Home Blog Page 224

Anjing Liar yang Ketakutan Berkeliaran di Jalanan Selama Berbulan-bulan, Menyembunyikan Rahasia yang Menggemaskan

EtIndonesia. Ketika Suzette Hall, pendiri dan direktur Logan’s Legacy 29, menerima telepon dari seorang Samaria yang Baik Hati yang tinggal di Los Angeles, California, hatinya langsung hancur. Penelepon itu memberi tahu dia tentang seekor anjing kecil yang telah berkeliaran di lingkungan mereka selama berbulan-bulan — dan berat badannya baru-baru ini bertambah drastis.

Hall sedih mengetahui lebih banyak tentang sejarah anak anjing itu.

“Dia telah berada di jalanan sejak Agustus,” tulis Hall di Facebook. “Dia akan duduk di tengah jalan dan hampir tertabrak berkali-kali.”

Menurut penelepon itu, banyak tetangga mencoba membantu gadis malang yang ketakutan itu. Tetapi dia terlalu takut untuk membiarkan siapa pun mendekat.

“Semua tetangga mencoba membantu, tetapi dia malah lari,” tulis Hall.

Kemudian, setelah berbulan-bulan berlalu tanpa keberhasilan menangkapnya, para tetangga menyadari perut anak anjing itu mulai membesar. Mereka khawatir anjing itu menyembunyikan rahasia yang semakin besar dan menghubungi Hall untuk meminta bantuan segera.

“Kami tidak bisa membiarkannya melahirkan bayinya sendirian di jalan yang dingin,” tulis Hall.

Hall berlari ke lingkungan tempat tinggal si penelepon. Salah seorang temannya, Hilary Klein, menawarkan diri untuk menemuinya di sana dan segera melihat anjing yang depresi itu.

“[Si] induk anjing yang malang itu kelaparan, memakan apa pun yang bisa ditemukannya,” tulis Hall.

Meski sangat menyakitkan melihat anjing yang mungkin sedang hamil itu dalam keadaan kelaparan, Hall tahu bahwa dia dapat memanfaatkannya untuk menangkapnya. Ketika anjing itu akhirnya tiba, Hall menyiapkan perangkap anjingnya dan membuka kaleng makanan bernilai tinggi, berharap yang terbaik.

Untungnya, anak anjing itu langsung tertarik dengan barang di tangan Hall.

“Dia akan lari jika Anda melihatnya, tetapi ketika saya membuka kaleng itu … dia membeku dan segera mulai mendekati perangkap saya,” tulis Hall.

Beberapa menit kemudian, anak anjing itu aman berada di dalam perangkap anjing dan tidak lagi berkeliaran bebas di jalanan. Hall, Klein, dan sekelompok tetangga yang khawatir sangat gembira.

“Dia tidak akan pernah lagi merasa tidak diinginkan atau sendirian atau keluarganya sendirian di jalanan di suatu tempat,” tulis Hall. “Ibu ini hangat dan terlindungi.”

Anjing itu, bernama Frita, langsung dirawat oleh Alix Levy Smith dari Second Leash On Life, tempat dia tidur nyenyak untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.

Kemudian, beberapa hari kemudian, dia mengejutkan ibu angkatnya dengan beberapa tambahan anjing berbulu halus.

“Malam sebelum Thanksgiving, dia melahirkan [empat] anak jantan dan [satu] anak betina di rumah yang hangat,” tulis Hall dalam pembaruan Facebook.

Frita dan bayi-bayinya telah berkembang pesat dalam beberapa minggu sejak kelahiran mereka dan akan segera tersedia untuk diadopsi melalui Second Leash On Life. Sampai saat itu, mereka akan terus menikmati saat-saat tenang mereka sebagai keluarga beranggotakan enam orang yang berbagi rumah yang hangat dan nyaman untuk pertama kalinya.

“Ibu yang manis, keluargamu cantik,” tulis Hall. (yn)

Sumber: the dodo

Filipina Protes Kapal Penjaga Pantai Tiongkok Memasuki Kawasan Zona Ekonomi, Tuntut Ditarik

0

Filipina pada Selasa (14/1/2025) memprotes pengerahan kapal penjaga pantai terbesar PKT di perairan dangkal Laut Tiongkok Selatan. Kapal tersebut dituding mengintimidasi nelayan Filipina dan mencoba menormalkan kehadiran yang dianggap “ilegal”. Filipina mendesak PKT untuk menarik kapal itu atau menghadapi konsekuensinya.

ETindonesia. Dua kapal penjaga pantai Filipina, dengan dukungan pesawat pengintai, beberapa kali memerintahkan kapal PKT bernomor 5901, yang memiliki panjang 165 meter dan bobot 12.000 ton, untuk keluar dari zona ekonomi eksklusif Filipina.


“Kapal itu hanya berjarak 77 mil laut dari garis pantai kami. Ini tidak dapat diterima. Pemerintah PKT harus segera menarik ‘kapal monster’ tersebut,” ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya. 

Filipina menyebut kapal penjaga pantai PKT itu sebagai “kapal monster” dan menilainya sebagai taktik intimidasi yang bertujuan menghalangi nelayan Filipina untuk menangkap ikan di Laut Tiongkok Selatan.

“Kehadiran kapal monster ini di perairan kami adalah ilegal dan tidak sejalan dengan kebebasan navigasi atau hak lintas damai. Ini jelas merupakan tindakan provokasi,” kata Jonathan Malaya. 

Pejabat Filipina menyatakan bahwa semakin dekat kapal itu ke perairan Filipina, semakin tegang situasinya. PKT diminta siap bertanggung jawab atas akibat yang mungkin terjadi.


“Bagi Filipina, konsekuensinya jelas. Anda telah memaksa kami sampai ke titik kritis,” Malaya menambahkan. 

Penjaga pantai Filipina mencatat bahwa kapal penjaga pantai PKT telah menetap di perairan dekat Karang Scarborough.

Militer Filipina menegaskan kembali pada Selasa bahwa pembangunan pulau buatan di Karang Scarborough adalah “garis merah” yang tidak boleh dilanggar oleh PKT. Jika garis merah ini dilewati, Filipina akan mengambil tindakan darurat. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Trump: Sandera Gaza Akan Segera Dibebaskan Setelah Kesepakatan Israel-Hamas

EtIndonesia. Pada Rabu, 15 Januari, Presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan optimisme bahwa para sandera yang ditahan Hamas di Gaza akan segera dibebaskan. Pernyataan ini menyusul pengumuman Presiden Joe Biden mengenai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dicapai antara Israel dan Hamas, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 19 Januari.

Trump menulis di platform media sosialnya, Truth Social: “Kami telah mencapai kesepakatan terkait sandera di Timur Tengah. Mereka akan segera dibebaskan. Terima kasih semua!”

Berbagai media melaporkan bahwa perwakilan dari kedua belah pihak telah menyetujui kesepakatan ini. Seorang pejabat yang mengetahui jalannya negosiasi mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian gencatan senjata ini mencakup periode awal selama enam minggu.

Isi utama perjanjian meliputi:

  1. Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.
  2. Hamas membebaskan para sandera.
  3. Israel melepaskan sejumlah tahanan Palestina.

Sumber lain yang dikutip oleh BBC menyebutkan bahwa perjanjian ini dicapai setelah pertemuan terpisah di Doha antara Perdana Menteri Qatar, perwakilan Hamas, dan perwakilan Israel. Seorang pejabat Palestina juga mengonfirmasi bahwa Hamas secara lisan menyetujui usulan ini, sementara persetujuan resmi dalam bentuk tertulis masih menunggu detail lebih lanjut.

Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataannya menyebut bahwa ada beberapa masalah teknis yang masih perlu diselesaikan, tetapi mereka berharap detail tersebut dapat dirampungkan pada malam itu.

Seorang pejabat Israel yang terlibat dalam negosiasi mengatakan kepada CNN bahwa isu utama yang sedang dibahas adalah identitas para tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan.

Tekanan Internasional

Kesepakatan ini terjadi di tengah tekanan internasional, terutama dari Amerika Serikat. Dengan pelantikan Trump yang semakin dekat, dia berulang kali menyerukan agar kesepakatan ini segera tercapai. Trump juga memperingatkan Hamas bahwa mereka akan menghadapi “konsekuensi neraka” jika tidak membebaskan para sandera.

Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, bekerja sama dengan tim Presiden Biden untuk mendorong kesepakatan ini. Qatar memainkan peran kunci sebagai mediator, dengan negosiasi intensif yang berlangsung di ibu kota Doha.

Menurut laporan BBC, dari 251 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, 94 orang masih ditahan di Gaza. Diperkirakan, 60 di antaranya masih hidup, sementara 34 lainnya telah meninggal dunia.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, memperpendek kunjungannya ke Eropa untuk kembali ke Israel guna menghadiri rapat kabinet keamanan terkait kesepakatan ini. Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelesaikan detail terakhir sebelum membuat pengumuman resmi.

Di Tel Aviv, demonstrasi terus berlanjut dengan keluarga korban dan pendukung mereka mendesak pemerintah untuk bertindak lebih tegas dalam memastikan pembebasan sandera.

Meskipun kesepakatan ini membawa harapan baru, berbagai pihak tetap waspada terhadap kemungkinan hambatan dalam implementasinya. Identitas tahanan yang akan dibebaskan dan mekanisme pembebasan sandera adalah isu-isu sensitif yang membutuhkan kehati-hatian ekstra untuk memastikan kesepakatan berjalan lancar.

Kesepakatan ini, jika berhasil diwujudkan, bukan hanya menjadi langkah besar untuk mengakhiri konflik di Gaza tetapi juga menjadi pencapaian diplomatik yang signifikan menjelang pergantian kepemimpinan di Amerika Serikat. Dunia kini menantikan bagaimana perkembangan ini akan terwujud dalam beberapa hari ke depan.(jhn/yn)

Sekjen NATO Desak Eropa Tingkatkan Anggaran Pertahanan, Atau Bersiaplah Dikuasai Rusia

0

EtIndonesia. Pada Senin (13/1), Sekjen NATO Mark Rutte menyampaikan pidato di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, dan menyerukan negara-negara anggota untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka. Dia memperingatkan bahwa tanpa langkah tersebut, Eropa berisiko jatuh di bawah kendali Rusia atau warganya terpaksa melarikan diri ke tempat lain, seperti Selandia Baru.

Rutte, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda terlama, menegaskan bahwa saat ini Eropa mungkin merasa aman, tetapi situasi dapat berubah drastis dalam beberapa tahun mendatang.

“Kita saat ini aman, tetapi empat atau lima tahun lagi, situasinya bisa sangat berbeda,” kata Rutte. 

Dia menambahkan bahwa jika negara-negara Eropa tidak mau meningkatkan belanja pertahanan, alternatifnya adalah “mulai belajar bahasa Rusia atau pindah ke Selandia Baru.”

Rutte menyatakan keprihatinannya atas situasi keamanan Eropa, yang menurutnya tidak sepenuhnya dalam keadaan perang, tetapi juga jauh dari damai. Kondisi ini, katanya, menuntut peningkatan signifikan dalam investasi pertahanan untuk memperkuat kemampuan militer dan ketahanan infrastruktur kritis.

NATO dan Target 2% dari PDB untuk Pertahanan

Menurut laporan Business Insider, NATO telah menetapkan target anggaran pertahanan sebesar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) bagi negara-negara anggotanya. Namun, selama bertahun-tahun, banyak negara anggota yang gagal memenuhi target ini. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi titik balik, dengan 23 dari 32 negara anggota NATO kini mengalokasikan 2% PDB mereka untuk pertahanan.

Di antara negara-negara anggota:

  • Amerika Serikat mengalokasikan sekitar 3,38% PDB untuk pertahanan.
  • Negara-negara Baltik seperti Estonia (3,43%) dan Latvia (3,15%) memiliki alokasi serupa.
  • Polandia, yang memiliki salah satu militer terkuat di Eropa, memimpin dengan anggaran pertahanan sebesar 4,1% PDB.

Sebaliknya, negara-negara seperti Jerman di bawah kepemimpinan Kanselir Olaf Scholz berpendapat bahwa target yang lebih tinggi, seperti 5% PDB yang diusulkan oleh Donald Trump, terlalu sulit untuk dicapai.

Presiden terpilih AS Donald Trump, yang akan segera dilantik, telah lama mengkritik anggota NATO karena gagal meningkatkan belanja keamanan mereka. Trump bahkan menyerukan agar target NATO dinaikkan menjadi 5% dari PDB, jauh di atas standar saat ini.

Polandia menyambut usulan ini sebagai langkah positif, tetapi banyak negara Eropa Barat, termasuk Jerman, merasa target tersebut tidak realistis.

Rutte menyarankan bahwa semua negara anggota harus mulai meningkatkan anggaran mereka tanpa menunda. Dia mengusulkan bahwa target yang lebih realistis adalah 3,7% PDB, yang dapat membantu Eropa meningkatkan kapasitas militernya tanpa membebani anggaran nasional secara berlebihan.

Kesimpulan

Pidato Rutte mencerminkan urgensi situasi geopolitik yang sedang berkembang di Eropa, terutama dengan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia. Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan, NATO menekankan pentingnya solidaritas dan kesiapan militer di antara negara-negara anggotanya.

Namun, tantangan terbesar tetap pada bagaimana negara-negara Eropa yang lebih besar, seperti Jerman dan Prancis, dapat menyeimbangkan kebutuhan anggaran pertahanan dengan tekanan ekonomi domestik, sambil mempertahankan peran NATO sebagai benteng utama keamanan di kawasan tersebut. (jhn/yn)

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Ditangkap Setelah 43 Hari Memberlakukan Darurat Militer

0

EtIndonesia Pada Rabu (15/1) pukul 10:30 waktu setempat, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol ditangkap oleh Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korea Selatan (CIO). Selama pemeriksaan yang berlangsung sekitar dua setengah jam, Yoon menggunakan haknya untuk diam dan meminta agar proses tersebut tidak direkam. Penangkapan ini menjadikan Yoon sebagai presiden aktif pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditahan, tetapi secara mengejutkan meningkatkan tingkat dukungannya di tengah masyarakat.

Presiden Pertama yang Ditangkap Setelah Deklarasi Darurat Militer

Menurut laporan media Korea, Yoon tiba di markas CIO di Gwacheon, Provinsi Gyeonggi, pada Rabu (15/1) sekitar pukul 10:53. Dia mengatakan bahwa dirinya mematuhi surat perintah penangkapan untuk menghindari pertumpahan darah, meskipun dia tetap menganggap tindakan tersebut ilegal. 

Pendukungnya yang berkumpul di luar kediaman presiden menangis, sementara Yoon sendiri dalam rekaman video sebelum penangkapannya mengatakan: “Saya mematuhi surat perintah ini bukan sebagai pengakuan atas keabsahannya, tetapi untuk menghindari insiden berdarah.”

Tim pengacara Yoon menyebut penangkapan ini sebagai tindakan penghinaan publik. Mereka juga mengatakan bahwa CIO tidak memiliki yurisdiksi untuk menangani kasus ini, dan prosedur yang dilakukan melanggar hukum.

Upaya Penangkapan Melibatkan Ribuan Personel Keamanan

Pada pukul 05:45 pagi, lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk melaksanakan operasi penangkapan. Berbeda dengan upaya pertama pada 3 Januari, kali ini tidak ada perlawanan keras dari Pasukan Pengamanan Presiden. Proses ini dilakukan di bawah pengawasan ketat guna menghindari konflik bersenjata.

Menurut undang-undang Korea Selatan, investigasi terhadap tersangka harus direkam, kecuali tersangka meminta sebaliknya. Namun, pihak CIO memilih untuk tidak merekam pemeriksaan guna meningkatkan kerja sama Yoon.

Dalam dua minggu terakhir, jalan-jalan di Korea Selatan, terutama di Gwanghwamun, dipenuhi oleh demonstran yang terbagi menjadi dua kubu: pendukung dan penentang Yoon Suk-yeol. Pendukung Yoon, termasuk kaum muda dan komunitas konservatif, membawa bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta spanduk bertuliskan slogan seperti: “Buat Korea Hebat Lagi.” dan “Hentikan Pencurian Pemilu.”

Di sisi lain, penentangnya, termasuk penggemar K-Pop, pemain game, kelompok feminis, dan advokat hak LGBTQ+, mengkritik kebijakannya. Perpecahan ideologis ini mencerminkan semakin mendalamnya jurang generasi di Korea Selatan.

Dalam pidato yang direkam sebelum penangkapannya, Yoon mengatakan: “Sebagai Presiden yang harus melindungi Konstitusi dan sistem hukum Republik Korea, saya mematuhi prosedur ini bukan karena mengakuinya, tetapi demi mencegah insiden yang memalukan. Saya melihat bahwa rakyat kita, terutama generasi muda, semakin menyadari pentingnya demokrasi bebas dan menunjukkan semangat luar biasa.”

Yoon menambahkan: “Meskipun hukum telah runtuh dan kita berada di masa kelam, saya percaya masa depan negara ini masih penuh harapan.”

Meskipun mengalami pemakzulan dan kini menghadapi penahanan, tingkat dukungan Yoon melonjak menjadi 46% menurut survei terbaru. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan hukum terhadapnya malah memobilisasi dukungan publik, terutama dari kelompok konservatif. Banyak pengamat politik menilai situasi ini sebagai momen kritis dalam sejarah politik Korea Selatan.

Respon Internasional dan Ancaman “Perang Saudara”

Beberapa analis menyatakan bahwa situasi ini dapat memicu ketegangan serius. Seorang pendukung Yoon, Kim Jung-hyun, memperingatkan bahwa jika penangkapan tetap dilanjutkan, negara bisa menghadapi “situasi seperti perang saudara.”

Media internasional juga memantau peristiwa ini dengan seksama. Ketegangan antara kelompok konservatif dan progresif di Korea Selatan tidak hanya mencerminkan dinamika politik dalam negeri tetapi juga menarik perhatian global karena posisi strategis Korea Selatan di kawasan Asia Timur.

Dengan Yoon kini ditahan di Pusat Penahanan Seoul, masa depan politiknya dan stabilitas Korea Selatan tetap menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab dalam waktu dekat.

Para pendukung Yoon membentuk barikade manusia di depan kediaman presiden, memprotes penangkapan yang mereka sebut sebagai “permainan politik” dari oposisi. Beberapa di antara mereka menangis, sementara yang lain meneriakkan slogan seperti “Hentikan tirani!” dan “Dukung Presiden Yoon!”

Seorang pengamat konservatif terkenal, Paul Sungwon Kim, melalui media sosialnya, melaporkan langsung dari lokasi kejadian sekitar pukul 01:00 pagi waktu setempat. Dia menunjukkan kerumunan pendukung Yoon yang terus bertahan meskipun suhu mencapai -9°C. Menurutnya, suasana di lokasi semakin tegang karena kabar bahwa polisi dan pihak keamanan akan segera melaksanakan operasi penangkapan.

Krisis Politik dan Implikasi

Penangkapan Yoon Suk-yeol bukan hanya mengguncang politik dalam negeri Korea Selatan tetapi juga menarik perhatian global. Sebagai pemimpin yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, tindakan hukum terhadapnya dapat memengaruhi stabilitas geopolitik di Asia Timur.

Dalam pidatonya sebelum ditangkap, Yoon menegaskan pentingnya aliansi dengan AS. Dia juga menyerukan dukungan kepada Los Angeles, tempat komunitas Korea terbesar di luar negeri, untuk bantuan menghadapi kebakaran hutan besar yang terjadi baru-baru ini. Pesan ini dipandang sebagai simbol solidaritas antara kedua negara di tengah kekacauan politik dalam negeri.

Langkah Berikutnya: Apa yang Akan Terjadi?

Setelah penangkapan, Yoon Suk-yeol dipindahkan ke Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi. Jika CIO mengajukan perintah penahanan resmi, Yoon akan menjalani sidang pra-penahanan dalam waktu 48 jam. Proses ini dapat diperpanjang hingga 20 hari jika ditemukan alasan yang mendesak.

Para analis memprediksi bahwa situasi ini dapat memicu gelombang protes yang lebih besar, baik dari kubu pendukung maupun oposisi. Risiko konflik fisik antara kedua kubu semakin meningkat, terutama jika pengadilan memutuskan untuk memperpanjang penahanan Yoon.

Pendukung Yoon mengklaim bahwa langkah hukum ini merupakan usaha terorganisir untuk membungkam presiden yang mereka anggap sebagai simbol demokrasi konservatif. Sebaliknya, kelompok oposisi menyatakan bahwa proses hukum ini adalah langkah penting untuk menegakkan supremasi hukum dan membuktikan bahwa tidak ada individu yang berada di atas hukum, termasuk presiden.

Tantangan Masa Depan

Krisis ini menyoroti kerentanan demokrasi Korea Selatan, di mana perpecahan politik semakin melebar. Situasi ini juga memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana Korea Selatan akan mengatasi ketegangan sosial yang meningkat, memulihkan kepercayaan publik, dan menjaga stabilitas di tengah tekanan geopolitik regional.

Satu hal yang pasti: nasib politik Yoon Suk-yeol akan menjadi ujian besar bagi demokrasi dan sistem hukum Korea Selatan. Dunia akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama.

Saat ini, Korea Selatan menghadapi momen kritis yang menentukan arah masa depannya. Polarisasi masyarakat tidak hanya mencerminkan perbedaan pandangan politik, tetapi juga menunjukkan meningkatnya ketegangan ideologis yang bisa berdampak pada stabilitas sosial dan politik negara tersebut. Dengan dukungan yang terus meningkat untuk Yoon di tengah krisis ini, situasi politik Korea Selatan akan tetap menjadi perhatian dunia dalam beberapa waktu ke depan.(jhn/yn)

Tak Menangkap Penipu dan Mengancam Korban, Peran PKT dalam Kasus Penipuan di Myanmar Utara Menimbulkan Kecurigaan

0

Baru-baru ini, kasus kamp penipuan dan penculikan di Myanmar Utara terus menjadi sorotan. Beberapa warganet di Tiongkok mengungkapkan bahwa setelah menerima telepon penipuan, mereka dipanggil ke kantor polisi, bahkan diancam dengan pembekuan rekening bank. Hal ini menimbulkan kecurigaan tentang peran kekuatan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di balik skema tersebut. Sebuah artikel menyebutkan bahwa Myanmar Utara adalah cerminan nyata dari kondisi di Tiongkok yang tidak menjamin hak asasi manusia

ETIndonesia. Pada 13 Januari 2025, seorang warganet memposting keluhan setelah menerima telepon penipuan dan memutuskan sambungan, dia menerima panggilan dari polisi yang memintanya datang ke kantor polisi untuk registrasi. Karena alasan keluarga, dia menolak, tetapi polisi mengancam akan membekukan rekening banknya jika tidak datang. Dengan terpaksa, dia pergi ke kantor polisi dan memberikan informasi pribadinya, termasuk nama, alamat, dan nomor identitas, serta difoto sambil memegang formulir registrasi.

Dia menyatakan, “Yang saya tidak pahami adalah, seseorang yang diganggu telepon penipuan tidak hanya tidak mendapatkan perlindungan tetapi malah diancam pembekuan rekening dan dipaksa ke kantor polisi untuk memberikan data pribadi. Mengapa mereka tidak mengejar para penipu?”

Dia juga mengungkapkan bahwa selama dua hari berikutnya, pusat anti-penipuan terus meneleponnya, yang menurutnya sangat mengganggu.

Komentar warganet

Banyak netizen berbagi pengalaman serupa di kolom komentar. Ada yang menulis, “Saya juga mengalami hal yang sama. Ketika saya tidak mau pergi, mereka menyuruh ibu saya yang menandatangani. Saya tidak tahu bagaimana mereka tahu tempat kerja ibu saya.” 

Seorang lainnya berkata, “Ibu saya menerima panggilan FaceTime yang mengaku dari layanan pelanggan WeChat. Karena tahu itu penipuan, ibu saya langsung memutuskan panggilan. Keesokan harinya, teleponnya diblokir dan harus membawa kartu identitas ke gerai layanan untuk membuka blokir.”

Warganet lain berkomentar, “Lucu sekali, orang yang gagal investasi dan membeli properti mangkrak  sudah cukup menderita, tetapi mereka tetap diawasi ketat.”

Kecurigaan Terhadap Peran PKT

Kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing yang dibawa ke Thailand dan Myanmar baru-baru ini memicu perhatian pemerintah. Sebuah dokumen menunjukkan banyak orang, terutama kaum muda, tertipu dan dibawa ke Myanmar. Sementara beberapa waganet bersimpati dengan para korban, mereka juga mempertanyakan peran pemerintah PKT dalam masalah ini.

Artikel berjudul “Apakah Pegawai Operator Dalam Negeri yang Membantu Penipuan Sulit Ditangkap atau Tidak Mau Ditangkap?” mempertanyakan bagaimana penipu bisa mendapatkan nomor telepon tanpa batas padahal setiap nomor di Tiongkok harus terdaftar dengan nama asli.

Fenomena Myanmar Utara, Cerminan Tiongkok

Beberapa warganet menilai bahwa fenomena di Myanmar Utara adalah cerminan dari kurangnya jaminan hak dan hukum bagi warga Tiongkok. Sebuah artikel berjudul “Myanmar Utara adalah Bagian yang Tak Terpisahkan dari Nasib Orang Tiongkok” menyebut bahwa situasi yang dialami warga sering kali lebih mengerikan, tanpa perlindungan hukum atau hak asasi manusia yang jelas.

Artikel itu menegaskan bahwa jika Tiongkok tidak memperbaiki perlindungan terhadap informasi pribadi dan hak-hak warganya, “Myanmar Utara” akan terus muncul sebagai “tempat uji coba” skema-skema tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Kasus Aktor Wang Xing Memanas: Bayangan PKT di Balik Kamp Penipuan Myanmar

0

ETIndonesia. Kamp penipuan online di Myawaddy, Myanmar, terkenal karena aktivitas maraknya penipuan telekomunikasi. Baru-baru ini, seorang warga Tiongkok mengumpulkan data korban yang terjebak di Myanmar. Dalam dua hari tercatat lebih dari seribu kasus. Kamp penipuan tersebut disebut terkait dengan proyek investasi “Belt and Road Initiative” Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Awal 2025, aktor Tiongkok Wang Xing ditipu dengan alasan syuting film dan dibawa ke Myawaddy (Kamp KK di Myanmar). Meski Wang telah diselamatkan, banyak warga Tiongkok lainnya masih terjebak di Myanmar.


“Wang Xing ditahan bersama lebih dari 50 orang. Kenapa hanya dia yang diselamatkan? Apakah mobil penyelamat hanya bisa menampung satu orang? Ini jelas menunjukkan adanya penegakan hukum yang selektif,” kata David Huang, ekonom Tiongkok yang tinggal di AS. 

Pada 9 Januari, seorang wanita Tiongkok bernama Dai membuka dokumen daring untuk mengumpulkan data korban di Myanmar. Hingga 11 Januari malam, tercatat lebih dari 1.500 korban, kebanyakan pria, dengan korban termuda berusia 15 tahun.

“Ada 487 keluarga di grup kami yang mengalami hal yang sama. Mereka tidak bisa makan dan tidur karena khawatir. Kami berharap pihak berwenang memperhatikan kamp scam di Myanmar dan menyelamatkan warga kami,” ujar Seorang kerabat korban di Myanmar. 

Aktor Tiongkok Wang Xing baru-baru ini diundang untuk syuting di Thailand. Setelah kehilangan kontak di perbatasan Thailand-Myanmar, ia diculik ke tempat penipuan di Myanmar dan diselamatkan pada 7 Januari. (Tangkapan layar internet)

Pada 10 Januari, CCTV Tiongkok menyiarkan program khusus yang menyatakan bahwa hingga akhir 2024, lebih dari 53.000 orang telah ditangkap terkait penipuan telekomunikasi dan kamp scam di wilayah utara Myanmar telah “diberantas”.

Namun demikian, seorang warga Tiongkok di Myanmar, Li Tengchong, mengungkapkan bahwa sekitar 70.000 orang ditipu dan dibawa ke Myanmar setiap tahun. Sebagian besar masih terjebak dengan kondisi yang sangat buruk.

Aktor Tiongkok Xu Bochun juga menjadi korban pada Juni 2024 dan dibawa ke Kokang, Myanmar.

“Saya melihat terlalu banyak orang yang menghilang di depan mata saya karena menolak pinjaman paksa dan melawan,” ujar Xu Bochun. 

Menurut Xu, mereka mengalami kekerasan setiap hari, ponsel disita, uang di rekening dikuras, bahkan wajah mereka dipindai untuk pinjaman atas nama mereka. Sebuah kasus melibatkan dua bersaudara yang harus menanggung utang RMB.400.000 karena pinjaman berbasis pemindaian wajah.

“Setiap hari ada sekitar 100 orang yang dipindahkan—baik dijual atau dibeli oleh perusahaan lain. Setiap tiga bulan, orang tanpa performa baik dijual ke perusahaan lain, atau dalam kasus ekstrem, terlibat dalam perdagangan organ,” kata Xu. 

Xu akhirnya dibebaskan setelah keluarganya membayar tebusan hampir RMB.1 juta .

Di wilayah Myawaddy saja, terdapat sekitar 30 kamp penipuan serupa KK, dengan sekitar 300.000 orang yang terlibat. Kamp ini diketahui berhubungan erat dengan dukungan dari PKT.

“Peralatan komunikasi dan pasokan kamp ini disediakan oleh Tiongkok dan Thailand. Wilayah utara Myanmar bergantung pada dukungan Tiongkok untuk komunikasi dan listrik, membuat kamp ini sepenuhnya bergantung pada Tiongkok,” ujar David Huang. 

Proyek besar di Myawaddy dilaporkan sebagai bagian dari “Belt and Road Initiative” PKT yang diumumkan pada 2017 dengan investasi sebesar $150 miliar untuk membangun “Kota Industri Pintar Internasional Asia-Pasifik Myanmar.” Proyek ini berlokasi di Kamp KK.

Pada 2019 dan 2020, pejabat tinggi PKT secara terbuka mendukung pembangunan Kamp KK. Namun, seiring dengan buruknya reputasi kamp scam tersebut, PKT kemudian menyangkal hubungan dengan proyek itu dan mencari tersangka terkait.


“Kamp scam di Myawaddy menghasilkan miliaran yuan setiap hari, dan investor utamanya adalah perusahaan milik negara PKT yang dikelola oleh kepala kamar dagang setempat yang diawasi oleh Departemen Front Persatuan Tiongkok,” ungkap Li Tengchong. 

Kamp penipuan ini tidak hanya menargetkan warga Tiongkok, tetapi juga korban dari seluruh dunia melalui media sosial.

David Huang menambahkan: “Myawaddy hanya satu dari banyak kamp penipuan telekomunikasi, yang tersebar di perbatasan Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan bahkan Dubai.”

Kamp-kamp ini diketahui memiliki hubungan erat dengan rantai pasokan telekomunikasi Tiongkok. Pada 2023, pihak berwenang di Kunming, Yunnan, menyita 11.500 kartu SIM yang hendak diselundupkan ke Myanmar. Pihak berwenang PKT juga mengungkap bahwa lebih dari 80 juta kartu SIM telah dijual secara ilegal oleh orang dalam operator telekomunikasi. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Mimpi Aneh Seorang Sarjana : Niat Jahat yang Terendus oleh Langit

EtIndonesia. Pada masa Dinasti Qing, ada seorang sarjana cerdas yang kisah perjalanannya penuh dengan keajaiban. Kisah ini tercatat dalam Beidongyuan Bilu atau catatan Beidongyuan .

Sarjana ini lahir dari keluarga berada. Ketika masih kecil, dia telah dijodohkan dengan seorang putri dari keluarga kaya lainnya. Orangtuanya dikenal murah hati dan sering menyumbangkan kekayaan mereka untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, sehingga pada akhir hayat mereka, seluruh harta telah habis, hanya meninggalkan warisan berupa kebajikan dari orangtuanya kepada sarjana itu.

Ketika mencapai usia menikah, dia hidup dalam kemiskinan. Setelah berhasil menjadi seorang kandidat dalam ujian kerajaan, dia mengumpulkan uang dari berbagai sumber untuk menikahi tunangannya. Namun, keluarga calon istri merasa menyesal telah menjodohkan putri mereka dengan sarjana miskin ini. Karena tidak ingin secara terbuka membatalkan perjodohan, mereka mengirim seorang pelayan wanita untuk menggantikan putri mereka sebagai mempelai.

Pelayan tersebut, meskipun statusnya rendah, memiliki kepribadian yang anggun dan lembut. Sang sarjana yang tidak mengetahui semua itu, mengira bahwa istrinya adalah putri keluarga kaya. Namun ibarat pribahasa “kertas tidak bisa membungkus api” . Tidak lama kemudian, kebenaran mengenai penggantian mempelai ini tersebar luas.

Ketika sang sarjana pergi ke rumah mertuanya, para pemuda di desa yang nakal mempermalukannya dengan memanggilnya “menantu pelayan”. Hal ini membuatnya sangat marah. Ketika dia pulang ke rumah, dia bertanya kepada istrinya, dan istrinya pun mengaku. Dia pun terkejut seolah baru bangun dari mimpi.

Suatu malam, dia bermimpi aneh. Dalam mimpinya, dia berada di sebuah tempat yang luar biasa indah, dengan bangunan megah yang tidak pernah dilihatnya di dunia ini. Dia melihat beberapa wanita sedang menyulam sebuah jubah mewah, dan dia bertanya dengan penasaran : “Untuk apa jubah ini?”

Wanita-wanita itu menjawab: “Ini adalah jubah resmi untuk sang juara ujian kerajaan yang baru lulus.” 

Ketika dia melihat lebih dekat, dia mendapati namanya tertulis di jubah itu. Dia pun terbangun dengan hati yang penuh sukacita, yakin bahwa kebaikan orangtuanya telah membawa keberuntungan sehingga dia akan menjadi juara ujian kerajaan.

Namun, setelah mengetahui bahwa dia menikahi seorang pelayan, dia merasa terhina. Dalam hati, dia bertekad bahwa jika kelak dia menjadi kaya dan terhormat, dia akan menceraikan istrinya dan menikahi seorang wanita dari keluarga terpandang untuk memulihkan martabatnya.

Tidak lama setelah itu, dia bermimpi lagi. Dia kembali ke tempat yang sama seperti sebelumnya, tetapi kali ini, wanita-wanita yang sedang menyulam bersikap dingin terhadapnya. Ketika dia melihat jubah yang sebelumnya bertuliskan namanya, dia mendapati bahwa tulisan tersebut mulai memudar dan hampir hilang. Dia sangat terkejut dan bertanya mengapa bisa demikian.

Para wanita itu menjawab: “Orang ini telah memiliki niat jahat untuk mencampakkan istrinya dan menikah lagi. Hal ini telah terendus oleh para dewa, dan mereka telah memerintahkan untuk mengganti namanya.” 

Setelah berkata demikian, mereka pun menghilang, dan dia pun terbangun dengan kaget.

Setelah bangun, dia merasa sangat menyesal. Dia dengan tulus bertobat atas niat jahatnya dan bersumpah untuk menjalani hidup bersama istrinya hingga akhir hayat. Dia berjanji tidak akan pernah lagi merendahkan istrinya hanya karena statusnya sebagai seorang pelayan. Sejak saat itu, hubungan mereka kembali harmonis, dan mereka saling menghormati seperti pasangan baru.

Beberapa tahun kemudian, dia berhasil menjadi juara ujian kerajaan tingkat tertinggi dan mencapai puncak kariernya sebagai seorang pejabat tinggi di pemerintahan.

Kisah ini menunjukkan bahwa bahkan pikiran seseorang dapat diketahui oleh Tuhan atau dewa. Tindakan, ucapan, bahkan niat tersembunyi kita tidak dapat disembunyikan dari pengawasan ilahi. Seperti pepatah mengatakan: “Mata dewa seperti kilat, melihat segalanya dengan jelas.” (jhn/yn)

Pasar Modal Tanam Ribuan Pohon Produktif Targetkan Manfaat Lingkungan dan Ekonomi bagi Masyarakat Malang

0

Malang – Dalam rangka 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia), Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) pada tahun 2025. Pada kesempatan ini, SRO yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyalurkan bantuan penanaman pohon produktif pada Rabu (15/1) di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Simbolisasi pemberian bantuan 1.500 pohon produktif diserahkan oleh Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI Imelda Sebayang, sekaligus Wakil Ketua Panitia HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia, di Komunitas Tegalsari Maritim (KTM) Ekowisata Susur Sungai dan Konservasi Mangrove, Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang. Seremoni turut dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Malang Biger Adzanna Maghribi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman, Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurcahyo, yang mewakili Bupati Malang dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Penyuluh Perindustrian Bidang Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Rizka Nur Hantama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang, dan Direktur Teknologi Informasi dan Dukungan Bisnis KPEI Umi Kulsum. Selain itu, Kepala Badan Pemusyawaratan Desa Sidodadi Alifasa dan Kepala Dusun Umbulrejo Sampur ikut menyaksikan simbolisasi penyerahan bantuan.

Dalam sambutannya Imelda menyampaikan bahwa menurut laporan Global Forest Watch, laju deforestasi hutan Indonesia sekitar 9,7 juta hektar pada periode 2001––2020, sedangkan secara global Indonesia berkontribusi dalam deforestasi sekitar 300 ribu hektar hutan primer pada tahun 2020. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia memperkirakan bahwa penebangan liar berkontribusi terhadap hilangnya sekitar 3,7 juta hektar hutan setiap tahun. “Pemberian bantun penanaman pohon produktif ini adalah bentuk komitmen SRO dalam menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan pengurangan dampak perubahan iklim Indonesia, perlindungan ekosistem, serta mitigasi bencana alam di antaranya erosi tanah dan banjir,” ujar Imelda.

Selain bermanfaat untuk lingkungan, Imelda berharap penanaman bibit pohon aren, jambu air, dan manggis dapat menjadi pendapatan jangka panjang dari sumber daya alam yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang. Pada penyaluran bantuan CSR ini, SRO bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia (BenihBaik) yang merupakan yayasan dengan fokus pada beragam isu sosial, kemanusiaan, kebudayaan, keagamaan, dan kesejahteraan sosial. Sebelum penyerahan bantuan di Malang, SRO telah bekerja sama dengan BenihBaik untuk bantuan penanaman 3.000 bibit mangrove di Semarang.

Dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR bagi lingkungan, pendidikan, kesehatan, serta perbaikan dan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal, sekaligus sebagai komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Selanjutnya, SRO juga akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang bermanfaat dalam jangka panjang bagi penerima, dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs yang menjadi prioritas pembangunan nasional.

Film Dokumenter Bongkar Perang Rahasia Tiongkok Terhadap Prancis

0

EtIndonesia. Pada 13 Mei, sebuah dokumenter berjudul France-China: The Secret War tayang perdana di televisi Prancis. Dokumenter ini mengungkap operasi rahasia Tiongkok di Prancis, mencakup bidang politik, budaya, teknologi, hingga militer. Menanggapi hal ini, badan keamanan nasional Prancis untuk pertama kalinya memberikan tanggapan resmi, mengonfirmasi keseriusan ancaman dari Beijing dan menyatakan bahwa langkah-langkah kontra-spionase telah diambil.

Program berita investigasi M6 News menayangkan dokumenter France-China: The Secret War, hasil investigasi selama hampir satu tahun oleh sutradara Vincent Prado. Dalam 73 menit durasi film, dokumenter ini mengungkap bukti mencengangkan tentang bagaimana Tiongkok melancarkan perang rahasia di Prancis melalui spionase industri, pencurian teknologi, infiltrasi politik, dan pengaruh budaya.

Dokumenter ini dimulai dengan kasus pencurian data penelitian universitas oleh mahasiswa Tiongkok di Prancis, kemudian menjelajahi berbagai aspek infiltrasi Beijing di sektor-sektor strategis, seperti militer, teknologi, dan ruang angkasa.

Salah satu fokus utama adalah strategi Tiongkok dalam merekrut pensiunan pilot angkatan udara Prancis dengan bayaran tinggi untuk melatih Angkatan Udara Tiongkok. Dalam dokumenter ini, seorang mantan pilot yang didekati melalui Test Flying Academy of South Africa (TFASA) mengungkap bahwa dia diminta mengajarkan teknik dan prosedur eksklusif  NATO kepada tentara Tiongkok.

Program investigasi berita ini menampilkan Bernard de la Villardière sebagai pembawa acara. Dia mengatakan bahwa Tiongkok memiliki minat terhadap segala hal, termasuk teknologi tinggi, informasi, benda bersejarah, antariksa, penerbangan, militer, dan budaya. Dia juga berharap melalui dokumenter ini, masyarakat Prancis dapat menyadari risiko serta meningkatkan kewaspadaan.

Khususnya di bidang antariksa, Tiongkok selama 20 tahun terakhir sangat berambisi untuk mengejar ketertinggalan. Demi melampaui negara lain dengan cara lebih cepat, Tiongkok telah beberapa kali mencoba mencuri dan meniru keunggulan yang dimiliki Prancis.

Fokus kedua dalam dokumenter ini adalah bagaimana Tiongkok memanfaatkan berbagai cara untuk memperoleh teknologi antariksa milik Prancis. Dalam film ini diungkapkan bahwa pada tahun 2003, Tiongkok turut serta dalam proyek sistem navigasi satelit Eropa bernama “Galileo”. Saat itu, ilmuwan yang memimpin proyek tersebut adalah René Oosterlinck, yang kini sudah berusia lebih dari 80 tahun. Ketika diwawancarai untuk dokumenter ini, dia secara langsung mengatakan: “Jelas ada seorang insinyur yang diam-diam mengawasi kami. Dia menyalin banyak dokumen, dan saya merasa hal itu sangat mencurigakan.”

Tim Eropa perlahan-lahan mulai menyadari ada yang tidak beres. Dalam salah satu surat yang untuk pertama kalinya terungkap, terlihat bahwa pihak Eropa kemudian meminta pemasangan kabel jaringan untuk melewati beberapa kantor Tiongkok dan membatasi akses masuk-keluar para personel Tiongkok.

Hingga akhirnya, ketika badan intelijen Prancis turun tangan, pihak Eropa baru diberi tahu bahwa ternyata Tiongkok sedang memanfaatkan informasi navigasi satelit dari sistem “Galileo” untuk secara diam-diam mengembangkan sistem navigasi mereka sendiri, yaitu “Beidou”. Akibatnya, Beidou berhasil selesai lebih dulu dan bahkan lebih dahulu mengambil alokasi frekuensi yang cocok untuk sistem navigasi, sehingga menyebabkan konflik frekuensi. Sampai sekarang, masalah ini belum terselesaikan. Jika terjadi konflik militer di masa depan, konsekuensinya bisa sangat serius.

Marie-Pierre Van Hoecke, mantan kepala kantor di Beijing dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), mengatakan bahwa semua ini murni adalah persaingan. 

Dia mengatakan: “Eropa telah membantu mereka dan memberikan semua dokumen. Seharusnya kita lebih waspada.”

Dia untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa belakangan, Eropa menemukan bahwa layanan pencarian dan penyelamatan (SAR) milik Tiongkok yang bukan merupakan sinyal navigasi, mampu menyadap dan mengganggu sinyal yang digunakan oleh layanan manajemen publik (PRS) dari berbagai negara. Karena itu, Eropa meminta pembongkaran sistem tersebut dan menghentikan kerja sama.

Adegan berikutnya beralih ke dampak pencurian rahasia industri oleh Pemerintah Tiongkok. Hal ini hampir membuat Airbus, perusahaan penerbangan asal Prancis, kehilangan posisinya sebagai pemimpin di industri penerbangan. 

Pada tahun 2023, pesawat buatan Tiongkok, C919, yang spesifikasinya sangat mirip dengan Airbus A350, diperkenalkan ke publik. Media menggambarkannya sebagai “kemunculan yang tiba-tiba”. Hal ini menjadi pukulan besar bagi dunia industri Prancis.

Mantan kepala Direktorat Jenderal Keamanan Eksternal Prancis (DGSE), Alain Juillet, menyebutkan bahwa sebelumnya Tiongkok membeli dua pesawat Airbus, tetapi salah satu dari pesawat tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan sama sekali tidak memiliki catatan penerbangan. Oleh karena itu, mantan Wakil Ketua Intelijen Ekonomi Airbus, Patrick Devaux, menyatakan bahwa tujuan utama Tiongkok membeli pesawat adalah untuk menyalin suku cadang sebanyak mungkin.

Saat ini, pesawat C919 belum mendapatkan sertifikasi internasional. Dokumenter ini juga melacak fakta bahwa sejak tahun 2010, Tiongkok telah mengaktifkan kelompok peretas (hacker) dan meretas perusahaan-perusahaan outsourcing industri dirgantara untuk mencuri informasi serta data terkait prosedur sertifikasi lembaga pengawas internasional. Salah satu targetnya adalah Safran Group, perusahaan pembuat mesin pesawat A350. Menurut laporan perusahaan keamanan siber Amerika, CrowdStrike, aktivitas peretasan ini langsung direncanakan oleh departemen keamanan Tiongkok.

Selain pencurian dan transfer teknologi serta informasi, metode Tiongkok di Prancis juga mencakup penindasan lintas batas terhadap para pembangkang, infiltrasi melalui kekuatan lunak yang dilakukan oleh Institut Konfusius, pengawasan, serta pengendalian proses kreatif melalui kerja sama produksi film internasional dan sensor. Dokumenter ini menampilkan beragam wawasan dan wawancara terkait topik tersebut.

Karena peristiwa ini dianggap sangat serius, Direktorat Intelijen dan Keamanan Pertahanan Prancis (DRSD) untuk pertama kalinya merespons media setelah menonton dokumenter tersebut dan mengonfirmasi bahwa situasinya sangat kritis. Pemerintah telah mengambil tindakan kontraintelijen untuk menangani hal ini dengan hati-hati.

Kepala DRSD, Philippe Susnjara, dalam sebuah wawancara menyebutkan bahwa banyak pilot Prancis yang memilih untuk kembali ke negara asal setelah menyadari keseriusan situasi tersebut. Sejak tahun 2024, undang-undang telah diberlakukan yang mewajibkan personel militer dengan akses informasi rahasia untuk melaporkan terlebih dahulu jika mereka ingin mengajar di luar negeri, tetapi undang-undang ini tidak berlaku surut.

Unit penelitian juga menjadi target Tiongkok. Susnjara mengatakan bahwa untuk mempercepat kebangkitan negaranya, Beijing berusaha mencuri teknologi dan informasi, dengan menawarkan gaji yang sangat tinggi kepada para peneliti di industri strategis Prancis, dan jumlahnya meningkat setiap tahun. Namun, badan keamanan Prancis akan menghubungi para peneliti yang direkrut dan memberi tahu mereka tentang situasi tersebut.

Susnjara memberikan peringatan bahwa perbedaan infiltrasi Tiongkok dibandingkan negara lain terletak pada cakupannya. Jika negara lain hanya berfokus pada isu tertentu, Tiongkok justru terlibat dalam berbagai aspek secara menyeluruh.

Jumlah Personel yang Bertanggung Jawab atas Pengumpulan Intelijen dan Operasi Keamanan Tiongkok Diperkirakan Mencapai 600.000 Orang


Pada tahun 2024, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan bahwa jumlah peretas yang didukung oleh pemerintah Beijing memiliki rasio setidaknya 50 banding 1 dibandingkan dengan jumlah seluruh personel dunia maya milik FBI. Direktur FBI, Christopher Wray, pada awal tahun ini secara langsung menyatakan bahwa program peretasan Tiongkok telah melampaui gabungan program peretasan dari semua negara besar lainnya. Sebuah lembaga Eropa memperkirakan bahwa jumlah personel yang bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi keamanan di Tiongkok saat ini mungkin mencapai 600.000 orang.

Seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, risiko kegiatan ilegal semacam ini diperkirakan akan meningkat, karena lembaga intelijen Tiongkok menghadapi tekanan yang semakin besar sehingga memilih untuk mencuri hasil inovasi yang dapat mendorong ekonomi Tiongkok sekaligus meredam kritik dari dalam maupun luar negeri.

Lembaga intelijen Barat tidak mampu sepenuhnya membendung aktivitas Tiongkok, sehingga mereka secara terbuka menyerukan kepada perusahaan dan individu untuk tetap waspada saat berinteraksi dengan Tiongkok. 

Namun, Calder Walton, seorang ahli keamanan nasional dari Harvard Kennedy School, berpendapat bahwa langkah ini sia-sia karena Tiongkok sudah sangat terintegrasi dalam ekonomi global. Hal ini membuat pemerintah Barat sebagian besar terpaksa menerima kenyataan tersebut. 

Salah satu alasan utama kesulitan Barat dalam melawan secara efektif adalah karena selama beberapa dekade terakhir, hubungan perdagangan dengan Beijing telah mendukung pertumbuhan ekonomi dan keamanan jangka panjang mereka sendiri. Bahkan, sebagian besar negara tidak mampu menanggung konsekuensi dari menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok atau mengusir diplomatnya.

The Wall Street Journal menggambarkan aktivitas mata-mata Tiongkok sebagai sesuatu yang “mencengangkan” dan dalam beberapa kasus, “mengerikan”. Hanya pada bulan September 2024, Amerika Serikat telah mengungkapkan sejumlah kasus besar terkait aktivitas mata-mata Tiongkok. Salah satunya adalah tuduhan FBI terhadap sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Beijing, yang meretas hingga 260.000 perangkat yang terhubung ke jaringan di berbagai wilayah, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rumania, dan wilayah lainnya. Perangkat yang diretas mencakup kamera dan router.

Selain itu, penyelidikan Kongres AS juga menemukan bahwa crane buatan Tiongkok yang digunakan di pelabuhan-pelabuhan Amerika telah dilengkapi teknologi yang memungkinkan Tiongkok mengendalikannya secara diam-diam. Kasus lain adalah tuduhan terhadap mantan Wakil Kepala Staf Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, yang bernama Jianhua “Jenny” Sun, seorang keturunan Tionghoa, sebagai agen Tiongkok.

Kesimpulan

Laporan ini menyoroti ancaman spionase Tiongkok yang semakin kompleks, terorganisir, dan mencakup semua sektor strategis. Dengan skala operasi yang masif, Tiongkok tidak hanya menargetkan teknologi dan informasi strategis, tetapi juga menanamkan pengaruhnya di berbagai lini. Situasi ini memberikan tantangan besar bagi Barat, yang harus menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dengan keamanan nasional.(jhn/yn)

Kebakaran Liar Los Angeles Tewaskan 25 Orang, Trump Berencana Kunjungi Wilayah Terdampak

0

ETIndonesia. New Tang Dynasty TV melaporkan dari lokasi kebakaran besar di Los Angeles, California, yang telah berlangsung selama sepekan penuh. Luas lahan yang terbakar setara dengan wilayah Distrik Washington, dan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 25 orang

“Jumlah korban kebakaran hutan di Los Angeles County terus meningkat. Pada Selasa (14 Januari), angin kencang Santa Ana kembali menyapu wilayah California Selatan, mengakibatkan peringatan bendera merah untuk bahaya kebakaran serius kembali berbunyi,” demikian reporter NTD Zhang Boyuan melaporkan. 

Pada Selasa pagi, petugas pemadam kebakaran Los Angeles memperingatkan penduduk bahwa meskipun ada kemajuan dalam pengendalian kebakaran, risiko tetap tinggi akibat angin kencang yang kembali muncul.

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone mengatakan: “Cuaca ekstrem yang memicu kebakaran akan terus berlangsung hingga besok. Diperkirakan angin akan paling kuat pada Selasa sore, malam, dan berlanjut hingga Rabu (15 Januari).”

Badan cuaca meningkatkan peringatan bendera merah menjadi kategori “bahaya ekstrem” yang jarang terjadi. Angin kencang dikhawatirkan dapat memicu kebakaran baru dan memperburuk api yang sudah ada.

“Saya meminta semua orang untuk tetap waspada. Bahaya belum berlalu. Segera ikuti semua peringatan dan perintah evakuasi, serta prioritaskan keselamatan Anda,” ujar Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, Kristin Crowley, memperingatkan. 

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County menyebutkan bahwa perintah evakuasi telah diberikan kepada sekitar 88.000 penduduk, sementara 84.800 lainnya berada dalam status peringatan evakuasi.

Sementara itu, Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, mengatakan: “Ketika kami memberikan peringatan, itu adalah tanda bahwa Anda sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk pergi. Bahkan, kami menyarankan Anda untuk segera meninggalkan tempat. Jangan tunggu hingga perintah evakuasi resmi dikeluarkan.”

Hingga saat ini, pihak berwenang belum memastikan penyebab pasti kebakaran di wilayah Los Angeles. Namun, beberapa penduduk menduga kebakaran Tahun Baru dapat menjadi pemicu kebakaran Palisades yang meluas.

Ketua DPR AS Mike Johnson dalam konferensi pers Selasa menyatakan bahwa Trump berencana mengunjungi wilayah terdampak kebakaran di California Selatan. (Hui)

Brandon Biggs Mengingatkan: Trump Terancam Penembakan Fatal di Acara Mendatang

0

EtIndonesia. Pendeta Amerika Brandon Biggs, yang juga terkenal karena ramalan akuratnya mengenai percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump sebelumnya, baru-baru ini merilis video yang memperingatkan potensi ancaman baru. Dalam videonya, dia menyebut bahwa seorang wanita bernama Billy Brim menerima pesan dari seorang individu terkenal asal Australia, yang membagikan mimpi mengerikan tentang Trump.

Dalam mimpi tersebut, Trump sedang menghadiri sebuah acara di arena hoki es. Dalam siaran langsung televisi, Trump terlihat menjadi korban penembakan fatal dari arah penonton. Setelah mendengar cerita ini, Billy Brim melakukan penelitian dan menemukan bahwa Trump dijadwalkan mengadakan acara pada 19 Januari di arena olahraga serupa, yang membuat ramalan tersebut semakin mengkhawatirkan.

Peringatan Sebelumnya yang Terbukti Akurat

Pada Juli 2024, Trump menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang menggemparkan dunia. Brandon Biggs sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan ini tiga bulan sebelum kejadian, bahkan secara akurat menggambarkan detailnya, termasuk arah tembakan yang mengenai telinga kanan Trump.

Trump: “Tuhan Menyelamatkan Hidup Saya untuk Sebuah Alasan”

Setelah kembali ke Gedung Putih sebagai presiden, Trump, dalam pidato kemenangannya pada dini hari 6 November 2024, menyatakan bahwa Tuhan memiliki tujuan menyelamatkan hidupnya. Dia mengungkapkan bahwa misinya adalah menyelamatkan, merestorasi, dan menjadikan Amerika kembali hebat. Trump menganggap tugas ini sebagai pekerjaan paling penting di dunia. Meskipun sulit, dia berjanji untuk memberikan segalanya demi memenuhi janji tersebut kepada rakyat Amerika.

Brandon Biggs, setelah kemenangan Trump, menegaskan bahwa campur tangan ilahi telah menyelamatkan Trump dan menghentikan kejahatan besar yang bisa menghancurkan Amerika dan dunia. Dia menggambarkan Trump sebagai individu yang kini dikelilingi oleh “kemuliaan Tuhan,” berubah menjadi sosok yang penuh dengan Roh Kudus.

Biggs juga mengungkapkan bahwa dia diperlihatkan oleh Tuhan beberapa bahaya besar yang nyaris terjadi, tetapi berhasil dihindari dengan cara yang ajaib, seperti kapal yang tiba-tiba mengubah arah sebelum jatuh ke air terjun. Selain itu, dia percaya bahwa di bawah kepemimpinan Trump, Amerika akan mengalami kebangkitan spiritual besar-besaran dengan kembalinya iman kepada Tuhan secara publik dan luas.

Pentingnya Doa dan Persatuan

Biggs menekankan bahwa doa adalah senjata utama dalam menghadapi rencana jahat yang masih mengancam Trump dan dunia. Dia mengajak semua orang untuk bersatu dalam iman dan doa, memohon perlindungan Tuhan atas hidup Trump dan memohon bimbingan-Nya untuk memimpin bangsa.

Peringatan dan pesan ini menggema di seluruh dunia, memberikan harapan sekaligus memicu kekhawatiran atas keselamatan Trump di tengah situasi yang semakin penuh tantangan.(jhn/yn)

Israel dan Hamas Akhirnya Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Perdana Menteri Qatar menguraikan syarat umum gencatan senjata selama enam minggu, termasuk pertukaran 33 sandera dengan sejumlah tahanan yang tidak disebutkan.

ETIndonesia. Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan yang akan berlaku pada 19 Januari, mencakup pertukaran sandera dan tahanan, gencatan senjata enam minggu, serta akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda krisis.

Detail kesepakatan ini dikonfirmasi dalam konferensi pers di Doha, Qatar, pada 15 Januari 2025 malam oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Negosiasi intensif ini dimediasi oleh Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

“Kami bekerja siang dan malam untuk mencapai momen ini,” kata Al Thani.

Sebagai bagian dari kesepakatan, menurut Al Thani, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk perempuan sipil, rekrutmen perempuan, anak-anak, lansia, serta warga sipil yang sakit dan terluka, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya. Israel juga akan menarik pasukan ke arah timur, menjauh dari area pemukiman.

“Pasukan Israel kemudian akan ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza, memungkinkan pertukaran tahanan, pertukaran jenazah, dan pengembalian orang-orang yang mengungsi ke tempat tinggal mereka. Ini juga akan memfasilitasi perjalanan orang yang terluka dan sakit untuk mendapatkan perawatan,” jelas Al Thani.

Fase pertama kesepakatan ini juga akan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk rehabilitasi rumah sakit, pusat kesehatan, dan toko roti. Bantuan ini juga mencakup masuknya bahan bakar, peralatan pertahanan sipil, serta kebutuhan dasar bagi pengungsi yang kehilangan rumah akibat perang.

Detail fase kedua dan ketiga akan dinegosiasikan selama fase pertama, kata Al Thani.

Presiden AS Joe Biden menyebutkan bahwa fase pertama akan mencakup pembebasan sandera asal Amerika Serikat. Dia menggambarkan negosiasi ini sebagai salah satu yang paling sulit yang pernah dia alami.

“Kita sampai pada titik ini karena tekanan Israel terhadap Hamas yang didukung oleh Amerika Serikat,” ujar Biden.

Biden menyatakan bahwa pemerintahannya dan tim Presiden terpilih Donald Trump bekerja sama untuk mewujudkan kesepakatan ini. Wakil dari kedua pihak, termasuk Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Brett McGurk, serta Utusan Timur Tengah yang ditunjuk Trump, Steve Witkoff, telah berada di Doha selama beberapa hari terakhir.

Trump, dalam unggahan di Truth Social, juga mengklaim keberhasilan ini sebagai hasil dari kemenangannya pada November lalu. Dia menyatakan bahwa kesepakatan ini menandai era baru negosiasi perdamaian untuk memastikan keselamatan warga Amerika dan sekutu mereka.

Dua sandera Amerika yang akan dibebaskan dalam fase pertama adalah Keith Siegel dan Sagui Dekel-Chen. Secara total, 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel selama enam minggu gencatan senjata. Jika negosiasi berlanjut setelah enam minggu, gencatan senjata akan diperpanjang.

Pada 17 Januari, pertemuan di Kairo, Mesir, akan membahas implementasi kesepakatan gencatan senjata, bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.

Namun, tidak semua pemimpin Israel mendukung kesepakatan ini. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengancam akan keluar dari koalisi pemerintahan Netanyahu jika kesepakatan disetujui.

Pada 7 Oktober 2023, ribuan militan menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang, kebanyakan warga sipil Yahudi. Serangan ini juga mencakup penyiksaan, pembunuhan massal, dan penghancuran komunitas seperti kibbutz Kfar Aza dan Be’eri.

Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai operasi militer besar-besaran, termasuk invasi darat ke Gaza pada 27 Oktober 2023, dengan tujuan menghancurkan Hamas.

Konflik ini telah menyebabkan kerusakan besar di Gaza, dengan ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal dan menghadapi kekurangan makanan. IDF menyebut telah menewaskan lebih dari 17.000 teroris, meski jumlah korban sipil juga sangat tinggi.

Laporan ini berkontribusi dari Associated Press dan Reuters.

Sumber : Theepochtimes.com