Home Blog Page 231

AS Kejutkan Dunia: Gelar Sayembara Berhadiah 10 Juta Dolar AS  untuk Menangkap Peretas Tiongkok yang Meretas Firewall Global

0

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan hadiah senilai USD 10 juta untuk menangkap seorang peretas yang bekerja untuk Kementerian Keamanan Publik PKT.

ETIndonesia. Pada 10 Desember 2024, Departemen Keuangan AS menyatakan telah memberlakukan sanksi terhadap “Sichuan Silent Information Technology Company” yang berbasis di Chengdu dan salah satu karyawannya, Guan Tianfeng. 

Alasannya adalah pada April 2020, perusahaan ini menyerang perangkat firewall global, termasuk infrastruktur penting di AS. 

Dalam waktu tiga hari, Guan Tianfeng memanfaatkan kerentanan pada produk firewall untuk menyebarkan malware ke sekitar 81.000 perusahaan di seluruh dunia. Ia juga mencoba menggunakan ransomware untuk menginfeksi komputer dan mencuri data.

Aktivitas Peretasan Terorganisir

Shao Qiliang, mantan kepala perusahaan IT swasta di Shanghai, mengatakan, “Pemerintah PKT telah lama menggunakan peretas mereka untuk mencuri teknologi dan informasi dari negara lain. Seperti program seribu talenta, semua ini adalah bagian dari perang tanpa batas.”

Pada hari yang sama, Departemen Kehakiman AS juga mengumumkan dakwaan terhadap Guan Tianfeng. FBI menawarkan hadiah US$.10 juta untuk informasi tentang aktivitas peretasan Sichuan Silent dan Guan Tianfeng.

Penulis kolom Epoch Times, Wang He, mengatakan, “Perusahaan Sichuan ini dan individu seperti Guan Tianfeng mungkin telah terlibat dalam banyak aktivitas lain, termasuk kasus-kasus terkait lainnya. Hadiah US$.10 juta menunjukkan bahwa AS ingin menggali lebih dalam kejahatan ini dan menindak organisasi serta individu secara menyeluruh.”

Peran Sichuan Silent

Sichuan Silent dikenal sebagai penyedia dukungan keamanan siber untuk acara besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Keamanan Publik PKT. Perusahaan ini memiliki cabang di berbagai lokasi seperti Beijing dan Chongqing. 

Menurut laporan perusahaan keamanan Inggris Sophos, Sichuan Silent memiliki hubungan dengan perusahaan keamanan siber lainnya, termasuk Sichuan Anxun dan Chengdu 404, yang lima karyawannya didakwa oleh Departemen Kehakiman AS pada 2020.

Wang He menambahkan, “Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggunakan data besar untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi. Peretasan siber telah menjadi alat dan kebijakan nasional PKT untuk ‘melampaui secara strategis’ melalui cara-cara tidak sah.”

Ancaman Siber yang Mengkhawatirkan

Pada Selasa (10 Desember), badan keamanan AS memberikan laporan tertutup kepada anggota DPR mengenai aktivitas peretasan PKT. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa peretas PKT telah menyusup ke perusahaan telekomunikasi AS untuk mencuri data panggilan, yang mengejutkan dan membuat para legislator khawatir. 

Pada hari yang sama, DPR AS dengan suara bulat mengesahkan Strengthening Cyber Resilience Against State-Sponsored Threats Act (H.R. 9769) untuk menghadapi ancaman siber dari PKT.

Wang He menegaskan, “Perang siber adalah alat utama PKT dalam perang tanpa batas. Oleh karena itu, Amerika Serikat harus melakukan serangan balik yang tegas terhadap PKT.”

Shao Qiliang menyimpulkan, “Menghentikan ekspansi liar PKT secara menyeluruh adalah konsensus bipartisan di AS. Saya percaya bahwa tahun depan lebih banyak negara dan pemerintah akan menyelidiki serta memberikan sanksi atas perang tanpa batas yang dilakukan oleh PKT dalam beberapa tahun terakhir.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Drone Besar Jatuh dan Meledak di Area Perkotaan Hubei, Tiongkok, Kobaran Api Membara

0

ETIndonesia. Sebuah drone besar tipe fixed-wing jatuh di Pusat Olahraga Jingzhou, Provinsi Hubei, Tiongkok dan langsung memicu kebakaran besar, pada (12/12/2024)  sekitar pukul 11.00 siang. 

Video yang beredar di internet menunjukkan drone tersebut jatuh ke tanah dengan serpihan badan pesawat berserakan di mana-mana. 

Kobaran api besar dan asap hitam tebal membumbung tinggi. Dalam video itu, seseorang terdengar berkata, “Pesawat jatuh, menakutkan sekali, apinya besar sekali.”

Seorang saksi mata mengatakan kepada The Beijing News bahwa drone itu menabrak derek menara sebelum jatuh. 

“Sayap drone jatuh di depan pintu rumah saya, lalu meledak. Apinya besar sekali,” katanya.

Penyebab dan Tanggapan

Setelah kejadian, Pusat Layanan Darurat Zona Ekonomi Khusus Jingzhou, Hubei, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa sekitar pukul 11.10, sebuah perusahaan sedang menguji drone fixed-wing. 

Drone tersebut kehilangan kendali, menabrak struktur bangunan, dan menyebabkan kebakaran. Api kini telah berhasil dipadamkan, dan seorang korban luka sedang mendapatkan perawatan intensif.

Reaksi Warga

Beberapa warga meninggalkan komentar di media sosial:

  • “Hari ini saya lewat, kejadian ini sangat menakutkan.”
  • “Saya sedang di rumah dan mendengar suara drone di atas gedung. Suaranya sangat berisik. Baru saja saya bilang begitu, tiba-tiba terdengar ledakan keras.”
  • “Saya melihatnya langsung. Saat itu suaranya sangat keras. Saya mendongak dan melihat drone terbang sangat rendah, menabrak ujung derek di gedung yang masih dalam pembangunan. Sayap kirinya langsung patah, lalu jatuh di depan saya.”

Banyak yang mempertanyakan lokasi uji coba drone tersebut:

  • “Bukankah uji coba seharusnya dilakukan di area kosong tanpa penduduk?”
  • “Pengujian semacam ini seharusnya dilakukan di lokasi khusus, bukan di dalam kota. Sangat berbahaya.”
  • “Astaga, apa yang terjadi akhir-akhir ini? Kemarin di Shenzhen, sekarang di Jingzhou.”

(Hui)

Kota Bawah Tanah Alien di Argentina, Militer Pernah Bertempur dengan UFO

EtIndonesia. Argentina, sebuah negara di bagian selatan Amerika Selatan, meskipun tidak sepopuler Amerika Serikat dalam hal fenomena UFO, memiliki banyak laporan penampakan UFO yang kerap terjadi. Lokasi-lokasi terkait dan insiden yang melibatkan UFO muncul secara berulang.

Kota Bawah Tanah Alien

Di bagian timur laut Provinsi Córdoba terdapat sebuah kota bernama Capilla del Monte, yang terletak di ujung utara Lembah Punilla. Nama kota ini dalam bahasa Spanyol berarti “Gereja di Gunung”. Meskipun memiliki nama yang terkait dengan agama, kota yang dihuni oleh puluhan ribu orang ini berkembang pesat berkat sektor pariwisata bertema UFO. Salah satu tujuan wisata paling populer adalah sebuah puncak gunung bernama Cerro Uritorco.

Cerro Uritorco berjarak tiga kilometer dari pusat Kota Capilla del Monte dan merupakan puncak tertinggi di pegunungan Sierras Chicas. Dalam konteks fenomena supranatural dan UFO di seluruh Argentina, tempat ini dianggap sebagai pusat penampakan UFO, menarik wisatawan dari berbagai penjuru untuk mencari hal-hal misterius. 

Beberapa teori mengemukakan bahwa Cerro Uritorco adalah pusat aktivitas UFO di Argentina. Ada klaim bahwa di bawah permukaan gunung ini terdapat sebuah kota bawah tanah bernama “Erks,” yang diyakini sebagai tempat tinggal alien di Argentina. Penampakan UFO yang sering dilaporkan di sekitar gunung dan wilayah sekitarnya dikaitkan dengan keberadaan kota misterius ini.

Pertempuran Sengit di Pangkalan Militer Argentina vs UFO

Di Provinsi Buenos Aires, Argentina, terdapat sebuah kota pesisir bernama Bahía Blanca. Di wilayah ini terdapat Pangkalan Udara Comandante Espora, yang tidak hanya berfungsi sebagai bandara domestik tetapi juga sebagai pangkalan utama untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut Argentina.

Pada malam 5 September 2023, beberapa saksi mata melaporkan melihat empat objek terbang tak dikenal (UFO) muncul di atas fasilitas Pangkalan Udara Espora. UFO ini berbentuk segitiga hitam, yang otentik dengan salah satu karakteristik khas UFO yang sering dilaporkan. Keberadaan objek-objek ini terdeteksi oleh militer, yang kemudian melepaskan tembakan ke arah mereka. Namun, tindakan ini justru memicu serangan balasan dari UFO tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa salah satu UFO menembakkan laser, menyebabkan beberapa tentara yang berada di lokasi terluka.

Seluruh insiden berlangsung sekitar 23 menit. Warga yang tinggal di sekitar pangkalan melaporkan mendengar suara tembakan beruntun dari langit sejak sore hingga malam. Awalnya, mereka tidak menganggap serius suara tersebut karena terbiasa dengan suara dari fasilitas militer. Namun, setelah kejadian tersebar luas dan menjadi perbincangan, sejumlah warga yang panik berhasil merekam video dan audio terkait insiden tersebut, sehingga berita ini menyebar ke publik.

Setelah kejadian, komandan pangkalan membantah adanya insiden tersebut dan menyatakan bahwa itu adalah latihan militer yang sudah dijadwalkan. Namun, banyak kesaksian dan video yang bertentangan dengan pernyataan resmi militer. Bahkan, beberapa orang dalam pangkalan mengungkapkan bahwa sebuah UFO yang berada di atas area penyimpanan amunisi memancarkan cahaya setelah ditembak, memicu konflik antara UFO dan militer.

Laporan juga menunjukkan terkait dokumen rahasia CIA yang diungkap oleh mantan Presiden AS Bill Clinton, yang kala itu menyebutkan tentang penampakan UFO di Argentina, termasuk di Bahía Blanca, yang sudah memiliki sejarah penampakan UFO sebelumnya.(jhn/yn)

Departemen Kehakiman AS Meminta Pengadilan Menolak Permohonan Darurat TikTok

0

EtIndonesia. Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada Rabu malam (11/12) meminta Pengadilan Banding AS untuk menolak permohonan darurat TikTok, yang bertujuan menunda pelaksanaan perintah “jual atau dilarang”.

Perintah tersebut mengharuskan TikTok untuk melepaskan kepemilikan dari perusahaan induknya, ByteDance, sebelum 19 Januari, atau aplikasi tersebut akan dilarang di seluruh AS.

Menurut laporan Reuters, TikTok dan ByteDance mengajukan permohonan darurat ke Pengadilan Banding Distrik Columbia pada Senin (9/12), sambil menunggu peninjauan dari Mahkamah Agung AS.

Departemen Kehakiman menyatakan bahwa pengadilan tidak boleh menunda tanggal efektif perintah tersebut, dengan alasan bahwa “kontrol terus menerus oleh Tiongkok atas aplikasi TikTok akan menimbulkan ancaman berkelanjutan terhadap keamanan nasional.”

TikTok belum memberikan komentar terkait permintaan tersebut.

Pada hari Rabu, Departemen Kehakiman menyatakan bahwa jika larangan berlaku pada 19 Januari, itu “tidak akan secara langsung melarang pengguna yang telah mengunduh TikTok untuk terus menggunakan aplikasi tersebut.” Namun, larangan layanan pendukung pada akhirnya akan membuat aplikasi tersebut “tidak dapat digunakan.”

Saat ini, Presiden AS Joe Biden memiliki wewenang untuk memperpanjang tenggat waktu hingga 90 hari, yang kemudian akan diserahkan kepada Presiden baru, Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari.

Trump, yang sebelumnya pada masa jabatannya pada tahun 2020 mencoba melarang TikTok tetapi gagal, mengatakan selama kampanye pemilihan presiden 2024 bahwa TikTok adalah ancaman bagi keamanan nasional AS. Namun, dia juga menekankan bahwa ancaman yang ditimbulkan oleh Facebook, yang dimiliki Meta, juga tidak dapat diabaikan, menyebut perusahaan itu “tidak jujur”. Trump tampaknya tidak ingin melarang TikTok sepenuhnya, karena itu bisa memperbesar pengaruh Facebook.

Pada Jumat (6/12), Mike Waltz, penasihat keamanan nasional yang ditunjuk Trump sekaligus anggota DPR AS, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox Business bahwa masalah larangan TikTok kemungkinan akan berlanjut di pengadilan. 

Waltz mengatakan: “Namun dari sudut pandang presiden, jalur yang ingin kami tempuh adalah memungkinkan masyarakat Amerika menggunakan aplikasi ini sambil tetap melindungi data mereka.” (jhn/yn)

Assad Jatuh,  Analisis : Suriah Akan Menjadi Ajang Perebutan Kekuasaan Berbagai Pihak

0

EtIndonesia. Kelompok pemberontak Suriah, Organisasi Pembebasan  Syam (Hayat Tahrir al-Sham) dalam waktu 11 hari pada 8 Desember berhasil merebut ibu kota Damaskus, menggulingkan rezim otoriter Assad yang telah berkuasa selama 54 tahun di Suriah. Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa Suriah menghadapi “peluang bersejarah,” tetapi AS juga khawatir dengan potensi munculnya kekosongan kekuasaan.

Para pengamat mengatakan bahwa sikap Amerika Serikat jelas bertujuan untuk menstabilkan situasi di Suriah guna mencegah kebangkitan kembali kelompok teroris Islam. Dalam jangka pendek, Suriah akan menjadi arena perebutan kekuasaan oleh berbagai pihak. Meskipun sebelumnya Tiongkok mendukung Suriah dari belakang, menghadapi ancaman sanksi tarif yang akan diberlakukan oleh Presiden terpilih Trump, Tiongkok kemungkinan akan sibuk mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memberikan dukungan lebih lanjut kepada sekutu-sekutu poros kejahatan tersebut.

Mengenai kejatuhan mendadak rezim Assad, Presiden AS Joe Biden pada Minggu (8/12) memberikan pidato dan menyatakan bahwa runtuhnya kekuasaan tangan besi keluarga Assad selama puluhan tahun adalah “kesempatan terbaik bagi rakyat Suriah untuk mengendalikan nasib mereka sendiri.” Dia menyebutnya sebagai “tindakan keadilan yang mendasar,” tetapi menegaskan bahwa ini adalah “momen ketidakpastian” bagi Timur Tengah.

Pada hari yang sama, Presiden terpilih AS Donald Trump menulis di platform media sosial, Truth Social : “Assad telah jatuh. Dia telah melarikan diri dari negaranya. Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, di bawah kepemimpinan Putin, tidak lagi bersedia melindunginya.”

AS Stabilkan Suriah untuk Cegah Kebangkitan ISIS

Menanggapi perubahan mendadak ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis dan Jumat (12/13) mengadakan pertemuan di Yordania dan Turki. Blinken menyatakan bahwa tugas utama AS saat ini adalah memastikan bahwa kelompok ISIS di wilayah tersebut tidak bangkit kembali.

Pada hari Minggu (8/12), Komando Pusat Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan di platform media sosialnya, menyatakan bahwa pasukan Komando Pusat pada hari yang sama melancarkan serangan udara presisi terhadap kamp-kamp dan agen-agen yang diketahui milik kelompok ekstremis ISIS di Suriah tengah.

Mantan pejabat Departemen Pertahanan AS Tony Hu mengatakan kepada the Epoch Times bahwa AS akan berusaha untuk menstabilkan situasi, karena jika Suriah menjadi seperti Afghanistan—tempat berlindung bagi teroris—maka Timur Tengah juga akan menjadi sangat berbahaya. Suriah yang tidak stabil tidak baik untuk dunia, hanya akan meningkatkan ancaman teroris.

“Oleh karena itu, tindakan konkrit AS mungkin termasuk meminta organisasi lain dan negara-negara di dunia untuk memberikan kesempatan bagi Suriah agar pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Syam dapat berdiri dan menjaga stabilitas kekuasaannya,” ujarnya.

Mengenai kejatuhan rezim Assad, Daniel Shapiro, Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Timur Tengah, menyerukan semua pihak untuk melindungi warga sipil, terutama kelompok minoritas, dan menghormati norma-norma internasional.

Tony Hu menambahkan bahwa setiap keterlibatan AS selalu berfokus pada isu hak asasi manusia, karena rezim Assad kerap menindas banyak kelompok minoritas dan agama. Dia yakin AS akan terus bergerak dalam arah memperjuangkan hak asasi manusia.

Suriah Akan Menjadi Ajang Perebutan Kekuasaan Berbagai Pihak

Menurut laporan Reuters, pada 12 Desember, Bashir, melalui televisi nasional, mengumumkan bahwa dia akan menjadi Perdana Menteri sementara Suriah, memimpin pemerintahan sementara hingga 1 Maret. Rapat kabinet pertama telah diadakan pada hari yang sama, dengan fokus pada pengalihan dokumen dan lembaga-lembaga ke pemerintahan sementara.

Mengenai pembentukan pemerintahan sementara Suriah, Profesor Muda Cheng Ching-Mo dari Universitas Tamkang, Taiwan, mengatakan kepada the Epoch Times bahwa proses ini kemungkinan akan diwarnai dengan perebutan kekuasaan oleh berbagai pihak.

“Meski ada faksi-faksi yang bersaing di dalam Suriah, sebenarnya mereka masing-masing didukung oleh kekuatan besar. Saat ini, Organisasi Pembebasan Syam yang memimpin didukung oleh Arab Saudi. Sementara Tentara Nasional Suriah yang disebut anti-pemerintah didukung oleh Turki.”

“Selain itu, di timur laut Suriah, milisi Kurdi telah lama didukung oleh AS. AS memiliki fasilitas militer di sana, termasuk kamp-kamp dan sejumlah kecil pasukan yang ditempatkan di sana.”

Cheng juga menyebut bahwa operasi Organisasi Pembebasan Syam kali ini banyak dibantu oleh kerja sama dengan milisi Kurdi yang didukung AS. Milisi Kurdi menjaga stabilitas di bagian belakang, sementara Organisasi Pembebasan Syam maju untuk merebut wilayah.

Meski Trump menyatakan bahwa AS seharusnya tidak terlibat dalam konflik Suriah, militer AS tetap melancarkan serangan udara dan akan terus hadir di Suriah untuk mencegah kelompok teroris ISIS membangun kembali kekuatan mereka di tengah kekacauan.

Tony Hu menyatakan bahwa Suriah menampung banyak teroris, sehingga banyak pihak akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan kelompok teroris musuh mereka.

Cheng berpendapat bahwa kejatuhan rezim Assad kali ini mengungkapkan bahwa kekuatan Iran yang didukung Syiah, yang pernah mendominasi Timur Tengah selama satu dekade, telah sangat melemah di wilayah tersebut.

Tony Hu juga percaya bahwa Rusia akan menarik diri dari Suriah karena sudah tidak memiliki cukup dana. Perang Ukraina memaksa Rusia mengandalkan bantuan tenaga dan senjata dari Korea Utara, yang menunjukkan bahwa pengaruh Rusia di Timur Tengah telah menurun.

Dukungan Tiongkok di Belakang Suriah

Menurut AFP, meskipun Rusia dan Iran adalah pendukung utama Suriah dalam beberapa tahun terakhir, namun hubungan Tiongkok dengan Suriah juga terus berkembang.

Pada Januari 2022, Suriah secara resmi bergabung dalam inisiatif “Belt and Road” Tiongkok. Diperkirakan investasi Tiongkok di Suriah mencapai miliaran dolar.

Cheng Ching-Mo menambahkan bahwa semua pihak tahu bahwa Rusia adalah pendukung utama Assad, dengan senjata seperti rudal S400 dan S300 serta tank T-90 yang banyak disita oleh pemberontak. Pendukung lainnya adalah Iran, yang melalui Hizbullah di Lebanon utara, memberikan dukungan langsung kepada Assad.

“Namun di balik semua ini, ada satu pemain bayangan, yaitu Tiongkok,” kata Cheng. Pemain bayangan ini adalah dalang di balik layar.

Laporan Radio Free Asia menyebutkan bahwa kelompok teroris Palestina Hamas, yang didukung Iran, sering menerima bantuan militer dari Tiongkok, menunjukkan bahwa Tiongkok menggunakan “perang proxy” untuk mengalihkan perhatian AS dari pengepungan terhadapnya.

“Operasi Hamas tidak mungkin dilakukan tanpa persetujuan Tiongkok,” kata Gordon G. Chang, seorang penulis dan komentator, di media sosial X.

Terakhir, Cheng Ching-Mo menyatakan bahwa perubahan geopolitik di Timur Tengah dan ekonomi Tiongkok yang sedang menurun menjadi alasan mengapa Tiongkok tidak mampu lagi memberikan dukungan besar kepada sekutu-sekutunya seperti Suriah.

“Hamas adalah agen proxy Iran, dan Iran adalah agen proxy Tiongkok,” pengacara, penulis, dan komentator televisi Amerika Serikat, Gordon G. Chang, pernah menyatakan di media sosial X bahwa Iran sangat tidak mungkin menyetujui serangan Hamas ke Israel tanpa berkonsultasi dengan Tiongkok. Bahkan, Teheran mungkin telah mendapatkan persetujuan dari Beijing untuk serangan tersebut.

Menurut laporan BBC, rezim Assad pada tahun 2013 menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka, serta memicu kecaman keras dari komunitas internasional. Saat PBB mengusulkan sanksi terhadap Suriah, Tiongkok dan Rusia menggunakan hak veto mereka untuk mencegah resolusi tersebut disahkan.

Cheng Ching-Mo menyatakan bahwa jika melihat ke belakang, banyak bukti menunjukkan bagaimana kekuatan Iran yang didominasi oleh Syiah di Timur Tengah, invasi Rusia ke Ukraina, hingga hubungan mereka dengan Korea Utara, semua ini memiliki “pemain bayangan” yang sama, yaitu Tiongkok.

“Kejatuhan rezim Suriah secara tiba-tiba kali ini terutama disebabkan oleh perubahan geopolitik di Timur Tengah. Ekonomi Tiongkok yang mengalami penurunan serius, ditambah dengan ancaman tarif yang akan diberlakukan oleh Trump setelah kembali ke pemerintahan, membuat Tiongkok tampaknya harus mengurus dirinya sendiri dan tidak dapat memberikan dukungan besar kepada sekutu-sekutunya di poros kejahatan ini,” ungkap Cheng. (jhn/yn)

Kata-kata Terakhir yang Memilukan yang Didengar Ibu dari Anak Gadisnya Melalui Telepon Sebelum Dibunuh Ayahnya

EtIndonesia. Ini adalah mimpi buruk terburuk setiap orangtua: Mendengar anak-anaknya dalam kesulitan dan tidak dapat berbuat apa-apa.

Teror ini menjadi kenyataan bagi seorang ibu pada tahun 2001 setelah mantan suaminya menyuruh kedua putri mereka berbicara di telepon dengan pengeras suara sebelum mereka dibunuh dengan kejam.

John Battaglia dan Mary Jean Pearle telah bercerai setahun sebelumnya, dan mereka memiliki dua putri bersama: Faith yang berusia 9 tahun dan Liberty yang berusia 6 tahun.

Pada tanggal 2 Mei 2001, Mary Jean menerima panggilan telepon dari mantan suaminya, John, yang akan menghancurkan hidupnya untuk selamanya.

Sebelumnya pada hari itu, dia telah mengantar kedua gadis kecil itu kepada ayah mereka karena dia telah berjanji untuk mengajak mereka makan malam di mal. Sebaliknya, Battaglia membawa kedua gadis itu ke apartemennya di Adam Hats Lofts, Deep Ellum di Dallas, Texas, tempat dia menelepon Mary Jean dan memaksanya untuk mendengarkan kedua putrinya yang ketakutan.

Sebelumnya, dia mengetahui bahwa ada surat perintah penangkapan atas dirinya karena melecehkan mantan istrinya, jadi dia menyuruh Faith kecil bertanya kepada ibunya: “Mengapa kamu ingin Ayah masuk penjara?”

Gadis kecil itu kemudian terdengar berteriak: “Tidak, Ayah! Tolong jangan! Jangan lakukan itu!”

Mary Jane memohon kedua putrinya untuk lari, tetapi sudah terlambat, dan fia mendengar Battaglia menembak mati kedua gadis itu beberapa kali.

Dia kemudian berkata : “Selamat Natal sialan” kepada Mary Jean, hanya dalam satu dari sekian banyak ejekannya kepada Mary Jean.

Diyakini bahwa dia merujuk pada sebuah insiden yang terjadi pada Natal tahun 1999, di mana dia menyerang Mary Jean dan Mary Jean melapor ke polisi, yang menyebabkan perceraian mereka.

Mary yang ketakutan menutup telepon dan menelepon 911 untuk meminta bantuan.

Battaglia kemudian menelepon kembali dan meninggalkan pesan suara di mesin penjawab, dengan mengatakan: “Hai, gadis-gadis. Aku hanya ingin memberi tahu kalian betapa, sangat beraninya kalian, dan aku harap kalian beristirahat di tempat yang lebih baik sekarang. Aku berharap kalian tidak ada hubungannya dengan ibu kalian. Dia jahat, kejam, dan bodoh!”

“Selamat malam, anak-anakku,” lanjutnya. “Kalian gadis-gadis yang sangat berani.”

Setelah membunuh kedua putrinya, Battaglia pergi ke bar bersama pacarnya sebelum pergi ke tempat tato, membuat tato pada dua mawar yang didedikasikan untuk anak-anak yang baru saja dibunuhnya.

Hanya butuh waktu 20 menit bagi juri untuk menyatakannya bersalah, dan dia dijatuhi hukuman mati pada tahun 2002.

Pembunuh itu akhirnya dieksekusi pada tahun 2018, meskipun ada beberapa penolakan dari tim hukumnya yang mempertanyakan kewarasannya. Tim hukumnya mengajukan banding baru pada pagi hari saat dia meninggal, dengan mengatakan bahwa dua eksekusi terakhir negara bagian itu salah.

Banding tersebut tidak berhasil, dengan Mahkamah Agung AS mengeluarkan penolakan terakhir sekitar pukul 9 malam.

Battaglia tidak pernah menyatakan penyesalan atas pembunuhan tersebut dan masih terus menyalahkan mantan istrinya. Bahkan saat dia menghadapi kematian, dia menemukan waktu untuk menyiksa ibu yang berduka.

Ketika ditanya apakah dia memiliki kata-kata terakhir, Battaglia berkata tidak, lapor Dallas Morning News, tetapi dia kemudian berubah pikiran, dengan mengatakan: “Hai Mary Jean,” yang berdiri di balik kaca sambil memperhatikan eksekusi.

“Sampai jumpa nanti. Silakan saja,” imbuhnya.

Dia kemudian disuntik dengan dosis mematikan pentobarbital pukul 21.18. Butuh waktu dua puluh dua menit baginya untuk dinyatakan meninggal. (yn)

Sumber: unilad

Pengantin Baru Tertua di Dunia: Pengantin Wanita Berusia 102 Tahun dan Pengantin Bria Berusia 100 Tahun Mencetak Rekor Dunia Guinness Baru

EtIndonesia. Bernie Littman, 100 tahun, dan Marjorie Fiterman, 102 tahun, telah mengukir nama mereka dalam sejarah sebagai pengantin baru tertua di dunia. Dengan usia gabungan 202 tahun dan 271 hari, pasangan itu secara resmi diakui oleh Guinness World Records pada hari Selasa (3/12).

Kisah cinta mereka dimulai di panti jompo di Philadelphia, tempat keduanya pindah setelah pasangan mereka meninggal. Meskipun mereka pertama kali bertemu beberapa dekade lalu sebagai mahasiswa di University of Pennsylvania, takdir mempertemukan mereka kembali selama pesta kostum di panti jompo tersebut.

Pernikahan yang tak terlupakan

Guinness World Records mengukuhkan mereka sebagai pasangan pengantin baru tertua pada tanggal 3 Desember 2024, yang menyoroti cinta mereka yang luar biasa dan abadi.

Pernikahan itu merupakan acara yang menggembirakan, dihadiri oleh keluarga, teman, dan sesama penghuni fasilitas perawatan lansia.

Dipenuhi dengan tawa dan momen-momen yang menyentuh hati, upacara tersebut tidak hanya merayakan persatuan mereka tetapi juga cinta abadi mereka.

Pencapaian pasangan ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh pasangan berusia seratus tahun lainnya, yang semakin mengukuhkan kisah mereka sebagai bukti cinta yang tak lekang oleh waktu. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk menemukan kebahagiaan dan persahabatan. (yn)

Sumber: wionews

Usulan Terowongan Senilai 20.000.000.000.000 Dolar Akan Membawa Anda dari New York ke London Hanya dalam Waktu 54 Menit

EtIndonesia. Bayangkan jika Anda dapat bepergian antara AS dan Inggris dalam waktu kurang dari satu jam – Anda bahkan dapat bepergian dalam waktu tersebut.

Nah, hal itu suatu hari dapat menjadi kenyataan, dengan usulan yang diajukan untuk membuat Terowongan Transatlantik yang menghubungkan New York dan London.

Saat ini, cara tercepat untuk terbang antara NYC dan London adalah melalui udara, dengan waktu tempuh penerbangan rata-rata sekitar delapan jam.

Jadi, gagasan untuk dapat memangkas waktu tempuh menjadi hanya 54 menit tentu saja menarik – tetapi akan membutuhkan biaya yang sangat besar.

Proyek tersebut dikatakan menelan biaya 19,8 triliu dolar, dengan terowongan yang membentang sejauh 3.400 mil.

Diperkirakan proyek tersebut akan memakan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan, karena banyaknya pekerjaan yang diperlukan untuk membuat terowongan yang membentang sejauh itu.

Sebagai konteks, Terowongan Channel, yang menghubungkan Inggris dengan Prancis, panjangnya hanya 23,5 mil dan itu pun memakan waktu enam tahun.

Jadi, bagaimana cara kerjanya?

Nah, ada beberapa ide yang diajukan, termasuk membangunnya di bawah dasar laut, sementara saran lain adalah membuatnya melayang di atas Samudra Atlantik.

Terowongan itu pada dasarnya akan digantung dengan kabel, yang berarti membangun terowongan di dalam laut – dan semua hambatan yang menyertai proyek raksasa itu – pada dasarnya akan dilewati.

Dilaporkan bahwa berkat teknologi vakum, kereta api dapat melaju melalui terowongan dengan kecepatan lebih dari 3.000mph, yang akan memangkas waktu tempuh hingga kurang dari satu jam.

Ide untuk menggunakan propulsi jet juga telah diusulkan, yang merupakan tempat dorongan mesin dihasilkan oleh semburan cairan yang bergerak cepat. Namun, ini akan membutuhkan periode deselerasi selama 18 menit untuk memastikan kereta api tiba di tujuannya dengan selamat.

Meskipun ada usulan, saat ini tidak ada rencana yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah di Amerika atau Inggris, tetapi itu tidak berarti hal itu tidak mungkin terjadi di masa mendatang.

Namun, orang-orang di Reddit menunjukkan bahwa jika terowongan itu benar-benar dibuat, harga tiketnya kemungkinan akan sangat mahal.

Seseorang menulis: “Mungkin lebih relevan daripada masalah teknis apa pun, dengan biaya sebesar itu harga tiket akan sangat tinggi (ironisnya mungkin) untuk mendapatkan pengembalian dalam jangka waktu yang wajar.”

Yang lain mengatakan biaya pembuatan terowongan akan terlalu tinggi, sementara yang lain menambahkan: “Biayanya akan sangat mahal. Kita berbicara tentang biaya yang cukup untuk membuat semua pemerintah di dunia bangkrut.”

“Itu tidak akan pernah menguntungkan, karena biaya perawatan tahunan akan selalu lebih besar daripada jumlah yang akan dihemat dalam transportasi udara dan laut—yang tidak sebanyak yang Anda kira, karena banyak orang akan membayar untuk perjalanan udara daripada menghabiskan beberapa hari menyeberang dengan kereta api/mobil, dan angkutan laut akan tetap lebih murah.”(yn)

Sumber: unilad

Suriah Pasca-Assad: Pemain Regional dan Internasional Berebut Posisi

Adam Morrow

Kejatuhan Bashar Assad memberikan pukulan besar bagi Rusia, Iran, dan sekutu regional mereka, sementara Turkiye dan Israel menyambut era baru di negara yang telah dilanda konflik selama bertahun-tahun.

Setelah runtuhnya rezim Suriah pada 8 Desember, aktor regional dan internasional berlomba-lomba mengkonsolidasikan posisi mereka di negara yang telah terkoyak konflik selama lebih dari satu dekade.

Menurut para ahli, pihak yang paling diuntungkan adalah Turkyei dan Israel—meskipun dengan alasan yang berbeda—sementara Rusia, Iran, dan sekutu regionalnya tampaknya mengalami pukulan besar.

Banyak ahli juga percaya bahwa kejatuhan tiba-tiba Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemerintahannya dapat semakin mengguncang kawasan yang sudah tidak stabil.

“Kerusuhan sipil akan terus berlanjut dalam waktu dekat,” kata analis politik Turkiye Aydin Sezer kepada The Epoch Times. “Berdasarkan contoh Irak dan Libya, era baru ini akan terus menimbulkan risiko. Faktor eksternal akan memainkan peran yang menentukan.”

Francis Boyle, seorang profesor hukum internasional di Universitas Illinois, juga menyatakan kekhawatirannya bahwa Suriah pasca-Assad “dapat jatuh ke dalam kekacauan seperti Libya.”

“Suriah sedang di-Balkanisasi saat ini,” kata Boyle, penulis buku Destroying Libya and World Order, kepada The Epoch Times.

Turkiye, YPG Kurdi


Turkiye memutuskan hubungan dengan Damaskus setelah konflik Suriah pertama kali pecah pada 2011. Sejak saat itu, Turkiye mendukung sejumlah kelompok yang berupaya menggulingkan Assad dan pemerintahannya, yang kini telah menjadi kenyataan.

Setelah jatuhnya Damaskus, Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan menyambut apa yang disebutnya sebagai “era baru” di Suriah, menyatakan dukungan Ankara untuk rakyat Suriah.

“Kami berharap aktor internasional, terutama PBB, memberikan bantuan kepada rakyat Suriah dan mendukung pembentukan pemerintahan yang inklusif,” katanya dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Anadolu, Turkiye, pada 9 Desember.

Fidan mengatakan Ankara berharap melihat “Suriah baru yang akan memiliki hubungan baik dengan tetangganya dan berkontribusi pada perdamaian serta stabilitas di kawasan.”

Ia juga mengatakan Turkiye akan berusaha mencegah kelompok teroris ISIS dan PKK, yang keduanya memiliki keberadaan di Suriah, “memanfaatkan situasi saat ini.”

Menurut Oytun Orhan, seorang pakar Timur Tengah dari Turkiye, Ankara telah muncul sebagai pihak yang diuntungkan dalam situasi ini, tetapi ada juga risiko bagi Turki.

Kekhawatiran utama Ankara, katanya, adalah “perjuangan Turkiye melawan YPG,” yang merujuk pada afiliasi Suriah dari PKK Kurdi.

Dalam beberapa hari terakhir, Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki telah melakukan serangan besar-besaran di Suriah utara, di mana mereka merebut wilayah signifikan dari YPG, termasuk kota strategis Manbij dan Tel Rifaat.

“Itu adalah kemenangan bagi Turkiye,” kata Orhan, yang mengkhususkan diri di wilayah Levant di Pusat Studi Timur Tengah Ankara.

Manfaat lain yang didapat Turkiye adalah bahwa Ankara “sekarang akan menemukan teman yang lebih dekat di Damaskus, setidaknya lebih dekat dibandingkan dengan rezim Assad,” katanya.

“Turkiye akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan pemerintah baru Suriah dalam perjuangannya melawan YPG,” tambahnya.

Orhan mengatakan bahwa tidak seperti SNA yang didukung Turkiye, tidak ada “dukungan langsung atau hubungan” antara Turkiye dan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok teroris yang memimpin serangan terhadap Damaskus.

Dia menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, “entitas Turkiye dan HTS hidup berdampingan di wilayah Idlib Suriah,” dari mana serangan terhadap Damaskus pertama kali diluncurkan akhir bulan lalu.

“Saya tidak tahu tingkat pasti peran Turkiye [dalam serangan itu],” kata Orhan. “Apakah itu lampu hijau [dari Ankara] atau dukungan … ini tidak diketahui dengan jelas.”

Sezer mengatakan tidak ada “keraguan” tentang peran Ankara dalam serangan kilat yang akhirnya menjatuhkan Assad.

“Bagaimana senjata dan amunisi yang dimiliki HTS bisa sampai ke wilayah itu jika bukan karena Ankara?” katanya kepada The Epoch Times.

Sezer juga mengatakan bahwa kejatuhan Assad telah menciptakan “iklim politik yang mendukung bagi kelompok-kelompok Kurdi untuk mendeklarasikan otonomi” di sebagian wilayah Suriah yang mereka kuasai saat ini, “yang menjadi risiko bagi Turki.”

‘Kehilangan Strategis’ bagi Iran dan Hizbullah

Iran, yang telah menempatkan pasukan di Suriah sejak 2013 untuk mendukung Assad, terkejut oleh kegagalan militer Suriah dalam melindungi rezim tersebut.

“Apa yang mengejutkan adalah ketidakmampuan tentara Suriah untuk menghadapi … kelompok bersenjata [yang menentang Assad],” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi pada 9 Desember.

“Jika tentara Suriah bertahan, bahkan Aleppo tidak akan jatuh,” tambahnya, seperti dikutip oleh kantor berita IRNA Iran.

Araqchi menyalahkan kejatuhan rezim yang tidak terduga pada “rencana di balik layar” oleh Israel dan Amerika Serikat yang bertujuan untuk menghancurkan “poros perlawanan,” yang mencakup Iran, Suriah, Hezbollah, dan kelompok anti-Israel lainnya di kawasan.

Dia menggambarkan Suriah di bawah Assad sebagai anggota penting aliansi itu, yang, menurutnya, memainkan “peran penting” dalam menghadapi Israel dan “membela Palestina.”

Araqchi juga menyebut bahwa komponen kunci dari aliansi Iran dengan Suriah adalah “perjuangan bersama” melawan ISIS, yang menguasai wilayah luas di Suriah dan Irak pada periode 2014 hingga 2019.

Menurut Orhan, kejatuhan Assad mewakili kerugian strategis bagi Iran.

“Iran telah memiliki aliansi strategis dengan rezim Assad sejak awal 1980-an,” katanya. “Iran membangun jaringan milisi yang sangat kuat di dalam Suriah. Pengaruh itu hilang hanya dalam dua minggu.”

Orhan menambahkan bahwa sebagian besar milisi yang didukung Iran, termasuk Hezbollah, kemungkinan besar kini telah menarik diri dari Suriah.

Dalam sebuah pernyataan pada 9 Desember, Hassan Fadlallah, anggota parlemen Lebanon yang terkait dengan Hezbollah, mengatakan bahwa perkembangan di Suriah merupakan “transformasi baru yang berbahaya,” dengan implikasi yang masih dinilai lebih lanjut.

Serangan yang dipimpin HTS terhadap Damaskus awalnya diluncurkan pada 27 November, pada hari yang sama ketika gencatan senjata antara Hezbollah dan Israel mulai berlaku.

“Suriah telah lama menjadi penghubung strategis yang memungkinkan Iran mencapai Lebanon dan Israel,” kata Orhan.

Kejatuhan rezim Assad, tambahnya, berarti kedua hubungan itu telah terputus.

Sezer sependapat, dengan mengatakan bahwa kejatuhan Damaskus telah mengganggu, atau bahkan menghancurkan, kemampuan Iran untuk mendukung Hezbollah, yang sudah terpukul setelah lebih dari setahun konflik intens dengan Israel.

Rusia Kehilangan ‘Benteng Terakhir’

Moskow, yang memberikan suaka kepada Assad dan keluarganya, telah memiliki kehadiran militer yang substansial di Suriah sejak 2015 untuk mendukung rezim tersebut.

Rusia juga mengoperasikan pangkalan udara di Provinsi Latakia, Suriah bagian timur, serta pangkalan angkatan laut di dekat kota pesisir Tartus.

Pada hari-hari pertama serangan terhadap Damaskus, pesawat tempur Rusia membantu militer Suriah dalam mencoba menghentikan serangan ke ibu kota.

Beberapa jam setelah Damaskus jatuh, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa Assad telah memutuskan untuk mundur dari kekuasaan setelah pembicaraan dengan beberapa “peserta”—tanpa menyebut siapa saja—dalam konflik Suriah yang berlangsung bertahun-tahun.
“Rusia bukan pihak dalam negosiasi tersebut,” kata kementerian itu dalam pernyataan pada 8 Desember, menambahkan bahwa Moskow “tetap menjalin kontak dengan semua kelompok oposisi Suriah.”

Menurut Orhan, kepergian Assad secara mendadak juga menempatkan Rusia di pihak yang “kalah,” meskipun tidak sebesar kerugian yang dialami Iran, yang dianggap Moskow sebagai sekutu.

“Sejak era Soviet, Suriah tetap berada dalam lingkup pengaruh Rusia,” katanya. “Rusia juga banyak berinvestasi setelah 2015, ketika ia campur tangan secara militer di Suriah.

“Rusia pada dasarnya telah kehilangan benteng terakhirnya di Timur Tengah, yang digunakan untuk memproyeksikan pengaruhnya di kawasan yang lebih luas.”

“Hal ini kemungkinan akan berdampak pada hubungannya dengan pemain regional lainnya, termasuk Irak dan negara-negara Teluk,” tambahnya, mencatat bahwa nasib pangkalan militer Rusia di Suriah tetap belum jelas.
“Bagaimanapun, ini akan mengakhiri impian Rusia untuk menjadi aktor signifikan di Mediterania Timur.”

Orhan mengatakan kepergian Assad yang mendadak mungkin disebabkan oleh “semacam kesepakatan” antara Moskow dan Washington “terkait situasi di Ukraina.”

Sezer, di sisi lain, meremehkan dampak jangka panjang dari kemunduran Rusia yang tampak ini.

“Saya tidak berpikir Rusia kalah. Rusia pasti akan dibutuhkan untuk menstabilkan Suriah,” katanya. “Fakta bahwa Rusia belum meninggalkan pangkalannya dapat dianggap sebagai tanda.”

Moskow, tambahnya, “sabar dan memprioritaskan tujuan global dibandingkan tujuan regional dalam kebijakan luar negerinya.”

Sezer mengatakan bahwa “pertemuan terakhir Assad dengan angkatan bersenjata [Suriah] diadakan dengan sepengetahuan Rusia.”

Tak lama setelah Damaskus jatuh, Moskow mengatakan tidak ada “ancaman serius” terhadap pangkalannya di Suriah, sambil menyatakan bahwa pangkalan tersebut telah dalam status “siaga tinggi.”

‘Hari Bersejarah’ bagi Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kejatuhan Assad sebagai “hari bersejarah” yang “menawarkan peluang besar tetapi juga penuh dengan bahaya signifikan.”

Dalam pesan video pada 8 Desember, ia mengaitkan kejatuhan cepat Damaskus dengan “tindakan tegas” Israel terhadap Hezbollah dan Iran, pendukung utama Assad.

Selama lebih dari setahun, Israel terlibat konflik dengan Hezbollah dan telah saling meluncurkan serangan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Iran.

Sejak didirikan pada 1948, Israel telah berperang dalam tiga konflik besar dengan Suriah, yang secara teknis tetap berada dalam status perang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel sering melakukan serangan udara terhadap target militer di seluruh Suriah, yang biasanya tidak direspons oleh Suriah.

Dalam pesan videonya, Netanyahu mengatakan Israel berupaya menjalin “hubungan bertetangga … dengan kekuatan baru yang muncul di Suriah.”

“Tetapi jika tidak, kami akan melakukan apa pun untuk mempertahankan Negara Israel dan perbatasannya,” tambahnya, seraya menyatakan bahwa Israel tidak berniat terlibat dalam konflik internal negara itu.

Beberapa jam setelah kejatuhan Damaskus, pasukan Israel memasuki zona demiliterisasi di dalam wilayah Suriah.

Menurut juru bicara militer Israel, pasukan Israel tetap ditempatkan di zona buffer dan di “beberapa titik tambahan” di sekitarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, pesawat tempur Israel telah menyerang ratusan target militer Suriah, termasuk baterai anti-pesawat, pangkalan udara militer, pesawat, situs produksi senjata, dan fasilitas angkatan laut, menurut militer Israel.

“Saat ini, dapat dikatakan bahwa Israel—dan Amerika Serikat—sedang menang di Suriah,” kata Sezer. “Proses yang dimulai Israel di Gaza dengan Hamas—dan berlanjut di Lebanon dengan Hezbollah—kini telah mencapai Damaskus.”

Seorang pejabat tinggi AS telah mengonfirmasi bahwa pasukan AS yang ditempatkan di Suriah timur, di mana mereka bekerja sama erat dengan sekutu Kurdi Washington, akan tetap berada di negara tersebut untuk melawan kelompok teroris ISIS.

“Kami masih berkomitmen pada misi itu,” kata wakil penasihat keamanan nasional AS Jon Finer kepada wartawan pada 10 Desember. (asr)

Sumber : The Epoch Times

WHO Bagikan Informasi Terbaru Tentang ‘Penyakit X’ Misterius yang Tewaskan Puluhan Orang di Kongo

Penyakit yang ditemukan di wilayah terpencil Republik Demokratik Kongo ini menimbulkan risiko “tinggi” bagi daerah terdampak, menurut WHO.

ETIndonesia. Pejabat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pembaruan tentang “penyakit yang tidak terdiagnosis” yang dilaporkan di Republik Demokratik Kongo dalam beberapa minggu terakhir, yang telah menyebabkan puluhan kematian. Mereka mengatakan bahwa tim “tanggap cepat” sedang mengumpulkan sampel.

Dalam sebuah pernyataan pada 8 Desember, badan kesehatan PBB ini menyatakan bahwa penyakit tersebut, yang oleh beberapa media dan badan kesehatan Afrika disebut sebagai “penyakit X” dalam beberapa hari terakhir, telah mengakibatkan 406 kasus, dengan 31 orang meninggal dunia. Wabah ini terutama terjadi di zona kesehatan Panzi di Provinsi Kwango, yang digambarkan sebagai wilayah pedesaan dan terpencil.

Otoritas di Kongo sejauh ini telah mengonfirmasi 71 kematian, termasuk 27 orang yang meninggal di rumah sakit dan 44 di komunitas di Provinsi Kwango bagian selatan, menurut Menteri Kesehatan Roger Kamba pada 5 Desember.

Kematian tersebut tercatat antara 10 November dan 25 November di zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango. Ada sekitar 380 kasus, hampir setengahnya adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, menurut menteri tersebut. 

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) melaporkan angka yang berbeda, dengan 376 kasus dan 79 kematian, yang menurut kepala organisasi, Jean Kaseya, perbedaan ini disebabkan oleh masalah pengawasan dan definisi kasus.

Semua kasus parah terjadi pada individu yang “dilaporkan mengalami malnutrisi berat,” dan mayoritas kasus tersebut terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 5 tahun, menurut pembaruan dari WHO.

“Wilayah ini bersifat pedesaan dan terpencil, dengan akses semakin terhambat oleh musim hujan yang sedang berlangsung,” kata WHO dalam pernyataannya.

 “Perjalanan dari Kinshasa melalui darat diperkirakan memakan waktu 48 jam. Tantangan ini, ditambah dengan keterbatasan diagnostik di wilayah tersebut, telah menunda identifikasi penyebab mendasar.”

Tim tanggap WHO sedang mengumpulkan sampel untuk pengujian laboratorium, menurut pernyataan tersebut, dan mereka akan mencari kasus tambahan.

“Mengingat presentasi klinis dan gejala yang dilaporkan, serta sejumlah kematian terkait, pneumonia akut, influenza, COVID-19, campak, dan malaria sedang dipertimbangkan sebagai faktor penyebab potensial dengan malnutrisi sebagai faktor pendukung,” kata WHO. 

“Malaria adalah penyakit umum di wilayah ini dan mungkin menyebabkan atau berkontribusi pada kasus-kasus tersebut.”

Meski belum ditemukan penyebabnya, WHO menyatakan, “Ada kemungkinan lebih dari satu penyakit berkontribusi pada kasus dan kematian tersebut.”

WHO menilai, “Tingkat risiko keseluruhan bagi komunitas terdampak dinilai tinggi.”

Gejala penyakit ini meliputi demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan nyeri tubuh, demikian  WHO. Detail tambahan tentang tanda dan gejala, atau cara penyebarannya, belum diungkapkan.

Dalam pernyataan terpisah pada 10 Desember, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa WHO diberitahukan tentang penyakit tersebut sekitar dua minggu lalu, seraya menambahkan, “Sebagian besar kasus dan kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 14 tahun.”

“Dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 dinyatakan positif malaria, meskipun mungkin ada lebih dari satu penyakit yang terlibat,” katanya. “Sampel tambahan akan dikumpulkan dan diuji untuk menentukan penyebab atau penyebab pastinya.”

Selain WHO, Africa CDC juga mengirim timnya untuk menyelidiki apa yang mereka sebut sebagai “penyakit X,” yang mereka katakan merujuk pada “patogen yang tidak diketahui dengan potensi menyebabkan penyakit parah dan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat.”

Kaseya mengatakan tim Africa CDC akan berusaha membantu “mengidentifikasi dan menangani ancaman yang muncul ini” serta menyediakan apa yang disebutnya “solusi berkelanjutan.”

Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

Pria Tiongkok Ditangkap Karena Mengaku Sebagai Pengantar Makanan 43 Kali Sehari Bersama Bayinya untuk Menarik Simpati

EtIndonesia. Seorang influencer di Tiongkok dengan lebih dari 400.000 pengikut ditangkap oleh polisi setelah dia mengarang cerita tentang mengantar makanan bersama putrinya yang masih balita untuk menggambarkan dirinya sebagai seorang ayah tunggal.

Pria itu, yang beroperasi dengan akun @qianyibaobei di Douyin, mengaku sebagai ayah tunggal bagi seorang balita bernama Qianyi, yang dia bawa saat bekerja sebagai pengantar makanan karena ibunya telah menelantarkan mereka.

Dengan huruf besar di semua videonya, dia menulis: “Dia tidak punya ibu.”

Dalam satu video yang sangat simpatik, pria itu, yang mengenakan seragam kuning dari aplikasi pengantaran makanan Meituan, menyatakan bahwa dia mengantarkan 43 pesanan bersama Qianyi dan memperoleh 300 yuan (sekitar Rp 659 ribu) dalam satu hari, sehingga dia dapat membelikannya makanan enak.

Dia juga mendesak para penontonnya untuk menyukai videonya, dan mengungkapkan bahwa dia secara tidak sengaja melukai wajah putrinya saat bekerja.

Dia mengumpulkan lebih dari 400.000 pengikut di Douyin dan Kuaishou, membuat lebih dari 100 video serupa, dan mendapat untung dari penjualan streaming langsung, semuanya dengan kedok untuk mendukung mata pencaharian putrinya.

Pada tanggal 3 Desember, polisi melaporkan bahwa pria itu telah salah menggambarkan latar belakangnya. Dia bukan pekerja sebagai pengiriman atau ayah tunggal, dan ibu Qianyi masih “hidup bahagia” bersama mereka.

Seragam yang dikenakannya dalam video tersebut dibeli secara daring.

Polisi menyatakan bahwa mereka telah menghukum pria bermarga Yu itu karena mengganggu ketertiban umum. Mereka tidak mengungkapkan secara spesifik hukumannya.

Menurut Undang-Undang Hukuman Administrasi Keamanan Publik Tiongkok, dengan sengaja mengganggu ketertiban umum dengan menyebarkan rumor dapat mengakibatkan penahanan hingga 10 hari dan denda 500 yuan (sekitar Rp 1 juta).

Yu bukanlah streamer pertama yang dihukum karena “sadfishing”.

Awal tahun ini, seorang streamer yang dikenal sebagai @Liangshanmengyang dijatuhi hukuman 11 bulan penjara dan denda 80.000 yuan (sekitar Rp 175 juta) karena berbohong tentang kehidupan miskinnya.

Influencer Douyin berusia 21 tahun yang memiliki hampir empat juta pengikut ini mengaku merawat saudara-saudaranya dan hidup dari kentang sepanjang hari setelah orangtua mereka meninggal, sambil tinggal di prefektur otonomi Liangshan Yi yang dilanda kemiskinan di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya.

Kemudian terungkap bahwa rumah desa bobrok yang ditampilkan dalam videonya sebenarnya adalah kandang kambing dan sapi, dan orangtuanya masih hidup. Selain itu, dia ditemukan mengenakan pakaian dan perhiasan mewah di luar siaran langsungnya.

Polisi menyelidikinya dan mengungkap perusahaan jaringan multisaluran yang mengembangkan akun-akun sadfishing tersebut. Pemilik perusahaan, bermarga Tang, menjual produk pertanian palsu melalui akun-akun ini, menghasilkan lebih dari 10 juta yuandalam bentuk laba.

Dia dijatuhi hukuman 14 bulan penjara dan denda 100.000 yuan (sekitar Rp 219 juta).

“Saya tidak percaya pada video sadfishing seperti itu. Orang-orang yang hidupnya benar-benar sulit tidak punya waktu untuk menjadi streamer dan membuat video setiap hari,” komentar seorang penonton.

“Pembohong seperti ini memanfaatkan kebaikan hati orang dan mencegah mereka yang benar-benar membutuhkan untuk menerima bantuan,” kata yang lain. (yn)

Sumber: scmp

Yang Perlu Diketahui Tentang Drone Misterius yang Terbang di Atas Wilayah New Jersey, AS

0

Pesawat ini dikatakan seukuran mobil SUV dan  diamati terbang secara berkelompok

ETIndonesia. Puluhan penampakan drone tak berawak di seluruh negara bagian New Jersey, Amerika Serikat membuat warga resah dan para anggota parlemen pun bingung. 

Ini bukan lelucon atau laporan sembarangan—penampakan ini juga dilaporkan oleh polisi dan Penjaga Pantai.

Berikut adalah apa yang kita ketahui sejauh ini:

Penampakan

Drone pertama kali dilaporkan sekitar 18 November di wilayah Morris dan Hunterdon. Penampakan ini telah menyebar ke lebih dari selusin daerah, termasuk Monmouth, Ocean, dan Camden.

Lebih dari 49 laporan penampakan diterima pada Minggu, 8 Desember, meskipun Gubernur New Jersey Phil Murphy mencatat bahwa beberapa laporan ini merupakan duplikasi atau ternyata hanya pesawat biasa.

Saksi mata mengatakan drone ini berukuran besar, sekitar seukuran SUV, dan sering terbang secara berkelompok. Murphy mengatakan kepada wartawan pada 9 Desember bahwa teknologi drone ini tampaknya “sangat canggih.”

“Begitu Anda melihatnya, mereka langsung menghilang,” katanya.

“Kami jelas sangat khawatir tentang target sensitif dan infrastruktur penting,” tambahnya, mengacu pada aset militer dan utilitas negara bagian tersebut.

Murphy juga mencatat bahwa Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump memiliki rumah di New Jersey, dan menyatakan bahwa para pejabat menangani masalah ini “sangat serius.”

Di Parlemen AS, anggota kongres Chris Smith (R-N.J.) mengatakan bahwa seorang Sheriff dari Ocean County memberitahukan bahwa salah satu petugasnya melihat 50 drone muncul dari laut.

Smith juga menyebut seorang komandan Penjaga Pantai melaporkan bahwa sekelompok “antara 12 hingga 30 drone ini” mengikuti sebuah kapal Penjaga Pantai.

Pentagon: Bukan Dari Pihak Asing

Sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh, membantah bahwa drone tersebut “berasal dari entitas atau musuh asing” selama konferensi pers pada 11 Desember. Dia juga menyatakan bahwa itu bukan drone militer AS dan tidak ada ancaman terhadap instalasi AS selama penampakan drone tersebut.

Seorang reporter menanyakan pernyataan dari anggota Kongres Jeff Van Drew (R-N.J.) kepada Fox News pada 11 Desember. Van Drew mengatakan bahwa dia memiliki informasi dari “sumber yang sangat terpercaya” bahwa drone tersebut diluncurkan dari “kapal induk” Iran di Atlantik.

Van Drew mengatakan kapal itu tiba di Pantai Timur sebulan lalu, membawa drone yang dibeli dalam kesepakatan senjata dengan Tiongkok.

Singh membantah spekulasi tersebut.

“Tidak ada kebenaran dalam hal itu,” jawab Singh.

“Tidak ada kapal Iran di lepas pantai Amerika Serikat, dan tidak ada yang disebut kapal induk meluncurkan drone ke arah Amerika Serikat.”

Seruan untuk ‘Keadaan Darurat Terbatas’

Senator negara bagian New Jersey Jon Bramnick, seorang Republikan, merilis pernyataan yang meminta “keadaan darurat terbatas” dan mendesak pejabat untuk melarang drone publik sampai ada penjelasan.

Bramnick menganggap drone ini sebagai ancaman keamanan dan mengatakan bahwa negara bagian Garden harus menjadi “zona larangan terbang drone.”

“Kita perlu tahu. Ini adalah sekelompok drone yang datang secara bersamaan dan kemudian pergi. Anda tahu, ini bukan seseorang yang memiliki hobi menerbangkan drone,” katanya dalam sebuah wawancara dengan NTD, media saudara The Epoch Times.

“Drone ini bukan drone yang dibeli di Radio Shack … di Timur Tengah, kita memiliki drone yang menjatuhkan bom. Jadi, saya tidak merasa bahwa drone aman hanya karena itu adalah drone.”

Menuntut Jawaban

Smith adalah salah satu dari banyak suara yang menyerukan transparansi lebih dari pemerintah federal tentang asal dan tujuan drone tersebut.

“Warga New Jersey secara wajar merasa sangat khawatir dengan fenomena yang signifikan dan berulang ini—dan tanggapan yang lemah dari badan-badan negara dan federal kita sejauh ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Smith dalam sebuah pernyataan.

“Seperti yang kita lihat dengan balon mata-mata Tiongkok tahun lalu, musuh kita yang paling sengit tidak akan berhenti untuk mengawasi tanah air kita dan mengancam keamanan nasional kita.”

Senator Cory Booker (D-N.J.) memposting surat di platform X yang ditujukan kepada Menteri Transportasi Pete Buttigieg, Direktur FBI Chris Wray, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas.

Booker mengakui “kebutuhan untuk menjaga keamanan operasional investigasi yang sedang berlangsung,” tetapi mendesak para pejabat untuk merilis informasi yang mereka miliki untuk menghindari penyebaran “desas-desus, ketakutan, dan disinformasi.”

Murphy mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak melihat adanya kekhawatiran terhadap keselamatan publik,” tetapi ia mengungkapkan rasa frustrasi bahwa asal-usul drone ini masih belum diketahui.

“Saya berharap kami mendapatkan jawaban lebih cepat,” kata gubernur tersebut. Ia mendorong warga untuk melaporkan penampakan apa pun.

Pemerintah Tidak Mengetahuinya

FBI saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk menyelidiki masalah ini. Murphy memposting di X bahwa ia menggelar briefing dengan Mayorkas dan pejabat dari DHS serta Kepolisian Negara Bagian New Jersey.

Berbicara dengan NTD, Bramnick mengatakan bahwa tidak ada jawaban yang diberikan oleh badan mana pun. Dia juga mengadakan pertemuan dengan polisi negara bagian dan pejabat DHS pada 11 Desember, tetapi tidak menghasilkan jawaban yang jelas.

“Polisi Negara bagian merasa frustrasi—mereka tidak tahu, dan mereka jujur soal itu,” kata Bramnick.

“Masalahnya dengan Keamanan Dalam Negeri, mereka melindungi negara kita, tetapi mereka tidak memiliki teknologi, jadi mereka tidak punya jawaban … Hanya Departemen Pertahanan yang memiliki teknologi untuk memantau drone ini.

“Departemen Pertahanan harus segera hadir.”

Dia juga mengatakan bahwa dia tidak percaya drone tersebut adalah bagian dari program pemerintah yang sangat rahasia.

“Jika mereka memiliki program rahasia, mereka jelas tidak menjaganya tetap rahasia. Anda tahu, mengapa tidak menerbangkannya di atas gurun?”

Smith mengatakan dia telah menghubungi Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk menonaktifkan atau menembak jatuh drone tersebut dan ingin melacak di mana mereka mendarat.

“Ini adalah masalah kepentingan nasional,” katanya.

Penampakan drone dapat dilaporkan di tips.fbi.gov.
Steve Lance dari NTD berkontribusi pada laporan ini.

Korban Penculikan di Tiongkok Menolak Hadiah 3 Flat dan Mobil dari Keluarga Kandungnya

EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok, yang diculik saat masih bayi dan dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya tahun lalu, baru-baru ini kembali menjadi berita utama karena menolak tiga flat dan sebuah mobil yang diberikan oleh ayahnya yang kaya, memilih untuk tidak menjadi “generasi kedua yang kaya”.

Xie Qingshuai, 26 tahun, dari Xingtai, Provinsi Hebei di Tiongkok utara, diculik pada tanggal 20 Januari 1999, saat dia baru berusia tiga bulan.

Orangtua kandungnya, pemilik sukses beberapa perusahaan konstruksi, memulai pencarian selama satu dekade, menghabiskan lebih dari satu juta yuan (sekitar Rp 2 miliar) untuk menemukannya.

Dia akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarganya pada tanggal 1 Desember tahun lalu. Hidupnya berubah dalam semalam, membuat banyak netizen bercanda bahwa dia telah berubah dari seorang “yatim piatu” menjadi “generasi kedua yang kaya”.

Namun, dalam wawancara pada tanggal 5 Desember dengan stasiun Radio dan TV Shandong, Xie secara terbuka mengungkapkan bahwa dia telah menolak flat dan mobil yang ditawarkan oleh ayahnya.

Xie mengungkapkan kekhawatiran bahwa tiba-tiba menerima kekayaan tersebut dapat mengubah pola pikirnya dan menyebabkan pengeluaran yang sembrono.

“Saya khawatir menerima hadiah-hadiah ini dapat mengubah pandangan saya. Tiba-tiba menjadi ‘generasi kedua yang kaya’ mengingatkan kita pada tokoh utama dalam Hello Mr Billionaire, yang berubah dari miskin menjadi kaya dan mulai menghabiskan uang secara berlebihan. Apakah saya akan berakhir seperti itu?” pikirnya.

Hello Mr Billionaire adalah film komedi Tiongkok tahun 2018 yang menceritakan kisah seorang penjaga yang tidak berhasil yang mendapati dirinya sebagai pewaris seorang miliarder tetapi harus menghabiskan 1 miliar yuan dalam waktu 30 hari untuk mewarisi 30 miliar.

Xie menambahkan lebih lanjut: “Saya memberi tahu ayah saya bahwa yang saya butuhkan hanyalah sebuah flat untuk digunakan sebagai rumah tangga. Saya ingin segera menikahi pacar saya. Saya tidak membutuhkan yang lain. Saya bisa membeli mobil sendiri, meskipun saya harus bekerja keras dan hanya mendapatkan beberapa ribu yuan.”

Desember lalu, Xie mulai memanfaatkan perhatian dari reuni keluarganya untuk terjun ke dunia streaming langsung, awalnya menghadapi reaksi keras karena usaha baru ini baru dimulai 23 hari setelah reuni mereka.

Para kritikus menuduhnya “mencari untung dari simpati” dan “terlalu bersemangat”, yang membuatnya sempat menghentikan aktivitas streaming langsungnya.

Pada bulan Juli, Xie secara resmi meluncurkan sebuah studio dan mengumumkan e-commerce streaming langsung sebagai fokus kewirausahaannya. Lima sesi streaming langsung pertama yang diadakannya, mulai tanggal 29 Juli, menarik lebih dari 20 juta pemirsa dan menghasilkan penjualan hingga 50 juta yuan.

Membela keputusannya, Xie menyatakan bahwa pendapatan dari e-commerce streaming langsung memungkinkannya untuk menyediakan yang lebih baik bagi keluarganya dan membantu orang lain yang membutuhkan.

“Saya percaya bahwa tidak terlibat dalam e-commerce akan membuang-buang sumber daya. Di era lalu lintas dan perhatian ini, tidak ada yang salah dengan melakukan ini,” tambahnya.

Pernyataan Xie dan penolakan hadiah telah memicu diskusi luas di dunia maya.

Seseorang berkomentar: “Pemuda ini benar-benar berpikiran jernih. Berapa banyak yang bisa menolak hadiah yang begitu menggoda dari ayah mereka?”

Yang lain menyatakan skeptis, dengan mengatakan: “Dia menjadi terkenal dan dapat memperoleh banyak uang melalui siaran langsung. Jika dia mengandalkan upah yang tetap dan sederhana, dia akan dengan senang hati menerima hadiah tersebut.”

Dengan perkiraan yang ada yang terbatas, diyakini bahwa jumlah anak yang hilang di Tiongkok setiap tahun berkisar antara puluhan ribu hingga ratusan ribu, dengan banyak dari anak-anak ini diperdagangkan untuk adopsi ilegal, menurut sebuah makalah dari Journal of Economic Behaviour and Organisation. (yn)

Sumber: scmp

FIFA Resmi Umumkan 6 Negara Tuan Rumah Piala Dunia 2030  dan  Arab Saudi Piala Dunia 2034

ETIndonesia. Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Namun, keputusan FIFA untuk memberikan turnamen sepak bola bergengsi tersebut kepada kerajaan gurun itu memunculkan suara keberatan dari para aktivis hak asasi manusia.

“Keputusan sembrono FIFA untuk memberikan Piala Dunia 2034 kepada Arab Saudi tanpa memastikan adanya perlindungan hak asasi manusia yang memadai akan membahayakan banyak nyawa,” demikian pernyataan bersama dari 21 organisasi hak asasi manusia yang dirilis pada Rabu.

Pernyataan tersebut menuduh badan pengatur sepak bola itu mengetahui bahwa “pekerja akan dieksploitasi dan bahkan kehilangan nyawa tanpa reformasi mendasar di Arab Saudi, namun tetap melanjutkan keputusan tersebut.”

Untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, sebuah negara seperti Arab Saudi harus membangun stadion, hotel, dan fasilitas tambahan lainnya untuk menampung jutaan penggemar yang akan menghadiri turnamen selama lima minggu tersebut.

Sebagai satu-satunya kandidat untuk tawaran Piala Dunia 2034, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah turnamen yang diperluas dengan 48 tim, yang mencakup 104 pertandingan dan memerlukan 15 stadion di seluruh negeri.

Pada tahun 2023, FIFA mengumumkan bahwa Piala Dunia 2034 akan diselenggarakan di wilayah Asia atau Oseania, dengan Konfederasi Sepak Bola Asia mendukung penuh tawaran Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah.

Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, “suara kongres sudah jelas” setelah tepuk tangan dari lebih dari 200 federasi anggota selama pertemuan virtual pada Rabu.

Pernyataan bersama tersebut menyoroti “perlindungan hak asasi manusia yang lemah” di Arab Saudi dan menyebutkan bukti eksploitasi pekerja migran serta perlakuan rasis. Negara tersebut membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan bahwa mereka melindungi keamanan nasionalnya melalui hukum.

Ini bukan pertama kalinya FIFA memilih negara tuan rumah yang menghadapi isu hak asasi manusia. Kekhawatiran serupa juga diungkapkan ketika Qatar, negara lain yang dikenal dengan eksploitasi pekerja, menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

The Epoch Times mencoba menghubungi kedutaan kedua negara untuk memberikan komentar, tetapi tidak menerima tanggapan hingga waktu publikasi.

“Kami telah mendokumentasikan terlalu banyak pelanggaran tenaga kerja terhadap pekerja migran di Qatar selama Piala Dunia sebelumnya, dan tidak ada indikasi bahwa Arab Saudi akan lebih baik,” kata Khalid Ibrahim, direktur eksekutif Gulf Centre for Human Rights, salah satu penandatangan pernyataan bersama tersebut.

“Arab Saudi harus dimintai pertanggungjawaban atas semua pelanggaran hak asasi manusianya, dan jika benar-benar ingin menyambut orang ke negaranya untuk acara olahraga, maka semua yang dipenjara karena aktivitas hak asasi manusia yang damai harus dibebaskan, termasuk pembela hak asasi manusia yang telah mendekam di penjara selama puluhan tahun.”

Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, dalam sebuah video yang diposting di X, menyebut Piala Dunia sebagai kesempatan bagi negaranya untuk mengembangkan “potensi penuh rakyat kami” dan mendiversifikasi ekonominya.

Taha al-Hajji, direktur hukum European Saudi Organisation for Human Rights, yang juga berkontribusi dalam pernyataan bersama, mengatakan bahwa ia tidak yakin warga Saudi akan mendapat manfaat dari peluang ekonomi menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Hukum Arab Saudi yang “cacat dan ambigu, tidak adanya transparansi, dan kurangnya institusi masyarakat sipil independen” memungkinkan otoritas dan perusahaan Saudi untuk mengeksploitasi pekerja, katanya.

Sementara itu, FIFA mengumumkan enam negara sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2030: Spanyol, Portugal, dan Maroko, dengan pertandingan perayaan seabad di Argentina, Paraguay, dan Uruguay.

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : The Epoch Times