tiongkok.  Setelah sistem perawatan medis kolaps, rumah duka juga penuh. Dalam sebuah wawancara dengan putrinya Bao Tong, Bao Jian, dia mengatakan bahwa banyak petugas kesehatan  terinfeksi dan rumah sakit telah menjadi sumber infeksi terbesar. Pemerintahan Partai Komunis Tiongkok dinilai tidak bertanggung jawab dan  mengatakan kebohongan tanpa melihat apa pun. Untuk diketahui, Bao Tong adalah mantan sekretaris politik Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok periode 1987-1989 Zhao Ziyang

Pada 21 Desember, salinan risalah rapat internal Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok bocor secara online. Menurut risalah tersebut, diperkirakan bahwa pada hari ke-20 saja, ada sekitar 37 juta kasus infeksi baru di Tiongkok, dan jumlahnya meningkat dari hari ke hari.

Namun demikian, dalam pemberitahuan eksternal Komisi Kesehatan Nasional tentang COVID, hanya ada 3.049 kasus lokal baru pada 20 Desember yang jauh berbeda dari angka internal pihak berwenang.

Selain itu, meskipun sejumlah besar kematian akibat wabah merebak luas di berbagai tempat hingga jenazah menumpuk di krematorium, tidak ada laporan  kematian terbaru yang dilaporkan sejak 20 Desember oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok. Publik marah dengan penyembunyian secara terang-terangan ini.

Bao Jian, putri Bao Tong berkata : “Ini keterlaluan! kapan pemerintah ini (Pemerintah Komunis Tiongkok) pernah bertanggung jawab kepada rakyat? Kapan ia pernah mengatakan yang sebenarnya? dari Desember 2019 hingga Januari 2020, kapan pernah mengatakan yang sebenarnya? Sejauh ini, tidak ada satu pun pernyataan jujur yang disampaikan. Ia berbohong dengan mata terbuka lebar. Ia mengira bahwa rakyat itu bodoh dan menjual mereka  sebagai orang bodoh.

Dalam sebuah wawancara dengan NTD, Bao Jian,  mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa wabah saat ini begitu serius di Beijing adalah karena banyak petugas kesehatan yang  terinfeksi, tetapi pihak berwenang memaksa mereka untuk tetap bekerja dan tidak menginformasikannya kepada publik.

Ia juga mengatakan, rumah sakit itu sendiri sudah merupakan sumber infeksi. Kami tidak yakin apa yang dipikirkan pemerintah pada saat itu. Masalahnya adalah bahwa semua petugas kesehatan di rumah sakit terinfeksi, tetapi pasien yang pergi ke rumah sakit tidak mengetahuinya, jadi mereka harus pergi ke sana. Ketika mereka pergi ke sana, mereka terinfeksi dan kemudian menularkannya dari orang ke orang.

Pada 19 Desember, Radio Free Asia (RFA) menerbitkan wawancara dengan seorang pejabat politik dan hukum Beijing. Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa pandemi tak merebak di Beijing setelah “Kampanye Buku Putih”, pada awal pertengahan hingga akhir Oktober selama Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok.  Infeksi nosokomial di rumah sakit Beijing sudah sangat serius  pada awal Desember.  Infeksi tersebut benar-benar di luar kendali.

Pejabat itu mengatakan bahwa sumber daya medis di Beijing telah runtuh sebelum pembatasan COVID-19 dicabut.  Banyak pensiunan pejabat senior Partai Komunis telah meninggal dunia  karena mereka tak mendapatkan perawatan yang efektif. Salah satu kerabatnya, yang sedang dalam masa penyembuhan di rumah sakit, dinyatakan positif COVID dan penyebab kematiannya tak disebutkan karena COVID tetapi sebagai ‘infeksi saluran kemih’.

Ia juga mengatakan, saat ini, banyak orang yang sudah meninggal dunia dan tak mengizinkan menuliskannya sebagai pneumonia corona. Mereka hanya ingin Anda menuliskannya dengan penyakit bawaan. Dikarenakan setiap orang umumnya memiliki beberapa penyakit bawaan pada usia berapa pun. Jadi, menurutnya  sangat tidak pantas. Biasanya, penyakit harus didaftarkan untuk penyakit apa pun dan tak bisa diatur oleh pemerintah. 

Bao Jian mengatakan, jika anggota keluarga mendiang menuliskan bahwa penyebab kematian keluarganya karena pneumonia Corona, mereka mungkin menghadapi masalah besar selama pemakaman.

Bao Jian : “Anda mungkin dicegah untuk pergi ke rumah duka atau krematorium, atau orang lain mungkin dapat melakukan sesuatu dengan sekali kunjungan,  kemudian Anda mungkin ditunda selama sebulan. Saya tidak yakin bagaimana keluarga bisa tahan, tetapi mereka hanya bisa pasrah.”

Biasanya, varian Omicron menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan biasanya tidak menyerang paru-paru, tetapi wabah di daratan Tiongkok kali ini  banyak pasien yang sakit parah.  Bahkan terdapat sejumlah besar kasus “paru-paru putih” di Internet.

Dalam setengah bulan terakhir ini, ia menggambarkan kematian banyak orang sekitarnya. Salah satu keluarga temannya terinfeksi dan ibunya, yang berusia 80-an tahun, akhirnya meninggal dunia di rumah.

Dia menuduh pihak berwenang PKT gagal mempersiapkan orang-orang untuk layanan medis darurat, obat-obatan dan pemakaman sebelum sepenuhnya mencabut Lockdown.

Bao Jian bertanya : “Apakah pemerintah Anda tidak tahu jenis virus apa ini? Bagaimana Anda bisa mengendalikannya sehari yang lalu dan kemudian membiarkan semuanya pergi sehari kemudian dan membiarkannya begitu saja? Pemerintahan macam apa ini? Apakah pemerintah ini adalah pemerintah yang bertanggung jawab?”

Risalah rapat internal Komisi Kesehatan Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang dirilis pada 21 Desember menunjukkan bahwa jumlah kumulatif infeksi di seluruh Tiongkok telah mencapai 248 juta kasus antara 1 dan 20 Desember. Tingkat kumulatif infeksi di Beijing dan Sichuan melebihi 50%. Namun demikian, karena Partai Komunis Tiongkok terbiasa menyembunyikan informasi, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi. (hui)

Remaja  Wuhan Terserang Paru-Paru Putih, Pakar : Khawatir Sudah Muncul Varian Virus yang Baru

0

oleh Luo Tingting

Baru-baru ini, seorang remaja pria Wuhan berusia 12 tahun mengalami fenomena paru-paru putih yang cukup serius setelah terinfeksi COVID-19, demam dan batuk. Seminggu kemudian, kondisinya semakin memburuk. Belakangan sejumlah besar pasien parah di banyak tempat di Tiongkok mengalami fenomena paru-paru putih. Para pakar medis khawatir bahwa mungkin sudah muncul varian virus dengan tingkat kematian yang lebih tinggi di Tiongkok.

Media resmi : Itu konsekuensi perbuatan remaja pria yang dibesar-besarkan netizen

Pada 27 Desember, media resmi Wuhan “Yangtze River Daily Newspaper” melaporkan bahwa Zhouzhou, seorang remaja pria berusia 12 tahun, mulai mengalami demam dan batuk seminggu yang lalu. Setelah demam mereda, gejala batuk Zhouzhou tidak kunjung membaik, bahkan ia mengalami muntah dan sesak dada.

Orang tuanya buru-buru membawa Zhouzhou ke Departemen Pediatri Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Provinsi Hubei. Melalui diagnosis, dokter menetapkan bahwa Zhouzhou terserang radang-paru-paru (pneumonia). Hasil CT scan paru-paru menunjukkan bahwa sebagian besar jaringan pada salah satu paru-paru Zhouzhou sudah memutih. Ini merupakan manifestasi dari pneumonia virus korona (radang paru-paru akibat COVID-19) yang parah.

Laporan menyebutkan bahwa setelah perawatan, gejala Zhouzhou telah membaik secara signifikan.

Dokter mengingatkan orang tua bahwa gejala pneumonia virus korona hampir mirip dengan pneumonia biasa. Manifestasinya yang umum adalah batuk berkepanjangan. Begitu gejala pneumonia berat muncul, seperti sesak napas, wajah membiru, hipoksia, dll., harus segera mencari bantuan medis.

Media resmi melaporkan bahwa penyebab dari Zhouzhou mengalami fenomena paru-paru putih itu tak lain adalah gara-gara dia takut pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter. Jadi fenomena itu merupakan konsekuensi dari perbuatannya sendiri, yang kemudian dibesar-besarkan oleh para netizen.

Berikut tulisan para netizen di media sosial Tiongkok : 

“Bukannya kita yang tidak mau membawanya ke rumah sakit. Saya melihat sendiri seorang anak di Rumah Sakit Anak dengan demam 40 derajat sudah mengantri sampai 5 jam pun belum mendapat giliran masuk. Ayah anak itu yang sangat cemas sampai bertengkar dengan perawat. Anak siapa yang sudah sakit tidak mau dibawa ke dokter agar bisa cepat sembuh ?”

“(Rumah sakit) pada dasarnya harus mengantri paling sedikit 8 jam untuk mendapatkan nomor. Gila !”

“Saya tidak mau mengambil risiko sendiri. Tahukah bahwa kemarin saya ke rumah sakit, ruang untuk CT scan sudah penuh, sehingga saya tidak mendapat giliran untuk diperiksa. Obat anti inflamasi pun sudah habis. Saya tidak bisa memeriksakan kesehatan lagi pula tidak bisa mendapatkan obat, Jadi apa gunanya saya pergi ke rumah sakit ?”

“Apakah kita ingin mengambil risiko sendiri ? Kata pakar Tiongkok : Tidak usah ke rumah sakit, di rumah saja bisa sembuh, paling-paling batuk selama beberapa hari, lalu akan sembuh dengan sendirinya. Sekarang sudah muncul begitu banyak gejala sisa, mengapa semua pakar hanya diam tanpa komentar ?”

“Awalnya saya ikuti jadi diam di rumah. tetapi demam kita sudah berlangsung selama 5 sampai 6 hari. Lalu katanya batuk lebih dari sepuluh hari itu termasuk normal. Sekarang lain lagi yang dibicarakan. Yang mana ucapan kalian yang dapat dipercaya ?”

“Antrean panjang di apotek, klinik, rumah sakit, dan rumah duka. Selama 30 tahun lebih saya belum pernah melihat fenomena seperti ini”.

“Katanya cuma flu ringan, apakah TM ini flu ringan ???” “Artinya virus ini sama sekali tidak seperti yang dikatakan oleh para ahli Tiongkok”.

Wanita di Shenzhen Menjadi Pasien ICU, Fenomena Paru-paru Putih Muncul di Seluruh Negeri

Setelah otoritas Tiongkok melonggarkan pencegahan dan pengendalian epidemi pada awal  Desember tahun ini, epidemi menyebar dengan cepat ke seluruh negeri. Pemerintah yang berwenang telah menyatakan bahwa virus Omicron saat ini terutama hanya menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, secara umum tidak masuk ke paru-paru, dan memiliki tingkat kematian yang rendah, juga tidak membuat penyakit menjadi parah. Itu cuma “flu besar” katanya. Namun, di banyak bagian Tiongkok, sekarang muncul sejumlah besar pasien dari segala usia, tidak hanya lansia yang mengalami fenomena paru-paru putih yang parah.

Pada 26 Desember, seorang wanita muda di Shenzhen, Guangdong juga menjadi pasien yang sakit kritis setelah terinfeksi. Ketika dia di rumah sakit, dia mengambil video selfie dan mengatakan : “Saya telah menjalani CT scan, yang menunjukkan bahwa saya menderita radang paru-paru parah, tekanan darah saya tinggi, dan detak jantung saya rendah”.

Seorang wanita muda di Shenzhen menjadi sakit parah setelah positif terinfeksi virus COVID-19, dia sedang dirawat di rumah sakit. (video screenshot)

Suara wanita itu lemah, dan disertai batuk parah saat berbicara. Dia mengatakan : “Saya mengalami kesulitan bernapas, dan dada saya sangat sesak. Saya sedang diinfuse dan menunggu tempat pembaringan”.

Video tersebut memperlihatkan seorang wanita duduk di kursi di ruang gawat darurat yang dikelilingi oleh pasien yang sakit kritis berbaring di tempat tidur rumah sakit. Ia sedang menerima inhalasi oksigen dan infus sambil menunggu sampai ada tempat pembaringan yang kosong.

Menurut laporan dari Radio Free Asia, seorang netizen Tiongkok yang memposting tulisan untuk kalangannya sendiri menyebutkan bahwa seorang kolega di Beijing yang merupakan seorang ahli patologi mengatakan sesuatu yang “mengerikan”. Yaitu ada laporan internal PKT yang bunyinya : Ada banyak strain asli yang entah dari mana asalnya yang bercampur-baur dalam epidemi ini, jadi ada banyak orang dewasa yang mengalami paru-paru putih

Netizen tersebut juga menyebutkan : Karena tidak melakukan pengurutan asam nukleat, sehingga tidak diketahui apakah itu strain asli atau bukan.

Sebelumnya, seorang peneliti bermarga Li dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hebei Handan menjelaskan kepada Radio Free Asia pada 22 Desember, bahwa saat ini, kedua galur mutan Omicron dan Delta mungkin ada di Tiongkok pada waktu yang sama, sehingga menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Karena penguncian, jadi virus tidak memiliki waktu untuk bermutasi dari Delta ke Omicron, sehingga keduanya hidup berdampingan, menimbulkan tingkat kematian yang lebih tinggi daripada Hongkong, Singapura, dan wilayah lainnya.

Para ahli khawatir dengan penyebaran epidemi di Tiongkok yang berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini dapat menyebabkan mutasi baru virus, dan membentuk strain mutan dengan patogenisitas dan tingkat kematian yang lebih kuat. (sin)

Propaganda Pandemi PKT Runtuh Saat Kasus Infeksi dan Kematian Tiongkok Memuncak

0

David Chu/Raven Wu/Kane Zhang

Ketika pandemi COVID-19  semakin menyebar di Tiongkok dengan lonjakan jumlah kasus infeksi dan kematian, Amerika Serikat dan Jerman menawarkan memberikan vaksin kepada Tiongkok untuk membantunya memerangi momok itu. Akan tetapi Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menolak bantuan tersebut, dengan mengatakan bahwa Tiongkok menangani pandemi dengan baik. Para kritikus  menunjukkan bahwa menerima bantuan Barat akan mengekspos kekeliruan dalam propaganda PKT tentang keunggulan apa yang disebut sistem “seluruh bangsa” dan model “pemerintahan satu partai”.

Pada 20 Desember, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan selama konferensi pers bahwa Amerika Serikat bersedia mendukung negara-negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok, melalui vaksin dan dukungan relevan lainnya. Keesokan harinya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi bahwa upaya vaksin booster Tiongkok saat ini berjalan dengan tertib dan  obat-obatan dan reagen pengujian umumnya cukup untuk memenuhi permintaan.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah AS menawarkan bantuan. Pada 14 Desember, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada konferensi pers bahwa Amerika Serikat bersedia membantu Tiongkok melalui gelombang wabah COVID ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menanggapi bahwa “sistem seluruh bangsa” PKT adalah model pemerintahan yang unggul dan akan mampu melewati puncak pandemi dengan lancar.

Pandemi Tiongkok Memuncak Ketika Pihak Berwenang Menolak Menerima Bantuan Barat

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengadakan pertemuan internal pada sore hari 21 Desember. Risalah rapat mengatakan bahwa jumlah infeksi baru di negara itu pada  20 Desember adalah 36.996.400, yang menyumbang 2,62 persen dari total populasi, dan  jumlah kumulatif infeksi dari 1 hingga 20 Desember mencapai 248 juta, yaitu 17,56 persen dari total populasi. 

Risalah tersebut juga menunjukkan bahwa di antara 31 wilayah administratif provinsi, Beijing dan Sichuan menduduki peringkat dua hotspot teratas, dengan tingkat infeksi kumulatif melebihi 50 persen.  Tingkat infeksi 20-50 persen ditemukan di provinsi Tianjin, Hubei, Henan, Hunan, Anhui, Gansu, dan Hebei.

Media pemerintah yang dikendalikan PKT, China Youth Daily, melaporkan pada 7 Desember bahwa Feng Zijian, mantan wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, meramalkan bahwa ketika dampak gelombang pertama pandemi berskala besar mencapai puncaknya, tingkat infeksi populasi akan mencapai sekitar 60 persen (yang akan menjadi 840 juta orang di Tiongkok), dengan penurunan bertahap ke periode stabil. Akhirnya, 80-90 persen populasi mungkin mengalami infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada  Juni 2022 bahwa vaksin Moderna dan Pfizer di Amerika Serikat sekitar 95 persen efektif. Pada saat kritis ketika pandemi menyebar dengan cepat di Tiongkok, vaksin Tiongkok menawarkan sedikit perlindungan terhadap COVID, dan obat-obatan langka. Jadi mengapa PKT menolak proposal A.S untuk membantu memerangi pandemi?

Komentator Li Linyi mengatakan kepada Epoch Times pada 20 Desember bahwa PKT tahu bahwa vaksin barat lebih efektif daripada vaksin Tiongkok, tetapi masih menolak untuk mengizinkan orang Tiongkok divaksinasi dengan vaksin asing.

Dia berkata: “Ini adalah masalah perselisihan institusional. Pihak berwenang telah mengadvokasi bahwa sistem Tiongkok lebih unggul daripada sistem Barat, jadi begitu mereka menerima vaksin barat dan cita-cita barat tentang memerangi pandemi, menjadi jelas bahwa sistem Tiongkok lebih rendah daripada yang lain. Ini adalah serangan terhadap legitimasi rezim Tiongkok. Oleh karena itu, pihak berwenang lebih suka membiarkan orang menerima vaksin yang lebih rendah – bahkan jika hal itu mengakibatkan lebih banyak kematian – daripada membiarkan orang-orang Tiongkok mempertanyakan legitimasi pemerintahan totaliter PKT.”

Masyarakat Terkejut dengan Pembalikan Lockdown Ekstrem PKT yang Mendadak

Selama dua tahun terakhir, media pemerintah PKT telah banyak mengkritik dan mengejek Amerika Serikat karena “ketidakmampuan” dalam perang melawan COVID-19. Pada  Oktober tahun ini, Xinhua, media pemerintah utama PKT, menerbitkan artikel berjudul “Ketidakmampuan A.S. dalam pencegahan pandemi meninggalkan risiko dan bahaya yang tak ada habisnya.”

Sekarang, PKT bukan hanya tiba-tiba memilih jalan hidup berdampingan dengan virus – yang sebelumnya dikecam dan melakukan yang terbaik untuk menjelek-jelekkan – tetapi juga gagal membuat pengaturan atau persiapan apapun sebelum membuat perubahan 180 derajat dalam hal kebijakan, yang membuat orang lengah. 

Pada Desember, provinsi Guangdong, Anhui, Guizhou, Shandong, dan Fujian memobilisasi pensiunan tenaga medis dan peserta pelatihan medis untuk kembali ke garis depan untuk melawan pandemi. Banyak rumah sakit di Beijing, Hubei, Hunan, Chongqing, dan Jilin meminta staf medis mereka untuk tetap bekerja dan jika mereka jatuh sakit, untuk kembali bekerja segera setelah gejalanya hilang, bahkan jika mereka masih dinyatakan positif COVID-19. Seluruh negara beserta sistem medisnya sama sekali tidak siap menghadapi wabah terbaru setelah hampir tiga tahun propaganda yang menyatakan keunggulan pencegahan pandemi di Tiongkok. Sejumlah rumah sakit mengatakan bahwa puncak yang sesungguhnya belum tiba.

Ketiadaan informasi yang transparan, orang-orang di Tiongkok panik, berebut untuk membeli tes rapid antigen, dan obat penurun demam, seperti, ibuprofen. Pada saat yang sama, buah persik kuning kalengan dan lemon segar, yang dikabarkan di Tiongkok dapat meringankan gejala COVID-19, juga diserbu oleh orang-orang. Orang-orang hanya mengambil setiap penyelamat hidup yang bisa mereka temukan dalam ketakutan  untuk menenangkan pikiran.

Central News Agency di Taiwan melaporkan pada 16 Desember bahwa serbuan obat-obatan di daratan Tiongkok telah menyebar ke luar negeri. Media di berbagai negara telah melaporkan gelombang ekspatriat Tiongkok yang membeli obat-obatan secara massal.  Jepang serta Taiwan telah mulai memberlakukan batas pembelian  obat-obatan  tertentu. Di Hong Kong, Makau, dan Australia, obat penghilang rasa sakit dan antipiretik dibeli dalam jumlah besar, dan terjadi kelangkaan, sehingga memaksa apotek untuk memberlakukan pembatasan pembelian.

Heng He, seorang ahli Tiongkok, mengatakan kepada Epoch Times pada 22 Desember bahwa pembalikan mendadak PKT dari lockdown ekstremnya menggambarkan kegagalan kebijakan nol-COVID selama tiga tahun. PKT telah menyebabkan satu gelombang bencana ketika mengunci negara itu, dan sekarang pembukaan kembali telah menyebabkan gelombang penderitaan lain bagi masyarakat. “Kedua pendekatan tersebut,” katanya, “tidak didasarkan pada  sains, tetapi pada kebutuhan politik.” Rakyat Tiongkok terperangkap oleh kebijakan PKT yang tidak dapat diprediksi.

PKT Bertentangan dengan Diri Sendiri dalam Propagandanya

Sungguh paradoks bahwa PKT telah mempromosikan keunggulan “sistem nasional,” yang berarti bahwa di bawah pemerintahan otoriternya, negara selalu bersatu dalam agenda tertentu, yang dalam hal ini adalah pengendalian pandemi. Namun, dengan adanya wabah dan kebijakan nol-COVID yang gagal, superioritas seperti itu tampaknya hanya fantasi belaka. Sementara negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris, telah memilih untuk hidup berdampingan dengan virus dan secara bertahap membuka diri untuk memungkinkan orang kembali menjalani kehidupan normal, PKT telah dengan keras menentang hidup berdampingan dengan virus, menerapkan kebijakan nol-COVID yang ketat, dan mengangkatnya menjadi pertarungan ideologi dan sistem politik.

Berbicara kepada Epoch Times pada 17 Desember, Ji Da, seorang ahli Tiongkok yang tinggal di Amerika Serikat, mengatakan bahwa PKT berusaha membuktikan bahwa sistem sosialisnya lebih unggul daripada sistem kapitalis Barat dengan mencapai nol-COVID dengan segala cara. Namun, karena takut akan Gerakan Kertas Putih dan aksi protes, rezim mencabut lockdown dalam semalam tanpa membuat pengaturan atau persiapan sebelumnya, sehingga membuat faksi nol-COVID dan faksi “koeksistensi” lengah. Karena kekurangan pasokan medis, orang-orang di mana-mana panik membeli dan menimbunnya untuk melindungi diri mereka sendiri.

Rezim tersebut selalu mengklaim bahwa sistem satu partainya paling cocok untuk memerangi pandemi, tetapi seluruh dunia telah mengambil pandangan yang bertentangan. Craig Singleton, wakil direktur program Tiongkok di Foundation for Defense of Democracies, mengatakan bahwa menerima bantuan Barat tak hanya akan mempermalukan pihak berwenang Tiongkok tetapi juga merusak propaganda mereka tentang keunggulan model tata kelola pemerintahan PKT yang diasumsikan. (asr)

Di Beijing Ada Tungku Kremasi Runtuh, Ada Krematorium Melarang Keras Wawancara dan Ambil Gambar

0

oleh Zheng Gusheng

Jumlah kasus kematian akibat epidemi di Tiongkok terus meningkat. Situasi yang terjadi di Beijing bahkan lebih mengerikan. Kabarnya tungku kremasi di Rumah Duka Daxing runtuh akibat kelebihan beban. Sedangkan Rumah Duka di Beijing Dongjiao mengeluarkan pemberitahuan darurat yang melarang keras karyawan rumah duka menerima wawancara dari pihak luar mana pun juga pengambilan gambar situasi tragis yang sedang dialami rumah duka.

Pada 26 Desember, ada sebuah postingan rekaman suara di Internet yang diduga merupakan percakapan antara seorang karyawan rumah duka di Beijing dengan seorang kenalan dekatnya.

Karyawan tersebut mengungkapkan bahwa rumah duka di Beijing semua beroperasi 24 jam sehari, bahkan tungku kremasi di Rumah Duka Beijing Daxing sampai runtuh akibat kelebihan beban. Rumah duka tempat dirinya bekerja sejak beberapa hari lalu telah menghentikan penerimaan jenazah untuk dikremasi dan berkonsentrasi untuk memproses jenazah yang sudah ada.

Dia juga mengatakan bahwa semua krematorium kewalahan menangani pembakaran jenazah, sampai-sampai pemerintah Beijing membantu koordinasi dengan membiayai pembangunan tempat pendingin jenazah di semua rumah duka utama.

Selain itu, pada 27 Desember, sebuah Pemberitahuan Darurat yang dikeluarkan pada 19 Desember oleh Rumah Duka Beijing Dongjiao beredar di Internet. 

Isi pemberitahuan tersebut adalah bahwa karyawan rumah duka dan unit outsourcingnya dilarang keras untuk menerima wawancara, membocorkan situasi tragis di dalam rumah duka, termasuk pengambilan gambar situasi kerja.

Pemberitahuan mendesak yang dikeluarkan oleh Krematorium Beijing Dongjiao pada 19 Desember 2022 yang diposting di Internet. (foto Internet)

Reporter Epoch Times mencoba menghubungi Rumah Duka Beijing Dongjiao lewat sambungan telepon pada 27 Desember, Seorang karyawan pria yang menjawab telepon mengatakan bahwa dirinya tidak diperkenankan untuk menerima wawancara, dan meminta reporter untuk meninggalkan nomor telepon, agar bisa dihubungi oleh petugas di departemen tingkat yang lebih tinggi demi keterpaduan jawaban.

Sebelumnya, ada berita yang beredar di Internet bahwa Beijing telah meluncurkan tempat pendingin jenazah berskala besar agar jenazah tidak diletakkan di mana-mana karena menunggu antrean kremasi, atau sampai oleh keluarga dialihkan ke krematorium di pinggiran kota yang mana bisa membocorkan kebenaran bahwa jumlah kematian di Beijing sungguh luar biasa banyaknya.

Menurut laporan Voice of America, baru-baru ini banyak petugas polisi yang diturunkan untuk “melindungi” rumah duka di Beijing, agar situasi tragis di krematorium tidak bocor ke Internal.

Sejumlah besar video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa ada antrian panjang kendaraan di luar krematorium di Beijing, jenazah berserakan di seluruh rumah sakit, bahkan jenazah ditumpuk di tempat parkir terbuka rumah sakit dan rumah duka untuk menunggu penanganannya.

Ada lebih dari sepuluh rumah duka di Beijing, jika semuanya beroperasi selama 24 jam sehari, mereka dapat memproses ribuan jenazah setiap hari. Menurut informasi masyarakat, pada 2018 (sebelum COVID-19) rata-rata jumlah kremasi per hari di kota itu kurang dari 300 jenazah.

Mengenai jumlah kasus kematian akibat epidemi di Beijing, media Hongkong “Ming Pao” pernah melaporkan, bahwa pada 17 Desember saja, ada lebih dari 2.700 orang di Beijing yang meninggal dunia di dalam rumah mereka sendiri akibat terinfeksi COVID-19. Sedangkan jumlah kasus kematian di rumah-rumah sakit yang ada di Beijing belum masuk hitungan lho ! (sin)

Hampir Setengah Penumpang yang Terbang dari Tiongkok ke Milan, Italia Positif COVID-19

oleh Li Xin – Epochtimes.com

Pada Rabu (28/12) pejabat kesehatan Italia mengatakan bahwa hampir setengah dari penumpang dua penerbangan dari Tiongkok menuju Milan, Italia dinyatakan positif COVID-19.

Dua penerbangan dari daratan Tiongkok tersebut tiba di Bandara Milan Malpensa pada Senin (27/12) dengan masing-masing sekitar 38% dan 52% penumpangnya terinfeksi virus COVID-19.

Menurut Guido Bertolaso, kepala kesehatan untuk wilayah Lombardy, 35 dari 92 orang penumpang pada penerbangan pertama dinyatakan positif COVID-19. Pesawat kedua bahkan lebih parah, karena 62 dari 120 orang penumpang yang terinfeksi.

Penumpang yang dinyatakan positif lewat pengujian telah dibawa ke karantina, dan petugas telah meningkatkan upaya pelacakan kontak.

Di tengah lonjakan kasus COVID di Tiongkok, Menteri Kesehatan Italia Orazio Schillaci pada Rabu mengatakan bahwa Italia akan mulai memberlakukan pengujian terhadap semua pendatang baru dari daratan Tiongkok dan mengurutkan genom dari mereka yang terdeteksi untuk menentukan apakah terdapat varian baru.

“Langkah ini sangat penting untuk memastikan pemantauan dan identifikasi varian virus apa pun untuk melindungi rakyat Italia”, kata Menkes Orazio Schillaci. 

“Rincian lebih lanjut dari rencana tersebut akan diberikan kemudian”, demikian tambahnya.

Kementerian Kesehatan Italia juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mungkin memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada perjalanan dari Tiongkok jika ditemukan adanya jenis varian baru.

Pemerintah Italia akan membahas situasi di Milan pada rapat kabinet hari Rabu malam, ketika Schillaci kemungkinan akan memberikan informasi tentang hasil pengujian virus para penumpang pesawat tersebut.

Sebagian besar penumpang yang dites positif pada kedua penerbangan itu tidak menunjukkan gejala. Tetapi para pejabat kesehatan semakin khawatir tentang varian baru virus sudah muncul di Tiongkok, demikian menurut laporan media setempat.

Di awal tahun 2020, Italia menjadi negara Eropa pertama yang terpukul parah oleh virus COVID-19.

Pemerintahan partai komunis Tiongkok bulan ini membatalkan kebijakan pencegahan epidemi ekstremnya setelah serangkaian protes massal, tetapi ledakan wabah setelah itu justru memicu kekhawatiran negara-negara di seluruh dunia atas penyebaran varian virus baru. Amerika Serikat, Jepang, India, Korea Selatan, Malaysia, dan negara lain masing-masing terpaksa memberlakukan pembatasan masuk bagi pendatang dari Tiongkok. (sin)

Serbia-Kosovo Memanas, Perang Terancam Akan Meletus

NTD

Serbia telah mendirikan sejumlah besar penghalang jalan di Kosovo utara yang berdekatan, sementara pemerintah Serbia mengerahkan sejumlah besar pasukan ke perbatasan pada  Senin (26/12/2022). Suasana perang antara kedua negara sudah kental dan perang sudah dekat.

Masyarakat internasional telah mendesak Serbia untuk menyingkirkan penghalang jalan yang telah mereka dirikan di Kosovo utara sebelum l 26 Desember. Namun, alih-alih memindahkan penghalang jalan, Serbia telah menghabiskan dua hari terakhir untuk mendirikan lebih banyak penghalang jalan dengan truk-truk besar, termasuk di kota Mitrovica, Kosovo utara, untuk memecah belah populasi Serbia dan Albania di sana.

Kosovo, yang terletak di Balkan, mencapai kemerdekaan de facto setelah perang tahun 1999, tetapi Serbia selalu membantahnya, bersikeras bahwa Kosovo adalah provinsi Serbia yang otonom. Pada tahun 2008, Kosovo mengeluarkan deklarasi kemerdekaan, yang sejauh ini telah diakui oleh hampir 100 negara.

Sebagian besar warga negara Kosovo adalah orang Albania, dengan minoritas orang Serbia.

Berbagai penghalang jalan yang dipasang di Kosovo utara kali ini diyakini dilakukan oleh orang Serbia setempat, tetapi ada juga kabar bahwa otoritas Serbia telah mengirim pasukan untuk menyelinap ke Kosovo secara diam-diam. 

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan pada 27 Desember bahwa dia memerintahkan pasukan yang tinggal di perbatasan untuk waspada, “siap melindungi rakyat (di Kosovo) dan membela Serbia”.

Vucic mengatakan bahwa pihak berwenang Kosovo menangkap seorang polisi Serbia 18 hari lalu, memicu protes dari Serbia, yang menyebabkan pemblokiran jalan didirikan di Kosovo utara.

Vucic memperingatkan publik bahwa pemerintah Prishtina (ibu kota Kosovo) sudah bersiap untuk menyerang Serbia di Kosovo utara. Dia mengatakan bahwa otoritas Pristina telah menanam banyak mata-mata di ibu kota Serbia Beograd, dan mata-mata ini membantu otoritas Kosovo dalam menindak orang-orang Serbia di Kosovo.

Pihak Kosovo membantah tuduhan Vucic dan mengatakan pihaknya meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk menyingkirkan penghalang jalan ini di daerah pemukiman di Serbia. (hui)

Kapal Pengungsi Rohingya Terdampar di Aceh, Hampir 200 Pengungsi Lemas dan Mendapat Perawatan Medis Darurat

0

Central News Agency (CNA)

Pengungsi Rohingya menerima perawatan medis darurat setelah sebuah kapal yang membawa hampir 200 orang terdampar di Aceh pada 26 Desember. Ini adalah keempat kalinya dalam beberapa bulan terakhir kapal pengungsi Rohingya mendarat di Indonesia.

Ribuan Rohingya, mayoritas minoritas Muslim, dianiaya dengan kejam di Myanmar, seperti yang dilaporkan AFP. Setiap tahun, banyak orang mempertaruhkan hidup mereka dengan melakukan perjalanan laut yang panjang dan mahal dengan kapal berkondisi buruk dalam upaya mencapai Malaysia atau Indonesia. Mereka terdampar di pesisir pantai di Desa Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan perahu kayu itu terdampar di sebuah pantai di provinsi Aceh paling barat  sekitar pukul 17:30.

Ia mengatakan : “185 migran Rohingya mendarat di (daerah) Pidie, termasuk 83 pria dewasa, 70 wanita dewasa, dan 32 anak-anak.”

Winardy juga mengatakan pengungsi sementara ditampung di fasilitas setempat dan petugas kesehatan merawat yang sakit.

Koresponden AFP mengatakan beberapa terlihat sangat lemah dan kurus sehingga staf medis memberi mereka infus. Beberapa anak mengalami dehidrasi serius, beberapa muntah, ujar seorang petugas kesehatan kepada AFP.

Tak diketahui sudah berapa lama mereka berlayar, tetapi salah seorang pemuda mengatakan mereka telah melakukan perjalanan dari Bangladesh.

“Kami datang dari kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dan berharap Indonesia memberi kami pendidikan,” kata Umar Faruq, 14 tahun.

Winardy menekankan bahwa pihak berwenang sedang mengkoordinasikan tanggapan mereka karena kapal pengungsi semakin sering terlihat mendarat di Aceh.

Pada Minggu (25/12) sebanyak 57 orang pengungsi etnis Rohingya juga terdampar di pesisir Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, setelah hanyut di laut selama sebulan. (hui)

Korea Selatan Membentuk Unit Khusus untuk Melawan Invasi Pesawat Tak Berawak Korea Utara

0

oleh Chen Yue

Menghadapi invasi pesawat tak berawak / drone Korea Utara ke wilayah udara Korea Selatan, Selasa (27/12/2022) Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa Korea Selatan segera akan membentuk sebuah departemen militer guna mengatasi hal tersebut.

Pada Selasa, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan sebagai tanggapan atas invasi pesawat tak berawak Korea Utara ke Korea Selatan bahwa pemerintah sebelumnya sejak tahun 2017 tidak menanggapi hal ini, bahkan tidak memiliki pelatihan apa pun. Ia berjanji akan segera membentuk departemen khusus untuk menghadapinya.

Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan, mengambil insiden kemarin sebagai peluang, kami akan mempercepat rencana kami untuk membentuk pasukan drone secepat mungkin. Kemudian kami akan menggunakan drone siluman tercanggih untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan pengintaian.”

Pada Senin, ada 5 pesawat tak berawak Korea Utara melintasi wilayah udara Korea Selatan. Segera setelah itu, militer Korea Selatan meluncurkan jet tempur dan helikopter, serta menembakkan lebih dari 100 peluru artileri, tetapi tak satu pun yang mengenai sasaran untuk pengusiran.

Militer Korea Selatan meminta maaf pada hari Selasa dan berjanji untuk secara aktif meningkatkan kemampuan serangan anti-drone di masa mendatang.

Kang Shin-chul, pejabat senior Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan : “Kemarin, lima drone melanggar wilayah udara Korea Selatan. Sayangnya, meskipun militer kami mengetahui dan melacaknya, tetapi kami tidak dapat menembak jatuh mereka”.

Yoon Suk Yeol menekankan bahwa insiden ini sepenuhnya menunjukkan bahwa perjanjian militer dan harapan baik sepihak Korea Selatan untuk perdamaian tidak dapat mengatasi ancaman Korea Utara.

Yoon Suk Yeol mengatakan : Saya pikir rakyat kita baru saja menyaksikan sendiri betapa berbahayanya jika Korea Selatan hanya mengandalkan perjanjian militer dan persahabatan dengan Korea Utara”.

Invasi drone Korea Utara juga telah menimbulkan keraguan dan kekhawatiran masyarakat terhadap sistem pertahanan udara Korea Selatan.

Kim Ji-Won, penduduk Distrik Eunpyeong, Seoul, Korea Selatan mengatakan : ia memiliki pemikiran yang mengerikan bahwa jika pesawat tak berawak itu berisi bom, itu akan memicu perang atau semacamnya”.

Jeong Ji-Yeon, warga Seoul, Korea Selatan mengatakan : “[Selama konflik baru-baru ini] kami telah melihat beberapa serangan senjata kimia menggunakan senjata pemusnah massal serta drone. Sampai batas tertentu, kejadian ini jelas menunjukkan bahwa ada juga kemungkinan itu”.

Menurut hasil laporan tahun 2016 yang dikeluarkan tim pemantau sanksi PBB, bahwa Korea Utara memiliki sekitar 300 unit drone dari berbagai jenis. (hui)

Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia, Waspada Banjir dan Tanah Longsor

0

ETIndonesia- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis adanya potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama dua hari kedepan (28-30 Desember 2022). Cuaca ekstrem tersebut berpeluang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, dan tanah longsor.

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus SIAGA pada periode tanggal tersebut yaitu sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT.

“Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi,” ujar Dwikorita di Jakarta, Rabu (28/12/2022) dalam rilis BMKG.

Dampak yang dapat terjadi, kata Dwikorita, diantaranya adalah volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang.

Selain itu, besar kemungkinan hujan lebat tersebut mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah, terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung.

Maka dari itu, lanjut dia, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai dan wilayah perbukitan untuk lebih waspada dan meningkatkan kesiap-siagaan. Terutama jika hujan lebat terjadi dalam intensitas yang cukup lama.

“Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal,” imbuhnya. (BMKG/asr)

Peneliti BRIN Sebut Potensi Badai Dahsyat Akan Terjang Jabodetabek yang Ditepis BMKG

0

ETIndonesia- Tersiar kabar akan terjadi badai dahsyat di Jabodetabek pada 28 Desember 2022. Atas hal itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut merujuk dari berbagai parameter fenomena alam tersebut memiliki peluang yang cukup kecil untuk terjadi.

“Berdasarkan Prakiraan cuaca BMKG, pada 28 Desember 2022 pada umumnya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat namun bukan badai,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/12/2022) yang dikutip dari situs BMKG.

Atas prakiraan cuaca tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus memperbaharui informasi melalui kanal-kanal resmi BMKG.

Kendati begitu, Guswanto tetap mengimbau kewaspadaan masyarakat dengan segala potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun.

“BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan sangat lebat masih berpotensi terjadi hingga awal Januari 2023.

Fachri mengatakan peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi pada tanggal 30 Desember 2022.

Terkait badai, ia menjelaskan lebih lanjut istilah tersebut agar masyarakat memiliki pandangan yang sama soal terminologi tersebut. Ia mengatakan, badai menurut terminologi meteorologi adalah bagian hujan lebat dan angin kencang yang biasanya terkait dengan siklon tropis atau angin kencang yang menyertai cuaca buruk berkecepatan sekitar 64-72 knot.

Sebelumnya viral prediksi badai pada Rabu 28 Desember 2022 oleh Pakar Klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin.

“Potensi Banjir Besar Jabodetabek, Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” tulis Erma di akun medsosnya. (asr)


Madu Menawarkan Perlindungan Terhadap Penyakit Jantung dan Diabetes

0

Camille Su

Mengonsumsi gula secara teratur dinilai berbahaya bagi kesehatan kita, termasuk meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Namun, ada satu gula alami yang merupakan pengecualian. Bahkan telah ditemukan bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kontrol gula darah, dan itu adalah madu.

Madu Mengandung Polifenol yang Melindungi Sistem Kardiovaskular

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit kardiovaskular menyumbang 32 persen dari semua kematian di seluruh dunia. Gula, yang terdapat dalam banyak makanan olahan, diduga menjadi salah satu penyebab penyakit kardiovaskular. Asupan gula bebas yang berlebihan secara teratur, seperti gula putih, gula batu, gula pasir, dan sirup jagung fruktosa tinggi, meningkatkan risiko peradangan kronis, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Namun, banyak penelitian telah menemukan bahwa madu, yang juga diklasifikasikan sebagai “gula bebas”, mengandung banyak nutrisi sehat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa mengonsumsi madu dengan tepat dapat meningkatkan kadar lipid darah dan mengontrol gula darah.

Meta-analisis dari University of Toronto menunjukkan bahwa madu mengurangi kadar gula darah puasa, kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat), trigliserida puasa, dan penanda hati berlemak (ALT); madu juga secara signifikan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik).

Meskipun madu terdiri dari sekitar 80 persen gula dan 20 persen air, madu mengandung sekitar 180 zat sehat, termasuk asam amino, vitamin, mineral, probiotik, dan polifenol.

Yi Fang Tsai, seorang ahli gizi di Koii Nutrition Consulting Center di Taiwan, mengatakan bahwa manfaat madu pada sistem kardiovaskular terutama terkait dengan polifenol.

Polifenol adalah zat umum yang ditemukan di alam; polifenol dalam madu termasuk quercetin, asam caffeic phenethyl ester (CAPE), acacetin, kaempferol, galangin, chrysin, dan seterusnya., yang semuanya baik untuk kesehatan jantung. Zat-zat ini dapat mencegah trombosis, mencegah oksidasi kolesterol jahat, dan meningkatkan vasodilatasi, yang semuanya membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Quercetin: Quercetin dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi endotel, dan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, dan stroke. Selain itu, juga memiliki efek pencegahan pada hipertrofi sel otot polos pembuluh darah yang diinduksi angiotensin II, dan sel otot polos pembuluh darah adalah salah satu komponen penting yang mengatur aterosklerosis dan restenosis vaskular.

Asam kafeat fenetil ester: CAPE adalah salah satu komponen utama propolis; membantu vasodilatasi, menurunkan tekanan darah, dan bersifat anti-aterosklerotik.

Acacetin: Secara klinis, acacetin dapat digunakan sebagai obat untuk pencegahan dan pengobatan fibrilasi atrium. 

Kaempferol: Kaempferol dapat mencegah disfungsi jantung yang disebabkan oleh iskemia-reperfusi miokard.

Galangin: Sifat antioksidannya melindungi jaringan endotel

Chrysin: Memiliki efek perlindungan pada struktur miokard; dapat mengurangi kerusakan miokard dan memiliki fungsi mengatur tekanan darah.

Jenis dan kandungan polifenol dalam madu dari sumber bunga yang berbeda sedikit berbeda, tetapi efek perlindungan madu pada sistem kardiovaskular berasal dari efek sinergis senyawa fenolik ini.

Madu juga memberikan manfaat kesehatan jantung pada pasien obesitas dengan faktor risiko kardiovaskular. Dalam uji coba terkontrol, pasien obesitas ditugaskan ke dalam 2 kelompok: satu kelompok menerima 70 gram sukrosa per hari, dan kelompok lainnya menerima 70 gram madu alami.

Setelah 30 hari, kelompok yang menerima madu mengalami perubahan berikut: penurunan 3,3 persen kolesterol total, penurunan 4,3 persen kolesterol LDL, dan penurunan 19 persen trigliserida. Selain itu, orang-orang ini mengalami penurunan ringan dalam berat badan. Sedangkan untuk orang-orang dalam kelompok sukrosa, kolesterol LDL mereka (kolesterol jahat) meningkat secara signifikan sebesar 9 persen, dan berat badan mereka juga sedikit meningkat. 

Madu Mengendalikan Kadar Gula Darah dan Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Banyak orang yang khawatir tentang kadar gula darah hingga takut makan gula, tetapi meta-analisis oleh University of Toronto menunjukkan bahwa madu dapat menurunkan glukosa darah puasa. Ini karena, selain antioksidan seperti polifenol, madu juga mengandung gula langka (Rare Sugars). 

Gula langka menyumbang sekitar 14 persen dari kandungan gula dalam madu, dan merupakan monosakarida dan turunannya dengan ketersediaan terbatas di alam. Gula langka dapat menghambat enzim tertentu atau menurunkan regulasi transporter glukosa, sehingga memiliki efek positif jangka pendek dan jangka panjang pada kadar gula darah.

Yi Fang Tsai menambahkan bahwa madu juga mengandung oligosakarida, yang mendorong kenaikan gula darah secara lebih bertahap. Selanjutnya, oligosakarida dapat berfungsi sebagai prebiotik dan menjadi makanan bagi bakteri usus.

Madu meningkatkan sensitivitas insulin, yang selanjutnya menstabilkan kadar glukosa darah. Hal ini terkait dengan fakta bahwa madu dapat meningkatkan kadar adiponektin. Adiponektin, hormon yang disekresikan oleh jaringan adiposa, dapat mengatur metabolisme glukosa dan lipid, dan pasien diabetes memiliki kadar adiponektin yang rendah. Peningkatan kadar adiponektin dalam tubuh membantu mengurangi peradangan sistemik dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Manfaat kardiovaskular madu juga tercermin pada pasien diabetes. Konsumsi madu dalam jangka panjang oleh pasien diabetes tipe 2 dapat memperbaiki kondisi kardiovaskular. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa madu dapat mengurangi komplikasi kardiovaskular pada pasien diabetes.

Selain itu, sebuah penelitian terhadap lebih dari 18.000 orang menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi madu lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan pradiabetes, dan orang yang makan madu empat hingga enam kali seminggu 23 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan pradiabetes daripada mereka yang tidak.

Cara Mengonsumsi Madu dengan Cara yang Menyehatkan

Madu bermanfaat untuk kesehatan jantung dan kontrol gula darah. Jadi bagaimana kita memaksimalkan manfaat kesehatan dari madu? Ada beberapa cara:

1.) Ganti gula tambahan dengan madu

Gula putih dan gula pasir yang sering digunakan orang, serta sirup jagung fruktosa tinggi yang biasa digunakan dalam makanan olahan, tidak kondusif untuk kontrol gula darah. Jika Anda terbiasa menambahkan gula ke dalam sarapan, makanan ringan, kopi, atau teh Anda, gantilah dengan madu.

2.) Kontrol jumlah madu

Madu memiliki banyak nutrisi tetapi masih merupakan jenis gula, jadi pastikan untuk membatasi jumlah yang Anda konsumsi.

WHO merekomendasikan untuk mengurangi asupan gula hingga kurang dari 10 persen dari total asupan energi. Asupan harian yang direkomendasikan per orang dihitung berdasarkan 2.000 kalori sehari, jadi porsi 10 persen adalah sekitar 40 gram madu (2 sendok makan).

Yi Fang Tsai menunjukkan bahwa madu hanya baik untuk manusia jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Jumlah madu harus dibatasi jika Anda telah makan makanan manis lainnya di siang hari.

Hal ini terutama penting bagi pasien diabetes, karena konsumsi madu yang berlebihan tetap tidak baik untuk kontrol gula darah.

3.) Madu Mentah Orisin Tunggal Lebih Baik Daripada Madu Olahan

Perbedaan antara madu mentah dan madu olahan adalah, bahwa madu olahan telah disterilkan pada suhu tinggi, dan nilai nutrisinya telah dihancurkan sampai batas tertentu. Madu mentah tidak melalui proses ini dan karenanya mempertahankan sebagian besar nutrisinya.

Madu mentah mengandung probiotik seperti Lactobacillus, yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar lemak darah, dan memasok asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA dapat mencegah penyakit inflamasi dan meningkatkan fungsi penghalang usus. Selain itu, amilase dalam madu mentah dapat membantu mencerna pati.

Namun, probiotik dan amilase sensitif terhadap panas; oleh karena itu, komposisi dan aktivitas biologis madu olahan setelah pemanasan dalam waktu singkat pada suhu 60 hingga 65 derajat Celcius pasti akan berubah, dan manfaat kesehatan juga akan terpengaruh sampai batas tertentu.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi madu mentah, terutama madu mentah asal tunggal (misalnya madu semanggi dan madu akasia), lebih bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Perlu dicatat bahwa madu mentah dan madu olahan tidak boleh dimakan oleh anak-anak yang berusia kurang dari 1 tahun, terutama madu mentah, karena mungkin mengandung clostridium botulinum (yang menyebabkan botulisme).

4.) Pasien diabetes harus mengombinasikan madu dengan makanan lain

Orang yang sehat dapat makan madu saat perut kosong, tetapi tidak dianjurkan untuk orang dengan resistensi insulin dan diabetes. Hal ini karena komponen utama madu adalah fruktosa, dan mengonsumsi madu saja akan memengaruhi kadar gula darah.

Yi Fang Tsai menyarankan agar pasien ini dapat mengombinasikan madu dengan makanan non-gula lainnya, seperti yogurt bebas gula dengan madu, atau telur dengan air madu. (asr)

Kucing Tertua yang Masih Hidup ‘Flossie’ Meraih Guinness World Record pada Usia 26 Tahun, yang Sama dengan Usia 120 Tahun Manusia

0

Louise Chambers 

Seekor kucing senior berusia hampir 27 tahun dari Inggris berhasil mendapatkan Guinness World Record sebagai “Kucing Tertua yang Masih Hidup”, yang setara dengan 120 tahun usia manusia.

Flossie tinggal bersama orang yang mengadopsinya di London, Inggris. Kucing senior ini berusia 26 tahun dan 316 hari pada 10 November, hari di mana usianya diakui oleh Guinness World Records bersama dengan badan amal kucing terkemuka di Inggris, Cats Protection.

Flossie, kucing berwarna coklat dan hitam ini telah melampaui Corduroy, kucing tertua yang masih hidup sebelumnya, yang berusia 26 tahun dan 300 hari ketika ia memegang gelar tersebut.

(Courtesy of Cats Protection via Guinness World Records)

“Saya tahu sejak awal bahwa Flossie adalah kucing yang istimewa, tetapi saya tidak membayangkan saya akan berbagi rumah dengan pemegang gelar Guinness World Records,” kata pemilik adopsi Flossie, Vicki Green, dalam sebuah pernyataan.

“Dia sangat penyayang dan suka bermain, sangat manis ketika Anda ingat berapa usianya … dia tidak pernah menolak kesempatan makan enak, kecuali ketika dia meringkuk di selimut kuning favoritnya.”

Flossie tuli dan penglihatannya menurun, tetapi kucing senior yang manis ini sehat dan tampaknya tidak terpengaruh oleh keterbatasannya, kata Green, yang memiliki pengalaman sebelumnya dengan kucing senior.

Flossie adalah “kucing yang luar biasa” yang telah menetap dengan baik dan tidur “meringkuk di tempat tidur” dengan Green yang bekerja sebagai asisten eksekutif.

Kucing kesayangan Green yang terakhir, Honeybun, hidup sampai usia 21 tahun, demikian yang dilaporkan Guinness World Records.

Sebelum bergabung dengan keluarga Green, Flossie dicintai oleh dua generasi keluarga lain. Flossie pertama kali ditemukan pada tahun 1995 oleh seorang karyawan rumah sakit di Merseyside sebagai anak muda yang tersesat yang tinggal di koloni kucing di dekatnya. Dia tinggal bersama pemiliknya selama sepuluh tahun, sampai karyawan rumah sakit itu meninggal dunia.

(Courtesy of Cats Protection via Guinness World Records)

Flossie kemudian diadopsi oleh saudara perempuan karyawan rumah sakit tersebut, yang memeliharanya selama 14 tahun sebelum ia juga meninggal dunia. Kucing ini kemudian diambil oleh anak laki-laki wanita tersebut dan Flossie tinggal bersamanya selama tiga tahun sampai keadaan memaksanya untuk melepaskan Flossie ke cabang Tunbridge Wells, Crowborough and District dari Cats Protection.

Koordinator cabang Naomi Rosling turut berempati, mengatakan: “Itu bukan keputusan yang mudah. Dia meminta bantuan kami ketika itu demi kepentingan terbaik Flossie. Kepemilikan kucing yang bertanggung jawab adalah ketika seseorang memikirkan kebutuhan hewan di atas perasaannya.”

Rosling dan timnya “terperangah” ketika catatan dokter hewan mengungkapkan usia Flossie. “Dia adalah kucing tertua yang pernah saya temui,” kata Rosling dalam sebuah pernyataan.

“Jika saya berada dalam kondisi yang baik ketika saya seusianya, dengan seseorang yang melakukan sesuatu terbaik untuk saya ketika saya sangat membutuhkannya, saya akan menjadi wanita yang sangat bahagia!”

Banyak Selebritas Sastra dan Seni PKT Termasuk Aktor Pemeran Mao Zedong Meninggal Dunia

0

oleh Li Yun

Jumlah kasus wabah COVID-19 di daratan Tiongkok terus meningkat tajam, bahkan sejumlah besar selebritas sastra dan seni Partai Komunis Tiongkok terinfeksi dan meninggal dunia, termasuk para aktor yang memerankan pemimpin PKT seperti Mao Zedong dan Dong Biwu. Menurut analisis, para pengikut PKT, serta mereka-mereka yang dalam waktu lama ikut serta dalam propaganda palsu PKT telah menjadi kelompok kunci berisiko tinggi tertimpa bencana berupa terinfeksi virus Wuhan (COVID-19) dan kematian.

Jumlah infeksi dan kematian di Tiongkok masih terus melonjak, dan berita duka orang-orang terkenal dari semua lapisan masyarakat jadi menduduki urutan atas pada pencarian panas di Internet Tiongkok.

Dalam pencarian panas 27 Desember terdapat arsitek terkenal Guan Zhaoye, pemain curling Wang Yibo dan lainnya.

Selebriti di kalangan sastra dan seni yang meninggal pada 26 Desember, termasuk : Yan Dingxian, mantan direktur Studio Film Animasi Shanghai. Li Changle, artis pertunjukan di Studio Film Beijing. Yang meninggal pada 25 Desember termasuk Zhang Mu, Direktur Rombongan Opera Teater dan Tari Nasional Tiongkok, serta lainnya.

Artis Tiongkok Tong Yimin mengatakan : “Hampir semua selebriti itu adalah anggota, pendukung dan pengikut setia Partai Komunis Tiongkok”.

Contohnya, kedua selebriti seni seperti Yan Dingxian, yang meninggal pada 26 Desember, dan Wang Wenjiao yang meninggal pada 25 Desember, keduanya adalah anggota setia PKT. Zhang Mu, yang meninggal pada 25 Desember, pernah berperan sebagai Mao Zedong. Zheng Rong, artis pertunjukan Seni Rakyat Beijing yang meninggal karena sakit pada 24 Desember, telah berkali-kali memerankan figur pemimpin Partai Komunis Tiongkok Dong Biwu.

Yan Dingxian, mantan direktur Studio Film Animasi Shanghai. Li Changle, artis pertunjukan di Studio Film Beijing

Para selebriti yang meninggal seperti Yang Linzeng, dramawan asal Henan, Cheng Jinghua, seorang aktris Opera Peking yang terkenal, Wang Xizhong, ahli tata rias film dan televisi Tiongkok generasi pertama, Chen Jingliang, mantan direktur Arsip Film Tiongkok, dan Yang Da, aktor nasional kelas satu Tiongkok, yang semasa hidup mereka ini semuanya berpartisipasi dalam propaganda merah Partai Komunis Tiongkok.

Tong Yimin mengatakan : “Sejak zaman kuno, para sastrawan harus memiliki pribadi yang pantang menyerah, mandiri, beriman dan berpikiran jauh ke depan, tidak cuma asal ikut-ikutan. Namun, para selebriti di kalangan sastra dan seni Tiongkok ini malah terbiasa dengan mengikuti kemauan dari skanario yang disetujui PKT, berpartisipasi dalam penipuan terhadap rakyat Tiongkok, ikut menutupi kejahatan PKT. Perbuatan mereka membuat orang percaya terhadap kebohongan PKT secara tidak sadar dalam proses membaca atau melihat karya sastra mereka”.

Tong Yimin mengatakan bahwa dibandingkan dengan propaganda PKT, propaganda sastra dan seni yang terselubung ini sifat penipuannya lebih kuat.

Menurut dia, “Walaupun sastrawan ini menikmati kesejahteraan tertentu dari PKT, tapi bagaimanapun juga mereka bukanlah kelas elit. Mereka tidak bisa tinggal di bangsal khusus rumah sakit, mereka harus pergi ke apotek untuk ikut “merebut” obat, dan jenazah mereka tidak bisa dikremasi di luar antrean. Ketika mereka hidup dengan bersandar kepada PKT, mereka mungkin saja tidak pernah terbayangkan bahwa diri dan keluarganya juga menjadi korban PKT, bahkan ikut mendapat kutukan.”

Gu Guoping, seorang pensiunan dosen perguruan tinggi di Shanghai mengatakan : “Secara moral sebenarnya kita perlu bersimpati terhadap kematian mereka, tetapi dilihat dari intinya, itu juga merupakan semacam sebab akibat atau karma. Karena mereka telah membantu PKT menipu rakyat dan berbuat kejahatan. Karena itulah Tuhan menghukum mereka melalui virus. Saya pikir Tuhan yang Maha Tahu tidak menghendaki hal itu. Oleh karenanya setiap orang harus melakukan perbuatan baik untuk mengumpulkan de atau karma positif”.

公開資訊消息,疫情下,中共官員及各界專家學者也大批病死。過去3個月內,87名清華大學教職工病亡;2022年以來,100多名北大教職工病亡;50多名院士病亡。

Menurut informasi publik, sejumlah besar pejabat PKT, pakar serta cendekiawan pro-PKT juga meninggal setelah terserang epidemi. Dalam 3 bulan terakhir, ada 87 orang staf dan dosen Universitas Tsinghua meninggal dunia. Sejak awal tahun 2022, sudah ada lebih dari 100 orang staf dan dosen Universitas Peking meninggal dunia. Lebih dari 50 orang akademisi meninggal juga karena sakit.

Dalam hal kedokteran, Tang Weiguo, ketua Kehua Biotechnology, yang meluncurkan kit deteksi antigen cepat. Jiang Hualiang, seorang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang mempromosikan obat oral “Shuanghuanglian” untuk mencegah serangan virus COVID-19 juga menemui ajal karena sakit selama epidemi merajalela di Tiongkok.

Selain itu, selama epidemi ini ada banyak tokoh masyarakat yang terinfeksi serius. Termasuk Fang Binxing, penggagas firewall PKT. Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times. He Zuoxiu, akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan lainnya. Zhao Lijian, serigala perang dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok juga diduga terinfeksi. Sebelumnya, istrinya telah mengeluh melalui Weibo bahwa dia tidak bisa mendapatkan obat penurun demam karena semua apotik kosong persediaan. Anggota Komite Tetap PKT Wang Huning, Zhao Leji dan pejabat senior lainnya juga dikabarkan positif terinfeksi.

Mrs. Liu, seorang pensiunan dosen universitas di daratan Tiongkok mengatakan : “Virus ini ditujukan untuk PKT, jadi pejabat tingkat tinggi PKT tidak terhindarkan pasti terinfeksi. Saat ini, tingkat kematian akibat wabah belum begitu tinggi. Saya pikir itu merupakan sinyal peringatan kepada mereka yang masih berada dalam barisan PKT. Jika mereka tidak segera mundur dari keanggotaan PKT, lihat saja nanti apa yang bakal mereka hadapi”.

Mrs. Liu menunjukkan bahwa PKT selama ini terus melakukan kejahatan, sehingga ia sudah waktunya untuk dimusnahkan. Segera jauhi PKT, hindari diri menjadi bekal kuburnya PKT.

Pendiri Falun Gong, Guru Li Hongzhi dalam artikelnya pada  Maret 2020 yang berjudul “Rasional” menyatakan dengan jelas : “Sesungguhnya wabah itu sendiri justru datang ditujukan pada hati – moralitas manusia yang telah rusak – karma yang telah membesar”. ” Manusia seharusnya dengan tulus bertobat kepada Dewa, ‘diri saya ada kesalahan di mana, mohon diberikan kesempatan untuk berubah’, ini barulah caranya, ini barulah obat mujarab”. (sin)

Tiongkok Malah Longgarkan Perjalanan Luar Negeri Bagi Warga Negaranya Ketika Kasus Epidemi Sedang Tinggi

0

oleh Shang Yan

Tiongkok malah longgarkan perjalanan luar negeri di saat kasus epidemi sedang tinggi. Mulai 8 Januari 2023, pemerintah Tiongkok akan mencabut wajib karantina bagi warga pendatang dari luar negeri, dan secara bertahap melonggarkan perjalanan ke luar negeri bagi warga negaranya. Banyak negara khawatir bahwa penyebaran epidemi Wuhan tiga tahun lalu dapat terulang kembali, karena itu mereka mulai menyesuaikan langkah-langkah keimigrasian untuk menghadapi situasi tersebut.

Kelompok Komprehensif Mekanisme Pencegahan dan Pengendalian Bersama Dewan Negara Tiongkok pada 26 Desember malam merilis sebuah pengumuman yang menyebutkan bahwa, mulai 8 Januari tahun depan, langkah-langkah dalam pencegahan dan pengendalian untuk penyakit menular tingkat A yang ditularkan oleh virus korona jenis baru (“Penanganan Tingkat A terhadap Penyakit Tingkat B”) akan dicabut. Dan, diganti dengan “Penanganan Tingkat B terhadap Penyakit tingkat B”. Sesuai dengan peraturan yang relevan, orang yang terinfeksi tidak lagi perlu dikarantina. Selain itu, tes PCR dan isolasi terpusat untuk semua penumpang luar negeri setelah memasuki Tiongkok akan dibatalkan, tetapi pendatang dari luar negeri harus menjalani pengujian asam nukleat 48 jam sebelum keberangkatan. Pada saat yang sama, wisata outbound warga negara Tiongkok secara tertib akan dibuka kembali.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga mengeluarkan pengumuman perubahan nama dari pneumonia virus korona menjadi infeksi virus korona.

Ini menandakan bahwa PKT secara bertahap akan mencabut blokade yang berhubungan dengan keimigrasian. Menurut data yang disajikan agen travel “ly,com”, setelah berita tersebut dirilis, volume pencarian tiket pesawat internasional di seluruh platform langsung melonjak 8,5 kali lipat, dan volume pencarian visa juga melonjak 10 kali lipat. Volume pencarian tiket pesawat internasional di “qunar.com” juga meningkat 7 kali lipat dalam waktu hanya 15 menit.

Dalam pengumuman tersebut disebutkan bahwa para ahli di dalam dan luar negeri umumnya percaya bahwa patogenisitas virus COVID-19 telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahap awal, dan penyakit yang disebabkan olehnya secara bertahap akan berkembang menjadi penyakit pernapasan biasa. Saat ini, Omicron telah menjadi strain yang dominan di dunia, meskipun jumlah orang yang terinfeksi banyak, namun tingkat keparahan penyakit dan kematiannya cukup rendah. Selain itu, pengumuman tersebut menyatakan bahwa tingkat vaksinasi penuh terhadap orang berusia di atas 3 tahun di Tiongkok telah mencapai lebih dari 90%. Oleh karena itu, melalui penilaian yang komprehensif, otoritas beranggapan bahwa telah memenuhi syarat untuk menyesuaikan penanganan infeksi virus korona dari “Penanganan Tingkat A terhadap Penyakit B” menjadi “Penanganan Tingkat B terhadap Penyakit tingkat B”.

Namun dalam kenyataannya, epidemi di Tiongkok sedang merebak dengan cepat. Sebelumnya, Komisi Kesehatan dan Medis Nasional melaporkan bahwa 248 juta orang warga terinfeksi dalam 20 hari, terjadi antrian panjang di rumah sakit di seluruh negeri, dan warga sulit memperoleh obat. Sejumlah besar tokoh ternama meninggal dunia. Krematorium di mana-mana kewalahan untuk mengkremasi ribuan jenazah.

Kolumnis Epoch Times Wang He mengatakan : “Tingkat kematian dan tingkat penyakit parah dalam gelombang epidemi di Tiongkok saat ini sangat tinggi, fenomena paru-paru putih bermunculan. Ini menunjukkan bahwa varian virus yang menyebar di Tiongkok mungkin tidak sama dengan Omicron. Namun dalam situasi ketidakpastian dan bahaya yang besar ini, pemerintah Tiongkok selain tidak sepenuhnya melakukan penelitian dan penanganannya, malahan dengan sangat cepat melonggarkan semua tindakan pencegahan dan penyebaran epidemi”.

Li Hengqing, seorang ekonom yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan : “Menurut CDC Tiongkok bahwa ada lebih dari 100 jenis varian Omicron di Tiongkok. Jadi sekarang seluruh dunia mengkhawatirkan varian baru ini jika menyebar dari daratan Tiongkok ke negara lain, konsekuensinya tidak terbayangkan, mungkin kembali ke keadaan tiga tahun lalu”.

Tiga tahun lalu ketika wabah mulai menyebar dari Kota Wuhan, 5 juta orang warga Tiongkok telah meninggalkan Wuhan sebelum kota itu ditutup, akibatnya wabah itu menyebar ke seluruh dunia.

Saat ini, otoritas Tiongkok masih menyembunyikan data sebenarnya dari epidemi seperti yang mereka lakukan saat itu. Hanya 7 orang korban kematian yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir, dan semuanya berada di Beijing. Ketika Menteri Luar Negeri AS Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi pada 23 Desember, dia secara khusus menekankan pentingnya memberikan informasi yang transparansi kepada komunitas internasional.

Wang He mengatakan : “Langkah-langkah pelonggaran pada keimigrasian Tiongkok memungkinkan epidemi ini menyebar ke seluruh dunia. Sekarang negara-negara lain sedang mempersiapkan berbagai langkah pencegahannya. Jadi jika Tiongkok menyebarkan epidemi lagi, itu akan menyebabkan wabah lain. Tsunami epidemi kembali akan melanda dunia. Liciknya, PKT akan menggunakan strategi yang biasa ia gunakan, yaitu menyalahkan pihak lain”.

Pada 23 Desember tahun ini, kasus pertama seseorang yang baru kembali dari Tiongkok didiagnosis rumah sakit India positif terinfeksi, hal ini menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat setempat. Saat ini, banyak negara telah menyiapkan kontrol masuk untuk menangani wabah epidemi dari Tiongkok.

India mewajibkan pendatang dari Tiongkok untuk membawa laporan pengujian RT-PCR. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan telah memasukkan Tiongkok ke dalam daftar “Negara Utama untuk Inspeksi dan Karantina” pada 16 Desember. Jepang mulai 30 Desember akan memberlakukan wajib tes asam nukleat bagi semua penumpang yang datang dari daratan Tiongkok. Sejak 24 Desember, Bandara Malpensa Milan telah memberlakukan wajib tes PCR bagi semua penumpang pesawat dari Tiongkok.

Amerika Serikat juga menggunakan program pengawasan untuk memantau turis dari Tiongkok yang masuk untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi dan melacak kemungkinan munculnya varian baru dari virus COVID-19. (sin)