Apakah Anda masih memiliki semangat untuk membangun tubuh Anda saat Anda tua? Hiromu Inada, pria Jepang berusia 87 tahun telah mendapatkan gelar Ironman Tertua di Dunia dari Guinness World Record. Namun, dia tidak berhenti di sini karena dia masih ingin terus berkompetisi di usia 90-an. Karena tekad dan hasratnya untuk menantang norma, dia telah menerima banyak perhatian akhir-akhir ini.
(Foto: Japan Triathlon Union)
Gelar tersebut didapatnya saat berlaga di ajang Ironman World Championship di Kailua-Kona, Hawaii pada 2018 silam. Di usianya yang ke-85 tahun, Inada mencetak rekor baru sebagai peserta tertua.
Ironman World Championship adalah kompetisi tahunan yang diadakan di Hawaii sejak 1978 dan dimiliki oleh World Triathlon Corporation (WTC). Ini dianggap sebagai salah satu acara olahraga ketahanan terberat karena peserta diharuskan berenang 3,86 km, bersepeda 180,25 km, dan lari maraton total 42,19 km.
Nah, jika Anda berpikir kakek ini akan menyerah karena Covid-19 telah membatalkan kejuaraan Ironman tahun ini (Oktober), Anda salah besar!
(Foto: Sg Yahoo News)
Kakek ini masih bekerja keras dengan menjaga jadwal latihannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tahun depan. Dia bangun jam 04:30 pagi untuk berlatih setiap hari dan dia pergi ke kolam renang jam 6 pagi.
“Target saya adalah kejuaraan dunia tahun depan di Hawaii,” katanya kepada Reuters di fasilitas pelatihannya di Chiba, timur Tokyo, seperti dilansir Channel News Asia.
“Saya benar-benar akan berpartisipasi di dalamnya, dan saya ingin memecahkan rekor dunia dengan menyelesaikan balapan di usia tertua lagi. Ini adalah tujuan saya saat ini dan terbesar, ”tambahnya.
(Foto: Tough Asia)
Cukup mengherankan, dia baru memulai olahraga ini di masa pensiunnya. Setelah bekerja sebagai penyiar publik untuk NHK, dia mulai berlari dan berenang. Dia membeli sepeda pada usia 69 tahun. Dia terobsesi dengan kompetisi setelah kematian istrinya.
(Foto: Sg Yahoo News)
Saat kakek Jepang ini mengikuti kompetisi pada tahun 2015, dia tidak berhasil. Dia hanya kekurangan lima detik untuk terdaftar secara resmi. Berkat dukungan yang luar biasa dari publik Hawaii, Inada kembali berpartisipasi di tahun berikutnya dan berhasil menyelesaikan balapan di waktu kualifikasi.
“Tapi sejak saat itu, saya memiliki pikiran bahwa saya benar-benar tidak bisa menyerah, dan saya benar-benar harus menyelesaikan (balapan Ironman), jika tidak, saya merasa kasihan pada mereka yang mendukung saya,” kata sang kakek.(yn)
Laporan Media china-cbn.com pada 30 Agustus menyebutkan bahwa setelah verifikasi eksklusif media, seorang ahli dari Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai, Tiongkok baru-baru ini mengungkapkan kepada media bahwa mereka menemukan dalam penelitian mereka bahwa respons kekebalan dari vaksin pneumonia komunis Tiongkok (COVID-19) memang dapat memperburuk gejala COVID-19.
“Penelitian terbaru kita menemukan bahwa fenomena ADE pada COVID-19 memang ada, dan proporsinya tidak rendah. Hasil penelitian yang relevan sedang menunggu untuk dipublikasikan”, kata pakar tersebut. Pakar tersebut mengatakan, COVID-19 miliki risiko fenomena ADE (antibody-dependent enhancement) dan akan menimbulkan tantangan tertentu pada vaksin, tetapi itu masih tergantung kepada antigen yang digunakan dalam vaksin tertentu.
Laporan tersebut menambahkan bahwa dalam pengembangan vaksin, yang paling dikhawatirkan orang adalah terjadinya ADE. Karena jika fenomena ADE terjadi, artinya setelah beberapa orang divaksinasi, respon imunnya sendiri akan menyebabkan penyakit semakin parah. Sampai saat ini masih belum ada hasil penelitian mendalam mengenai fenomena ADE pada COVID-19 yang dipublikasikan.
Baru minggu lalu, Hongkong, Eropa, dan Amerika Serikat mengumumkan kasus infeksi ulang pasien pneumonia komunis Tiongkok. Di antara mereka, pria di Nevada, AS terinfeksi virus komunis Tiongkok 2 kali hanya dalam selang waktu 48 hari, dan gejala yang timbul setelah infeksi kedua lebih parah daripada yang pertama.
Menanggapi situasi ini, Jin Dongyan, seorang profesor dan ahli virologi di Departemen Biokimia dari Fakultas Kedokteran Universitas Hongkong mengatakan kepada China Business News : “Pasien dinyatakan positif memiliki antibodi COVID-19 di tubuhnya, ketika ia sedang sakit parah. Jadi, itu berarti bahwa parahnya penyakit tersebut disebabkan oleh respons kekebalan dan terdapat risiko ADE. Respon imun antibodi mungkin telah menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru”.
Jin Dongyan menunjukkan bahwa munculnya kasus infeksi ulang merupakan peringatan bagi pengembangan vaksin, yang berarti beberapa orang mungkin masih tertular virus COVID-19 setelah divaksinasi, dan itu dapat memperparah sakitnya. Dia menekankan : “Apakah ini akan terjadi ? Dan seberapa tinggi probabilitasnya ? Fenomena ADE bisa muncul terhadap penerima vaksin yang mana ? Konsekuensi merugikan apa yang akan ditimbulkannya ? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dipecahkan dalam uji klinis vaksin tahap ketiga”.
Hal yang perlu dicatat adalah laporan yang dipublikasikan melalui China Business News telah ditarik, membuat dunia luar mempertanyakan apakah media secara diam-diam telah mengalami tekanan dari pemerintah komunis Tiongkok.
Lantas apa sebenarnya fenomena ADE itu ?
Secara sederhana dikatakan bahwa, ketika seseorang dirangsang oleh antigen (patogen atau vaksin) untuk pertama kalinya, antibodi penetral dan non-penetral akan diproduksi di dalam tubuh.
Secara umum, antibodi penetral dapat mencegah virus memasuki sel manusia atau fusi dan ekskresi melalui netralisasi yang melindungi tubuh manusia. Namun, dalam beberapa kasus khusus, antibodi khusus patogen dapat meningkatkan proses patologis dan menyebabkan ketergantungan antibodi, meningkatkan fenomena ADE.
Sebaliknya, karena aktivasi makrofag alveolar, cedera paru-paru akut terjadi, yang membuat penyakit pasien lebih serius. Biasanya orang menyebut antibodi penangkal ini antibodi non-neutralizing.
Diketahui bahwa pada 21 April tahun ini, 2 orang ilmuwan dari Departemen Imunobiologi Universitas Yale dan Institut Medis Howard Hughes menerbitkan sebuah artikel di jurnal Nature Reviews Immunology yang memperingatkan kepada Pengembang vaksin COVID-19, agar memperhatikan fenomena ADE dari pneumonia komunis Tiongkok ini, dan memperkenalkan mekanisme yang relevan secara rinci.
Saat itu, ketika para ahli medis mempelajari respons antibodi pasien COVID-19, telah ditemukan bahwa setelah gejala pada pasien muncul, titer yang lebih tinggi dari anti-N IgM dan IgG kapan saja, memiliki hubungan dengan prognosis yang lebih buruk.
Selain itu, munculnya titer anti-S, anti-N IgG dan IgM yang lebih tinggi berkaitan dengan indeks klinis yang lebih buruk dan bertambahnya usia. Studi ini telah menunjukkan bahwa antibodi memiliki efek yang berpotensi berbahaya pada pasien tertentu.
Oleh karena itu, para ahli menyerukan kepada pemerintah di semua negara untuk mempertimbangkan sepenuhnya peran ADE saat mengevaluasi keamanan kandidat vaksin COVID-19. (sin)
Siapa yang tidak suka film kartun Pingu? Serial TV anak-anak yang menggemaskan yang menggambarkan sebuah keluarga penguin yang tinggal di Kutub Selatan benar-benar membuat kita terhubur setiap kali kami menontonnya.
Yah, tampaknya bahkan anggota spesiesnya sendiri adalah penggemar Pingu karena video dari penguin yang sakit di Kebun Binatang Perth menonton serial TV di iPad telah menjadi viral.
(Foto: The Guardian)
Dibagikan oleh Kebun Binatang Australia di Twitter, video penguin yang sakit bernama ‘Pierre’ sedang dirawat hingga sehat sambil menonton Pingu telah ditonton hampir 20.000 kali! Itu berarti 20.000 kali orang mengatakan ‘awww’.
Seperti dilansir BBC, Pierre adalah penguin jenis Northern Rockhopper yang terancam; satu-satunya di seluruh kawasan Australasia!
Danielle Henry, yang merawat Pierre mengatakan bahwa penguin yang sakit seharusnya berada di Samudra India atau sub-Antartika. Namun, dia ditemukan terdampar di pantai di Australia Barat.
(Foto: Twitter)
Di sanalah Kebun Binatang Perth berperan, karena institusi tersebut menerima Pierre dan saat ini merawatnya hingga pulih sepenuhnya. Anda dapat melihat dari foto-foto di bawah ini bahwa penguin telah kehilangan banyak bulu.
(Foto: Twitter)
Ini karena subspesies penguin yang mabung bulunya setahun sekali, oleh karena itu Kebun Binatang akan memastikan proses alami berlangsung dengan lancar.
Karena bulunya tidak tumbuh sempurna, itu berarti Pierre tidak kedap air dan tidak bisa berenang dan mencari makan sendiri.
Karena Pierre sedan sendirian di kebun binatang, Danielle berusaha menunjukkan kepadanya video penguin lain sebagai sarana untuk ‘bersosialisasi’.
(Foto: Twitter)
Selain Pingu, Danielle juga menunjukkan streaming langsung penguin dari kebun binatang lain untuk menemaninya. Penjaga Kebun Binatang Perth mengatakan bahwa Pierre mungkin tidak tahu bahwa Pingu sebenarnya bukanlah penguin yang nyata. Namun, dia sangat menyukainya,
“Dari perilakunya, kita tahu dia menikmatinya. Dia bersuara sangat baik. Dan itulah yang kami ingin dia lakukan, ” tambah Denielle.(yn)
Ntdtv, oleh Liu Minghuan- Seorang anggota militer komunis Tiongkok yang melakukan penelitian di Universitas Virginia, ditangkap di Bandara Chicago saat mau naik pesawat untuk balik ke Tiongkok. Insiden itu diketahui pada 28 Agustus 2020, dari dokumen yang diserahkan ke Pengadilan Federal Virginia oleh agen FBI. Laporan itu menunjukkan bahwa Hu Haizhou adalah peneliti di Mechanical and Aerospace Engineering dari Universitas Virginia. Akan tetapi, ia juga bekerja di sebuah universitas yang memiliki hubungan dengan pihak militer komunis Tiongkok.
Kronologi kejadiannya, Pada 25 Agustus 2020, Hu Haizhou dihadang oleh pejabat dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Bandara Chicago ketika ingin terbang ke Qingdao, Tiongkok.
Juru bicara FBI pada hari itu menyebutkan bahwa, peneliti militer komunis Tiongkok tersebut mencoba untuk melarikan diri ke daratan Tiongkok dengan membawa serta kode sumber komputer canggih. Yang mana, dicuri dari universitas Amerika yang dapat digunakan untuk robot bawah air dan mesin pesawat.
Matthew Rader, agen FBI mengatakan bahwa setelah penyelidikan, ditemukan bahwa laptop Hu Haizhou berisi dokumen yang berkaitan dengan penelitian UVA yang dikembangkan oleh ‘Profesor 1’ berupa ‘bio-inspired research simulation software code’ (kode perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi secara biologis). Penelitian yang diilhami secara biologis, mempelajari karakteristik kompleks dari makhluk terbang dan berenang di alam dan menerapkannya pada penerbangan berawak atau kapal selam. Teknologi ini biasanya diterapkan di bidang militer.
FBI menyatakan bahwa ‘Profesor 1’ membutuhkan waktu 17 tahun untuk mengembangkan jenis kode ini. Pengembangan kode tersebut disponsori oleh National Science Foundation (NSF) pemerintah AS dan Kantor Riset Angkatan Laut. Hu Haizhou tidak memiliki izin resmi untuk mengakses materi ini. Ia mengakui bahwa ‘Profesor 1’ tidak tahu bahwa ia memiliki materi ini, jika tidak ia akan marah.
Profesor itu juga mengatakan bahwa Hu tiba-tiba meninggalkan universitas dan tidak berpamit dengan dirinya. Sejak bulan Maret 2019 hingga Agustus 2019, Hu Haizhou bekerja untuk ‘Profesor 1’ di Universitas Virginia.
‘Profesor 1’ juga mengatakan bahwa inti kodenya adalah “hak milik”. Kode inti yang dicuri ini adalah perangkat lunak simulasi penelitian yang terinspirasi secara biologis yang sangat baik di dunia. Dia menerima banyak permintaan untuk menggunakan kode tersebut, tetapi tidak membagikannya. Karena ia berharap dapat mempertahankan keunggulan kompetitif di bidang penelitian mekanika fluida yang terinspirasi secara biologis.
‘Profesor 1’ juga mengungkapkan bahwa Hu Haizhou telah berulang kali meminta untuk dapat mengakses ke kode inti, tetapi dia dan dua asisten lulusan yang diberi wewenang untuk mengakses keduanya menolak permintaan Hu.
Hu Haizhou mengatakan kepada penyelidik, bahwa dia juga pernah bekerja di Laboratorium Kunci Mekanika Fluida Tiongkok, Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing, yang didanai oleh pemerintah komunis Tiongkok, terutama Angkatan Udara Tiongkok.
Selain itu, Hu Haizhou juga pernah ikut serta dalam pengerjaan Key Laboratory of Underwater Robot Technology di Universitas Harbin di Tiongkok, yang mana diakui juga bahwa pekerjaan ini juga didanai oleh pemerintah komunis Tiongkok.
Hu Haizhou mengaku : “Komite Beasiswa Tiongkok menginstruksikan dirinya untuk mengunggah laporan ringkasan tentang penelitiannya di UVA setiap 6 bulan”. Hu juga mengatakan kepada penyelidik, bahwa dia mencoba untuk membawa serta semua penelitiannya dari UVA ke daratan Tiongkok.
Sebelumnya, Wang Xin, seorang peneliti militer komunis Tiongkok yang dicurigai melakukan penipuan visa di Amerika Serikat, ditangkap oleh petugas bea cukai AS di Bandara Los Angeles pada 7 Juni lalu. Dia mengaku, kepada FBI bahwa misinya adalah meniru laboratorium Universitas California.
Selama diinterogasi FBI, Wang Xin mengakui bahwa dia saat ini adalah teknisi tingkat sembilan di militer komunis Tiongkok. Selama tinggal di Amerika Serikat, dia menerima dana bersama dari Dewan Beasiswa Tiongkok dan militer komunis Tiongkok.
Pada 23 Juli, Kementerian Kehakiman AS mengeluarkan pernyataan bahwa 4 orang personel militer Tiongkok yang masih aktif datang ke Amerika Serikat, sebagai sarjana tamu dituduh melakukan penipuan visa. Kaikai Zhao dan Juan Tang masing-masing ditangkap pada 18 dan 24 Juli, sementara Wang Xin dan Song Chen telah didakwa secara resmi.
Pada 29 Mei 2020, Presiden Trump mengeluarkan Proklamasi Kepresidenan yang berisi instruksi menangguhkan dan membatasi penerbitan visa F dan J, yang mana terkait dengan pengembangan militer bersama komunis Tiongkok.
Pengumuman tersebut menyatakan bahwa komunis Tiongkok menggunakan mahasiswa Tiongkok, terutama mahasiswa pascasarjana dan mahasiswa pasca doktoral. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi di Amerika Serikat sebagai pencurian kekayaan intelektual non-tradisional.
Secara khusus, orang-orang yang memiliki hubungan dengan militer komunis Tiongkok atau memiliki hubungan dengan militer, besar kemungkinan mereka akan dipaksa atau ditugaskan oleh otoritas Tiongkok demi kepentingan komunis Tiongkok. Oleh karena itu, perlu menaruh perhatian khusus.
Keterangan Gambar : Siaran pers Kementerian Kehakiman AS menyebutkan bahwa Hu Haizhou, seorang anggota militer komunis Tiongkok yang melakukan penelitian di Universitas Virginia (foto) ditangkap di Bandara Chicago saat mau naik pesawat untuk balik ke Tiongkok. (foto internet)
Aksara Tiongkok 真 (zhēn), juga ditulis sebagai 眞 (zhēn), dapat diartikan sebagai kebenaran, kesejatian, dan kenyataan, serta bersifat asli, benar, akurat, atau tepat. Aksara ini juga merujuk pada sifat kemurnian, ketulusan, atau ketuhanan.
Aksara 眞 adalah bentuk yang ditemukan dalam kamus etimologis Tiongkok komprehensif pertama, “Shuo Wen Jie Zie” (說文解字), atau “Penjelasan Sederhana dan Menganalisis Aksara Gabungan”.
Menurut “Shuo Wen Jie Zie,” aksara 眞 menggambarkan transformasi dan kenaikan seseorang yang abadi ke surga.
Makna ini dapat dilihat dari komponen aksara. Bentuk radikal (penggolong gramatikal) 乚 di atas mengacu pada transformasi atau perubahan. Aksara 目 (mù) di tengah adalah aksara untuk “mata”.
Radikal 乚 di sekitar mata berarti menyembunyikan, tidak terlihat, atau bahkan menghilang. Dan bentuk 八 di bagian bawah mengacu pada kendaraan atau transportasi yang menunjukkan sarana yang akan digunakan “orang yang abadi” naik ke surga.
Contoh istilah yang menggunakan 眞 (zhēn), atau 真 (zhēn), antara lain 真理 (zhēn lǐ), prinsip yang benar atau ortodoks; 真心 (zhēn xin), kesungguhan atau ketulusan hati, di mana 心 (xin) berarti hati; 真正 (zhēn zhèng), murni, asli, atau benar, di mana 正 (zhèng) berarti benar atau tepat atau tegak; dan 真實 (zhēn shí), benar, nyata, atau aktual, di mana 實 (shí) berarti benar, jujur, dan solid.
天真 (tiān zhēn) mengacu pada kepolosan — secara harfiah “kebenaran surga” atau “melakukan kebenaran pada surga.” Aksara 天 (tiān) berarti surga atau langit.
真相 (zhēn xiàng) mengacu pada fakta nyata atau situasi sebenarnya, sedangkan ungkapan 真相大白 (zhēn xiàng dà bái) mengekspresikan “seluruh kebenaran terungkap.” 大白 (dà bái), secara harfiah “putih besar,” menggambarkan keadaan tentang keterbukaan dan kejelasan sempurna.
真金不怕火 (zhēn jīn bù pà huǒ), secara harfiah diartikan emas asli (金, jīn) bukan (不, bù) takut (怕, p) api (火, huǒ), menyatakan bahwa kebenaran sejati dapat bertahan dalam ujian apa pun.
Filsafat Daois menekankan pada kultivasi 真 (zhēn), atau peningkatan aksara diri dalam hal kebenaran. Ini mengajarkan seseorang untuk berbicara yang sebenarnya, berperilaku jujur, dan menjadi orang yang jujur.
Seorang kultivator yang ingin mencapai Tao, atau konsep Buddha tentang pencerahan, selalu mengusahakan untuk kembali ke jati dirinya yang asli, atau 返本歸真 (fǎn běn guī zhēn), dimana 返 (fǎn) dan 歸 (guī) keduanya berarti “untuk kembali,” sementara aksara 本 (běn) merujuk ke asal, akar, atau sumber.
Seorang kultivator berusaha agar pada akhirnya menjadi “orang sejati,” atau 真人 (zhēn rén), melalui kultivasi. Aksara 人 (rén) adalah aksara untuk manusia.
修真養性 (xiū zhēn yang xìng) menggambarkan proses berkultivasi atau mempraktikkan (修, xiū) kejujuran sambil memelihara (養, yang) esensi seseorang atau sifat (keaslian) seseorang (性, xìng).
真人不露相 (zhēn rén bù lòu xiàng) menyatakan bahwa orang yang sejati adalah seseorang yang telah memperoleh Tao dan mencapai pencerahan, tidak (不, bù) mengungkapkan (露, lòu) bentuk atau identitas (sebenarnya) dari dirinya (相, xiàng).
Ini menjelaskan bahwa seorang kultivator sejati sering tampak sangat biasa di permukaan, kekuatan atau keunggulan mereka tidak terlihat dan tidak diungkapkan.
Ungkapan tersebut menyatakan bahwa para Dewa tidak akan mengungkapkan diri mereka kepada umat manusia, karena hal itu akan membocorkan rahasia langit. Dengan demikian, Anda tidak akan bisa mengenalinya bahkan jika Dewa ada di depan mata Anda.
Menurut kepercayaan Buddha, orang-orang jatuh ke dalam labirin dunia manusia karena mereka melakukan kesalahan. Untuk kembali ke asalnya, mereka harus berkultivasi dan mencerahkan prinsip-prinsip sejati dalam dimensi ilusi ini, tanpa tertipu oleh kesan-kesan keliru yang terwujud dalam masyarakat manusia.
Seorang kultivator harus tetap teguh dalam keyakinan mereka dan prinsip-prinsip sejati yang dianut, bahkan meskipun tidak dapat melihat manifestasinya. (feb)
Hewan yang tak terhitung jumlahnya diambil oleh tempat penampungan setiap tahun. Sayangnya, banyak dari mereka memiliki kebutuhan khusus yang menghalangi mereka untuk menemukan rumah yang penuh kasih untuk susa hidupnya.
Ketika Marie Gutshall dari Philadelphia, Pennsylvania,AS, pertama kali melihat anak kucing kecil tersesat bernama Charlie, dia tidak bisa membiarkan begitu saja. Anak kecil yang berjuang ditemukan lumpuh dari pinggang ke bawah.
“Saya ingat pertama kali melihatnya dan berpikir, ‘Ya ampun, dia sangat kecil,’” kata Marie kepada The Dodo.
Dengan berat kurang dari 2 kilogram, dia pas di telapak tangannya. Namun, terlepas dari masalah kesehatannya yang jelas, kucing itu menunjukkan semangat luar biasa yang langsung memikat Marie!
“Dia makan dengan sangat baik dan dia sangat cerdas dan aktif,” katanya. “Meskipun dia sangat kesakitan dan tidak bisa menggunakan kaki belakangnya, dia sangat tangguh.”
Seorang dokter hewan merekomendasikan eutanasia, tetapi setelah beberapa hari dengan anak kucing tersebut, Marie terus memikirkannya. Saat itulah dia menemukan rencana yang lebih baik!
(Foto: Facebook)
Beberapa ahli bedah setuju untuk membantu Charlie berjalan lagi, tetapi biayanya anatara $ 10.000-12.000 (sekitar Rp 145 – Rp 174 juta) jauh di luar jangkauan Marie.
Karena sanat ingin membantunya, Marie memulai GoFundMe. Yang membuatnya terkejaut, dalam waktu 24 jam lebih dari 600 orang menyumbang untuk tujuan mulia ini.
Bahkan lebih menggembirakannya lagi, operasinya sukses! Begitu Charlie ke luar dari anestesi, dia bisa merasakan dan menggunakan kaki belakangnya lagi!
Tetapi, masih butuh waktu berbulan-bulan baginya untuk membangun kembali kekuatannya dan membiasakan diri berjalan. Marie mendokumentasikan perjalanannya dari kucing yang berjuang menjadi kucing dewasa yang berlari dan melompat seperti sekarang ini, dan itu indah!
Membuatnya pulih adalah titik balik bagi Marie. Dia telah mencurahkan begitu banyak cinta dan perhatian untuk membantunya menjadi lebih baik sehingga dia merasakan kepercayaan baru dalam keterampilan mengasuh.
“Setelah saya memiliki Charlie dan setelah kami melalui begitu banyak hal, itu membuka mata saya tentang berapa banyak kucing berisiko dan kucing berkebutuhan khusus di luar sana,” jelasnya.
(Foto: Instagram)
Sejak itu, dia mengasuh tiga anak kucing berkebutuhan khusus. Mereka tidak hanya menarik perhatiannya, tetapi kakak laki-laki mereka Charlie juga ada di sana untuk membantu mereka menyesuaikan diri!
“Charlie telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang sangat besar bagi anak kucing berkebutuhan khusus lainnya,” kata Marie. “Tanpa Charlie, kurasa aku tidak akan punya nyali untuk mengikuti impianku dalam menyelamatkan hewan.”
(Foto: Instagram)
Melihat betapa kuatnya kucing yang dulunya kecil ini benar-benar menginspirasi! Kami sangat senang pengalaman ini memberi Marie keberanian yang dia butuhkan untuk mengembangkan misinya ke kucing lain yang membutuhkan.
Lihat lebih lanjut tentang pemulihan Charlie lihat video di sini, (yn)
Ntdtv.com- Menurut laporan Radio Free Asia (RFA) pada tanggal 27 Agustus 2020 lalu, meskipun Korea Utara mengalami banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya pada awal Agustus, Korea Utara masih menolak untuk menerima dukungan dari luar dan sangat waspada terhadap wabah virus Komunis Tiongkok.
Terkait mewabahnya virus, Pemerintah Korea Utara telah mengeluarkan pemberitahuan darurat untuk menembak serta membunuh warga dalam jarak 1 kilometer dari perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara.
Laporan tersebut mengutip sumber di Provinsi Hamgyong Utara yang mengatakan: “Pada pagi hari tanggal 26 Agustus 2020, Kementerian Jaminan Sosial Kota Huining mengeluarkan pemberitahuan darurat yang menyatakan bahwa begitu seseorang mendekati daerah di sepanjang perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara dalam jarak 1 km, ditembak mati terlepas dari alasan apapun. Pemberitahuan itu berlaku untuk seluruh wilayah perbatasan Tiongkok dan Korea Utara, masa berlakunya habis hingga virus menghilang.”
Sumber itu mengatakan bahwa Kementerian Keamanan menekankan bahwa musuh saat ini berusaha untuk membiarkan virus itu menembus Korea Utara melalui perbatasan.
Pejabat Kementerian Keamanan memanggil warga untuk membaca pemberitahuan secara langsung. Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa peluru tajam telah diberikan kepada petugas keamanan di daerah perbatasan.
Pihak berwenang menekankan mereka berupaya mencegah penyebaran virus dari kontak dengan orang-orang dari Tiongkok.
Di awal merebaknya virus Partai Komunis Tiongkok di Wuhan pada Januari lalu, Korea Utara telah menutup perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara serta memberlakukan pembatasan yang ketat.
Tetapi perbatasan masih penuh dengan celah, karena ekonomi pasar Korea Utara yang baru lahir bergantung pada penyelundupan barang-barang Tiongkok yang masuk dan keluar.
RFA telah melaporkan beberapa insiden terkait penyelundupan barang atau pergerakan orang melintasi perbatasan sejak Januari, termasuk pengungsi yang sebelumnya melarikan diri yang kembali pada pertengahan Juli. Pengungsi tidak ditemukan ketika kembali ke rumah. Dilaporkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un marah. Dibubarkan tentara yang bertanggung jawab menjaga perbatasan yang dilewatinya.
RFA sebelumnya menyatakan bahwa pasukan khusus elit Korea Utara dikirim untuk “membantu” penjaga perbatasan yang ditempatkan di sana. Namun menurut sumber itu, tujuan sebenarnya adalah untuk memantau korupsi penjaga karena penyelundup sering menyuap penjaga untuk mengirim dan menerima pesan melintasi perbatasan. Petugas menutup sebelah mata terhadap barang penyeludupan.
Pada bulan Juni, otoritas Korea Utara memecat beberapa pejabat kesehatan senior karena gagal mengendalikan virus.
Pada bulan Juli, mereka menyatakan negara Korea Utara dalam keadaan darurat tertinggi. Setelah kasus yang dicurigai muncul di Kaesong, Korea Utara memblokir Kaesong dan melarang perjalanan antar provinsi.
Sumber dari perbatasan utara Xianjing mengatakan, pemerintah memberikan senjata kepada aparat kepolisian di kawasan perbatasan agar mereka bisa menerapkan kebijakan perbatasan yang baru. Mereka bahkan mengatakan tidak akan ada yang bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi dalam jarak satu kilometer dari wilayah perbatasan.
Kawasan terlarang tersebut meliputi empat provinsi yaitu Jalan Hamjing Utara, Jalan Ping’an Utara, Chagang dan Longgang, meliputi wilayah perbatasan sepanjang 1.420 kilometer dengan Tiongkok.
Pada tanggal 26 Agustus, media resmi Korea Utara “Rodong Sinmun” mendesak pembangunan Rumah Sakit Umum Pyongyang, pembangunan pembangkit listrik Orangcheon No. 3, dan pekerjaan rekonstruksi pasca bencana diselesaikan dalam tanggal yang ditentukan. Media itu menyebutkan, sekarang musuh terbesar tentara perbatasan adalah mengandalkan orang lain.
Sebuah sumber dari Korea Utara mengatakan bahwa otoritas Korea Utara “mengulangi ceramah” kemandirian “dan ” kemandirian ” dan ” kemandirian ” yang telah ditekankan sejak akhir tahun lalu. Di saat yang sama, mereka juga menunjukkan kewaspadaan mereka terhadap penyebaran epidemi.
Namun, pihak berwenang Korea Utara menghadapi krisis ekonomi dan telah mengeluarkan kebijakan perbatasan untuk menekan keluhan orang dan mencegah mereka melarikan diri.
Sumber tersebut juga mengatakan ke depan, Korea Utara dapat memperkuat pendidikan, meningkatkan kesadaran warga di daerah perbatasan, dan membangun sistem untuk melaporkan aktivitas orang asing dan musuh.
Keterangan Gambar: RFA 27 melaporkan bahwa Korea Utara mengeluarkan perintah pencegahan epidemi terbaru dan menembak serta membunuh setiap penduduk dalam jarak satu kilometer dari perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara. Gambar menunjukkan seorang tentara Korea Utara. (KIM WON JIN / AFP melalui Getty Images)
hui/rp
(Dilaporkan oleh reporter Li Yun / Editor yang bertanggung jawab: Li Quan)
Epochtimes.com- Seorang warga Guangdong bernama Sun tiba di sebuah negara kecil di Semenanjung Balkan di Eropa tenggara sebulan lalu. Dia mengungkapkan bahwa lebih dari selusin orang telah datang lebih awal darinya, dan sejumlah besar orang akan datang ke negara itu di masa mendatang.
Sun mengatakan kepada Radio Free Asia: “Saya khawatir ini akan menutup negara. Perekonomian domestik tidak baik. Banyak anak muda yang menganggur. Kapal telah bocor. Saya tidak akan kembali. Saya akan membuat rencana di sini. Lingkungan Tiongkok daratan tidak menjanjikan di masa depan. Kami Ibu dan anak dimana aja sama tetap berkelana. “
Sun bercerita, ketika dia meninggalkan negara itu, dia diinterogasi dalam waktu yang lama di bea cukai Bandara Baiyun Guangzhou.
Menurutnya opetugas menanyakan banyak hal. “Pergi kemana, mengapa kami pergi, mengapa kami pergi, dan sebagainya.”
Rekan lainnya adalah seorang pemuda di Chengdu, Sichuan. Dia telah lulus dari universitas selama dua atau tiga tahun.
“Dia juga ingin lari, jadi kami datang bersama,” kata Sun.
Sun telah mempersiapkan diri selama dua sampai tiga bulan sebelum meninggalkan Tiongkok. Saat ini dia tidak ingin mengungkapkan lokasi negaranya. Dia tidak ingin saluran ini dipotong oleh pihak TIongkok.
Biaya hidup di luar negeri lebih rendah daripada di Tiongkok
Ketika berbicara tentang kondisi kehidupan saat ini, Sun membawa total lebih dari 10.000 euro untuk melarikan diri. Biaya hidup di tempatnya sekarang relatif rendah, dan saat ini masih memadai.
“Bagi kami sekarang, akomodasi adalah pengeluaran utama. Saya menyewa kamar di lantai dua seharga 200 euro sebulan, dan makanannya sangat murah. Kami bisa mendapatkan diskon sekitar 30 yuan sehari untuk ibu dan anak dan kami makan enak. 500 gram daging sapi seharga 60 yuan di Tiongkok. Daging olahan yang saya beli di sini hanya seharga 13 yuan per pon,” kata Sun.
Sun, yang berusia hampir 50 tahun, itu menghadapi lingkungan kehidupan domestik yang keras, banyak orang berharap untuk meninggalkan Tiongkok. Tahun ini, lebih dari selusin orang telah tiba di negara kecil itu.
“Seharusnya setelah tahun kalender Tiongkok. Beberapa yang saya kenal pergi ke Spanyol. Mereka seharusnya memiliki sesuatu yang bernilai lima atau enam juta yuan atau lebih. Mereka mengajukan visa tahun lalu, dan mereka siap kabur kapan saja,” kata Sun.
Menurut Sun sekelompok orang Tionghoa lain akan tiba di negara kecil tempatnya berada nanti.
“Ada banyak, tetapi beberapa orang tidak dapat lari. Setidaknya ini adalah negara Eropa. Lingkungannya adalah lingkungan religius, lebih baik daripada Tiongkok daratan. Saya pikir kebebasan adalah hal yang paling penting. Juga sulit bagi orang biasa untuk hidup dan bekerja dengan damai di Tiongkok, jadi saya membawa putra saya keluar,” kata Sun.
“Populasi kelas atas” pergi ke Amerika Serikat, Kanada dan Eropa Barat “kelas bawah” ke Eropa Timur
Sun menggambarkan kelompok orang biasa sebagai “populasi kelas bawah.” Di Tiongkok, orang yang punya uang atau tidak, menyadari bahwa mereka akan “dipanen” oleh pemerintah cepat atau lambat. Melarikan diri dari Tiongkok karena naluri mencari keuntungan dan menghindari kerugian. Sekarang orang kaya pergi ke negara anggota “Lima”, dan keluarga berpenghasilan menengah pergi ke negara anggota “Schengen.”
Sun mengenal seorang bos yang berbisnis di Foshan, Guangdong, Tiongkok. Dia membuka tiga pabrik, dua di antaranya dibekukan oleh Komunis Tiongkok, dan pemindahannya ke Hong Kong juga dibekukan. Namun, pengusaha bermarga Liu itu menyerahkan sisa hartanya dan meninggalkan Tiongkok bersama keluarganya. Putranya belajar di Spanyol.
Radio Free Asia melaporkan pada tanggal 26 Agustus 2020 lalu, Siprus, anggota Uni Eropa, telah menjadi “dunia baru” bagi orang kaya Tiongkok. Dalam tiga tahun, Siprus telah mengeluarkan 1.400 paspor emas untuk pelamar dari lebih dari 70 negara, di mana lebih dari 500 telah diberikan kepada pejabat Tiongkok atau pejabat pemerintah yang kaya.
Namun, pelamar harus berinvestasi setidaknya 2,15 juta euro untuk mendapatkan “paspor emas” yang dikeluarkan oleh Siprus.
Komunis Tiongkok memperketat kontrol terhadap warga Tiongkok yang meninggalkan negara itu
Dihadapkan dengan gelombang pengungsian dari negara dan arus keluar dana, dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok terus memperketat kontrol atas keluarnya warga Tiongkok. Diantaranya, pegawai negeri, pegawai lembaga publik, pegawai bank, dan pengelola BUMN semuanya wajib menyerahkan paspor. Sekitar Oktober tahun lalu, banyak tempat juga memperluas cakupan pengawasan kepada guru sekolah umum dan pensiunan.
Sebulan yang lalu, Komunis Tiongkok secara resmi memperluas cakupan pengumpulan paspor untuk mencakup komite desa dan komite lingkungan. The Beijing News mengungkapkan pada 9 Agustus pejabat desa di Distrik Pinggu, Beijing menyerahkan paspor pribadi mereka, dan Beijing memasukkan semua target pengawasan baru ke dalam sistem pencegahan pelarian.
Diketahui bahwa kader desa yang terlibat termasuk pengurus desa dan panitia lingkungan masyarakat serta tim pimpinan panitia lingkungan desa. Selain penyitaan paspor pribadi para petugas tersebut, petugas yang belum memiliki paspor juga dikontrol dengan ketat.
Seorang anggota komite desa di Changsha, Hunan, mengatakan bahwa mereka juga menerima pemberitahuan pada awal Agustus lalu bahwa semua anggota dari dua komite yang memiliki paspor harus menyerahkan paspor mereka untuk hak asuh bersama. Dia percaya bahwa ini adalah penyebaran nasional yang bersatu.
Selain itu, otoritas Komunis Tiongkok juga secara ketat mengontrol devisa, dengan batasan tahunan sebesar 50.000 dolar Amerika Serikat per orang. Namun, menurut penelitian terbaru oleh Chainalysis baru-baru ini, dalam 12 bulan terakhir, sekitar 50 miliar dolar Amerika Serikat aset mata uang kripto telah dikirim keluar dari Tiongkok. Itu menunjukkan bahwa investor Tiongkok menghindari kendali valuta asing otoritas.
Keterangan Gambar: Rezim Komunis Tiongkok sedang goyah, dan Eropa Timur telah menjadi tempat pelarian terbaru bagi “penduduk kelas bawah” Tiongkok. Gambar menunjukkan Budva, kota wisata di Montenegro di Eropa Timur. (SAVO PRELEVIC / AFP melalui Getty Images)
Mereka mengatakan tidak ada yang lebih kuat dari cinta seorang ibu, dan itu tidak hanya terjadi pada manusia, berbulu pun memiliki hal yang sama. Dan sebuah video yang sangat menyentuh untuk membuktikannya.
Klip viral tersebut menangkap momen mengharukan ketika seekor anjing liar melompat ke sungai yang meluap untuk menyelamatkan anak-anaknya yang terjebak akibat banjir besar di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya.
Anjing dan kelima anaknya terjebak di air setelah air pasang menggenangi rumah sementara mereka. Penduduk setempat berkumpul dan memanggil polisi untuk meminta bantuan setelah melihat keluarga anjing tersebut berjuang untuk kembali ke darat.
Seorang pria yang baik hati berenang menembus banjir dan berhasil menyelamatkan anjing dan anak-anaknya. Namun sayangnya, dia hanya mampu menyelamatkan empat bayi anjing karena air sungai yang lebar terus bertambah.
Setelah menyadari bahwa ada bayinya yang hilang, ibu anjing yang pemberani itu segera berbalik dan berlari kembali ke sungai yang meluap untuk mencari anaknya. Meskipun berbahaya, dia melompat dan berenang secepat yang dia bisa ke tempat anak kecil itu berada dan membawanya kembali ke daratan kering.
Seorang petugas polisi mencoba mencegahnya menyelamatkan anak anjing terakhir karena menurutnya terlalu berbahaya bagi anjing itu untuk kembali sungai dengan arus yang sangat deras.
Seperti yang terlihat di video, anjing tersebut dengan penuh semangat berenang menuju anak anjing yang terperangkap di antara dahan pohon dan kemudian membawa dengan mulutnya.
Penduduk bersorak dan bertepuk tangan saat anjing itu berhasil membawanya dan anak anjingnya kembali ke darat dengan selamat. Betapa ibu yang luar biasa!
Video itu dengan cepat menjadi viral setelah dibagikan di media sosial Tiongkok. Semua orang tersentuh oleh tindakan berani induk anjing, yang memuji fakta ini sebagai “kekuatan cinta ibu”.
“Ini benar-benar kekuatan cinta ibu. Tidak peduli betapa berbahayanya, dia selalu ingin melindungi anak-anaknya, ”tulis seorang netizen.
Yang lain berkata: “Cinta ibu luar biasa, tidak peduli apakah mereka manusia atau binatang! Semua rasa hormat saya untuk induk anjing! “
Menurut media Tiongkok, semua anak anjing , selain induknya, diadopsi oleh penduduk setempat setelah kejadian tersebut.(yn)
Ntdtv, oleh He Yating- Seorang wanita asal Tiongkok yang telah berhasil meninggalkan kampung halamannya dan tinggal di suatu tempat di Eropa Tenggara, berkata kepada reporter media asing : “Menurut saya kebebasan adalah hal yang paling penting. Tidaklah mudah bagi penduduk biasa untuk bertahan hidup dan bekerja dengan tenang di daratan Tiongkok meskipun mentaati hukum. Oleh karena itu saya membawa putra saya keluar (daratan Tiongkok)”.
Sekarang penduduk di Tiongkok baik yang kaya maupun tidak, telah semakin sadar bahwa cepat atau lambat mereka akan “dipanen” oleh pemerintah komunis Tiongkok. Timbul dari naluri untuk mempertahankan diri dan terhindar dari petaka, banyak warga memilih jalan eksodus.
Kebijakan lockdown karena virus komunis Tiongkok (COVID-19) yang membawa bencana telah menyebabkan sejumlah besar perusahaan kecil dan menengah di Tiongkok daratan, menyusutkan kapasitas produksinya dan menghentikan transaksi perdagangan luar negeri.
Bahkan banyak perusahaan tutup karena hilangnya hampir semua pesanan luar negeri. Bencana banjir yang kemudian datang melanda sebagian besar wilayah Tiongkok semakin memperparah situasi. Sementara pengangguran melonjak di seluruh negeri, harga makanan dan kebutuhan sehari-hari juga ikut meningkat, dan pemerintah terus memperkuat pengawasan terhadap masyarakat.
Baik penduduk kelas atas atau bawah, mereka semakin panik dan sadar bahwa bahaya telah berada di sekeliling. Karena itu, jalan eksodus menjadi satu-satunya pilihan, dan Semenanjung Balkan di Eropa Tenggara rupanya menjadi pilihan untuk tempat tinggal baru bagi penduduk asal daratan Tiongkok ini.
Mrs. Sun, seorang wanita penduduk Guangdong meninggalkan Guangzhou dengan membawa serta putranya yang masih di bawah dewasa sebulan lalu dan telah tiba di sebuah negara kecil di Eropa Tenggara. Pada 27 Agustus, ia menerima wawancara dari Radio Free Asia selain menceritakan kisah pelariannya dari daratan Tiongkok juga menceritakan pikirannya sebagai warga negara Tiongkok biasa.
Wanita itu berkata ; “Saya bersama putra saya menumpang pesawat yang terbang pada 30 Juni pagi pukul 5 lebih. Saya takut sampai komunis Tiongkok menerapkan lockdown negara. Saat ini perekonomian di dalam negeri tidak baik. Banyak anak muda menganggur, sepertinya “kapal sudah bocor”, sulit membayangkan apa yang akan terjadi di depan”.
Sun secara tegas mengatakan : ” Saya tidak mau kembali, jadi saya akan membuat rencana saya di sini. Lingkungan hidup di daratan Tiongkok sudah tidak membuat optimis. Toh kita berdua menggelandang ke mana saja akan sama”.
Mrs. Sun yang berusia mendekati 50 tahun mengenang bahwa 2 atau 3 bulan sebelumnya dirinya telah melakukan persiapan yang mulanya saya pikir kita dapat berangkat melalui Hongkong, tetapi ada kabar bahwa koridor komersial di Bandara Hongkong sudah ditutup. Kemudian dia ingin transit melalui Kamboja. Ketika ia pergi membeli tiket, ia diberitahu bahwa ia tidak dapat pergi ke Kamboja dan transit lewat Makau pun tidak bisa. Banyak koridor untuk pergi ke luar negeri telah diblokir oleh pemerintah dan sehingga sulit untuk ke luar negeri. Akhirnya, Mrs. Sun meninggalkan Tiongkok melalui Bandara Baiyun Guangzhou, tetapi diinterogasi oleh bea cukai untuk waktu yang lama sebelum dapat meninggalkan Tiongkok.
Adapun rute spesifik untuk pelariannya dan negara yang ia tinggal saat ini, Sun tidak bersedia dipublikasikan. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin rute tersebut diputus oleh pihak Tiongkok. Mrs. Sun mengatakan bahwa karena lingkungan kehidupan rumah tangga yang keras, banyak warga ingin meninggalkan Tiongkok. Sebelum ia keluar, sudah belasan orang warga yang tiba di negara kecil ini, dan masih banyak lagi warga yang akan keluar di masa mendatang. Waktu berangkat, seorang pemuda Sichuan yang 2 atau 3 tahun baru lulus dari universitas juga datang kemari bersamanya. Tujuan akhir mereka adalah negara-negara Barat.
Menurut Mrs. Sun, biaya hidup di negara kecil tempatnya tinggal saat ini relatif rendah, Mereka berdua (ibu dan anak) hanya menghabiskan EUR. 200 sebulan untuk menyewa kamar di lantai dua. Makanannya sangat murah. Ia mengatakan : “Kita berdua, ibu dan anak, cukup untuk mengeluarkan sekitar RMB. 30 untuk makan relatif enak sehari. Harga daging sapi di daratan Tiongkok setara RMB. 60 per 500 gram, sedangkan harga daging olahan yang saya beli disini hanya seharga setara RMB. 13 per 500 gram”.
Dia juga menyebutkan bahwa seorang teman bisnis yang dikenal memiliki beberapa aset di daratan Tiongkok dan Hongkong yang dibekukan oleh pemerintah komunis Tiongkok. Demi masa depan yang lebih baik, ia akhirnya memilih untuk kabur bersama keluarganya, meninggalkan daratan Tiongkok beserta aset-asetnya.
Mrs. Sun mengatakan bahwa penduduk Tiongkok baik yang kaya atau tidak, mereka lebih menyadari bahwa cepat atau lambat mereka akan “dipanen” oleh pemerintah komunis Tiongkok. Timbul dari naluri untuk mempertahankan diri dan terhindar dari petaka, banyak warga memilih jalan eksodus. Bagi yang berduit, mereka ke negara yang tergabung dalam Aliansi Lima Mata. Yang kelas ekonomi menengah pergi ke negara-negara anggota Schengen, tetapi orang-orang kelas bawah seperti dia datang ke negara-negara kecil dengan biaya hidup yang relatif rendah.
Mrs. Sun berkata : “Paling tidak ini adalah negara Eropa. Sebuah lingkungan yang memberikan harapan, yang jauh lebih baik daripada daratan Tiongkok. Saya pikir kebebasan adalah hal yang paling penting. Tidaklah mudah bagi penduduk biasa untuk bertahan hidup dan bekerja dengan tenang di daratan Tiongkok meskipun mentaati hukum. Oleh karena itu saya membawa putra saya keluar (daratan Tiongkok)”.
Sebagaimana diketahui bahwa area Schengen adalah wilayah yang terdiri dari 26 negara Eropa yang menandatangani Perjanjian di Kota Schengen, Luksemburg pada tahun 1985. Wisatawan harus melalui kontrol perbatasan agar bisa keluar masuk daerah ini, dan hampir tidak ada kontrol perbatasan antara berbagai negara kecil di daerah tersebut.
Menurut Al Jazeera, Siprus, negara anggota Uni Eropa meluncurkan rencana investasi pada tahun 2013, yang memungkinkan orang asing untuk berinvestasi setidaknya EUR. 2,15 juta melalui pembelian real estate untuk memperoleh ‘Paspor Emas’.
Menurut dokumen yang diungkapkan dalam laporan tersebut, Siprus telah mengesahkan 1.400 ‘Paspor Emas’ antara tahun 2017 dan 2019, dimana lebih dari 500 ‘Paspor Emas’ diperoleh warga asal daratan Tiongkok, termasuk Yang Huiyan, orang terkaya di Asia, pemilik ‘Country Garden’, dan beberapa anggota NPC atau CPPCC kota, provinsi.
Bagi penduduk Tiongkok biasa, untuk menghindari “dipanen” oleh pemerintah komunis Tiongkok, Semenanjung Balkan di Eropa Tenggara adalah tempat singgah sementara yang cocok.
Perlu dicatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok terus memperketat kontrol terhadap keluarnya warga daratan Tiongkok. Tidak hanya pejabat pemerintah dan pegawai lembaga publik, pegawai bank dan manajer perusahaan milik negara diwajibkan untuk menyerahkan paspor mereka kepada unit tempat mereka kerja. Sekarang bahkan guru di sekolah umum dan para pensiunan, juga termasuk dalam lingkup kendali pergi ke luar negeri.
Pada 9 Agustus tahun ini, media Tiongkok ‘Beijing News’ melaporkan bahwa kader desa di Distrik Pinggu, Beijing menyerahkan paspor pribadinya, yang menunjukkan bahwa pemerintah komunis Tiongkok sedang memperluas cakupan pengumpulan paspor untuk mengendalikan warga Tiongkok pergi ke luar negeri.
Perekonomian Tiongkok saat ini sedang menurun, dan pengangguran meningkat. Belum lama ini, tingkat pengangguran di perkotaan hasil survei resmi komunis Tiongkok menunjukkan 6% lebih. Dunia luar percaya bahwa situasi pengangguran yang sebenarnya bisa melampaui angka tersebut.
Selain itu, kegelapan dan ketidakadilan dalam sistem peradilan terjadi di mana-mana. Beberapa hak dasar kehidupan warga negara tidak terjamin, dan kredibilitas pemerintah terus menurun. Oleh karena itu, meskipun pihak berwenang terus memperkuat kontrol keluar negeri, mereka tetap tidak dapat mencegah gelombang eksodus penduduk.
Keterangan Gambar: Kota kecil Mostar di Bosnia dan Herzegovina di negara-negara barat Semenanjung Balkan di Eropa selatan. (Gambar oleh Marcel S. dari Pixabay)
Anjing dan kucing meskipun dikenal sebagai 2 spesies yang tidak pernah rukun, mereka bisa memiliki hubungan yang luar biasa. Seperti cerita yang terjadi di Korea Selatan dan terjadi di sebuah apartemen di mana seekor anak anjing ditinggalkan oleh pemiliknya.
Meski ditinggalkan oleh majikannya, anjing kecil ini tidak pernah meninggalkan rumah lamanya dengan harapan mereka akan kembali.
Keluarga anjing itu tidak meninggalkannya karena kelalaian, namun, pasangan lansia dari pemilik anjing itu suatu hari harus pindah ke panti jompo.
Meskipun mereka ingin membawa anjing yang telah menjadi peliharaan setia mereka selama bertahun-tahun, mereka tidak bisa, karena tempat penampungan untuk para lansia tidak mengizinkan hewan peliharaan, sehingga mereka tidak punya pilihan selain meninggalkannya.
Segera anjing kecil itu terlihat di jalan, benar-benar sendirian, tetapi cinta dan kesetiaannya kepada pasangan lansia itu begitu besar sehingga dia tidak pernah meninggalkan gedung.
Sebaliknya, dia selalu terlihat di sana, di fasad menara apartemen yang sama tempat dia tinggal selama beberapa waktu dengan mantan pemiliknya.
Segera para tetangga memperhatikan keberadaan anak anjing itu. Hewan itu bersikeras untuk berbaring sendirian di sudut pintu, di mana dia tidak mengganggu siapa pun. Orang-orang di gedung itu bersikap toleran terhadapnya dan bahkan memberinya selimut agar dia tidak menderita kedinginan.
Suatu hari yang cerah, anjing kecil itu menemukan teman baik untuk menghabiskan hari-harinya dalam kesendirian. Itu adalah seekor kucing orange, kucing tanpa rumah seperti dia, yang selalu berada di sisinya, menghibur dan menemaninya. Anjing dan kucing menjadi tidak terpisahkan.
Para penghuni benar-benar kagum dengan persahabatan ini dan berkontribusi sebanyak yang mereka bisa untuk merawat pasangan yang tidak biasa itu, menyediakan makanan untuk mereka.
Namun, musim dingin sudah dekat dan mereka tahu bahwa anjing dan kucing tidak akan tahan terhadap suhu dingin, sangat penting untuk mencarikan mereka tempat tinggal yang baik.
Begitulah cara mereka meminta bantuan sekelompok penyelamat yang berangkat untuk menangkap dua pasangan yang imut itu yang sulit ditangkap untuk memberi mereka kesempatan pada kehidupan baru.
Setelah strategi melelahkan yang memakan waktu berjam-jam, para relawan berhasil menangkap pasangan tersebut dengan bantuan jaring.
Keduanya dibawa secepat mungkin ke dokter hewan dan spesialis meyakinkan mereka bahwa mereka berdua dalam keadaan sehat.
Apa yang sekarang diharapkan adalah anjing dan kucing, yang saat ini tidak memiliki nama, menemukan keluarga yang penuh kasih yang ingin mengadopsi mereka bersama, karena memisahkan mereka tidak mungkin.(yn)