Home Blog Page 1652

Remaja dengan Sindrom Down Ini Mejadi Model untuk Gucci dan Vogue Italia

0

Banyak perancang busana melakukan upaya bersama untuk menampilkan model yang lebih unik dalam mempromosikan produk mereka.

Ellie Goldstein berusia 18 tahun dari Essex, Inggris yang memiliki bakat untuk menerangi panggung. Dia mencintai teater dan saat ini terdaftar dalam kursus seni pertunjukan di perguruan tinggi, tetapi hasrat sejatinya adalah modeling.

Ellie terlahir dengan sindrom Down, jadi keberhasilannya baru-baru ini di industri itu adalah terobosan baru bagi para penyandang cacat!

(Foto: Instagram)

Ellie menandatangani kontrak dengan Zebedee Management, agensi bakat yang mewakili model penyandang cacat, setelah seorang teman menyarankannya pada tahun 2017. Sejak itu dia melakukan pemotretan reguler dengan beberapa desainer top, termasuk iklan Nike yang ditayangkan selama Piala Dunia Wanita tahun lalu.

Dia baru-baru ini berpose untuk fotografer David PD Hyde untuk promosi iklan Mascara L’Obscur Gucci, yang kemudian ditampilkan melalui kemitraan dengan “Vogue” Italia.

https://www.instagram.com/p/CBlzf0vCuAR/?utm_source=ig_embed

“Saya sangat menikmati pemodelan dan suka mengenakan gaun Gucci. Saya sangat bangga dengan pemotretan dan ingin menjadi terkenal. Saya menantikan pemodelan untuk merek lain, “katanya.

Publik memberikan reaksi positif untuk melihat Ellie dalam iklan Gucci. Ibunya Yvonne Goldstein mengatakan keluarga mereka sangat bangga pada Ellie dan langkah yang dia buat untuk orang-orang dengan sindrom Down di seluruh dunia.

“Kami semua sangat bangga dengan Ellie dan semua komentar indah yang dia miliki di Instagram Gucci,” kata ibu yang bangga itu. “Dia selalu senang berada di pusat perhatian dan di depan kamera, dia sangat percaya diri dan pandai mengambil arah.”

(Foto: Instagram)

Juru bicara Zebedee Laura Johnson mengatakan keberhasilan Ellie dalam kampanye mode besar dan respons audiens online Gucci menunjukkan bahwa stigma lama bahwa “publik tidak ingin melihat” model yang tidak sempurna tidak lagi berlaku.

“Memasukkan semua orang di industri ini sangat penting, bukan hanya karena itu hal yang benar untuk dilakukan secara etis, tetapi juga masuk akal secara bisnis,” katanya, sambil menambahkan, “Ellie adalah orang yang luar biasa. Dia menerangi ruangan ketika dia masuk dan sangat profesional. Kami sangat berharap bahwa semua merek memperhatikan dan memasukkan model yang cacat sekarang menjadi norma. ”

(Foto: Instagram)

Selamat, Ellie! Sangat luar biasa melihat lebih banyak orang “biasa” berkobar di industri yang dulunya sangat eksklusif. Ellie sangat cantik, kita tidak bisa menunggu untuk melihat di mana bakatnya menuntunnya. (yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

AS, Jepang, India, dan Australia Ciptakan ‘Busur Demokrasi’ Indo-Pasifik untuk Melawan Ekspansi Komunis Tiongkok

0

oleh Zhang Ting

Amerika Serikat menggelar latihan militer dengan sekutu-sekutunya yang demokratis dan mitra Australia dan Jepang di Pasifik dan Samudra Hindia. Hal sama juga dilakukan atas latihan militer dengan India pada minggu yang sama sebagaimana dikutip dari Asia Times dalam laporannya 27 Juli 2020.

Keempat negara ini membentuk kerja sama pertahanan aliansi “kuartet”, yaitu membangun  ‘arc of democracy’ atau ‘busur demokrasi’ Asia di sekitar Komunis Tiongkok otokratis. Latihan militer pekan lalu digelar setelah Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan kebijakan utama tentang masalah Laut Cina Selatan. 

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dalam pernyataannya: “Kami membuat pernyataan yang jelas: klaim Beijing tentang sumber daya maritim di sebagian besar Laut Cina Selatan benar-benar ilegal, dan begitu juga tindakan intimidasi untuk mengendalikan sumber daya ini.”

Sekarang, Amerika Serikat secara aktif berupaya agar India menjadi pilar yang lebih solid dari aliansi “kuartet”. India diundang untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam KTT G7 yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat. Negara-negara G7 adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

Presiden Trump mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk memperluas KTT G7 menjadi KTT 11 negara, termasuk Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India. langkah ini bertujuan untuk menghadapi Komunis Tiongkok.

Konflik terburuk dalam beberapa dekade antara India dan Beijing di wilayah perbatasan Himalaya mempercepat pemanasan hubungan strategis AS-India. Faktor lain yang mempercepat peningkatan tensi adalah bahwa mereka juga meningkatkan operasi angkatan laut bersama dengan Jepang dan Australia di wilayah Pasifik dan Samudra Hindia. Situasi saat ini memberi keempat negara peluang baru untuk membentuk aliansi. 

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pernah mengusulkan visi strategis Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan India untuk menciptakan “berlian keamanan demokratis” di kawasan Indo-Pasifik. Abe adalah salah satu perancang penting aliansi baru ini. 

Sejak pertengahan tahun 2000-an, Abe telah secara aktif mempromosikan penguatan kerja sama strategis antara India dan Amerika Serikat, Jepang dan Australia.

Konsep aliansi kuartet dapat ditelusuri kembali ke tahun 2007, tetapi karena berbagai faktor, belum terbentuk selama bertahun-tahun: India dan Australia terutama ingin mempertahankan hubungan perdagangan dengan Beijing, Amerika Serikat sibuk dengan kontra-terorisme, dan pemerintahan Obama terutama untuk menerapkan Kebijakan kontak dengan Tiongkok.

Akan tetapi, kebangkitan para pemimpin yang lebih konservatif di India, Australia, dan Amerika Serikat, ditambah dengan ketegangan geopolitik yang meningkat dengan Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, memberi vitalitas pada strategi baru dan berpotensi kunci dari aliansi “kuartet”.

Tidak seperti pemerintahan Obama, pemerintahan Trump sepenuhnya mendukung pembentukan aliansi “kuartet” sebagai benteng melawan Komunis Tiongkok. 

Dalam pidato baru-baru ini, Amerika Serikat juga mengklarifikasi gagasan tentang Perang Dingin baru yang memisahkan antara demokrasi dan otoriterisme. Aliansi Kuartet milik kubu demokrasi, sedangkan Komunis Tiongkok milik kubu otoriter.

Pada 24 Juli, Menlu AS Pompeo menyampaikan pidato di US-India Business Council’s India Ideas Summit. Ia mengatakan tentang kebangkitan Aliansi Kuartet. Pompeo juga menyatakan bahwa AS diperkirakan akan memasuki era baru yang ambisius dalam hubungan dengan India.

Pompeo juga mengatakan setelah konflik Tiongkok-India: “Penting bagi negara-negara demokratis seperti kita untuk bekerja sama, terutama karena kita telah melihat ruang lingkup sebenarnya dari tantangan yang ditimbulkan oleh Komunis Tiongkok dengan lebih jelas daripada sebelumnya.” Pada kesempatan itu, Pompeo memuji larangan India menggunakan 59 aplikasi buatan Tiongkok.

“Asia Times” melaporkan bahwa Beijing percaya bahwa aliansi “kuartet ini didirikan untuk melingkari dan menahan ambisi global dan maritimnya yang meningkat. Angkatan Laut AS adalah titik tumpu dari kerja sama untuk aliansi yang baru muncul ini.

Australia kembali ke latihan angkatan laut Tahunan Malabar 

Kapal induk USS “Nimitz” dikirim ke Laut Cina Selatan sebanyak dua kali pada bulan ini untuk melakukan latihan dengan kapal induk “Reagan” di Samudra Hindia dengan Angkatan Laut India. Minggu lalu, kelompok “Reagan” USS juga bergabung dengan angkatan laut Jepang dan Australia. Latihan gabungan digelar di Laut Filipina di Pasifik Barat.

Latihan militer koalisi “kuartet” juga akan berlangsung tahun ini. Australia akan kembali ke latihan angkatan laut tahunan Malabar yang diadakan oleh India dengan Amerika Serikat dan Jepang, untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Ini adalah sinyal terbaru dari pendalaman kerja sama militer melawan Komunis Tiongkok.

Beijing sudah membujuk Australia untuk tidak berpartisipasi dalam latihan militer ini selama bertahun-tahun. Akan tetapi, sikap Australia terhadap Komunis Tiongkok menjadi semakin sulit, dan hubungan dengan Beijing menjadi semakin tegang. 

Australia mengumumkan pembangunan pertahanan nasional berskala besar. Langkah itu sebagai tanggapan terhadap ancaman yang meningkat dari Komunis Tiongkok di Pasifik Barat dan Selatan.

Akhir pekan lalu, Australia mengikuti Amerika Serikat dan menyatakan bahwa klaim Komunis Tiongkok di Laut China Selatan adalah “ilegal.” Negara Kangguru itu mengajukan pernyataan kepada PBB untuk tidak mengakui kedaulatan Komunis Tiongkok atas Laut Cina Selatan. (Hui/asr)

Editor yang bertanggung jawab: Li Yuan #

Video Rekomendasi

Ratusan Ribu Anggota Partai Komunis Tiongkok dan Keluarga di AS Berada di Ujung Tanduk, Bingung dengan Ikut atau Lawan Arus ?

0

Tindakan pemerintah Amerika Serikat yang baru-baru ini menutup Kantor Konjen Tiongkok di Houston beserta pidato Menlu AS Mike Pompeo di Halaman Gedung Perpustakaan dan Museum mantan Presiden Richard Nixon yang bernada mirip ‘Deklarasi tentang Pemberantasan Partai Komunis,’ mengejutkan para anggota Partai Komunis Tiongkok

Industriawan anti-komunis asal Hongkong Elmer Yuen mengatakan bahwa anggota Partai Komunis Tiongkok beserta keluarga mereka yang berada di AS dengan jumlah mencapai puluhan ribu orang, sekarang mulai panik. Diperkirakan gelombang pembangkangan atau penyeberangan ke pihak oposisi bakal terjadi dalam waktu dekat.

oleh Jing Hui

Pada pertengahan Juli 2020, media AS menyampaikan berita tentang pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk melarang anggota Partai Komunis Tiongkok serta keluarga mereka memasuki wilayah AS. 

Sumber berita pun menyebutkan bahwa tim Presiden Trump sudah mulai mempersiapkan undang-undang yang relevan. 

Adapun anggota Partai Komunis Tiongkok beserta anggota keluarganya yang kini sudah tinggal di AS, visanya akan dibatalkan sehingga mereka menghadapi deportasi.

Pada 23 Juli 2020, Menlu AS Mike Pompeo menyampaikan pidato kebijakan Tiongkok baru di Perpustakaan dan Museum mantan Presiden Richard Nixon di California dengan tema ‘Komunis Tiongkok dan Masa Depan Dunia Bebas’. 

Beberapa komentator politik menyebutnya ‘Deklarasi tentang Pemberantasan Partai Komunis’.

Pompeo mengatakan dalam pidatonya bahwa rezim komunis Tiongkok merupakan ancaman serius bagi ekonomi dan masa depan demokrasi di dunia. 

Model kontak pemerintah AS sebelumnya dengan komunis Tiongkok dan kebijakannya terhadap mereka telah gagal mencapai hasil yang diharapkan.  Pompeo berkata : “Hari ini, dunia bebas harus mengatasi tirani baru ini (rezim komunis Tiongkok).”

Industriawan Hong Kong Elmer Yuen melalui media menilai, bahwa Pompeo bersedia bersama-sama dengan rakyat Tiongkok untuk melenyapkan Partai Komunis Tiongkok. 

Pemerintah AS pertama-tama merilis berita tersebut melalui media, menyangkal masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka ke wilayah AS, kemudian Amerika Serikat menutup Konsulat Jenderal Tiongkok di Houston. 

Beberapa langkah tersebut sudah cukup membuat para anggota partai komunis sangat ketakutan.

Elmer Yuen kemudian mengatakan bahwa patriotisme pejabat Partai Komunis Tiongkok hanya ada di mulut saja. Akan tetapi, kaki mereka itulah yang menunjukkan kejujuran hatinya. Kaki mereka ingin tetap ada di AS, mereka semua ingin tinggal di Amerika Serikat. Bahkan anggota keluarga mereka pun diboyong ke AS untuk tinggal bersama. 

Oleh karena itu, semangat militer mulai goyah. Elmer juga mengungkapkan bahwa ada staf konsulat Tiongkok di Houston yang memilih untuk membelot ke AS dan membawa sejumlah informasi rahasia untuk diserahkan kepada AS. 

Pada saat yang sama, beberapa anggota Partai Komunis Tiongkok telah dihilangkan. Elmer mengatakan : “Entah mereka meninggal secara tidak sengaja atau ditabrak mobil, banyak kasus serupa. Begitu Partai Komunis terdesak maka ia tidak segan-segan melakukan pembunuhan.”

Dilaporkan bahwa saat ini ada ratusan ribu anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka yang tinggal di Amerika Serikat. 

Elmer Yuen mengatakan bahwa di antara anggota Partai Komunis Tiongkok itu, beberapa memiliki tugas, ada yang cendekiawan, dan ada yang siswa laten. 

Saat ini, orang-orang ini mulai panik yang mungkin mendorong mereka untuk membelot. Bahkan mungkin membawa pengaruh terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok yang berada di luar negeri. 

Negara lain juga akan bertindak mengikuti Amerika Serikat, yang secara langsung atau tidak memicu terjadinya gelombang meruntuhkan Partai Komunis Tiongkok. (Sin/asr)

Keterangan Foto : Elmer Yuen. (Epoch Times)

Video Rekomendasi :

Gadis Berusia 14 Tahun Ini Memiliki Enam Ular Piton Besar Sebagai Hewan Peliharaan

0

Gadis Kebumen yang berusia 14 tahun telah mendapatkan banyak perhatian di media sosial berkat hewan peliharaannya yang tidak biasa – enam ular piton raksasa.

Sebagian besar orang akan berlari saat melihat ular piton yang besar, terutama yang bisa menelan manusia dewasa dengan mudah, tetapi Chalwa Ismah Kamal bukan seperti kebanyakan orang.

https://www.instagram.com/p/CCuoEzZJBvY/?utm_source=ig_embed

Gadis remaja berusia 14 tahun, dari Kebumen, Jawa Tengah ini, di rumahnya terdapat 6 ular piton besar peliharaannya dan tampaknya tidak mempedulikan keselamatannya ketika dia ada di sekitar mereka.

Foto dan video Chalwa yang sedang bermain, mandi, dan berpelukan dengan reptil raksasa telah menyebar di TikTok dan Instagram, dan membuat semua yang menonton dengan mulut terbuka lebar.

https://www.instagram.com/p/CC-JKM1py7r/?utm_source=ig_embed

Tidak banyak yang diketahui tentang Chalwa dan bagaimana dia hidup dengan enam ular piton itu, tetapi kepada media dia mengatakan bahwa dia telah merawat ular peliharaannya itu sejak berusia 4 tahun dan tidak merasa takut sama sekali ketika berada di sekitar mereka.

https://www.instagram.com/p/CB9vfJEp_UV/?utm_source=ig_embed

Meskipun orang-orang mengkhawatirkan atas keselamatan Chalwa dalam ribuan komentar yang didapatnya di videonya.

https://www.instagram.com/p/CCLZ4lGpZRe/?utm_source=ig_embed

Gadis itu melakukan yang terbaik untuk menjelaskan bahwa hewan peliharaannya tidak beracun, bahwa mereka jinak dan bahwa ular pada umumnya adalah korban stereotip negatif.

https://www.instagram.com/p/CCSTZNEJLfb/?utm_source=ig_embed

Bukan hanya Chalwa yang merasa benar-benar nyaman dikelilingi oleh ular sanca besar, adik laki-lakinya juga muncul di beberapa video viral, dan ia terlihat ceria.

https://www.instagram.com/p/CCYWuZ9JZO5/?utm_source=ig_embed

Chalwa Ismah Kamal baru mulai mengunggah video ular ke Instagram belum lama ini, tetapi mendapat tanggapan yang luar biasa dari para netisen.

Untuk melihat Chalwa dan hewan peliharaannya yang luar biasa, ikuti saluran Instagram dan TikToknya.(yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

India Kembali Larang 47 Aplikasi Buatan Tiongkok

0

Theepochtimes.com- Pemerintah India kembali menambah daftar larangan terhadap 47 aplikasi buatan Tiongkok. Menurut laporan beberapa media lokal, tindakan itu menyusul setelah 59 aplikasi buatan Tiongkok lainnya dilarang pada bulan lalu.

Mengutip sumber tak dikenal, Press Trust of India mengatakan larangan untuk semua pengguna India menggunakan aplikasi buatan Tiongkok itu mulai berlaku pada 24 Juli. India Today, mengutip sumber-sumbernya yang tidak teridentifikasi, juga melaporkan larangan yang diperluas dan menambahkan bahwa daftar itu akan segera dirilis.

Beberapa outlet media lokal mengidentifikasi beberapa aplikasi yang baru saja dilarang, seperti TikTok Lite, versi Lite dari aplikasi berbagi video populer TikTok, serta Helo Lite, SHAREit Lite, Bigo Live Lite, dan Cam Scanner Advance. Aplikasi lainnya adalah TikTok, Helo, SHAREit, Bigo, dan Came Scanner termasuk di antara 59 aplikasi Tiongkok yang awalnya dilarang. 

Menurut siaran pers dari Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India, aplikasi-aplikasi tersebut “terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan, integritas, pertahanan, keamanan negara, dan ketertiban masyarakat India.”

Larangan pada Juni lalu termasuk aplikasi perpesanan populer Tiongkok WeChat dan platform media sosial Weibo, dikeluarkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Komunis Tiongkok dan India. Pemblokiran dilakukan setelah terjadinya bentrokan mematikan di daerah perbatasan yang disengketakan pada 15 Juni 2020. Insiden itu menewaskan 20 tentara India.

Pada 25 Juli 2020, tindakan di beberapa lokasi di wilayah Ladakh timur, tempat bentrokan itu terjadi dilaporkan selesai sebagaimana dilaporkan India Today.

Pemerintah India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 4 Juli 2020, salah satu alasan pelarangan terhadap 59 aplikasi buatan Tiongkok itu dikarenakan “beberapa aplikasi mencuri dan secara diam-diam mengirimkan data pengguna ke server yang berbasis di luar India.”

Tanpa menyebut Tiongkok, diperingatkan bahwa perusahaan itu dapat menyerahkan data pengguna kepada pemerintah asing dan merusak kepentingan nasional India.

Pada 10 Juli 2020, pemerintah India menerbitkan di situs webnya nama-nama aplikasi alternatif India ke 59 aplikasi yang dilarang. Otoritas India mengatakan, larangan itu merupakan kesempatan bagi India untuk bergantung kepada kemampuan teknologinya sendiri.

Sementara itu, anggota parlemen, pejabat, dan pakar di Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinan tentang pengumpulan data pengguna aplikasi Tiongkok, terutama oleh TikTok. Aplikasi itu diluncurkan oleh perusahaan teknologi ByteDance yang berbasis di Beijing pada 2016.

Proposal AS untuk melarang TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah dengan suara bulat disetujui oleh Komite Senat Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan AS pada 22 Juli 2020. Langkah itu membuka jalan untuk pemungutan suara oleh Senat AS. 

Dua hari sebelumnya, anggota DPR AS memberikan suara 336-71 untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang yang sama. Jika disetujui oleh Senat, setiap perbedaan antara kedua versi akan dinegosiasikan.

Sedangkan pemerintah India menyiapkan daftar lebih dari 250 aplikasi Tiongkok yang akan diperiksa untuk pelanggaran data pengguna dan keamanan nasional, seperti dikutip oleh India Today dan The Economic Times pada 27 Juli 2020.

The Economic Times melaporkan bahwa mereka telah meninjau daftar tersebut, yang meliputi AliExpress, yang dikembangkan oleh teknologi Alibaba, dan Tencent’s PubG. (asr)

Ikuti Frank di Twitter: @HwaiDer

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=GSaL0RdReYY

Denim Pembunuh Virus Corona Segera Diluncurkan

0

Tekstil bukan faktor utama penyebaran COVID-19, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa virus dapat bertahan hidup pada pakaian untuk bebera waktu. Itulah sebabnya beberapa perusahaan berencana untuk meluncurkan kain denim pembunuh virus.

Bulan lalu, perusahaan Swiss HeiQ mengumumkan bahwa perawatan kain Viroblock NPJ03 telah diuji terhadap jenis virus SARS-CoV-2, terbukti 99,99% efektif dalam membunuhnya.

Virpblock sebelumnya telah diuji terhadap virus corona 229E, jenis virus lain dalam keluarga virus corona, tetapi tes terbaru ini menunjukkan bahwa kombinasi garam perak dengan teknologi vesikel juga efektif terhadap virus penyebab Covid-19.

Sejak itu HeiQ telah mengumumkan kolaborasi dengan beberapa merek denim untuk membuat pakaian tahan SARS-CoV-2.

(Foto: Pixabay)

HeiQ mengklaim bahwa Viroblock NPJ03 “menonaktifkan bakteri dan virus pada permukaan tekstil dalam beberapa menit dan menjadikan bakteri dan virus tidak berbahaya. Tekstil yang dilengkapi cara ini mengurangi tingkat infeksi hingga 99,99%, yang menghentikan penularan dan penyebaran bakteri dan virus melalui tekstil”.

Kedengarannya mengesankan, tetapi menurut siaran pers HeiQ, penonaktifan virus tidak terjadi secara instan.

Dalam tes yang dilakukan oleh para peneliti di Doherty Institute, konsentrasi virus SARS-CoV-2 yang diketahui terkontak dengan kain yang dirawat dengan Viroblock NPJ03 selama 30 menit, setelah pengukuran menunjukkan penurunan virus SARS-CoV-2 lebih dari 99,9%.

Tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perawatan untuk menetralkan virus, tetapi tampaknya di bawah 30 menit.

“Konfirmasi aktivitas antivirus HeiQ Viroblock terhadap SARS-CoV-2 adalah tonggak penting. Data ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk membantu memberikan tekstil dengan tingkat perlindungan yang lebih besar terhadap virus dan berkontribusi pada upaya mitigasi pandemi global, ”kata CEO HeiQ, Carlo Centonze.

Teknologi Viroblock dapat digunakan pada semua jenis serat kain, termasuk masker pelindung, seprai, handuk, atau pakaian kerja.

Masuk akal bahwa itu digunakan di garis depan perjuangan melawan virus COVID-19, seperti pakaian para profesional medis, tetapi tampaknya merek-merek fashion kasual juga tertarik.

Merek denim DL1961 dan Warp + Weft telah mengumumkan kolaborasi dengan HeiQ untuk membuat jeans yang diberi perawatan Viroblock. Mereka dijadwalkan akan diluncurkan pada Oktober 2020.

Perlakuan khusus diterapkan pada denim dalam bentuk cair selama proses pencucian untuk memberikan sanitasi dan tahan kuman. Ini dilaporkan tetap aktif pada serat yang dirawat hingga 30 siklus pencucian.(yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

Hampir 3 Miliar Hewan Mati Atau Terlantar Selama Kebakaran Hutan di Australia

0

Hampir tiga miliar hewan terbunuh atau terlantar dalam kebakaran hutan Australia yang dahsyat, yang sekarang disebut sebagai ‘salah satu bencana margasatwa terburuk dalam sejarah modern’.

Dari paruh kedua 2019 hingga awal tahun ini, Australia terbakar. Di setiap negara bagian, ada lebih dari 15.000 kebakaran hutan, menjadikannya sebagai musim terburuk yang pernah tercatat. Lebih dari 27 juta hektar semak, hutan, dan lahan lainnya menjadi abu.

Dalam bulan-bulan pemulihan, World Wide Fund for Nature (WWF) telah menyusun sebuah laporan, berjudul ‘Australia’s 2019-2020 Bushfires: The Wildlife Toll ‘ – dan jumlahnya benar-benar mengerikan.

(Foto: PA)

Perkiraan sebelumnya menempatkan angka kematian satwa liar di lebih dari satu miliar, namun temuan baru-baru ini telah melihat angkanya meningkat hampir tiga kali lipat.

Sesuai laporan sementara WWF, 143 juta mamalia, 2,46 miliar reptil, 180 juta burung, dan 51 juta katak dipindahkan atau mati selama kebakaran hutan. Laporan sebelumnya oleh Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan juga memperkirakan bahwa sedikitnya 5.000 koala terbunuh.

Hasilnya masih belum final, namun tidak mungkin bahwa angka tiga miliar akan berubah.

(Foto: Cameron Frew)

CEO WWF-Australia Dermot O’Gorman mengatakan: “Temuan sementara itu mengejutkan. Sulit untuk memikirkan peristiwa lain di mana pun di dunia dalam memori hidup yang telah membunuh atau menggusur banyak hewan. Ini peringkat sebagai salah satu bencana margasatwa terburuk dalam sejarah modern. “

Lily Van Eeden dan Prof. Chris Dickman dari Universitas Sydney memimpin penelitian ini, bersama dengan para kolaborator dari Universitas New South Wales, Universitas Newcastle, Universitas Charles Sturt dan BirdLife Australia.

(Foto: Cameron Frew)

Dickman menjelaskan bahwa walaupun sulit untuk menghitung jumlah secara pasti hewan yang mati, prospek kelangsungan hidup mereka tidak terlalu positif dengan begitu banyak habitat dan makanan mereka hancur.

“Ketika Anda berpikir tentang hampir tiga miliar hewan asli berada di jalur kebakaran, itu benar-benar besar, itu angka yang sulit untuk dipahami,” katanya.

Perkiraan awal kuat dari WWF dihitung dari dampaknya terhadap New South Wales dan Victoria, dan bukan seluruh negara. Untuk laporan ini, para peneliti melihat 11,46 juta hektar lahan.

(Foto: PA)

Dengan kebakaran ekstrem yang meningkat di seluruh dunia karena perubahan iklim, O’Gorman sangat tertarik untuk mencatat bahwa temuan ini dapat digunakan untuk “memberikan negara-negara lain jendela ke masa depan dari kebakaran besar dan dampak dahsyatnya terhadap satwa liar”.

“Kami percaya penilaian di seluruh benua terhadap jumlah hewan yang mungkin terkena dampak belum pernah dilakukan di Australia sebelum atau di mana pun di dunia. Negara lain dapat membangun berdasarkan penelitian ini untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak kebakaran hutan di mana-mana,” O’Gorman menambahkan.

(Foto: PA)

Diharapkan angka-angka tersebut akan selesai tepat waktu untuk tinjauan yang akan datang dari Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati (EPBC) Australia.

O’Gorman mengatakan : “Memperkuat hukum ini tidak pernah lebih penting. WWF akan terus mengadvokasi kebijakan yang bermanfaat bagi manusia dan alam, memulihkan apa yang telah hilang, dan memastikan kami membangun kembali Australia yang lebih tangguh. “

Laporan ini akan selesai pada akhir Agustus.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Berapa Banyak Rakyat Tiongkok yang Benar-Benar Anti-Amerika Serikat ?

0

oleh Yan Dan

Saat ini, “perang” antara Amerika Serikat dengan komunis Tiongkok sedang berlangsung. Situs web daratan Tiongkok penuh dengan artikel maupun komentar-komentar yang membenci dan anti-Amerika Serikat. Hanya dengan melihat artikel atau komentar itu, terkesan seakan banyak orang warga daratan Tiongkok anti-Amerika ! Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Dua kasus khusus yang sangat representatif yang muncul dari kasus Geng Shuang dan Hua Chunying dapat membuat kita tahu apa yang terjadi.

Sejak Geng Shuang mengundurkan diri sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, berita mengenai ia membawa putrinya ke New York untuk masuk sekolah menengah, menyebar sampai ke daratan Tiongkok. 

Netizen Tiongkok akhirnya menemukan bahwa anti-AS yang keluar dari mulut Geng Shuang, hanyalah karena sebuah pekerjaan belaka.  Bukan suara hati nuraninya. 

Sedangkan Hua Chunying yang sampai saat ini masih berdiri di garis depan untuk berteriak anti-Amerika, tetapi hal yang sama Ironisnya ada padanya.  Dia juga menyekolahkan anaknya ke Amerika Serikat. 

Jika mereka merasa tidak yakin dan percaya dengan pendidikan Amerika Serikat, bahkan masyarakat AS secara keseluruhan, niscaya keduanya tidak akan membuat pilihan seperti itu

Kedua jubir komunis Tiongkok yang paling keras saat tampil di depan umum, memarahi Amerika Serikat. Tidak tahunya mengirim anak mereka untuk menerima pendidikan Amerika Serikat. Tentunya membuat orang terheran. 

Hal yang lebih “memalukan” (dalam pandangan komunis Tiongkok) banyak pejabat tingkat atas Partai Komunis Tiongkok yang selama puluhan tahun,  tak henti-hentinya mempromosikan ganyang Amerika Serikat. Malahan, mengirim anak cucu mereka untuk belajar dan hidup ala Barat di Amerika Serikat. 

Menurut statistik pemerintah AS, sebanyak 74,5% putra-putri pejabat tingkat menteri, termasuk mereka yang sudah pensiun, mengantongi green card AS atau sudah berstatus  permanen resident. Sedangkan generasi cucu yang telah menjadi warga negara AS mencapai 91% atau lebih.

Belum lama ini, setelah Amerika Serikat merilis berita tentang larangan masuk ke AS bagi anggota Partai Komunis Tiongkok beserta keluarga mereka, mesin pencari Google untuk ‘Tuidang’ atau mengundurkan diri sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok beserta organisasi afiliasinya secara sukarela, menunjukkan grafik yang meningkat secara tajam. 

Fakta ini menunjukkan bahwa yang paling takut ditolak oleh Amerika Serikat, adalah para birokrat di dalam organisasi Partai Komunis Tiongkok. 

Mereka sangat sadar bahwa anti-Amerika itu cuma sandiwara. Tujuannya hanya untuk membingungkan dan membohongi rakyat Tiongkok saja. Sejatinya, mereka sendiri tak pernah dapat benar-benar anti-Amerika Serikat. 

Tak heran, dalam dua hari terakhir, seorang sukarelawan yang bertugas di Pusat Tuidang yang berlokasi di Los Angeles mengatakan, bahwa sekarang hampir setiap hari ada orang yang menelepon atau datang sendiri ke lokasi Tuidang. Mereka-mereka itu bermaksud  menyampaikan keinginan untuk mundur dari keanggotaan partai dan organisasi afiliasinya.

Selain warga asal daratan Tiongkok yang kaya, kelas menengah yang melakukan “voting” untuk bermigrasi ke Amerika Serikat. Kini semakin banyak jumlah warga asal Tiongkok yang menggunakan kata-kata ‘non-anti-Amerika Serikat’. 

Baru-baru ini, survei pada tahun 2018 silam, tiba-tiba menjadi populer di Internet. Hanya karena survei ini mengajukan pertanyaan yang paling menunjukkan situasi aktual saat ini, yaitu berupa pertanyaan : “Berapa banyak uang simpanan Anda yang bersedia disumbangkan kepada pemerintah Tiongkok begitu meletus perang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok ? Ada netizen yang secara bercanda menjawab : Hanya terharu saja.

Komentar dari jawaban yang menempati posisi teratas adalah : Saya Menyumbang seribu kepada AS. Saya akan bertindak sebagai informan bagi AS. Kemudian Menyumbang adik perempuan kamu (tidak sopan). 

Sebenarnya ini hanya mewakili 3 suara dari survei jawaban responden itu. 

Pertama mewakili yang bersedia menyumbang dana untuk AS. “Saya sisihkan seribu dari penjualan barang-barang saya untuk AS” atau “Seluruh uang pribadi saya sumbangkan kepada AS”  kemudian “Zhongnanhai pun saya sumbangkan”. 

Kedua, jawaban responden yang mendukung AS, seperti “Rakyat sebenarnya sangat menantikan (penggulingan raja).” Lainnya menjawab :  “Kapan mereka mau datang menyerbu, saya bersedia menjadi petunjuk jalan.” Jawaban lainnya : “Mohon Trump secepatnya membasmi partai paling jahat di dunia ini.” 

Sedangkan yang ketiga, mereka yang tidak bersedia memberikan sumbangan dana kepada ibu pertiwi : “Ibu pertiwi kan begitu kaya, butuh sumbangan untuk apa ? Pejabat korup saja tidak sulit untuk mendapatkan uang ratusan juta yuan.” 

Jawaban survei lainnya menyebutkan :  “Mengapa kita harus berperang ? Untuk harga perumahan yang tinggi ? Untuk biaya perawatan kesehatan yang mahal ? Biaya pendidikan yang tinggi ? Atau sistem pensiun dual-track ?”, “Bayar angsuran KPR saja sulit, apa masih perlu menyumbang ?”.

Dengan melihat jawaban responden yang cukup jelas dalam membedakan antara kecintaan dengan kebencian, orang-orang bahkan curiga bahwa ini  bukan ulah agen survei dalam usahanya untuk menjelek-jelekkan komunis Tiongkok. 

Tak lain menunjukkan, “dendam” rakyat Tiongkok terhadap Partai Komunis Tiongkok yang sudah ditimbun sejak lama. Hal demikian membuat jajak pendapat seperti ini, apakah bukan cari penyakit? Namun, paling tidak ada empat tipe orang yang “pro-Partai Komunis Tiongkok” tidak berpendirian seperti itu.

Pada saat Tiongkok sedang menderita bencana alam dan petaka akibat ulah manusia, Partai Komunis Tiongkok malahan sibuk dengan melakukan propaganda anti-Amerika Serikat. Lebih parah lagi, bermaksud untuk terus mencuci otak rakyat tanpa peduli terhadap hidup matinya rakyat. 

Beberapa hari lalu, Kantor Administrasi Radio dan Televisi Nasional mengeluarkan instruksi yang mensyaratkan seluruh stasiun nasional menyiarkan film-film “merah” yang bertemakan anti-Amerika Serikat, seperti film berjudul ‘Heroic Sons and Daughters (tahun 1964)’, ‘Battle of Triangle Hill (tahun 1952)’ dan ‘Surprise Attack (tahun 1960)’ dan lainnya.

Segera setelah instruksi Partai Komunis Tiongkok dikeluarkan, langsung mendapat sambutan yang tidak bersahabat dari para netizen daratan Tiongkok. 

Ini adalah bagian komentar mereka yang berbunyi : “Apakah masih ada maknanya untuk tidak setiap hari menyiarkan film-film seperti itu ?

Ada lagi netizen yang menuliskan komentarnya :  “Di sana (kepada Amerika Serikat) mereka (PKT) berlutut minta belas kasihan, tetapi di sini mereka (PKT) terus membombardir.” Netizen lainnya berkomentar ;  “Sekarang tidak ada orang yang mau percaya pada propaganda sial mereka. Bahkan kalangan mereka sendiri saja tidak percaya.” Ada lagi yang menuliskan :   “Masih saja digunakan untuk membodohi rakyat, itu sudah tidak ampuh lagi !”

Partai Komunis Tiongkok selama bertahun-tahun membodohi rakyat. Sekarang polahnya sudah tidak ampuh lagi. Dikarenakan kinerja pejabat yang korup. 

Setelah pejabat-pejabat ini mengeruk uang rakyat, mereka dengan cepat mengalihkan kekayaan beserta kerabat mereka ke Amerika Serikat. 

Rakyat Tiongkok akhirnya menyadari bahwa Partai Komunis Tiongkok, tak lain adalah penipu besar. Dikarenakan apa yang dikatakan tak sesuai dengan apa yang diperbuat. 

Hal lain adalah karena Partai Komunis Tiongkok  melakukan banyak kejahatan dan menipu banyak orang. Hingga menyebabkan banyak penderitaan bagi banyak orang. Terutama ketika bencana alam dan petaka buatan manusia datang menyerang.  Perilaku Partai Komunis Tiongkok yang penuh kepalsuan, bertabiat jahat, dan cenderung menggunakan kekerasan bahkan semakin menonjol.

Justru, karena komunis Tiongkok mengetahui bahwa kebohongannya sendiri telah membuat kredibilitasnya menurun tajam, sehingga menghabiskan banyak uang untuk menyewa anteknya seperti para buzzer “pasukan 50 Sen”, “Little Pink” dan “Serigala Perang.” Tujuannya untuk menciptakan fenomena anti-Amerika Serikat. 

Dari permukaan, kita lihat bahwa momentum gertakan ini mungkin masih berfungsi. Namun demikian, citra diri Partai Komunis Tiongkok sendiri sebenarnya sudah pupus dalam hati rakyat Tiongkok. 

Jadi, upaya untuk terus menerus memompa semangat rakyat agar bangkit untuk anti-AS, jelas akan menjadi sia-sia belaka. 

Pada tahun 2018, ketika kasus vaksin palsu terjadi di daratan Tiongkok, banyak warga asal Tiongkok yang meninggalkan pesan di Weibo resmi Kedutaan Besar AS di Tiongkok. 

Mereka umumnya menyampaikan : “Sangat beruntung karena di dunia masih ada Amerika Serikat, Mohon Amerika Serikat dapat ikut campur tangan dalam insiden vaksin palsu di Tiongkok yang tidak berperikemanusiaan, Hanya Amerika Serikat yang dapat menyelamatkan kita, Selamatkan anak-anak di Tiongkok !”

Dari tertipu untuk anti-Amerika Serikat hingga mulai menyerukan bantuan dari Amerika Serikat, rakyat Tiongkok  mengalami perubahan yang sangat dramatis.  Semuanya tak lain, justru berkat perilaku Partai Komunis Tiongkok itu sendiri. 

Semakin banyak tindakan jahat yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok, maka semakin cepat menurunnya dukungan kepada mereka. Ini juga memenuhi pepatah lama yang berbunyi, orang yang banyak bertindak jahat menutupi sendiri jalan hidupnya. Partai Komunis Tiongkok terus melakukan kejahatan. 

Ini justru secara tak langsung dapat diartikan sebagai pembenaran atas langkah AS yang berusaha menyelamatkan rakyat Tiongkok. Tak lain,  untuk menghancurkan Partai Komunis Tiongkok. Begitu orang memahami mana yang benar dan mana yang salah, baik dan jahat, maka mereka akan membuat pilihan yang benar. (Sin/asr)

Keterangan Foto : Ketika konflik perdagangan AS – Tiongkok sedang memanas, sebuah survei internasional menunjukkan bahwa 80% dari para imigran dari golongan ekonomi kelas atas asal daratan Tiongkok masih lebih menyukai Amerika Serikat. Orang luar berkomentar bahwa tindakan anti-AS  oleh Partai Komunis Tiongkok hanya untuk membodohi rakyatnya. (AFP)

Video Rekomendasi :