Home Blog Page 173

Heboh! Gencatan Senjata Palsu? Sandera Terancam di Tengah Serangan Balasan Israel dan Hamas!


EtIndonesia. Dalam sebuah perkembangan yang mengguncang kawasan, Israel dan Hamas telah mencapai kata sepakat atas gencatan senjata dan pelepasan sandera setelah melalui mediasi intensif yang dihadiri oleh perwakilan Qatar dan Amerika Serikat. Namun, suasana yang tadinya dipenuhi harapan rekonsiliasi segera berubah ketika beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan, situasi di Jalur Gaza kembali memanas.

Serangan Balasan yang Meningkat

Menurut laporan Reuters, militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap sekitar 50 target di wilayah Gaza. Serangan ini terjadi sebagai respons atas tembakan sebuah roket oleh kelompok bersenjata di Gaza ke wilayah Israel. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional yang berharap kesepakatan akan membawa stabilitas di kawasan.

Klarifikasi dari Pemerintah Israel

Dalam pernyataan resmi pada 16 Januari 2025, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Hamas telah melanggar ketentuan kesepakatan yang disepakati pada hari sebelumnya di Doha. Menurut pernyataan tersebut, Hamas diduga sengaja mencabut beberapa poin penting dari perjanjian dalam upaya menciptakan krisis di detik-detik terakhir guna memperoleh konsesi tambahan dari pihak Israel. Akibatnya, pemungutan suara di kabinet yang berkaitan dengan kesepakatan gencatan senjata pun ditunda, dengan penegasan bahwa pertemuan kabinet tidak akan dilanjutkan sebelum Hamas menyetujui seluruh ketentuan yang telah disepakati.

Ancaman dan Tekanan dari Kedua Belah Pihak

Tak hanya pihak Israel, Hamas juga memberikan peringatan keras terkait kelanjutan serangan udara dan artileri pasca pengumuman gencatan senjata. Hamas menilai bahwa tindakan militer tersebut akan membahayakan sandera yang hampir segera dibebaskan. 

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Yoel Smotrich, mendesak Perdana Menteri Netanyahu untuk menandatangani jaminan bahwa meskipun tahap pertama kesepakatan telah tercapai, perang melawan Hamas akan terus berlanjut. 

Di sisi lain, calon penasihat keamanan nasional AS, Michael Waltz , menyatakan dukungan penuh bagi Israel apabila Hamas terbukti melanggar perjanjian, dengan menegaskan bahwa dukungan tersebut akan mengembalikan modus operandi peperangan, sehingga kekuasaan Hamas atas Jalur Gaza nantinya dapat ditiadakan.

Detail Pelepasan Sandera dan Respon Publik

Tahap pertama dari kesepakatan pelepasan sandera diperkirakan akan menghasilkan pembebasan 33 sandera. Namun, laporan menyebutkan bahwa dari 33 sandera tersebut, hanya 23 yang diyakini masih hidup. Di antara sandera asal Amerika Serikat di Jalur Gaza, hanya tiga dari tujuh yang masih berada dalam kondisi hidup. Kesepakatan ini memicu reaksi keras di kalangan masyarakat Israel, di mana ribuan demonstran melakukan aksi protes di Yerusalem dengan menolak perjanjian antara Israel dan Hamas.

Proses Negosiasi Lanjutan dan Rencana Taktis

Menurut laporan Saluran Channel 12, sejak pagi tanggal 16 Januari, sebagian besar konflik terkait kesepakatan telah diatasi melalui negosiasi intensif antara perwakilan Israel dan Hamas. Kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan akhir, sementara kabinet Israel direncanakan untuk mengadakan pemungutan suara pada tanggal 17 Januari 2025. Efektivitas kesepakatan ini diharapkan mulai diberlakukan pada 19 Januari 2025.

Dalam langkah strategis lainnya, Pasukan Pertahanan Israel dijadwalkan melakukan pertemuan koordinasi di Mesir pada tanggal 17 Januari 2025. Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengoordinasikan pengiriman pulang sandera, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu bersamaan dengan implementasi gencatan senjata.

Kesimpulan

Meski kesepakatan gencatan senjata dan pelepasan sandera tersebut sempat memberikan secercah harapan akan meredanya ketegangan di kawasan, situasi di lapangan terus menunjukkan dinamika yang tidak menentu. Tudingan pelanggaran perjanjian dari pihak Hamas, serta serangan balasan dari Israel, menandakan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan. Masyarakat internasional dan regional kini mengawasi dengan seksama perkembangan ini, sambil berharap bahwa upaya diplomatik dapat segera membawa stabilitas dan keamanan kembali ke kawasan yang selama ini dilanda konflik berkepanjangan.

Temukan Kebenaran Universal Setelah Membaca Wawancara Eksklusif Pendiri Falun Gong,  Pengacara New York Ungkapkan Kekaguman dan Merasa Tersentuh

0

ETIndonesia. Seorang pengacara New York, Ye Ning, baru-baru ini dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa setelah membaca artikel wawancara eksklusif jurnalis Sound of Hope dengan Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong dan Direktur Artistik Shen Yun Performing Arts, yang diterbitkan oleh Epoch Times, ia menyampaikan rasa hormat yang mendalam kepada Guru Li.

“Saya membaca laporan ini dan dalam hati saya muncul rasa hormat yang mendalam. Rasanya seperti memandang gunung yang menjulang tinggi,” ujar Ye Ning. 

Ye Ning, seorang pengacara terkenal di New York sekaligus seorang komposer, memiliki karya yang pernah dipentaskan di Kennedy Center for the Performing Arts, Washington D.C.

Dia mengungkapkan bahwa setiap hari dalam perjalanan ke kantor, ia membaca Epoch Times. Pada  8 Januari, setelah membaca artikel wawancara eksklusif di halaman depan Epoch Times oleh jurnalis Sound of Hope, Fang Wei, dengan pendiri Falun Gong, sekaligus direktur artistik Shen Yun, Guru Li Hongzhi, dia merasa sangat terharu. Ia kemudian merasakan kekaguman yang tulus kepada Guru Li Hongzhi, para praktisi Dafa, dan para seniman Shen Yun.”

BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : 【Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

“Komunitas keyakinan seperti itu, sekelompok orang Tionghoa sejati, yang paling bisa dibanggakan, yang terbaik dari semua masyarakat yang bebas, putra-putri yang luar biasa,  putra-putri yang luar biasa dari surga, tidak ada yang lain,  ini yang terbaik, dan ini adalah kelas yang paling tinggi! Jadi siapa yang berani mengatakan bangsa Tionghoa tidak hebat?,” katanya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, pertama kali diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992 oleh Guru Li Hongzhi. Ajaran moral dan lima latihan prangkat latihannya termasuk meditasi yang sangat populer, dan pada akhir tahun 1990-an, perkiraan resmi menyebutkan bahwa jumlah orang yang berlatih Falun Gong mencapai 70 juta hingga 100 juta orang.

Pada  Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT), karena takut popularitas latihan ini akan merongrong kekuasaan totaliternya, meluncurkan kampanye besar-besaran untuk membasmi latihan ini. Sejak saat itu, banyak praktisi diperkirakan telah ditahan secara sewenang-wenang di penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya, dengan ratusan ribu orang telah disiksa di penjara, menurut Falun Dafa Information Center. Lebih parah lagi, mereka menjadi sasaran brutal pengambilan organ secara hidup-hidup di daratan Tiongkok.

BACA JUGA : Aktivis HAM dan Pengacara Tiongkok : Guru Li Hongzhi adalah Orang Bijak, Fitnah dari The New York Times Tidak Akan Berhasil

BACA JUGA : Pengacara AS dan Aktivis HAM : Praktisi Falun Gong Menyelamatkan Manusia, Semoga Semakin Maju

Mengenai Shen Yun yang mampu menciptakan keajaiban box office hanya dengan kemampuan mereka sendiri, Ye Ning mengatakan, “Ini hanya bisa dilakukan oleh Shen Yun, hanyalah para praktisi Falun Gong!”

“Pengorbanan para praktisi Falun Gong, yang dimulai dengan teladan dari Guru Li, adalah kontribusi luar biasa bagi kebebasan manusia yang menggugah serta mengejutkan. Ini benar-benar menggerakkan hati saya,” tambahnya. 

Menurutnya, dengan pengaruh besar yang dimiliki Guru Li, jika beliau meminta setiap praktisi menyumbang 10 dolar, maka akan terkumpul miliaran dolar. Namun demikian, Guru Li menegaskan bahwa dirinya tidak akan melakukan ini demi mengumpulkan uang.

“Guru Li sepenuhnya menjauh dari motif kepentingan pribadi, dan setiap praktisi  mengikuti teladannya dengan pengabdian tanpa pamrih. Saya sangat tersentuh!,” ujarnya. 

Dia juga teringat bahwa Guru Li pernah berkata bahwa banyak komunitas keyakinan dalam sejarah akhirnya runtuh ketika mereka mulai terlibat dengan kepentingan materi.

Ye Ning menyatakan bahwa selama bertahun-tahun ia mengamati bahwa para praktisi Falun Gong selalu memberikan pengabdian tanpa pamrih untuk mengungkap kebenaran dan melindungi masyarakat agar tidak tertipu oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka dengan sukarela menjadi relawan tanpa pamrih.

“Mereka (PKT) menuduh bahwa orang-orang yang membagikan brosur di jalanan dibayar untuk melakukannya. Mereka sama sekali tidak memahami, apalagi bisa mengerti, mengapa di dunia ini muncul sekelompok orang yang sepenuhnya bebas dari kepentingan pribadi,” ujarnya. 

Dia menambahkan bahwa para praktisi Falun Gong tidak merokok atau meminum alkohol dan jauh dari segala hal yang kotor sehingga membuat PKT ketakutan.

Ye Ning juga menggambarkan dirinya sebagai “penumpang tumpangan gratis,” dan menyatakan bahwa seluruh umat manusia adalah penerima manfaat dari Falun Dafa.


“Kita semua, di masa depan yang dapat kita lihat, adalah penerima manfaat dari pengorbanan yang telah dilakukan oleh para praktisi Falun Dafa. Seluruh umat manusia adalah penerima manfaatnya,” ujarnya. 

Dia menekankan bahwa situasi dunia kini berubah. Dunia mulai menyadari bahwa PKT adalah ancaman bagi umat manusia, dan perusahaan-perusahaan multinasional semakin mempercepat pengunduran diri mereka dari Tiongkok. Ye Ning berharap lebih banyak orang mendukung Falun Dafa.

“Saya berharap semua orang yang memiliki kemampuan dan hati nurani bersatu untuk mendukung dan membantu perjuangan mulia Falun Dafa,” harapnya. 

Sumber : NTDTV.com 

IHGMA DPD Jatim Adakan Workshop Revenue Management untuk General Manager

Surabaya — DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Jawa Timur akan menggelar Workshop General Manager Revenue Management pada 17-18 Januari 2025 di Surabaya. Acara ini bertujuan memperkuat pemahaman dan keterampilan manajemen pendapatan di kalangan para General Manager dan profesional perhotelan.

Dengan tema “Navigating the Business by Mastering Revenue Management”, workshop ini menghadirkan Rini Angraini, S.Par., praktisi Revenue & Distribution yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun, sebagai pembicara tamu. Sesi interaktif dan informatif akan membantu peserta menyusun strategi efektif untuk mengoptimalkan pendapatan di tengah tantangan persaingan global yang semakin dinamis.

Chandra Hadi, perwakilan DPP IHGMA, menyatakan bahwa workshop ini diharapkan dapat mendorong para General Manager fokus pada pengembangan praktik terbaik dalam manajemen pendapatan. “Melalui acara ini, kami ingin meningkatkan daya saing hotel dan kepuasan tamu dengan perubahan positif dalam strategi pengelolaan pendapatan,” ujarnya.

Workshop juga akan menjadi wadah untuk berbagi wawasan dan pengalaman dengan para pakar di bidangnya, memperkuat jaringan profesional, serta menciptakan kolaborasi yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan. Peserta akan mendapatkan pemahaman tentang tren terbaru dalam revenue management dan cara memaksimalkan keuntungan melalui pengelolaan tarif, distribusi, dan prediksi permintaan.

Sebagai acara yang dirancang untuk mendukung profesional perhotelan di Jawa Timur, workshop ini menegaskan komitmen IHGMA dalam memajukan industri perhotelan dengan memberikan pelatihan berstandar tinggi. Partisipasi aktif dari General Manager diharapkan menciptakan dampak nyata dalam peningkatan kinerja hotel, menyesuaikan strategi dengan kebutuhan pasar, dan mendorong keberlanjutan bisnis yang lebih kompetitif.

Xi Jinping Kirim Han Zheng Hadiri Pelantikan Trump, Begini Analisis Ahli

0


EtIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari 2025, sebelumnya telah mengundang Xi Jinping untuk menghadiri acara tersebut pada akhir 2024. Namun, pada 17 Januari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa Han Zheng, Wakil Presiden sekaligus perwakilan khusus Xi Jinping, akan dikirim untuk menghadiri pelantikan tersebut.

Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa tim Trump berharap Cai Qi, salah satu anggota Politbiro Tiongkok yang memiliki kekuasaan besar dan merupakan sekutu dekat Xi Jinping, akan menghadiri pelantikan tersebut. Namun, Xi Jinping memilih mengirim Han Zheng, yang dianggap memiliki pengaruh lebih rendah dibanding Cai Qi atau Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam pernyataan resminya pada 17 Januari, menegaskan: “Pihak Tiongkok selalu memandang dan mengembangkan hubungan Tiongkok-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan.”

Juru bicara menambahkan: “Kami bersedia memperkuat dialog dan komunikasi dengan pemerintahan baru AS, mengelola perbedaan secara tepat, memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, dan bersama-sama mendorong hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan, serta menemukan jalur hubungan yang benar di era baru.”

Analisis  Ahli: Strategi Xi Jinping

Dr. Zhang Tianliang, komentator isu Tiongkok, dalam saluran YouTube-nya, “Tianliang Shifen”, menganalisis bahwa pengiriman Han Zheng alih-alih Cai Qi mencerminkan strategi Xi Jinping untuk menunda kemungkinan kebijakan keras Trump terhadap Tiongkok. Dengan mengirim Han Zheng, yang tidak memiliki pengaruh besar, Xi Jinping tampaknya berharap dapat memperlambat langkah Trump selama empat tahun ke depan.

Zhang Tianliang juga menyoroti peringatan Marco Rubio, Senator AS yang ditunjuk Trump sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio memperingatkan bahwa jika AS tidak segera mengubah kebijakan, Tiongkok akan menjadi “ancaman terbesar bagi Amerika” dalam waktu kurang dari satu dekade. Rubio menyatakan bahwa dominasi Tiongkok di sektor-sektor utama dan sumber daya akan membuat AS sepenuhnya bergantung pada Tiongkok, mulai dari obat-obatan hingga produk hiburan.

Rubio menekankan bahwa: “Tiongkok adalah ancaman terbesar bagi Amerika, bahkan lebih besar dari Uni Soviet sebelumnya, dan ancaman ini akan mendefinisikan abad ke-21!”

Dia juga mengkritik kebijakan AS sebelumnya yang terlalu toleran terhadap Tiongkok, yang menurutnya telah memicu kebangkitan otoritarianisme Tiongkok.

Pandangan Pengamat Lain

Pengamat independen Cai Shenkun melalui media sosialnya menyatakan bahwa Barat membutuhkan pemimpin yang berpikiran jernih dan memiliki kemampuan eksekusi yang kuat. Dia menekankan bahwa ketergantungan pada konsep globalisasi yang keliru hanya memperkuat otoritarianisme.

Sementara itu, Financial Times melaporkan pada 10 Januari bahwa Beijing telah memberitahu tim transisi Trump bahwa seorang pejabat senior akan mewakili Xi Jinping dalam pelantikan. Xi Jinping kemungkinan akan mengirim Han Zheng atau Wang Yi. Namun, beberapa penasihat Trump berharap Cai Qi akan hadir, mengingat pengaruhnya yang lebih besar.

Seorang analis menambahkan bahwa jika utusan Tiongkok hanya setingkat Han Zheng atau Wang Yi, Trump mungkin merasa tidak puas, karena dia secara khusus mengundang Xi Jinping. Namun, pengiriman utusan senior seperti Han Zheng dianggap sebagai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hubungan Tiongkok-AS.

Tanggapan Trump dan Timnya

Beberapa pengamat politik menilai undangan Trump kepada Xi Jinping sebagai bagian dari pendekatan Trump yang sering memadukan taktik keras dan lunak untuk membingungkan lawan. Kolumnis Stephen Collinson menulis bahwa jika Trump berhasil mengundang Xi Jinping, itu akan menjadi kemenangan besar baginya di tingkat politik, tetapi hal itu akan menjadi dilema bagi Xi Jinping.

Collinson menambahkan: “Jika Xi hadir di pelantikan, dia harus mendengarkan pidato Trump tanpa bisa mengontrol isi pidato atau memberikan tanggapan. Hal ini akan dilihat sebagai pengakuan terhadap transisi kekuasaan demokratis, yang bertentangan dengan prinsip otoritarianisme satu partai di Tiongkok.”

Peneliti dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Lily McElwee berpendapat bahwa, seiring dengan persiapan Trump untuk mengambil alih hubungan diplomatik paling penting antara AS dan Tiongkok, undangan ini harus dilihat dalam konteks Trump yang menggunakan pendekatan campuran antara keras dan lunak.

Kesimpulan dan Konteks Diplomatik

Menghadapi pelantikan Trump, Beijing tampaknya ingin menghindari eskalasi ketegangan perdagangan dan politik dengan AS. Sebelum pemilu AS pada November 2024, Beijing telah kesulitan menjalin kontak dengan tim Trump, yang semakin memperbesar kekhawatiran Tiongkok terhadap kebijakan keras Trump.

Secara keseluruhan, undangan Trump kepada Xi Jinping mencerminkan pendekatan diplomatik yang kompleks. Di satu sisi, hal ini dapat memperkuat posisi diplomatik Trump. Di sisi lain, pengiriman Han Zheng sebagai utusan menunjukkan upaya Xi Jinping untuk menjaga hubungan tetap stabil, sambil menghindari konfrontasi langsung dengan presiden AS yang terkenal sulit diprediksi ini. (jhn/yn)

Korban Kamp Kejahatan Online di Myanmar : Pengambilan Organ Hidup adalah Nyata dan Tanpa Anestesi

0

ETIndonesia. Baru-baru ini, kejahatan kamp penipuan Myanmar terus terungkap di internet. Seorang pengusaha Tiongkok yang berhasil melarikan diri dari kamp tersebut mengungkapkan bahwa praktik pengambilan organ hidup di sana benar-benar terjadi dan dilakukan tanpa anestesi. Pasalnya,  penggunaan anestesi dinilai akan menurunkan kualitas organ.


“Karena itu mereka tidak bisa memberikan anestesi, karena jika diberikan anestesi, organ akan mengalami kegagalan fungsi. Jadi praktik mengambil ginjal tanpa anestesi itu nyata. Jika Anda memiliki pengetahuan medis, Anda pasti tahu bahwa organ yang baik tidak boleh diberi anestesi; organ harus diambil saat orang masih hidup. Inilah asal usul pengambilan organ hidup, dan ini nyata,” kata Xin Wanlin, seorang pengusaha Tiongkok yang berhasil melarikan diri dari kamp elektronik, dalam wawancara dengan media.

Xin Wanlin dulunya adalah seorang pengusaha kaya pemilik perusahaan perjalanan di Tiongkok. Pada tahun 2022, saat sedang mensurvei jalur wisata di Thailand, dia diculik oleh sindikat perdagangan manusia, dibius, dan dikirim ke kamp elektronik di Myawaddy, Myanmar.

Setelah melalui berbagai bahaya, dia berhasil melarikan diri dan kembali ke Tiongkok. Setelah pulang, Xin Wanlin membuka akun media sosial dan mulai mengungkap kejahatan di kamp elektronik Myanmar, menjadi tokoh terkenal yang memperjuangkan kesadaran anti-penipuan.

Kekejaman yang Terjadi di Kamp Elektronik

Xin Wanlin menjelaskan bahwa di kamp elektronik Myawaddy sering terjadi kekejaman seperti mengubur orang hidup-hidup, melumpuhkan orang, memotong tendon kaki, mengurung di sel air, hukuman fisik di pos militer, hingga penyiksaan menggunakan tongkat listrik. Hal paling kejam adalah pengambilan organ hidup.

Dia mengungkapkan bahwa orang-orang yang sudah tidak memiliki nilai di kamp tersebut akan dikirim ke laut lepas untuk diambil organnya, dan ini adalah kenyataan yang sering terjadi.

Pengambilan Organ Hidup Tanpa Anestesi

Pengambilan organ hidup pertama kali terungkap pada tahun 2006 oleh seorang saksi yang melarikan diri dari Tiongkok. Dia mengungkapkan bahwa pemerintah PKT melakukan pengambilan organ hidup dari praktisi Falun Gong, yang mengejutkan dunia internasional.

Ketua World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Terhadap Falun Gong, Wang Zhiyuan, menyatakan bahwa bukti menunjukkan pemerintah PKT memang melakukan pengambilan organ tanpa anestesi untuk menjaga kualitas organ.

Pemilik Kamp Elektronik adalah Orang Tiongkok

Dalam video lainnya, Xin Wanlin mengungkapkan bahwa semua pemilik kamp elektronik di Myanmar adalah orang Tiongkok. Dia menyesalkan kenyataan bahwa orang Tiongkok menipu dan menyakiti sesama mereka sendiri.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Myanmar hanya menyediakan lokasi, sementara kegiatan di kamp sepenuhnya dikendalikan oleh pemilik Tiongkok.

Penangkapan Xin Wanlin

Diduga karena terlalu banyak mengungkap rahasia, Xin Wanlin dilaporkan ditangkap oleh polisi Guiyang pada Januari 2024, dan akun media sosialnya berhenti diperbarui.

Kasus Aktor Wang Xing Mengguncang Publik

Awal Januari tahun ini, kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing dari Thailand ke kamp elektronik Myawaddy mengungkapkan lagi kejahatan tersebut. Wang Xing berhasil diselamatkan oleh polisi Thailand dan kembali ke Tiongkok, membawa cerita tentang lebih dari 50 warga Tiongkok yang masih disekap di sana.

Hubungan dengan Pemerintah PKT

Laporan menyebutkan bahwa kamp elektronik di Myawaddy dibiayai oleh perusahaan milik negara PKT dan didukung oleh berbagai institusi seperti China Telecom, China Mobile, hingga China Post. Hal ini menunjukkan keterlibatan langsung pemerintah PKT dalam pembangunan dan operasional kamp tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Rain Boy : Kemampuannya Mendatangkan Hujan di Dalam Ruangan


EtIndonesia. Sejak usia 7 tahun, Donnie Decker mengalami penindasan dari kakeknya berkali-kali, tetapi keluarganya sama sekali tidak mengetahuinya. Pada Februari 1983, setelah kakeknya meninggal dunia, Donnie berkumpul bersama teman-temannya. Emosi yang telah dia pendam selama bertahun-tahun akhirnya meledak, dan tubuhnya mulai menunjukkan serangkaian fenomena supranatural.

Ketika Donnie sedang duduk di ruang tamu bersama teman-temannya, suhu udara di sekitarnya tiba-tiba menurun drastis, dan dinding ruang tamu mulai meneteskan air. Donnie memasuki keadaan trance (suatu kondisi pikiran) yang aneh. 

Pemilik rumah, Ron H. Van, segera menerima telepon dari penghuni lain yang melaporkan bahwa dinding dan langit-langit rumah sedang meneteskan air. Ron tiba di tempat kejadian tidak lama setelah itu. 

Dia merasa bingung melihat fenomena tersebut karena dia mengetahui dengan pasti posisi pipa air di rumah itu, dan lokasi tempat keluarnya air tidak memiliki jalur pipa sama sekali. Semua pipa berada di bagian belakang bangunan. Air tersebut muncul dari ruangan tanpa jalur pipa.

Ron menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Air tidak hanya mengalir dari langit-langit dan dinding, tetapi juga mengalir deras di lantai. Dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi polisi setempat untuk menyelidiki.

Petugas polisi, John dan Richard Wolbert tiba di lokasi dan merasa sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Mereka hampir tidak dapat mempercayai mata mereka sendiri. 

Ketika keduanya memasuki ruangan yang terendam air, tubuh mereka langsung basah kuyup. Saat itu, mereka melihat dua tetesan air bergerak secara horizontal di udara, melintasi ruangan, dan keluar dari pintu. 

John dan Richard segera menyarankan Donnie untuk meninggalkan rumah tersebut sementara waktu, dan menyarankan agar dia dan keluarga pergi ke kafe terdekat. Sementara itu, Ron tetap tinggal untuk mengamati situasi di dalam rumah. 

Setelah Donnie dan pasangan Kieffer meninggalkan rumah, air di dalam rumah berhenti mengalir. Hal ini membuat Ron berpikir bahwa orang-orang yang baru saja pergi bertanggung jawab atas fenomena hujan di dalam ruangan.

Keesokan harinya, saat Donnie dan teman-temannya berada di sebuah kafe, pemilik kafe, Pam Scarfano, yang sebelumnya juga menyaksikan kejadian tersebut, memperhatikan kondisi Donnie yang tampak sangat aneh. Pam mulai curiga bahwa Donnie mungkin dirasuki oleh iblis. 

Tiba-tiba, kafe tersebut mulai diguyur hujan, membuat Pam panik dan berlari ke meja kasir untuk mengambil salib. Dia menggantungkan salib tersebut di leher Donnie, tetapi salib itu langsung berubah warna menjadi hitam, dan leher Donnie luka terbakar. 

Situasi yang kacau tersebut memaksa Donnie dan teman-temannya meninggalkan kafe, dan hujan di dalam kafe berhenti setelah mereka pergi. Semua orang pun sepakat bahwa fenomena ini terkait dengan Donnie.

Setelah kembali ke rumah, hujan kembali turun di dalam rumah. Peralatan dapur di atas kompor mulai bergerak sendiri, dan tubuh Donnie tiba-tiba melayang di udara seperti diangkat oleh kekuatan tak terlihat, sebelum dilempar ke sisi lain ruangan.

Awalnya, kepala polisi menetapkan kasus ini sebagai “masalah pipa air” dan memerintahkan bawahannya untuk meninggalkan tempat kejadian. Ia juga memerintahkan agar insiden ini dirahasiakan dan tidak dilaporkan. Namun, beberapa polisi yang berada di lokasi telah menyaksikan kejadian tersebut dengan mata kepala sendiri. 

Dua petugas, William Davies dan John Rundle, menyaksikan Donnie diangkat dari lantai dan dilemparkan ke udara sebelum jatuh ke sisi lain ruangan. Ketika mereka mencoba membantunya, mereka menemukan tiga bekas cakaran di leher Donnie. Selain mereka berdua, ada empat petugas berpengalaman yang menjadi saksi langsung fenomena supranatural ini. Mereka adalah polisi yang memiliki reputasi baik dan dihormati.

Tiga malam berlalu, tetapi hujan deras di dalam rumah Donnie tidak jua berhenti. Baik pendeta Katolik maupun Protestan menolak permintaan untuk melakukan pengusiran setan terhadap Donnie. Akhirnya, seorang misionaris bersedia membantu. Setelah melalui beberapa ritual, fenomena supranatural ini berhasil dihentikan, dan hujan di dalam ruangan tidak lagi terjadi.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, Donnie dihukum penjara karena kasus pencurian. Dia ditempatkan di sel dengan pengamanan tinggi, tetapi fenomena hujan kembali terjadi, membuat para penjaga panik. Mereka memindahkan Donnie dari selnya yang basah kuyup, karena awalnya mereka mengira dia telah merusak pipa air di penjara. Donnie mengklaim bahwa dia bisa membuat hujan terjadi di mana saja, tetapi klaim ini ditertawakan oleh para penjaga. Para penjaga bahkan menantangnya untuk membuat hujan di kantor kepala penjara.

Saat penjabat kepala penjara, David Keenehold, sedang duduk di kantornya, seorang penjaga masuk untuk memberitahukan tentang Donnie. Ketika itu, David menyadari bahwa kemejanya sudah basah kuyup tanpa ia sadari kapan itu terjadi. Dia dan penjaga tersebut menjadi ketakutan terhadap apa yang mungkin dilakukan Donnie.

Penjara kemudian memanggil William Blackburn, seorang pendeta setempat. Blackburn sangat terkejut dengan kemampuan Donnie untuk mendatangkan hujan. Setelah melakukan beberapa penilaian, dia menyimpulkan bahwa Donnie telah dirasuki sesuatu. Kemudian, setelah dilakukan serangkaian ritual, mereka berhasil menghilangkan kekuatan tak terlihat Donnie. Sejak saat itu, Donnie tidak lagi mampu memunculkan fenomena hujan di dalam ruangan, dan ceritanya belakangan dikenal sebagai kisah “Rain Boy / Anak Hujan.” (jhn/yn)

Ketua Komisi Militer NATO: Perang Rusia-Ukraina Memperburuk Ketegangan, Beijing Tidak Boleh Bermain Dua Peran

EtIndonesia. Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, perang telah berlangsung hampir tiga tahun. Pada konferensi pers menjelang akhir masa jabatannya, Ketua Komisi Militer NATO, Rob Bauer, menyampaikan kritik keras. Dia menekankan bahwa NATO telah menyampaikan pesan yang jelas kepada Tiongkok: Tiongkok tidak boleh bermain dua peran, yakni menyatakan kepatuhan terhadap Piagam PBB sambil mendukung perang yang berlangsung di Eropa. Dia juga menyoroti keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina, yang dinilainya membawa perubahan besar dalam situasi internasional.

Fokus NATO pada Ancaman Keamanan Global

Pertemuan Menteri Pertahanan NATO yang berlangsung selama dua hari berakhir pada 16 Januari. Dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, Rob Bauer menjelaskan bahwa agenda utama pertemuan adalah membahas kesiapan militer negara-negara anggota NATO hingga tahun 2030. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda Rusia memiliki niat untuk berdamai, dan justru terus menjalin kerja sama dengan Tiongkok, Iran, dan Korea Utara, yang berdampak negatif pada keamanan global.

Bauer secara khusus menyoroti pengaruh Tiongkok terhadap keamanan global, termasuk peningkatan persenjataan nuklir secara tidak transparan dan dukungan yang memungkinkan Rusia melanjutkan perang di Ukraina. Menjawab pertanyaan dari Yonhap News Agency, Bauer menjelaskan konsekuensi dukungan Korea Utara dan Tiongkok terhadap Rusia.

Keterlibatan Korea Utara dan Peran Tiongkok

Menurut Bauer, pengiriman pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia merupakan perubahan strategis besar. Dia menyebut bahwa negara yang paling terisolasi di dunia ini tiba-tiba menjadi pemain dalam konflik tersebut. Bauer mengkritik Tiongkok karena memungkinkan hal ini terjadi, yang menyebabkan kawasan Indo-Pasifik terhubung langsung dengan keamanan di Eropa. Hal ini, menurutnya, memperumit situasi dan membawa dampak besar.

Dia juga menganggap keputusan Korea Utara untuk terlibat sebagai kesalahan strategis, karena pasukan Korea Utara tidak akan efektif menjadi tameng bagi militer Rusia. Sebaliknya, banyak tentara Korea Utara akan kehilangan nyawa mereka.

Peran Tiongkok, menurut Bauer, meliputi pemberian dukungan kebutuhan militer Rusia, meskipun bukan berupa senjata langsung. Dia kembali menegaskan bahwa Tiongkok tidak dapat mengklaim ingin berteman dengan negara-negara NATO dan berdagang dengan mereka, tetapi pada saat yang sama mendukung musuh-musuh NATO.

Perang Rusia-Ukraina: NATO Tetap Mendukung Ukraina

Bauer menyoroti bahwa perang Rusia-Ukraina telah membuat kedua pihak dalam posisi sulit. Dia menyebut bahwa kemajuan militer Rusia sangat lambat, sementara Ukraina tetap bertahan di garis depan. NATO akan terus mendukung Ukraina dengan menyediakan kebutuhan militer dan meningkatkan pelatihan bagi pasukan Ukraina.

Pada hari terakhir masa jabatannya, Bauer akan digantikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Italia, Giuseppe Cavo Dragone, sebagai Ketua Komisi Militer NATO.

Pandangan Panglima NATO Lainnya

Jenderal Christopher G. Cavoli, Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu NATO, juga hadir dalam konferensi pers tersebut. Ketika ditanya tentang kemungkinan berkurangnya dukungan AS terhadap NATO setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden, Cavoli menegaskan bahwa jaminan keamanan AS terhadap kawasan tetap kuat. Namun, dia menolak berspekulasi lebih jauh mengenai kebijakan pemerintahan baru AS.

Sementara itu, Laksamana Angkatan Laut Prancis Pierre Vandier, Panglima Tertinggi Transformasi Pasukan Sekutu NATO, menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi, transformasi, dan inovasi dalam meningkatkan keunggulan militer NATO. Menurutnya, kunci utama dalam perlombaan militer saat ini adalah kecepatan. 

“Waktu adalah hal yang paling penting,” tegas Vandier. (jhn/yn)

NATO Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Sebut Beijing Dalang di Balik Perang Rusia-Ukraina

Pada hari terakhir pertemuan menteri pertahanan NATO pada Kamis 16 Januari 2025, Ketua Komite Militer NATO secara langsung menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah dalang di balik perang Rusia-Ukraina. NATO bersumpah akan bersatu untuk menghadapi ancaman dari Rusia dan PKT.

ETIndonesia. Pada pertemuan menteri pertahanan NATO, Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, menegaskan bahwa dukungan PKT terhadap Rusia telah memperpanjang perang Rusia-Ukraina hingga sekarang.

“Tiongkok pada dasarnya membantu Rusia mempertahankan perang, menyediakan semua yang diperlukan untuk memproduksi senjata. Mereka tidak memberikan senjata secara langsung, melainkan mikroprosesor dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sebagian besar kebutuhan Rusia untuk memproduksi senjata secara massal dalam industri pertahanan mereka berasal dari Tiongkok,” ujar Rob Bauer. 

Bauer memperingatkan PKT agar tidak berupaya mendapatkan keuntungan dari negara-negara Barat sambil terus mendukung perang di Eropa.

“NATO dengan jelas mengatakan kepada PKT bahwa Anda tidak bisa memiliki keduanya. PKT tidak bisa mengklaim ingin menjaga hubungan baik dengan Barat, mengaku ingin mempertahankan Piagam PBB, sambil terus menyulut api perang di Eropa,” ujarnya. 

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv dan menandatangani perjanjian bersejarah tentang keamanan dan perdagangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Perjanjian tersebut mencakup bidang pertahanan, ilmu pengetahuan, energi, dan perdagangan.

“Saya bangga mewakili seluruh Inggris dan mengatakan ‘kami berdiri bersama Anda.’ Bukan hanya untuk hari ini atau besok, tahun ini atau tahun depan, tetapi selama 100 tahun, hingga perang mengerikan ini berakhir, Ukraina kembali merdeka dan makmur,” kata Keir Starmer. 

Starmer juga mengumumkan bahwa Inggris akan memberikan lebih banyak bantuan militer kepada Ukraina, termasuk pinjaman senilai £2,2 miliar atau sekitar US$2,68 miliar. Pinjaman ini akan dibayarkan menggunakan bunga dari aset Rusia yang dibekukan.

Ketika ditanya apakah Inggris akan mengirimkan pasukan untuk menjaga perdamaian di Ukraina, Starmer menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

“Saya tidak ingin terlalu terburu-buru untuk berbicara, tetapi saya telah menegaskan bahwa kami akan berusaha semaksimal mungkin. Karena ini bukan hanya tentang kedaulatan Ukraina, meskipun itu jelas penting. Ini juga tentang dampaknya bagi Inggris serta nilai-nilai kami, kebebasan, dan demokrasi,” ujarnya.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas: Dilema Moral dan Strategi Israel

EtIndonesia. Saat kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas tercapai, hal ini memicu perdebatan di kalangan warga Israel tentang keamanan dan strategi. Menteri Keamanan Nasional dari kubu sayap kanan, Itamar Ben Gvir, pada Kamis (16/1), mengatakan bahwa jika kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza disetujui, dia dan rekan-rekan partainya akan keluar dari kabinet, tetapi tetap berada dalam koalisi pemerintahan.

Setelah perang Israel-Hamas berlangsung selama 467 hari, kedua pihak akhirnya mencapai kesepakatan pada tanggal 15 Januari. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata selama 42 hari mulai 19 Januari, dengan pembebasan sandera dan tahanan secara bertahap. Sebanyak 96 sandera Israel akan dibebaskan dengan imbalan ribuan tahanan Palestina. Namun, kesepakatan ini masih memerlukan persetujuan kabinet Israel yang dijadwalkan untuk dibahas pada 17 Januari.

Menurut laporan dari Central News Agency, Itamar Ben Gvir, pemimpin “Partai Kekuatan Yahudi” (Otzma Yehudit), dalam konferensi pers pada malam 16 Januari mengatakan: “Jika kesepakatan yang tidak bertanggung jawab ini disetujui dan dilaksanakan, Partai Kekuatan Yahudi tidak akan lagi menjadi bagian dari pemerintah dan akan meninggalkannya.” 

Namun, dia menekankan bahwa jika kesepakatan gencatan senjata gagal, mereka mungkin akan mengubah pendirian dan kembali bergabung dengan pemerintah.

Ben Gvir dan dua anggota parlemen lain dari Partai Kekuatan Yahudi memiliki posisi di kabinet Israel. Mereka menguasai enam kursi dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang memiliki total 68 kursi di parlemen Israel.

Meskipun Ben Gvir mengancam akan meninggalkan kabinet, dia tetap menyatakan bahwa Partai Kekuatan Yahudi “tidak akan menggulingkan Netanyahu.”

“Partai Zionis Religius” (Religious Zionist) pada 15 Januari sebelumnya mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan pemerintah kecuali Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memberikan jaminan untuk melanjutkan operasi militer di Gaza.

Ketua partai dan Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich, sebelumnya menyebut bahwa kesepakatan gencatan senjata menimbulkan “bahaya” bagi keamanan Israel. Dia menegaskan bahwa tindakan militer tegas terhadap Hamas diperlukan, dan pembebasan semua sandera harus menjadi syarat untuk melanjutkan partisipasi partainya dalam pemerintahan koalisi.

Amichai Chikli, Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme dari partai Likud, partai terbesar dalam koalisi pemerintah Israel, dalam sebuah pernyataan panjang pada 15 Januari menyatakan bahwa dia akan mengundurkan diri jika kesepakatan sandera yang akan dicapai mencakup penarikan dari Koridor Philadelphi, wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Pernyataan ini makna yang signifikan karena dia menjadi menteri pertama dari Likud yang mengancam untuk mundur setelah kesepakatan sandera dikonfirmasi.

Sementara itu, gelombang protes dari masyarakat semakin meningkat, terutama di Yerusalem, di mana warga mengangkat spanduk menentang pembebasan teroris dan mengkritik kompromi pemerintah.

Menurut laporan dari Haaretz, sekitar 1.500 orang memprotes kesepakatan sandera antara Israel dan Hamas di Yerusalem. Jerusalem Post juga melaporkan bahwa sekelompok pria muda dan remaja memprotes di atas Jembatan Chords di Yerusalem, menyebabkan beberapa jalan yang sibuk menjadi macet dan situasi menjadi tegang. 

Salah satu spanduk bertuliskan: “Hanya melalui kemenangan dan mengalahkan musuh kita bisa membebaskan sandera.” Kalimat lainnya berbunyi: “Membebaskan teroris hanya akan menyebabkan pertumpahan darah.”

Partai Likud yang dipimpin Netanyahu dalam pernyataannya menyatakan: “Siapa pun yang meruntuhkan pemerintah sayap kanan akan selamanya dicap sebagai pengkhianat.”

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa kesepakatan gencatan senjata akan membantu Israel mencapai jumlah sandera hidup yang dibebaskan sebanyak mungkin serta pencapaian yang menjamin keamanan generasi mendatang Israel.

Pada 16 Januari 2025, para pengunjuk rasa di luar Mahkamah Agung Israel di Yerusalem membawa peti mati simbolis yang dihiasi bendera Israel selama protes terhadap gencatan senjata dengan Hamas.

The Jerusalem Press Club pada 15 Januari mengadakan konferensi pers di Tel Aviv, di mana pensiunan jenderal Amir Avivi, mantan kepala intelijen Pasukan Pertahanan Israel, menyatakan bahwa ada alasan untuk mendukung maupun menentang kesepakatan tersebut, yang menunjukkan kompleksitas situasi Israel-Hamas dan kebutuhan Israel untuk menetapkan prioritas yang jelas.

Avivi mengatakan bahwa meskipun tujuan utama perang di Gaza saat ini adalah membebaskan sandera, hal ini tidak berarti mengabaikan tujuan yang lebih luas—menghancurkan Hamas. Dia menekankan bahwa Israel harus mengevaluasi ulang kebijakan bantuan kemanusiaan karena ini berkaitan dengan kelangsungan hidup Hamas. Avivi menyebut bahwa mengurangi manipulasi bantuan kemanusiaan oleh Hamas harus menjadi prioritas utama.

Forum yang dipimpinnya, “Forum Pertahanan dan Keamanan Israel” (IDSF), mengusulkan pembentukan zona kemanusiaan untuk mengarahkan warga Gaza ke wilayah yang dikendalikan Israel guna memastikan distribusi bantuan kemanusiaan yang efektif.

Avivi menyimpulkan: “Wilayah Gaza telah lama menjadi pusat kekerasan dan ekstremisme. Mengubah kondisi ini akan membutuhkan upaya selama bertahun-tahun.” 

Dia menambahkan: “Gaza adalah bom waktu, dan menjinakkannya akan membutuhkan waktu yang sangat lama.”

Sementara itu, mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Jonathan Conricus, memperingatkan bahwa pemerintahan Amerika Serikat berikutnya mungkin tidak mendukung Israel untuk kembali ke medan perang atau mengejar tujuan strategis menghancurkan Hamas, karena Amerika memiliki prioritas lain. 

Menurutnya, pemerintahan Trump mendatang mungkin akan mengatakan kepada Israel: “Fokus kami adalah pada Arab Saudi dan upaya diplomasi besar yang mendapat pengakuan dunia. Masalah Gaza tidak akan menjadi salah satu prioritas itu.” (jhn/yn)

Kabinet Israel Menyetujui Gencatan Senjata dengan Hamas, Dimulai pada Hari Minggu

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai selama negosiasi di Qatar, seluruh 98 sandera akan dibebaskan, dengan 33 di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata awal selama enam minggu.

ETIndonesia. Kabinet Israel menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat (17/1/2025), beberapa jam setelah kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah diselesaikan dan kabinet keamanan memberikan persetujuan.

Pada Kamis, Netanyahu menunda pemungutan suara Kabinet terkait gencatan senjata di Gaza setelah menuduh Hamas melanggar bagian dari perjanjian dengan tujuan untuk “memeras konsesi tambahan di menit-menit terakhir.”

Israel dan Hamas telah berperang selama 15 bulan, setelah kelompok militan Palestina yang didukung Iran melakukan serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 warga Israel dan mengambil 250 orang sebagai sandera.

Sebagian besar sandera telah dibebaskan atau jenazah mereka dipulangkan, namun masih ada 98 orang yang tersisa. Dalam tahap pertama dari perjanjian tiga fase, 33 sandera akan dibebaskan selama gencatan senjata awal enam minggu, yang dijadwalkan dimulai pada 19 Januari.

Israel akan membebaskan 95 tahanan pada 19 Januari, termasuk Khalid Jarar dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina, menurut kementerian kehakiman negara tersebut, yang merilis daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada hari itu.

Dengan mempublikasikan daftar tersebut, warga Israel dapat mengajukan permintaan ke Mahkamah Agung negara itu untuk memblokir pembebasan mereka. Namun, kecil kemungkinan pengadilan akan melakukannya.

Sebagai pengganti Komite Internasional Palang Merah, Layanan Penjara Israel akan mengangkut tahanan yang dibebaskan agar tidak terjadi “perayaan publik.”

Pada  Jumat dini hari, Netanyahu mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan satuan tugas khusus untuk mempersiapkan penyambutan para sandera yang kembali, dan telah memberitahukan kepada keluarga mereka bahwa kesepakatan telah dicapai.

Perjanjian gencatan senjata—yang mencakup penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza—dinegosiasikan selama beberapa bulan di Doha, dengan pemerintah Qatar bertindak sebagai mediator.

Salah satu aspek paling kontroversial dari kesepakatan ini adalah pembebasan sekitar 1.000 tahanan Palestina bersamaan dengan para sandera.

Menteri Menyebut Kesepakatan Ini ‘Bencana’

Pada  Jumat, menteri keamanan nasional Isral, Itamar Ben-Gvir, yang partainya Otzma Yehudit merupakan bagian dari koalisi pemerintahan, menulis di X, “Jika ‘kesepakatan’ ini lolos, kami akan meninggalkan pemerintahan dengan hati yang berat, dan saya akan meninggalkan jabatan yang telah saya dedikasikan seluruh tenaga selama dua tahun terakhir.”

“Saya mencintai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan akan memastikan ia tetap menjadi perdana menteri, tetapi saya akan mundur karena kesepakatan yang ditandatangani ini adalah bencana,” katanya.

Pada tahun 2011, Israel membebaskan lebih dari 1.000 warga Palestina, termasuk Yahya Sinwar—yang kemudian merencanakan serangan 7 Oktober 2023—sebagai imbalan atas seorang prajurit Israel yang ditangkap, Gilad Shalit.

Associated Press dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Beijing Panik! Pemimpin Eastern Turkistan Islamic Movement (ETIM) di Militer Suriah, Bersumpah Balas Dendam di Barat Laut Tiongkok

0

EtIndonesia. Kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang baru saja membentuk pemerintahan baru di Suriah, telah memberikan pangkat militer tinggi kepada sejumlah militan asing, termasuk pemimpin Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM). Langkah ini semakin menegaskan hubungan erat antara HTS dan ETIM, yang selama ini dianggap sebagai organisasi teroris.

ETIM di Suriah: Dari Tentara Bayangan ke Pemimpin Militer

Selama perang saudara di Suriah, sejumlah besar militan ETIM dilaporkan menyusup ke Suriah dan aktif bertempur selama bertahun-tahun. Setelah rezim Assad digulingkan, para militan ini secara bertahap naik ke posisi penting dalam militer Suriah yang baru, bahkan menjadi bagian dari pemerintahan baru.

Para pengamat mencatat bahwa selama beberapa dekade, kelompok seperti ETIM menggunakan berbagai nama untuk beroperasi di seluruh dunia, sering kali memengaruhi stabilitas sosial dan perubahan rezim di negara-negara tempat mereka beroperasi.

Tanggapan Beijing terhadap Ancaman Baru

Pada 8 Januari, dalam pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Suriah, Wakil Tetap Tiongkok di PBB, Fu Cong, menegaskan bahwa Tiongkok memiliki “nol toleransi” terhadap terorisme, terlepas dari bagaimana situasi di Suriah berkembang. Fu mengkritik keras keputusan militer Suriah untuk memberikan posisi tinggi kepada militan asing, termasuk pemimpin ETIM yang masuk dalam daftar teroris PBB.

Fu Cong mengatakan: “Tindakan semacam ini mengabaikan kekhawatiran keamanan Tiongkok dan dapat menjadi ancaman besar bagi penyebaran terorisme di masa depan.”

ETIM dan Ancaman terhadap Tiongkok

Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM), bagian dari Partai Islam Turkestan (TIP), didirikan pada tahun 1993. Organisasi ini bertujuan untuk mendirikan negara Islam di wilayah Xinjiang dan Asia Tengah. ETIM telah diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Tiongkok, Uni Eropa, dan PBB. Namun, pada tahun 2020, Amerika Serikat mencabut status ETIM sebagai organisasi teroris, yang memicu kecaman keras dari Beijing.

Di media sosial, pendukung ETIM secara terang-terangan mengancam akan kembali dari Suriah ke wilayah barat laut Tiongkok untuk melancarkan aksi balas dendam. Salah satu akun di platform X (sebelumnya Twitter) dengan nama uyunistar menyatakan bahwa pengalaman tempur para militan Uyghur di Suriah akan digunakan dalam aksi melawan Tiongkok di masa depan. Akun tersebut juga memperingatkan bahwa wilayah barat laut Tiongkok akan menghadapi tantangan serius.

Langkah Antisipasi Tiongkok

Menghadapi situasi yang berkembang di Suriah dan ancaman yang meningkat, para ahli Tiongkok menyarankan agar tidak mengambil tindakan langsung terhadap Suriah dalam waktu dekat. Namun, mereka menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kembalinya militan ke Tiongkok. Peningkatan langkah-langkah anti-terorisme dan pengendalian keamanan domestik menjadi prioritas utama.

Menurut para pengamat, meskipun ancaman ini belum berkembang menjadi masalah besar, pemerintah Tiongkok perlu terus memantau situasi global dan regional untuk mengantisipasi setiap ancaman yang mungkin muncul dari kelompok militan seperti ETIM. (jhn/yn)

AS Tuduh Tiongkok Monopoli Industri Galangan Kapal dengan Cara Tidak Wajar, Siap Ambil Tindakan

0

EtIndonesia. Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) mengungkapkan hasil investigasi yang menunjukkan bahwa Tiongkok telah mendominasi sektor maritim, logistik, dan galangan kapal global dengan menggunakan kebijakan non-pasar yang tidak adil. Berdasarkan temuan tersebut, AS dapat mengambil tindakan hukuman sesuai dengan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan AS.

Ketimpangan dalam Industri Kapal

Pada Kamis (16/1), Perwakilan Dagang AS Katherine Tai mengatakan: “Hari ini, Amerika Serikat berada di peringkat ke-19 dunia dalam industri pembuatan kapal. Kita hanya membangun kurang dari lima kapal setiap tahun, sementara Tiongkok membangun lebih dari 1.700 kapal per tahun. Pada 1975, AS berada di peringkat pertama dunia, membangun lebih dari 70 kapal per tahun.”

Tai menambahkan bahwa Beijing dengan sengaja mendominasi sektor ini, menghancurkan persaingan pasar yang adil dan meningkatkan risiko keamanan ekonomi. Dia menyebut bahwa ini adalah hambatan utama bagi upaya AS untuk membangkitkan kembali industrinya sendiri.

“Hasil investigasi ini memberikan dasar untuk mengambil tindakan mendesak dalam investasi domestik AS dan memperkuat rantai pasokan kita,” katanya.

Laporan tentang Strategi Tiongkok

Dalam laporan yang dirilis USTR, disebutkan bahwa selama hampir 30 tahun, Tiongkok secara agresif mengejar dominasi di sektor pelayaran, logistik, dan galangan kapal dengan target-target yang semakin konkret.

Menurut laporan tersebut, Pemerintah Tiongkok memiliki kontrol luar biasa terhadap perusahaan-perusahaan di sektor ini. Pemerintah mampu mengarahkan dan memobilisasi lembaga negara serta perusahaan swasta untuk mencapai tujuan industri nasional. Hal ini memastikan keputusan bisnis mereka sejalan dengan prioritas pemerintah.

Laporan itu juga menyoroti bahwa Tiongkok menggunakan praktik yang tidak adil, termasuk pelanggaran hak tenaga kerja, penggunaan kerja paksa, dan kelebihan kapasitas baja. Praktik-praktik ini memberikan keunggulan non-pasar yang tidak adil, menghilangkan peluang bisnis bagi perusahaan berbasis pasar, dan mengurangi persaingan global.

Tindakan Selanjutnya: Belum Ada Sanksi Konkrit

Hingga saat ini, USTR hanya mempublikasikan hasil investigasi tanpa memberikan rekomendasi hukuman spesifik terhadap Tiongkok. Keputusan lebih lanjut akan berada di tangan pemerintahan Donald Trump yang akan mulai menjabat pada 20 Januari 2025.

Investigasi ini dimulai pada April 2024 atas permintaan United Steelworkers dan empat serikat pekerja lainnya di AS. Proses ini menggunakan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan 1974, yang memungkinkan AS menghukum negara-negara yang terlibat dalam praktik tidak adil atau merugikan perdagangan AS. Pasal ini juga menjadi dasar bagi pemerintahan Trump dan Biden untuk mengenakan tarif tinggi pada barang-barang impor dari Tiongkok sejak 2018.

Kritik terhadap Praktik Dagang Tiongkok

Senator AS Mark Kelly menyatakan bahwa laporan ini menunjukkan perlunya menghidupkan kembali industri galangan kapal dan pelayaran di AS.

“Tindakan perdagangan yang tidak adil oleh Republik Rakyat Tiongkok (PRC) membuat Tiongkok menjadi penguasa lautan sambil merugikan pekerja Amerika dan membahayakan keamanan nasional kita,” katanya.

Laporan ini menggarisbawahi betapa dominasi Tiongkok di sektor maritim global telah mengikis ketahanan rantai pasokan AS, menciptakan ketergantungan yang berbahaya, dan menghambat kemampuan Amerika untuk bersaing di pasar internasional. (jhn/yn)

Pria Menggunakan ‘iPhone’ Terlihat dalam Lukisan yang Dibuat Tahun 1937

EtIndonesia. Sebuah lukisan dari tahun 1937 membuat orang bertanya-tanya apakah perjalanan waktu itu nyata setelah lukisan itu tampaknya menunjukkan seorang pria Indian Amerika menggunakan “iPhone” sambil melakukan gerakan tangan “Maaf, saya harus menerima telepon ini”.

Lukisan yang berjudul Mr. Pynchon and the Settling of Springfield dibuat oleh seniman Italia Umberto Romano.

Lukisan itu menggambarkan seorang penjajah dan pendiri Springfield, Massachusetts, William Pynchon, di tengah pembangunan kota.

Pynchon akhirnya menulis The Meritorious Price of Our Redemption pada tahun 1650, buku pertama yang dilarang di Boston dan dibakar di Boston Common, sebagaimana dicatat di Museum Pos Nasional Smithsonian.

Yang menarik, Vice melaporkan bahwa Pynchon adalah leluhur dari novelis terkenal dan sulit dipahami Thomas Pynchon.

Ini semua hal yang menarik, tetapi yang benar-benar menarik perhatian adalah bahwa seorang pria Indian Amerika dalam gambar tersebut tampaknya menemukan pesan yang membuatnya terkejut.

Gambar tersebut telah dibagikan di media sosial dengan beberapa komentar di Reddit dengan beberapa skenario yang dibuat-buat tentang Indian Amerika dan pria yang diikat di belakangnya.

“Sepertinya mereka sedang memeriksa riwayat peramban pria yang diikat itu. Berpikir mungkin kita harus melepaskannya. Dia tampaknya menyukai hal semacam ini,” tulis seseorang.

Yang lain menambahkan: “Tentu saja. Termasuk ekspresi wajah pria itu, seperti dia baru saja melihat postingan terbarunya di-downvote hingga terlupakan.”

Orang lain di Twitter bercanda mencoba mencari tahu “jenis” iPhone yang digunakan pria dalam gambar tersebut.

“Apakah itu iPhone emas?” seseorang bertanya, sementara yang lain menambahkan: “Space Grey?”

Romano, seniman lukisan itu, membuat karya seni lain yang tampak seperti seorang wanita sedang menonton sesuatu di iPad, meskipun dilukis beberapa dekade sebelum teknologi itu diciptakan.

Penjelasan yang mungkin untuk perangkat yang menyerupai telepon pintar dalam lukisan Pynchon bisa jadi adalah cermin tangan, barang dagangan yang populer untuk digunakan. Dia juga bisa saja sedang memeriksa kepala kapak.

Itu bukan satu-satunya karya seni yang berhasil meyakinkan sebagian orang tentang perjalanan waktu, setelah ‘sepatu kets Nike’ terlihat dalam lukisan abad ke-17. (yn)

Sumber: indy100

Bagaimana Rumah Besar ‘Ajaib’ di Malibu Selamat dari Kebakaran Hutan di LA, Sementara Rumah-rumah di Kedua Sisinya Hancur

EtIndonesia. Kebakaran hutan di Los Angeles telah menghancurkan sebagian besar kota selama seminggu terakhir.

Lebih dari 130.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka, wilayah Pacific Palisades hampir rata dengan tanah, 24 orang dipastikan meninggal, dan pertanyaan-pertanyaan muncul tentang apa yang salah sehingga menyebabkan kehancuran seperti itu.

Namun, kini ada detail lain yang menggelitik minat publik: Mengapa beberapa rumah selamat, meskipun dikelilingi oleh sisa-sisa rumah lain yang hangus?

Salah satunya adalah rumah besar di tepi Pantai Malibu senilai 9 juta dolar (sekitar Rp 147 miliar) milik pensiunan CEO pengelolaan limbah, David Steiner.

Foto-foto dari reruntuhan setelah kebakaran selama seminggu menunjukkan bangunan putih tunggal itu berdiri tegak di antara puing-puing rumah besar yang terbakar, dan meskipun dijuluki sebagai “keajaiban” secara daring, Steiner memuji “arsitektur yang hebat, petugas pemadam kebakaran yang berani, dan mungkin sedikit keajaiban” atas keberlangsungannya.

Diperkirakan rumah tersebut, yang tidak ditempati Steiner secara penuh dan telah dimilikinya sejak 2015, terbuat dari beton, sehingga lebih kokoh daripada banyak rumah lain di daerah tersebut.

Beton dan bata merupakan bahan yang umum digunakan untuk membangun rumah di tempat-tempat lain, namun, tempat-tempat seperti California rentan terhadap gempa bumi.

ICF (insulated concrete form) menjadi lebih umum digunakan untuk membangun di sana, berkat efisiensi energi, ketahanan api, dan ketahanan terhadap gempa bumi, tetapi banyak rumah yang terkena dampak kebakaran dibangun dari bahan-bahan seperti kayu, atau plesteran – plesteran pasir berbahan dasar semen.

“Kelangsungan hidup rumah-rumah, sementara rumah-rumah lain di sekitarnya hancur, sebenarnya dapat dikaitkan dengan perpaduan antara perencanaan yang cermat, integritas struktural, faktor lingkungan, dan upaya yang sungguh-sungguh,” kata pakar keselamatan kebakaran Daniel Vasilevski, dari Bright Force Electrical.

“Pemilihan bahan bukan hanya keputusan estetika atau biaya,” tambahnya. “Pemilihan bahan secara langsung memengaruhi kemampuan struktur untuk menahan kondisi kebakaran yang ekstrem juga.”

Faktor lain yang dapat memengaruhi seberapa baik bangunan bertahan termasuk memiliki jendela berlapis ganda – yang mencegah pecahnya dan tidak memungkinkan api memasuki properti.

Celah tertutup di dinding juga mencegah asap dan api masuk ke dalam rumah dan membiarkannya menyebar.

“Rumah besar David Steiner di Malibu memiliki tiang pancang yang ditancapkan 15 m ke dalam batuan dasar,” jelas Vasilevski.

“Meskipun ini terutama dimaksudkan untuk memberikan stabilitas selama aktivitas seismik, tiang pancang juga membuat rumah lebih tahan terhadap kebakaran hutan. Fondasi yang tertanam dalam menahan pergeseran atau retakan yang disebabkan panas di tanah, yang dapat melemahkan struktur dan membuatnya terpapar api atau bara api.”

Menurut AccuWeather, kerusakan di Los Angeles sekarang mencapai sekitar 275 miliar dolar, jadi operasi pembangunan kembali tidak akan cepat. (yn)

Sumber: indy100