Home Blog Page 232

Presiden Azerbaijan : Pesawat Azerbaijan Airlines Ditembak Jatuh Secara Tidak Sengaja oleh Rusia

0

ETIndonesia. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan pada 29 Desember bahwa Rusia bertanggung jawab langsung atas jatuhnya sebuah pesawat jet yang menewaskan 38 orang, meskipun ia menunjukkan bahwa insiden tersebut tidak disengaja.

“Kami dapat mengatakan dengan sangat jelas bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh Rusia,” kata Aliyev kepada media pemerintah Azerbaijan. “Kami tidak mengatakan bahwa itu dilakukan dengan sengaja, tetapi memang itu terjadi.”

Pesawat tersebut memasuki wilayah udara Rusia pada 25 Desember. Pesawat itu berusaha mengalihkan rute untuk mendarat di Grozny, ibu kota Republik Chechnya di Rusia, tetapi gagal. Pesawat tersebut jatuh di Aktau, Kazakhstan, mengakibatkan kematian setidaknya 38 dari 67 penumpang di dalamnya.

Setelah kecelakaan tersebut, kantor pers Kremlin mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa sistem pertahanan udara Rusia sedang aktif ketika pesawat tersebut berupaya mendarat di Grozny.

Dalam komentarnya, Aliyev memberikan penilaian awal terhadap kecelakaan itu, dengan mengatakan bahwa pesawat tersebut terkena tembakan dari darat oleh Rusia dan “menjadi tidak terkendali akibat peperangan elektronik.”

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf kepada Azerbaijan dan menyebut kecelakaan itu sebagai “insiden tragis.” Namun, Moskow tidak sepenuhnya mengambil tanggung jawab, menggambarkannya sebagai kecelakaan.

“Vladimir Putin menyampaikan permintaan maafnya atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban kecelakaan pesawat serta mendoakan kesembuhan cepat bagi yang terluka,” kata kantor pers Kremlin dalam pernyataan tersebut.

Aliyev mengungkapkan tuntutan negaranya setelah kejadian tersebut.

“Pertama, pihak Rusia harus meminta maaf kepada Azerbaijan. Kedua, harus mengakui kesalahannya. Ketiga, menghukum yang bersalah, membawa mereka ke tanggung jawab pidana, dan membayar kompensasi kepada negara Azerbaijan, penumpang yang terluka, dan anggota awak.”

Tuntutan pertama tersebut, menurut Aliyev, sudah dipenuhi. Namun, ia menunjukkan bahwa dua tuntutan lainnya belum terpenuhi.

Aliyev juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap respons awal Rusia, dengan menyebut adanya upaya untuk “menutupi” kecelakaan tersebut.

“Sayangnya, selama tiga hari pertama kami tidak mendengar apa pun dari Rusia selain versi peristiwa yang tidak masuk akal,” katanya.

Aliyev mengatakan investigasi masih berlangsung dan ia mengharapkan “versi akhir akan diketahui” setelah kotak hitam pesawat yang jatuh ditemukan.

Namun, Rusia dan Azerbaijan berselisih pendapat tentang bagaimana investigasi akan dilakukan ke depannya.

Aliyev melaporkan bahwa ia “secara tegas menolak” permintaan Rusia agar insiden tersebut diselidiki oleh Komite Penerbangan Antarnegara, sebuah organisasi di bawah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka yang didominasi Rusia.

Azerbaijan adalah anggota blok politik pasca-Soviet tersebut, tetapi Aliyev menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk bersikap netral.

“Tidak dirahasiakan bahwa organisasi ini sebagian besar terdiri dari pejabat Rusia dan dipimpin oleh warga negara Rusia. Faktor objektivitas tidak dapat sepenuhnya dijamin di sini,” katanya.

Menurut media pemerintah Rusia, Aliyev dan Putin kembali berbicara pada  Minggu, tetapi rincian percakapan tersebut belum dirilis.

Kecelakaan ini merupakan insiden pesawat kedua yang mematikan terkait konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia. Insiden lainnya pada tahun 2014 melibatkan jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan 17 oleh separatis pro-Rusia, meskipun Rusia membantah bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. 

Sumber : Theepochtimes.com 

Anjing yang Hilang Kembali ke Rumah pada Malam Natal, Membunyikan Bel Pintu pada Pukul 2 Pagi

EtIndonesia. Sebuah keluarga di Green Cove Springs, Florida, menerima hadiah Natal terbaik saat anjing kesayangan mereka, Athena, kembali ke rumah pada Malam Natal setelah hilang selama sembilan hari. 

Anjing campuran gembala Jerman dan Husky berusia 4 tahun itu kabur dari rumahnya pada tanggal 15 Desember, yang memicu pencarian besar-besaran di masyarakat.

Petualangan itu dimulai saat keluarga Athena, keluarga Comer, sedang berada di gereja. Brooke Comer, pemilik Athena, menerima foto dari seorang tetangga yang memperlihatkan Athena di luar rumah. Meskipun ada foto itu, bagaimana Athena bisa kabur masih menjadi misteri.

Selama seminggu berikutnya, Brooke dan keluarganya meluncurkan pencarian besar-besaran, memasang poster di sekitar kota dan meminta bantuan tetangga mereka dan bahkan orang-orang di kota-kota terdekat. Athena meninggalkan jejaknya di beberapa kamera keamanan dan memicu banyak penampakan, yang menunjukkan bahwa dia telah menempuh perjalanan sejauh 20 mil selama dia pergi.

“Setiap kali melihat, jantung saya berdebar kencang,” ungkap Brooke. “Rasanya senang, tetapi kemudian hati saya hancur karena kami selalu tertinggal satu langkah.” 

Tepat ketika harapan mulai goyah, Athena kembali secara dramatis. Pada pukul 2:30 dini hari pada Malam Natal, ponsel Brooke berdering dengan notifikasi bel pintu Ring. 

Dia memeriksa kamera dan sangat gembira melihat Athena berdiri di pintu. Reuni itu dipenuhi dengan rasa lega dan syukur. Brooke memuji masyarakat atas dukungan dan kebaikan mereka yang tak tergoyahkan selama cobaan itu. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Ledakan Strategis dan Prediksi Perang 2025: Krisis Global di Ambang Kiamat

0

EtIndonesia. Ketegangan di wilayah konflik Rusia-Ukraina semakin memanas dengan berbagai serangan presisi, pergerakan militer strategis, dan prediksi berakhirnya perang yang kontroversial. 

Berikut adalah rangkuman terbaru perkembangan yang menggambarkan dinamika perang dan implikasi regionalnya.

Prediksi Akhir Perang oleh Mantan Panglima AS

Mantan Panglima Tertinggi Angkatan Udara Amerika Serikat, Ben Hodges, dalam wawancara terbaru memprediksi bahwa perang antara Rusia dan Ukraina kemungkinan besar akan berakhir pada tahun 2025. Hodges menyoroti kondisi ekonomi Rusia yang memburuk sebagai faktor utama yang dapat menghambat kelanjutan perang. 

“Semua tanda menunjukkan kondisi ekonomi Rusia sangat buruk, dan mereka mungkin akan kesulitan mempertahankan perang setelah tahun 2025,” ujarnya. Hodges juga menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari negara-negara Barat untuk kemenangan Ukraina.

Serangan Presisi Ukraina terhadap Komando Militer Rusia

Ukraina terus melakukan serangan presisi terhadap posisi militer Rusia. Baru-baru ini, serangan menggunakan rudal HIMARS dan bom berpemandu berhasil menghancurkan lokasi pertemuan komando militer keempat pasukan terdekat Rusia. Video dari garis depan menunjukkan lokasi pertemuan militer Rusia terbakar, dengan api yang cepat menyebar ke bangunan sekitar dan asap hitam tebal mengisi udara. Selain itu, serangan drone menghancurkan beberapa kendaraan militer Rusia, dengan laporan awal menyebutkan lima kendaraan rusak total.

Serangan udara ini juga menewaskan tiga pejabat militer Rusia, termasuk Kapten Grigori Kroch Malov, Wakil Kepala Staf Dmitri Nagorne, dan Kepala Kompi Artileri Pertahanan Udara Yuri Vermi. Meskipun Rusia belum merespons serangan ini secara resmi, situasi pertempuran di berbagai front masih dalam tahap konfirmasi.

Upaya Sabotase dan Penghancuran Logistik Rusia

Operasi sabotase Ukraina telah melumpuhkan jalur kereta api penting di dekat Tokmak pada 15 Desember 2024, menghancurkan satu kereta bahan bakar dan mengganggu logistik Rusia secara signifikan. Selain itu, penggunaan bom berpemandu dan rudal Storm Shadow oleh Angkatan Udara Ukraina menargetkan fasilitas militer di Rusia, termasuk pabrik militer di Olyer yang dihantam pada 26 Desember 2024, menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa.

Dinamika di Front Utara dan Timur Ukraina

Di berbagai front seperti Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Bakhmut, pasukan Ukraina berhasil menghentikan serangan Rusia dan merebut kembali beberapa wilayah strategis. Di Donetsk, pasukan Ukraina menghancurkan tiga tank T-22 dan empat kendaraan tempur infanteri BMP. Sementara di Bakhmut, Brigade Mekanis ke-93 Ukraina berhasil menangkis serangan keras dari pasukan Rusia, menghancurkan tujuh tank dan enam kendaraan tempur infanteri BMP-2.

Konflik di Kherson dan Ancaman Energi

Konflik di Kherson menunjukkan potensi eskalasi lebih lanjut dengan serangan malam hari oleh pasukan Rusia yang berhasil dipukul mundur oleh pasukan Ukraina. Situasi semakin kompleks dengan ancaman pemutusan pasokan listrik oleh Slovakia terhadap Ukraina setelah 1 Januari 2025. 

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, mengancam akan menghentikan pasokan listrik sebagai respons atas keputusan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk menghentikan transit gas alam Rusia. Ukraina menolak memperbarui perjanjian transit gas tersebut, meski hal ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi Slovakia.

Ketegangan Regional: Konflik Pakistan-Taliban Afghanistan

Selain konflik utama di Eropa Timur, ketegangan meningkat di wilayah perbatasan antara Pakistan dan Taliban Afghanistan. Pada 28 Desember, militer Pakistan mengumumkan keberhasilan mereka dalam menghancurkan enam pos Taliban dan merebut 36 pemukiman setelah serangan balik dari Taliban yang menggunakan roket RPG dan senapan mesin. Pemerintah sementara Afghanistan secara resmi menyatakan perang terhadap Pakistan, menuduh serangan udara Pakistan sebagai pelanggaran hukum internasional.

Implikasi Internasional dan Dukungan Barat

Konflik yang semakin kompleks ini mendapatkan perhatian internasional, dengan beberapa analis berpendapat bahwa keberhasilan Ukraina dalam mempertahankan wilayahnya dan melakukan serangan balik dapat menarik lebih banyak dukungan dari negara-negara Barat. Penembakan jatuh satu F-16 Ukraina oleh pasukan Rusia, meski belum terkonfirmasi secara luas, dipandang sebagai potensi pemicu peningkatan bantuan militer internasional kepada Ukraina.

Kesimpulan

Perang antara Rusia dan Ukraina terus menunjukkan dinamika yang tidak menentu dengan berbagai serangan presisi, pergerakan strategis, dan prediksi berakhirnya konflik yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan dukungan internasional. Selain itu, konflik regional seperti antara Pakistan dan Taliban Afghanistan menambah kompleksitas situasi keamanan global. Perkembangan selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh respons internasional dan kemampuan kedua belah pihak dalam mempertahankan atau memperluas posisi mereka di medan perang.

Sonja Irawaty: Perempuan dan Cherry Blossom

0

Sonja Irawati dapat ditemukan di Google. Beliau adalah seorang pelatih kehidupan (life coach) dan seniman yang aktif di media sosial. Akun Instagramnya, @lovewithsonja, menampilkan berbagai konten terkait pengembangan diri dan seni. Selain itu, Sonja juga berperan sebagai Duta Orang Tua di Hult Business School dan memiliki sertifikasi dari HarvardX. Di Instagram, Sonja sering membagikan video dan konten inspiratif, termasuk podcast dan gaya hidup sehat. Selain itu, Sonja juga memiliki saluran YouTube bernama “Sonja Irawaty” yang berisi berbagai konten pembelajaran dan literasi. Melalui berbagai platform ini, Sonja Irawati berupaya memberikan inspirasi dan pengetahuan kepada audiensnya dalam bidang pengembangan diri dan pendidikan.

Sonja Irawaty adalah sosok inspiratif yang menghidupkan semangat cinta, keindahan, dan kekuatan melalui perjalanan hidupnya. Lahir dan besar di tengah keluarga yang penuh tantangan, Sonja memulai perjalanannya dengan menempuh pendidikan di bidang keuangan di salah satu universitas di California. Setelah lulus, ia kembali ke Indonesia untuk membantu keluarganya mengelola bisnis bubble drink yang telah beroperasi selama lebih dari 25 tahun. Namun, peristiwa pandemi COVID-19 membawa perubahan besar dalam hidupnya, mendorongnya untuk menemukan kembali makna kehidupan dan mengejar passion yang selama ini terpendam: melukis.

Perubahan Hidup Melalui Seni

Momen krusial dalam hidup Sonja terjadi ketika ayahnya, yang berusia 82 tahun, menghadapi kondisi kesehatan yang kritis. Pengalaman ini menggugah kesadarannya akan pentingnya menjalani hidup dengan makna yang lebih dalam. Ayahnya pernah berkata, “Yesterday is history, today is a gift, tomorrow is a mystery.” Kalimat ini menjadi motivasi bagi Sonja untuk mulai menggali potensi dirinya melalui seni lukis.

“Melukis adalah penyembuhan,” ujar Sonja. Seni menjadi terapi yang mengubah sifat dan perspektifnya. Dari sekadar mencoba, Sonja mendalami lukisan dengan gaya dan teknik yang ia kembangkan sendiri. Ia memadukan keindahan bunga sakura atau cherry blossom sebagai simbol kecantikan, kekuatan, dan sensualitas perempuan dalam banyak karyanya.

Cherry Blossom dan Filosofi Perempuan

Bunga sakura memiliki tempat khusus dalam hidup dan karya Sonja. Bagi Sonja, sakura melambangkan kualitas unik seorang perempuan: kecantikan, kekuatan, dan keanggunan. Karya-karyanya seperti True Joy, I Made It Through The Rain, Dancing In The Storm, Deeper Than Ocean, dan Strength mencerminkan filosofi tersebut. “Cherry blossom mewakili kekuatan tersembunyi yang dimiliki setiap wanita,” tuturnya.

Sonja juga menekankan pentingnya keseimbangan antara energi feminin dan maskulin. Sebagai seorang ibu, pasangan, dan pebisnis, ia percaya bahwa perempuan bisa menjadi sukses tanpa kehilangan esensi kewanitaannya. “Pada akhirnya, seorang perempuan butuh seseorang yang berkata, ‘I got you. You are safe.’”

Podcast dan Cinta yang Menginspirasi

Selain melukis, Sonja juga aktif menyebarkan pesan cinta dan positif melalui podcast Love with Sonja. Dalam podcast ini, ia membahas berbagai topik mulai dari hubungan, kehidupan, hingga spiritualitas. Salah satu pesan utama Sonja adalah pentingnya menerima diri sendiri. “The world needs you to be you,” katanya. Menurutnya, kebahagiaan sejati datang dari kejujuran pada diri sendiri dan menikmati momen tanpa terlalu memikirkan masa depan.

Sonja juga mendorong pendengarnya untuk mengekspresikan cinta secara nyata. “Pelukan 20 detik dapat meningkatkan hormon bahagia,” ujarnya. Ia percaya bahwa cinta adalah kekuatan utama yang menyatukan manusia. Hal ini tercermin dalam sapaan hangatnya di Instagram, di mana ia selalu menyampaikan pesan positif untuk menginspirasi para pengikutnya.

Sebagai Ibu dan Panutan

Dalam perannya sebagai ibu, Sonja memilih pendekatan yang berbeda. Ia percaya bahwa anak-anak belajar dari tindakan, bukan hanya kata-kata. “Saya tidak melarang anak-anak bermain video game, tapi saya mengajarkan tanggung jawab,” katanya. Baginya, mendidik anak berarti memberikan kebebasan yang bertanggung jawab sambil menjadi teladan positif.

Sonja juga memiliki pesan khusus untuk para ibu di luar sana: “Kalian cantik, pintar, dan berharga. Tidak perlu validasi dari orang lain untuk menyadari bahwa kalian luar biasa.” Pesan ini datang dari hatinya yang terdalam, sebagai bentuk apresiasi terhadap peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.

Spiritualitas dan Hubungan dengan Tuhan

Sonja adalah sosok yang sangat menghormati kekuatan Ilahi. Bagi Sonja, Tuhan adalah pelindung, pembimbing, dan cinta sejati. Ia sering merenungkan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya melalui alam, seperti ombak di pantai Bali atau keindahan hutan di New Hampshire. “He is my protector, my guidance, the real love, his never-ending love,” katanya dengan penuh keyakinan.

Perjalanan yang Menginspirasi

Sonja Irawaty adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat menemukan makna hidup melalui tantangan dan transformasi. Dari seorang pebisnis sukses, ia beralih menjadi seniman, pembicara, dan inspirator yang menjadikan cinta sebagai pusat dari semua yang ia lakukan. Melalui karya seni, podcast, dan interaksi sehari-harinya, Sonja menyebarkan pesan bahwa cinta dan kejujuran pada diri sendiri adalah kunci untuk hidup yang bermakna.

Bagi Sonja, hidup adalah tentang menikmati momen, menemukan keseimbangan, dan menyadari bahwa setiap orang memiliki kekuatan tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan. Dengan filosofi ini, Sonja terus menginspirasi banyak orang untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Seperti bunga sakura yang selalu mekar indah, Sonja menunjukkan bahwa keindahan sejati terletak pada kekuatan dan ketulusan hati (cinta/belas kasih).

Rakyat Georgia Tunjukkan Kartu Merah, Tuntut Presiden Baru Mundur dari Jabatannya 

0

Pada Minggu (29 Desember) lalu, mantan pemain sepak bola nasional Georgia yang pro-Rusia, Mikheil Kavelashvili, dilantik sebagai presiden negara tersebut. Pelantikannya memicu aksi protes besar-besaran di ibu kota Tbilisi, di mana terjadi bentrokan antara massa dengan polisi. Para demonstran menuduh adanya kecurangan dalam proses pemilu dan menuntut pemilu ulang.

ETIndonesia. Mikheil Kavelashvili, mantan atlet sepak bola pro-Rusia, dilantik sebagai Presiden Georgia di gedung parlemen. Partainya, “Georgia Dream”, yang memenangkan pemilu parlemen pada 26 Oktober, menuduh Barat mencoba menyeret Tbilisi ke dalam perang Rusia-Ukraina.

Pada Minggu yang sama, ribuan warga pro-Barat di Tbilisi turun ke jalan, menuju gedung parlemen untuk menyuarakan protes. 

Banyak di antara mereka mengangkat “kartu merah”, menuntut Kavelashvili mundur dan mendesak pemerintah untuk melanjutkan negosiasi bergabung dengan Uni Eropa. Mereka juga meminta bantuan Uni Eropa untuk melawan kontrol Rusia terhadap Georgia.

Seorang demonstran bernama Sophie Shamanidi mengatakan, “Karena hari ini presiden kita adalah seorang pemain sepak bola, kami memberinya kartu merah. Langkah selanjutnya adalah mengeluarkannya dari lapangan. Rakyat Georgia pasti akan melakukannya.”

Di lokasi protes, sejumlah orang ditangkap oleh polisi. Pada demonstrasi sebelumnya, pada 2 Desember, sekitar 400 orang juga ditahan.

Presiden Georgia yang akan segera meninggalkan jabatannya, Salome Zourabichvili, pada Minggu lalu menyampaikan pidato kepada ribuan pendukungnya. Ia menyatakan bahwa meski akan meninggalkan Istana Orbeliani, ia tidak akan menyerah untuk kembali menduduki jabatan presiden.

Salome Zourabichvili mengatakan, “Saya membawa legitimasi, saya membawa bendera negara, dan saya membawa kepercayaan dari kalian.”

Pada pemilu Oktober lalu, partai pro-Rusia “Georgia Dream” memenangkan lebih dari 54% suara. Zourabichvili dan pihak oposisi menuduh adanya kecurangan pemilu dan menduga Rusia mempengaruhi hasil pemilu tersebut.

Georgia, yang memiliki sekitar 3,7 juta penduduk, selama ini dikenal sebagai salah satu negara bekas Uni Soviet yang paling demokratis dan pro-Barat. Negara ini telah menetapkan tujuan bergabung dengan Uni Eropa dalam konstitusinya.

Namun, setelah negosiasi dengan Uni Eropa dihentikan pada November lalu, situasi politik di negara ini semakin tidak stabil. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Mantan Presiden AS Jimmy Carter yang Pernah Membawa Perubahan Besar dalam Hubungan AS -Tiongkok-Taiwan

0

EtIndonesia. Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter meninggal dunia pada usia 100 tahun di rumahnya di Georgia pada 29 Desember. Kepergiannya menandai akhir dari suatu era politik, terutama terkait hubungan segitiga antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Taiwan. Pada masa kepresidenannya, Carter berhasil mencapai normalisasi hubungan diplomatik antara AS dan Tiongkok serta memutuskan hubungan resmi dengan Taiwan, sebuah langkah besar yang berpotensi membawa perubahan signifikan pada hubungan segitiga tersebut setelah hampir setengah abad.

Carter dilantik sebagai Presiden AS ke-39 pada 20 Januari 1977. Masa jabatannya (1977–1981) diwarnai dengan resesi ekonomi, inflasi, kemerosotan ekonomi yang berkelanjutan, krisis energi tahun 1979, dan penutupan pemerintahan pertama dalam sejarah AS pada Mei 1980.

Di dunia internasional, berbagai konflik terus terjadi. Untuk mengakhiri konflik Arab-Israel dan perang antara Mesir dan Israel, Presiden Carter memediasi dan menandatangani Perjanjian Camp David bersama para pemimpin kedua negara. Carter juga menandatangani perjanjian pengurangan senjata nuklir dengan pemimpin Uni Soviet, Leonid Brezhnev, serta menyerahkan kendali Terusan Panama kepada Pemerintah Panama hampir tanpa kompensasi.

Pada tahun terakhir masa jabatannya, Carter mengalami kekalahan telak dalam pemilu 1980 dari kandidat Partai Republik Ronald Reagan akibat krisis sandera Iran. Untuk membendung kebangkitan militer Uni Soviet, Carter mengadopsi strategi “bermitra dengan Tiongkok untuk melawan Soviet”. Sebagai seorang politisi dari Partai Demokrat, Carter melanjutkan kebijakan rekonsiliasi dengan Pemerintah Tiongkok yang sebelumnya dijalankan oleh Presiden dari Partai Republik, Richard Nixon. Carter berupaya memperkuat hubungan dengan Tiongkok Komunis untuk bekerja sama melawan ancaman Soviet.

Strategi “Bermitra dengan Tiongkok, Melawan Soviet”

Pada saat itu, enam tahun telah berlalu sejak kunjungan bersejarah Nixon ke Tiongkok pada Februari 1972, yang dikenal sebagai “Perjalanan Pembuka Hubungan AS- Tiongkok”. Namun, Nixon mengundurkan diri pada tahun 1974 karena skandal Watergate.

Untuk mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Tiongkok, Carter bahkan menyetujui invasi Tiongkok ke Vietnam. Perang Tiongkok -Vietnam terjadi dari Februari hingga Maret 1979, berlangsung kurang dari satu bulan. Tiongkok menyebut konflik tersebut sebagai “Perang Balasan untuk Membela Diri”, sementara Vietnam menyebutnya sebagai “Perang Perbatasan Tiongkok -Vietnam”.

Pada Desember 1978, sebelum perang tersebut, Carter mengumumkan bahwa AS akan secara resmi mengakui Republik Rakyat Tiongkok mulai 1 Januari 1979 dan menjalin hubungan diplomatik penuh, sekaligus memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan, termasuk mencabut Perjanjian Pertahanan Bersama dengan Taiwan.

Karena hubungannya yang buruk dengan Kongres dan kekhawatiran akan penolakan keras, Carter diketahui menjalankan komunikasi rahasia dengan pemimpin Tiongkok Deng Xiaoping melalui Gedung Putih tanpa melibatkan Departemen Luar Negeri AS. Tingkat kerahasiaan ini bahkan membuat Departemen Luar Negeri AS tidak tahu sama sekali.

Dalam memoarnya, Carter mengenang: “Karena kebocoran yang tidak dapat dihindari dari Departemen Luar Negeri, saya tidak pernah mengizinkan saluran komunikasi lain kecuali langsung melalui Gedung Putih. Pada pertengahan Desember 1978, Deng Xiaoping dan saya secara bersamaan mengumumkan bahwa kami telah mencapai kesepakatan untuk menjalin hubungan diplomatik mulai 1 Januari 1979.”

Namun, Kongres AS, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, tidak puas dengan kebijakan Carter. Pada tahun 1979, Kongres mengesahkan Undang-Undang Hubungan Taiwan yang memungkinkan AS tetap menjaga hubungan diplomatik tidak resmi dengan Taiwan, menjual senjata ke Taiwan, dan memberikan perlindungan militer jika Taiwan diserang. Carter juga menandatangani undang-undang tersebut menjadi hukum.

Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang merupakan hukum formal di AS, memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Komunike Normalisasi Hubungan AS- Tiongkok yang ditandatangani pemerintah Carter dengan Tiongkok. Dalam komunike tersebut, AS tidak mengakui Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok, meskipun dalam terjemahan bahasa Mandarin, Tiongkok dengan sengaja menerjemahkan kata “acknowledge” menjadi “mengakui,” yang memiliki arti berbeda dari “recognize.”

Pasca Normalisasi Hubungan

Setelah Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada akhir Desember 1979, Carter mengizinkan AS menjual peralatan militer ke Tiongkok dan memulai negosiasi untuk berbagi intelijen militer dengan Pemerintah Tiongkok.

Pada Januari 1980, Carter secara sepihak membatalkan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Taiwan. Perjanjian ini sebelumnya ditandatangani dengan Taiwan setelah Pemerintah Republik of China (ROC) mundur ke pulau tersebut pada tahun 1949 akibat kehilangan kendali atas daratan Tiongkok.

Carter selalu menganggap normalisasi hubungan AS – Tiongkok sebagai pencapaian utama dan warisan politiknya. Pada tahun 2009, dalam peringatan 30 tahun hubungan diplomatik AS – Tiongkok, dia berkata: “Dua hari setelah pengumuman hubungan diplomatik, Deng Xiaoping meluncurkan rencana ‘reformasi dan keterbukaan’. Dampak dari kedua peristiwa ini telah membawa perubahan besar dalam 30 tahun terakhir.”

Pemerintah Tiongkok juga selalu memuji Carter atas kontribusinya dalam mempererat hubungan AS- Tiongkok. Setelah Carter wafat, pemimpin Tiongkok Xi Jinping pada 30 Desember menyampaikan ucapan duka kepada Presiden AS Joe Biden atas wafatnya Carter.

Namun, Presiden Ronald Reagan, yang mengalahkan Carter dalam pemilu dan mulai menjabat pada Januari 1981, terus mengkritik keputusan Carter untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok Komunis. Untuk memastikan keamanan Taiwan, pemerintahan Reagan menandatangani Komunike 817 dengan Tiongkok pada tahun 1982. Komunike ini menyatakan bahwa jika Tiongkok menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Taiwan, AS akan meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan.

Selain itu, Reagan juga memperkenalkan Enam Jaminan kepada Taiwan, yang secara eksplisit menegaskan bahwa AS tidak mengubah posisinya mengenai kedaulatan Taiwan.

Masa Depan Hubungan AS-Tiongkok-Taiwan

Pada peringatan 40 tahun hubungan diplomatik AS- Tiongkok pada 2019, Presiden Donald Trump pernah menelepon Carter, menyampaikan kekhawatirannya atas dominasi Tiongkok terhadap AS. Carter menyetujui kekhawatiran tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, seruan untuk memulihkan hubungan diplomatik AS-Taiwan semakin kuat di kalangan politik AS. Dengan Trump yang kembali memenangkan pemilu dan akan dilantik pada 20 Januari 2025, serta susunan kabinetnya yang banyak diisi oleh politisi hawkish terhadap Tiongkok dan pro-Taiwan, hubungan segitiga antara AS, Tiongkok, dan Taiwan diperkirakan akan mengalami perubahan besar di bawah kepemimpinan Trump. (jhn/yn)

Satu Hari di Langit, Seribu Tahun di Bumi: Fakta yang Telah Terbukti oleh Sains Timur dan Barat

EtIndonesia. Ungkapan “satu hari di langit, seribu tahun di bumi” menggambarkan perbedaan konsep waktu antara dunia langit dan dunia manusia. Di dunia langit, satu hari setara dengan seribu tahun di Bumi. Ungkapan ini berasal dari sebuah cerita terkenal di zaman Dinasti Jin, yang bahkan dicatat dalam kitab Jin.

Kitab Jin adalah teks sejarah Tiongkok yang membahas sejarah Dinasti Jin dari tahun 265 hingga 420. Isi dari Kitab Jin juga mencakup zaman Enam Belas Kerajaan.

Cerita ini mengisahkan seorang penebang kayu bernama Wang Zhi, yang secara tidak sengaja, memasuki tempat tinggal para dewa di dimensi lain saat sedang berada di gunung. Di sana, dia terpaku menyaksikan dua anak dewa bermain catur. Ketika permainan selesai, Wang Zhi kembali ke rumah mendapati ayahnya telah mati membusuk, dan dia terkejut karena para tetangganya tidak lagi mengenalinya.

Menariknya, dalam tradisi Barat, ada pernyataan serupa dalam Alkitab: “Di hadapan Tuhan, satu hari seperti seribu tahun, dan seribu tahun seperti satu hari” (2 Petrus 3:8). Artinya, Tuhan tidak dibatasi oleh waktu seperti manusia. Baik sesuatu yang memerlukan seribu tahun untuk diselesaikan, maupun sesuatu yang hanya butuh sehari, bagi Tuhan itu sama saja.

Dalam Alkitab, penciptaan dunia oleh Tuhan terjadi hanya dengan satu kehendak. Tuhan berkata: “Jadilah terang,” maka terang pun ada; Tuhan berkata: “Jadilah manusia,” maka manusia pun ada. Bukankah itu menakjubkan?

Melihat hal ini, apakah konsep waktu berbeda di setiap dimensi ruang-waktu? Inilah pemahaman kuno manusia tentang waktu.

Pandangan Ilmiah Modern tentang Waktu

Dalam 200 tahun terakhir, setelah munculnya ilmu pengetahuan modern, pandangan tentang waktu mengalami evolusi.

Isaac Newton, bapak fisika modern, berpendapat bahwa ruang dan waktu adalah entitas objektif yang saling independen dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain. Menurutnya, manusia menyadari keberadaan waktu melalui pergerakan Matahari dan Bulan, tetapi waktu itu sendiri tidak terpengaruh oleh kesadaran manusia.

Namun, teori Newton memiliki keterbatasan, yaitu hanya berlaku dalam kondisi di mana kecepatan relatif benda tidak terlalu tinggi. 

Pada tahun 1905, fisikawan jenius Albert Einstein memperbaiki kekurangan pandangan Newton dengan teori relativitas khususnya. Teori ini menyatakan bahwa ruang dan waktu saling terkait, membentuk sebuah entitas yang disebut “ruang-waktu”. Dalam ruang-waktu ini, ketika suatu benda bergerak mendekati kecepatan cahaya, waktu pada benda tersebut akan melambat.

Pada tahun 1915, Einstein memperkenalkan teori relativitas umum, yang didasarkan pada relativitas khusus. Dia memperkenalkan konsep medan gravitasi, dengan menyatakan bahwa gravitasi—yang selama ini didefinisikan oleh Newton sebagai gaya tarik universal—sebenarnya adalah efek ruang-waktu. Dalam medan gravitasi, ruang-waktu melengkung, dan baik ruang maupun waktu mengalami perubahan.

Selama lebih dari satu abad, relativitas dan mekanika kuantum menjadi dua pilar utama fisika modern, yang mendorong perkembangan besar dalam ilmu fisika. Namun, relativitas juga memiliki batasan, karena didasarkan pada asumsi bahwa kecepatan cahaya di ruang vakum adalah konstan dan tidak ada benda atau informasi yang dapat bergerak lebih cepat darinya.

Teori Waktu oleh Kozyrev

Fisikawan Nikolai Kozyrev kemudian menantang pandangan ini. Dia menyatakan bahwa ada sesuatu di alam semesta yang lebih cepat dari cahaya, yaitu waktu. Waktu, menurutnya, bukan hanya ukuran atau entitas dalam kesadaran manusia, tetapi adalah energi yang nyata dan eksis.

Kozyrev pertama kali mengajukan teorinya tentang waktu dalam disertasinya pada tahun 1947. Dalam tulisannya, dia membahas bintang-bintang yang bersinar. Mengapa bintang terus-menerus memancarkan energi tanpa henti? Para ilmuwan percaya bahwa energi tersebut berasal dari reaksi nuklir di inti bintang. Namun, perhitungan Kozyrev menunjukkan bahwa kerapatan dan suhu materi di inti bintang tidak cukup untuk memungkinkan reaksi nuklir terjadi. Dengan demikian, energi tersebut tidak berasal dari dalam bintang, melainkan diserap dari luar, yaitu dari alam semesta. Karena bintang-bintang ada di seluruh alam semesta, Kozyrev berpendapat bahwa energi ini juga ada di mana-mana di alam semesta, dan energi ini adalah waktu.

Selama beberapa dekade berikutnya, Kozyrev terus mempelajari sifat-sifat waktu. Dia mengembangkan dua eksperimen terkenal untuk membuktikan teorinya seperti berikut :

1.  Eksperimen Bintang : Eksperimen ini menunjukkan bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan eksis secara bersamaan.

2.  Eksperimen Giroskop : Dalam eksperimen ini, giroskop berputar digunakan sebagai objek penelitian. Ketika getaran, yang mewakili energi waktu, ditambahkan pada giroskop yang sedang berputar, hasilnya menunjukkan bahwa giroskop tidak mentransmisikan getaran tersebut, tetapi menunjukkan pengurangan berat atau perubahan sudut. Kozyrev menyimpulkan bahwa waktu tidak menyebar dalam bentuk getaran. Faktanya, waktu di alam semesta tidak menyebar, tetapi muncul secara instan dan dapat muncul di mana saja.(jhn/yn)

“Menggapai Puncak: Pernah Jadi Resepsionis Kini General Manager Hotel”

0

Kisah I Gede Ngurah Mertha Sedana adalah perjalanan penuh inspirasi tentang kerja keras, ketekunan, dan pembelajaran berkelanjutan. Dari awal yang sederhana sebagai resepsionis, ia kini memimpin salah satu hotel terkemuka di Surabaya sebagai General Manager.

Awal Karier dan Pendidikan

Lahir di Singaraja pada 19 Mei, Ngurah Sedana menempuh pendidikan Diploma 1 di bidang Perhotelan di Politeknik Universitas Udayana. Dunia perhotelan memang selalu menjadi panggilan hatinya.

Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1996 sebagai resepsionis di sebuah perusahaan rafting di Bali. “Saat itu saya belajar memahami kebutuhan tamu dan memberikan pelayanan yang terbaik, sesuatu yang menjadi dasar dalam industri ini,” ungkapnya.

Pada tahun 2000, ia mengambil peran sebagai bellboy. Posisi ini mungkin terlihat kecil, tetapi baginya adalah langkah besar untuk mengenal lebih dalam dunia perhotelan.

Melangkah ke Dunia Internasional

Lompatan besar terjadi pada tahun 2004 ketika Ngurah bergabung dengan ACCOR, salah satu jaringan hotel terbesar di dunia, sebagai Front Office Supervisor di Mercure Kuta Beach Hotel. Di sinilah ia mulai memahami standar global dalam manajemen hotel.

Dedikasinya membawa ia ke berbagai posisi strategis, mulai dari Front Office Manager, Room Division Manager, hingga akhirnya menjadi Cluster General Manager untuk dua hotel ACCOR di Jakarta. Pada tahun 2021, ia dipercaya memimpin ibis Surabaya City Center, salah satu hotel penting di jaringan ACCOR dengan 224 kamar.

“Saya belajar dari setiap posisi, dan pengalaman ini membentuk pola pikir yang lebih luas dalam mengelola operasional hotel,” katanya.

Prinsip dan Visi Kepemimpinan

Sebagai seorang General Manager, Ngurah memiliki visi yang kuat: memberikan pelayanan terbaik bagi tamu, karyawan, dan pemilik hotel. Baginya, pelayanan prima adalah inti dari keberhasilan sebuah hotel.

Moto hidupnya, “Terus berusaha dan belajar dari pengalaman,” menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan karier. Salah satu kendala yang sering ia hadapi adalah proses perizinan. Namun, ia mengatasinya dengan cara memperdalam pengetahuan dan membangun komunikasi yang baik dengan pihak terkait.

Sebagai pemimpin, ia percaya bahwa perhatian terhadap karyawan, termasuk yang berada di level terbawah, adalah hal penting. “Karyawan adalah tulang punggung operasional. Jika mereka merasa dihargai, mereka akan memberikan pelayanan terbaik kepada tamu,” ujarnya.

Keluarga sebagai Sumber Semangat

Di balik jadwalnya yang padat, Ngurah menemukan kekuatan dan motivasi dari keluarga. Ia selalu memastikan hari libur menjadi waktu berkualitas bersama mereka.

“Keluarga memahami tanggung jawab saya, dan itu membuat saya lebih mudah menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi,” jelasnya.

Pembelajaran dan Keseimbangan Hidup

Salah satu hal yang ia pelajari selama bertahun-tahun adalah pentingnya keseimbangan hidup. Di tengah tekanan pekerjaan, ia rutin berolahraga sebagai cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

“Olahraga adalah katalisator yang membantu saya menghadapi tantangan pekerjaan. Dengan tubuh yang sehat, pikiran juga lebih jernih,” tambahnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan sesama profesional di industri perhotelan. “Jaringan yang luas membantu saya memahami berbagai perspektif dan menemukan solusi kreatif dalam operasional,” katanya.

Tips untuk Sukses

Ngurah percaya bahwa kesuksesan dalam karier tidak hanya ditentukan oleh kerja keras tetapi juga oleh empati dan keinginan untuk terus belajar. Ia berbagi beberapa tips bagi mereka yang ingin meniti karier di industri perhotelan:

  1. Belajar dari Pengalaman: Setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh. Jangan takut membuat kesalahan, karena dari situlah pembelajaran berasal.
  2. Hargai Karyawan: Pemimpin yang baik adalah yang peduli terhadap kesejahteraan timnya.
  3. Bangun Jaringan: Perluas pertemanan di industri untuk membuka wawasan dan peluang baru.
  4. Jaga Keseimbangan Hidup: Selalu luangkan waktu untuk keluarga dan diri sendiri.

Pesan Inspiratif

Kisah Ngurah Sedana adalah bukti bahwa perjalanan menuju puncak membutuhkan dedikasi, pembelajaran, dan semangat yang tak kenal menyerah.

“Sukses bukan hanya tentang jabatan, tetapi bagaimana kita memberikan dampak positif kepada orang-orang di sekitar kita,” pesannya.

Kisahnya adalah inspirasi bagi siapa saja yang bermimpi besar, mengingatkan bahwa dengan usaha yang konsisten, apa pun bisa dicapai. Ngurah Sedana telah menunjukkan bahwa sukses tidak pernah datang secara instan, melainkan melalui kerja keras dan keyakinan untuk terus maju.

Dua Perusahaan Telekomunikasi Raksasa AS Konfirmasi Serangan “Topan Garam” oleh Partai Komunis Tiongkok

0

ETIndonesia. Pada Sabtu (28 Desember) lalu, dua perusahaan telekomunikasi besar Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa mereka telah menjadi target kegiatan mata-mata siber terkait PKT yang dikenal sebagai “Topan Garam.”

Perusahaan telekomunikasi AS, AT&T dan Verizon, mengonfirmasi serangan tersebut.

Dalam pernyataannya, AT&T menyebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan saat ini, “Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) menargetkan sejumlah kecil individu yang terkait dengan kepentingan intelijen eksternal.”

Meskipun hanya beberapa kasus kebocoran informasi yang ditemukan, AT&T menyatakan bahwa pihaknya sedang memantau dan memperbaiki jaringan untuk melindungi data pelanggan.

Sementara itu, Verizon dalam pernyataannya mengatakan bahwa “sejumlah kecil pelanggan terkenal di kalangan pemerintah dan politik” menjadi target serangan tersebut.

“Topan Garam” pertama kali ditemukan oleh perusahaan Microsoft pada musim panas tahun ini, yang memicu perhatian besar di Amerika Serikat.

Anne Neuberger, Wakil Penasehat Keamanan Nasional untuk urusan siber dan teknologi baru, pada 27 Desember menyatakan bahwa daftar perusahaan telekomunikasi yang menjadi korban “Topan Garam” telah bertambah menjadi sembilan perusahaan, termasuk satu yang tidak disebutkan namanya. Ia menjelaskan bahwa peretas terkait PKT telah menyusup ke jaringan dan mendapatkan akses luas serta komprehensif, memungkinkan mereka melacak lokasi jutaan orang dan merekam panggilan secara sembarangan.

Namun, AT&T dan Verizon menekankan bahwa jaringan nirkabel mereka di AS saat ini aman dan mereka bekerja sama dengan pihak berwenang serta pejabat pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Elite Politik Zhongnanhai Retak, Analisis: Situasi Politik Tiongkok Akan Mengalami Perubahan Besar

Sejak paruh kedua tahun ini, laporan tentang melemahnya kekuasaan Xi Jinping semakin sering terdengar. Beberapa analisis menyatakan bahwa dalam dua tahun terakhir, rezim Xi menghadapi perpecahan internal yang serius. Dengan melemahnya kendali Xi terhadap militer, situasi politik di Tiongkok diperkirakan akan mengalami perubahan besar di masa mendatang.

ETIndonesia Memasuki masa jabatan ketiga, Xi Jinping menghadapi tantangan berat di bidang politik dan ekonomi. Sejak Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT), sejumlah petinggi militer dari berbagai unit seperti Pasukan Roket dan Departemen Pengembangan Peralatan, termasuk lebih dari sepuluh pejabat tinggi, telah dicopot.

Pada 28 November 2023, Miao Hua, jenderal senior yang dekat dengan Xi dan Kepala Departemen Politik Komisi Militer Pusat, diberhentikan untuk penyelidikan. Pada 25 Desember, mantan Wakil Komandan Angkatan Darat You Haitao dan Komandan Angkatan Laut Zona Selatan Li Pengcheng dicopot dari jabatan mereka sebagai perwakilan Kongres Rakyat Nasional.

Pada 23 Desember, Xi Jinping menghadiri upacara promosi pangkat jenderal di Gedung 81 di Beijing dan menyerahkan surat perintah kepada Chen Hui, Komisar Politik Angkatan Darat. Namun, absennya sejumlah petinggi seperti Komandan Angkatan Darat Li Qiaoming, mantan Komisar Politik Qin Shutong, Komisar Politik Angkatan Laut Yuan Huazhi, dan Komandan Polisi Bersenjata Wang Chunning memicu berbagai spekulasi.

Sejak pertengahan Desember, beberapa artikel yang menyerukan pengunduran diri Xi Jinping muncul di luar negeri. Artikel-artikel tersebut mengkritik Xi atas kerusakan besar yang ditimbulkan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, diplomasi, sektor swasta, dan kesejahteraan masyarakat, serta menyerukan upaya bersama untuk menggulingkan rezim otoriter.

Pengamat politik Hui Huyu dalam artikel yang diterbitkan pada 29 Desember menyatakan bahwa konflik internal di tubuh militer PKT pada tahun 2024 sangat intens. Rumor bahwa Zhang Youxia telah mengambil alih kendali militer dari Xi Jinping semakin menguat, terutama setelah melihat kondisi buruk yang dialami oleh faksi Xi pada paruh kedua tahun ini.

Hui menambahkan bahwa meskipun Xi Jinping memperpanjang masa jabatannya pada Kongres ke-20 pada Oktober 2022 dengan mengisi Politbiro dan Komite Tetap dengan loyalisnya, hanya butuh dua tahun untuk rezimnya mengalami perpecahan serius. Dengan melemahnya kendali Xi terhadap militer, perubahan besar dalam situasi politik Tiongkok diharapkan terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan.

Selain itu, tahun 2023 ditandai oleh resesi ekonomi yang parah, yang merupakan awal dari krisis sosial-ekonomi di Tiongkok. Kebijakan “pemerintahan dengan intelijen” oleh Xi dan pembersihan pejabat militer tingkat tinggi memicu perlawanan balik dari kekuatan anti-Xi pada tahun 2024.

Ahli ilmu metafisika yang berbasis di Inggris, Shu Rong, dalam program Elite Forum NTD, memprediksi bahwa pada tahun 2025 kekuasaan Xi akan semakin melemah hingga menjadi seperti boneka. Namun, perebutan kekuasaan antara berbagai faksi akan terus berlanjut, membuat situasi politik Tiongkok sangat tidak stabil. Xi bahkan mungkin digantikan oleh pemimpin baru.

Pada 23 Desember, kritikus independen Du Zheng menulis di The Reporter Taiwan bahwa memasuki masa jabatan ketiganya, Xi Jinping menghadapi kekacauan politik yang menyebabkan krisis ekonomi serius. PKT dan Xi telah menjadi target kritik dari dalam dan luar sistem. Seruan untuk menentang Xi dan PKT kini telah menjadi suara utama rakyat Tiongkok.

Kolumnis Wang He mengatakan kepada NTD bahwa sangat mungkin Xi Jinping kehilangan kekuasaan. Konflik internal PKT sangat intens, dan hubungan antara Xi dan Zhang Youxia, yang dulu adalah sekutu, kini berubah menjadi persaingan sengit.

Menurut Wang, sejak Kongres Nasional ke-19, Xi Jinping telah memonopoli kekuasaan pengangkatan pejabat militer. Namun, Xi bahkan tidak mempercayai para jenderal yang dipromosikannya sendiri, sehingga sering melakukan pembersihan yang menyebabkan ketakutan meluas di dalam militer. Hal ini memunculkan aliansi bawah tanah di kalangan militer yang menentang Xi.

Wang juga menyoroti bahwa sejak pleno ketiga PKT, banyak hal aneh terjadi dalam politik Tiongkok. Ada spekulasi luas bahwa kekuasaan Xi telah dibatasi oleh kolaborasi antara pihak militer dan para veteran PKT. Meski begitu, Xi tetap menjadi wajah rezim untuk mempertahankan stabilitas penampilan PKT.

Pengamat politik Zhong Yuan dalam artikelnya menyebutkan bahwa pada tahun 2024, posisi inti Xi Jinping akan hilang, kekuasaan militer akan jatuh ke tangan orang lain, dan kepemimpinan kolektif pusat PKT tidak dapat berfungsi dengan baik. Ditambah dengan ketidakmampuan menangani krisis ekonomi, konflik internal di Zhongnanhai (kantor pusat dan komplek Partai Komunis Tiongkok) akan terus memperburuk kerentanan rezim PKT, yang akhirnya bisa mengarah pada kekacauan besar. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS: Greenland adalah Garis Depan Melawan Ambisi Tiongkok dan Rusia

0

EtIndonesia. Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O’Brien, dalam wawancara dengan media pada Minggu, 29 Desember, menyatakan bahwa Greenland, yang terletak di pintu masuk Arktik, adalah garis depan dalam melawan ambisi Tiongkok dan Rusia. O’Brien menegaskan bahwa jika Denmark tidak dapat mempertahankan Greenland, maka Amerika Serikat akan mengambil alih pertahanan wilayah tersebut.

Dalam program berita di Fox News, O’Brien mengatakan: “Greenland adalah jalur cepat dari Arktik menuju Amerika Utara dan Amerika Serikat.”

“Secara strategis, Greenland sangat penting bagi Arktik. Arktik akan menjadi medan pertempuran utama di masa depan, karena dengan pemanasan global, wilayah ini akan menjadi jalur utama transportasi yang bahkan dapat mengurangi ketergantungan pada Terusan Panama,” dia menambahkan.

Beberapa analis memproyeksikan bahwa dengan mencairnya es di wilayah kutub, Samudra Arktik dapat sepenuhnya bebas dari es laut di masa depan. Perubahan ini berpotensi menjadikan kawasan tersebut jalur utama transportasi antara Amerika, Eropa, dan Asia, mengurangi waktu pelayaran dibandingkan menggunakan Terusan Suez atau Terusan Panama. Selain itu, kawasan ini kaya akan sumber daya mineral.

Greenland saat ini adalah wilayah otonom di bawah Denmark. O’Brien menekankan bahwa Denmark memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan wilayah penting ini.

“Denmark berada di garis depan dalam menghadapi Tiongkok dan Rusia… Mereka harus mempertahankan Greenland,” katanya. “Denmark perlu menempatkan kapal patroli, skuadron angkatan udara, rudal, dan bahkan resimen infanteri di sana untuk pertahanan.”

Dia menambahkan: “Jika mereka tidak dapat mempertahankan Greenland, maka kami akan melakukannya, dan kami tidak akan melakukannya secara gratis.”

O’Brien juga menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mempertahankan Greenland tanpa mendapatkan imbalan.

“Jika kami tidak memperoleh hak untuk menambang sumber daya mineral dan minyak di Greenland, atau jika kami tidak dibayar untuk melindungi Greenland, hanya untuk memperkaya Raja Denmark, maka Amerika Serikat tidak akan mempertahankannya,” katanya.

Ia melanjutkan: “Kami juga bisa membeli Greenland, dan menjadikannya bagian dari Alaska. Penduduk asli Greenland memiliki hubungan dekat dengan masyarakat Alaska, jadi kami dapat mengintegrasikannya.”

Menurut O’Brien, masa pembayar pajak Amerika secara gratis melindungi Eropa Barat dan wilayah mereka telah berakhir.

“Tidak ada lagi tumpangan gratis, bahkan untuk sekutu yang kami cintai, seperti Denmark,” katanya.

Keinginan Trump untuk Membeli Greenland

Selama masa jabatan pertamanya, Presiden AS terpilih, Donald Trump pernah menyatakan keinginannya untuk membeli Greenland, yang mengejutkan Pemerintah Denmark. Pada Juni 2020, Amerika Serikat kembali membuka konsulatnya di Nuuk, Greenland, setelah 67 tahun ditutup.

Pada 22 Desember, Trump mengumumkan pencalonan pengusaha teknologi Ken Howery sebagai Duta Besar untuk Denmark.

Dia juga menghidupkan kembali isu Greenland dalam platform media sosialnya, Truth Social: “Demi keamanan nasional dan kebebasan dunia, Amerika Serikat memandang bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland mutlak diperlukan.”

Menanggapi pernyataan Trump, Perdana Menteri Greenland, Mute Bourup Egede, menyatakan bahwa pulau itu “tidak akan dijual, dan tidak akan pernah dijual.” Namun, Egede menambahkan bahwa Greenland bersedia bekerja sama dan berdagang dengan negara lain, terutama dengan tetangganya.

Setelah Trump kembali mengungkapkan niatnya untuk membeli Greenland, Pemerintah Denmark segera mengumumkan rencana peningkatan besar-besaran dalam anggaran pertahanan di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut bernilai sekitar 1,5 miliar dolar AS. Rencana ini mencakup pembelian dua kapal patroli baru, dua drone jarak jauh baru, pembentukan dua tim anjing salju, peningkatan satu bandara sipil di Greenland agar dapat digunakan untuk pesawat tempur F-35, serta penambahan personel di Komando Arktik Greenland.(jhn/yn)

Lomba Sehat Edukatif

0
Lomba Sehat Edukatif,

Link: https://kebaikanitukeren.com/sehat-mental-di-era-digital/

Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Menabrak Dinding Beton Bandara Menewaskan Sekeluarga 9 orang

0

Kecelakaan penerbangan Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan  menewaskan 179 orang. Setelah insiden tersebut, keluarga korban berkumpul di bandara menunggu kabar dengan suasana penuh duka. Dilaporkan, sekeluarga yang terdiri dari sembilan orang meninggal dunia dalam tragedi ini

ETIndonesia. Pada 29 Desember  2024, sebuah pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat tersebut menabrak dinding pembatas bandara, lalu meledak dan terbakar. Pesawat membawa 175 penumpang dan 6 awak kabin. Dari keseluruhan penumpang, hanya dua awak kabin yang selamat, sementara 179 orang lainnya tewas. Insiden ini menjadi kecelakaan penerbangan dengan korban jiwa terbanyak di Korea Selatan.

Menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, kedua kotak hitam pesawat, yang berisi data penerbangan dan rekaman suara di kokpit, telah ditemukan. Perangkat ini dapat memberikan informasi penting bagi penyelidikan keselamatan penerbangan. Namun, salah satu kotak hitam ditemukan dalam kondisi sebagian rusak.

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari, mulai 29 Desember hingga 4 Januari pukul 24.00 waktu setempat. Pada  29 Desember, polisi setempat mengumumkan bahwa pengumpulan DNA dari para korban telah selesai dilakukan.

Berdasarkan laporan media Korea seperti Yonhap News dan JoongAng Ilbo, mayoritas penumpang pesawat naas tersebut adalah keluarga yang sedang kembali dari liburan luar negeri. 

Setelah kecelakaan, keluarga korban berkumpul di ruang tunggu Bandara Muan. Beberapa dari mereka menangis histeris, salah satunya berkata, “Saya hanya berharap mereka masih hidup.”

Menurut keterangan tim penyelamat, salah satu korban adalah seorang pria berusia 80 tahun dari Yeonggwang, Provinsi Jeolla Selatan. Pria tersebut sedang dalam perjalanan pulang dari liburan bersama keluarga besarnya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-80 di Bangkok, Thailand. Sembilan anggota keluarganya, termasuk dirinya, meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Selain itu, sebuah keluarga lain yang terdiri dari lima orang juga turut menjadi korban. Seorang wanita bernama Choi Soon-ok (64 tahun) mengungkapkan kepada media Korea bahwa anak laki-lakinya, menantunya, dan cucunya berada di dalam pesawat tersebut. Menantunya adalah seorang pegawai Jeju Air yang baru saja kembali dari liburan keluarga di Thailand.

Dilaporkan pula, delapan pegawai negeri turut menjadi korban dalam insiden ini. Lima di antaranya sudah pensiun, sementara tiga lainnya sedang bersiap untuk pensiun. Mereka adalah teman yang sudah lama saling mengenal di tempat kerja dan memutuskan untuk bepergian bersama pada akhir tahun. Namun, takdir berkata lain. Setelah kejadian, seorang pejabat dikirim langsung ke lokasi untuk memastikan kondisi para pegawai negeri yang ditimpa musibah. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Kasus Kematian Misterius, Korban Pecahkan Kasusnya Sendiri dengan “Muncul dari Alam Gaib”

EtIndonesia. Pada akhir abad ke-19, sebuah kasus kematian misterius awalnya dinyatakan sebagai kematian alami. Namun, ibu korban mengungkapkan bahwa roh putrinya yang telah meninggal memberi petunjuk mengenai fakta sebenarnya, sehingga sang pelaku berhasil ditangkap.

Pada tahun 1897, di Virginia Barat, seorang wanita bernama Elva Zona Heaster Shue, istri seorang pandai besi bernama Edward Shue, ditemukan meninggal dunia. Tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah tangga dalam posisi yang aneh. Pada awalnya, dokter setempat hanya memeriksa secara sepintas dan menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya alami. Mengapa disebut “sepintas”? Karena pada saat itu, Edward dengan lembut mengangkat jenazah istrinya, memegang kepala dan lehernya, serta tidak mengizinkan siapa pun menyentuh jenazah. Dia bahkan mengganti pakaian istrinya dengan baju berkerah tinggi dan syal, hanya mengizinkan pemeriksaan sangat terbatas.

Jika peristiwa ini terjadi di zaman modern, semua orang pasti mencurigai Edward sebagai pelaku pembunuhan. Namun, pada masa itu, sikap orang-orang terhadap wanita tidak begitu serius, dan penyelidikan kasus pun tidak ketat. Dokter akhirnya menyimpulkan bahwa Elva meninggal karena komplikasi kehamilan dan menyebutnya sebagai “pingsan abadi”, menutup kasus dengan cepat.

Ibu Elva, Mary Jane Heaster, yakin bahwa Edward telah membunuh putrinya. Namun, karena kurangnya bukti, dia hanya bisa berdoa agar kebenaran terungkap. 

Tak disangka, Mary mulai bermimpi berturut-turut selama empat malam di mana Elva muncul dalam mimpinya. Elva mengungkap bahwa Edward telah mematahkan lehernya hanya karena tidak menyukai makan malam yang disajikan. Untuk membuktikan bahwa tulang lehernya telah patah, Elva memutar kepalanya 180 derajat, menatap ibunya dengan pandangan menyeramkan sebelum menghilang.

Mary kemudian menemui pengacara lokal, John Preston, yang setelah mendengar cerita itu, memutuskan untuk membantu ibu yang kehilangan anaknya. Dia memerintahkan penggalian kembali jenazah Elva untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, ditemukan bahwa Elva memang dibunuh oleh Edward. Kasus ini akhirnya dibawa ke pengadilan. Mary memberikan kesaksian untuk putrinya, meskipun klaim tentang roh dianggap tidak masuk akal oleh banyak orang. Namun, dengan tekad yang kuat, dia berhasil meyakinkan juri tentang pengalamannya, dan bukti supranatural pun diterima.

Setelah persidangan selesai, kasus ini menjadi dikenal sebagai “satu-satunya kasus di mana kesaksian hantu membantu menghukum pelaku kejahatan”. Nama Elva bahkan diabadikan pada sebuah plakat peringatan, menceritakan tentang kisahnya bagaimana dia “mengungkap pelaku dari kuburnya”. (jhn/yn)