EtIndonesia. Pada hari Minggu, 18 Mei, kantor mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden secara resmi mengumumkan bahwa beliau telah didiagnosis mengidap kanker prostat, dan sel kankernya telah menyebar hingga ke tulang. Berdasarkan hasil medis, Biden memperoleh skor Gleason 9 (tingkat 5), yang menunjukkan bahwa kanker ini tergolong sangat agresif.
Terdiagnosis Kanker Prostat — Berapa Lama Lagi Biden Bisa Hidup?
Menurut laporan The New York Times, para ahli kanker prostat menyebut bahwa kondisi Biden cukup serius. Begitu kanker menyebar ke tulang (hal yang kerap terjadi), maka penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dr. Judd Moul, seorang pakar kanker prostat dari Universitas Duke, menyatakan bahwa pria dengan kanker prostat yang telah bermetastasis “masih bisa hidup selama 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun, bahkan lebih lama.”
Laporan tersebut juga menjelaskan bahwa langkah awal pengobatan kanker prostat adalah dengan menghentikan produksi hormon testosteron yang menjadi nutrisi utama pertumbuhan sel kanker. Dr. Moul mengatakan bahwa ketika dia memulai praktik sebagai dokter urologi pada tahun 1980-an, pengobatan dilakukan dengan cara mengangkat testis pria secara bedah. Kini, ada dua pilihan terapi non-bedah yang tersedia: salah satunya adalah obat suntik yang menghambat produksi testosteron dari testis, dan yang lainnya berupa obat oral dengan fungsi serupa.
Dr. Moul menyatakan bahwa dia kerap menangani pasien seusia Biden dengan diagnosis serupa.
Dia menambahkan: “Dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat kelangsungan hidup pasien meningkat hampir tiga kali lipat.”
Menurut laporan Associated Press, saat kanker prostat menyebar ke bagian tubuh lain, tulang adalah area yang paling sering terkena. Kanker metastatik (yang telah menyebar) jauh lebih sulit untuk diobati dibandingkan kanker yang masih lokal, karena pengobatan sulit menjangkau seluruh sel tumor dan mengeradikasinya secara menyeluruh.
Namun, karena kanker prostat tumbuh dengan bergantung pada hormon, seperti dalam kasus Biden, maka terapi penekanan hormon cenderung cukup efektif terhadap jenis tumor ini.
Dr. Matthew Smith dari Brigham Cancer Center di Massachusetts menyatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, efektivitas pengobatan terus mengalami peningkatan, dan kini pasien dengan kanker prostat metastatik bisa hidup hingga empat atau lima tahun lagi.
“Penyakit ini dapat dikendalikan, tapi tidak dapat disembuhkan,” kata dr. Smith. “Dalam kasus seperti ini, kebanyakan pasien pria akan menjalani pengobatan dengan obat-obatan, dan biasanya tidak disarankan untuk menjalani operasi atau radioterapi.”
Rekomendasi Dokter Prostat di Manhattan: Terapi Akupunktur
Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat pria cenderung membesar secara bertahap, yang dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti sulit buang air kecil, sering buang air kecil, mendesak ingin buang air kecil, hingga rasa tidak tuntas setelah buang air kecil. Pengobatan medis Barat biasanya mengandalkan obat-obatan atau prosedur bedah, tetapi metode tersebut kerap disertai efek samping atau hanya menyasar gejala, bukan akar masalahnya.
Sebaliknya, terapi akupunktur dalam pengobatan tradisional Tiongkok (PTT), yang tidak melibatkan prosedur bedah dan tidak memiliki efek samping, kini semakin banyak diminati oleh pasien di seluruh dunia.
Di Klinik Prostat Manhattan, layanan PTT yang dijalankan oleh Klinik Yiyuan telah membantu banyak pasien dengan masalah prostat melalui terapi akupunktur. Metode ini bekerja dengan menyeimbangkan sirkulasi energi dan darah dalam tubuh, serta merangsang titik-titik akupunktur tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan prostat—sehingga secara menyeluruh membantu proses pemulihan kesehatan prostat.
Keunggulan terapi akupunktur antara lain:
1. Non-invasif dan Tanpa Efek Samping
Akupunktur bekerja dengan merangsang mekanisme pemulihan alami tubuh tanpa penggunaan obat, sehingga tidak menimbulkan efek samping atau risiko pasca-operasi.
2. Efektivitas Terbukti
Terapi ini tidak hanya mampu meredakan gejala, tetapi juga membantu memperbaiki kondisi kesehatan secara menyeluruh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko kekambuhan.
3. Pendekatan Holistik
Akupunktur tidak hanya berfokus pada pengobatan prostat, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tidur, kondisi emosional, sirkulasi darah, dan sistem imun secara keseluruhan—memberikan manfaat bagi kesehatan jangka panjang pasien.(jhn/yn)