Home Blog Page 234

Video Menyayat Hati Memperlihatkan Seorang Penumpang Mengirim ‘Pesan Terakhir’ kepada Istrinya Beberapa Saat Sebelum Pesawat Azerbaijan Jatuh

EtIndonesia. Sebuah video dari dalam pesawat Azerbaijan yang jatuh pada hariRabu (25/12) memperlihatkan pesan ‘terakhir’ seorang pria kepada istrinya.

Beberapa otoritas telah meluncurkan penyelidikan setelah sebuah pesawat penumpang jatuh di lepas pantai Laut Kaspia pada hari Natal.

Pesawat penumpang Azerbaijan Airlines membawa warga negara dari empat negara berbeda saat terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke Grozny, ibu kota wilayah Chechnya di Rusia selatan.

Pejabat Kazakhstan mengatakan ada 42 warga negara Azerbaijan, 16 warga negara Rusia, 6 warga negara Kazakhstan, 3 warga negara Kirgistan di dalam pesawat.

38 orang di dalam pesawat meninggal, sementara 32 orang selamat, termasuk dua anak-anak. Namun, banyak yang berada dalam kondisi serius di rumah sakit.

Rekaman video kecelakaan sebenarnya telah mulai beredar di media sosial dan memperlihatkan pesawat turun dengan cepat dan berubah menjadi kobaran api di darat.

Namun, video lain telah mulai beredar, dilaporkan memperlihatkan video terakhir yang dikirim seorang penumpang kepada istrinya beberapa saat sebelum kecelakaan.

Menurut laporan Mail Online, penumpang tersebut diidentifikasi sebagai Subkhon Rakhimov.

Dia mulai merekam saat menyadari pesawat kehilangan ketinggian. Dalam video tersebut, masker oksigen juga terlihat diturunkan untuk beberapa penumpang, sementara banyak penumpang lainnya terdengar panik dan menangis.

Rakhimov juga terdengar berdoa sambil berulang kali mengarahkan kamera ke wajahnya dan melihat kekacauan di pesawat.

Ajaibnya, dia diperkirakan selamat dari kecelakaan dan kini dirawat karena luka di wajahnya.

Banyak orang di Twitter tidak percaya betapa beruntungnya Rakhimov bisa selamat dari kecelakaan pesawat yang brutal tersebut.

“Dia mendapatkan keajaiban Natal yang luar biasa,” kata seorang pengguna, berbicara tentang istri penumpang tersebut.

Yang lain berkomentar: “Anda dapat mendengar kepanikan dalam suaranya yang begitu sedih. Anggota kru meminta semua orang untuk duduk dan mengenakan sabuk pengaman dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja.”

Yang ketiga menulis: “Sungguh memilukan melihat semua penumpang di depan. Saya heran melihat semua orang tampak tenang.”

Sementara yang lain berkomentar: “Saya sangat gembira dengan berita hebat ini. Belasungkawa saya kepada mereka yang kehilangan nyawa selama [insiden] yang menghancurkan ini.”

Berbicara tentang insiden tersebut, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memperingatkan agar tidak berspekulasi saat ini karena penyelidikan masih dalam tahap awal.

Dia berkata: “Ada video kecelakaan pesawat yang tersedia di media dan di jejaring sosial, dan semua orang dapat menontonnya. Namun, alasan kecelakaan itu belum diketahui oleh kami.”

“Ada berbagai teori, tetapi saya yakin masih terlalu dini untuk membahasnya.”

Menurut berita terakhir, pesawat tersebut jatuh terkena tembakan sistem pertahanan udara rusia. (yn)

Sumber: unilad

Refleksi 20 Tahun Tsunami Besar dan Gempa 9,1 Aceh yang Melanda Asia Selatan Merenggut 220.000 Jiwa

0

ETIndonesia. Gempa ini memicu gelombang besar yang menghantam Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, dan negara-negara lain di pesisir Samudra Hindia, menewaskan lebih dari 220.000 orang di lebih dari sepuluh negara. Kini, pada peringatan 20 tahun bencana, tsunami ini diakui sebagai salah satu bencana alam paling dahsyat pada abad ke 21.

Korban dan Kerusakan

Menurut data EM-DAT (Basis Data Bencana Internasional), tsunami ini menewaskan total 226.408 orang. Indonesia adalah negara dengan korban jiwa terbanyak, dengan lebih dari 160.000 korban di wilayah pesisir baratnya.

Untuk memperingati tragedi ini, negara-negara yang paling terdampak seperti Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand menggelar berbagai acara peringatan di tepi pantai serta upacara keagamaan pada 26 Desember 2024.

Kenangan Para Korban

Nilawati (60), seorang ibu rumah tangga asal Indonesia, kehilangan anak dan ibunya dalam tragedi tersebut. “Saya berharap kita tidak akan pernah mengalami hal seperti ini lagi,” katanya.

Baharuddin Zainun (70), seorang nelayan asal Aceh yang selamat dari bencana, mengenang, “Anak-anak saya, istri, ayah, ibu, dan semua saudara saya tersapu habis. Orang lain juga merasakan tragedi serupa. Kami saling merasakan duka yang sama.”

Dampak Tsunami

Menurut laporan AFP, berikut adalah rangkuman dampak tsunami ini:

  1. Penyebab dan Besarnya Gempa
    Tsunami dipicu oleh gempa bumi bawah laut yang menyebabkan patahan besar pada 26 Desember 2004 pukul 07.59. Gelombang setinggi lebih dari 30 meter tercipta, melepaskan energi setara 23.000 bom atom Hiroshima.
    Awalnya, kekuatan gempa tercatat 8,8, kemudian direvisi menjadi 9,1 oleh USGS (United States Geological Survey). Pusat gempa berada di kedalaman 30 km, sekitar 241 km dari pesisir Sumatera.
  2. Korban Jiwa
    Tsunami menewaskan 226.408 orang di berbagai negara.
    • Indonesia: 165.708 korban, terutama di Sumatera bagian utara dengan lebih dari 120.000 korban.
    • Sri Lanka: lebih dari 35.000 korban jiwa.
    • India: 16.389 korban jiwa.
    • Thailand: 8.345 korban jiwa.
    • Somalia: hampir 300 korban jiwa.
    • Maladewa: lebih dari 100 korban jiwa.
    • Malaysia dan Myanmar: puluhan korban jiwa.
  3. Kecepatan dan Jangkauan Gelombang
    Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan lebih dari 800 km/jam, dua kali lipat kecepatan kereta peluru, menghantam negara-negara pesisir dalam hitungan jam.
  4. Pengungsi dan Rekonstruksi
    Tsunami menyebabkan lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Komunitas internasional menjanjikan bantuan sebesar 14 miliar dolar AS untuk rekonstruksi. Di Aceh, lebih dari 100.000 rumah berhasil dibangun ulang.

Pelajaran dan Sistem Peringatan Dini

Tragedi ini mendorong pembentukan sistem peringatan dini di Samudra Hindia. Saat gempa terjadi pada 2004, wilayah tersebut belum memiliki sistem peringatan. Kini, sekitar 1.400 stasiun pemantau di seluruh dunia dapat memberikan peringatan dalam hitungan menit.

Pada peringatan 20 tahun, masyarakat berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, untuk berdoa bagi para korban tsunami 2004.

Foto-Foto Bersejarah

  1. Peringatan di kuburan massal Ulee Lheue, Banda Aceh, tempat ribuan korban dimakamkan.
  2. Korban tsunami 2004 di Banda Aceh yang mencari anggota keluarga di ruang jenazah sementara.
  3. Puing-puing bangunan di Banda Aceh setelah gelombang tsunami menghantam.

(hui)

Sumber : NTDTV.com

Beijing dan Berbagai Wilayah Tiongkok Diduga Muncul Varian Baru, Puncak Kasus Diprediksi Sebelum Tahun Baru

0

ETIndonesia. Baru-baru ini, Beijing dan beberapa wilayah lain di Tiongkok diduga kembali menghadapi varian baru virus. Pihak berwenang menyatakan bahwa ini adalah lonjakan flu, dengan puncak kasus diperkirakan terjadi sebelum dan sesudah Tahun Baru. Namun demikian, masyarakat memiliki keraguan terhadap klaim ini.

Situasi Rumah Sakit yang Padat

Seorang warga Tiongkok berkata, “Lihatlah, rumah sakit anak-anak penuh sesak. Begitu masuk, kepala langsung pusing karena ramai sekali. Anda lihat sendiri, orang-orang berdesakan.”

Rumah sakit di Beijing, terutama rumah sakit anak-anak, penuh sesak. Pasien antri panjang untuk mendapatkan nomor pendaftaran, sementara tempat tidur infus sangat sulit didapatkan.

Seorang warga lainnya mengatakan, “Di depan pintu unit gawat darurat di Beijing, penuh sekali pasien. Sulit sekali berjalan melewati kerumunan ini.”

Data dan Klaim Pemerintah

Pada 19 Desember, Pusat Pengendalian Penyakit Beijing melaporkan bahwa tingkat positif virus flu terus meningkat di provinsi-provinsi utara dan selatan, dengan dominasi virus flu A (H1N1). Sebanyak 114 wabah flu telah dilaporkan di seluruh negeri, meskipun data sebenarnya tidak jelas.

Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok mengakui bahwa kasus infeksi saluran pernapasan akut secara keseluruhan terus meningkat. Tingkat positif virus flu diklaim “menjadi yang tertinggi,” dengan puncaknya diperkirakan terjadi dari sekarang hingga pertengahan Januari tahun depan.

Spekulasi dan Kekhawatiran Masyarakat

Xie Tian, seorang profesor dari Aiken School of Business, University of South Carolina, mengatakan, “Sekarang kita melihat tanda-tanda wabah di daratan Tiongkok, tetapi pemerintah masih terus menutupi situasi ini. Namun, mungkin mereka tidak akan bisa menutupinya lebih lama lagi.”

Warga menduga bahwa gelombang ini mungkin merupakan varian baru dari virus COVID-19 yang telah bermutasi. 

Seorang warga Beijing menyatakan, “Saya dengar ini adalah varian baru tahun 2024, tapi gejalanya mirip dengan saat kena COVID dulu. Seluruh tubuh sakit, tenggorokan seperti terkena pisau, tubuh lemas total.”

Warga di berbagai wilayah seperti Tianjin, Guangdong, Jiangsu, Shandong, Liaoning, Hebei, dan Anhui juga melaporkan gejala serupa. Gejala tersebut meliputi pusing, badan bergantian panas dan dingin, pilek, batuk, sakit tenggorokan, serta kelelahan yang sangat.

Seorang pasien mengatakan, “Saya terkena lagi. Awalnya badan pegal-pegal, lemas, kepala sakit, tetapi suhu tubuh saya normal. Namun, rasanya seperti akan demam.”

Lonjakan Kasus Virus Sejak Oktober

Sejak Oktober, berbagai virus telah menyebar di Tiongkok, termasuk adenovirus, pneumonia mikoplasma, cacar air, hingga virus metapneumovirus manusia yang memiliki tingkat kematian lebih tinggi. Jumlah kematian di berbagai wilayah meningkat, termasuk di antara pejabat tinggi, jenderal militer, tokoh terkenal, dan profesor—banyak dari mereka adalah anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Peringatan Awal dari Li Hongzhi

Pada awal pandemi COVID-19, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, memperingatkan dalam artikel berjudul Rasional bahwa wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.

Master Li juga memberikan saran untuk menghindari bahaya: “Jadi harus bagaimana? Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.”

Sumber : NTDTV.com 

Serangan Israel ke Yaman, Rudal Rusia Jatuhkan Pesawat Azerbaijan, dan Kematian Massal di Rusia!”

0

EtIndonesia. Minggu ini, dunia kembali dikejutkan oleh serangkaian peristiwa geopolitik yang mengguncang kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah. Pada tanggal 26 Desember, Israel secara mendadak melancarkan serangan udara terhadap Yaman, menargetkan ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeidah yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Serangan ini terjadi tepat saat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, bersiap naik pesawat di Sanaa. Sayangnya, serangan udara tersebut berlangsung di dekat lokasi keberangkatan dr. Tedros, menyebabkan satu anggota staf terluka.

Dr. Tedros menyatakan bahwa menara pengatur lalu lintas udara, ruang tunggu, dan landasan pacu hanya beberapa meter dari posisi mereka mengalami kerusakan. Meskipun dirinya dan rekan-rekannya selamat, mereka harus menunggu perbaikan bandara sebelum dapat meninggalkan lokasi. Sumber militer Israel mengungkapkan bahwa serangan ini juga menargetkan bandara internasional Sanaa, infrastruktur penting, serta pembangkit listrik di Hodeidah, Selif, dan pelabuhan Las Qunthip.

Serangan ini merupakan respons atas pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menegaskan bahwa kelompok Houthi akan menerima pelajaran keras seperti yang dialami oleh Hamas, Hizbullah, dan rezim Assad. Operasi militer ini dipantau langsung oleh Netanyahu dan pemimpin militer Israel. Media yang didukung Iran, yang berafiliasi dengan kelompok Houthi, telah mengonfirmasi serangan ini melalui platform Telegram. Kerusakan signifikan yang diakibatkan serangan mencakup fasilitas di Pelabuhan Hodeidah, pembangkit listrik di dekat Sanaa, serta bandara Sanaa yang kini sepenuhnya lumpuh.

Insiden Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan

Selain serangan udara di Yaman, laporan juga mengungkapkan bahwa pada tanggal 25 Desember, sebuah pesawat milik Azerbaijan jatuh di Kazakhstan. Pemerintah mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara Rusia selama aktivitas drone Ukraina di atas Grozny. Rudal tersebut mengenai pesawat, menyebabkan jatuhnya penerbangan 8432 saat mencoba mendarat darurat di dekat Aktau, Kazakhstan. Akibat insiden ini, 38 penumpang tewas dan 29 lainnya selamat.

Seorang penyintas melaporkan bahwa pesawat sedang berusaha mendarat di Grozny yang diselimuti kabut tebal ketika terjadi ledakan di luar pesawat pada percobaan ketiga mendarat. Rusia juga menembak jatuh drone Ukraina di atas Grozny. Setelah rudal Rusia mengenai pesawat Azerbaijan, otoritas Rusia menolak permintaan darurat pilot Azerbaijan untuk mendarat di tiga bandara Rusia berbeda dan mengarahkan pesawat menuju laut, yang akhirnya menyebabkan kecelakaan.

Keterlibatan Pasukan Elit Korea Utara di Rusia

Intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa lebih dari 100 anggota pasukan elit Korea Utara tewas dalam pertempuran pertama mereka di Rusia. Menurut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, penyebab utama adalah kurangnya pengetahuan pasukan tentang taktik serangan drone dan medan lokal di Kursk. BBC melaporkan bahwa meskipun pasukan Storm Korea Utara menerima pelatihan yang lebih intens dibandingkan prajurit lainnya, mereka tetap menghadapi tantangan seperti kelaparan dan malnutrisi.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya menyatakan bahwa lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara terluka atau tewas. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memperkirakan bahwa lebih dari 3.000 prajurit Korea Utara telah terluka atau tewas di wilayah Kursk. Laporan dari Business Insider menyebutkan bahwa pihak Ukraina mencoba memaksa pasukan Korea Utara untuk menyerah dengan memproduksi video propaganda dan menyebarkan selebaran kepada prajurit mereka.

Organisasi Global Intelligence and Forecasting Forum (GIFF) memperingatkan bahwa Rusia memperlakukan tentara Korea Utara sebagai pakan tempur sekali pakai, serupa dengan perlakuan mereka terhadap banyak pasukan mereka sendiri. Meskipun demikian, badan intelijen Korea Selatan meyakini bahwa Korea Utara berencana untuk terus mengirimkan pasukan tambahan ke Rusia. Zelenskyy juga memprediksi bahwa prajurit Korea Utara akan ditempatkan di garis depan medan perang Ukraina di masa mendatang.

Kesimpulan

Serangkaian serangan udara oleh Israel ke Yaman, insiden jatuhnya pesawat Azerbaijan di Kazakhstan, serta keterlibatan pasukan elit Korea Utara di Rusia menandai eskalasi ketegangan geopolitik global. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan dinamika kompleks antarnegara dan dampak luas yang dapat ditimbulkan oleh konflik regional. Komunitas internasional diharapkan dapat segera merespons untuk mencegah konflik lebih lanjut dan mencari solusi diplomatik yang damai.

Ledakan di Mediterania dan Natal Berdarah: Konflik Rusia-Ukraina Memanas di Tengah Liburan

EtIndonesia. Di tengah suasa liburan Natal yang seharusnya dipenuhi kedamaian, konflik antara Ukraina dan Rusia kembali memanas dengan serangan mendadak yang dilancarkan oleh pasukan bersenjata Ukraina. Menurut laporan dari Open Source Intelligence Defender, serangan ini menargetkan basis Chasovoy Yar di Donetsk, sebuah kota strategis yang hanya berjarak 66 kilometer dari pusat Kota Donetsk dan terletak di jalur transportasi utama.

Keberhasilan Ukraina Merebut Posisi Strategis

Pasukan Ukraina berhasil mengusir tentara Rusia dari sekitar pabrik material Neiva setelah terlibat dalam pertempuran sengit. Berdasarkan peta pertempuran terbaru, seluruh posisi di pabrik tersebut kini berada di bawah kendali Ukraina. Chasovoy Yar, meskipun hanya memiliki luas 18 kilometer persegi, menjadi lokasi yang sangat diperebutkan kedua belah pihak karena posisinya yang strategis.

Beberapa waktu lalu, tentara Rusia sempat melakukan serangan di sekitar pabrik material ini, namun kini telah dikalahkan sepenuhnya oleh pasukan Ukraina. Analis dari Institute for War Studies memperkirakan bahwa persaingan antara kedua pihak akan terus berlangsung dengan intensitas yang tinggi.

Operasi Malam Hari di Lugansk dan Kharkov

Di medan perang Lugansk, Ukraina juga melancarkan serangan mendadak di kawasan hutan Senebriya pada malam hari. Pasukan Ukraina memanfaatkan posisi musuh yang masih tertidur di tempat perlindungan, sehingga berhasil menguasai pos tersebut dengan cepat dan memulai proses pembersihan.

Di Kharkov, pasukan Ukraina berhasil mengusir semua tentara Rusia dari kawasan hutan, sementara di sepanjang Sungai Oskil, tentara Rusia mengerahkan dua divisi mekanisasi beserta lebih dari 30 kendaraan lapis baja untuk menyerang posisi pasukan Ukraina. Brigade Mekanisasi Ukraina ke-92 dan Brigade Pertahanan ke-241 terlibat langsung dalam pertempuran ini, memanfaatkan unit drone terkenal, Arcalis, untuk menghambat serangan Rusia. Hingga kemarin, pasukan Ukraina telah menghancurkan 9 kendaraan tempur BMP-2 dan 3 tank milik tentara Rusia, serta merusak 6 kendaraan lapis baja lainnya.

Dukungan Barat Terus Mengalir ke Ukraina

Negara-negara Barat, termasuk NATO, terus memperkuat dukungan mereka kepada Ukraina. Selain menyediakan senjata dan amunisi, negara-negara tersebut juga mengirimkan ahli militer untuk melatih pasukan Ukraina. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengungkapkan bahwa pasukan Inggris mungkin akan ditempatkan di barat Ukraina, dekat dengan Polandia, untuk langsung melatih tentara baru Ukraina.

Menurut laporan Wall Street Journal pada 24 Desember, Rusia telah kehilangan lebih dari 11.000 kendaraan lapis baja dalam perang ini, termasuk 3.600 kendaraan tempur. Meskipun masih memiliki sekitar 2.600 kendaraan tempur cadangan, tentara Rusia mulai menggunakan kendaraan lapis baja tua yang pensiun, meningkatkan kerugian di garis depan.

Kisah Human Interest di Tengah Perang

Di Lota Sugea, yang berhasil direbut oleh pasukan Ukraina setelah menyerbu Kursk, suasana Natal terasa berbeda. Menurut laporan BC News, tentara Ukraina merayakan Natal di samping pohon Natal dengan bendera Ukraina berkibar tinggi. Bagi mereka, Natal tahun ini memiliki makna istimewa sebagai perayaan pertama mereka pada 25 Desember 2024, setelah undang-undang yang memindahkan tanggal tersebut dari 7 Januari.

Namun, di sisi lain konflik, tentara Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran selama periode Natal sebagai “hadiah” bagi orang Ukraina. Presiden Ukraina, Zelenskyy, melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan setidaknya 50 dari lebih 70 rudal yang diluncurkan oleh Rusia.

Keterlibatan Tentara Korea Utara dan Dampaknya

Konflik ini juga melibatkan pasukan dari Korea Utara. Menurut laporan resmi dari Kementerian Pertahanan Korea, lebih dari 1.100 tentara Korea Utara yang ditempatkan di Rusia telah menjadi korban. Pasukan khusus Ukraina telah mengidentifikasi dan menewaskan beberapa tentara Korea Utara di front Kursk, menyoroti kurangnya pengalaman tempur modern mereka.

Salah satu cerita yang viral di media sosial adalah kisah cinta tragis antara seorang tentara Korea Utara dan pacarnya dari Rusia. Wanita tersebut mengaku kehilangan pacarnya setelah serangan siber dari pihak Ukraina, yang menuduhnya sebagai tentara musuh. Hingga kini, nasib pacar wanita tersebut masih belum diketahui.

Insiden Kapal Kargo Rusia Tenggelam di Mediterania

Pada 24 Desember, sebuah kapal kargo Rusia, Ursa Major, tenggelam di perairan internasional Mediterania akibat ledakan di ruang mesin. Kapal tersebut adalah milik Abram Logistics, perusahaan logistik militer di bawah Kementerian Pertahanan Rusia. Dari 16 kru yang berada di kapal, hanya 14 yang berhasil diselamatkan, sementara dua lainnya masih hilang.

Analisis menunjukkan bahwa ledakan tersebut mungkin merupakan aksi sabotase yang direncanakan oleh agen intelijen Ukraina, mengingat tujuan sebenarnya kapal tersebut mungkin menuju Pelabuhan Tartus di Suriah untuk mengangkut senjata dan peralatan evakuasi.

Perubahan Politik di Suriah dan Implikasinya

Rezim diktator Assad di Suriah akhirnya digulingkan pada 8 Desember oleh pasukan anti-pemerintah yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Syam (HTS). Rusia, yang sebelumnya mendukung Assad, kini mulai menarik aset-asetnya dari Suriah pasca perubahan politik ini. Penarikan ini diikuti oleh insiden kapal kargo Rusia yang tenggelam, menimbulkan spekulasi mengenai keterlibatan Ukraina dalam sabotase terhadap logistik militer Rusia di Suriah.

Pemerintah baru Suriah juga mengumumkan bahwa Natal akan menjadi hari libur umum pada 25 dan 26 Desember, menandakan proses sekularisasi yang lebih toleran. Sementara itu, di Tiongkok, reaksi terhadap perubahan ini menunjukkan penolakan terhadap perayaan Natal, mengingat sejarah dan nilai-nilai nasional mereka.

Penutup

Konflik Rusia-Ukraina yang memasuki tahun keempatnya menunjukkan kompleksitas dan dinamika yang tinggi, melibatkan berbagai aktor internasional dan dampak humanistik yang mendalam. Dengan terus berlanjutnya pertempuran di berbagai front dan keterlibatan negara-negara lain, situasi ini menuntut perhatian global untuk mencari solusi damai yang adil dan berkelanjutan.

Bagaimana Seorang Wanita Membersihkan Kulkasnya yang Bau Berakhir dengan Menyelamatkan Nyawa

EtIndonesia. Suatu hari, pemilik rumah Lynn Boutwell mulai mencium bau tak sedap yang berasal dari dalam kulkasnya — bau yang dia gambarkan seperti rawa. Karena tidak melihat sumber bau yang jelas, Boutwell bertekad untuk membersihkannya.

“Saya membersihkan kulkas [dan] membuang selada layu dan beberapa barang lainnya. Namun, baunya masih seperti rawa,” kata Boutwell kepada The Dodo.

Kemudian, dia melihat sesuatu yang tampak seperti beberapa kecambah kacang yang layu di rak bawah kulkas — dan kebenaran mulai terungkap.

Ternyata, “kecambah kacang” itu sebenarnya adalah tubuh seekor katak kecil yang entah bagaimana berhasil masuk ke dalam kulkas, kemungkinan besar karena menyimpan beberapa hasil bumi.

Katak itu mengerut dan mengalami dehidrasi karena udara dingin dan kering di dalam kulkas. Dia tidak punya kesempatan.

Atau tidak?

“Saya hendak membuang [katak itu], tetapi melihat detak jantung samar,” kata Boutwell. “Itu menggelitik hati saya.”

Katak yang tampak tak bernyawa itu sebenarnya masih hidup.

Memutuskan untuk memberi katak yang lemah itu kesempatan untuk melawan, Boutwell menaruhnya di dalam mangkuk berisi air dan tisu basah.

Dan yang sangat mengejutkannya, inilah yang terjadi selanjutnya.

Perlahan tapi pasti, selama beberapa jam berikutnya, katak yang tadinya “mati” itu kembali ke keadaan sehat.

“Saya terkejut katak itu selamat,” kata Boutwell. “Lebih terkejut lagi bahwa [katak itu] tampaknya pulih sepenuhnya, semua anggota tubuhnya berfungsi.”

Karena katak itu sangat kecil dan masih agak compang-camping karena pengalaman di lemari es, Boutwell tidak dapat mengidentifikasi spesiesnya untuk memastikan apakah aman untuk melepaskannya.

Namun sebelum dia sempat memastikannya dengan pasti, katak yang menyelinap itu melompat dari mangkuk dan menghilang dari pandangan.

Setelah berbagi pengalamannya dalam sebuah posting daring, kebaikan dan belas kasih Boutwell telah membuatnya mendapatkan banyak pujian.

“Sungguh kisah yang aneh dan menyenangkan!” tulis seorang komentator. “Terima kasih telah menyelamatkan hidupnya.” (yn)

Sumber: the dodo

Menteri Luar Negeri Rusia: Bersedia Bekerja Sama dengan Trump, AS Harus Memperbaiki Hubungan Terlebih Dahulu

0

EtIndonesia. Pada Kamis (26/12), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan bahwa jika Amerika Serikat memiliki niat yang serius untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara, Moskow bersedia bekerja sama dengan pemerintahan Donald Trump yang akan datang.

Rusia: Pemerintahan Trump harus bertindak nyata dulu untuk memperbaiki hubungan

Menurut laporan Reuters, Trump akan dilantik kembali sebagai Presiden AS pada 20 Januari tahun depan dan mengklaim ingin segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung hampir tiga tahun. Namun, selain membuat konsensus antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Trump tidak menjelaskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

Dalam wawancara dengan Fox News pada 18 Desember, utusan urusan Ukraina yang ditunjuk Trump, pensiunan Jenderal Keith Kellogg, menyatakan bahwa kedua belah pihak dalam perang Rusia-Ukraina sudah siap untuk negosiasi damai, yang telah meletakkan dasar untuk opsi perdamaian baru, dan Trump berada dalam posisi yang sempurna untuk melaksanakan kesepakatan mengakhiri perang.

Lavrov mengatakan kepada wartawan di Moskow: “Jika tim pemerintahan baru di Washington mengirimkan sinyal yang serius tentang pemulihan dialog yang terputus setelah dimulainya operasi militer khusus (perang Ukraina), kami tentu akan merespons.”

Menteri Luar Negeri Rusia itu juga menambahkan: “Namun, Amerika sendiri telah menghentikan dialog dengan Rusia, jadi mereka harus mengambil langkah pertama terlebih dahulu.”

Sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina secara total pada Februari 2022 lalu, perang ini telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas, jutaan orang mengungsi, dan mengakibatkan keretakan terburuk dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962.

Pemerintahan Biden menganggap Rusia sebagai negara otoriter yang korup dan merupakan ancaman terbesar bagi keamanan nasional AS, selain campur tangan dalam pemilihan AS, Rusia juga memenjarakan warga negara AS dengan tuduhan yang tidak berdasar dan melakukan kegiatan subversif terhadap sekutu AS.

Pejabat Rusia menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah negara besar yang sedang mengalami kemunduran, sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Amerika Serikat berulang kali mengabaikan kepentingan nasional Rusia, sambil menghasut perselisihan di dalam Rusia, berusaha memisahkan masyarakat Rusia, dan memperluas kepentingan Amerika lebih jauh.

Perdamaian Ukraina

Reuters melaporkan pada  November lalu, bahwa Presiden Rusia Putin menyatakan kesediaan untuk berdiskusi dengan Presiden terpilih AS Trump mengenai kesepakatan gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina, tetapi menolak kemungkinan memberikan konsesi teritorial yang signifikan. Dia menegaskan bahwa pemerintah Kyiv harus menyerah pada keinginan untuk bergabung dengan NATO. Saat ini, pasukan Rusia menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov menyatakan bahwa Moskow berharap untuk mencapai kesepakatan damai yang mengikat secara hukum untuk memastikan keamanan Rusia dan negara-negara tetangganya. 

Levrof mengatakan: “Kami membutuhkan kesepakatan hukum yang final, yang menetapkan semua kondisi untuk memastikan keamanan Federasi Rusia, tentu saja, juga kepentingan keamanan negara-negara tetangga kami.” 

Moskow berharap dokumen hukum yang dirancang dapat memastikan bahwa “tidak mungkin untuk melanggar kesepakatan ini.”

Sebelumnya, Presiden Rusia Putin menyebut bahwa Barat yang dipimpin oleh AS yang angkuh mengabaikan kepentingan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet, dan sejak 2014 berusaha menarik Ukraina ke dalam organisasinya, lalu memanfaatkan Ukraina untuk memulai perang proksi yang bertujuan melemahkan dan akhirnya menghancurkan Rusia.

Pada tahun 2014, setelah presiden pro-Rusia digulingkan dalam Kerusuhan Euromaidan atau yang dikenal juga sebagai Revolusi Ukraina yang bertujuan memperkuat hubungan dengan Barat, Rusia kemudian mencaplok Semenanjung Krimea dan mulai memberikan dukungan militer kepada kekuatan pro-Rusia di Ukraina timur.

Barat menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai perampasan tanah ala kekaisaran Moskow, memperkuat aliansi militer NATO dan melemahkan Rusia.

Presiden Ukraina Zelenskyy menyatakan bahwa bergabungnya Ukraina dengan NATO adalah “hal yang bisa dicapai”, tetapi Kyiv harus bekerja keras untuk meyakinkan sekutu-sekutu untuk mencapai tujuan tersebut.

Moskow menyatakan bahwa prospek Ukraina bergabung dengan NATO adalah salah satu alasan utama untuk invasi tersebut. Rusia menyatakan bahwa jika Ukraina bergabung dengan NATO, maka setiap kesepakatan damai akan menjadi tidak mungkin. (jhn/yn)

10 Perusahaan Ekuitas Swasta Global Terbesar Terjebak di Tiongkok, Mempercepat Pelarian Modal Global

0

ETIndonesia. Laporan Financial Times pada 24 Desember mengungkapkan bahwa 10 perusahaan ekuitas swasta global terbesar saat ini terjebak di Tiongkok. Seorang eksekutif Goldman Sachs baru-baru ini juga menyatakan bahwa dana yang masuk ke Tiongkok sangat sulit untuk dikeluarkan. Analisis menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Tiongkok dan regulasi ketat yang diterapkan adalah penyebab utama.

Berdasarkan data terbaru dari Dealogic, dari 10 perusahaan investasi ekuitas swasta global terbesar yang beroperasi di Tiongkok, tidak ada satu pun yang berhasil mencatatkan perusahaan Tiongkok di bursa saham atau sepenuhnya menjual saham mereka melalui akuisisi tahun ini.

Hal ini menunjukkan bahwa dana investasi mereka terkunci, dengan prospek pengembalian yang tidak pasti di masa depan.

Regulasi Ketat Menghambat Keluar dari Tiongkok

Sejak diberlakukannya peraturan baru terkait penawaran umum perdana (IPO) oleh Beijing pada tahun 2021, langkah perusahaan ekuitas swasta untuk keluar dari Tiongkok semakin lambat. Tahun ini, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, tidak ada perusahaan yang berhasil keluar dari investasi di Tiongkok.

Analisis menunjukkan bahwa kebijakan regulasi ketat yang diterapkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), ditambah dengan memburuknya ekonomi, menjadi penyebab utama terjebaknya dana-dana ini. Selain itu, fluktuasi pasar saham dalam beberapa tahun terakhir membuat PKT memperketat kontrol modal.

David Solomon, Ketua dan CEO Goldman Sachs, pada bulan lalu dalam International Financial Leaders Investment Summit di Hong Kong, menyatakan bahwa sangat sulit mengeluarkan dana dari Tiongkok dalam lima tahun terakhir. Saat ini, para investor global bersikap hati-hati terhadap investasi di Tiongkok.

Krisis Modal dan Pasar Saham Tiongkok

Kolumnis Epoch Times Wang He menyatakan: “Tiongkok bukanlah pasar dengan kebebasan modal. Pergerakan masuk dan keluar modal sangat dikontrol oleh negara. Sejak tahun lalu, kinerja pasar saham Tiongkok terus memburuk. PKT mencoba mendongkrak pasar saham dengan membatasi jumlah perusahaan yang dapat melantai di bursa. Tahun ini, jumlah perusahaan yang IPO untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun berada di bawah 100. Hal ini membuat perusahaan ekuitas swasta kekurangan jalur keluar, sehingga modal mereka terkunci.”

Pelarian Modal Global

Kendala yang dihadapi oleh perusahaan ekuitas swasta global di Tiongkok, ditambah dengan kebijakan tarif yang akan diterapkan kembali setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, mempercepat keluarnya modal asing. Pada November 2024 saja, sebesar 45,7 miliar dolar AS keluar dari pasar modal Tiongkok, mencatat rekor aliran keluar modal bulanan tertinggi dalam sejarah.

Pandangan Ekonom: Masa Depan Ekonomi Tiongkok yang Suram

Ekonom Universitas California, Los Angeles (UCLA), Wei-Hsin Yu  berkata misalokasi sumber daya menyebabkan konsumsi rumah tangga sulit meningkat. Di era pasca-pecahnya gelembung aset, masyarakat cenderung menghemat dan mengurangi pengeluaran, sehingga ekonomi terus melemah. Karena alasan ini, kata dia, baik perusahaan domestik maupun investor asing semakin kehilangan harapan terhadap ekonomi Tiongkok. 

“Inilah sebabnya aliran keluar modal yang memecahkan rekor ini terjadi. Kinerja ekonomi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir buruk, dan prospek masa depannya mungkin akan lebih suram,” pungkasnya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Mendapatkan Teknologi Rusia, dan Mendukung Aliansi Militer, Iran Mulai Mengirimkan Rudal ke Rusia

0

EtIndonesia. Perang selama ini dianggap sebagai ujian tertinggi bagi teknologi militer dan sistem senjata. Dalam konteks perang modern, efek peralatan senjata tidak hanya terwujud di laboratorium atau lapangan latihan, tetapi juga dibuktikan dan dipromosikan di medan perang. Seperti kata orang-orang, “perang adalah propaganda terbaik”, setelah Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, baru-baru ini mereka juga menyediakan rudal balistik kepada Rusia, yang semakin menguatkan pandangan ini.

Menurut laporan , dalam beberapa tahun terakhir tampaknya teknologi rudal Iran mulai melaju pesat, terutama dalam hal rudal balistik. Sebagai kekuatan militer penting di kawasan Timur Tengah, Iran meningkatkan kemampuan serangan tepat sasaran dan penetrasi rudalnya melalui pengembangan yang terus menerus dan pembuktian dalam pertempuran. Melalui tindakan militer, Iran menunjukkan kemampuan nyata rudalnya kepada dunia.

Pada 1 Oktober 2024, Iran melancarkan ” Operation True Promise2 / Operasi Janji Sejati 2″ terhadap Israel, yang menggunakan banyak rudal balistik skala besar. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan ini dilaksanakan berdasarkan “hak bela diri yang diberikan oleh Piagam PBB”. Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa serangan ini merupakan balasan atas pembantaian rakyat Lebanon dan Gaza, serta Yang Mulia Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah.

Dalam operasi tersebut, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal, di mana sebagian besar rudal berhasil menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel dan mengenai target termasuk pangkalan militer dan fasilitas penting lainnya. Meskipun sistem pertahanan udara Israel dan AS berhasil mencegat sebagian rudal, rudal-rudal tersebut tetap merusak infrastruktur, menunjukkan kekuatan rudal Iran dalam perang modern.

Serangan ini menandai kematangan lebih lanjut teknologi rudal Iran, terutama dalam hal kemampuan penetrasi. Rudal “Fattah-1” dan “Kheibar Shekan” yang dikembangkan Iran dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kecepatan dan kemampuan serangan yang lebih kuat. Rudal-rudal ini memiliki akurasi yang tinggi, dan mampu menerobos sistem pertahanan udara dengan kecepatan sangat tinggi, menimbulkan ancaman serius bagi fasilitas militer dan target vital.

Kemajuan teknologi rudal Iran kemungkinan berasal dari teknologi Rusia, yang tidak hanya menunjukkan kekuatan teknologi rudalnya dalam konflik dengan Israel, tetapi juga memperluas pengaruh senjatanya melalui penyediaan rudal balistik kepada Rusia dalam perang Ukraina-Rusia. Sejak pecahnya perang Ukraina, Rusia semakin tergantung pada bantuan militer eksternal dalam operasi perang, di mana rudal dan misil jelajah Iran menjadi salah satu alat penting bagi serangannya ke Ukraina.

Kerja sama militer antara Iran dan Rusia bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari kolaborasi strategis yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan semakin mendalam. Dengan menyediakan rudal kepada Rusia, Iran tidak hanya memperkuat posisinya di pasar senjata global, tetapi juga menunjukkan peran pentingnya dalam perang Ukraina-Rusia. Rudal yang disediakan Iran membantu Rusia mendapatkan kemampuan serangan jauh yang lebih kuat di medan perang Ukraina.(jhn/yn)

Rusia Dikecam Menggunakan Musim Dingin Sebagai Senjata Selama Tiga Tahun Berturut-turut

0

Pada Hari Natal 2024, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina. Meski berada di tengah perang, rakyat Ukraina tetap merayakan Natal dan memanjatkan doa untuk perdamaian

ETIndonesia. Pada 25 Desember, Rusia menembakkan lebih dari 70 rudal dan mengerahkan lebih dari 100 drone untuk menyerang berbagai infrastruktur penting di Ukraina, yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Peralatan listrik milik perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, kembali rusak parah. Serangan ini memaksa Kyiv dan beberapa wilayah lainnya mengalami pemadaman listrik.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan tersebut dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan, “Putin memilih menyerang pada Hari Natal. Adakah yang lebih tidak manusiawi dari ini?”

Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget A. Brink, juga mengecam tindakan Rusia yang disebutnya telah “mempergunakan musim dingin sebagai senjata” selama tiga tahun berturut-turut.

Namun, perang tidak menghentikan rakyat Ukraina untuk merayakan Natal dan berdoa untuk perdamaian.

Harapan dan Keberanian Warga Ukraina

Seorang mahasiswa dari Odesa yang merayakan Natal di Kyiv, Mariia Shamrai, mengatakan: “Kami ingin berdoa untuk perdamaian, inspirasi, dan kekuatan bagi rakyat kami.”

Warga Kyiv, Artem, menambahkan: “Mereka (Rusia) tidak bisa menghancurkan apapun dari saya, karena kemenangan adalah milik kami. Meskipun ada serangan udara, saya tahu saya harus berada di sini.”

Di Garis Depan Perang Timur

Di garis depan perang di wilayah timur yang penuh pertempuran, Natal memberikan kesempatan bagi tentara Ukraina untuk sejenak menjauh dari medan perang yang penuh bahaya, membawa harapan dan keyakinan baru.

Valerii, seorang tentara dari Brigade Mekanis ke-24 Ukraina, berkata:
“Saya memikirkan akhir perang dan kembali ke kampung halaman. Saya berharap keluarga saya dapat hidup tenang tanpa khawatir tentang saya. Saya masih hidup dan sehat.”

Ia juga menyampaikan kepercayaannya pada Presiden Zelensky: “Saya percaya pada presiden kami. Saya percaya dia akan mencapai kesepakatan gencatan senjata. Saya percaya padanya.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Tragedi Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airlines yang Menewaskan 38 Orang, Kotak Hitam Ditemukan

0

ETIndonesia. Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines yang lepas landas dari ibu kota Baku pada Rabu (25 Desember) dan seharusnya terbang ke Chechnya, malah terbang melintasi Laut Kaspia dan jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan. Dari total 67 orang di pesawat, termasuk awak pesawat, 38 orang tewas dan 29 selamat. Menurut para korban selamat, pesawat tersebut mencoba mendarat di Chechnya tiga kali, namun gagal, dan pada percobaan ketiga terjadi ledakan yang menyebabkan serpihan berserakan di kabin.

Menurut situs pelacakan penerbangan global “Flight Radar,” pesawat jenis Embraer 190 buatan Brasil ini keluar dari jalur penerbangan normal, terbang melintasi Laut Kaspia, dan kemudian berputar-putar di udara sebelum akhirnya jatuh di dekat Aktau, yang terletak di pantai timur Laut Kaspia dan merupakan pusat minyak dan gas.

Azerbaijan Airlines menyatakan bahwa pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk 62 penumpang dan 5 awak pesawat.

Sumber dari Interfax mengutip Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, yang mengatakan, “Situasinya tidak terlalu baik, ada 38 orang tewas.”

Kementerian Darurat Kazakhstan melaporkan, “29 orang yang selamat telah dibawa ke rumah sakit, termasuk 3 anak-anak.”

Kementerian Transportasi Kazakhstan juga mengungkapkan bahwa pesawat tersebut membawa 37 warga Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 warga Kyrgyzstan, dan 16 warga Rusia.

Menurut laporan Interfax, Jaksa Penuntut Umum Kazakhstan yang bertanggung jawab atas kasus kecelakaan transportasi, Timur Suleymanov, menyatakan bahwa black box pesawat telah ditemukan.

Pemerintah Kazakhstan telah membentuk komite untuk menyelidiki penyebab kecelakaan ini dan membantu keluarga korban. Mereka akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam proses penyelidikan.

Media Rusia, RT News, mengutip korban selamat yang mengatakan bahwa pesawat itu telah mencoba mendarat di Chechnya tiga kali, namun pada percobaan ketiga, sebuah ledakan terjadi dan serpihan berserakan di kabin.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengumumkan pada 26 Desember akan dijadikan hari berkabung nasional dan ia membatalkan rencananya untuk mengunjungi Rusia, di mana ia seharusnya menghadiri KTT informal pemimpin negara-negara CIS (Commonwealth of Independent States). (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Peristiwa yang Tak Terduga Membawa Seorang Pilot Melintasi Ruang Waktu, Menjelajahi Masa Depan Empat Tahun ke Depan

EtIndonesia. Robert Victor Goddard (Transliterasi-red) adalah seorang pilot Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Pada tahun 1935, dia menerima tugas yang tampak biasa, tetapi ternyata membawanya pada petualangan melintasi ruang dan waktu.

Saat itu, tugas yang diterima Robert adalah misi patroli, di mana dia harus pergi ke sebuah bandara tua yang terletak dekat Edinburgh, Skotlandia, untuk melakukan pemeriksaan. Ketika dia menerbangkan pesawat biplan (Pesawat terbang bersayap ganda) dan melintasi Bandar Udara Internasional Raleigh-Durham yang tidak dipakai lagi dari udara, dia merasa bahwa itu adalah bandara yang sangat kumuh, dengan landasan pacu yang penuh retakan dan rumput liar, bahkan ada sekumpulan sapi yang entah dari mana datangnya sedang merumput di sana.

Setelah mengamati selama beberapa saat, Robert menyimpulkan bahwa tidak ada yang aneh, jadi dia bersiap untuk kembali ke pangkalan.

Dalam perjalanan pulang, cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap, dan badai hebat melanda, langit dipenuhi petir dan guntur. Berdasarkan pengalamannya, Robert menilai situasinya; meskipun kondisi bandara Durham tidak ideal, dia memutuskan untuk mendarat di sana untuk menghindari badai, lalu memulai serangkaian prosedur pendaratan. 

Saat pesawatnya perlahan-lahan turun ke tanah, pemandangan di depan menjadi jelas, cuaca tiba-tiba berubah, badai menghilang, digantikan oleh langit biru, awan putih, dan sinar mentari, membuat Robert terkejut bukan main. Namun, yang lebih tidak bisad ia percayai adalah pemandangan di depannya.

Bandara Durham yang sebelumnya terlihat kumuh, sekarang berubah menjadi bandara yang baru, dengan area yang tadinya dipenuhi sapi kini menjadi ramai dengan orang-orang yang berlalu lalang, merupakan bandara yang cukup sibuk. 

Saat itu dia melihat di sekeliling dan melihat beberapa pekerja yang mengenakan seragam biru, serta empat pesawat kuning di landasan pacu, termasuk satu pesawat yang belum pernah dia lihat sebelumnya, yang sama sekali tidak dia kenali. Pemandangan di depannya menimbulkan banyak pertanyaan. 

Dalam pemikirannya, seragam seharusnya berwarna khaki (cokelat muda kekuningan, atau warna kain yang menyerupai jerami padi yang kering), dan pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris seharusnya berwarna perak, ditambah lagi dengan bandara yang tampak baru, membuatnya sangat bingung ketika itu.

Saat itu, Robert yang penuh pertanyaan tidak diperhatikan oleh siapa pun, tampaknya tidak ada yang menyadari keberadaan dirinya dan pesawatnya, bahkan tidak ada yang meliriknya meskipun dia sudah berada di sana cukup lama. 

Meskipun masih banyak pertanyaan, Robert memutuskan untuk terbang kembali ke pangkalannya. 

Dia segera lepas landas dari bandara Durham. Tak lama setelah dia meninggalkan landasan pacu, dia mendapati dirinya kembali terbang dalam badai, langit yang baru saja cerah kini menghilang. Akhirnya, dia berhasil kembali ke pangkalan dengan selamat dan melaporkan pengalaman aneh yang baru saja dia alami, tetapi tidak ada yang mempercayainya, hanya dicatat dalam arsip.

Empat tahun kemudian, Perang Dunia II pecah, dan Bandara Durham yang dulu kumuh diaktifkan kembali, menjadi pangkalan pelatihan angkatan udara. Ketika Robert kembali ke sini, dia melihat bandara dipenuhi pekerja yang mengenakan seragam biru, ada empat pesawat kuning yang terparkir di landasan pacu, salah satunya adalah pesawat Miles M.14 Magister yang baru pertama kali terbang pada Maret 1937. Semua ini membuatnya tersadar, bahwa apa yang dia alami saat itu adalah gambaran masa depan Bandara Durham, sebuah pengalaman singkat melintasi waktu dan menembus masa depan.(jhny/yn)

Analisis: Lima Perubahan Besar di Tubuh Partai Komunis Tiongkok Telah Terjadi, Memicu Kekacauan Internal

0

ETIndonesia. Selama dua tahun terakhir, perjuangan kekuasaan di tingkat atas Partai Komunis Tiongkok (PKT) semakin terlihat di depan umum. Berikut analisis tentang situasi terkini, sebagaimana dilaporkan.

Latar Belakang Kekacauan

Memasuki akhir tahun 2024, gejolak di dalam politik PKT semakin terasa. Serangkaian konflik internal di tingkat atas, termasuk rumor tentang hilangnya kendali militer oleh pemimpin PKT Xi Jinping, telah menarik perhatian luas. 

Beberapa analis berpendapat bahwa lima perubahan besar yang telah lama diprediksi dalam politik PKT kini terjadi secara bersamaan, menyebabkan tingkat kekacauan internal yang jauh lebih parah dari perkiraan, yang berpotensi memicu ledakan besar-besaran.

Dampak Ekonomi dan Politik

Dalam dua tahun terakhir, ekonomi Tiongkok terus memburuk. Gelombang pemutusan hubungan kerja, pengangguran, dan kebangkrutan sektor properti melanda, sementara utang pemerintah daerah meningkat tajam.

Sejak Kongres Nasional PKT ke-20, persaingan di kalangan elit partai semakin intens, menyerupai drama politik istana. 

Dalam periode ini, beberapa pejabat yang diangkat Xi seperti mantan Menteri Luar Negeri Qin Gang, serta dua Menteri Pertahanan, Li Shangfu dan Wei Fenghe, telah dicopot. Selain itu, lebih dari sepuluh pejabat tinggi di sektor militer dan industri pertahanan juga disingkirkan.

Yang paling mencolok adalah penyelidikan terhadap Miao Hua, anggota Komisi Militer Pusat (CMC) dan kepala Departemen Kerja Politik, yang merupakan orang kepercayaan Xi. Hal ini menunjukkan adanya tantangan serius terhadap kekuasaan Xi.

Tanda-tanda Perlawanan dalam Militer

Pada 23 Desember, upacara kenaikan pangkat jenderal diadakan di Gedung Bayi di Beijing. Xi menyerahkan surat keputusan kepada Chen Hui, Komisaris Politik Angkatan Darat yang baru dipromosikan.

Namun, sejumlah tokoh penting seperti Komandan Angkatan Darat Li Qiaoming, mantan Komisaris Politik Qin Shutong, Komisaris Politik Angkatan Laut Yuan Huazhi, dan Komandan Polisi Bersenjata Wang Chunning tidak hadir. Rumor di internet menyebutkan mereka sedang diselidiki.

Selain itu, koran militer PKT secara berturut-turut menerbitkan empat artikel yang tampaknya menantang otoritas “sistem ketua CMC” yang dikendalikan Xi. Artikel-artikel tersebut menekankan “sistem kepemimpinan kolektif” sebagai prinsip tertinggi PKT, yang dianggap sebagai tantangan langsung terhadap dominasi Xi.

Pendapat Para Pengamat

Akademisi Australia Yuan Hongbing menyatakan bahwa pembersihan militer PKT pada dasarnya bertujuan untuk menyingkirkan individu-individu yang dianggap tidak loyal terhadap Xi. Ia juga menyebutkan bahwa skandal seperti kasus Miao Hua memiliki dampak yang lebih besar terhadap Xi dibandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya seperti Li Shangfu, bahkan bisa disamakan dengan peristiwa Lin Biao terhadap Mao Zedong.

Penulis opini politik Zhong Yuan dalam tulisannya di Epoch Times (23 Desember) berpendapat bahwa tanda-tanda Xi kehilangan status “pemimpin inti” semakin jelas. Para pejabat yang ia angkat tidak sepenuhnya mendukungnya pada saat-saat krusial.

Lima Perubahan Besar yang Terjadi di PKT

Pada awal tahun 2024, seorang pengamat memprediksi lima perubahan besar dalam politik PKT, yaitu:

  1. Pemimpin PKT menghadapi masalah serius.
  2. Pembersihan militer memicu reaksi balik yang kuat.
  3. Krisis ekonomi menyebabkan kehancuran finansial atau fiskal.
  4. Reformasi institusi gagal akibat perilaku “menghindari tanggung jawab” oleh para pejabat.
  5. Bencana alam atau sosial memicu pemberontakan rakyat.

Menurut penulis, semua prediksi ini kini telah terjadi dalam berbagai tingkat, menciptakan kekacauan internal yang jauh lebih besar daripada yang dibayangkan.

Kesimpulan

Tahun 2024 disebut sebagai awal dari ledakan besar dalam kekacauan politik PKT. Dengan melemahnya kekuasaan Xi dan kerusakan serius dalam mekanisme pengambilan keputusan di Zhongnanhai, konflik internal semakin memperlemah rezim PKT, mendekatkan mereka pada ambang kehancuran.

Menurut Yuan Hongbing, fenomena “dua wajah” (loyal di permukaan tetapi menentang di balik layar) akan semakin terlihat di tahun mendatang, menjadi ancaman besar bagi kekuasaan Xi yang otoriter. Hal ini dapat membuat Xi semakin terisolasi dan kehilangan pengaruh. (hui)

Menurut Sumber: Pesawat Azerbaijan Ditembak Jatuh oleh Sistem Pertahanan Udara Rusia

0

EtIndonesia. Pada hari Kamis (26 Desember), empat sumber yang mengetahui hasil awal penyelidikan kecelakaan udara Azerbaijan memberi tahu Reuters bahwa sistem pertahanan udara Rusia telah menghantam sebuah pesawat Azerbaijan Airlines, yang jatuh di Kazakhstan, mengakibatkan 38 orang tewas.

Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh pada hari Rabu dekat Kota Aktau, Kazakhstan, setelah pesawat tersebut berbelok dari wilayah selatan Rusia, sementara Moskow baru-baru ini menggunakan sistem pertahanan udara di daerah tersebut untuk melawan serangan drone Ukraina.

Pesawat penumpang yang diproduksi oleh Embraer ini terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny di wilayah Chechnya, Rusia selatan, sebelum berbelok ke timur dan terbang ratusan mil melintasi Laut Kaspia, jatuh di pantai timur Laut Kaspia.

Sebelumnya, otoritas penerbangan Rusia menyebutkan bahwa keadaan darurat mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung.

Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu harus terbang melintasi Laut Kaspia, tetapi insiden jatuhnya pesawat terjadi setelah serangan drone Ukraina di Chechnya bulan ini. Bandara Rusia terdekat di rute penerbangan pesawat tersebut ditutup pada Rabu pagi.

Seorang sumber yang akrab dengan penyelidikan kecelakaan pesawat Azerbaijan memberi tahu Reuters bahwa hasil awal menunjukkan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara “Pantsir-S” Rusia, dan komunikasi pesawat tersebut terputus karena sistem perang elektronik saat mendekati Grozny.

Sumber tersebut mengatakan: “Tidak ada yang mengklaim ini adalah tindakan sengaja, namun, mengingat fakta yang telah ditetapkan, Baku berharap pihak Rusia mengakui fakta bahwa pesawat Azerbaijan telah ditembak jatuh.”

Tiga sumber lainnya mengonfirmasi bahwa penyelidikan Azerbaijan mencapai kesimpulan awal yang sama.

Jaksa transportasi utama Kazakhstan, Timur Suleimenov di daerah tempat pesawat jatuh menyatakan bahwa penyelidikan mereka belum mencapai kesimpulan mengenai penyebab kecelakaan. Wakil Perdana Menteri Kazakhstan Qanat Bozymbaev menyatakan bahwa dia tidak dapat mengonfirmasi atau membantah klaim bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh angkatan bersenjata Rusia.

Sebelum laporan Reuters, pihak Kremlin telah ditanya tentang pandangan apakah pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, dan Kremlin menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan tidak pantas untuk berkomentar sebelum kesimpulan dicapai.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: “Menyampaikan asumsi sebelum kesimpulan dicapai adalah salah.”

Video lokasi kecelakaan yang dipublikasikan di media sosial dan telah dikonfirmasi oleh Reuters menunjukkan puing-puing di bagian belakang pesawat tampaknya mengalami kerusakan akibat pecahan peluru.

Perusahaan keselamatan penerbangan Osprey Flight Solutions mengeluarkan peringatan kepada maskapai pada hari Rabu, menyatakan bahwa video puing-puing dan kondisi di wilayah udara barat daya Rusia menunjukkan bahwa pesawat penumpang tersebut mungkin telah diserang oleh semacam tembakan pertahanan udara.

Dalam beberapa bulan terakhir, drone militer Ukraina telah beberapa kali menyerang wilayah selatan Rusia, dan Rusia telah mengaktifkan sistem pertahanan udaranya. Sejak invasi penuh Rusia ke negara tetangganya pada Februari 2022, Rusia dan Ukraina terus berada dalam keadaan perang.

Pada Rabu pagi, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa mereka telah menembak jatuh 59 drone Ukraina di beberapa wilayah.

Dilaporkan bahwa beberapa drone tersebut ditembak jatuh di atas daerah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Laut Azov. Karena aktivitas ini, operasi penerbangan di Bandara Kazan di Rusia dihentikan sementara.

Selain itu, peringatan menyatakan bahwa data pelacakan penerbangan ADS-B yang tersedia secara publik menunjukkan bahwa penerbangan Azerbaijan mengalami gangguan GPS saat terbang di atas barat daya Rusia.

Di Brussel, NATO menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab kecelakaan.

Juru bicara NATO Farah Dakhlallah menyatakan di X: “Kami menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243, dan berdoa untuk mereka.”

Juru bicara NATO Farah Dakhlallah mengatakan berharap korban luka segera pulih dan menyerukan penyelidikan penuh.

Ketua Senat Kazakhstan mengatakan pada Kamis pagi bahwa penyebab kecelakaan pesawat belum diketahui. (jhny/yn)

Diduga Jadi Sasaran Sistem Pertahanan Rusia, Analisa Menunjukkan Bagian Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Terlihat Berlubang

0

ETIndonesia. Pesawat Azerbaijan Airlines jatuh pada Rabu (25/12/2024) di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, menewaskan 38 orang. Dikabarkan badan pesawat menunjukkan adanya lubang yang menyerupai bekas tembakan, memunculkan dugaan bahwa pesawat tersebut tertembak jatuh. Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab insiden ini.

Situs pelacakan penerbangan global, Flight Radar, menunjukkan bahwa pesawat Embraer 190 buatan Brasil ini awalnya dijadwalkan terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, menuju Grozny, Chechnya, Rusia. Namun, pesawat tersebut menyimpang dari rute normalnya, terbang di atas Laut Kaspia, kemudian berputar-putar di dekat Aktau sebelum jatuh.

Penyebab penyimpangan rute pesawat masih menjadi perdebatan.

Administrasi Transportasi Udara Federal Rusia (Rosaviatsia) menyebutkan bahwa informasi awal menunjukkan pilot mengubah arah ke Aktau setelah pesawat mengalami tabrakan dengan burung (bird strike), yang memaksa mereka untuk melakukan penanganan darurat.

Media Rusia melaporkan bahwa pesawat mengubah rute karena kabut tebal di Grozny. Ada juga spekulasi bahwa pesawat mungkin salah diidentifikasi oleh sistem pertahanan udara Rusia sebagai drone Ukraina dan ditembak jatuh.

Sementara itu, saluran Telegram Fighter Bomber, yang dikelola oleh Kapten Rusia Ilya Tumanov, memposting sebuah video yang menunjukkan adanya lubang yang menyerupai bekas pecahan peluru di badan pesawat. Beberapa orang berpendapat bahwa kerusakan ini lebih mirip dengan akibat dari tembakan atau ledakan daripada akibat tabrakan dengan burung.

Video yang beredar di internet menunjukkan pesawat jatuh dengan cepat sebelum menghantam daratan. Video lain memperlihatkan bagian badan pesawat terlepas dari sayap dan sisa struktur lainnya, dengan puing-puing pesawat terbalik di atas tanah. Warna dan nomor registrasi pesawat yang terlihat sesuai dengan pesawat yang mengalami kecelakaan.

Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan bahwa pesawat ini tiba-tiba melakukan belokan tajam ke kanan saat mendekati Bandara Aktau, dengan ketinggian penerbangan yang berfluktuasi drastis beberapa menit sebelum insiden.

Dalam sebuah postingan online, FlightRadar24 menyebutkan bahwa pesawat tersebut mengalami “gangguan GPS yang kuat”, yang menyebabkan pesawat mengirimkan data ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast) yang salah. Data ini digunakan oleh situs pelacakan penerbangan untuk memantau penerbangan. Rusia sebelumnya dituduh mengganggu sinyal GPS di wilayah yang lebih luas.

Meskipun Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan dalam konferensi pers bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan, Kantor Kejaksaan Azerbaijan segera mengumumkan penyelidikan pidana beberapa jam setelah insiden terjadi.

Pihak berwenang Kazakhstan juga menyatakan bahwa mereka telah membentuk komisi pemerintah untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Tim ini akan mengunjungi lokasi kejadian, memastikan dukungan diberikan kepada keluarga penumpang, dan bekerja sama dengan otoritas Azerbaijan dalam proses investigasi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com