Home Blog Page 1410

Pembangkang Tiongkok Berusia 19 Tahun yang Ditahan Dubai Ketakutan Akan Dideportasi Kembali ke Tiongkok

0

Eva Fu

Seorang pemuda pembangkang Tiongkok yang masuk dalam daftar buronan Partai Komunis Tiongkok, mencari bantuan setelah ditahan tanpa komunikasi selama sebulan di Uni Emirat Arab, dengan prospek akan dikirim kembali ke Tiongkok untuk menghadapi penyiksaan.

Polisi Dubai menangkap Wang Jingyu, 19 tahun dari kota Chongqing di Provinsi Sichuan di selatan Tiongkok, selama penerbangan transfernya menuju New York pada 6 April. 

Wang Jingyu, yang mengatakan ia tidak melakukan kesalahan, masuk tahanan dengan kontak terbatas dengan dunia luar sejak penangkapannya.

“Ini adalah 100 persen terkait dengan Partai Komunis Tiongkok,” kata Wang Jingyu dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times pada 20 Mei, untuk pertama kalinya ia berbicara dengan outlet media sejak penahanannya.

Wang Jingyu awalnya mendapat masalah dengan Partai Komunis Tiongkok pada bulan Februari, ketika ia memperdebatkan akun pihak berwenang mengenai bentrokan perbatasan yang berdarah dengan India.

Perkelahian mematikan pada Juni 2020 itu menyebabkan tentara Tiongkok dan tentara India saling menyerang dengan menggunakan batang besi dan batu. 

India melaporkan 20 kematian di pihaknya, sementara Tiongkok mengakui empat kematian di pihaknya — tetapi delapan bulan kemudian — meskipun laporan yang belum dipastikan menyebutkan korban tewas mencapai 45 orang.

“Mengapa anda mengumumkan jumlah korban tewas begitu terlambat? Apakah anda ini merahasiakannya?” Wang Jingyu menulis di media sosial Tiongkok Weibo pada 21 Februari, dua hari setelah Beijing berbicara mengenai kematian tersebut.

Aktivitas media sosial ini, bersama dua postingan lainnya, akhirnya menarik perhatian polisi setempat. Wang Jingyu menjadi salah satu dari tujuh orang Tiongkok yang polisi dituduh mencemarkan nama baik “pahlawan dan martir,” di mana polisi memperhatikan kasus Wang Jingyu yang beredar di media Tiongkok. 

Wang Jingyu segera menemukan  informasi paspornya, alamatnya di Tiongkok, dan rincian-rincian pribadi lainnya dipublikasikan di Weibo.

Karena Wang Jingyu tidak berada di Tiongkok pada saat itu, polisi Tiongkok menahan kedua orang tuanya dan meminta Wang Jingyu untuk membuat sebuah video pengakuan — sebuah permintaan yang ditolak oleh Wang Jingyu.

Wang Jingyu meninggalkan Tiongkok ke Istanbul pada Juli 2019, tidak lama setelah memposting sebuah video di TikTok untuk mendukung pengunjuk rasa Hong Kong. Meski memiliki sebuah nomor lokal, ia menerima banyak pesan teks dari orang-orang asing yang mengintimidasinya. Orang-orang yang dicurigai oleh Wang Jingyu sebagai mata-mata negara Tiongkok meneleponnya di hotel tempat ia menginap untuk membuat ancaman-ancaman pribadi, kata Wang Jingyu.

“Bagaimana mereka tahu di mana saya tinggal?” tanya Wang Jingyu.

Khawatir akan keselamatannya, Wang Jingyu memesan sebuah penerbangan ke New York.

Pada tanggal 6 April, setelah tiba di Dubai, dua pria berpakaian preman yang memperkenalkan dirinya sebagai petugas dari departemen informasi kriminal Dubai, menghentikan langkah Wang Jingyu selama transfer penerbangannya dan menahannya di biro imigrasi di dekat bandara.

Mereka menyita paspor, telepon, dan koper Wang Jingyu, menahan Wang Jingyu di sana selama sekitar 48 jam sambil hanya memberinya air minum. Wang Jingyu kemudian dipindahkan ke sebuah penjara yang lebih besar, sekitar waktu itu teman-temannya meminta seorang pengacara untuk mendampingi Wang Jingyu.

Hingga saat itu, Wang Jingyu tidak tahu apa-apa mengenai alasan penangkapannya.

Di biro imigrasi, Wang Jingyu hanya diberitahu “tunggu, tunggu, tunggu,” kata Wang Jingyu. 

Mereka memberitahu pengacara Wang Jingyu bahwa Wang Jingyu telah menghina agama dan kebudayaan mereka. Kemudian, mereka memberitahu Wang Jingyu bahwa Wang Jingyu membahayakan keamanan nasional, kata-katanya seperti itu menggemakan tuduhan bahwa rezim Tiongkok sering menampar para pembangkang.

Pada 19 April, pengadilan memberi Wang Jingyu jaminan, tetapi polisi Dubai menolak membebaskannya, mengutip sebuah permintaan dari otoritas imigrasi untuk mendeportasi Wang Jingyu.

Beijing cenderung menekan otoritas Dubai melalui jalur diplomatik hubungan, kata Wang Jingyu.

Para karyawan dari Kedutaan Besar Tiongkok di Dubai setidaknya bertemu dengan Wang Jingyu, berupaya membuat Wang Jingyu menandatangani sebuah dokumen persetujuan untuk kembali ke Tiongkok.

“Mereka mengatakan bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada saya jika saya kembali ke Tiongkok, dan bahwa saya lebih baik kembali karena saya tidak dapat pergi ke mana pun di sini, Saya tidak menandatanganinya,” kata Wang Jingyu. 

Kira-kira dua minggu lalu, pengadilan menarik kasus Wang Jingyu karena kurang bukti, tetapi diskusi-diskusi mengenai kemungkinan deportasi terus berlanjut.

Sebelumnya pada tanggal 20 Mei, polisi Dubai juga meminta Wang Jingyu untuk menandatangani sebuah dokumen berbahasa Arab pada dua kesempatan, tetapi Wang Jingyu juga menolak, mengatakan ia tidak  memahami apa yang dikatakannya, kata Wang Jingyu kepada The Epoch Times.

“Saya tidak melakukan apa pun yang melanggar hukum di negara ini,” kata Wang Jingyu.

Di penjara, Wang Jingyu hanya diberi makan satu kali setiap hari karena perayaan Ramadhan yang berakhir pada 12 Mei. Teman-teman Wang Jingyu satu sel sering berkelahi. Wang Jingyu mengamati tidak adanya langkah-langkah dasar untuk membantu mencegah penyebaran COVID-19, termasuk pemakaian masker.

Polisi Tiongkok menggerebek rumah orang tua Wang Jingyu pada bulan Februari dan orang tua Wang Jingyu ditahan sebentar dalam upaya untuk memaksa Wang Jingyu kembali ke Tiongkok dan membuat pengakuan di hadapan umum dalam bentuk sebuah video. 

Kedua orang tua Wang Jingyu  dipecat dari pekerjaan-pekerjaan perusahaan yang dikelola negara Tiongkok.

Wang Jingyu tidak dapat menghubungi kedua orang tuanya selama berbulan-bulan.

“Saya tidak menyesal atas semua yang telah saya lakukan sebelumnya, karena saya pikir apa yang saya lakukan itu benar,” kata Wang Jingyu.

“Ini adalah sebuah partai jahat, partai jahat akhirnya akan jatuh,” kata Wang Jingyu, mengacu pada Partai Komunis Tiongkok. 

“Melalui apa yang terjadi pada saya, saya ingin memberitahu seluruh dunia untuk bersatu dan menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok.”

Wang Jingyu tidak menyelesaikan kalimatnya sebelum telepon tersebut terputus.

Polisi Dubai tidak segera menanggapi sebuah pertanyaan terkait kasus Wang Jingyu. (vv)

PPKM Diberlakukan di 34 Provinsi Mulai 1-14 Juni

0

ETIndonesia- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat kabupaten/kota dan tingkat kelurahan/desa (mikro) kembali diperpanjang pada periode 1 – 14 Juni 2021. Kini sudah mencakup 34 provinsi, termasuk tambahan baru 4 provinsi yakni di provinsi Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Barat. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut perpanjangan ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2021. Untuk lebih optimal dalam pengendalian kasus dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus yang merupakan dampak libur panjang lebaran Idul Fitri. Pemerintah daerah dalam hal ini memang peranan penting.

“Tanpa adanya peran aktif daerah, pemerintah pusat akan sulit melakukan upaya pengendalian kasus. Atas peran aktif pemerintah daerah juga, kita saat ini berada pada kasus yang sudah cukup terkendali, dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat secara bertahap mulai kembali beroperasi,” Wiku mengapresiasi dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (1/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Melihat perkembangan terkini melalui perbandingan periode 2 minggu pasca Idul Fitri di tahun 2021 dan 2020, perkembangan pandemi tahun ini terlihat lebih baik pada kenaikan kasus dan kematian. Pada kenaikan kasus, di tahun 2020 kenaikannya mencapai 65,55%, sementara di tahun 2021 kenaikan di angka 56,6%. Pada perkembangan kematian, di tahun 2020 angka kematian sebesar 66,34%. Sementara di tahun 2021 angka kematian sebesar 3,52%. 

Untuk kenaikan kasus periode 2 minggu paska Idul Fitri (25 Mei vs 8 Juni), ada 5 provinsi tertinggi. Pada tahun 2020 berada di Jawa Tengah (naik 368%), Sulawesi Selatan (naik 280%), Kalimantan Selatan (naik 99%), Jawa Timur (naik 45,36%) dan DKI Jakarta (naik 33,2%). Di tahun 2021 (10 Mei vs 24 Mei), kenaikan tertinggi berada di Jawa Tengah (naik 103%), Kepulauan Riau (naik 103%), Riau (naik 69%), DKI Jakarta (naik 49,5%) dan Jawa Barat (naik 25%). 

Melalui data perbandingan ini menegaskan bahwa dampak kenaikan kasus dalam 2 minggu paska Idul Fitri tahun ini, tidak setinggi pada Idul Fitri tahun 2020 lalu. Bahkan angka kematian mengalami penurunan. Perkembangan secara 5 besar provinsi, persentase kenaikan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. 

Sepeti di Jawa Tengah, meskipun berada di urutan pertama dalam 2 tahun ini, tetapi secara persentase lebih rendah dari tahun lalu dan menurun hingga sepertiganya. Selain itu, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan yang berada di urutan kedua dan ketiga tahun lalu, tahun ini sama sekali tidak masuk dalam 5 besar.  (Satgas/asr)

Epidemi Meledak, Hampir 500 Penerbangan di Bandara Guangzhou dan Shenzhen Dibatalkan

0

 oleh Li Yun

Hampir 500 kali penerbangan dari Bandara Internasional Baiyun di Guangzhou dan Bandara Internasional Bao’an di Shenzhen, Tiongkok dibatalkan pada Senin 31 Mei lalu karena terjadinya ledakan epidemi virus Komunis Tiongkok. 

Situs web penerbangan sipil menginformasikan bahwa tercatat sejak 30 Mei dari pukul 00.00 hingga 24.00, Provinsi Guangdong, Tiongkok telah menambah 20 kasus warga positif terinfeksi virus komunis Tiongkok atau COVID-19. 18 kasus terjadi di Kota Guangzhou dan 2 kasus terjadi di Kota Foshan.

Situs web ‘Variflight.com’ melaporkan bahwa hingga 31 Mei pukul 09.00 pagi, pihak Bandara Internasional Baiyun Guangzhou telah membatalkan total 304 kali penerbangan. Sementara Bandara Internasional Bao’an Shenzhen telah membatalkan total 184 kali penerbangan.

Hingga pukul 11:40 hari yang sama, Bandara Baiyun telah membatalkan 519 kali penerbangan, dimana 37,34% merupakan pembatalan penerbangan, diantaranya penerbangan masuk dan keluar bandara masing-masing sebanyak 300 dan 219 kali.

Pembatalan penerbangan itu dikarenakan adanya ledakan epidemi di Provinsi Guangdong. Banyak maskapai secara berturut-turut telah mengeluarkan rencana penanganan khusus untuk tiket penerbangan domestik yang melibatkan rute Kota Guangzhou dan Kota Foshan. 

Diinformasikan bahwa tiket yang melibatkan penerbangan dari dan ke Bandara Guangzhou dan Bandara Shenzhen pada 31 Mei hingga 30 Juni dapat diuangkan kembali atau penjadwalan ulang penerbangan secara gratis sebanyak 1 kali.

Di samping itu, pihak berwenang Kota Guangzhou pada 30 Mei mengeluarkan pemberitahuan terkait upaya mengurangi resiko penyebaran epidemi yang disebabkan oleh pergerakan orang, baik kendaraan umum maupun pribadi. Pemberitahuan itu menyebutkan bahwa orang-orang l yang meninggalkan Kota Guangzhou harus memiliki “Bukti Kesehatan” dan membawa sertifikat tes asam nukleat dengan hasil negatif yang berlaku selama 72 jam. 

Pemberitahuan tersebut menyebutkan bahwa sejumlah pos untuk tes asam nukleat akan didirikan pada jalur transportasi barang yang memasuki Kota Guangzhou yang dapat dimanfaatkan oleh para pengemudi truk secara gratis.

Bagi para penumpang pesawat, kereta api atau kendaraan umum yang telah membeli tiket sebelum pengumuman, yang tidak dapat menunjukkan sertifikat tes asam nukleat negatif dalam waktu 72 jam saat menaiki pesawat, kereta api atau kendaraan umum, mereka dapat mengajukan permohonan untuk mengadakan perubahan pada sertifikat. Perubahan  sesuai petunjuk yang diatur oleh masing-masing pos yang ada di bandara, stasiun atau terminal tujuan.

Menurut pemerintah Kota Guangzhou semua orang yang terinfeksi dalam putaran epidemi di Kota Guangzhou kali ini, terinfeksi oleh virus mutan India. Sementara mereka yang terinfeksi dalam putaran epidemi di Kota Shenzhen kali ini adalah terinfeksi oleh virus mutan Inggris.

Pemberitahuan tersebut juga menyebutkan bahwa ciri-ciri epidemi kali ini adalah virusnya menyebar dengan sangat cepat dan memiliki daya penularan yang kuat. 

Orang dapat tertular ketika bertemu pembawa virus sewaktu bertemu di tempat makan atau melalui kontak tidak langsung yang singkat. Kedua varian virus ini memiliki daya penularan yang super cepat. Kondisi ini telah menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar.

Saat ini, sudah ada 4 daerah di Guangzhou yang telah ditingkatkan menjadi daerah berisiko sedang. 5 jalan terdaftar sebagai area utama di bawah kendali ketat, termasuk Hailong Street, Baihedong Street, Zhongnan Street, Dongnao Street dan sekitar Chongkou Street.

Sedangkan rantai penularan terkait epidemi Guangzhou masih menyebar hingga menulari penduduk di Guangzhou dan kota sekitarnya seperti Foshan, Maoming, bahkan sampai ke Kota Nanning di Provinsi Guangxi. (sin)

Viral Transjakarta Macet di Tengah Rel Saat Kereta Api Ingin Melintas, Penumpang Berhamburan Turun Menyelamatkan Diri dari Bus

ETIndonesia- Pengguna media sosial diramaikan dengan Transjakarta yang macet di tengah rel kereta api. Saat itu, sirene sudah berbunyi yang memperingatkan kereta api akan melintas.

Untung saja, kereta api yang melintas berhenti. Itu pun terjadi, ketika bus Transjakarta tersebut masih terlihat di tengah rel kereta api. Penumpang pun berhamburan keluar dari bus tersebut.

Peristiwa ini terjadi di perlintasan kereta api di kawasan Halimun, Jakarta Selatan pada Senin (31/5/2021).

Apa tanggapan Transjakarta? Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo membenarkannya. Ia menjelaskan kronologinya. Awalnya, bus rute Manggarai-Blok M itu melintas dari arah Tosari dengan kondisi lampu perlintasan kereta berwarna hijau.

Namun demikian, kata Jhonny, saat melintas tepat di atas rel kereta api Halimun, Jakarta Pusat, roda bus tiba-tiba terhenti. Tidak lama, sirine kereta api terdengar berbunyi yang mengakibatkan pelanggan yang berada di dalam bus panik dan berinisiatif turun untuk menyelamatkan diri dari dalam bus menggunakan pintu depan dan tengah.

Jhony dalam keterangan tertulisnya diterima wartawan Selasa (1/6) mengatakan, setelah pelanggan telah turun,  petugas patroli yang berada di lokasi kejadian dibantu warga mendorong bus tersebut agar bisa melintasi rel. Kemudian bus berhasil keluar dari rel, penumpang kembali naik ke dalam bus dan melanjutkan perjalanan.

Bos Transjakarta tersebut mengatakan, insiden itu bukan dikarenakan kerusakan pada bus. Ia menatakan, TransJakarta melalui tim operasional dan tim teknik akan melakukan investigasi lebih lanjut.

“Penyebab kejadian tengah diselidiki oleh pihak terkait. Pramudi yang bertugas saat itu juga turut diberikan sanksi,” katanya. (asr)

Mengapa Pejabat Tinggi Militer Komunis Tiongkok Menolak untuk Berbicara dengan Pihak Amerika Serikat ?

0

 oleh Zhou Xiaohui

Pada 25 Mei waktu AS, dalam konferensi pers reguler Kementerian Pertahanan AS, juru bicara John F. Kirby sekali lagi ditanya tentang apakah Menteri Pertahanan Lloyd Austin sudah 3 kali mencoba untuk berbicara dengan pejabat tinggi militer komunis Tiongkok, tetapi mereka tidak menjawab panggilan tersebut. Kirby tidak secara langsung mengakui atau menyangkalnya, tetapi mengatakan : “Tentu saja kami berharap dapat berdialog dengan pejabat setingkat dengan pihak Beijing, dan kami masih bekerja keras untuk memastikan bagaimana dialog itu dimulai”.

Ini sebenarnya juga secara tidak langsung menegaskan bahwa pihak militer AS telah mencoba untuk berkomunikasi dengan militer pihak komunis Tiongkok tetapi tidak berhasil.

Pada 21 Mei, sebuah laporan dari media Inggris ‘Financial Times’ yang mengutip ucapan beberapa orang pejabat Kementerian Pertahanan AS memberitakan bahwa Menteri L. Austin telah 3 kali mencoba untuk menghubungi Xu Qiliang, Wakil Ketua Komisi Militer, merangkap anggota Politbiro, dan perwira militer tingkat tertinggi komunis Tiongkok lewat sambungan telepon, tetapi mengalami penolakan. Tidak hanya itu, Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat juga terus gagal untuk bisa berkomunikasi dengan pejabat setingkat dari komunis Tiongkok sejak awal bulan Januari tahun ini.

Di saat pemerintahan Biden dan beberapa pemerintah Barat semakin meningkatkan tekanan dalam rangka menentang Beijing, mengapa militer AS justru berusaha untuk berkomunikasi dengan militer Beijing ? Menurut laporan, alasan pihak militer AS ingin berdialog adalah karena ketegangan di kawasan Indo-Pasifik telah meningkat. Dan militer komunis Tiongkok juga meningkatkan kegiatan mereka di wilayah dekat Taiwan. sehingga “kontak” antara militer komunis Tiongkok dengan militer AS terutama di wilayah perairan Laut Tiongkok Selatan semakin “dekat”. Oleh karena itu, pemerintahan Biden beranggapan bahwa dialog antara L. Austin dengan Xu Qiliang sangat penting.

Seberapa pentingnya dialog ? Jelas sekali, derajatnya sangat tinggi, dan alasan penting yang membuat AS bersemangat untuk berdialog kemungkinan besar adalah karena kegiatan militer komunis Tiongkok di wilayah yang disebutkan di atas telah menjadi semakin serius, bahkan nyaris menyentuh garis merah Amerika Serikat.

Ada berita yang menyebutkan bahwa itu karena angkatan laut dan angkatan udara komunis Tiongkok melancarkan invasi di dekat Taiwan. Oleh karena itu, tujuan dialog hanya berupa memberikan peringatan-peringatan agar dapat meredakan potensi konflik atau menghindari “kecelakaan”.

Pada bulan Maret tahun ini, situs web ‘Nikkei Asian Review’ menerbitkan artikel analisis James Stavridis, seorang pensiunan laksamana AS dan komandan tertinggi ke-16 dari Sekutu NATO. Melalui artikel tersebut penulis ingin menjelaskan mengenai tindakan mana saja yang dilakukan komunis Tiongkok dianggap telah melanggar Garis Merah, dan menjelaskan strategi masa depan militer AS di Pasifik untuk melawan pemerintah komunis Tiongkok. Ini juga dapat dianggap sebagai sikap militer AS.

Garis Merah itu meliputi :

1-Setiap kegiatan dengan senjata nuklir, kimia, atau biokimia yang dilakukan oleh komunis Tiongkok atau Korea Utara terhadap Amerika Serikat atau sekutunya.

2- Setiap serangan militer yang diluncurkan oleh komunis Tiongkok terhadap Taiwan atau pulau-pulau lepas pantainya, termasuk blokade ekonomi atau serangan dunia maya berskala besar terhadap infrastruktur dan institusi publik Taiwan.

3- Setiap serangan komunis Tiongkok terhadap tentara Jepang dalam mempertahankan kedaulatan Kepulauan Senkaku Jepang (Kepulauan Diaoyu) dan zona ekonomi eksklusif sekitarnya di perairan Laut Tiongkok Timur.

4- Setiap tindakan permusuhan besar yang dilakukan komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan dengan tujuan selanjutnya dapat menduduki pulau-pulau sekitarnya untuk kepentingan militerisasi, untuk menghalangi negara-negara tetangga lainnya dengan menunjukkan kekuatan militer, atau menghalangi militer AS dan pasukan sekutunya untuk menavigasi dengan bebas di laut, dan setiap serangan yang dilakukan oleh komunis Tiongkok terhadap  wilayah kedaulatan atau instalasi militer negara sekutu AS.

Dapat dikatakan bahwa garis merah yang ditetapkan oleh Washington adalah untuk memperingatkan Beijing agar tidak bertindak gegabah dan jangan ingin memecahkan batu dengan telur.

Dan, beberapa tindakan komunis Tiongkok di India, perbuatan yang mengancam di sekitar Taiwan dan di Laut Tiongkok Selatan mungkin sebagai tindakan pengujian untuk menyentuh garis merah yang dibuat Washington. Militer AS tingkat tinggi yang mencoba untuk menelepon Beijing jangan-jangan bertujuan untuk memberikan peringatan kepada Beijing. 

Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1999. ketika AS membom kedutaan komunis Tiongkok di Yugoslavia. Di depan yang terlihat seolah hanya 3 orang wartawan yang terbunuh dalam insiden, tetapi pada kenyataannya, lebih dari 10 orang ahli militer komunis Tiongkok  terbunuh. Merekalah yang membantu Serbia dan Montenegro membangun sistem radar gelombang metrik dan membuat Tentara Yugoslavia berhasil menembak jatuh pesawat tempur siluman F-117 Amerika tercanggih saat itu. Oleh karenanya membuat marah Amerika Serikat dan NATO.

Sebelum AS memerintahkan pemboman, AS telah berulang kali meminta Beijing untuk menghentikan pemberian dukungan kepada Yugoslavia melalui saluran diplomatik, dan mengeluarkan peringatan bahwa akan dilakukan pemboman jika tidak menghentikan bantuan.

Saat itu, bahkan Presiden Clinton secara pribadi menelepon Sekjen PKT Jiang Zemin untuk memberikan ultimatum, tetapi peringatan tetap diabaikan oleh Jiang yang tetap bersikeras mendukung Yugoslavia.

Pada akhirnya, Amerika Serikat yang marah menembakkan peluru kendali presisi ke kedutaan setelah beberapa kali peringatan pun tetap masih diabaikan. Sebuah tragedi akibat sifat ngeyel yang langsung membunuh para ahli militer komunis Tiongkok.

Kini setelah Amerika Serikat kembali mengeluarkan peringatan, siapa yang bisa menjamin bahwa situasi serupa tidak akan terjadi ?

Tidak diragukan lagi, Xu Qiliang dan pejabat militer tingkat tinggi lainnya sangat jelas tentang operasi militer militer mereka di India, Laut Tiongkok Selatan dan di Selat Taiwan.

Jadi mengapa mereka menolak untuk berbicara dengan AS ? Alasan yang diberikan oleh media corong pemerintah komunis Tiongkok ‘Global Times’ adalah : AS telah melanggar etiket diplomatik dan membuat tuntutan berlebihan terhadap Tiongkok. Ini adalah perwujudan lain yang dikehendaki Amerika Serikat untuk mengubah aturan.

Selain itu, Pentagon juga berharap menggunakan cara ini untuk menciptakan gambaran seakan Tiongkok-lah yang memicu ketegangan antara militer AS dengan Tiongkok lalu meminta pertanggung jawaban Tiongkok.

Dari sudut pandang Beijing, subjek dialog Austin seharusnya adalah Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe, bukan Xu Qiliang, jika demikian berarti tidak setingkat. Alasan yang diberikan oleh Beijing tidak masuk akal. Seperti yang kita semua tahu, Meneri Pertahanan AS menempati urutan keempat dalam kabinet, sedangkan Menteri Pertahanan Tiongkok sama sekali tidak memiliki banyak kekuasaan dalam sistem pemerintahan komunis Tiongkok, juga tidak terdaftar dalam otoritas tertinggi yang terdiri dari 25 anggota Politbiro.

Yang jelas, kedudukan Xu Qiliang dalam sistem politik dan militer komunis Tiongkok jauh lebih tinggi daripada Menteri Pertahanan. Sebenarnya Beijing bukannya tidak tahu. Pada tahun 2018, Jim Mattis yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada era Trump juga bertemu dengan Xu Qiliang selama kunjungannya ke Beijing.

Mengenai apa yang disebut menyalahkan pemerintah komunis Tiongkok dan menciptakan situasi seakan Tiongkok yang bertanggung jawab terhadap ketegangan militer antar kedua negara, pemerintah komunis Tiongkok bahkan lebih fasih. Jika Beijing tidak menyentuh garis merah Washington, bagaimana ketegangan militer antara kedua negara bisa terjadi ?

Meskipun alasan yang dikemukakan Beijing terasa janggal, tetapi Xu Qiliang dan para pemimpin militer lainnya tidak mau menghadapi militer AS juga patut untuk dipikirkan lebih dalam. Apakah mereka merasa bingung ? Tidak percaya diri ? Masih takut menerima peringatan atau notifikasi dari Amerika Serikat ? Atau tidak berani menerima peringatan atau ultimatum dari AS ? Atau menggunakan hal ini untuk menggertak AS guna menambah peluang tawar menawar saat bernegosiasi dengan AS di masa mendatang

Tetapi tidak peduli bagaimana Beijing bereaksi, militer AS mengungkapkan masalah penolakan ini kepada dunia luar, bertujuan untuk memberitahu rakyat Amerika Serikat dan komunitas internasional bahwa AS telah mencoba yang terbaik untuk memberikan peringatan kepada tingkat tinggi jauh hari sebelumnya.

Sehingga sampai AS mengambil tindakan tegas, maka tanggung jawab tidak lagi berada pada pihak Amerika Serikat. Sedangkan militer AS telah bersiap untuk berperang melawan komunis Tiongkok.

Akhir-akhir ini, sebuah berita buruk lain bagi komunis Tiongkok kembali muncul, yakni Kementerian Pertahanan AS telah meningkatkan anggarannya dalam upaya untuk menangkis ancaman Beijing, juga meningkatkan anggaran guna memodernisasi senjata nuklir AS dan kemampuan berperang di masa mendatang. Akankah Beijing masih terus bertindak semena-mena ? (sin)

Ketua DPR-AS Diminta Menunjuk Ketua Komite Demokrat untuk Ikut Menuntut Tanggung Jawab PKT Terhadap Penyebaran COVID-19

oleh Xu Zhenqi

Sebanyak 209 orang anggota DPR-AS dari Partai Republik mengirim surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi untuk meminta Kongres membentuk tim yang ditugaskan untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap asal mula penyebaran virus komunis Tiongkok (COVID-19) agar pemerintah komunis Tiongkok bertanggung jawab terhadap tindakan penyembunyian fakta epidemi.

Surat yang digagas oleh Kevin McCarthy, Perwakilan dari Partai Minoritas di DPR AS, Stephen Joseph Scalise (Steve Scalise) Perwakilan dari minority whip dan Elise Stefanik, Ketua Konferensi Partai Republik ditandatangani oleh 209 orang anggota DPR-AS dari Partai Republik kepada Ketua DPR AS.

Surat tersebut antara lain berbunyi : Kami meminta Anda untuk menunjuk ketua komite Demokrat yang sesuai untuk segera bergabung dengan seruan Partai Republik, agar pemerintah komunis Tiongkok bertanggung jawab terhadap penyebaran COVID-19 sampai menjadi pandemi global.

Dalam surat yang ditulis Perwakilan dari Partai Republik disebutkan : Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa epidemi menyebar keluar dari laboratorium di daratan Tiongkok, sedangkan pemerintah komunis Tiongkok terus berusaha menutup-nutupinya. Jika demikian, maka pemerintah komunis Tiongkok harus bertanggung jawab terhadap kematian hampir 600.000 orang warga Amerika Serikat dan jutaan orang penduduk dunia.

Meminta pertanggungjawaban pemerintah komunis Tiongkok

Dalam pesan tweet Steve Scalise hari Jumat 28 Mei disebutkan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok tidak dapat terhindar dari masalah ini (penyelidikan terhadap asal-usul virus dan tanggung jawabnya), warga Amerika Serikat membutuhkan jawaban.

Pemerintah komunis Tiongkok harus dimintai pertanggungjawaban. Anggota parlemen dari Partai Republik mengusulkan untuk mendapatkan semua alat yang tersedia, untuk membantu penyelidik bagi kongres, termasuk panggilan pengadilan dan dokumen, dan kekuatan untuk memaksa saksi kunci untuk bersaksi.

Surat itu berbunyi : Sejauh ini, ketua Komite Demokratik DPR menolak untuk mengalokasikan sumber daya ini demi kepentingan pengusutan tentang asal-usul virus COVID-19.

Pada hari Rabu, pemerintahan Biden sampai memerintahkan komunitas intelijen AS untuk menggandakan upayanya, itu dalam rangka untuk mengambil sikap soal asal usul virus dan meminta mereka mengirimkan laporan dalam waktu 90 hari. 

Biden mengatakan beberapa waktu lalu, bahwa dirinya berencana untuk merilis temuan tersebut kepada publik.

Hari Kamis 27 Mei, komunitas intelijen AS mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan, apakah virus tersebut berasal dari kecelakaan laboratorium atau apakah akibat infeksi melalui kontak dengan hewan. Tetapi pernyataan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) menggambarkan, adanya dua perbedaan teoritis dalam menyikapi soal asal usul virus di antara komunitas intelijen.

Menurut laporan ‘Wall Street Journal’ minggu lalu, bahwa pada bulan November 2019, tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan mengalami sakit serius mirip gejala COVID-19 seperti sekarang. Mereka terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.

Perwakilan Republik : Amerika Serikat perlu melakukan investigasi karena WHO lemah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret tahun ini, merilis sebuah laporan yang menyebutkan bahwa teori kebocoran laboratorium adalah sangat mustahil. Gedung Putih mengkritik WHO akibat investigasi yang mereka lakukan kurang transparansi.

Perwakilan Republik dalam surat yang ditujukan kepada Nancy Pelosi menyebutkan : “Jelas, WHO telah gagal membuat kesimpulan akhir tentang asal usul penyebaran virus yang menyebabkan pandemi COVID-19, termasuk menuntut pemerintah komunis Tiongkok untuk mempertanggungjawabkan kesalahan mereka.

“Tugas ini akan kami lakukan di Kongres. Partai Republik telah meminta Anda (selaku Ketua DPR-AS) untuk mengungkap kebenaran ini. Sekaranglah waktunya untuk berpartisipasi dalam perjuangan ini. Demikian bunyi surat itu.

Hari Jumat 28 Mei, Senat AS mengeluarkan resolusi yang digagas oleh Senator Republik Kansas Roger Marshall, Senator Demokrat Negara Bagian New York Kirsten Gillibrand dan mendapat pengesahan melalui konsensus dengan isi yang meminta Majelis WHO untuk melakukan penyelidikan tentang asal-usul penyebaran pandemi COVID-19. 

Resolusi tersebut menyatakan bahwa, jika penyelidikan tidak dapat disetujui oleh WHO, maka Amerika Serikat akan mulai melakukan penyelidikan sendiri dengan para ahli dan negara yang bersedia bekerja sama.

Pada 15 Januari, Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan sebuah laporan mengenai hasil pemeriksaan tentang apa yang dilakukan Institut Virologi Wuhan. 

Laporan itu berfokus pada tiga tindakan terkait asal virus institut tersebut, yang mana memerlukan adanya penyelidikan lebih lanjut. Dewan Negara menyatakan bahwa, selama lebih dari setahun, pemerintah komunis Tiongkok terus berusaha mencegah penyelidikan yang transparan dan menyeluruh terhadap asal mula pandemi COVID-19. Malahan, lebih memilih untuk menginvestasikan banyak sumber daya dalam melakukan penipuan dan propaganda palsu.

Fox News melaporkan pada Kamis 27 Mei, bahwa pejabat pemerintah AS menyatakan bahwa pemerintah komunis Tiongkok menolak mendukung WHO melakukan penyelidikan kedua terhadap asal-usul virus COVID-19. Hal ini justru semakin mendorong pemerintahan Biden untuk mempercepat deklasifikasi intelijen AS dan mengeluarkan pernyataan presiden untuk tujuan tersebut. (sin)

Daratan Tiongkok Bergulat dengan Harga-Harga Komoditas yang Melonjak

0

Fan Yu

Harga komoditas-komoditas industri Tiongkok turun minggu lalu, setelah Beijing mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengekang harga-harga bahan yang tidak terkendali mulai memicu ketakutan akan inflasi.

Sebuah rebound di dunia ekonomi terbesar setelah virus  Komunis Tiongkok, menyebabkan sebuah lonjakan permintaan global untuk bahan-bahan, menyebabkan harga-harga meroket pada tahun 2021. 

Refinitiv/ CoreCommodity CRB Total Return Index telah mengembalikan 19,8 persen tahun-hingga saat ini dan telah mengembalikan 55,8 persen dari level terendah baru-baru ini yang tercatat pada 27 Mei 2020.

Tiongkok, yang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dan pengekspor terbesar barang jadi, mengonsumsi bahan-bahan mentah dalam jumlah rekor sejak paruh kedua tahun 2020. Itu seiring permintaan global untuk produk-produk seperti furnitur, perlengkapan olahraga, dan peralatan-peralatan meningkat.

Tiongkok harus bersaing dengan harga komoditas-komoditas yang lebih tinggi seperti minyak bumi, bijih besi, batu bara, serta hasil pertanian seperti jagung. Biaya-biaya yang tinggi mengancam untuk menaikkan harga-harga dan mencekik permintaan konsumen.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti pembuat alat-alat Midea Group Co. dan Haier Electronics Group Co, menaikkan harga-harga karena peningkatan biaya bahan, tenaga kerja, dan transportasi, menurut CCTV. 

Perusahaan-perusahaan global lainnya seperti Proctor & Gamble — yang membuat deterjen cucian Tide dan popok Pampers — juga mengumumkan bahwa pihaknya akan membebankan biaya-biaya yang lebih tinggi kepada para konsumen.

Dalam beberapa minggu terakhir, Beijing mengeluarkan beberapa peringatan dan tindakan untuk mengekang melonjaknya harga-harga komoditas, dan berharap pada akhirnya untuk menurunkan harga-harga konsumen.

Beijing akan lebih dekat mengelola pasokan dan permintaan berbagai komoditas untuk mengendalikan kenaikan harga yang “tidak masuk akal,” demikian Dewan Negara Tiongkok (kabinet) mengatakan pada 19 Mei.

Perdana Menteri Li Keqiang, yang memimpin rapat kabinet tersebut, mengatakan Tiongkok akan fokus pada stok berbagai komoditas dan mengatur lebih dekat pasar perdagangan komoditas Tiongkok — di mana para investor dapat bertaruh pada masa depan dan pilihan-pilihan berbagai komoditas — menurut media milik negara Tiongkok,  CCTV.

Segera setelah pengumuman Beijing itu, harga bahan baku utama pembuatan baja seperti bijih besi dan batubara kokas, menurun lebih dari 5 persen pada tanggal 20 Mei. Produk-produk baja seperti gulungan dan tulangan juga menurun.

Indeks Harga Produsen-Produsen Tiongkok, yang mengukur pergerakan-pergerakan harga manufaktur dan perusahaan pertambangan, telah meningkat pada tahun 2021 setelah menurun hampir sepanjang tahun lalu. 

Indeks Harga Produsen-Produsen naik 6,8 persen pada bulan April tahun ke tahun, lonjakan bulanan terbesar dalam lebih dari tiga tahun.

Sebagai perbandingan, Indeks Harga Konsumen yang mengukur pergerakan-pergerakan harga barang dan jasa konsumen, belum menyusul. Pada bulan April, Indeks Harga Konsumen naik 0,9 persen tahun ke tahun, yang sedikit lebih tinggi dari kecepatan bulan Maret. Akan tetapi, tidak dekat dengan pertumbuhan Indeks Harga Produsen-Produsen.

Masih harus dilihat sejauh mana kenaikan-kenaikan Indeks Harga Produsen-Produsen akan terlihat Indeks Harga Konsumen. Ada beberapa korelasi, seperti harga-harga hulu yang lebih tinggi untuk bahan-bahan dan bahan-bahan kimia pada akhirnya akan diteruskan ke hilir ke konsumen, melalui harga-harga yang lebih tinggi untuk produk sehari-hari. Tetapi, korelasi tersebut adalah tidak sempurna dan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga-harga konsumen.

Dan itulah yang menjadi andalan Beijing.  The People’s Bank of China -PBoC- berusaha menenangkan kekhawatiran-kekhawatiran akan harga-harga komoditas yang lebih tinggi akan menyamakan harga-harga konsumen yang lebih tinggi, yang menyatakan bahwa inflasi komoditas impor adalah “sebagian besar dapat dikendalikan.” 

Harga-harga pabrik yang lebih tinggi harus stabil setelah kapasitas-kapasitas produksi pulih dan pasokan barang-barang meningkat.

“Kenaikan harga-harga komoditas internasional cenderung bukan  penyebab inflasi impor di Tiongkok selama tidak ada permintaan domestik yang berlebihan, Kami tidak berpikir

ada dasar untuk inflasi jangka-panjang,” demikian  The People’s Bank of China, menyatakan dalam sebuah catatan kebijakan pada 18 Mei 2021.

Ada juga kekhawatiran-kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat, yang didorong oleh ketakutan-ketakutan akan terjadinya overheating economy akibat karantina-karantina selama pandemi. Ditambah, terlalu banyak likuiditas sebagai akibat langkah-langkah stimulus fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kebijakan moneter yang longgar. 

Sejauh ini, Federal Reserve Amerika Serikat belum mengumumkan setiap tindakan-tindakan terbuka untuk meredam kekhawatiran-kekhawatiran inflasi.

Apa lagi yang dapat dilakukan Tiongkok untuk mengendalikan kemungkinan inflasi?

Ada beberapa tuas yang dapat ditarik. Tetapi tangan-tangan Beijing agak terikat, karena kebijakan-kebijakan yang sedang berlangsung mengenai polusi dan perdagangan yang telah berkontribusi untuk kendala-kendala pasokan baru-baru ini. 

Sedangkan Tiongkok baru-baru ini bekerja untuk meningkatkan produksi, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping, mengurangi produksi baja dan aluminium secara keseluruhan sebagai sebuah cara untuk mengurangi emisi. Tiongkok baru-baru ini, juga memangkas rencana pembelian-pembelian batu bara dan tembaga dari Australia, karena masalah perdagangan yang memburuk.

Dengan asumsi-asumsi itu adalah masalah-masalah yang dapat dipecahkan, Beijing dapat mulai dengan mengekang bursa-bursa komoditas-komoditas Tiongkok. Pertukaran komoditas tersibuk di Dalian dan Shanghai, dapat menaikkan persyaratan margin dan menghancurkan spekulasi.

Partai Komunis Tiongkok juga dapat mengelola persediaan komoditas yang ada. Partai Komunis Tiongkok, dapat menyembuhkan kendala pasokan logam dengan cara melepaskan timbunan aluminium dan besi. 

Selain itu, Beijing dapat mengelola potensi kekurangan pangan dan pakan ternak dengan secara proaktif membangun dan melepaskan persediaan pertanian. Tiongkok sudah memiliki cadangan jagung yang sangat besar dari pembelian besar-besaran, yang mana dilakukan dari Amerika Serikat dan negara lain selama tahun 2019 dan tahun 2020.

Terakhir, Tiongkok dapat mengendalikan infrastruktur pendanaan penjualan utang dan perkembangan-perkembangan real estat untuk mengekang permintaan barang-barang industri. Tetapi, tindakan semacam itu memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan dari pengurangan PDB negara.

Terlepas dari itu, tampaknya harga-harga yang tinggi akan bertahan di masa mendatang. Saya berharap “sebagian besar harga-harga komoditas tidak mulai turun lintasan sampai setelah 2021,” tulis analis Morgan Stanley Greater China dalam sebuah catatan kepada para klien pada 11 Mei. (Vv)

Peringatan BMKG Siklon Tropis Sepekan ke Depan dari Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

ETIndonesia- BMKG memonitor perkembangan bibit siklon tropis (Sistem Depresi Tropis 04W) yang terdeteksi tumbuh pada tanggal 30 Mei 2021, pukul 07.00 wib) di sekitar Samudera Pasifik Barat daya sebelah Timur-Tenggara Filipina (5.9° LU 133.1°BT).

Kecepatan angin maksimum di sekitar Sistem Depresi Tropis tersebut (Sistem 04W) mencapai 30 knot (56 km/jam), dan tekanan udara minimumnya mencapai 1004 hPa. Berdasarkan pantauan citra satelit cuaca Himawari-8, teridentifikasi aktifitas awan konvektif yang signifikan dan presisten dalam 6 jam terakhir di sekitar Sistem 04W.

Pergerakan Sistem 04W menunjukkan ke arah Barat hingga Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis.

Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktifitas Gelombang Kelvin yang cukup aktif di sekitar Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua bagian utara, sedangkan Gelombang Rossby Ekuatorial cukup aktif di sekitar wilayah Jawa dan Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

Sementara itu perlambatan dan belokan angin terjadi di beberapa wilayah yang cukup berpengaruh pada pembentukan potensi awan hujan dan dapat menimbulkan potensi hujan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah.

Berdasarkan analisis terhadap perkembangan fenomena atmosfer di atas, dapat diprediksi adanya Potensi hujan sedang-Lebat dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut;

  • Pada 31 Mei-01 Juni 2021 : Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep.Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
  • Pada 02-04 Juni 2021 : Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kep.Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
  • Pada 05-07 Mei 2021 : Aceh, Kep.Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara untuk 2 hari ke depan berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak banjir/bandang dengan kategori WASPADA perlu diwaspadai di wilayah sebagai berikut : Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Papua. (wilayah terdampak dengan Skala Kabupaten-Kecamatan dapat diakses di laman web https://signature.bmkg.go.id/)

Prakiraan Tinggi Gelombang (31 Mei – 7 Juni 2021)

  • Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 meter (Moderate Sea) : Teluk Lampung bagian selatan, Laut SawuSelat Ombai, Selat Karimata bagian selatan, Perairan utara P. Jawa hingga Kep. Kangean, Laut Jawa, Perairan selatan Kalimantan, Perairan selatan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Lombok bagian utara, Perairan Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, Perairan Baubau, Teluk Tolo, Perairan selatan Kep. Banggai – Kep. Sula, Laut Maluku, Perairan Bitung – Likupang, Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, Laut Seram Laut Halmahera, Perairan Misool – Sorong bagian selatan, Perairan Fakfak – Kaimana, Perairan Amamapare, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
  • Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Rough Sea) : Selat Malaka bagian utara,Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Mentawai, Perairan Bengkulu, Selat Sunda bagian barat, Perairan selatan Jawa hingga Sumba Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Selat Bali – Selat Lombok, Selat Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan Perairan selatan P. Sawu – P. Rotte – Kupang, Perairan Wakatobi, Perairan selatan P. Buru – Ambon – P. SeramLaut Banda, Perairan Kep. Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep. Kei – Kep. AruLaut Arafuru.
  • Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 meter (Very Rough Sea) : Samudera Hindia barat Sumatra.

(BMKG/asr)

Satgas Jelaskan Varian Baru Virus yang Bermutasi Memengaruhi Efikasi Vaksin

ETIndonesia- Varian COVID-19 hingga saat ini terus bermutasi dan berdasarkan Whole Genum Sequencing (WGS) terdeteksi sebarannya hampir di seluruh pulau di Indonesia dan  didominasi Pulau Jawa.

World Health Organization (WHO) menyatakan sejauh ini varian utama terdeteksi yakni B117 (Inggris), B1351 (Afrika Selatan), B11281 atau P1 (Brazil/Jepang) dan B1617 dari India dan mempengaruhi efikasi vaksin. 

“WHO berdasarkan studi yang dilakukan beberapa peneliti, menyatakan beberapa varian memiliki pengaruh yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi tiap vaksin pada kasus positif dengan varian tertentu,” Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (1/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

Pada pengaruh efikasinya, varian B117 mempengaruhi vaksin AstraZaneca. Varian B1351 mempengaruhi vaksin Moderna, Prfizer, AstraZaneca dan Novavac. Sedangkan varian P1 mempengaruhi efikasi Moderna dan Pfizer. Dan untuk varian B1617 mempengaruhi Moderna dan Pfizer. Hal ini disebabkan, vaksin yang ada masih menggunakan virus atau original varian yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok. 

Meski demikian, WHO juga menyatakan bahwa pengaruh varian terhadap efikasi masih bersifat sementara. Dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang sedang dilakukan. Dan perubahan efikasi tidak menurunkan efikasi vaksin dibawah 50% yang menjadi ambang batas minimal yang ditolerir WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak. Bahkan beberapa vaksin diantaranya masih memiliki efikasi diatas 90 persen. 

Untuk mengantisipasi hal ini, perlunya dilakukan berbagai solusi secara paralel dan secara kolektif. Diantaranya, pertama mengefektifkan testing dan karantina pelaku perjalanan demi menekan bertambahnya varian yang masuk. Karena saat ini yang terdeteksi berdasarkan WGS ialah 4 dari 8 varian akibat mutasi COVID-19.

Kedua, menggiatkan WGS secara komplit untuk mengetahui distribusi secara tepat, dan dapat menjadi dasar kebijakan pengendalian yang spesifik sesuai risiko per daerah. 

Ketiga, penegakan protokol kesehatan di semua sektor dan kini kegiatan demi menurunkan peluang kemunculan varian baru atau gabungan dengan kasus-kasus yang ada di Indonesia. Karena pada prinsipnya, mutasi akan menjadi lebih masif, saat penularan di masyarakat juga tinggi. 

Keempat, melanjutkan vaksinasi. Karena vaksin yang digunakan saat ini masih tergolong efektif. Baik untuk mencegah penyakit, maupun menghindari gejala parah pada kasus positif. (Satgas COVID-19/asr)

Waspada Bencana Dampak Siklon Tropis Choi-Wan di Beberapa Wilayah Indonesia

ETIndonesia- BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi dalam dua hari ke depan.

Hal tersebut berdasarkan analisis BMKG terhadap siklon tropis Choi-Wan yang dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan gelombang di sekitar wilayah Indonesia. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati merilis pada Selasa (1/6/2021) BMKG mengeluarkan pemutakhiran analisis wilayah dengan potensi tersebut, antara lain wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Maluku.

Di samping ancaman bahaya di daratan, potensi cuaca ekstrem juga dapat terjadi di perairan. Analisis cuaca BMKG mencatat potensi prakiraan tinggi gelombang pada dua hari ke depan sebagai berikut. 

Gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter di Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat. Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter berpotensi terjadi di Samudra Pasifik utara Papua Barat.

Potensi bahaya lainnya berupa angin kencang di wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

BNPB dan BPBD mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor. Keluarga dapat mempersiapkan bersama komunitas dalam mengantisipasi dan mencegah bahaya tersebut. 

Di samping itu, masyarakat dapat memantau potensi cuaca di wilayah hingga tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh pada sistem operasi android dan iOS. Di samping itu, pantauan cuaca pada juga dilakukan dengan mengakses laman BMKG maupun media sosial BMKG. 

BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan setempat, seperti penyiapan sumber daya, sosialisasi kepada masyarakat, pemantauan ruang udara dan kondisi cuaca, hingga koordinasi dengan dinas-dinas maupun instansi terkait lain. 

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mencatat bahwa siklon Tropis Choi-Wan saat ini memiliki kecepatan angin maksimum di sekitar sistem siklon mencapai 65 km/jam. (asr)

Ledakan Kasus COVID-19 di Kudus Hingga Rumah Sakit Hampir Penuh, Menkes : Terjadi Peningkatan yang Luar Biasa

ETIndonesia- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan ledakan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan terjadinya peningkatan yang luar biasa.

“Memang kudus akhir-akhir ini Terjadi peningkatan yang luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk ke rumah sakit,” ujarnya dikutip dari Channel Sekretariat Presiden (31/5/2021).

Kabupaten yang berpenduduk hampir 900.000 jiwa itu, mengalami lonjakan kasus seperti tenaga Kesehatan yang terpapar COVID-19 mencapai 142 orang. Pada Jumat (28/5/2021), dilaporkan penambahan 241 kasus baru dengan 1.000 lebih kasus positif COVID-19. Rinciaannya sebanyak 1.031 orang yang terkonfirmasi COVID-19. Terdiri dari 291 orang dirawat di rumah sakit dan 740 orang sedang isolasi mandiri.

Menkes menuturkan, rumah sakit yang berada di daerah sekitar, akan mengatasi jika terjadi penuhnya keterisian tempat tidur rumah sakit di Kudus. Tak hanya Kudus, tapi juga dilakukan penanganan secepat mungkin untuk mengatasi keterisian tempat tidur rumah sakit di daerah terdekat.

“Dengan cepat kami tindak lanjuti, khusus dengan rumah sakit, sudah kita salurkan ke daerah-daerah terdekat di sekitar Kudus, dan ibu kota provinsi di Semarang, kami juga berkoordinasi dengan pak Gubernur, dan pasien dari daerah sekitar seperti Pati, Sragen, kita arahkan ke rumah sakit lainnya di luar Kudus,” ujarnya.

Selain itu,  Mikro Lockdown  juga diterapkan dengan harapan agar tak terjadi penularan secara meluas ke daerah-daerah sekitar.

“Pak kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro lockdown sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi dan tidak menyebar ke daerah lainnya di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Kementerian Kesehatan juga sudah meminta sampel virus. Pihaknya, akan melakukan  Whole Genome Sequencing (WGS) atau pengurutan genom menyeluruh untuk mengetahui apakah dikarenakan sudah terjadinya mutasi varian baru.

 “Kami juga sudah minta sampelnya untuk dilakukan genome sequencing apakah lonjakan di Kudus ini disebabkan oleh mutasi baru, pesan kami daerah-daerah yang lonjakan tinggi tolong jaga masker, seluruh rumah sakit kita persiapkan dan obat-obatan kita persiapkan,” pungkasnya. (asr)