Pada Sabtu (24 Mei) malam, Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak invasi ke Ukraina dimulai. Angkatan Udara Ukraina menyatakan pada Minggu (25 Mei) bahwa Rusia menembakkan 298 drone dan 69 rudal ke berbagai kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, yang mengakibatkan 13 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Di sisi lain, Rusia mengklaim telah mencegat atau menghancurkan sekitar 100 drone Ukraina pada pagi hari yang sama.
EIndonesia. Angkatan Udara Ukraina menyatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 45 rudal dan 266 drone serang dari pihak Rusia.
Dalam serangan ini, sebuah drone kamikaze “Shahed” buatan Rusia berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina di langit Kyiv, menyebabkan asap tebal menyelimuti udara dan serpihan terbakar berjatuhan di berbagai tempat.
Meski Rusia dan Ukraina baru-baru ini tengah melakukan pertukaran tawanan dalam skala besar, Rusia kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina, dengan intensitas yang semakin meningkat.
Menurut Reuters, dari segi jumlah senjata yang diluncurkan, ini merupakan serangan udara terbesar sejak dimulainya invasi penuh Rusia ke Ukraina, meskipun jumlah korban tewas tidak sebanyak beberapa serangan sebelumnya.
Kyiv sendiri mengalami serangan udara untuk malam kedua berturut-turut. Pada malam tanggal 24 Mei, Rusia menembakkan 14 rudal balistik dan 250 drone serang. Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 6 rudal dan 245 drone, namun memperingatkan bahwa ancaman masih belum berlalu.
Kepala Administrasi Militer Kyiv, Timur Tkachenko, mengatakan bahwa pada dini hari, terdapat belasan drone musuh yang terbang di sekitar wilayah udara Kyiv.
Dalam unggahan di Telegram, ia menulis: “Drone-drone baru masih terus mendekat. Beberapa drone telah berhasil ditembak jatuh di atas Kyiv dan sekitarnya, namun masih ada yang terus masuk ke wilayah ibu kota.”
Ia menambahkan, “Situasinya tidak optimistis malam ini. Musuh menggunakan jumlah besar drone dan rudal, sehingga ancaman nyata terus ada.” Ia juga menyebutkan bahwa serpihan drone jatuh di sebuah gedung apartemen 5 lantai di Distrik Holosiivskyi, Kyiv, dan empat orang memerlukan bantuan medis.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyatakan bahwa bagian luar bangunan tersebut mengalami kerusakan. Selain itu, di beberapa bagian lain kota, juga ada warga yang terluka. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyerukan pernyataan sikap dari Amerika Serikat. Sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada awal tahun ini, banyak pihak menilai bahwa sikap AS terhadap Rusia dan Presiden Vladimir Putin menjadi lebih lunak.
Zelenskyy menulis di Telegram: “Diamnya Amerika, dan negara-negara lain di dunia yang juga tidak bersuara, hanya akan memberi keberanian kepada Putin. Setiap kali Rusia melakukan serangan teror seperti ini, itu sudah cukup menjadi alasan bagi dunia untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia.”
Sementara itu, pihak berwenang Rusia mengklaim bahwa mereka diserang oleh drone Ukraina pada pagi hari yang sama. Dalam waktu empat jam, pasukan pertahanan udara Rusia mencegat atau menghancurkan 95 drone Ukraina, termasuk dua yang berada di dekat ibu kota Moskow. Namun sebagian besar diintersepsi di wilayah tengah dan selatan Rusia. Serangan drone ini bahkan menyebabkan penutupan sementara tiga bandara di Moskow. (hui)
Sumber : NTDTV.com