Home Blog Page 2160

Pameran Mobil Khusus Bagi Wanita Digelar untuk Pertama Kali di Arab Saudi

0

Epochtimes.id- Sebuah perusahaan swasta pada Kamis (11/1/2018) resmi membuka showroom mobil pertama kali bagi wanita di Arab Saudi.

Pameran khusus ini digelar hanya lima bulan sebelum keputusan yang memungkinkan perempuan untuk mengemudi diberlakukan di jalan raya di Arab Saudi.

Melansir dari Saudigazette, Showroom dibuka di sebuah pusat perbelanjaan di Jeddah untuk memungkinkan wanita bebas memilih mobil mereka sendiri sebelum melaju ke jalan raya.

Berdasarkan keputusan bersejarah akhir tahun lalu, Raja Salman memberikan hak bagi wanita Saudi untuk mengemudi.

Showroom menawarkan berbagai pilihan kendaraan dari berbagai jenis dan hanya diselenggarakan oleh wanita.

Pameran ini juga memberikan wanita solusi pembiayaan pembelian mobil yang diberikan oleh pihak perbankan terkemuka dan perusahaan keuangan.

Ruang pameran dibuka di sebuah pusat perbelanjaan di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah Barat, Arab Saudi.

Arab Saudi juga mengumumkan, Stadion olahraga di negara itu akan membuka pintu bagi wanita untuk menghadiri pertandingan sepak bola untuk pertama kalinya pada Jumat 12 Januari 2018 dalam pengumuman otoritas Saudi.

Pihak kerajaan Arab Saudi juga mengumumkan wanita juga akan bisa menghadiri pertandingan kedua pada hari berikutnya dan yang ketiga pada 18 Januari mendatang.

Pada September 2017 lalu, ratusan wanita diizinkan memasuki stadion olahraga di Riyadh, yang sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola, untuk pertama kalinya menandai Hari Nasional Arab Saudi.

Arab Saudi juga mengumumkan pada Desember bahwa telah mencabut larangan berpuluh tahun menonton bioskop. Pembatalan larangan ini dengan pembukaan bioskop secara perdana pada Maret mendatang.

Sebelumnya Saudi memiliki beberapa pembatasan paling ketat di dunia terhadap wanita. Negara ini telah lama melarang perempuan dari arena olahraga dengan peraturan ketat mengenai pemisahan jenis kelamin di masyarakat. (asr)

Amerika Golongkan Tiongkok sebagai ‘Negara Dikunjungi dengan Meningkatkan Kewaspadaan’

0

EpochTimesId – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan sebuah sistem pengingat keselamatan perjalanan baru, Rabu (10/1/2018) waktu setempat. Departemen memasukkan semua negara di dunia ke dalam empat tingkatan keselamatan perjalanan yang direkomendasikan pemerintah AS.

Republik Rakyat Tiongkok gagal mendapat predikat terbaik. Tiongkok dimasukkan ke dalam golongan ‘negara dikunjungi dengan meningkatkan kewaspadaan’. Sebab, negara yang dikuasai rezim diktator itu dapat menahan siapa saja dengan sewenang-wenang. Rezim juga bisa melarangan orang asing untuk keluar dari wilayahnya.

Untuk pertama kalinya selama sekian tahun, Departemen Luar Negeri AS telah merevisi sistem peringatan perjalanan bagi warga Amerika. Peringatan itu untuk warga Amerika yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk keperluan bisnis atau wisata.

Sistem tersebut akan menyederhanakan informasi tentang ancaman terhadap warga AS yang melakukan perjalanan ke luar negeri.Itu juga mempresentasikannya dengan cara yang lebih jelas dan lebih langsung.

Tahun 2016, ada sekitar 80 juta warga AS yang melakukan kunjungan ke luar negeri. Konon, tahun 2017, jumlahnya mencapai rekor baru.

Deplu AS membagi keselamatan perjalanan luar negeri bagi warga AS ke dalam 4 tingkatan, yakni ;

Tingkat 1 ‘Exercise Normal Precautions’ (Negara Dikunjungi dengan Kewaspadaan Biasa).
Tingkat 2 ‘Exercise Increased Precautions’ (Negara Dikunjungi dengan Meningkatkan Kewaspadaan).
Tingkat 3 ‘Reconsider Travel’ (Negara Dikunjungi dengan Pertimbangan Ulang).
Tingkat 4 ‘Do Not Travel’ (Negara Dikunjungi dengan Tidak Disarankan).

Deplu juga memberi warna putih, kuning, oranye dan merah pada negara-negara sesuai tingkatan yang diberikan.

Mereka secara khusus juga menyinggung soal ‘Larangan Keluar Perbatasan’ yang dikeluarkan otoritas Tiongkok.

Tiongkok masuk negara tingkatan kedua dalam keselamatan perjalanan bagi warga AS. Dalam pengumuman baru tersebut, Deplu AS dalam keterangannya menyebutkan bahwa otoritas Tiongkok memiliki hak untuk melarang wisatawan asing meninggalkan wilayah Tiongkok (juga dikenal sebagai Larangan Keluar).

Entah itu terkait dengan perselisihan bisnis, perintah pengadilan atau demi permintaan pemerintah untuk membantu penyelidikan suatu kasus. Sebuah Larangan Keluar dapat dikenakan kepada warga Amerika yang sedang berkunjung di Tiongkok sehingga yang bersangkutan tidak dapat meninggalkan Tiongkok, walau untuk kembali ke Amerika.

Bagi individu yang tidak terlibat dalam proses hukum atau tidak melakukan pelanggaran apapun juga mungkin saja terkena Larangan tersebut. Secara tidak langsung pengadilan atau oknum penyelidik di Tiongkok memaksa keluarga atau rekan kerja mereka untuk bekerja sama dengan mereka.

Warga AS yang berkunjung atau tinggal lama di Tiongkok dapat juga ditahan oleh otoritas demi ‘keamanan nasional’. Seorang warga AS pernah ditahan kemudian dideportasi oleh Kantor Keamanan dan Ketertiban Publik gara-gara sebuah tulisan yang mengkritik PKT yang disampaikan melalui pesan elektronik pribadi.

Otoritas Tiongkok masih dapat menolak warga yang memegang dwi kewarganegaraan AS dan Tiongkok untuk masuk ke wilayah Tiongkok. Termasuk tahanan yang memiliki dwi kewarganegaraan yang mendapat bantuan dari pemerintah AS, dan melarang mereka keluar dari Tiongkok.

Pemegang dwi kewarganegaraan yang memperoleh visa kunjungan dari pemerintah Tiongkok yang masuk wilayah Tiongkok kemudian tertangkap karena suatu kasus, ditahan atau yang dilibatkan dalam investigasi suatu perkara, maka ia tidak dapat dikunjungi oleh petugas dari Kedubes dan Kedubes AS pun tidak dapat memberikan bantuan.

Tingkatan 1 adalah negara yang paling aman untuk dikunjungi. Negara-negara itu termasuk Jepang, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, New Zealand, Swiss, Islandia, Swedia, Belanda dan puluhan lainnya.

Negara golongan tingkat 1 ini menyumbang jumlah paling banyak dari 200-an negara yang ada dalam peta dunia.

Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan lainnya termasuk tingkatan ke-2, lingkungan politik negara-negara tersebut cukup stabil hanya saja belakangan ini mereka sering mengalami serangan teroris.

Negara-negara yang masuk tingkatan 4 atau negara yang tidak disarankan untuk dikunjungi ada 11 negara yakni Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Korea Utara, Iran, Irak, Libya, Mali, Somalia, Sudan Selatan, Suriah dan Yaman. (ET/Xia Yu/Sinatra/waa)

Pameran Mobil Internasional Terbesar di Dalam Sejarah

0

Dengan pameran mobil terbesar sepanjang sejarah, “2018 Taipei International Auto Show”, diadakan di Pusat Pameran Nangang, Taipei, Taiwan, mulai 30 Desember 2017 sampai 7 Januari 2018. Untuk mengakomodasi semua yang masuk, 3.636 ruang pameran di Pusat Pameran telah dibuka, dan semuanya terisi penuh.

Silakan tonton video berikut tentang pameran mobil “2018 Taipei International Auto Show”:

Diselenggarakan oleh Taipei Automobile Distributors Association, pameran mobil skala besar dua tahunan ini menampilkan lebih dari 350 model baru dari 41 merek berbeda dari seluruh dunia. Diantaranya adalah mobil andalan masing-masing, model andalan terbaru, kendaraan konsep, mobil hijau, dan supercar cantik dengan teknologi mutakhir yang signifikan dan pengerjaan yang menakjubkan.

pameran mobil internasional
Sebuah Aventador Lamborghini ditampilkan di ‘2018 Taipei International Auto Show’. (Gambar: Billy Shyu / Vision Times)

Tidak hanya para pengunjung dapat melihat model kendaraan terbaru dengan desain berani, yang mewujudkan teknologi imajinatif dan berpikiran maju yang sepenuhnya membenamkan penghuninya, namun mereka juga bisa duduk di beberapa mobil untuk mengalami akselerasi zero lag melalui headset VR.

pameran mobil internasional 2018
Pengunjung bisa duduk di beberapa mobil untuk mengalami akselerasi zero-lag melalui headset VR. (Gambar: Julia Fu / Visi Times)

Salah satu yang menarik dari Auto Show tersebut adalah pengenalan kendaraan konsep crossover kompak baru, Lexus UX Concept, yang menampilkan visi SUV kompak masa depan. Konsep UX tersebut dibangun di atas konsep-konsep “terbalik” dan “dekonstruksi,” yang menciptakan sinergi kuat desain eksterior dan interior yang memanfaatkan geometri elegan.

pameran mobil internasional terbesar
Sebuah kendaraan Lexus UX Concept di ‘2018 Taipei International Auto Show’. (Gambar: Billy Shyu / Vision Times)
pameran mobil internasional di taipei
Bagian dalam kendaraan Lexus UX Concept di 2018 Taipei International Auto Show. (Gambar: Billy Shyu / Vision Times)

Fitur lain dari pertunjukan tersebut adalah generasi berikutnya dari kendaraan fuel cell vehicles (FCV). Konsep mobil Toyota FCV Plus yang dipajang memiliki bentuk yang khas dan ramping, dan terlihat agak imut. Meski memiliki dimensi eksterior yang kompak (lebar 3.800 mm, lebar 1.750 mm dan tinggi 1.540 mm), kabinnya menawarkan ruang yang cukup luas. Dan meski memiliki karakteristik ringan, struktur rangka tetap menjamin kekakuannya. Tumpukan sel bahan bakarnya dipasang di antara ban depan, dan tangki hidrogen berada di belakang kursi belakang.

pameran mobil terbesar internasional
Kendaraan fuel cell vehicle (FCV) yang dipajang di ‘2018 Taipei International Auto Show’. (Gambar: Billy Shyu / Vision Times)

Meski ada 12 manufaktur mobil lokal di Taiwan, yang berpenduduk 23 juta, mobil impor tersebut masih cukup populer. Mobil impor menyumbang sekitar 41,5 persen dari penjualan mobil baru di negara tersebut dalam 11 bulan pertama tahun 2017, meningkat 9 persen dari tahun sebelumnya.

pameran mobil internasional terbesar 2018
Sebuah Mercedes-Benz Generasi EQ Concept kendaraan di ‘2018 Taipei International Auto Show’. (Gambar: Julia Fu / Visi Times)

2018 International Auto Show diharapkan dapat menarik sekitar 300.000 pengunjung, yang tertarik dengan konten pameran yang kaya tersebut, ditambah dengan partisipasi antusias banyak produsen mobil terkemuka dari seluruh dunia. Hal ini diyakini bahwa acara tersebut semakin meningkatkan penjualan mobil impor di Taiwan di tahun mendatang, sekaligus membawa beberapa glamour ke dunia otomotif. (VisionTimes/ran)

pameran mobil internasional terbesar
BMW M8 GTE di ‘2018 Taipei International Auto Show’. (Gambar: Billy Shyu / Vision Times)

ErabaruNews

Korea Utara Berang Peningkatan Kemampuan Militer Jepang

0

Matthew Little

Epochtimes.id- Korea Utara menunjukkan kemarahannya atas berita tentang Jepang membuat serangkaian investasi untuk pertahanan diri yang memberikan kemampuan ofensif lebih baik dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara.

Di antara upgrade tersebut, Jepang dapat mengubah pembawa helikopternya menjadi kapal induk dengan pembelian jenis pesawat lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL) F-35B.

The Japan Times melaporkan langkah upgrade militer Jepang pada akhir Desember dan pada 10 Januari, media pemerintah Korea Utara mengatakan “reaksioner Jepang” sedang mempersiapkan “operasi militer untuk melakukan agresi di wilayah manapun dan kapanpun sesuka hati.”

Surat kabar Korea Utara, Minju Joson, adalah sebuah publikasi khusus yang ditujukan untuk lingkaran dalam rezim Korea Utara, menjaga agar kabinet dan pejabat senior menyesuaikan diri dengan pemikiran Kim Jong Un.

Sebuah Sea Hawk US MH-60S terbang dengan kapal Angkatan Pertahanan Maritim Jepang JS Shimakaze di atas perairan sekitar Okinawa di barat daya semenanjung Korea, 9 Oktober 2017. Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan meluncurkan latihan pelacak rudal balistik gabungan. pada 24 Oktober 2017. (US Navy via REUTERS)

Kemungkinan Jepang bisa mendapatkan kemampuan ofensif dari pembelian F-35B, yang akan membiarkan negara empat pulau memproyeksikan kekuatan udara di luar pantainya, telah mengguncang kepemimpinan Korea Utara.

Editorial tersebut juga membidik rencana kementerian pertahanan Jepang untuk membentuk sebuah unit komando senior, Sibe dan peperangan elektronik dan kemungkinan Jepang membuat rudal jelajah jarak jauh sendiri.

Komentar tersebut tidak menyebutkan ancaman Korea Utara sebelumnya terhadap Jepang, termasuk sebuah pernyataan pada bulan September yang menyerukan penghancuran nuklir Jepang.

Gambar yang diambil pada tanggal 5 Juni 2017 ini menunjukkan pesawat tempur siluman F-35A yang pertama di Jepang, diluncurkan di pabrik Mitsubishi Heavy Industries di Toyoyama, Prefektur Aichi. (STR / AFP / Getty Images)

“Keempat pulau di nusantara ini harus tenggelam ke laut oleh bom nuklir Juche. Jepang tidak lagi perlu ada di dekat kita,” tulis komite urusan luar negeri Korea Utara dan propaganda dalam sebuah pernyataan pada bulan September 2017. “Juche” adalah ideologi resmi Korea Utara dan biasanya diterjemahkan sebagai “kepercayaan diri.”

Komentar Minju Joson mengecam peningkatan militer Jepang sebagai tindakan berbahaya yang ditujukan untuk ekspansi ke luar negeri.

“Tujuan yang dicari oleh Jepang, yang tertarik pada ambisi agresi luar negeri, mengubah negara menjadi raksasa militer.”

Korea Utara memiliki sejarah panjang dengan Jepang karena penjajahan Jepang terhadap semenanjung tersebut dari tahun 1910 sampai akhir Perang Dunia II pada tahun 1945.

Tentara wanita Korea Utara berbaris dalam sebuah pawai militer di Pyongyang pada 15 April 2017. (Pedro Ugarte/AFP/Getty Images)

Tapi setelah Perang Dunia II, Jepang beralih ke demokrasi pasar bebas, satu dari hanya lima wilayah Asia yang berhasil masuk ke dalam 50 besar Indeks Kebebasan Cato Institute’s Human Freedom untuk tahun 2016, bersamaan dengan Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura.

Editorial tersebut menuduh bahwa agresi luar negeri Jepang menjadi “kenyataan.”

Korea Utara sering membidik Jepang, yang kerap dituduh sebgai negara kedua setelah Amerika Serikat sebagai kambing hitam atas kesengsaraan yang sedang berlangsung di negara tersebut, termasuk kebijakan malapetaka yang telah meninggalkan sebagian besar penduduk di luar ibu kota Pyongyang dalam keadaan kelaparan.

Laporan media Korea Utara lainnya baru-baru ini membidik Korea Selatan untuk berbagi informasi dengan Amerika Serikat dan Jepang, dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe karena telah mengamankan kemampuan untuk melakukan serangan mendadak.

Korea Utara telah menggunakan aliansi militer antara Amerika Serikat dan Jepang serta antara Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai upaya terus-menerus untuk merawat warga Korea Utara dalam keadaan kekhawatiran melakukan invasi.

Tentara Korea bekerja di lahan pertanian dekat sebuah bendera Korea Utara di pinggiran kota Sinuiju, Korea Utara, dalam gambar ini yang diambil pada tanggal 18 Oktober 2006. (Foto oleh Cancan Chu / Getty Images)

Korea Utara telah lama mengabarkan tentang kemungkinan besar serangan dari pasukan Amerika Serikat dan dengan demikian mengharuskan seluruh bangsa untuk mengorbankan waktu dan sumber dayanya untuk mempertahankan kesiapan militer.

“Songun” Korea Utara atau kebijakan militer pertama melihat kebutuhan militer mendominasi semua kebutuhan masyarakat lainnya. Ini adalah gagasan utama yang digunakan rezim untuk membenarkan kebijakan represifnya.

Jepang telah menghadapi ancaman yang terus berlanjut dari Korea Utara karena krisis nuklir saat ini telah meningkat.

Ancaman tersebut termasuk Korea Utara yang menembakkan dua rudal balistik di atas wilayah Jepang. Korut juga telah menjatuhkan rudal yang paling kuat dalam jarak 200 mil laut dari pantai Jepang pada 28 November 2017.(asr)

Sumber : The Epochtimes

Trump Tuding Agen FBI Bersekongkol dengan Clinton dan Obama untuk Lengserkan Dirinya

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa agen FBI, Peter Strzok, melakukan pengkhianatan dengan mencoba untuk menyingkirkan presiden terpilih dari jabatannya. Strzok adalah Agen yang memimpin penyelidikan badan penegak hukum AS itu, dalam kasus dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia.

Trump mengatakan bahwa Strzok berkomplot untuk menyingkirkannya dari Gedung Putih dengan menggunakan kasus penyelidikan kolusi Rusia.

FBI agent, Peter Strzok.(Photo : FBI/The Epoch Times)

Konspirasi itu, yang juga diduga memiliki hubungan atau melibatkan mantan calon presiden Hillary Clinton, serta mantan Presiden, Barack Obama.

Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Trump mengatakan Strzok melakukan pengkhianatan dengan menciptakan sebuah ‘polis asuransi’ (palsu) untuk melengserkan presiden terpilih.

Dalam pesan teks yang didapatkan oleh Departemen Kehakiman, Strzok, memuji Clinton saat meremehkan Trump. Agen itu juga diduga memainkan peran utama dalam penyelidikan terhadap penggunaan server email pribadi oleh Hillary Clinton, dan juga tuduhan bahwa Trump berkolusi dengan Rusia.

Dalam salah satu pesan teks, Strzok mengirim SMS itu kepada pengacara FBI, Lisa Page. Pengacara itu, yang menurut laporannya berselingkuh, dia merujuk pada sebuah pertemuan yang mereka hadiri di kantor Wakil Direktur FBI, Andrew McCabe di mana mereka mendiskusikan sebuah ‘polis asuransi’ pada Skenario bahwa Trump memenangkan pemilihan.

“Seorang pria men-tweet kepada kekasihnya bahwa, jika [Hillary Clinton] kalah, pada dasarnya kita akan melakukan ‘polis asuransi’. Kita akan pergi ke fase dua dan kita akan melengserkan orang ini,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada 11 Januari 2018.

“Ini adalah FBI yang sedang kita bicarakan-itu adalah pengkhianatan,” kata Trump. “Itu adalah tindakan pengkhianatan. Apa yang dia tweet pada kekasihnya adalah tindakan pengkhianat.”

Pengkhianatan didefinisikan di bawah pasal 3 pada Konstitusi AS, karena membantu musuh melawan Amerika Serikat atau melakukan perang negaranya.

Dalam hukum AS, penghianat dapat dihukum mati atau dipidana selama minimal lima tahun.

Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS saat ini sedang menyelidiki peran Strzok dalam investigasi FBI.

Pekan lalu, Ketua Komite Intelijen DPR, Devin Nunes mengumumkan bahwa dia telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Hukum (DOJ) untuk mendapatkan hampir 10.000 pesan teks yang dikirimkan Strzok. DPR juga meminta semua dokumen yang relevan mengenai perusahaan Fusion GPS dan penyelidikan FBI serta hasil wawancara dengan saksi.

Strzok, bagaimanapun, hanya memainkan satu bagian dalam dugaan persekongkolan untuk menyingkirkan Trump dari jabatannya.

Anti-Trump Bagian dari Konspirasi
Inti dari tuduhan kolusi Rusia adalah berkas yang menyinggung Trump, yang diproduksi oleh perusahaan intelijen strategis, Fusion GPS.

Berkas setebal 35 halaman, yang ditandai sebagai classified (rahasia), terkait hampir secara eksklusif pada sumber yang terkait dengan Kremlin. Profesor hukum Ronald Rychlak, seorang pakar terkemuka mengenai disinformasi Rusia, mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara sebelumnya bahwa informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut memiliki keunggulan kampanye disinformasi Rusia.

Dokumen tersebut dibayar (dibeli) oleh tim kampanye Hillary Clinton dan Komite Nasional Demokrat.

Pembayaran tersebut disalurkan ke Fusion GPS melalui firma hukum Perkins Coie dan diberi label ‘Komisi Pemilu Federal’ untuk menghindari deteksi, seperti diberitakan The Washington Post.

Komite Intelijen DPR saat ini sedang menyelidiki apakah berkas tersebut, yang klaim telah disangkal atau tidak diverifikasi, digunakan oleh FBI untuk memulai penyelidikan.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan Presiden Barack Obama menyapa para pendukungnya saat melakukan kampanye di Charlotte, North Carolina, pada 5 Juli 2016. (Justin Sullivan/Getty Images/The Epoch Times)

Reporter pemenang penghargaan Keamanan Nasional, Sara Carter melaporkan pada 11 Januari 2018, dengan mengutip berbagai sumber, menulis bahwa FBI menggunakan laporan tersebut untuk mendapatkan surat perintah dari Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing, untuk memata-matai anggota tim kampanye Trump.

Surat perintah pengadilan yang diperoleh oleh FBI digunakan oleh pejabat tinggi pemerintahan Obama untuk memata-matai tim Trump. Bahkan bisa jadi, atau berpotensi digunakan untuk memata-matai Trump, selama dan setelah pemilihan.

Setidaknya dua pejabat tinggi Obama telah mengungkapkan kalau mereka menggunakan surat perintah FISA untuk memata-matai tim kampanye Trump. Penasihat Keamanan Nasional Obama, Susan Rice dan juga duta besar Obama untuk UN, Samantha Power membuat lusinan apa yang disebut ‘permintaan pengungkapan rahasia’. Sandi akses tersebut digunakan untuk mengakses identitas anggota tim Trump pada data laporan intelijen.

How low has President Obama gone to tapp my phones during the very sacred election process. This is Nixon/Watergate. Bad (or sick) guy!

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 4, 2017

Trump membuat referensi untuk pengawasan dalam tweet pada tanggal 4 Maret 2017, saat dia menulis, “Seberapa dekat Presiden Obama pergi ke telepon saya selama proses pemilihan yang sangat suci. Ini adalah (skandal politik sekelas) Nixon/Watergate. Orang jahat (atau sakit)!”

Bagian dari apa yang Komite Intelijen DPR akan selidiki adalah apa informasi yang digunakan pejabat puncak Obama. Satu kekhawatiran adalah bahwa informasi tersebut dibagikan dengan Clinton selama pemilihan.

Penyelidikan DPR juga mencakup pejabat DOJ, Bruce Ohr. Dia diturunkan dari jabatannya sebagai wakil jaksa agung setelah dinyatakan pada bulan Desember bahwa dia diam-diam bertemu dengan karyawan Fusion GPS, termasuk pendirinya, Glenn Simpson.

Istri Ohr, Nellie Ohr, juga bekerja untuk Fusion GPS selama pemilihan. Dia melakukan analisa terhadap segala hal mengenai Trump.

Komite DPR juga menyelidiki pembayaran yang dilakukan Fusion GPS kepada wartawan. Pekan lalu sebuah pengadilan federal memerintahkan bank Fusion GPS untuk menyerahkan catatan ke komite tersebut. Panitia telah mencari catatan bank sebagian karena pembayaran GPS Fusion kepada wartawan yang menulis berita terkait isu Rusia.

Dokumen pengadilan dari Inggris menunjukkan bahwa penulis berkas tersebut, mantan mata-mata Inggris Christopher Steele, telah memberikan briefing kepada wartawan mengenai isi berkas tersebut. Steele dan perusahaannya saat ini sedang digugat karena dituding melakukan pencemaran nama baik oleh seorang pengusaha Rusia yang disebut-sebut dalam laporan tersebut.

Pengacara pembela Steele mengatakan di dokumen pengadilan bahwa Steele diinstruksikan oleh Fusion GPS untuk memberi informasi singkat kepada wartawan The New York Times, The Washington Post, The New Yorker, CNN, dan Yahoo News mengenai isi berkas tersebut.

Pengarahan tersebut tampaknya merupakan sumber beberapa cerita yang diterbitkan mengenai tuduhan bahwa Trump berkolusi dengan Rusia.(Jasper Fakkert/The Epoch Times/waa)

Anak Tokoh Politik Tiongkok Ganti Nama Demi Kurangi Hukuman Penjara

0

EpochTimesId – Putra sulung tokoh politik Partai komunis Tiongkok, Zhou Yongkang, yang bernama Zhou Bin dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Menurut sumber, Zhou Bin dengan nama baru ‘Zhao Xiang’ saat ini tengah mendekam di penjara, seperti dikutip dari EpochTimes.com, Jumat (12/1/2018).

Pengguna Twitter bernama ‘liuhu2017’ pada 5 Januari menulis, “Setelah vonis pengadilan, Zhou Bin menjalani hukuman penjara dengan nama ‘Zhao Xiang’. Baru-baru ini pengacara hukum yang hendak menyelesaikan prosedur yang ditugaskan oleh istri Zhou Bin dan keluarga sehingga perlu menemui Zhou Bin di penjara Yichang tetapi ditolak oleh pihak berwenang penjara.”

New York Times pernah melaporkan bahwa setelah Zhou Bin ditangkap, dia membeberkan kepada peradilan bukti-bukti yang tidak menguntungkan ayahnya. Dia tega menghianati ayahnya dengan harapan hukuman terhadap dirinya diperingan.

Bukti yang dibeberkan sang Anak, membuat Zhou Yongkang yang membantah tuntutan dan menolak mengakui kesalahannya jadi ‘bertekuk lutut’.

Menurut laporan, Zhou Bin tidak hanya membantu perusahaan PetroChina mengakuisisi sejumlah sumur minyak dan fasilitas produksi minyak di Amerika Utara. Dia bahkan menjual sumur-sumur yang sudah tidak berminyak itu kepada PetroChina guna mendapatkan komisi dan keuntungan.

Tindakan tersebut merugikan perusahan minyak Tiongkok, tetapi PetroChina tidak berani mengusut demi menjaga nama baik Zhou Yongkang.

Ibu mertua Zhou Bin yang berusia 71 tahun, Zhan Minli pernah dijadikan pemegang saham utama dari belasan perusahaan energi dan perusahaan investasi di Beijing.

Hasil investigasi pihak berwenang menemukan anak-anak Zhou Yongkang, istri dari saudara mudanya, dan seorang ibu yang masih berkerabat memiliki kekayaan yang terlacak hingga sebesar 1 miliar Renminbi. Sebagian besar dananya terkonsentrasi di industri perminyakan dan gas alam.

Zhou Yongkang memiliki posisi yang mampu mempengaruhi kebijakan perminyakan dan pengaturan kedudukan personil dalam industri tersebut. Dia akhirnya ditangkap pada 2013, pasangan Zhou Bin juga mengalami pemeriksaan pihak berwenang.

Pada 11 Juni 2015 Zhou Yongkang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena ‘mengaku bersalah dan menyesal’.

Pada 15 Juni 2016, kasus Zhou Bin disidangkan di Pengadilan Yichang. Pengadilan menemukan bahwa Zhou Bin dan ayahnya, Zhou Yongkang bersama-sama mengambil keuntungan dari jabatan Zhou Yongkang untuk memperkaya diri secara ilegal.

Jumlah kekayaan Zhou Bin yang diperoleh secara ilegal berjumlah sebesar RMB 98.046.600. Selain itu, Zhou Bin juga bekerjasama dengan temannya memanfaatkan kedudukan ayahnya untuk mencari keuntungan ilegal dengan membantu pengurusan ijin-ijin dengan imbalan besar yang jumlahnya mencapai 124 juta RMB lebih.

Atas dakwaan kejahatan menerima suap dan melakukan usaha tanpa ijin itu, Zhou Bin dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.

Pada hari yang sama, sebuah media Tiongkok memberitakan bahwa istri Zhou Yongkang, mantan penyiar studio televisi CCTV bernama Jia Xiaoye dijatuhi hukuman penjara 9 tahun karena terbukti menggunakan pengaruh Zhou untuk mendapatkan uang suap.

Kejahatan utama ayah dan putra keluarga Zhou tersebut di Tiongkok sesungguhnya adalah pengambilan organ hidup praktisi Falun Gong.

Zhou Bin mengumpulkan kekayaan menggunakan pengaruh kekuasaan ayahnya dengan bertindak selaku ‘calo’ jabatan di instansi pemerintahan. Mereka juga mempengaruhi keputusan pengadilan, mencarikan tahanan alternatif untuk menggantikan terpidana yang akan menjalani hukuman mati.

Pasangan orangtua dan anak itu sering menggunakan praktisi Falun Gong yang ditahan untuk dijadikan tahanan alternatif yang menjalani hukuman mati bagi penjahat yang mau membayar Zhou. Praktisi tersebut kemudian diambil organ tubuhnya untuk dijual.

Dalam pengakuan Zhou Bin, ia mengatakan ayahnya dan Jiang Zemin terlibat dalam sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. (ET/Fang Xiao/Sinatra/waa)

Peraih Medali Perak BMX Olimpiade Rio Koma (Lagi) Setelah Kecelakaan Latihan (Video)

0

ErabaruNews – Peraih medali perak BMX pada Olimpiade Rio 2016, Jelle van Gorkom mengalami koma setelah terbentur ke lantai dengan keras saat berlatih.

Pengendara sepeda berusia 27 tahun itu sedang berlatih di Pusat Olah Raga Nasional Belanda di Papendal ketika kecelakaan terjadi. Atlet BMX berkebangsaan Belanda itu tengah berlatih di arena dekat Arnheim pada 11 Januari 2017.

Ikatan Sepeda Kerajaan Belanda (KNWU) melaporkan bahwa dia mengalami cedera patah tulang rusuk akibat kecelakaan itu. Gorkom juga menderita patah tulang di wajah, robekan di tengkorak, serta kerusakan pada hati, limpa, dan ginjal.

“Ini adalah kecelakaan yang mengerikan dan pada saat ini kami sedang mencurahkan pemikiran dan segala upaya kami untuk Jelle van Gorkom, pacarnya, dan keluarganya. Kami ingin mereka semua memiliki ketabahan dalam menghadapi kondisi ini,” Jochem Schellens, direktur Pusat Olahraga Nasional, di situs KNWU.

Pelatih olahraga bersepeda BMX nasional Belanda, Bas de Bever menambahkan bahwa dia berharap pasangan dan keluarga Jelle diberi ketenangan dan privasi.

Jelle van Gorkom dari Belanda bersaing dalam Semifinal BMX Putra pada hari ke-14 Olimpiade Rio 2016, 19 Agustus 2016, di Rio de Janeiro, Brasil. (Ryan Pierse/Getty Images/The Epoch Times)

Van Gorkom memenangkan medali perak pada nomor BMX di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Balapan BMX menawarkan kompetisi yang ketat dan ketat, seringkali kurang dari 30 detik. Pengendara harus menghadapi banyak jalur sempit, sudut yang curam ketika berbelok, serta menghabiskan sebagian besar waktu balapan dengan terbang di udara.

Ini adalah kedua kalinya Van Gorkom mengalami koma akibat kecelakaan sepeda. Menurut situsnya, Van Gorkom mulai mengendarai BMX pada usia 4 tahun.

Gorkom lalu menjadi pebalap profesional pada usia 18 tahun. Dia pernah gagal berlaga di Olimpiade karena usianya terlalu muda pada Olimpiade 2008. Jadi, dia mengarahkan pandangannya untuk berlaga pada Olimpiade 2012.

Ketika mempersiapkan diri untuk Olimpiade 2012, Van Gorkum mengalami kecelakaan parah di sebuah acara di Chula Vista, California. Kecelakaan itu membuatnya batal berlaga di Olimpiade London 2012.

Dia koma hanya berselang empat bulan sebelum Olimpiade London digelar.

Jelle van Gorkom dari Belanda mengalami kecelakaan saat berlaga pada nomor BMX Putra European Games Baku 2015 di Velopark BMX pada tanggal 28 Juni 2015 di Baku, Azerbaijan. (Tom Pennington/Getty Images untuk BEGOC/The Epoch Times)

Kecelakaan Chula Vista dan Belanda menjadi insiden terburuk. Namun, Van Gorkum juga telah mencicipi lantai lintasan berkali-kali selama karirnya.

Menurut wave965, poada tahun 2015 dia mematahkan kedua tulang selangkanya. Setahun kemudian, dia kembali menderita patah tulang selangka pada bagian lain dari patahan tahun sebelumnya. (NTDTV/waa)

Tiongkok Ingin Memecahkan Kemiskinan, namun Pejabatnya Sendiri Merusak Upaya Tersebut

0

Mengentaskan penduduk dari kemiskinan adalah proyek yang ditandatangani pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Tujuannya adalah mengubah seluruh Tiongkok menjadi masyarakat “xiaokang” pada tahun 2020, sebuah masyarakat di mana orang-orang menjalani kehidupan yang nyaman dengan kebutuhan materi mereka terpenuhi.

Namun, pejabat Partai telah menemukan cara untuk menipu dana pemerintah yang diperuntukkan bagi orang miskin, dengan membuat slogan resmi bahwa semua semakin sulit dicapai.

Pada 3 Januari, badan anti korupsi Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengumumkan bahwa lebih dari sepuluh pejabat di Kota Zhangjiakou di Propinsi Hebei akan dihukum karena korupsi yang melibatkan upaya penanggulangan kemiskinan.

Badan tersebut menjelaskan bahwa para pejabat ditangkap karena membuat laporan palsu, dengan berbohong mengklaim dana untuk dimiliki oleh mereka sendiri, penggelapan uang, melanggar peraturan untuk mengalokasikan uang tersebut, dan memberi pilihan pada keluarga dan teman mereka.

Di Kabupaten Kota Kangbao, pejabat mendirikan perbendaharaan sendiri dengan dana bantuan kemiskinan.

dana bantuan kemiskinan
Wanita di sebuah jalan di sebuah desa migran di pinggiran kota Beijing, pada 7 September 2017. (Nicolas Asfouri / AFP / Getty Images)

Korupsi di seluruh negeri. Pada 23 Desember tahun lalu, auditor kepala di kantor auditor pemerintah pusat mengatakan bahwa sejak awal 2017 sampai Oktober, kejadian kesalahan terkait penanganan kemiskinan melibatkan total 970 pejabat, dengan 3,2 miliar yuan dari otoritas pusat telah disalahgunakan. Sebanyak 101.800 warga Tiongkok diidentifikasi secara salah di dalam kebutuhan dana bantuan kemiskinan.

Pejabat partai mulai kreatif dengan cara-cara korupsi mereka.

Di propinsi Qinghai barat jauh, Prefektur Haidong, Kabupaten Hualong, seorang pejabat memindahkan orang-orang “miskin” ke dalam sebuah properti perumahan kelas atas sebagai bagian dari sebuah proyek untuk “merelokasi orang miskin.” Penduduk tersebut diberi subsidi perumahan, tetapi dari 630 rumah tangga, 232 tidak miskin. Sekitar 11,6 juta yuan subsidi pemerintah telah digelapkan.

Pada bulan Juli 2017, pejabat lokal di Kabupaten Huayuan, Propinsi Hunan mengajukan dana sebesar 10 juta yuan ($1,5 juta). Setelah melalui enam tingkat birokrasi, hampir tujuh juta yuan dikantongi oleh pejabat.

Di daerah lain di Hunan, yang disebut Fenghuang, para pejabat melaporkan dengan tidak benar jumlah sapi dan domba, yang memungkinkan mereka untuk memasukkan subsidi senilai 81.800 yuan ($12.000).

Dan di sebuah desa di Kabupaten Ning, Propinsi Gansu, pejabat melaporkan 15 tempat tinggal sebagai rumah jompo yang membutuhkan rekonstruksi. Mereka mengirimkan foto palsu dan bahan sebagai bukti dan menipu otoritas pusat dari subsidi senilai 215.600 yuan.

Surat kabar Tiongkok Beijing News juga mencatat bahwa bagi pejabat yang ingin menunjukkan prestasi politik, mereka akan mengurangi jumlah penduduk dengan memasukkan orang-orang yang tidak miskin ke dalam jumlah kemiskinan. Kemudian, mereka akan mengklaim bahwa pemerintah daerah telah dapat dengan segera mengentaskan orang-orang ini keluar dari kemiskinan.

Pada tingkat ini, orang miskin yang mendapatkan pertolongan nyata mungkin jauh, dan konflik-konflik sosial tersebut agar upaya-upaya penanggulangan kemiskinan yang dimaksudkan untuk dipecahkan, lebih dekat dari yang diharapkan. (ran)

Gu Qing’er memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews

Akibat Ponsel Hilang, Bocah 9 Tahun di Jiangsu Tiongkok Dipukuli Ibunya Selama 5 Jam Hingga Tewas

0

Epochtimes.id- Belum lama ini, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Ming Ming (nama samaran) yang tinggal di sebuah distrik di Huangqiao, Kota Taixing, Jiangsu, Tiongkok karena menghilangkan telepon genggam.

Bocah ini akhirnya meninggal dunia di dalam rumah dengan tubuh dan anggota badannya penuh perban yang diikat oleh ibunya kemudian dipukuli pakai tongkat selama 5 jam.

Menurut laporan media ‘Xiandai kuaibao’ bahwa  dari rekaman kamera sirkuit yang terpasang di lift apartemen terlihat Ming Ming masuk ke dalam lift lantai 9 sambil bermain ponsel pada 5 Januari 2018 sebelum pukul 03.00 sore.

Ketika itu, si bocah keluar dari pintu lift lantai 1 untuk bermain dengan teman-temannya yang berada di belakang apartemen. Sekitar pukul 03.00 lebih itu, ia kembali masuk lift dengan tangan tanpa membawa ponsel. Mungkin ponselnya sudah hilang.

Menurut petugas sekuriti apartemen, Ming Ming merasa ketakutan setelah kehilangan telepon genggamnya dan terduduk di lantai dan menangis.

Ibu dari Ming Ming mengaku ia marah sekali gara-gara anaknya menghilangkan telepon genggam ditambah lagi ia tidak serius menyelesaikan tugas PR sekolah.

Saking marahnya, seluruh tubuh dan anggota badan Ming Ming diikat dengan perban plastik agar ia tidak melawan lalu memukulnya dengan tongkat. Ming Ming mengalami pemukulan dari sekitar pukul 06.00 sore hari itu hingga menjelang jam 11.00 malam dengan hanya beberapa teguk air untuk diminum.

Menjelang tidur malamnya itu, Ming Ming berkata kepada ibunya : “Ibu, aku tidak ingin bertemu lagi denganmu”.

Sekitar pukul 5 keesokan harinya, ketika ibu mendatangi kamar tidur Ming Ming melihat sudah meninggal dalam posisi tubuh tengkurap di atas lantai kamar.

“Tidak ada bagian tubuh yang utuh, penuh luka memar bekas pukulan lama dan baru” kata seorang petugas mobil ambulans yang membawa jenasah Ming Ming.

Menurut penuturan tetangga bahwa Ming Ming sering dipukuli ibunya.

“Kejam sekali ibunya, hanya karena sebuah telepon genggam meninggalkan penyesalan seumur hidup,” tulis warganet di Tiongkok.

Ada juga yang berkomentar bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) mendidik orang mengembangkan keinginan yang kuat untuk menguasai. Banyak sekali para orangtua di Tiongkok menjadikan anak-anak mereka sebagai aset pribadi yang bisa diberlakukan sewenang-wenang. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Gorilla Silverback Jantan Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 56 tahun

0

ErabaruNews – Salah satu gorila silverback tertua di dunia telah meninggal dunia pada usia 56 tahun. Gorila spesial itu meninggal akhir pekan lalu.

Nico, yang tinggal di Longleat Safari Park di Wiltshire, Inggris, meninggal dalam tidurnya pada hari Minggu, (7/1/2018).

Gorila itu tinggal di sebuah pulau di tengah danau. Dia tinggal di sebuah rumah yang dibangun dengan sejumlah fasilitas.

Rumahnya bahkan dilengkapi dengan televisi satelitnya sendiri sehingga dia bisa menonton kartun favoritnya.

Dia berbagi pulau dengan pasangannya, Samba, sampai dia meninggal dunia pada tahun 2007.

Silverback adalah gorila gunung jantan dewasa. Jenis ini biasanya dibedakan oleh area rambut putih atau keperakan di bagian belakang.

Spesies ini biasanya bertindak sebagai anggota dominan atau pemimpin kelompok sosial dari kawanan gorila.

https://www.facebook.com/longleat/photos/a.199742786733315.45818.154526564588271/1951773281530248/?type=3

Penjaganya, dikabarkan sangat sedih. Sebab mereka sudah menjalin persahabatan dan ikatan yang sangat dekat dengannya. Para penjaga sudah bekerja dengan Nico setiap hari sejak 1989.

“Nico adalah salah satu gorila tertua di dunia dan kita semua tahu dia tidak bisa hidup selamanya. Namun, mendengar kenyataan bahwa dia telah menjadi bagian kehidupan di sini, di Longleat, ini membuat semuanya semakin mengacaukan perasaan kami, untuk mengetahui bahwa dia sekarang telah pergi,” ujar Darren Beasley, Kepala Operasi Hewan di Longleat, dalam sebuah pernyataan.

Longleat mengatakan di Facebook bahwa mereka benar-benar terpesona oleh curahan cinta Nico yang fenomenal.

Ahli Margasatwa, Ben Fogle berkicau, “Saya menghabiskan 15 tahun yang bahagia untuk bisa mengenal Nico yang luar biasa. Duka terdalam saya untuk semua orang yang mengenalnya.

Banyak orang memposting foto dan kenangan mereka dengan Nico ke halaman Facebook Longleat.

Menurut salah satu postingan, Nico adalah gorila tertua keempat di penangkaran dan gorila jantan tertua. Tiga gorila yang lebih tua dari Nico adalah betina, yang berusia 61 tahun. Satu gorila betina itu ada di Jerman, dan dua lainnya di Amerika Serikat.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1602118479883035&set=p.1602118479883035&type=3

Nico may have been older than 56 since his birth date has not been reliably ascertained. He was brought to the UK from Switzerland in 1986 and once weighed 34 stone.

Namun, usia Nico bisa jadi lebih tua dari 56 tahun, karena tanggal lahirnya yang pasti tidak ada yang mengetahui. Dia dibawa ke Inggris dari Swiss pada tahun 1986, ketika masih kecil. (John Smithies/Epoch Times/waa)

Ingin Lulus dari Universitas Elite Tiongkok, Siswa Harus Tunjukkan Kesetiaan Pada Partai Komunis

0

Di salah satu universitas paling bergengsi di Tiongkok, melakukan dengan baik penyusunan tesis ataupun disertasi sebagai tugas akhir sebagai seorang siswa  tidak akan cukup untuk lulus begitu saja.

Sebuah dokumen dari administrator di Universitas Tsinghua di Beijing, peringkat 30 dalam daftar universitas dunia oleh Times Higher Education, baru-baru ini bocor secara online.

Pemberitahuan tersebut, tertanggal 4 Januari 2017, ditujukan pada para instruktur. Meminta mereka untuk lebih sadar akan “sikap politik dan ideologi” para siswa saat mengevaluasi pekerjaan mereka yang diajukan untuk wisuda, seperti makalah tesis dan karya kreatif. Para pengajar juga harus “mengintensifkan untuk terus mengawasi ideologi saat mengajar,” tulis pemberitahuan tersebut. Hal yang sama akan diterapkan pada siswa sarjana untuk menyelesaikan gelar sarjana mereka.

Menurut Liu Yinquan, seorang mantan profesor sejarah di Universitas Shandong dan kepala eksekutif China Alliance Against Political Persecution saat ini, pemberitahuan tersebut mengindikasikan bahwa siswa akan dievaluasi berdasarkan bagaimana pandangan mereka sesuai dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Liu mengatakan bahwa rezim khawatir bahwa pemuda generasi penerus tidak lagi percaya pada peraturan komunis, dan dengan demikian meningkatkan “pencucian otak secara politis.” Tujuannya adalah untuk mengubah intelektual menjadi orang-orang yang akan membela sistem komunis, katanya.

“Tetapi opini publik sudah berubah,” kata Liu. “Orang-orang telah mengetahui kebenaran [tentang PKT] melalui internet dan komunikasi dengan orang-orang di luar Tiongkok,”

Sejarah

Konsep “evaluasi-evaluasi politik” tersebut kembali pada Revolusi Kebudayaan, ketika orang Tiongkok diminta untuk secara terbuka menampilkan semangat dan kesetiaan mereka kepada Partai, dan mencela orang-orang yang tidak setia. Orang-orang yang menjadi anggota “lima kategori hitam” Mao Zedong; para tuan tanah, petani kaya, kontra revolusioner, unsur-unsur buruk, dan “orang kanan”, dianggap sebagai musuh revolusi, dianiaya. Sementara itu, kader Partai adalah anggota elit masyarakat, walaupun dapat juga menjadi subyek pada “sesi-sesi perjuangan” jika dikecam.

revolusi kebudayaan china
Sebuah poster propaganda era Revolusi Kebudayaan pada sebuah pameran di Shanghai pada tanggal 8 Oktober 2009. (Philippe Lopez / AFP / Getty Images)

Setelah pembantaian di Lapangan Tiananmen mengakhiri demonstrasi mahasiswa untuk demokrasi pada tahun 1989, universitas dan perguruan tinggi memperketat evaluasi politik mereka terhadap para siswa. Mereka yang aktif dalam gerakan demokrasi dihukum: siswa dari propinsi lain yang belajar di Beijing dipulangkan. Mereka yang ditugaskan untuk bekerja di perusahaan bergengsi setelah lulus menemukan diri mereka sudah tidak punya kesempatan tersebut.

Sejak saat itu, para siswa yang telah secara aktif mengekspresikan pandangan mereka menjadi berkecil hati untuk mengekspresikan secara bebas. Pada bulan Mei 2013, profesor Zhang Xuezhong dari East China Normal University di Shanghai mengungkapkan dalam sebuah surat online bahwa pihak berwenang pusat mengirimkan pemberitahuan peringatan tentang topik “tujuh jangan disebut”: nilai universal, kebebasan pers, masyarakat sipil, hak sipil, kegagalan historis PKT, kegiatan borjuis pejabat Partai berkuasa; dan independensi peradilan.

Pada bulan Januari 2015, kepala Menteri Pendidikan Yuan Guiren mengatakan pada sebuah konferensi nasional untuk universitas dan akademi bahwa ada “tiga hal yang tidak diperbolehkan” di kelas: siswa tidak diijinkan untuk memiliki pandangan yang merusak sosialisme; pandangan yang melanggar konstitusi dan undang-undang PKT; dan guru tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan ketidakpuasan atau keluhan.

ideologi komunis tiongkok
Siswa melemparkan topi kelulusan mereka ke udara saat upacara wisuda yang diadakan di Universitas Tsinghua pada tanggal 18 Juli 2007. (China Photos / Getty Images)

Pada bulan Desember 2016, asisten menteri Shen Xiaoming mengemukakan niat rezim tersebut lebih jelas lagi, mengumumkan bahwa ideologi pemantauan di kampus adalah pekerjaan “garis depan”; sekolah-sekolah perlu berbicara tentang politik “setiap hari, setiap minggu, tanpa henti;” dan agar para pengajar dan para siswa harus setuju dengan “sosialisme dan kepemimpinan PKT.” (ran)

ErabaruNews

Gara-Gara Hujan Islandia Kalahkan Indonesia Selection Enam Gol Tanpa Balas

0

ErabaruNews – Negara terkecil yang lolos ke Piala Dunia 2018, Islandia, meraih hasil positif dalam laga ujicoba pertama mereka di tahun 2018. Tim Nasional Islandia berhasil mengalahkan Indonesia Selection, 6-0, dalam laga persahabatan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (11/1/2018) malam.

Indonesia Selection sendiri sesungguhnya mampu mengimbangi permainan tim ‘kuda hitam’ Eropa itu. Terbukti, Islandia kesulitan menembus benteng pertahanan tim yang diperkuat pemain-pemain pilihan suporter.

Pada babak pertama, Islandia hanya mampu unggul 1-0. Itu pun hasil dari bola mati tendangan bebas yang disundul oleh Andri Runar Bjarnason (menit ke-30), dan kegagalan kiper Rivki Mokodompit mengantisipasi datangnya bola.

Namun celakanya, gol tersebut tampaknya menjadi inspirasi bagi Heimir Hallgrimsson, dalam membaca kelemahan para pemain Indonesia. Pada babak kedua, mereka dengan mudah mengeksplorasi para pemain tuan rumah yang lemah dalam mengantisipasi bola-bola atas.

Sementara di sisi lain, Indonesia mau-tidak-mau, harus lebih sering ikut irama dan memainkan bola-bola atas. Sebab, hujan deras mengguyur dan membuat sebagian besar lapangan kebanjiran. Bahkan, laga ini sempat dihentikan selama beberapa menit karena banjir.

Padahal, selama persiapan tiga hari, pelatih Robert Rene Alberts mengajak anak asuh dadakan-nya untuk bermain bola-bola pendek. Strategi itu sudah cukup dikuasai oleh pemain Selection ketika bergabung dengan Timnas dibawah asuhan pelatih Luis Milla.

Alhasil, Bambang Pamungkas dkk pun harus kebobolan lima gol pada babak ke-dua. Lima gol susulan itu tercatat atas nama Kjartan Finnbogason (menit 47′), Ottar Magnus Karlsson (66′), Tryggvi Hrafn Haraldsson (68′), Hjoertur Hermannsson (80′), dan Holmar Oern Eyjolfsson (82′).

Walau yang dihadapi oleh Indonesia Selection adalah kontestan Piala Dunia, sebagian suporter tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka di sosial media. Banyak yang menyesalkan cara pelatih Rene dalam memilih pemain yang diturunkan.

https://twitter.com/chafifmaulanacm/status/951445927390199809

Ada pula suporter yang menyesalkan tidak nyambungnya polling yang dilakukan PSSI dengan pemain yang dipilih sebagai starting lines up. Sehingga Indonesia harus kalah telak, walau sempat bermain bagus.

Islandia sendiri masih akan melakukan satu laga ujicoba lagi menghadapi Indonesia. Lawan mereka berikutnya adalah gabungan timnas senior dan timnas U23 Indonesia. Laga akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, di Jakarta, Minggu (14/1/2018). (waa)

Gunung Agung Kembali Erupsi, 53.207 Jiwa Masyarakat Masih Mengungsi

0

Epochtimes.id- Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang dengan tinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA.

“Erupsi dengan amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik. Asap condong ke arah utara hingga timur laut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan tremor menerus dengan amplitudo 1-13 milimeter (dominan 1 milimeter). Hembusan, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh masih sering terdeteksi oleh Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang.

Hingga kini status Gunung Agung masih Awas (level 4). Daerah berbahaya hanya berada di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. Di luar radius 6 kilometer kondisinya aman dan normal.

Hujan abu vukanik diperkirakan jatuh di beberapa daerah di sebelah utara hingga timur laut dari Gunung Agung. Sebaran hujan abu tidak jauh dari Gunung Agung karena tinggi kolom erupsi hanya 2.500 meter.

Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang dengan tinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA (Dokumentasi BNPB)

Selain itu juga sebagian lereng Gunung Agung cuaca mendung hingga hujan. Informasi dari Pasebaya hujan abu vulkanik tipis telah terjadi di Tulamben, Rubaya, dan Dukuh Kubu. Aktivitas masyarakat normal. Tidak ada kepanikan di masyarakat

Berdasarkan data BNPB, hingga saat ini sebanyak 53.207 jiwa masyarakat masih mengungsi yang tersebar di 233 titik pengungsi. Sementara itu kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap aman dan normal beroperasi. Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung tidak menyebar hingga Kota Denpasar.

Masyarakat diimbau tetap tenang. Aktivitas vulkanik Gunung Agung memang masih cukup tinggi dan berstatus Awas sehingga masih dimungkinkan terjadi erupsi dan hembusan. Masyarakat dihimbau tetap mentaati rekomendasi pemerintah bahwa tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.

“Jangan melakukan pendakian, apalagi berada di sekitar puncak kawah karena sangat berbahaya. Di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman dan normal,” harap Sutopo. (asr)

Gelombang Demonstrasi Membara Melanda Tunisia, Tentara Dikerahkan dan 300 Demonstran Ditangkap

0

Epochtimes.id- Demonstrasi ekstrem yang merebak di Tunisia berujung pembakaran markas keamanan nasional regional di dekat perbatasan Aljazair seperti ditulis Reuters, Kamis (11/1/2018).

Aksi unjuk rasa ini membuat pihak berwenang mengerahkan tentara setelah polisi mengundurkan diri. Aksi kerusuhan ini dipicu mengenai kenaikan harga dan pajak yang terus berlanjut di seluruh negeri.

Lebih dari 300 pemrotes ditangkap dan tentara dikerahkan di beberapa kota untuk membantu memadamkan demonstrasi kekerasan di Tunisia tujuh tahun setelah penggulingan Zine El-Abidine Ben Ali pada Arab Spring 2011.

Di Thala, di dekat perbatasan Aljazair, tentara yang dikerahkan setelah kerumunan membakar gedung keamanan nasional, memaksa polisi untuk mundur dari kota seperti diturukan saksi mata kepada Reuters.

Pemerintahan Tunisia – yang mencakup ekstremis, partai sekuler dan independen – menyebut kerusuhan dikendalikan oleh kelompok kriminal. Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed menuduh oposisi sebagai provokator.

Aksi demonstrasi berdarah di Tunisia (africanews)

Menolak tuduhan tersebut, blok oposisi utama Tunisia, Front Rakyat, menyerukan sebuah demonstrasi besar di Tunis pada Minggu bertepatan dengan ulang tahun ketujuh kejatuhan Ben Ali.

Asosiasi Sepak Bola Tunisia mengatakan bahwa mereka menunda pertandingan sepanjang akhir pekan karena gangguan tersebut.

Protes anti-pemerintah telah terjadi di sejumlah kota di Tunisia – termasuk resort wisata Sousse sejak Senin lalu sebagai bentuk perlawanan kenaikan harga dan pajak yang dipaksakan untuk memangkas melonjaknya defisit dan memuaskan kreditor internasional.

Sementara Tunisia dianggap sebagai satu-satunya negara kisah sukses demokrasi di dunia Arab. Namun, Tunisia juga memiliki sembilan pemerintah sejak penggulingan Ben Ali. Akan tetapi tak ada satupun era pemerintahan yang mampu mengatasi masalah ekonomi.

Tentara telah dikerahkan di beberapa kota, termasuk Sousse, Kebeli dan Bizerte, untuk menjaga bangunan pemerintah yang telah menjadi sasaran pemrotes.

“Tiga ratus tiga puluh orang yang terlibat dalam tindakan sabotase dan perampokan ditangkap tadi malam,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Khelifa Chibani. Angka ini menunjukkan jumlah tahanan sejak demonstrasi dimulai sekitar 600 orang.

“Apa yang terjadi adalah kejahatan, bukan protes. Mereka mencuri, mengintimidasi orang dan mengancam properti pribadi dan publik,” tambahnya.

Banyak dari demonstrasi tersebut berlangsung damai. Namun demikian demonstran mengekspresikan kemarahan dan frustrasi mereka setelah bertambah kesulitan ekonomi bertambah parah sejak pemberontakan 2011.

“Memang benar bahwa beberapa pemrotes membakar dan mencuri selama demonstrasi malam terakhir, namun para penguasa mencuri dan menghancurkan Tunisia di pagi hari dan malam hari dengan keputusan frustasi mereka,” kata seorang guru yang sedang berbelanja di ibu kota dan hanya memberi nama pertamanya, Mohamed.

“Kami mengharapkan hal-hal membaik setelah Ben Ali digulingkan, namun tampaknya setelah tujuh tahun revolusi, gaji kami dikirim setiap bulan kepada Perdana Menteri untuk dihabiskannya,” katanya.

Arab Spring 2011 dan dua serangan militan pada 2015 merusak investasi asing dan pariwisata yang menyumbang delapan persen dari aktivitas ekonomi Tunisia.

Pengangguran secara nasional melebihi 15 persen, dan jauh lebih tinggi di beberapa wilayah di pedalaman. Inflasi tahunan naik menjadi 6,4 persen di bulan Desember, tingkat tertinggi sejak Juli 2014. (asr)

Sumber : Arabnews/Reuters

Gereja di Kota Linfen, Shanxi, Tiongkok Dibongkar Usai Diledakkan

0

oleh Gao Yiqing

Sebuah gereja yang terletak di kota Linfen, Fushan County, Shanxi, Tiongkok dibongkar pada 9 Januari setelah sebelumnya dibom. Beberapa pihak elit mengatakan bahwa kejadian ini mengingatkan kita pada insiden di mana Taliban membom Buddha Bamyan.

Menurut siaran Radio Free Asia bahwa pada 7 Januari lalu, bagian luar gereja itu dikelilingi pagar seng oleh otoritas dan dijaga ketat oleh beberapa anggota polisi bersenjata. Terlihat beberapa orang pekerja masuk ke dalam gereja untuk melakukan sesuatu.

Pada 9 Januari sekitar pukul 15.00 waktu setempat sejumlah pekerja menanam sejumlah bahan peledak ke dalam tiang-tiang bangunan gereja lalu diledakkan. Pengurus gereja sebelumnya tidak pernah menerima pemberitahuan.

Usai peledakan itu, otoritas berwenang menahan beberapa umat gereja itu untuk mencegah mereka berkomunikasi dengan dunia luar untuk menghindari bocornya berita.

Sekitar 2 hari sebelum kejadian tersebut, kepala desa dan polisi setempat masih menyapa para umat dan memperingatkan agar tidak mendatangi gereja untuk menyaksikan pembongkaran.

https://www.youtube.com/watch?v=Mp1w1piZJaQ

“Ini sangat mengejutkan dan sulit dapat dimengerti mengapa gereja tersebut harus dibongkar secara paksa” kata Meng Yuanxin, seorang peneliti pada Asosiasi Bantuan AS Kepada Tiongkok kepada Epoch Times.

Lebih ironis lagi adalah penghancuran gereja dengan menggunakan bahan peledak dan mengerahkan sejumlah polisi bersenjata. Inilah sikap yang ditunjukkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap agama di Tiongkok. Bahkan dengan perilaku yang sangat buruk, menyatakan sikap mereka terhadap agama dengan sengaja melanggar hukum alam.

Meng Yuanxin mengatakan, Gereja ‘Golden lampstand’ yang mulai dibangun pada tahun 1998 itu terus mendapat gangguan dari pemerintah setempat. Aliran air dan listrik sering diputus mereka sehingga pembangunannya baru dapat selesai pada tahun 2004.

Sebuah gambar ponsel menangkap pembongkaran dari Gereja Golden Lampstand pada 9 Januari 2018.(Foto: ChinaAid)

Otoritas Fushan County rupanya mengincar lokasi tersebut karena memiliki nilai komersial sehingga terus berupaya untuk membongkar gereja tetapi mendapat penolakan dari umat.

Pada 13 September 2009 sekitar pukul 03.00 dini hari, otoritas Fushan mengirim 400 lebih anggota polisi dan preman masuk ke lokasi pertemuan para umat gereja dan pabrik sepatu Fuying melakukan pemukulan yang mengakibatkan lebih dari 100 orang umat terluka.

Otoritas juga mengirim buldozer dan excavator untuk merusak puluhan bangunan, menghancurkan paksa perangkat TV, kulkas, mobil dan lainnya.

Pada 23 September Gereja Golden Lampstand kembali dikepung oleh polisi bersenjata. Dua hari kemudian, penanggungjawab gereja Yang Rongli bersama 6 orang lainnya mengalami penyanderaan sewaktu mereka berada dalam perjalanan menuju Kantor Pengaduhan Masyarakat.

Yang Tongli dan kelima orang itu ditahan dan didenda dengan tuduhan ‘menggunakan lahan pertanian ilegal’ dan ‘menghasut masyarakat berkumpul sehingga menggangu ketertiban lalu lintas’.

Yang Rongli dijatuhi hukuman 7 tahun penjara dan denda uang RMB. 30.000. Pada 30 November tahun lalu, kelima orang lainnya itu dijatuhi hukuman kerja paksa selama 2 tahun.

Sejak saat itu, Gereja Golden Lampstand terus diblokir oleh Kantor Keamanan dan Ketertiban Publik setempat, dan dijaga oleh petugas. Pintu dan jendela-jendela gereja rusak dan sampah menumpuk sampai tahun 2014.

Sebuah gambar ponsel menangkap pembongkaran dari Gereja Golden Lampstand pada 9 Januari 2018.(Foto: ChinaAid)

Penindasan dan penganiayaan terhadap umat beragama tidak akan dihentikan oleh PKT yang atheis

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (UDHR) yang lahir pada 10 Desember 1948 menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk bebas memeluk agama.

Meng Yuanxin mengatakan : “Deklarasi tersebut sudah hampir 70 tahun, tetapi PKT sampai saat ini masih mengirim polisi bersenjata untuk meledakkan gereja. Karena itu, menghimbau negara dengan kekuatan utama dunia yang berlatar belakang agama Kristen khususnya untuk memberikan perhatian terhadap insiden semacam ini di Tiongkok.”

Meng Yuanxin mengatakan, Meskipun Dewan Negara Tiongkok pada tahun lalu telah menerbitkan ‘Peraturan tentang Urusan Keagamaan’ , tetapi “Kebebasan beragama di Tiongkok menunjukkan langkah mundur. Tidak saja kegiatan yang dilakukan dalam rumah-rumah ibadah perumahan, terhadap gereja-gereja besar pun aktivitasnya terus dibatasi. Kegiatan gereja tampaknya akan menghadapi penindasan secara menyeluruh”, demikian penjelasan Meng Yuanxin.

Ren Quanniu, seorang pengacara HAM Daratan Tiongkok kepada reporter Epoch Times mengatakan bahwa dilihat dari permukaan gereja di kota Linfen itu dibongkar karena  alasan-alasan apakah ‘melanggar aturan bangunan’ atau ‘demi kebutuhan tata kota ? tetapi yang pasti adalah otoritas berusaha untuk menghalangi orang beragama.

Oleh sebab itu umat Kristen perlu bersatu, dan meminta melalui pendekatan hak berpetisi kepada pemerintah daerah untuk mengubah cara penyelesaian masalah, bagaimana pun gereja memiliki kekhasan tersendiri.

Sebelumnya, Hu Ping, seorang komentator politik terkenal dan editor kehormatan dari media ‘Beijing Spring’ kepada Epoch Times menjelaskan bahwa organisasi keagamaan yang ditampilkan PKT adalah yang bersifat dekoratip demi ‘kebebasan beragama’ yang dipropagandakan. Penindasan justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah aspek penting dari pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PKT.

Hu Ping mengatakan, ia berharap semua kelompok organisasi di Tiongkok saling mendukung dan saling merespons untuk menjunjung tinggi prinsip kebebasan beragama dan berani tampil untuk berbicara, setidaknya juga jangan membantu atau mentolerir mereka berbuat jahat.

Tang Jingyuan, seorang komentator masalah sosial mengemukakan bahwa selama PKT yang atheis masih belum dibubarkan, jangan berharap penindasan dan penganiayaan terhadap kebebasan beragama dihentikan.

“PKT itu bagaikan racun, komposisinya penuh dengan racun. Jika kita tidak bersedia membuang jauh harapan yang pernah kita titipkan kepadanya, tidak saja masyarakat umum yang akan terus menderita, tapi termasuk mereka yang benar-benar ingin berbuat sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara juga akan mati ditelan oleh sistem ini,” imbuhnya. (asr)

Sumber : Epochtimes.com