Home Blog Page 175

Tiga Tahapan Gencatan Senjata Israel dan Hamas di Gaza 

Amerika Serikat pada  Rabu (15/1/2025),mengumumkan bahwa setelah berbulan-bulan negosiasi, Israel dan Hamas telah mencapai “Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza”, yang akan berlaku pada 19 Januari, sehari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada  Rabu  (15/1/2025) mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza yang akan berlaku pada 19 Januari.

“Ini adalah sore yang sangat indah karena akhirnya saya bisa mengumumkan gencatan senjata. Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan (untuk pembebasan) sandera,” ujar Biden. 

Kesepakatan gencatan senjata ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu, di mana Hamas akan membebaskan 33 orang sandera yang mereka tahan, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina oleh Israel dan penarikan pasukan Israel dari semua daerah padat penduduk di Gaza.

Presiden AS Joe Biden juga menyatakan bahwa meskipun pemerintahannya yang merundingkan kesepakatan ini, sebagian besar pelaksanaannya akan dilakukan oleh pemerintahan berikutnya.

“Saya juga ingin menunjukkan bahwa kesepakatan ini dirundingkan oleh pemerintahan saya, tetapi sebagian besar ketentuan kesepakatan akan dilaksanakan oleh pemerintahan berikutnya. Dalam beberapa hari terakhir, kami (dua pemerintahan) berbicara sebagai sebuah tim,” ujarnya. 

Biden mengungkapkan bahwa utusan khusus Timur Tengah presiden terpilih, Steve Witkoff, juga berpartisipasi dalam negosiasi ini.

Sebelum Biden, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani terlebih dahulu mengumumkan bahwa dengan dukungan AS, mediator Qatar dan Mesir telah memfasilitasi negosiasi gencatan senjata Gaza selama berbulan-bulan, pada akhirnya menghasilkan kesepakatan sebelum pelantikan Trump.

Pada hari yang sama, di Tel Aviv, para keluarga sandera Israel yang diculik oleh Hamas saling berpelukan dan menyalakan obor untuk merayakan tercapainya kesepakatan gencatan senjata Gaza, sambil berharap semua sandera dapat dibebaskan.


“Pertama-tama, kami sangat senang. Tetapi, Anda tahu, kami mendengar berita ini saat berkumpul beberapa hari terakhir. Namun, Anda tahu, kami memiliki perasaan mendalam terhadap semua sandera, dan (sayangnya) ini hanya sebagian dari mereka, bukan semuanya,” ujar seorang warga Tel Aviv. 


“Saya berdoa agar setiap dari 98 orang yang diculik dapat kembali, dan kami akan terus mendukung kesepakatan ini sampai akhir,” kata Yosi Schnaider, seorang anggota keluarga sandera. 

Adi Alexander, ayah dari sandera Edan Alexander, mengatakan: “Bagi semua orang yang telah menemukan sandera mereka, saya berharap mimpi buruk telah berakhir. Beruntung bagi keluarga yang menunggu untuk menguburkan orang yang mereka cintai di Israel, mimpi buruk juga telah berakhir.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Kanada Dorong G7 Tetapkan Batas Harga Minimum untuk Logam Kunci Demi Melawan Dumping oleh Tiongkok

0

EtIndonesia. Kanada mengusulkan kepada negara-negara G7 untuk menetapkan batas harga minimum bagi mineral penting guna melawan intervensi dan manipulasi pasar oleh Tiongkok. Sebagai pemasok utama logam penting untuk transisi energi, Tiongkok diduga menggunakan strategi dumping yang dapat mengganggu upaya negara-negara Barat dalam membangun rantai pasokan alternatif.

Pada Rabu, 15 Januari, Menteri Sumber Daya Alam Kanada, Jonathan Wilkinson, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Wilson Center di Washington, D.C., menyatakan bahwa Kanada sedang mempertimbangkan langkah-langkah seperti menetapkan batas harga minimum untuk mendukung investasi dan melawan manipulasi pasar oleh Tiongkok.

Wilkinson menegaskan pentingnya memperhatikan standar lingkungan dan tenaga kerja dalam penerapan langkah-langkah tersebut.

“Untuk bersaing dengan Tiongkok, Kanada dan Amerika Serikat tidak akan menurunkan standar tenaga kerja kami,” ujar Wilkinson. “Namun, kami harus mengakui bahwa standar tenaga kerja kami memang meningkatkan biaya, dan ini harus dipertimbangkan dalam diskusi mengenai penetapan harga.”

Tiongkok adalah produsen utama dan pengolah mineral kunci yang penting untuk berbagai teknologi, termasuk kendaraan listrik, baterai, panel surya, dan beberapa peralatan militer. Ketergantungan global pada Tiongkok untuk mineral ini telah mendorong Amerika Serikat dan sekutunya mencari dan membangun rantai pasokan alternatif di seluruh dunia.

Wilkinson berharap bahwa penetapan harga ini akan menjadi agenda utama dalam pertemuan G7 yang akan diadakan di Kanada pada bulan Juni. Dia juga menyoroti dampak negatif manipulasi pasar oleh Tiongkok, seperti penurunan harga nikel yang signifikan, yang menurutnya telah merugikan Australia.

Menurut Wilkinson, untuk membangun tambang dan memastikan keamanan sumber daya, investor memerlukan “tingkat kepastian tertentu untuk memastikan bahwa produk yang mereka hasilkan memiliki nilai pasar.”
“Jika Tiongkok dapat dengan mudah melakukan intervensi dan menurunkan harga, maka pengembangan mineral penting yang kita perlukan tidak akan pernah terealisasi,” tambahnya.

Wilkinson menyatakan bahwa dia telah berdiskusi dengan pejabat pemerintahan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres Amerika Serikat terkait usulan ini. Selain itu, dia juga berencana untuk mendekati tim Presiden terpilih AS,  Donald Trump guna memperluas dukungan terhadap inisiatif tersebut.

Tantangan Ketergantungan pada Tiongkok

Tindakan Kanada ini mencerminkan kekhawatiran global terhadap dominasi Tiongkok di sektor mineral penting. Dengan memainkan peran sebagai penguasa pasar, Tiongkok dianggap memiliki kemampuan untuk mengguncang pasar global, sehingga menghambat pembangunan rantai pasokan alternatif dan memperpanjang ketergantungan negara-negara Barat pada Tiongkok.

Usulan Kanada untuk menetapkan batas harga minimum diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melindungi industri mineral kritis dari dampak negatif praktik dumping dan manipulasi harga.(jhn/yn)

Latihan Militer  Inggris-Jepang  Dimulai, AS, Jepang, dan Korsel Gelar Latihan Perang Udara Pada Hari yang Sama

0

Jepang menyoroti perubahan politik di Korea Selatan sekaligus memperkuat langkah-langkah pertahanan. Pada  Rabu (15/1/2025), Jepang dan Inggris menggelar latihan militer, sementara pada hari yang sama, latihan udara bersama antara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan juga resmi dimulai.

ETIndonesia. Pada Rabu, lebih dari 100 tentara dari Brigade Serangan Udara ke-16 (16 Air Assault Brigade) Pasukan Reaksi Global Angkatan Darat Inggris memulai latihan militer bilateral dengan Pasukan Bela Diri Darat Jepang di Pulau Kyushu, Jepang.

Latihan tahunan yang diberi nama “Pulau Penjaga” (Vigilant Isles) ini memasuki tahun ketiganya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan aksi bersama antara militer Inggris dan Jepang. 

Setelah Inggris menandatangani Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA) dengan Jepang pada tahun 2023, Inggris menjadi satu-satunya negara Eropa yang dapat mengadakan latihan militer bilateral di wilayah Jepang.

Bersamaan dengan dimulainya latihan tersebut, Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, mengunjungi Inggris dan disambut hangat oleh Menteri Pertahanan Inggris, John Healey. Keduanya mengadakan pertemuan untuk memperkuat hubungan pertahanan kedua negara.

Healey menyatakan bahwa dengan meningkatnya faktor ketidakstabilan di seluruh dunia, penting bagi Inggris untuk memperkuat kerja sama dengan mitra internasional seperti Jepang lebih dari sebelumnya. Ia menekankan bahwa keamanan di kawasan Atlantik-Eropa dan Indo-Pasifik saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.

Dalam pertemuan tersebut, Healey juga mengonfirmasi bahwa markas Program Tempur Udara Global (GCAP) akan berlokasi di Reading, pusat teknologi Inggris. Program ini merupakan kolaborasi antara Inggris, Jepang, dan Italia untuk mengembangkan jet tempur siluman canggih guna meningkatkan kemampuan tempur udara ketiga negara.

Selain itu, pada akhir tahun ini, Kementerian Pertahanan Inggris berencana mengerahkan kelompok tempur kapal induk Inggris ke kawasan Indo-Pasifik. Selama masa penempatan tersebut, berbagai operasi dan latihan akan dilakukan, termasuk kunjungan ke pelabuhan-pelabuhan di Jepang untuk membantu mitra Indo-Pasifik mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Pada hari yang sama, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang juga menggelar latihan udara gabungan di sekitar Semenanjung Korea. Amerika Serikat mengerahkan pembom strategis B-1B dalam latihan tersebut. Ini merupakan latihan udara bersama pertama ketiga negara pada tahun ini, bertujuan meningkatkan kemampuan merespons ancaman dari Korea Utara dan memperkuat kerja sama militer trilateral. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Bertemu dengan Penjelajah waktu? Mereka Menghilang Begitu Saja

EtIndonesia. Seorang gadis berusia lima tahun tinggal bersama orangtua dan kakak perempuannya di wilayah antara Reidsville dan Greensboro, North Carolina, Amerika Serikat. Pada suatu musim dingin di tahun 1957, keluarga mereka berangkat ke Reidsville untuk berlibur. Sebelum berangkat, mereka memperhatikan sepasang suami-istri yang telah berdiri di seberang jalan selama beberapa jam tanpa pergi ke mana pun. Karena merasa iba, keluarga tersebut memutuskan untuk menawarkan tumpangan kepada pasangan itu agar mereka tidak kedinginan di cuaca musim dingin yang menusuk tulang.

Setelah pasangan itu masuk ke mobil, keluarga tersebut mulai menyadari keanehan mereka. Di luar, cuaca sangat dingin dengan salju tebal, tetapi pria tersebut hanya mengenakan topi tinggi, kemeja, celana gantung, dan sepatu biasa. Sedangkan yang wanita bahkan lebih mencolok, mengenakan gaun musim panas dan sandal. Pakaian mereka terlihat sangat tidak sesuai untuk musim dingin itu. 

Gadis kecil yang duduk di kursi depan di antara kedua orangtuanya merasa penasaran dan terus memperhatikan pasangan asing itu. Dia memperhatikan mata pria tersebut, yang menurutnya sangat dalam dan indah, hingga meninggalkan kesan mendalam. Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah pensil merah dari sakunya dan memberikannya kepada gadis itu. Pensil itu bertuliskan logo Coca-Cola.

Setelah itu, pasangan yang mengaku sebagai pasangan Bradley itu ikut pulang bersama keluarga tersebut. Orangtua gadis itu memutuskan untuk mengajak mereka makan siang di Greensboro. 

Sang nenek, setelah mendengar cerita tentang pasangan itu, mempersiapkan pakaian musim dingin untuk mereka dan membekali mereka dengan sandwich serta camilan untuk perjalanan. Setelah berganti pakaian dan memakan camilan, pasangan Bradley kembali masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.

Dalam perjalanan menuju Greensboro, pasangan Bradley bersikeras ingin turun di sebuah jembatan di sepanjang Old U.S. Route 29. Meski sempat terjadi perdebatan dengan kakek gadis itu, pasangan itu tetap teguh pada keinginannya. 

Ketika mobil berhenti di jembatan, pasangan itu turun dari mobil, membuka pintu, dan seketika menghilang begitu saja di depan mata mereka. Pintu mobil yang terbuka bahkan belum sempat ditutup.

Kakek gadis itu segera keluar dari mobil untuk memeriksa apakah pasangan itu mungkin terpeleset dan jatuh di area licin di bawah jembatan. Namun, setelah melihat sekeliling dengan seksama, mereka tidak menemukan siapa pun. Keluarga itu berteriak memanggil pasangan tersebut, tetapi tidak ada jawaban selain kesunyian yang mencekam. Area tersebut sangat terbuka, tanpa penghalang apa pun, dan pasangan Bradley menghilang begitu saja.

Keluarga itu merasa sangat bingung dengan kejadian itu. Mereka mencoba mencari pasangan tersebut dengan mengemudi bolak-balik di sepanjang jalan, berharap pasangan itu mungkin kembali mencari tumpangan lain, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pulang dengan perasaan yang tidak tenang.

Gadis kecil itu kini telah menjadi seorang ibu, tetapi pengalaman bersama pasangan Bradley tetap meninggalkan kesan mendalam di hatinya. Dia terus bertanya-tanya, siapa sebenarnya pasangan Bradley itu? Jika mereka adalah hantu, tidak mungkin mereka bisa makan siang bersama keluarga itu sepanjang siang, memakan sandwich, atau membawa pakaian yang diberikan kepada mereka hingga ikut menghilang. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan Bradley adalah makhluk dengan tubuh fisik. Mengapa mereka begitu teguh ingin turun di jembatan itu? Apakah mungkin ada portal di sana?

Kisah pertemuan singkat ini menimbulkan banyak misteri dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi keluarga itu. Banyak yang berspekulasi bahwa pasangan Bradley mungkin adalah penjelajah waktu, dan jembatan tersebut bisa jadi merupakan gerbang menuju dimensi lain. (jhn/yn)

Ahli Jepang: Kemungkinan Gempa Bumi Besar di Palung Nankai dalam 30 Tahun Mencapai 80%

0

EtIndonesia. Pada 15 Januari, Komite Penelitian Gempa Jepang melaporkan bahwa kemungkinan terjadinya gempa bumi besar di Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan telah meningkat hingga sekitar 80%.

Setiap bulan Januari, Jepang secara rutin menghitung ulang probabilitas gempa besar di Palung Nankai. Perhitungan ini didasarkan pada panjang interval antara gempa bumi besar di masa lalu dan jumlah tahun yang telah berlalu sejak gempa terakhir.

Probabilitas terjadinya gempa besar di Palung Nankai meningkat kurang dari 1% setiap tahunnya. Sejak 2018, peluang terjadinya gempa berkekuatan 8 hingga 9 di sepanjang Palung Nankai telah diestimasi berada di kisaran 70% hingga 80%. Hingga 1 Januari 2024, berdasarkan berbagai skenario perhitungan, probabilitas tersebut berada di kisaran 75% hingga 82%. Angka ini kemudian dibulatkan menjadi sekitar 80% dalam pembaruan terbaru.

Aktivitas Gempa yang Meningkat

Sejak gempa yang melanda Semenanjung Noto pada 1 Januari 2024, Jepang telah mengalami beberapa gempa berkekuatan Magnitudo 6,0 atau lebih. Ketua Komite Penelitian Gempa, Profesor Emeritus Naoshi Hirata dari Universitas Tokyo, menyatakan bahwa pola aktivitas gempa seperti ini belum pernah diamati sebelumnya.

“Sangat sulit untuk memprediksi kapan aktivitas ini akan mereda,” ujarnya. 

Hirata juga menekankan pentingnya tetap waspada, mengingat aktivitas gempa yang intensif ini kemungkinan akan berlangsung selama beberapa waktu.

Awal pekan ini, setelah gempa berkekuatan Magnitudo 6,6 melanda Jepang barat daya, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan pembaruan tambahan kedua mengenai Palung Nankai. Meskipun gempa terjadi di bawah tepi barat pusat gempa yang diperkirakan untuk Palung Nankai, JMA tidak mengeluarkan peringatan khusus karena mereka menilai risiko gempa besar tidak akan segera meningkat.

Namun, pada 8 Agustus 2024, setelah gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang pantai Prefektur Miyazaki, Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan gempa untuk Palung Nankai. Ini adalah pertama kalinya sistem peringatan tersebut digunakan sejak diimplementasikan pada tahun 2017.

Palung Nankai: Titik Bertemunya Dua Lempeng Tektonik

Palung Nankai adalah parit bawah laut yang membentang di sepanjang pesisir Pasifik Jepang, tempat lempeng Eurasia dan lempeng Laut Philipina bertemu. Kawasan ini dikenal sebagai zona subduksi aktif, dengan gempa besar terjadi setiap 100 hingga 150 tahun sekali. Gempa besar terakhir di kawasan ini adalah Gempa Nankai tahun 1946, yang berkekuatan Magnitudo 8,1.

Sebagai negara dengan aktivitas seismik tinggi, Jepang telah lama mengkhawatirkan potensi gempa berkekuatan 8 hingga 9 di Palung Nankai. Gempa seperti itu diperkirakan akan mengguncang wilayah yang luas dan menyebabkan tsunami dahsyat yang dapat menenggelamkan daerah pesisir secara signifikan.

Pemerintah dan masyarakat Jepang terus memantau aktivitas seismik di Palung Nankai dengan cermat, sambil meningkatkan kesiapan bencana untuk menghadapi kemungkinan gempa besar yang dapat membawa dampak luas. (jhn/yn)

Tindakan  yang Anda Lakukan Lebih Penting daripada Apa yang Anda Katakan

0

Mike Donghia

Janji dan niat baik memang penting, tetapi tindakan untuk mewujudkannya adalah yang membuat perbedaan di dunia ini.

Sekarang setelah musim kampanye politik panjang di sejumlah negara berakhir, kita bisa kembali fokus pada keluarga, komunitas, dan masalah lokal. Kita bisa beristirahat dari perdebatan partisan politik —meskipun itu semua penting.

Salah satu pelajaran yang saya dapatkan dari pemikiran dan beberapa percakapan dengan teman-teman selama masa pemilu adalah bahwa apa yang seseorang lakukan jauh lebih penting daripada apa yang dia katakan.

Ini berlaku untuk politisi yang membuat janji besar atau mencemarkan nama lawan demi mendapatkan suara. Bahkan politisi yang berprinsip bisa terbawa suasana karena sifat politik yang penuh pertempuran, dan  kurang berprinsip mungkin mengatakan hal-hal yang benar-benar bermasalah.

Namun pada akhirnya, ketika Anda memberikan suara, Anda mempertimbangkan apa yang Anda pikirkan akan dilakukan oleh seseorang dengan kekuasaan yang Anda berikan kepadanya. Kata-kata itu penting, tetapi tindakan jauh lebih penting.

Prinsip yang sama berlaku dalam kehidupan pribadi kita, tetapi ini bukanlah sesuatu yang sering saya dengar dibicarakan. Kata-kata kebaikan, ambisi untuk kebaikan, dan protes terhadap ketidakadilan itu penting, tetapi nilai mereka sangat sedikit. Yang penting adalah kemana Anda mengarahkan waktu, energi, dan sumber daya Anda.

Saat kita mengakhiri tahun 2024 dan mempersiapkan tahun baru, ini adalah waktu yang tepat untuk merenungkan pentingnya tindakan kita. Mungkin Anda memiliki niat baik untuk tahun lalu, dan sekarang saatnya untuk menghitung hasilnya. Itulah yang terhitung.

5 Alasan Mengapa Tindakan Lebih Berbicara Daripada Kata-Kata

  1. Tindakan Menghasilkan Perubahan yang Terlihat 

Dalam kehidupan pribadi kita, serta di komunitas kita, niat saja tidak cukup untuk mengubah status quo. Dalam hidup, kita membangun kebiasaan yang membentuk kita dengan kuat. Dalam tatanan sosial kita, kita menciptakan institusi seperti pernikahan, gereja, klub, dan sistem hukum yang melakukan hal yang sama. Jika Anda ingin meninggalkan dunia ini sebagai tempat yang berbeda,  Anda harus menjadi seorang builder, bukan hanya seorang pembicara.

  2.  Tindakan Memiliki Dampak yang Tahan Lama 

Tindakan mengubah keadaan di sini dan sekarang, serta meninggalkan dunia dalam keadaan yang berbeda bagi generasi yang mendatang. Secara praktis dalam hidup saya, keputusan saya untuk kuliah dan mengejar istri saya telah menghasilkan keluarga besar yang bahagia dengan empat anak. Saya berharap mereka memiliki anak-anak mereka sendiri dan mengisi dunia dengan lebih banyak orang yang penuh harapan dan kebaikan.

3. Tindakan Membuat Kita Bertanggung Jawab 

Salah satu hal yang diajarkan oleh pekerjaan adalah tanggung jawab dan bahwa kata-kata kita itu penting. Saya bekerja dengan tim kecil yang sangat saya sukai, dan kami memiliki kepercayaan besar satu sama lain. Saya tidak bisa hanya mengatakan saya akan melakukan sesuatu dan tidak melakukannya. Itu hanya akan bertahan untuk waktu yang terbatas di tempat di mana saya dikenal dan tindakan saya terlihat. Apa yang terhitung di mata mereka adalah saya melakukan hal-hal yang saya katakan akan saya lakukan. Ketika tindakan dan kata-kata Anda sejalan, orang lain belajar untuk bergantung pada Anda dan melihat Anda sebagai seseorang yang pantas dihormati.

4. Tindakan Menjadi Teladan

Sebagai orang tua dari empat anak, yang satu ini sangat dekat dengan saya. Seolah-olah tindakan saya berharga dua kali lipat karena mereka menghasilkan perubahan yang terlihat, memiliki dampak jangka panjang, dan membuat saya bertanggung jawab—mereka juga menjadi contoh bagi masing-masing anak saya. Bahkan lebih dari itu, tindakan kita membentuk norma dan harapan orang-orang di sekitar kita, karena kita semua berkontribusi pada budaya masyarakat kita.

5. Tindakan Mengungkapkan Karakter Sejati Anda 

Tindakan adalah pengungkap besar. Kitab Yakobus dalam Alkitab Kristen berbicara dengan tegas tentang hal ini, mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan itu mati. Kita bisa mengatakan bahwa kita mempercayai sesuatu, tetapi jika tindakan kita tidak mendukungnya, kita tidak lebih dari sekadar membelai ego atau memberi sinyalkan kebajikan kita. Tindakan itu penting karena ada konsekuensinya; tindakan itu menempatkan sisi yang sebenarnya dalam permainan dan mengungkapkan karakter di balik lapisan kata-kata kita yang sopan atau manis.

Bicara lebih mudah daripada bertindak. Jika Anda ingin mengetahui siapa seseorang, lihatlah tindakannya. Jika Anda ingin mengubah dunia di sekitar Anda, ambillah tindakan. Jika Anda ingin menjadi orang yang lebih baik, berkomitmenlah untuk berbuat dan menindaklanjutinya. Apa yang Anda lakukan itu penting karena memiliki dampak langsung terhadap orang lain-jauh lebih besar daripada yang bisa dilakukan dengan kata-kata.

Mike Donghia dan istrinya, Mollie, menulis blog di This Evergreen Home di mana mereka berbagi pengalaman tentang hidup sederhana, dengan penuh niat, dan relasi di dunia modern ini. Anda bisa mengikutinya dengan berlangganan buletin dua kali seminggu

Studi Kaitkan Penggunaan Media Sosial dengan Meningkatnya Gangguan Emosi pada Orang Dewasa

Penelitian terhadap Lebih dari 42.000 Orang Dewasa Menunjukkan Dampak Platform Media Sosial pada Suasana Hati

 George Citroner

Orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di media sosial menunjukkan tingkat iritabilitas atau gangguan emosi yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya. Studi besar yang melibatkan lebih dari 42.000 orang dewasa, mereka mencetak lebih dari tiga poin lebih tinggi pada tes standar iritabilitas.

Respon yang Bergantung pada Intensitas Penggunaan

Studi baru yang diterbitkan di JAMA Network Open pada 8 Januari meneliti hubungan antara penggunaan media sosial dan iritabilitas. Penelitian ini melampaui studi sebelumnya yang lebih berfokus pada depresi dan kecemasan.

Dilaksanakan antara November 2023 hingga Januari 2024, penelitian ini melibatkan lebih dari 42.500 orang dewasa di Amerika Serikat, mencakup 50 negara bagian dan Distrik Columbia.

Penelitian menemukan bahwa sekitar 80 persen responden menggunakan setidaknya satu platform media sosial setiap hari. Dengan menggunakan Brief Irritability Test, peneliti menemukan bahwa orang yang menggunakan media sosial beberapa kali dalam sehari mencetak skor 1,43 poin lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya.

Mereka yang melaporkan menggunakan media sosial “sepanjang hari” menunjukkan peningkatan yang lebih dramatis, dengan skor 3,37 poin lebih tinggi dibandingkan non-pengguna.

Pola ini menunjukkan hubungan dose-response: semakin sering seseorang menggunakan media sosial, semakin tinggi skor iritabilitas mereka, menurut penulis studi.

Dampak Media Sosial pada Emosi dan Suasana Hati

Media sosial sering kali menampilkan versi realitas yang sangat terfilter dan dikurasi dengan hati-hati. Melihat orang lain yang tampak menjalani kehidupan bahagia, liburan, hubungan, dan penampilan tubuh ideal secara terus-menerus dapat memicu perasaan tidak cukup baik, iri, dan frustrasi terhadap kehidupan sendiri. Perbandingan terus-menerus ini dapat memicu rasa kesal dan iritabilitas.

Selain itu, hiburan melalui media sosial bisa sangat merangsang, yang dapat meningkatkan tingkat stres dasar, sehingga memicu kecemasan dan iritasi.

Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik juga dapat mengganggu pola tidur. Kurangnya tidur dapat secara signifikan memengaruhi suasana hati dan meningkatkan iritabilitas.

Penggunaan TikTok, Facebook, dan Instagram Paling Disorot

Efek iritabilitas ini terlihat lebih menonjol di platform tertentu. Sebagai contoh, pengguna TikTok yang aktif sepanjang hari menunjukkan peningkatan skor iritabilitas sebesar 1,69 poin, sementara pengguna Facebook yang sering menggunakan platform ini mencatat peningkatan sebesar 1,40 poin.

Peneliti juga menganalisis apakah keterlibatan politik di media sosial dapat menjelaskan peningkatan iritabilitas. Meskipun diskusi politik yang lebih sering di media sosial terkait dengan tingkat iritabilitas yang lebih tinggi, temuan tetap menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara umum menjadi faktor signifikan dalam peningkatan skor iritabilitas, bahkan setelah mempertimbangkan keterlibatan politik.

Batasan Utama

Iritabilitas perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai masalah kesehatan mental yang terpisah, selain kaitannya yang sudah dikenal dengan depresi dan kecemasan, tulis penulis studi.

Namun, mereka mengakui beberapa keterbatasan penting dalam penelitian ini, termasuk ketidakmampuan untuk menilai hubungan sebab akibat serta ketergantungan pada data yang dilaporkan sendiri, yang mungkin rentan terhadap bias ingatan dari para partisipan.

“Asosiasi antara media sosial dan suasana hati kemungkinan besar kompleks dan berpotensi dua arah,” tulis para peneliti.

Sebagai contoh, meskipun algoritma beberapa platform dirancang untuk “memicu kemarahan” demi meningkatkan keterlibatan, peneliti tidak dapat mengaitkan iritabilitas dengan aspek tertentu dari penggunaan media sosial.

Para peneliti menyerukan studi tambahan untuk menyelidiki mekanisme di balik hubungan ini dan mengembangkan intervensi potensial untuk mengurangi dampak buruknya.

Paksaan PKT terhadap Shen Yun Kembali Menjadi Sorotan Saat Pertunjukan Digelar di Negara Bekas Pendudukan Soviet

Latvia menjadi negara terbaru yang menghadapi tekanan diplomatik dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) saat menjadi tuan rumah pertunjukan tari klasik Tiongkok yang berbasis di New York pada  Januari.

ETIndonesia.  RIGA, Latvia—Ketika Latvia memutuskan untuk menggelar pertunjukan dari sebuah perusahaan seni yang berbasis di New York pada  Januari ini, negara kecil di Eropa itu mendapati dirinya berada di bawah tekanan diplomatik yang tak terduga dari raksasa yang jauh: Tiongkok.

Pada November 2024, dua bulan sebelum Teater Dailes—teater profesional terbesar di Latvia—direncanakan menjadi tuan rumah Shen Yun Performing Arts untuk pertama kalinya, teater tersebut menerima surat sembilan halaman dari Kedutaan Besar Tiongkok di Latvia. Surat tersebut berisi “rekomendasi baik” yang mendesak teater untuk “mempertimbangkan kembali” rencana mereka untuk mengadakan pertunjukan itu, menurut direktur teater, Juris Zagars.

“Tentu saja, kami tidak menanggapi,” kata Zagars dalam wawancara dengan media lokal TV3 pada 15 Desember. “Karena kami percaya sangat tidak dapat diterima jika sebuah kedutaan dari negara asing mencoba mendikte kepada kami repertoar mana yang cocok untuk kami dan mana yang tidak.”

Zagars mengungkapkan bahwa ia telah meminta panduan kepada Kementerian Luar Negeri Latvia dan mengetahui bahwa tekanan diplomatik seperti itu terhadap Shen Yun bukanlah hal yang baru.

Zagars juga menyebutkan bahwa ia menerima undangan dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk membahas apa yang disebut peluang kerja sama. Namun, ketika ia meminta klarifikasi tentang bentuk kerja sama tersebut, tidak ada tanggapan dari kedutaan, menurut Zagars.

Target PKT : Shen Yun

Shen Yun, yang menggelar tur dunia setiap tahun dengan tagline “Tiongkok sebelum komunisme”, menjadi target utama PKT.  Partai tersebut menganggap pertunjukan budaya tradisional Tiongkok oleh Shen Yun sebagai ancaman terhadap kendali mereka. PKT menggunakan berbagai taktik untuk menggagalkan pertunjukan Shen Yun, mulai dari tekanan diplomatik, merusak ban bus tur, mengirim ancaman bom ke teater, hingga memenjarakan anggota keluarga para performer yang tinggal di Tiongkok.

Meski demikian, seperti yang dilaporkan media Latvia, insiden ini merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir sebuah kedutaan asing mencoba memengaruhi arah seni teater Latvia.

Kementerian Luar Negeri Latvia kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah menghubungi Kedutaan Besar Tiongkok, mengingatkan bahwa Latvia berkomitmen terhadap kebebasan berbicara dan ekspresi seni.

BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

Dukungan dari Otoritas dan Masyarakat

Sebelum malam pembukaan, penyelenggara Shen Yun di Latvia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa mereka telah berkomunikasi dengan polisi setempat. Polisi menyarankan untuk melaporkan setiap upaya yang mencoba mengganggu pertunjukan.

Kementerian Kebudayaan Latvia sebelumnya juga menyampaikan kepada penyelenggara Shen Yun bahwa “kebebasan berbicara dan berekspresi adalah nilai-nilai fundamental yang sangat dihargai” di Latvia, sebagaimana tertulis dalam surat yang dilihat oleh The Epoch Times.

Pertunjukan tetap berlangsung tanpa gangguan. Dari  5 hingga 7 Januari, ribuan warga Latvia memadati Teater Dailes yang bersejarah untuk menyaksikan pertunjukan tari klasik Tiongkok yang diiringi orkestra secara live.

Respon Penonton

Setelah pertunjukan, beberapa penonton menyatakan kekecewaan mereka terhadap upaya Beijing untuk menyensor Shen Yun.

“Tiongkok seharusnya bangga bahwa para seniman ini menampilkan budaya mereka dengan cara yang begitu indah,” ujar pengusaha Latvia, Juris Birznieks, kepada The Epoch Times setelah menghadiri pertunjukan pada  5 Januari malam. Ia menyebut upaya Beijing untuk membatalkan pertunjukan itu sebagai tindakan yang “sangat menyedihkan.”


Negara-negara Baltik—Latvia, Estonia, dan Lithuania—dianeksasi secara paksa oleh Uni Soviet pada tahun 1940 dan tetap berada di bawah pendudukan hingga mereka meraih kemerdekaan kembali pada tahun 1991.


Kekhawatiran semakin berkembang terkait upaya berkelanjutan Beijing untuk menekan kebebasan ekspresi seni. Di Amerika Serikat, sebuah laporan dari Departemen Luar Negeri AS yang dirilis pada Juni 2024 menyoroti upaya Beijing yang terus-menerus untuk menyensor Shen Yun. Laporan tersebut menyatakan bahwa banyak seniman Shen Yun adalah praktisi Falun Gong.

Falun Gong adalah disiplin meditasi kuno yang terdiri dari ajaran moral dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Praktik ini menjadi target penindasan brutal oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999, setelah diperkirakan 70 juta hingga 100 juta orang mulai mempraktikkannya, melampaui jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada saat itu.

Selama 25 tahun terakhir, para praktisi yang menolak meninggalkan keyakinan mereka menghadapi hukuman penjara yang panjang, penyiksaan fisik dan mental, bahkan pengambilan organ secara paksa. Beberapa pertunjukan Shen Yun menggambarkan adegan dari kampanye penganiayaan yang terus dilakukan PKT terhadap Falun Gong.

Laporan Maret 2024 yang diterbitkan oleh Falun Dafa Information Center, sebuah organisasi nirlaba yang memantau penganiayaan terhadap Falun Gong, telah mendokumentasikan lebih dari 100 kasus yang menargetkan Shen Yun di 38 negara sejak 2007.

Represi lintas negara semacam itu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada Desember 2024, The Epoch Times melaporkan bahwa dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi pada Oktober 2022, pemimpin PKT  Xi Jinping secara pribadi memerintahkan strategi baru untuk mengeliminasi Falun Gong di luar negeri. Kampanye baru ini bersifat multifaset, termasuk memanfaatkan jalur hukum di Amerika Serikat dan mengatur kampanye disinformasi melalui influencer media sosial serta beberapa media Barat yang tampak independen dari rezim. Salah satu target utama kampanye ini adalah Shen Yun.

Para penari Shen Yun menampilkan tarian klasik Tiongkok di atas panggung. Courtesy of Shen Yun Performing Arts

Ancaman Bom Palsu dan Tekanan Diplomatik

Selama tur global Shen Yun pada tahun 2024, perusahaan ini menjadi target ancaman bom palsu dan tekanan diplomatik di berbagai kota Eropa.

Pada Mei 2024, Teater Galaxie di Prancis menerima ancaman penembakan massal jika pertunjukan Shen Yun tidak dibatalkan. Manajer teater segera melaporkan ancaman tersebut kepada polisi, yang merespons dengan cepat. Pertunjukan tetap berjalan tanpa insiden.

Pada Maret 2024, saat Shen Yun tampil di Gedung Konser CKK Jordanki di Polandia, direktur budaya dan konferensi teater, Grzegorz Grabowski, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pejabat konsuler Tiongkok telah dua kali mencoba mengganggu pertunjukan tersebut.

Pada Januari 2024, dua perwakilan konsuler menekan pihak teater untuk membatalkan pertunjukan. Setelah ditolak, konsul Tiongkok secara pribadi meminta pembatalan kontrak pada bulan berikutnya, tetapi kembali ditolak.

Grabowski mengatakan bahwa teater telah menandatangani kontrak dengan Shen Yun, dan yang lebih penting, semua tiket telah terjual habis.

“Saya tidak dapat membatalkan atau mengakhiri kontrak,” katanya.
“Tidak ada tekanan apa pun yang dapat membebaskan kami dari tanggung jawab” untuk membiarkan Shen Yun tampil sesuai jadwal, tambahnya. “Itulah prinsip kami.”

Kontribusi laporan oleh Petr Svab dan Dorothy Li

Sumber : Theepochtimes.com

Bertindak Tegas terhadap Sabotase Infrastruktur Bawah Laut yang Terkait dengan Tiongkok

Anders Corr

Tampaknya, Partai Komunis Tiongkok (PKT) ingin memperlambat internet di Taiwan dan membuat penduduk di kawasan Baltik merasa lebih dingin musim dingin ini.

Baru-baru ini, tiga kapal yang diduga terkait dengan Tiongkok  memotong kabel komunikasi serat optik bawah laut dan pipa gas. Dua insiden terjadi di Eropa, sementara insiden terbaru terjadi pada 3 Januari di dekat Taiwan, yang memicu kekhawatiran di kalangan pejabat keamanan maritim. Rusia juga diduga terlibat dalam sabotase di kawasan Baltik.

Alasan mengapa rezim di Tiongkok dan Rusia ingin mengganggu masyarakat dengan tindakan semacam ini tidak jelas. Tindakan ini justru mengurangi sisa kekuatan lunak yang mereka miliki tanpa memberikan efek positif, bahkan untuk tujuan mereka yang ilegal. Strategi mereka tampaknya didasarkan pada asumsi keliru bahwa taktik “zona abu-abu” seperti sabotase akan membuktikan tekad mereka dan menakut-nakuti Amerika Serikat serta sekutunya agar menyerah pada Taiwan dan Ukraina. Namun, Ukraina telah menunjukkan dengan jelas bahwa, bahkan di bawah ancaman nuklir yang sering dilakukan Rusia, negara-negara bebas tidak akan menyerah tanpa perlawanan. Memotong satu atau dua kabel hanya akan memperkuat tekad mereka (maaf atas permainan katanya).

Alih-alih membantu Rusia dan Tiongkok, taktik zona abu-abu ini justru menjadi gangguan dan poin pembicaraan yang berguna bagi Amerika Serikat dan sekutunya dalam mengumpulkan kekuatan melawan para agresor. Rezim di Beijing dan Moskow sering mencoba menyembunyikan agresi zona abu-abu mereka, tetapi ini hanya menipu sedikit orang. Tindakan licik mereka justru mengungkapkan kedalaman sifat kriminal mereka.

Ketidakbergunaan taktik ini terlihat dari cara negara-negara bertanggung jawab menemukan solusi untuk mengatasinya. Sebagai contoh, ketika kabel internet serat optik utama terputus di suatu tempat, lalu lintas internet biasanya secara otomatis dialihkan melalui kabel lain, yang hanya memperlambat sedikit akses tetapi tidak secara signifikan memengaruhi pengguna secara individu. Kini, setiap orang di Taiwan dan Baltik yang mengalami internet lambat—baik itu disebabkan oleh PKT atau tidak—dapat menyalahkan partai tersebut.

Dan memang ada banyak hal yang bisa disalahkan. PKT melakukan tindakan ilegal semacam ini dengan konsekuensi yang minimal. Dalam kasus Taiwan, kapal kargo Shunxing 39 diduga merusak kabel internet bawah laut dengan sengaja menyeret jangkarnya. Kapal tersebut dilaporkan bergerak dalam pola zig-zag tanpa alasan yang jelas di dekat pelabuhan Keelung selama hampir sebulan menjelang insiden 3 Januari.

Saat orang-orang lain menyebarkan semangat liburan melalui internet, kapal yang seharusnya dinamakan ulang menjadi “Grinch 39” tampaknya berusaha memutuskan salam-salam tersebut dengan menyeret jangkarnya. Respons praktis Taiwan adalah meningkatkan jumlah kabel bawah laut mereka, serta kemampuan transmisi microwave dan satelit yang tidak dapat terganggu oleh upaya intimidasi ceroboh PKT. Seperti dalam cerita Whos di Whoville, mereka tetap bernyanyi.

Dua kasus penyeretan jangkar lainnya juga melibatkan dugaan kapal terkait Tiongkok, salah satunya dilaporkan menyeret jangkarnya hingga sejauh 160 kilometer dan memutus dua kabel—pertama antara Swedia dan Lithuania, dan kedua antara Jerman dan Finlandia.

Jenis tindakan yang sedang diselidiki sering kali dilakukan oleh “kapal hantu” lama di armada gelap yang mematikan pemancar lokasi mereka saat melakukan kejahatan dan terdaftar di negara-negara yang tidak ada kaitannya dengan sejarah kapal tersebut.

Jadi, kapal-kapal tersebut sulit ditemukan, dan penegakan hukum sulit dilaksanakan. Setelah ditemukan, kapal-kapal tersebut tidak mudah dinaiki di laut lepas karena hukum internasional. Para pengacara internasional dapat berpendapat bahwa untuk menaiki kapal tersebut diperlukan izin dari negara tempat kapal terdaftar. Sementara pihak berwenang berusaha mendapatkan izin tersebut, para kriminal di kapal dapat menyembunyikan bukti di balik pintu  terkunci yang mereka tolak untuk dibuka bagi para penyelidik.

Penjaga Pantai Taiwan mencari Shunxing 39 selama sembilan jam, tetapi kemudian tidak menaiki atau memblokir kapal tersebut untuk meninggalkan lokasi menuju Korea Selatan. Taiwan justru mengklaim bahwa cuaca buruk menghalangi proses pendaratan dan meminta bantuan dari pihak berwenang Korea Selatan.

Tidak ada yang ingin memprovokasi perang dengan Tiongkok, tetapi respons yang lemah seperti ini hanya mengundang lebih banyak tindakan ilegal, agresi zona abu-abu, dan upaya bertahap dari Beijing. Penegakan hukum yang tegas didukung oleh militer sekutu dalam kasus Shunxing 39 akan menunjukkan kepada PKT bahwa kami akan membela kepentingan dan nilai-nilai kami. Itu adalah pencegahan yang lebih baik terhadap agresi di masa depan daripada terus-menerus menuruti Beijing. Shunxing 39 bisa saja diblokir sampai cuaca membaik, setelah itu kapal tersebut bisa dinaiki oleh Taiwan yang didukung oleh kapal perang sekutunya.

Jika pengacara internasional berusaha menghalangi, sebuah argumen hukum dapat dibuat bahwa dalam konteks pelanggaran PKT yang terus-menerus terhadap hukum internasional, hak-haknya dan hak-hak kapal yang dicurigai dikuasainya telah berkurang. Demi keselamatan pelayaran global dan infrastruktur bawah laut, proses pendaratan dan penyelidikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya seharusnya dilakukan segera setelah dugaan kejahatan terjadi sementara bukti pelanggaran masih segar.

Rezim otoriter yang rutin melanggar hukum internasional tidak memiliki legitimasi demokratis dan, oleh karena itu, seharusnya tidak memiliki hak yang sama di laut lepas seperti negara demokratis dan negara sekutu yang mengikuti norma dasar yang membuat perdagangan internasional begitu hidup. Jika Taiwan dan sekutunya bahkan tidak bisa melindungi kabel bawah laut mereka karena merasa terintimidasi oleh PKT, mereka tidak akan mampu melindungi Taiwan itu sendiri.

Insiden Shunxing 39 adalah seruan untuk kebangkitan lainnya yang menunjukkan bahwa Taiwan dan sekutunya perlu meningkatkan pertahanan militer kita terhadap Tentara Pembebasan Rakyat agar  memiliki kekuatan untuk berdiri dan membela setiap inci kabel serat optik bawah laut , seperti halnya membela setiap inci wilayah kita. Sayangnya, hanya dengan cara itu kita bisa sepenuhnya mencegah kelalaian zona abu-abu Beijing.

Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Anders Corr memiliki gelar sarjana/magister ilmu politik dari Universitas Yale (2001) dan gelar doktor di bidang pemerintahan dari Universitas Harvard (2008). Dia adalah seorang kepala di Corr Analytics Inc, penerbit Journal of Political Risk, dan telah melakukan penelitian ekstensif di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Buku terbarunya adalah “The Concentration of Power: Institutionalization, Hierarchy, and Hegemony” (2021) dan “Great Powers, Grand Strategies: the New Game in the South China Sea” (2018).

Wanita yang Memerankan Pengantin dalam “Pernikahan Palsu” Terkejut Mengetahui Dirinya Menikah Sungguhan

0

EtIndonesia. Seorang wanita di Australia meminta agar pernikahannya dibatalkan di Pengadilan, dengan alasan bahwa dia ditipu oleh suaminya yang mengatakan bahwa itu hanya aksi untuk meningkatkan jumlah pengikutnya di Instagram.

Wanita tersebut, yang namanya tidak diungkapkan oleh Pengadilan, mengatakan kepada hakim ketua bahwa dia bertemu ‘suaminya’ pada bulan September 2023 di sebuah aplikasi kencan. Mereka mulai bertemu secara rutin di Melbourne, dan pada bulan Desember tahun yang sama, suaminya mengundangnya ke sebuah “pesta putih” di Sydney, dan menyuruhnya membawa gaun putih yang sesuai dengan tema acara.

Wanita muda itu menerimanya, tetapi ketika dia tiba di tempat pesta, suaminya merasa “terkejut” dan “marah” karena satu-satunya orang lain di sana adalah pasangannya, seorang fotografer, teman fotografer, dan seorang pemuka agama. Pasangannya mengajaknya ke samping dan menjelaskan bahwa dia telah merencanakan pernikahan palsu untuk meningkatkan jumlah pengikutnya di media sosial dan memintanya untuk berperan sebagai pengantin.

“Jadi ketika saya sampai di sana, dan saya tidak melihat seorang pun berpakaian putih, saya bertanya kepadanya, ‘Apa yang terjadi?’. Dan dia menarik saya ke samping, dan dia memberi tahu saya bahwa dia sedang menyelenggarakan pernikahan iseng untuk media sosialnya, tepatnya Instagram, karena dia ingin meningkatkan kontennya, dan ingin mulai memonetisasi halaman Instagram-nya,” kata wanita itu di Pengadilan.

Terlepas dari penjelasan pria itu, penggugat tetap curiga, jadi dia menelepon seorang teman dan bertanya kepada mereka apakah ada risiko benar-benar menikah jika dia setuju untuk berperan sebagai pengantin wanita. Mereka dilaporkan menertawakannya, mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja, karena mereka harus mengajukan pemberitahuan tentang niat pernikahan terlebih dahulu. Dia belum menandatangani dokumen apa pun, jadi dia memutuskan untuk melanjutkan pernikahan palsu itu.

Dalam sebuah tayangan video di Pengadilan, wanita muda berusia pertengahan 20-an itu terlihat dengan antusias berperan sebagai pengantin wanita, bertukar janji pernikahan, dan berciuman di depan kamera. Dia mengaku telah berusaha semaksimal mungkin agar terlihat nyata bagi para pengikut Instagram pasangannya, tetapi mengatakan bahwa dia tidak pernah membayangkan bahwa dia adalah seorang pengantin sungguhan.

Dua bulan setelah pernikahan yang “direkayasa”, pasangan wanita tersebut memintanya untuk menambahkannya sebagai tanggungan dalam permohonannya untuk mendapatkan status penduduk tetap di Australia, karena hal itu akan membantunya memperoleh status penduduk tetap. Keduanya adalah orang asing di Australia, tetapi wanita tersebut mengatakan kepadanya bahwa dia tidak dapat menambahkannya karena mereka belum menikah. Saat itulah dia mengetahui bahwa “pernikahan palsu” itu nyata dan bahwa dia telah mengajukan pemberitahuan tentang niat pernikahan dengan tanda tangan palsunya sebulan sebelum perjalanan mereka ke Sydney.

“Saya marah karena saya tidak tahu bahwa itu adalah pernikahan sungguhan, dan fakta bahwa dia juga berbohong sejak awal, dan fakta bahwa dia juga ingin saya menambahkannya dalam permohonan saya,” wanita tersebut mengatakan kepada hakim di Pengadilan Keluarga.

Sang suami, seorang pria berusia akhir 30-an, membantah versi kejadian yang disampaikan wanita tersebut, dengan mengklaim bahwa dia melamarnya sehari sebelum pernikahan dan wanita tersebut setuju untuk menikahinya dalam sebuah “upacara intim” di Sydney. Dia menambahkan bahwa wanita tersebut telah pindah bersamanya tak lama setelah mereka bertemu, tetapi bukti yang diajukan di Pengadilan menunjukkan bahwa mereka memiliki tempat tinggal terpisah.

Ada banyak hal yang tidak masuk akal dalam versi kejadian yang disampaikan pria tersebut, seperti mengapa pernikahan tersebut diadakan di Sydney, bukan di Melbourne, tempat mereka berdua tinggal, atau mengapa tidak ada teman dan keluarga mereka yang hadir di acara tersebut, sehingga pada bulan Oktober tahun lalu, Pengadilan Keluarga Melbourne setuju untuk menyatakan pernikahan tersebut dibatalkan.

“Wanita tersebut yakin bahwa dia hanya berakting. Dia menyebut acara tersebut sebagai ‘lelucon’,” kata hakim. “Sangat masuk akal baginya untuk bersikap sebagai pengantin wanita dalam segala hal di upacara yang dipermasalahkan tersebut untuk meningkatkan kredibilitas video yang menggambarkan pernikahan yang sah secara hukum.” (yn)

Sumber: odditycentral

Pertama Kali Presiden Korsel Ditangkap Saat Menjabat, Yoon Suk-yeol Menolak Memberikan Pernyataan Selama Penyelidikan

0

ETIndonesia. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada (15/1/2025) pagi bernegosiasi dengan petugas Badan Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) untuk hadir secara sukarela dalam pemeriksaan. Namun, badan tersebut tetap mengeksekusi surat perintah penangkapan, menjadikannya presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap saat menjabat. Yoon Suk-yeol menyatakan bahwa ia memutuskan untuk menghadiri pemeriksaan demi mencegah terjadinya insiden kekerasan.

Dikarenakan,  surat perintah penangkapan Yoon Suk-yeol hanya berlaku selama 48 jam, pihak investigasi berencana mengumpulkan pernyataan darinya dalam periode tersebut dan mengajukan permintaan surat perintah penangkapan tambahan ke pengadilan.

Menurut laporan Yonhap News, investigasi terhadap Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol diperkirakan akan mencakup beberapa dugaan pelanggaran, termasuk deklarasi darurat militer yang dinilai inkonstitusional dan ilegal, penerbitan perintah darurat yang tidak sah, pengerahan polisi dan militer untuk memblokir parlemen, serta menghalangi pemungutan suara parlemen terkait pencabutan keputusan darurat militer. Selain itu, ada tuduhan upaya penahanan pemimpin partai dari dua kubu politik utama tanpa melalui prosedur hukum yang sah.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tiga pengacara pembela mendampingi Yoon Suk-yeol selama pemeriksaan. Mengingat klaim Yoon bahwa “Badan Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi tidak memiliki wewenang untuk menangani kasus pemberontakan internal, sehingga investigasi ini ilegal,” ia kemungkinan besar akan menggunakan hak untuk tetap diam selama proses berlangsung.

Yoon Suk-yeol: Menerima Pemeriksaan Tidak Berarti Mengakui Prosedur Badan Investigasi

Yoon Suk-yeol sebelumnya bernegosiasi dengan petugas Badan Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) untuk hadir secara sukarela dalam pemeriksaan. Namun, badan tersebut tetap mengeksekusi surat perintah penangkapan, menjadikannya presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap saat menjabat.

Sebelum berangkat menuju kantor investigasi, Yoon Suk-yeol merilis video yang diduga direkam di kediamannya. Dalam video tersebut, ia menegaskan bahwa keputusannya untuk menerima pemeriksaan bukan berarti mengakui wewenang badan investigasi maupun prosedurnya, melainkan semata-mata untuk mencegah kekerasan di lapangan antara petugas dan para pendukungnya.

Pada 3 Desember tahun lalu, Yoon Suk-yeol mengumumkan keadaan darurat militer yang memicu kekacauan politik. Ia kemudian dimakzulkan dan diberhentikan sementara oleh parlemen Korea Selatan pada 14 Desember. Selanjutnya, pada 31 Desember, Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya, yang menjadi tindakan paksa pertama dalam sejarah konstitusi Korea Selatan terhadap presiden yang masih menjabat.

Upaya pertama untuk mengeksekusi surat perintah pada 3 Januari 2025 gagal karena dihalangi oleh pasukan pengamanan presiden. Setelah mengajukan permintaan baru ke pengadilan, badan investigasi kembali mencoba penangkapan pada dini hari 15 Januari di kediaman presiden, dan sekitar enam jam kemudian mengumumkan penangkapan Yoon Suk-yeol. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Korban KDRT di Tiongkok Menyumbangkan Keuntungan dari Siaran Langsung untuk Membantu Orang Lain Mencari Keadilan

EtIndonesia. Seorang wanita di Tiongkok yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama dua tahun pernikahannya yang membuatnya harus menggunakan kantung kolostomi seumur hidup telah mulai melakukan siaran langsung untuk membantu orang lain yang menghadapi nasib serupa.

Xie Yumei, 30 tahun, dari Provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya, juga mengatakan bahwa pekerjaan daringnya membantu rekan-rekannya untuk mencari keadilan hukum.

Xie mengejutkan negara itu pada bulan Juni 2023 ketika dia membagikan cobaan beratnya di media sosial.

Dia mengungkapkan bahwa suaminya, He Zhongyang, telah melakukan kekerasan fisik terhadapnya sebanyak 16 kali sejak pernikahan mereka pada tahun 2021, termasuk serangan selama kehamilannya.

Serangan terakhir pada bulan April 2023 begitu parah sehingga dokter mengatakan dia bisa saja meninggal jika dia tiba di rumah sakit hanya 20 menit lebih lambat darinya.

Serangan terakhir terjadi setelah Xie memberanikan diri untuk mengajukan gugatan cerai dan meminta perintah perlindungan terhadap suaminya.

Hal itu menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ dalamnya, yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit selama dua bulan, dan membuatnya bergantung pada kantung kolostomi.

Meskipun telah berkali-kali mencoba mencari bantuan dari polisi dan pihak berwenang lainnya, Xie berjuang keras untuk melarikan diri dari pernikahannya.

Baru pada tanggal 31 Mei tahun lalu, Pengadilan Rakyat Distrik Wuhou di Chengdu mengabulkan perceraian dan hak asuh atas putri mereka.

Pada tanggal 27 Desember tahun lalu, mantan suaminya dipenjara selama 11 tahun karena penganiayaan dan tindakan menyakiti dengan sengaja. Dia juga diperintahkan untuk membayar lebih dari 370.000 yuan (sekitar Rp 827 juta) sebagai kompensasi atas biaya pengobatan Xie dan tidak bisa untuk bekerja lagi.

Mantan suaminya telah mengajukan banding atas putusan tersebut, sementara Xie telah memulai babak baru dalam hidupnya.

Pada tanggal 3 Januari, dia memulai sesi streaming langsung pertamanya, menjual produk bersama seorang streamer langsung profesional yang memimpin sebagian besar sesi, dengan Xie sesekali menjadi pembicara.

Siaran langsung selama empat jam itu dilaporkan berhasil meraup penjualan lebih dari 10 juta yuan (sekitar Rp 22,3 miliar).

Namun, acara tersebut mendapat reaksi beragam di dunia maya, dengan beberapa penonton menuduhnya mengeksploitasi kisahnya untuk mendapatkan simpati, bahkan menjulukinya sebagai “ratu drama” dan “alat pemasaran kekerasan dalam rumah tangga”.

Xie berkata: “Saya tahu banyak orang mengkritik saya. Menjual produk bukanlah niat awal saya, tetapi pengadilan hanya memberi saya 2.000 yuan (sekitar Rp 4,4 juta) per bulan sebagai tunjangan anak, yang sama sekali tidak saya terima. Saya juga memiliki biaya pengobatan bulanan yang terus-menerus.”

Sebelumnya, dia telah meminta maaf kepada penontonnya: “Saya tidak dapat bekerja seperti orang normal, dan saya harus merawat anak saya. Biaya pengobatan saya di masa mendatang tidak pasti. Jika saya telah mengecewakan siapa pun, saya benar-benar minta maaf.”

Upaya siaran langsungnya juga bertujuan untuk membantu rekan-rekan yang mengalami situasi serupa dengan membantu menutupi biaya tindakan hukum mereka.

Pada tanggal 5 Januari, sebuah video viral dari Spot News menyentuh hati banyak netizen.

Video itu memperlihatkan dia memutuskan untuk menggunakan penghasilan dari siaran langsungnya untuk mendukung perempuan lain yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga serupa.

Dalam video itu, kedua perempuan itu berpelukan dan menangis.

Xie meyakinkan perempuan itu: “Sekarang kami punya uang. Kami bisa memperjuangkan keadilan. Kami bisa mengajukan tuntutan hukum.”

Setelah menonton video yang menyentuh hati itu, seorang netizen memuji Xie: “Gadis baik yang melindungi orang lain dari hujan setelah mengalaminya sendiri.”

Yang lain berkata: “Jika membeli produk Anda membantu menyembuhkan luka Anda, saya bersedia mendukung Anda. Jalan di depan masih panjang, tetapi Anda berhak mendapatkan masa depan yang cerah. Teruslah maju!”

Meskipun tidak ada data publik yang mengungkapkan jumlah pasti perempuan di Tiongkok yang menderita kekerasan dalam rumah tangga, media People’s Daily melaporkan bahwa pada tahun 2023 saja, polisi mengeluarkan 98.000 surat peringatan terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga.(yn)

Sumber: scmp

Anjing Pahlawan Menyelamatkan Nyawa Sang Kakek dalam Penyelamatan yang Dramatis

EtIndonesia. Seekor anjing Doberman bernama Kai telah menyelamatkan nyawa pemiliknya dalam sebuah kejadian dramatis. Pemikiran cepat dan tindakan luar biasa Kai memastikan bahwa kakek pemiliknya menerima perawatan medis kritis tepat pada waktunya.

Menurut keluarga dari San Angelo, Texas, insiden itu bermula ketika kakek pemilik Kai tidak responsif saat duduk di kursi malas. Merasa ada yang tidak beres, anjing yang tidak terlatih tetapi sangat tanggap itu langsung bertindak.

Meskipun tidak pernah diajari untuk mengoperasikan pintu, Kai berhasil membuka kenop pintu bundar, keluar, dan memberi tahu tetangga dengan gonggongan terus-menerus.

Gonggongan Kai yang mendesak menarik perhatian tetangga yang khawatir, salah satunya segera menghubungi Departemen Kepolisian San Angelo.

@thisiskaiserr Basically now I'm allowed on all the furniture and get handed all the scraps #hero #dogeescue #doberman #traineddog #bestboy #goodestboy ♬ original sound – Kai the Doberman

Ketika petugas tiba di tempat kejadian, mereka dengan hati-hati menilai sikap Kai dan memastikan bahwa dia ramah, sehingga mengizinkan mereka masuk ke rumah. Di dalam, mereka menemukan sang kakek masih di kursi malas, tidak responsif dan sangat membutuhkan perhatian medis.

Petugas tanggap darurat segera membawa pria itu ke rumah sakit, di mana ia didiagnosis menderita sepsis, kondisi parah dan mengancam jiwa yang dipicu oleh infeksi. Dia menghabiskan sepuluh hari di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk menerima perawatan yang menyelamatkan nyawa.

Menurut video lanjutan yang dibagikan oleh keluarga, dokter mengonfirmasi bahwa tanpa campur tangan Kai, sang kakek mungkin tidak akan selamat.

“Dia akan meninggal jika tidak sampai di rumah sakit tepat waktu,” kata pemilik Kai.

Keluarga tersebut sejak saat itu memuji Kai sebagai pahlawan mereka, dengan menyoroti kesetiaan dan tindakan naluriah anjing tersebut yang tak tergoyahkan. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Pria yang Minum Tiga Liter Air Setiap Hari Selama 30 Hari Mengungkapkan Dampaknya pada Tubuhnya

EtIndonesia. Bagi banyak orang, bulan Januari adalah tentang menjadi lebih baik, melakukan lebih banyak hal daripada tahun lalu, dan memulai kebiasaan baru seperti mengganti alkohol dengan H2O yang baik.

Jika saat ini Anda sedang dalam perjalanan menuju kesehatan yang lebih baik dan bertanya-tanya harus mulai dari mana, mungkin mencontoh YouTuber Scott Luu akan membantu.

Pada tahun 2020, kreator tersebut ingin mengetahui apakah minum lebih banyak air dalam jangka waktu yang lama dapat mengubah tingkat produktivitas dan kinerjanya.

Idenya adalah melipatgandakan asupan air biasa selama 30 hari dan mendokumentasikan bagaimana dia menemukan proses tersebut dalam sebuah video YouTube.

Sebagai seseorang yang sebelumnya tidak minum banyak cairan, dapat dimengerti bahwa efek utama pertama yang dirasakan Luu setelah minum tiga liter sehari adalah kebutuhan untuk pergi ke toilet.

Sang kreator mengatakan bahwa dia mengalami ‘peningkatan buang air kecil yang sangat, sangat, sangat banyak’ selama percobaan, mengklaim bahwa alih-alih enam kali buang air kecil seperti biasanya, dia pergi ke kamar mandi antara 12 dan 13 kali sehari.

Namun, dia menyatakan bahwa efek ‘yang lebih bermanfaat’ dari minum banyak air di hari-hari awal tantangan adalah dia tidak lagi merasa ‘berkabut’ di pagi hari setelah menyelesaikan sesi penyuntingan larut malam.

“Sekarang setelah saya memulai tantangan air ini, saya menenggak setengah liter air di pagi hari dan rasanya seperti minum kejernihan,” jelasnya.

“Saya dapat merasakan perbedaan energi yang langsung, dan itu agak aneh.

Namun, Luu mengklaim bahwa dia: “99 persen yakin bahwa itu hanya pikiran saya yang bereaksi terhadap rangsangan minum banyak air karena tubuh saya tidak dapat benar-benar mengakses energi itu.”

Selain itu, Luu mengklaim bahwa dia tidak perlu lagi memasukkan tidur siang dalam rutinitas hariannya.

“Sebelum percobaan, saya tidur siang selama 20 menit setiap hari di sore hari. Selama percobaan, itu berubah menjadi enam [hari] dari 30 hari. Tingkat energi: peningkatan yang pasti.”

Yang menarik, bintang media sosial itu memperhatikan bahwa saat tantangan berlangsung, dia berhenti merasakan lonjakan daya ‘langsung’ saat menenggak H20.

Ini mungkin karena tubuhnya menyesuaikan diri dengan banyaknya cairan yang dituangkan ke dalamnya.

Menutup percobaannya yang berhasil, Luu menyebutkan bahwa minum air bukanlah ‘pil ajaib’ yang dapat menyelesaikan semua masalah Anda.

Dia mengatakan: “Jika Anda tidak memiliki pikiran yang jernih, air hanya akan memberi Anda lebih banyak energi untuk terus melakukan tugas-tugas yang tidak produktif.

“Namun, jika Anda memiliki niat dan fokus, minum lebih banyak air akan membantu meningkatkan kejernihan dan energi, meningkatkan stamina fokus, membuat Anda lebih sedikit tidur siang, dan menyebabkan Anda banyak buang air kecil.”

Video Luu yang diunggah ke YouTube pada bulan April 2020 telah mengumpulkan ratusan komentar dari pengguna platform yang mengaguminya.

Seorang penonton menulis: “Ini sangat memotivasi dan menginspirasi. Terima kasih banyak untuk ini! Saya sangat bersyukur.”

“Saya ingat saya mengganti semua minuman dengan air selama setahun (bahkan saat kumpul keluarga, dll.) dan saya harus mengatakan bahwa itu adalah tahun terbaik saya, perut kembung saya sedikit berkurang dan saya tidak merasa grogi setelah makan seperti saat saya minum soda hampir tanpa henti,” jawab orang lain.

Yang ketiga berkata: “Gula darah saya terkendali setelah minum 3+ liter air setiap hari selama 2 minggu. Itu membuat saya bertanya-tanya apakah diabetes merupakan gejala dari kekurangan berat air.” (yn)

Sumber: unilad

Alasan Sebenarnya Mengapa Kita Menguap Mungkin Telah Ditemukan Setelah Para Ilmuwan Menggunakan Eksperimen Aneh

EtIndonesia. Ternyata ada teori lain tentang mengapa kita menguap dan itu tidak ada hubungannya dengan otak kita yang membutuhkan oksigen atau merasa lelah.

Menguap. Begitu Anda membaca itu, Anda mungkin merasa menguap merayapi mulut Anda dan harus berusaha keras untuk menahannya atau membiarkan mulut Anda terbuka lebar dengan segala kemegahannya.

Tetapi mengapa kita melakukannya? Nah, hal itu telah lama diperdebatkan oleh para ilmuwan tanpa jawaban pasti yang dapat dijawab, namun, sebuah teori baru yang menarik telah muncul.

Apa itu menguap – secara ilmiah

Menguap ‘adalah pembukaan saluran udara dan mulut Anda untuk mengambil napas dalam-dalam,’ jelas Cleveland Clinic.

Lanjutannya: “Ini adalah gerakan otot yang kompleks. Dalam hitungan detik, seluruh saluran napas Anda melebar (mengembang). Dan otot-otot di sekitarnya meregang atau menegang dengan kuat, terutama di sekitar tenggorokan (faring). Istilah lain untuk menguap adalah ositasi.”

Situs tersebut mencatat bahwa fungsi manusia itu ‘umum tetapi membingungkan’ dan tidak ada teori yang pasti, namun banyak ‘pemicu umum’ termasuk ‘kelelahan, kebosanan, bangun tidur, dan stres’.

“Melihat atau mendengar orang lain menguap juga dapat menyebabkan Anda menguap,” tambahnya.

Namun, sebuah teori baru telah diajukan mengenai mengapa kita membuka mulut – dan mengapa Anda mungkin melakukannya hanya saat membaca tentang menguap selama artikel ini.

Sebuah teori baru

Andrew Gallup dari Universitas Negeri New York di Oneonta mengemukakan teori tersebut selama kuliah sarjananya.

Dia mempertanyakan apakah menguap sebenarnya adalah gerakan yang didorong untuk membantu mendinginkan otak.

Dalam penelitian tersebut, Gallup berpendapat bahwa pembukaan rahang dengan cara yang tiba-tiba tersebut memicu aliran darah di sekitar tengkorak yang pada gilirannya membantu mengatur suhu otak.

Saat Anda menguap, Anda juga menghirup udara, yang menurut Gallup membawa udara ke dalam sistem tubuh Anda yang mengarah kembali ke otak, yang juga memiliki efek pendinginan.

Daripada sekadar berteori, Gallup memutuskan untuk menguji prediksinya.

Orang-orang diuji dalam kondisi normal dan kemudian diminta untuk menempelkan kompres dingin di kepala mereka.

Menguji teori

Studi tersebut mengungkap: “Ketika peserta menempelkan kompres hangat atau kompres pada suhu ruangan di dahi mereka sambil menonton orang menguap, menguap menular terjadi 41 persen dari waktu tersebut.

“Ketika peserta menempelkan kompres dingin di dahi mereka, menguap menular turun menjadi 9 persen.”

Godaan untuk menguap lebih jauh dicegah oleh peserta yang diminta untuk bernapas melalui hidung – cara yang dilaporkan lebih cepat untuk mendinginkan otak dibandingkan dengan bernapas melalui mulut.

“Tidak ada menguap dalam kelompok pernapasan hidung. Di semua kelompok lainnya, setidaknya 45 persen penonton menguap setidaknya sekali. Dalam kelompok pernapasan oral murni (bukan kondisi sumbat hidung), 54 persen penonton menguap setidaknya sekali,” lanjut penelitian tersebut.

Gallup juga meminta peserta untuk memasukkan termometer ke dalam mulut mereka sebelum dan sesudah menguap dan menemukan bahwa suhu tubuh peserta diduga naik sebelum dan kemudian turun setelahnya.

Penelitian tersebut menyimpulkan: “Menurut hipotesis kami, menguap seharusnya tidak meningkatkan kualitas tidur, melainkan justru mengganggu tidur. Telah diyakini secara luas bahwa menguap di hadapan orang lain adalah tindakan yang tidak sopan dan merupakan tanda kebosanan (misalnya, saksikan fakta bahwa banyak orang menutup mulut mereka saat menguap).

“Namun, menurut laporan kami, menguap lebih akurat mencerminkan mekanisme yang mempertahankan perhatian. Demikian pula, ketika seseorang menguap dalam suasana kelompok sebagai bukti berkurangnya efisiensi pemrosesan mental, menguap yang menular mungkin telah berevolusi untuk meningkatkan kewaspadaan.”

Namun, Christian Hess dari Universitas Bern berpendapat: “Kelompok Gallup gagal menyajikan bukti eksperimental yang meyakinkan untuk mendukung teorinya.”

Jadi, apa pendapat Anda? (yn)

Sumber: unilad