Home Blog Page 1808

Wanita Lapangan Tembak Bebas Muslim Mencalonkan Diri Sebagai Gubernur Arizona

0

EpochTimesId – Seorang wanita pemilik lapangan menembak baru-baru ini menarik perhatian se-antero Amerika karena mengumumkan kawasan bisnisnya adalah ‘Zona Bebas Muslim’. Kini, dia akan segera mencalonkan diri sebagai Gubernur Arkansas, Amerika Serikat.

Dalam sebuah posting blog, wanita itu, Jan Morgan mengatakan bahwa dia telah membaca banyak alquran. Dia mengaku merasa terganggu dengan beberapa ayat dalam buku itu.

Dikombinasikan dengan serangkaian kekerasan yang dilakukan oleh anggota ISIS, kelompok teroris Muslim radikal, Morgan mengatakan bahwa dia dipaksa untuk melindungi pelanggannya dan dirinya sendiri dengan menolak masuk ke pasar umat Islam.

“Saya tidak peduli dengan keyakinan agama mereka, sampai akhirnya, atau kecuali keyakinan tersebut memerintahkan mereka untuk melakukan kejahatan kekerasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah.Saya menyaksikan kejahatan tersebut meningkat, seperti yang kita semua dapatkan akhir-akhir ini,” tulis Morgan di blog-nya.

https://www.facebook.com/FOX16HD/posts/1948318885188875

Menyoroti satu kejadian, dia menceritakan bahwa dua pria Timur Tengah memasuki lapangan tembaknya dan saling berbicara dalam bahasa Arab. Mereka tidak begitu banyak mengerti bahasa Inggris.

“Kelakuan mereka sangat aneh, hal itu membuat takut para pelanggan saya. Tidak ada yang akan masuk lapangan untuk menembak saat mereka berdua berada di sana. Beberapa anggota saya pergi dan orang-orang yang tinggal di fasilitas saya mengatakan bahwa mereka melakukannya karena takut akan keselamatannya,” katanya.

Lapangan tembak Morgan, ‘The Gun Cave’ di Hot Springs, Arkansas kini masih beroperasi. Tampaknya dia tidak menghadapi tuntutan hukum apapun, atas larangannya bagi pelanggan muslim memasuki lapangan tembak itu.

https://www.facebook.com/janmorganhomepage/posts/10210399925425577

Sekarang Republikan sudah siap untuk menyambut gubernur negara bagian.

“Ketika kita memulai fajar hari baru dan tahun baru di Arkansas, saya gembira dengan potensi masa depan negara kita yang indah dan bangsanya,” kata advokat Amandemen Kedua dalam sebuah rilis berita.

Morgan mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan orang-orang di seluruh negara bagian selama enam bulan terakhir untuk mengetahui apa yang mereka ketahui tentang berbagai isu.

“Saya bersemangat karena saya telah menemukan orang-orang skeptis salah, ketika mereka mengatakan bahwa orang-orang Arkansas tidak terdidik mengenai isu-isu di negara mereka. Arkansas jatuh karena kebohongan politisi karir. Mereka yang penuh pencitraan, membuat dan membebani rakyat dalam kemiskinan, mengatur kembali bisnis dan memperbudak rakyat dengan hak pemerintah,” kata penggemar pistol laras pendek itu.

Pendukung Donald Trump dari partai Republik ini akan menjadi penantang bagi pejabat inchumbent. Gubernur Asa Hutchinson, yang saat ini menjabat, adalah politisi Demokrat. (waa)

Puluhan Orang Tewas Setelah Bus Terguling dari Bukit ke Jurang di Peru

0

EpochTimesId – Sedikitnya 36 orang tewas dalam sebuah kecelakaan naas di Peru, Selasa (2/1/2018) waktu setempat. Sebuah bus bertabrakan dengan truk dan meluncur lalu terguling dari tebing di sepanjang jalan raya melengkung tajam di utara ibukota, Lima.

Kementerian Kesehatan Peru mengatakan Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Panamericana Norte dekat daerah Pasamayo di pantai Pasifik, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.

Kementerian tersebut di Twitter, mengatakan bahwa sebanyak enam orang berhasil selamat dari kecelakaan itu. Mereka masih dirawat karena luka-luka. Pemerintah bergegas mengirim layanan medis darurat ke lokasi tersebut.

Sebuah helikopter membantu petugas penyelamat di tempat kejadian setelah sebuah bus jatuh dengan sebuah truk dan meluncur dari tebing di sepanjang jalan raya melengkung tajam di utara Lima, Peru, 2 Januari 2018. (Reuters/Guadalupe Pardo/The Epoch Times)

“Sejak awal kejadian saya sudah langsung mengatur semua dukungan, agar segera dtang untuk menyelamatkan para korban dalam keadaan darurat ini,” kicau Presiden Pedro Pablo Kuczynski di twitter.

Kecelakaan jalan sering terjadi di Peru karena jalan raya yang tidak aman. Polisi kini sedang menyelidiki penyebab pasti dan musabab kecelakaan tersebut.

“Ini zona kurva yang berbahaya,” kata Kolonel Dino Escudero, kepala divisi kontrol jalan raya Lima, kepada stasiun radio setempat, RPP. (waa)

Akuisisi MoneyGram oleh Ant Financial Services Ditolak Pemerintah Amerika

4

EpochTimesId – Otoritas Ameriksa Serikat menolak permohonan perusahaan Ma Yun ‘Ant Financial Servises mengakuisisi saham ‘MoneyGram’. Keprihatinan pemerintah AS terhadap keamanan nasional menjadi alasan penolakan tersebut.

Media Inggris pada 2 Januari 2018 memberitakan, pihak luar menganggap ini sebagai petunjuk bahwa pemerintah AS sedang memperketat pengkajian terhadap dampak yang mungkin timbul dari pengakuisisian saham perusahaan swasta mereka oleh perusahaan Tiongkok.

Ini merupakan ketiga kalinya Ant Financial dan MoneyGram mengajukan rencana merger kepada Komisi Penanaman Modal Asing (CFIUS) yang berada di bawah Departemen Keuangan AS. Penggabungan itu diperkirakan memiliki nilai total 1,2 miliar dolar AS.

“Meskipun kami telah melakukan yang terbaik untuk bekerjasama dengan pemerintah AS demi terealisasinya usaha tersebut, tetapi sekarang sudah jelas bahwa CFIUS tidak akan menyetujui akuisisi ini,” kata Alex Holmes, CEO MoneyGram dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada hari Selasa (2/1/2018).

Setelah berita tersebut tersebar, saham perusahaan MoneyGram pada hari itu langsung anjlok sebesar 8,5% menjadi 12,06 dolar AS.

Reuters mengutip ucapan sumber yang menyebutkan bahwa alasan penolakan transaksi akuisisi saham tersebut oleh Komisi Penanaman Modal Asing AS semata karena kekhawatiran terhadap keamanan data setelah merger terjadi.Merger, yang bisa saja digunakan untuk mengidentifikasi warga AS.

Komisi Penanaman Modal Asing AS yang merupakan lembaga gabungan dari perwakilan beberapa kementerian yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan AS, terutama mengkaji apakah ada masalah dengan keamanan nasional dalam merger dan akuisisi perusahaan asing.

Lembaga tersebut berhak untuk menasihati presiden untuk menggagalkan transaksi bisnis perusahaan asing di AS dengan alasan keamanan nasional.

Sebuah proyek akuisisi perusahaan akan diselesaikan oleh CFIUS dalam masa di bawah 75 hari. Tetapi, setelah adanya beberapa perbaikan rencana akuisisi dan kesepakatan yang diajukan bersama oleh kedua perubahan itu, belum juga cukup untuk meyakinkan CFIUS untuk meloloskan permohonan mereka.

Setelah permohonan ditolak, perusahaan Ant Financial Services wajib membayar kepada MoneyGram dana sebesar 30 juta dolar AS sebagai biaya setelmen transaksi yang dibatalkan.

Ant Financial pada bulan Januari tahun lalu mengajukan pembelian saham kepada MoneyGram dengan harga 13,25 dolar AS per lembar sahamnnya. Sementara itu, Euronet Worldwide Inc. pada bulan Maret mengajukan harga 15,2 dolar AS dan mengatakan bahwa kemungkinan penawarannya akan digolkan pihak pengawas.

Ant Financial kemudian pada bulan April menaikkan harga penawaran menjadi 18 dolar AS per lembar saham (naik 36%), sehingga total nilai transaksi naik dari sebelumnya yang 880 juta menjadi sekitar 1,2 miliar, dan membuat Euronet Worldwide mundur dari persaingan.

Setelah kegagalan ini, perusahaan Ma Yun tersebut mengatakan bahwa mereka masih akan mengeksplorasi dan mengembangkan kerjasama dengan multi-negara dalam bidang pengiriman uang dan pembayaran digital. Negara-negara yang disasar termasuk Tiongkok, India, Filipina dan pasar Asia lainnya, juga masih termasuk Amerika Serikat.

Dalam beberapa tahun terakhir ini investasi yang berasal dari Tiongkok naik sangat cepat. Selama tahun 2013-2015, CFIUS telah menerima total 74 permohonan dari Tiongkok. Tahun 2016 berjumlah 180 permohonan, tertinggi sepanjang sejarah.

Namun, CFIUS menemukan sejumlah ‘kerumitan’ dalam permohonan yang diajukan beberapa investor Tiongkok.

Komite Peninjau Keamanan Ekonomi AS – Tiongkok (USCC) dalam laporannya pada tahun 2017 menyebutkan, “Beberapa perusahaan Tiongkok melakukan transaksi melalui ‘dompet’ (perusahaan kosongan) yang berada di Amerika Serikat, atau mencoba untuk mengurangi nilai aset Amerika Serikat melalui kegiatan spionase cyber yang canggih.”

“Perusahaan itu ingin menghindari penyensoran Komisi Penanaman Modal AS (CFIUS) dan undang-undang investasi lainnya melalui hubungan yang kompleks.”

Pada awal bulan November 2017, Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat AS telah memperkenalkan usulan untuk melanjutkan modernisasi peraturan Komisi Penanaman Modal AS. Kedua lembaga juga mengusulkan untuk membatasi investasi asing pada perusahaan teknologi dan infrastruktur AS demi melindungi keamanan nasional.

Dunia luar percaya bahwa penolakan oleh CFIUS mungkin dapat diartikan sebagai upaya pemerintah AS untuk menghindari resiko yang berasal dari investasi Tiongkok. Investasi itu yang dinilai dapat mengancam keamanan nasional. (ET/Lin Yan/Sinatra/waa)

Tingkah Laku Aneh Penjaga Perbatasan Tiongkok – India, Apa Motifnya? Mancing Konflik ?

oleh Huan Yu

Epochtimes.id- Media India memberitakan bahwa tentara penjaga pantai Tiongkok memasuki daerah Arunachal Pradesh selama musim dingin ini dan meninggalkan sejumlah perlengkapan perbaikan jalan. Hal ini dinilai tingkah laku aneh oleh pihak India.

Dalam siaran pers reguler Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada 3 Januari, juru bicara Geng Shuang mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki informasi yang lengkap mengenai masalah tersebut.

Tetapi sikap Tiongkok dalam isu perbatasan dengan India masih tetap konsisten dan jelas yaitu, tidak pernah mengakui apa yang disebut Arunachal Pradesh.

Menurut informasi publik, daerah yang oleh pihak India dinamakan Arunachal Pradesh, oleh pihak Tiongkok dinamakan Tibet Selatan. Merupakan daerah yang disengketakan oleh kedua negara. Daerah ini telah diduduki oleh pihak India selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1962 pernah terjadi perang antara milliter kedua negara. Militer Tiongkok sempat menyerang masuk ke daerah tersebut. Tetapi di saat kemenangan sudah dalam genggaman tangan, Tiongkok tiba-tiba memutuskan gencatan senjata dan atas inisiatifnya sendiri mengembalikan daerah tersebut kepada India.

Media India baru-baru ini melaporkan, pada bulan Desember yaitu 4 bulan setelah meredanya konfrontasi perbatasan Tiongkok – India 2017, prajurit Tiongkok terlihat mengangkut perlengkapan perbaikan jalan melewati perbatasan dan memasuki daerah Arunachal Pradesh sedalam 200 meter. Pasukan penjaga perbatasan India kemudian melakukan pengusiran.

Media ‘Hindustan Times’ pada 3 Januari memberitakan bahwa hal tersebut telah mendapat konfirmasi dari penduduk setempat dan pejabat yang bertugas di badan keamanan India.

Menurut pejabat tersebut, pasukan penjaga perbatasan kedua negara kali ini tidak sampai konfrontasi ‘face to face’, tetapi pasukan Tiongkok pergi dengan meninggalkan perlengkapan di TKP.

Laporan juga menyebutkan bahwa pihak Tiongkok telah menunjukkan tingkah laku aneh.

Di musim dingin ini, cuaca perbatasan Tiongkok – India yang berada pada daerah ketinggian terasa sangat dingin, karena itu upaya untuk memperbaiki jalan sangat kecil.

Jadi apa motifnya meninggalkan peralatan di daerah sengketa ?

Selama beberapa tahun lalu, saat akan ada pertemuan tingkat tinggi kedua negara tersebut, pasukan Tiongkok selalu memanfaatkan masa sentitif itu untuk mencari gara-gara yang memalukan otoritas Xi Jinping.

Menjelang Kongres Nasional ke 19, tiba-tiba muncul konfrontasi ‘face to face’ antara pasukan perbatasan Tiongkok dengan India. Tetapi berakhir setelah Fang Fenghui, Kepala Staf Umum Komite Sentral PKT dilengserkan. Ini menunjukkan bahwa Fang adalah ‘penghalang utama’ atau dapat pula diartikan, Fang Fenghui seharusnya mempertanggungjawabkan gagasan menyulut konfrontasi itu.

Fang Fenghui diyakini bertindak sebagai ‘wakil’ dari Guo Boxiong, jadi ‘jenderalnya pasukan  barat laut Tiongkok’. Ia juga diam-diam menolak kampanye anti-korupsi yang dilakukan oleh Xi Jinping. (Sinatra/asr)

Sumber : ntd.tv

Dua Korea Kembali Membuka Saluran Hotline Komunikasi Lintas Perbatasan

0

Epochtimes.id- Korea Selatan – Korea Utara mengumumkan pada Rabu (4/2/2017) di sebuah radio pemerintah Korea Utara bahwa mereka akan membuka kembali saluran komunikasi (Hotline) di jalur perbatasan. Keputusan ini disambut oleh pejabat di Seoul.

Pengumuman tersebut menyusul sebuah tawaran Korea Selatan pada Selasa mengenai perundingan tingkat tinggi dengan Korea Utara untuk menemukan cara bekerja sama selama Olimpiade Musim Dingin pada bulan depan di Korea Selatan.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Senin memerintahkan agar Korea Utara mengirim delegasi ke Olimpiade Pyeongchang.

Kementerian Unifikasi Selatan, yang memantau media pemerintah Korea Utara, mengatakan bahwa kedua Korea telah memulai kontak pendahuluan melalui sistem komunikasi lintas perbatasan yang sekarang dibuka kembali di desa perbatasan Panmunjom pada Rabu.

Pernyataan tersebut mengatakan pejabat berwenang pertama kali mencoba untuk memeriksa apakah hotline komunikasi tersebut berjalan dengan baik.

Korea Utara mengatakan bahwa pemimpin Kim Jong Un membuka kembali saluran tersebut pada hari Rabu sebelumnya, sehari setelah Korea Selatan menawarkan pembicaraan.

Meski perkembangannya merupakan pertanda positif bahwa Korea bekerja untuk memperbaiki hubungan, tidak ada jaminan bahwa ketegangan akan mereda.

Ada upaya berulang kali dalam beberapa tahun terakhir Korut diajak untuk berdialog, dan bahkan saat mereka bertemu, usaha tersebut seringkali berakhir dengan tuduhan atau jalan buntu.

Korea Utara tidak mengatakan apakah akan menerima tawaran Korea Selatan untuk melakukan pembicaraan.

Ketua Komite Reuniasi Damai Korea Utara, Ri Son Gwon, mengumumkan hal tersebut atas nama Kim Jong Un seperti dilansir Kementerian Unifikasi Seoul.

Ri Son Gwon mengatakan Korea Utara akan mencoba untuk ikut serta bersama Korea Selatan dengan cara yang “tulus dan hati-hati” dengan “menjunjung kehendak pemimpin tertinggi,” sebuah pernyataan merujuk kepada Kim, demikian pernyataan kementerian Korut. (asr)

Sumber : Associated Press via ntdtv

Amerika Serikat Blokir Penjualan MoneyGram untuk ‘Ant Financial’ Tiongkok

0

Rencana Ant Financial untuk mengakuisisi perusahaan transfer uang AS, MoneyGram International Inc hancur pada hari Selasa setelah panel pemerintah AS menolaknya karena kepentingan-kepentingan keamanan nasional, kesepakatan profil tertinggi Tiongkok tersebut telah digagalkan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Gagalnya kesepakatan US$1,2 miliar tersebut merupakan pukulan bagi Jack Ma, ketua eksekutif konglomerat internet Tiongkok Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki Ant Financial bersama dengan para eksekutif Alibaba. Dia ingin memperluas jejak Ant Financial di tengah persaingan domestik Tiongkok yang sengit dari platform pembayaran WeChat milik Tencent Holdings Ltd.

Ma, seorang pengusaha Tiongkok yang sering bertemu dengan para pemimpin dari eselon tertinggi Partai Komunis Tiongkok, telah berjanji pada Trump dalam sebuah pertemuan setahun yang lalu bahwa dia akan menciptakan satu juta pekerjaan AS.

Jack Ma, ketua eksekutif Alibaba Group
Jack Ma, ketua eksekutif Alibaba Group, berbicara di Bloomberg Global Business Forum di New York City pada tanggal 20 September 2017. (John Moore / Getty Images)

Perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk menghentikan kesepakatan mereka setelah Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) menolak proposal mereka untuk mengurangi kekhawatiran atas keamanan data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi warga AS, menurut sumber yang mengetahui diskusi rahasia tersebut.

“Terlepas dari upaya-upaya terbaik kami untuk bekerja sama dengan pemerintah AS, sekarang menjadi jelas bahwa CFIUS tidak akan menyetujui penggabungan ini,” Chief Executive MoneyGram, Alex Holmes, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

jasa pengiriman uang Ant Financial
Logo Ant Financial dipajang di acara Ant Ant Financial di Hong Kong, Tiongkok pada tanggal 1 November 2016. (Bobby Yip / File Photo / REUTERS)

Pemerintah A.S. telah memperkuat pendiriannya terhadap penjualan perusahaan ke entitas-entitas Tiongkok, pada saat Trump mencoba memberi tekanan kepada Tiongkok untuk membantu mengatasi ambisi nuklir Korea Utara dan lebih akomodatif terhadap masalah perdagangan dan devisa.

Kesepakatan MoneyGram adalah yang terbaru dalam serangkaian akuisisi Tiongkok untuk perusahaan-perusahaan AS yang telah gagal untuk membersihkan CFIUS, termasuk pembelian $1,3 miliar oleh dana pembelian seluruh saham Canyon Bridge Capital Partners LLC yang didukung Tiongkok dari pembuat chip A.S. Lattice Semiconductor Corp.

Pada bulan November, China Oceanwide Holdings Group Co Ltd dan Genworth Financial Inc. memperpanjang tenggat waktu sampai 1 April untuk pengambilalihan perusahaan asuransi jiwa AS yang direncanakan di Tiongkok.

Komentar yang dipublikasikan setelah runtuhnya kesepakatan tersebut oleh kantor berita Tiongkok, Xinhua, menggambarkan sebuah keramahtamahan persahabatan yang memudar di antara kedua Negara tersebut, dimana Amerika Serikat “terjebak di dalam mentalitas kosong tanpa angka”.

“Tiongkok dan Amerika Serikat akan mengendarai sebuah perjalanan yang bergelombang dalam perdagangan pada tahun 2018 jika pemerintah A.S. berjalan dengan caranya sendiri, dan tindakan balasan oleh Tiongkok bisa berada di atas meja tersebut,” katanya.

Penawaran Jasa Keuangan

Terkuburnya kesepakatan MoneyGram tersebut juga merupakan contoh terbaru bagaimana CFIUS memusatkan perhatian pada keamanan cyber dan integritas data pribadi yang mendorongnya untuk memblokir kesepakatan-kesepakatan di sector-sektor yang tidak terkait dengan keamanan nasional, seperti layanan keuangan.

Departemen Keuangan A.S. mengatakan bahwa dilarang oleh undang-undang untuk mengungkapkan daftar informasi pada CFIUS dan menolak memberikan komentar mengenai kesepakatan MoneyGram tersebut.

Kesepakatan-kesepakatan jasa keuangan A.S. lainnya melalui perusahaan-perusahaan Tiongkok sedang menunggu persetujuan dari CFIUS, termasuk akuisisi HNA Group Co terhadap perusahaan pengelola investasi SkyBridge Capital LLC dari Anthony Scaramucci, direktur komunikasi mantan direktur Trump.

SkyBridge dan HNA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

MoneyGram berbasis di Dallas memiliki sekitar 350.000 lokasi pengiriman uang di lebih dari 200 negara. Ant Financial mencari untuk mengambil alih MoneyGram, tidak sebanyak seperti keberadaan di AS melainkan untuk memperluas di pasar yang sedang berkembang di luar Tiongkok.

Ant Financial dan MoneyGram mengatakan bahwa mereka sekarang akan mengeksplorasi dan mengembangkan inisiatif untuk bekerja sama dalam pembayaran remitansi dan pembayaran digital di Tiongkok, India, Filipina dan pasar Asia lainnya, dan juga di Amerika Serikat, dalam bentuk perjanjian komersial, salah satu dari sumber tersebut mengatakan.

Setiap pengaturan apapun yang dilakukan oleh Ant Financial dan MoneyGram yang tidak melibatkan transaksi tidak akan ditinjau oleh CFIUS.

“Apa yang lebih mungkin terjadi pada saat ini adalah bahwa MoneyGram akan menjual ke perusahaan lain, dan satu perusahaan yang telah menunjukkan ketertarikannya di masa lalu adalah Euronet,” kata Gil Luria, seorang analis ekuitas di D.A. Davidson & Co.

Ant Financial menyetujui kesepakatan tunai sebesar $18 per saham untuk mengakuisisi MoneyGram pada bulan April, dengan melihat dari persaingan dari Euronet Worldwide Inc. yang berbasis di AS, dimana telah membuat penawaran yang tidak diminta untuk MoneyGram dan secara terbuka melobi anggota parlemen AS, mengatakan usulan Ant menciptakan resiko keamanan nasional.

Euronet selanjutnya percaya ada logika komersial yang menarik untuk kombinasi antara Euronet dan MoneyGram. Namun, perkembangan signifikan telah diungkapkan oleh MoneyGram sejak penawaran Euronet, dan Euronet belum melakukan evaluasi terhadap bisnis pada saat itu. Sementara kita terus melihat transaksi dengan MoneyGram sebagai logis, tidak ada jaminan penawaran apapun akan dilakukan atau transaksi apapun pada akhirnya akan terjadi,” kata Euronet dalam sebuah pernyataan.

Ant Financial mengatakan bahwa ia membayar MoneyGram $30 juta biaya terminasi untuk kesepakatan tersebut. (ran)

Dilansir oleh Greg Roumeliotis di New York. Laporan tambahan oleh Nikhil Subba dan Vibhuti Sharma di Bengaluru, Philip Wen di Beijing, Kane Wu di Hong Kong

ErabaruNews

Ketika Dua Pemimpin Pamer Tombol Nuklir Rezim Kim Selalu Mengambil Keuntungan

0

EpochTimesId – Memasuki tahun baru 2018, pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat langsung menghangatkan perselisihan dua negara. Mereka mengklaim memiliki senjata nuklir dan siap menggunakannya, setiap saat.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berkicau di Twitter bahwa dia juga memiliki tombol nuklir. Bahkan tombol nuklirnya lebih besar, kuat, dan berfungsi.

“Akankah seseorang dari rezimnya yang kehabisan makanan dan kelaparan mampu melakukannya (serangan nuklir). Tolong beritahu dia bahwa saya memiliki Tombol Nuklir yang lebih besar, lebih kuat, dan ini berfungsi,” tulis Trump.

Trump berkicu guna menanggapi pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang sebelumnya mengancam akan melakukan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat. Ancaman itu disampaikan dalam pidato Tahun Barunya.

Jong-un mengatakan bahwa dia memiliki ‘tombol nuklir’ di meja kerjanya.

Tweet Trump muncul setelah Kim mengklaim bahwa sekarang dia memiliki kemampuan untuk menyerang target di seluruh Amerika Serikat dengan senjata nuklir.Dia akan menggunakannya jika Amerika Serikat menyerang Korea Utara.

“Seluruh daratannya berada dalam jangkauan senjata nuklir kita dan tombol nuklir ada di meja kantor saya sepanjang waktu,” kata Kim dalam pidatonya, menurut media pemerintah Korea Utara.

Kim mengklaim bahwa rezimnya dapat menembakkan senjata termonuklir yang sangat kuat. Dia menyebutnya sebagai ‘kekuatan tempur handal dan dapat diandalkan’.

Dalam pidatonya, Kim berjanji akan membawa kemenangan jika negara komunis itu terlibat dalam pertempuran dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Kim juga mengatakan, 2017 menandai ‘satu tahun perjuangan heroik’ yang telah membawanya ke depan dalam upayanya untuk membangun ‘sebuah negara sosialis yang kuat.

Pidato Kim ditandai oleh ideologi yang familiar, gagasan kunci yang membuat perdamaian dengan Korea Utara tidak mungkin, menurut analis intelijen terkemuka.

Isu yang paling kritis dari gagasan ini adalah bahwa Korea Utara dalam keadaan terus-menerus berjuang. Mereka sedang berperang tanpa henti dengan musuh-musuhnya yang membutuhkan pengorbanan yang luar biasa besar-baik itu makanan atau kerja paksa-dari masyarakat Korea Utara.

Kim menyerukan ‘serangan umum revolusioner untuk meraih kemenangan baru,’ dalam segala hal mulai dari produksi pertanian sampai pembangkit listrik.

Amerika Serikat dan sekutunya membom-bardir Korea Utara setelah kakek Kim, Kim Il Sung, menyerang Korea Selatan pada tahun 1950. Sejak saat itu, rezim tersebut telah menggunakan Amerika Serikat sebagai kambing hitam, untuk membenarkan kebijakan ‘songun’ atau ‘militer-utama’, dan kontrol otoriternya yang ketat atas rakyat Korea Utara.

Kebijakan Songun memprioritaskan kebutuhan militer atas semua urusan negara lainnya, termasuk memberi makan untuk warga sipil.

“Kebijakan itu telah menjadi penghalang bagi perdamaian. Dengan rezim Korea Utara yang didukung oleh ancaman perang, setiap detente dengan Amerika Serikat menjadi ancaman terhadap legitimasi rezim,” ujar Yong Suk Lee, wakil direkturPusat Misi Korea CIA, ketika berbicara pada mahasiswa dan wartawan di George Washington University pada 4 Oktober 2017.

“Korea Utara adalah organisme politik yang tumbuh subur dalam konfrontasi,” kata Lee.

“Salah satu hambatan besar untuk dialog adalah bahwa jika kita datang ke tempat yang baik, Korea Utara, rezim harus menjelaskan kepada rakyatnya bahwa ‘tiba-tiba kita berteman dengan Amerika Serikat.’ Korea Utara ada untuk menentang Amerika Serikat. Jadi, bagaimana Anda akan menjelaskan kepada penduduk Anda berapa pengorbanan terakhir mereka selama 60, 70 tahun?”

Mantan diplomat dan kepala intelijen Korea Selatan, Rah Jong-yi, mengatakan Kim akan menggunakan setiap pembicaraan untuk menekan Korea Selatan, agar mendapatkan bantuan dan konsesi lainnya.

“Korea Utara tidak bisa bertahan dalam kedamaian. Rezim di Pyongyang hanya bisa terus bertahan pada tekanan dan konfrontasi dengan tetangganya. Perdamaian akan membuat Mr. Kim lengser.” (waa)

Tak Hanya Supermoon, Hujan Meteor Bisa Disaksikan di Awal Tahun 2018

0

Epochtimes.id- Tak hanya fenomena supermoon yang bisa disaksikan pada awal tahun 2018, hujan meteor juga bisa disaksikan. Kejadian hujan Meteor sudah rerdeteksi dengan Radar Meteor LAPAN.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam situs resminya lapan.go.id menyebutkan pihaknya bekerjasama dengan Universitas Kyoto, Jepang, mengoperasikan radar meteor (Meteor Wind Radar) di LAPAN Agam (Sumatera Barat) dan LAPAN Biak (Papua).

Menurut LAPAN, tujuan utamanya adalah untuk penelitian angin di atmosfer atas, pada ketinggian 70-110 km. Namun radar meteor bisa juga digunakan untuk penelitian fluks meteor (jumlah meteor per jam).

LAPAN dalam keterangannya menyebutkan, meteor adalah batuan atau debu antariksa yang memasuki atmosfer bumi dan terbakar pada ketinggian 70-110 km.

Pada saat tertentu, bumi berpapasan dengan gugusan debu sisa komet sehingga debu-debunya memasuki atmosfer bumi dan terbakar dalam jumlah yang banyak.

“Saat itulah pengamat bisa menyaksikan hujan meteor dengan jumlah puluhan sampai ratusan meteor per jam,” seperti ditulis LAPAN.

LAPAN dalam keteranganya yang diunggah Humas LAPAN seperti seperti ditulis Kepala LAPAN Thomas Djamaludin menyebutkan pada rangkaian data 31 Desember-5 Januari 2018, terlihat hujan meteor diawali mulai 31 Desember sampai 4 Desember 2018. Kemudian pada 5 Januari 2018 hujan meteor mulai menghilang.

Jumlah ratusan meteor per jam biasanya disebut badai meteor, pada saat tertentu setelah komet induknya melintas dekat bumi. Hujan meteor diberi nama sesuai dengan rasi bintang tempat meteor tampak terpancar. Titik itulah, yang disebut radian, adalah titik persinggungan atmosfer bumi dengan gugusan debu komet.

Ada tiga hujan meteor yang tergolong kuat dengan jumlah puluhan meteor per jam: Quadrantids (puncaknya pada 3 Januari), Perseids (puncaknya 12 Agustus), dan Geminids (puncaknya 14 Desember).

Hujan meteor Quadrantids juga terekam oleh radar meteor Agam pada 2-3 Januari 2017. Karena hujan meteor adalah fenomena tahunan, kejadian setiap tahun secara umum hampir sama.

Pada diagram Meteor Fluks tampak jumlah meteor per jam meningkat mulai pukul 20.00 UT (Universal Time) atau pukul 03.00 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 22.00 UT (05.00 WIB) dengan jumlah meteor sekitar 400 meteor/jam.

Waktu tersebut bersesuaian dengan mulai terbitnya radian (titik pancar) meteor Quadrantids di sekitar rasi Bootes sampai meninggi di arah Utara. Pada diagram Angular Distribution terlihat sebaran sumber meteor paling banyak dari belahan Utara (belahan lingkaran atas).

Pada diagram Height Distrubution terlihat sebagian besar meteor terbakar pada ketinggian sekitar 90 km. Pada dini hari yang cerah meteor itu tampak seperti bintang yang bergerak cepat, yaitu saat debu-debu itu terbakar sampai habis. Hanya dalam waktu beberapa detik saja. (asr)

Alur Cerita Dibalik Penindasan Tiongkok Terhadap Warga Uighur di Xinjiang

0

Perwakilan Asosiasi Uighur Inggris dan mantan ahli bedah medis, Enver Tohti, baru-baru ini duduk bersama The Epoch Times untuk memecahkan kesalahpahaman tentang demonstrasi dan kerusuhan yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir di Xinjiang.

Rezim Tiongkok telah memberi label pada orang-orang etnis Uighur sebagai ancaman teror untuk membenarkan penindasan dan pengawasan ketat mereka terhadap Xinjiang, sebuah wilayah di Tiongkok barat laut dimana banyak warga Uighur tinggal. Rezim tersebut telah melarang siswa membicarakan Uighur di sekolah-sekolah, menganiaya agama mereka yang kebanyakan adalah Muslim, membakar buku-buku agama mereka, dan yang terakhir menahan mereka di kamp-kamp penahanan.

Insiden kekerasan telah menjadi pembenaran bagi rezim Tiongkok untuk memicu ketegangan etnis antara warga Uighur, etnis minoritas, dengan etnis Han setempat, yang merupakan mayoritas.

Peristiwa paling terkenal dan mematikan dalam sejarah baru-baru ini adalah kerusuhan 5 Juli 2009 di Urumqi, yang mengakibatkan setidaknya 197 kematian. Sampai hari ini, tidak jelas apa atau siapa yang mendorong para pemrotes tersebut, yang pada awalnya berkumpul untuk para pekerja migran Uighur yang terbunuh dalam sebuah perselisihan pabrik di Propinsi Guangdong, hingga menjadi kekerasan. Menurut penjelasan resmi rezim Tiongkok adalah bahwa orang Uighur dimotivasi oleh keinginan separatis untuk mendirikan sebuah negara merdeka.

nasib warga uighur
Uighur melakukan demonstrasi di depan polisi di Urumqi pada 7 Juli 2009. (Guang Niu / Getty Images)

Namun Tohti mengatakan setelah menghabiskan bertahun-tahun menyelidiki insiden tersebut dengan temannya di Xinjiang selatan, dia menemukan bahwa 10 hari sebelum tanggal 5 Juli, sebuah stasiun televisi lokal menayangkan sebuah iklan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Urumqi: sebuah pemberitahuan rekrutmen untuk penduduk Xinjiang selatan untuk mengunjungi sebuah job fair yang akan diadakan di Urumqi.

rekayasa kerusuhan di xinjiang terhadap warga uighur
Enver Tohti saat wawancara dengan New Tang Dynasty Television, sebuah media sepupu dari The Epoch Times. (Chen Baizhou / The Epoch Times)

Diperkirakan sekitar 30.000 penduduk Xinjiang selatan tiba di kota tersebut dalam minggu yang mengarah pada demonstrasi tersebut. Rupanya, tidak ada job fair yang digelar.

Tohti yakin bahwa iklan tersebut menunjukkan bahwa otoritas Urumqi telah merencanakan keseluruhan kejadian, untuk mendatangkan banyak warga Uighur ke kota tersebut, kemudian menimbulkan perasaan tidak puas di antara mereka dan mendorong mereka untuk melakukan demonstrasi dengan keras.

Dia mengatakan rezim Tiongkok telah melakukan hal serupa dua tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, pihak berwenang Tiongkok mengklaim bahwa mereka menggerebek sebuah kamp pelatihan untuk sebuah organisasi teror Turkestan Timur. Lokasi kamp tersebut sebenarnya adalah tambang batu bara kecil dimana penduduk Uighur setempat menambangnya setelah pemerintah daerah telah menyerah untuk proyek tersebut. Ketika pemerintah menginginkan andil di dalam keuntungan-keuntungannya, kedua belah pihak terlibat konflik. Seorang petugas polisi tewas ketika sebuah ledakan di pertambangan tersebut meledak.

“Ini adalah perangkap yang telah dibentuk Partai Komunis Tiongkok,” kata Tohti.

Beberapa dekade di dalam pengawasan rezim tersebut juga membuat Uighur sangat tidak puas dengan pihak berwenang tersebut. Tohti menjelaskan bagaimana komite Partai daerah sekitar mendorong para warga Uighur untuk saling memata-matai dan melaporkan informasi kepada polisi, dengan diberi kompensasi hadiah berupa uang tunai.

rekayasa kerusuhan oleh rezim tiongkok
Polisi berpatroli di jalanan saat Uighur meninggalkan Masjid Id Kah di kota tua Kashgar di Xinjiang, pada tanggal 26 Juni 2017. (Johannes Eisele / AFP / Getty Images)

Shiu Wen-tang, peneliti akademis Sinica Institut Sejarah Modern yang berbasis di Taiwan, mencatat bahwa orang-orang Uighur di Xinjiang tidak mempunyai kemampuan merencanakan sebuah insiden besar, karena rezim Tiongkok telah mengendalikan secara ketat semua aspek kehidupan mereka sehingga koordinasi semacam itu akan dangat sulit dilakukan.

Rezim Tiongkok dikenal menggunakan taktik ini untuk mencapai tujuan mereka: pada tahun 2014 selama “gerakan payung” pro-demokrasi Hong Kong, orang-orang yang disewa oleh pemerintah Tiongkok di Hong Kong berada di balik bentrokan yang terjadi di antara para pemrotes tersebut, yang menyebabkan sebuah tindakan keras polisi. Beberapa pengamat politik percaya bahwa kerusuhan tersebut merupakan sebuah alur cerita yang dibuat oleh anggota faksi oposisi Partai, yang setia kepada mantan pemimpin Jiang Zemin, untuk menimbulkan ketidakstabilan sosial dan menciptakan dilema politik untuk Xi. (ran)

Jiang Yuchan memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews

Dokumen Rahasia PKT : Tingkatkan Bantuan Pengembangan Rudal kepada Korut

0

oleh Qin Yufei

Menurut dokumen internal bahwa pada bulan September tahun lalu, PKT (Partai Komunis Tiongkok) telah mengadopsi sebuah rencana rahasia : Jika Korea Utara bersedia menghentikan uji coba nuklir, maka PKT akan meningkatkan bantuannya ke Korea Utara dan dukungan militer termasuk rudal jenis terkini.

Washington Freedom Beacon melaporkan bahwa dokumen tersebut telah diberi label Top Secret, dan tercatat tanggalnya yakni 15 September.

Berarti dokumen tersebut terbit 12 hari setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir di bawah tanah. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa PKT akan tetap mengizinkan Korea Utara untuk mempertahankan persenjataan nuklirnya yang ada saat ini.

Hal ini yang bertentangan dengan pernyataan otoritas Beijing yang memperjuangkan  denuklirisasi di semenanjung Korea.

Para pemimpin PKT juga berjanji untuk tidak membiarkan rezim Korut runtuh. Tiongkok akan menerapkan sanksi PBB secara simbolik untuk mempertahankan eksistensi rezim Kim Jong-un.

Washington Freedom Beacon telah memperoleh sebuah dokumen dengan 4 halaman dari seorang yang memiliki koneksi dengan sistem intelijen PKT. Dokumen berbahasa Mandarin itu dikeluarkan oleh Kantor Umum Komite Sentral PKT untuk Departemen Penghubung Internasional mereka.

Terpaparnya dokumen tersebut bertepatan dengan tuduhan pihak Tiongkok masih tetap menyalurkan minyak kepada Korea Utara, yang mengundang kritikan Trump. Pekan lalu Trump dalam Twitter-nya menyebut itu ‘tertangkap basah’.

“Jika hal ini terus berlanjut, isu Korea Utara tidak akan menemukan solusi penyelesaian dengan cara damai” tulis Trump dalam Twitter pada 28 Desember lalu.

PKT percaya bahwa memberi tekanan kepada Korea Utara tidak akan efektif

Menurut dokumen tersebut, pemimpin PKT menyimpulkan bahwa tekanan internasional tidak akan memaksa Korea Utara untuk meninggalkan senjata nuklirnya. Diperkirakan Korea Utara saat ini memiliki setidaknya 20 buah hulu ledak nuklir.

Oleh karena itu, Kantor Umum Komite Sentral PKT menginstruksikan Departemen Penghubung Internasional menyampaikan kepada pihak Pyongyang bahwa PKT bermaksud terus mendukung DPRK.

Dokumen rahasia termaksud

Menteri Departemen Penghubung Internasional Song Tao pada 17 Nopember mengunjungi Korea Utara dan telah bertemu dengan beberapa pejabat senior DPRK.

Tampaknya perintah tersebut dikeluarkan setelah sanksi PBB yang baru-baru ini. Sanksi PBB tersebut memberlakukan pembatasan pasokan minyak dan gas ke Korea Utara, termasuk larangan pengiriman minyak dari kapal ke kapal di tengah laut.

Mengenai permintaan PBB untuk menghentikan pasokan minyak kepada Korea Utara, dokumen PKT tersebut menyatakan : Untuk sementara waktu otoritas Tiongkok tidak akan membatasi aktivitas agen Tiongkok yang sudah dipercaya pemerintah Korea Utara dan sudah memenuhi syarat untuk berdagang dengan Korea Utara atau melakukan kegiatan perdagangan melalui negara-negara ketiga.

Dokumen menginstruksikan Departemen Penghubung Internasional untuk meningkatkan bantuan di bidang kehidupan masyarakat dan infrastruktur Korea Utara. Menaikkan dana sumbangan kepada DPRK sebesar 15 % pada tahun 2018, dan memutuskan penambahan sedikitnya 10 % setiap tahunnya mulai 2019 hingga 2023.

 

Dokumen rahasia termaksud

PKT juga berjanji kepada pemerintah Korea Utara bahwa larangan transaksi keuangan perbankan hanya berlaku untuk Bank-Bank BUMN dan beberapa Bank lokal.

Dalam bidang militer, PKT berjanji akan memberikan bantuan dalam program pengembangan infrastruktut pertahanan militer dan teknologi militer mutahir.

Dokumen tersebut mengatakan bahwa senjata yang didanai Tiongkok akan mencakup rudal balistik jarak menengah yang lebih canggih, bom klaster dan lainnya.

Memperingatkan agar Korea Utara tidak melakukan hal berlebihan dalam isu nuklir

Dokumen PKT itu juga menyinggung : Departemen kalian seharusnya secara serius memperingatkan Korea Utara untuk tidak melakukan hal berlebihan dalam masalah nuklir

Saat ini, negara kita tidak memaksa Korea Utara untuk segera dan sepenuhnya meninggalkan senjata nuklirnya. Sebaliknya, kami menuntut agar Korea Utara menahan diri sampai suatu saat kondisi sudah matang baru melakukan reformasi secara bertahap yang pada akhirnya memenuhi keinginan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.

Dokumen memberi instruksi kepada Departemen Perhubungan Internasional untuk memperingatkan Korea Utara, jika mereka bersikeras melakukan tindakan sembrono, maka PKT akan menerapkan lebih banyak tindakan hukuman terhadap pemimpin puncak Korea Utara dan keluarganya.

Dokumen tersebut meminta agar Departemen Penghubung Internasional memberitahu Korea Utara bahwa janji bantuan kepada Korea Utara tersebut diharapkan sebagai imbalan atas kompromi substantif mengenai isu nuklir Pyongyang.

Untuk mencegah jatuhnya pemerintah DPRK dan menghindari konfrontasi senjata langsung dengan ‘militer Barat yang dipimpin Amerika’. Tiongkok bersama Rusia akan mengambil semua langkah efektif, termasuk melalui mediasi diplomatik dan transfer militer untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Dokumen selanjutnya mengatakan, PKT percaya bahwa secara teori, negara-negara Barat besar tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk menggulingkan rezim Kim Jong-un demi menyelesaikan masalah nuklir.

Namun, tekanan internasional terhadap negara kita akibat seringnya uji coba nuklir Korea Utara menjadi semakin besar dan membuat kualahan.

Bantuan sebagai imbalan atas kesediaan Korea Utara menghentikan uji coba nuklir

Menurut dokumen tersebut, PKT mencoba menggunakan bantuan sebagai imbalan atas kesediaan Korea Utara menghentikan uji coba nuklir.

Saat ini, Korea Utara tidak diminta untuk mengakhiri program pengembangan senjata nuklirnya. Selama Korea Utara berjanji untuk tidak terus melakukan uji coba nuklir baru dan bersedia melaksanakan komitmennya, maka negara kita akan segera meningkatkan bantuan ekonomi, perdagangan dan militernya kepada Korea Utara dan akan mendukung perbaikan kesejahteraan sebagai berikut :

“Manfaat kesejahteraan tersebut termasuk meningkatkan transaksi perdagangan dengan Korea Utara untuk mempertahankan operasional pemerintah dan memperbaiki standar hidup rakyat Korea Utara,” Demikian dokumen PKT tersebut menyebutkan.

Presiden Trump mendesak Tiongkok berbuat lebih banyak

Setelah media mengungkapkan bahwa PKT diam-diam memindahkan minyak ke Korea Utara, Trump mengatakan kepada The New York Times : “Saya tidak senang karena minyak memasuki Korea Utara”

Trump pada 28 Desember mengatakan : “Tiongkok mampu menyelesaikan masalah Korea Utara, Mereka sedang membantu kita, tetapi belum cukup”

“Bila mereka tidak membantu kita menyelesaikan isu nuklir DPRK, maka saya akan melaksanakan apa yang sudah saya ucapkan” kata Trump. “Tiongkok mampu membantu kita lebih banyak …. kami memiliki sebuah ancaman nuklir, ini juga tidak baik bagi Tiongkok, Rusia bahkan siapa saja”.

Selama berbulan-bulan pemerintahan Trump telah memberikan isyarat bahwa AS sudah siap menggunakan militer untuk memaksa Korea Utara menghentikan program pengembangan senjata nuklir dan rudal.

Menteri Pertahanan AS, James Mattis pada 29 Desember mengatakan bahwa dia telah merancang sebuah rencana militer untuk memerangi rezim Korea Utara. (Sinatra/asr)

Sumber : epochtimes.com

Sekitar 900 Unggas di Bengaluru, India Dimusnahkan Setelah Fositif Flu Burung

0

Epochtimes.id- Sebanyak 900 unggas dimusnahkan setelah virus avian influenza atau Flu Burung terdeteksi pada unggas yang mati di Bengaluru, India.

“Ayam ditemukan mati pada 29 Desember di sebuah pasar ayam di daerah dasarahalli (pinggiran kota) dan dikonfirmasi setelah tes laboratorium bahwa terinfeksi virus flu burung H5N1,” kata Pimpinan Bruhat Bengaluru Mahanagara Palike (BBMP) S. Nagaraju kepada IANS dilansir Indianexpress, Rabu (4/1/2018).

Sampel dari unggas yang mati tersebut dikirim ke Institut Nasional Penyakit Hewan dengan Tingkat Keamanan Tinggi di Bhopal dan telah terbukti positif.

“Atas perintah dari Dinas Peternakan, kami telah memusnahkan 900 burung sejauh ini di wilayah tempat burung yang terinfeksi ditemukan,” katanya.

Unggas yang terinfeksi virus H5N1 menyebarkan virus melalui air liur, lendir dan kotorannya. Meski virus tersebut biasanya tidak menginfeksi orang, bisa menyebabkan demam, diare, penyakit pernafasan pada beberapa orang yang terkena dampak.

Departemen Peternakan setempat pada Selasa (2/1/2018) mendeklarasikan area radius 1km dari tempat burung tersebut ditemukan tewas sebagai “zona terinfeksi” dan area radius 10km sebagai zona “pengawasan”. Departemen ini juga meminta toko daging di daerah yang terinfeksi untuk ditutup.

“Gerai yang menjual daging dengan jarak radius 1 km dari tempat ditemukannya burung yang terinfeksi telah disegel dan kami juga memeriksa daerah tersebut dalam radius 10 km untuk kemungkinan unggas yang terinfeksi virus,” kata Sekretaris Utama, Peternakan dan Perikanan Rajkumar Khatri mengatakan kepada IANS.

Pihak berwenang juga telah mengecek penjualan telur di Dasarahalli untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

“Kami mengikuti semua prosedur pemerintah saat pemusnahan (mewajibkan unggas untuk dimusnahkan di wilayah yang sama dimana infeksi terdeteksi) untuk memastikan tidak ada penyebaran virus,” kata Khatri.

Pejabat pemerintah juga telah mengeluarkan sebuah imbauan kepada warga Bengaluru untuk menghindari konsumsi ayam dan telur mentah sebagai tindakan pencegahan.

“Kami akan menindaklanjuti dan memegang inspeksi sampai kami 100 persen yakin bahwa kami telah menghilangkan virus sepenuhnya,” kata Khatri.

Sebelumnya, Satu kasus H5N1 Avian Influenza (flu burung) terdeteksi pada ayam di toko unggas di Dasarahalli di Jalan Utama Kempapura. Toko tersebut telah ditutup sejak 30 Desember. Toko-toko unggas di radius 1 km dari toko itu juga telah ditutup oleh dinas kesehatan setempat.

Menurut otoritas setempat The Bruhat Bengaluru Mahanagara Palike (zona Yelahanka) Nagaraju, seekor burung terlihat tewas di desa Dasarahalli di daerah perbatasan Bytarayanapura pada 29 Desember.

Sampel dikirim untuk pengujian ke Institut Nasional Penyakit Hewan dengan Tingkat Keamanan Tinggi di Bhopal. “Kami mendapat laporan pada hari Senin dan dikonfirmasi bahwa kematian tersebut disebabkan oleh flu burung, ” katanya.

Dr P L Nataraj, direktur, kesehatan dan kesejahteraan keluarga, mengatakan, “Ini adalah virus H5N1 Avian Influenza. Kami siap dengan tablet Tamiflu. Kasus lain yang dicurigai dilaporkan pada unggas Murthy di Vadanayakahalli, Anekal. ”

Dr Manohar N, petugas kesehatan Taluk, Bengaluru North, mengatakan, “Toko khusus ini dilaporkan membawa unggas yang dipasok dari Tamil Nadu pada 28 Desember. Sekitar delapan ekor ayam mati. Dia mengirimnya ke rumah sakit hewan di Hebbal.”

“Burung yang mati dinyatakan positif terkena flu burung. Pada manusia, gejala H5N1 seperti H1N1. Mereka termasuk sakit tenggorokan, demam dan kelelahan. Penanganan burung rentan dan bisa menyebar dari mereka.”

“Orang yang kontak dengan unggas terjangkit harus mencuci tangan mereka. Jika dagingnya dikonsumsi setengah matang, atau telurnya dikonsumsi setengah matang, kemungkinan ada penyakit yang menyebar. ”

Dr Sunanda T K, Petugas Surveilans Distrik, Perkotaan Bengaluru, mengatakan, “Kami telah melakukan pengawasan dari rumah ke rumah di daerah tersebut. Tidak ada kasus demam yang ditemukan sejauh ini. Jika ditemukan, mereka akan diobati untuk profilaksis. Bahkan jika tidak ada gejala, mereka akan diobati untuk itu. ” (asr)

Sumber : Indianexpress

Kemarahan Rakyat Mendidih di Jalanan Iran Menuntut Keruntuhan Rezim Mullah

0

Epochtimes.id- Jumlah korban tewas di kalangan pemrotes Iran terus meningkat saat demonstrasi besar-besaran melawan rezim Iran dan kepemimpinan mullah di seluruh negeri Iran memasuki hari ke enam pada Selasa (2/1/2018).

Seperti ditulis saudigazette, protes dalam skala luas ini menunjukkan bahwa rakyat Iran di semua lapisan kehidupan, termasuk kalangan konservatif dan moderat, di samping otoritas agama, mulai menunjukkan kemarahan mereka. Fakta mengindikasikan kemungkinan jatuhnya rezim tersebut.

Media Arab Saudi menulis tentang rezim Iran yang menuduh otoritas Arab Saudi yang mendalangi demonstrasi skala besar tidak ada hubungannya dengan kenyataan.

Rezim mullah tidak akan bisa melarikan diri dari kemarahan publik ini dan mereka harus membayar mahal untuk itu.  Terutama karena fakta tentang isu-isu yang beredar akan terus berlanjut bahkan jika demonstrasi tersebut terhenti, dan yang paling menonjol di antara isu-isu ini adalah adanya ratusan ribu tahanan, intervensi militer di negara-negara Arab, merebaknya korupsi di seluruh eselon negara, dan berjibunnya keluhan rakyat dari berbagai agama, sekte dan ras.

Anehnya, organisasi hak asasi manusia internasional dan regional terdiam menyaksikan kejadian yang sedang berlangsung seperti pembunuhan dan penahanan yang terjadi di Iran, dan semua ini mengindikasikan standar ganda organisasi-organisasi internasional ini.

Bahkan tanggapan Uni Eropa tidak mengenai pada sasaran sehubungan dengan insiden Iran.

Uni Eropa menyatakan posisinya pada demonstrasi di Iran, dengan mengatakan bahwa adalah hak orang-orang Iran untuk menyampaikan pendapat mereka. Namun tanggapan ini tidak cukup saat mempertimbangkan kekejaman dilakukan oleh rezim yang berlumuran darah.

Rezim Iran mencoba menggambarkan demonstrasi tersebut sebagai ungkapan ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi di negara tersebut namun usaha ini sangat menyesatkan.

Di sisi lain, demonstrasi ini bertentangan dengan ketidakadilan yang terjadi dan penindasan di tengah masyarakat Iran. Ini juga menunjukkan penolakan mereka terhadap keterlibatan rezim Iran dalam pembunuhan dan terorisme di Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman dan tindakan demikian tak bermoral.

Tuduhan rezim Iran bahwa Kerajaan Arab Saudi mendalangi revolusi anti-rezim serta demonstrasi sama sekali tidak berdasar. Bahkan sebuah kesalahan, karena Saudi menyatakan negaranya pada dasarnya tidak mencampuri urusan orang lain.

Saudi justru menilai protes skala besar pada saat ini mencerminkan keluhan internal yang telah terakumulasikan sejak revolusi dari tahun 1979.

Apalagi, jumlah orang Iran, termasuk kelas berpendidikan dan pebisnis, yang telah keluar dari Iran selama dua dekade terakhir jumlahnya sangat besar. Dengan kejadian terbaru, migrasi baru diperkirakan terjadi, karena khawatir akan terjadinya rezim yang akan datang.

Orang-orang Iran merasa bahwa masa depan mereka ambigu, dan pesan utama demonstrasi adalah keinginan orang-orang Iran untuk mengirim sebuah sinyal kepada masyarakat dunia bahwa mereka harus campur tangan untuk keselamatan mereka.

Posisi negara-negara Arab dan Islam mengenai tindak tanduk rezim Iran ini sudah cukup dikenal luas. Pasalnya, sebagian besar negara-negara ini telah menderita akibat kesewenangan rezim ofensif ini, dan karenanya harus ada gerakan Arab-Islam melalui institusi-institusi utama mereka untuk dapat menghalangi Iran.

Jika terjadi keruntuhan rezim, bahaya potensial terletak pada kemungkinan menjatuhkan meriam rezim tersebut ke tangan ahli waris turunannya, atau kelompok teroris.

Oleh karena itu, adalah tanggung jawab dunia untuk berurusan dengan rezim Iran di tingkat akar rumput. Tidak dapat dikesampingkan bahwa Iran kemungkinan akan menggunakan skenario alternatif untuk melampiaskan tekanan internal dengan mengekspor kembali krisis tersebut. (asr)

Sumber : Saudi Gazette

Anda Mungkin Bingung Mengapa Prajurit Korea Utara Diberi Cuti Panjang

0

EpochTimesId – Media Korea Selatan melaporkan bahwa akibat dampak dari sanksi internasional serta kekeringan, rakyat Korea Utara sudah mulai mengalami kekurangan pangan. Bahkan, para prajurit pun tidak terkecuali terancam kelaparan.

Oleh karena itu, prajurit diberi cuti panjang sampai beberapa bulan agar mereka pergi mencari bahan makanan sendiri, atau pulang ke rumah untuk mengambil bahan makanan.

“Sudah banyak orang mulai khawatir terhadap kekurangan pangan, meskipun harga beras di pasar tidak sampai melonjak tinggi. Tetapi masyarakat Korea Utara takut jika sanksi internasional berkelanjutan, maka situasi lebih serius akan terjadi,” tutur seorang sumber asal propinsi Ryanggang pada 27 Desember 2017 kepada wartawan media Korea Selatan Daily NK.

Sumber tersebut menambahkan, meskipun para prajurit Korea Utara dan instansi mereka memperoleh prioritas dalam pembagian bahan makanan, tetapi kwantitas makanan mereka pada tahun 2017 sudah menurun. Bahkan para petugas administrasi dari instansi yang bersangkutan hanya kebagian 50 persen dari bahan makanan yang diberikan pada tahun sebelumnya (2016).

“Prajurit penjaga perbatasan diberi cuti agar mereka pergi ke rumah untuk membawa balik bahan makanan dari rumah. Bulan Oktober tahun lalu, kita bisa melihat prajurit berada di ladang-ladang”.

Dari foto yang diperoleh ‘Daily NK’ dapat kita lihat, sejumlah prajurit Korea Utara (dengan lingkaran kuning dan hijau) berada di ladang untuk mencari bahan makanan.

Sumber lain juga asal Ryanggang mengatakan, perwira setempat memberikan waktu 2-3 bulan kepada prajurit untuk mencari bahan makanan. Namun, pertanian kecil yang letaknya tak jauh dari penginapan prajurit juga mengalami produksi yang jauh menurun.
Oleh karena itu, beberapa perwira membiarkan anggota keluarganya untuk menjual barang ke pasar.

“Melihat istri perwira membawa sabun, sepatu dan barang perlengkapan darurat militer menuju pasar untuk dijual,” kata sumber tersebut.

“Perwira jelas lebih memahami perkembangan situasi daripada prajuritnya, ia perlu mempertahankan semangat prajurit dengan memberi mereka makanan yang cukup. Tidak bisa hanya dengan makan bubur jagung”.

Selama 2 bulan lalu, 2 orang prajurit Korea Utara sudah melarikan diri ke Selatan. Dokter Korea Selatan menemukan sejumlah cacing dalam perut salah satu prajurit itu. Satu di antaranya memiliki panjang sampai 11 inci. Hal ini menunjukkan bahwa kekurangan pangan dan jaminan kesehatan sudah menjadi masalah besar.

BBC dalam laporannya menyebutkan, kotoran manusia dipakai oleh petani miskin untuk memupuk tanaman mereka. Hal itu bisa jadi mencemari tanaman yang kemudian dikonsumsi.

Andrei Lankov, seorang Gurubesar Universitas Kookman, Korea Selatan kepada BBC mengatakan Korea Utara adalah negara yang sangat miskin. Korut juga seperti negara-negara miskin lainnya, memiliki masalah kesehatan yang serius.

“Jika kedua Korea itu bersatu kembali, Korea Selatan mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasi masalah kesehatan warga Korea Utara,” demikian Andrei Lankov memperingatkan. (ET/Wu Ying/Sinatra/waa)

Ulasan PKT Maling Teriak Maling yang Merugikan Warga Etnis Uighur Xinjiang

0

“Bagi Anda-Anda yang lahir di luar wilayah Tiongkok akan sulit membayangkan betapa jahatnya Partai komunis Tiongkok(PKT). Jika Anda menduga bahwa sedikit banyak PKT juga memiliki garis dasar moral, tidak sebiadab itulah. Mungkin Anda sedang terpengaruh oleh obat tidur yang Anda telan sehingga sedang berhalusinasi,” kata penanggungjawab Asosiasi Uighur di Inggris, yang juga mantan ahli bedah tumor, Enver Tohti Bughda dalam sebuah wawancara.

Isu Xinjiang telah menarik perhatian dunia karena kerusuhan Urumqi pada bulan 5 Juli tahun 2009 (disebut insiden Urumqi 75). PKT sengaja menggambarkan warga Uighur yang menjadi korban dari insiden itu sebagai pelaku teror yang kemudian diekspos ke luar (negeri) agar mendapatkan kecaman dari dunia internasional.

Enver Tohti Bughda dalam penjelasannya mengatakan bahwa, penelitian isu Xinjiang di waktu lalu telah menghasilkan konklusi yang keliru. Sebenarnya, apa yang disebut kejadian teroris di Xinjiang bukanlah tindakan warga etnis Uighur di Xinjiang melainkan ‘hasil karya’ para mata-mata PKT.

Kemudian giliran PKT yang mengibarkan panji ‘ganyang terorisme’. Mereka menuding warga etnis Uighur Xinjiang yang membuat kerusuhan sehingga memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pemantauan ketat dan menganiaya ‘pelaku’ etnis Uighur. Rezim komunis juga melabeli mereka sebagai teroris.

Enver Tohti Bughda telah melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung dalam jangka waktu panjang mengenai pengambilan paksa organ, tes nuklir dan isu-isu Xinjiang lainnya.

Terutama tentang isu transplantasi organ, bidang ini telah menjadi industri besar Partai komunis Tiongkok. Banyak orang ‘cari makan’ dengan mengandalkan ‘usaha’ ini dan sekarang daratan Tiongkok sudah berubah menjadi rumah jagal.

Warga etnis Uighur juga menjadi salah satu sasaran penganiayaan dalam beberapa tahun terakhir. Cara penganiayaan yang digunakan PKT terhadap Uighur kemudian disalin dan digunakan secara langsung untuk menganiaya kelompok etnis lainnya.

Meskipun di atas permukaan, kita seringa melihat adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan kelompok-kelompok Uighur. Tetapi melalui pengamatan pribadi, Bughda menemukan bahwa semua kegiatan itu didalangi oleh orang-orang yang pro PKT. Merekalah yang menciptakan kerusuhan, memainkan peran teroris, menciptakan insiden pembunuhan, peledakan dan lainnya.

PKT mendalangi kerusuhan di Xinjiang

Sejak Maret 2017, otoritas PKT telah memenjarakan banyak warga etnis Uighur dalam rumah tahanan yang dinamakan ‘Pusat Pendidikan Pengikisan Paham Ekstremis’. Otoritas berpendapat bahwa warga etnis Uighur ini mengidap ‘penyakit pikiran’.

Dalam otak orang-orang Uighur ini sudah tertanam pikiran-pikiran seperti nasionalisme Uighur, ekstremisme agama dan pan-Islam-isme, pan-Turkisme dan ideologi lain sehingga perlu dicuci otak.

Bughda mengatakan bahwa etnis Uighur bukan penganut Islam saleh. Pada tahun 1987, PKT membiayai pembangunan sebuah gedung untuk Institut Pendidikan Agama Islam Tiongkok dengan masa belajar selama 5 tahun dengan tanpa dipungut biaya.

Setelah itu, 8 buah gedung Sekolahan Islam secara bertahap dibangun dan berdiri di Xinjiang. Tercatat sampai tahun 1992 sudah ada 30.000 warga etnis Uighur Xinjiang yang menjadi murid dari sekolahan-sekolahan itu. Tetapi aneh bin ajaib bahwa ‘kegiatan teror yang dilakukan orang-orang Uighur’ itu justru mulai berkembang sejak tahun 1992, awal 1993.

PKT membangun Sekolah Pendidikan Agama Islam dengan masa belajar selama 5 tahun dengan tanpa dipungut bayaran. (Frederic J. Brown/Getty Images/EpochTimes)

Enver Bughda mengatakan bahwa etnis Uighur bukan penganut Islam saleh, mereka masih gemar meminum minuman keras. Mereka juga jarang pergi ke masjid untuk bersembahyang.

Karena PKT meminta warga etnis Uighur untuk belajar di sekolah-sekolah Islam mereka, maka banyak warga Uighur yang berasal dari keluarga petani miskin dan belum pernah mencicipi pendidikan, menuruti saja apa yang diarahkan oleh ‘guru agama Islam’ di sekolah.

Guru meminta mereka pergi ke masjid, mereka terus pergi ke masjid. Sehingga suatu ketika, jumlah warga Uighur yang bersembahyang ke masjid lebih besar daripada warga Uighur yang makan daging bakar sambil minum arak di pinggir jalan.

Tetapi ini adalah sebuah jebakan yang sengaja dibuat PKT.

Warga etnis Uighur di Xinjiang gemar meminum minuman keras juga jarang pergi ke masjid untuk bersembahyang. Mereka acap kali mengikuti saja arahan ‘Guru Agama Islam’ PKT. (Kevin Lee/Getty Images)

Insiden Urumqi 75 awalnya hanyalah sebuah kegiatan unjuk rasa yang akhirnya berubah menjadi kerusuhan dengan serangan kekerasan yang ditujukan khusus kepada warga etnis Han.

PKT telah dengan sengaja menciptakan sebuah citra yang membuat masyarakat di luar Xinjiang salah sangka : Etnis Uighur di Xinjiang adalah warga yang menganut agama Islam, mereka bermasalah karena agama mereka.

Banyak orang berpikir bahwa hubungan orang Tionghoa dengan orang Uighur tidak harmonis. Sesungguhnya tidak begitu, tegas Enver Bughda.

Banyak warga mengkhianati tetangga demi bonus uang

Sistem kepolisian di Xinjiang sangat rumit karena banyak penduduk lokal berprofesi sebagai pengkhianat atau mata-mata bagi PKT demi menyambung hidup. Fenomenal ini masih ada hingga sekarang.

PKT menggunakan anggota dari ‘Dewan Jalanan’ untuk memata-matai, memantau siapa yang datang ke rumah dan kapan ia pergi, itulah tugas mereka.

Misalnya, si anu itu anak siapa, sekolah di mana, siapa namanya dan lainnya, sejumlah info itu ada di tangan anggota ‘Dewan Jalanan’.

Bughda melukiskan, “Ketika ayahnya yang tinggal di kota Hami datang berkunjung. Kira-kira sore hari jam 5 lewat, anggota polisi tiba-tiba muncul di depan rumah hendak ‘menjemput’ ayah pulang, mau ‘diantarkan ke stasiun KA’ katanya, karena ayah bukan warga kota Urumqi.”

Enver menirukan tingkah laku pelapor mengatakan, “Laporan ! Tetangga saya kedatangan tamu dari luar kota”.

Akibat standar hidup warga yang sangat rendah, bonus uang tidak besar itu dinilai cukup efektif dalam rangka mengendalikan keamanan di Xinjiang.

Sayangnya, fenomena ini justru berada di mana-mana, termasuk di daerah pedesaan. Bahkan jika saudara laki-laki dibunuh karena dituduh sebagai teroris, Anda pun harus mengatakan bahwa Partai komunis Tiongkok itu baik karena teroris adalah musuh kelas dan musuh nasional.

Di bawah pengawasan ketat semacam itu, tidak mungkin ada kegiatan yang terorganisir bisa berlangsung di Xinjiang. Padahal, di permukaan, kita sering melihat adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan kelompok-kelompok Uighur.

Orang-orang dalam kelompok itu adalah orang-orang suruhan PKT. Merekalah yang bertindak sebagai teroris, menyulut api kerusuhan yang kemudian diikuti oleh warga yang tidak mengetahui alasan. Sehingga terkesan bahwa kerusuhan itu dilakukan oleh warga Uighur.

Siapa sebenarnya yang berada di balik insiden kerusuhan? Itu adalah hal paling penting.

Misalnya, serangan teroris di Stasiun Kereta Api Kunming pada tahun 2014, sampai membantai warga sipil yang tidak bersalah sehingga menyebabkan 31 warga sipil tewas dan melukai 141 orang lainnya.

Warga etnis Uighur di Xinjiang memang mahir menggunakan pisau. Namun, perlu didalami siapa yang mengotaki tindakan mereka? Kemudian muncul insiden bom meledak saat Xi Jinping berkunjung ke kota Urumqi.

Menurut informasi yang didapat dari sumber yang mengetahui masalah bahwa, kasus tersebut merupakan kejahatan terencana yang dilakukan secara keluarga. Media bahkan melaporkan bahwa anggota keluarga tersebut merupakan orang-orang beragama yang fanatik.

PKT yang ahli menciptakan pertikaian bertahan hidup dengan mengandalkan kekacauan

Bughda mengatakan, ketika Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji berkunjung ke Urumqi pada tahun 2000, sebuah truk militer pengangkut barang peledak yang akan dimusnahkan meledak saat mencapai bagian Xishan di pinggiran barat Urumqi, menewaskan 300 orang dan melukai Lebih dari 600 orang lainnya.

Bedanya adalah bahwa waktu itu Zhu Rongji yang berada di Xinjiang dan belakangan adalah Xi Jinping.

Alasan di balik ini adalah, ketika Zhu Rongji mengunjungi Xinjiang, dia berbincang-bincang dengan warga Uighur penjual daging panggang di pasar malam, makan daging panggang dan minum alkohol dalam suasana keakraban.

Zhu dalam pertemuan Komite Tetap Daerah Otonomi Uchtar Xinjiang mengatakan, “Kabar angin mengatakan bahwa hubungan etnis Uighur dengan Han kurang harmonis, tetapi apa yang saya dapatkan sendiri adalah mereka tidak memiliki rasa permusuhan dengan etnis Han, bahkan saya sempat mengobrol, minum minuman beralkohol di jalanan dengan mereka.”

Setelah mantan Sekretaris Komite Xinjiang Wang Lequan mengatakan, “Kalau tidak percaya akan saya tunjukkan di mana kengerian itu”. Hari ketiga insiden ledakan itu terjadi.

Secara tidak langsung menjelaskan bahwa kasus pengeboman di Xinjiang pertama itu adalah sebuah ‘adegan’ adu kekuatan antara Zhu Rongji dan Wang Lequan dalam kasus anti korupsi.

Dalam pandangan Enver Tohti Bugh bahwa Insiden Urumqi 75 tahun 2009 itu merupakan reaksi dari perselisihan antara 2 faksi dalam tubuh PKT yang sedang bertempur sengit. Insiden itu memang benar terjadi tetapi alasan insidennya tidak benar.

Insiden Urumqi 75 awalnya adalah sebuah kegiatan unjuk rasa biasa yang kemudian berubah menjadi tindak kerusuhan setelah PKT ikut bermain. (Peter Parks/Getty Images)

Mengapa PKT menindas dan mengendalikan warga etnis Uighur? Karena partai komunis lahir dalam kekacauan, tumbuh dalam kediktatoran dan mati dalam kedamaian.

Oleh karena itu, partai komunis akan menggunakan segala cara untuk mempertahan suasan kekacauan agar bisa tetap eksis. Inilah komentar Enver Tohti Bugh mengenai hal ini, juga cara yang dipraktekkan PKT terhadap semua kelompok etnis.

Apakah banyak teroris di Xinjiang? PKT memasang perangkap

Semua negara di dunia, termasuk penduduk asli Xinjiang, ditambah dengan orang-orang Xinjiang yang tinggal di luar negeri, mereka akan memberikan penilai terhadap sejarah dan apa yang terjadi di Xinjiang menurut perspektifnya masing-masing yang tentu juga akan saling berbeda.

Enver Tohti Bugh mengatakan, “PKT menyesatkan seluruh mayarakat di dunia dengan harapan semua orang ‘menuangkan minyak ke tubuh Uighur’ yang sudah terbakar”

Ketika dunia luar ingin mendalami isu-isu yang terjadi di Xinjiang, mereka sering kali disesatkan oleh data dan dokumen buatan PKT. Akibat warga etnis Uighur tidak dapat menyediakan sumber informasi lain dan belum bersatu sebagai sebuah bangsa, sehingga terus-menerus tertekan.

Enver Tohti Bugh mengatakan bahwa tahun 2009 adalah tahun titik balik bagi warga Uighur, mereka mulai sadar. “Kita harus bersatu demi melindungi diri kita sendiri,” tirunya.

Namun pada saat kesadaran tersebut mulai tumbuh, PKT tahu bahwa pembasmian perlu segera dilakukan. Sehingga PKT mengeluarkan larangan untuk akses internet, para pria dilarang memelihara jambang, dan mencegah pengembangan organisasi Uighur.

Uighur tidak memiliki kemampuan militer

Bagaimana menafsirkan gambaran ‘semua orang menyiramkan minyak ke tubuh Uighur yang sedang terbakar?’ Xu Wentang, seorang peneliti di Institute of Modern History Studies di Academia Sinica memberikan penjelasan bahwa, PKT terus mengatakan bahwa orang Uighur adalah teroris dan orang-orang Uighur pun tidak mau kalah, mengatakan bahwa itu mereka lakukan karena PKT menindas mereka.

Sebenarnya, orang Uighur sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melakukan hal itu.

Warga Uighur sebenarnya sangat sederhana, mereka tidak memiliki kekuatan militer untuk melakukan perlawanan.

Xu Wentang mengatakan, Sejumlah etnis Uighur Xinjiang, khususnya yang pernah mengikuti pendidikan di sekolahan agama Islam, setelah meninggalkan Xinjiang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara rantau, mengharapkan perkembangan dapat diperoleh setelah mereka tiba di Pakistan atau Turki.

Tetapi mereka ini justru dikhianati oleh oknum di Pakistan. Mereka dijual ke AS sebagai teroris, karena pada saat itu pemerintah AS memberikan bonus kepada siapa saja yang berhasil menangkap teroris, satu orang bisa dihargai antara USD.500 – 2.000.

Sekelompok warga Uighur dijual ke Kuba dan ditahan selama bertahun-tahun di sana. Setelah pemerintah mengetahui bahwa mereka bukan teroris. Pemerintah terpaksa mengeluarkan dana besar untuk mengurus kepindahan mereka ke berbagai negara seperti Palau, Selandia Baru, Swiss, Inggris. Takut mereka sampai diburu PKT.

Enver Tohti Bugh menunjukkan, pada tahun 2007, PKT mengklaim bahwa mereka berhasil membongkar ‘kamp pelatihan organisasi teroris Turkistan Timur’ yang bergerak di bagian selatan Propinxi Xinjiang. Tetapi bukti-bukti yang berhasil ditemukan sama sekali tidak berbentuk senjata api, kecuali pisau, bahan peledak.

Bahkan Dinas Intelijen AS sampai berkata dalam nada yang kurang sabar, “Tunjukkan kepada kami persenjataan yang lebih layak, agar kita juga bisa sependapat untuk menuduh mereka melakukan kegiatan teror”.

Melalui pengusutan akhirnya terbongkar, kejadian itu bermula dari sebuah insiden perselisihan antara pemerintah setempat dengan warga Uighur yang berencana untuk meneruskan pekerjaan penggalian tambang batubara pada sebuah sumur yang sudah ditinggalkan pemerintah karena batubaranya tidak menghasilkan keuntungan.

Warga Uighur tersebut meneruskan penggalian meskipun pengajuan permohonan ijin eksplorasinya belum memperoleh persetujuan.

Pemerintah ingin mengambil keuntungan sehingga kedua belah pihak terlibat dalam konflik. Karena pertambangan memang butuh bahan peledak sehingga menyebabkan seorang polisi meninggal karena kena ledakan bom saat konflik.

Setelah adanya campur tangan, maka dibentuklah gambaran tentang sebuah ‘kamp pelatihan organisasi teroris Turkistan Timur’ yang berhasil dibongkar oleh pejabat PKT dan menerima hadiah atas prestasinya.

PKT perancang Insiden Urumqi 75

Enver Tohti Bugh menambahkan, dalam waktu sepekan saat insiden tersebut terjadi, tidak kurang dari 30.000 warga Uighur lari dari daerah selatan Xinjiang menuju Urumqi.

Tetapi hal anehnya adalah dalam saku warga Uighur ini, baik yang terluka maupun yang meninggal semuanya membawa tiket KA untuk perjalanan pulang ke tempat asal.

Padahal warga Uighur adalah etnis yang memiliki kebiasaan hidup tanpa banyak rencana. Tidak mau pusing dengan rencana.

Bahkan jika mereka pergi ke Urumqi, mereka tidak tahu kapan mau pulang. Jadi mereka tidak akan membeli tiket pulang pergi.

Dalam penelitian Enver yang berlangsung sampai 4 tahun, seorang warga Inggris teman Enver sengaja mendatangi daerah bagian selatan Xinjiang selama 3 bulan untuk mencoba menguak misteri, akhirnya berhasil memperoleh sebuah pesan penting.

10 hari sebelum insiden Urumqi 75 itu. ada sebuah iklan pemda Urumqi yang dirilis lewat stasiun televisi, bunyinya, “Untuk menanggapi himbauan pemerintah dalam menangani masalah ketenagakerjaan, perusahaan BUMN berskala besar di Urumqi membuka kesempatan bagi warga daerah selatan Xinjiang untuk melamar menjadi karyawan. Kita akan menyambut gembira partisipasi seluruh warga untuk mendaftarkan diri. Bagi mereka yang gugur dalam perekrutan akan diberikan uang ganti rugi untuk ongkos tiket KA pulang pergi.”

Iklan tersebut memicu warga bagian selatan Xinjiang untuk berpartisipasi, meskipun banyak juga yang sudah bekerja, mereka berpura-pura jadi pengangguran lalu ikut melamar pekerjaan sambil jalan-jalan ke Urumqi. PKT menggunakan jalan-jalan gratis untuk memancing kedatangan warga Uighur datang di Urumqi untuk menyulut api masalah.

Setelah para warga yang datang itu menemukan bahwa iklan itu tidak benar, ribuan orang telah tertipu dan hanya ditampung di dalam ruang yang sempit, sedangkan uang saku sudah habis terpakai. Akhirnya meledaklah kemarahan.

Enver Tohti Bugh mengatakan bahwa banyak mata-mata PKT sangat mahir dalam berbahasa Uighur, satu atau dua orang saja yang melakukan penghasutan, seperti mengatakan “Ini pasti (ulah) orang-orang etnis Han, kita sudah datang tetapi tetap tidak bisa bekerja” api kemarahan pasti akan berkobar.

Satu lagi hal aneh yaitu, pasukan bersenjata penindak kerusuhan insiden Urumqi 75 itu sengaja didatangkan dari provinsi Zhejiang 5 hari sebelum kejadian. Bagaimana PKT mengetahui 5 hari lagi akan ada kerusuhan?

Dengan kajian ringan saja media Barat sudah dapat menyimpulkan bahwa PKT menggunakan kekerasan untuk menjaga stabilitas, demi hidup PKT menggunakan cara maling teriak maling untuk menghindarkan diri dari pelaku teror, dan memasang perangkap supaya warga etnis Uighur yang kena getahnya.

Catatan kecil tentang Enver Tohti Bughda
Lahir : Juni 1963
Tempat kelahiran : Kota Hami, Xinjiang
Pendidikan : 1985, lulus dari Shihezi Medical College di Xinjiang
Pengalaman : Bulan September 1985 – bulan Juli 1998 sebagai ahli bedah tumor Railway Bureau Central Hospital. Menjadi peneliti independen dalam kasus-kasus pengambilan paksa organ hidup, uji coba nuklir dan isu-isu Xinjiang. Melakukan penelitian dan pengamatan jangka panjang.
Tahun 1995 menemukan tingkat terjangkitnya tumor ganas bagi warga Xinjiang lebih tinggi dari tingkat rata-rata penduduk Tiongkok. Melalui penelitian menemukan bahwa hal itu diakibatkan oleh polusi nuklir, berkaitan erat dengan uji coba peledakan nuklir di daerah Lop Nor, Xinjiang.
Dia bersama teman warga Inggrisnya yang bertugas di stasiun TV merekam sebuah film dokumenter tentang uji coba nuklir Tiongkok. Membuat PKT marah sehingga terpaksa pindah ke Inggris hingga sekarang.
(ET/Jiang Yuchan/Sinatra/waa)

Gelombang Unjuk Rasa Rakyat Iran Menyerukan Berakhirnya Rezim Kepemimpinan Mullah

0

Oleh Jasfer Fakkert

Epochtimes.id- Ribuan rakyat Iran turun ke jalan-jalan menyerukan diakhirinya rezim agama dikendalikan Mullah Syiah yang telah memerintah negara tersebut selama hampir empat dekade.

Apa yang dituntut pemrotes sebelumnya difokuskan kepada kesulitan ekonomi dengan cepat bergeser menjadi demonstrasi melawan peraturan rezim para mullah dan pemimpin syiah tertinggi Ali Khamenei.

Di antara beberapa gambar dan video yang terekspos dari Iran, beberapa menunjukkan wanita  melepaskan hijab yang telah mereka pakai sejak revolusi Islam tahun 1979.

Dalam satu foto, seorang wanita muda dapat terlihat berdiri di atas sebuah pilar di sebuah jalan di Tehran, melambaikan hijabnya di atas sebatang tongkat sebagai bentuk protes kepada rezim Iran.

Seorang wanita Iran telah melepaskan jilbabnya dan meletakkannya di atas sebuah tongkat di jalan-jalan di Teheran sebagai protes. (Facebook)

Sejak Republik Islam dibentuk pada tahun 1979, wanita menjadi salah satu yang paling tertindas. Mereka tidak diizinkan meninggalkan negara tersebut tanpa seizin suami mereka, dan di pengadilan kesaksian mereka dihargai hanya separuh dari seorang pria.

Sebagai tanggapan atas demonstrasi tersebut, pihak berwenang Iran telah memblokir internet di beberapa bagian negara tersebut dalam upaya untuk memadamkan aksi massa.

Rezim telah berjanji untuk menanggapi aksi demonstrasi dengan “kepalan tangan besi.”

Menurut angka resmi, 21 orang pengunjuk rasa terbunuh dan 450 lainnya ditangkap. Mengingat ketatnya pengawasan informasi oleh pihak berwenang, jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Para pemrotes berkumpul di Jalan Enqelab di Teheran pusat. – Media sosial

Menyusul kegagalan “Revolusi Hijau” di tahun 2009, yang muncul sebagai tanggapan atas terpilihnya kembali pemimpin garis keras Iran Mahmoud Ahmadinejad sebagai presiden, banyak pelanggaran HAM telah terungkap.

Pengunjuk rasa terbunuh, dan beberapa dari mereka yang dipenjara, disiksa dan diperkosa seperti dilaporkan Human Rights Watch.

Penentang Presiden Iran Hassan Rouhani mengadakan demonstrasi di luar kedutaan Iran di Roma, Italia, Selasa. – Reuters via Saudigazette

Presiden Donald Trump telah memperingatkan rezim Iran agar tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap para pemrotes.

“Amerika Serikat sangat memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia,” Trump menulis di twitter pada 31 Desember 2017.

Berbeda dengan demonstrasi pro-reformasi tahun 2009, demonstrasi terbaru tampak lebih spontan dan sepertinya tidak diatur oleh pemimpin yang dapat diidentifikasi dan ditangkap oleh pihak berwenang.

Meskipun ada berbagai tuntutan dari berbagai kelas masyarakat, video yang diunggah di media sosial memberi kesan bahwa pemuda, orang-orang kelas pekerja merupakan peserta aksi demonstrasi terbesar ini.

Fakta itu bisa lebih berbahaya bagi pihak berwenang karena mereka menganggap kelas atas kurang setia pada rezim Mullah, berlawanan dengan pemrotes kelas menengah yang turun ke jalan sembilan tahun lalu.

Warga menggelar aksi protes di dekat universitas Teheran, Iran dalam gambar ini diperoleh dari media sosial pada 30 Desember 2017. (Twitter / @ kasra_nouri / via Reuters)

Menurut angka resmi, 90 persen dari mereka yang ditangkap berusia di bawah 25 tahun. Banyak kaum muda lebih tertarik pada pekerjaan dan perubahan daripada idealisme Islamis dan sentimen anti-barat yang digerakkan oleh pemimpin tua negara tersebut.

Beberapa demonstran telah meneriakkan “Reza Shah, memberkati jiwamu” – sebuah referensi untuk penguasa Iran dari tahun 1925 sampai 1941, dan dinasti Pahlavi-nya yang digulingkan oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin pertama rezim agama di Iran.

Selama pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB di New York pada September, Trump mengatakan, “Seluruh dunia mengerti bahwa orang-orang baik Iran menginginkan perubahan.”

“Hari akan tiba ketika orang-orang akan menghadapi pilihan, akankah mereka terus menyusuri jalan kemiskinan, pertumpahan darah dan teror. Atau apakah orang-orang Iran akan kembali ke akar kebanggaan bangsa ini sebagai pusat peradaban, budaya, dan kekayaan, di mana orang-orang mereka bisa bahagia dan makmur sekali lagi,” kata Trump dalam sambutannya.

Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah menunjukkan dukungan mereka terhadap rakyat Iran yang menggelar demonstrasi di jalanan.

Pence mengatakan dalam Tweet bahwa “Amerika tidak akan mengulangi kesalahan memalukan masa lalu kita ketika orang lain berdiri dan mengabaikan perlawanan heroik rakyat Iran saat mereka berperang melawan rezim brutal mereka.”

“Kita tidak boleh dan kita tidak akan mengecewakan mereka,” kata Pence.

Ucapan Pence merujuk pada tanggapan pemerintahan Obama terhadap Revolusi Hijau di tahun 2009.

Michael Mullen, yang menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan Obama dari 2009-2011, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada 31 Desember bahwa pada tahun 2009, pemerintahan Obama “memilih untuk tidak bersikap mendukung seperti sebelumnya. ”

“Saya harap kita bisa benar sekarang agar Iran dapat terus berkembang. Saya pikir dukungan dari mereka dan orang-orang mereka benar-benar hal yang tepat untuk dilakukan,” Mullen mengatakan.

Pada April 2009, pemerintahan Obama mulai meletakkan dasar untuk negosiasi dengan Iran yang pada akhirnya akan menghasilkan kesepakatan nuklir Iran yang kontroversial, secara resmi disebut Rencana Aksi Bersama, pada tahun 2015.

Penentang Presiden Iran Hassan Rouhani mengadakan demonstrasi di luar kedutaan besar Iran di London barat, pada 31 Desember 2017. (REUTERS / Eddie Keogh)

Berdasarkan kesepakatan tersebut, rezim Iran memperoleh akses ke lebih dari $ 100 miliar aset yang telah dibekukan gara-gara sanksi. Iran juga menerima $ 1,7 miliar uang tunai dari pemerintah AS.

Trump mengumumkan pada Oktober bahwa pemerintahannya akan menegosiasikan kembali bagian-bagian penting dari kesepakatan tersebut. Sehingga program pengembangan rudal Iran menjadi bagian dari kesepakatan, sekaligus mengakhiri batasan waktu mengenai ketentuan-ketentuan utama dalam kesepakatan yang dibuat sebelumnya.

Para ahli telah menunjukkan bahwa berdasarkan kesepakatan saat ini, Iran diizinkan untuk memasang ribuan sentrifugal canggih pada tahun 2026, menempatkan mereka  memiliki senjata nuklir dalam waktu enam bulan pada saat itu.

Iran secara resmi ditunjuk sebagai negara sponsor teror oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yakni sebagai pendukung utama kelompok teror Hizbullah yang beroperasi di luar Lebanon, dan memicu konflik di Suriah dan Irak.

“Rezim Iran menghabiskan kekayaan rakyatnya untuk menyebarkan militansi dan teror ke luar negeri, daripada memastikan kemakmuran di rumah. Harga untuk bahan pokok sehari-hari dan bahan bakar meningkat, sementara penjaga revolusioner menghabiskan kekayaan negara tersebut pada kelompok militan asing dan memperkaya diri mereka,” kata Sekretaris Jenderal Gedung Putih Sarah Sanders pada 2 Januari.

“Amerika merindukan hari ketika orang-orang Iran akan mengambil tempat yang seharusnya mereka berada di samping orang-orang bebas di dunia,” katanya. (asr)

Sumber : The Epochtimes/Reuters memberikan kontribusi untuk laporan ini.