Home Blog Page 132

Gedung Putih: Pejabat Kanada ‘Salah Memahami’ Tarif sebagai ‘Perang Dagang’

0

Komentar ini muncul setelah Presiden Trump mengumumkan bahwa ia akan menunda tarif terhadap Meksiko

ETIndonesia. Penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, Kevin Hassett, mengatakan bahwa pejabat Kanada  “salah memahami” tarif yang diusulkan oleh pemerintahan Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok sebagai bagian dari “perang dagang” yang lebih luas.

“Kabar baiknya adalah dalam percakapan kami selama akhir pekan, salah satu hal yang kami perhatikan adalah bahwa orang-orang Meksiko  sangat serius dalam melakukan apa yang dikatakan Presiden Trump,” kata Hassett, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, di CNBC pada Senin.

Komentarnya disampaikan sebelum Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dan Trump melakukan panggilan telepon pada  Senin yang mengarah pada negosiasi. Keduanya kemudian mengumumkan bahwa Trump akan menunda tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang dari negaranya selama sebulan. Trump juga dijadwalkan berbicara dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Namun, Hassett mengatakan, “Orang-orang Kanada tampaknya salah memahami bahasa sederhana dalam perintah eksekutif tersebut dan mereka menafsirkannya sebagai perang dagang.”

Ketika ditanya apakah kebijakan Trump akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, Hassett mengatakan bahwa seseorang perlu melihat semua kebijakan presiden secara keseluruhan.
“Saya pikir ini akan menjadi salah satu kejutan positif terbesar dari sisi penawaran yang pernah kita lihat,” katanya.

Pada  Minggu, ketika ditanya apa yang harus dilakukan Kanada dan Meksiko untuk mencabut tarif 25 persen tersebut, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara tersebut harus “menyeimbangkan perdagangan mereka” dengan Amerika Serikat. Ia juga menambahkan bahwa mereka harus “menghentikan orang-orang  masuk ke negara kami” dan menghentikan perdagangan fentanyl.

“Dan itu termasuk Tiongkok,” kata Trump, yang mengumumkan tarif tambahan 10 persen terhadap barang-barang Tiongkok, sehingga totalnya menjadi 25 persen. Trump mengatakan bahwa Tiongkok dikenakan tarif ini karena rezim komunisnya gagal mengekang produksi bahan kimia prekursor fentanyl.

Trump juga menyatakan bahwa tarif terhadap tiga mitra dagang terbesar Amerika Serikat, yang akan berlaku pada  Selasa, mungkin akan menyebabkan beberapa kesulitan jangka pendek bagi warga Amerika. Namun, dia menegaskan bahwa “dalam jangka panjang, Amerika Serikat telah dirugikan oleh hampir setiap negara di dunia.”

Presiden juga menyarankan pada Minggu bahwa Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara dapat dikenakan bea masuk pada produk mereka. Namun, dia tidak menyebutkan kapan kemungkinan akan diterapkan.

Dalam pengumuman pada  Senin setelah panggilan teleponnya dengan Trump, Sheinbaum berjanji untuk mengirim pasukan Meksiko ke perbatasan AS–Meksiko untuk menghentikan arus imigrasi ilegal ke Amerika Serikat, yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

“Meksiko akan memperkuat perbatasan utara dengan 10.000 anggota Garda Nasional segera, untuk menghentikan perdagangan narkoba dari Meksiko ke Amerika Serikat, khususnya fentanyl,” tulis Sheinbaum di X. “Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja menghentikan perdagangan senjata berdaya tinggi ke Meksiko.”

Presiden Meksiko kemudian mengatakan bahwa kedua negara tetangga tersebut akan melanjutkan pembicaraan tentang keamanan dan perdagangan sebelum mengonfirmasi penundaan tarif selama sebulan.

Trump juga menulis di media sosial bahwa dia berbicara pada Senin pagi dengan Trudeau dan akan “berbicara lagi dengannya pada pukul 15.00,” menggunakan unggahan tersebut untuk mengkritik Kanada karena dianggap tidak kooperatif.

“Kanada bahkan tidak mengizinkan bank-bank AS untuk membuka atau berbisnis di sana,” tulis Trump dalam unggahan itu. “Apa maksudnya? Banyak hal seperti itu, tetapi ini juga merupakan PERANG NARKOBA, dan ratusan ribu orang telah meninggal dunia di AS akibat narkoba yang masuk melalui perbatasan Meksiko dan Kanada.”

Setelah Trump mengumumkan tarif tersebut, Trudeau pada  Sabtu mengumumkan tarif balasan terhadap berbagai impor AS ke Kanada. Trudeau juga mendorong warga Kanada untuk membeli produk dalam negeri dan berlibur di dalam negeri daripada di Amerika Serikat, dengan mengatakan, “Kami tidak meminta ini, tetapi kami tidak akan mundur.”

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Trump Akan Hentikan Kucuran Pendanaan ke Afrika Selatan Karena Pengambilalihan Lahan

0

Undang-undang pengambilan lahan yang kontroversial ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah berdasarkan ras.

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada 2 Februari bahwa ia akan menangguhkan pendanaan masa depan dari AS ke Afrika Selatan sebagai respons terhadap undang-undang pengambilan tanah baru negara tersebut yang kontroversial, yang memungkinkan pengambilalihan tanah oleh negara.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump menuduh Afrika Selatan mengambil alih tanah dan “memperlakukan kelompok tertentu dengan sangat buruk.”

“Itu adalah situasi buruk, bahkan tidak mau disebutkan oleh Media Sayap Kiri Radikal,” kata sang presiden. 

“Setidaknya, pelanggaran HAM besar-besaran sedang terjadi dan terlihat oleh semua orang. Amerika Serikat tidak akan tinggal diam, kami akan bertindak.”

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menandatangani sebuah RUU pada 23 Januari yang memungkinkan otoritas provinsi dan nasional untuk “mengambil alih tanah demi kepentingan publik” dengan berbagai alasan, “dengan syarat kompensasi yang adil dan setara dibayarkan.”

Undang-undang pengambilan tanah tersebut bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah berdasarkan ras. Tiga puluh tahun setelah sistem apartheid ditinggalkan, sebagian besar lahan pertanian masih dimiliki oleh orang kulit putih.

Beberapa anggota koalisi pemerintah mempertanyakan konstitusionalitas undang-undang tersebut dan telah menyatakan kemungkinan akan mengajukannya ke pengadilan.

Pemerintah mencatat bahwa kondisi khusus harus dipenuhi sebelum mengambil alih tanah, seperti tanah tersebut memiliki penghuni informal dalam jangka waktu lama, tidak digunakan dan hanya disimpan untuk spekulasi, atau telah ditinggalkan.

“Kami menantikan untuk berdialog dengan pemerintahan Trump mengenai kebijakan reformasi tanah kami dan isu-isu kepentingan bilateral. Kami yakin bahwa dari dialog tersebut, kami akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan bersama mengenai hal-hal ini,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada 3 Februari. 

“Afrika Selatan adalah sebuah demokrasi konstitusional yang berakar kuat pada supremasi hukum, keadilan, dan kesetaraan. Pemerintah Afrika Selatan belum pernah menyita tanah apa pun.”

Kantor Ramaphosa menyatakan bahwa alasan pengambilan tanah dapat mencakup promosi inklusivitas dan memberikan akses ke sumber daya alam. RUU tersebut akan mencabut Undang-undang Pengambilan Tanah tahun 1975, yang mewajibkan negara untuk memberikan kompensasi kepada pemilik atas tanah yang akan disita.

“Menurut undang-undang ini, otoritas yang melakukan pengambilan tidak boleh mengambil alih properti secara sewenang-wenang atau untuk tujuan selain untuk kepentingan publik,” kata kantornya.

Pemimpin Aliansi Demokrat Afrika Selatan, John Steenhuisen, mengatakan dalam pernyataan pada 25 Januari bahwa ia sangat menolak penandatanganan RUU oleh Ramaphosa, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut mengabaikan pendapat hukum “bahwa Undang-undang ini tidak konstitusional.”

Aliansi Demokrat bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Kongres Nasional Afrika (ANC) milik Ramaphosa setelah pemilu 2024 menghasilkan kebuntuan politik. Steenhuisen mengatakan bahwa partainya akan menggunakan klausul 19 dari perjanjian koalisi untuk meminta “penyelarasan kembali hubungan secara mendesak.”

“Kami memenangkan lebih dari 3,5 juta suara dan kami berada di pemerintahan untuk mewakili pemilih kami dan untuk menyelamatkan Afrika Selatan,” katanya. 

“Jika kami tidak dapat menjalankan mandat ini di dalam [Pemerintah Persatuan Nasional], kami harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan serius.”

Trump mengatakan bahwa pendanaan ke Afrika Selatan akan dipotong sampai investigasi menyeluruh terhadap situasi tersebut selesai.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan bahwa mereka berharap para penasihat Trump akan memanfaatkan periode investigasi untuk “mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kebijakan Afrika Selatan dalam kerangka demokrasi konstitusional.”

“Pendekatan ini akan mendorong sudut pandang yang terinformasi dengan baik yang menghargai dan mengakui dedikasi negara kami terhadap nilai-nilai dan pemerintahan demokratis,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan. “Mungkin akan terlihat bahwa undang-undang pengambilan tanah kami tidaklah luar biasa, karena banyak negara memiliki peraturan serupa.”

Amerika Serikat memberikan hampir $ 440 juta atau Rp 7.231 triliun dalam bantuan luar negeri ke Afrika Selatan pada tahun 2023, menurut data pemerintah. Setelah menjabat pada 20 Januari, Trump mengumumkan pembekuan bantuan luar negeri selama 90 hari sementara peninjauan terhadap program-program tersebut berlangsung.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pengecualian pada 29 Januari untuk bantuan kemanusiaan, termasuk “obat-obatan penyelamat nyawa, layanan medis, makanan, tempat tinggal, dan bantuan kebutuhan hidup, serta persediaan dan biaya administratif yang wajar sebagaimana diperlukan untuk menyampaikan bantuan tersebut.”

Ramaphosa mengatakan bahwa kecuali untuk Program Darurat Presiden untuk Bantuan AIDS, yang menyusun 17 persen dari program HIV/AIDS Afrika Selatan, tidak ada pendanaan signifikan lain yang diberikan oleh Amerika Serikat.

Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Peristiwa Aneh yang Dialami oleh Seorang Polisi : Kemunculan Sosok Hitam Misterius

EtIndonesia. Saat masih bertugas sebagai polisi, Kilgore (transliterasi-red) menerima panggilan laporan pencurian di sebuah rumah di pusat kota. Bersama rekannya, dia segera menuju TKP yang merupakan sebuah rumah besar dan indah.

Namun, sesampainya di sana, Kilgore langsung menyadari sesuatu yang aneh. Lampu di semua kamar di lantai atas berkedip-kedip tanpa henti, sesuatu yang tidak biasa dan cukup mencurigakan. Dengan perasaan waspada, dia dan rekannya mendekati pintu rumah dan mengetuknya.

Seorang wanita membuka pintu, dengan wajah terlihat jelas habis menangis. Riasannya sudah luntur, menandakan dia dalam kondisi emosional yang buruk. Kilgore pun bertanya mengenai apa sebenarnya yang terjadi. 

Wanita itu awalnya terdiam, lalu berkata: “Tuan, kalau saya menceritakan hal ini, saya khawatir Anda tidak akan mempercayainya…”

Kilgore meyakinkan wanita itu bahwa mereka akan menangani masalah ini dengan serius, tidak peduli seaneh apa pun kisahnya. Akhirnya, wanita itu mulai menceritakan pengalamannya.

Gangguan Aneh di Rumah

Sekitar dua minggu yang lalu, wanita itu terbangun di tengah malam karena mendengar suara keras. Dia mendengar jendela kamar tidur tertutup seperti dibanting.

Wanita itu yakin bahwa dia tidak pernah membuka jendela sebelumnya, jadi dia mengira ada seseorang yang masuk ke rumahnya. Dengan hati-hati, dia memeriksa seluruh ruangan, memastikan anak-anaknya masih tidur dan tidak ada tanda-tanda penyusup. Setelah tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, dia kembali tidur dan melupakan kejadian tersebut.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, rumahnya mulai mengalami kejadian aneh:

  • Suara ketukan misterius di tengah malam
  • Lampu di dalam rumah berkedip-kedip sendiri

Peristiwa ini membuatnya begitu ketakutan hingga akhirnya dia memutuskan untuk menelepon polisi.

Teror Dimulai: Kilgore dan Rekannya Mengalami Kejadian Aneh

Saat wanita itu masih berbicara, tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari lantai atas!

Kilgore langsung bertanya: “Apakah ada orang lain di dalam rumah ini?”

Wanita itu menggeleng, menjawab dengan suara gemetar: “Tidak, saya sendirian di sini saat ini.”

Kilgore segera meminta wanita itu tetap di lantai bawah untuk keselamatannya, sementara dia dan rekannya naik ke lantai atas guna menyelidiki sumber suara.

Saat mereka mendekati kamar tidur utama, sebuah lukisan tiba-tiba terlempar dari dinding!

Kilgore merasa tubuhnya merinding. Itu adalah kejadian paling menakutkan yang pernah dia alami. Seketika, di dalam benaknya, suara berulang kali bergema: “Keluar dari sini!”

Namun, Kilgore tahu bahwa tugas mereka adalah memastikan tidak ada penyusup di dalam rumah ini. Mereka tetap maju meskipun perasaan takut mulai merayapi.

Tiba-tiba, lampu di atas kepala rekannya meledak!

Mereka saling berpandangan, memastikan bahwa keduanya menyaksikan hal-hal aneh ini secara nyata.

Sosok Hitam di Kegelapan

Saat mereka sampai di depan pintu kamar yang menjadi sumber suara, Kilgore melihat cahaya lampu dari dalam yang terus berkedip-kedip. Dengan hati-hati, dia meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.

Begitu pintu terbuka, lampu di dalam ruangan langsung padam.

Mereka segera menyalakan senter dan menyapu ruangan dengan cahaya. Tapi, Tidak ada siapa pun di dalamnya.

Namun, tak lama kemudian, ruangan di sebelah mulai mengalami hal yang sama—lampunya berkedip-kedip tanpa henti!

Kilgore bergegas ke ruangan tersebut dan kembali tidak menemukan apa pun.

Mereka akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah dan memberi tahu wanita itu bahwa mereka akan memanggil unit lain untuk menyelidiki lebih lanjut.

Namun, ketika mereka hendak meminta bantuan di dalam mobil patroli, sesuatu terjadi yang membuat mereka terkejut.

Kilgore melihat sesosok bayangan hitam melintas di jendela salah satu kamar di lantai atas!

Dengan cepat, mereka menarik pistol dan berlari naik kembali ke lantai atas dengan penuh kewaspadaan.

Saat mereka membuka pintu kamar, rekannya tiba-tiba jatuh tersungkur ke lantai setelah terdorong oleh sesuatu dari belakang!

Kilgore segera menoleh ke lorong yang gelap gulita.

Di sana, terlihat sosok hitam berdiri, mengawasinya dalam diam.

Kilgore merasa jantungnya hampir berhenti berdetak. Dia mengarahkan senter ke sosok tersebut dan berteriak: “Keluar dari sini! Berhenti menakut-nakuti orang!”

Tiba-tiba, dia mendengar suara tawa aneh yang menggema di seluruh lorong, dan sosok hitam itu menghilang begitu saja.

Kesimpulan yang Tak Terjelaskan

Setelah kejadian tersebut, Kilgore membawa rekannya yang terluka ke rumah sakit. Rekannya mengalami patah tulang rusuk akibat dorongan keras, sehingga harus menjalani perawatan selama beberapa hari.

Selama bertahun-tahun berkarier sebagai polisi, Kilgore belum pernah mengalami peristiwa seaneh ini. Hingga kini, dia masih tidak bisa menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi malam itu. (jhn/yn)

Trump Pertimbangkan Perubahan di USAID: Apa yang Perlu Diketahui Sejauh Ini

Situs web lembaga tersebut ditutup menandakan masa depannya yang tidak pasti ketika Presiden Donald Trump tampaknya siap melakukan perubahan besar-besaran terhadap USAID. 

ETIndonesia. Presiden Donald Trump mempertimbangkan perombakan besar-besaran di U.S. Agency for International Development (USAID) atau Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat, lembaga pemerintah yang bertanggung jawab menyalurkan bantuan keuangan AS kepada negara-negara asing.

Trump telah lama mengutuk intervensi AS dalam urusan global, dan kepemimpinannya kini tampak akan mereformasi secara signifikan salah satu lembaga federal yang selama ini dikritik sebagai simbol globalisme.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa Trump akan mengintegrasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri AS, namun sejauh ini administrasi belum banyak mengungkapkan rencana presiden terkait hal ini.

Tanda-tanda dalam beberapa hari terakhir—seperti pemecatan ratusan kontraktor dan pegawai di USAID serta anak perusahaannya, dan penghapusan situs web USAID—menunjukkan adanya rencana restrukturisasi lembaga tersebut.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang perombakan USAID yang tengah berlangsung oleh Trump.


Apa Itu USAID?

Didirikan pada tahun 1961, USAID sebagian besar mengelola penyaluran bantuan luar negeri AS kepada negara-negara mitra.

Inisiatif lembaga ini meliputi respons kemanusiaan terhadap bencana alam di seluruh dunia, inisiatif kesehatan global, program iklim dan lingkungan, serta berbagai inisiatif lain yang berkaitan dengan ekonomi, pemerintahan, dan pendidikan.

Pada tahun 2023, tahun terbaru dengan data lengkap yang tersedia, USAID menyalurkan bantuan global sekitar US$36,8 miliar—peningkatan US$13,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, pemerintah AS secara keseluruhan menyalurkan bantuan sebesar US$72 miliar di seluruh dunia, sehingga kontribusi USAID mencapai sekitar setengah dari seluruh bantuan luar negeri AS.

Partai Republik menganggap USAID sebagai salah satu contoh terbaik pemborosan pemerintah, dengan banyak pihak mengkritiknya karena kurangnya transparansi dan pengawasan dalam pengeluaran anggaran hampir US$50 miliar.

Sementara itu, Partai Demokrat lebih mendukung lembaga ini, menganggapnya sebagai sumber bantuan yang menyelamatkan nyawa bagi mereka yang membutuhkan di seluruh dunia.

Tujuan internasional USAID menempatkannya sebagai institusi yang bertentangan langsung dengan tujuan kebijakan luar negeri Trump—yang menekankan prioritas kepentingan Amerika, serta efisiensi dan transparansi dalam pengeluaran pajak.


Apa yang Terjadi pada Lembaga Ini?

Meskipun belum ada pernyataan resmi, terdapat tanda-tanda peringatan yang mengancam lembaga ini.

Pada hari pertama masa jabatannya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan moratorium selama 90 hari untuk semua penyaluran bantuan luar negeri AS, guna melakukan evaluasi ulang apakah pembayaran-pembayaran tersebut sesuai dengan kepentingan AS.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, kemudian mengizinkan bantuan kemanusiaan tertentu untuk sementara waktu terus berlangsung.

Menurut seorang narasumber yang akrab dengan situasi tersebut kepada The Epoch Times, antara 800 hingga 900 kontraktor dari biro Kesehatan Global dan biro Bantuan Kemanusiaan USAID telah diberhentikan.

Pegawai lainnya juga telah diberhentikan, dengan administrasi menyatakan bahwa upaya dari pegawai-pegawai tersebut “dirancang untuk mengakali perintah eksekutif presiden.”

Pada 2 Februari, Trump menulis bahwa lembaga tersebut “telah dijalankan oleh sekelompok ORANG GILA RADIKAL dan kami akan mengeluarkan mereka… dan kemudian kami akan membuat keputusan.”

Selain itu, situs web lembaga tersebut telah dimatikan, sementara akun resmi USAID di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) juga telah dihapus.


Sekutu America First Kecam USAID

Partai Republik AS telah lama mengkritik USAID. Kini, sekutu-sekutu Trump dari gerakan America First tengah melakukan upaya khusus untuk membongkar lembaga tersebut.

“Elon Musk, pemilik SpaceX dan sekutu politik utama Trump, menulis di X: “USAID adalah organisasi kriminal. Sudah saatnya lembaga ini mati.”

Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, mengatakan dalam penampilannya di CNN bahwa 98 persen dari tenaga kerja lembaga ini telah menyumbang kepada mantan Wakil Presiden Kamala Harris atau kandidat sayap kiri lain pada tahun 2024.

Beberapa pihak, termasuk Senator AS Rand Paul menuding adanya hibah USAID kepada Institut Virologi Wuhan di Tiongkok , yang kini berada di pusat penyelidikan mengenai asal-usul pandemi COVID-19.

Ada pula yang berpendapat bahwa sebagian besar bantuan luar negeri AS merupakan pemborosan uang pembayar pajak dengan pengawasan yang terlalu minim.


Penggabungan dengan Departemen Luar Negeri?

Kini, banyak media melaporkan bahwa USAID sedang dalam jalur untuk diintegrasikan ke Departemen Luar Negeri AS, dengan kapasitas secara signifikan akan dikurangi.
Beberapa outlet memberitakan bahwa Trump merencanakan perintah eksekutif yang akan melakukan hal tersebut, namun Trump dan para sekutunya belum banyak mengungkapkan rincian spesifikasinya.

Para konservatif di Washington telah lama membahas gagasan untuk menggabungkan kedua organisasi ini, dengan ide tersebut juga disampaikan dalam Proyek 2025 dari Heritage Foundation.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Brian Mast tampaknya mengonfirmasi bahwa Trump cenderung menuju ke arah ini, dengan mengatakan pada wawancara di CBS pada 2 Februari bahwa USAID “kemungkinan akan digabungkan lebih dekat lagi di bawah pengawasan Sekretaris Rubio.”

Mast menyatakan bahwa ia secara pribadi bekerja dengan Rubio untuk memastikan adanya “komando dan kontrol yang tepat atas lembaga-lembaga ini.”

Ketua tersebut mengatakan bahwa ia akan mendukung penghapusan USAID sepenuhnya, tetapi menegaskan bahwa administrasi Trump belum membuat keputusan final mengenai bagaimana pelaksanaannya.

Oleh karena itu, rincian tentang bagaimana penggabungan ini nantinya akan terlihat masih harus ditentukan. Namun, diperkirakan bahwa baik jumlah bantuan yang disalurkan maupun jumlah pegawai USAID akan terdampak oleh perintah tersebut.


Tantangan  dari Demokrat

Para Demokrat, yang selama ini mendukung lembaga ini, telah menyatakan penolakan terhadap rencana yang dilaporkan milik Trump, dengan alasan bahwa perintah eksekutif tersebut akan melanggar hukum.

Meskipun USAID didirikan pada tahun 1961 melalui perintah eksekutif Presiden John F. Kennedy, lembaga ini telah diresmikan ke dalam undang-undang melalui Kongres—yang menimbulkan pertanyaan konstitusional apakah Trump perlu meminta tindakan dari Kongres untuk membubarkan lembaga tersebut.

“Trump telah membersihkan dan mengintimidasi pegawai USAID. Kini beredar rumor bahwa dia akan membubarkan USAID sebagai lembaga independen,” ujar Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer dalam sebuah posting pada 31 Januari di X.

Schumer mengatakan bahwa lembaga ini “didirikan berdasarkan hukum untuk meningkatkan keamanan nasional kita dan menyebarkan harapan.” Ia menambahkan bahwa membubarkan USAID akan “ilegal dan bertentangan dengan kepentingan nasional kita.”

Beberapa pihak juga mengacu pada persaingan yang terus berlangsung untuk dunia berkembang antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia, dengan berargumen bahwa penyaluran bantuan yang dikelola oleh USAID sebenarnya melayani kepentingan geopolitik AS.

Sumber : Theepochtimes.com 

Elon Musk :  Presiden Trump   Menyetujui Penutupan USAID

0

“Kami menghabiskan akhir pekan dengan memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah kayu,” kata Elon Musk.

ETIndonesia. Pejabat sedang menutup sebuah lembaga federal yang disebut Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan restu Presiden Donald Trump, ujar Elon Musk pada 3 Februari 2025. 

“Dia setuju bahwa kita harus menutupnya,” kata Musk selama sesi langsung di platform media sosial X, setelah mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Trump mengenai lembaga tersebut.

“Ternyata, ini bukan hanya sebuah apel dengan cacing di dalamnya,” kata Musk. “Apa yang kita miliki hanyalah sekumpulan cacing. Pada dasarnya, kamu harus menyingkirkan semuanya. Ini sudah di luar perbaikan.”

Musk menambahkan dalam sebuah postingan di X: “Kami menghabiskan akhir pekan dengan memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah kayu.”

Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan, yang berfokus pada pengetatan pengeluaran pemerintah dan peningkatan efisiensi. Dia telah menyumbang untuk kampanye Trump dan pernah tampil bersama presiden di berbagai acara.

USAID “telah dijalankan oleh sekelompok orang radikal yang gila,” kata Trump kepada wartawan pada Minggu malam. “Kami akan menyingkirkannya, dan kemudian kami akan membuat keputusan.”

USAID dan Gedung Putih belum segera menanggapi permintaan komentar.

Staf USAID juga diberitahukan pada  Senin untuk tidak memasuki markas lembaga di Washington, menurut sebuah pemberitahuan yang mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh pimpinan lembaga.

Situs web USAID tidak dapat diakses selama akhir pekan dan ratusan kontraktor  diberhentikan dalam beberapa hari terakhir, menurut seorang yang mengetahui perkembangan di lembaga tersebut kepada The Epoch Times.

Kepemimpinan baru di USAID sebelumnya telah menempatkan beberapa pejabat di lembaga tersebut dalam status cuti karena mereka diduga mencoba mencari cara untuk mengakali perintah Trump, menurut sebuah memorandum.

Presiden John F. Kennedy, melalui sebuah perintah eksekutif pada tahun 1961, mendirikan USAID sebagai lembaga independen untuk menyediakan bantuan luar negeri. Anggaran yang tersedia telah membengkak mencapai lebih dari 50 miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir. USAID memiliki lebih dari 10.000 pekerja, selain kontraktor, pada tahun fiskal 2023. Pekerja-pekerja tersebut ditempatkan di berbagai negara di seluruh dunia.

Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif dalam beberapa jam setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Januari yang membekukan bantuan luar negeri untuk memungkinkan analisis apakah komitmen yang ada sejalan dengan agendanya. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio sejak itu telah menguraikan beberapa pengecualian, termasuk untuk bantuan penyelamatan nyawa.

Rubio, dalam komentar publik pertamanya mengenai masalah ini, mengatakan pada hari Kamis bahwa program-program USAID sedang ditinjau untuk menghilangkan program-program yang tidak sesuai dengan kepentingan nasional AS, tetapi dia tidak mengatakan apapun tentang USAID sebagai sebuah lembaga.

Partai Demokrat mengatakan mereka menentang pembubaran USAID.

Menutup lembaga tersebut akan “ilegal dan bertentangan dengan kepentingan nasional kita,” tulis Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer (D-N.Y.) di X.

Jacob Burg dan The Associated Press turut menyumbang dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com

Panama Akan Bekerja Sama dengan AS, Keluar dari “Belt and Road Initiative”

0

EtIndonesia. Presiden Panama, Jose Raul Mulino, menyatakan bahwa Panama akan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan tidak akan memperpanjang kesepakatan “Belt and Road Initiative” (BRI) dengan Tiongkok. Dia juga mengisyaratkan kemungkinan mengakhiri perjanjian itu lebih awal.

Pada 2 Februari, Marco Rubio, yang baru saja menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, melakukan kunjungan pertamanya ke Panama. Dalam pertemuan dengan Mulino, Rubio menegaskan bahwa pengaruh Tiongkok yang semakin besar atas Terusan Panama merupakan ancaman, dan perlu segera diatasi.

Setelah pertemuan itu, Mulino menegaskan: “Panama adalah negara berdaulat, dan kedaulatan atas Terusan Panama tidak bisa diperdebatkan.”

Namun, dia juga menyatakan kesiapannya untuk meninjau kembali kekhawatiran AS mengenai kontrol atas terusan strategis tersebut.

“Kami akan mengkaji kemungkinan untuk mengakhiri perjanjian Belt and Road lebih awal,”   kata Mulino.

Mulino menambahkan bahwa pertemuannya dengan Rubio dapat membawa lebih banyak investasi dari AS ke Panama, dan bahwa negaranya akan lebih mengutamakan kerja sama ekonomi dengan AS dibandingkan dengan Tiongkok.

“Saya pikir kunjungan ini membuka peluang untuk membangun hubungan baru… dan semoga bisa meningkatkan investasi AS di Panama sebanyak mungkin,” ujar Mulino.

Terusan Panama: Kepentingan Strategis AS vs Pengaruh Tiongkok

Terusan Panama, yang dibangun oleh Amerika Serikat dan mulai beroperasi pada 1914, adalah jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.

Pada era Presiden Jimmy Carter, AS menyerahkan kendali Terusan Panama kepada Pemerintah Panama berdasarkan Perjanjian Torrijos-Carter 1977. Namun, dalam Traktat Netralitas Panama, disebutkan bahwa:

– Terusan harus tetap netral dan terbuka bagi semua kapal tanpa diskriminasi.

– Panama tidak boleh memberikan hak atau konsesi kepada negara lain yang dapat mengancam netralitas terusan.

– Jika netralitas terusan terancam, AS berhak mengambil tindakan untuk melindunginya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah meningkatkan pengaruhnya di Terusan Panama, termasuk dalam proyek infrastruktur dan operasional pelabuhan di kedua ujung terusan.

Donald Trump, selama masa kepresidenannya, berulang kali menyatakan keprihatinannya terhadap kontrol Tiongkok atas Terusan Panama. Dia bahkan menyatakan bahwa AS harus mempertimbangkan untuk mengambil kembali kendali atas terusan tersebut.

Pada 2023, sekelompok anggota parlemen AS dari Partai Republik mengajukan undang-undang untuk membeli kembali hak atas Terusan Panama dari Pemerintah Panama.

Rubio: AS Tidak Akan Biarkan Tiongkok Mengendalikan Terusan Panama

Selama kunjungannya ke Panama, Marco Rubio menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Tiongkok terus memperluas pengaruhnya atas terusan tersebut.

Di platform X (Twitter), Rubio menulis: “Amerika Serikat tidak akan, dan tidak boleh, membiarkan Tiongkok mempertahankan atau memperluas kontrolnya atas Terusan Panama.”

Menurut Departemen Luar Negeri AS, sekitar 72% dari kapal yang melewati Terusan Panama berasal dari atau menuju pelabuhan AS. Jika akses ke terusan terganggu, kapal-kapal ini harus menempuh rute lebih panjang hingga 8.000 mil dengan mengitari Amerika Selatan.

Terusan ini juga memiliki nilai strategis tinggi bagi militer AS, karena sering digunakan oleh Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS.

Panama Akan Meninjau Ulang Perjanjian dengan Perusahaan Tiongkok

Presiden Mulino juga mengungkapkan bahwa pemerintahnya akan meninjau kontrak yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Panama, termasuk kontrak 25 tahun yang ditandatangani pada 2021 yang memberikan hak pengelolaan pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama kepada Hutchison Whampoa, sebuah perusahaan asal Hong Kong.

“Kami harus menyelesaikan tinjauan hukum ini sebelum mengambil langkah selanjutnya,” ujar Mulino.

Hutchison Whampoa adalah salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, dengan 53 pelabuhan di 24 negara, termasuk di Inggris, Australia, dan Kanada.

Kerja Sama AS-Panama dalam Deportasi Imigran Ilegal

Dalam pertemuan dengan Rubio, Pemerintah Panama juga membahas kemungkinan memperluas kerja sama dalam deportasi imigran ilegal.

Pada Juli 2024, Panama menandatangani perjanjian dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk memfasilitasi deportasi imigran ilegal dari Venezuela, Kolombia, dan Ekuador yang transit melalui Panama.

Mulino menegaskan bahwa program deportasi ini dapat diperluas, tetapi biaya deportasi sepenuhnya harus ditanggung oleh AS.

“Ya, benar… kami bisa melakukannya, tetapi seluruh biayanya harus ditanggung oleh AS,” kata Mulino.

Kesimpulan: Panama Meninggalkan Tiongkok, Beralih ke AS

  1. Panama tidak akan memperpanjang perjanjian Belt and Road dengan Tiongkok, dan bahkan mempertimbangkan mengakhiri perjanjian lebih awal.
  2. AS menegaskan bahwa pengaruh Tiongkok atas Terusan Panama harus dikurangi, karena memiliki dampak strategis besar bagi Washington.
  3. Rubio menyatakan AS tidak akan membiarkan Tiongkok terus memperkuat kontrol atas Terusan Panama.
  4. Panama akan meninjau ulang kontrak-kontrak dengan perusahaan Tiongkok, termasuk Hutchison Whampoa yang mengoperasikan pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama.
  5. Kerja sama Panama-AS akan mencakup deportasi imigran ilegal yang transit melalui Panama, dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh AS.

Keputusan Panama untuk menjauh dari Tiongkok dan lebih dekat ke AS akan berdampak besar pada dinamika geopolitik di Amerika Latin dan stabilitas kontrol atas Terusan Panama. (jhn/yn)

Trump Wujudkan Ancaman Tarif, Pakar Analisis Dampaknya terhadap Tiongkok 

0

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mewujudkan ancaman tarifnya dengan secara resmi memerintahkan kenaikan tarif sebesar 25% terhadap barang-barang yang masuk ke AS dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% terhadap barang-barang dari Tiongkok, mulai 4 Februari 2025. Keputusan ini diambil untuk mengatasi masalah opioid fentanyl dan imigrasi ilegal. Banyak pihak kini menyoroti sejauh mana dampak kebijakan ini terhadap Tiongkok.

ETIndonesia. Pada 1 Februari, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% terhadap barang dari Tiongkok. 

Trump menyatakan bahwa kebijakan ini diambil berdasarkan International Emergency Economic Powers Act (Undang-Undang Kewenangan Ekonomi Darurat Internasional), dengan alasan bahwa imigrasi ilegal dan peredaran narkoba merupakan ancaman utama bagi AS.

Selama beberapa bulan terakhir, Trump berulang kali menyatakan niatnya untuk mengenakan tarif terhadap tiga negara tersebut dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna menekan imigrasi ilegal serta menghentikan aliran opioid sintetis fentanyl ke AS.

Trump juga baru-baru ini menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris. Menteri Pertahanan AS yang baru, Pete Hegseth, mengumumkan bahwa militer AS kini telah diberi wewenang untuk melakukan operasi khusus terhadap kartel tersebut.

Namun, baik Meksiko maupun Kanada telah menyatakan akan membalas kebijakan tarif AS. Sementara itu, pemerintah PKT menegaskan bahwa “perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang”.

Dampak terhadap Tiongkok

Pakar ekonomi AS, Huang Dawei, mengatakan bahwa sanksi yang diterapkan Trump menunjukkan sikap keras AS terhadap fentanyl yang masuk ke negaranya melalui Meksiko dan Kanada. 

Kebijakan ini juga bertujuan menghukum negara-negara tersebut atas imigrasi ilegal, di mana mayoritas imigran ilegal berasal dari Meksiko, tetapi ada juga yang berasal dari Tiongkok.

“Sebelumnya, Beijing telah beberapa kali menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memberantas penyelundupan, termasuk fentanyl. Namun, badan intelijen AS meyakini bahwa fentanyl bukan hanya hasil dari kegiatan pasar gelap, melainkan juga akibat produksi skala besar yang direstui secara diam-diam, bahkan didukung oleh pemerintah Beijing,” ujar Huang Dawei.  

Meskipun perdagangan fentanyl dilarang keras di dalam negeri Tiongkok, kontrol ekspornya sangat longgar.

Kolumnis Epoch Times, Wang He, menambahkan bahwa fentanyl telah menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahunnya di AS, dan Tiongkok adalah pemasok utama fentanyl ke negara itu. 

Menurutnya, pemerintah PKT tidak dapat menghindari tanggung jawabnya, karena ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa Beijing secara diam-diam mengizinkan bahkan mendukung penyebaran fentanyl untuk melemahkan AS.

Wang He: “Saat Trump menjabat sebelumnya, ia telah beberapa kali melakukan negosiasi dengan Tiongkok mengenai fentanyl. Kini, dengan kembali berkuasa, Trump sudah tahu bahwa Beijing selama ini hanya mempermainkannya. Jika Tiongkok tidak memenuhi tuntutan Trump kali ini, maka Trump pasti akan menerapkan tarif yang lebih berat.”

Data menunjukkan bahwa AS adalah negara konsumen narkoba terbesar di dunia, dengan 60% dari seluruh narkoba global mengalir ke AS. Pada 2022, sekitar 109.600 orang di AS meninggal karena overdosis narkoba.

Peran Kanada dalam Perdagangan Narkoba

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat Kanada telah lama mengklaim bahwa negaranya hanya memainkan peran kecil dalam rantai perdagangan narkoba, dibandingkan dengan Tiongkok sebagai pemasok bahan baku dan Meksiko sebagai produsen serta distributor utama. 

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kelompok kejahatan terorganisir internasional semakin sering memanfaatkan Kanada sebagai tempat produksi narkoba sebelum diekspor ke AS dan Eropa.

Polisi Kerajaan Kanada (Royal Canadian Mounted Police) mengonfirmasi bahwa ada sekitar 4.000 organisasi kriminal terorganisir di Kanada, dan sebagian besar di antaranya mendapatkan keuntungan dari perdagangan fentanyl.

Wang He: “Banyak orang mengira Trump akan langsung meluncurkan perang tarif begitu menjabat kembali. Namun, ketika pada hari pertama ia tidak mengambil tindakan, banyak yang merasa lega. Tapi ternyata, tidak lama setelah itu, pada 1 Februari, Trump langsung memulai perang tarif, mengejutkan banyak pihak.”

Menurut Wang He, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada adalah mitra dagang utama AS. Dengan menaikkan tarif terkait fentanyl, Trump menunjukkan bahwa ia tidak main-main—jika tuntutannya tidak dipenuhi, ia akan mengambil tindakan nyata.

Huang Dawei menambahkan bahwa tarif terhadap barang-barang Tiongkok bersifat progresif—dimulai dari 10% dan bisa meningkat hingga 60% jika Tiongkok tidak bekerja sama.

Huang Dawei: “Sekilas, tarif yang diberlakukan kali ini tampak lebih rendah dibandingkan putaran sebelumnya. Namun, ini adalah kesalahan dalam menilai situasi. Saat ini, ekonomi Tiongkok jauh lebih lemah dibandingkan dengan AS, dan daya tahan ekonominya terhadap tarif semakin rapuh. Bahkan tarif 10% saja dapat mempercepat relokasi pesanan manufaktur dari Tiongkok dan mendorong investor asing keluar dari negara tersebut.”

Huang juga menekankan bahwa sebelum tahun 2018, dunia menganggap Tiongkok sebagai pusat investasi yang menarik. Namun, kini banyak perusahaan yang menghindari risiko di pasar Tiongkok. Meskipun Beijing berusaha mengalihkan ekspornya ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin, ekonomi di wilayah tersebut sedang lesu, kondisi politiknya tidak stabil, dan margin keuntungannya terlalu kecil.

“Tiongkok berusaha membangun ekonomi berbasis perusahaan milik negara. Namun, jika dilihat dari perspektif sejarah dan prinsip ekonomi, langkah ini pasti akan gagal. Oleh karena itu, meskipun nasionalisme di dalam negeri Tiongkok sedang tinggi, respons perdagangan Tiongkok terhadap tarif AS kemungkinan besar hanya akan terdengar keras tetapi memiliki dampak yang kecil,” katanya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Menlu Rubio Kunjungi Panama, Presiden Panama Sebut Tak Akan Perbarui Belt and Road Initiative

0

Pada Sabtu lalu (1 Februari), Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama untuk memulai serangkaian kunjungan ke beberapa negara di Amerika Selatan. Sebelumnya, Presiden Trump pernah berencana untuk merebut kembali kendali atas Kanal Panama, yang membuat kunjungan Rubio menjadi perhatian besar

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama pada  Sabtu lalu untuk melakukan kunjungan luar negeri pertama sejak menjabat.

Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martinez-Acha, menyambut Rubio di Istana Las Garzas (Palacio De Las Garzas). Keduanya berjabat tangan dan saling berbincang.

Kemudian, Rubio dan Presiden Panama, Jose Raul Mulino, serta pejabat lainnya mengadakan pertemuan mengenai isu-isu imigrasi, perdagangan, dan cara-cara mengatasi ancaman infiltrasi PKT.

Setelah pertemuan dengan Rubio, Presiden Mulino menyatakan bahwa terkait dengan kekhawatiran AS mengenai perusahaan Tiongkok yang mengoperasikan dua pelabuhan di Kanal Panama, lembaga audit Panama telah memulai penyelidikan audit dan negara tersebut akan mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan hasil audit tersebut.

Pada hari itu, Mulino juga mengumumkan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) terkait Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang ditandatangani dengan PKT pada tahun 2017, tidak akan diperpanjang.

Presiden Panama, Mulino: “Pemerintah kami tidak akan memperbarui Memorandum of Understanding terkait Belt and Road yang ditandatangani pada tahun 2017.”

Setelah kunjungannya ke Panama, Rubio akan melanjutkan perjalanan ke El Salvador, Kosta Rika, Guatemala, dan Republik Dominika. Koordinasi dengan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan untuk menghentikan imigrasi ilegal juga menjadi fokus utama dalam kunjungan Rubio kali ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

200 Gempa dalam 48 Jam, Destinasi Wisata Santorini di Yunani Perintahkan Penangguhan Kelas Belajar di Sekolah

0

Selama dua hari terakhir, pulau wisata terkenal di Yunani, Santorini, mengalami lebih dari 200 gempa kecil, yang menyebabkan otoritas pertahanan sipil Yunani mengeluarkan perintah penutupan semua sekolah dari Sabtu  (1 Februari) malam hingga Minggu (2 Februari) malam. 

ETIndonesia. Dalam 48 jam terakhir, sekitar 200 gempa tercatat di sekitar pulau dan perairan sekitarnya. Gempa terbesar terjadi pada 2 Februari 2025 sore, dengan magnitudo 4,6, berpusat di antara Santorini dan Pulau Amorgos.

Karena aktivitas seismik yang terus berlanjut, otoritas pertahanan sipil Yunani memerintahkan penutupan sekolah sejak malam 1 Februari hingga 2 Februari, serta mendirikan tenda-tenda darurat bagi tim penyelamat yang dikerahkan ke lokasi.

Pemerintah Yunani juga mengimbau warga untuk menghindari ruang tertutup dan pertemuan besar, serta menjauhi pelabuhan tertentu di Santorini, bangunan tua yang berisiko runtuh, dan mengosongkan air dari kolam renang. Selain itu, warga juga disarankan mengungsi ke daerah perbukitan di pedalaman jika terjadi gempa besar.

Sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Yunani, Santorini hanya memiliki 15.500 penduduk, tetapi pada tahun 2023 jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 3,4 juta orang, yang memicu kekhawatiran akan dampak overtourism atau pariwisata berlebihan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

9,5 Juta Orang Terinfeksi Flu di Jepang! Dokter Ungkap “Fenomena Tidak Lazim”: Flu Tipe B Dikhawatirkan Akan Merajalela

EtIndonesia. Aktris terkenal Barbie Hsu meninggal dunia di Jepang akibat komplikasi pneumonia setelah terinfeksi flu. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran publik mengenai seberapa parah wabah flu di Jepang. Menurut laporan media Jepang, jumlah kasus flu yang terkonfirmasi musim ini telah melebihi 9,5 juta, meskipun saat ini puncak wabah telah berlalu dan jumlah kasus baru mulai menurun.

Namun, dokter di Jepang mengungkap bahwa terjadi “fenomena tidak lazim”, di mana jumlah pasien dengan kondisi berat meningkat secara signifikan, menyebabkan unit perawatan intensif (ICU) penuh sesak. Selain itu, para dokter juga memperingatkan bahwa di masa mendatang, flu tipe B bisa menggantikan flu tipe A sebagai jenis flu yang lebih dominan di Jepang.

Lebih dari 9,5 Juta Orang Terinfeksi Flu, Puncak Kasus Terjadi pada Akhir 2024

Menurut laporan dari NHK, MBC South Japan Broadcasting, dan Kyodo News, sejak 2 September 2024 hingga sekarang, jumlah total kasus flu di Jepang telah mencapai lebih dari 9,52 juta kasus. Pada minggu terakhir tahun lalu, jumlah kasus baru mencapai 317.812, angka tertinggi sejak data mulai dikumpulkan pada tahun 1999.

Di antara sekitar 5.000 fasilitas medis yang ditunjuk di seluruh Jepang, rata-rata 64,39 pasien baru dilaporkan per rumah sakit, dua kali lipat dari ambang batas peringatan yaitu 30 pasien.

Namun, menurut Institut Nasional Penyakit Menular Jepang, per 26 Januari 2025, jumlah rata-rata pasien yang dilaporkan oleh rumah sakit telah turun menjadi 11,6 pasien per fasilitas medis. Pada minggu itu, jumlah kasus baru turun menjadi 54.594, menandakan penurunan drastis dari puncaknya di akhir tahun lalu.

Fenomena Tidak Lazim di Rumah Sakit Kagoshima: Lonjakan Pasien dengan Kondisi Berat

Di Rumah Sakit Universitas Kagoshima, Kepala Unit Gawat Darurat dan Perawatan Intensif, dr. Takihana Yasuyuki, mengungkapkan bahwa pada akhir Januari, terjadi lonjakan jumlah pasien flu dengan kondisi berat. Dia menyebut bahwa situasi ini bahkan lebih buruk dibandingkan dengan puncak wabah flu pada tahun-tahun sebelumnya.

Dr. Takihana menyatakan bahwa rumah sakitnya memiliki 14 tempat tidur ICU untuk pasien dalam kondisi kritis, tetapi tahun ini semuanya terisi penuh, bahkan terjadi kekurangan tempat tidur ICU pada beberapa kesempatan.

Sebagai perbandingan, pada musim flu sebelumnya, rumah sakit ini menangani 25 pasien yang mengalami komplikasi pneumonia atau komplikasi serius lainnya akibat flu. Namun, pada musim ini, jumlah pasien dengan kondisi tersebut melonjak menjadi 72 orang.

Pasien Kondisi Berat: Paru-paru Hampir Tidak Berfungsi Saat Tiba di Rumah Sakit

Dr. Takihana juga mengisahkan kasus seorang wanita berusia 50-an, yang awalnya tidak memiliki riwayat penyakit serius. Pada pertengahan Januari, wanita ini mengalami demam dan memilih untuk beristirahat di rumah.

Namun, dalam waktu singkat, kondisi kesehatannya memburuk drastis hingga mengalami pneumonia berat. Saat dilarikan ke rumah sakit, fungsi paru-parunya hampir sepenuhnya hilang, sehingga harus segera dipasang ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) untuk mendukung pernapasannya.

Rumah Sakit di Tokyo Masih Menghadapi Krisis Tempat Tidur

Meskipun wabah flu di Jepang mulai mereda, rumah sakit di Tokyo masih menghadapi krisis kekurangan ranjang pasien.

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain:

  • Masih banyaknya pasien dari daerah jauh yang mencari perawatan darurat di Tokyo.
  • Terjadinya infeksi nosokomial (infeksi di dalam rumah sakit), yang menyulitkan rumah sakit untuk menerima pasien baru.
  • Lonjakan pasien dengan penyakit selain flu, yang semakin memperburuk ranjang tidur pasien.

Sebagai contoh, Rumah Sakit Minamitama di Hachioji, Tokyo, sejak pertengahan Januari telah menangani pasien gawat darurat dari prefektur Yamanashi, Kanagawa, dan pusat kota Tokyo. Namun, pada 23 Januari, rumah sakit ini mencapai kapasitas penuh, memaksa mereka untuk menutup layanan gawat darurat sementara waktu.

Dr. Seki Hiroshi, Wakil Direktur Rumah Sakit Minamitama, menyatakan bahwa meskipun puncak wabah flu telah berlalu, banyak pasien yang masih dalam tahap pemulihan belum bisa keluar dari rumah sakit. Ia memperkirakan bahwa krisis kekurangan ranjang pasien akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. (jhn/yn)

DeepSeek Picu Alarm! KTT AI Prancis Jadi Arena Persaingan Teknologi dan Diplomasi

0

ETIndonesia. Perusahaan rintisan Tiongkok, DeepSeek, baru-baru ini merilis model kecerdasan buatan (AI) yang dengan cepat meroket ke popularitas global. Hal ini dianggap sebagai peringatan serius bagi Eropa.  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Artificial Intelligence (AI) di Prancis yang akan berlangsung pada 10 Februari menjadi momen yang sangat krusial. 

Menteri Delegasi untuk AI dan Teknologi Digital Clara Chappaz, menyatakan bahwa teknologi kini lebih politis dari sebelumnya. Salah satu tujuan utama KTT ini adalah diplomasi, menjadikannya arena persaingan antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa, sekaligus peluang bagi Eropa untuk kembali memperkuat perkembangan AI-nya.

Pada pertengahan Januari, Chappaz telah mengumumkan bahwa beberapa tokoh besar di industri teknologi akan hadir, termasuk CEO OpenAI Sam Altman, CEO Anthropic Dario Amodei, serta pendiri startup AI Prancis, Mistral AI, Arthur Mensch.

Selain itu, perusahaan Jerman Aleph Alpha, Accenture yang mendapat pujian dari CEO Nvidia Jensen Huang, Mozilla dari Amerika Serikat, serta aplikasi pesan terenkripsi Signal juga telah memastikan kehadiran eksekutif mereka dalam pertemuan ini.

Menurut laporan dari Central News Agency, DeepSeek yang baru saja diluncurkan tidak hanya mendominasi jumlah unduhan secara global, tetapi juga menarik perhatian para pengembang dengan model AI open-source mereka. Hal ini memberikan dampak besar bagi perusahaan seperti OpenAI yang fokus pada model tertutup.

Yang membuat industri teknologi khawatir adalah klaim DeepSeek bahwa pengembangan model terbaru mereka, R1, dilakukan dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan investasi besar yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan AI besar. Mereka menggunakan chip yang lebih murah dan berdaya rendah.

 Sebelumnya, kandidat Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengkritik DeepSeek karena diduga mencuri teknologi dari Amerika Serikat. 

“Jika teknologi itu hasil curian, tentu biayanya lebih murah,” katanya. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah larangan teknologi yang diberlakukan AS terhadap Tiongkok justru berdampak sebaliknya.

Namun demikian, ledakan popularitas DeepSeek juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan siber, propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT), serta penyebaran disinformasi. Otoritas Perlindungan Data Prancis, CNIL (Commission Nationale de l’Informatique et des Libertés), mengumumkan bahwa mereka akan meminta klarifikasi dari DeepSeek mengenai cara kerja chatbot AI mereka serta langkah-langkah perlindungan data yang diterapkan.

Di tengah gejolak besar dalam dunia teknologi global, KTT AI Action Summit akan digelar pada 10–11 Februari di Paris, dengan serangkaian acara pendukung yang dimulai sejak 8 Februari. Clara Chappaz, sebagai Menteri Digital Prancis untuk AI, mengumumkan bahwa KTT ini bertujuan untuk membangkitkan kembali AI di Eropa serta menyusun strategi dan arah kebijakan AI di kawasan tersebut.

Chappaz menjelaskan kepada situs berita ekonomi Prancis, Maddyness, bahwa KTT ini memiliki tiga tujuan utama: sosial dan budaya, ekonomi, serta diplomasi.

Dari segi sosial dan budaya, KTT ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan tantangan AI. 

“Hampir separuh warga Prancis masih skeptis terhadap AI. KTT ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bagaimana AI dapat berkontribusi bagi kehidupan dan masyarakat,” kata Chappaz.

Dalam aspek ekonomi, sekitar 3.000 perwakilan perusahaan teknologi, peneliti, pemimpin politik, dan pengambil keputusan akan berkumpul untuk membahas strategi penerapan AI, dampaknya terhadap ekonomi, serta peluang kerja sama.

Tujuan terakhir adalah diplomasi. Prancis ingin menjadikan KTT ini sebagai pusat perhatian dunia dalam diskusi mengenai AI, meskipun hanya untuk beberapa hari. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menjadi tuan rumah bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, yang dipilih sebagai mitra strategis dalam konferensi ini.

Chappaz menekankan bahwa KTT ini juga merupakan acara diplomatik. “Teknologi kini lebih politis dari sebelumnya, dan waktu penyelenggaraan KTT ini sangat krusial.” Memang, tahun 2025 baru saja dimulai, tetapi sudah terjadi berbagai perkembangan besar dalam AI, termasuk pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai rencana investasi AI senilai 500 miliar dolar AS, serta munculnya DeepSeek yang menawarkan alternatif murah dan berpotensi menjadi pesaing utama ChatGPT.

“Semua ini menunjukkan bahwa perlombaan AI baru saja dimulai. Kita tidak boleh pasrah pada keadaan. Segalanya masih mungkin terjadi. KTT ini akan menjadi peristiwa diplomatik besar, di mana keputusan penting akan diambil,” ujar Chappaz. 

Dia juga menambahkan bahwa konferensi ini akan memberikan suara alternatif selain Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kemungkinan akan menghasilkan “Piagam Pembangunan Berkelanjutan AI Global” di akhir acara.

Lonjakan popularitas DeepSeek dianggap sebagai peringatan bagi Eropa, menunjukkan bahwa dengan sumber daya terbatas, tetap mungkin untuk mencapai inovasi. 

Asma Mhalla, pakar hubungan antara teknologi dan geopolitik di Sciences Po Paris, mengatakan kepada surat kabar Le Monde bahwa ini adalah pelajaran berharga bagi Eropa. “Eropa sebenarnya bisa mencapai hal yang sama.”

Di sisi lain, DeepSeek juga memberikan harapan baru bagi komunitas AI Eropa. Model mereka yang berbasis open-source dan dapat direplikasi menarik minat besar dari para pengembang. 

Mantan CEO Google, Eric Schmidt, dalam wawancaranya dengan The Washington Post, menyebutkan bahwa keseimbangan kekuatan dalam AI kini mengikuti dua poros utama: Amerika Serikat–Tiongkok serta model open-source versus model tertutup.

Namun, jurnalis teknologi Alexandre Piquard dalam kolomnya di Le Monde menyoroti bahwa meskipun DeepSeek mempromosikan keterbukaan, hal itu tidak menjamin etika AI. Bahkan para pendukung open-source pun menyatakan bahwa model DeepSeek sebenarnya tidak sepenuhnya terbuka, karena mereka tidak mengungkapkan data pelatihan yang digunakan. Ini menimbulkan potensi pelanggaran hak cipta. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Barbie Hsu, Pameran Shan Cai di Drama ‘Meteor Garden’ Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun karena Penyakit Pneumonia

0

ETIndonesia. TAIPEI, Taiwan—Barbie Hsu, seorang aktris Taiwan yang membintangi drama TV populer Meteor Garden yang pernah mengguncang Asia, meninggal dunia setelah menderita pneumonia akibat komplikasi flu. Ia berusia 48 tahun.

Hsu, yang lebih dikenal sebagai “Da S” yang berarti “Big S,” tertular flu saat berlibur ke Jepang bersama keluarganya selama Tahun Baru Imlek, menurut adiknya, Dee Hsu, yang juga merupakan host TV terkenal. Dee Hsu mengatakan bahwa pneumonia yang diderita kakaknya merupakan komplikasi dari flu.

“Saya bersyukur dalam hidup ini bisa menjadi adiknya, saling menjaga dan menjadi teman satu sama lain. Saya akan selamanya berterima kasih padanya dan merindukannya!” kata Dee Hsu dalam sebuah pernyataan pada Senin, tanpa menyebutkan secara spesifik tempat dan waktu kematian kakaknya.

Berita tentang kematian mendadak Barbie Hsu mengejutkan banyak orang di Taiwan dan Tiongkok serta Asia Tenggara, di mana banyak penggemarnya telah mengikuti perjalanan kariernya sejak awal. Di Tiongkok, kabar meninggalnya Hsu menjadi trending di platform media sosial Weibo.

Hsu pertama kali terjun ke industri hiburan saat masih remaja dengan membentuk grup musik pop bernama S.O.S. bersama adiknya, Dee Hsu, yang dikenal sebagai “Xiao S” atau “Small S.” Mereka kemudian beralih ke dunia pertelevisian sebagai pembawa acara dan mendapatkan banyak penggemar muda.

Pada tahun 2001, Meteor Garden membuat nama Barbie Hsu dikenal luas di banyak rumah tangga di Asia. Ia berperan sebagai pemeran utama wanita dalam drama romansa tersebut, yang juga dibintangi oleh boyband F4.

Setelah meraih popularitas besar, ia terus mengembangkan kariernya di dunia hiburan melalui berbagai drama TV, film, dan acara bincang-bincang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan pribadinya juga menjadi sorotan media, terutama perceraiannya dengan pengusaha asal Tiongkok, Wang Xiaofei. Perseteruannya dengan Wang, pertukaran komentar panas di media sosial setelah perceraian mereka pada 2021, serta berbagai gugatan hukum mereka sering menjadi berita utama.

Hsu kemudian menikah dengan musisi Korea, Koo Jun-yup, yang juga dikenal sebagai “DJ Koo.”

Selain berkecimpung di dunia hiburan, Hsu juga dikenal sebagai aktivis hak-hak hewan dan bekerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk PETA.

“Barbie adalah salah satu bintang pertama dan terbesar yang mendukung PETA,” kata wakil presiden senior organisasi tersebut, Jason Baker, dalam sebuah pernyataan. “Ia berulang kali berbicara untuk membela hak-hak hewan, secara langsung mendesak berbagai merek untuk berhenti menjual produk berbahan bulu.”

Hsu meninggalkan suaminya, Koo Jun-yup, serta dua anak yang merupakan buah hatinya dengan Wang Xiaofei.

Sumber : The Associated Press

BUMN Tiongkok Memperlakukan Warga Negara Tiongkok lebih Buruk daripada Penipu Myanmar

0

oleh Yuan Dan

Baru-baru ini, insiden penculikan dan pemerasan yang menimpa aktor Tiongkok Wang Xing terus menjadi pembicaraan warga Tiongkok. Semakin banyak warga sipil Tiongkok mulai mengalihkan fokus perhatian mereka dari komplek penipuan elektronik di Myanmar ke titik lemah Partai Komunis Tiongkok. Namun sejumlah uneg-uneg dan pertanyaan kunci para netizen sejauh ini belum mendapatkan tanggapan resmi.

Pertanyaan 1: Mengapa transfer dana yang dilakukan banyak warga sipil ke anggota keluarga, klien, atau teman, dananya dibekukan oleh bank dengan alasan “takut sebagai dana penipuan”. Sementara aliran dana untuk penipu justru tidak terhalang? Transfer dana ribuan saja diperiksa sangat teliti, tahu di mana dana itu dimasukkan, tetapi transfer dana jutaan malah katanya “tidak terlacak”, Aneh bukan?

Pertanyaan 2: Semua panggilan telepon dan informasi Internet di Tiongkok daratan dipantau secara ketat oleh Biro Keamanan Nasional dan Biro Keamanan Publik, tetapi mengapa panggilan telepon penipuan malah “tidak terpantau, bagaimana mencegahnya?” kata mereka.

Pertanyaan 3: WeChat, ponsel, kartu bank, Alipay…sekalipun mau akses internet, semuanya memerlukan registrasi dengan nama asli. Nah, mengapa penipu tidak memerlukan registrasi nama asli? Mengapa penipu bisa tahu nama asli korban? Mengapa penipu bisa berbohong, berbuat jahat di mana-mana? Sementara kita warga sipil malah terkena sanksi, peringatan, dan dipantau lokasi keberadaan, bahkan ditipu jika mengutarakan pendapat yang tidak sama dengan pemerintah? 

Pertanyaan 4: Semua jaringan, telekomunikasi, dan platform negara-negara Barat dapat diblokir sepenuhnya di Tiongkok daratan. Padahal kelompok penipuan di Myanmar itu menggunakan jaringan dan sinyal dari perusahaan telekomunikasi Tiongkok seperti China Telecom, China Unicom, dan China Mobile untuk menipu warga negara Tiongkok. Ketiga operator utama ini beserta departemen keamanan mereka yang berkemampuan besar dalam hal blokir memblokir, malah tidak berdaya memblokir sinyal mereka sendiri?

Keempat pertanyaan di atas sebenarnya mengungkap satu fakta, yakni PKT yang jelas-jelas mampu mencegah Myawaddy di Myanmar, dan situs penipuan online lainnya melakukan penipuan terhadap warga sipil Tiongkok melalui perusahaan pusatnya, perusahaan milik negara, atau lewat institusi keuangan. Namun mereka tidak bertindak apa pun, bahkan berpura-pura tidak berdaya.

Baru-baru ini, sebuah artikel di media Tiongkok daratan menyebutkan bahwa “Thailand sebenarnya memiliki sarana untuk menindak Myawaddy” dengan alasan “listrik dan koneksi jaringan Myawaddy semuanya dipasok oleh Thailand. Jika itu diputus, pasti dapat langsung menghambat operasi penipuan siber di komplek-komplek Myawaddy”. 

Pertama, seorang informan mengungkapkan bahwa komplek penipuan siber di Myanmar tidak hanya bercokol di daerah Myawaddy. Meskipun pasokan listrik Myawaddy berasal dari Thailand, tetapi jaringan komunikasi dan listrik di lebih banyak komplek seperti Negara Bagian Wa dan Kokang di Myanmar utara malah sebagian besarnya bergantung pada pasokan dari Tiongkok. 

Kedua, menurut media di atas, jika Thailand mampu menindak Myawaddy, jadi bukankah pemadaman sinyal Internet dan listrik yang dilakukan PKT juga dapat berdampak sama dalam menindak dan mengekang operasi penipuan di Myanmar yang semakin meluas?

Faktanya, pada  Agustus 2023, media Tiongkok daratan berfokus pada penipuan daring di Myanmar utara melalui artikelnya yang berjudul “Di Balik Penipuan Internet di Myanmar Utara: Ruang Penahanan Ilegal, Empat Keluarga Besar, dan Kolonel Militer yang Memiliki Saham di Kelompok Penipuan” menunjukkan bahwa “mematikan aliran listrik, saluran Internet sampai batas tertentu mampu memerangi penipuan online”. 

Dari artikel berjudul “Mengapa Tiongkok tidak memutus saluran internet dan listrik di daerah penipuan di Myanmar utara untuk memecahkan masalah dari akarnya?”. Tidak sulit untuk melihat dari judul artikel bahwa Partai Komunis Tiongkok sepenuhnya mampu memutus internet dan pasokan listrik ke komplek-komplek penipuan elektronik. 

Tetapi “kenapa tidak dilakukan”? Alasan yang diberikan adalah bahwa hal ini akan “berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat biasa di Myanmar dan merusak kepercayaan dan kerja sama antara kedua negara”.

Belum tentu alasan yang digunakan PKT bahwa akan “berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat biasa di Myanmar ….” itu terjadi akibat Tiongkok menghentikan pasokan, mengingat di wilayah yang kacau seperti Myanmar, di mana berbagai kekuatan lokal berjuang demi kepentingan mereka sendiri, apakah warga sipil Myanmar biasa memiliki kebebasan untuk menggunakan internet dan listrik, masih menjadi pertanyaan? “Kalau pun itu dilakukan, belum tentu bisa mengenai sasaran”, alasan PKT.

Jika kita bayangkan dengan rumah-rumah di Tiongkok yang menolak untuk dijual, dibongkar atau direlokasi, sampai pemerintah setempat melakukan pemutusan air bersih, listrik, gas, internet, bahkan menutup jalan aksesnya, apakah tidak mengenai sasaran? Bukankah meteran penggunaan air bersih, meteran pemakaian listrik, meteran gas, broadband Internet penduduk Tiongkok juga dikendalikan dari jarak jauh oleh pemerintah, dan tidak ada yang tidak “tepat sasaran”? Masalahnya cuma mau atau tidak. 

Mengingat banyaknya warga sipil Tiongkok di berbagai tempat yang melaporkan kejadian mengenai kelainan meteran yang menunjukkan lonjakan atas penggunaan listrik, air atau gas rumah tangga dalam 2 tahun terakhir. Akhirnya ada orang yang merangkum kejadian janggal ini sebagai “3 ciri khas dan inovasi BUMN Tiongkok”:

 1. “Meteran baru dari perusahaan gas yang kini berputar lebih cepat merupakan langkah kemajuan revolusioner perusahaan gas dalam menyusul perusahaan KA berkecepatan tinggi Tiongkok dalam meningkatkan laju kecepatan KA berkecepatan tinggi”. 

2. “Meteran baru dari perusahaan pemasok air bersih ternyata memiliki tingkat kesadaran yang tinggi …. ia terus berputar meskipun tidak ada air bersih yang mengalir”. 

3. “Kapasitas penggunaan listrik oleh konsumen di negara ini (Tiongkok) ternyata lebih besar daripada kapasitas yang dihasilkan oleh pembangkitnya, hal tersebut pembuktian bahwa hukum kekekalan energi ini ternyata sudah bertahun-tahun menipu orang dunia”. 

Belum lagi termasuk hal-hal mengejutkan, seperti 3 perusahaan minyak menciptakan standar pengukuran “800 ml = 1 liter”, dan “kamera pemantau di gerbang tol mencatat kendaraan angkutan yang kosong wajib membayar denda karena kelebihan muatan”. 

Hal ini lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa di mana pun perusahaan milik negara dan perusahaan milik Partai Komunis Tiongkok berada, di sana pasti ada terobosan yang mengejutkan. Dengan kata lain, selama perusahaan-perusahaan ini berani “menunjukkan taring”, pendapatan mereka niscaya akan memecahkan rekor. 

Sedangkan untuk operator telekomunikasi Partai Komunis Tiongkok, artikel di atas yang mencari-cari alasan sebagai tanggapan juga berpendapat, bahwa sangat sulit dalam praktiknya untuk “mengunci nomor-nomor penipuan terlebih dahulu dan memblokir nomor-nomor penipuan tersebut sebelum mereka melakukan panggilan”. 

Namun ini jelas tidak benar. Misalnya, selama epidemi, ponsel semua deposan bank desa di Henan tiba-tiba diberi kode warna merah yang berarti bahwa yang bersangkutan wajib menjalankan isolasi mandiri, tidak boleh keluar rumah. Pertanyaannya adalah, bagaimana perusahaan telekomunikasi itu tahu bahwa nasabah tersebut akan keluar rumah dan menarik uang dari bank itu? Siapa yang memberi mereka kekuasaan untuk mengurung orang biasa yang tidak terinfeksi virus? 

Faktanya, bukan cuma nasabah bank, pembeli rumah yang pembangunannya terbengkalai, pekerja migran yang menuntut upah, dan pemohon petisi lainnya yang cuma curhat lewat telepon genggam, mengeluh tidak punya tempat untuk mengajukan banding pada dasarnya dijadikan objek yang dianggap mengancam stabilitas nasional, sehingga mengalami pemutusan sinyal HP, putus kontak dengan pihak luar. 

Terlebih lagi, Biro Keamanan Publik Tiongkok telah lama mengetahui bahwa nomor telepon seluler calon korban penipuan itu dijual kepada kelompok penipuan di Myanmar oleh anggota staf internal dari operator tertentu. 

Jika itu dilakukan oleh orang mereka sendiri, bagaimana mungkin mereka tidak bisa menemukan keberadaan penipu dan korbannya? Karena, membuat seorang warga “tidak bisa bergerak” itu saja bukan masalah yang sulit bagi otoritas, bagaimana mungkin memutus jaringan internet dan saluran listrik ke komplek penipuan elektronik itu malah dibilang sulit.

Satu-satunya orang yang mampu menghentikan tindak penipuan namun tidak melakukan apa pun adalah kaki tangan atau atasan dari para penipu itu. Jika PKT dapat secara terbuka meraup uang rakyat melalui meteran air, listrik, dan gas, lalu lintas data telepon seluler, dan tagihan telepon, apakah ia tidak bisa berkolusi dengan para penipu di Myanmar dan tempat-tempat lainnya untuk menipu rakyat Tiongkok? Yang terang-terangan saja berani, apa yang sembunyi-sembunyi ditakuti? 

Adapun pemerasan tenaga kerja, perdagangan manusia, pengambilan organ secara hidup-hidup, bukankah kasus-kasus seperti ini sudah cukup banyak terjadi di wilayah kekuasaan PKT? Semua bisnis ini adalah rantai industri hitam yang diterapkan dan diarahkan secara pribadi oleh Partai Komunis Tiongkok.

Beberapa netizen secara akurat menemukan bahwa komplek penipuan di Myanmar menggunakan listrik, jaringan internet yang dipasok dari Tiongkok daratan, menggunakan kartu telepon dari Tiongkok daratan, mata uang yang beredar di komplek tersebut adalah RMB, dan perusahaan pengiriman ekspres di komplek tersebut adalah China Post. 

Gadis-gadis yang bekerja di kasino, kelab malam, dan sauna di komplek juga berasal dari Tiongkok daratan”. Hal ini menunjukkan bahwa para penipu, pedagang manusia, penjahat, dan algojonya adalah Partai Komunis Tiongkok yang beroperasi secara kolektif di wilayah lain. 

Sumber daya di daratan yang dikuasai oleh Partai Komunis Tiongkok kini semuanya digunakan di Myanmar. Bisa dibayangkan bahwa pihak yang paling diuntungkan dari sumber daya ini adalah Partai Komunis Tiongkok.

“Provinsi Jilin memberikan 8 juta kartu telepon tanpa perlu registrasi nama asli secara cuma-cuma kepada Myawaddy, Myanmar”. Bea Cukai Kunming menyita “lebih dari 11.500 kartu SIM yang tidak dideklarasikan, … dianggap sebagai alat penting untuk kejahatan penipuan telekomunikasi”. 

“Ada wilayah yang bahkan memberikan Myanmar jutaan kartu telepon yang tidak perlu registrasi dengan nama asli”. Ini semua adalah informasi yang telah ditemukan dan dipublikasikan oleh Kementerian Keamanan Nasional Tiongkok beberapa tahun yang lalu. 

Pada waktu itu, PKT masih membantah rumor tersebut, tetapi sekarang menolak mengakuinya malahan ingin menyalahkan pihak Thailand. Jika PKT tidak kehabisan argumen dan tidak punya cara untuk menyangkalnya, PKT jelas tidak mau berinisiatif untuk menunjukkan watak aslinya yang gangster dan bajingan.

Sudah ada orang dalam di luar negeri yang mengungkapkan bahwa di mana pun komplek penipuan elektronik berada, industri besar itu semuanya dikendalikan langsung oleh Partai Komunis Tiongkok. Hampir semua komplek penipuan di Asia Tenggara memiliki bayang-bayang Kementerian Keamanan Nasional Tiongkok di belakangnya. Para investor di komplek itu pada dasarnya adalah BUMN Partai Komunis Tiongkok, dan para bos di balik layar juga adalah presiden kantor perdagangan Tiongkok untuk Myanmar. Peran yang mereka mainkan pada akhirnya adalah menjadi “sarung tangan” Partai Komunis Tiongkok. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa PKT adalah bos tertinggi yang sesungguhnya.

Pada  November tahun lalu, media resmi Tiongkok melaporkan bahwa polisi Tiongkok “telah menangkap lebih dari 53.000 orang warga negara Tiongkok yang diduga melakukan penipuan daring, dan semua komplek penipuan elektronik skala besar di Myanmar utara yang berdekatan dengan perbatasan Tiongkok telah habis diberantas”. 

Namun, orang dalam mengatakan bahwa “Myawaddy di Myanmar tenggara tidak pernah tersentuh oleh aparat PKT”. PKT sebenarnya “menduduki wilayah atas nama anti-penipuan”. “Ada lebih dari 70.000 orang WN.Tiongkok yang tertipu untuk pergi ke Myanmar setiap tahunnya”, tetapi jumlah orang yang diselamatkan oleh polisi Tiongkok masih jauh dari harapan.

Kalimat ini menunjukkan kelicikan sekaligus kekejaman PKT, yang telah bertindak sebagai pemimpin perdagangan manusia selama puluhan tahun lamanya, bagaimana mungkin Partai Komunis Tiongkok tiba-tiba mengubah kebiasaannya?

 PKT yang tidak pernah memperlakukan rakyat Tiongkok sebagai manusia, bagaimana mungkin ada “rekan senegara” yang muncul di matanya? Partai yang selama ini terus menggunakan sifat jahatnya untuk menindas kemanusiaan, dan telah menganiaya serta membunuh beberapa generasi rakyat Tiongkok, tidak akan bisa hidup dan akan runtuh jika tidak melakukan kejahatan, melakukan kegiatan atau terlibat dalam bisnis ilegal. 

Oleh karena itu, selama partai tersebut eksis, ia pasti akan terus menumbuhkan berbagai kekuatan jahat. Dan siapa pun yang hidup di bawah cengkeraman Partai Komunis Tiongkok, ia akan sulit untuk benar-benar memperoleh kedamaian hidup dan ketenangan jiwa. (sin)

Akankah CIA Beralih dari Bertahan Menjadi Menyerang PKT?

0

[Pengamatan Qin Peng]

Selama masa jabatan pertama Trump, John Ratcliffe memerintahkan CIA untuk melemahkan kekuasaan Xi Jinping dan menyebarkan informasi terkait keluarga-keluarga berkuasa Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang mencuri kekayaan nasional Tiongkok. Tindakan apa lagi yang akan ia ambil di era Trump 2.0?

WSJ: Calon Direktur CIA akan menyerang PKT

Pada Senin (13 Januari) The Wall Street Journal menerbitkan sebuah artikel yang memicu banyak spekulasi. Laporan Artikel tersebut menyebutkan, bahwa  John Ratcliffe, yang juga merupakan Direktur Intelijen Nasional dalam masa jabatan pemerintahan Trump 1.0 akan muncul kembali di hadapan panel Senat pada Rabu (15 Januari) untuk ditinjau masalah pencalonannya, dan jika disetujui, ia akan lebih aktif dalam mengoperasikan spionase terhadap Partai Komunis Tiongkok.

Apa yang dimaksud dengan lebih aktif dalam mengoperasikan spionase? Menurut artikel tersebut, aspek-aspeknya meliputi sebagai berikut:

1. Ambil misi mata-mata yang lebih radikal dengan menargetkan pejabat senior PKT.

Terkait hal ini, orang-orang dekat Ratcliffe tidak memberikan penjelasan rinci, namun jika melihat praktik negara lain, “misi mata-mata radikal” mungkin mencakup perekrutan pejabat senior Partai Komunis Tiongkok untuk menjadi personel intelijen AS, serta memecah belah Partai Komunis Tiongkok. Bahkan menumbangkan rezim. CIA pernah melakukan hal ini.

Kita tentunya masih ingat bahwa mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang juga menjabat sebagai Direktur CIA, pernah mengatakan bahwa ketika dirinya masih menjadi kadet di West Point, motto West Point adalah tidak berbohong, tidak menipu, tidak mencuri, tapi “Saya adalah seorang direktur CIA. Kami berbohong, menipu, dan mencuri …. PKT mengejek CIA sebagai organisasi teroris, tetapi ketika Amerika Serikat menganggap PKT sebagai musuh, CIA melakukan lebih banyak hal dari itu!

2. Tindakan rahasia untuk melawan pengaruh PKT yang semakin meluas di seluruh dunia. Orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, bahwa John Ratcliffe akan mengambil tindakan untuk mencegah serangan siber Tiongkok, termasuk serangan pada jaringan telekomunikasi.

Awal bulan ini, sumber yang mengetahui masalah mengutip ucapan penasihat keamanan nasional pemerintahan Biden, Jake Sullivan mengungkapkan, bahwa peretas PKT telah meningkatkan kemampuan dari pencurian terhadap rahasia perusahaan di masa lalu menjadi untuk senjata militer, yang siap memberikan pukulan mematikan bagi Amerika Serikat saat mereka butuhkan. 

Pada musim gugur tahun 2023, kepada para eksekutif telekomunikasi dan teknologi AS di sebuah pertemuan rahasia di Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan bahwa peretas Tiongkok telah memperoleh kemampuan untuk mematikan jaringan komunikasi dan Listrik dari puluhan pelabuhan AS, termasuk target infrastruktur lainnya kapan saja mereka mau. Serangan itu dapat mengancam nyawa warga negara Amerika Serikat. Oleh karena itu pemerintah AS membutuhkan bantuan perusahaan tersebut untuk membasmi para penyusup.

Namun, Wall Street Journal melaporkan bahwa tidak seorang pun yang hadir dalam pengarahan tersebut, termasuk Jake Sullivan, yang mengetahui bahwa peretas Tiongkok juga telah menembus jaringan telekomunikasi AS.

Kedua operasi peretasan berskala besar ini telah menjungkirbalikkan pemahaman Barat tentang apa yang diinginkan oleh Partai Komunis Tiongkok, sekaligus mengungkap mengenai keterampilan dan kerahasiaan luar biasa dari para prajurit papan ketik (keyboard warrior), yang dulunya dianggap sebagai kelompok orang yang berniat mencuri data lewat Internet, yaitu para peretas Partai Komunis Tiongkok, yang terutama tertarik pada rahasia bisnis dan sejumlah besar data pribadi konsumen. 

Namun, kegiatan peretasan terbaru menunjukkan mereka sekarang menjadi prajurit di garis depan potensi konflik geopolitik antara Tiongkok dan Amerika Serikat, alat perang siber yang diharapkan menjadi senjata ampuh.

Wakil Presiden AS JD Vance mengambil sumpah Direktur CIA yang baru saja dikukuhkan, John Ratcliffe, sementara istrinya, Michele Ratcliffe, menyaksikan dalam sebuah upacara di Gedung Eisenhower Executive Office Building di Gedung Putih pada 23 Januari 2025 (tangkapan layar NTD)

Brandon Wales, mantan pejabat senior keamanan siber di Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS yang telah lama memantau dengan saksama operasi peretasan Tiongkok terhadap infrastruktur AS, mengatakan bahwa jaringan komputer AS adalah “ancaman paling penting bagi konflik apa pun dengan Tiongkok di masa mendatang”. 

Ia mengatakan, bahwa pra-penempatan dan pengumpulan intelijen oleh peretas PKT “Bertujuan untuk memastikan kemenangan mereka dengan mencegah Amerika Serikat memproyeksikan kekuatan, sekaligus menciptakan kekacauan di dalam negeri”.

Para anggota parlemen dan pejabat yang menerima pengarahan rahasia dalam beberapa minggu terakhir mengatakan kepada The Wall Street Journal, bahwa mereka terkejut dengan besarnya intrusi dan kesulitan dalam menyelesaikan peretasan tersebut, dan beberapa pemimpin perusahaan telekomunikasi mengatakan bahwa mereka terkejut dengan cakupan dan tingkat keparahan peretasan tersebut. 

“Mereka sangat berhati-hati dengan teknologi mereka”, kata Anne Neuberger, wakil penasihat keamanan nasional untuk keamanan siber Presiden Biden. Ia juga mengatakan bahwa dalam beberapa kasus, peretas menghapus catatan keamanan jaringan, sementara dalam kasus lain, perusahaan korban tidak menyimpan cukup banyak catatan, yang berarti “kita tidak akan pernah tahu cakupan dan skala peretasannya”.

Jadi, bagaimana CIA akan menanggapi serangan siber PKT? Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa John Ratcliffe telah mendapat wewenang penuh dari Trump. “John tahu bahwa dia memiliki pelindung terbaik: yaitu Trump”. “Trump sangat kecewa dengan masalah semacam itu”, katanya.

Serangan oleh peretas Partai Komunis Tiongkok secara langsung mengancam Trump. Baru-baru ini, H.R. McMaster, seorang pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat AS dan mantan penasihat keamanan nasional untuk pemerintahan Trump, pada sebuah simposium di lembaga pemikir “Dewan Hubungan Internasional (Council on Foreign Relations)” di Washington mengatakan, bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menyadap panggilan telepon Presiden Trump dengan semua orang di sekitarnya. Itu berlangsung 6 bulan lamanya.

Seorang pria berjalan melintasi logo Central Intelligence Agency (CIA) di lobi Markas Besar CIA di Langley, Virginia, dalam file foto tahun 2008 ini. (Saul Loeb/AFP/Getty Images)

Di masa lalu, CIA pernah menggunakan operasi rahasia seperti itu yang memerlukan otorisasi dari presiden untuk meluncurkan kampanye propaganda rahasia, serangan siber, dan sabotase industri.

Tahun lalu, Reuters mengutip informasi yang disampaikan oleh 3 orang mantan pejabat AS melaporkan, bahwa pada tahun 2019, Trump memerintahkan CIA untuk membentuk tim agen khusus yang menggunakan identitas palsu di Internet guna menyebarkan komentar negatif yang tidak menguntungkan bagi pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping. Selain itu juga mengisyaratkan bahwa pejabat senior PKT sedang menimbun di luar negeri dana negara yang mereka curi dari Tiongkok.

Pada tahun 2018, Trump juga menandatangani perintah eksekutif rahasia yang isinya mencabut pembatasan birokrasi antarlembaga terkait penggunaan senjata siber ofensif terhadap berbagai musuh asing. Mantan pejabat AS mengatakan, kebijakan tersebut sebagian besar masih dipertahankan oleh pemerintahan Biden, tetapi Trump mungkin akan memperbanyak operasi siber yang bersifat merusak.

Perlu kita ketahui bahwa hal-hal ini terjadi pada paruh pertama masa jabatan pertama Trump. Saat itu, Trump tidak hanya tidak berbalik melawan PKT seperti yang dilakukannya setelah pandemi, tetapi pemerintah AS dan oposisi belum mencapai konsensus tentang jahatnya PKT. 

Bahkan pada tahun 2020, Partai Demokrat dan media sayap kiri juga mengkritik keras Trump karena bersikap keras terhadap PKT, dengan mengatakan bahwa Trump ingin mengalihkan perhatian dari tuduhan “Russiagate” dan penanganannya yang buruk terhadap wabah COVID-19. 

Tetapi sekarang, masyarakat Amerika Serikat telah mencapai konsensus bahwa meskipun Rusia merupakan ancaman bagi Amerika Serikat, tapi hanya Partai Komunis Tiongkok yang berniat dan berkemampuan untuk menumbangkan Amerika Serikat.

Michael George Glen Waltz, anggota DPR AS dari Dapil  Negara bagian Florida yang ditunjuk oleh Trump sebagai penasihat keamanan nasional, mengatakan bahwa peretasan terbaru Beijing terhadap infrastruktur penting AS dan intrusi ke jaringan telekomunikasi menunjukkan perlunya AS menerapkan pendekatan yang lebih keras terhadap Beijing.

“Kita harus berhenti mencoba untuk menggunakan kemampuan bertahan kita yang sudah semakin baik”, kata Waltz dalam wawancara baru-baru ini dengan Fox Business. “Kita harus mulai melakukan serangan”.

Xi Jinping mengungkap kelemahan fatal: Disintegrasi PKT sebagai target Trump 2.0 

Selama masa jabatan pertama Trump, John Ratcliffe mempekerjakan sejumlah analis urusan Tiongkok, dan mendorong untuk mendeklasifikasi intelijen yang dapat dimanfaatkan untuk mempermalukan Zhongnanhai di panggung internasional, kata seorang mantan pejabat yang enggan disebutkan namanya.

Jadi, apa yang akan terjadi di era Trump 2.0? Atau, pertanyaan lebih kritis yang perlu kita tanyakan adalah: Apa target yang ingin dicapai pemerintahan Trump 2.0 terhadap PKT? Bersaingkah? konfrontasikah? Atau disintegrasi? Perbedaan dalam pemilihan target jelas akan menyebabkan perubahan besar dalam sumber daya yang diinvestasikan oleh CIA dan seluruh pemerintahan, serta strategi tindakan, dan hasilnya juga akan sangat berbeda.

Penulis berpendapat bahwa Trump berniat membuat PKT disintegrasi dengan 3 alasan berikut:

Pertama, selama era Trump 1.0, kebijakan terhadap PKT telah berkembang menjadi konfrontasi yang komprehensif.

Pada era Trump 1.0, tujuan utama Trump adalah mencoba untuk mencapai kesepakatan dengan Partai Komunis Tiongkok jika PKT bersedia mengubah praktik perdagangan yang tidak adil dan pencurian terhadap kekayaan intelektual AS. Namun, pada tahun 2020, setelah PKT meracuni Amerika Serikat dengan virus komunis Tiongkok (COVID-19), menyebabkan kematian hampir satu juta orang warga Amerika Serikat dan kerugian materi yang mencapai lebih dari USD.10 triliun. 

Trump pada 13 Juli 2024 di Pennsylvania, mengangkat tinju setelah ditembak. (Sumber: REBECCA DROKE/AFP via Getty Images)

Hal tersebut benar-benar membuat Trump marah. Sehingga ia mengambil serangkaian tindakan radikal terhadap PKT, termasuk menutup konsulat PKT di Amerika Serikat, menyelidiki virus PKT, dan memberika peringatan kepada PKT lewat “Empat Penunggang Kuda Akhir Zaman”, terutama pidato Pompeo di halaman depan Perpustakaan Richard Nixon dengan topik “Tiongkok Komunis dan Masa Depan Dunia Bebas”. 

Dalam pidatonya, Pompeo langsung mengarahkan ujung tombaknya terhadap sistem dan ideologi PKT dengan menyerukan persatuan dengan rakyat Tiongkok untuk melawan PKT. 

Namun di era Joe Biden yang berupaya menghindari konflik tajam Tiongkok-AS, telah membuat gagasan di era Trump menjadi kendur. Namun, mengingat karakter Trump, ia pasti akan meninggalkan pendekatan Joe Biden yang “halaman kecil dengan tembok tinggi”. 

Trump tidak akan menerapkan kebijakan yang berintikan “persaingan”. Karena persaingan berarti anda mengembangkan milik anda dan saya mengembangkan milik saya, sambil mengekang PKT secara moderat. Tetapi Trump pasti akan menekankan pendekatan yang bersifat ofensif.

Kedua, perubahan besar pada situasi domestik dan internasional di era Trump 2.0 nanti bakal lebih menguntungkan Amerika Serikat dan kurang menguntungkan PKT.

Hal ini tercermin dalam 3 aspek: 

1. Karena ancaman PKT telah mencapai konsensus di dalam negeri Amerika Serikat, sehingga para politisi maupun pebisnis menjadi lebih reseptif, tidak menimbulkan hambatan bagi Trump dalam menjalankan kebijakannya. Pemerintahan Trump 2.0 dapat lebih leluasa dalam memfokuskan semua upayanya untuk pengembangan AS dan menghadapi PKT.

 2. Di pihak PKT, setelah melewati 4 tahun era Trump dan 4 tahun era Biden, kesenjangan antara PKT dan Amerika Serikat dalam kekuatan ekonomi dan teknologi telah semakin melebar, dan berbagai krisis telah meletus satu demi satu, mengakibatkan kemampuan PKT untuk menghadapi Amerika Serikat jauh melemah.

 3. Di tingkat internasional, negara-negara seperti Rusia, Eropa, poros perlawanan di Timur Tengah yang baik langsung atau tidak telah berpartisipasi dalam perlawanan terhadap Trump di masa lalu telah mengalami pelemahan kekuatan dalam 4 tahun terakhir. Selain itu dukungan PKT terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan tindakan dumping juga telah menyebabkan Eropa menjauhi PKT. Dengan demikian, kebijakan internasional dari pemerintahan Trump 2.0 jelas akan kurang mendapatkan perlawanan.

Mari kita tinjau kembali, ketika Trump bertemu dengan para pemimpin dunia di acara pembukaan kembali Notre Dame de Paris, apakah terasa seperti kembalinya sang raja? Ini adalah perubahan mendasar dari situasi ketika Trump berdebat dengan banyak orang di pertemuan puncak G7.

Ketiga, PKT mengungkapkan kelemahan fatalnya, dan Trump pasti akan melakukan serangan balik.

Tentu saja, mungkin ada beberapa teman yang mengatakan bahwa Trump adalah seorang pengusaha dan dia mungkin tidak serta-merta menetapkan tujuan untuk menghancurkan PKT. Dia mungkin lebih cenderung untuk mencapai keseimbangan teror dengan PKT, melakukan lebih banyak bisnis, membuat Amerika Serikat kembali berjaya. Menurut saya ini adalah kesalahpahaman besar:

Pertama-tama, sejak masa jabatan pertamanya, ketika kekayaan Trump mengalami penyusutan drastis dan ia difitnah, ia tetap tidak mengambil pusing. Dari sana kita tahu bahwa ia adalah seorang yang memiliki cita-cita. 

Adapun terhadap PKT, sebagaimana yang diungkapkan oleh Reuters dan Wall Street Journal, bahwa Trump secara pribadi telah memerintahkan pemaparan terhadap kasus korupsi pejabat senior PKT termasuk Xi Jinping. Semua orang dapat melihat bahwa Trump yang sebenarnya bukanlah Trump yang sering kali mengeluarkan ucapan: “Ketua Xi (Jinping) adalah teman baik saya”. Ia bukan pebisnis yang mencari keuntungan semata, tetapi ia dapat membuat musuh-musuhnya bingung.

Kedua, Trump menjadikan Presiden Reagan sebagai panutannya, dengan harapan dapat mengukir prestasi abadinya. Sedangkan prestasi terbesar Presiden Reagan adalah menyelamatkan Amerika Serikat dan menghancurkan Partai Komunis Uni Soviet. Pada masa jabatan keduanya dan setelah percobaan pembunuhan itulah kedua tokoh tersebut tersadar akan misinya. 

Sejarah tampaknya bersifat kebetulan, tetapi mungkin saja sejarah tersusun dengan cara seperti ini, sebagaimana tertulis dalam Kitab Pengkhotbah 1:9 yang berbunyi: “Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi, tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari”.

Ketiga, dan yang sangat penting, PKT belum melepaskan ambisinya terhadap dunia. Beberapa hari yang lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Xi Jinping bertanya kepada para ahli “apa yang salah dengan deflasi”, dirinya masih percaya bahwa Timur akan bangkit dan Barat akan surut. 

Dia tidak mau menyelamatkan ekonomi Tiongkok dan mempromosikan konsumsi domestik karena dia masih bersikeras ingin mengumpulkan kekuatan untuk bersaing dengan Trump. 

Kita tahu bahwa kepribadian Trump adalah membalas kebaikan dan dendam. Upaya PKT untuk membunuh Amerika Serikat pasti akan memicu serangan balik yang kuat dari Trump.

Selain itu, beberapa saluran, termasuk Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum Tiongkok yang tinggal di Australia, dan pejabat dalam keamanan publik Partai Komunis Tiongkok, telah mengungkapkan bahwa Xi Jinping, atas dorongan Menteri Keamanan Nasional Chen Yixin dan yang lainnya, telah berusaha untuk mencegah Trump 2.0 mengungkap kejahatan HAM terbesar PKT, yaitu penganiayaan terhadap Falun Gong, khususnya dalam masalah pengambilan organ hidup-hidup.

Polisi menahan seorang praktisi Falun Gong di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 1 Oktober 2000. Chien-min Chung / AP Photo

Xi telah menginstruksikan Kementerian Keamanan Nasional dan Kementerian Keamanan Publik untuk melancarkan perang hukum dan perang opini publik terhadap Shen Yun dan pendiri Falun Gong, selain itu juga memobilisasi pasukan intelijen, politik PKT dan kekuatan bisnis di Amerika Serikat, mencoba untuk memahami sikap Trump dan membuat Trump berpartisipasi dalam penganiayaan Falun Gong.

Tindakan gila Zhongnanhai seperti itu justru mengungkap kelemahan fatal PKT sendiri. Trump tidak akan mengabaikannya. Dia lebih cenderung menggunakan alat seperti Undang-Undang Perlindungan Falun Gong yang akan disahkan oleh Kongres AS untuk mengungkap kejahatan PKT yang mengejutkan dunia, dan benar-benar menghancurkannya legitimasi PKT. Dengan demikian, pukulan terhadap Partai Komunis Tiongkok yang jahat akan berakibat fatal. 

Akan tetapi, membedakan PKT dari Tiongkok dan rakyat Tiongkok jauh lebih baik dan efektif daripada menggunakan perang dagang, tarif tinggi, perang siber, dan cara lain oleh Trump untuk menyerang PKT.

Seseorang secerdas Trump tentu akan memahami kebenaran ini. Akankah dia melepaskan kelemahan fatal PKT yang telah diungkapkannya sendiri? Akankah dia membiarkan PKT lolos dari gempurannya? Tampaknya tidak mungkin, bukan?!

Jadi, bagaimana seluruh pemerintah AS dan sekutu Amerika Serikat di dunia bebas akan menangani kejahatan PKT ini? 

Bagaimana di internal PKT akan terpecah belah yang mempercepat disintegrasinya? Ini mungkin hal paling menarik yang bisa terjadi di era kepemimpinan Trump 2.0. Mari kita nantikan bersama. (sin)

Tentara Korut Adalah Alat Tawar-menawar di Tangan Sang Diktator

oleh Xia Luoshan 

Dalam kesepakatan antara Kim Jong-un dan Putin, tentara Korea Utara menjadi “mata uang” yang dibayarkan kepada Putin oleh rezim Kim Jong-un untuk membeli keuntungan militer dan politik dan mulai “dikonsumsi” oleh pasukan Rusia di garis depan. Pasukan Ukraina melihat sendiri penderitaan tragis mereka di tubuh tentara Korea Utara yang gugur.

Dari gelombang pertama sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia, hampir sepertiganya diperkirakan terbunuh atau terluka. Tentara Korea Utara ini tiba di Rusia pada Oktober 2024 dan mulai bertempur di Kursk pada awal Desember.

Pada Minggu (5 Januari) malam, Presiden Ukraina Zelenskyy mengatakan kepada media bahwa sekitar 3.800 tentara Korea Utara telah terluka atau tewas dalam pertempuran di Kursk sejauh ini.

Pada Sabtu (4 Januari) malam, Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan bahwa dalam pertempuran di sekitar sebuah desa di Kursk pada  Jumat dan Sabtu, Moskow telah “kehilangan satu batalion infanteri”, diantaranya termasuk tentara Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia. Jumlah satu batalyon sekitar 1.000 prajurit.

Pada 27 Desember, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa “tentara Korea Utara dikatakan lebih memilih bunuh diri daripada menyerah kepada pasukan Ukraina atau tertangkap, mungkin karena mereka khawatir akan pembalasan terhadap keluarga mereka di Korea Utara”. 

Kirby mengatakan Amerika Serikat meyakini bahwa pasukan Korea Utara sedang melancarkan serangan berjalan kaki besar-besaran terhadap posisi Ukraina di Kursk, tetapi serangan itu tidak akan berdampak pada Kiev. 

Jelas bahwa para pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memandang pasukan ini sebagai pasukan yang dapat dikorbankan dan memerintahkan mereka untuk melancarkan serangan yang sia-sia terhadap pertahanan Ukraina. 

Kirby mengatakan tentara Korea Utara ini sangat mekanis. Tampaknya pikiran dikendalikan oleh apa yang telah ditanamkan di dalamnya, meskipun serangan ini sangat jelas akan sia-sia, juga tetap akan dilancarkan.

Peta medan perang menunjukkan kemajuan yang telah dicapai pasukan Ukraina saat mereka melancarkan serangan baru yang menakjubkan ke wilayah Kursk pada hari Minggu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa angkatan bersenjata Ukraina melancarkan serangan balik baru di Kursk dan pasukannya menangkis dua serangan balik Ukraina. Saluran Telegram Rusia Rybar mengatakan bahwa tentara Ukraina maju ke berbagai arah. Pertempuran terjadi di dekat desa Berdin, Timur Laut Souja.

Pada  6 Januari, Staf Umum Ukraina menyatakan bahwa tentara Ukraina melanjutkan operasi di wilayah Kursk dan telah menangkis 47 serangan musuh dalam 24 jam terakhir.

Lembaga pemikir AS, Institut Studi Perang (ISW), menilai bahwa Kiev telah melanjutkan operasi ofensif di setidaknya tiga wilayah Kursk dan membuat kemajuan taktis. Rekaman geolokasi yang dirilis pada 5 Januari menunjukkan bahwa pasukan Ukraina maju melalui ladang di Barat Daya dan Selatan Bedin dan memasuki bagian selatan pemukiman. Pasukan Ukraina yang beroperasi di Kursk “sedang mengadopsi Taktik Senjata Gabungan yang lebih efektif.”

Seiring meningkatnya pertempuran di Kursk, korban kemungkinan akan bertambah dengan cepat di pihak militer semua negara yang terlibat, dengan pasukan Korea Utara menanggung beban terbesar sebagai bagian dari upaya Rusia untuk merebut kembali kendali Ukraina atas sebagian wilayah Kursk.

Banyak video sebelumnya menunjukkan bahwa pasukan Korea Utara diserang oleh pesawat tak berawak Ukraina di wilayah Kursk. Para prajurit ini tampaknya menerima sedikit atau tidak sama sekali pelatihan tentang apa yang akan terjadi dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina, khususnya cara melawan ancaman drone pandangan orang pertama (FPV). 

Tentara Korea Utara ini digunakan untuk melakukan “serangan manusia” yang tidak perlu terhadap posisi Ukraina, hampir tanpa petunjuk apa pun mengenai situasi. Mereka menyerang tanpa dukungan tank atau artileri dan dengan berjalan kaki alih-alih menggunakan kendaraan lapis baja yang seharusnya dapat memberikan perlindungan.

Pasukan Rusia menggunakan pasukan Korea Utara sebagaimana mereka sebelumnya menggunakan pasukan Wagner, mengerahkan mereka dalam serangan berjalan kaki terhadap posisi Ukraina bersama dengan wajib militer Rusia, mantan tahanan, dan tentara non-profesional lainnya. 

Tujuannya adalah untuk melemahkan pertahanan Ukraina dan mengungkap posisi musuh. Pada serangan gelombang kedua dan ketiga, baru menggunakan pasukan yang lebih efektif dalam bertempur.

Video tersebut memperlihatkan operator pesawat tak berawak Ukraina menyerang puluhan tentara Korea Utara yang tersebar di area terbuka. Mereka mencoba menembak jatuh drone tersebut, mati-matian menggunakan apa pun yang dapat mereka temukan untuk menyerang drone yang menargetkan mereka. Namun, bagi mereka masing-masing, akhir ceritanya sama : kalah oleh pesawat tak berawak.

Catatan dan sketsa ditemukan oleh militer Ukraina di jasad beberapa tentara Korea Utara dan mengungkap taktik yang mereka terima tentang cara melawan pesawat tak berawak. Salah satu sketsa menunjukkan seorang prajurit digunakan sebagai umpan untuk memikat pesawat tak berawak sementara dua prajurit lainnya mencoba menembak jatuh pesawat itu dari belakang. 

Cara ini pada dasarnya adalah menipu diri sendiri, dan taktik ini tidak mungkin berhasil melawan operator pesawat tak berawak Ukraina yang berpengalaman dalam pertempuran. Beberapa operator FPV Ukraina telah mampu menggunakan drone untuk bermanuver dan memisahkan musuh lalu mengalahkan mereka satu per satu. 

Terlebih lagi, taktik ini dapat dengan mudah menyebabkan prajurit yang berperan sebagai umpan terluka secara tidak sengaja oleh rekan-rekannya. 

Dalam satu rekaman pesawat tak berawak, seorang tentara Korea Utara secara tidak sengaja menembak dan membunuh seorang rekannya saat mencoba menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak.

Tentara Ukraina juga menemukan sejumlah catatan prajurit pada tentara Korea Utara yang tewas. Seorang prajurit pasukan khusus yang dikirim untuk bertempur di Ukraina karena “tidak setia” kepada Kim Jong-un berharap untuk mendapatkan kembali kepercayaan partai. “Saya telah melakukan dosa yang tak terampuni,” tulisnya, “tetapi tanah air saya telah memberi saya cara untuk terlahir kembali, awal baru dalam hidup. Sekarang saya tidak punya pilihan selain kembali mendapatkan kepercayaan.”

Gambar lainnya menunjukkan sebaris demi sebaris mayat tentara Korea Utara tergeletak di ladang yang tertutupi salju. Sebuah pemberitahuan resmi dari komandan ditemukan di ransel jenazah tentara Korea Utara, yang mengatakan bahwa kematian lebih terhormat daripada menyerah dan akan membawa kemuliaan baginya, keluarganya dan negara. 

Catatan itu memberikan instruksi kepada para prajurit tentang cara bunuh diri menggunakan granat jika mereka mengira akan tertangkap.

Tentara Korea Utara yang ditangkap oleh Ukraina mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk menyerang posisi Ukraina yang dijaga ketat dengan berjalan kaki secara berkelompok. “Ini bukan apa yang kita dengar. 

Presiden Putin telah menipu Kim Jong-un, pemimpin Partai Matahari.” “Demi apa kita berperang?” Ini adalah contoh langka seorang tentara Korea Utara yang ditangkap hidup-hidup.

Zelenskyy mengatakan pada 27 Desember bahwa “pasukan Korea Utara yang terlibat dalam pertempuran tersebut menderita kerugian besar. Kita dapat melihat bahwa tentara Rusia dan petugas penegak hukum Korea Utara tidak tertarik pada kelangsungan hidup orang-orang ini.” 

“Semuanya diatur sedemikian rupa sehingga mustahil bagi kami untuk menangkap orang Korea Utara. Ada beberapa kasus di mana orang-orang mereka sendiri yang mengeksekusi mereka.”  

Badan Intelijen Militer Ukraina (GUR) mengunggah di Telegram pada tanggal 2 Januari bahwa ada kasus alkoholisme di antara tentara Korea Utara pada Malam Tahun Baru, termasuk mereka yang berpartisipasi dalam operasi tempur. 

Semangat juang tentara Korea Utara telah menurun secara signifikan. Dia menambahkan bahwa tentara Korea Utara yang ikut serta dalam pertempuran di Kursk antara 31 Desember dan 1 Januari menyebabkan korban yang “signifikan”.

Situasi di atas mencerminkan bahwa pasukan Korea Utara yang terlibat dalam pertempuran tidak cukup terlatih atau bahkan tidak menerima pelatihan efektif sama sekali. Pelatihan selama beberapa bulan mungkin lebih banyak tentang cuci otak dan intimidasi untuk menumbuhkan loyalitas daripada pelatihan dalam metode taktis dan keterampilan bertahan hidup. 

Dalam pertempuran itu, mereka tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan rekan-rekan Rusia mereka, dan bahkan tidak dapat membedakan antara orang Rusia dan Ukraina, dan beberapa tentara Korea Utara secara keliru membunuh tentara Rusia.

Karena pasukan Korea Utara cepat terkuras, Kim Jong-un mungkin akan terus mengirim pasukan lanjutan untuk mengisi kembali pasukan mereka. 

Bagi Kim Jong-un, tentara adalah salah satu sumber daya Korea Utara yang paling melimpah,  menggunakan mereka untuk menghasilkan uang untuk membeli minyak, gas, makanan, dan teknologi untuk program senjata rudal dan nuklir dari Putin tampaknya merupakan kesepakatan yang menguntungkan.

Namun, apa yang dialami tentara Korea Utara di Kursk sungguh mengejutkan. Mereka mendapati diri mereka berhadapan dengan artileri, roket, bom cluster dan serangan presisi dari pesawat tanpa awak, yang sama sekali berbeda dari apa yang telah diceritakan kepada mereka dan belum pernah mereka alami sebelumnya. 

Mereka terjepit di antara tembakan artileri Ukraina dan “kesetiaan” mereka kepada Kim Jong-un karena takut. “Kemuliaan” yang mereka tukarkan dengan nyawa mereka tidak ada hubungannya dengan keadilan, tanah air dan rakyat.(lin/mgl)