Home Blog Page 155

Trump Hancurkan Jaringan NGO Global Soros, Orban Peringatkan: Mereka Melarikan Diri ke Brussel

0

EtIndonesia. Presiden AS Donald Trump telah memberikan pukulan telak terhadap organisasi liberal global, menyebabkan 63 organisasi non-pemerintah (NGO) mencari dukungan finansial dari Uni Eropa. Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban pada Selasa (18/2) memperingatkan bahwa kelompok globalis dan liberal yang didukung oleh George Soros kini bermigrasi ke Brussel untuk mendapatkan dana guna melanjutkan operasi mereka.

Orban menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan mereka berhasil dan berjanji untuk terus mengungkap cara kerja gelap mereka.

Trump Membekukan Bantuan Luar Negeri, NGO Global Krisis Keuangan

Menurut laporan media internasional, Komisi Hukum Internasional (ICJ) dan lebih dari 60 kelompok sipil mengeluarkan seruan mendesak kepada para pemimpin Uni Eropa untuk segera bertindak menghadapi krisis bantuan pembangunan global yang dipicu oleh kebijakan pemerintahan Trump.

Pada 20 Januari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang membekukan seluruh bantuan luar negeri AS selama 90 hari. Langkah ini berdampak besar, termasuk:

  • Penutupan klinik kesehatan,
  • Gangguan terhadap program medis,
  • Terhambatnya inisiatif hak asasi manusia dan supremasi hukum, serta
  • Kekurangan dana bagi organisasi non-pemerintah (NGO) di seluruh dunia.

Dalam pernyataannya di platform X, Viktor Orban menyampaikan: “Apa yang paling kami khawatirkan akhirnya terjadi! Para globalis-liberalis—jaringan NGO yang didanai oleh Soros—setelah menerima pukulan keras dari Presiden Trump, kini mencari dana dari negara-negara Eropa atas nama ‘program hak asasi manusia’. Namun, kami tidak akan membiarkan ini terjadi! Mereka tidak akan menemukan perlindungan di Eropa!”

Orban juga menambahkan bahwa dokumen USAID Files (Badan Pembangunan Internasional AS) telah mengungkap modus operandi gelap jaringan globalis ini, dan menegaskan bahwa Hungaria tidak akan tertipu lagi.

Kesimpulan

Keputusan Trump untuk membekukan bantuan luar negeri AS telah menciptakan krisis besar bagi jaringan NGO global, terutama yang didanai oleh Soros.

Kini, lebih dari 60 NGO mencari pendanaan dari Uni Eropa, tetapi Hungaria—di bawah kepemimpinan Orban—menentang upaya mereka dan bersumpah akan mengungkap operasi mereka lebih lanjut.

Dengan semakin meningkatnya perpecahan geopolitik, masa depan jaringan NGO global kini semakin tidak pasti, terutama dengan adanya tekanan dari Trump dan para pemimpin nasionalis di Eropa.(jhn/yn)

Epidemi di Tiongkok Terus Meningkat, Jumlah Kematian Melonjak Hingga  Krematorium Penuh

EtIndonesia. Wabah di Tiongkok terus melonjak dengan jumlah korban meninggal akibat kematian mendadak yang semakin meningkat. Banyak krematorium yang penuh sesak, bahkan beberapa daerah diam-diam mulai mengizinkan penguburan tradisional  karena lonjakan kematian yang drastis. Situasi yang semakin parah ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat.

Seorang warga Tiongkok mengeluhkan antrian panjang di rumah sakit: “Begitu banyak orang, sangat ramai. Saya menemani keluarga saya untuk berobat, dan butuh lebih dari dua jam hanya untuk mendapatkan nomor antrian dan bertemu dokter!”

Sejak Tahun Baru Imlek, kasus pneumonia, paru-paru putih (white lung syndrome), dan penyakit parah lainnya meningkat tajam. Banyak orang, mulai dari warga biasa, selebritas, hingga tenaga medis seperti perawat, meninggal secara tiba-tiba akibat penyakit ini.

Pada 17 Februari, seorang warga Heilongjiang melaporkan bahwa seorang perawat berusia 25 tahun di daerahnya meninggal dunia setelah mengalami demam berkepanjangan yang berkembang menjadi paru-paru putih. Meskipun sempat dirawat di ICU selama seminggu, nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Mantan Kepala Departemen Akupunktur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok, David Xu, menjelaskan bahwa penyakit yang saat ini menyebar di Tiongkok bukan hanya COVID-19, melainkan kombinasi dari berbagai virus, termasuk norovirus, flu burung, dan influenza tipe A.

“Ini bukan lagi penyakit tunggal, tetapi kombinasi dari beberapa virus. Tidak bisa dicegah, sulit diagnosis, dan tidak ada cara pasti untuk melawannya. Situasinya sangat berbahaya.”

Lonjakan Kematian di Berbagai Wilayah

Warga dari Henan, Anhui, dan Fujian juga melaporkan bahwa banyak orang lanjut usia yang meninggal secara tiba-tiba. Bahkan, di beberapa daerah pegunungan, jumlah penduduk telah berkurang drastis, menyebabkan banyak desa menjadi “kota mati”.

Seorang warga Xiamen, Fujian, Li, mengatakan: “Sejak sebelum Tahun Baru hingga sekarang, banyak orang meninggal. Saya sendiri kehilangan beberapa kerabat, teman, kolega, bahkan pelanggan bisnis saya—setidaknya puluhan orang. Krematorium sudah menambah tungku kremasi, tetapi karena terlalu penuh, sekarang beberapa daerah mulai mengizinkan penguburan tanah kembali.”

Sementara itu, beberapa warga melaporkan bahwa mereka tetap sehat dengan membaca 9 kata, sebuah kalimat yang diyakini pengikut Falun Gong sebagai kata-kata ajaib. 

Seorang warga Tongliao, Mongolia Dalam, Han, berkata: “Pemerintah Komunis menyensor internet kami dan tidak membiarkan kami melihat berita yang sebenarnya. Namun, setelah saya mengetahui kebenaran tentang Falun Gong dan mulai membaca ‘Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao’ (‘Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik’) – saya tetap sehat dan tidak sakit.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Rusia Tolak Keanggotaan Ukraina di NATO, Trump Beri Dukungan Penuh Jika Eropa Kirim Pasukan ke Ukraina

0

EtIndonesia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa dalam kesepakatan damai apa pun, Rusia tidak akan pernah menerima kehadiran pasukan penjaga perdamaian NATO di Ukraina. Namun, dalam pernyataan yang bertentangan, Donald Trump menyatakan dukungan penuh jika negara-negara Eropa memutuskan untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.

Menurut laporan BBC, dalam pertemuan tingkat tinggi antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan bahwa: “Tidak peduli di bawah bendera apa mereka masuk, pasukan bersenjata asing tetaplah pasukan bersenjata. Ini jelas sesuatu yang sama sekali tidak dapat diterima.”

Lavrov juga mengungkapkan bahwa Rusia dan AS telah sepakat untuk membentuk tim negosiasi guna membahas kemungkinan mengakhiri perang di Ukraina.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan negara-negara Eropa mengirim pasukan ke Ukraina, Trump memberikan respons yang mengejutkan.

“Jika mereka ingin melakukan itu, bagus! Saya sepenuhnya mendukung,” katanya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Trump tidak akan menghalangi atau menentang jika Eropa meningkatkan keterlibatannya secara langsung dalam perang Ukraina.

Zelenskyy Tidak Diundang dalam Negosiasi AS-Rusia, Trump: “Saya Kecewa dengan Sikap Ukraina”

Setelah pertemuan di Arab Saudi, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa pembicaraan ini merupakan langkah awal dalam proses yang panjang dan sulit, tetapi sangat penting.

Namun, yang mengejutkan, Ukraina tidak diundang ke dalam pertemuan tersebut. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengaku terkejut dengan keputusan ini.

Ketika ditanya mengenai reaksi Zelenskyy yang merasa dikecualikan dari negosiasi, Trump justru menanggapi dengan nada kecewa terhadap Ukraina. 

Dalam wawancara di Mar-a-Lago, Florida, ia mengatakan: “Saya mendengar mereka kecewa karena tidak diundang, tetapi mereka sudah punya kesempatan untuk berpartisipasi selama tiga tahun terakhir. Masalah ini seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah sejak awal.”

Trump: “Saya Bisa Mengakhiri Perang Ini”

Setelah pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi, Trump menyatakan bahwa dia semakin percaya diri dalam menangani konflik ini.

“Pembicaraan berjalan dengan sangat baik. Rusia ingin melakukan sesuatu, mereka ingin menghentikan kebrutalan dan kebiadaban ini,” katanya,

Trump bahkan secara langsung mengklaim bahwa ia mampu mengakhiri perang Ukraina, dengan mengatakan: “Saya pikir saya dapat  mengakhiri perang ini.”

Sikap Trump yang semakin mendekati kebijakan diplomasi dengan Rusia, membuat masa depan Ukraina dalam perang ini semakin tidak pasti. (jhn/yn)

Taiwan Dikabarkan Berencana Membeli Senjata Senilai Puluhan Miliar Dolar AS,  Pakar : Taiwan Mungkin akan Mendapat Dukungan Trump

0

EtIndonesia. Laporan Reuters menyebutkan Taiwan sedang merencanakan anggaran pertahanan khusus yang akan difokuskan pada amunisi presisi, peningkatan pertahanan udara, sistem komando dan kontrol, perlengkapan cadangan militer, serta teknologi anti-drone. 

Saat ini, Taiwan tengah bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk membeli senjata senilai 7 hingga 10 miliar dolar AS, sebagai bukti komitmennya dalam memperkuat pertahanan nasional.

“Kami tidak akan mengomentari laporan anonim yang dikutip oleh Reuters. Namun, Kementerian Pertahanan selalu menyesuaikan rencana pembangunan militer lima tahunan berdasarkan ancaman yang ada,”  kata Direktur Perencanaan Pembangunan Militer Kementerian Pertahanan Taiwan, Ong Yu-Heng, menanggapi laporan tersebut. 

“Dalam upaya ini, kami mengevaluasi berbagai opsi, termasuk pembelian senjata dari luar negeri, penjualan komersial, serta produksi dalam negeri. Dengan demikian, pembelian senjata dari luar negeri bukan satu-satunya pilihan,” ujarnya. 

Banyak pihak percaya bahwa rencana Taiwan membeli senjata dalam jumlah besar ini dapat memperoleh dukungan dari Presiden AS, Donald Trump.

Menurut seorang blogger militer terkenal, Mark, ada dua alasan utama Taiwan melakukan pembelian ini:

  1. Memperkuat kekuatan militer domestik.
  2. Mengurangi surplus perdagangan dengan AS, sesuatu yang selama ini menjadi perhatian besar bagi Trump.

“Di periode pertama kepresidenannya, Trump sangat mendukung penjualan senjata ke Taiwan, termasuk jet tempur F-16V dan tank M1A2T, yang merupakan kesepakatan militer dengan nilai besar.”

Trump Tidak Peduli dengan Reaksi PKT

Wakil Profesor Ilmu Politik Universitas Nasional Taiwan, Chen Shih-Min, berpendapat bahwa kebijakan Trump terkait penjualan senjata ke Taiwan tidak mempertimbangkan reaksi PKT.

“Trump tidak peduli apakah PKT senang atau tidak dengan penjualan senjata ke Taiwan.”

Sebelum menjabat kembali, Trump beberapa kali mengkritik Taiwan karena kurang berinvestasi dalam pertahanan diri, serta menyoroti dominasi Taiwan di industri semikonduktor sebagai tidak adil. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Taiwan mengenai komitmen AS dalam membela pulau itu.

Namun, menurut pengamat politik, Trump lebih cenderung memisahkan isu Taiwan dari hubungan AS-Tiongkok.

“Fokus utama Trump adalah mencegah perang di Selat Taiwan. Selain itu, perhatian utamanya adalah industri semikonduktor Taiwan, apakah produksi chip harus dipindahkan ke AS, serta tarif perdagangan dan penjualan senjata. Trump juga pernah secara terbuka menyatakan bahwa jika PKT menyerang Taiwan, dia akan memberlakukan tarif 100% hingga 200% terhadap PKT, atau bahkan mempertimbangkan untuk mengebom Tiongkok.”

Pemerintahan Trump baru-baru ini kembali menegaskan bahwa strategi militer utama AS adalah memperkuat kehadiran di kawasan Indo-Pasifik guna menghadapi ancaman PKT. Meskipun AS masih menerapkan kebijakan “strategic ambiguity” (strategi ambigu) terhadap Taiwan, namun kebijakan ini tetap memberikan efek pencegahan terhadap PKT. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Pertemuan Pertama AS-Rusia di Riyadh untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina Selesai, Menlu AS Marco Rubio Tekankan Dua Poin Penting

EtIndonesia. Pada Selasa (18/2/2025), pejabat tinggi Amerika Serikat dan Rusia menggelar putaran pertama pembicaraan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, dalam upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Pertemuan ini berlangsung selama empat jam.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan bahwa pertemuan ini adalah “langkah pertama dalam perjalanan yang panjang dan sulit”. Sementara itu, pejabat Rusia mengungkapkan bahwa diskusi berjalan dengan baik.

Delegasi AS dalam pertemuan ini mencakup Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Sementara itu, delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Penasihat Kremlin Yuri Ushakov.

Trump Ubah Pendekatan AS terhadap Rusia

Pertemuan ini merupakan langkah besar dalam kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri kebijakan isolasi terhadap Rusia dan mencari solusi damai bagi konflik Rusia-Ukraina.

Menurut The Guardian, Rubio menegaskan bahwa ada dua poin utama yang perlu dipahami dalam perundingan damai Rusia-Ukraina:

  1. “Satu-satunya pemimpin dunia yang bisa mewujudkan perundingan ini adalah Presiden Trump,” kata Rubio.
  2. “Agar konflik ini berakhir, semua pihak yang terlibat harus menerima dan menyepakati solusi yang ditawarkan.”

Rubio juga menekankan bahwa semua pihak harus bersedia berkompromi, tetapi kompromi tersebut tidak boleh ditentukan terlebih dahulu sebelum negosiasi.

Menurutnya, Eropa akan memainkan peran penting dalam perundingan masa depan karena Uni Eropa adalah pihak yang menerapkan sanksi terhadap Rusia.

Rusia Ajukan Syarat Tambahan untuk Perdamaian

Penasihat kebijakan luar negeri Presiden Rusia, Yuri Ushakov, mengatakan kepada Interfax bahwa pembicaraan berjalan dengan baik dan bahwa kedua belah pihak juga membahas persyaratan untuk kemungkinan pertemuan puncak antara Presiden Putin dan Presiden Trump.

Namun, di saat yang sama, Rusia tampaknya meningkatkan tuntutannya untuk mengakhiri perang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan bahwa NATO tidak cukup hanya menolak keanggotaan Ukraina, tetapi juga harus mencabut janji yang dibuat pada tahun 2008 bahwa suatu hari nanti Ukraina akan bergabung dengan NATO.

“Jika tidak, masalah ini akan terus merusak stabilitas di Eropa,” kata Zakharova, seperti dikutip oleh Reuters.

Hingga saat ini, NATO dan AS belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut.

AS: Perundingan Sejati Akan Libatkan Ukraina

Meskipun Ukraina tidak diundang dalam pertemuan ini, Kementerian Luar Negeri AS menegaskan bahwa fokus utama pembicaraan adalah menilai keseriusan Rusia dalam mencapai perdamaian.

Jika negosiasi resmi dimulai, Ukraina pasti akan dilibatkan.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, setelah pertemuan di Riyadh, kembali menyerukan negara-negara Eropa untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka dan mengambil peran utama dalam menjamin keamanan Ukraina.

Mengenai kemungkinan pertemuan puncak Trump-Putin, Waltz mengatakan bahwa belum ada tanggal yang ditetapkan, tetapi kedua presiden telah membahas kemungkinan pertemuan tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Rudal Korea Utara Semakin Akurat! Ukraina: Rusia Meningkatkan Presisi KN-23, Mengancam Keamanan Asia Timur

EtIndonesia. Kepala Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR), Kyrylo Budanov, baru-baru ini mengungkapkan bahwa militer Korea Utara secara aktif terlibat dalam perang Rusia-Ukraina dan telah melakukan operasi tempur bersama dengan pasukan Rusia.

Dia menekankan bahwa meskipun pasukan Korea Utara telah mengalami kerugian besar, mereka tetap berada di garis depan dan terus memperkuat kerja sama militer dengan Rusia.

Pasukan Korea Utara Beroperasi dalam Kelompok Kecil Bersama Tentara Rusia

Menurut laporan dari akun X Giorgi Revishvili, Kepala HUR Kyrylo Budanov memperkirakan bahwa hingga saat ini, sekitar 4.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka parah di medan perang. Saat ini, pasukan Korea Utara tidak ditempatkan secara mandiri di garis depan, melainkan beroperasi dalam kelompok kecil yang disisipkan ke dalam unit tentara Rusia untuk menjalankan operasi tempur gabungan.

Budanov menjelaskan: “Mereka beroperasi dalam formasi kecil sebagai bagian dari pasukan Rusia, melaksanakan tugas tempur secara kolektif.”

Ketika ditanya apakah Korea Utara akan mengirim lebih banyak pasukan, Budanov menyatakan bahwa belum ada bukti konkret yang menunjukkan peningkatan jumlah pasukan infanteri atau unit pasukan khusus. Namun, dia menggarisbawahi bahwa artileri dan unit rudal Korea Utara telah meningkat secara signifikan, bersama dengan peningkatan besar dalam jumlah personel logistik yang menyertainya.

Wakil Kepala HUR, Vadym Skibitskyi, menambahkan bahwa sekitar 1.000 tentara Korea Utara saat ini tengah menjalani pelatihan untuk menggunakan peralatan militer modern.

Skibitskyi mengatakan: “Tentara Korea Utara memiliki tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Dalam hitungan bulan, mereka dapat menguasai taktik dan strategi perang modern.”

Selain itu, efektivitas tempur mereka telah meningkat secara signifikan, tidak hanya dalam penggunaan senjata konvensional seperti tank, tetapi juga dalam pengoperasian teknologi canggih seperti drone.

Budanov memperingatkan bahwa kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia kini mencakup berbagai bidang, termasuk teknologi, sains, dan industri, mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bundanov menegaskan: “Kerja sama ini merupakan ancaman besar bagi komunitas internasional.”

Budanov secara khusus menyoroti bahwa rudal KN-23 yang dipasok Korea Utara ke Rusia awalnya memiliki masalah akurasi yang serius, dengan margin kesalahan mencapai 500 hingga 1.500 meter. Namun, setelah para ahli rudal Rusia melakukan modifikasi teknis, tingkat akurasi KN-23 meningkat secara signifikan, menjadikannya ancaman yang lebih besar di medan perang.

Dia menambahkan bahwa perang ini telah memberikan Korea Utara kesempatan untuk memperoleh pengalaman tempur langsung dan mempercepat modernisasi militernya, yang pada akhirnya dapat berdampak besar terhadap stabilitas keamanan di kawasan Asia-Pasifik.

Seorang pejabat intelijen militer Ukraina yang ikut dalam wawancara ini mengungkapkan bahwa situasi di medan perang Ukraina berubah setiap enam bulan sekali.

Dia mengatakanan: “Setiap kali kami mengembangkan teknologi baru seperti drone dan sistem perang elektronik, Rusia segera merancang langkah-langkah balasan, dan kami pun terus menyesuaikan taktik kami untuk menghadapinya.”

Menurutnya, pasukan Korea Utara juga sedang mengamati dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini secara real-time. (jhn/yn)

Putaran Kedua Negosiasi Gencatan Senjata Gaza Akan Dimulai, Israel Tarik Pasukan dari Lebanon, Tinggalkan 5 Pos Militer

EtIndonesia. Tentara Israel menarik diri dari wilayah selatan Lebanon, namun tetap mempertahankan sejumlah kecil pasukan untuk melindungi warga setempat. Sementara itu, putaran kedua negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera dimulai. Israel menargetkan pembebasan semua sandera dan demiliterisasi penuh Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan bahwa Israel akan melakukan negosiasi tidak langsung dengan kelompok militan Palestina, Hamas, terkait tahap kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza minggu ini.

Dia menegaskan bahwa Israel berkomitmen untuk memastikan pembebasan semua sandera dan demiliterisasi penuh Gaza.

“Kami tidak akan menerima keberadaan Hamas atau organisasi teroris lainnya di Gaza,” katanya.

Saar juga menegaskan bahwa Otoritas Palestina telah mempromosikan kekerasan dan mendukung terorisme, sehingga Israel tidak akan menerima mereka sebagai penguasa sipil Gaza.

Presiden AS Trump: “Amerika akan mengambil alih Jalur Gaza.”

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa usulan Presiden AS Donald Trump agar Amerika Serikat mengambil alih Gaza patut dipertimbangkan.

Dalam tahap pertama negosiasi yang masih berlangsung, sebanyak 19 sandera Israel telah dibebaskan, dan diperkirakan 14 lainnya akan menyusul, di mana 6 di antaranya diyakini masih hidup. Israel berharap dapat menyelamatkan mereka pada hari Sabtu mendatang.

Selain itu, pada  Kamis, jenazah 4 sandera akan diserahkan, termasuk dua anak kecil yang menjadi korban. Salah satunya, Kfir, diculik ketika masih berusia 9 bulan.

Para pengamat memperkirakan bahwa tahap kedua negosiasi akan lebih sulit, mengingat masih ada perbedaan besar antara Israel dan Hamas terkait pengelolaan Gaza pasca perang.

Israel Tarik Pasukan dari Lebanon, Namun Tetap Menjaga 5 Pos Strategis

Pada 18 Februari menandai batas waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon yang sebelumnya sempat ditunda. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hizbullah Lebanon tahun lalu, Israel menarik pasukannya dari wilayah perbatasan selatan Lebanon pada hari itu. Sementara itu, tentara Lebanon bersama pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan ke wilayah tersebut.

Setelah penarikan pasukan Israel, banyak warga Lebanon mulai kembali ke desa-desa di selatan.

Namun, demi menjamin keamanan penduduk di perbatasan utara Israel, militer Israel mengumumkan bahwa mereka tetap mempertahankan kehadiran di “5 pos strategis” di dekat perbatasan.

Seorang warga perbatasan utara Israel, Moskovitz, mengatakan: “Sebagian besar warga Israel masih takut. Kami berharap semuanya tetap aman, dan Israel Defense Forces (IDF) dapat melindungi kami.”

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa jika Hizbullah melakukan tindakan yang mengancam, Israel akan segera mengambil tindakan balasan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Hizbullah diwajibkan mundur ke utara Sungai Litani dan membongkar seluruh infrastruktur militernya di wilayah selatan Lebanon. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Kasus Pemakzulan Yoon Suk-yeol Memicu Gelombang “Pemusnahan Komunis”, Mempengaruhi Kunjungan Xi Jinping ke Korea Selatan pada Oktober Mendatang

0


EtIndonesia.
Persidangan pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memasuki tahap akhir, dan Mahkamah Konstitusi diperkirakan akan mengeluarkan putusan paling cepat pada awal Maret. Dalam waktu dua bulan yang singkat ini, semakin banyak masyarakat Korea yang mulai memahami alasan Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer. Setiap akhir pekan, dukungan terhadap Yoon Suk-yeol semakin meningkat, dan gelombang “pemusnahan komunis” semakin besar.

Kasus Pemakzulan Yoon Suk-yeol Memicu Gelombang “Pemusnahan Komunis”

Menurut prediksi, putusan persidangan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol kemungkinan akan dikeluarkan lebih awal, yakni pada awal Maret. Hal ini disebabkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi pada sidang ketujuh tanggal 11 Februari yang menolak permohonan pihak Yoon Suk-yeol untuk memanggil mantan Perdana Menteri Han Duck-soo dan Komandan Intelijen Militer Sementara Lee Kyung-min sebagai saksi. Selain itu, dalam sidang kedelapan pada 13 Februari, tidak ada jadwal sidang tambahan yang ditetapkan. Partai berkuasa, People Power Party, memprotes bahwa percepatan persidangan pemakzulan ini menunjukkan adanya bias politik di Mahkamah Konstitusi.

Presiden Yoon Suk-yeol dimakzulkan karena mengumumkan darurat militer, dan kelompok konservatif yang menentang pemakzulan ini akan mengadakan unjuk rasa pada 22 Februari di alun-alun Stasiun kereta di Mokpo, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan.

Menurut kepolisian Jeolla Selatan dan Dewan Kota Mokpo pada 19 Februari, kelompok agama konservatif Save Korea dan satu organisasi masyarakat telah mengajukan izin untuk mengadakan unjuk rasa menentang pemakzulan pada 22 Februari, dari pukul 14.00 hingga 16.00 di alun-alun stasiun kereta Mokpo.

Presiden Yoon Suk-yeol, yang saat ini diskors oleh Dewan Perwakilan Rakyat Korea Selatan, bersikeras bahwa alasan dia mengumumkan darurat militer pada Desember tahun lalu adalah karena adanya dugaan campur tangan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam pemilu Korea Selatan. 

The Korea Times sebelumnya melaporkan bahwa pernyataan Yoon Suk-yeol telah memicu gelombang “pemusnahan komunis” di Korea Selatan, yang bahkan berpotensi mempengaruhi kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Korea Selatan pada Oktober untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Dalam beberapa minggu terakhir, terjadi aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul, yang disebut sebagai “Festival Pemusnahan Komunis”. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan seperti “Xi Jinping turun!”

Laporan menyebutkan bahwa unjuk rasa anti-komunis ini dipicu oleh klaim Yoon Suk-yeol dan tim hukumnya.

Dalam berbagai dokumen pengadilan dan pernyataan publik, Yoon Suk-yeol menyebut bahwa sistem jaringan Komisi Pemilihan Umum Korea Selatan rentan terhadap serangan siber. Dia mengisyaratkan bahwa PKT, yang sebelumnya dituduh melakukan manipulasi politik di negara lain, mungkin telah memanfaatkan kelemahan sistem ini.

Tim hukum Yoon Suk-yeol juga mengajukan pernyataan tertulis ke pengadilan pada 14 Januari, menuduh bahwa partai oposisi Korea berupaya “mengubah negara ini menjadi koloni Tiongkok dan Korea Utara”.

Pada 15 Januari, Yoon Suk-yeol menulis surat terbuka yang mendorong para pemuda Korea Selatan untuk memprotes “kekuatan pro-Komunis” di negara itu. 

Dia mengatakan: “Saya sangat terharu mendengar suara generasi muda yang menentang kekuatan pro-Tiongkok.”

Para anggota parlemen konservatif Korea Selatan menduga bahwa PKT berada di balik rencana pemakzulan ini. Mereka juga mengklaim bahwa warga Tiongkok yang tinggal di Korea Selatan berperan besar dalam aksi unjuk rasa mendukung pemakzulan Yoon Suk-yeol.

Laporan menyebut bahwa Kedutaan Besar Tiongkok di Korea Selatan telah menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah Korea Selatan melalui jalur diplomatik. Para pejabat Korea Selatan yang berupaya menjaga hubungan baik dengan Tiongkok merasa situasi ini menjadi masalah besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok semakin tidak senang dengan hubungan keamanan yang semakin erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang menyebabkan ketegangan dalam hubungan bilateral.

Ketika bertemu dengan Ketua Parlemen Korea Selatan Woo Won-shik di Harbin baru-baru ini, Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa dia “sedang mempertimbangkan secara serius” untuk menghadiri Konferensi APEC di Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara. Jika kunjungan ini terlaksana, maka ini akan menjadi kunjungan pertama pemimpin Tiongkok ke Korea Selatan dalam lebih dari satu dekade.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kini bertindak hati-hati agar tidak merusak hubungan bilateral. 

Seorang pejabat kabinet mengatakan: “Kami tidak dapat mengomentari pernyataan yang muncul selama proses pemakzulan di Mahkamah Konstitusi, tetapi kami tetap berkomunikasi dengan Tiongkok secara erat untuk memastikan bahwa pernyataan tertentu tidak berdampak negatif pada hubungan bilateral.”

Sidang Pemakzulan Yoon Suk-yeol Diperkirakan Diputuskan pada Awal Maret

Pada sidang ketujuh, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menolak permohonan pihak Yoon Suk-yeol untuk memanggil Han Duck-soo sebagai saksi dengan alasan “tidak diperlukan”.

Setelah pemeriksaan saksi selesai, akan diadakan satu atau dua sidang akhir untuk mendengarkan pernyataan akhir dari tim pemakzulan dan pihak Yoon Suk-yeol.

Biasanya, putusan pengadilan diumumkan dalam waktu dua minggu setelah sidang akhir. Berdasarkan preseden sebelumnya, mantan Presiden Park Geun-hye dan Roh Moo-hyun masing-masing menerima putusan dalam 11 dan 14 hari setelah sidang akhir mereka. Mengingat pola jadwal persidangan pemakzulan Yoon Suk-yeol, putusan diperkirakan akan diumumkan pada awal Maret.

Unjuk Rasa Menentang Pemakzulan Semakin Besar

Pada 15 Februari, terjadi unjuk rasa di Universitas Nasional Seoul, di mana dua kelompok berbeda—pendukung dan penentang pemakzulan—menggelar aksi mereka.

Menurut laporan NTD Korea, karena kelompok pendukung pemakzulan tidak membubarkan diri sesuai jadwal dan tetap meneriakkan slogan di tempat aksi yang sama, suasana di lokasi menjadi tegang. Polisi pun dikerahkan untuk menjaga ketertiban.

Ketua Forum Kebenaran Universitas Seoul, Kim Eun-kyu, mengatakan: “Kami berkumpul untuk mengungkapkan keberatan kami terhadap pemakzulan yang didasarkan pada kebohongan dan agitasi. Saat ini, Korea Selatan sedang berjuang antara kebenaran dan kebohongan.”

Seorang warga bernama Kim Yeong menambahkan: “Jika kami tidak angkat suara sekarang, maka kami diam saja terhadap mereka yang ingin merampas kedaulatan negara ini. Demi masa depan Korea, lebih banyak orang harus berdiri melawan ini.” (jhn/yn)

Israel Berencana Menyerang Fasilitas Nuklir Iran? AS Kirim Bom 2.000 Pon, Iran Segera Tambah Rudal dan Jet Tempur Su-35

0

EtIndonesia. Menurut laporan media Tiongkok Guancha.cn, pejabat intelijen Amerika Serikat memperkirakan bahwa Israel berencana menyerang fasilitas nuklir Iran pada tahun ini. Bahkan, sebelum Trump menjabat kembali, sudah ada “sumber informasi” dari AS yang menyebutkan bahwa Washington juga berencana untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Baru-baru ini, AS mengirimkan sejumlah bom seberat 2.000 pon ke Israel, yang semakin memicu spekulasi tentang ancaman militer terhadap Iran.

Serangan terhadap fasilitas nuklir sangat berbeda dengan serangan terhadap target militer atau sipil biasa. Jika sebuah reaktor nuklir dihantam dan meledak, dampaknya bisa setara dengan ledakan bom nuklir.

Baik Amerika Serikat maupun Israel tidak berani bertindak gegabah, karena hal ini berpotensi memicu bencana nuklir besar di Timur Tengah.

Menurut laporan Guancha.cn, jika Israel benar-benar ingin berperang dengan Iran, mereka harus menghadapi berbagai tantangan besar.

Salah satu hambatan utama adalah kelompok-kelompok perlawanan di Timur Tengah yang berpihak kepada Iran, seperti Hamas, Houthi, dan Hizbullah.

Kelompok-kelompok ini siap bertindak sebagai “perisai pertahanan” bagi Iran dan dapat mengganggu upaya Israel dalam melancarkan serangan militer besar-besaran.

Untuk menghadapi ancaman militer dari Amerika Serikat dan Israel, Iran telah memamerkan sejumlah besar senjata canggih dengan presisi tinggi dan jangkauan jauh.

Baru-baru ini, Iran juga mendapatkan dukungan kuat dari sekutu terbesarnya, Rusia.

Menurut laporan ECNS.cn Tiongkok, Iran telah menerima pengiriman pertama 25 unit jet tempur Su-35 buatan Rusia.

Selain itu, berdasarkan perjanjian yang telah ditandatangani antara Moskow dan Teheran, Iran kemungkinan akan membeli tambahan 25 unit jet tempur Su-35 lagi.

Potensi konflik antara Israel dan Iran semakin meningkat, terutama dengan laporan bahwa AS telah mengirimkan bom seberat 2.000 pon ke Israel dan adanya dugaan rencana serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Namun, jika Israel benar-benar melancarkan serangan, hal ini dapat memicu bencana nuklir yang berpotensi mengguncang seluruh Timur Tengah.

Di sisi lain, Iran tidak tinggal diam. Mereka terus memperkuat militernya dengan senjata canggih dan dukungan dari Rusia, termasuk tambahan jet tempur Su-35.

Kawasan Timur Tengah kini berada dalam situasi yang semakin tegang, dengan kemungkinan besar konflik akan meningkat dalam waktu dekat.(jhn/yn)

Ukraina Menyerang Rusia Secara Besar-Besaran. Akankah AS Menjalin Hubungan Diplomatik dengan Taiwan?

Fokus hari ini: Pasukan Ukraina melancarkan serangan tiba-tiba ke Rusia. Tentara Korea Utara muncul kembali di Kursk. Ukraina ingin membangun senjata nuklir dan meluncurkan wajib militer berskala besar. Perdana Menteri Jepang mengunjungi Gedung Putih dan menginvestasikan triliunan dolar untuk memperkuat aliansi. Anggota parlemen AS meloloskan resolusi untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Dokumen naturalisasi AS hanya mengakui “Taiwan”.

Perdana Menteri Jepang berkunjung ke Gedung Putih, investasi triliun dolar perkuat aliansi

Pada 7 Februari, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih, Perdana Menteri Jepang Ishiba Shigeru menjadi kepala negara kedua yang mengunjungi Gedung Putih sejak pelantikan Trump pada 20 Januari. Jelaslah bahwa Trump telah menjadikan Asia-Pasifik sebagai salah satu prioritas strategis masa depan Amerika Serikat. 

Pada hari pertama kunjungan Ishiba Shigeru , ia menyampaikan keinginan Jepang untuk memperkuat kerja sama aliansi. Berikut terdapat hal yang cukup menarik:  Ishiba Shigeru dan Trump hanya berbincang selama 30 menit, tetapi mereka menghabiskan waktu untuk makan siang Bersama selama 1 jam 20 menit. 

Media mengungkapkan bahwa keduanya terlibat percakapan yang sangat menyenangkan saat itu. Tampaknya banyak hal telah diselesaikan di bawah meja perundingan. Tentu saja, bagi Trump, presiden yang tidak digaji tetapi menerapkan kebijakan “America First” ini tidak akan melewatkan kesempatan apa pun untuk meraup banyak uang bagi rakyat Amerika Serikat.

PM Ishiba Shigeru dengan penuh keyakinan langsung mengatakan: “Jepang akan meningkatkan investasinya di Amerika Serikat hingga mencapai titik tertinggi barunya, yakni satu triliun dolar AS!” Trump juga langsung menimpali dengan mengingatkan Shigeru Ishiba bahwa AS masih memiliki banyak cadangan minyak dan gas alam di Alaska, kesempatan tersebut jangan sampai lupa untuk dipertimbangkan juga.

Ketika penerjemah Ishiba Shigeru mengatakan bahwa bos-bos Jepang seperti Toyota dengan penuh semangat menunggu Trump kembali duduk di Gedung Putih, saya pikir reaksi dalam benak Trump adalah: Bukan main! Poin penting lainnya dalam pernyataan bersama para pemimpin Amerika Serikat dan Jepang adalah menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan menekankan penentangan terhadap perubahan status quo dengan cara kekerasan. Meskipun tidak disebutkan kepada siapa kalimat ini ditujukan? Tentu kita semua sudah tahu, bukan?!

Hsieh Chin-ho, seorang pakar keuangan Taiwan dalam komentarnya mengatakan, bahwa Amerika Serikat sedang membangun “Sabuk dan Jalan” miliknya sendiri untuk melawan “Sabuk dan Jalan” PKT. Kantor Kepresidenan Taiwan dalam tanggapannya mengatakan: Para pemimpin Amerika Serikat dan Jepang menyatakan dukungan tegas mereka terhadap perdamaian di Selat Taiwan dan partisipasi Taiwan dalam urusan internasional. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebutkan, bahwa Taiwan akan memperkuat kemampuan pertahanan diri, memperdalam kerja samanya dengan Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain untuk memajukan perdamaian dan stabilitas regional.

Namun, penulis berpikir jika Taiwan benar-benar memahami karakter Trump, ada baiknya mereka mengambil beberapa tindakan praktis. Misalnya: Taiwan dapat segera menyesuaikan praktik mengimpor minyak dan gas alam dari Timur Tengah yang selama ini dilakukan, dengan beralih membelinya dari Amerika Serikat?

Sejujurnya,  agak khawatir dengan Taiwan. Coba pikirkan, Jepang sekarang mulai meningkatkan investasinya di Amerika Serikat dan memimpin pembelian minyak dan gas alam Amerika Serikat, padahal Taiwan sekarang menjadi negara yang memiliki defisit perdagangan terbesar kedelapan dengan Amerika Serikat. Dengan kata lain, bahwa Taiwan adalah negara kedelapan yang memperoleh pendapatan terbanyak dari Amerika Serikat. Jika Taiwan tidak segera membuat perubahan kebijakan, ia mungkin akan “bertabrakan” dengan kebijakan baru Trump yang “America First”.

Anda dan penulis mungkin akan menemukan bahwa interaksi antar negara sebenarnya mirip dengan interaksi antar teman biasa. Lebih langgeng hanya ketika ada saling memberi dan menerima. Jenis hubungan yang selalu mengharuskan pihak lain untuk bersikap “benar secara politis” dan jujur ​​pada akhirnya dapat menemui masalah besar. Penulis mendengar bahwa TSMC baru-baru ini sedang membuat keputusan investasi besar yang akan menguntungkan Amerika Serikat, yang tidak diragukan lagi merupakan perubahan sikap yang sangat positif.

Kini, ketika seluruh dunia sedang berusaha untuk kembali kepada tradisi dan akal sehat, penulis merasa Taiwan juga harus merenungkan dan mengoreksi beberapa kebijakan dan tren ekstrem kirinya yang “benar secara politis”. Hal-hal di dunia saat ini yang kedengarannya mulia di permukaan belum tentu merupakan pikiran dan perilaku yang seharusnya dimiliki manusia. Tetap saja ada perbedaan mendasar antara manusia dan binatang seperti monyet. Kita akan menemukan bahwa seringkali kaum ateis yang percaya pada “memanjakan sifat bawaan”, sebenarnya sama dengan PKT yang berani mengikuti sifat mereka yang berani melanggar hukum langit dan bumi.

Usulan resolusi untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Dokumen naturalisasi AS hanya mengenal “Taiwan”

Pada 7 Februari, 24 orang anggota DPR-AS dari Partai Republik mengajukan resolusi yang menyerukan kepada pemerintahan Trump untuk menghapuskan kebijakan satu Tiongkok yang “ketinggalan zaman, kontraproduktif, dan tidak jujur”, memulihkan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, merundingkan perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Taiwan, dan mendukung aksesi Taiwan ke organisasi internasional. 

Alasan para anggota kongres AS mengusulkan rancangan undang-undang ini adalah karena mereka percaya bahwa apa yang disebut kebijakan satu Tiongkok tidak dapat mencerminkan kenyataan bahwa Taiwan telah menjadi negara berdaulat dan merdeka selama lebih dari 70 tahun, juga tidak dapat lebih selaras dengan kepentingan rakyat Amerika Serikat dan Taiwan. Resolusi tersebut juga menyerukan Trump untuk mengakui legitimasi pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis dan mengizinkan kedua negara untuk saling mengirim duta besar.

Dua anggota kongres yang menandatangani resolusi ini patut mendapat perhatian: satu adalah Christopher Smith, ketua Komisi Eksekutif Kongres AS untuk Tiongkok (Congressional-Executive Commission on China. CECC), dan Andy Ogles, anggota Kongres AS dari Partai Republik yang pernah mengusulkan untuk mengundang Taiwan berpartisipasi dalam latihan militer Rim of the Pacific.

Jika resolusi para anggota kongres itu hanyalah reaksi terhadap opini publik Amerika Serikat dan bukan kebijakan pemerintah AS, maka saya benar-benar terkejut melihat pernyataan dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS baru-baru ini.

Seseorang mengunggah sebuah petikan dari instruksi Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS untuk dokumen naturalisasi warga negara AS, yang isinya dengan jelas tertulis: Pelamar yang lahir di Taiwan harus mencantumkan Taiwan sebagai negara kelahiran mereka pada formulir naturalisasi N-400. 

Kantor Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (United States Citizenship and Immigration Services. USCIS) tidak akan menerbitkan sertifikat yang mencantumkan “Taiwan, Republik Rakyat Tiongkok”, “Taiwan, Tiongkok”, atau “Taiwan, Republik Tiongkok”. Istilah Republik Rakyat Tiongkok adalah nama negara yang hanya digunakan untuk pelamar yang lahir di Republik Rakyat Tiongkok.

Direktur Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS yang baru diangkat telah memperjelas ambisi jahat PKT.

Sebagian orang mungkin akan mengatakan bahwa pernyataan ini sudah pernah ada sebelumnya dan bukan hanya dalam beberapa minggu terakhir. Kalau begitu, mari kita lihat apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri AS beberapa hari lalu ketika ia mengunjungi negara Amerika Tengah, Guatemala.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Guatemala Bernardo Arévalo: Terima kasih atas hubungan Guatemala dengan negara demokrasi lainnya, Taiwan. Saya akan melakukan apa saja yang saya bisa untuk mendukung hubungan Guatemala dengan Taiwan, tidak hanya dalam hal komitmen diplomatik, tetapi juga dalam hal kepentingan ekonomi.

Pasukan Ukraina menyerbu Rusia, tentara Korea Utara muncul kembali di Kursk

Banyak orang tidak tahu bahwa pada 6 Februari menandai enam bulan sejak tentara Ukraina menginvasi Kursk, Rusia. Pada hari itu, Presiden Ukraina Zelenskyy secara khusus mengatakan bahwa, dengan tindakan aktif kami di wilayah Rusia, tentu saja masyarakat Rusia juga akan merasakan apa arti perang. Zelenskyy juga secara khusus menyebutkan bahwa di Kursk, pasukan Ukraina menangkap ratusan tentara Rusia – sehingga dapat menukar mereka dengan lebih banyak tentara Ukraina sendiri.

Pada saat yang sama ketika Zelensky berbicara, tentara Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di Kursk, Rusia, dan tentara Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara untuk melawan.

Pada 7 Februari, Zelensky mengakui bahwa pasukan Ukraina telah melancarkan serangan baru di wilayah Kursk. Ini juga berarti bahwa ultimatum Putin kepada tentara Rusia tertanggal 20 Januari 2025 untuk mengusir tentara Ukraina keluar dari Kursk menjadi sia-sia tidak berkelanjutan. 

Menurut Zelenskyy, Putin mengirim sekitar 60.000 orang tentara untuk menghadapi tentara Ukraina di Kursk, dan pasukan Ukraina berhasil maju 7 kilometer dalam dua hari pertempuran. Setelah garis pertahanan Rusia jebol, Resimen Lintas Udara ke-11, Resimen Infantri Marinir ke-177, dan Resimen Infantri ke-9 Angkatan Darat Rusia menghadapi krisis pengepungan atau bahkan pemusnahan.

Zelensky juga mengungkapkan bahwa karena serangan gencar dari pasukan Ukraina, Rusia harus memindahkan pasukan Korea Utara yang telah ditarik mundur ke belakang untuk kembali ke garis depan. Perbedaan terbesar kali ini adalah serangan tentara Korea Utara sudah dilengkapi dengan tank, bukan serangan manusia besar-besaran tanpa perlindungan. Bahkan dengan persenjataan yang ditingkatkan, mereka tetap menjadi sasaran pesawat tak berawak Ukraina segera setelah mereka muncul lagi di medan perang.

Pada 8 Februari, media Rusia melaporkan bahwa tentara Rusia mulai menggunakan ternak untuk mengangkut amunisi dan perbekalan, dan keledai menjadi alat transportasi penting di garis depan. Seorang anggota kongres Rusia juga menjelaskan: “Adalah hal yang wajar untuk memfungsikan keledai di garis depan”. Karena itu ada saja netizen dengan nada canda mengomentari dengan tulisan: Mereka harus segera mengajukan gugatan hukum ke organisasi perlindungan hewan, menuntut agar tentara Rusia menjamin hak-hak keledai.

Pada 7 Februari, media Ukraina melaporkan bahwa pasukan Ukraina baru-baru ini telah berhasil menduduki lebih dari 100 kilometer persegi wilayah Rusia. Menurut analisis pihak luar, niat Zelensky semakin jelas, bahwa ia ingin memperluas wilayah Rusia yang diduduki sebanyak mungkin sebelum Trump mendorong perjanjian gencatan senjata, agar bisa menukarkan tanah dengan tanah, memaksa Putin menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki sebagai ganti wilayah Kursk.

Ukraina ingin membangun senjata nuklir dan meluncurkan wajib militer besar-besaran

Dunia luar terus mempertanyakan masalah Ukraina kekurangan pasukannya setelah tiga tahun perang. Jangan lupa bahwa bahkan di bawah desakan Amerika Serikat dan NATO, pemerintah Ukraina tidak menurunkan batas bawah wajib militer bagi warga negara mereka yang berusia di atas 25 tahun selama tiga tahun perang berlangsung. 

Berita terbaru adalah bahwa Zelensky kemungkinan akan mengumumkan kebijakan wajib militer baru dalam waktu dekat, yang menawarkan kondisi istimewa seperti pinjaman perumahan tanpa bunga, pendidikan gratis, dan gaji tinggi kepada kaum muda Ukraina berusia 18 hingga 24 tahun, dan menerapkan wajib militer bagi kaum muda di atas usia 18 tahun untuk berpartisipasi dalam Perang Patriotik Melindungi Negara. 

Begitu hal ini terlaksana, maka militer Ukraina akan memperoleh tambahan sebanyak puluhan ribu orang tentara. Zelenskyy mengatakan bahwa militer Ukraina sedikitnya akan mendapat tambahan sebanyak 100.000 orang tentara.

Pada saat ini, ucapan mantan Menteri Luar Negeri Ukraina Volodymyr Ohryzko  kembali menggemparkan dunia. Ia menyatakan kepada publik: Senjata nuklir mungkin muncul di Ukraina. Jika keinginan Ukraina untuk segera bergabung dengan NATO tidak terwujud, maka Ukraina akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melawan ancaman Rusia. Volodymyr Ohryzko  mengungkapkan bahwa Ukraina memiliki semua kondisi yang diperlukan untuk memproduksi senjata nuklir, dan kami memiliki kemampuan agar senjata nuklir kembali ke tangan kami. #

Pria di Tiongkok Melakukan Push-Up dan Lompat Tali untuk Menurunkan Berat Badan Sebagai Resolusi Tahun Baru, Paru-parunya Kolaps

EtIndonesia. Sebagai bagian dari resolusi Tahun Barunya untuk menurunkan berat badan setelah Tahun Baru Imlek, seorang pria di Henan, Tiongkok melakukan 20 push-up berturut-turut diikuti dengan lompat tali.

Namun, resolusi kebugarannya berubah menjadi berbahaya ketika dia bangun keesokan harinya dengan nyeri dada yang parah—yang menyebabkan kunjungan ke rumah sakit, di mana dia didiagnosis dengan paru-paru kolaps.

Menurut Stasiun Radio dan Televisi Henan, pria itu awalnya menyelesaikan 20 push-up sekaligus tetapi merasa itu tidak cukup, jadi dia melanjutkan dengan lompat tali.

Keesokan paginya, dia merasakan sesuatu yang tampak seperti ketegangan otot di dadanya.

Seiring berjalannya hari, dia mulai mengalami sesak napas, terutama saat menaiki tangga.

Akhirnya, rasa sakitnya semakin parah, terasa seolah-olah tulang rusuknya ditarik terpisah, mendorongnya untuk mencari perhatian medis.

Setelah pemeriksaan medis, dokter mendiagnosisnya dengan pneumothoraks spontan, suatu kondisi di mana udara bocor ke dalam ruang antara paru-paru dan dinding dada, yang menyebabkan paru-paru kolaps.

Pemindaian medis menunjukkan adanya lubang kecil di paru-paru kanannya, yang telah menyusut hingga sepertiga dari ukuran normalnya.

Meskipun lubang tersebut awalnya kecil, dokter memperingatkan bahwa lubang tersebut dapat membesar, yang menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Jika tidak diobati, tekanan yang meningkat di dadanya dapat menekan jantung dan paru-parunya, yang berpotensi fatal.

Untungnya, dia segera mencari pertolongan medis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Paru-paru memainkan peran penting dalam performa olahraga, tetapi tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan cedera.

Selama aktivitas fisik yang intens, pernapasan menjadi cepat dan dalam, meningkatkan tekanan dan volume darah di paru-paru. Hal ini dapat merusak kapiler, yang menyebabkan kerusakan paru-paru.

Dokter menyarankan untuk tidak melakukan latihan intensitas tinggi yang ekstrem atau tiba-tiba, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan olahraga berat.

Kelelahan yang berlebihan dan teknik pernapasan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko cedera paru-paru. (yn)

Sumber: mustsharenews

Guru SMA Diduga Mengenali Dirinya Sebagai Kucing, Menggeram pada Murid

EtIndonesia. Seorang guru SMA di Australia dikecam oleh para wali murid yang khawatir karena diduga mengenali dirinya sebagai kucing dan bertingkah aneh di depan murid-muridnya.

Media Australia telah melaporkan kasus aneh seorang guru di SMA Negeri Marsden di Logan City, Queensland, yang dilaporkan meminta murid-muridnya untuk memanggilnya sebagai “Miss Purr”, diduga mendesis pada murid-muridnya dan menjilati punggung tangannya. 

Foto-foto guru yang tidak disebutkan namanya itu menunjukkan dia mengenakan ikat kepala bertelinga kucing dan tali gantungan bertuliskan “purr” di kelas, yang semakin memicu kekhawatiran para orang tua bahwa dia berperilaku tidak pantas di kelas. 

Salah satu orangtua murid mengklaim bahwa guru itu membuat putrinya mendengkur untuk mendapatkan lolipop, sementara yang lain mengatakan bahwa guru itu menggeram pada murid-muridnya jika mereka tidak memperhatikan di kelas.

“Dia memaksa anak-anak untuk memanggilnya Miss Purr dan kucing itu menjerit dan menggeram ketika mereka tidak mendengarkan,” kata salah satu orangtua kepada The Courier-Mail. “Dia duduk di kelas dan menjilati tangannya. Benar-benar menjijikkan. Sesuatu harus dilakukan untuk mengatasi hal ini.”

“Lebih membuat frustrasi lagi bahwa sekolah umum dan sistem pendidikan yang kita datangi setiap hari memiliki guru yang melakukan hal-hal seperti ini,” tulis orangtua lainnya di Facebook.

Kisah aneh itu menjadi viral di dunia maya dan bahkan sampai ke Departemen Pendidikan Queensland, yang mengonfirmasi kepada anggota pers bahwa Sekolah Menengah Marsden State “menyadari kekhawatiran orangtua dan sedang mengatasinya”.

“Guru harus menjunjung standar profesionalisme dan etika tertinggi. Perilaku ini tidak dapat diterima di sekolah negeri Queensland,” demikian pernyataan dari Departemen Pendidikan.

Di puncak skandal yang tidak biasa ini, 7News Australia melaporkan bahwa guru yang dimaksud membantah semua tuduhan, dengan mengklaim bahwa dia telah meminta siswa untuk memanggilnya Miss Purr karena inisialnya adalah P.R.R. 

Dalam artikel lanjutan tentang topik ini, Courier-Mail menyatakan bahwa guru tersebut tidak lagi bekerja di sekolah tersebut, meskipun mendapat banyak dukungan dari lembaga dan serikat guru.(yn)

Sumber: odditycentral

Rumah Sakit Berantai Terkenal di Tiongkok Kolaps, Banyak Cabang Akhirnya Tutup

0

EtIndonesia. Baru-baru ini, rumah sakit gigi ternama di Tiongkok, “FourSmile”, mengalami masalah besar. Banyak cabangnya di seluruh negeri menutup pintu dan menghentikan layanan. Banyak pasien yang sedang menjalani perawatan mendapati diri mereka kehilangan kontak dengan rumah sakit dan dokter, serta tidak dapat melanjutkan pengobatan mereka, kejadian ini menarik perhatian banyak pihak.

“Saya baru saja pulang dari kantor polisi. Tidak pernah saya bayangkan kejadian seperti ini akan terjadi di awal tahun 2025. Semua cabang FourSmile di seluruh Tiongkok mengalami keruntuhan. Saya mendengar bahwa Shenzhen, Guangzhou, Shanghai, Beijing, Chengdu, Hangzhou, Wuhan, dan Nanjing semuanya terkena dampaknya, dengan jumlah kerugian mencapai ratusan juta,” kata seorang pasien yang memperjuangkan haknya, Julee. 

Belakangan ini, diketahui bahwa keruntuhan FourSmile disebabkan oleh putusnya rantai pasokan keuangan, tunggakan sewa, dan gaji pegawai yang menyebabkan banyak cabang tutup, serta membuat banyak pasien tidak dapat melanjutkan perawatan mereka.

Julee menambahkan: “Sekarang ada lebih dari 200 orang di Shenzhen yang sedang memperjuangkan hak mereka. Rata-rata jumlah uang yang dibayarkan oleh setiap orang, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, hampir semuanya lebih dari RMB,20 ribu hingga RMB.30 ribu , dan ada banyak dari mereka yang baru lulus, yang dengan susah payah mengumpulkan uang untuk perawatan gigi. Ada juga banyak yang seperti saya, yang perawatan giginya terhenti di tengah jalan. Rasanya seperti sedang berbaring di meja operasi, setengah jalan, tapi dokter atau pemiliknya tiba-tiba hilang.”

Di platform media sosial Tiongkok, banyak pasien yang mengeluhkan hal ini. Beberapa pasien melaporkan telah membayar hampir RMB.60 ribu untuk perawatan, namun tidak tahu bagaimana kelanjutan pengobatan mereka. 

Berdasarkan hasil statistik dari grup media sosial pasien, lebih dari 200 pasien di Guangzhou telah terpengaruh, dan jumlah pasien yang terpengaruh di seluruh negeri diperkirakan melebihi seribu orang.

Menurut laporan media, pada akhir tahun 2023, Badan Asuransi Kesehatan Nasional Tiongkok melakukan pengadaan terpusat untuk sistem implan gigi secara nasional, yang menyebabkan klinik gigi swasta kesulitan menghasilkan keuntungan, sehingga memicu gelombang penutupan.

Seorang warga Shanghai, Wang, mengatakan: “Lingkungan ekonomi yang buruk membuat perusahaan kecil, seperti klinik gigi, tidak bisa bertahan. Masyarakat tidak punya uang lagi, jadi mereka tidak tertarik untuk perawatan gigi. Ini adalah fenomena yang wajar. Pasti karena kondisi ekonomi yang sedang buruk. Orang-orang mengurangi pengeluaran, dan sekarang ekonomi juga sedang tidak baik.”

Seorang warga Hangzhou, Qi, mengatakan: “Pemerintah terlalu banyak mengatur, dan ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang memburuk, masyarakat tidak punya uang, sehingga mereka enggan mengeluarkan uang untuk perawatan seperti gigi. Inilah yang menyebabkan bisnis klinik gigi dan sejenisnya menjadi sulit.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Arkeolog Arab Saudi Berhenti di Tengah Jalan Setelah Menggali ‘Makam Berusia 5.000 Tahun’

EtIndonesia. Arkeolog yang menjelajahi sejarah Arab Saudi terhenti di tengah jalan setelah memeriksa situs yang mereka yakini berasal dari Zaman Perunggu.

Menemukan rahasia dari ribuan tahun lalu membuat arkeologi begitu menarik, dengan banyak proyek di seluruh dunia yang secara aktif mencari petunjuk ke masa lalu dan seperti apa kehidupan di kehidupan lain.

Mesir Kuno tentu saja termasuk di antara era yang paling populer, bahkan YouTuber seperti MrBeast masuk ke dalam Piramida Giza. Rahasia yang berkaitan dengan Mesir Kuno terus ditemukan, baik itu ruang pemakaman Kota Orang Mati dari seorang ‘penyihir’ atau ruang bawah tanah tersembunyi di dekat makam Tutankhamun.

Dan kemudian ada Tentara Terakota berusia 2.000 tahun di Tiongkok, dengan rahasia di sekitarnya yang masih terungkap hingga hari ini.

Di Arab Saudi, Proyek Penggalian Prasejarah AlUla dan Khaybar (PAKEP) telah bekerja sama dengan Komisi Kerajaan untuk AlUla, yang dibentuk untuk melestarikan dan mengembangkan situs arkeologi dan sejarah AlUla berusia 2.000 tahun di barat laut Arab Saudi.

Dan sekarang, bekerja sama dengan Universitas Sydney di Australia, PAKEP telah mengungkap apa yang terjadi ketika para arkeolog memfokuskan pandangan mereka pada dugaan tumpukan batu.

Bagi mereka yang belum tahu, tumpukan batu adalah tumpukan batu yang ditinggikan dari tanah, dibuat oleh manusia untuk dijadikan gundukan kuburan atau sebagai tempat menjual sesuatu yang lain.

Ketika menyelidiki tumpukan batu ini, para ahli mengira tumpukan batu ini berasal dari Zaman Perunggu atau Zaman Besi dan berpotensi menjadi makam. Zaman Perunggu sendiri dimulai sekitar 3300 SM dan berakhir sekitar 1200 SM, yang berarti struktur tersebut, menurut perkiraan para ahli, berusia hingga 5.300 tahun.

Namun kenyataannya jauh dari apa yang mereka harapkan, gundukan itu terkait dengan unta. Unta bersejarah? Tidak. Jauh dari kata itu.

Dalam sebuah pernyataan minggu ini tentang ‘penemuan’ tersebut, PAKEP mengatakan dalam serangkaian posting di X (sebelumnya Twitter): “Pada awal tahun 2024, proyek kami mensurvei tumpukan batu yang terawat baik ini. Karena mengira itu mungkin makam Zaman Perunggu atau Zaman Besi yang tidak terganggu, kami menggalinya! Apa yang kami temukan?

“Struktur itu menimbulkan kehebohan besar karena meskipun beberapa batu telah dipindahkan dari atas tumpukan batu, semua batu penutupnya masih ada di tempatnya!

“Namun saat penggalian dimulai, keadaan menjadi semakin membingungkan. Struktur itu hanya lapisan batu yang saling bertautan, diisi dengan pasir. Tidak ada ruang tengah dan tidak ada tulang atau artefak. Namun kemudian, seorang pria lokal yang ramah datang dan mengobrol dan misteri itu pun terungkap.”

Dia melanjutkan: “Dia memberi tahu kami bahwa tumpukan batu itu dibuat di atas bukit ini 50 tahun yang lalu. Mengapa mereka membuatnya? Untuk membuat platform agar mereka dapat mencari unta mereka!

“Itu adalah platform untuk melihat unta! Inilah mengapa melibatkan penduduk setempat sangat penting untuk proyek arkeologi!”

Dia menambahkan: “Bermitra dengan penduduk setempat yang mengetahui lanskap ini telah membantu kami dalam banyak hal. Ini hanyalah salah satu contoh.

“Setelah dia pergi, kami membangun kembali tumpukan batu ke ketinggian semula, sehingga orang-orang dapat terus mencari unta.”

Setidaknya unta-unta itu tidak akan hilang.(yn)

Sumber: ladbible