Home Blog Page 137

Pejabat Tinggi AS Kunjungi Eropa : Menhan AS Sebut Tiongkok sebagai Ancaman Utama

0

ETIndonesia. Pada Selasa (11 Februari 2025), Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan Wakil Presiden JD Vance masing-masing mengunjungi Jerman dan Prancis. Hegseth menegaskan bahwa Tiongkok adalah ancaman utama bagi Amerika Serikat.

Saat mengunjungi Stuttgart, Jerman, Menhan Hegseth meninjau Komando Eropa AS (USEUCOM) dan Komando Afrika AS (AFRICOM). Ia menekankan pentingnya bekerja sama dengan sekutu untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap Tiongkok.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan: “Kami akan terus membangun pencegahan, baik itu dari komando ini, di Ukraina, maupun di seluruh benua Afrika. Bersama sekutu dan mitra, kami akan memastikan kekuatan AS semakin diperkuat untuk menghadapi tindakan yang coba dilakukan oleh PKT.”

Mengenai kunjungannya ke Komando Afrika, Hegseth menegaskan bahwa PKT adalah ancaman utama bagi AS.

Hegseth menambahkan: “Niat PKT bersifat jahat, tidak hanya di bagian dunia mereka sendiri, tetapi juga di Amerika Selatan dan Afrika. Posisi AS di wilayah-wilayah tersebut, serta hubungan dengan sekutu dan mitra, sangat penting dalam persaingan global ini. Oleh karena itu, ini tetap menjadi prioritas utama.”

Ia juga menekankan bahwa NATO tetap solid, tetapi negara-negara anggota harus berbagi tanggung jawab secara lebih merata. Selama kunjungannya ke Eropa, ia akan mendorong sekutu NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka.

Hegseth menegaskan: “Eropa harus terlindungi dari segala bentuk agresi, tetapi negara-negara tetangga harus berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan nasional dan kolektif.”

Selain itu, Hegseth akan menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina sebelum mengikuti pertemuan para Menteri Pertahanan NATO. Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina.

Pada hari yang sama, di sela-sela KTT Aksi Kecerdasan Buatan (AI) di Paris, Wakil Presiden AS JD Vance bertemu untuk pertama kalinya dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan para pemimpin Uni Eropa lainnya.

Vance secara tidak langsung mengkritik PKT karena menggunakan AI untuk meningkatkan kemampuan intelijen militer dan pengawasan mereka, serta mencuri informasi dari negara lain.

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan: “Kami melihat banyak peluang untuk membangun hubungan ekonomi dengan Eropa. Kami juga ingin memastikan bahwa kami benar-benar berpartisipasi dalam kemitraan keamanan yang saling menguntungkan bagi Eropa dan Amerika Serikat.”

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menambahkan:”Kita harus optimis tentang hubungan transatlantik kita. Hubungan ini dalam dan memiliki ikatan yang kuat, jadi saya sangat menantikan kerja sama dengan Anda dan Presiden Anda.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Tiongkok  Bangun Bandara Lepas Pantai Terbesar di Dunia: Keberhasilan Strategis atau Pertaruhan yang Mahal?

Stephen Xia dan Sean Tseng

Tiongkok sedang membangun sebuah fasilitas yang mana bisa menjadi bandara buatan terbesar di dunia, menimbulkan kekhawatiran di Jepang dan Korea Selatan mengenai kemungkinan penggunaannya untuk kepentingan militer. Para pengamat Tiongkok  mempertanyakan apakah proyek ini akan menjadi keberhasilan yang luar biasa atau sekadar proyek mahal yang justru mendatangkan kerugian?

Bandara yang sedang dibangun—Bandara Internasional Dalian Jinzhouwan—berlokasi di Dalian, sebuah kota pelabuhan utama di timur laut Tiongkok yang dekat dengan Korea Selatan dan Jepang. Wilayah ini memiliki nilai strategis yang telah lama diakui. Bandara Dalian yang sudah ada saat ini, Bandara Internasional Dalian Zhoushuizi, berasal dari lapangan udara militer yang dibangun selama pendudukan Jepang pada awal 1900-an.

Dari perspektif ekonomi, pembangunan bandara baru ini tampaknya tidak masuk akal bagi kota dengan populasi sekitar 7,5 juta jiwa. Banyak pengamat mencurigai bahwa bandara ini dirancang untuk penggunaan ganda—infrastruktur sipil yang dapat dengan cepat dikonversi untuk operasi militer.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) memiliki sejarah mereklamasi lahan untuk kepentingan strategis, seperti pulau buatan di Laut Tiongkok Selatan yang kini menjadi fasilitas militer, melanggar hukum maritim internasional, dan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Kedekatan Dalian dengan negara-negara sekutu AS berarti bahwa bandara besar di kota ini dapat dengan mudah disesuaikan untuk penggunaan militer, sehingga menambah kekhawatiran keamanan dan memperumit prospek jangka panjang bandara tersebut.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok yang berhaluan komunis dan Amerika Serikat—serta Korea Selatan dan Jepang yang mempererat hubungan militer dengan Washington—setiap proyek berskala besar di wilayah ini menimbulkan pertanyaan apakah proyek tersebut berpotensi mendukung tujuan militer PKT.

Pada tahun 2011, pemerintah daerah Dalian mulai mereklamasi lahan dari laut untuk menciptakan pulau buatan sebagai lokasi bandara baru. Pada tahun 2024, hampir semua pekerjaan reklamasi telah selesai, menghasilkan pulau dengan luas sekitar 7,7 mil persegi. Dengan anggaran sebesar $4,3 miliar, bandara ini akan memiliki terminal seluas 9,69 juta kaki persegi dan empat landasan pacu. Para pejabat mengatakan bahwa bandara ini akan melayani 80 juta penumpang dan menangani satu juta ton kargo setiap tahunnya, dengan penyelesaian akhir dijadwalkan pada tahun 2035.

Banyak pihak bertanya-tanya mengapa Dalian membutuhkan bandara sebesar ini, terutama ketika bandara tersibuk di Tiongkok—Bandara Internasional Ibu Kota Beijing—melayani lebih dari 67 juta penumpang pada tahun 2024. Secara ekonomi, angka-angka ini tampak kurang masuk akal.

Selain tantangan teknis, prospek keuangan bandara ini juga masih belum pasti. Provinsi Liaoning, tempat Dalian berada, memiliki utang jumbo dan berisiko tinggi mengalami gagal bayar. Sementara itu, popularitas kereta cepat telah mengurangi daya saing transportasi udara.

Teng Fei, anggota Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, mengatakan kepada media Tiongkok bahwa kelangsungan bandara ini mungkin bergantung pada pemaksaan kota-kota terdekat—atau bahkan wilayah Beijing–Tianjin–Hebei—untuk mengandalkan Dalian sebagai pusat penerbangan. Namun, apakah hal ini akan terjadi atau bahkan layak dilakukan masih menjadi pertanyaan.

Bandara lepas pantai sering menghadapi tantangan teknis dan ekologis yang unik. Lokasi bandara Dalian yang dibangun di atas lahan reklamasi menghadapi risiko penurunan tanah dan bahkan amblesan, yang dapat menimbulkan bahaya serius bagi keselamatan dan operasional jangka panjangnya. Dampak lingkungan juga menjadi perhatian utama.

Proyek serupa di Sanya, Hainan, merusak terumbu karang dan membahayakan spesies langka, yang mengakibatkan denda sebesar $11 juta dan kewajiban untuk melakukan restorasi ekologi. Namun, di Dalian, kekhawatiran ini tampaknya kalah dengan faktor politik dan militer. Pihak berwenang Tiongkok mengabaikan kekhawatiran tersebut, dengan menyatakan bahwa reklamasi hanya akan berdampak kecil pada terumbu karang, tetapi langkah pencegahan akan tetap diambil.

Selama lebih dari satu dekade, PKT telah berinvestasi besar dalam proyek transportasi berskala masif. Banyak di antaranya gagal memberikan manfaat ekonomi atau sosial yang dijanjikan serta menimbulkan dampak lingkungan yang besar.

Sebagai contoh, Kereta Cepat Beijing–Guangzhou dikritik karena biaya operasionalnya yang tinggi, jumlah penumpang yang rendah, serta dampak lingkungannya, seperti konsumsi energi yang besar dan perubahan bentang alam. Jalur Kereta Cepat Guangzhou–Shenzhen–Hong Kong juga mengalami pembengkakan biaya dan keterlambatan, dengan manfaat ekonomi yang masih belum jelas dibandingkan dengan kerusakan habitat dan penggunaan sumber daya yang besar.

Bandara Internasional Daxing Beijing—yang dibangun untuk mengurangi kepadatan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing—sering dipertanyakan justifikasi ekonominya karena masalah penggunaan lahan (pemindahan penduduk) dan dampak ekologisnya.

Bendungan Tiga Ngarai, meskipun meningkatkan transportasi jalur air di pedalaman, mengakibatkan perpindahan jutaan penduduk, merusak ekosistem, dan meningkatkan risiko geologi.

Apakah bandara lepas pantai baru di Dalian akan menjadi keberhasilan besar atau justru menjadi beban finansial dan lingkungan bergantung pada berbagai faktor, seperti kelayakan ekonomi, keberlanjutan ekologi, dan kemungkinan tujuan militer. Hanya waktu yang akan menentukan apakah proyek raksasa ini akan memenuhi harapan tinggi atau justru menjadi bagian dari megaproyek Tiongkok yang mana kurang dimanfaatkan.

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pandangan penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

India Batalkan Kontrak 400 Drone dengan Komponen Tiongkok karena Masalah Keamanan

0

Seorang pakar mengatakan India secara ketat melarang badan keamanannya menggunakan drone buatan Tiongkok karena kekhawatiran akan ancaman spionase

ETIndonesia. India membatalkan tiga kontrak untuk 400 drone militer karena mengandung komponen buatan Tiongkok, yang mana menurut seorang pakar dapat mengancam pertahanan negara.

Kontrak yang dibatalkan tersebut, senilai $26 juta (sekitar Rs 230 crore), mencakup 200 drone ketinggian menengah, 100 drone berat, dan 100 drone logistik ringan, sebagaimana dilaporkan oleh Times of India pada 7 Februari.

Pathikrit Payne, seorang peneliti senior di Dr. Syama Prasad Mookerjee Research Foundation, sebuah lembaga think tank yang berafiliasi dengan partai berkuasa di India, Bharatiya Janata Party, mengonfirmasi perkembangan ini kepada The Epoch Times.

“Pemerintah khawatir dengan kerentanan siber drone India, terutama karena beberapa drone diduga memiliki komponen buatan Tiongkok. Ada kekhawatiran bahwa Tiongkok dapat mengambil alih kendali drone dengan melewati arsitektur atau protokol keamanan yang ada,” kata Payne.

Menurut Payne, India telah berkembang menjadi produsen drone yang signifikan, dan New Delhi berupaya memproduksi berbagai komponen penting secara domestik sebagai bagian dari skema insentif atau insentif terkait produksi. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memperkuat keamanan nasional India.

“Jadi, pemerintah melakukan langkah yang tepat dengan menciptakan ekosistem yang mendorong dan secara langsung mewajibkan perusahaan untuk tidak hanya merakit drone di India tetapi juga mendapatkan komponen dari India,” tambahnya.

Pemimpin PKT, Xi Jinping, ingin menjadikan Tiongkok sebagai negara adidaya terkemuka pada tahun 2049, dan inovasi teknologi merupakan misi utama dalam mencapai tujuan ini. Emilian Kavalski dan Claris Diaz dari China Observers in Central and Eastern Europe (CHOICE), sebuah konsorsium pakar multinasional, menulis analisis awal tahun ini tentang risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh drone buatan Tiongkok. 

Kavalski dan Diaz menyatakan bahwa ancaman dari teknologi drone Tiongkok  membuat negara-negara harus memasukkan masalah ini ke dalam kebijakan keamanan nasional mereka serta “mengidentifikasi kerentanannya.”

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency – CISA) merilis laporan berjudul Cybersecurity Guidance: Chinese-Manufactured UAS awal tahun ini, yang menunjukkan bahwa data apa pun yang dikumpulkan oleh sistem pesawat tak berawak (UAS) buatan Tiongkok dapat membahayakan “kontrol keamanan siber dan fisik, yang berpotensi menyebabkan efek seperti pencurian atau sabotase aset penting.”

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa drone ini dapat mengekspos “detail akses jaringan yang meningkatkan kemampuan Republik Rakyat Tiongkok untuk melakukan serangan siber terhadap infrastruktur penting.”

Menurut Payne, India secara ketat melarang badan keamanannya menggunakan drone buatan Tiongkok karena kekhawatiran akan ancaman spionase. Selain itu, India semakin gencar mencegah produsen menggunakan komponen buatan Tiongkok. Pasalnya, dapat menimbulkan risiko serupa.

India telah menerapkan program insentif bernilai miliaran dolar untuk produsen elektroniknya guna mengurangi ketergantungan pada Tiongkok. Tahun lalu, New Delhi menambahkan 15 sektor lagi ke dalam inisiatifnya yang bertujuan untuk mendorong manufaktur dalam negeri.

Payne sebelumnya mengatakan kepada The Epoch Times bahwa sektor manufaktur dan ekonomi India menghadapi tantangan geopolitik yang signifikan. Tantangan ini termasuk ancaman terhadap keamanan nasional akibat akses Tiongkok terhadap data dari perangkat elektronik yang diproduksi di negara tersebut. Ia menegaskan bahwa New Delhi menyadari situasi ini dan bertekad untuk mempromosikan produk buatan India guna mengurangi pengaruh rezim Tiongkok.

Sumber : Theepochtimes.com

Menkeu AS  Akan Kunjungi Ukraina saat Zelenskyy Usulkan Pertukaran Wilayah dengan Rusia

0

Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan Presiden Ukraina dan membahas keterlibatan keuangan Amerika Serikat di negara tersebut

ETIndonesia. Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent akan melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan membahas keterlibatan keuangan AS di negara tersebut.

Presiden Donald Trump mengumumkan pada 11 Februari bahwa Bessent akan bertemu dengan Zelenskyy di Ukraina, dengan alasan bahwa Amerika Serikat belum melihat hasil pertempuran yang memadai dibandingkan dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk mendukung Kyiv dalam perang melawan Rusia.

“Perang ini harus dan akan segera berakhir—terlalu banyak kematian dan kehancuran,” tulis Trump di platform media sosial Truth. “AS telah menghabiskan miliaran dolar secara global, dengan hasil yang sedikit.”

Trump telah berjanji dalam kampanyenya untuk membawa Kyiv dan Moskow ke meja perundingan gencatan senjata pada hari pertama masa kepresidenannya, tetapi sejauh ini ia masih berjuang untuk mencapai kesepakatan yang didukung oleh kedua belah pihak yang bertikai.

Sementara itu, Zelenskyy telah menawarkan konsesi penting untuk mengakhiri perang.

Pada November, Zelenskyy mengatakan bahwa ia bersedia memasuki pembicaraan gencatan senjata dengan Moskow dengan syarat sekutu dan mitra Barat Ukraina menjamin keamanan wilayah Ukraina yang tidak diduduki selama negosiasi berlangsung.

Dan pada 7 Februari, Zelenskyy mengumumkan bahwa ia bersedia membuat kesepakatan dengan Trump untuk menjual sejumlah besar elemen tanah jarang dari Ukraina ke Amerika Serikat sebagai imbalan atas bantuan keamanan yang berkelanjutan.

Kesepakatan itu akan memberikan akses kepada Amerika Serikat terhadap deposit elemen tanah jarang dan mineral penting senilai sekitar $500 miliar, kata Trump pada Selasa.

Elemen tanah jarang adalah kelompok logam yang digunakan dalam pembuatan kendaraan listrik, ponsel, sistem rudal, dan produk elektronik lainnya. Saat ini tidak ada pengganti yang layak, dan permintaan diperkirakan akan terus meningkat karena ketersediaannya yang terbatas di seluruh dunia.

Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara lain, sangat bergantung pada Tiongkok untuk pasokan elemen tanah jarang, karena Tiongkok adalah pemasok terbesar di dunia untuk banyak logam tersebut.

Oleh karena itu, deposit alam Ukraina yang luas dari berbagai elemen tanah jarang dan logam lainnya seperti titanium dan litium menawarkan peluang bagi Amerika Serikat untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok, sekaligus memberikan bantuan bagi Ukraina dalam pertahanannya melawan Rusia.

Zelenskyy Usulkan Pertukaran Wilayah dengan Rusia

Rencana perjalanan Bessent juga bertepatan dengan upaya Ukraina untuk meredakan ketegangan dengan Trump dan menunjukkan isyarat terbesar sejauh ini bahwa mereka berupaya mencapai gencatan senjata.

Berbicara kepada The Guardian minggu ini, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina akan berupaya menukar wilayah Rusia di Kursk yang didudukinya dengan beberapa wilayahnya sendiri yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.

Pasukan Ukraina dengan cepat merebut sebagian besar Kursk dalam serangan mendadak pada Agustus lalu dan  mengerahkan sumber daya yang sangat besar untuk mempertahankan wilayah tersebut dengan harapan dapat menggunakannya sebagai alat tawar-menawar saat negosiasi gencatan senjata akhirnya tiba.

Keinginan Kyiv untuk mempertahankan wilayah tersebut dengan segala cara telah terlihat jelas dalam beberapa minggu terakhir, dengan memprioritaskan pertahanan atas pencapaiannya dan meluncurkan serangan baru ke wilayah itu, bahkan ketika pasukan Rusia terus maju perlahan di tenggara Ukraina.

Zelenskyy mengumumkan serangan baru ke Kursk dalam pidatonya pada 7 Februari, dengan mengatakan bahwa “sejumlah besar” tentara Rusia telah tewas. Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, elemen militer Ukraina yang terlibat dalam serangan baru itu mencakup unit lapis baja, kavaleri, udara, infanteri, dan cadangan dari pasukan pertahanan teritorial Ukraina.

Langkah strategis Kyiv di Kursk terjadi saat pasukan Rusia bergerak maju menuju kota penting Pokrovsk di tenggara Ukraina dan kota terdekat Chasiv Yar.

Pokrovsk adalah pusat logistik utama yang memasok banyak garis depan, sementara Chasiv Yar berada di puncak bukit strategis. Jika salah satu atau kedua kota tersebut jatuh, pasukan Rusia bisa memperkuat cengkeraman mereka di wilayah Donetsk Ukraina dan berpotensi melancarkan serangan besar baru ke Dnipro di Ukraina tengah.

Bessent,  akan menjadi pejabat kabinet pertama dalam pemerintahan Trump yang mengunjungi Ukraina, kemungkinan akan membahas perkembangan ini dengan Zelenskyy serta membuka negosiasi untuk akses ke elemen tanah jarang Ukraina.

Memastikan akses ke elemen tanah jarang kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina.

Pengumuman perjalanan Bessent ke Ukraina juga bertepatan dengan kunjungan beberapa pejabat AS lainnya ke Eropa untuk membahas perang dengan para pemimpin dari Kyiv dan sekutu Eropa lainnya. Mereka termasuk Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan utusan khusus untuk Ukraina Keith Kellogg.

The Associated Press dan Reuter

Sumber : Theepochtimes.com

Dokter Dikecam Karena Melakukan Pemindaian pada Kucing Peliharaan di Rumah Sakit Tempatnya Bekerja

EtIndonesia. Seorang dokter di Italia saat ini sedang diselidiki karena menggunakan peralatan rumah sakit untuk mendiagnosis kucing peliharaannya yang terluka dan kemudian mengoperasinya untuk menyelamatkan nyawanya.

Dr. Gianluca Fanelli, kepala bagian Radiologi Intervensional dan Neuroradiologi di Rumah Sakit Parini di Aosta, Italia, baru-baru ini memecah belah negara asalnya menjadi dua kubu – satu kubu yang menganggapnya sebagai pahlawan yang lebih mementingkan kehidupan daripada aturan dan regulasi, dan kubu lain yang menganggap dia harus menghadapi konsekuensi karena secara sadar melanggar aturan di tempat kerjanya.

Pada malam tanggal 27 Januari, setelah membawa kucingnya yang terluka ke dokter hewan dan menerima diagnosis yang mengerikan, ahli radiologi membawa kucingnya, Athena, ke Rumah Sakit Parini tempatnya bekerja dan memasang pemindai CT untuk mengetahui kerusakan organ dalam yang dideritanya. Dia kemudian melakukan operasi pneumotoraks pada kucingnya di ruang angiografi unit tersebut untuk menyelamatkan nyawanya.

“Saya telah melakukan tugas saya. Tanpa saya, Athena saya akan mati,” jelas dr. Fanelli. “Saya tahu saya hanya bisa menyelamatkannya dengan intervensi tepat waktu. Pada saat tiga pemindaian CT tidak berfungsi, setelah pukul 8 malam pada hari Senin 27 Januari, ketika tes yang dijadwalkan untuk hari itu selesai dan semua mesin diagnostik tidak dijadwalkan untuk tes mendesak apa pun, setelah memastikan tidak ada pasien dan, jelas tidak mencatat waktu, saya memutuskan untuk memeriksa kondisinya.”

Athena selalu menjadi kucing yang suka berpetualang. Pada hari itu, dia memanjat ke atap gedung enam lantai yang biasa disebut rumah oleh keluarga Gianluca Fanelli, hanya saja kali ini dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah.

Ahli radiologi membawanya ke klinik hewan tempat staf menemukan fraktur posterior, terlepasnya setidaknya satu dari dua paru-paru dengan dugaan pneumotoraks, dan kemungkinan lesi pada organ dalam. Setelah memastikan kerusakan internal dengan pemindaian CT, Fanelli kemudian dapat melakukan drainase rongga paru-parunya, yang akhirnya memungkinkan Athena bernapas lagi.

“Menjadi dokter berarti menjalankan misi. Kekuatan pendorongnya justru kehidupan yang mengalir di mata mereka yang mempercayakan diri mereka pada perawatan Anda, dan kehidupan ini mengalir dalam setiap makhluk hidup,” kata dokter Italia itu. “Jika kucing saya mati, saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya sendiri, terutama karena anak-anak saya memujanya.”

Kabar tentang perbuatan Gianluca Fanelli pada malam tanggal 27 Januari menyebar seperti api di Rumah Sakit Parini, dan ketika berita itu sampai ke manajemen, penyelidikan internal pun diperintahkan. Bergantung pada temuannya, Fanelli dapat menghadapi tuduhan pemborosan uang publik dan merampas layanan penting bagi pasien.

Kasusnya saat ini sedang ditangani oleh jaksa Aosta. Salah satu pertanyaan utama adalah mengapa ahli radiologi membawa kucing itu ke Rumah Sakit Parini setelah mendapat vonis dari klinik hewan, yang dijawabnya sebagai “emosi saat itu” dan “urgensi untuk campur tangan karena itu adalah situasi hidup dan mati”.

“Suami saya menyelamatkan nyawa, titik!” Istri Gianluca Fanelli, politisi lokal Nicoletta Spelgatti, mengatakan kepada wartawan. “Dalam hidup, berbuat baiklah dan jangan pernah khawatir tentang konsekuensinya. Hukum manusia dan hukum alam semesta tidak selalu cocok.” (yn)

Sumber: odditycentral

Video: Sopir Taksi Bergegas Menolong Pria Tua yang Sedang Berjuang

EtIndonesia. Di tengah angin kencang yang menerpa Cape Town, Afrika Selatan, sebuah tindakan kebaikan yang mengharukan telah menarik perhatian internet.

Nathan Ashraf, seorang sopir taksi lokal, tertangkap kamera tengah bergegas menolong seorang pria tua yang sedang berjuang menyeberang jalan melawan kekuatan alam.

Tanpa ragu, Ashraf membuka pintu taksinya—membiarkannya terbuka lebar meskipun angin bertiup kencang—dan berlari cepat ke sisi pria itu.

Dengan hati-hati menuntunnya menyeberang jalan, Ashraf memastikan bahwa pria itu selamat sebelum kembali ke taksinya.

Seorang pejalan kaki merekam momen yang mengharukan itu, kemudian mengunggahnya di Facebook dengan judul: “Saya merekam video ini tanpa tahu bahwa saya akan menangkap tindakan kebaikan yang begitu hebat … Sopirnya adalah Nathan Ashraf.”

Video tersebut kemudian menjadi viral, dengan banyak orang memuji tindakan Ashraf yang tidak mementingkan diri sendiri.

“Fakta bahwa dia membiarkan pintunya terbuka saat angin bertiup kencang dan berlari ke arah pria tua itu menunjukkan banyak hal,” tulis seorang komentator.

Di tengah dunia di mana tindakan kecil sering kali luput dari perhatian, tindakan Ashraf menjadi pengingat bahwa kebaikan masih menang. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Tempat Wisata Menyewakan Eksoskeleton untuk Membantu Turis Mendaki Gunung Suci

EtIndonesia. Turis yang ingin mendaki Gunung Tai yang suci di Provinsi Shandong, Tiongkok, kini dapat melakukannya dengan bantuan eksoskeleton ringan bertenaga AI yang memudahkan pendakian.

Klip wisatawan lanjut usia yang mendaki Gunung Tai, salah satu dari lima gunung suci di Tiongkok, sambil mengenakan perlengkapan aneh di pinggul mereka telah menjadi viral di media sosial Tiongkok, memicu berbagai teori aneh.

Kenyataannya, para wisatawan tersebut mengenakan eksoskeleton ringan yang ditawarkan oleh Taishan Cultural Tourism Group sebagai uji coba. Dengan berat hanya 1,8 kg, eksoskeleton canggih ini dilaporkan dilengkapi dengan serangkaian sensor yang memungkinkan mereka mendeteksi dan menganalisis setiap gerakan anggota tubuh bagian bawah pemakainya dan memberikan bantuan yang tepat pada waktu yang tepat, sehingga secara efektif mengurangi beban pada kaki.

Menurut UDN, eksoskeleton bertenaga AI yang baru-baru ini diluncurkan oleh Taishan Cultural Tourism Group dapat memberikan bantuan selama sekitar 5 jam atau 14 kilometer dengan sekali pengisian daya. Eksoskeleton ini terutama dirancang untuk orang tua yang ingin mendaki Gunung Tai tetapi tidak dapat lagi karena kondisi fisik mereka yang memburuk.

Wisatawan yang cukup beruntung untuk ditawari eksoskeleton pribadi tampak terkesan dengan kapasitasnya untuk mendeteksi gerakan dan menawarkan tingkat bantuan yang tepat. Gadget ringan ini masih dalam tahap uji coba, tetapi jika berhasil, eksoskeleton ini dapat digunakan dalam berbagai skenario pekerjaan dan kehidupan, seperti pekerjaan yang menuntut fisik, berlari, dan kebugaran.(yn)

Sumber: odditycentral

Catatan Orang Asing Saat Sarapan Membuat Ayah Menangis di Depan Umum

EtIndonesia. Bagi dr. J Mack Slaughter, sarapan keluarga yang sederhana berubah menjadi momen kebaikan yang tak terlupakan—yang membuatnya menangis bahagia di tengah Mimi’s Café di Fort Worth, Texas.

Slaughter, seorang dokter gawat darurat dan ayah tiga anak, sedang menikmati makan malam bersama keluarganya ketika seorang pelayan memberinya kwitansi yang tak terduga. Namun, alih-alih tagihan, dia menemukan catatan yang menyentuh hati dari orang asing.

Catatan itu berbunyi:

“Terima kasih telah menjadi ayah yang hebat.

Dari seorang ayah untuk seorang ayah. Terima kasih telah menjadi ayah yang mereka butuhkan, terlepas dari siapa yang menonton. Kami membutuhkan lebih banyak pria seperti Anda. Terima kasih telah memperlihatkan kepada kami semua cinta Anda untuk mereka semua.

Dari,
Seorang pensiunan medis Angkatan Darat.”

Bersama kata-kata yang kuat itu, orang asing itu diam-diam membayar seluruh sarapan keluarga—sebuah sikap yang sangat murah hati yang membuat Slaughter diliputi rasa terima kasih.

“Wah, ini benar-benar menyentuh hatiku!! Tindakan kebaikan yang dilakukan secara acak SANGAT BERGUNA!!!” ungkapnya kemudian dalam sebuah unggahan di media sosial. “Seluruh hariku berubah, mungkin seluruh bulanku?? Aku sangat menyadari kebaikan yang ada pada orang yang sama sekali tak kukenal.”

Namun kebaikan itu tidak berhenti di situ. Setelah Slaughter menjelaskan kepada anak-anaknya mengapa dia menangis, putrinya yang masih kecil menatapnya dan bertanya: “Ayah, siapa yang harus KITA berkati hari ini!?”

Pertanyaan itu dengan sempurna menggambarkan dampak kebaikan yang berlipat ganda. Tindakan sederhana orang tak dikenal berubah menjadi momen refleksi yang mendalam—tidak hanya untuk Slaughter, tetapi juga untuk seluruh keluarganya. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Meskipun ia mungkin tidak akan pernah mengenal pensiunan medis Angkatan Darat yang meninggalkan catatan itu, Slaughter bertekad untuk membalas kebaikan itu. “Aku berjanji untuk berusaha keras menjadi ayah terbaik yang mungkin bisa kulakukan,” tulisnya.

Trump Usul Pengambilalihan Gaza dan Relokasi Penduduk dalam Pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II

0

Raja Yordania menawarkan untuk menampung 2.000 anak-anak berisiko dari Gaza tetapi belum berkomitmen pada rencana relokasi besar yang diusulkan oleh Trump.

ETIndonesia. WASHINGTON—Saat menerima Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih pada Selasa 11 Februari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia memiliki wewenang untuk memerintahkan pengambilalihan Jalur Gaza oleh AS dan bahwa dana dari pembayar pajak tidak akan diperlukan untuk memperoleh wilayah tersebut.

“Kami tidak akan membeli apa pun. Kami akan memilikinya. Kami akan menjaganya, dan kami akan memastikan bahwa akan ada perdamaian,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada 11 Februari, saat duduk bersama Raja Yordania.

Trump mengusulkan agar Amerika Serikat membangun kembali wilayah yang hancur akibat perang dan mengejar pembangunan ekonomi besar-besaran. Sementara itu, ia menyerukan relokasi penduduk sipil Gaza saat ini dan mengatakan mereka tidak akan dijamin hak untuk kembali ke wilayah tersebut di masa depan.

Belum jelas ke mana penduduk Gaza akan dipindahkan di bawah proposal Trump untuk membangun kembali wilayah tersebut. Trump mengusulkan agar Mesir atau Yordania menampung sebagian besar warga Palestina yang direlokasi, tetapi kedua negara tersebut menolak gagasan tersebut.

Dalam pernyataan di Gedung Putih pada 10 Februari, Trump mengatakan ia bisa menahan bantuan untuk Mesir atau Yordania jika mereka menolak menerima warga Gaza.

Pada 2023, Yordania menerima hampir $1,7 miliar dalam bentuk bantuan dari Amerika Serikat, dengan 75 persen dialokasikan untuk bantuan ekonomi dan sisanya untuk dukungan militer. Yordania adalah penerima bantuan AS terbesar ketiga setelah Ukraina dan Israel.

Penerima bantuan terbesar keempat adalah Mesir, yang menerima lebih dari $1,5 miliar dana pembayar pajak, dengan 81 persen dialokasikan untuk bantuan militer.

Saat duduk bersama Trump dalam sesi media di Gedung Putih pada Selasa, Raja Abdullah tidak berkomitmen pada rencana relokasi luas yang diusulkan Trump tetapi mengatakan bahwa negaranya akan menampung beberapa anak-anak berisiko dari Gaza.

“Kami akan mengadakan diskusi yang menarik hari ini. Saya pikir salah satu hal yang bisa kami lakukan segera adalah menampung 2.000 anak yang menderita kanker atau dalam kondisi sakit parah,” kata Abdullah kepada wartawan.

Raja Yordania mengatakan bahwa ia menunggu proposal lain dari Mesir mengenai penduduk Gaza.

Trump mengatakan ia juga akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, meskipun belum ada jadwal pertemuan yang ditentukan.

Masih belum jelas bagaimana penduduk Gaza dapat diyakinkan atau didorong untuk meninggalkan wilayah mereka. Relokasi paksa atau dengan paksaan dari wilayah yang dilanda perang dapat melanggar standar hukum internasional.

Ketika ditanya dalam pertemuan pada Selasa tentang apa yang akan terjadi pada warga Palestina yang menolak meninggalkan Gaza, Trump mengatakan, “Mereka akan sangat bahagia.”

Presiden menambahkan bahwa satu-satunya alasan warga Palestina mungkin ingin tetap tinggal di Jalur Gaza adalah karena mereka belum pernah memiliki alternatif lain.

“Saat mereka memiliki alternatif, tidak akan ada satu pun orang yang ingin tetap tinggal di sana. Tidak ada yang ingin tinggal di sana. Mereka hidup dalam neraka,” kata Trump.

Mesir, Yordania, dan negara-negara Arab lainnya yang mempertimbangkan proposal Trump  menegaskan kembali komitmen mereka terhadap solusi dua negara bagi rakyat Palestina dan menyerukan rekonstruksi Gaza “dengan cara yang memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka.”

Dalam pernyataan yang diposting di platform media sosial X setelah pertemuan tertutup dengan Trump, Raja Abdullah mengatakan bahwa ia menyampaikan kepada Trump bahwa ia dan para pemimpin Arab lainnya tetap menentang pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza maupun Tepi Barat.

“Mencapai perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara adalah cara untuk memastikan stabilitas regional. Ini membutuhkan kepemimpinan AS,” tulis Abdullah.

Pemimpin Yordania memuji Trump karena membantu mengamankan gencatan senjata saat ini di Gaza dan menekankan bahwa AS serta pihak-pihak terkait lainnya harus membantu menjaga kerangka perdamaian ini.

Kelompok Hamas mengumumkan pada 10 Februari bahwa mereka akan menunda rencana untuk membebaskan lebih banyak sandera ke Israel, dengan menuduh pihak Israel melanggar gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa gencatan senjata akan runtuh jika Hamas tidak mengembalikan para sandera pada 15 Februari.

Netanyahu mengeluarkan peringatan tersebut setelah Trump menyarankan pada 10 Februari bahwa Israel harus mempertimbangkan untuk mengakhiri gencatan senjata jika Hamas tidak membebaskan semua sandera yang tersisa sebelum Sabtu.

Sumber : Theepochtimes.com

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1 Maret 2025 dan Lebaran 31 Maret 2025

0

ETIndonesia. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menetapkan awal Ramadan 1446 Hijirah dan 1 Syawwal 1446 Hijriah. Tanggal yang ditetapkan Muhammadiyah adalah awal Ramadan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 dan Idulfitri 1 Syawal pada Senin, 31 Maret 2025.

Selain itu, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Zulhijah pada Rabu, 28 Mei 2025, dan Puasa Arafah 9 Zulhijah pada Kamis, 5 Juni 2025, serta Idul adha 10 Zulhijah 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025.

Dikutip dari situs Muhammadiyah, pengumuman ini disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada Rabu (12/2/2025) melalui Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dan Agung Danarto, serta Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti.

Keputusan Muhammadiyah ini berdasarkan hasil Hisab Wujudul Hilal dan dapat idikuti oleh warga Muhammadiyah.   “Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya,” ujar Muhammad Sayuti.

Hasil Maklumat ini resmi ditandatangani pada 28 Januari 2025 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti.

Sumber : muhammadiyah.or.id

Menurut Sains : Seperti Apa Wujud Arktik pada Tahun 2100 Jika Perubahan Iklim

EtIndonesia. Tidak dapat disangkal bahwa perubahan iklim dapat berdampak buruk pada planet kita, tetapi saat ini, mudah untuk mengambil pendekatan “jauh dari mata, jauh dari pikiran” terhadap kenyataan.

Tetapi penelitian baru membuatnya terlalu nyata, karena mereka telah merinci dengan tepat seperti apa wujud Arktik pada tahun 2100 – dan hasilnya tidak bagus.

Pada tahun 2024, suhu udara global melampaui 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri untuk pertama kalinya, dan dampaknya dapat dilihat melalui peristiwa cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat di Gurun Sahara dan gelombang panas yang memecahkan rekor di seluruh Eropa. Tahun itu juga merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.

Dalam sebuah makalah baru berjudul “Bentang alam yang menghilang: Arktik pada pemanasan global +2,7°C,” semua yang dapat kita harapkan terjadi pada planet kita – dan Arktik khususnya – ditetapkan tergantung pada jalur yang diambil manusia antara sekarang dan akhir abad ini.

“Arktik memanas empat kali lebih cepat dari bagian planet lainnya,” demikian peringatan Julienne Stroeve, ilmuwan peneliti senior di Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC) dan profesor di Pusat Ilmu Observasi Bumi di Universitas Manitoba.

“Pada pemanasan global 2,7 derajat Celsius, kita akan melihat dampak yang lebih ekstrem dan berjenjang di wilayah ini daripada di tempat lain, termasuk musim panas Arktik yang bebas es laut, pencairan Lapisan Es Greenland yang lebih cepat, hilangnya lapisan es permanen yang meluas, dan suhu udara yang lebih ekstrem. Perubahan ini akan menghancurkan infrastruktur, ekosistem, masyarakat yang rentan, dan satwa liar.”

Jika kita berhasil mempertahankan suhu di bawah 2,7 derajat, hasilnya tidak akan jauh lebih baik.

Faktanya, wilayah Arktik masih akan menghadapi sejumlah bulan musim panas tanpa es yang tersisa di laut, lapisan tanah beku permanen di permukaan akan berkurang hingga 50 persen dari tingkat pra-industri, suhu udara akan melampaui tingkat pra-industri hampir setiap hari sepanjang tahun, dan peningkatan laju pencairan Lapisan Es Greenland akan menyebabkan permukaan laut naik lebih cepat.

“Makalah kami menunjukkan bahwa, saat ini, umat manusia memiliki kekuatan untuk menghapus seluruh bentang alam dari permukaan planet kita,” kata Dirk Notz, profesor penelitian kutub di Universitas Hamburg dan salah satu penulis penelitian tersebut.

“Akan sangat menakjubkan jika kita dapat lebih menyadari kekuatan ini dan tanggung jawab yang menyertainya, karena masa depan Arktik benar-benar berada di tangan kita.”

Dampak buruk lain dari perubahan iklim dapat mengakibatkan 99 persen terumbu karang kita hilang, beberapa ratus juta orang lagi mungkin terpapar risiko terkait iklim dan rentan terhadap kemiskinan pada tahun 2050, dan kita dapat menghadapi lebih banyak hari cuaca ekstrem di masa mendatang.

Tentu saja, iklim lingkungan kita telah berubah secara alami selama bertahun-tahun, tetapi percepatan besar yang disebabkan oleh tindakan manusia ini telah menimbulkan konsekuensi negatif, dan terserah kepada kita untuk memperlambatnya. (yn)

Sumber: indy100

TRUMP GEMPUR GAZA: Rencana Ambisius Ambil Alih Gaza dan Ultimatum Keras ke Hamas!

0


EtIndonesia. Dalam sebuah pertemuan yang penuh ketegangan di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Raja Abdullah dari Yordania untuk membahas krisis yang terus berlangsung di Gaza. Pertemuan yang berlangsung pada tanggal 11 Februari itu menghasilkan sejumlah pernyataan kontroversial dan langkah strategis yang dapat mengubah peta geopolitik kawasan Timur Tengah.

Rencana Besar Trump di Gaza

Trump mengajukan rencana pembersihan Gaza yang mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih wilayah tersebut. 

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan: “Amerika Serikat berhak mengambil alih Gaza. Kami akan menguasainya, memastikan perdamaian, dan menghindari segala masalah. Gaza, yang telah lama menderita akibat perang, akan kami ambil alih, pertahankan, dan rawat, sehingga pada akhirnya dapat berfungsi kembali dan menciptakan banyak lapangan kerja bagi rakyat Timur Tengah. Saya percaya Gaza bisa menjadi sebuah permata.”

Selain itu, pada awal Februari, Trump menambahkan bahwa warga Palestina di Gaza akan diberikan kesempatan untuk hidup bahagia, aman, dan bebas. Pemerintah AS berencana bekerja sama dengan tim pengembang unggulan dunia untuk memulai pembangunan kembali wilayah tersebut secara perlahan, tanpa perlu kehadiran pasukan AS secara langsung.

Dukungan dan Penolakan dari Pihak Internasional

Dalam pertemuan tersebut, Raja Abdullah mengumumkan bahwa Yordania akan menerima 2.000 anak Palestina, sebagai bentuk bantuan kemanusiaan. Meskipun demikian, pendekatan Trump mendapat tanggapan beragam.

Raja Abdullah menyatakan: “Kita harus menunggu untuk melihat sikap Mesir terhadap rencana Gaza. Saya sungguh percaya bahwa meskipun Timur Tengah menghadapi banyak tantangan, akhirnya saya melihat sosok yang mampu memimpin kita menuju penyelesaian, membawa stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran bagi seluruh kawasan ini.”

Trump sendiri menekankan bahwa kesepakatan dapat dicapai dengan Yordania maupun Mesir, meskipun Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, telah menunda rencana kunjungannya ke Amerika Serikat. Di sisi lain, reaksi keras muncul dari kalangan dunia Arab yang menolak rencana yang dianggap berpotensi mengusir rakyat Gaza.

Eskalasi Tuntutan terhadap Hamas dan Respons Israel

Pada tanggal 10 Februari, Trump mengeluarkan ultimatum kepada Hamas dengan syarat bahwa seluruh sandera Israel harus dibebaskan sebelum pukul 12 siang tanggal 15 Februari 2025. 

Trump menyatakan: “Neraka akan datang. Hamas akan mengerti maksud saya. Mereka mencoba tampil sebagai sosok keras, namun mari kita lihat siapa yang benar-benar kuat. Tentu saja, keputusan akhir ada di tangan Israel; Israel berhak membatalkan keputusan saya.”

Pernyataan tersebut segera ditanggapi oleh Hamas melalui sebuah pernyataan resmi yang menyebut rencana tersebut sebagai upaya pengusiran rakyat Gaza. Hamas menolak keras klaim Trump dan menegaskan bahwa tanggung jawab atas situasi kompleks di wilayah tersebut harus dipikul oleh pihak pendudukan.

Tak lama setelahnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melalui media sosial, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Trump. 

Netanyahu mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Hamas telah dihentikan secara resmi dan menambahkan: “Jika Hamas tidak melepaskan semua sandera sebelum pukul 12 siang tanggal 15, gencatan senjata akan berakhir, dan pasukan akan kembali melancarkan pertempuran sengit hingga Hamas benar-benar dihancurkan. Amerika Serikat juga akan terlibat, mempersiapkan diri untuk eskalasi di wilayah tersebut.”

Menurut laporan media, militer Israel telah membatalkan cuti bagi seluruh prajurit pasukan Gaza dan meningkatkan jumlah personel di wilayah tersebut. Menteri Keuangan Israel bahkan mengancam bahwa jika tuntutan tidak dipenuhi, pasokan listrik, air, bahan bakar, dan bantuan lainnya akan dihentikan, menyisakan hanya “api dan peluru”. Menteri Luar Negeri Israel, Saar, juga menyampaikan kepada duta besar Uni Eropa bahwa negara tersebut telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan balik dari Hamas.

Langkah-Langkah Teknologi dan Isyarat Regional

Informasi dari internal Hamas mengungkapkan bahwa pihak Israel telah memasang perangkat pengenalan suara di berbagai lokasi strategis di Jalur Gaza. Pejabat tinggi Hamas diperintahkan untuk memutuskan komunikasi ponsel dan mencari tempat persembunyian, sehingga menimbulkan cuitan di media sosial seperti: “Apakah Operasi Pencarian Pager 2 akan segera dimulai?”

Sementara itu, pemimpin kelompok Houthi secara tiba-tiba menyatakan kesiapan mereka untuk meningkatkan aksi jika musuh Israel kembali menyerang Gaza. Pernyataan tersebut mendapat respons sinis dari sebagian netizen yang menyindir bahwa Houthi “akan dikirim kembali ke zaman prasejarah” oleh Israel.

Sorotan pada Iran dan Dinamika Suriah

Dalam konteks yang lebih luas, Trump juga menyoroti ancaman nuklir Iran. 

Dalam wawancara dengan Fox, Trump menegaskan: “Ada dua cara untuk menghentikannya: dengan bom atau melalui sebuah kesepakatan tertulis. Saya percaya bahwa Iran sekarang sangat khawatir dan takut, serta sangat ingin mencapai kesepakatan, karena pertahanan mereka pada dasarnya sudah lemah. Saya pun lebih memilih mencapai kesepakatan daripada membombardir mereka.”

Pihak Iran membalas pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa negosiasi dengan Amerika Serikat tidak akan menyelesaikan masalah dan telah mengajukan protes resmi kepada Dewan Keamanan PBB. Beberapa pengamat bahkan menyindir bahwa jika Iran tidak mematuhi ketentuan, mereka akan “dikirim kembali ke zaman prasejarah”.

Di Suriah, Menteri Pertahanan Pemerintahan Transisi, Kasla, menyatakan bahwa Rusia mungkin akan diizinkan mempertahankan dua basis militernya—satu untuk angkatan udara dan satu untuk angkatan laut—dengan syarat Rusia memberikan konsesi yang diinginkan oleh Suriah. 

Kasla mengungkapkan: “Ketika Assad memutuskan untuk pergi ke Rusia, pasti dia tidak menyangka bahwa kita dapat mencapai kesepakatan dengan Rusia. Pada akhir bulan lalu, Suriah telah menyampaikan keinginan untuk meminta pertanggungjawabkan Assad. Walaupun Rusia pernah mendukung Assad sepenuhnya, dalam politik tidak ada musuh yang abadi.”

Pertanyaan pun pun muncul di kalangan pemirsa, apakah Presiden Putin akan menyerahkan Assad, sebuah isu yang menimbulkan perdebatan hangat di ruang komentar.

Dinamika Regional dan Peran Korea Utara

Selain konflik di Timur Tengah dan Suriah, dinamika geopolitik semakin kompleks dengan keterlibatan negara lain. Pada tanggal 11 Februari, Korea Utara dilaporkan kembali mengirimkan gelombang kedua pasukan ke medan perang Rusia. Menurut laporan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, sejak tahun lalu Korea Utara telah mengirimkan sekitar 200 meriam artileri jarak jauh ke Rusia dan akan terus meningkatkan dukungannya.

Komentator politik Tang Jingyuan menilai, di tengah posisi buntu Putin di medan perang dan melemahnya kekuatan nasional, dukungan dari sekutu seperti Korea Utara dan Iran menjadi sangat vital. 

Tang menambahkan bahwa jika Putin menyerahkan Assad pada tahap ini, hal tersebut akan merusak reputasinya di mata sekutu, menimbulkan persepsi bahwa mereka juga dapat “dijual” sewaktu-waktu.

Tensi Ekonomi antara India dan Tiongkok

Di luar kawasan Timur Tengah, situasi ekonomi juga mengalami gesekan. Penasihat Ekonomi Utama Pemerintah India, Dr. V. Anantha Nageswaran, mengungkapkan bahwa India tidak akan segera mencabut pembatasan investasi terhadap Tiongkok. Menurutnya, keputusan tersebut memerlukan pemahaman dan timbal balik yang matang antara kedua pihak. Dialog telah dimulai untuk membahas masalah defisit perdagangan yang semakin melebar, meskipun analis mencatat bahwa sejak konflik perbatasan terakhir, India telah secara aktif membatasi investasi Tiongkok. Profesor Xie Tian dari University of South Carolina menyoroti bahwa dengan kemungkinan Trump menerapkan tarif global, hubungan ekonomi antara kedua negara diperkirakan tidak akan menunjukkan perbaikan signifikan dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Dinamika geopolitik yang terjadi di Timur Tengah, Suriah, serta ketegangan ekonomi antara India dan Tiongkok, menggambarkan betapa kompleks dan rapuhnya situasi global saat ini. Dengan pernyataan tegas dari berbagai pemimpin dunia, langkah-langkah strategis yang diambil menunjukkan bahwa konflik dan negosiasi di berbagai belahan dunia masih jauh dari kata selesai. Para pengamat internasional terus memantau setiap perkembangan, berharap solusi yang membawa stabilitas dan perdamaian dapat segera tercapai.

Miracle Aesthetic Clinic Hadirkan “My First Miracle Experience”: Solusi Kulit Cerah dan Sehat bagi Generasi Muda

0

Surabaya – Kulit sehat dan bercahaya kini bukan lagi sekadar impian! Miracle Aesthetic Clinic menghadirkan program eksklusif “My First Miracle Experience” yang dirancang khusus untuk pelanggan baru, terutama dari kalangan Gen-Z dan Young-Millennials. Program ini berlangsung mulai 16 Januari hingga 31 Maret 2025 dan menjadi kesempatan sempurna bagi mereka yang ingin merasakan manfaat nyata dari perawatan estetika berkualitas tinggi.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit, masih banyak orang yang ragu untuk mencoba perawatan klinis. Kekhawatiran terhadap hasil, kurangnya informasi, hingga anggapan bahwa perawatan di klinik estetika mahal menjadi hambatan utama. Miracle Aesthetic Clinic hadir dengan solusi yang tak hanya memberikan hasil nyata tetapi juga pengalaman yang menyenangkan dan edukatif bagi para pelanggan baru.

Tiga Pilihan Perawatan Eksklusif untuk Kulit Sehat dan Bercahaya

Dalam “My First Miracle Experience”, pelanggan baru dapat memilih salah satu dari tiga perawatan premium yang telah dikurasi dengan pendekatan medis dan teknologi canggih:

  1. Miracle Acne Warrior – Perawatan khusus yang diformulasikan untuk mengatasi masalah jerawat dengan pendekatan yang aman dan efektif.
  2. Miracle Gleaming Skin Generations – Solusi terbaik bagi mereka yang ingin mendapatkan kulit lebih cerah, sehat, dan bercahaya.
  3. Miracle Skin Care Warrior Package – Kombinasi perawatan menyeluruh untuk meningkatkan kesehatan kulit secara optimal.

Setiap perawatan dirancang untuk memberikan hasil maksimal dengan pengalaman yang nyaman dan menyenangkan. Tidak hanya itu, para pelanggan juga akan mendapatkan konsultasi langsung dengan ahli kecantikan berpengalaman untuk memahami kondisi kulit mereka dan solusi terbaik yang sesuai.

Bangun Kepercayaan dengan Pengalaman Pertama yang Mengesankan

Christeven Mergonoto, CEO Miracle Aesthetic Clinic Group, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan akses lebih luas kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih percaya diri dalam merawat kulit mereka.

“Kami menyadari bahwa banyak orang ingin memiliki kulit sehat tetapi masih ragu mencoba perawatan di klinik estetika. Dengan ‘My First Miracle Experience’, kami ingin menghilangkan hambatan tersebut dan memberikan kesempatan bagi pelanggan baru untuk merasakan langsung keunggulan layanan Miracle Aesthetic Clinic. Kami percaya bahwa pengalaman pertama yang baik akan menumbuhkan kepercayaan terhadap kualitas layanan kami serta membantu mereka menemukan solusi terbaik untuk masalah kulit mereka,” ujar Christeven.

Dengan program ini, pelanggan tidak hanya mendapatkan manfaat dari perawatan profesional tetapi juga menikmati pengalaman premium yang telah menjadi ciri khas Miracle Aesthetic Clinic.

Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!

Bagi Anda yang ingin memulai perjalanan menuju kulit sehat dan bercahaya, kini saatnya mengambil langkah pertama bersama Miracle Aesthetic Clinic!

Segera kunjungi cabang Miracle Aesthetic Clinic terdekat atau akses informasi lebih lanjut melalui situs resmi di www.miracle-clinic.com. Jangan sampai ketinggalan program eksklusif ini, karena kesempatan emas hanya berlangsung hingga 31 Maret 2025!

Badai Geopolitik! Resolusi DPR dan Pertemuan Rahasia Trump-Ishiba: Taiwan Siap Mengguncang Tiongkok!

0

EtIndonesia. Langkah berani dalam kancah geopolitik semakin terlihat ketika dua inisiatif strategis di Amerika Serikat dan Jepang menyasar penguatan posisi Taiwan di mata dunia dan menekan dominasi Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik.

Resolusi Bersama DPR: Mendorong Pengakuan Kedaulatan Taiwan

Pada tanggal 6 Februari, 24 anggota DPR dari Partai Republik mengajukan resolusi bersama yang digagas oleh anggota DPR Tom Tiffany dan Scott Perry. Resolusi ini secara tegas menuntut agar Pemerintah Amerika Serikat:

  • Menghapus Kebijakan “Satu Tiongkok”
    Kebijakan yang dianggap sudah usang ini dinilai menghambat pengakuan nyata terhadap kedaulatan Taiwan.
  • Mengembalikan Hubungan Diplomatik Resmi dengan Taiwan
    Meskipun hubungan resmi antara Amerika dan Taiwan terputus sejak tahun 1979, kedua negara selama ini tetap menjalankan kerja sama intensif di bidang militer, ekonomi, dan budaya melalui payung kebijakan seperti Taiwan Relations Act dan Enam Janji.
  • Mendorong Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas Bilateral
    Sebagai upaya meningkatkan hubungan ekonomi dan membuka peluang pasar baru, terutama mengingat Taiwan merupakan ekonomi terbesar ke-21 dan mitra dagang ke-10 bagi Amerika Serikat.
  • Mendukung Keanggotaan Taiwan di Organisasi Internasional
    Upaya ini bertujuan mengoreksi praktik Tiongkok yang selama ini menggunakan kebijakan “Satu Tiongkok” untuk menekan partisipasi Taiwan dalam forum-forum global seperti PBB, WHO, dan IMF.

Resolusi tersebut menegaskan bahwa Taiwan tidak pernah berada di bawah kendali Tiongkok, bahkan tidak untuk satu hari pun. Sejak dulu, Taiwan telah berkembang sebagai negara yang bebas, demokratis, dan merdeka. Melalui dokumen ini, para anggota DPR menekankan bahwa Taiwan harus dilihat sebagai mitra yang mandiri dan berdaulat, bukan sekadar “anak buah” Tiongkok.

Sebelum resolusi ini diajukan, para politisi Amerika Serikat juga telah memperkenalkan rancangan undang-undang lintas partai yang dikenal sebagai “Undang-Undang Non-Diskriminasi terhadap Taiwan”. RUU ini mengajak pemerintah untuk memperjuangkan hak suara Taiwan di International Monetary Fund (IMF) sehingga Taiwan tidak terpinggirkan dalam pengambilan keputusan keuangan global. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah agar, sebelum mengembalikan hubungan diplomatik secara normal, Amerika memberikan dukungan baik dari segi dana maupun ruang gerak, sehingga Taiwan dapat tumbuh menjadi negara yang lebih kuat dan diakui sebagai anggota penting dalam komunitas demokrasi global.

Pertemuan Strategis Trump-Ishiba: Sinergi Melawan Dominasi Tiongkok

Di sisi lain, terjadi pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan Perdana Menteri Jepang, Ishiba Shigeru. Pertemuan ini dilihat sebagai pukulan berat terhadap upaya Tiongkok untuk menggiring Jepang melalui kebijakan lunak. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, telah menyusun analisis hubungan Amerika-Jepang untuk Xi Jinping dengan harapan agar Tiongkok dapat memperoleh simpati Jepang melalui pemberian fasilitas visa dan pencabutan pembatasan produk laut Jepang.

Namun, dalam pertemuan tersebut, Trump dan Ishiba secara tegas menekankan pentingnya kerjasama strategis antara Amerika dan Jepang untuk menghadapi agresi ekonomi Tiongkok. Kedua pemimpin secara khusus menyebutkan penerapan Pasal 5 dari Pakta Keamanan Amerika-Jepang, yang kini juga diterapkan untuk wilayah Kepulauan Senkaku di Laut Timur. Langkah ini berbeda jauh dari kebijakan ambigu yang selama ini diterapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dan memberikan sinyal jelas bahwa kawasan Indo-Pasifik tidak akan lagi dijadikan arena permainan tawar-menawar bagi Tiongkok.

Dalam pernyataannya, Trump menyampaikan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh kawasan Indo-Pasifik. Pesan ini, yang tidak kalah tegasnya dibandingkan dengan pernyataan almarhum Perdana Menteri Jepang Abe, menyatakan bahwa jika terjadi sesuatu pada Taiwan, maka konsekuensinya tidak hanya akan dirasakan oleh Taiwan, tetapi juga oleh Jepang dan Amerika Serikat.

Implikasi Besar Bagi Taiwan

Dampak dari kedua langkah strategis ini bagi Taiwan dirasakan dalam tiga bidang utama:

  1. Diplomasi
    Taiwan selama ini tertekan oleh kebijakan “Satu Tiongkok” yang membuatnya terpinggirkan dari berbagai organisasi internasional. Dengan pengakuan lebih luas atas kedaulatan Taiwan, diharapkan posisi diplomatiknya akan mengalami terobosan besar.
  2. Ekonomi
    Dukungan agar Taiwan mendapatkan hak suara di IMF menunjukkan betapa pentingnya peran Taiwan dalam ekonomi global, terutama dalam industri semikonduktor berteknologi tinggi. Kerjasama yang kian erat antara Amerika, Jepang, dan negara-negara lain yang memiliki nilai-nilai demokrasi, diharapkan dapat membentuk aliansi ekonomi yang kuat guna menghadapi tekanan ekonomi Tiongkok.
  3. Pertahanan
    Peningkatan penjualan senjata Amerika kepada Jepang serta kerjasama militer dengan Korea Selatan, Philipina, Australia, dan India merupakan bagian dari upaya membangun sistem pertahanan multi-lapis untuk “mengurung” Tiongkok. Sejak kunjungan Menteri Luar Negeri Rubio ke Departemen Luar Negeri, pertemuan dengan perwakilan dari negara-negara sekutu menunjukkan kesiapan aliansi yang solid jika Tiongkok mencoba mengganggu stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik.

Seruan Patriotisme dalam Kancah Politik Internal Taiwan

Di tengah dinamika politik yang berkembang, ada pula seruan keras kepada elemen-elemen di dalam Taiwan yang masih berharap pada penyatuan dengan Tiongkok. Kritik ditujukan kepada mereka yang, meskipun sering mengeluarkan retorika “Satu Tiongkok,” pada hakikatnya seirama dengan narasi Tiongkok. Seruan tersebut mengingatkan kembali nasihat para pendahulu, khususnya pernyataan Presiden Chiang Kai-shek yang menolak konsep “dua Tiongkok” dengan dua syarat utama: pertama, bahwa Republik Tiongkok (Taiwan) adalah representasi sah dari Tiongkok; kedua, penolakan terhadap keabsahan rezim Partai Komunis Tiongkok. Pesan ini diharapkan dapat memobilisasi semangat patriotisme sejati di kalangan masyarakat Taiwan dan memastikan bahwa kedaulatan serta demokrasi yang telah diraih tidak mudah dikompromikan.

Dengan serangkaian langkah strategis dari Amerika Serikat dan Jepang, baik melalui resolusi DPR maupun pertemuan tingkat tinggi, sinyal kepada Beijing semakin jelas: Taiwan tidak lagi dijadikan alat tawar-menawar. Inisiatif ini menjadi momentum penting dalam dinamika geopolitik kawasan Indo-Pasifik dan diharapkan dapat membuka era baru pengakuan terhadap kedaulatan serta peran strategis Taiwan dalam komunitas internasional.