Home Blog Page 222

 “Mesin Kematian”Assad ? Kuburan Massal di Suriah Ungkap Sejarah Kelam, Jaksa Pengadilan Kejahatan Perang: “Setara dengan Nazi”

0

EtIndonesia. Jaksa Pengadilan Kejahatan Perang Internasional, Stephen Rapp, baru-baru ini menginspeksi lokasi kuburan massal yang dibangun selama masa pemerintahan Assad di Suriah. Da memperkirakan lebih dari 100.000 warga Suriah dibunuh oleh pemerintah, dengan skala kekejaman yang disebutnya “setara dengan Nazi.”

Setelah lebih dari 50 tahun pemerintahan diktator oleh rezim Assad, pada 8 Desember, kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menggulingkan rezim tersebut, mengakhiri perang saudara yang berlangsung lebih dari satu dekade. Seiring stabilnya situasi di dalam negeri, kekejaman rezim Assad mulai terungkap. Dalam sebuah laporan, media melaporkan bahwa jaksa perang internasional menemukan bukti “mesin kematian” sistematis milik Assad , yang diduga telah membunuh lebih dari 100.000 orang dalam waktu 10 tahun.

Berdasarkan laporan Reuters, Stephen Rapp, yang pernah menjadi jaksa dalam pengadilan kejahatan perang Rwanda dan Sierra Leone, mengunjungi dua lokasi kuburan massal di kota Qutayfah dan Najha, dekat ibu kota Damaskus, pada 17 Desember. 

Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, Rapp menyebutkan bahwa rezim Assad menciptakan “sistem teror negara” yang melibatkan ribuan orang, termasuk polisi rahasia, penjaga penjara, pengemudi truk, hingga operator buldoser, untuk menjalankan “mesin kematian” tersebut.

Rapp juga menyatakan bahwa sejak pecahnya perang saudara pada 2011, lebih dari 100.000 warga Suriah kemungkinan telah dibunuh dalam sistem ini. 

“Apa yang saya lihat di kuburan massal ini membuat saya percaya bahwa angka tersebut benar,” ujarnya. 

Dia bahkan membandingkan situasi di Suriah dengan kekejaman Nazi, menyebutnya sebagai salah satu pembunuhan massal terbesar sejak era Nazi.

Komite Internasional untuk Orang Hilang di Den Haag melaporkan bahwa Suriah kemungkinan masih memiliki 66 lokasi kuburan massal yang belum terkonfirmasi. Selain itu, laporan orang hilang dari Suriah telah mencapai lebih dari 157.000 kasus.

Ketua komite, Kathryne Bomberger, menyebut situasi ini sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir, “hampir empat kali lipat dari jumlah orang hilang selama Perang Balkan.” 

Bomberger mendesak pemerintah transisi Suriah untuk melindungi semua situs kuburan massal demi mengidentifikasi korban dan mengadili Assad.

Warga lokal di Qutayfah yang diwawancarai Reuters mengungkapkan bahwa beberapa tahun lalu mereka sering melihat truk berpendingin membawa mayat ke lubang panjang yang digali menggunakan alat berat, kemudian mayat-mayat tersebut dilemparkan ke dalam lubang.

Seorang petani dari Najha, Abb Khalid, menggambarkan bagaimana pengoperasian kuburan massal ini dilakukan secara sistematis, : “Truk-truk itu tiba di lokasi, kemudian menurunkan mayat, lalu pergi.” 

Dia juga menyebutkan bahwa pasukan keamanan Assad menjaga ketat lokasi kuburan massal dan siapa pun yang mencoba mendekat akan “ikut terkubur bersama mereka.”

Laporan tersebut juga mencatat bahwa citra satelit menunjukkan adanya penggalian besar-besaran di Suriah sejak 2012, yang berlanjut hingga 2022. Meski begitu, Bashar al-Assad, mantan Presiden Suriah yang kini berada di Moskow, terus membantah tuduhan ini, menyebut para penuduhnya sebagai “ekstremis.”

Komite Internasional untuk Orang Hilang kembali mendesak pemerintah transisi Suriah untuk melindungi situs-situs kuburan massal, agar identitas para korban dapat dipastikan dan langkah hukum terhadap Assad dapat diambil di masa mendatang. (jhn/yn)

Surat Terbuka yang Menuntut Mundurnya Xi Jinping Beredar di Internet, Memuat 28 Tuduhan Kesalahan

ETIndonesia. Baru-baru ini, sebuah surat terbuka beredar di internet yang memuat tuntutan agar Xi Jinping mundur dari jabatannya. Surat tersebut mencantumkan 28 tuduhan terkait kebijakan dan kesalahan selama masa kepemimpinannya. 

Analisis menunjukkan bahwa isi surat tersebut sesuai dengan kondisi nyata di Tiongkok saat ini. Namun, sejumlah pihak percaya bahwa pergantian kepemimpinan di tubuh Partai Komunis tidak akan menyelesaikan masalah utama, dan hanya dengan membubarkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan rakyat Tiongkok akan memiliki masa depan.

Pengamat independen di luar negeri, Cai Shenkun, pada 17 Desember menulis di platform X bahwa ia menerima email pada  16 Desember yang berisi sebuah resolusi dan artikel dengan tanda tangan yang menuntut Xi Jinping mundur dari posisi kepemimpinannya di partai, pemerintahan, dan militer. Artikel tersebut memuat 28 contoh nyata dari kebijakan yang dianggap gagal selama masa kepemimpinan Xi.

Cai Shenkun menduga, berdasarkan gaya penulisan surat itu, kemungkinan besar penulisnya adalah seseorang dari kalangan dalam sistem pemerintahan. Surat tersebut mengkritik berbagai tindakan Xi Jinping yang dinilai merugikan, dan isinya dinilai layak untuk dibaca.

Tuduhan Utama dalam Surat

  1. Menghancurkan Ekonomi dan Persaingan Pasar:
    Surat tersebut menuduh Xi Jinping mengadopsi kebijakan ekonomi yang sangat condong ke kiri, menghancurkan keadilan dalam persaingan pasar, dan menekan sektor swasta.
  2. Kebijakan yang Buruk dan Merusak Banyak Industri:
    Xi dituduh tidak melakukan analisis dan investigasi yang mendalam sebelum mengambil keputusan, mengakibatkan langkah-langkah gegabah yang merusak berbagai sektor seperti properti, pendidikan, keuangan, dan platform internet.
  3. Pengeluaran Berlebihan untuk Ambisi Global:
    Surat itu mengkritik Xi atas proyek ambisius seperti “Belt and Road Initiative” yang dinilai memboroskan sumber daya negara demi kepentingan geopolitik tanpa hasil yang signifikan.

Selain itu, surat tersebut juga menyebutkan pelanggaran terhadap batas masa jabatan kepemimpinan, promosi sistem otoriter, praktik nepotisme, dan 28 contoh lainnya yang dianggap sebagai kesalahan fatal Xi.

Reaksi dan Dampak

Surat terbuka ini memicu perdebatan luas. Sebagian pihak menghubungkannya dengan artikel baru-baru ini di majalah Qiushi (penerbitan resmi PKT) tentang “revolusi diri” Xi Jinping. Beberapa pengamat menilai ini sebagai tanda bahwa konflik internal di PKT semakin memanas dan terbuka.

Pengamat politik Tiongkok yang berbasis di AS, Xing Tianxing, mengatakan bahwa strategi “revolusi diri” digunakan oleh Xi untuk memperkuat cengkeramannya di PKT melalui kampanye anti-korupsi. Namun, ia juga melihat bahwa kekuatan oposisi terhadap Xi semakin menguat, dan otoritasnya mulai terancam.

Pergantian Pemimpin Bukan Solusi

Para analis menekankan bahwa pergantian pemimpin di PKT tidak akan menyelesaikan masalah mendasar yang dihadapi rakyat Tiongkok.

“Kita harus menyadari bahwa masalah yang dihadapi Tiongkok saat ini, serta penderitaan rakyat selama beberapa dekade terakhir, semuanya berakar pada Partai Komunis Tiongkok,” ujar komentator politik, Lan Shu. 

Xing Tianxing menambahkan: “Banyak pihak dalam partai yang ingin Xi Jinping turun. Namun, bagi rakyat Tiongkok, harapan terbesar adalah pembubaran total PKT. Hanya dengan itu masa depan yang lebih baik bisa tercapai.” (Hui)

Laporan oleh Chen Yue dan Chang Chun, reporter New Tang Dynasty TV

Wawancara Eksklusif dengan Mantan Penasehat Hukum Pemda di Tiongkok : Investigasi Pribadi Mengungkap Kejahatan Pengambilan Paksa Organ oleh Partai Komunis Tiongkok

0

ETIndonesia. Du Wen adalah mantan Direktur Eksekutif Kantor Penasihat Hukum Pemerintah Daerah Otonomi Mongolia Dalam yang kini melarikan diri ke luar negeri, baru-baru ini menerima wawancara eksklusif dengan NTD. 

Dalam wawancara tersebut, ia mengungkapkan bahwa berdasarkan investigasinya, skala pengambilan paksa organ oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) masih terus meningkat. Ia menyerukan agar rezim otoriter PKT segera dibubarkan.

Du Wen sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Kantor Penasihat Hukum Pemerintah Daerah Otonomi Mongolia Dalam. Ia dipenjara selama 12 tahun 8 bulan atas tuduhan “terlibat dalam suap menggunakan dana publik pemerintah Mongolia Dalam.”

Dalam wawancara, ia menyatakan bahwa ia dipaksa menjadi kambing hitam untuk menutupi kesalahan pejabat tinggi PKT. Di penjara, ia mengalami penyiksaan berat dan empat kali upaya pembunuhan. 

Setelah dibebaskan pada Januari 2023, ia terus diawasi sebelum akhirnya berhasil melarikan diri ke luar negeri. Selama di penjara, ia bertemu dengan banyak praktisi Falun Gong yang terus mengalami penganiayaan brutal oleh PKT dan menjadi korban pengambilan paksa organ.


“Saya bertemu beberapa tahanan yang kaya. Orang-orang kaya ini mampu membayar untuk transplantasi ginjal atau hati. Setelah mereka melakukan transplantasi, saya bertanya kepada mereka, berapa biayanya? Ada yang menghabiskan RMB.2 juta , ada yang RMB.3 juta , dan yang paling murah RMB/900 ribu,” ujar Du Wen. 

“Saya bertanya bagaimana prosesnya. Mereka bilang tinggal bayar saja, ada yang mengatur semuanya: mencari organ, mencari donor ginjal, semuanya diorganisir. Itu sudah menjadi industri. Pengambilan paksa organ dari praktisi Falun Gong adalah logis karena mereka tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tubuh mereka sehat,” katanya. 

Setelah dibebaskan, Du Wen melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menemukan bahwa cakupan pengambilan paksa organ di Tiongkok justru semakin meluas.


“Setelah keluar dari penjara, saya melakukan sesuatu. Saya menelepon teman-teman lama dari pengadilan. Pengadilan menengah biasanya bertanggung jawab atas eksekusi hukuman mati. Saya bertanya apakah mereka memberikan suntikan mati kepada tahanan. Saya tidak bisa langsung bertanya tentang pengambilan organ, karena mereka tidak akan menjawab. Mereka bilang tidak, tetapi dokter forensik dan dokter dari rumah sakit datang, memberi bius, lalu langsung mengambil organ dari perut tahanan. Setelah itu mayatnya dikremasi, dan keluarga tahanan tidak diizinkan melihat jenazah,” kata Du Wen. 

“Di jalan-jalan Beijing, di sekitar rumah sakit, ada iklan tentang transplantasi organ di lantai. Organ manusia di bawah kendali PKT dapat diperdagangkan secara terbuka. Jika pasangan organ tidak cocok, mereka bisa mencarikan yang sesuai selama Anda punya uang,” tambahnya. 

Du Wen menekankan bahwa selama puluhan tahun, PKT telah menciptakan banyak kasus ketidakadilan di dalam negeri dan mengekspor otoritarianisme ke dunia internasional. Ia percaya bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan rakyat Tiongkok adalah mengungkap semua kejahatan berdarah PKT kepada dunia dan mengakhiri rezim tersebut.


“PKT sekarang tampak sombong karena waktunya belum tiba. Begitu saatnya tiba, ia akan runtuh seperti Assad atau Mubarak dalam sekejap,” ujar Du Wen. (Hui)

Yu Liang dan Shang Jing dari New York, untuk New Tang Dynasty Television

Korea Selatan: Siap Membuka Kembali Negosiasi Nuklir Korea Utara di Era Trump

0

EtIndonesia. Pada 18 Desember, Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul, menyatakan bahwa dirinya tengah menyusun rencana aksi untuk mempersiapkan kemungkinan Presiden terpilih AS, Donald Trump, membuka kembali negosiasi nuklir dengan Korea Utara.

Menurut laporan Reuters, dalam konferensi pers gabungan yang jarang digelar untuk media internasional, Cho bersama Menteri Keuangan Choi Sang-mok mencoba menenangkan sekutu Seoul dan meredakan kekhawatiran pasar. Ini terjadi setelah Presiden Yoon Suk-yeol mencoba memberlakukan darurat militer pada 3 Desember, yang memicu krisis politik terbesar di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

Cho mengungkapkan bahwa timnya sedang merancang peta jalan untuk kemungkinan dimulainya kembali pembicaraan antara Washington dan Pyongyang. Dia juga mencatat bahwa Trump telah menunjuk mantan Direktur Intelijen Nasional (DNI), Richard Grenell, sebagai Duta Khusus Presiden yang akan bertanggung jawab atas kebijakan terhadap Korea Utara.

“Kami melihat penunjukan ini sebagai indikasi bahwa Presiden terpilih Trump tidak mengabaikan isu nuklir Korea Utara. Saya pikir kita perlu merespons lebih proaktif,” ujar Cho.

Dia menambahkan:  “Meski Korea Utara menolak dialog dan negosiasi, kami tetap terbuka untuk setiap peluang berbicara dengan Korea Utara, termasuk tentang isu nuklir.”

Selama empat tahun terakhir, Korea Utara menolak tawaran tanpa syarat dari Presiden Joe Biden untuk melanjutkan dialog. Namun, tim Trump kini mencari kemungkinan perundingan langsung dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dengan tujuan meredakan risiko konflik bersenjata. (jhn/yn)

Pekerja Kebersihan di Xi’an, Tiongkok  Blokir Jalan untuk Menuntut Gaji, Biro Pengelolaan Kota Mengakui Pemerintah Tidak Punya Uang

0

Sejumlah besar pekerja kebersihan di Xi’an, Provinsi Shaanxi, Tiongkok memblokir jalan pada 17 Desember 2024, untuk menuntut gaji yang tertunda, menarik perhatian publik. Staf Biro Pengelolaan Kota setempat mengungkapkan bahwa pemerintah tidak memiliki cukup uang dan telah menunggak gaji para pekerja kebersihan selama lima bulan.

ETIndonesia. Video yang beredar di internet menunjukkan banyak pekerja kebersihan yang mengenakan seragam bertuliskan “Xi’an Kebersihan” berkumpul di dekat Huaqing Palace, Distrik Lintong, Xi’an, memblokir jalan untuk menuntut hak mereka.

Pengelola Kota setempat mengungkapkan bahwa pemerintah tidak memiliki cukup uang dan telah menunggak gaji para pekerja kebersihan selama lima bulan.

Saat musim dingin tiba di Xi’an, pemandangan para pekerja kebersihan berdiri di tengah angin dingin untuk menuntut gaji mereka sungguh menyayat hati.

“Para pekerja kebersihan adalah tenaga outsourcing. Pemerintah tidak punya uang dan kemungkinan menunggak pembayaran mereka sekitar lima bulan,” ujar seorang staf di Pusat Kebersihan Biro Pengelolaan Kota Distrik Lintong. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah berjanji akan menyelesaikan masalah ini, kemungkinan pada akhir bulan ini. Namun, banyak netizen meragukan janji tersebut.

Pada 18 Desember, berita tentang penundaan pembayaran gaji selama lima bulan kepada para pekerja kebersihan di Xi’an hingga mereka memblokir jalan menjadi trending topik di media sosial, memicu simpati dari warganet di berbagai daerah.

Berikut komentar warganet:

  • “Keterlaluan! Pekerja kebersihan di Xi’an belum dibayar selama lima bulan. Mereka harus memblokir jalan untuk mendapatkan gaji! Pekerjaan mereka kotor dan berat, dengan gaji yang sangat kecil, maksimal hanya sekitar RMB.1.000 per bulan. Mereka bekerja di bawah panas, hujan, dan angin, tapi masih saja gaji mereka ditunda. Tidak berperasaan sekali!”
  • “Banyak dari mereka adalah orang tua yang sudah renta. Sungguh memilukan melihatnya.”
  • “Shaanxi sudah ada 38 kabupaten yang tidak bisa membayar gaji.”
  • “Saya guru di taman kanak-kanak negeri. Sejak September hingga sekarang, saya juga belum menerima gaji.”
  • “Gaji guru di Lintong baru dibayar sampai Agustus.”
  • “Saya sopir bus, gaji saya sudah tertunda lebih dari delapan bulan.”
  • “Ayah saya bekerja di perusahaan bus. Dia bilang mereka meminjam uang untuk membayar gaji.”
  • “Kasus seperti ini sudah terlalu banyak.”

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok mengalami penurunan tajam. Tekanan finansial membuat banyak pemerintah daerah kesulitan. Kasus keterlambatan pembayaran gaji kepada pegawai negeri, pekerja kebersihan, sopir bus, dan guru sering terjadi, dan aksi protes untuk menuntut hak mereka terus meningkat. (Hui)

Akhir dari Akibat Bermain Licik dan Serakah, Kisah Orang-orang Jahat yang Hidup dengan Kenyamanan Berujung Petaka 

0

ETIndonesia. Melihat ke sekeliling, banyak orang yang melakukan kejahatan, namun mereka tetap bisa menikmati kemewahan hidup, tinggal di rumah mewah dan mobil mahal, serta menyantap berbagai hidangan lezat. 

Tetapi di mata Tuhan, tidak ada karma yang tidak akan dibalas, hanya saja waktunya belum tiba. Bagi orang-orang Tiongkok yang dibombardir dengan ajaran atheisme, ini mungkin sulit dipahami. 

Dan, bagi mereka yang hanya melihat fakta di depan mata menolak untuk percaya, karena hal tersebut tidak terjadi pada diri mereka.

Seorang cendekiawan dari Dinasti Qing, Ji Xiaolan, dalam  “the thatched study of close scrutiny”, menyebutkan sebuah peristiwa yang diceritakan oleh gurunya, Chen Wenqin. 

Ia bercerita tentang seorang kenalannya di kampung halaman, yang meskipun tidak pernah melakukan kejahatan besar, tapi selalu memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya sendiri, tidak mau mengalami kerugian, sementara dia selalu membuat orang lain menderita.

Suatu ketika, pria tersebut mengikuti ujian negara dan menginap di sebuah penginapan bersama teman-temannya. Ketika hujan deras membuat atap bocor, hanya bagian kecil di dekat dinding utara yang tetap kering. Ia tiba-tiba pura-pura sakit dan langsung menempati tempat itu, meski semua orang tahu ia berbohong. Namun, karena tidak ada alasan kuat untuk memintanya pindah tempat, mereka pun membiarkannya tidur di sana.

Tak lama kemudian, dinding utara itu runtuh akibat hujan deras. Orang-orang yang masih terjaga berhasil menyelamatkan diri, tetapi pria tersebut tertimpa dinding hingga kepala dan tubuhnya terluka parah, menyebabkan patah kaki dan tangan. Akibatnya, ia gagal mengikuti ujian negara.

Ji Xiaolan juga menceritakan kisah serupa tentang seorang pelayannya bernama Yu Lu, yang dikenal licik dan penuh tipu daya. Saat melakukan perjalanan ke Urumqi, Yu Lu memperkirakan akan turun hujan, sehingga ia menumpuk barang-barangnya di atas kereta kuda milik Ji agar tidak basah terkena hujan. Namun, setelah perjalanan beberapa mil, cuaca cerah kembali, namun roda kereta terjebak di lumpur, membuat air meresap ke barang-barang di bawah. Alhasil, barang-barang Yu Lu pun basah total.

Menurut cerita Ji Xiaolan, kejadian ini membuktikan bahwa tipu daya dan kelicikan tidak disukai oleh Tuhan. Ia berharap kisah ini menjadi pelajaran bagi orang-orang, agar tidak mengulangi kesalahan serupa.

Melalui cerita ini, Ji Xiaolan ingin menyampaikan pesan moral: “Setiap tindakan memiliki konsekuensinya.” 

Jangan berpikir bahwa perbuatan buruk yang tidak diketahui orang lain itu tidak akan mendatangkan akibat. Tuhan atau hukum alam selalu mengawasi setiap tindakan dan pikiran manusia. 

Pada akhirnya, baik atau buruk akan mendapatkan balasannya, cepat atau lambat balasan karmanya pasti akan tiba. Tuhan tidak akan membiarkan karma yang dijatuhkan atau akan berbelas kasih hanya karena Anda tidak melihat-Nya atau tidak mempercayai-Nya. (jhon)

Sumber : Secretchina.com 

Jenderal Rusia Dipenggal, Tentara Korut Salah Sasaran Hingga Nasib Ekonomi Rusia

 Jin Ran

Topik hari ini tentang operasi  memenggal kepala jenderal Rusia, pasukan Rusia menggunakan senjata kimia, desainer senjata terbaik Rusia tewas ditembak, Kantor utama Garda Republik Chechnya dibom, tentara Korea Utara ditembak drone, salah sasaran ke pasukan Rusia, NATO mengumumkan persiapan perang dan ekonomi Rusia diprediksi runtuh tahun depan. 


Operasi Pemenggalan terhadap Jenderal Rusia, Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia

Penulis telah berbicara tentang kehadiran militer Israel dan Ukraina di Suriah. Jika kedua negara ini benar-benar bekerja sama, pasti akan membuat banyak pihak panik. Penulis tidak tahu apakah Israel sedang mempelajari taktik drone Ukraina, tetapi Ukraina jelas sudah sangat mahir menerapkan teknik operasi pemenggalan yang mungkin dipelajarinya dari Israel.

Pada 17 Desember, Komandan Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov, tewas dalam ledakan bom pinggir jalan di Ryazan Street, Moskow. Ajudannya juga turut menjadi korban. Yang penting, ini bukan kecelakaan. Badan Intelijen Ukraina secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas operasi pemenggalan ini.

Tidak hanya mengaku bertanggung jawab, Ukraina juga mengungkap alasan di balik serangan ini. Mereka menyebut Kirillov sebagai penjahat perang karena memerintahkan penggunaan senjata kimia terlarang terhadap tentara Ukraina. Laporan tentang penggunaan “senjata kimia” oleh militer Rusia di garis depan sudah muncul sejak lama. Setidaknya 500 tentara Ukraina dirawat akibat paparan zat beracun.

Pada Oktober tahun ini, Inggris memberlakukan sanksi terhadap Kirillov atas penggunaan senjata kimia oleh pasukan Rusia, termasuk kloropikrin (chloropicrin). Salah satu contoh senjata ini adalah granat aerosol K-51 buatan Rusia yang ditemukan di medan perang Kherson. Granat kimia ini awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1970-an.

Kloropikrin dikenal sebagai agen penguap kuat yang dapat menyebabkan efek mematikan meskipun pengguna memakai masker gas, karena zat ini dapat diserap melalui kulit. Rusia sendiri telah menandatangani Konvensi Senjata Kimia Internasional yang melarang penggunaan senjata kimia.

Kita teringat penggunaan senjata kimia yang paling menghebohkan dunia sebelumnya, yaitu oleh Presiden Suriah yang sekarang mengungsi di Moskow, Bashar al-Assad. Pada 2018, Assad memerintahkan serangan senjata kimia terhadap warga sipil di pinggiran ibu kota Damaskus. Peristiwa ini menuai kecaman keras di tingkat internasional. Ungkapan “burung sejenis akan berkumpul” tampaknya benar adanya.

Operasi pemenggalan Ukraina ini jelas dimaksudkan sebagai peringatan keras. Eksekusi dilakukan secara terbuka di jalanan. Kemungkinan besar, agen Ukraina memasang bom pada sebuah skuter listrik di tepi jalan. 

Ketika Letnan Jenderal Kirillov dan ajudannya keluar dari gedung dan hendak masuk ke mobil, bom itu diledakkan, menewaskan keduanya di tempat. Perhatikan bahwa skuter listrik itu diletakkan di belakang tiang listrik, tepat di dekat gerbang.

Desainer Senjata Top Rusia Tewas Ditembak, Markas Besar Garda Republik Chechnya Dibom

Ukraina sangat mahir memanfaatkan situasi genting dengan pendekatan fleksibel. Baru saja bekerja sama dengan Israel, mereka sudah mulai meniru teknologi canggih seperti “membiarkan pemimpin terlebih dahulu melangkah.” Jangan pikir Ukraina hanya berhasil memenggal seorang letnan jenderal. Beberapa hari lalu, sebenarnya mereka juga menargetkan tokoh lain, meskipun pangkatnya tidak sebesar itu, tetapi dampaknya bagi serangan garis depan Rusia mungkin jauh lebih signifikan.

Pada 12 Desember, tepatnya Kamis pekan lalu, Ukraina berhasil menargetkan seorang ahli teknologi militer Rusia di Moskow. Sasarannya adalah Sergey Shatsky, desainer utama rudal jelajah Kh-59 Rusia. Betapa pentingnya Shatsky bagi pengembangan teknologi senjata Rusia? Dia tidak hanya mendesain rudal Kh-59, tetapi juga menjadi otak di balik rudal jelajah siluman terbaru Kh-69 Rusia.

Belakangan, Rusia menggunakan pesawat tempur siluman canggih Su-57 untuk menyerang puluhan target di Ukraina, dan rudal jelajah Kh-69 inilah yang menjadi amunisinya.

Selain itu, Shatsky juga diangkat sebagai kepala departemen pengembangan drone terbaru Rusia. Namun, nasibnya berakhir tragis ketika agen Ukraina menembaknya di pinggiran Moskow pada malam hari. Konon, Kepala Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, memiliki setumpuk kartu yang mewakili target-target utama Rusia. Jika Budanov terlihat tersenyum dingin, kemungkinan tokoh yang ada dalam kartu tersebut sudah merasa nyawanya terancam.

Pada 15 Desember, drone jarak jauh milik Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina berhasil menyerang markas besar Garda Republik Chechnya. Dalam serangan yang disertai suara tembakan itu, drone mendarat dengan dinginnya di gedung tersebut. Namun, siapa target spesifik dalam serangan ini masih belum diketahui.

Tentara Korea Utara Dikejar dan Dihabisi Drone, Salah Sasaran Tembak Tentara Rusia

Ada penonton yang bertanya: “Bagaimana kelanjutan laporan tentang tentara Korea Utara yang melakukan serangan berani mati di Kursk?” Sebenarnya, kita semua mungkin bisa menebak bagaimana hasilnya jika seseorang mencoba serangan frontal di dataran terbuka tanpa perlindungan. Menariknya, di internet Tiongkok tersebar cerita bahwa tentara Korea Utara sangat heroik, bahkan berhasil merebut posisi tentara Ukraina. Tinggal menambahkan adegan “memotong musuh dengan tangan kosong,” cerita itu sudah cukup untuk dijadikan drama aksi fiksi.

Namun, mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi ketika tentara Korea Utara menyerang dalam kelompok besar. Baru-baru ini, pihak Rusia mengakui bahwa dalam beberapa hari terakhir, 187 tentara Korea Utara tewas. Penulis merasa Rusia seharusnya belajar dari Partai Komunis Tiongkok bagaimana cara melaporkan jumlah korban. Di Tiongkok, angka korban tidak akan pernah melebihi 35 orang—itu sudah batas maksimalnya, demi menghormati pimpinan.

Ingat film Korea Steel Rain? Film itu menggambarkan serangan bom cluster terhadap Korea Utara. Siapa sangka, tentara Korea Utara kini pertama kali merasakan pengalaman tersebut di medan perang Rusia-Ukraina. Bagi mereka yang selamat dari “hujan baja,” ancaman berikutnya adalah serangan drone Ukraina yang menghantam dengan berbagai gaya.

Mungkin karena terpukul oleh kekalahan di medan perang Kursk, tentara Korea Utara yang baru pertama kali berperang membuat kesalahan besar. Pada 15 Desember, intelijen Ukraina mengungkapkan bahwa terjadi insiden “salah sasaran” antara tentara Korea Utara dan pasukan Rusia di wilayah Kursk. Karena kendala bahasa, terjadi kesalahpahaman, dan tentara Korea Utara menembaki pasukan Chechnya dari Rusia di medan perang. Akibatnya, delapan tentara Rusia tewas.

Kemungkinan besar, setelah dihantam habis-habisan oleh pasukan Ukraina, tentara Korea Utara yang frustasi dan marah melihat pasukan Chechnya. Karena penampilan mereka berbeda dari tentara Rusia yang umumnya berkulit putih, mereka disangka tentara Ukraina. Akhirnya, mereka menembak terlebih dahulu, baru menyadari kesalahan setelahnya.

Bayangkan situasinya: setelah dihujani serangan udara, terus-menerus dikejar oleh drone, dan akhirnya menembak beberapa orang, mereka baru sadar bahwa yang mereka tembak adalah rekan sendiri. Saat itu, pasukan Ukraina benar-benar menyerang mereka. Rekaman drone menunjukkan tentara Korea Utara berlari di padang salju menuju hutan untuk mundur. Sayangnya, mereka tidak belajar dari pengalaman dan malah bergerombol saat mundur, mempermudah serangan berikutnya.

NATO Bersiap Perang, Ekonomi Rusia Terancam Runtuh Tahun Depan

Pada 12 Desember, Menteri Pertahanan Rusia Aleksey Belousov membuat pernyataan mengejutkan dalam konferensi perluasan pertahanan. Ia mengatakan bahwa Rusia harus bersiap untuk 10 tahun ke depan, termasuk menghadapi perang melawan NATO. Ini secara terbuka mengungkapkan bahwa perang Rusia-Ukraina bukan lagi sekadar konflik dua negara, melainkan hanya permulaan. Hal ini justru membangkitkan NATO. 

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte segera menyerukan kepada negara-negara anggota: “Kita harus beralih ke pola pikir perang, meningkatkan anggaran pertahanan, dan mempercepat produksi. Rusia sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang melawan Ukraina dan NATO.”

Majalah Newsweek memuat peta yang menunjukkan garis depan potensial jika Rusia menyerang Eropa. Wilayah berwarna merah menunjukkan bahwa garis depan di Eropa Utara, khususnya perbatasan sepanjang 830 mil antara Finlandia dan Rusia, serta negara-negara Baltik, akan menjadi titik serangan utama. Di sisi Ukraina, negara-negara pesisir Laut Hitam berada dalam bahaya. Situasi paling mengerikan adalah jika Ukraina jatuh, itu akan menjadi awal dari mimpi buruk NATO yang sesungguhnya.

Bahkan, Jerman yang selama ini enggan terlalu terlibat dalam perang Rusia-Ukraina kini mengubah sikap. Menteri Pertahanan Jerman menyatakan, “Kita harus bersiap untuk perang pada tahun 2029, karena Rusia mungkin akan menyerang negara-negara NATO.”

Edisi terbaru majalah The Economist semakin menambah ketakutan di kalangan ekonom Rusia. Artikel utamanya berjudul “Ekonomi Rusia Akan Runtuh pada Tahun 2025.” Prediksi tajam dari majalah ini, yang sering terbukti benar, membuat banyak ekonom Rusia merasa seperti mendapat peringatan dari malaikat maut. Bahkan, kelompok yang sama pernah memprediksi runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1983.

Para pakar keuangan sudah memperkirakan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, gelombang kebangkrutan akan melanda pasar Rusia. Beberapa perusahaan ikonik Rusia berada di ambang kehancuran: produsen baja terbesar Rusia, Magnitogorsk Iron and Steel Works, hanya memiliki cadangan untuk bertahan selama enam bulan lagi. 

Apalagi, salah satu pengembang properti terbesar Rusia, Grup Samolet, juga hampir bangkrut. Bahkan, perusahaan militer yang sebelumnya mendapat keuntungan besar dari perang pun kini terancam akibat kenaikan suku bunga. Sosok kepala perusahaan militer milik negara memperingatkan, “Jika kita terus beroperasi seperti ini, sebagian besar perusahaan militer kita akan bangkrut.”

Saat NATO mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan serangan Rusia di masa depan, Rusia sendiri sedang menghadapi ancaman ekonomi yang akan runtuh dalam waktu dekat. Di tengah situasi ini, ada dua pria tua dari Shandong, Tiongkok, yang terlihat berdebat di jalanan tentang masalah sejarah antara Rusia dan Ukraina. Momen ini menjadi salah satu gambaran paling ironis dan absurd dalam sejarah Eropa modern. (Hui)

Penyakit Misterius yang Melanda Uganda: Pasien Lumpuh Total dan Kehilangan Kendali

0

ETIndonesia. Baru-baru ini, sebuah penyakit misterius melanda Uganda, negara di Afrika Timur. Pasien yang terjangkit mengalami kelemahan tubuh total, tubuh gemetar tak terkendali saat berjalan, dan dari kejauhan tampak seperti “menari.” Gejala lain termasuk demam. Hingga kini, para dokter setempat masih bingung dan belum menemukan penyebab penyakit ini.

Menurut laporan Daily Mail, penyakit ini dikenal oleh masyarakat setempat sebagai “Dinga Dinga.” Sudah ada sekitar 300 pasien yang terjangkit, mayoritasnya adalah perempuan dan anak perempuan.

Dilaporkan, pada Rabu (18/12/2024) pejabat kesehatan setempat menyatakan bahwa kasus-kasus penyakit ini sebagian besar terkonsentrasi di Distrik Bundibugyo, wilayah barat Uganda. Pasien mengalami gemetar tubuh tak terkendali saat berjalan, disertai dengan gejala demam yang membuat mereka sulit bergerak.

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menganalisis sampel dari kasus yang dilaporkan. Sejauh ini, belum ada laporan kematian akibat penyakit ini. 

Penyakit ini biasanya dapat diobati dengan antibiotik dan pasien sembuh dalam waktu sekitar seminggu. Penyakit misterius ini pertama kali dilaporkan pada awal tahun 2023, dan investigasi di laboratorium kesehatan masih berlangsung.

Seorang pasien yang sembuh mengenang pengalamannya, mengatakan bahwa meskipun merasa sangat lemah dan tak bertenaga, tubuhnya terus bergetar tak terkendali setiap kali mencoba berjalan.

 “Ini sangat mengganggu,” katanya. Beruntung, ia sudah pulih sepenuhnya setelah menjalani pengobatan.

Pada 2012, Uganda juga pernah mengalami wabah penyakit aneh yang disebut “penyakit anggukan” (nodding disease). Penyakit ini membuat pasien terus-menerus menganggukkan kepala secara tak terkendali, dengan lebih dari 3.000 orang terinfeksi dan sekitar 200 kematian, terutama pada anak-anak dan remaja. Hingga kini, penyebab penyakit tersebut masih belum ditemukan. (hui)

Bom Skuter yang Menyasar Jenderal Igor Kirillov Setara dengan 300 Gram Bahan Peledak TNT

0

Jenderal Igor Kirillov, Komandan Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, tewas dalam serangan bom di Moskow, pada Selasa (17 Desember) pagi  Komite Investigasi Rusia mengkategorikan ledakan tersebut sebagai aksi terorisme. Badan Intelijen Ukraina mengklaim bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Ukraina.

ETIndonesia. Selasa pagi, di sebuah apartemen di Jalan Ryazan, Moskow, Igor Kirillov bersama asistennya baru saja keluar dari gedung ketika ledakan besar terjadi secara tiba-tiba. Ia tewas akibat ledakan tersebut. 

Kesaksian warga di lokasi kejadian:

  • “Di sini ada lokasi konstruksi, saya pikir mereka sedang membongkar semen atau sesuatu. Tapi ledakannya terlalu besar, tidak seperti konstruksi biasa. Sangat mengerikan.”
  • “Saya dan istri terbangun karena suara ledakan yang sangat keras. Awalnya, kami mengira itu serangan drone. Ketika saya melihat ke luar jendela, saya tidak melihat apa-apa, hanya mendengar suara ledakan.”

Pihak berwenang Moskow menyatakan bahwa insiden ini adalah serangan terorisme. Investigasi awal mengungkap bahwa sebuah bom yang tersembunyi dalam skuter listrik diledakkan saat Kirillov melewati lokasi tersebut. 

Menurut laporan, kekuatan ledakan setara dengan 300 gram bahan peledak TNT.

“Insiden ini telah diklasifikasikan sebagai tindakan terorisme, pembunuhan, dan perdagangan ilegal senjata serta amunisi. Tim investigasi sedang bekerja di lokasi untuk mengungkap detail kejahatan dan mengidentifikasi pelaku yang terlibat,” ujar Svetlana Petrenko, juru bicara Komite Investigasi Rusia. 


“Mereka (pelaku) menggunakan skuter listrik yang diparkir di dekat pintu masuk. Siapa yang tahu? Sekarang Anda bisa melihat banyak polisi di sini. Biasanya, pintu masuk kawasan ini terbuka dan siapa saja bisa masuk atau keluar, termasuk dengan kendaraan,” ujar kesaksian warga di sekitar lokasi. 

Menurut media Rusia, Igor Kirillov lahir pada 13 Juli 1970, di Kostroma, Rusia. Pada April 2017, ia diangkat sebagai Komandan Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia.

Sehari sebelum pembunuhan Kirillov, Badan Keamanan Nasional Ukraina melalui Telegram mengumumkan tuduhan in absentia terhadap Kirillov sebagai penjahat perang. Ia diduga menggunakan senjata kimia terlarang terhadap militer Ukraina dan dianggap sebagai target sah untuk diserang.

Ukraina sebelumnya mengklaim bahwa sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Rusia telah menggunakan senjata kimia setidaknya 4.800 kali di medan perang, menyebabkan lebih dari 2.000 tentara Ukraina keracunan dan harus dirawat di rumah sakit. (Hui)

Sempat Dilanda Banjir, Genangan Sejumlah Desa di Tuban Telah Surut

0

TUBAN – Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban,  Jawa Timur, telah surut pada  Selasa (17/12/2024). Peristiwa ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa ataupun warga yang mengungsi. 

Pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir terjadi setelah adanya hujan intensitas tinggi pada Senin pagi (16/12), pukul 08.00 WIB. Kejadian ini memicu banjir yang merendam sebelas desa di Kecamatan Parengan. Total sebanyak 2.218 KK terdampak peristiwa itu. Saat terjadi banjir, tinggi muka air antara 20 – 50 cm. 

Dikutip dari siaran pers Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB bahwa kesebelas desa dilanda banjir yaitu Desa Sembung, Margoasri, Kemlaten, Kumpulrejo, Cengkong, Brangkal, Parangbatu, Margorejo, Suciharjo, Sukorejo dan Selogabus. 

Banjir di Tuban (dok BNPB)

Merespons bencana di wilayahnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat. Personel BPBD tetap bersiaga di wilayah yang berpotensi terjadi banjir susulan. 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi banjir susulan. Prediksi cuaca hingga 20 Desember 2024, wilayah Jawa Timur masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

Banjir di Tuban (dok BNPB)

Saat ini BNPB dalam posisi siaga memantau potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, BNPB juga menugaskan para personel diterjunkan ke wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak bencana, khususnya jelang libur natal dan tahun baru di puncak musim hujan. 

Menghadapi kondisi cuaca di puncak musim hujan, warga dapat memantau prakiraan cuaca dari informasi resmi pemerintah dan BPBD setempat. Warga dapat melakukan evakuasi mandiri atau dibantu petugas apabila terjadi hujan deras dengan durasi lama. Saat berada di luar ruangan dan sedang terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, segera mencari dan berlindung di tempat aman. (bnpb)

Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Ponorogo

0

PONOROGO – Hujan dengan intensitas tinggi landa wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur  pada Minggu (15/12/2024) malam hari. Curah hujan tersebut sebabkan naiknya debit air dan membuat tanggul jebol hingga menggenangi permukiman warga. 

Berdasarkan laporan yang dihimpun, banjir akibatkan dua orang meninggal dunia yang disebabkan tersengat listrik saat akan menyelematkan diri. Sebanyak tujuh kecamatan sempat tergenang banjir pada minggu malam sampai Senin siang. Pantau hingga Senin sore, banjir mulai surut di beberapa titik.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (kemeja dan jaket krem) saat meninjau lokasi yang masih tergenang banjir di Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Senin (16/12)- Dok BNPB

Merespon kejadian itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, yang sedang berada di Kota Surabaya pada Senin (16/12) siang guna melakukan persiapan Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Hidrometeorologi langsung menuju ke Kabupaten Ponorogo.

Kepala BNPB mengungkap langkah yang harus segera dilakukan agar masyarakat tidak terlalu lama menderita karena banjir.

Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Senin (16/12) sore.

“Banjir disebabkan tanggul jebol, langkah yang dilakukan menutup tanggul tersebut,” kata Suharyanto.

Dirinya menambahkan, dengan segera ditutupnya tanggul agar banjir tidak datang lagi, mengingat saat ini masih musim hujan

“Jangan menunggu banjir surut baru tanggul ditutup, masyarakat bisa berhari-hari bahkan berminggu-minggu menghadapi banjir, belum kalo hujan terus datang, walaupun masih banjir mulai besok sepakat akan ditutup,” imbuhnya.

Kondisi banjir yang melanda Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Senin (16/12) pagi. Sumber Foto : BPBD Kabupaten Ponorogo

Langkah selanjutnya adalah, dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca di langit Jawa Timur.

“Langkah supaya hujannnya tidak deras, mulai besok kita laksanakan OMC. Tidak menghentikan turun hujan tapi mengurangi debitnya air,” ucap Suharyanto

Kondisi banjir yang melanda Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Senin (16/12) pagi. Sumber Foto : BPBD Kabupaten Ponorogo

Pada kesempatan ini Kepala BNPB turut berdiskusi dengan perwakilan para pengungsi dan memberikan simbolis bantuan Dana Siap Pakai berupa logistik dan peralatan penanganan bencana hidrometeorologi.

“BNPB membantu selama tanggap darurat berjalan seperti kebutuhan dasar makan dan minum, air bersih, serta peralatan tanggap darurat termasuk untuk evakuasi contoh perahu karet,” jelasnya. (bnpb)

Pria di Tiongkok Menggunakan 400 Ponsel untuk Mengakses Siaran Langsung Guna Meningkatkan Peluang Memenangkan Hadiah

EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok timur ditangkap karena mengoperasikan lebih dari 400 ponsel secara bersamaan untuk meningkatkan peluangnya memenangkan hadiah dalam siaran langsung.

Pria bermarga Ma itu ditemukan mengelola ratusan perangkat di garasi kecil di dalam kompleks perumahan di Provinsi Jiangsu pada bulan Agustus, sebagaimana dilaporkan oleh China Newsweek pada tanggal 9 Desember.

Seorang pejalan kaki tua melihat aktivitas yang tidak biasa di garasi Ma dan melaporkannya ke polisi, mencurigainya sebagai operasi penipuan.

Tahun lalu, muncul laporan tentang perusahaan penipuan Tiongkok yang berjanji untuk meningkatkan lalu lintas pengguna siaran langsung dan mempromosikan bisnis mereka, tetapi malah menggunakan ratusan ponsel untuk memalsukan keterlibatan pemirsa.

Namun, penyelidikan polisi terhadap Ma mengungkapkan skenario yang berbeda.

Ma mengakui bahwa dia menggunakan ponsel-ponsel itu, yang masing-masing terhubung ke akun platform siaran langsung yang terpisah, untuk mengakses siaran langsung yang sama dan meningkatkan peluangnya untuk memenangkan apa yang disebut “tas keberuntungan”.

Skema ini layak bagi Ma karena “tas keberuntungan” tersebut hanya mengharuskan salah satu penonton untuk mengeklik tombol guna mengirim pesan tertentu dan menunggu hadiah diberikan. Para penyiar langsung menyediakan hadiah dan menentukan isi tas keberuntungan tersebut.

Ma menyatakan bahwa dia telah memenangkan berbagai barang, mulai dari kebutuhan sehari-hari yang murah hingga printer dan model iPhone terbaru, yang kemudian dia jual di platform e-commerce barang bekas.

Dia mengklaim bahwa dia dapat memperoleh penghasilan antara 10.000 hingga 20.000 yuan (sekitar Rp 22 juta – Rp 44 juta) per bulan.

Ma tidak memasukkan kartu SIM ke dalam ponsel, yang diperlukan untuk mendaftarkan akun baru di platform media sosial Tiongkok. Sebaliknya, dia membeli akun yang sudah ada dari orang lain secara daring.

Karena akun yang didaftarkan dengan nama asli tersebut berisi informasi pribadi, polisi mendakwa Ma dengan pelanggaran informasi pribadi orang lain, yang merupakan tindakan ilegal.

Meskipun polisi tidak mengungkapkan hukuman spesifiknya, menurut Hukum Pidana Tiongkok, individu yang memperoleh, menjual, atau memberikan informasi pribadi warga negara dapat menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun atau denda.

Media sosial daratan Tiongkok terkejut dengan tekad Ma untuk memenangkan hadiah.

“Tidak murah untuk membeli 400 ponsel pintar dan mengamankan bandwidth yang diperlukan untuk semua operasinya. Dia pasti sangat terobsesi dengan tas keberuntungan,” komentar seorang pengguna di Douyin.

Pengguna lain mencatat bahwa dia juga melihat orang lain menggunakan beberapa ponsel untuk mengikuti undian tas keberuntungan selama siaran langsung.

“Tas keberuntungan menawarkan alternatif malas bagi sebagian orang untuk mencari nafkah,” tambahnya. (yn)

Sumber: scmp

Wanita Penderita Kanker di Tiongkok, Menggunakan 999 ‘Foto Warisan’ untuk Menginspirasi Orang Lain, Berhasil Mengalahkan Penyakitnya

EtIndonesia. Seorang influencer dan cosplayer Tiongkok, yang menarik perhatian publik dengan proyek “999 foto warisan” setelah didiagnosis menderita kanker payudara, baru-baru ini mengumumkan kemenangannya atas penyakit tersebut, yang menginspirasi banyak netizen daratan.

Pada tanggal 10 Desember, ibu tiga anak berusia 42 tahun asal Beijing, yang dikenal sebagai Wang Xiaobei atau “Beiye adalah Wanita Super” di dunia maya, membagikan video perayaan kemenangannya atas kanker kepada 1,6 juta pengikutnya di Douyin.

Dengan penuh kegembiraan, dia mengatakan: “Hari ini, saya secara resmi mengumumkan berakhirnya proyek 999 ‘foto warisan’ saya karena saya telah berhasil mengalahkan kanker!”

Wang merinci perjalanannya: “Sejak didiagnosis tahun lalu hingga sekarang, saya telah menjalani terapi endokrin, operasi, kemoterapi, dan 20 kali radioterapi. Saya akhirnya berhasil melewati masa kritis. Ke depannya, saya masih perlu minum obat seumur hidup untuk mencegah kekambuhan.”

Setelah didiagnosis kanker payudara pada Oktober tahun lalu, Wang memulai rencana untuk mengambil 999 “foto warisan” guna mengabadikan momen-momen indah dalam hidup meskipun penyakitnya penuh tantangan.

Sebelum didiagnosis, Wang adalah seorang ibu yang bersemangat, ceria, dan sangat menyukai fotografi dan cosplay. Dia bahkan memenangkan kejuaraan nasional di acara realitas Tiongkok Super Diva pada Juli tahun lalu.

Selama perawatannya, Wang berbagi banyak momen yang menyentuh, terutama interaksinya dengan suaminya yang sangat mendukung. Hal ini membuat banyak orang berkomentar: “Momen itu membuat semua drama percintaan menjadi malu.”

Dalam satu video yang menyentuh, dia menceritakan pengalaman emosionalnya saat mencukur habis rambutnya setelah kehilangan rambutnya akibat kemoterapi.

“Awalnya, saya tidak sanggup melakukannya, jadi saya meminta bantuan suami saya. Dia berulang kali bertanya apakah saya yakin. Ketika akhirnya saya menyuruhnya melakukannya, saya tidak menyangka dia akan mencukur habis rambutnya sebagai bentuk solidaritas.”

Sambil menangis, dia menambahkan: “Dia adalah seseorang yang selalu suka berdandan dan merawat penampilannya. Melihatnya mengorbankan rambut yang sangat dibanggakannya itu membuat saya terharu, dan saya tidak dapat menahan air mata.”

Dalam video terbarunya, Wang merenungkan betapa banyak sesama pasien kanker yang awalnya menghadapi diagnosis mereka dengan optimisme, tetapi kemudian menyerah pada keputusasaan. Namun, dia mencatat bahwa beberapa menemukan harapan baru setelah menonton videonya.

Terinspirasi oleh hal ini, Wang memutuskan untuk melanjutkan proyek “foto warisan”nya dengan fokus baru; alih-alih menjadi tokoh utama, dia akan memotret pasien lain.

“Meskipun saya sudah lebih baik sekarang, rangkaian ‘foto warisan’ akan terus berlanjut,” Wang menyatakan. “Jika Anda berada di titik terendah dalam hidup atau berjuang melawan penyakit dan ingin menjalani hidup dari sudut pandang baru, tinggalkan komentar. Di mana pun Anda berada, saya akan datang ke kota Anda untuk mengambil ‘foto kelahiran kembali’ Anda.”

Dia menyimpulkan: “Saya bertujuan untuk menyebarkan kekuatan positif kepada semua orang yang menonton. Apa pun keadaannya, mari kita hidup dengan indah setiap hari!”

Pemulihan Wang telah sangat menyentuh hati dan menginspirasi banyak netizen, yang menanggapinya dengan ucapan selamat dan harapan baik.

Seseorang berkomentar: “Selamat atas keberhasilan Anda mengalahkan kanker! Sikap Anda sungguh menginspirasi!”

Yang lain mengungkapkan harapan untuk keluarga mereka sendiri, dengan mengatakan: “Saya harap ayah saya juga dapat mengalahkan kanker!”

Rekan penyintas kanker juga berbagi kemenangan mereka dengan mengatakan: “Saya juga telah mengalahkan kanker!” (yn)

Sumber: scmp

Pengusaha Rusia Menjual ‘Lengan Boneka Salju’ Secara Daring

EtIndonesia. Pengusaha Rusia yang ingin meraup untung besar telah mulai menjual ranting secara daring, memasarkannya sebagai “lengan boneka salju yang sempurna” dan mematok harga hingga 5.300 rubel (sekitar Rp 815 ribu) per pasang.

Media Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa platform iklan baris daring telah dibanjiri iklan suku cadang boneka salju. Selain salju itu sendiri, Anda dapat membeli hampir semua barang secara daring, mulai dari topi dan hidung wortel hingga mata dan kancing yang terbuat dari batu bara.

Ranting kayu sebagai lengan sangat populer, dengan penjual mematok harga mulai dari 500 rubel (sekitar Rp 76 ribu) per pasang hingga 5.300 rubel (sekitar Rp 815 ribu), didiskon dari harga 5.900 rubel. Dipasarkan sebagai barang yang “tahan lama”, kuat, andal, dan unik – seperti kepingan salju di musim dingin – lengan boneka salju dari kayu tersebut dikatakan sebagai pembelian yang sempurna untuk musim liburan ini.

“Kami punya penawaran super untuk Anda: tangan baru, berkilau, dan kreatif untuk boneka salju Anda!” demikian bunyi salah satu iklan. “Buat manusia salju terbaik di area ini sebelum Tahun Baru 2025! Manusia salju Anda akan menjadi bintang, dan tetangga Anda pasti akan iri pada Anda! Jangan biarkan manusia salju Anda tetap canggung!”

Jika Anda mencoba memahami harga lengan manusia salju, jangan buang waktu Anda karena itu tidak masuk akal. Penawaran 5.300 rubel adalah yang termahal yang pernah kami lihat, meskipun “lengannya” tampak sangat tipis, sedangkan opsi 499 rubel, mungkin bisa dijual dengan harga sedikit lebih mahal. (yn)

Sumber: odditycentral