Home Blog Page 1810

Air Terjun Niagara Berubah Menjadi Wonderland Musim Dingin Berkat Salju dan Es

0

ErabaruNews – Saat suhu udara di timur laut Amerika Serikat terjun hingga dibawah nol derajat atau bahkan minus derajat sulit dipercaya bahwa masih ada air tawar pada area terbuka yang belum membeku. Namun, hal tersebut bisa ditemui di kedua sisi perbatasan AS-Kanada.

Air yang tidak membeku meski udara sangat dingin bisa ditemui di Air Terjun Niagara. Walau berada dalam udara terbuka, airnya mengalir, dan jumlahnya sangat banyak.

https://www.instagram.com/p/BdafEByjF3Q/

https://www.instagram.com/p/Bda2tfeAkiS/

Sebanyak 3.160 ton air mengalir dari bagian atas air terjun setiap detiknya. Maka, untuk membekukan mereka justru akan menghasilkan ledakan arktik yang jauh lebih panjang daripada yang terjadi di timur laut AS.

Namun demikian, bagian air terjun yang mengalami pembekuan lebih dalam sepanjang sejarah. Gambar yang diambil pada akhir tahun 2007 lalu menunjukkan pembekuan di bagian atas air terjun.

Pembekuan sebagian air terjun dan sebagian air mengalir ini menghasilkan perpaduan air dan es yang sangat langka.

https://www.instagram.com/p/BdY34ehjRlk/

Kini, turis yang mengunjungi air terjun bisa melihat pohon es. Foto dari media sosial juga menunjukkan es yang menggantung seperti stalaktit dari bebatuan di sekitar air terjun.

Stalaktit adalah struktur yang meruncing dan menggantung seperti es dari atap gua, yang terbentuk dari garam kalsium yang diendapkan oleh air yang menetes.

https://www.instagram.com/p/BdalhpOHz9_/

https://www.instagram.com/p/Bdaydzhj_ph/

Dan bagi pengunjung yang cukup beruntung untuk menjelajahi wonderland musim dingin pada tanggal 1 Januari 2017, mereka mendapat bonus pemandangan langka. Pelangi menghiasi langit di atas air terjun. Pelangi sering terbentuk di dekat air terjun karena sinar matahari dipisahkan menjadi warna yang berbeda saat melewati tetesan air.

Pemandangan EarthCam di Niagara Falls pada 1 Januari 2018. (EarthCam.com/The Epoch Times)

“Saya datang ke sini pada musim panas empat tahun yang lalu. Itu bagus, tapi tidak seperti ini. Ini luar biasa, dengan semua salju dan pepohonan dilapisi seperti gula,” ujar Zieong Zang.

Zang melakukan perjalanan tujuh jam dari Jersey City di New Jersey demi tiba dilokasi ini, seperti dikutip The Epoch Times dari Buffalo News.

Memang. Suhu ekstrem itu membuat istana es Elsa seperti di Film Disney’s, ‘Frozen’. Itu seolah terlihat seperti dongeng yang terwujud pada kehidupan nyata. (Holly Kellum/The Epoch Times/waa)

Lebih dari 60 Kali Serangan Bunuh Diri Memukul Afghanistan Sepanjang 2017

0

Epochtimes.id- Pada tahun lalu, Afghanistan menyaksikan lebih dari 60 kali serangan bom bunuh diri memetaikan dilakukan oleh Taliban dan Daesh (Islamic State) di seluruh negeri. Sebagian besar serangan terjadi di Provinsi Kabul, Nangarhar dan Herat.

Melansir dari media setempat TOLOnews.com, sebanyak 63 serangan tersebut, Taliban telah mengklaim bertanggung jawab atas 48 serangan dan Daesh mengklaim 15 serangan lainnya.

Pada tahun 2017 Taliban mengubah taktik perangnya dan sebagian besar menggunakan serangan kelompok yang merampas kenderaan Humvee karena melakukan serangan terhadap pangkalan militer.

Warga sipil telah membayar mahal untuk serangan-serangan ini karena kebanyakan orang biasa terbunuh dan terluka dalam ledakan tersebut.

Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan (AIHRC) melaporkan, sebagian besar serangan bunuh diri terutama warga sipil telah kehilangan nyawa mereka. AIHRC menekankan warga sipil yang menjadi sasaran adalah kejahatan perang.

Salah satu mesjid yang menjadi sasaran serangan militan (TOLOnews.com)

Saat serangan bunuh diri Deash, sebagian besar warga sipil menjadi sasaran di Afghanistan. Masjid dan tempat ibadah Islam Syiah merupakan sasaran utama serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa pihaknya tidak percaya bahwa serangan tersebut telah dilakukan oleh Daesh.

“Kita dapat mengatakan bahwa Taliban berada di belakang sebagian besar serangan bunuh diri yang bahkan Daesh tidak tahu. Mereka (Taliban) melakukan serangan dengan nama Daesh,” kata juru bicara kementerian pertahanan Dawlat Waziri.

Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan ada sumber yang mendukung Daesh dan Taliban dalam pertarungan mereka di Afghanistan.

“Di Afghanistan, sumber yang sama mendukung Daesh dan Taliban,” kata juru bicara kementerian dalam negeri Najib Danish.

Milisi Taliban Afghanistan berdiri dengan senjata mereka di distrik Ahmad Aba di pinggiran Gardez, ibukota provinsi Paktia, pada tanggal 18 Juli 2017. (Faridullah Ahmadzai / AFP / Getty Images)

Berikut adalah beberapa serangan Daesh pada tahun 2017 dengan jumlah korban jiwa dan luka-luka:

• Serangan di Pusat Kebudayaan Tabyan di Kabul, 42 terbunuh dan 84 terluka

• Serangan di Masjid Jawadia di Herat, 29 terbunuh dan 46 terluka

• Serangan di Shamshad TV di Kabul, 2 terbunuh dan 21 terluka

• Serangan di Masjid Imam Zaman di Kabul, 50 tewas dan 46 terluka

• Serangan di sebuah Masjid di Provinsi Ghor, 33 tewas dan 46 terluka

• Serangan di Masjid al-Zahra di Kabul, 7 tewas dan 21 lainnya cedera

Mujtaba yang memiliki toko di dekat pusat Tabyan mengatakan bahwa memindahkan mayat orang-orang yang terbunuh dan terluka memakan waktu satu jam. Dia mendesak gerilyawan untuk tidak menargetkan warga sipil.

Peta Afghanistan (NATO Association)

“Ketika kami membawa mayat itu, beberapa tidak memiliki kepala, dan beberapa tidak memiliki kaki. Kami mendesak kelompok pemberontak untuk tidak menargetkan warga sipil,” kata Mujtaba.

Juru bicara AIHRC Bilal Sediqqi mengatakan bahwa membunuh warga sipil adalah kejahatan perang dan mengkritik pemerintah karena tidak menyelidiki kasus-kasus orang-orang yang telah melakukan kejahatan perang.

Ketika kelompok Daesh muncul pertama di beberapa bagian negara tersebut, pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa ini bukan ancaman serius.

Namun seiring berlalunya waktu, kelompok tersebut memperluas serangannya yang menewaskan puluhan warga sipil. (asr)

Sumber : TOLOnews.com

Sebuah Pesawat Lepas Landas pada 2018 Tapi Membawa Penumpangnya Kembali Ke Tahun 2017

0

ErabaruNews – Sebuah pola penerbangan yang menarik terjadi baru-baru ini. Pesawat terbang penumpang lepas landas pada tahun 2018, namun mereka dibawa kembali ke tahun 2017 saat mendarat.

Penerbangan Hawaiian Airlines 446 berangkat dari Selandia Baru pada pukul 12:05 dinihari pada 1 Januari 2018.

Namun penerbangan tersebut seolah membawa penumpang melewati lorong waktu. Sebab, pada saat tiba di Honolulu, Hawaii, mereka kembali ke tahun 2017, karena mendarat pada tanggal 31 Desember 2017, pukul 10.15 pagi.

Wartawan ABC, Sam Sweeney dan Flightrader tampaknya dua pihak yang pertama kali menyadari apa yang terjadi. Mereka memasang gambar jalur penerbangan di Twitter.

Sweeney mencatat bahwa penerbangan tersebut pada awalnya seharusnya lepas landas pukul 11:55 malam pada 31 Desember 2017. Namun, karena sedikit mengalami penundaan lepas landas, mereka lepas landas ketika waktu setempat sudah memasuki tahun baru.

Auckland berada pada zona waktu 23 jam lebih cepat dari waktu setempat di Honolulu.

Pengguna Twitter menikmati skenario yang disajikan dan membuat berbagai komentar.

Pengguna lain menilai bahwa kejadian ini, sepertinya tidak biasa terjadi. (waa)

Reformasi Gorbachev dan Sebuah Ideologi yang Telah Gagal

0

Oleh Leo Timm

Penolakan untuk putus dengan Marx menghancurkan Uni Soviet dan membuat Rusia terjerembab ke dalam krisis

Keruntuhan komunisme Soviet yang tiba-tiba dan sangat damai antara 1989 dan 1991 dipuji sebagai salah satu prestasi politik besar dalam sejarah baru-baru ini. Seperti saat itu, kepala Partai Komunis Soviet (CPSU), Mikhail Gorbachev telah menonjol sebagai arsitek reformasi yang memperkenalkan kapitalisme ke Eropa Timur dan memulai transisi dari otoritarianisme.

Namun tiga dekade yang lalu, ketika pemimpin terakhir Uni Soviet dan rekan-rekannya memulai pekerjaan mereka mengenai kebijakan glasnost (kebijakan atau praktek pemerintahan konsultatif yang lebih terbuka dan penyebaran informasi yang lebih luas), dan perestroika (kebijakan atau praktek restrukturisasi atau reformasi sistem ekonomi dan politik), mengucapkan selamat tinggal pada komunisme bukanlah bagian dari rencana tersebut.

Sebaliknya, transisi yang tiba-tiba dan tidak direncanakan menuju masa depan non komunis membuat ratusan juta orang terkejut. Rusia dan negara-negara yang diciptakan dari bekas wilayahnya tidak hanya menghadapi dilema baru, namun juga penyakit Marx dan Lenin yang tidak diobati.

Gorbachev, yang berusia 54 tahun ketika Partai Komunis Politbiro memilihnya sebagai sekretaris jenderal pada tahun 1985, sedang mencari solusi untuk keterbelakangan ekonomi, penindasan politik, dan korupsi yang telah melanda Uni Soviet sejak awal keberadaannya.

Tetapi bahkan ketika pemerintahannya mendorong melalui kebijakan yang menentukan, glasnost dan perestroika, Gorbachev berpegang pada ideologi Marxis, dengan warisan pembunuhan massal, kelaparan, dan teror teror yang mengerikan, dari Partai dan pemimpin masa lalunya.

Tindak-tanduk Radikal

Gorbachev awalnya telah menjual reformasinya seperlunya untuk pengembangan lebih lanjut untuk komunisme. Secara khusus, dia ingin mengejar kemajuan teknologi Barat karena kekhawatiran tentang pertahanan, karena Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mulai menikmati keunggulan kualitatif yang menentukan melampaui militer Soviet yang luas.

Seperti yang dijelaskan dalam buku tahun 2000 “The Destruction of the Soviet Union” oleh David Lockwood, usaha reformasi tersebut bertujuan untuk merancang sebuah “guncangan ekonomi.” Diasumsikan bahwa industri militer tersebut, yang diperkuat dengan menggunakan gaya pertumbuhan ekonomi gaya barat, akan menopang sandaran ekonomi Soviet tanpa memerlukan perubahan besar pada sistem komunis.

“Secara umum, usaha ini gagal,” tulis Lockwood. Komitmen Partai pada tahun 1987 terhadap pertumbuhan yang intensif “mencerminkan fakta bahwa sebagian besar kepemimpinan Soviet, pada awalnya percaya bahwa tingkat reorganisasi moderat akan mencukupi.”

Pada tahun 1988, Komite Sentral CPSU melaporkan bahwa “tidak ada perubahan substansial yang terjadi dalam kemajuan ilmiah dan teknologi.” Oleh karena itu tindakan selanjutnya supaya “arus utama demi mempengaruhi kemajuan teknologi berbohong melalui restrukturisasi mekanisme ekonomi [tersebut].”

Gorbachev dan pemerintahannya menyusun pada tindakan yang lebih radikal untuk melakukan perubahan, namun setiap langkah melemahkan kontrol rezim Soviet atas ekonomi, dan mengundang reaksi balik dari birokrasi Partai dan pemimpin komunis.

Lockwood menulis: “Sudah jelas bahwa Partai itu sendiri bukan lagi alat yang sesuai untuk melakukan reformasi.”

Garis keras

Dalam buku “Why Perestroika Failed,” yang ditulis oleh Jeter J. Boettke pada tahun 1993, penulis tersebut menyampaikan bahwa restrukturisasi Gorbachev telah gagal mewujudkan perbaikan ekonomi yang dibutuhkan oleh Uni Soviet, karena tidak pernah dimaksudkan untuk mengurangi pengaruh negara, hanya mengubah aplikasinya

“Gorbachev telah melonggarkan pembatasan pemerintah dalam beberapa hal,” Boettke menulis. “Namun sebagian besar perestroika tampaknya terutama merupakan usaha untuk mengalokasikan kembali kesempatan patronase (pola acuan) untuk mengkonsolidasikan basis kekuatannya, praktek otokrat-otokrat baru yang hampir rutin sepanjang sejarah.”

Gorbachev bermaksud memperbarui komunisme untuk era modern, bukan untuk mengenalkan ekonomi pasar.

“Tujuannya adalah untuk membuat sistem Soviet tersebut lebih manusiawi dan lebih efisien,” menurut Boettke.

Dalam kegagalan membuat sebuah gebrakan baru dengan ideologi yang merugikan ini, Gorbachev membiarkan upaya-upayanya ditarik ke arah yang berbeda. Di satu sisi, para pemimpin dan masyarakat Barat memuji pemimpin Soviet tersebut karena menoleransi kebebasan berbicara, media, dan perbedaan pendapat politik. Tembok Berlin, yang melambangkan kebrutalan pemerintahan komunis tersebut, tidak ada lagi; Perang Dingin sudah berakhir.

Tetapi di rumah, di negaranya sendiri, tujuan-tujuan yang bertentangan dengan kebijakan Gorbachev tersebut dan seluruh institusi dimana ia memainkan kekalahannya sendiri yang telah terbukti: kerusuhan etnis meluas di beberapa bagian Uni Soviet, dan sebagian besar rezim Gorbachev menentangnya.

Lonceng kematian terjadi pada bulan Agustus 1991, ketika sebuah faksi Partai Komunis dengan dukungan dari elit polisi rahasia dan militer menangkap Gorbachev dan berusaha mengembalikan tatanan lama tersebut.

pembangkang Boris Yeltsin
Seorang Presiden Rusia yang membangkang, Boris Yeltsin, (kiri) mengepalkan tinjunya kepada para pendukungnya dari bangunan Federasi Rusia 19 Agustus 1991 di Moskow yang meminta mereka melakukan serangan umum dan untuk melawan kudeta pro komunis tersebut melawan Presiden Soviet Gorbachev.

Pada akhirnya, kudeta Agustus tersebut telah gagal untuk sebuah keinginan dari kemauan politik. Boris Yeltsin, presiden bagian Rusia dari Uni Soviet, menyatakan kemerdekaan negaranya, meluncurkan harapan terakhir bahwa Uni Soviet dapat bertahan sebagai negara adidaya yang telah direformasi. Pada 25 Desember 1991, Uni Soviet dibubarkan.

Hasil reformasi Gorbachev tersebut, baik dan buruk, telah diamati dengan meningkatkan penelaahan yang teliti, sinisme, dan bahkan penyesalan. Sementara totalitarianisme Soviet yang selalu ada saat ini mungkin merupakan sesuatu dari masa lalu, pemimpin setelah komunis tidak menggunakan teror dan penindasan politik untuk membungkam lawan-lawan mereka. Rusia dan banyak tetangganya terus menderita korupsi dan kerusakan sosial, menghambat pertumbuhan dan meracuni hubungan-hubungan internasional.

Pelajaran yang Relevan

Tiongkok, yang tetap berada di bawah pemerintahan rezim komunis yang dinyatakan secara terbuka namun mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat mulai tahun 1980-an dan 1990-an, merupakan topik favorit dibandingkan dengan keruntuhan Soviet tersebut.

Rezim Tiongkok selalu mengiklankan reformasi masyarakat, ekonomi, dan politik seperlunya agar negara tetap kompetitif. Dan seiring pertumbuhan ekonomi Tionngkok yang mulai melambat, perubahan tampak semakin mendesak. Sebuah seri dokumenter terbaru, yang berjudul “Implement Reform to the End,” mulai ditayangkan di televisi pemerintah Tiongkok dan mengagung-agungkan kebijakan ekonomi pada tahun 1980-an tersebut.

Mengesampingkan kemakmuran yang telah dinikmati di banyak bagian Tiongkok modern dibandingkan dengan disfungsi ekonomi Uni Soviet, pemimpin Tiongkok saat ini Xi Jinping menghadapi banyak dilema politik yang sama dengan yang dihadapi Mikhail Gorbachev, dan membawa kejatuhannya, selama masa kekuasaannya.

Sejak menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis pada tahun 2012, Xi harus menegosiasikan pengaruh generasi elite Partai sebelumnya, dan telah melakukan kampanye anti korupsi jangka panjang untuk membasmi mereka. Ratusan kader berpangkat tinggi, banyak di antaranya terikat dengan faksi politik mantan kepala Partai Jiang Zemin, telah diselidiki dan dibersihkan dalam usaha ini.

Gorbachev, dengan glasnost dan perestroika-nya, nampaknya berbeda dengan Xi dalam pendekatannya. Tetapi dengan memilih untuk tetap setia pada sistem komunis, Gorbachev telah membuka diri untuk menyerang para elit yang tidak puas ketika reformasinya mengancam kepentingan pribadi mereka.

Demikian pula, kampanye anti korupsi Xi Jinping telah mengalami pertengkaran sengit dari pejabat Tiongkok, menggemakan jalan buntu milik Gorbachev dengan birokrasi Soviet yang telah mengeras. Salah satu fenomena yang umum adalah “bu zuo wei“, yang dalam bahasa Mandarin merujuk pada pejabat yang mengundurkan diri atau menawarkan perlawanan pasif untuk menerapkan arahan Pusat Partai yang dikendalikan oleh Xi.

Pada saat yang sama, Xi telah menjadikan dirinya sebagai “pemimpin inti” Partai Komunis, dan mendukung banyak pengesahan ideologi Marxis resmi.

Waktu akan memberi tahu apakah Xi didedikasikan untuk eksperimen komunis tersebut, atau dia hanya mendapati Partai negara tersebut alat yang nyaman untuk memposisikan dirinya guna membentuk kepemimpinan yang benar-benar berbeda. Mengingat pengalaman Soviet, jalan yang dia jalani akan menentukan masa depan pemerintahannya dan warisan yang dia tinggalkan. (ran)

ErabaruNews

Video Gerombolan Pemuda Keroyok Polisi Wanita Gemparkan Paris

0

ErabaruNews – Paris dikenal sebagai kota cinta dan kasih sayang. Namun, baru-baru ini, kesan tersebut tercoreng dengan aksi brutal kawanan pemuda yang memukuli polisi wanita dengan brutal.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, tampak dua polisi dipukuli secara brutal oleh sekelompok pemuda di pinggiran kota Paris pada Malam Tahun Baru. Video pengeroyokan terhadap petugas polisi itu segera viral dan mengundang kemarahan rakyat Perancis.

Dalam rekaman tersebut tampak para pemuda mengamuk dan memukuli serta menendang seorang polisi wanita. Polwan itu terlihat berbaring pasrah di tanah, sambil berusaha melindungi kepalanya.

Pada saat yang bersamaan dikabarkan bahwa seorang kapten polisi juga dipukuli, namun tidak terlihat dalam video tersebut. Dia diberitakan berhasil menarik pistolnya keluar, namun tidak sempat menembak, seperti dikutip The Epoch Times dari The Sun.

“Kapten telah mencoba membela pasangan itu dengan menggunakan tabung gas air mata, tapi dia justru ikut dipukuli habis-habisan,” kata seorang saksi kepada The Sun.

“Pada akhirnya dia berhasil mencabut senjata dan bersiap menembak, tapi tidak melepaskan tembakan. Petugas wanita kini membutuhkan waktu istirahat setidaknya selama seminggu, sementara sang kapten butuh cuti kerja setidaknya selama 10 hari,” kata sumber tersebut.

https://twitter.com/DamienRieu/status/947822526599761922

The Sun melaporkan bahwa kedua petugas tersebut ditugaskan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki sebuah laporan. Warga setempat melaporkan bahwa sebuah gerombolan membuat kekacauan dan keributan di luar lokasi acara pesta Malam Tahun Baru.

Beberapa rekaman video menunjukkan sejumlah besar gerombolan pemuda menjungkirbalikkan dan mengotori mobil di Champigny-sur-Marne, sebuah komune di tenggara ibukota Prancis.

Video tersebut telah membuat banyak orang marah di seluruh Prancis, termasuk pemimpin negara, Presiden Emmanuel Macron. Kepala Negara melalui Twitter berjanji untuk membawa pelaku kejahatan itu ke pengadilan.

“Para pengecut dan kriminal yang menyerang polisi saat melakukan tugas mereka, pelakunya pasti akan ditemukan dan ditangkap,” Macron memperingatkan, seperti dikutip dari AFP.

https://twitter.com/DamienRieu/status/947849618414501890

Sementara itu, menteri dalam negeri Prancis, Gerard Collomb telah berbicara dengan petugas polisi yang diserang.

“Semuanya dilakukan untuk memastikan bahwa pelaku pengecut dari tindakan tak terkatakan ini ditangkap dan dijatuhi hukuman. Tindakan menyerang pasukan keamanan kita adalah menyerang Republik kita,” kata Collomb.

Menurut AFP, Prancis melihat sebuah lonjakan dalam penangkapan malam tahun baru ini ditambah peningkatan jumlah kendaraan yang dibakar oleh massa. Otoritas setempat menyayangkan bahwa aksi brutal semacam ini, menjadi kebiasaan dan budaya baru di beberapa daerah pinggiran kota yang berpenduduk padat di Prancis.

Lebih dari 1.000 mobil dilaporkan dibakar gerombolan massa pada malam Tahun Baru kali ini. (waa)

Belasan Orang Tewas Saat Tindakan Keras Iran Menghadapi Pengunjuk Rasa

0

Epochtimes.id- Televisi milik pemerintah Iran Senin (1/1/2018) menyebut protes skala nasional di Iran dengan nama “pemerotes bersenjata”.

Warga yang berunjuk rasa juga disebut mencoba menguasai pangkalan militer dan kantor polisi sebelum pasukan keamanan menghalau pengunjuk rasa sehingga jumlah korban tewas dalam kerusuhan mencapai 12 orang.

Unjuk rasa besar-besaran melibatkan puluhan ribu orang. Aksi protes merupakan tantangan bagi kepemimpinan Iran sejak kerusuhan pro-reformasi pada tahun 2009. Seruan untuk demonstrasi lebih lanjut pada Senin meningkatkan kemungkinan ketidakstabilan yang berkepanjangan.

Televisi pemerintah Iran menyiarkan rekaman sebuah bank swasta yang dijarah, jendela yang rusak, mobil-mobil yang terbalik dan sebuah firetruck yang tampak terbakar. Dilaporkan bahwa bentrokan pada Minggu malam menewaskan 10 orang.

“Beberapa pemerotes bersenjata mencoba untuk mengambil alih beberapa kantor polisi dan pangkalan militer namun menghadapi perlawanan serius dari pasukan keamanan,” demikian dilaporkan TV pemerintah. Namun demikian, TV Pemerintah Iran ini tak mengatakan di mana serangan tersebut terjadi.

Kemudian Senin, TV pemerintah mengatakan bentrokan membunuh enam orang di kota Tuyserkan, barat daya, 295 km barat daya Teheran. Dikatakan bentrokan di kota Shahinshahr, 315km selatan Teheran, menewaskan tiga lainnya. Namun demikian, TV pemerintah Iran tak mengatakan di mana 10 korban yang terbunuh.

Sebelumnya Senin, kantor berita semi-resmi ILNA mengutip Hedayatollah Khademi, seorang pejabat kota Izeh, yang mengatakan bahwa dua orang meninggal di sana pada Minggu malam. Akan tetapi pejabat ini mengatakan penyebab kematian belum diketahui.

Dua pemerotes juga tewas dalam bentrokan Sabtu malam di Doroud, sekitar 325 km barat daya Teheran di provinsi Lorestan seperti dikatakan pihak berwenang sebelumnya.

Iran adalah negara produsen minyak utama. Namun demikian frustrasi rakayat telah berkembang di dalam negeri sementara negara terlibat di Suriah dan Irak.

Intervensi pemerintah Iran juga memicu kemarahan di negara tersebut karena orang Iran ingin para pemimpin mereka menciptakan lapangan kerja alih-alih terlibat dalam perang proxy yang mahal.

Pernyataan yang tidak ditandatangani di media sosial mendesak warga Iran untuk berdemonstrasi lagi di ibukota Teheran dan 50 pusat kota lainnya.

Kerusuhan tersebut meletus di kota kedua Masyhad melawan kenaikan harga namun dengan cepat menyebar dan berubah menjadi demonstrasi politik.

Beberapa orang meminta Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk turun dan meneriakkan sebuah pemerintahan yang mereka gambarkan sebagai pencuri.

Demonstran mengatakan mereka marah atas korupsi dan kesulitan ekonomi di sebuah negara di mana pengangguran kaum muda mencapai 28,8 persen tahun lalu.

Protes berlanjut pada hari Minggu malam meski Presiden Hassan Rouhani meminta tetap tenang. Dalam sambutan yang disampaikan di TV pemerintah, dia mengatakan bahwa rakyat Iran memiliki hak untuk mengkritik pihak berwenang. Rohunai memperingatkan adanya tindakan keras.

“Pemerintah tidak akan menunjukkan toleransi bagi mereka yang merusak properti publik, melanggar ketertiban umum dan menciptakan keresahan di masyarakat,” kata Rouhani.

Polisi di pusat Teheran menembakkan meriam air pada Minggu untuk mencoba membubarkan demonstran seperti beredar di media sosial. Demonstrasi berbalik menjadi kekerasan di Shahin Shahr di Iran tengah. Video menunjukkan pemerotes menyerang polisi, membalikkan mobil dan menyalakannya. Reuters tak bisa segera memverifikasi keaslian rekaman tersebut.

Penentang Presiden Iran Hassan Rouhani mengadakan demonstrasi di luar kedutaan besar Iran di London barat, pada 31 Desember 2017. (REUTERS / Eddie Keogh)

Ada juga laporan demonstrasi di kota-kota barat Sanandaj dan Kermanshah serta Chabahar di tenggara dan Ilam dan Izeh di barat daya.

Protes skala besar tersebut merupakan yang terbesar sejak kerusuhan di tahun 2009 yang diikuti oleh pemilihan kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Video menunjukkan orang-orang di Teheran tengah meneriakkan: “Turun dengan diktator!” Dalam referensi yang jelas mengarah kepada Khamenei.

Pengunjuk rasa di Khorramabad di Iran barat berteriak: “Khamenei, Shame on you, tinggalkan negara ini sendirian!”

Pemerintah mengatakan untuk sementara membatasi akses ke aplikasi pesan Telegram dan Instagram. TV Pemerintah Iran juga melaporankan bahwa akses mobile ke Internet diblokir di beberapa daerah.

“Iran gagal di setiap tingkat meskipun kesepakatan mengerikan dilakukan dengan mereka oleh pemerintahan Obama,” Presiden AS Donald Trump dalam tweet pada Senin.

“Orang-orang besar Iran telah mengalami tekanan selama bertahun-tahun. Mereka lapar akan makanan dan kebebasan. Seiring dengan hak asasi manusia, kekayaan Iran sedang dijarah. Time for Change,!” tulis Trump.

Menteri Intelijen Israel Israel Katz pada Senin menyuarakan dukungan untuk demonstrasi tersebut. Namun demikian mengatakan bahwa kebijakan Israel tidak terlibat dalam internal Teheran. (asr)

Sumber : Arabnews/Reuters

Trilogi Supermoon di Awal Tahun 2018, BMKG Ingatkan Dampaknya

0

Epochtimes.id- Tahun baru tiba akan meninggalkan tahun 2017. Menyambut awal tahun ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya Minggu (31/12/2017) menyampaikan seputar fenomena supermoon.

Kepala Bagian Humas BMKG, Harry Tirto Djatmiko mengatakan Supermoon merupakan fenomena astronomi yang alamiah biasa terjadi dengan selisih waktu terdekat antara Bulan dalam fase purnama dan Bulan berada di perigee ini dikenal sebagai Purnama perigee atau lebih dikenal sebagai Supermoon.

Menurut Harry, pada saat fenomena supermoon Bulan akan lebih besar 14% dan lebih terang sekitar 30% dari ukuran saat Purnama biasa/apogee (Bulan di dekat titik terjauhnya dari Bumi).

Selain itu, purnama perigee kali ini menjadi supermoon pembuka pada tiga rangkaian supermoon yang berdekatan. Fenomena supermoon kali ini biasa disebut dengan “fenomena trilogi supermoon”.

“Trilogi Supermoon tersebut yang terjadi pada 3 Desember 2017, 2 Januari 2018 dan 30/31 Januari 2018,” kata Harry dalam siaran pers tertulisnya.

Mengawali tahun 2018, supermoon akan bisa dinikmati pada, 2 Januari 2018. Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi pada tahun 2018, yaitu sejauh 356.565 km pada pukul 04:48 WIB.

Lima jam berikutnya, yaitu pukul 09:24 WIB, Bulan akan berada dalam puncak fase purnama. Sayang sekali saat puncak purnama tersebut Bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia. Namun demikian masyarakat juga sudah bisa mulai menikmatinya pada 1 Januari 2018 malam.

Adapun supermoon berikutnya akan ditutup pada 30 hingga 31 Januari 2018 nanti. Pada 30 Januari 2018 pukul 16:56 WIB Bulan berada di perigee sejarak 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya, yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20:26 WIB, Bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.

Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian supermoon ini adalah yang banyak ditunggu karena pada saat tersebut terjadi pula peristiwa Gerhana Bulan Total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam. Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan Bulan akan berwarna merah.

Dampak fenomena “Supermoon” yang terjadi pada awal tahun dan di akhir Januari 2018, masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan Pasang Air Laut Maksimum yang dapat mengakibatkan terjadinya Banjir ROB (genangan air laut di daratan). Kondisi tersebut diprediksikan terjadi antara 01 – 04 Januari 2018 dan 29 Januari – 2 Februari 2018. (asr)

Korea Utara Akan Terus Mengembangkan Senjata Nuklir

0

EpochTimesId – Dalam pidato politik menyambut tahun baru, Kim Jong-un menyatakan bahwa negaranya sudah menjadi salah satu negara yang memiliki senjata nuklir. Ia juga mengklaim bahwa di meja kantornya terpasang tombol nuklir yang sudah siap (ditekan) untuk menyerang seluruh wilayah Amerika Serikat.

Kim Jong-un menyampaikan pidato sambutan tahun baru melalui saluran TV pada pukul 9 pagi waktu Pyongyang (Seoul pukul 9:30), Senin (1/1/2018). Dia mengatakan bahwa Korea Utara sudah berhasil menyelesaikan tugas bersejarah, yakni membangun kekuatan nuklir nasional pada tahun 2017.

Dan, apa yang dibutuhkan negaranya sekarang adalah memperbanyak jumlah hulu ledak dan rudal nuklir serta mempercepat penyebarannya.

“Seluruh wilayah AS berada dalam jangkauan senjata nuklir kita, dan tombol senjata nuklir selalu berada di meja kantor saya. Mereka harus mengerti dengan jelas bahwa ini bukan ancaman tetapi sebuah kenyataan,” ujar Kim Jong-un.

Terlepas dari tekanan akibat sanksi yang diberlakukan oleh masyarakat internasional, media resmi Korea Utara, KCNA beberapa hari lalu mengatakan bahwa negara tersebut akan terus memperkuat kemampuan nuklirnya pada tahun 2018.

Sementara itu, pejabat AS seperti diberitakan CNN, mengatakan bahwa Korea Utara bisa jadi akan melakukan uji coba rudal balistik mobile lagi. Ujicoba mereka diperkirakan akan dilakukan pada beberapa hari setelah 1 Januari 2018.

Hal yang tak terduga adalah bahwa Kim Jong-un sendiri mengumumkan akan mengirim kontingen ke Pyeongchang untuk ambil bagian dalam Olimpiade Musim Dingin. Pesta olahraga itu akan diselenggarakan pada bulan Februari mendatang.

Pihak Korea Selatan berpendapat bahwa langkah tersebut akan membantu meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

Sementara di sisi lain, menanggapi konflik Semenanjung Korea, Jepang mensimulasikan empat macam situasi. Kantor Berita Kyodo mengutip sumber-sumber pemerintah menyebutkan bahwa dalam rangka untuk mencegah konflik militer di Semenanjung Korea, berdasarkan undang-undang keamanan, pemerintah Jepang melakukan 4 macam simulasi untuk menghadapi situasi yang mungkin terjadi.

Empat macam situasi itu akan diantisipasi dengan mempersiapkan langkah-langkah respons spesifik dari Pasukan Bela Diri Jepang, serta meningkatkan kerjasama militer dengan pasukan Amerika Serikat.

Keempat macam simulasi itu adalah Pasukan AS mendahului serangan ke Korea Utara, atau pasukan Korea Selatan menyerang Pyongyang. Dua situasi lain yang mungkin terjadi adalah konflik senjata antar kedua Korea, dan Rudal Korea Utara jatuh ke Laut Jepang.

Suasana yang diakui undang-undang keamanan meliputi; 1. Dampak signifikan pada situasi. 2. Situasi yang berdampak pada hidup matinya negara. 3. Situasi mendapat serangan militer.

Kantor Berita Kyodo melaporkan bahwa jika Amerika Serikat melancarkan serangan mendahului, diperkirakan pasukan Korea Utara akan melakukan serangan balik kepada pasukan AS yang ditempatkan di pangkalan militer Korea Selatan.

Jika situasi ini dianggap memiliki dampak yang signifikan maka militer Jepang akan dapat memberikan dukungan logistik berupa pengisian bahan bakar kepada pesawat militer AS.

Jika operasi militer Korea Utara meningkat hingga mencapai situasi ancaman hidup mati, maka Jepang akan dapat mengirim kapal fregat mereka untuk membantu melindungi kapal perang AS.

Kemudian, jika situasi itu kemudian berubah menjadi Jepang akan mendapat serangan bersenjata, maka negara itu berhak untuk mengeluarkan perintah pertahanan dengan kekuatan militer. (ET/Chen Juncun/Sinatra/waa)

Ribuan Warga Panik Akibat Kesalahan Fatal dalam Pertunjukan Kembang Api Tahun Baru

0

ErabaruNews – Ribuan warga yang memadati pesta pertunjukan kembang api Tahun Baru di sebuah pantai di Australia tiba-tiba panik dan histeris. Setelah kesalahan fatal dilakukan oleh operator kembang api.

Insiden tersebut dikabarkan membuat dua orang luka bakar, seperti dikutip dari situs NTD.TV.

Posting media sosial menunjukkan cuplikan dari sesi pesta kembang api pada pukul 09:00 malam jelang pergantian tahun. Video menunjukkan kembang api meluncur ke arah yang salah di Terrigal Beach, sebuah pantai di tengah negara bagian New South Wales.

Polisi mengatakan bahwa sebuah kapal tangkap terbakar pada pukul 09:00 waktu setempat. Kembang api memicu ledakan karena beberapa kembang api langsung menyala di tempat peluncuran.

Video menunjukkan beberapa anak menjerit dan melarikan diri. Sementara beberapa warga lain berteriak, “Apa yang terjadi?!” Saat kembang api itu tiba-tiba meledak dengan dahsyat.

“Kami sedang berdiri di tepi pantai, sangat menakutkan bagi kedua anak laki-laki saya dan berusaha meraih semua barang dan anak-anak kami, lalu naik ke (menjauhi) pantai bersama orang banyak. Kembang api menyambar secara acak,” kata seorang wanita setelah kejadian di halaman Facebook dari Central Coast Express Advocate. “Semoga kedua orang yang berada di kapal [kapal tongkang] berhasil turun tepat waktu, sehingga tidak mengalami luka serius.”

Dua orang yang mengoperasikan kembang api dilaporkan menderita luka ringan. Sementara sekitar 5.000-6.000 orang harus dievakuasi dari pantai.

https://twitter.com/ZacRowley/status/947439652364992514

Meski begitu, sebagian orang memilih untuk tetap bersantai dan bersenang-senang di malam hari, guna menantikan detik-detik pergantian tahun.

“Itu adalah malam yang mengagumkan, terlepas dari kenyataan putri saya mengira dunia akan segera berakhir. Bagus untuk semua orang yang terlibat,” kata seorang pengguna Facebook.

Local community group Time For Terrigal, which organized the fireworks as part of their New Year’s Eve celebrations, said that it is believed that an ordinance exploded in a firework canister which caused multiple detonations.

Komunitas masyarakat setempat, Time For Terrigal, menjadi pihak yang bertanggungjawab menyelenggarakan pesta kembang api sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru. Mereka mengatakan sebuah ledakan kecil dalam tabung kembang api menjadi pemicu ledakan yang lebih besar. (NTDTV/waa)

Lima Wisatawan Inggris Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Amfibi di Australia

0

ErabaruNews – Polisi Australia memastikan bahwa lima warga negara Inggris yang sedang berlibur di Australia tewas dalam kecelakaan pesawat amfibi. Satu korban lainnya adalah pilot pesawat berkebangsaan Australia.

Pada insiden akhir tahun itu seorang gadis berusia 11 tahun menjadi korban termuda di antara korban jiwa. Kecelakaan tersebut terjadi pada siang hari pada hari Minggu, 31 Desember 2017.

Pesawat jatuh setelah terbang selama 20 menit, dan sedang kembali untuk mendarat di Rose Bay, Pelabuhan Sydney yang ikonik. Para penumpang baru saja selesai makan siang di sebuah restoran di Sungai Hawkesbury di utara Sydney.

Korban kecelakaan tersebut adalah pilot berusia 44 tahun, Gareth Morgan. Kemudian lima korban lainnya adalah calon keluarga. Heather Bowden, 11, Emma Bowden, 48 tahun, tunangan Emma, Richard Cousins, 58 tahun, serta kedua putranya, Edward Cousins, 23, dan William Cousins, 25.
Seperti dikutip NTDTV dari ABC, Richard Cousins adalah kepala eksekutif perusahaan besar, Compass. Dia berencana untuk mundur dari jabatannya pada tahun baru, seperti dikutip dari The Telegraph.

Pesawat amfibi tersebut merupakan penerbangan yang digemari karena menyenangkan bagi turis asing, yang ditawarkan oleh perusahaan carter Sydney Seaplanes. Mereka sudah beroperasi sejak 2005.

Jenasah pada korban berhasil ditemukan pada hari Minggu malam. Bangkai pesawat masih terendam air sekitar 13 meter dan belum dievakuasi hingga Senin pagi.

Mark Hutchings, Komandan Komando Wilayah Laut Polisi NSW mengatakan kepada ABC bahwa penumpang joy flight sedang berlibur di Australia. Kecelakaan itu menurutnya tidak lebih dari sekedar bencana tragis.

“Kami telah melakukan penyelidikan. Kami juga sudah melakukan kontak dengan Inggris,” kata Hutchings.

“(Pesawat) itu membuat belokan tajam ke kanan, dan karena benar-benar miring, sayap pesawat menyentuh air, dan (pesawat) langsung menghujam ke air,” kata Baptiste pada media lokal, 9NEWS.

Pesawat amfibi tersebut dilaporkan langsung tenggelam dengan sangat cepat.

 

Sydney Seaplanes telah menghentikan operasinya sampai pemberitahuan lebih lanjut. Direktur Pelaksana perusahaan Aaron Shaw mengatakan bahwa mereka sangat terkejut. Sang Pilot, Gareth, adalah karyawan Sydney Seaplanes.

“Kami ingin menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada keluarga dan teman-teman para penumpang dan pilot yang terbunuh secara tragis,” kata Shaw dalam sebuah pernyataan.

“Kami belum tahu penyebab kecelakaan itu.” (NTDTV/waa)

Unjuk Rasa Merebak di Iran, KBRI Tehran Imbau WNI untuk Meningkatkan Kewaspadaan

0

Epochtimes.id- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tehran, Iran mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Iran atau menuju Tehran untuk terus meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan gejolak yang tejadi di Iran.

“Sehubungan dengan meningkatnya aksi/kerumunan massa di Tehran dan berbagai kota lainnya di Iran, bersama ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat dan diaspora Indonesia agar pertama menghindari kerumunan massa yang mengganggu ketertiban dan keamanan umum,” tulis imbauan KBRI Teheran pada Senin (1/1//2018).

“Bagi WNI yang hendak beraktifitas di luar rumah diharapkan untuk selalu membawa identitas diri (ID/paspor/dan indentitas lainnya) untuk mengantisipasi adanya pemeriksaan keamanan di tempat umum,” sambungnya.

KBRI Teheran selanjutnya menimbau kepada seluruh WNI yang berada di Iran untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi dengan sesama masyarakat dan diaspora WNI yang berada di Iran.

“KBRI Teheran dapat senantiasa dihubungi melalui nomor hotline (aktif 24 jam) +989129632269+989120067021+989120368591, atau di nomor +989121891952,” jelasnya.

Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan terjadi demonstrasi besar-besaran dengan ribuan peserta di kota-kota termasuk Teheran, Kermanshah, Zanjan, Arak, Shiraz, Bandar Abbas, Najafabad, Kashan, Ahvaz, Ardabil, Khorramabad, dan lainnya.

Salah satu video menunjukkan seorang pengunjuk rasa yang tampaknya telah ditembak langsung tepat di dada. Di video lain, orang-orang yang berada dalam kerumunan yang melarikan diri ditembak terlihat membawa seorang pemrotes yang terluka.

Aksi protes politik secara terbuka jarang terjadi di Iran, di mana aparat keamanan ada di mana-mana.

Tapi ada banyak ketidakpuasan atas tingginya tingkat pengangguran, inflasi, dan dugaan korupsi menjadi pemicu ketidakpuasan masyarakat.

Sejumlah aksi protes terkini telah mengubah isu-isu politik termasuk keterlibatan mahal Iran dalam konflik regional seperti di Suriah dan Irak.

Bahkan pada Kamis, ratusan orang turun ke jalan-jalan di Masyhad, salah satu tempat tersuci di Islam Syiah, untuk memprotes lonjakan harga dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah. Polisi menangkap puluhan orang seperti diungkap seorang petugas pengadilan. (asr)

Beijing Harap Bantuan PM Jepang agar Dana OBOR Total 76 Miliar Dolar AS Tidak ‘Menguap’

0

oleh He Mu

Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalur (OBOR) otoritas Beijing banyak mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya dan telah menjadi topik liputan dari sejumlah media dunia.

Otoritas Beijing kemudian muncul gagasan untuk mempromosikan proyek tersebut dengan memanfaatkan kredibilitas yang dimiliki Jepang.

Media Jepang ‘Sankei Shimbun’ pada 28 Desember melaporkan, banyak negara tidak puas dengan cara Beijing dalam merealisasikan inisiatif OBOR (One Belt, One Road) mereka.

Partisipasi Tiongkok dalam membangun proyek-proyek infrastruktur telah ditangguhkan oleh negara-negara seperti Pakistan, Nepal, Myanmar dan lainnya.

Sampai saat ini empat proyek yang diidentifikasi memiliki masalah tersebut bernilai total USD.76,1 miliar.

Alasan pemerintah Pakistan membatalkan proyek pembangunan bendungan karena pemerintah Tiongkok menghendaki pemerintah Pakistan melepas hak kelola bendungan usai pembangunannya untuk diberikan kepada perusahaan Tiongkok.

Bantuan dengan imbalan semacam ini dinilai tidak menguntungkan. Apalagi muncul kecurigaan kalau-kalau bantuan pembangunan proyek infrastruktur itu kelak dialihkan pada tujuan militer. Pemerintah Pakistan belum benar-benar sreg dengan tujuan dari otoritas Beijing.

Selain membangun bendungan, perusahaan BUMN Tiongkok yang ikut investasi dalam pembangunan jalur kereta api dan pipa saluran minyak bawah tanah yang dananya sudah mencapai USD.56 miliar juga telah dihentikan secara eksplisit oleh pemerintah Pakistan.

Kegiatan Tiongkok di luar negeri kerap ‘membentur tembok’, tanda-tanda kegagalan sangat jelas. (foto NTDTV)

Proposal bantuan pemerintah Tiongkok kepada Pemerintah Nepal untuk membangun stasiun pusat pembangkit listrik tenaga air yang bernilai USD.2.5 miliar, juga ditolak gara-gara kurang sreg dengan otoritas Beijing.

Di Myanmar, proyek pembangunan stasiun PLTA yang bernilai investasi USD.3.6 miliar juga terhenti dengan pernyataan tegas dari pemerintah Myanmar bahwa proyek tidak akan dilanjutkan.

Laporan mengatakan bahwa gagasan OBOR Tiongkok tidak memperoleh dukungan dari negara-negara yang memperoleh bantuan kini semakin nyata.

Laporan mengutip ucapan seorang pengamat menyebutkan bahwa tampaknya Beijing sedang berusaha mendekati Tokyo guna merambah ilmu bantuan luar negeri dari pemerintah dan perusahaan swasta Jepang. Ingin memanfaatkan keahlian dan kredibilitas Jepang untuk mencapai tujuannya sendiri.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 4 Desember lalu dalam menanggapi proyek OBOR Tiongkok menyampaikan komentarnya, bahwa Jepang bersedia untuk melakukan upaya bersama-sama dengan pemerintah Tiongkok dalam rangka mencapai kemakmuran Asia.

“Penting untuk menjadikan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebagai wilayah yang bebas dan terbuka, memastikan keadilan dan transparansi menjadi landasan kerjasama bagi kedua negara,” kata Abe.

Namun, sebagai sekutu Amerika Serikat, sejauh mana ketulusan rezim Abe dalam kerjasama dengan Beijing masih menjadi tanda tanya.

Awal bulan Desember, Perdana Menteri Kanada Trudeau berkunjung ke Beijing dan mendapat sambutan yang tidak hangat. Media asing melaporkan bahwa Trudeau lebih menekankan kepentingan hak asasi manusia kepada Beijing daripada kepentingan komersial sehingga negosiasi perdagangan bebas antara Tiongkok – Kanada yang banyak diharapkan masyarakat luar menjadi terhambat.

Saat ini, kegiatan infiltrasi ke berbagai lapisan yang dilakukan Beijing telah memicu kecurigaan dan rasa khawatir banyak negara. Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, serta negara-negara Asia dan Afrika lainnya sedang memeriksa kembali akuisisi dan proyek-proyek yang dibiayai perusahaan atau swasta Tiongkok. Termasuk menyesuaikan kembali dengan strategi menghadapi Tiongkok mereka sebelumnya.

Pada awal pekan bulan Desember, pemerintah Australia telah mengumumkan undang-undang tentang intervensi anti-spionase dan anti-intervensi pihak luar negeri terhadap Australia dan Perdana Menteri Australia Turnbull menyatakan sikap tidak puas karena intervensi dari pemerintah Tiongkok.

Selama bertahun-tahun Tiongkok menggunakan politik uang untuk mengkorosi para politisi, menyewa pelabuhan strategis, mengakuisisi media berbahasa Mandarin demi pengontrolan, mencemari budaya kampus, menekan akademisi dan lainnya. dinilai berhasil dalam intervensi politik Australia. Tetapi mulai tahun ini, pemerintah Australia yang sudah sadar akan mengambil tindakan pencegahannya.

Langkah Australia tersebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Inggris dan sekutu lainnya, beberapa anggota parlemen Kanada juga mendesak pemerintah Kanada untuk mengikuti langkah itu.

Pemerintah AS kemudian mengadakan rapat dengar pendapat tentang “Lengan panjang PKT : mengirim sebuah otoritarianisme global ala Tiongkok”. Menuduh Tiongkok melakukan infiltrasi ke luar negeri dan mengancam nilai-nilai inti negara-negara demokrasi.

Beberapa waktu lalu, pemerintah AS mengeluarkan strategi keamanan nasional yang baru.

Dalam strategi barunya itu Trump mengkritik pemerintah komunis Tiongkok yang telah melakukan agresi ekonomi. Trump menamakan pemerintah Tiongkok sebagai pesaing yang tak mau kalah karena di bidang apa saja ingin bersaing, bahkan tindakannya itu sudah merupakan ancaman bagi keamanan dan kedaulatan negara lain.

Di masa yang akan datang, strategi baru itu mungkin akan menjadi langkah konkret yang diterapkan pemerintah AS dalam segala bidang hubungan dengan pemerintah Tiongkok. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Lima Tantangan Utama Menanti Xi Jinping pada 2018

0

EpochTimesId – Media Amerika Serikat, ‘Bloomberg’ pada 28 Desember 2017 merilis sebuah artikel yang menyebutkan bahwa pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah mengakhiri tahun 2017 dengan prestasi gemilang. Ia berhasil mengkonsolidasikan posisi politiknya baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, di tahun baru mendatang, Xi akan menghadapi sedikitnya 5 tantangan utama;

Tantangan pertama, mempertahankan tingkat kepuasan masyarakat kelas ekonomi menengah.

Artikel itu mengutip pandangan para ekonom yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2018 masih akan melamban. Tantangan paling berat bagi Xi tahun 2018 ini adalah bagaimana mengatasi masalah terselubung dalam ekonomi Tiongkok sehingga mampu mempertahankan tingkat dukungan yang tinggi dari masyarakat Tiongkok.

Susan Shirk, direktur Proyek Riset tentang Tiongkok abad ke-21 dari University of California, San Diego mengatakan, “Saya sedang menunggu untuk melihat, apa sih sebenarnya yang dapat membuat masyarakat kelas menengah tidak puas lalu melakukan protes.”

Tantangan kedua, Menjaga stabilitas politik dan menjaga perdamaian.

Tahun 2017, pihak berwenang Beijing telah menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih proaktif. Namun, isu yang mengganjal dalam kebijakan luar negeri terbesar Xi Jinping masih terkait masalah negara tetangganya yakni Korea Utara.

Rezim Kim Jong-un dinilai semakin dekat untuk memiliki kemampuan menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Amerika Serikat. Sedangkan Presiden Trump dengan jelas telah menyatakan tekadnya untuk menggunakan perang dalam memaksa Kim Jong-un menghentikan program pengembangan senjata nuklir.

Meskipun Rezim Xi Jinping telah menanggapi tekanan Trump dengan memberikan sanksi keras kepada Korea Utara hingga mengcapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, apakah upaya Xi Jinping pada akhirnya dapat mencegah serangan militer AS ke Korea Utara untuk menyelesaikan isu nuklir negara itu, masih merupakan teka-teki besar.

Tantangan ketiga, terus memanfaatkan kekhawatiran Asia terhadap Trump.

Artikel mengemukakan, saat ini Trump sedang berfokus pada bagaimana mengurangi defisit perdagangannya dengan negara-negara Asia. Hal ini justru akan memberikan kesempatan kepada Tiongkok untuk memperbaiki hubungan diplomatik yang kaku dengan negara-negara sekitarnya.

Namun, pemerintah Tiongkok tetap memiliki resiko over the top (keblabasan), karena cara intimidasi ekonomi yang dipraktekkan Beijing untuk menggapai tujuan geopolitiknya dapat mengakibatkan niat baik dan kenikmatan yang telah diberikan menjadi lenyap sia-sia.

Tantangan keempat, tetap mempertahankan pikiran yang tenang.

Siasat Beijing dalam menanggapi ‘Strategi Ketenangan’ Trump seperti yang ia tulis dalam Twitter-nya, telah berhasil mencegah perang perdagangan besar antara Tiongkok dengan AS meletus pada tahun 2017.

Namun, karena ancaman nuklir Korea Utara yang tidak mengecil ditambah lagi dengan defisit perdagangan dengan AS yang masih melebar, risiko yang timbul terkait dengan masalah-masalah tersebut pada tahun 2018 diperkirakan masih akan meningkat.

Tantangan kelima, bagaimana untuk terus mempertahan citra diri sebagai seorang reformis.

Artikel mengatakan, dalam periode 5 tahun pertamanya memimpin Tiongkok, Xi Jinping telah diakui masyarakat internasional sebagai seorang pembaharu pasar. Dalam masa jabatan keduanya ini apakah ia mampu mempertahankan citra diri sebagai seorang reformis tetap menjadi tantangannya. (NTDTV/Wen Xuan/SInatra/waa)

1 Januari 2018, Pengelolaan Produksi Gas Bumi Terbesar Blok Mahakam kembali ke Indonesia

0

Epochtimes.id- Pergantian tahun baru di bumi Borneo, Balikpapan, menjadi saksi sejarah, beralihnya Wilayah Kerja (WK) Mahakam sebagai WK produksi gas bumi terbesar di Indonesia dari Total E&P Indonesie (TEPI) ke PT Pertamina (Persero).

Proses peresmian serah terima pengelolaan WK Mahakam diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan WK Mahakam dari TEPI & Inpex kepada Pemerintah yang dalam hal ini diwakili Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, untuk selanjutnya diserahkan kepada PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh Direktur Hulu Syamsu Alam.

WK Mahakam di Kalimantan Timur, telah dikelola TEPI & Inpex selama 50 tahun, dan hari ini memasuki babak baru dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan cucu perusahaan Pertamina.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam sambutannya mengatakan pengelolaan WK Mahakam sebagai produsen gas bumi terbesar di Indonesia dan menyumbang sekitar 13% persen produksi gas nasional, tidak dapat dilepas dari usaha keras operator sebelumnya.

“Sebagai wakil Pemerintah Indonesia kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja keras Total E&P Indonesie sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama WK Mahakam serta Inpex Indonesia sebagai mitra TEPI,” kata Amien dalam siaran pers Pertamina.

Menurut dia, seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam dua tahun terakhir, untuk menjaga kontinuitas operasional WK Mahakam pasca 31 Desember 2017, SKK Migas, Pertamina Hulu Mahakam, dan TEPI telah bekerjasama untuk proses alih kelola yang lancar sehingga terlaksananya kesinambungan operasi dan produksi migas dari WK Mahakam.

Sementara itu Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyampaikan selama masa peralihan Pertamina telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan semua pihak terkait.

Pertamina tentu melihat amanat Pengelolaan WK Mahakam sebagai tugas negara yang akan dijalankan dengan sebaik baiknya sesuai tugas pokok dan fungsi Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara.

Pengelolaan dilaksanakan dengan tetap menjaga produksi WK Mahakam yang telah melewati masa puncak produksi reservoirnya pada periode 2003-2009, mengontrol biaya operasi dan tetap mengedepankan QHSSE (Quality, Health, Safety, Security and Environment) dalam operasionalnya.

“Sebagai komitmen menjaga kesinambungan operasi dan produksi, sampai hari ini kami telah menuntaskan pengeboran 15 sumur, yang ditargetkan dari Juni hingga Desember 2017, transfer pekerja TEPI menjadi pekerja PHM  telah mencapai 98,23 persen, melakukan penyesuaian kontrak kerja untuk 530 kontrak eksisting dengan pihak ketiga dengan nilai USD 1,27 miliar untuk menjaga kesinambungan kegiatan produksi di Blok Mahakam,” kata Syamsu Alam.

Berdasarkan data SKK Migas, per November 2017, WK Mahakam berproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel minyak per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Potensi di Blok Mahakam  masih cukup menjanjikan. Cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat

Pengelolaan WK Mahakam oleh Pertamina, menjadikan Pertamina sebagai penyumbang lebih dari 30% produksi minyak dan gas nasional pada tahun 2018.

Persetujuan Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2018 oleh SKK Migas menargetkan produksi PHM 42,01 ribu barel minyak per hari dan 916 mmscf gas per hari. Angka tersebut direncakan dicapai dengan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 sumur, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta POFD  5 lapangan migas di WK Mahakam.

 Perjalanan peralihan WK Mahakam

Kontrak kerja sama WK Mahakam ditandatangani TEPI dan Inpex pada 6 Oktober 1966 untuk jangka waktu 30 tahun. TEPI memeroleh partisipasi dari Inpex pada akhir 1970 dan ditentukan sebagai operator.

Pada 1991, TEPI memeroleh perpanjangan kontrak selama 20 tahun sampai 30 Maret 2017. Kontrak Mahakam mengalami tambahan waktu selama 9 bulan hingga 31 Desember 2017. Penambahan ini disebabkan karena kontrak penjualan LNG diperpanjang hingga 31 Desember 2017.

Sebelum WK Mahakam berakhir, Mitra Kontrak Kerjasama WK Mahakam telah menyelesaikan seluruh komitmen finansial mulai dari bonus tandatangan sampai dengan pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR).

TEPI juga telah mengembalikan data geologi dan geofisika (G&G), serta data non G&G secara bertahap dari 2015 sampai 2017. Selain itu, TEPI telah berkomitmen untuk menyelesaikan hak dan kewajiban yang belum dapat diselesaikan pada akhir kontrak.

Keberhasilan alih kelola WK Mahakam akan menjadi pembuktian Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Tentunya hal tersebut tak lepas dari peran serta dukungan pemerintah,  seluruh pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat. (asr)

Gudang Senjata Ditemukan di Hotel Berbintang Sebelum Perayaan Tahun Baru

0

EpochTimesId – Beberapa jam sebelum perayaan pergantian Tahun Baru, polisi Amerika Serikat menahan seorang pria dengan beberapa tuduhan. Polisi menemukan sebuah brankas senjata kecil di kamar hotelnya di Hyatt Regency, Houston.

Petugas kepolisian yang sedang tidak bertugas awalnya melihat Russell Lawrence Ziemba, yang bertindak tidak menentu atau gelisah. Pria 49 tahun itu juga sempat bertindak agresif di hotel tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari ABC News.

Pada pukul 01.30 dinihari pada 31 Desember 2017, petugas hotel mengantarkan Ziemba ke kamar hotelnya. Petugas tersebut meminta bantuan segera setelah usahanya untuk menaklukkan orang tersebut gagal.

Letnan Gordon Macintosh dari Departemen Kepolisian Houston mengatakan bahwa saat petugas tiba, mereka menemukan sebuah AR-15, senapan, pistol dan banyak amunisi di kamar hotel pria tersebut, seperti dilaporkan media lokal Klik-2 Houston.
Penyidik juga menemukan lebih banyak senjata api di kendaraan pria tersebut.

Polisi mengatakan pria paruh baya itu ditangkap karena menyerang seorang petugas keamanan hotel dan melakukan sejumlah pelanggaran hukum. Menurut situs Hyatt, hotel ini sedang mempersiapkan perayaan Malam Tahun Baru di hotel dengan melibatkan 50.000 balon pada tengah malam.

Hotel tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar bahwa mereka telah mengorganisir keamanan ekstra untuk Malam Tahun Baru.

“Keamanan dan kenyamanan para tamu dan kolega kami adalah prioritas utama kami, dan konsisten dengan rencana keamanan yang disiapkan di hotel, langkah-langkah yang meningkat ada pada Malam Tahun Baru. Kami sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan, dan pertanyaan lebih lanjut bisa dikonfirmasi ke Departemen Kepolisian Houston,” bunyi pernyataan tersebut.

Kepala Kepolisian Houston, Art Acevedo mengkonfirmasi melalui Twitter pada 31 Desember 2017 bahwa situasi masih aman terkendali. Dia menegaskan tidak ada ancaman serius terhadap Houston, selama pergantian tahun.

Polisi masih menyelidiki insiden tersebut dan berjanji akan merilis lebih banyak informasi tentang tersangka pada waktunya. Mereka juga belum memastikan keterkaitan pria ini dengan rencana aksi teror atau kelompok teroris. (waa)