Home Blog Page 130

Empat Generasi Manusia dalam Peradaban Prasejarah

EtIndonesia. Baik dalam catatan sejarah Tiongkok maupun berbagai teks kuno dari belahan dunia lain, sering disebutkan bahwa sebelum peradaban manusia modern, telah ada empat generasi manusia yang hidup di Bumi.

Salah satu sumber penting mengenai teori ini berasal dari “Codex Vaticanus”, sebuah manuskrip kuno dari peradaban Mesoamerika, serta berbagai teks peninggalan peradaban Indian Meksiko. Menurut catatan tersebut, Bumi telah mengalami empat kali kehancuran besar, dan dalam setiap siklus tersebut, peradaban manusia sebelumnya musnah dan digantikan oleh generasi baru.

Generasi Pertama: Manusia Raksasa dari Antarktika

  • Ciri-ciri: Makhluk raksasa dengan tinggi luar biasa.
  • Lokasi: Bermukim di Antarktika ketika wilayah itu masih dapat dihuni.
  • Kehancuran: Musnah akibat kelaparan, mungkin karena perubahan iklim ekstrem yang menyebabkan hilangnya sumber makanan.

Generasi Kedua: Manusia Kutub Utara yang Musnah oleh Api

  • Ciri-ciri: Manusia tinggi besar, dengan perawakan lebih besar dari manusia modern.
  • Lokasi: Tinggal di Kutub Utara, yang kini telah tertutup es.
  • Kehancuran: Musnah akibat kebakaran global, kemungkinan disebabkan oleh aktivitas vulkanik besar atau dampak asteroid yang memicu kebakaran masif di seluruh dunia.
  • Tanda-tanda keberadaan: Mitos kuno tentang daratan yang pernah ada di utara dan sekarang tenggelam, serta berbagai legenda tentang tanah purba yang hilang di bawah lautan es.

Generasi Ketiga: Peradaban Misterius Benua Mu di Pasifik

  • Ciri-ciri: Manusia setinggi sekitar 3 meter, memiliki struktur sosial yang lebih maju.
  • Lokasi: Berdiam di Benua Mu, yang konon berada di tengah Samudra Pasifik.
  • Kehancuran: Hancur karena peperangan besar, mengarah pada pemusnahan massal akibat perang antar manusia sendiri.
  • Tanda-tanda keberadaan:
  1. Mitos tentang Lemuria, yang dipercaya oleh beberapa peneliti sebagai peradaban maju yang hilang di Samudra Pasifik.
  2. Temuan reruntuhan bawah laut di lepas pantai Jepang dan Indonesia yang diyakini sebagai peninggalan peradaban ini.

Generasi Keempat: Peradaban Atlantis yang Tenggelam oleh Banjir Besar

  • Ciri-ciri: Peradaban yang sangat maju, bahkan lebih maju dari beberapa teknologi modern kita.
  • Lokasi: Hidup di Atlantis, atau yang disebut juga “Eden” atau “Benua Barat” dalam beberapa teks kuno.
  • Kehancuran:
  1. Tenggelam akibat banjir besar, sesuai dengan catatan dalam kitab suci berbagai agama dan legenda kuno, termasuk mitologi Yunani, Alkitab, dan catatan kuno Tiongkok.
  2. Banyak yang mengaitkan kisah ini dengan Banjir Besar zaman Nuh serta legenda Gunung Kunlun dan Dataran Tinggi Tibet dalam mitologi Tiongkok.
    -Tanda-tanda keberadaan:
  3. Peninggalan arkeologi bawah laut seperti struktur Yonaguni di Jepang dan reruntuhan yang diduga sebagai sisa peradaban di sekitar Segitiga Bermuda.

Generasi Kelima: Manusia Modern Pasca-Banjir Besar

  • Ciri-ciri: Berukuran lebih kecil dibanding generasi sebelumnya.
    Rentang hidup lebih pendek, rata-rata hanya 70-100 tahun.
  • Lokasi:
  1. Peradaban Barat menelusuri asal-usulnya dari Adam dan Hawa.
  2. Peradaban Tiongkok menyebut Fuxi dan Nüwa sebagai nenek moyang manusia pasca-bencana.
  • Kehancuran:
  1. Era kita ditandai oleh perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Namun, menurut berbagai teks kuno, kita juga berisiko menghadapi kehancuran seperti generasi sebelumnya, apakah melalui perang, perubahan iklim, atau bencana alam global.

Catatan Kuno Tiongkok yang Mendukung Teori Ini

Teks kuno dari Tiongkok juga mencatat siklus lima generasi manusia, seperti yang ditemukan dalam “透天玄机” (Tou Tian Xuan Ji) atau “铁冠数” (Tie Guan Shu) yang ditulis pada akhir Dinasti Yuan (1368).

Dalam teks ini, disebutkan bahwa setiap generasi berlangsung 15.000 tahun dengan pola yang mirip dengan catatan Mesoamerika:

  • Zaman Taikuno (Manusia Raksasa di Selatan)
  • Zaman Shanggu (Manusia Kutub Utara)
  • Zaman Zhonggu (Peradaban Mu di Timur)
  • Zaman Shouxi (Atlantis di Barat)
  • Zaman Moderen (Manusia saat ini)

Kesimpulan: Apakah Teori Ini Bisa Dibuktikan?

  • Fakta menarik:
  1. Banyak mitos di berbagai budaya yang menyebutkan peradaban manusia yang hilang.
  2. Penemuan arkeologi bawah laut menunjukkan struktur yang menyerupai kota-kota kuno, tetapi belum dapat dipastikan usianya.
  3. Misteri Atlantis, Lemuria, dan daratan yang tenggelam di lautan masih menjadi bahan penelitian ilmuwan.

Apakah kita benar-benar generasi manusia kelima?

Jika ya, apakah kita akan mengulangi siklus kehancuran seperti pendahulu kita?
Ataukah kita akan menemukan cara untuk bertahan dan melampaui batas sejarah?

Mungkinkah masa depan kita akan membawa kita ke generasi keenam manusia?(jhn/yn)

Gempa Mengguncang Kota Kuqa, Xinjiang – Guncangan Kuat Terasa di Banyak Wilayah, Korban Belum Diketahui

ETIndonesia. Gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo terjadi di Kota Kuqa, Xinjiang, Tiongkok, pada  5 Februari 2025 pagi.  Guncangan terasa kuat di banyak wilayah, namun hingga kini belum ada informasi mengenai korban jiwa atau luka-luka.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Jaringan Seismologi Tiongkok, gempa terjadi pada pukul 07.42 waktu setempat di Kota Kuqa, Prefektur Aksu, Xinjiang, dengan koordinat 41,23° Lintang Utara dan 83,74° Bujur Timur. Gempa ini memiliki kedalaman 10 km.

Di media sosial Tiongkok, banyak warganet mengungkapkan pengalaman mereka saat gempa terjadi:

  • “Guncangannya membangunkan saya, saya sendirian di rumah dan sangat ketakutan.”
  • “Peringatan gempa membangunkan saya. Saya tinggal di lantai 7, langsung menyuruh anak saya memakai jaket bulu angsa dan bersiap keluar. Tapi dia malah melirik saya dan berkata, ‘Tidurlah, jangan heboh.’ Lalu dia balik badan dan tidur lagi. Saya terpaksa membangunkannya lagi, tapi dia hanya menjawab dengan santai, ‘Di cuaca sedingin ini, mau lari ke mana? Mending tidur lagi…’”

Kota Kuqa adalah kota setingkat kabupaten di Prefektur Aksu, Xinjiang, dengan populasi sekitar 530.000 jiwa, mayoritas penduduknya adalah etnis Uighur. Kota ini berjarak sekitar 750 km dari Urumqi, ibu kota Xinjiang.

Selain di Kuqa, gempa juga terasa di banyak wilayah lain di Xinjiang. Warganet melaporkan:

  • “Di Yili juga terasa.”
  • “Guncangan di Korla cukup kuat, saya langsung terbangun.”
  • “Saya sedang di Tarim Town, gempa membangunkan saya. Benar-benar menakutkan!”
  • “Saya berada di dekat Tarim, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan rumah mulai berguncang. Saya langsung berlari keluar dengan selimut, benar-benar menakutkan!”

Beberapa warga lainnya juga membagikan pengalaman mereka:

  • “Di Aksu terasa juga, awalnya saya pikir saya yang gemetar sendiri.”
  • “Saya di Luntai, guncangannya sangat kuat. Bagaimana kondisi di Kuqa?”
  • “Di Kabupaten Shaya, gempa terasa sangat kuat! Saya sampai terbangun! Semoga semuanya selamat.”

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban atau kerusakan akibat gempa ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Trump Bertemu Netanyahu, Tahap Kedua Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai

0

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima kunjungan resmi pertama dari seorang pemimpin asing di Gedung Putih sejak masa jabatan keduanya dimulai: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada  Selasa (4/2/2025).  Keduanya membahas upaya penyelamatan sandera yang tersisa serta perundingan terkait perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Koresponden NTDTV, Tao Ming melaporkan Ini adalah pertemuan pertama Trump dengan seorang pemimpin asing sejak masa jabatan keduanya dimulai, dan pertemuan ini terjadi pada saat yang sangat krusial—yakni ketika negosiasi tahap kedua gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung.

Presiden AS, Donald Trump berkata : “Perdamaian, kami menginginkan perdamaian. Kami ingin orang-orang berhenti dibunuh.”

Banyak pihak melihat pertemuan antara Trump dan Netanyahu ini sebagai sesuatu yang sangat penting. Tidak hanya menyangkut hubungan bilateral antara Israel dan Amerika Serikat, tetapi juga berdampak pada dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah.

Saat ini, perjanjian gencatan senjata di Gaza sedang memasuki tahap kedua negosiasi. Pada tahap pertama, Hamas telah menyerahkan 18 sandera yang mereka culik. Israel berharap bahwa pada tahap kedua ini, seluruh sandera yang masih hidup—termasuk pria berusia di bawah 50 tahun dan tentara laki-laki—dapat dibebaskan.

Namun, Hamas menegaskan bahwa mereka hanya akan mempertimbangkan pembebasan sandera jika perang benar-benar berakhir dan pasukan Israel sepenuhnya mundur dari Gaza.

Trump: “Kami sedang bernegosiasi dengan orang-orang yang sangat sulit, tetapi pada akhirnya kesepakatan pasti akan tercapai.”

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berkata : “Saya mendukung agar semua sandera bisa kembali ke rumah mereka, dan agar kami dapat mencapai semua tujuan kami, termasuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.”

Dalam hal rekonstruksi Gaza, pemerintahan Trump telah menyerukan kepada negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania untuk menampung kembali 2,3 juta warga Palestina yang terlantar. Trump berpendapat bahwa Gaza telah hancur akibat perang dan akan membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk dibersihkan serta dibangun kembali, sehingga saat ini tidak layak untuk dihuni.

Trump: “Saya pikir kita perlu mencari tempat lain di mana orang-orang bisa hidup dengan bahagia. Selama puluhan tahun, Gaza hanya dipenuhi kehancuran.”

Saat pertemuan antara kedua pemimpin berlangsung, keluarga para sandera serta anggota komunitas Israel di Washington mengadakan aksi unjuk rasa. Mereka mendesak pemerintah AS untuk mengambil tindakan guna memastikan keselamatan para sandera.

Grizevsky, pasangan dari sandera Zangoke: “Kami memohon kepada Anda, Presiden Trump, jangan biarkan mereka (para sandera) terlupakan.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Arab Saudi Bersikap Tegas! Trump Dipermalukan

0

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada tanggal 4 Februari di Washington, menerima kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam kesempatan tersebut, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan “mengambil alih” Gaza, serta menyatakan bahwa Arab Saudi tidak meminta Palestina untuk mendirikan negara sendiri. Menanggapi pernyataan ini, pada tanggal 5 Februari, Arab Saudi membantah pernyataan Trump dan menegaskan bahwa jika Palestina tidak mendirikan negara sendiri, maka Arab Saudi tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Pada konferensi pers bersama Netanyahu, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Jalur Gaza dan tidak menutup kemungkinan mengirim pasukan ke wilayah tersebut untuk membantu pembangunan kembali Gaza. Bahkan, dia mengusulkan agar Amerika Serikat memiliki “kepemilikan jangka panjang” atas Gaza.

Sebelum konferensi pers, Trump juga menyatakan bahwa Gaza sudah tidak layak untuk dihuni, Palestina tidak memiliki masa depan di Gaza, dan semua warga Palestina seharusnya dievakuasi secara permanen dari wilayah tersebut.

Pernyataan Trump ini secara drastis mengubah arah kebijakan Amerika Serikat di Timur Tengah selama beberapa dekade terakhir, sehingga mengejutkan berbagai pihak.

Menurut laporan dari kantor berita resmi Turki, Anadolu Agency, saat Trump menerima Netanyahu di Gedung Putih, seorang wartawan bertanya kepadanya apakah Arab Saudi meminta agar negara Palestina didirikan. Trump menjawab, “Tidak, mereka tidak meminta.”

Menurut laporan Reuters, menanggapi pernyataan mengejutkan yang dilontarkan Trump, pada tanggal 5 Februari, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan resmi. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemimpin de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman Al Saud, telah menyampaikan posisi Arab Saudi dengan cara yang “jelas dan tegas”, sehingga tidak dapat ditafsirkan secara berbeda dalam situasi apa pun.

Dalam pernyataan tersebut, Arab Saudi menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk upaya untuk memaksa rakyat Palestina meninggalkan tanah mereka. Arab Saudi juga menekankan bahwa posisinya terhadap Palestina tidak dapat dinegosiasikan.

Sementara itu, dalam konferensi pers, Netanyahu menyatakan bahwa dirinya akan berupaya menjalin kerja sama yang baik dengan Arab Saudi dan percaya bahwa hasil yang baik akan tercapai.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah berusaha keras untuk mendorong Arab Saudi agar secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023, serangan brutal Israel telah memicu kemarahan negara-negara Arab, sehingga Arab Saudi menangguhkan rencana normalisasi hubungan dengan Israel hingga saat ini.(jhn/yn)

PKT Menganiaya Falun Gong di AS untuk Menutupi Kelemahannya

oleh : Hui Huyu

Sejak Agustus 2024, New York Times menerbitkan sembilan artikel berturut-turut hanya dalam lima bulan, yang menyerang Shen Yun Performing Arts Company New York, yang telah menciptakan keajaiban seni pertunjukan panggung global.

Artikel-artikel ini penuh dengan prasangka, memutar-balik fakta, dan bahkan fitnahan terhadap Shen Yun Performing Arts, dan sangat menyimpang dari akal sehat dan etika jurnalistik. Sulit untuk tidak bertanya-tanya mengapa surat kabar berusia seabad itu membuat laporan yang sepihak dan menyimpang seperti itu tentang kelompok seni Amerika yang terkenal secara internasional.

Awal bulan ini, dua laporan intelijen dari dalam Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan rahasia yang mengejutkan : Serangan kasar New York Times terhadap Shen Yun dan Falun Gong adalah bagian dari rencana luar negeri Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk menekan Falun Gong, dan sejalan dengan konspirasi PKT yang lebih besar. Konspirasi yang lebih besar adalah bahwa PKT ingin berperang dengan Amerika Serikat untuk menutupi kelemahannya sendiri.

Dua laporan intelijen mengungkap ambisi PKT untuk menghancurkan Amerika Serikat

Pada 6 Januari, Organisasi Internasional untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong (WOIPFG) merilis informasi intelijen rahasia dari pimpinan puncak Beijing. Laporan Intelijen ini menunjukkan bahwa tujuan strategis Xi Jinping adalah menyerang Amerika Serikat. Xi Jinping yakin bahwa konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat tidak dapat dihindari. 

Dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin tinggi Partai Komunis Tiongkok telah menekankan masalah ini dalam pelatihan para pejabat di semua tingkatan. Xi Jinping ingin bawahannya memahami bahwa “konfrontasi dengan Amerika Serikat” bukanlah ide pribadinya, tetapi adalah pengalaman yang tak terelakkan dari perkembangan Partai Komunis Tiongkok. Oleh karena itu, mulai tahun 2018, semua pekerjaan luar negeri PKT difokuskan pada Amerika Serikat.

Pengikut Falun Gong mengambil bagian dalam nyala lilin untuk mengenang praktisi Falun Gong yang meninggal dunia selama 25 tahun penganiayaan yang sedang berlangsung oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok di National Mall di Washington pada 11 Juli 2024. (Larry Dye/The Epoch Times )

Laporan Intelijen dari WOIPFG juga menunjukkan bahwa alasan mengapa PKT berani menyerang Shen Yun dan Falun Gong secara gila-gilaan di Amerika Serikat adalah karena para pemimpin tertinggi PKT percaya bahwa tidak semua orang di pemerintah AS mendukung Falun Gong. 

Selama pemerintah AS tidak campur tangan. Perang tanpa batas dan serangan yang dilancarkan PKT terhadap pendiri Falun Gong, Epoch Times, dan penanggung jawab terkait di Amerika Serikat melalui fitnah dan kampanye kotor ini, tidak akan padam dalam jangka pendek.      

Apa yang paling dikhawatirkan PKT adalah bahwa FBI akan bekerja sama dengan praktisi Falun Gong dan bahwa pejabat AS akan mengambil tindakan untuk menggagalkan konspirasi PKT. 

Oleh karena itu, hal yang paling mendesak bagi para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok saat ini adalah mengetahui secara akurat sikap Trump yang sebenarnya dan tindakan apa yang akan diambil Trump terhadap Partai Komunis Tiongkok.

Pada 8 Januari, seorang pejabat Kementerian Keamanan Publik Partai Komunis Tiongkok yang masih memegang nurani menggunakan nama samaran Shen Liang mengungkapkan informasi kepada The Epoch Times yang menguatkan informasi yang diperoleh WOIPFG. 

Shen Liang mengatakan kepada Epoch Times bahwa artikel-artikel di New York Times ini merupakan bagian dari tindakan menindas lintas negara PKT terhadap Falun Gong. Artikel-artikel ini direncanakan oleh Chen Yixin, Menteri Keamanan Nasional PKT, dan tujuannya adalah menyeret Amerika Serikat ikut berbuat jahat untuk menutupi kejahatan kejam yang telah mereka lakukan terhadap jutaan praktisi Falun Gong di negara tersebut.

Polisi Tiongkok menahan seorang praktisi Falun Gong saat kerumunan berkumpul di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 1 Oktober 2000. Chien-Min Chung/Foto AP

Shen Liang mengungkapkan bahwa Chen Yixin menyarankan Xi Jinping untuk menyingkirkan Falun Gong karena dia takut Amerika Serikat dan Falun Gong akan bergabung untuk secara resmi menyelidiki kejadian Falun Gong di Tiongkok. Begitu segala tindakan penganiayaan PKT terhadap Falun Gong (termasuk pengambilan organ secara hidup-hidup) ) dipublikasikan ke masyarakat internasional, Bagi PKT, bukan hanya partainya yang akan musnah, tetapi semua pemimpin utama PKT, bahkan Xi Jinping sendiri, dapat dikirim ke pengadilan internasional untuk diadili.

Shen Liang mengatakan, sebelumnya hubungan Tiongkok-AS hanya konflik di level ekonomi, namun seiring dengan perubahan situasi internasional, terutama pasca kemunduran Rusia, kini Tiongkok dan AS saling berhadapan secara langsung, atau saling berebut posisi supremasi, dan pertarungan tidak akan berakhir sampai satu pihak mati. 

Pada saat ini, tentu saja mustahil bagi PKT untuk menyerahkan titik lemahnya ini (kejahatan menganiaya Falun Gong) di tangan Amerika. PKT ingin memanfaatkan pertikaian partai di AS untuk menciptakan perpecahan antara pemerintah AS dan Falun Gong guna melenyapkan Falun Gong sebelum rakyat Amerika sadar. PKT yakin ini adalah strategi yang paling cerdas.

Shen Liang berkata bahwa para pemimpin tinggi Partai Komunis Tiongkok dan sejumlah politisi Amerika telah mencapai kesepakatan tertentu, di mana mereka membantu Partai Komunis Tiongkok menyerang Falun Gong di Amerika Serikat dengan imbalan keuntungan tertentu dari Partai Komunis Tiongkok. 

Sebagian besar materi di New York Times merupakan petunjuk yang diberikan oleh mata-mata PKT di dalam Falun Gong. Beberapa di antaranya bahkan diciptakan oleh mata-mata, seperti mereka yang menyuap mantan pemain Shen Yun. 

Shen Liang mengatakan bahwa PKT tidak pernah menganggap Amerika Serikat sebagai pesaing. Ini adalah konsensus yang sangat jelas di internal PKT. Perjuangan dengan Amerika Serikat adalah pertempuran hidup dan mati. Hal-hal ini telah diterapkan di dalam PKT sejak 2018, tetapi rakyat Amerika masih belum melihatnya dengan jelas.

Strategi pamungkas PKT : Mengalahkan Amerika Serikat dan mendominasi dunia

Dari Perang Dingin hingga globalisasi dan kemudian ke proses deglobalisasi saat ini, tidak peduli bagaimana situasi global berubah dan bagaimana kepentingan dan sistem nilai berbagai negara disesuaikan kembali, strategi inti PKT terhadap Amerika Serikat tetap sama : Yakni mengalahkan Amerika Serikat, kuasai dunia, dan mengatur bumi. Strategi ini berasal dari sifat jahat PKT dan ditentukan oleh ideologi komunis yang mengakar dan gen totaliternya.

Setelah Xi Jinping berkuasa, dia meninggalkan kebijakan menyembunyikan kepandaian yang dianut selama era Deng Xiaoping dan mengusulkan desain pembentukan “komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia”, yang secara bertahap mengungkap ambisi global PKT. 

Komunitas masa depan bersama bagi umat manusia pada hakikatnya adalah versi terselubung dari “pembebasan seluruh umat manusia” yang dianjurkan dalam Manifesto Komunis. Ini juga merupakan deklarasi ideologis tentang pertarungan hidup-mati Xi Jinping dengan Amerika Serikat di era baru.

(Kiri) Dua orang polisi Tiongkok menangkap seorang praktisi Falun Gong di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 10 Januari 2000. (Kanan) Polisi Tiongkok menahan seorang praktisi Falun Gong di Lapangan Tiananmen di Beijing, dalam foto ini. Chien-Min Chung / AP Photo, Minghui

Pada 2 Januari, upacara peresmian Pusat Penelitian untuk Komunitas dengan Masa Depan Bersama bagi Umat Manusia diadakan di Beijing. Terkait hal ini, Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum Tiongkok yang tinggal di Australia, berkomentar dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada  6 Januari di “Watch China” bahwa Konsep Xi Jinping tentang komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia pada hakikatnya adalah serangkaian sistem ideologis untuk perluasan totalitarianisme komunis secara global dengan budaya Partai Komunis sebagai nilai intinya. 

Sebenarnya ingin melakukan ekspansi global dengan menggunakan ideologi komunisme sebagai jiwanya untuk menguasai seluruh umat manusia dan mewujudkan apa yang tertulis dalam Manifesto Komunis : mereka, kaum komunis, ingin menguasai seluruh dunia dan sepenuhnya menghilangkan dan menghancurkan cara hidup yang bebas dan demokratis. Inilah hakikat sejati komunitas masa depan bersama umat manusia yang digagas Xi Jinping.

Yuan Hongbing juga mengatakan bahwa kediktatoran Xi Jinping selama satu dekade terakhir telah menjadi proyek politik besar yang belum selesai. Seluruh urusan dalam dan luar negeri telah jatuh ke dalam dilema besar. Tidak ada kemungkinan perbaikan ekonomi. Isolasi diplomatik juga akan semakin memburuk dari hari ke hari. Konflik politik dan sosial dalam negeri juga akan semakin meningkat.

Partai Komunis Tiongkok akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-21 pada musim gugur tahun 2027. Untuk mendapatkan persetujuan dalam partai untuk pemilihan kembali, Xi Jinping hanya dapat melancarkan perang melawan Taiwan untuk meletakkan dasar politik bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, Partai Komunis Tiongkok pasti akan melancarkan perang melawan Taiwan sebelum tahun 2027.

Tokoh media senior Guo Jun mengatakan dalam program “Forum Elit” NTDTV baru-baru ini bahwa tujuan politik terbesar Xi Jinping adalah untuk menyatukan Taiwan sebagaimana ditetapkan pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19, dan dia tidak akan ragu menggunakan kekerasan untuk menyatukan Taiwan. Ini adalah satu alasan krusial dari perubahan total hubungan Tiongkok-AS. 

Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 pada tahun 2017 menentukan arah dari apa yang disebut “pembebasan Taiwan”, yang menyebabkan perubahan mendasar dalam hubungan Tiongkok-AS pada tahun 2018. PKT percaya bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat harus berperang, sehingga seluruh strategi utamanya ditujukan pada Amerika Serikat dan blok Barat.

Menanggapi serangan terus-menerus New York Times terhadap Shen Yun, Guo Jun mengatakan bahwa informasi dari  orang-orang yang memegang keadilan telah menjelaskan mengapa operasi ini dipimpin oleh Kementerian Keamanan Negara Partai Komunis Tiongkok, sementara sebelumnya dipimpin oleh Kementerian Keamanan Publik. 

Dengan kata lain, PKT menganggap konfrontasi antara PKT dan Amerika Serikat saat ini sebagai perkembangan yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, sejak tahun 2018, fokus semua pekerjaan PKT di luar negeri adalah Amerika Serikat.

Guo Jun menunjukkan bahwa situasi saat ini adalah bahwa pendiri Falun Gong berada di Amerika Serikat, dan keberadaan praktisi Falun Gong di Amerika Serikat dan di Tiongkok daratan telah menjadi bahaya tersembunyi yang besar bagi rezim Xi Jinping. Terutama setelah Trump berkuasa, kebijakan luar negerinya cenderung menganggap PKT sebagai ancaman terbesar, sehingga PKT harus siap menghadapi eskalasi konfrontasi komprehensif. Dalam keadaan ini, telah menjadi konsensus di antara para pemimpin puncak PKT bahwa PKT berharap untuk memberantas atau melemahkan Falun Gong di Amerika Serikat.

Kekhawatiran Terbesar PKT dalam Perang Melawan AS adalah Ketakutan Mereka untuk Ditusuk di Titik Lemah Mereka

Isi kedua laporan intelijen di atas dan analisis Profesor Yuan Hongbing tentang situasi di Taiwan memiliki konsistensi logis yang inheren. Pada 2018, Xi Jinping mulai merencanakan masa jabatan ketiganya. Alat tawar-menawarnya adalah menyelesaikan apa yang disebut masalah Taiwan, yang pasti akan mengarah pada konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat, atau bahkan perang dengan Amerika Serikat. 

Oleh karena itu, sejak saat itu, Xi Jinping memperkuat kontrolnya atas penetrasi politik AS, pengaruh media, infrastruktur, dan strategi perang tak terbatas lainnya, dengan tujuan melemahkan kekuatan AS, memperburuk perpecahan politik AS, dan memengaruhi keinginan AS untuk campur tangan dalam perang Selat Taiwan. 

Pada awal pemerintahan Biden tahun 2021, penarikan pasukan dari Afghanistan yang membawa bencana terjadi. Taliban dengan cepat mendapatkan kembali kekuasaan, upaya Amerika Serikat selama 20 tahun menjadi sia-sia dalam semalam. Partai Komunis Tiongkok senang dengan situasi ini. 

Sekitar waktu yang sama, Xi Jinping mengusulkan konsep “bangkitnya Timur dan kemunduran Barat”. Pecahnya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022 semakin memacu tekad Xi Jinping untuk mempercepat terwujudnya penyatuan kembali Taiwan dengan kekuatan militer. 

Pada Oktober 2022, pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, Xi Jinping terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga dengan janjinya untuk menyatukan Taiwan dengan kekuatan militer. Partai Komunis Tiongkok memasuki apa yang disebut era Xi Jinping dan kebijakan dalam negerinya selangkah lebih maju lagi ke arah sistem perang.

Ketika Partai Komunis Tiongkok merencanakan perang di Selat Taiwan dan mempersiapkan perang melawan Amerika Serikat, ada satu hal yang membuat Partai Komunis Tiongkok merasa tidak nyaman: hutang darah besar yang harus ditanggung Partai Komunis Tiongkok karena menganiaya Falun Gong dan Pengaruh Falun Gong secara global semakin berkembang.

Praktisi Falun Gong di luar negeri tidak hanya mendirikan platform media seperti The Epoch Times, New Tang Dynasty dan Sound of Hope, tetapi juga mendirikan Fei Tian Academy of the Arts, Fei Tian College, ​​Shen Yun Performing Arts dan Platform Ganjing World (Dunia Bersih). Pengaruh organisasi dan platform ini secara bertahap menembus fire wall PKT dan merasuki semua lapisan masyarakat Tiongkok, sehingga menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kendali PKT atas opini publik. 

Shen Yun Performing Arts mempersembahkan keindahan budaya tradisional Tiongkok, sebagaimana yang ada sebelum komunisme. Courtesy of Shen Yun Performing Arts

Di sisi lain, kepercayaan Falun Gong, dengan “Sejati, Baik dan Sabar” sebagai intinya, sangat kontras dengan sistem totaliter PKT, yang mengandalkan kebohongan dan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya. Hal ini menjadikan Falun Gong sebagai musuh alami yang tidak dapat dikalahkan oleh PKT, dan pengaruh Falun Gong di masyarakat internasional yang terus berkembang, juga telah melemahkan ambisi PKT untuk mendominasi dunia dan menimbulkan tantangan besar bagi perluasan globalnya.

Selain itu, seiring surutnya globalisasi dan negara-negara Barat kembali berfokus pada nilai-nilai hak asasi manusia tradisional, isu hak asasi manusia Falun Gong secara bertahap semakin mendapat perhatian. 

Khususnya, sikap pemerintah AS terhadap isu Falun Gong kemungkinan akan menjadi penunjuk arah bagi kebijakan negara-negara Barat, yang selanjutnya mendorong kecaman dan tanggapan masyarakat internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh PKT.

Pada 2019, China Tribunal, pengadilan sipil yang berpusat di London, menyimpulkan bahwa tidak ada keraguan bahwa pengambilan organ yang disetujui negara terjadi dalam skala besar di Tiongkok, dengan praktisi Falun Gong sebagai sumber utama organ tersebut.

Pada 27 Maret 2023, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan Undang-Undang Penghentian Pengambilan Organ Secara Paksa (H.R.1154) dengan suara mayoritas, menandai pertama kalinya bahwa metode legislatif dengan efek hukuman yang sebenarnya digunakan untuk menghentikan kekejaman PKT dalam pengambilan organ secara hidup.

Pada 25 Juni 2024, DPR AS dengan suara bulat meloloskan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong melalui pemungutan suara.

Penganiayaan terhadap Falun Gong oleh PKT selama lebih dari dua dekade tidak hanya gagal melenyapkan Falun Gong, tetapi juga membuat semakin banyak orang menyadari berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan PKT selama penganiayaan tersebut. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa kejahatan kejam ini akan dibawa ke pengadilan internasional telah menjadi titik lemah PKT saat menghadapi negara-negara Barat, terutama saat harus berhadapan langsung dengan negara-negara Barat.

Dapat diramalkan bahwa jika PKT berhadapan dengan Amerika Serikat dan memasuki negara yang bermusuhan, Amerika Serikat pasti akan mencari strategi terbaik untuk menghadapi ancaman PKT. 

Meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok atas kejahatannya terhadap kemanusiaan dengan menganiaya Falun Gong tidak diragukan lagi merupakan pilihan yang sangat berpengaruh. Ini bukan hanya langkah besar untuk menegakkan keadilan dan mempertahankan nilai-nilai universal, tetapi juga strategi hebat yang dapat secara efektif melemahkan pengaruh internasional PKT. 

Hal ini akan mendorong lebih banyak negara untuk bersatu melawan PKT, dan bahkan dapat memicu perpecahan internal di antara para pemimpin tertinggi PKT, yang pada akhirnya mengarah pada disintegrasi rezim PKT, sehingga mencapai efek strategis terbaik untuk mengalahkan musuh tanpa pertempuran.

Shen Liang mengatakan kepada Epoch Times, “Saya secara pribadi menyaksikan pengambilan organ dan penyiksaan. Itu sama sekali tidak manusiawi. Begitu terungkap, seluruh dunia akan menghancurkan PKT.”(lin/mgl)

Anjing Peliharaan di Thailand Bawa Pulang 400 Pil Narkoba, Pemiliknya Panggil Polisi

EtIndonesia. Sepasang suami istri di Provinsi Udon Thani, Thailand, terkejut saat mengetahui bahwa anjing nakal mereka membawa pulang 400 pil metamfetamin ke rumah mereka.

Sekitar pukul 17 : 30 pada hari Jumat (31/1), polisi setempat menerima laporan bahwa seekor anjing peliharaan telah menaruh narkoba di depan rumah pemiliknya.

Saat tiba di tempat kejadian, petugas menemukan dua kantong metamfetamin yang ditutup dengan ember plastik hitam yang ditaruh di atas .

Pemilik rumah, Kritsada (nama ditransliterasikan dari bahasa Thailand) yang berusia 44 tahun dan Laddawan (nama ditransliterasikan dari bahasa Thailand) yang berusia 42 tahun, mengatakan kepada petugas bahwa mereka menyembunyikan narkoba tersebut karena khawatir tujuh anjing peliharaan mereka akan mencabik-cabiknya.

Rekaman CCTV dari kamera keamanan rumah mengungkap bagaimana pasangan tersebut menemukan barang-barang terlarang tersebut.

Ketika mereka tiba di rumah, Laddawan keluar dari mobil dan memasuki kompleks perumahan tempat dia menemukan kantong plastik yang robek di tanah.

Laddawan menambahkan bahwa sebelumnya pada hari itu, dia dan suaminya telah meninggalkan rumah untuk memasang sistem GPS di mobil mereka.

Dia baru menyadari adanya kantong plastik biru ketika dia mengusir anjing-anjing agar suaminya dapat memarkir kendaraan dengan aman.

Melihat beberapa pil berserakan di sekitar, Laddawan memberi tahu suaminya tentang kantong-kantong mencurigakan tersebut.

Laddawan selanjutnya menjelaskan bahwa mereka memiliki dua ekor kucing dan tujuh ekor anjing.

Anjing-anjing mereka khususnya memiliki kebiasaan mengambil barang-barang yang dibuang seperti kantong sampah atau mainan anak-anak dan membawanya pulang.

Karena tidak yakin anjing mana yang membawa metamfetamin, pasangan itu kemudian menghubungi polisi.

Petugas telah menyita narkoba tersebut sebagai barang bukti dan yakin bahwa pengedar narkoba mungkin telah menyembunyikannya di dekat tiang listrik, semak-semak, atau tempat sampah.

Mereka menduga salah satu anjing tersebut kemungkinan mendeteksi bau tersebut dan kemudian membawanya pulang. (yn)

Sumber: mustsharenews

Pasar Properti Residensial Melemah, Konsep Branded Resorts and Residences Jadi Alternatif Investasi Menarik di Australia

Jakarta, 4 Februari 2025 – One Global Capital, platform modal dan dana yang didirikan oleh pengusaha asal Surabaya, Iwan Sunito, mengungkapkan bahwa pasar properti residensial di Australia mengalami tekanan akibat perlambatan ekonomi global. Meski demikian, konsep Branded Resorts and Residences muncul sebagai alternatif investasi yang menarik bagi para investor.

Perlambatan ekonomi global pada tahun 2025 diprediksi akan berdampak pada pasar properti investasi secara luas. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,7%, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan stagnasi di angka 3,2%. Faktor seperti kebijakan moneter yang ketat, konflik geopolitik, dan proteksionisme turut mempengaruhi kondisi pasar properti di berbagai negara.

Menurut Iwan Sunito, CEO dan Founder One Global Capital, kenaikan biaya konstruksi yang drastis menyebabkan banyak proyek apartemen dibangun di luar lokasi utama (prime location). Sementara itu, pelemahan sektor perkantoran dan industri terjadi di berbagai belahan dunia. Riset Savills mencatat, pasar perkantoran di Hong Kong dan China mengalami penurunan hingga 35%, sementara tingkat kekosongan perkantoran di Indonesia mencapai 25%, setara dengan pasar di New York, Los Angeles, Jepang, Vietnam, dan Hong Kong.

Kondisi serupa juga terjadi di Australia. Data dari CoreLogic dan PropTrack menunjukkan bahwa pada Desember 2024, nilai properti hunian di Australia mengalami penurunan bulanan pertama dalam dua tahun terakhir. Tingkat penjualan lelang (auction rate) di Australia diprediksi berada pada kisaran 55% – 65% secara nasional, mengindikasikan adanya pelunakan pasar properti dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Meningkatnya biaya konstruksi hingga 30% dalam lima tahun terakhir, kenaikan suku bunga hingga tiga kali lipat, serta menurunnya jumlah imigran dari China turut mempengaruhi kondisi pasar properti Australia,” ujar Iwan Sunito.

Branded Resorts and Residences: Peluang di Tengah Tantangan

Di tengah melemahnya pasar residensial, konsep Branded Resorts and Residences justru mengalami akselerasi. Properti jenis ini mengusung kerja sama antara pengembang dan merek-merek bergengsi, seperti grup perhotelan terkemuka atau perusahaan gaya hidup mewah, untuk menawarkan hunian eksklusif dengan fasilitas setara hotel bintang lima.

Menurut Iwan Sunito, proyek One Global Capital Resorts and Residences memberikan peluang investasi menarik di Australia. “Pembangunan proyek ini tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga layanan eksklusif seperti restoran, bar, housekeeping, pramutamu, perawatan hewan peliharaan, kolam renang, pusat kebugaran, dan spa,” paparnya.

Peluang di Sektor Perhotelan

Dalam menghadapi tantangan di sektor residensial, Iwan Sunito melihat sektor perhotelan sebagai peluang investasi yang menjanjikan. Berdasarkan laporan Statista.com, pasar perhotelan Australia diperkirakan tumbuh dengan proyeksi pendapatan mencapai USD7,34 miliar pada 2025 dan meningkat menjadi USD8,58 miliar pada 2029 dengan CAGR 3,98%.

“Kita harus bisa mengubah hambatan menjadi kesempatan. Saat ini, sektor perhotelan menjadi alternatif investasi yang seksi sekaligus solusi bagi investor,” ujar Iwan Sunito.

One Global Capital juga mencatat kinerja positif dari proyek One Global Resorts Green Square dalam tiga bulan terakhir. Data STR Global menunjukkan peningkatan Revenue per Available Room (RevPAR) sebesar 17,5%, tingkat keterisian kamar naik 13,1% menjadi 98,3%, sementara Average Daily Rate (ADR) mencapai AUD315 atau naik 3,9%.

Keberhasilan ini juga terlihat dari reputasi One Global Resorts Green Square, yang masuk dalam Top 20 dari 194 hotel di Sydney versi Tripadvisor dan memperoleh predikat Travelers’ Choice Best of the Best.

Melihat perkembangan positif ini, Iwan Sunito berencana memperluas bisnis perhotelan One Global Capital dengan mengakuisisi Hotel Skye Suites CBD sebagai bagian dari ekosistem One Global Resorts.

“Kami ingin membawa merek One Global Resorts ke level berikutnya dan meningkatkan pengalaman menginap para tamu sebanding dengan hotel internasional mewah,” pungkasnya.

Mobil Terpanjang di Dunia Memiliki 26 Roda dan Dapat Menampung Hingga 75 Penumpang

EtIndonesia. Dibuat dari enam limusin Cadillac El Dorado tahun 1976, American Dream memiliki panjang lebih dari 30 meter dan memiliki ruang interior yang cukup untuk menampung hingga 75 orang. Namun, mobil ini bukanlah kendaraan yang mudah untuk dikendalikan.

Awalnya dibuat pada tahun 1986 oleh kolektor dan desainer mobil ternama, Jay Ohrbeg, American Dream berukuran “hanya” 18,28 meter dan ditenagai oleh sepasang mesin V8, satu di depan dan satu lagi di belakang. Ohrberg kemudian memperpanjang kendaraan uniknya hingga mencapai panjang 30,5 meter.

Guinness mengakui American Dream sebagai mobil terpanjang di dunia pada tahun 1986, dan limusin raksasa itu ditampilkan di sampul beberapa majalah, acara televisi, dan bahkan film, tetapi popularitasnya yang meroket diikuti oleh penurunan popularitas yang tiba-tiba. Mobil itu akhirnya terbengkalai di belakang gudang New Jersey selama puluhan tahun hingga sepasang penggemar otomotif membelinya dan merestorasinya ke kejayaan sebelumnya.

Kini, The American Dream kembali ke wujud glamornya, dengan 26 roda baru, lapisan cat putih baru, dan beberapa inci tambahan pada panjangnya yang sudah mengesankan, berkat usaha Michael Dezer dan Michael Manning, yang menemukannya terdaftar secara daring dan memutuskan untuk membeli serta merestorasinya. Mereka menginvestasikan waktu beberapa tahun dan sejumlah besar uang, tetapi hasilnya sungguh mengesankan.

“Saya pertama kali menemukan mobil itu di pameran bodi mobil di New Jersey dan mobil itu rongsokan. Mobil itu penuh grafiti, jendelanya pecah, bannya kempes, tetapi saya tetap jatuh cinta padanya. Saya berkata, ‘Saya akan membeli mobil ini dan saya akan membawanya kembali serta merestorasinya,’” kata Michael Manning kepada Guinness Records.

Dengan panjang 30,54 meter, The American Dream adalah mobil terpanjang di dunia dengan selisih yang cukup besar, tetapi panjangnya yang luar biasa hanyalah satu dari sekian banyak hal yang membuatnya istimewa. Limusin yang sangat panjang ini dilengkapi dengan tempat tidur air besar, kolam renang lengkap dengan papan loncat, jacuzzi dan bak mandi, lapangan golf mini, dan bahkan helipad fungsional untuk helikopter kecil. Manning mengatakan bahwa mobil ini memiliki cukup ruang untuk menampung hingga 75 penumpang dewasa.

Meskipun mobil terpanjang di dunia secara teknis fungsional, Anda hanya dapat mengendarainya di jalan lurus. Membelokkan mobil sepanjang 30 meter dengan aman tidak mungkin dilakukan di sebagian besar jalan, jadi The American Dream tidak terlalu sering dikendarai. Ini adalah mobil pajangan dan Anda dapat mengaguminya dari dekat di Museum Mobil Dezerland Park Orlando di Orlando, Florida.(yn)

Sumber: odditycentral

Mikroplastik Dapat Terakumulasi Lebih Banyak di Otak Kita Dibanding di Ginjal dan Hati

EtIndonesia. Sampel otak postmortem yang dikumpulkan tahun lalu mengandung lebih banyak mikroplastik daripada sampel serupa yang dikumpulkan hampir satu dekade lalu, menurut sebuah studi baru, yang menunjukkan partikel sintetis kecil tersebut terakumulasi di organ vital kita dari waktu ke waktu.

Terlebih lagi, ilmuwan kesehatan Universitas New Mexico Alexander Nihart dan rekan-rekannya menemukan konsentrasi yang lebih besar dari sisa-sisa petrokimia yang bermasalah ini dalam sampel otak daripada dalam sampel ginjal dan hati.

Antara tahun 1950 dan 2019, sekitar 9 miliar metrik ton plastik telah diproduksi untuk digunakan dalam berbagai barang seperti kemasan sekali pakai, wadah makanan, mainan anak-anak, pakaian, dan furnitur taman.

Sebagian besar bahan ini telah terpecah menjadi potongan-potongan yang semakin kecil, menghasilkan debu halus yang tersebar jauh dan luas di seluruh dunia. Mikropartikel dan nanopartikel yang dihasilkan sekarang mencemari setiap tempat yang kita lihat, dari sisa-sisa arkeologi hingga kotoran kita sendiri dan palung laut terdalam.

“Konsentrasi lingkungan dari mikroplastik dan nanoplastik antropogenik, partikulat berbasis polimer yang berkisar dari diameter 500 µm hingga 1 nm, telah meningkat secara eksponensial selama setengah abad terakhir,” tulis Nihart dan tim dalam makalah mereka.

Dampak jangka panjang dan potensi efek tambahan dari partikel plastik yang tertanam dalam jaringan kita masih belum diketahui, meskipun bukti menunjukkan mungkin ada alasan untuk khawatir.

Satu studi, yang belum dipublikasikan, telah menghubungkan plastik kecil ini di plasenta dengan kelahiran prematur. Mereka juga telah dikaitkan dengan pembuluh darah yang tersumbat di otak tikus. Studi lain menemukan paparan aditif dalam plastik yang umum digunakan dikaitkan dengan jutaan kematian.

Jadi Nihart dan rekan-rekannya menyelidiki sampel jaringan dari 52 tubuh manusia yang menjalani otopsi pada tahun 2016 dan 2024. Setiap sampel yang mereka uji mengandung partikel plastik.

Sementara sampel dari hati dan ginjal memiliki jumlah plastik yang sama, para peneliti menemukan sampel otak memiliki konsentrasi hingga 30 kali lebih tinggi.

Ini mengejutkan. Hati dan ginjal membantu menyaring dan memecah limbah dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan kontaknya dengan partikel yang bersirkulasi. Otak kita juga memiliki perlindungan ekstra terhadap kontaminan – penghalang darah-otak – yang seharusnya mencegah masuknya bahan tersebut.

Nihart dan tim juga membandingkan data mereka dengan sampel otak sebelumnya dari tahun 1997-2013. Mereka menemukan tren peningkatan yang jelas dari waktu ke waktu, dan menduga peningkatan eksponensial dalam konsentrasi mikro dan nanoplastik di lingkungan juga terjadi di dalam tubuh kita.

Konsentrasi plastik dalam jaringan yang dianalisis tidak dipengaruhi oleh usia, etnis, atau penyebab kematian. Namun, ada konsentrasi plastik yang lebih tinggi dalam sampel dari orang-orang dengan diagnosis demensia daripada mereka yang tidak.

“Atrofi jaringan otak, gangguan integritas penghalang darah-otak, dan mekanisme pembersihan yang buruk merupakan ciri khas demensia dan diperkirakan akan meningkatkan konsentrasi mikro dan nanoplastik,” jelas para peneliti, jadi sekali lagi, kita tidak tahu pasti apakah akumulasi bahan plastik berkontribusi terhadap kesehatan yang buruk.

Nihart dan rekan-rekannya menambahkan pada paduan suara para peneliti yang telah mendesak selama bertahun-tahun untuk lebih banyak penelitian tentang dampak kesehatan dari mikroplastik.

Sementara itu, kita semua terus menyerap pecahan-pecahan plastik karena produksinya terus meningkat.

“Plastik adalah produk petrokimia: zat-zat yang pada akhirnya berasal dari minyak dan gas,” peneliti pembangunan global Universitas Exeter Adam Hanieh, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengingatkan kita dalam sebuah artikel baru-baru ini untuk The Conversation.

“Diperkirakan bahwa pada tahun 2040, plastik akan mencapai 95 persen dari pertumbuhan bersih permintaan minyak.”

Penelitian ini dipublikasikan di Nature Medicine.(yn)

Sumber: sciencealert

Studi Mengungkap Trik Sederhana untuk Berkomunikasi dengan Kucing Anda

EtIndonesia. Kucing sering kali dianggap sebagai hewan yang cuek (dan berbulu lembut), tetapi jika Anda merasa kurang dekat dengan kucing peliharaan Anda, mungkin Anda belum berbicara dalam “bahasa” mereka.

Jangan khawatir – penelitian dari tahun 2020 menunjukkan bahwa berkomunikasi dengan kucing tidaklah sulit. Anda hanya perlu lebih sering tersenyum kepada mereka. Namun, bukan dengan cara manusia yang menunjukkan gigi, melainkan dengan cara kucing, yaitu dengan menyipitkan mata dan berkedip perlahan.

Melalui pengamatan interaksi antara kucing dan manusia, para ilmuwan menemukan bahwa ekspresi ini membuat kucing – baik yang sudah akrab maupun yang belum – lebih tertarik dan lebih terbuka terhadap manusia.

“Sebagai seseorang yang telah mempelajari perilaku hewan sekaligus pemilik kucing, saya senang bisa membuktikan bahwa manusia dan kucing dapat berkomunikasi dengan cara ini,” kata Karen McComb, seorang psikolog dari Universitas Sussex, dalam sebuah pernyataan pada tahun 2020.

“Banyak pemilik kucing yang sudah menduganya, jadi sangat menarik bisa menemukan bukti ilmiahnya.”

Jika Anda pernah menghabiskan waktu bersama kucing, Anda mungkin pernah melihat ekspresi wajah mereka dengan mata yang setengah tertutup, disertai dengan kedipan perlahan. Ekspresi ini mirip dengan bagaimana mata manusia menyipit saat tersenyum dan biasanya terjadi saat kucing merasa santai dan nyaman. Para ilmuwan menyebutnya sebagai “senyum kucing”.

Bukti anekdot dari pemilik kucing menunjukkan bahwa manusia bisa meniru ekspresi ini untuk memberi tahu kucing bahwa kita ramah dan terbuka untuk berinteraksi. Untuk menguji teori ini, sekelompok psikolog merancang dua eksperimen guna melihat apakah kucing merespons manusia yang berkedip perlahan dengan cara yang berbeda.

Pada eksperimen pertama, pemilik kucing diminta untuk berkedip perlahan kepada 21 ekor kucing dari 14 rumah tangga yang berbeda. Saat kucing sedang nyaman di tempatnya, pemiliknya duduk sekitar satu meter di depannya dan berkedip perlahan saat kucing menatap mereka. Kamera merekam ekspresi wajah pemilik dan kucing, lalu hasilnya dibandingkan dengan kondisi di mana tidak ada interaksi manusia.

Hasilnya menunjukkan bahwa kucing lebih mungkin berkedip perlahan kepada pemiliknya setelah pemilik mereka berkedip perlahan terlebih dahulu, dibandingkan dengan kondisi tanpa interaksi.

Eksperimen kedua melibatkan 24 ekor kucing dari delapan rumah tangga yang berbeda. Kali ini, bukan pemiliknya yang berkedip, melainkan para peneliti yang sebelumnya tidak memiliki kontak dengan kucing tersebut. Sebagai kontrol, kucing juga direkam saat merespons kondisi tanpa kedipan, di mana manusia hanya menatap mereka tanpa berkedip.

Para peneliti melakukan proses berkedip perlahan yang sama seperti pada eksperimen pertama, tetapi kali ini mereka juga mengulurkan tangan ke arah kucing. Hasilnya menunjukkan bahwa kucing tidak hanya lebih sering berkedip balik, tetapi juga lebih cenderung mendekati tangan manusia setelah melihat kedipan perlahan.

“Studi ini adalah yang pertama secara eksperimental menyelidiki peran kedipan perlahan dalam komunikasi antara kucing dan manusia,” ujar McComb.

“Dan ini adalah sesuatu yang bisa Anda coba sendiri di rumah dengan kucing Anda atau dengan kucing yang Anda temui di jalan. Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan ikatan dengan kucing. Coba sempitkan mata Anda seperti saat Anda tersenyum santai, lalu tutup mata Anda selama beberapa detik. Anda akan melihat mereka merespons dengan cara yang sama, dan Anda bisa memulai semacam percakapan.”

Anjing mungkin lebih ekspresif dan menunjukkan kasih sayang dengan lebih jelas dibandingkan kucing, tetapi temuan ini tidak mengejutkan bagi para pecinta kucing. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa kucing jauh lebih selaras dengan manusia daripada yang diduga sebelumnya, dan membandingkan mereka dengan anjing sebenarnya tidak adil.

Misalnya, kucing lebih responsif terhadap manusia yang menunjukkan ketertarikan kepada mereka – jadi jika Anda merasa kucing cenderung menjaga jarak, mungkin masalahnya ada pada Anda, bukan pada kucing. Selain itu, kucing juga mencerminkan kepribadian manusia yang tinggal bersama mereka – inilah alasan mengapa mereka bisa memahami ketika pemiliknya sedang sedih. Mereka juga mampu mengenali nama mereka sendiri (meskipun sering kali memilih untuk mengabaikannya). Dan ikatan emosional mereka dengan manusia ternyata lebih dalam dari yang diduga.

Masih belum jelas mengapa kucing berkedip perlahan kepada manusia. Beberapa teori menyebutkan bahwa ini adalah cara mereka menunjukkan niat baik, karena tatapan mata yang tak terputus sering dianggap sebagai ancaman oleh kucing. Namun, ada juga kemungkinan bahwa ekspresi ini berkembang karena manusia meresponsnya secara positif. Dengan hewan yang telah didomestikasi, sulit untuk mengetahui mana yang terjadi lebih dulu.

Bagaimanapun juga, metode ini tampaknya membantu mempererat hubungan manusia dengan kucing. Memahami cara untuk meningkatkan hubungan kita dengan hewan yang misterius ini juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan emosional mereka – tidak hanya di lingkungan rumah, tetapi juga dalam situasi lain yang berpotensi menimbulkan stres.

“Memahami cara-cara positif dalam interaksi antara kucing dan manusia dapat meningkatkan pemahaman publik tentang kucing, memperbaiki kesejahteraan mereka, dan memberi wawasan lebih lanjut tentang kemampuan sosial-kognitif spesies ini yang masih kurang dipelajari,” kata psikolog Tasmin Humphrey dari Universitas Sussex.

“Temuan kami berpotensi digunakan untuk menilai kesejahteraan kucing dalam berbagai lingkungan, termasuk di klinik hewan dan tempat penampungan.”

Anda akan mencobanya sekarang juga, bukan?

Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Scientific Reports.(yn)

Sumber: sciencealert

Rusia Tahan Kargo Kereta Api Tiongkok, Memicu Spekulasi Soal Penghindaran Sanksi

0

Seorang analis mengatakan bahwa Rusia dan Tiongkok tampaknya sedang memainkan sandiwara untuk komunitas internasional

ETIndonesia. Laporan media daratan Tiongkok menyebutkan rusia  menahan pengiriman kargo kereta api Tiongkok di China–Europe Railway Express sejak akhir Oktober 2024, dengan ribuan kontainer yang ditahan. 

Para pengamat mengatakan bahwa situasi ini berkaitan dengan sanksi Barat terhadap Rusia dan  ada lebih banyak hal yang terjadi di balik layar.

Media Tiongkok Caixin melaporkan pada 27 Januari bahwa dalam beberapa bulan terakhir, kargo Tiongkok yang dikirim ke Eropa melalui Tiongkok–Europe Railway Express telah ditahan oleh otoritas Rusia, mengutip sumber dari industri logistik Tiongkok. 

Lebih dari 1.000 kontainer telah ditahan oleh otoritas Rusia, menurut laporan Caixin.

Hal ini terjadi setelah dekret pemerintah Rusia No. 1374 pada 15 Oktober 2024, yang memperluas daftar barang yang dilarang transit melalui Rusia dalam Perintah No. 313 yang dikeluarkan pada 9 Maret 2022. Perubahan tersebut menambahkan produk mekanik dan elektronik serta pakaian kamuflase,  terutama menargetkan barang-barang dengan penggunaan ganda, baik militer maupun sipil.

Sun Kuo-hsiang, profesor urusan internasional dan bisnis di Universitas Nanhua, Taiwan, mengatakan bahwa China–Europe Railway Express merupakan jalur transportasi penting bagi perdagangan Tiongkok–Eropa.

“Khususnya untuk produk bernilai tambah tinggi, seperti elektronik, suku cadang mekanik, dan suku cadang otomotif,” katanya kepada The Epoch Times pada 29 Januari.

Sun mengatakan bahwa salah satu alasan Rusia menahan kargo di China–Europe Railway Express mungkin karena mereka khawatir barang-barang tersebut pada akhirnya akan mengalir ke Ukraina.

“Alasan lainnya adalah untuk membalas sanksi Uni Eropa terhadap Rusia [atas invasi ke Ukraina] dan menekan Tiongkok agar tidak bekerja sama dengan Barat,” ujarnya.

Uni Eropa dan Amerika Serikat  meningkatkan sanksi terhadap Rusia seiring berlanjutnya perang Rusia–Ukraina dan telah memperingatkan Tiongkok agar tidak menyediakan peralatan dengan penggunaan ganda, sipil dan militer, kepada Rusia. Rezim komunis Tiongkok menjadi pendukung utama upaya perang Rusia sejak invasi ke Ukraina pada 2022.

Menghindari Sanksi Internasional?

Ekonom yang berbasis di AS, Davy J. Wong, mencatat bahwa hingga saat ini, belum ada informasi tentang pembeli Eropa yang melaporkan bahwa barang mereka yang dikirim dari Tiongkok melalui China–Europe Railway Express  ditahan oleh Rusia.

“Ada lebih dari seribu kontainer yang ditahan, dan sudah berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi mereka terus mengirim barang dengan cara itu,” kata Wong kepada The Epoch Times pada 29 Januari.

Ia menjelaskan bahwa barang-barang yang ditahan sebagian besar adalah bahan dengan penggunaan ganda, baik militer maupun sipil, serta beberapa bahan sipil yang juga memiliki potensi nilai militer.

Wong berpendapat bahwa ini adalah cara Tiongkok menghindari sanksi internasional terhadap Rusia.

“Barang-barang ini kemungkinan dibeli oleh perusahaan cangkang di Eropa, dikirim ke Rusia, dan kemudian ‘disita’ di Rusia. Dengan cara ini, rezim Tiongkok memasok produk dengan penggunaan ganda, sipil dan militer, ke Rusia,” katanya.

“Kemudian Tiongkok  bisa mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud menyediakan produk dengan penggunaan ganda ke Rusia; barang-barang itu justru disita oleh Rusia [untuk menghindari pertanggungjawaban atas pelanggaran sanksi internasional],” imbunya. 

“Jelasnya, Tiongkok dan Rusia sedang mempertontonkan sandiwara bagi komunitas internasional,” pungkasnya. 

Luo Ya berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Senat Konfirmasi Pam Bondi sebagai Jaksa Agung Amerika Serikat

0

Bondi menghadapi penolakan dari Partai Demokrat yang khawatir tentang kemampuannya tetap independen dari Trump

ETIndonesia. Senat Amerika Serikat memberikan suara pada 4 Februari 2025 untuk mengesahkan mantan Jaksa Agung Florida, Pam Bondi, sebagai pilihan Presiden Donald Trump untuk memimpin U.S. Department of Justice (DoJ) atau Departemen Kehakiman AS.

Pemungutan suara 54-46 terjadi seminggu setelah Komite Kehakiman Senat AS memilih sesuai garis partai untuk melanjutkan pencalonannya. Sebelum pemungutan suara penuh di Senat, komite mengadakan sidang sengit dengan Bondi dan Kash Patel, pilihan Trump untuk memimpin FBI.

Patel maupun Bondi, yang merupakan mantan penasihat kampanye kepresidenan Trump tahun 2020, menghadapi pertanyaan tentang apakah mereka dapat menjaga tingkat independensi dari Gedung Putih.

Trump juga memilih para pengacaranya untuk menduduki posisi-posisi penting di bawah Bondi di Departemen Kehakiman AS. 

Pada November 2024, ia menunjuk Todd Blanche sebagai wakil jaksa agung, D. John Sauer sebagai Solicitor General atau ahli hukum dan Emil Bove sebagai wakil utama wakil jaksa agung.

Dalam pengumuman pencalonan Bondi, Trump yang saat itu masih presiden terpilih menulis di platform media sosial Truth Social: “Selama ini, Departemen Kehakiman yang partisan  dipersenjatai untuk menyerang saya dan Partai Republik lainnya—tidak lagi. Pam akan mengembalikan fokus DOJ pada tujuan utamanya, yaitu memerangi kejahatan dan menjadikan Amerika aman kembali.”

Bondi juga mendapat perhatian atas komentarnya di Fox News pada tahun 2023, ketika ia mengatakan: “Ketika Partai Republik merebut kembali Gedung Putih… Departemen Kehakiman, jaksa-jaksanya akan dituntut—yang buruk. Para penyelidiknya akan diselidiki.”

Senator Mazie Hirono bertanya kepada Bondi apakah itu termasuk Jaksa Khusus Jack Smith, Jaksa Agung Merrick Garland, atau mantan Anggota DPR Liz Cheney yang memimpin Komite DPR AS untuk peristiwa 6 Januari.

“Tidak ada yang telah dihakimi sebelumnya, dan tidak ada yang akan dihakimi sebelumnya jika saya dikonfirmasi,” jawab Bondi.

Trump juga menunjuk Harmeet Dhillon, salah satu mantan penasihat kampanyenya, untuk memimpin divisi hak sipil Departemen Kehakiman dan Gail Slater untuk memimpin divisi antitrust. Senat belum memberikan suara atas pencalonan mereka.

Bondi akan memasuki DOJ yang sudah harus membela pemerintahan dari berbagai tuntutan hukum dan menghadapi pengawasan atas responsnya terhadap investigasi pemerintahan Biden.

Pada hari pemungutan suara Senat, sekelompok pegawai FBI anonim mengajukan gugatan class action terhadap pemerintahan Trump, menuduhnya melanggar hak konstitusional mereka dengan mengumpulkan dan berpotensi merilis informasi tentang pegawai yang terlibat dalam investigasi terkait peristiwa 6 Januari 2021 dan kasus dokumen rahasia Trump.

Gugatan tersebut diajukan setelah permintaan pada 31 Januari oleh Bove, yang saat itu menjabat sebagai wakil jaksa agung, agar FBI memberikan daftar nama personel yang terlibat dalam kasus 6 Januari. Dalam gugatan tersebut, para penggugat menyatakan bahwa pegawai diperintahkan untuk mengisi survei yang mengidentifikasi peran spesifik mereka dalam kasus tersebut.

Dalam sebuah memo kepada Pejabat Sementara Direktur FBI Brian Driscoll, yang dikutip dalam surat dari Partai Demokrat di Komite Kehakiman Senat, Bove menyatakan bahwa ia tidak memiliki keyakinan bahwa pegawai yang terlibat dalam investigasi terhadap Trump dapat dipercaya untuk menjalankan kebijakan pemerintahan saat ini.

“Saya tidak percaya kepemimpinan saat ini di Departemen Kehakiman dapat mempercayai pegawai FBI ini untuk membantu melaksanakan agenda Presiden dengan setia,” tulis Bove.

Pejabat DOJ tidak memberikan komentar saat berita ini diterbitkan.

Kash Patel, calon Trump untuk memimpin FBI, mengatakan dalam sidang konfirmasinya minggu lalu bahwa “tidak akan ada tindakan balas dendam yang dilakukan oleh FBI jika saya dikonfirmasi sebagai direktur FBI.”

Para senator menekan Patel dan Bondi terkait daftar “aktor negara dalam” yang disusun Patel dalam lingkup eksekutif.

Dalam sidang konfirmasinya, Bondi mengatakan: “Tidak akan pernah ada daftar musuh dalam Departemen Kehakiman.”

Zachary Stieber turut berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com

Trump: ‘AS Akan Ambil Alih Jalur Gaza’ untuk Dibangun Kembali Sebagai Riviera Timur Tengah

Donald Trump menyampaikan pernyataannya setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

ETIndonesia —Setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025) sore, Presiden Donald Trump menyarankan  Amerika Serikat  “mengambil alih” Jalur Gaza untuk membangun kembali wilayah itu.

Trump menegaskan kembali gagasannya sebelumnya bahwa warga Gaza saat ini membutuhkan kesempatan untuk hidup dengan aman dan tenteram di tempat lain, seperti Mesir atau Yordania. Ia kemudian mengatakan, “Daripada harus kembali dan melakukannya lagi, AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan mengurusnya.”

“Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membersihkan semua bom yang belum meledak serta senjata berbahaya lainnya di lokasi tersebut. Kami akan meratakan wilayah itu dan menyingkirkan semua bangunan yang hancur. Kami akan meratakannya dan menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan serta perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di kawasan tersebut.”

“Kami akan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya. Melakukan sesuatu yang berbeda. [Anda] tidak bisa kembali [seperti sebelumnya]. Jika Anda kembali, maka semuanya akan berakhir dengan cara yang sama seperti selama seratus tahun terakhir,” kata Trump.

Menanggapi pertanyaan seorang reporter tentang rencana masa depan untuk Gaza, Trump mengatakan bahwa orang-orang Palestina akan dapat tinggal di sana, begitu pula orang Yahudi, Arab, dan lainnya dari Timur Tengah.

“Ini untuk semua orang,” katanya.

“Saya tidak ingin terdengar jenaka. Saya tidak ingin menjadi sok pintar, tetapi [saya ingin menjadikan Gaza] sebagai Riviera di Timur Tengah.”

Trump mengatakan ia telah mengemukakan gagasan ini kepada para pemimpin Timur Tengah lainnya, “dan mereka menyukainya.”

Presiden Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih di Washington pada 4 Februari 2025. Madalina Vasiliu / The Epoch Times

“Saya punya firasat bahwa meskipun mereka [Palestina] mengatakan tidak, saya merasa Raja di Yordania dan Presiden di Mesir akan membuka hati mereka dan memberikan lahan yang kami butuhkan untuk mewujudkan ini, sehingga orang-orang dapat hidup dalam harmoni dan damai,” ujarnya.

Sebelumnya, para pemimpin Mesir dan Yordania  menyatakan penolakan mereka terhadap usulan Trump agar kedua negara menampung lebih banyak pengungsi Palestina guna “membersihkan” Gaza sepenuhnya dan memastikan perdamaian di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Ketika ditanya tentang dampaknya terhadap solusi perdamaian dua negara, Trump mengatakan: “Ini tidak ada hubungannya dengan solusi dua negara atau satu negara atau bentuk negara lainnya.”

“Ini berarti kami ingin memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk menjalani kehidupan. Mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk hidup karena Jalur Gaza  menjadi tempat yang mengerikan bagi penduduknya.

“Tempat itu mengerikan. Hamas telah membuatnya begitu buruk, sangat berbahaya, dan sangat tidak adil bagi masyarakat,” katanya.

Menjawab pertanyaan lain dari reporter, Trump tampaknya membuka kemungkinan bagi kedaulatan Yahudi atas Samaria, nama Alkitab dan Israel untuk bagian utara Tepi Barat.

“Kami sedang membahas hal itu dengan banyak perwakilan Anda … dan banyak orang menyukai gagasan itu, tetapi kami belum mengambil sikap resmi. Namun, kami akan segera melakukannya.”

Pada 20 Januari 2025, penduduk Al-Balad, Rafah, Gaza, berjalan di antara reruntuhan. (Sumber gambar: YOUSSEF ALZANOUN/Middle East Images/AFP via Getty Images)

Trump mengatakan pengumuman mengenai hal ini akan dibuat dalam empat minggu ke depan.

Trump dan Netanyahu—pemimpin asing pertama yang mengunjungi Trump sejak pelantikannya yang kedua 15 hari lalu—menjawab pertanyaan setelah bertemu selama sekitar satu jam untuk membahas gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza, pertukaran sandera, upaya Iran untuk membangun senjata nuklir, normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi, dan berbagai hal lainnya, setelah perang Israel selama 16 bulan di tujuh front melawan proksi rezim  Iran.

Trump berulang kali menyebut kehancuran di Gaza, menggambarkannya sebagai tempat “kematian dan kehancuran” serta “situs pembongkaran” yang penuh dengan puing-puing, bangunan yang hampir roboh, dan bom yang belum meledak.

Trump mengambil tindakan eksekutif lainnya terkait Timur Tengah pada Selasa. Ia menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan UNRWA, badan bantuan Palestina yang ia tuduh  menyalurkan dana ke Hamas.

Warga Palestina memeriksa kerusakan rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, pada 24 Oktober 2023. Abed Khaled / AP

Ia juga memperbarui sanksi terhadap Iran, yang sebelumnya ia terapkan pada masa jabatan pertamanya tetapi dicabut oleh pemerintahan Biden.

Trump berbicara dengan hangat tentang hubungannya dengan Netanyahu, yang ia panggil dengan julukan “Bibi,” serta rasa hormatnya terhadap pencapaian militer Israel, meskipun sering mendapat tentangan dari pemerintahan Biden.

Netanyahu kemudian membalas kehangatan itu.

“Saya sudah mengatakannya sebelumnya, dan saya akan mengatakannya lagi: Anda adalah sahabat terbesar yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih,” kata Netanyahu.

Ia mengagumi apa yang telah dicapai Trump dalam waktu kurang dari dua minggu menjabat, serta bagaimana ia memimpin jalan menuju Kesepakatan Abraham yang bersejarah—di mana empat negara Arab berdamai dan mengakui Israel—hanya dalam waktu empat bulan pada tahun 2020.

“Pada masa jabatan pertama Anda, Anda mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Anda memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke sana. Anda mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan. Anda menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang buruk. Saya ingat ketika kita berbicara tentang itu, Anda berkata, ‘Ini adalah kesepakatan terburuk yang pernah saya lihat. Saya terpilih. Saya akan keluar dari kesepakatan ini.’ Dan itu benar-benar yang Anda lakukan.”

Pertemuan Trump dan Netanyahu berlangsung di tengah gencatan senjata enam minggu antara Israel dan kelompok Hamas, yang melibatkan pertukaran beberapa sandera Israel dengan ratusan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel, banyak di antaranya adalah tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan.

Sebelum pertemuan bilateral, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff menyebut bahwa rekonstruksi Gaza akan memakan waktu bertahun-tahun.

“Saya pikir Presiden Trump melihat ini dari sudut pandang kemanusiaan,” kata Waltz kepada wartawan.

“Anda memiliki orang-orang yang hidup dengan ribuan bom yang belum meledak di antara reruntuhan. Pada titik tertentu, kita harus melihat secara realistis. Bagaimana cara membangun kembali Gaza?” tanyanya. “Kami berbicara tentang 10-15 tahun sebelum orang-orang dapat kembali.”

Pemerintahan Trump tidak menetapkan kesepakatan perdamaian awal, kata Witkoff, yang berkontribusi pada masalah ini. Tahap ketiga,  melibatkan rekonstruksi Gaza, tidak dapat berjalan sesuai dengan jadwal lima tahun yang disepakati oleh pemerintahan Biden. “Secara fisik tidak mungkin,” kata Witkoff.

Sumber : Theepochtimes.com

Trump Puji DOGE, Isyaratkan Akan Membubarkan USAID

0

Presiden mengatakan bahwa ia mungkin akan secara terbuka membacakan “daftar 15 atau 20” contoh salah urus dana yang dilakukan oleh USAID

ETIndonesia. Pada 4 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji kerja Department of Government Efficiency (DOGE) atau Departemen Efisiensi Pemerintahan dengan mengatakan bahwa departemen tersebut bersama Elon Musk telah mengungkap banyak sekali kasus penipuan dan penyalahgunaan dana federal.

The U.S. Agency for International Development (USAID) atau Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat menjadi target utama pengawasan DOGE dan kemarahan Trump belakangan ini. Pada 3 Februari, Musk mengatakan di platform X bahwa dia telah “menghabiskan akhir pekan memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah kayu.”

“Lihat, dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,” kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers di Oval Office. 

“Lihat semua penipuan yang dia temukan di USAID ini. Ini bencana. … Dengan uang yang mengalir ke berbagai kelompok yang seharusnya tidak layak mendapat dana. … Saya ingin tahu seberapa besar praktik suap di dalamnya.”

Trump mengabaikan kekhawatiran tentang usia muda beberapa anggota DOGE, yang semuanya dipilih langsung oleh Elon Musk. Para insinyur dalam tim ini berusia antara 19 hingga 25 tahun.

“Mereka sangat pintar,” kata presiden, meskipun ia mengakui belum pernah bertemu mereka.

Presiden juga menyarankan bahwa secepatnya besok, ia mungkin akan secara terbuka membacakan “daftar 15 atau 20” contoh salah urus dana yang telah disalurkan melalui USAID.

Seorang reporter kemudian mengatakan kepada presiden bahwa sepertinya ia berniat untuk “menghentikan” USAID.

“Sepertinya begitu,” jawab Trump. “Maksud saya, ada sebagian dana yang digunakan dengan baik, saya kira, tetapi sebagian besar sebenarnya penuh dengan penipuan.”

Komentar Trump mengenai USAID muncul setelah adanya pembekuan selama 90 hari terhadap bantuan luar negeri federal—dengan pengecualian untuk organisasi kemanusiaan darurat.

Selain itu, pada 3 Februari, dikonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kini menjabat sebagai administrator sementara USAID.

Rubio, mantan senator, mengatakan pada 4 Februari bahwa USAID dan lembaga federal lainnya kurang transparan ketika ia dan anggota Kongres lainnya sebelumnya meminta rincian tentang bagaimana dana mereka digunakan.

“Sebelum kami melakukan pembekuan, kami tidak bisa mendapatkan informasi apa pun tentang beberapa program ini. Dan, USAID, khususnya, mereka menolak memberitahukan kepada kami apa pun,” katanya dalam konferensi pers di San Jose, Kosta Rika.

Situs web USAID telah ditutup, dan kantor pusatnya ditutup sementara setelah beberapa pegawainya menolak memenuhi permintaan audit dari DOGE.

Departemen Luar Negeri AS yang dipimpin Rubio juga memberitahukan kepada Kongres bahwa lembaga tersebut sedang dalam tinjauan, “dengan kemungkinan reorganisasi.”

Pihak Demokrat di Kongres AS bergerak untuk mencegah USAID ditutup. Para senator, anggota DPR, dan pegawai lembaga tersebut mengadakan unjuk rasa pada 3 Februari di luar kantor pusat USAID untuk memprotes perubahan tersebut.

Senator Brian Schatz (D-Hawaii) juga mengumumkan bahwa ia akan menahan semua pencalonan pejabat Departemen Luar Negeri Trump hingga presiden mengubah kebijakannya terhadap USAID.

“Ini adalah kekacauan yang dibuat sendiri dalam skala besar yang akan memiliki konsekuensi berbahaya di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Menurut aturan “hold” di Senat, satu anggota dapat mengajukan keberatan terhadap persetujuan sekelompok nominasi secara aklamasi, sehingga memaksa Senat untuk memberikan suara pada masing-masing nominasi secara terpisah.

“Akibatnya, nominasi yang terkena ‘blanket hold’ dapat mengalami penundaan atau bahkan terhenti karena waktu yang diperlukan untuk mempertimbangkannya satu per satu,” menurut Layanan Riset Kongres AS. 

Sumber : Theepochtimes.com

Burung Liar Muncul di Rumah Seorang Wanita dan Memohon untuk Diizinkan Masuk

EtIndonesia. Sebagai penulis fiksi, Léonie Kelsall menghabiskan hari-harinya dengan mengarang cerita yang mengejutkan dan menyentuh hati. Namun baru-baru ini, Kelsall menemukan kisah nyata yang fantastis miliknya sendiri.

“Suatu hari, kami mengalami badai besar, dan saya melihat bola bulu kecil ini,” kata Leonie dalam sebuah video untuk The Dodo. “Semua bulu ekornya dan bulu sayapnya tercabut.”

Kelsall, yang merupakan bagian dari kelompok penyelamat satwa liar Afrika Selatan, mengenali burung itu sebagai burung murai liar. Dia tahu apa yang harus dilakukannya.

“Saya menjemputnya dan membawanya pulang untuk memberinya cairan,” kata Kelsall.

Selama beberapa hari berikutnya, burung itu pulih dan mulai menempel pada pengasuhnya, menempel di lehernya dan hinggap di kepalanya. Burung murai itu sangat menyukai komputer Kelsall dan sering mengganggu sesi menulisnya untuk mengetik.

“Dia harus selalu berada di bawah jari-jariku,” kata Kelsall.

Menurut Britannica, burung murai bukan hanya salah satu burung paling cerdas, mereka juga “salah satu hewan paling cerdas yang pernah ada.” Burung yang sangat cerdas ini dikenal karena kemampuannya mengidentifikasi dan menggunakan alat. Maka, tidak mengherankan jika burung murai ini senang belajar menggunakan tombol-tombol pada laptop Kelsall.

Kelsall ingin memastikan burung murai itu tetap mandiri di alam liar. Dia selalu memberinya pilihan untuk pergi.

“Pertama kali dia terbang, dia pergi selama dua hari,” kata Kelsall. “Lalu dia kembali, dan dia datang begitu saja ke pintu sambil meminta untuk diizinkan masuk. Dia sangat senang dan lega bisa kembali.”

Kelsall tahu bahwa burung murai itu tidak akan tinggal selamanya, jadi dia memastikan untuk menikmati setiap momen kebersamaan mereka.

“Dia punya banyak kesempatan untuk pergi, tetapi dia memilih untuk menjadikan kami pasangannya untuk sementara waktu,” kata Kelsall. “Saya tahu ini akan berakhir, bahwa dia akan pergi dan menemukan belahan jiwanya sendiri, jadi saya sangat berhati-hati untuk menghargai bahwa dia telah memilih untuk membiarkan saya menjadi bagian dari hidupnya.” (yn)

Sumber: the dodo