Home Blog Page 2

Skandal Besar! Permen “Happy Cola” Haribo Terkontaminasi Ganja, Banyak Warga Belanda Mengeluh Pusing

Etindonesia. Merek permen ternama asal Jerman, Haribo, tengah menghadapi skandal keamanan pangan di Belanda. Sejumlah konsumen setempat dilaporkan mengalami gejala seperti pusing dan ketidaknyamanan fisik setelah mengonsumsi produk permen beruang rasa cola bertajuk “Happy Cola F!ZZ” yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian Belanda, ditemukan bahwa sebagian produk permen ini terkontaminasi zat ganja, sehingga memicu kehebohan di tengah masyarakat.

Menurut keterangan dari Otoritas Keamanan Pangan dan Produk Konsumen Belanda (NVWA), beberapa konsumen melaporkan mengalami efek aneh setelah memakan permen tersebut. Salah satu keluarga bahkan menyebut bahwa beberapa anggota keluarga mengalami gejala serupa. Salah satu orangtua yang curiga terhadap perubahan kondisi anaknya, kemudian membawa permen tersebut ke rumah sakit untuk diuji laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa permen mengandung zat aktif dari ganja.

Polisi Belanda mengonfirmasi bahwa produk yang diduga terkontaminasi adalah permen dalam kemasan 1 kilogram, dengan tanggal kedaluwarsa Januari 2026, dan kode produksi “L341-4002307906”. Pihak NVWA telah mengeluarkan peringatan keras kepada publik, menyarankan untuk tidak mengonsumsi produk tersebut dan segera menghentikan penggunaannya.

Menanggapi kejadian ini, kantor pusat Haribo menyatakan sangat menyesalkan insiden tersebut dan saat ini sedang bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menyelidiki sumber kontaminasi. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh sejauh ini, NVWA menemukan setidaknya tiga bungkus permen yang terkontaminasi di pasaran. Insiden ini untuk sementara waktu dinyatakan hanya terjadi di wilayah Belanda, dan belum ditemukan kasus serupa di negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Sebagai langkah preventif, Haribo telah meluncurkan program penarikan produk secara menyeluruh di seluruh Belanda, dan semua konsumen yang mengembalikan produk akan mendapatkan pengembalian dana penuh. 

Dalam pernyataan resmi, perusahaan menegaskan:“Keselamatan konsumen adalah prioritas utama kami. Kami sangat menyesalkan terjadinya insiden ini.”

Untuk saat ini, belum diketahui secara pasti berapa banyak orang yang terdampak oleh permen yang terkontaminasi ini. Namun, otoritas Belanda menegaskan bahwa selain produk yang terlibat dalam insiden ini, tidak ditemukan masalah serupa pada produk Haribo lainnya.(jhn/yn)

Perang Dunia III Akan Meletus Akhir Tahun Ini? Empat Peramal Ternama Ramalkan Hal yang Sama

EtIndonesia. Empat peramal terkenal yang sering dikutip media—yakni Baba Vanga dari Bulgaria, Nostradamus dari Prancis, Athos Salomé dari Brasil, dan Nicolas Aujula dari Inggris—meski berasal dari latar belakang dan zaman yang berbeda, semuanya memiliki kesamaan dalam satu hal: mereka percaya Perang Dunia Ketiga sangat mungkin pecah sebelum akhir tahun ini.

Baba Vanga: Ramalan dari Sang Nenek Buta Balkan

Baba Vanga, bernama asli Vangeliya Pandeva Gushterova, lahir pada tahun 1911 dan meninggal pada 1996 di usia 85 tahun. Dia dikenal luas sebagai peramal legendaris dari kawasan Balkan.

Menurut laporan Daily Star Inggris, Baba Vanga lahir di Strumica (kini wilayah Makedonia Utara). Pada usia 12 tahun, dia kehilangan penglihatannya akibat badai hebat. Saat ditemukan, matanya tertutup tanah dan lumpur, dalam kondisi nyaris sekarat. Sejak saat itu, dia mulai mengalami penglihatan mistis tentang masa depan melalui mimpi-mimpinya.

Berkat ketepatan prediksinya yang luar biasa, dia dijuluki sebagai “Nostradamus dari Balkan”. Dia diklaim pernah meramalkan secara akurat sejumlah peristiwa besar seperti serangan 11 September di AS, kematian Putri Diana, tenggelamnya kapal selam Kursk, terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS, kemunculan ISIS, serta Brexit.

Dia juga pernah meramalkan terjadinya gempa bumi akibat perubahan iklim pada tahun 2025, yang secara mengejutkan tampak selaras dengan gempa besar mematikan yang baru-baru ini melanda Myanmar dan Thailand.

Menurut laporan Daily Mail, Baba Vanga juga meramalkan bahwa tahun ini akan terjadi perang besar di Eropa, dan menyebutnya sebagai “awal dari kehancuran umat manusia”, yang akan memberi dampak besar terhadap komposisi populasi global.

Nostradamus: Dari Raja Prancis hingga Ramalan Perang

Nostradamus, lahir pada 14 Desember 1503 dan meninggal pada 2 Juli 1566, adalah seorang dokter dan astrolog kenamaan dari Prancis. Karya terkenalnya “Les Siècles” (Abad-abad) terdiri dari 12 jilid berisi kumpulan puisi quatrain (empat baris) yang masing-masing berisi prediksi masa depan.

Menurut New York Post, Nostradamus pernah secara tepat meramalkan Revolusi Prancis, serangan 9/11, dan pandemi COVID-19. Dia juga menulis tentang kekacauan yang akan terjadi setelah Inggris meninggalkan takhta kerajaannya, yang kemudian diikuti dengan peperangan hebat di Eropa.

“Kerajaan akan ditandai oleh kobaran perang yang kejam, dengan krisis dari dalam dan luar negeri yang datang bersamaan. Akan muncul kembali wabah mematikan dari masa lalu, dan dunia tidak akan memiliki musuh yang lebih mematikan dari itu.”

Athos Salomé: Nostradamus Modern dari Brasil

Athos Salomé, seorang spiritualis dan medium berusia 38 tahun asal Brasil, kerap dijuluki sebagai “Nostradamus Masa Kini”. Dia dikenal setelah dengan tepat meramalkan kematian Ratu Elizabeth II.

Salomé percaya bahwa Perang Dunia III hampir pasti akan pecah dalam waktu dekat, bahkan menyebut bahwa skenario terburuk justru belum dimulai. Menurutnya, konflik ini akan jauh lebih menakutkan dari perang-perang sebelumnya karena akan melibatkan teknologi mutakhir dan perang siber sebagai sarana utama pertempuran abad ke-21.

Dia mengatakan: “Ini bukan lagi sekadar perang antar manusia, melainkan sudah menjadi perang antara manusia dan mesin.”

Ramalan Salomé sejalan dengan peringatan para pakar teknologi modern, yang menyebutkan bahwa pengawasan terhadap kecerdasan buatan (AI) seharusnya seketat pengawasan terhadap senjata nuklir, jika umat manusia ingin tetap bertahan hidup.

Nicolas Aujula: Perang karena Hilangnya Empati Manusia

Nicolas Aujula, seorang terapis hipnosis asal London yang juga berusia 38 tahun, menyampaikan bahwa karena dunia saat ini kekurangan empati, maka perang besar kemungkinan akan meletus di pertengahan tahun ini.

Dalam penglihatannya, dia menyaksikan umat manusia melakukan kejahatan dan kekerasan mengerikan atas nama agama dan nasionalisme.

Ramalan Mengkhawatirkan di Tengah Dunia yang Kian Panas

Ramalan keempat peramal ini muncul di saat dunia tengah menghadapi gejolak geopolitik yang sangat serius.

Awal bulan ini, Pakistan dan India terlibat dalam saling serang terhadap instalasi militer masing-masing, yang membuat Amerika Serikat turun tangan menyerukan dialog damai antara dua negara pemilik senjata nuklir tersebut. Meskipun sempat tercapai kesepakatan gencatan senjata, konflik kembali meletus hanya beberapa jam kemudian di wilayah sengketa Kashmir, memperburuk prospek perdamaian.

Sementara itu, perang Rusia-Ukraina pun belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pekan lalu, Rusia melancarkan serangan drone dan rudal terbesar dalam tiga tahun terakhir ke ibu kota Kyiv dan beberapa wilayah lain, menyebabkan banyak korban jiwa.

Presiden AS, Donald Trump sebelumnya telah memberikan tenggat waktu kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menunjukkan kesungguhan dalam mengakhiri perang. Namun Kremlin justru mengumumkan bahwa Putin tidak memiliki rencana bertemu Trump dalam waktu dekat.

Putin disebut telah mengajukan daftar syarat gencatan senjata, namun banyak pihak mengkritik bahwa isi daftar tersebut tidak berbeda jauh dengan tuntutan yang diajukan Rusia tiga tahun lalu saat perang dimulai, sehingga kecil kemungkinan membawa solusi damai yang nyata.(jhn/yn)

Bulan Madu Trump dan Orban Resmi Berakhir Gara-Gara Investasi Besar dari Tiongkok

EtIndonesia. Meskipun Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) yang diselenggarakan oleh American Conservative Union (ACU) digelar pada Kamis, 29 Mei, di ibu kota Hongaria, Budapest—Presiden AS Donald Trump tidak lagi secara terbuka memuji Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban.

Hubungan antara pemerintahan Orban di Hongaria dan Donald Trump selama ini digambarkan bak kisah indah yang harmonis. Namun sejak dimulainya masa jabatan kedua Trump, hubungan keduanya tampak semakin tegang. Padahal, Viktor Orban dikenal dekat dengan pimpinan gerakan Trumpisme di Amerika Serikat, dan CPAC yang merupakan forum utama kaum konservatif AS pun tetap digelar di Budapest pada 29 Mei. Namun, tidak ada satu pun kunjungan kenegaraan yang diumumkan antara kedua pemimpin ini.

Harian Le Monde asal Prancis bahkan menulis: “Bulan madu antara Orban dan Trump telah berakhir.”

Investasi Tiongkok Jadi Sumber Ketegangan

Menurut laporan Le Monde, salah satu pemicu keretakan hubungan ini adalah ketidaksenangan pihak Amerika terhadap besarnya investasi dari Tiongkok ke Hongaria. 

Ilmuwan politik Hongaria, Balint Ruff, mengatakan:“Pemerintahan Viktor Orban baru-baru ini menerima banyak investasi dari Tiongkok, dan ini membuat Amerika sangat tidak senang.”

Viktor Orban dikabarkan mencoba menjalin hubungan bisnis antara perusahaan telekomunikasi Budapest, 4iG, dengan perusahaan-perusahaan teknologi Amerika seperti SpaceX milik Elon Musk. Namun hingga kini, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Trump pun kini tak lagi memuji Orban di hadapan publik. Padahal, dalam kampanye politiknya pada Oktober 2024, Trump pernah menggambarkan Orban sebagai sosok yang “kuat dan bijaksana”, bahkan menyebutnya sebagai “salah satu pemimpin paling tangguh di dunia”.

Masalah Hak Veto dan Sanksi terhadap Rusia

Masih menurut Le Monde, di permukaan, hubungan antara pemerintah Orban dan lingkaran Trump memang terlihat sopan dan ramah. Namun di balik layar, komunikasi antara Washington dan Budapest semakin penuh ketegangan.

Salah satu sumber ketegangan utama adalah sikap Orban terkait perpanjangan sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia. Pada Januari lalu, ketika Uni Eropa hendak memperpanjang sanksi terhadap Moskow, Viktor Orban mengancam akan menggunakan hak vetonya. Pada April, Uni Eropa kembali menyatakan keprihatinannya atas sikap tidak kooperatif Hongaria terhadap “senjata ekonomi” tersebut.

Meskipun hubungan antara Moskow dan Washington mulai membaik sejak Trump kembali ke Gedung Putih, AS tetap menginginkan agar Uni Eropa mempertahankan sanksi terhadap Rusia sebagai alat tawar dalam negosiasi akhir perang Ukraina. Karena itu, menurut seorang diplomat Amerika, pemerintahan Trump telah melakukan berbagai upaya “di semua level” untuk meyakinkan Hongaria agar tidak menggunakan hak veto mereka.

Ambisi Orban untuk Perjanjian Ekonomi dengan AS

Pemerintah Budapest sangat mementingkan apa yang mereka sebut sebagai “kemitraan strategis” dengan Amerika Serikat dan berusaha keras melindungi kepentingan nasionalnya.

Balazs Orban, penasihat politik Viktor Orban (bukan kerabat), mengungkapkan bahwa Hongaria tengah mencoba menegosiasikan perjanjian perdagangan bilateral dengan AS guna menghindari rencana Trump untuk mengenakan tarif baru terhadap Uni Eropa. Di saat yang sama, Budapest juga tengah berupaya membuat kesepakatan untuk menghindari pajak ganda terhadap perusahaan Hongaria yang beroperasi di Amerika Serikat.

Sayangnya, semua upaya ini berjalan lambat.

Seorang diplomat AS di Budapest yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Le Monde: “Beberapa orang di lingkaran Viktor Orban percaya bahwa jika Trump kembali berkuasa, semuanya akan berubah dengan cepat. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu.”

AS Longgarkan Sanksi, Tapi Hubungan Tetap Dingin

Meski hubungan diplomatik tidak hangat, AS sempat menunjukkan sedikit itikad baik. Pada 15 April, pemerintahan Trump memutuskan untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Antal Rogan, Kepala Staf Viktor Orban sekaligus kepala badan intelijen Hongaria.

Rogan yang kini berusia 50 tahun sebelumnya dikenai sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada hari-hari terakhir masa jabatan Presiden Biden, atas dugaan keterlibatan dalam sejumlah skandal korupsi.

Namun tindakan ini tidak langsung memperbaiki hubungan. Pemerintah Hongaria menyebut sanksi sebelumnya sebagai bentuk “tikaman dari belakang” oleh pemerintahan Biden. Menurut para diplomat, pencabutan sanksi terhadap Rogan adalah salah satu tuntutan prioritas dari pemerintah Orban setelah Trump menang dalam pemilu.

Meski begitu, sebagian besar isu antara kedua negara tetap mengalami jalan buntu. Hingga kini, pemerintahan Trump belum menunjuk duta besar baru untuk Hongaria—berbanding terbalik dengan negara-negara Eropa lain seperti Italia dan Prancis, yang sudah mendapat duta besar baru dari AS. (jhn/yn)

Benarkah “Mencabut Satu Uban Akan Tumbuh Sepuluh”? Ini Faktanya!

EtIndonesia. Banyak orang yang secara refleks akan mencabut uban begitu melihatnya muncul di kepala. Namun, ada mitos yang cukup populer:“Mencabut satu uban, akan tumbuh sepuluh!”

Apakah ini benar? Apakah uban sebaiknya dicabut atau dibiarkan saja?

Warna rambut kita ditentukan oleh melanin (zat pewarna alami) yang diproduksi oleh sel melanosit di dalam folikel rambut. Saat rambut tumbuh, sel punca (stem cell) di dalam folikel akan berubah menjadi melanosit dan menghasilkan pigmen warna.

·        Rambut hitam: banyak melanin

·        Rambut putih: sedikit atau tanpa melanin

·        Rambut abu-abu: transisi antara keduanya

Uban muncul karena produksi melanin dalam folikel rambut berkurang. Mencabut uban tidak memengaruhi folikel rambut di sekitarnya, karena setiap helai rambut memiliki folikelnya sendiri.

Dengan kata lain, mencabut satu uban tidak akan menyebabkan tumbuhnya lebih banyak uban—ini murni mitos.

Jadi, Apakah Uban Boleh Dicabut?

Dari sudut pandang medis, uban boleh saja dicabut, tapi tetap ada risikonya.

·        Keuntungan: mencabut satu uban berarti satu uban hilang.

·        Risiko: jika folikel rambut ikut rusak saat dicabut, maka rambut mungkin tidak akan tumbuh kembali dari folikel itu.

·        Risiko infeksi: mencabut rambut bisa menyebabkan iritasi atau infeksi pada kulit kepala, seperti folikulitis (radang folikel rambut) yang ditandai dengan benjolan kecil, kemerahan, atau nanah.

Jika jumlah uban sangat banyak, mencabut satu per satu jelas tidak praktis dan berisiko menimbulkan nyeri dan infeksi berulang. Maka, keputusan untuk mencabut atau tidak harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Alternatif Selain Mencabut Uban

1. Dibiarkan Saja 

Uban adalah bagian dari proses alami penuaan, seperti keriput dan kulit yang mengendur. Menerima kenyataan ini bisa menjadi bentuk penerimaan diri yang sehat.

2. Memotong Uban di Akar
Potong uban di pangkalnya menggunakan gunting. Cara ini tidak merusak folikel rambut dan tidak menyebabkan infeksi, namun uban akan tumbuh kembali seiring waktu.

3. Mewarnai Rambut
Ini adalah solusi cepat dan populer untuk menyamarkan uban. Dokter juga sering menyarankan pewarnaan rambut, khususnya bagi orang yang sudah memiliki banyak uban. Namun, sebaiknya gunakan produk pewarna rambut yang berkualitas untuk menghindari iritasi.

5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Kemunculan Uban

1. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Tidur cukup, hindari begadang, kelola stres dengan baik, dan rutin berolahraga akan membantu menunda munculnya uban.

2. Pola Makan Seimbang
Konsumsilah makanan yang kaya zat besi, vitamin B kompleks, dan protein berkualitas seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan kedelai.

3. Kurangi Penggunaan Bahan Kimia
Hindari penggunaan sampo murahan, serta batasi kebiasaan mengecat atau meluruskan rambut dengan bahan kimia. Rutin memijat kulit kepala juga membantu sirkulasi darah yang baik.

4. Berhenti Merokok
Studi menunjukkan bahwa perokok berusia di bawah 30 tahun memiliki risiko dua hingga empat kali lipat lebih tinggi mengalami uban dini dibandingkan dengan non-perokok.

5. Lindungi Rambut dari Sinar Matahari
Seperti kulit, rambut juga membutuhkan perlindungan dari sinar UV. Gunakan topi saat keluar rumah, terutama di akhir musim semi atau musim panas.

Catatan Penting

Jika Anda tiba-tiba mengalami kemunculan uban dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, atau mengalami uban dini sebelum usia 25 tahun tanpa riwayat keluarga, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.(jhn/yn)

Apa Makna dari Pemberlakuan Cepat Peraturan Tambahan untuk Pasal 23 Hukum Dasar Hong kong?

oleh Yuan Bin

Baru-baru ini, atas instruksi Partai Komunis Tiongkok, Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hongkong tiba-tiba dengan cepat mengesahkan peraturan tambahan untuk melengkapi Pasal 23 dari Hukum Dasar Hongkong dan menerapkannya dalam waktu 48 jam.

Rangkaian peraturan yang oleh dunia luar dijuluki “tambalan pamungkas untuk Pasal 23 yang jahat”, dengan kontennya yang sangat berat, proses yang tergesa-gesa, dan kekuasaannya yang terpusat, mengindikasikan bahwa penerapan Pasal 23 yang jahat ini bisa semakin sadis. Ini merupakan langkah penting bagi Partai Komunis Tiongkok untuk membersihkan Hongkong secara menyeluruh, menindak tegas kekuatan oposisi, dan melenyapkan suara-suara yang berlawanan dengan Beijing. Akibatnya, supremasi hukum dan otonomi Hongkong akan semakin hancur.

Dengan diberlakukannya peraturan baru ini, maka PKT cukup menggunakan alasan “keamanan nasional” untuk seketika itu melenyapkan kebebasan dan hak milik warga negara. “Mutiara dari Timur” yang pernah disandang Hongkong di masa lalu kini telah sepenuhnya berada dalam genggaman Partai Komunis Tiongkok.

Unsur di Balik Beijing Mempercepat Pemberlakuan Peraturan Tambahan

Pada 12 Mei, pemerintah Hongkong baru mengumumkan rencana melengkapi peraturan terkait keamanan nasional, Tiba-tiba peraturan tambahan untuk Pasal 23 Hukum Dasar Hongkong langsung dipublikasikan dalam Lembaran Negara dan dinyatakan mulai berlaku pada keesokan harinya. Pada 15 Mei, Dewan Legislatif hanya dalam waktu lebih dari 5 jam menyelesaikan peninjauan dan persetujuannya. Melahirkan sebuah peraturan dalam waktu yang super cepat ini sungguh tidak biasa, hal ini dapat dipastikan ada pertimbangan yang berkaitan dengan waktu politik.

Menurut laporan media South China Morning Post pada 17 Mei bahwa Beijing sebelumnya telah menetapkan jadwal pengundangan peraturan tambahan tersebut dalam Lembaran Negara sebelum pertengahan Mei ini, dengan tujuan memanfaatkan waktu sedang minimalnya hambatan politik pada saat hubungan PKT-AS untuk sementara membaik dan opini publik global terfokus pada urusan internasional lainnya.

Di balik “operasi jendela” yang strategis ini, terpapar sinyal jelas berupa, keamanan nasional yang harus didahulukan daripada segalanya, bahkan prosedur serta konsensus sosial yang harus mengalah.

Konten Inti dari Peraturan Tambahan

Meskipun secara nama peraturan tambahan ini hanya merupakan implementasi rinci dari Pasal 23, tetapi sebenarnya ia membawa 3 perubahan kelembagaan utama:

Pertama, Mempertegas Mekanisme UU-Ekstradisi

Selama Kantor Keamanan Nasional Beijing yang berada di Hongkong menetapkan bahwa suatu kasus “melibatkan kekuatan asing” atau “terdapat hambatan jika penegakan hukum dilakukan pada pengadilan setempat,” maka Kantor Keamanan Nasional Beijing di Hongkong dapat langsung menggunakan Pasal 55 Undang-Undang Keamanan Nasional Hongkong untuk mengirim kasus beserta tersangka ke Tiongkok daratan untuk ditangani. Klausul ini secara resmi melegalkan prosedur ekstradisi yang awalnya kontroversial, selain itu standar penetapan kesalahan pun ditentukan secara sepihak oleh Kantor Keamanan Nasional tanpa mekanisme peninjauan atau banding.

Kedua, Bekerja Sama Tanpa Syarat Menjadi Kewajiban Hukum

Semua departemen pemerintah Hongkong, lembaga, dan individu harus bekerja sama tanpa syarat jika mereka menerima permintaan dari Kantor Keamanan Nasional, dan dilarang keras mengungkapkan konten investigasi apa pun kepada dunia luar. Dengan kata lain, seluruh sistem pemerintahan telah dimasukkan secara hukum ke dalam sistem keamanan yang didominasi oleh Beijing, dengan demikian Hongkong telah kehilangan independensi dan sistem pengawasan serta keseimbangan aslinya.

Ketiga, Sistem Transparansi Tidak Lagi Tersisa

Investigasi, penangkapan, dan arus informasi yang relevan semuanya termasuk dalam sistem kerahasiaan yang tidak lagi tunduk pada mekanisme peninjauan yudisial dan pengawasan media asli. Hal ini pada dasarnya akan menyebabkan terjadinya pemblokiran terhadap keterbukaan, persidangan yang adil, dan kebebasan pers di Hongkong.

Runtuhnya Keadilan Prosedural dan Kepercayaan Institusional

Sebagai undang-undang yang memengaruhi hak-hak dasar semua warga negara Hongkong, tetapi serangkaian peraturan tambahan ini tidak dirilis melalui konsultasi publik dan diskusi sosial, maupun perdebatan parlemen yang substantif. Seluruh prosesnya diselesaikan hanya dalam 2 hari. Dapat dikatakan bahwa pada tingkat prosedural, partisipasi publik diabaikan sepenuhnya.

Ada analis yang percaya bahwa hal ini menandai perubahan total dalam logika sistem sosial Hongkong: “konsensus sosial” tidak lagi menjadi prasyarat bagi tata kelola, tetapi dilihat sebagai sumber risiko. “Prosedur” tidak lagi menjadi jaminan legitimasi, tetapi telah menjadi beban yang harus dikurangi. Hal ini tidak hanya membuat sebuah peraturan kehilangan legitimasinya, tetapi juga memperburuk ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan Dewan Legislatif Hongkong yang cuma bertindak sebagai “tukang stempel.”

Tidak sulit untuk dibayangkan bahwa gegara “badai pengundangan” ini muncullah 3 konsekuensi utama berikut yang berdampak besar terhadap struktur sosial, kepercayaan ekonomi, dan peran internasional Hongkong.

Yang pertama adalah sistem hukum yang model PKT: Sistem hukum umum asli Hongkong yang ditinggalkan oleh Inggris menekankan keadilan prosedural, independensi peradilan, dan perlindungan hak asasi manusia, tetapi serangkaian peraturan tambahan ini melanggar batasan kelembagaan ini. Di masa mendatang, hukum lebih cenderung menjadi alat teknologi kekuasaan ketimbang jaminan keadilan dan ketertiban.

Yang kedua adalah “pembekuan tak kasat mata” terhadap masyarakat sipil: perluasan kewenangan dan definisi samar-samar yang terdapat dalam peraturan tambahan Pasal 23 nyaris membuat semua kritikan, investigasi, dan perilaku organisasi menyentuh garis merah PKT. Bisa jadi perbedaan pendapat sulit muncul dan masyarakat sipil terpaksa bungkam karena suasana “ketidakpastian tinggi + tanggung jawab yang tak terbatas” ini.

Yang ketiga adalah status pusat keuangan yang dipertanyakan: premis dasar dari mengalirnya modal adalah aturan hukum dan prediktabilitas. Dengan dilegalkannya mekanisme “ekstradisi” dan pembentukan sistem kerahasiaan informasi, kepercayaan investor terhadap keamanan aset dan pelaksanaan kontrak akan terguncang secara hebat. Bisa jadi PKT sedang menjadikan Hongkong sebagai “cabang selatan” dari industri keuangan Shanghai dan Shenzhen.

Dengan penerapan paksa peraturan tambahan Pasal 23 ini, tidak diragukan lagi bahwa Hongkong sedang bergerak cepat menjauhi jalur kelembagaan aslinya. Hongkong kini sudah bukan lagi kota internasional, tetapi sudah menjadi “Daerah Administratif Khusus Selatan” yang sangat terintegrasi dengan sistem PKT.

Pada titik kritis ini, baik rakyat Hongkong, lembaga-lembaga Hongkong dan masyarakat internasional semua dihadapkan pada sebuah pertanyaan: Siapa yang dapat hidup aman dan tentram dalam suatu sistem yang tidak lagi memiliki transparansi dan akuntabilitas? (***)

CDC AS Hentikan Rekomendasi Vaksin COVID-19 untuk Anak Sehat dan Ibu Hamil

EtIndonesia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) resmi mencabut rekomendasi vaksin COVID-19 untuk anak-anak sehat dan perempuan hamil. Keputusan ini diumumkan pada 27 Mei oleh sejumlah pejabat kesehatan federal Amerika Serikat.

“Saya sangat senang mengumumkan bahwa mulai hari ini, vaksin COVID-19 untuk anak-anak sehat dan perempuan hamil sehat telah dihapus dari jadwal imunisasi yang direkomendasikan CDC,” ujar Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. dalam sebuah video yang diunggah di platform media sosial X.

Kendati demikian, situs resmi CDC hingga kini masih mencantumkan vaksin COVID-19 dalam jadwal imunisasi yang dirilis untuk tahun 2024. Vaksin-vaksin terbaru telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tahun ini tanpa didukung data uji klinis. CDC sebelumnya menganjurkan agar perempuan hamil dan anak-anak menerima setidaknya satu dosis dari formulasi vaksin yang tersedia saat ini, meski sebelumnya telah menerima vaksin.

“Rekomendasi itu dikeluarkan meski tidak ada data klinis yang mendukung strategi booster berulang pada anak-anak,” kata Kennedy dalam video tersebut.

Direktur National Institutes of Health (NIH), Dr. Jay Bhattacharya, menyambut baik langkah ini. “Ini adalah akhir dari semuanya. Ini adalah akal sehat, dan ini adalah sains yang baik,” ujarnya.

Komisioner FDA, Dr. Marty Makary, menambahkan bahwa saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak sehat membutuhkan vaksin tersebut. “Sebagian besar negara telah berhenti merekomendasikannya untuk anak-anak,” katanya.

CDC, FDA, dan NIH merupakan lembaga di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS (HHS), yang saat ini dipimpin oleh Kennedy. Namun, belum jelas apakah CDC terlibat langsung dalam keputusan ini.

Saat dimintai konfirmasi, juru bicara HHS menjawab melalui email kepada The Epoch Times, menyatakan bahwa, “Sebagai bagian dari komitmen pemerintahan Trump terhadap akal sehat, vaksin COVID-19 akan dihapus dari jadwal imunisasi yang direkomendasikan CDC.” Ia menambahkan, “HHS dan CDC tetap berkomitmen pada standar ilmiah terbaik dan pada upaya menjaga kesehatan seluruh warga Amerika—terutama anak-anak—berdasarkan akal sehat.”

Data CDC menunjukkan hanya 13 persen anak-anak dan 14 persen perempuan hamil yang menerima vaksin sejak musim gugur 2024.

Keputusan mencabut vaksin dari jadwal imunisasi bagi anak-anak dan perempuan hamil yang sehat ini diambil setelah beberapa anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi (Advisory Committee on Immunization Practices) dalam rapat  April menyatakan dukungan mereka untuk mempersempit rekomendasi vaksinasi tersebut.

Komite yang memberikan saran imunisasi kepada CDC itu dijadwalkan akan membahas lebih lanjut dan mengadakan pemungutan suara formal pada pertemuan selanjutnya pada Juni.

Dokter Mary Talley Bowden, pendiri organisasi Americans for Health Freedom yang berpraktik di Texas, termasuk pihak yang menyambut baik keputusan ini. Dalam unggahannya di X, ia menyebut kabar itu sebagai “berita luar biasa.”

Namun, tidak semua pihak setuju. “Perempuan hamil yang terkena COVID-19 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, baik terhadap dirinya maupun bayinya. Vaksin mengurangi risiko tersebut,” tulis Dr. Ashish Jha, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Brown dan mantan pejabat COVID-19 di masa pemerintahan Presiden Joe Biden. “Itu yang dikatakan oleh American College of Obstetrics and Gynecology (dan sebelumnya juga CDC). Mengapa tidak biarkan perempuan memilih sendiri? Mengapa pilihannya justru dihapus?”

Walaupun vaksin yang tidak tercantum dalam jadwal masih dapat diberikan, biasanya asuransi kesehatan tidak menanggung biaya vaksinasi tersebut. Jha juga memperkirakan bahwa Medicaid kemungkinan besar juga tidak akan menanggungnya.

Makary dan pejabat vaksin utama FDA, Dr. Vinay Prasad, belum lama ini mengumumkan bahwa kerangka kerja baru FDA akan mengizinkan vaksin COVID-19 versi terbaru disetujui hanya berdasarkan data immunobridging untuk kelompok usia 65 tahun ke atas atau individu yang lebih muda dengan faktor risiko tertentu seperti obesitas, yang menurut CDC memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala parah akibat COVID-19.

Untuk kelompok lain, produsen vaksin diwajibkan menyampaikan data uji klinis yang menunjukkan bahwa vaksin mampu mencegah gejala COVID-19.

Pada 22 Mei, FDA memberitahukan kepada Pfizer, Moderna, dan Novavax agar memperbarui vaksin COVID-19 mereka untuk menargetkan subvarian LP.8.1 dari strain JN.1, yang saat ini mendominasi di Amerika Serikat. Namun, FDA juga menyatakan perusahaan-perusahaan itu boleh mempertahankan formulasi saat ini.

Saat ini, vaksin dari Pfizer dan Moderna menargetkan varian KP.2, sementara vaksin Novavax menargetkan JN.1. (asr)

Sumber : Theepochtimes.com

Pernikahan Seorang Wanita Hanya Bertahan Satu Jam Karena Sang Suami Melakukan Pengkhianatan Besar Segera Setelah Mengucapkan ‘Saya Bersedia’

EtIndonesia. Seorang wanita Australia mengenang bencana hari pernikahannya secara langsung di sebuah acara radio, membuat pendengar terkejut – dan ada kejutan besar.

Ketika Anda bersumpah untuk menikahi seseorang, Anda membuat sumpah yang sangat penting untuk tetap bersama mereka dalam suka dan duka, sakit dan sehat.

Namun bagi seorang wanita yang kurang beruntung, ‘sampai maut memisahkan kita,’ sebenarnya berarti kue pengantin yang disajikan dengan sedikit patah hati dan pengkhianatan, semuanya di malam yang sama.

Seorang wanita Australia membuat pendengar radio Late Drive with Ben, Liam & Belle ternganga ketika dia menceritakan hari pernikahannya yang dramatis secara langsung di udara pada hari Kamis (22/5).

Pengantin wanita, yang biasa dipanggil Kylie dari Melbourne, menelepon ke acara tersebut untuk membocorkan rahasia tentang keterlibatannya dalam salah satu pernikahan terpendek yang pernah ada.

Dia menjelaskan: “Saya memiliki pernikahan yang sangat singkat. Bahkan tidak sampai 24 jam.”

Menambahkan: “Kami menikah dan menggelar pesta pernikahan yang indah. Dan dia pergi untuk resepsi. Kami menggelar upacara, mengambil foto – dia tampak tampan selama pemotretan, dia adalah cinta dalam hidupku.”

Namun, keadaan berubah aneh setelah foto-foto diambil dan sumpah diucapkan, karena bagian terpenting dari pernikahan menghilang – mempelai pria.

Karena tidak memberi tahu tamunya tentang apa yang terjadi, Kylie memasang wajah tegar dan membiarkan pesta berlanjut.

“Dan kemudian dia menghilang begitu saja,” jelasnya, “Saya tidak mendengar kabar darinya selama berbulan-bulan.

“Semua orang baik-baik saja untuk tinggal dan berpesta sepanjang malam – tetapi saya kembali ke kamar saya sendiri.”

Dia mengungkapkan: “Dia tidak ingin bersama saya. Dia sedang bersama orang lain [sepanjang waktu], tetapi dia membiarkan kami menikah.

“Itu sangat sulit, terutama berbicara dengan anggota keluarga [yang menelepon untuk menanyakan tentang suami barunya keesokan harinya] Tetapi kami menertawakannya sekarang.”

Para kerabat baru menyadari bahwa kedua mempelai tidak pergi begitu saja ketika mereka mulai menelepon Kylie beberapa hari setelah pernikahan untuk menanyakan bagaimana bulan madu mereka.

Seolah-olah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, Kylie kemudian membocorkan rahasia besar bahwa setelah diabaikan oleh suaminya sendiri, dia kemudian mengetahui bahwa ‘wanita lain’ yang dimaksud adalah sepupunya sendiri.

Kylie memberi tahu para pendengar: “Dia bersama sepupuku sekarang – dia selingkuh dengannya. Aku tidak melihatnya atau sepupuku. Itu akan sangat canggung.”

Yang membuat cobaan berat itu semakin brutal adalah bahwa pasangan itu telah bersama selama enam tahun sebelum memutuskan untuk menikah.

Namun yang mengejutkan, wanita Australia itu berhasil menemukan humor dalam situasi itu dan bahkan mengakui keluarganya tidak akan membiarkannya melupakannya.

Dia tertawa: “Anak-anakku menganggapnya lucu – itu selalu diungkit-ungkit.” (yn)

Sumber: tyla

Serangan Hamas terhadap Israel Genap 600 Hari, Berbagai Kota Gelar Aksi Peringatan

Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang Israel secara tiba-tiba dan menculik sejumlah sandera. Hingga kini, sebanyak 58 orang sandera masih ditahan di Gaza, nasib mereka belum diketahui. Hingga Rabu (28 Mei), perang antara Israel dan Hamas yang dipicu oleh serangan ini telah berlangsung selama 600 hari. Warga di berbagai kota di Israel menggelar upacara peringatan, menuntut Hamas segera membebaskan para sandera.

EtIndonesia. Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerbu wilayah selatan Israel dan melakukan pembantaian, memicu pecahnya perang Israel-Hamas yang kini telah berlangsung selama 600 hari. Menurut data pemerintah Israel, serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, dan 251 sandera diculik ke Gaza.

Pada Rabu, warga di banyak wilayah di Israel secara spontan mengadakan upacara peringatan.

Di Tel Aviv, orang-orang berkumpul di pantai dan membentuk formasi angka raksasa, menyerukan agar Hamas segera membebaskan 58 sandera yang tersisa.

Efrat Machikawa, keponakan dari sandera yang telah dibebaskan, Gadi Mozes, mengatakan:

“Semakin lama mereka berada di bawah tanah (di Gaza), semakin besar risiko yang mereka hadapi. Dan penderitaan ini bukan hanya dirasakan para sandera. Warga Gaza juga adalah korban — mereka dijadikan sandera oleh pemerintahan Hamas dan perang yang berkepanjangan ini.”

Sejumlah keluarga sandera juga datang ke kantor Forum Sandera di Tel Aviv, mengenang para korban tewas dan mencari dukungan untuk membebaskan para sandera.

Ofri Bibas, saudari dari sandera Yarden Bibas yang telah dibebaskan, memohon:

“Sekaranglah waktunya untuk bertindak, kalau tidak akan terlambat. Presiden Trump, Anda telah membantu kakak saya dan banyak orang lainnya pulang ke rumah. Kami mohon kepada Anda, tolong lakukan segala upaya untuk menyelesaikan misi ini, capai kesepakatan, dan bawa pulang ke-58 sandera yang tersisa.”

Pada hari yang sama, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa dalam 48 jam terakhir mereka telah menyerang puluhan target Hamas di Jalur Gaza, termasuk lokasi peluncuran roket anti-tank, gudang senjata, dan infrastruktur lainnya.

Sementara itu, setelah kelompok teroris Houthi di Yaman meluncurkan beberapa rudal ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel telah meluncurkan serangan terbaru terhadap Bandara Internasional Sana’a di Yaman, yang berada di bawah kendali Houthi.

Netanyahu menegaskan bahwa kekuatan utama di balik Houthi adalah Iran, dan Iran harus bertanggung jawab atas tindakan agresif di Yaman. (Hui)

Laporan disusun oleh wartawan New Tang Dynasty: Yu Liang dan Wang Yanqiao

Elon Musk Umumkan akan Meninggalkan Pemerintahan Trump

EtIndonesia. Elon Musk, CEO Tesla sekaligus penasihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada 29 Mei mengumumkan bahwa ia akan segera mengakhiri statusnya sebagai “pegawai pemerintah khusus” di pemerintahan Trump. Pengumuman ini langsung menarik perhatian besar dari kalangan politik dan bisnis internasional.

Musk menulis di platform media sosial X, “Seiring masa jabatan saya sebagai pegawai pemerintah khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan ini untuk turut serta dalam upaya memangkas pengeluaran yang tidak efisien.”

Ia menambahkan bahwa seiring waktu, Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpinnya (disingkat DOGE) akan terus berkembang dan bahkan meramalkan: “Departemen ini akan menjadi gaya hidup di seluruh pemerintahan.”

Menurut laporan media asing, sejak tahun 2020 Musk telah menjalin hubungan erat dengan kubu Trump dan bahkan diundang untuk menjadi penasihat khusus, membantu pemerintah AS dalam audit pengeluaran dan perumusan kebijakan teknologi.

Setelah Trump terpilih kembali sebagai presiden untuk kedua kalinya, ia membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan menunjuk Musk sebagai pemimpinnya. Departemen ini bertugas untuk menyederhanakan struktur pegawai federal serta mereformasi lembaga-lembaga pemerintahan guna menghemat anggaran negara.

Namun, kepemimpinan Musk atas DOGE memicu gelombang besar protes publik. Sejak Februari tahun ini, terjadi aksi protes di berbagai lokasi dealer Tesla di seluruh AS, bahkan mobil Tesla dirusak atau dibakar. Akibatnya, penjualan dan performa bisnis Tesla menurun drastis.

Sebelumnya, Musk sudah mengumumkan bahwa ia akan mengurangi perannya di DOGE, dan kembali fokus penuh pada Tesla.

Pada 30 April, Presiden Trump dalam rapat kabinet sempat memberikan pujian tinggi atas kinerja Musk:

“Mayoritas besar rakyat di negara ini sangat menghormati dan berterima kasih padamu,” ujar Trump. Ia juga menambahkan bahwa selama Musk bersedia, ia masih bisa terus menjadi penasihat Gedung Putih.

Trump pun berseloroh:  “Kau tahu, kapan pun kau mau, kau boleh tetap di sini… Tapi mungkin kau lebih ingin pulang dan menjaga mobil-mobilmu.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Nenek  Berusia 102 Tahun di Henan, Tiongkok  Terjatuh dari Lantai 3, Berhasil Diselamatkan oleh Warga 

0

Baru-baru ini di Zhumadian, Provinsi Henan, Tiongkok  seorang nenek berusia 102 tahun merangkak keluar dari jendela lantai tiga hingga tubuhnya menggantung di udara. Seorang pemilik toko di bawahnya segera melihat kejadian tersebut, lalu memanggil warga sekitar untuk mengangkat alas plastik sebagai pelindung. Tak lama kemudian, sang nenek terjatuh dari lantai tiga dan berhasil diselamatkan berkat kerja sama warga.

EtIndonesia.  Pada 27 Mei, seorang pengguna media sosial mengunggah video yang memperlihatkan seorang lansia memanjat keluar dari jendela lantai tiga sebuah toko di Zhumadian, hingga seluruh tubuhnya menggantung di luar jendela.

 Dalam situasi darurat itu, pemilik toko di bawahnya dengan sigap menarik alas rumput sintetis dari dalam tokonya dan mengajak lebih dari 20 orang warga untuk ikut menyelamatkan. Tepat setelah alas diangkat, sang nenek terjatuh dari lantai tiga dan mendarat di atas alas tersebut. Beruntung, berkat kerja sama warga, sang nenek berhasil ditangkap dengan aman.

Pengunggah video tersebut berkata: “Tertangkap! Tertangkap! Nenek umur 102 tahun mengira jendela itu adalah pintu. Untung saya bawa alas rumput dan memimpin orang-orang untuk menahannya. Sebenarnya saya sendiri juga gemetar karena takut.”

(Sintesis tangkapan layar video)

Dalam rekaman video terlihat, setelah menyelamatkan sang nenek, warga dengan hati-hati menurunkan alas ke tanah. Semua orang terlihat lega. Keluarga sang nenek langsung memeluknya dan bertanya soal keadaannya. Seseorang terdengar menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

Pada 28 Mei, Tuan Ma, pemilik toko yang terlibat dalam penyelamatan, mengatakan kepada media Jiupai News bahwa nenek tersebut memang sudah berusia 102 tahun, dan kadang sadar kadang linglung. Saat kejadian, sang nenek terkunci di dalam rumah, lalu mengira jendela sebagai pintu, dan memanjat keluar, hingga akhirnya jatuh.

Setelah kejadian, nenek tersebut langsung dibawa keluarganya ke rumah sakit untuk diperiksa. Tuan Ma mengatakan, pada sore hari itu juga, sang nenek datang ke tokonya untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan hadiah.
Kondisinya baik-baik saja, hanya mengalami luka gores di lengan.

“Nenek tidak mengalami luka serius. Keluarganya juga biasa merawatnya dengan baik, anak-anaknya sangat berbakti. Nenek ini benar-benar wanita yang beruntung. Daerah Xiping di Henan adalah tempat yang penuh cinta dan kehangatan,” kata Ma. 

Video penyelamatan nenek berusia seabad ini pun masuk ke daftar trending di media sosial. Banyak netizen memuji pemilik toko dan warga yang membantu:

  • “Orang-orang yang menangkap nenek itu seharusnya diberi penghargaan karena tindakan keberaniannya.”
  • “Semoga orang baik ini hidup dalam kedamaian. Tangkapan mereka benar-benar tepat dan menyelamatkan!”
  • “Ini semua adalah berkah panjang umur. Orang-orang baik ini semoga juga hidup panjang umur.”

“Nenek selamat dari bahaya besar, pasti akan diberi berkah besar. Bayangkan, jatuh dari lantai 3 di usia 102 tahun!” (Hui/asr)

Aturan “Nol-COVID” Kembali Diterapkan ? Sekolah di Banyak Daerah di Tiongkok Dilaporkan Isolasi Siswa

Setelah lonjakan baru kasus COVID-19 di Tiongkok, para pakar yang dikendalikan pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) segera menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa beberapa sekolah di Guangzhou, Shaanxi, dan Jiangsu meminta siswa untuk menghentikan kegiatan belajar atau menjalani isolasi mandiri di rumah. Karena pemerintah PKT terus menyembunyikan kebenaran tentang wabah, masyarakat khawatir bahwa kebijakan “zero-COVID dinamis” mungkin akan diterapkan kembali.

EtIndonesia. Awal Mei lalu, pemerintah PKT secara tidak biasa mengakui bahwa penyebaran COVID-19 di dalam negeri sedang meningkat. Namun menurut Dr. Li Tongzeng, kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit You’an Beijing (affiliasi Universitas Kedokteran Ibu Kota), gelombang puncak wabah kali ini sebenarnya telah dimulai sejak Maret.

 “Sebenarnya gelombang kecil COVID-19 ini sudah mulai sejak Maret tahun ini. Di beberapa provinsi di utara, puncaknya telah tercapai pada  Maret dan April,” ujar Dr. Li Tongzeng. 

Warga mengatakan kepada NTDTV bahwa karena penyebaran virus yang cepat, jumlah infeksi meningkat tajam. Dalam banyak kasus, seluruh anggota keluarga terinfeksi, dan rumah sakit serta klinik di kota-kota besar di seluruh negeri penuh sesak. Jumlah kematian mendadak juga sangat tinggi, tidak memandang usia.

Mr. Luo dari Kota Changzhi, Provinsi Shanxi mengatakan:  “Keluarga saya — istri saya, putri saya, menantu saya, dan cucu perempuan saya — semuanya sudah terinfeksi.”

Mr. Tao dari Kota Jilin mengatakan:  “Banyak yang meninggal. Dalam dua hari ini, tiga atau empat orang. Tidak tahu penyebabnya. Ada yang tua, ada juga yang muda. Biasanya mereka sehat, tiba-tiba saja meninggal.”

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, varian yang saat ini dominan adalah XDV dan subvariannya NB.1.8.1. Dilaporkan bahwa varian NB.1.8.1 memiliki kemampuan lolos dari kekebalan tubuh yang sangat tinggi, dan tingkat penularannya lebih kuat dibanding varian sebelumnya.

Pada 26 Mei, di platform media sosial luar negeri X, beredar sebuah surat pemberitahuan isolasi rumah dari sebuah SD di Guangzhou yang ditujukan kepada orang tua murid. Surat itu menyatakan bahwa seorang siswa kelas 3 yang terinfeksi COVID-19 diwajibkan isolasi selama 7 hari. Setelah masa isolasi, siswa hanya boleh kembali ke sekolah dengan surat keterangan kesehatan dari klinik atau pusat layanan kesehatan masyarakat.

Selain itu, sekolah-sekolah di Shaanxi dan Jiangsu juga menghentikan kegiatan belajar di kelas setelah sejumlah siswa mengalami demam. Masyarakat mulai khawatir bahwa kebijakan “Zero-COVID dinamis” ala Partai Komunis Tiongkok akan kembali diberlakukan.

Meski demikian, Akademisi Zhong Nanshan, saat diwawancarai di Guangzhou, menyatakan bahwa gelombang infeksi COVID-19 saat ini “secara umum dapat dicegah dan dikendalikan.”

Namun demikian, Dr. Lin Xiaoxu, pakar virologi asal Amerika Serikat, mengatakan:  “Zhong Nanshan berbicara sekarang demi kepentingan politik, sebagai bagian dari stabilitas politik. Sejak 2023, terus bermunculan varian baru yang menggantikan varian lama.”

Ia juga mengatakan : “Varian NB.1.8.1 kali ini menggantikan varian seperti JN.1, karena tingkat penularannya lebih tinggi. Kini juga ada bukti bahwa varian ini memiliki kemampuan lolos dari kekebalan tubuh hingga 1,8 kali lebih tinggi dari varian sebelumnya. Artinya, antibodi yang dimiliki tubuh manusia lebih sulit mengenali dan melawan virus ini, sehingga tentu saja varian ini lebih berbahaya.”

Seiring dengan peningkatan kasus COVID-19 di Tiongkok, virus telah mulai menyebar ke negara-negara Asia dan kawasan internasional. Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menyatakan bahwa puncak penyebaran diperkirakan akan terjadi akhir Juni hingga awal Juli, bertepatan dengan libur musim panas, dengan jumlah kunjungan mingguan ke rumah sakit diperkirakan meningkat menjadi 200.000 orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga mengkonfirmasi bahwa varian ini telah muncul di berbagai wilayah termasuk New York. Meski jumlah kasus masih rendah, sulit untuk melacak penyebarannya secara menyeluruh. 

Data dari pemeriksaan di bandara menunjukkan bahwa varian NB.1.8.1 telah menyebar ke banyak negara, termasuk Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Thailand, Belanda, Spanyol, Vietnam, dan Taiwan, yang menandakan virus ini telah menyebar secara global. (Hui)

Laporan oleh jurnalis NTDTV: Tang Rui dan Xiong Bin

Belgia Dituduh Mencuri Angin Negara Tetangganya

EtIndonesia. CEO peramal cuaca Belanda baru-baru ini menyatakan bahwa ladang angin Belgia secara tidak sengaja “mencuri” angin dari ladang angin negaranya sendiri di Laut Utara.

Dalam wawancara dengan penyiar Belgia VRT, Remco Verzijlbergh, CEO layanan peramalan cuaca Belanda Whiffle, mengklaim bahwa ladang angin Belgia di Laut Utara memiliki keunggulan dibandingkan ladang angin Belanda karena penempatannya, seraya menambahkan bahwa ladang angin tersebut secara efektif “mencuri” angin Belanda.
Verzijlbergh mengklaim bahwa ladang angin Belgia mengambil hingga 3% energi angin dari instalasi Belanda, seraya menambahkan bahwa kecepatan angin yang diukur di belakang turbin angin jauh lebih rendah.

Dia mengklarifikasi bahwa fenomena tersebut murni tidak disengaja karena lokasi turbin angin, dan memohon agar koordinasi antarnegara ditingkatkan dalam waktu dekat.

“Turbin angin dirancang untuk mengekstraksi angin dari udara,” kata Remco Verzijlbergh. “Jika Anda mengukur di belakang turbin angin, angin bertiup kurang kencang. Di belakang ladang angin dengan banyak turbin angin bersama-sama, Anda benar-benar melihat kecepatan angin yang lebih rendah. Mereka terletak di barat daya taman Belanda, dan angin sering datang dari barat daya, jadi Anda sering mencuri sebagian angin kami.”

Profesional prakiraan cuaca Belanda memperingatkan bahwa pencurian angin semacam ini akan menjadi masalah yang lebih besar karena lebih banyak ladang angin dipasang di Laut Utara dalam perlombaan internasional untuk menjadi netral karbon. Untuk menghindari konflik dalam hal ini, diperlukan perencanaan dan koordinasi yang lebih baik.

“Laut Utara perlahan-lahan dibangun dengan ladang angin, jadi akan ada lebih banyak pencurian angin,” kata Verzijlbergh. “Koordinasi diperlukan agar tidak ditangani dengan tidak bijaksana atau tidak ada ‘perlombaan menuju air’ yang diselenggarakan, di mana siapa pun yang membangun terlebih dahulu juga akan mendapatkan angin yang paling menguntungkan.”

Penurunan kecepatan angin di belakang turbin angin dilaporkan terdokumentasi dengan baik dan dikenal sebagai ‘bayangan angin’ atau ‘efek bangun’.(yn)

Sumber: odditycentral

AS Tangkap 270 Pelaku Kejahatan Dark Web, Mahasiswa Berprestasi Asal Taiwan Jadi Gembong Narkoba

Departemen Kehakiman Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan bahwa dalam operasi internasional pemberantasan narkoba di dark web yang diberi sandi “Operasi RapTor”, sebanyak 270 orang telah ditangkap, mencetak rekor baru dalam penyitaan narkoba, senjata api, dan hasil kejahatan ilegal. Seorang gembong narkoba asal Taiwan juga ditangkap dalam operasi ini tahun lalu

EtIndonesia. Pernyataan yang dirilis oleh Departemen Kehakiman AS pada 22 Mei 2025, Operasi RapTor dipimpin oleh Kelompok Penegakan Hukum Opioid dan Dark Web (JCODE) bersama Badan Penegakan Narkoba AS (DEA), dan dilakukan secara kolaboratif dengan lembaga penegak hukum dari lebih dari sepuluh negara di Eropa, Amerika Selatan, dan Asia. Sebanyak 270 pelaku kejahatan dark web, termasuk pengedar, pembeli, dan operator situs, berhasil ditangkap.

Dalam operasi ini, petugas berhasil menyita lebih dari 200 juta dolar AS dalam bentuk uang tunai dan aset digital, serta lebih dari 1.500 kilogram berbagai jenis narkoba, termasuk 144 kilogram fentanyl atau narkoba sejenis.

Pernyataan tersebut juga menyebut nama Lin Rui-Xiang, seorang gembong narkoba asal Taiwan yang ditangkap pada Mei 2024 di Bandara Internasional Kennedy, New York. Pada Desember tahun lalu, ia mengaku bersalah atas berbagai tuduhan, termasuk mengelola salah satu platform perdagangan narkoba terbesar di dark web bernama “Incognito Market”.

Menurut laporan, Incognito Market memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual narkoba secara anonim. Sejak didirikan pada tahun 2020 hingga ditutup setelah penyelidikan tahun lalu, total transaksi narkoba di platform ini melebihi 100 juta dolar AS.

Lin Rui-Xiang merupakan lulusan Universitas Nasional Taiwan, dan pernah meraih medali perunggu dalam Olimpiade Matematika Internasional Asia. Ia bahkan pernah bekerja sebagai staf teknis diplomatik, membantu melatih aparat kepolisian negara-negara mitra diplomatik Taiwan dalam memerangi kejahatan digital.

Jaksa federal AS menyatakan bahwa Lin menghadapi tuduhan konspirasi peredaran narkoba, dengan hukuman minimum 10 tahun dan maksimum penjara seumur hidup; satu dakwaan pencucian uang dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara, serta satu dakwaan konspirasi menjual obat palsu dan oplosan yang dapat dijatuhi hukuman maksimal 5 tahun penjara. (Hui)

Laporan oleh Liu Jiajia, wartawan NTDTV di Amerika Serikat

Kopi Anda Mungkin Tidak Membutuhkan Kafein untuk Membangunkan Anda

EtIndonesia. Tidak ada yang lebih baik daripada secangkir minuman berkafein favorit Anda untuk membuat Anda bersemangat di pagi hari, tetapi bagi peminum berat, minuman tanpa kafein mungkin juga cocok.

Kedengarannya keterlaluan, tetapi itulah yang ditemukan oleh para peneliti dari berbagai lembaga di Slovenia dan Belanda dalam sebuah studi baru-baru ini yang membandingkan efek kopi – dengan kafein, dan tanpa kafein – pada otak dan tubuh.

Dunia minum lebih dari dua miliar cangkir kopi setiap hari, dan dampak kafein dipahami dengan baik. Namun, bagi orang yang mencoba mengurangi asupannya, mungkin karena kecemasan atau masalah tidur yang dapat diperburuk oleh obat tersebut, kopi tanpa kafein bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada yang kita sadari.

“Antisipasi memainkan peran penting, di mana peserta yang mengharapkan kafein sering mengalami peningkatan kognitif dan kinerja yang sama terlepas dari apakah mereka mengonsumsi kafein atau plasebo,” tulis para peneliti dalam sebuah makalah yang menjelaskan studi mereka.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang fenomena ini, para peneliti melibatkan 20 mahasiswa sehat yang merupakan peminum kopi biasa, dengan rata-rata satu hingga tiga cangkir per hari.

Tepat sebelum penelitian, para peserta tidur setidaknya tujuh jam, tidak minum kopi selama 8-11 jam, dan tidak mengonsumsi makanan apa pun selama dua jam sebelumnya.

Saat tiba di laboratorium, pengukuran elektroensefalogram (EEG) dan kardiovaskular dasar mereka dilakukan saat istirahat. Kemudian, para peserta menyelesaikan tes aritmatika mental yang dirancang untuk menangkap kemampuan kognitif, dan tugas ‘aneh’ pendengaran yang menguji waktu reaksi.

Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok plasebo tanpa kafein, yang diberi kopi tanpa kafein, dan satu kelompok kafein, yang diberi kopi tanpa kafein yang sama dengan tambahan 6 mg bubuk kafein per kilogram berat badan.

Setelah minum kopi, para peserta beristirahat selama setengah jam, sebelum mengulangi pengukuran kardiovaskular, EEG, dan tes kinerja kognitif.

Sementara respons fisiologis dan fungsi kognitif peserta memang berubah setelah mengonsumsi kopi, hampir tidak ada perbedaan signifikan dalam perubahan ini antara kelompok tanpa kafein dan kelompok kafein.

Kedua kelompok tidak mengalami peningkatan signifikan pada tes aritmatika mental mereka setelah minum kopi. Namun, secangkir kopi, terlepas dari kandungan kafeinnya, secara signifikan memperpendek waktu reaksi peserta dalam tes pendengaran. Meskipun peningkatan tersebut hanya signifikan secara statistik untuk kelompok kafein, temuan tersebut menunjukkan bahwa plasebo mungkin juga memiliki efek yang kuat.

“Sejauh pengetahuan kami, hal ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh efek antisipasi yang berasal dari pembiasaan terhadap kopi. Faktanya, peminum kopi yang terbiasa terbukti menunjukkan pengurangan waktu reaksi saat dihadapkan dengan aroma kopi,” catat para penulis.

Gelombang otak tertentu yang terkait dengan pemrosesan kognitif meningkat ketika tugas aneh dilakukan setelah konsumsi kopi, data EEG mengungkapkan, meskipun hal ini secara statistik signifikan hanya untuk kelompok kafein.

Kedua kelompok mengalami peningkatan tekanan darah yang signifikan dan penurunan denyut jantung, yang merupakan respons umum bagi peminum kopi yang terbiasa. Para peneliti tidak menduga efek kardiovaskular akan sangat mirip antara obat dan plasebo.

Semua ini menunjukkan bahwa kafein bukanlah satu-satunya kekuatan yang bekerja untuk bertahan hidup di pagi hari: ekspektasi kita terhadap ritual pagi ini juga turut berperan.

“Stimulus yang sangat mirip dengan kopi dapat menghasilkan respons kognitif dan fisiologis yang sangat mirip dengan kopi asli,” penulis menyimpulkan.

“Temuan ini menunjukkan bahwa konsumen kopi biasa merespons minuman seperti kopi terlepas dari keberadaan kafein.”

Penelitian ini dipublikasikan di Heliyon.(yn)

Sumber: sciencealert