Home Blog Page 136

Perdana Menteri Italia dan Putra Mahkota Arab Saudi Berbincang Akrab, Tidak Mengenakan Kerudung Picu Perdebatan

0

EtIndonesia. Gambar Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang sedang berbincang akrab dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul rahman al-Saud, di dalam tenda yang didirikan di padang rumput AlUla, menjadi sorotan di media sosial.

Menurut laporan pada 29 Januari waktu setempat, meskipun foto tersebut diambil tiga hari sebelumnya, beberapa orang baru menyadari bahwa Meloni, yang berusia 47 tahun, tidak mengenakan kerudung, membiarkan rambut pirangnya terlihat sepenuhnya.

Meskipun tidak mengenakan kerudung, Meloni tetap disambut dengan penuh kehangatan oleh Putra Mahkota. Bahkan, dia secara aktif mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Meloni. Bukan hanya Putra Mahkota, para pejabat tinggi Saudi lainnya juga melakukan hal yang sama, tanpa memberikan perlakuan berbeda hanya karena Meloni adalah seorang wanita yang tidak mengenakan kerudung.

Bagi sebagian orang, kejadian ini mungkin bukan sesuatu yang luar biasa. Namun, jika dibandingkan dengan perlakuan yang diterima Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, saat kunjungannya ke Damaskus, Suriah, baru-baru ini, hal ini menjadi kontras yang mencolok.

Saat bertemu dengan pemimpin de facto Suriah, Ahmad Shala (sebelumnya dikenal sebagai Abu Muhammad al-Julani), Baerbock mengalami perlakuan dingin. Shala menolak berjabat tangan dengannya dan bahkan tampak enggan untuk menatapnya.

Bahkan, stasiun televisi yang dikelola oposisi Suriah saat menayangkan pertemuan tersebut, memilih untuk memburamkan tampilan Baerbock di layar.

Baerbock sendiri mengaku tidak mempermasalahkan perlakuan tersebut. Namun, banyak perempuan di Suriah yang justru merasa khawatir. Setelah puluhan tahun dapat berpakaian bebas, mereka khawatir akan dipaksa mengenakan kerudung di masa depan.

Peraturan tentang Kerudung di Arab Saudi

Arab Saudi masih memiliki aturan ketat bagi perempuan lokal, yang mewajibkan mereka mengenakan kerudung saat keluar rumah. Namun, sejak 2019, pemerintah Saudi telah melonggarkan aturan bagi perempuan asing. Mereka tidak diwajibkan mengenakan kerudung atau jubah panjang (abaya) saat berkunjung, melainkan cukup menghormati budaya setempat, seperti mengenakan pakaian berlengan panjang.

Meskipun demikian, banyak perempuan asing yang tetap memilih mengenakan kerudung atau abaya saat berkunjung ke Saudi, baik sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal maupun untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkan.

Reaksi dan Makna Diplomatik

Beberapa komentar menyoroti bahwa Meloni tampil dalam balutan busana bisnis yang umum digunakan dalam pertemuan formal. Hal ini mungkin bukan sesuatu yang mengejutkan, tetapi bisa dianggap sebagai indikasi bahwa Saudi semakin fleksibel dalam memperlakukan perempuan, sejalan dengan reformasi yang digalakkan oleh Putra Mahkota.

Meski kebijakan Mohammad bin Salman masih menuai kritik dari negara-negara Barat seperti AS dan Inggris, dia tampaknya benar-benar ingin membawa Arab Saudi menuju modernisasi di berbagai aspek, termasuk dalam hal berpakaian.

Namun, tidak semua orang setuju dengan keputusan Meloni untuk tidak mengenakan kerudung. Beberapa pihak mengkritiknya karena dianggap tidak mengikuti adat setempat.

Dikabarkan bahwa sebelum tiba di Arab Saudi, Meloni sudah memutuskan untuk tidak mengenakan kerudung, dan pihak Saudi pun menerima keputusannya tersebut.

 Agenda Pertemuan Italia-Saudi

Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri Italia, disebutkan bahwa selama pertemuan, Meloni dan Mohammad bin Salman membahas berbagai isu penting, termasuk:

– Perdamaian yang adil dan abadi bagi Ukraina

– Penguatan gencatan senjata di Gaza

– Upaya rekonstruksi Suriah

– Bantuan bagi Lebanon.

Selain itu, Italia dan Arab Saudi juga menandatangani perjanjian kerja sama industri senilai sekitar 10 miliar dolar AS, sebagai bagian dari upaya memperkuat kemitraan strategis kedua negara.(jhn/yn)

Wabah Sedang Melanda, Jumlah Kematian Mendadak Meningkat Hingga Warga Khawatirkan Lockdown

0

Warga Tiongkok Berharap Bisa Berpergian ke Luar Negeri

ETIndonesia. Saat perayaan Tahun Baru Imlek, pandemi di Tiongkok terus menyebar, dan jumlah orang yang meninggal dunia mendadak meningkat tajam. Banyak warga mengungkapkan kepada media bahwa virus kali ini bahkan lebih ganas daripada COVID-19, serta mereka khawatir pemerintah akan kembali menerapkan lockdown ketat, sehingga banyak yang berharap bisa “melarikan diri” ke luar negeri.

Lonjakan Pasien di Rumah Sakit, Warga Khawatir Pandemi Lebih Parah dari COVID-19

Seorang dokter independen di Tiongkok mengatakan: “Flu kali ini lebih parah dari COVID-19.”

Sebelum dan sesudah Tahun Baru, rumah sakit di Beijing, Chongqing, dan Shanghai penuh sesak dengan pasien. Media milik pemerintah mengakui bahwa rumah sakit Peking Union Medical College Hospital di Beijing kewalahan menangani pasien.

Seorang dokter yang bekerja di rumah sakit milik pemerintah mengungkapkan: “Kami kewalahan, pasien membludak, dan kami butuh lebih banyak tenaga medis di ruang gawat darurat.”

Pejabat Tiongkok mengklaim bahwa 99% infeksi saat ini disebabkan oleh flu tipe A, tetapi mereka mengakui bahwa virus menyebar dengan cepat dan gejalanya parah. Namun, warga melaporkan bahwa banyak orang di sekitar mereka yang meninggal mendadak, antrean di krematorium semakin panjang, dan hanya orang kaya yang bisa mempercepat proses kremasi dengan memberikan suap. 

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa gelombang pandemi saat ini sebenarnya adalah COVID-19 yang kembali merebak, tetapi ditutupi oleh pemerintah.

Seorang warga di Pingxiang, Jiangxi, bernama Liu mengatakan: “Saya mengalami sakit kepala, pilek, mata merah, dan susah membuka mata selama dua hari terakhir. Banyak orang bilang ini adalah COVID-19 lagi. Orang tua banyak yang meninggal mendadak.”

Sementara itu, Zhang, seorang pekerja migran di Nanjing, menambahkan: “Rumah sakit penuh sesak, kebanyakan pasien mengalami batuk parah, muntah, dan diare. Banyak yang mengalami pneumonia, terutama orang yang lebih tua dan memiliki daya tahan tubuh lemah. Saya sendiri tahu lima atau enam orang yang meninggal, usia mereka sekitar 60 tahun, yang termuda 47 atau 48 tahun. Mereka berasal dari Henan, Shandong, dan Anhui, bekerja serabutan di sini. Krematorium sangat penuh, tapi kalau punya uang bisa menyuap agar dapat giliran lebih cepat. Kalau tidak punya uang, harus antri lama.”

Warga Trauma dengan Lockdown, Takut Sejarah Berulang

Lima tahun lalu, pandemi COVID-19 yang dimulai di Wuhan membuat pemerintah Tiongkok menerapkan lockdown ekstrem, yang masih menjadi trauma bagi banyak orang hingga sekarang.

Setelah periode mudik Tahun Baru 2025 dimulai, Pusat Pengendalian Penyakit Nasional Tiongkok tiba-tiba mengubah kebijakan, memerintahkan semua wilayah untuk meningkatkan pengawasan terhadap COVID-19 dan penyakit menular lainnya. Mereka juga kembali mewajibkan tes PCR dan meminta klinik demam untuk dibuka sebanyak mungkin. Warga mulai khawatir bahwa lockdown besar-besaran akan terjadi lagi.

Seorang komentator politik, Li Linyi, mengatakan: “Secara psikologis, rakyat Tiongkok tidak akan sanggup menghadapi lockdown pandemi lagi. Lockdown sebelumnya sudah sangat menyiksa mereka. Banyak orang bahkan memilih meninggalkan Tiongkok. Jika lockdown terjadi lagi, masyarakat bisa jadi kacau dan banyak yang akan melakukan protes.”

Ekonomi Anjlok, Banyak Warga Ingin Kabur ke Luar Negeri

Saat ini, ekonomi Tiongkok sedang mengalami kemerosotan besar, dengan tingkat pengangguran kaum muda yang sangat tinggi. Dari mahasiswa hingga pekerja, semakin banyak yang berharap bisa keluar dari Tiongkok.

Wakil Ketua Partai Demokrat Tiongkok Bersatu, Jie Lijian, mengatakan: “Lockdown nasional akibat pandemi sebelumnya membuat banyak orang sadar bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak akan pernah benar-benar melayani rakyatnya.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Menlu AS: Pemerintahan Biden Memberi Harapan Palsu kepada Ukraina, Rusia Semakin Kuat

0

EtIndonesia. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dalam wawancara dengan mantan pembawa acara NBC, Megyn Kelly, yang disiarkan di platform media sosial X pada Jumat (31/1), menyatakan bahwa akibat perang, Ukraina mengalami kemunduran hingga 100 tahun. Dia juga berpendapat bahwa pemerintahan Biden telah memberikan harapan palsu (false hope) kepada rakyat Ukraina, membuat mereka percaya bahwa mereka dapat memulihkan perbatasan seperti sebelum perang. Rubio juga secara terang-terangan menyebut bahwa perang ini justru membuat Rusia semakin kuat.

Rubio menekankan:“Ukraina mengalami kemunduran hingga 100 tahun, jaringan energi nasional mereka telah dihancurkan… Berapa banyak warga Ukraina yang meninggalkan negaranya dan kini tinggal di negara lain? Mereka mungkin tidak akan pernah kembali.”

 Harapan Palsu

Rubio mengkritik pemerintahan Biden dengan tajam :“Ini adalah kebohongan—kita terus-menerus diberitahu bahwa Ukraina bukan hanya akan mengalahkan Rusia, tetapi juga akan menghancurkannya dan mendorongnya kembali sepenuhnya ke perbatasan tahun 2012 atau 2014, termasuk Krimea dan wilayah lainnya. Namun, kenyataannya adalah bahwa selama satu setengah tahun terakhir, Ukraina terus mencari pendanaan untuk mempertahankan konflik yang tanpa harapan dan berkepanjangan.”

Rubio juga menyinggung pandangan Trump terkait konflik ini: “Presiden (Trump) berpendapat bahwa ini adalah konflik berkepanjangan yang harus diakhiri. Dan itu harus diakhiri melalui negosiasi. Dalam negosiasi apa pun, kedua belah pihak harus membuat kompromi.”

Menurut Rubio: “Kedua belah pihak memiliki alasan untuk mengakhiri konflik ini. Konflik tidak akan berakhir dengan salah satu pihak mencapai tujuan ekstrem mereka.”

Rusia Semakin Kuat

Rubio juga menilai bahwa perang ini justru memperkuat Rusia: “Jika kita melihat dunia, saya akan mengatakan bahwa lawan-lawan kita dalam banyak hal menjadi lebih kuat dibandingkan empat tahun lalu. Selama empat tahun terakhir, mereka menjadi lebih kuat. Tentu saja, Rusia tidak merasa bahwa mereka lebih lemah dibandingkan empat tahun lalu. Saat ini, mereka menguasai wilayah yang tidak mereka kendalikan selama masa jabatan sebelumnya Trump.” (jhn/yn)

Kontroversi DeepSeek Memanas, Senator AS Ajukan UU untuk Putus Hubungan AI dengan Tiongkok

0

ETIndonesia. Model kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, masih menjadi topik panas dalam beberapa hari terakhir. Namun, semakin banyak fakta dan kebohongan di balik teknologi ini mulai terungkap, memperlihatkan ambisi besar Partai Komunis Tiongkok (PKT) di bidang teknologi tinggi. 

Menanggapi hal ini, Senator Partai Republik Josh Hawley tengah mendorong undang-undang baru untuk memutus semua jalur yang memungkinkan Tiongkok mencuri teknologi AI dari Amerika Serikat.

RUU “Pemutusan AI Amerika dari Tiongkok” Segera Diajukan

Menurut laporan Fox News, Hawley berencana mengajukan Undang-Undang Pemutusan Kapabilitas AI Amerika dari Tiongkok (Decoupling America’s Artificial Intelligence Capabilities from Tiongkok Act).

Senator Partai Republik Josh Hawley

RUU ini bertujuan untuk:

  1. Menghentikan seluruh kerja sama antara AS dan Tiongkok dalam bidang AI.
  2. Melarang ekspor dan impor teknologi AI ke dan dari Tiongkok.
  3. Melarang perusahaan AS melakukan penelitian AI di Tiongkok.
  4. Melarang investasi AS pada perusahaan AI yang berbasis di Tiongkok.

Dalam pernyataan di platform X (Twitter), Hawley menegaskan: “Setiap dolar dan setiap terabyte data yang mengalir ke industri AI Tiongkok pada akhirnya akan digunakan untuk melawan Amerika Serikat.”

DeepSeek Dituduh Mencuri Teknologi OpenAI

Untuk membangun model AI berskala besar, ada beberapa syarat utama:

  1. Data berkualitas tinggi
  2. Daya komputasi yang sangat kuat
  3. Tim penelitian yang sangat kompeten
  4. Lingkungan yang bebas dan terbuka untuk pengembangan ide

Menurut David Sacks, Kepala AI dan Kripto di Gedung Putih, ada banyak bukti bahwa DeepSeek mencuri dan mengekstrak pengetahuan dari model OpenAI.

Presiden Donald Trump pun ikut menanggapi, dengan menyatakan bahwa kemunculan DeepSeek harus menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi AS.

DeepSeek Diduga Terlibat dalam Aktivitas Peretasan dan Manipulasi Keuangan

Beberapa ahli keamanan siber memperingatkan bahwa DeepSeek berpotensi digunakan untuk aktivitas berbahaya. Sebuah perusahaan intelijen Israel melaporkan bahwa DeepSeek dapat digunakan untuk menciptakan program jahat (malware) yang mampu:

  • Mencuri data kartu kredit dari peramban (browser) tertentu
  • Mengirim data curian ke server jarak jauh yang diduga berada di Hangzhou atau lokasi lain di Tiongkok

Selain itu, miliarder Wall Street, Bill Ackman, meminta perhatian pada induk perusahaan DeepSeek, yaitu “Phantom Quant” (幻方量化). Ackman mempertanyakan apakah perusahaan ini menghasilkan keuntungan besar dengan melakukan short-selling terhadap saham Nvidia. Jika benar DeepSeek menyebarkan informasi palsu untuk memanipulasi pasar saham AS, maka ini adalah kejahatan keuangan yang harus segera diselidiki oleh otoritas AS.

Peringatan kepada Pengguna: Gunakan DeepSeek dengan Hati-hati

Para profesional di bidang keamanan siber mengingatkan bahwa menggunakan DeepSeek memiliki risiko tinggi, sehingga pengguna disarankan untuk sangat berhati-hati. (hui)

Sumber : NTDTV.com 

Warga  Berdoa untuk Korban Kecelakaan Pesawat di Washington, Kanada dan AS Bersatu Melawan PKT

0

ETIndonesia. Sebuah pesawat komersial AS yang lepas landas dari Wichita, Kansas, mengalami tabrakan di udara dengan helikopter militer di atas Washington dan jatuh ke sungai. Seluruh 64 penumpang di dalamnya tewas.

Pada 30 Januari, warga mengadakan acara doa bersama untuk mengenang para korban.

Wali Kota Wichita, Kansas, Lily Wu, mengatakan: “Tragedi ini kembali mengingatkan kita akan rapuhnya kehidupan, terutama di masa yang penuh ketidakpastian dan tantangan seperti sekarang.”

Menjelang Tarif 25%, Menlu Kanada Serukan Persatuan dengan AS untuk Melawan PKT

Dengan ancaman tarif 25% yang akan dikenakan AS terhadap Kanada mulai 1 Februari, Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio. Mereka membahas tarif, peningkatan keamanan, dan kesejahteraan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Kanada, Mélanie Joly, menyatakan: “Di dunia yang penuh dengan persaingan geopolitik saat ini, sangat penting bagi AS dan Kanada untuk tetap bersatu dan bekerja sama, terutama dalam menghadapi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Karena bahan kimia prekursor fentanil sebagian besar berasal dari Tiongkok, kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini. Ini bukan hanya tentang hubungan bilateral kita, tetapi juga tentang stabilitas global.”

Utusan AS untuk Timur Tengah Bertemu Keluarga Sandera Israel

Pada 30 Januari, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, tiba di “Alun-Alun Sandera” di Tel Aviv, Israel, untuk mengawasi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel dan Hamas telah melakukan pertukaran tahanan untuk ketiga kalinya. Delapan sandera dibebaskan, termasuk tiga warga Israel dan lima warga Thailand.

Steve Witkoff mengatakan: “Saya hanya ingin kalian tahu bahwa rakyat Amerika bersama kalian.”

Perayaan Tahun Baru Imlek di Taiwan Center New York

Pada hari pertama Tahun Baru Imlek, Taiwan Center di New York menggelar acara “Ular Emas Membawa Keberuntungan, Sambut Tahun Baru” dengan suasana penuh semarak. Gedung dihiasi dengan lampion, lukisan tahun baru, serta kaligrafi Chunlian, menciptakan suasana perayaan yang kental.

Wakil Ketua Taiwan Center, Fang Xiurong, mengucapkan: “Selamat Tahun Baru untuk semua! Semoga keberuntungan menyertai Anda, serta kesehatan yang baik!

Acara ini juga menampilkan pengalaman budaya tradisional seperti seni gunting kertas dan pembuatan lampion. Selain itu, ada kuis berhadiah, permainan Tahun Baru, serta berbagai hidangan khas Taiwan yang membawa suasana kampung halaman bagi komunitas di perantauan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

DCNF Ungkap Operasi “Pengadilan Bawah Tanah” Tiongkok di AS

0

EtIndonesia. Hasil investigasi Daily Caller News Foundation (DCNF), sebuah media konservatif berbasis di Washington, mengungkapkan bahwa Tiongkok telah menggunakan jaringan organisasi nirlaba (LSM) yang terafiliasi dengan dinas intelijen Tiongkok untuk menerapkan sistem hukumnya di wilayah Amerika Serikat.

Laporan ini menemukan bahwa jaringan lebih dari sepuluh LSM yang tersebar di California, Washington D.C., Hawaii, dan New York berbagi informasi dengan pejabat penegak hukum Tiongkok. Beberapa di antaranya bahkan telah mendirikan pengadilan ilegal (courtrooms) yang tidak mendapatkan izin resmi di AS.

Meski Tiongkok secara resmi mengklaim bahwa penunjukan pejabat penegak hukum di luar negeri bertujuan untuk menangani urusan administratif sederhana seperti perpanjangan SIM Tiongkok dan penyelesaian sengketa perceraian internasional, para anggota parlemen AS dan analis intelijen meyakini bahwa “pengadilan bawah tanah” ini dapat digunakan untuk menekan pembangkang dan memperluas pengaruh Tiongkok di luar negeri.

Jaringan “Pengadilan Rahasia” dan Kaitan dengan Polisi Bawah Tanah Tiongkok

Investigasi DCNF mengungkapkan bahwa semua LSM ini dipimpin oleh individu yang memiliki hubungan erat dengan Departemen Pekerjaan Front Bersatu Tiongkok, sebuah badan yang bertanggung jawab atas operasi pengaruh luar negeri Beijing. Beberapa dari mereka bahkan telah berkomunikasi dengan pejabat Kementerian Keamanan Publik (MPS) Tiongkok terkait pemulangan paksa warga negara Tiongkok dari AS.

Selain itu, beberapa individu yang ditunjuk untuk mengelola pengadilan ilegal ini juga berafiliasi dengan organisasi yang sebelumnya terlibat dalam pendirian “kantor polisi bawah tanah” Tiongkok di New York.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah menuduh beberapa organisasi ini berusaha memaksa warga Tiongkok yang tinggal di AS untuk kembali ke Tiongkok, yang merupakan bagian dari operasi represi global Tiongkok.

Respons Parlemen AS: Ancaman terhadap Kedaulatan dan Hukum AS

John Moolenaar, anggota Partai Republik dan Ketua Komite Khusus DPR AS untuk Tiongkok, mengecam langkah-langkah Beijing ini: “Tiongkok berusaha menerapkan sistem hukum represifnya di AS melalui jaringan Front Bersatu mereka. Ini adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap kedaulatan dan supremasi hukum AS.”

“Tindakan ini mengancam kebebasan dan keamanan warga AS keturunan Tiongkok serta merusak prinsip keadilan yang menjadi dasar negara kita,” tambahnya.

Moolenaar mendesak Kongres dan aparat penegak hukum AS untuk tetap waspada, meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat, dan memastikan bahwa Tiongkok membayar harga atas operasi ilegal mereka di AS.

Siapa yang Terlibat? Bukti Keterlibatan Tiongkok dalam Operasi Ini

DCNF menemukan bahwa media milik Tiongkok dan laporan Pemerintah Tiongkok telah mengonfirmasi keterlibatan beberapa individu dan organisasi di AS dalam operasi ini.

1.  San Francisco

  • Pada November 2022, Pengadilan Distrik Xinhui, Kota Jiangmen, Provinsi Guangdong, mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk Chen Yongxing, Ketua Asosiasi Pemuda Jiangmen di San Francisco, sebagai mediator hukum luar negeri.
  • Chen dilaporkan telah menangani sengketa perceraian internasional melalui panggilan video.

2.  New York

  • Jiang Kangrong, mantan Ketua Asosiasi Kongzhou di San Francisco, ditunjuk sebagai “hearing officer” (hakim sidang) untuk pengadilan rahasia ini.
  • DOJ AS menyatakan bahwa Asosiasi Changle di New York terlibat dalam operasi ilegal yang berhubungan dengan kantor polisi bawah tanah Tiongkok.

3.  Los Angeles

  • Pada Juli 2016, Pengadilan Distrik Lucheng, Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, mendirikan “posko mediasi luar negeri” di Los Angeles dan menunjuk Wu Luqing sebagai mediator luar negeri.

4.  Hawaii

  • Pada September 2023, Kejaksaan Distrik Changle, Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, mendirikan “Pos Pengawasan Kejaksaan Luar Negeri” di AS dan menunjuk Zheng Delu, Ketua Kehormatan Asosiasi Fujian di AS, untuk menjalankan fungsi kejaksaan Tiongkok di luar negeri.

5.  Washington D.C.

  • Chen Shisheng, Penasihat Asosiasi Pengusaha Wenzhou di Washington D.C., juga berperan sebagai mediator hukum Tiongkok.
  • Ia adalah pemimpin di perusahaan pertahanan dan keamanan yang dikontrak oleh pemerintah Tiongkok.

Para Ahli: Operasi Ini Merupakan Ancaman bagi Keamanan Nasional AS

Banyak pakar intelijen menganggap bahwa “mediator” dan “hakim sidang” yang ditunjuk Tiongkok ini adalah ancaman besar terhadap keamanan nasional AS.

· Ina Mitchell, seorang ahli intelijen Tiongkok, mengatakan bahwa kelompok-kelompok ini sebenarnya merupakan bagian dari jaringan Front Bersatu Tiongkok, yang beroperasi di bawah pengawasan langsung Kedutaan Besar Tiongkok di AS.

“Mereka pada dasarnya adalah agen Tiongkok yang bisa digunakan untuk spionase dan kegiatan ilegal lainnya di AS,” ujarnya.

· Dr. Lawrence Sellin, pakar keamanan nasional, menambahkan bahwa pengadilan bawah tanah dan kantor polisi ilegal Tiongkok bukan hanya menawarkan layanan hukum biasa, tetapi juga digunakan untuk mengawasi warga Tiongkok di luar negeri dan menghukum mereka yang menyimpang dari agenda Tiongkok.

“Tiongkok ingin memastikan bahwa warga negara Tiongkok di luar negeri tetap tunduk pada Partai, dan jika mereka menyimpang, Partai akan menemukan cara untuk menghukum mereka,” kata Sellin.

Sellin juga memperingatkan bahwa Tiongkok menggunakan komunitas diaspora Tiongkok sebagai “kaki tangan” (foot soldiers) mereka di AS untuk menjalankan operasi pengaruh dan spionase.

Ekspansi Jaringan Tiongkok: “Sistem Hukum Ganda” di AS?

Scott McGregor, mantan pejabat intelijen Kepolisian Kanada (RCMP), mengatakan kepada DCNF bahwa Tiongkok telah membangun jaringan Front Bersatu yang luas di AS.

“Jaringan ini adalah alat utama dalam strategi infiltrasi global Tiongkok, yang kini mencakup pendirian pengadilan dan lembaga kepolisian di luar negeri,” katanya.

McGregor memperingatkan bahwa langkah selanjutnya dalam strategi ekspansi ini adalah membangun sistem hukum ganda yang dijalankan oleh Tiongkok di dalam negeri AS.

“Tiongkok tidak hanya ingin mengawasi warga Tiongkok di luar negeri, tetapi juga ingin memperluas sistem hukumnya ke wilayah negara lain. Jika ini terus dibiarkan, kita bisa melihat semakin banyak pengadilan ilegal yang dijalankan Tiongkok di AS dan negara-negara Barat lainnya,” McGregor mengatakan.

Kesimpulan: Ancaman yang Tidak Bisa Diremehkan

Investigasi DCNF telah mengungkap keberadaan jaringan pengadilan bawah tanah Tiongkok di AS, yang diduga berfungsi untuk:

– Menekan dan menghukum pembangkang politik dan aktivis pro-demokrasi di AS

– Mengawasi dan mengendalikan diaspora Tiongkok

 – Menjalankan agenda infiltrasi dan ekspansi hukum Tiongkok ke luar negeri

Parlemen AS dan komunitas intelijen kini mulai meningkatkan perhatian terhadap operasi rahasia Tiongkok ini, dan banyak yang mendesak tindakan tegas untuk menutup jaringan ini sebelum semakin meluas. (jhn/yn)

Penyusupan PKT di Luar Negeri Semakin Serius, Filipina Tangkap Sejumlah Pria Tiongkok

0

ETIndonesia. Otoritas Filipina mengumumkan bahwa lima pria berkewarganegaraan Tiongkok telah ditangkap di Provinsi Palawan. Mereka diduga melakukan kegiatan pengumpulan intelijen ilegal yang mengancam keamanan nasional Filipina.

Biro Investigasi Nasional Filipina menyatakan bahwa lima pria Tiongkok tersebut menyamar sebagai wisatawan Taiwan dan pedagang hasil laut untuk mengumpulkan informasi militer di sekitar Kota Puerto Princesa, ibu kota Provinsi Palawan. Mereka memasang kamera pengintai di lokasi-lokasi penting dan menggunakan drone serta ponsel untuk mengambil gambar lokasi militer sensitif, termasuk pos penjaga pantai, dermaga, serta Bandara Subic Bay dan Pangkalan Angkatan Laut Subic Bay di Pulau Luzon.

Pihak berwenang Filipina menegaskan bahwa tindakan mereka menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional.

Setelah diselidiki, kelima orang tersebut diketahui merupakan anggota dari “Kelompok Relawan Tionghoa Filipina” dan “Asosiasi Promosi Perdamaian dan Pembangunan Tionghoa-Filipina”, yang memiliki hubungan erat dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Pekan lalu, otoritas Filipina juga menangkap seorang insinyur perangkat lunak dari Universitas Teknik Militer PKT, Deng Yuanqing, bersama dua asistennya. Mereka telah menjalankan aktivitas spionase militer di Filipina selama setidaknya lima tahun. Dewan Keamanan Nasional Filipina kini sedang menyelidiki apakah kedua kasus ini saling terkait.

Mantan pengacara Beijing sekaligus Ketua Aliansi Demokrasi Kanada, Lai Jianping, mengatakan, “Kasus ini, bersama dengan kasus Chen Jun di Amerika Serikat dan banyak kasus lainnya, menunjukkan bahwa infiltrasi PKT ke berbagai negara di dunia, terutama di negara-negara Barat, sangat luas dan menyeluruh. Mereka memanfaatkan lembaga-lembaga internal seperti Departemen Front Bersatu, badan intelijen, tentara siber, serta komunitas Tionghoa di luar negeri, kelompok akademisi, dan organisasi sosial.”

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak kasus infiltrasi PKT di luar negeri yang terungkap. Pada November tahun lalu, seorang tokoh masyarakat pro-PKT di California, Amerika Serikat, Chen Jun (72 tahun), dijatuhi hukuman karena bertindak sebagai agen ilegal PKT, menyuap pejabat AS, serta berupaya menekan kelompok Falun Gong dan kelompok seni Shen Yun.

Penyusupan PKT ke luar negeri bahkan telah berkembang menjadi bentuk represi lintas negara, dengan menekan dan membalas dendam terhadap individu-individu yang memiliki pandangan berbeda.

Manajer firma hukum Chen Chuangchuang, Liang Shaohua, mengatakan, “PKT menangkap banyak orang atas dasar politik dan agama tanpa alasan yang sah. Oleh karena itu, mereka menggunakan kantor polisi rahasia dan organisasi komunitas di luar negeri untuk melakukan represi lintas negara, bahkan menculik target mereka. Yurisdiksi lengan panjang dan pengawasan luar negeri oleh PKT dalam beberapa tahun terakhir menjadi sangat serius.”

Penyusupan PKT ke berbagai negara telah meningkatkan kewaspadaan di tingkat internasional. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan lembaga-lembaga lainnya kini tengah meninjau infiltrasi PKT di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan militer. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Puluhan Komplotan penipu di Myawaddy, Myanmar Diungkap,  Mempekerjakan 100.000 Orang

0

Wakil Menteri Keamanan Publik Partai Komunis Tiongkok (PKT), Liu Zhongyi, baru-baru ini secara terbuka mengungkapkan bahwa ada puluhan sindikat penipuan online yang beroperasi di Myawaddy, Myanmar, dengan jumlah pekerja lebih dari 100 ribu orang. Orang dalam membocorkan bahwa jaringan penipuan di Myanmar memiliki kedalaman yang luar biasa. Bahkan, PKT terlibat secara mendalam dalam operasi ini

ETIndonesia. Surat kabar Thailand, The Nation, melaporkan pada 27 Januari, Liu Zhongyi memimpin delegasi PKT ke Bangkok untuk bertemu dengan pemerintah Thailand. Dalam pertemuan tersebut, ia mengakui bahwa warga Tiongkok mengoperasikan 36 kelompok penipuan online di Myawaddy, Myanmar, yang mempekerjakan lebih dari 100 ribu orang. Ia juga mengatakan bahwa banyak warga Tiongkok tergoda atau diculik ke Myanmar. Bahkan, beberapa bahkan mengalami penyiksaan serta pembunuhan.

Kolumnis Epoch Times, Wang He, mengatakan, “Kementerian Keamanan Publik PKT memiliki kepentingannya sendiri dalam kasus ini. Saat ini, mereka menghadapi tekanan besar di dalam dan luar negeri, sehingga mereka memilih untuk mengungkap beberapa bagian dari skandal ini.”

Jaringan Penipuan dan Kejahatan di Myanmar

Menurut orang dalam, setiap tahun setidaknya 70 ribu warga Tiongkok tertipu dan dibawa ke kawasan penipuan di Myanmar. Beberapa di antaranya dibunuh dan diambil organ tubuhnya, sementara perempuan diperkosa.

Seorang sumber bernama Li Yong (nama samaran) mengungkapkan, “Zona penipuan ini dikelola oleh orang Tiongkok, pelaku penipuannya juga orang Tiongkok. Banyak dari mereka yang keluar negeri mengikuti inisiatif ‘Belt and Road’ (BRI). Mereka bisa mendapatkan proyek-proyek utama dari BRI karena dukungan ‘anak merah’ (elite PKT). Mereka diberi hak istimewa dan mendapat perlindungan dari Kementerian Keamanan Publik PKT.”

Li Yong juga mengungkap bahwa berbagai faksi dalam PKT memanfaatkan perlindungan BRI untuk mencari keuntungan. Infrastruktur listrik, komunikasi, dan jaringan internet di zona penipuan ini semuanya disediakan oleh PKT. Selain penipuan, area ini juga menjadi sarang prostitusi, perjudian, dan narkoba.

“Mengapa PKT menciptakan Belt and Road Initiative? Secara resmi, mereka menyebutnya sebagai solusi untuk kelebihan kapasitas industri dalam negeri dan cara untuk memperoleh devisa. Namun, sebenarnya mereka mengincar tanah di negara-negara mitra BRI sebagai bentuk kolonisasi. Mereka mengirim warga Tiongkok untuk menduduki daerah tersebut—itulah strategi utama mereka.”

PKT Melindungi Zona Penipuan di Negara-Negara BRI

Li Yong lebih lanjut mengungkapkan bahwa semua negara yang terlibat dalam BRI memiliki zona penipuan yang dilindungi oleh PKT.

Wang He menambahkan, “Saat ini, semua pihak ingin menghasilkan uang dari bisnis ilegal ini, dan warga Tiongkok menjadi korban utama. Berbagai faksi dalam PKT juga terlibat dalam operasi ini.”

 “Akar masalahnya tetap berada pada PKT itu sendiri. Jika tidak ada dukungan dari pemerintah dan aparat keamanan, operasi dalam skala sebesar ini tidak mungkin terjadi. Mereka menggabungkan kekuatan jahat di pemerintahan dan masyarakat untuk menciptakan rantai industri kejahatan yang menghancurkan rakyatnya sendiri.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Bunker Nuklir Tempat Perlidungan Xi Jinping ? Media Inggris: Skalanya 10 Kali Lipat Pentagon


EtIndonesia. Pada 31 Januari, Financial Times melaporkan bahwa sekitar 30 km barat daya Beijing terdapat area konstruksi seluas sekitar 607 hektar dengan banyak lubang yang dalam. Para pakar militer memperkirakan bahwa lubang-lubang ini akan digunakan untuk membangun bunker besar yang diperkokoh, guna melindungi para pemimpin militer Tiongkok dalam kemungkinan konflik, termasuk perang nuklir.

Menurut analisis para ahli militer AS, bunker ini kemungkinan akan berfungsi sebagai pusat komando militer bawah tanah yang diperkokoh, terutama untuk melindungi kepemimpinan militer Tiongkok selama perang nuklir. Proyek konstruksi utama diperkirakan dimulai pada pertengahan tahun 2024.

Tiga sumber yang mengetahui proyek ini mengungkapkan bahwa beberapa analis intelijen telah menamai proyek ini sebagai “Beijing Military City” (Kota Militer Beijing).

Pengamatan Langsung dan Reaksi Publik

Menurut laporan tersebut, area konstruksi ini sangat sibuk pada awal Januari. Meskipun tidak ada personel atau peralatan militer yang terlihat jelas, terdapat beberapa tanda yang melarang penggunaan drone atau pemotretan di lokasi. Saat seorang jurnalis mendekati lokasi, penjaga keamanan di gerbang dengan tegas menyatakan: “Dilarang masuk,” dan menolak berkomentar tentang proyek ini. Seorang pemilik toko di dekat lokasi menyebutnya sebagai “zona militer.”

Di media sosial Tiongkok, warga mulai berspekulasi tentang alasan perataan bangunan di daerah Qinglonghu. Seorang pengguna Baidu bertanya,: “Apakah mereka sedang membangun Pentagon versi Tiongkok di Qinglonghu?”

Beberapa pejabat intelijen AS, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, mengatakan kepada Financial Times bahwa komunitas intelijen AS sedang memantau proyek ini dengan cermat.

Menurut intelijen AS, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah memerintahkan militer Tiongkok untuk mengembangkan kemampuan merebut Taiwan pada tahun 2027, yang juga merupakan peringatan 100 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Bunker Nuklir dan Perlindungan Kepemimpinan Tertinggi Tiongkok

Dennis Wilder, mantan kepala analis Tiongkok di CIA, menyatakan bahwa jika proyek ini dikonfirmasi, pembangunan pusat komando bawah tanah ini mengindikasikan ambisi Beijing untuk tidak hanya membangun kekuatan militer konvensional kelas dunia, tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam perang nuklir.

Seorang mantan pejabat intelijen AS lainnya menambahkan bahwa Tiongkok mungkin melihat fasilitas baru ini sebagai upaya untuk meningkatkan pertahanan terhadap serangan nuklir AS, termasuk senjata bunker buster (senjata penghancur bunker) dan rudal nuklir presisi tinggi. Selain itu, fasilitas ini kemungkinan akan dilengkapi dengan sistem komunikasi yang lebih canggih dan aman, serta memungkinkan militer Tiongkok untuk memperluas operasi mereka.

Skala Pusat Komando: 10 Kali Lipat Pentagon

Seorang peneliti Tiongkok yang menganalisis citra satelit menyatakan bahwa proyek ini memiliki semua karakteristik fasilitas militer sensitif, termasuk struktur beton bertulang berkekuatan tinggi dan terowongan bawah tanah yang sangat dalam. Skalanya hampir 10 kali lebih besar dari Pentagon AS.

Dua sumber yang memiliki hubungan dekat dengan Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa militer Tiongkok tampaknya sedang membangun pusat komando militer baru.

Namun, beberapa ahli tetap skeptis. Mereka menilai bahwa meskipun area ini sangat besar, kondisi geologisnya mungkin tidak cocok untuk bunker bawah tanah skala besar.

Xu Yanqi, seorang peneliti dari Strategic and Wargaming Research Association, menuturkan bahwa luas area ini jauh lebih besar daripada pangkalan militer atau akademi militer biasa, sehingga dapat diasumsikan bahwa lokasi ini lebih mungkin digunakan untuk keperluan administrasi atau pusat pelatihan besar.

Renny Babiarz, mantan analis pencitraan di National Geospatial-Intelligence Agency (Badan Intelijen Geospasial AS), mengatakan bahwa gambar satelit menunjukkan setidaknya ada 100 derek konstruksi besar yang digunakan untuk membangun infrastruktur bawah tanah. Ia memperkirakan bahwa jaringan bawah tanah ini akan memiliki terowongan yang saling terhubung.

Seorang mantan pejabat intelijen senior AS menyebutkan bahwa meskipun markas PLA di pusat Beijing tergolong modern, fasilitas tersebut tidak dirancang untuk menjadi pusat komando perang yang aman.

Pejabat ini juga menyatakan bahwa saat ini, pusat komando utama PLA yang aman terletak di Pegunungan Xishan, barat laut Beijing. Fasilitas ini dibangun pada puncak Perang Dingin, tetapi dengan skala dan struktur sebagian bawah tanah dari proyek baru ini, diperkirakan Beijing Military City akan menggantikan fasilitas di Xishan sebagai pusat komando utama dalam keadaan perang.

3 Rute rahasia penyelamatan Xi Jinping?

Media asing telah lama berspekulasi apakah bunker Xi Jinping akan mampu bertahan dari serangan presisi tinggi AS jika konflik dengan Taiwan pecah.

Menurut laporan, Xi Jinping memiliki fasilitas perlindungan yang disebut sebagai “bunker Xi Jinping”, yang diklaim sebagai pusat komando bawah tanah terdalam di dunia.

Pada 7 Januari 2018, South China Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa sebuah penelitian geologi yang didanai Pemerintah Tiongkok menemukan bahwa bunker nuklir utama untuk para pemimpin tertinggi Tiongkok terletak lebih dari 2 km di bawah tanah, tersembunyi di dalam gua batu kapur di Pegunungan Xishan, 20 km barat laut dari kompleks kepemimpinan Zhongnanhai, Beijing.

Fasilitas ini dilaporkan memiliki pasokan air yang cukup untuk jutaan orang dalam keadaan darurat.

Pusat komando di Xishan adalah markas Komisi Militer Pusat Tiongkok, tetapi sejak lama, Tiongkok telah membangun infrastruktur pertahanan nuklir yang lebih luas. Baru-baru ini, Tiongkok dilaporkan membangun fasilitas militer canggih di Pegunungan Qinling, khususnya untuk menyebarkan pasukan strategis rudal balistik.

Jika perang pecah, Xi Jinping dan pejabat tinggi Tiongkok akan dipindahkan ke Pusat Operasi Gabungan di barat laut Beijing.

Pusat ini bertanggung jawab untuk mengawasi operasi militer di lima komando wilayah PLA dan memberikan perintah perang langsung. Bunker nuklir merupakan bagian dari Pusat Operasi Gabungan, yang diduga merupakan “kota kecil bawah tanah” yang terdiri dari beberapa gua batu kapur.

Terowongan Rahasia Bawah Tanah dari Tiananmen ke Xishan

Jiang Feng, seorang jurnalis independen, mengungkapkan bahwa jalur kereta bawah tanah pertama Beijing, Jalur 1, awalnya dibangun untuk kepentingan militer.

Jalur ini membentang dari Stasiun Beijing, melewati Balai Agung Rakyat di Tiananmen, menuju Kementerian Pertahanan, lalu ke Xishan, hingga akhirnya terhubung dengan bunker bawah tanah besar.

Menurutnya, Jalur 1 dibangun murni untuk keperluan militer. (jhn/yn)

Gempabumi Magnitudo 6.2 Mengguncang Aceh , Tak Ada Laporan Korban Jiwa

0

ETIndonesia. BANDA ACEH- Gempabumi berkekuatan Magnitudo 6.2 mengguncang Provinsi Aceh pada Jumat (31/1) pukul 18.03 WIB.

Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencan (BNPB), pusat gempa berada di laut di kedalaman 29 km dengan parameter 3.15 Lintang Utara (LU) dan 96.95 Bujur Timur (BT). Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Dilaporkan gempa yang terjadi dirasakan kuat selama 3-5 detik di Kabupaten Aceh Selatan dan masyarakat di sekitar berlarian keluar rumah. 

Tidak hanya di Kabupaten Aceh Selatan gempa juga dirasakan sedang selama 2-3 detik di Kabupaten Aceh Barat Daya. 

“Berdasarkan kaji cepat sementara, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa,” lanjut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan dan BPBD Kabupaten Aceh Barat Daya segera melakukan monitoring pascagempa. 

Hingga rilis ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan yang diterima BNPB.

BNPB mengimbau kepada semua unsur Pemerintah dan warga Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat Daya untuk selalu waspada akan gempa susulan yang bisa saja terjadi dan tidak mudah percaya terhadap berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (bnpb/asr)

Ancaman Pembunuhan dalam Bahasa Mandarin Menargetkan Praktisi Falun Gong dan Anggota Parlemen  yang Mendukung Mereka

0

Kampanye yang Diluncurkan oleh Rezim Partai Komunis Tiongkok Meningkat ke Level yang Lebih Tinggi dalam Setahun Terakhir

ETIndonesia. Komunitas spiritual yang melarikan diri dari penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menghadapi ancaman terbaru di New York, Amerika Serikat.  Para agen PKT memperingatkan adanya ancaman bom dan serangan lain yang menargetkan mereka serta para anggota parlemen AS yang menyuarakan dukungan kepada mereka.

Dalam sebuah email berbahasa Mandarin yang dipublikasikan oleh Falun Dafa Information Center (FDIC) pada 28 Januari, seorang pengirim anonim mengklaim telah membuat “sejumlah besar bom pembakar” menggunakan alkohol dan botol kaca.

Orang tersebut mengancam bahwa pada hari pertama Tahun Baru Imlek, ia akan mengirimkan orang untuk menyerang Dragon Springs, sebuah kompleks di bagian utara negara bagian New York yang mana terdapat kuil Buddha bergaya Dinasti Tang, tempat latihan Shen Yun Performing Arts, serta dua sekolah seni keagamaan, Fei Tian College dan Fei Tian Academy of the Arts.

Email tersebut juga merinci rencana penghancuran kompleks tersebut: pelaku akan membakar kendaraan, melemparkan bom bensin ke bangunan kayu, serta menyerang siapa pun yang menghalangi. Selain itu, ia juga mengancam akan “menyerang anggota Kongres AS yang mendukung Falun Gong.”

Didirikan oleh para praktisi Falun Gong di Orange County, New York, Shen Yun telah menjadi target utama PKT sejak 2006, ketika grup seni ini mulai melakukan tur keliling dunia untuk menampilkan peradaban Tiongkok sebelum dikuasai komunis. Produksi mereka juga mencakup adegan yang menggambarkan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok modern, termasuk pengambilan organ secara paksa. Saat ini, delapan grup Shen Yun sedang melakukan tur dan akan mengunjungi sekitar 200 kota di seluruh dunia pada tahun ini.

Sebagai upaya menghalangi pertunjukan Shen Yun, para diplomat Tiongkok selama bertahun-tahun  memberikan tekanan ekonomi dan politik pada pejabat yang dipilih secara demokratis dan operator teater di seluruh dunia, seringkali mempertaruhkan hubungan dengan Tiongkok. Namun demikian, kampanye untuk menghentikan Shen Yun tampaknya meningkat secara drastis dalam setahun terakhir.

BACA JUGA : Terungkap Rencana Baru PKT Menggencarkan Kampanye Penindasan Terhadap Falun Gong di Luar Negeri Mulai Memanipulasi Pemerintah, Media Hingga Influencer

BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

Sejak Maret 2024, FDIC telah mendokumentasikan 17 email berisi ancaman terhadap Shen Yun, banyak di antaranya memuat deskripsi kekerasan secara rinci, termasuk ancaman terhadap para perfomer dan keluarga mereka.

FDIC juga melaporkan bahwa individu mencurigakan telah mencoba mendekati pintu masuk Dragon Springs untuk mengambil foto atau menembus pengamanan dalam beberapa bulan terakhir.

Teater yang menjadi tuan rumah pertunjukan Shen Yun di Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Taiwan telah menerima sedikitnya 14 ancaman lainnya. Meskipun serangan tersebut belum terjadi, ancaman ini  menyebabkan peningkatan investasi dalam keamanan dan sumber daya penegakan hukum.

Frekuensi ancaman ini meningkat drastis sejak Desember 2024, dengan lima ancaman sejak 13 Januari yang menyebut anggota Kongres AS sebagai target potensial, menurut FDIC.

Direktur Eksekutif FDIC  Levi Browde mengatakan, Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 29 Januari tahun ini, secara tradisional adalah waktu untuk reuni keluarga. Dengan memilih hari ini untuk menebarkan ketakutan, agen PKT menunjukkan niat jahat mereka untuk menghancurkan dan membungkam Shen Yun serta komunitas Falun Gong secara luas. 

Levi Browde, direktur eksekutif Falun Dafa Information Center, berbicara dalam sebuah wawancara dengan NTD di New York pada 27 November 2024. Otabius Williams/The Epoch Times

Berdasarkan apa yang terjadi dalam setahun terakhir, Browde yakin bahwa  hampir pasti memiliki keterkaitan langsung dengan Beijing.

Pada Desember lalu, The Epoch Times mengetahui bahwa pemimpin partai komunis Tiongkok, Xi Jinping, secara pribadi memberikan instruksi pada tahun 2022 kepada pejabat tinggi untuk menekan Falun Gong secara global. Xi menekankan penggunaan mekanisme Barat yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan Beijing, seperti influencer media sosial dan outlet media, tujuannya untuk membentuk opini publik yang berlawanan dengan entitas yang didirikan oleh Falun Gong.

BACA JUGA : (Eksklusif) Dalam Rapat Rahasia, Xi Jinping Menginstruksikan Strategi Baru untuk Menyerang Falun Gong Secara Global

Agen PKT dan Upaya Sabotase Falun Gong

Jaksa AS baru-baru ini mengungkap beberapa upaya agen Tiongkok untuk menyabotase Falun Gong. Salah satu kasus melibatkan dua pria yang mencoba menyuap agen Internal Revenue Service (IRS) -Lembaga federal AS yang mengelola dan menegakkan hukum Pajak – dan memanipulasi Program Pelapor Pajak IRS untuk mencabut status bebas pajak Shen Yun. Keduanya telah dituntut atas konspirasi tersebut.

Di platform media sosial seperti X  dan YouTube, muncul juga unggahan yang bertujuan memicu kebencian terhadap Falun Gong.

Frances Hui, seorang aktivis Hong Kong yang diburu oleh pemerintah kota yang kini dikendalikan komunis karena aktivitas pro-demokrasinya, mengatakan bahwa intimidasi adalah salah satu taktik favorit PKT untuk membungkam para kritikus.

PKT terus melakukan ancaman dan intimidasi guna menciptakan efek ketakutan di dalam setiap anggota komunitas, kata Hui kepada The Epoch Times setelah menghadiri diskusi panel Hudson Institute tentang kebijakan hak asasi manusia AS pada 28 Januari.

“Mereka yang menjadi target akan menyerah. Mereka akan berhenti memperjuangkan kebenaran karena ingin menghindari konsekuensi yang dihadapi,” ujarnya. 

Para pengamat hak asasi manusia yang hadir dalam acara tersebut setuju bahwa harus ada konsekuensi bagi agen-agen yang berafiliasi dengan Beijing yang semakin lihai dalam menargetkan para pembangkang.

“Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan perlindungan terhadap para pembangkang di sini, seiring dengan semakin keras dan kreatifnya taktik PKT,” kata Anouk Wear, peneliti dan penasihat kebijakan di Hong Kong Watch, kepada The Epoch Times.

Ketika praktisi Falun Gong di Tiongkok masih menghadapi risiko kematian karena mempertahankan keyakinan mereka, eskalasi terhadap praktisi di luar negeri dan Shen Yun harus menjadi peringatan, kata Browde.

Dengan propaganda mematikan PKT serta kekerasan terhadap praktisi Falun Gong yang kini meluas hingga ke Amerika Serikat dan anggota Kongres AS yang mendukung mereka, katanya, sangat mendesak bagi pemerintah AS untuk membuka penyelidikan kontra-intelijen secara menyeluruh guna menuntut pelaku sebelum tragedi terjadi.

Email yang mengancam serangan pada Tahun Baru Imlek dilacak berasal dari alamat IP di Prancis, tetapi pelakunya kemungkinan menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk menyembunyikan lokasinya, kata FDIC. Mereka menambahkan bahwa baik FDIC maupun Shen Yun telah melaporkan insiden ini kepada penegak hukum dan Kepolisian Capitol (Kepolisian Gedung Kongres dan Senat AS). 

Sumber : Theepochtimes.com 

Sup Ular di Hong Kong Kian Menghilang, Namun Masih Dimasak di Dapur Berusia Puluhan Tahun

EtIndonesia. Saat Hong Kong bersiap menyambut Tahun Ular pada hari Rabu (29/1), Chau Ka-ling dengan cekatan memegang seekor ular hidup di restorannya yang telah berdiri selama puluhan tahun, seolah-olah sedang menggendong hewan peliharaan.

Sebagai salah satu penjaga terakhir industri sup ular tradisional di kota itu, Chau masih menyimpan tiga ekor ular hidup untuk sesekali dipamerkan dalam laci kayu yang dulunya dipenuhi lebih banyak ular untuk dimasak.

Hidangan yang telah lama dihargai dalam budaya Tiongkok selatan karena dipercaya dapat menghangatkan tubuh di musim dingin ini kini semakin langka.

Didirikan oleh ayah Chau pada tahun 1960-an, restoran Shia Wong Hip dulunya menyembelih ular hidup untuk diolah menjadi hidangan. Dalam bahasa Kanton, “Shia Wong” berarti “Raja Ular”.

Di bawah bimbingan ayahnya, Chau belajar menangkap dan menyembelih ular serta membuat sup, hingga akhirnya dikenal sebagai “Ratu Ular” di Hong Kong.

Sebuah foto koran yang dipajang di dinding restoran mengabadikan keberhasilannya menangkap ular kobra raja berbisa sepanjang lebih dari 2 meter pada tahun 1997 di kantor polisi maritim pedesaan Hong Kong atas permintaan pihak berwenang.

Namun, restoran ini—seperti kebanyakan kedai sup ular lainnya di kota—beralih menggunakan daging ular beku dari Asia Tenggara setelah wabah SARS pada tahun 2003 yang menewaskan 299 orang di Hong Kong. Para ilmuwan menghubungkan asal-usul virus tersebut dengan satwa liar.

Tulang ular kemudian direbus bersama tulang ayam dan babi selama setidaknya enam jam untuk membuat kaldu dasar.

Selanjutnya, kaldu ini direbus kembali dengan daging ular, ayam suwir, ham, jamur, dan kulit jeruk mandarin sebelum akhirnya dikentalkan dengan tepung pati.

Saat semangkuk sup disajikan, pelanggan biasanya menambahkan daun lemon dan keripik renyah sebagai pelengkap.

Daging ular, yang memiliki tekstur mirip ayam setelah dimasak, kaya akan protein dan rendah lemak.

Selama musim dingin, Chau dapat menjual hingga 800 mangkuk sup per hari dengan harga berkisar antara 7 dolar hingga 11 dolar. Namun, angka ini turun drastis menjadi 100 mangkuk atau kurang di musim panas, ketika hidangan ini kurang diminati.

Sejumlah kedai sup ular telah tutup setelah pandemi COVID-19 dan karena para koki senior mulai pensiun, menyisakan hanya sekitar 20 kedai yang masih beroperasi.

Namun, Chau bertekad mempertahankan bisnisnya selama mungkin, meskipun dia pesimistis mengenai masa depan industri ini.

Dia bahkan berkata bahwa jika keponakannya ingin meneruskan usahanya, dia lebih menyarankan mereka untuk belajar membuat makanan penutup saja.

“Ini bukanlah industri yang menghasilkan banyak uang, jadi saya rasa tidak ada anak muda yang tertarik untuk terjun ke dalamnya,” ujarnya. (yn)

Sumber: nypost

Gadis Berusia 12 Tahun Meninggal Secara Tragis Setelah Tak Sengaja Tertembak Pistol Milik Ibunya

EtIndonesia. Seorang gadis muda meninggal secara tragis setelah bermain-main dengan pistol milik ibunya yang berisi peluru, yang mengakibatkan dia tidak sengaja menembak dirinya sendiri.

Priscilla McCullough, dari Chicago, Illinois, menemukan senjata api milik orangtuanya yang tidak terkunci saat ibunya sedang memandikan adiknya yang berusia satu tahun ketika dia bertanya kepadanya ‘apakah ini asli?’ tentang pistol tersebut.

Ibunya yang berusia 42 tahun memberi tahu polisi bahwa pistol tersebut biasanya terkunci di brankas di kamar tidurnya, tetapi tidak pada kesempatan ini.

Gadis berusia 12 tahun itu, yang tinggal di blok 7100 South Constance Avenue, kemudian melepaskan tembakan ke perutnya, menurut kantor pemeriksa medis Cook County.

Setelah mendengar suara tembakan, adik perempuannya yang berusia 11 tahun bergegas ke kamar mandi – terpisah dari kamar mandi ibu mereka – dari dapur tempat dia makan, dan mendapati Priscilla sangat membutuhkan perhatian medis.

Ibunya kemudian memerintahkan anak berusia 11 tahun itu untuk menghubungi 911 sambil menekan luka Priscilla.

Priscilla dalam kondisi kritis ketika dilarikan ke Rumah Sakit Anak Comer, tetapi sayangnya pada pukul 19 : 24 dia dinyatakan meninggal, kantor pemeriksa medis menyatakan.

Otopsi pada hari Senin (27/1) menunjukkan hasil yang tidak meyakinkan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Tragedi ini terjadi hanya lima bulan setelah seorang anak laki-laki berusia lima tahun meninggal setelah luka tembak yang tidak disengaja yang dilakukannya sendiri.

Pada bulan Agustus 2024, Brooks Thomas Wilson menemukan senjata api 9mm di rumahnya dan secara tidak sengaja melepaskan satu tembakan ke kepalanya, menurut polisi.

Letnan Mike Wall dari Departemen Kepolisian Santaquin mengatakan bahwa orangtua dan saudara kandungnya ada di rumah pada saat itu, namun, mereka tidak berada di kamar bersamanya, menurut ABC News.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa keluarganya mencoba menyadarkannya sementara petugas darurat berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan anak laki-laki itu. Dia dipastikan meninggal di tempat kejadian.

Pihak berwenang tidak mencurigai adanya tindak pidana dan tuntutan terhadap orang tuanya saat ini tidak sedang diajukan.

Menurut FOX 13, Utah tidak memiliki undang-undang yang menghukum seseorang karena gagal mengamankan senjata api mereka dan meninggalkannya tanpa pengawasan anak di bawah umur.

Negara juga tidak mewajibkan untuk menyimpan senjata dengan cara tertentu atau mewajibkan alat pengunci, namun, penyidik ​​sedang menyelidiki bagaimana dia bisa mendapatkan senjata api – yang saat ini tidak diketahui.

Letnan Wall juga menolak berkomentar tentang apakah atau bagaimana senjata api itu diamankan, kata The Daily Mail. (yn)

Sumber: unilad

Gajah di Afrika Selatan Injak-injak dan Tewaskan Turis yang Mencoba Menyelamatkan Anak-anak

EtIndonesia. Seekor gajah di Taman Nasional Kruger Afrika Selatan menginjak-injak seorang turis hingga tewas saat dia berusaha melindungi anak-anak, kata para pejabat.

Insiden hari Minggu (26/1) yang melibatkan Shaik Adam Shabir Ammed yang berusia 59 tahun dari Kota Mkhondo di Afrika Selatan masih dalam penyelidikan oleh penegak hukum, menurut Taman Nasional Afrika Selatan.

“Laporan saksi mata awal menunjukkan bahwa keluarga tersebut memarkir kendaraan di dekat area penerimaan tamu Malelane dan anak-anak berlari melewati jembatan ke semak-semak, kemudian seekor gajah dari kawanan terdekat menyerang mereka. Korban bergegas menolong anak-anak dan saat itulah dia dikejar dan diinjak-injak oleh salah satu hewan,” kata badan tersebut. “Dia meninggal di tempat kejadian karena luka-lukanya.”

“Pada hari kejadian, hewan yang bertanggung jawab atas kematian tersebut tidak dapat diidentifikasi karena ada beberapa dari mereka di sekitar dan mereka segera menjauh sementara orang-orang berusaha menyelamatkan nyawa korban,” tambahnya.

Taman Nasional Afrika Selatan juga mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan “belasungkawa yang tulus kepada keluarga Ammed dan mendoakan mereka agar kuat dalam masa sulit ini.”

Badan tersebut mengatakan di situs webnya bahwa “Di sebagian besar taman nasional ada kemungkinan ancaman dari hewan berbahaya” dan “Di taman tersebut, tamu hanya boleh [meninggalkan] kendaraan di area yang ditentukan.

“Tidak ada bagian tubuh yang boleh mencuat dari jendela atau sunroof dan pintu harus tetap tertutup setiap saat,” demikian peringatannya.

Petugas taman menggambarkan gajah sebagai “hewan yang biasanya damai” tetapi mencatat bahwa mereka “bisa menjadi agresif saat sakit, terluka, atau diganggu.”

“Gajah mungkin berlari ke arah ancaman dalam demonstrasi atau serangan sungguhan. Sebagian besar serangan adalah serangan tiruan yang dihentikan sebelum target tercapai,” kata Taman Nasional Afrika Selatan.

“Namun, jika serangan dilanjutkan, seekor gajah cukup mampu membunuh gajah lain, hewan lain (termasuk manusia) atau menghancurkan mobil,” tambahnya.(yn)

Sumber: nypost