Home Blog Page 171

Tentang Kutukan Firaun dan Insiden Kematian, Mungkin Inilah Penjelasannya…

EtIndonesia. “Siapa pun yang mengganggu peristirahatan Firaun, malaikat maut akan membentangkan sayapnya di atas kepala mereka.” Itulah kutukan yang terukir di makam Firaun Tutankhamun. 

Pada sore hari tanggal 26 November 1922, saat pintu makam Tutankhamun dibuka, kutukan Firaun ini tampaknya mulai bekerja. Dalam kurun waktu beberapa tahun setelahnya, lebih dari 20 orang yang terlibat dalam penggalian makam tersebut meninggal dunia akibat penyakit atau bahkan gangguan mental. Apakah insiden-insiden kematian misterius ini benar-benar terkait dengan kutukan Firaun?

Pada 26 November 1922, di sebuah lorong curam di kaki piramida di Lembah Para Raja, Mesir, berdiri seorang arkeolog bernama Howard Carter. Di sebelahnya adalah Lord Carnarvon, yang telah menghabiskan dana besar selama delapan tahun untuk mendukung penelitian ini. Di hadapan mereka terdapat pintu makam Firaun kuno yang telah tertutup selama lebih dari 3.000 tahun.

Dengan hati-hati, Carter membuka sebagian kecil dari pintu makam dan dengan tergagap berkata: “Ajaib—keajaiban yang luar biasa!”

Inilah momen penemuan paling penting dalam sejarah arkeologi: Makam Firaun muda Tutankhamun. Tutankhamun memerintah Mesir selama 9 tahun, tetapi pada tahun 1350 SM, dia meninggal secara misterius di usia 18 tahun. Tak pernah dia duga bahwa setelah dimakamkan selama 3.200 tahun, namanya akan menjadi berita yang mendunia.

Makam ini terletak di kaki tebing di Lembah Para Raja, terdiri dari empat ruang makam. Terdapat tanda-tanda bahwa tak lama setelah pemakaman, pencuri makam sempat masuk ke ruang depan. Perhiasan yang berserakan di lantai menunjukkan bahwa mereka ketakutan dan tidak melanjutkan aksi mereka. Pintu makam kemudian ditutup kembali, dan makam secara keseluruhan tetap utuh.

Ketika memasuki makam, para penemu melihat banyak harta karun yang berserakan di lantai dan merasa sangat gembira. Namun, ketika mereka membaca sebuah prasasti yang terukir di atas lempengan tanah liat, mereka merasakan kengerian: “Maut akan membentangkan sayapnya untuk mencekik siapa pun yang berani mengganggu peristirahatan Firaun!”

Saat mereka masih ragu-ragu tentang kebenaran kutukan itu, serangkaian insiden buruk mulai terjadi. Pertama, Lord Carnarvon digigit serangga saat berada di makam dan meninggal tidak lama setelahnya. Kemudian, sekretarisnya, Dick Bethell, serta beberapa orang lainnya yang terlibat juga meninggal satu per satu. Seolah-olah pedang pembalasan Firaun mengejar siapa pun yang mengganggu peristirahatan Tutankhamun. Dalam waktu enam tahun, 23 orang meninggal secara misterius.

Apakah mungkin para Firaun yang telah menjadi mumi di makam kuno mereka selama ribuan tahun benar-benar dapat mengutuk orang-orang yang menemukan mereka?

Beberapa Pandangan Tentang “Kutukan Firaun”

Hingga saat ini, fenomena yang disebut sebagai “kutukan Firaun” memiliki beberapa pandangan dan penjelasan, di antaranya:

1.  Pandangan pertama menyatakan bahwa di dinding makam terdapat lapisan berwarna merah muda dan hijau keabu-abuan, yang mungkin merupakan semacam sinar mematikan. Diperkirakan sinar ini memancarkan zat tertentu yang dapat menyebabkan kematian.

2.  Pandangan kedua mengemukakan bahwa budaya kuno Mesir telah cukup maju untuk memungkinkan Firaun menggunakan serangga beracun dan racun sebagai senjata perlindungan di makam mereka untuk menghalau pencuri makam. Pada tahun 1956, ahli geografi Whites melaporkan bahwa dia diserang kelelawar saat menggali makam di Rokaribe.

3.  Pandangan ketiga berasal dari seorang profesor kedokteran di Kairo, yang menemukan virus berusia 4.000 tahun di mumi Firaun. Dia percaya bahwa orang-orang yang terpapar virus ini dapat mengalami infeksi saluran pernapasan dan meningitis, yang pada akhirnya menyebabkan sesak napas dan kematian.

4.  Pandangan keempat dikemukakan oleh seorang dokter Prancis bernama Philippe, yang pada tahun 1983 menyatakan bahwa kematian para penemu dan pengunjung makam disebabkan oleh reaksi alergi terhadap jamur di dalam makam. Setelah penelitian panjang, dia menemukan bahwa gejala para korban hampir sama: infeksi paru-paru yang menyebabkan sesak napas hingga akhirnya meninggal. Ia menjelaskan bahwa setelah Firaun meninggal, makam mereka tidak hanya berisi harta karun, perhiasan, dan pakaian, tetapi juga berbagai buah-buahan, sayuran, dan makanan lainnya. Benda-benda ini, setelah ribuan tahun, membusuk dan menghasilkan jamur mikroskopis yang tidak terlihat oleh mata. Siapa pun yang menghirup jamur ini akan mengalami serangan akut di paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas hingga akhirnya meninggal secara mengenaskan.

Dengan demikian, tampaknya jamur-jamur inilah yang dianggap sebagai “kutukan Firaun”.(jhn/yn)

Surabaya Galakkan Deklarasi ‘Makan Dihabiskan’ untuk Atasi Sampah Makanan

Surabaya  — Sampah makanan menjadi persoalan serius yang memerlukan perhatian khusus. Berdasarkan data dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, sekitar 55% dari 1.600 ton sampah yang masuk setiap hari adalah sampah makanan, setara dengan 888 ton. Peningkatan jumlah sampah makanan ini juga berdampak langsung pada produksi gas metana, gas rumah kaca yang memiliki daya rusak 21 kali lebih kuat dibandingkan karbon dioksida (CO2).

Studi dari Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat mengungkapkan bahwa satu ton sampah makanan menghasilkan emisi setara 595 kg CO2, setara dengan penggunaan listrik rumah tangga sebesar 700 kWh atau mengemudi sejauh 3.000 km. Fakta ini menegaskan pentingnya pengelolaan sampah makanan yang lebih baik.

“Dalam rangka memperingati Zero Waste Month 2025, tema yang diangkat adalah “food waste no more”. Zero waste month diperingati secara internasional setiap tahun setiap bulan Januari. Kota Surabaya akan mengadakan deklarasi gerakan “Makan Dihabiskan” pada Minggu, 19 Januari di Car Free Day (CFD) Jalan Darmo, di sudut Jalan Progo. Kegiatan ini akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya bersama sekolah-sekolah Adiwiyata, Kampung Iklim, Trans Bag Community, dan komunitas Bonek Garis Hijau,” jelas Wawan Some, mewakili Nol Sampah.

Perayaan zero waste month bermula di Filipina pada tahun 2012 ketika para pemimpin pemuda mengeluarkan Manifesto Pemuda Zero Waste yang menyerukan, antara lain, perayaan zero waste month yang diresmikan melalui Deklarasi Presiden Filipina No. 760. saat ini peringatan zero waste month tidak hanya dilakukan di Filipina tetapi di beberapa negara terutama di Asia Pasifik.

Dalam rangka zero waste month ini, nol sampah bersama DLH kota Surabaya akan deklarasi gerakan makan dihabiskan bersama sekolah-sekolah Adiwiyata. Gerakan ini sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dijalankan di Surabaya. Data survei awal pada 13 Januari di salah satu SMP menunjukkan bahwa setiap siswa rata-rata membuang 25-40 gram sisa makanan. Dengan jumlah penerima program MBG mencapai 600.000 siswa, potensi sampah makanan dapat mencapai 15 hingga 24 ton per hari. Melalui deklarasi ini, diharapkan siswa kader lingkungan menjadi penggerak kampanye pengelolaan sampah di sekolah masing-masing.

Selain deklarasi, akan dilakukan kampanye edukasi kepada pengunjung CFD untuk menghabiskan makanan dan menghentikan penggunaan alat makan sekali pakai. Meskipun pembatasan tas kresek telah mengurangi sampah plastik hingga 5 ton per hari, penggunaan alat makan sekali pakai justru meningkat seiring bertumbuhnya sektor kuliner. Langkah ini bertujuan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menjaga kesehatan masyarakat.

Deklarasi ini juga akan melibatkan beberapa kampung iklim di Surabaya, Trans Bag Comunnity dan Bonek Garis Hijau. Kegiatan kolaboratif ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku konsumsi demi masa depan yang lebih lestari.

Perang Dagang Trump Bukan Satu-satunya Tantangan bagi Pemerintah Beijing

0

EtIndonesia. Pada 17 Januari, pemerintah Beijing mengumumkan bahwa perekonomian Tiongkok pulih pada tiga bulan terakhir tahun 2024, memungkinkan negara tersebut mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% untuk tahun tersebut. Namun, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, Tiongkok masih berjuang untuk keluar dari krisis properti yang berkepanjangan, utang pemerintah daerah yang besar, dan tingkat pengangguran pemuda yang tinggi. Ini adalah salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Beijing Menghadapi Perang Dagang dengan Pemerintahan Baru Trump

Media resmi Tiongkok seperti Xinhua dan People’s Daily melaporkan bahwa pada 17 Januari, Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok mengadakan konferensi pers untuk memaparkan kondisi ekonomi Tiongkok pada 2024 dan menjawab pertanyaan dari para wartawan. 

Kepala Biro Statistik Nasional Tiongkok, Kang Yi, menyatakan bahwa setelah serangkaian langkah stimulus ekonomi diluncurkan pada akhir tahun 2024, pencapaian ekonomi Tiongkok pada tahun tersebut adalah hasil yang tidak mudah dicapai.

Kang Yi menyoroti bahwa di tengah tekanan eksternal yang meningkat dan kesulitan domestik yang semakin bertambah, “PDB Tiongkok untuk pertama kalinya melampaui 130 triliun yuan, sebuah pencapaian luar biasa.” Meski begitu, perubahan lingkungan eksternal memberikan dampak negatif yang semakin dalam, ditambah dengan lemahnya permintaan konsumsi domestik dan kesulitan operasional beberapa perusahaan, membuat perekonomian Tiongkok masih menghadapi banyak tantangan.

Menurut laporan Reuters, delapan tahun lalu, Donald Trump tiba di Washington dengan janji untuk mereformasi hubungan dagang internasional melalui tarif baru, mengurangi defisit perdagangan barang yang besar, dan membangun kembali basis industri Amerika Serikat. Selama masa jabatan pertamanya, Trump memberlakukan tarif 25% pada barang impor dari Tiongkok senilai 370 miliar dolar AS, yang membantu mengurangi defisit perdagangan AS- Tiongkok dari 418 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 279 miliar dolar AS pada 2023. Dalam tujuh tahun terakhir, total tarif yang dikenakan pada baja, aluminium, dan panel surya asal Tiongkok telah mencapai 257 miliar dolar AS.

Namun, hal ini menciptakan keuntungan surplus perdagangan bagi negara lain seperti Meksiko dan Vietnam, yang pertumbuhan surplusnya dengan AS jauh melampaui penurunan surplus perdagangan Tiongkok.

Kini, menjelang masa jabatan keduanya, Trump berencana untuk mengambil langkah yang lebih agresif, termasuk memberlakukan tarif 10% pada semua barang impor ke AS dan tarif 60% untuk barang asal Tiongkok. Trump juga berjanji untuk menggunakan pendapatan tarif tersebut untuk membayar utang nasional Amerika. Pada 14 Januari, dia mengumumkan akan membentuk departemen baru bernama “Layanan Pajak Eksternal” (External Revenue Service) yang bertugas memungut tarif, pajak, dan pendapatan dari luar negeri.

Lembaga konservatif Tax Foundation memperkirakan bahwa tarif 10% yang direncanakan Trump akan menghasilkan pendapatan sekitar 1,7 triliun dolar AS dalam sepuluh tahun.

Hasil pasti dari rencana tarif Trump masih belum jelas, tetapi berdasarkan data dari upayanya sebelumnya yang mengubah dinamika perdagangan global, impor AS memang telah beralih dari Tiongkok ke negara lain, terutama Meksiko dan Vietnam. Meski begitu, defisit perdagangan AS tetap meningkat, melampaui 1 triliun dolar AS dalam empat tahun terakhir. Sejak pandemi COVID-19, meskipun lapangan kerja AS meningkat secara keseluruhan, tingkat pekerjaan di sektor manufaktur tetap stagnan.

Perang Dagang Trump Bukan Satu-satunya Tantangan bagi Pemerintah Beijing

Menurut laporan BBC News, dalam sejarah, jarang sekali pemerintah Beijing gagal mencapai target pertumbuhan ekonominya. Meski Bank Dunia menyebutkan bahwa penurunan biaya pinjaman dan pertumbuhan ekspor dapat mendorong perekonomian Tiongkok mencapai tingkat pertumbuhan 4,9% per tahun, investor internasional sudah mempersiapkan diri menghadapi kebijakan Trump. Jika Trump kembali ke Gedung Putih, dia akan memberlakukan tarif pada barang impor asal Tiongkok senilai 500 miliar dolar AS.

Namun, tarif Trump bukan satu-satunya hambatan bagi Beijing untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa Beijing menghadapi tantangan yang lebih besar:

1. Perang Dagang Merugikan Ekspor Tiongkok

Semakin banyak ekonom yang memperingatkan bahwa ekonomi Tiongkok kemungkinan akan melambat pada 2025. Pemerintah Beijing berharap sektor manufaktur dapat membantu mengatasi kemerosotan ekonomi, dengan peningkatan ekspor kendaraan listrik, printer 3D, dan robot industri yang mencapai rekor tertinggi. Namun, AS, Kanada, dan Uni Eropa telah menuduh Tiongkok memproduksi dan menjual barang secara berlebihan, sehingga memberlakukan tarif untuk melindungi lapangan kerja dan perusahaan domestik mereka.

Ekonom memperkirakan, eksportir Tiongkok mungkin akan beralih ke pasar baru di negara berkembang, tetapi permintaan di negara-negara ini tidak dapat menyamai permintaan dari Amerika Utara dan Eropa. Hal ini dapat memengaruhi perusahaan Tiongkok yang ingin berkembang dan berimbas pada pemasok energi serta bahan mentah.

Pemerintah Beijing berharap untuk mentransformasi Tiongkok menjadi negara berteknologi tinggi pada 2035, tetapi dengan kenaikan tarif impor AS, belum jelas bagaimana sektor manufaktur Tiongkok dapat terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

2. Lemahnya Pengeluaran Konsumsi di Tiongkok

Kekayaan rata-rata rumah tangga di Tiongkok sebagian besar diinvestasikan di sektor properti. Sebelum krisis properti, sektor ini menyumbang sekitar sepertiga dari ekonomi Tiongkok, melibatkan jutaan pekerja di bidang konstruksi, pengembang, produksi semen, hingga desain interior.

Meski Beijing telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menstabilkan pasar properti, pasar masih mengalami kelebihan pasokan. Properti kosong dan gedung perkantoran yang tidak terpakai terus menekan harga properti.

Bank investasi Goldman Sachs memperkirakan bahwa pasar properti Tiongkok yang lesu akan menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi selama bertahun-tahun. Dampaknya, kemampuan konsumsi rumah tangga tertekan parah. Pada tiga bulan terakhir 2024, konsumsi rumah tangga hanya menyumbang 29% dari aktivitas ekonomi Tiongkok, jauh di bawah proporsi 59% sebelum pandemi COVID-19.

Beijing bahkan meluncurkan program daur ulang barang konsumen, di mana masyarakat dapat menukar peralatan rumah tangga lama seperti mesin cuci, oven microwave, atau penanak nasi untuk mendapatkan subsidi pembelian barang baru.

Namun, banyak ekonom ragu apakah langkah-langkah ini cukup untuk mengangkat perekonomian tanpa mengatasi masalah struktural yang lebih dalam. Selain itu, utang publik pemerintah daerah dan pengangguran yang tinggi juga sangat memengaruhi tabungan serta pengeluaran masyarakat. Tingkat pengangguran pemuda tetap tinggi dibandingkan sebelum pandemi, sementara kenaikan upah melambat.

3. Penurunan Investasi Asing ke Tiongkok

Beijing telah berkomitmen untuk berinvestasi di industri “produktivitas baru” seperti energi terbarukan. Tiongkok kini menjadi pemimpin global dalam ekspor panel surya dan baterai kendaraan listrik, bahkan pada 2024 telah melampaui Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia.

Namun, ketidakpastian ekonomi, tarif, dan ketegangan geopolitik membuat minat perusahaan asing untuk berinvestasi di Tiongkok menurun.

Analis dari Standard Chartered Bank, Ding, menyoroti bahwa ” Tiongkok harus menstabilkan pasar properti dan menciptakan cukup banyak lapangan kerja untuk menjaga stabilitas sosial.” Sementara itu, data dari China Dissent Monitor menunjukkan bahwa antara Juni hingga September 2024, ada lebih dari 900 protes yang dipimpin oleh pekerja dan pemilik rumah, meningkat 27% dibandingkan periode yang sama pada 2023.Tekanan sosial yang timbul akibat ketidakpuasan ekonomi ini menjadi perhatian serius bagi Tiongkok. Janji kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan telah menjadi dasar legitimasi pemerintah, yang kini menghadapi tantangan yang semakin besar.
(jhn/yn)

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas Resmi Melantik Komunitas Relawan Smartfren Cabang Malang dan Surabaya

0

Surabaya–Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Sinar Mas (Smartfren) resmi melantik puluhan relawan yang akan bertugas di wilayah Malang dan Surabaya. Pelantikan ini menandai semakin luasnya jangkauan Komunitas Relawan yang akan menjalankan berbagai program kemanusian, lingkungan, sosial dan pendidikan di wilayah tersebut.

Marco Sumampouw, Direktur Smartfren sekaligus Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Sinar Mas (Smartfren) mengatakan, “Harapan kami pelantikan relawan komunitas di Malang dan Surabaya akan mendukung terwujudnya berbagai fungsi dan misi sosial Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas (Smartfren) di sana. Bagi Smartfren, keberadaan Komunitas Relawan ini juga merupakan wujud nyata filosofi bisnis perusahaan, yaitu sebagai Garda Stabilitas yang fokus pada upaya mewujudkan berbagai kegiatan berdampak positif bagi masyarakat.”

Pelantikan ini meresmikan sejumlah 20 orang relawan yang akan bertugas di Malang, serta 19 orang relawan yang akan bertugas di Surabaya. Di kedua wilayah tersebut, Komunitas Relawan akan berperan dalam berperan dalam kegiatan operasional yayasan, juga berkolaborasi dengan Smartfren. Beberapa kegiatan yang dimaksud antara lain berupa bakti sosial, pengumpulan dan distribusi sumbangan.

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Regional Head Smartfren Northeast Java (NEJ), Mochamad Fadillah, yang menyampaikan harapan besar kepada para relawan baru. Dalam sambutannya, ia mengatakan, “Relawan adalah ujung tombak dalam misi kemanusiaan. Kehadiran kalian di Surabaya merupakan langkah nyata dalam memperluas manfaat program-program sosial yang telah dirintis Yayasan Buddha Tzu Chi dan Smartfren. Mari kita bersama-sama membawa harapan, kebaikan, dan perubahan bagi masyarakat yang membutuhkan.”

Selama 2024 lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas (Smartfren) telah memiliki total 160 orang relawan dalam komunitas yang tersebar di Jakarta, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Medan, Bandung, dan Makassar. Beberapa kegiatan sosial yang telah terlaksana antara lain, operasi katarak gratis, penyaluran bantuan kesehatan, pendidikan dan budaya, donor darah rutin setiap 3 bulan sekali, serta pendidikan untuk anak asuh.

“Pada tahun 2025 ini semoga kami bisa mewujudkan kebaikan untuk lebih banyak orang lagi dan di lebih banyak kota,” tutup Marco Sumampouw.

3 Sandera Dibebaskan ke Israel Saat Gencatan Senjata Dimulai dengan Hamas

Israel telah mengidentifikasi tiga sandera perempuan yang dibebaskan pada 19 Januari

ETIndonesia. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi pada 19 Januari bahwa Hamas telah membebaskan tiga sandera perempuan di tengah kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada pagi hari itu.

Wanita yang dibebaskan adalah sandera Inggris-Israel Emily Damari dan dua warga Israel, Doron Steinbrecher, serta Romi Gonen.

Palang Merah sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa ketiga sandera tersebut telah dipindahkan ke pihak mereka dan sedang dalam perjalanan menuju Pasukan Pertahanan Israel (IDF) serta Otoritas Keamanan Israel (ISA) di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan bersama, IDF dan ISA mengonfirmasi pemindahan para sandera tersebut. “Ketiga sandera yang dibebaskan didampingi oleh pasukan khusus IDF dan pasukan ISA dalam perjalanan kembali ke wilayah Israel, di mana mereka akan menjalani pemeriksaan medis awal,” tulis mereka.

“Para komandan dan tentara Pasukan Pertahanan Israel memberi penghormatan dan menyambut para sandera yang telah dibebaskan dalam perjalanan mereka kembali ke Negara Israel.”

Dalam konferensi pers setelah Israel mengonfirmasi pemindahan sandera, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa kesepakatan yang ia ajukan pada  Mei “akhirnya terwujud.”

“Gencatan senjata telah berlaku di Gaza, dan hari ini kita menyaksikan pembebasan sandera,” kata Biden dari South Carolina pada 19 Januari. “Tiga wanita Israel yang ditahan tanpa kehendak mereka di terowongan gelap selama 470 hari.

“Pada tahap pertama ini, kami mendoakan mereka dan keluarga mereka karena [akan] ada proses pemulihan yang panjang.”

Ia mencatat bahwa tahap kedua akan dimulai pada hari ke-16 pembicaraan kesepakatan, yang mencakup pembebasan tentara Israel.

“Dan setelah begitu banyak penderitaan, kehancuran, dan kehilangan nyawa, hari ini, senjata di Gaza telah terdiam,” kata Biden. “Saya telah bekerja dalam kebijakan luar negeri selama beberapa dekade, dan ini adalah salah satu negosiasi tersulit yang pernah saya ikuti.”

Israel berulang kali menyatakan sepanjang malam pada 18 Januari hingga pagi 19 Januari bahwa mereka belum menerima daftar nama sandera dari Hamas seperti yang disepakati dalam kesepakatan gencatan senjata. Menurut perjanjian itu, Hamas seharusnya memberikan daftar nama sandera yang akan dibebaskan 24 jam sebelumnya. Pembebasan pertama dijadwalkan sekitar pukul 16:30 pada 19 Januari, menurut media lokal.

Hamas sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan membebaskan tiga sandera perempuan warga sipil Israel pada hari pertama gencatan senjata dan empat lagi pada hari ketujuh. Selanjutnya, tiga sandera lagi akan dibebaskan setiap tujuh hari.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengadakan rapat keamanan pada  18 Januari malam terkait penundaan akibat belum menerima daftar nama tersebut, menurut kantornya.

“[Netanyahu] menginstruksikan IDF bahwa gencatan senjata, yang dijadwalkan mulai berlaku pada pukul 08:30, tidak akan dimulai sampai Israel menerima daftar sandera yang akan dibebaskan, yang telah dijanjikan oleh Hamas,” menurut pernyataan kantornya.

Pada awal 19 Januari, dimulainya gencatan senjata tetap tidak pasti, karena Netanyahu mengatakan Israel masih menunggu nama-nama tiga warga sipil perempuan yang menurut Hamas akan dibebaskan pada hari itu.

Hamas mengeluarkan pernyataan tak lama setelah itu, mengatakan bahwa penundaan terjadi karena “alasan teknis,” dan menyatakan bahwa mereka “mengonfirmasi komitmennya terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata,” lapor media lokal.

Pada tahap pertama dari kesepakatan ini, jika terlaksana, Hamas akan membebaskan total 33 sandera—sebagian besar masih hidup. Sebagai gantinya, Israel telah setuju untuk membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina, banyak di antaranya dihukum karena tindakan teror terhadap Israel, lapor media lokal.

Diskusi terkait tahap kedua dan ketiga direncanakan untuk waktu berikutnya.

Layanan Penjara Israel menyatakan dalam sebuah pernyataan pada malam hari bahwa mereka telah membebaskan 90 tahanan sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata sebagai pertukaran untuk tiga sandera Israel.

Menurut situs berita Israel, Ynet, tahanan yang dibebaskan termasuk 69 wanita (termasuk satu anak di bawah umur), delapan pria di bawah umur, dan 12 pria yang dihukum karena pelanggaran ringan seperti hasutan, berafiliasi dengan terorisme, dan gangguan ketertiban umum. Dari mereka, 78 adalah penduduk Tepi Barat dan 12 penduduk Yerusalem Timur.

Selain pertukaran sandera-dan-tahanan, Hamas diharapkan menghentikan serangan roket ke Israel selama periode gencatan senjata, sementara Israel diharapkan menarik pasukannya ke zona buffer di Gaza ke arah timur, menjauh dari area berpenduduk.

Gencatan senjata ini juga akan membuka jalan bagi aliran bantuan kemanusiaan yang lebih lancar ke warga sipil di Gaza.

Sebagai mediator bersama Amerika Serikat dalam pembicaraan gencatan senjata, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyatakan bahwa keberlanjutan perjanjian ini bergantung pada kedua pihak “bertindak dengan itikad baik untuk memastikan perjanjian ini tidak runtuh.”

Departemen Pertahanan menyatakan bahwa “bagian dari kesepakatan tetap sensitif” dan bahwa baik Israel maupun Hamas telah sepakat untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka untuk “langkah-langkah pembangunan kepercayaan lebih lanjut.”

“Negara Israel berkomitmen untuk mencapai semua tujuan perang termasuk pengembalian semua sandera kami, yang hidup maupun yang meninggal,” kata kantor Netanyahu pada 17 Januari setelah pengumuman kesepakatan.

Gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera diamankan pada 17 Januari setelah terjadi penundaan sehari sebelumnya karena permintaan perubahan di menit-menit terakhir dari pihak Hamas.

Sejak Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023, dan menculik lebih dari 250 sandera, negosiasi dan upaya penyelamatan Israel telah membebaskan 157 sandera, 117 di antaranya telah dikembalikan dalam keadaan hidup. Beberapa sandera adalah orang Arab Badui dari Negev.

Hamas diyakini masih menahan 98 sandera. Israel memperkirakan sepertiga dari mereka telah meninggal.

Laporan ini juga menyertakan kontribusi Tom Ozimek.

Sumber ; Theepochtimes.com

Pengalaman Seorang Penebang Pohon: Keluarga Bigfoot di Hutan Washington

EtIndonesia. Seorang mantan penebang pohon sekaligus petugas pemadam kebakaran hutan liar, yang kini berusia lebih dari 70 tahun, dalam puluhan tahun kehidupannya berubah dari yang awalnya tidak percaya pada keberadaan Bigfoot menjadi seseorang yang mempercayai keberadaan keluarga Bigfoot. Dia bahkan menjadi salah satu orang yang paling sering melihat mereka di wilayah itu.

Pengalaman di Masa Muda

Penebang pohon ini bekerja selama 24 tahun di Dinas Sumber Daya Alam Negara Bagian Washington (DNR). Dia dan istrinya tinggal di utara Kota Yacolt, Washington, sekitar satu mil dari pusat kota. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di daerah itu.

Sekitar 40 tahun lalu, ketika sedang berburu rusa di barat daya Washington, dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Bigfoot dan bahkan tidak percaya pada keberadaan makhluk semacam itu. 

Suatu hari, dia berjalan sendirian di jalan bekas penebangan yang ditutup. Setelah berjalan sekitar satu mil, dia mendengar sesuatu yang seolah-olah berjalan sejajar dengannya, diperkirakan berada di sebelah kanan, sekitar 20 hingga 30 kaki darinya. Karena jalan itu dikelilingi banyaknya pohon cemara yang menjulang tinggi, dia tidak dapat melihat apa yang mengikutinya.

Dia menyadari bahwa ketika dia berhenti, makhluk itu juga berhenti. Ketika dia mulai berjalan, makhluk itu juga mulai berjalan. Namun, gerakan mereka tidak selalu sinkron. Kadang dia sengaja berhenti mendadak, dan bisa merasakan makhluk itu melangkah satu langkah lagi. Terkadang terdengar suara ranting patah, membuatnya bertanya-tanya makhluk apa itu. 

Karena daerah tersebut tidak memiliki truk atau rel, dia yakin bahwa itu bukan pemburu lain atau binatang biasa. Puma (cougar) biasanya tidak mengeluarkan suara, sementara rusa membuat suara keras tetapi tidak mungkin bermain-main dengan pemburu. Akhirnya, dia menyadari bahwa makhluk itu benar-benar mengikutinya. Meskipun dia membawa senjata, nalurinya memutuskan untuk kembali ke truknya dan meninggalkan area itu.

Gangguan yang Tidak Disengaja

Tujuh tahun lalu, pada bulan Oktober, malam tanpa bulan, tanpa hujan, dan penuh dengan bintang-bintang di langit, sekitar pukul 21.00, dia keluar untuk memberi makan rusa di padang rumput dekat rumahnya, yang berjarak sekitar 100 kaki. Ketika dia berada di dalam rumah, dia mendengar suara lolongan paling keras yang pernah dia dengar dalam hidupnya. Dia pun pergi ke beranda untuk memeriksa, dan melihat sesuatu di antara pepohonan yang melolong.

Pada saat itu, dia memiliki seekor anjing gembala Jerman berbobot 80 pon, tetapi lolongan itu jauh lebih keras daripada suara anjingnya. Adik iparnya yang turun dari atas berkata kepadanya untuk tidak keluar. Adik iparnya dan istrinya, yang lahir dan besar di Alaska, sangat mengenal suara serigala dan menyadari bahwa suara itu jelas bukan serigala atau anjing. Pria itu, seperti adik iparnya, tahu betul bahwa suara itu bukan suara serigala. Namun, karena penasaran, dia mengambil senter magnetik dan pistol, lalu pergi ke pagar padang rumput yang berjarak 50 kaki.

Dia melihat empat ekor rusa yang tampak sangat ketakutan, berdiri dengan ekspresi panik. Kemudian terdengar lolongan yang sangat keras, tapi entah kenapa hal itu membuatnya merasa sedih dan takut. Perasaan itu pernah dia alami sebelumnya, seperti saat sepupunya memberi tahu tentang kematian ibunya melalui telepon. Dia merasakan firasat sebelum mendengar kabar buruk itu. Dia merasa bahwa dia tanpa sengaja telah mengganggu Bigfoot muda yang baru pertama kali berburu rusa. Bigfoot dewasa tampak mengawasi dari kejauhan. Tindakannya telah menghancurkan momen itu, membuatnya merasa bersalah terhadap keluarga Bigfoot yang tinggal di hutan itu.

Pengalaman Anak Tetangga

Selain pengalaman penebang pohon ini, anak tetangganya juga pernah mengalami kejadian serupa. Ketika itu dia baru berusia empat tahun, dan melihat sesosok makhluk kecil sedang memetik buah beri di seberang semak-semak. Karena penasaran, dia mendekat dengan harapan bisa berteman. Ketika dia melihat lebih dekat, makhluk itu menoleh dan bertatapan dengannya. Anak itu langsung berlari pulang sambil menjerit ketakutan, berteriak: “Ada monyet putih di hutan!” Setelah kejadian itu, dia tidak berani mendekati hutan itu sendirian dalam waktu yang sangat lama. (jhn/yn)

Pelantikan Trump Sebagai Presiden AS Dijaga 25.000  Personel Keamanan untuk Pastikan Keamanan Maksimal

ETIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, akan dilantik pada 20 Januari 2025. Karena adanya badai kutub yang ekstrem, pelantikan kali ini secara langka dipindahkan ke dalam ruangan. Namun, aparat penegak hukum tidak berani mengendurkan pengawasan. 

Dari Gedung Capitol hingga Gedung Putih, pagar dan penghalang jalan dipasang di mana-mana,  semakin mendekati bangunan utama, pengamanannya semakin ketat. Hal ini terutama karena Trump telah berhasil lolos dari dua upaya pembunuhan. 

Lembaga keamanan nasional Amerika Serikat percaya bahwa, bagi kelompok ekstremis yang menggunakan kekerasan, pelantikan Trump tetap menjadi “target potensial yang menarik.”

Menurut laporan Central News Agency, pemindahan lokasi pelantikan presiden ke dalam ruangan adalah yang pertama dalam 40 tahun terakhir, tetapi ini tidak mengurangi tekanan terhadap tim keamanan. 

Media politik Politico baru-baru ini mengutip laporan dari lembaga keamanan nasional AS, yang menyatakan bahwa meskipun saat ini tidak ada ancaman konkret yang dapat dipercaya, pelantikan Trump tetap merupakan “target potensial yang menarik” bagi kelompok ekstremis kekerasan.

Prajurit Angkatan Darat AS berjalan di depan Gedung Kongres AS di Washington, D.C., 18 Januari 2025. Gambar: Justin Sullivan/Getty Images)

Politico, berdasarkan sebuah laporan intelijen yang belum dipublikasikan dan penilaian dari lembaga penegak hukum, menyatakan bahwa pelaku potensial, terutama mereka yang “tidak puas dengan hasil pemilu,” mungkin melihat pelantikan ini sebagai “kesempatan terakhir untuk mempengaruhi hasil pemilu melalui kekerasan.”

Kekhawatiran dari lembaga-lembaga ini mencerminkan lingkungan  terpolarisasi dan berpotensi kekerasan ketika Trump menjabat. Aparat penegak hukum juga telah memperkuat langkah-langkah keamanan untuk pelantikan pada tanggal 20 Januari. Polisi dari seluruh Amerika Serikat akan dikerahkan ke Washington D.C.

Kepala Polisi Washington D.C., Pamela Smith, menyatakan dalam konferensi pers pada 13 Januari bahwa departemen kepolisian setempat akan mendapatkan tambahan sekitar 4.000 personel. Polisi Capitol juga akan menerima bantuan dari hampir 1.000 petugas tambahan. Secret Service Amerika Serikat menyebutkan bahwa sekitar 25.000 personel penegak hukum dan militer akan dikerahkan di lokasi untuk memastikan pelantikan berjalan lancar.

Orang-orang mengendarai sepeda di National Mall dalam cuaca musim dingin yang dingin menjelang pelantikan presiden ke-60 di Washington, D.C., 18 Januari 2025. (Kent Nishimura/Getty Images)

Selama pemilu tahun lalu, terjadi dua upaya pembunuhan terhadap Trump yang mengejutkan seluruh Amerika. Baru-baru ini, terjadi insiden kendaraan yang menabrak kerumunan di New Orleans dan ledakan di Las Vegas, sehingga tim keamanan telah berada dalam kondisi siaga tinggi selama beberapa bulan terakhir.

Pejabat penegak hukum juga khawatir bahwa protes selama pelantikan dapat berubah menjadi kekacauan. Banyak kelompok telah mengajukan izin untuk berdemonstrasi, beberapa di antaranya sebelumnya pernah mengadakan aksi protes yang berujung pada penangkapan.

Mantan pejabat kontra-terorisme, David Cohen, yang sebelumnya terlibat dalam perencanaan keamanan pelantikan Biden, mengatakan bahwa pelantikan tahun ini menghadapi lebih banyak risiko dibandingkan empat tahun lalu. Lingkungan ancaman saat ini dianggap lebih tidak stabil dan berbahaya dibandingkan tahun 2021.

Ia menyoroti upaya pembunuhan, ancaman terbaru terhadap Kongres, dan semakin berkembangnya gagasan bahwa “mengekspresikan pandangan politik melalui kekerasan adalah perilaku yang dapat diterima.”

Kerucut menghalangi jalan menuju Gedung Capitol AS menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Trump di Washington, D.C., 18 Januari 2025. (ALLISON ROBBERT/AFP melalui Getty Images)

Pekan lalu, saat peti jenazah mantan Presiden AS Jimmy Carter dipindahkan ke Capitol Hill untuk penghormatan publik, polisi Capitol menangkap seorang pria yang mencoba membawa sebilah golok besar dan tiga pisau ke pusat wisata. Pada hari yang sama, seseorang juga membakar mobil di dekat gedung Capitol, sementara Trump saat itu berada di dalam gedung Capitol.

Menurut seorang pejabat keamanan senior Capitol yang tidak ingin disebutkan namanya, sejak Mei, polisi Capitol telah membentuk tim khusus untuk pelantikan. Mereka juga bekerja sama dengan “jumlah lembaga penegak hukum terbesar dalam sejarah” untuk memastikan keamanan yang ketat tanpa celah.

Penjual menjual barang dagangan Trump di luar Gedung Kongres AS di Washington, D.C., menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 18 Januari 2025. (ALLISON ROBBERT/AFP melalui Getty Images)

Di tengah pengamanan ketat, ribuan orang berkumpul di Washington pada  18 Januari untuk mengadakan “People’s March” (Pawai Rakyat), memprotes berbagai isu seperti hak perempuan, anti-rasisme, dukungan untuk kesetaraan, imigrasi, dan perubahan iklim.

Penyelenggara memperkirakan sekitar 50.000 orang akan berpartisipasi, tetapi jumlah sebenarnya sekitar 5.000 orang. Suasana demonstrasi secara keseluruhan berlangsung damai, meskipun sesekali terjadi adu argumen antara peserta aksi dengan pendukung Trump di seberang jalan. Polisi segera turun tangan untuk menghentikan ketegangan tersebut.

Pada 18 Januari 2025, ribuan orang berkumpul di Washington, D.C. hari ini untuk “Pawai Rakyat,” berunjuk rasa di jalan untuk berbagai tuntutan. (DOMINIC GWINN/AFP melalui Getty Images)
Orang-orang menghadapi cuaca musim dingin di National Mall di Washington, D.C., 18 Januari 2025, beberapa hari sebelum pelantikan presiden ke-60. (Kent Nishimura/Getty Images)

Sumber : NTDTV.com

Netanyahu Menyatakan Akan Terus Berperang Jika Diperlukan, Keluarga Sandera Cemas

EtIndonesia. Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlaku pada Minggu, 19 Januari, pukul 08:30 waktu setempat. Perjanjian ini mengakhiri konflik selama 15 bulan antara Israel dan kelompok militan Palestina di Gaza. Namun, pada Sabtu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa “kita harus mempertahankan kekuatan militer untuk melanjutkan pertempuran jika diperlukan.”

Netanyahu menegaskan bahwa jika Hamas melanggar perjanjian tersebut, Israel memiliki hak untuk kembali berperang.

Berdasarkan perjanjian ini, gencatan senjata akan dilakukan dalam dua tahap. Namun, Netanyahu belum memberikan jaminan kepada publik bahwa Israel akan melanjutkan ke tahap kedua, sehingga banyak keluarga sandera khawatir bahwa orang-orang tercinta mereka akan ditinggalkan.

Retakan dalam Aliansi Pemerintah

Sementara itu, Netanyahu berusaha meyakinkan sekutu sayap kanannya untuk tetap berada dalam koalisi pemerintahan yang sedang goyah, meskipun mereka menentang gencatan senjata.

Anggota Partai Kekuatan Yahudi (Otzma Yehudit), sebuah partai sayap kanan ekstrem Israel, mengumumkan niat mereka untuk mengundurkan diri dari pemerintahan sebagai protes terhadap perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas, yang melibatkan pembebasan tahanan Palestina.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, partai tersebut mengecam perjanjian itu sebagai “kesepakatan gegabah” karena membebaskan “ratusan pembunuh yang tangannya berlumuran darah warga Israel, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak.”

Partai ini menganggap perjanjian tersebut sebagai “penyerahan” terhadap Hamas dan pengkhianatan atas pencapaian militer Israel dalam perang.

Menurut pernyataan tersebut, beberapa anggota partai, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, Menteri Pembangunan Yitzhak Wasserlauf, dan Menteri Warisan Amihai Eliyahu, akan mengajukan pengunduran diri mereka pada Minggu pagi.

Meski begitu, keluarnya partai tersebut dari koalisi Netanyahu diperkirakan tidak cukup untuk menggulingkan pemerintahannya.

Setelah pengumuman itu, Itamar Ben Gvir merilis pernyataan yang tampaknya merespons komentar Netanyahu bahwa Israel akan melanjutkan pertempuran jika Hamas melanggar perjanjian. 

Dia menegaskan: “Karena Hamas belum dikalahkan, jelas bahwa kita harus kembali ke medan perang, dan hal ini tidak seharusnya bersyarat.”

Kekhawatiran Keluarga Sandera

Sebelum perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, keluarga sandera Amerika yang ditahan di Gaza telah berdiskusi dengan tim transisi Trump dan pemerintahan Biden.

Menurut seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut, pada hari sebelum gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera diberlakukan, keluarga warga Amerika yang diyakini disandera oleh Hamas di Gaza berbicara dengan pejabat tinggi dari pemerintahan Biden serta tim keamanan nasional Presiden terpilih Donald Trump.

Sumber itu menyatakan bahwa pada Sabtu, keluarga tersebut bertemu dengan penasihat keamanan nasional Trump yang akan datang, Mike Waltz, di Capitol Hill. Adam Boehler, calon utusan presiden khusus untuk urusan sandera, juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Keluarga sandera menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa sulit untuk memastikan pelaksanaan tahap pertama dan kedua dari perjanjian gencatan senjata dan pembebasan sandera. Mereka meminta Waltz untuk “berkomitmen memastikan pelaksanaan perjanjian ini”, sehingga semua sandera dapat kembali kepada keluarga mereka.

Waltz meyakinkan keluarga bahwa penyelamatan sandera Amerika adalah prioritas utama tim Trump dan berjanji untuk memastikan hal tersebut tercapai.

Selain itu, pada Sabtu, keluarga sandera juga berbicara dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan sehari sebelumnya melakukan panggilan telepon dengan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Dilaporkan bahwa tujuh warga negara Amerika diyakini disandera oleh Hamas di Gaza. Tiga di antaranya diyakini masih hidup, sementara empat lainnya telah dikonfirmasi tewas, namun jasad mereka masih ditahan di Gaza.

Menurut laporan CNN sebelumnya, dua warga Amerika yang ditahan di Gaza, yaitu Keith Siegel dan Sagui Dekel-Chen, termasuk dalam daftar sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan dalam enam minggu pertama perjanjian gencatan senjata.

Namun, keluarga sandera khawatir dengan komentar Netanyahu. Dalam pidato nasional yang disampaikan 12 jam sebelum gencatan senjata dimulai, Netanyahu menyatakan bahwa Israel memandang gencatan senjata sebagai langkah sementara dan tetap berhak melanjutkan pertempuran jika diperlukan.

Netanyahu juga memperingatkan bahwa gencatan senjata tidak akan dilanjutkan kecuali Israel menerima daftar nama sandera yang disetujui untuk dibebaskan. Daftar nama ini awalnya diharapkan diperoleh Israel dari mediator Qatar.Menurut laporan Associated Press, Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan kepada NBC News bahwa ia telah memberi tahu Netanyahu untuk “melakukan apa yang seharusnya dilakukan.” (jhn/yn)

Trump Berencana Membongkar “Pemerintahan Bayangan” untuk Memperkuat Kekuasaan Pemerintah AS

EtIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dilantik pada 20 Januari. Pada saat itu, dia akan memiliki kendali yang lebih besar atas pemerintah federal dibandingkan presiden modern AS sebelumnya. Trump berencana menggunakan kekuasaan tersebut untuk membongkar apa yang dia dan sekutunya sebut sebagai “pemerintahan bayangan” (Deep State).

Rencana Trump Membongkar “Pemerintahan Bayangan”

Menurut laporan Reuters, berdasarkan keterangan dari dua sumber yang dekat dengan tim transisi Trump, presiden terpilih ini akan kembali menjabat dengan tujuan untuk memperkuat kendali atas pemerintah federal melalui pembongkaran pemerintahan bayangan, langkah yang berbeda dari presiden-presiden AS sebelumnya.

Salah satu sumber mengungkapkan bahwa rencana ini mungkin akan dimulai pada hari pertama Trump menjabat sebagai presiden. Dia berencana menandatangani perintah eksekutif yang akan mencabut jaminan pekerjaan bagi sekitar 50.000 pegawai tetap pemerintah federal, dan menggantinya dengan orang-orang loyalis yang dipilih langsung oleh Trump.

Sumber lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Trump juga akan mempercepat pengisian ribuan posisi politik di pemerintah. Tujuannya adalah memastikan loyalis Trump memiliki pengaruh besar dalam operasi Pemerintahan AS, lebih besar dibandingkan presiden sebelumnya.

Laporan Reuters mencatat bahwa sebagai langkah awal, tim Trump telah meminta tiga diplomat senior yang bertanggung jawab atas pengawasan staf Departemen Luar Negeri dan koordinasi internal untuk mengundurkan diri.

Sekutu Trump telah lama mengkritik birokrat pemerintah yang dianggap tidak loyal, menuduh mereka menghambat agenda Trump selama masa jabatan pertamanya melalui taktik-taktik birokrasi di berbagai lembaga seperti Departemen Kehakiman dan Departemen Pendidikan.

Berdasarkan dokumen internal dan wawancara, tim transisi Trump telah menunjuk lebih dari selusin pejabat tinggi yang diberi mandat untuk merombak struktur pegawai pemerintah federal.

Salah satunya adalah Russell Vought, yang dinominasikan untuk kembali ke Gedung Putih sebagai Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB). Selama masa jabatan Trump sebelumnya, Vought berperan penting dalam menyusun versi awal perintah eksekutif untuk klasifikasi ulang jabatan F (Schedule F). Perintah ini memungkinkan jabatan tertentu di pemerintah federal diubah dari posisi tetap menjadi penunjukan politik, sehingga memungkinkan pemecatan langsung terhadap pegawai tetap.

Dalam masa jabatan kedua Trump, Vought akan bekerja sama dengan Sergio Gor dan James Sherk. Gor telah ditunjuk sebagai kepala Kantor Personalia Presiden (Presidential Personnel Office), sementara Sherk, salah satu arsitek kebijakan F, telah diangkat sebagai Asisten Khusus Presiden pada 18 Januari.

Kritik Terhadap Pegawai Pemerintah Tidak Loyal

Pada 2021, Sherk menyusun laporan untuk America First Policy Institute, sebuah lembaga think tank konservatif, yang merinci bagaimana birokrasi federal selama masa jabatan pertama Trump secara aktif menghambat kebijakan presiden.

Pejabat lainnya yang ditunjuk untuk mendukung upaya membongkar pemerintahan bayangan termasuk:

  • Pam Bondi, kandidat Jaksa Agung AS
  • Kash Patel, kandidat Direktur FBI
  • Marco Rubio, kandidat Menteri Luar Negeri
  • Mike Waltz, kandidat Penasihat Keamanan Nasional
  • Linda McMahon, kandidat Menteri Pendidikan
  • Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, yang akan memimpin departemen efisiensi pemerintah dalam pemerintahan Trump.

Ketika ditanya tentang rencana pembongkaran pemerintahan bayangan, tim transisi Trump tidak memberikan rincian jadwal reformasi tersebut. Perubahan ini mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan karena aturan prosedural pemerintah federal.

Dukungan Trump terhadap Kebijakan Klasifikasi Posisi

Pada 15 Januari, dalam sidang konfirmasi Senat AS, Russell Vought dan Pam Bondi menyatakan dukungan mereka terhadap kebijakan klasifikasi posisi.

Vought menyatakan bahwa beberapa bagian dari pemerintah federal telah “diarahkan menjadi alat politik.” Dia menolak menjawab apakah akan merekomendasikan pemecatan besar-besaran pegawai federal, tetapi menyebut bahwa klasifikasi ulang akan memastikan para pembuat keputusan presiden dapat sejalan dengan kebijakan dan pandangan presiden.

Bondi, dalam sidang tersebut, mengatakan bahwa penyelidikan Jaksa Khusus Jack Smith terhadap Trump menunjukkan adanya keberpihakan politik dalam Departemen Kehakiman. Dia berjanji untuk tidak menggunakan departemen tersebut untuk mempengaruhi pegawai berdasarkan pandangan politik mereka, tetapi menghindari menjawab apakah ia akan menyelidiki lawan politik Trump.

Tantangan terhadap Pegawai Federal yang Mendukung Keragaman dan Inklusi

Pada Desember 2024, organisasi konservatif American Accountability Foundation mengirim surat kepada kandidat Menteri Pertahanan Pete Hegseth, menyebutkan 20 pemimpin militer AS yang dianggap terlalu fokus pada inisiatif keragaman dan inklusi.

Menteri Pertahanan AS yang akan mengakhiri masa jabatannya, Lloyd Austin, membela upaya tersebut, mengatakan bahwa keragaman di militer mencerminkan keberagaman di Amerika Serikat.American Accountability Foundation juga menerbitkan daftar “10 Target Utama” di situs web mereka, yang menyebut pegawai federal di Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kehakiman yang menentang penguatan keamanan perbatasan. Menurut juru bicara mereka, Yitz Friedman, nama-nama lainnya akan segera diumumkan. (jhn/yn)

Skandal Penipuan Telekomunikasi di Myanmar: Orang Dalam Mengungkap PKT sebagai Dalang Utama

0

Baru-baru ini, kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing ke kawasan penipuan di Myanmar menarik perhatian besar. Di bawah tekanan publik, Kementerian Keamanan Publik PKT pada  15 Januari 2025 malam mengumumkan akan mengambil tindakan terhadap pusat-pusat penipuan di wilayah Myawaddy, Myanmar, serta menyelamatkan orang-orang yang ditahan. Namun, seorang informan mengungkapkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah dalang di balik semua pusat penipuan di Myanmar. Pasalnya, para pemimpin kawasan penipuan tersebut bekerja untuk PKT, melakukan penipuan sekaligus menjadi peretas untuk mengumpulkan intelijen bagi rezim.

ETIndonesia. Aktor Tiongkok Wang Xing diculik pada 3 Januari ke kawasan penipuan di Myawaddy, Myanmar. Pada 10 Januari, setelah berhasil diselamatkan dan kembali ke Tiongkok, dia mengungkapkan bahwa masih ada 50 orang Tiongkok yang ditahan bersama dirinya belum berhasil diselamatkan.

Selama beberapa hari terakhir, ribuan keluarga korban penipuan dari Tiongkok meminta bantuan melalui internet. Pada 15 Januari, Kementerian Keamanan Publik PKT menyatakan akan terus memerangi penipuan telekomunikasi lintas batas, khususnya di Myawaddy, dan berkoordinasi untuk menyelamatkan mereka yang ditahan.

Kementerian juga mengklaim bahwa penyelamatan Wang Xing adalah hasil kerja sama antara Tiongkok dan Thailand.

Namun, seorang informan bernama Li Yong (nama samaran) yang memahami situasi di Myanmar mengatakan bahwa penyelamatan Wang Xing sama sekali bukan operasi yang dilakukan oleh konsulat pKT. Dia menyatakan bahwa otoritas PKT tidak benar-benar berusaha menyelamatkan semua orang yang ditahan.

Menurut Li Yong, “Kasus ini melibatkan Bung Ya Ju yang menelepon kepala kawasan Dongmei di Myanmar, di mana dia adalah pemegang saham utama. Dalam waktu kurang dari tiga hari, Wang Xing ditemukan dan diserahkan ke pihak Thailand. Jika ini adalah operasi penyelamatan militer, seharusnya banyak orang yang diselamatkan, tetapi kenyataannya hanya Wang Xing seorang.”

Bung Ya Ju, nama asli Yin Guozhu, adalah pemimpin kawasan timur laut Myanmar. Li Yong mengungkapkan bahwa hanya di Myawaddy saja terdapat 30-40 kawasan penipuan, dengan KK Zone sebagai yang terbesar. KK Zone telah dilaporkan terlibat dalam penipuan telekomunikasi serta kekejaman seperti penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan, dan pengambilan organ tubuh secara paksa.

Li Yong menjelaskan bahwa para pemimpin kawasan penipuan semuanya warga Tiongkok, dengan dukungan pemerintah PKT. “Tanpa PKT, mereka tidak akan bisa mendapatkan lahan seluas itu di wilayah seperti Myawaddy,” katanya.

Laporan media resmi PKT, Global Times, pada April 2019 pernah memuji pembangunan “Zona Ekonomi Khusus Shui Gou Gu” di Myanmar sebagai bagian dari inisiatif “Belt and Road”. Namun, kawasan ini kemudian dikaitkan dengan berbagai tindak penipuan.

Li Yong menambahkan bahwa pusat-pusat penipuan ini berada di bawah naungan tokoh-tokoh besar yang memiliki hubungan kuat dengan rezim PKT, termasuk para pejabat berpangkat tinggi.

Dia juga mengungkapkan bahwa pusat-pusat penipuan di Myanmar seringkali melibatkan peretas yang bekerja mengumpulkan data pribadi dan informasi sensitif dari korban di seluruh dunia. Data tersebut kemudian diserahkan kepada Kementerian Keamanan Negara PKT.

Sejak diluncurkan pada 2013, inisiatif “Belt and Road” PKT telah mendanai lebih dari 20.000 proyek di 165 negara. Namun, proyek ini telah menyebabkan banyak negara terjebak dalam utang, mengalami skandal penipuan, perdagangan manusia, hingga kejahatan seperti pengambilan organ tubuh secara paksa. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Kesaksian Terkait Tingginya Angka Kematian Anak-Anak dan Pemuda di Tiongkok, Seorang Ibu di Hunan Kehilangan Dua Putrinya 

ETIndonesia. Baru-baru ini, virus menyebar luas di  daratan Tiongkok, menyebabkan kematian banyak anak-anak dan pemuda. Seorang ibu di Hunan kehilangan dua putrinya akibat wabah tersebut. Di kolom komentar salah satu dokter yang aktif di platform Douyin (Tiktok versi daratan Tiongkok), banyak kasus kematian anak-anak dan pemuda juga dibagikan oleh para pengguna media sosial. 

Di platform Xiaohongshu, seorang ibu dari Hunan mengungkapkan kesedihannya, menceritakan bahwa dua putrinya meninggal dunia akibat ensefalopati nekrotik akut yang disebabkan oleh flu H1N1.

Menurut ibu tersebut, kedua putrinya jatuh sakit pada puncak wabah flu H1N1.

(Tangkapan layar)

Seorang dokter dari Departemen Gawat Darurat di Rumah Sakit Miyun, Universitas Peking, yang menggunakan nama pengguna Douyin “Yilu Xiangqian Weizi,” membagikan pengalamannya merawat pasien. Ia memperingatkan bahwa ketika anak-anak mengeluhkan nyeri di betis,  itu harus diwaspadai. Di kolom komentar video tersebut, banyak pengguna medsos membagikan pengalaman mereka kehilangan orang-orang terdekat.

(Tangkapan layar)

Seorang pengguna medsos dari Zhejiang, bernama “Qingkong,” menyebutkan bahwa dua anak di sekolah anaknya meninggal dunia. Penyebabnya adalah para orang tua menganggap penyakit anak-anak mereka hanya sebagai flu biasa dan hanya membeli obat di apotek tanpa perhatian serius, sehingga akhirnya komplikasi yang fatal terjadi.

(Tangkapan layar)

Seorang pengguna dari Hubei bercerita, “Anak seorang rekan kerja saya, yang berusia 13 tahun, dianggap hanya flu biasa. Dia pingsan di kelas, dan setelah dibawa ke rumah sakit, tidak pernah sadar kembali.”

(Tangkapan layar)

Pengguna dari Fujian mengatakan, “Putri saya meninggal dunia karena miokarditis akut. Kejadiannya begitu cepat, bahkan tidak ada waktu untuk merujuknya ke rumah sakit tingkat atas.”

(Tangkapan layar)

Pengguna dari Jiangsu berbagi cerita, “Putri saya meninggal karena miokarditis fulminan. Dia tertular norovirus di taman kanak-kanak. Gejalanya termasuk demam kurang dari 39 derajat, muntah, tangan dan kaki dingin, serta tidak bisa berjalan. Dia tidak bisa diselamatkan setelah empat jam perawatan. Dia meninggal hanya 16 hari sebelum ulang tahunnya yang keenam.”

(Tangkapan layar)

Selain anak-anak, banyak kasus kematian pemuda juga dilaporkan terjadi.

(Tangkapan layar)

Seorang pengguna dari Guangdong, bernama “Xiao Zheng,” menulis, “Saya tidak akan pernah tahu apakah dia meninggal dunia karena miokarditis. Beberapa hari sebelum meninggal dunia, dia mengalami demam ringan dan pegal-pegal di tubuh.”

Seorang pengguna dari Jiangsu mengatakan, “Ada seorang anak lelaki berusia 18 tahun di lingkungan kami yang meninggal dunia karena miokarditis.” 

(Tangkapan layar)

Seorang pengguna dari Mongolia Dalam berbagi bahwa suami koleganya, yang juga seorang calon ayah, meninggal dunia setelah terkena flu.

Pengguna dari Shandong bercerita, “Pacar saya mengalami demam beberapa hari lalu. Keesokan harinya dia dibawa ke rumah sakit karena miokarditis, dan meninggal dunia pada hari yang sama. Dia adalah seorang pemuda kelahiran tahun 90-an, dan anak kami masih sangat kecil.”

Pada 12 Januari, teman dari seorang influencer kebugaran di Xiaohongshu mengumumkan bahwa influencer tersebut meninggal dunia setelah mengalami demam tinggi yang memicu miokarditis akibat flu. Upaya penyelamatan gagal, dan dia meninggal dunia.

Saat ini, berbagai virus menyebar luas di Tiongkok daratan. Rumah sakit penuh dengan antrian panjang, sementara staf krematorium bekerja tanpa henti. Namun, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak mengungkapkan ke publik situasi sebenarnya dan tidak melakukan statistik yang transparan, sehingga membuat masyarakat kurang waspada. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Terciptanya Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

ETIndonesia. Israel pada Jumat (17/1/2025) mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Gaza telah tercapai dan diharapkan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025). Pada hari tersebut, kelompok pertama sandera Israel akan dibebaskan dan pulang ke rumah.

“Kami di sini untuk memberikan suara mendukung kesepakatan pembebasan sandera,” kata Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miki Zohar. 

Pada Jumat, pejabat pemerintah Israel mengadakan pertemuan di Yerusalem untuk mempertimbangkan persetujuan akhir atas kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Beberapa jam sebelumnya, kabinet keamanan Israel merekomendasikan persetujuan kesepakatan tersebut.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi kami memutuskan untuk mendukungnya karena sangat penting bagi kami untuk melihat semua anak-anak, pria, dan wanita kami kembali ke rumah,” ujar Miki Zohar menambahkan. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada hari yang sama bahwa kesepakatan gencatan senjata diharapkan mulai berlaku paling cepat pada 19 Januari. Ia telah memberitahukan kepada keluarga sandera bahwa kesepakatan telah tercapai dan memerintahkan tim kerja khusus untuk mempersiapkan penyambutan kelompok pertama sandera yang akan kembali dari Gaza.

Michel, ayah dari Guy, salah satu sandera Israel yang dibunuh oleh Hamas, berkata: “Dengan hati penuh sukacita, saya menyambut kesepakatan ini untuk setiap sandera yang diselamatkan. Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump, Presiden Biden, dan dua pemerintah mediator yang telah mewujudkan semua ini.”

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas terdiri dari tiga tahap. Dalam 42 hari awal gencatan senjata, 33 sandera Israel akan pulang, termasuk semua wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Namun, analisis menunjukkan bahwa pembebasan sandera pada tahap kedua akan jauh lebih sulit. Hamas menyatakan bahwa mereka tidak akan membebaskan sisa sandera kecuali kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai dan Israel sepenuhnya menarik pasukan militernya. (Hui)

Sumber : NDTV.com