Trump Mengincar Tiongkok dan Rusia, Panama dan Greenland Merespons
Demi keamanan nasional dan kebebasan global, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini kembali menyatakan ketertarikannya untuk membeli Greenland. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Terusan Panama tak seharusnya berada di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok (PKT).
ETIndonesia. Pada Senin (23/12/2024), Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menanggapi pernyataan Trump. Ia menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik rakyat Panama dan menolak keinginan Trump untuk merebut kembali kendali atas terusan tersebut.
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum: “Terusan Panama memang milik rakyat Panama. Oleh karena itu, kami menyampaikan solidaritas dan dukungan kepada Presiden dan rakyat Panama.”
Sehari sebelumnya, pada Minggu (22 /12), Presiden Panama José Raúl Molino juga merespons pernyataan Trump di media sosial. Ia menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik Panama, bukan milik Tiongkok, Uni Eropa, atau Amerika Serikat.
“Saya ingin menegaskan bahwa setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama. Kedaulatan dan kemerdekaan negara kami tidak dapat dinegosiasikan,” ujar Presiden Panama José Raúl Molino.
Sebelumnya, Trump memperingatkan bahwa terusan tersebut “sepenuhnya dikelola oleh Panama, bukan oleh PKT atau pihak lain. Jika prinsip moral dan hukum tidak dihormati, maka kami akan menuntut Panama untuk mengembalikan terusan tersebut secara utuh dan tanpa syarat.”
Terusan Panama dibangun terutama oleh Amerika Serikat, yang juga mengelola wilayah tersebut selama beberapa dekade. Namun demikian, pada tahun 1999, kepemilikan terusan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada Panama. Saat ini, sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong mengelola dua pelabuhan di dekat pintu masuk terusan.
Pada 22 Desember, Trump menulis di media sosial: “Demi keamanan nasional dan kebebasan global, Amerika Serikat meyakini bahwa memiliki dan mengendalikan Greenland adalah hal yang mutlak diperlukan.”
Dalam pernyataan yang sama, ia mengumumkan penunjukan Ken Howery sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Denmark.
Greenland, yang merupakan wilayah Denmark, memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk emas, perak, tembaga, dan minyak. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia juga berupaya mengklaim kawasan ekonomi eksklusif (EEZ) di sekitar Greenland.
Trump juga mengumumkan penunjukan Callista L. Gingrich sebagai Duta Besar untuk Swiss, Katie Miller untuk bergabung dengan Departemen Efisiensi Pemerintahan yang dipimpin oleh Elon Musk dan Vivek Ramaswamy, serta nominasi Elbridge A. Colby—yang dikenal bersikap keras terhadap Tiongkok—sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Colby akan membantu “membuat Pentagon hebat kembali.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com
Gelombang “Menentang Xi dan Anti-Komunis” Melanda Tiongkok, Analisis: Sudah Menjadi Opini Publik Arus Utama
ETIndonesia. Krisis politik dan ekonomi di Tiongkok semakin parah, dengan berbagai masalah sosial terus bermunculan. Baru-baru ini, gelombang “Menentang Xi Jinping dan Anti-Komunis” melanda baik di dalam maupun luar negeri, menarik perhatian dan resonansi publik.
“Ideologi si janggut (merujuk pada Marxisme) menciptakan kebohongan, membawa bencana bagi Tiongkok; mengarang sejarah palsu, merusak generasi mendatang. Tiga tahun dikurung (lockdown pandemi), kelaparan melanda, berbagai sektor ekonomi hancur, perusahaan merumahkan pekerja, bisnis kecil tutup! Delapan ratus juta orang terlilit utang, jutaan menyerah pada hidup, bertahan dalam kondisi yang mengenaskan,” kata seorang pria Tiongkok.
Menjelang Tahun Baru, perekonomian negara ini terpuruk, kemarahan publik memuncak, dan gelombang protes serta aksi menuntut upah terjadi di berbagai tempat. Selain itu, investor asing juga terus menarik diri dari pasar Tiongkok. Dalam situasi ini, gerakan “Menentang Xi dan Anti-Komunis” semakin meluas.
Pada 20 Desember, seorang komentator independen, Cai Shenkun, menerima sebuah artikel berjudul “Manifesto untuk Menghapuskan Komunisme”. Penulisnya menyatakan bahwa masalah Tiongkok adalah masalah Partai Komunis Tiongkok (PKT). Tanpa PKT, Tiongkok tidak akan memiliki masalah. Artikel ini menyerukan: “Tugas mendesak saat ini adalah bersatu padu untuk menghancurkan PKT!”
Sebelumnya, pada 17 Desember, Cai Shenkun juga membagikan sebuah surat terbuka yang menyebutkan 28 masalah serius dalam kepemimpinan Xi Jinping. Surat tersebut menyatakan bahwa mayoritas rakyat Tiongkok sangat membenci Xi Jinping. Para pejabat dan warga sipil berharap dia jatuh, bahkan polisi serta militer bersiap untuk berbalik melawan dia. Surat itu menuntut agar Xi segera mundur dari jabatannya.
“Dilihat dari kedua artikel ini, tampaknya berasal dari pihak internal PKT yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap Xi Jinping. Namun, suara rakyat sebenarnya belum sepenuhnya muncul. Jika suara rakyat ditambahkan, kemungkinan besar mayoritas masyarakat Tiongkok saat ini ingin Xi turun dari kekuasaan. Ini sudah menjadi opini publik arus utama,” ujar Komentator politik Li Linyi.
Baru-baru ini, surat kabar militer PKT menerbitkan serangkaian artikel yang menekankan “kepemimpinan kolektif” dan “demokrasi sentralisme,” serta menegaskan bahwa “individu tidak boleh berada di atas kepemimpinan kolektif.” Pesan ini menarik perhatian banyak pihak.
“Hal ini menunjukkan bahwa karena Xi Jinping memusatkan kekuasaan, tetapi karena ketidakmampuan atau kesalahan kebijakannya, dia telah menyebabkan krisis dalam negeri dan luar negeri. Rakyat menderita, sementara Tiongkok terisolasi di panggung internasional, sehingga memicu reaksi dan keraguan dari dalam partai,” ujar Peneliti Taiwan Institute for National Defense and Security, Shen Ming-shi.
Komentator politik Tang Jingyuan : “Ini adalah sinyal politik yang sangat kuat, sebuah titik balik. Ini menunjukkan bahwa Xi Jinping telah kehilangan kendali atas militer. Selain itu, artikel-artikel dari surat kabar militer ini telah diterbitkan ulang secara resmi di situs web Kementerian Pertahanan Nasional PKT. Ini berarti bahwa sistem militer secara keseluruhan sedang bersiap untuk mendepak Xi Jinping dan melakukan pengadilan politik terhadapnya.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com
Malam Natal yang Tidak Damai!Maskapai Amerika Serikat Dihentikan Sementara, Kebakaran di Menara Eiffel, dan Serangan Batu di Gereja Bethlehem
EtIndonesia. Pada Malam Natal 24 Desember kemarin, ternyata bukan malam yang damai bagi banyak tempat di dunia. The New York Times melaporkan bahwa American Airlines menghentikan semua penerbangan domestiknya akibat masalah teknis. Ditambah dengan badai yang melanda wilayah Dallas, ribuan penumpang terjebak di bandara, terutama di Bandara Internasional Dallas-Fort Worth, yang merupakan pusat utama maskapai tersebut dan salah satu bandara tersibuk di AS.
Masalah dimulai pada Selasa pagi itu, ketika sistem yang diandalkan oleh American Airlines mengalami gangguan teknis dari pemasok, mengakibatkan penerbangan tidak dapat dilanjutkan. Kemudian, badai melanda wilayah Dallas dan menyebabkan peringatan banjir, memperparah keterlambatan. Walaupun masalah teknis berhasil diselesaikan dalam satu jam, ratusan penerbangan tetap terkena dampaknya. Berdasarkan data dari perusahaan Cirium, hanya 15% penerbangan yang diizinkan terbang sesuai jadwal.
Penumpang menghadapi penantian panjang. Seorang penumpang dari Queens, Desmond Zantua, melaporkan bahwa ia harus menunggu selama 7 jam di Dallas-Fort Worth akibat keterlambatan dan perubahan jadwal penerbangan. Akhirnya, penerbangannya dibatalkan, membuat perjalanan memakan waktu hingga 18 jam. Walaupun sebagian besar penumpang tetap bersabar, namun beberapa diantaranya merasa kecewa, mengatakan bahwa ketidakpastian selama liburan memang sulit dihindari.
Cuaca di wilayah Dallas-Fort Worth diperkirakan akan stabil sebelum Natal, tetapi menurut prediksi Badan Cuaca Nasional AS, perjalanan setelah liburan kemungkinan menghadapi badai petir tambahan. Mengenai jadwal pemulihan penerbangan saat ini, pihak maskapai dan bandara belum memberikan jawaban pasti.
Di sisi lain dunia, Tiongkok memberikan interpretasi baru terhadap Malam Natal. Media pemerintah menegaskan bahwa tanggal 25 ini adalah peringatan 74 tahun kemenangan Pertempuran Danau Changjin, bukan perayaan Natal ala Barat.
Para pengguna media sosial dan sekolah lokal turut mendukung seruan untuk menolak merayakan Natal, menekankan perbedaan antara budaya tradisional Tiongkok dan hari raya Barat.
Sebuah SMA di Hubei bahkan mengeluarkan surat edaran yang meminta siswa untuk tidak memberikan ucapan pada hari raya Barat, dengan penegasan bahwa mereka adalah orang Tiongkok, bukan umat Kristiani.
Di Prancis, kebakaran melanda Menara Eiffel, menyebabkan evakuasi darurat terhadap sekitar 1.200 pengunjung. Kebakaran bermula di bagian poros lift. Laporan awal menunjukkan bahwa perangkat yang terlalu panas di dekat kabel lift menjadi penyebab insiden tersebut. Pemadam kebakaran setempat segera tiba dan berhasil memadamkan api, memastikan semua pengunjung aman. Sebagai salah satu objek wisata paling populer di dunia, Menara Eiffel menarik puluhan ribu pengunjung setiap hari.
Dalam insiden lain yang mengejutkan, sepenggal video menunjukkan sekelompok warga Palestina menyerang Gereja Bethlehem dengan batu.
Namun, di tengah berbagai insiden, Malam Natal juga membawa keajaiban kosmik. NASA merilis gambar indah gugus bintang NGC 2264, yang menyerupai pohon Natal yang bersinar. Gugus bintang ini terdiri dari bintang-bintang muda yang berjarak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Usia bintang-bintang ini hanya beberapa juta tahun, jauh lebih muda dibandingkan Matahari, memberikan wawasan penting bagi para ilmuwan tentang kelahiran bintang.
Gambar tersebut menggabungkan data dari Chandra X-ray Observatory dan data optik dari astrofotografer Michael Clow, menampilkan pemandangan luar biasa yang memberikan harapan dan kekaguman. (jhn/yn)
Cahaya Baru Negosiasi Gencatan Senjata Gaza, Israel Sita Senjata Buatan Tiongkok dan Rusia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (23/12/2024) menyatakan bahwa negosiasi gencatan senjata dengan Hamas telah menunjukkan kemajuan. Di saat yang sama, militer Israel memamerkan sejumlah besar senjata yang disita di Lebanon Selatan, termasuk amunisi buatan Tiongkok dan Rusia.
ETIndonesia. Dalam pidatonya di parlemen pada Senin (23/12), Netanyahu mengatakan bahwa negosiasi terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera sedang mengalami kemajuan.
“Ada kemajuan dalam negosiasi ini. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan. Kami akan terus bekerja tanpa henti dengan segala cara hingga kami membawa semua sandera pulang dari wilayah musuh,” katanya.
Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel telah meraih kemenangan besar di beberapa front, dan tekanan militer telah memaksa para pemimpin Hamas untuk melunak dari sikap keras mereka sebelumnya.
“Bersama dengan teman-teman Amerika kami, saya berencana memperluas Perjanjian Perdamaian Abraham. Dengan demikian, kami akan mengubah wajah Timur Tengah secara signifikan,” ujarnya.
Pada hari yang sama, militer Israel mengumumkan bahwa dalam operasi militernya di Lebanon Selatan melawan Hizbullah, mereka telah menyita sejumlah besar senjata, termasuk amunisi buatan Tiongkok dan Rusia.
Juru bicara militer Israel, Letkol Nadav Shoshani: “Sebagian besar senjata ini adalah senjata Iran yang dikirim melalui Suriah. Namun, ada juga berbagai jenis lainnya. Beberapa buatan Rusia, beberapa buatan Tiongkok, dan ada juga yang diproduksi secara lokal oleh Hizbullah.”
Pada bulan lalu, Israel dan Hizbullah di Lebanon menandatangani perjanjian gencatan senjata. Shoshani mengungkapkan bahwa selama perang, Hizbullah meluncurkan 18.000 roket dan rudal.
Sementara itu, pada hari yang sama, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa kelompok milisi seperti Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) harus dibubarkan.
“Tidak ada tempat di masa depan Suriah dan kawasan kami untuk organisasi teroris seperti ISIS dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK),” ujar Recep Tayyip Erdogan.
Dua minggu setelah mengambil alih kekuasaan, pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa baru-baru ini menyatakan bahwa semua senjata di wilayah Suriah, termasuk yang dimiliki oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi, akan berada di bawah kendali negara. (Hui)
Sumber : NTDTV.com
Kapal Kargo Rusia Meledak dan Tenggelam di Laut Mediterania. Ukraina : Kapal Tersebut ke Suriah untuk Mengangkut Senjata
EtIndonesia. Reuters melaporkan pada 24 Desember bahwa sebuah kapal kargo Rusia bernama Ursa Major tenggelam di Laut Mediterania, antara Spanyol dan Aljazair, akibat ledakan di ruang mesin. Dari 16 awak, 14 berhasil diselamatkan, sementara 2 orang masih hilang. Ledakan tersebut menyebabkan kapal tenggelam, dan penyebab pasti masih dalam penyelidikan.
Dibangun pada tahun 2009, kapal ini dioperasikan oleh Oboronlogistika, bagian dari Kementerian Pertahanan Rusia. Kapal tersebut dalam perjalanan menuju Vladivostok, dua derek pelabuhan raksasa diikatkan pada kapal tersebut, kabarnya kapal tersebut dijadwalkan tiba di tujuannya pada 22 Januari mendatang.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa 14 awak yang selamat telah dievakuasi ke Cartagena, Spanyol. Namun, laporan penyebab ledakan masih belum jelas. Kapal ini sebelumnya bernama Sparta III, dan ada dugaan bahwa kapal tersebut mungkin terlibat dalam pengangkutan peralatan militer dari Suriah.
Video of the Ursa Major going down in the Mediterranean.
— Oliver Alexander (@OAlexanderDK) December 24, 2024
The complete loss of the two cranes and icebreaker hatches is a massive blow to Russian operations in Vladivostok. https://t.co/wY5KKBLrnW pic.twitter.com/cwT6nsrEy8
Menurut data dari London Stock Exchange Group (LSEG), kapal ini dimiliki oleh SK-Yug, yang juga berada di bawah kendali Oboronlogistika. Baik SK-Yug maupun Oboronlogistika telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2022 karena kaitannya dengan militer Rusia.
Kiev Independent melaporkan bahwa Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (HUR) pada 23 September menyatakan: “Kapal kargo Rusia ‘Sparta’ yang mengangkut senjata dan peralatan dari Suriah mengalami masalah mesin, salah satu pipa bahan bakar dari mesin utama mengalami kerusakan, kru Rusia sedang berusaha memperbaiki masalah tersebut,” dan menyebutkan bahwa kapal tersebut sedang mengambang di perairan internasional dekat Portugal.
Kiev Independent tidak dapat memverifikasi pernyataan tersebut, tetapi foto yang dilampirkan pada pos HUR menunjukkan gambar lama dari “Ursa Major ” saat masih bernama “Sparta 3”, sementara kapal Rusia lain bernama “Sparta” saat ini juga sedang beroperasi di Mediterania dekat “Ursa Major “.
Media independen Rusia, Meduza menyebutkan bahwa kedua kapal tersebut mungkin merupakan bagian dari armada Rusia yang menarik peralatan militer dari Suriah, tetapi belum ada konfirmasi.Menurut laporan, LSEG mencantumkan entitas bernama SK-Yug sebagai bagian dari Oboronlogisticika, yang juga merupakan pemilik dan operator langsung “Ursa Major “, yang dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat pada tahun 2022 karena terkait dengan militer Rusia. Oboronlogisticika dan SK-Yug menolak untuk memberikan komentar mengenai insiden tenggelam tersebut. (Jhn/yn)
Pesawat Azerbaijan Airlines Bermuatan 67 Orang Jatuh di Kazakhstan, Badan Pesawat Seketika Terbelah
ETIndonesia. Pesawat penumpang milik Azerbaijan Airlines jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, pada 25 Desember 2024 waktu setempat. Menurut laporan, pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut membawa 67 orang dan 32 orang dilaporkan selamat.
Video yang beredar di internet menunjukkan pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut sempat berputar di udara sebelum melambat dan turun, kemudian jatuh lalu terbakar dan akhirnya meledak. Terlihat bola api besar ketika pesawat itu meledak, sementara badan pesawat terbelah seketika dan asap hitam mengepul ke angkasa. Foto di lokasi kejadian menunjukkan pesawat hanya menyisakan separuh badan, dengan puing-puing tersebar di sekitar area.
Menurut laporan AFP, Kementerian Transportasi Kazakhstan menyatakan pesawat itu terbang dari Baku (ibu kota Azerbaijan) menuju Grozny (ibu kota Chechnya, Rusia).
Kementerian Transportasi Kazakhstan melaporkan bahwa pesawat tersebut membawa 62 penumpang dan 5 awak, yang terdiri dari 37 warga Azerbaijan, 16 warga Rusia, 6 warga Kazakhstan dan 3 warga Kirgistan.
Sebanyak 52 petugas pemadam kebakaran dan 11 unit peralatan dikerahkan oleh Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan untuk memadamkan kobaran api.
Sebelum jatuh, pesawat sempat mengirimkan sinyal darurat SOS.
Kantor Kejaksaan Agung Azerbaijan pada 25 Desember menyatakan bahwa berdasarkan informasi terkini, sebanyak 32 orang selamat dari kecelakaan ini, meskipun angka tersebut masih dapat berubah.
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini memiliki nomor penerbangan J2-8243 dan berjenis Embraer-190. Pada 25 Desember, Azerbaijan Airlines merilis daftar 62 penumpang yang berada di pesawat tersebut.
Menurut media Rusia, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang sebelumnya berada di Rusia untuk menghadiri pertemuan negara-negara CIS, sedang kembali ke Baku untuk menangani insiden ini secara langsung.
Badan Penerbangan Federal Rusia menyatakan bahwa sekitar pukul 9:30 waktu Moskow, sebuah pesawat Embraer-190 milik Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan di bandara Aktau, Kazakhstan. Pesawat yang awalnya melayani rute Baku-Grozny ini dilaporkan mengalami masalah setelah bertabrakan dengan sekelompok burung di tengah penerbangan. Akibatnya, kapten pesawat memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Aktau. (hui)
Sumber : NTDTV.com
Brazil Selamatkan 163 Pekerja Tiongkok yang Bekerja Seperti Budak di Pabrik BYD
EtIndonesia. Menurut laporan Reuters, pada tanggal 23 Desember, kantor kejaksaan tenaga kerja negara bagian Bahia di timur laut Brasil mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa otoritas Brasil menemukan 163 warga negara Tiongkok bekerja dalam “kondisi seperti perbudakan” di sebuah lokasi konstruksi pabrik milik produsen mobil listrik Tiongkok, BYD.
Pada 24 Desember, Economic Information Daily mengutip laporan Bloomberg bahwa para pekerja tersebut dipekerjakan oleh Jinjiang Group, yang bertugas membangun pabrik untuk BYD di wilayah tersebut. Otoritas telah menghentikan sebagian pembangunan pabrik di negara bagian Bahia hingga fasilitas tersebut sepenuhnya mematuhi peraturan.
Kondisi Kerja yang Memprihatinkan
Menurut otoritas setempat, para pekerja ini awalnya dipekerjakan oleh perusahaan lain di Tiongkok, kemudian dibawa secara ilegal ke Brasil. Jam kerja mereka sangat panjang, melampaui batas yang diizinkan oleh hukum Brasil, bahkan ada yang bekerja tujuh hari berturut-turut tanpa libur. Kondisi tempat tinggal para pekerja juga digambarkan sebagai “menghina martabat manusia”. Selain itu, ditemukan berbagai pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan setempat.
Dalam pernyataan resmi, otoritas menjelaskan bahwa para pekerja menghadapi perlakuan yang sangat buruk. Fasilitas kamar mandi sangat kurang memadai (satu kamar mandi untuk setiap 31 pekerja), tidak ada pemisahan berdasarkan gender, dan para pekerja tidur di tempat tidur tanpa kasur. Kondisi dapur sangat tidak higienis, bahkan makanan disimpan di dekat kamar mandi. Otoritas juga menemukan indikasi “kerja paksa”, termasuk pemotongan gaji hingga 60%, pembayaran jaminan yang diwajibkan, dan penyitaan paspor oleh perusahaan. Jika pekerja mencoba mengakhiri kontrak lebih awal, mereka diwajibkan membayar tiket pesawat pulang dan mengganti kerugian yang diklaim perusahaan, serta kehilangan gaji yang sudah dipotong.
Definisi “Kondisi seperti Perbudakan” di Brasil
Di Brasil, istilah “kondisi seperti perbudakan” mencakup kerja paksa, jeratan utang, kondisi kerja yang menghina martabat manusia, jam kerja yang membahayakan kesehatan pekerja, dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia lainnya.
Liane Durao, inspektur tenaga kerja yang memimpin investigasi, mengatakan bahwa para pekerja hanya diizinkan meninggalkan tempat tinggal mereka dengan izin khusus, dan setidaknya 107 paspor telah disita oleh pemberi kerja. Durao juga menambahkan bahwa kondisi tempat kerja sangat berbahaya.
“Kami menemukan bahwa 163 pekerja ini bekerja dalam kondisi seperti perbudakan. Lingkungan kerja mereka bahkan tidak memenuhi standar keamanan minimum,” kata Durao. Ia menegaskan bahwa investigasi masih berlangsung dan sanksi belum diumumkan.
Respons BYD
BYD tidak memberikan tanggapan langsung terhadap permintaan komentar dari Reuters. Otoritas tenaga kerja negara bagian Bahia juga tidak mengungkapkan nama perusahaan yang terlibat dalam perekrutan para pekerja tersebut.
Dalam pernyataannya, BYD mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri hubungan kerja sama dengan Jinjiang Construction Brazil Ltd. BYD juga berkomitmen untuk melindungi hak-hak pekerja dan memindahkan para pekerja ke akomodasi hotel. Wakil Presiden Senior BYD Brazil, Alexandre Baldy, menyatakan bahwa perusahaan akan mematuhi hukum Brasil, terutama dalam melindungi hak-hak pekerja.
Rencana Pembangunan Pabrik
Pada Juli 2023, BYD mengumumkan investasi sebesar 3 miliar real Brasil untuk mendirikan kompleks pabrik besar di negara bagian Bahia. Kompleks tersebut direncanakan terdiri dari tiga fasilitas: pabrik mobil penumpang energi baru, pabrik untuk memproduksi sasis bus dan truk listrik, serta fasilitas pemrosesan material baterai litium besi fosfat. Pada saat pengumuman, pabrik ini diproyeksikan mulai beroperasi pada paruh kedua 2023, tetapi hingga kini pembangunan belum selesai.
Reaksi Publik
Kasus ini menuai reaksi luas di media sosial. Banyak warganet menyuarakan keprihatinan mereka atas kondisi kerja para pekerja Tiongkok. Komentar-komentar bermunculan seperti berikut :
“Mereka diperlakukan seperti alat, bukan manusia.”
“Ini terlalu kejam, tidak ada martabat sama sekali.”
“Sulit dipercaya bahwa di era modern masih ada orang yang dipaksa hidup seperti ini.”
“Kasus ini membuat kita bertanya-tanya apakah pekerja di pabrik BYD di Tiongkok diperlakukan lebih buruk.”
“Harga murah produk Tiongkok seringkali diperoleh dengan mengorbankan hak asasi manusia.” (jhn/yn)
Hari Natal: Memberikan Harapan Bahkan di Dunia yang Fana
Liburan selalu diiringi dengan asa untuk masa depan yang lebih baik, dan asa memungkinkan kita untuk terus berkembang
oleh James Sale
Dua tahun lalu, penulis membuat cerita paling populer untuk The Epoch Times, berjudul “Makna Natal yang Sebenarnya.” Mungkin bukan karena kualitas tulisan cerita itu menjadi populer, tetapi lebih karena topiknya: Natal!
Seperti yang penulis katakan di akhir tulisan tersebut, “Kita tidak perlu menjadi seorang Kristen untuk menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang istimewa; seorang ateis pun dapat menghargai bahwa ini adalah kisah luar biasa yang menghangatkan hati.” Hal ini tetap benar, dan sama benarnya dengan fakta bahwa Natal kembali hampir tiba!
Dalam artikel itu, penulis menunjukkan bahwa, hal terpenting dalam kisah Natal dapat diungkapkan melalui sebuah frasa dari Nicene Creed: “Ia turun dari surga.” Seperti yang penulis sebutkan pada saat itu, itulah arah di mana Tuhan memasuki hidup kita.
Sebagai manusia, kita selalu ingin naik ke atas. Kita ingin mendudukkan diri kita di takhta ego kita sendiri, meninggikan diri dalam keangkuhan kita. Namun, seperti yang dikatakan dalam Kitab Amsal, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Ini berarti kita perlu memiliki kerendahan hati.
Namun tentu saja, Natal memiliki lebih dari satu makna; bahkan, maknanya tak ada habisnya. Saat kita mendekati tahun 2025 dan melihat kembali keadaan dunia yang kacau, kita mungkin bertanya-tanya: Apa pesan Natal lain yang relevan dengan kondisi saat ini?

Pentingnya Asa
Asa atau Harapan adalah elemen terakhir yang tersisa di dalam kotak Pandora, setelah semua wabah dan penyakit keluar untuk merusak kehidupan manusia. Apa itu harapan? Václav Havel, seorang dramawan sekaligus presiden pertama Republik Ceko, memberi kita pemahaman awal yang baik ketika ia berkata, “Harapan bukanlah keyakinan bahwa sesuatu akan berjalan baik, tetapi kepastian sesuatu memiliki makna, apa pun hasilnya.”
Dalam istilah yang lebih praktis, harapan adalah apa yang memungkinkan kita berkembang. Dalam bukunya Working with Emotional Intelligence, Daniel Goleman mencatat: “Studi kompetensi menunjukkan bahwa para pelaku terbaik dalam layanan kemanusiaan—mulai dari perawatan kesehatan, konseling, hingga pengajaran—mengungkapkan harapan bagi mereka yang mereka bantu. … Dalam pekerjaan seperti ini, di mana stres tinggi dan kekecewaan sering terjadi, harapan sangat penting.”
Ciri utama seorang pelaku terbaik adalah memiliki harapan. Oleh karena itu, dalam berinteraksi dengan orang lain, kita membutuhkan harapan jika kita ingin membuat perubahan apa pun. G.K. Chesterton mengamati bahwa “yang pertama dan terutama … semua pintu terbuka untuk keberanian dan harapan.” Melalui harapan, kita dapat membuka pintu!
Dalam bukunya tahun 1987, A Philosophy of Human Hope, filsuf J.J. Godfrey mencatat, kepercayaan adalah “sebuah disposisi yang diambil terhadap masa kini,” sedangkan harapan adalah “sebuah sikap yang diambil terhadap masa depan.” Ia menulis tentang seorang guru yang berkata kepada murid-muridnya: “Saya sedang bekerja dengan masa depan kalian. … Saya mengirimkan pesan ke masa depan melalui kalian yang tidak akan pernah saya lihat. … Saya tidak akan melihat tahun [2020], tetapi kalian akan. Saya akan mengirimkan pesan melalui kalian dan itu akan menjadi pesan yang baik.”
Dunia Diperbarui

Namun, Natal bukanlah sebuah konsep filosofis atau teologis yang abstrak, melainkan perayaan dari peristiwa nyata yang terjadi pada orang-orang tampaknya biasa-biasa saja. Oleh karena itu, titik awal kita harus melibatkan diri dalam rincian ceritanya. Maria dan Yusuf adalah orang-orang biasa seperti kebanyakan dari kita: mereka memiliki tagihan yang harus dibayar, harus mencukupi kebutuhan, dan dalam kondisi ekonomi yang sulit, mereka harus berjuang untuk bertahan. Dalam kasus Maria dan Yusuf, Kaisar Augustus memerintahkan semua orang untuk kembali ke kota asal mereka untuk didata dan dikenai pajak. Kisah tentang tidak adanya tempat di penginapan dan tentang palungan menggambarkan betapa sempitnya kehidupan mereka saat itu (dan betapa berbahayanya, karena terdengar sangat tidak higienis), sementara kisah kemarahan Herodes menambahkan kesan bahaya yang mengancam: nyawa saat itu begitu murah, dan konsekuensi melawan tiran hampir pasti berujung fatal.
Kita suka membayangkan, meskipun buktinya minim, bahwa peristiwa Kelahiran itu terjadi pada malam tergelap musim dingin. Tetapi—dan di sinilah harapan muncul—kelahiran anak itu sudah diberitakan sebelumnya, direncanakan sesuai dengan tujuan Allah. Selain itu, tanda-tanda menunjukkan pentingnya anak itu: di langit ada bintang yang bersinar, dan di bumi, para gembala yang sederhana dan rendah hati mengetahui apa yang sedang terjadi. Lebih dari mereka, orang-orang bijak dari Timur datang untuk memberikan kesaksian tentang kelahiran anak itu. Anehnya, bahkan tindakan jahat Herodes yang tampaknya tanpa harapan justru menegaskan kekuatan kebaikan, karena Herodes sendiri percaya bahwa kelahiran ini adalah ancaman bagi otoritas dan kekuasaannya. Jika tidak, mengapa dia berusaha keras untuk melenyapkannya?

Dalam satu pengertian penting, kisah kelahiran Yesus mirip dengan kelahiran setiap manusia yang datang ke dunia. Kelahiran disertai dengan keyakinan bahwa seorang anak dapat membuat perbedaan, melakukan kebaikan, dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, putra bungsu penulis memiliki seorang putri yang sekarang berusia 19 bulan. Betapa besar sukacita dan harapan yang ia miliki untuk putrinya, sebagaimana kami sebagai kakek-nenek! Setiap kelahiran, secara harfiah, adalah “penciptaan baru.” Ini adalah kemenangan hidup atas kematian.

Namun, ada aspek lain yang unik dari kelahiran Yesus. Kita melihat ini melalui garis besar seluruh hidup-Nya dan apa yang telah Dia capai. Penulis merujuk pada dampak kehidupan-Nya setelah Dia meninggalkan dunia: berakhirnya paganisme di Kekaisaran Romawi; runtuhnya kekaisaran itu sendiri setelah konversinya ke Kekristenan; runtuhnya penghalang antara pria dan wanita, antara budak dan orang merdeka; penghapusan perbudakan (sesuatu yang tidak dikenal di dunia kuno); serta pengakuan bahwa setiap jiwa manusia itu bernilai—tidak ternilai. Hal-hal ini sering kali kita lupakan hari ini, tetapi itulah konsekuensi jangka panjang dari berdirinya Kekristenan—dan harapan yang menyertai kelahiran bayi itu.
Inilah yang kita lihat dan rasakan pada Natal. Hidup mengalahkan kematian, dan kita memiliki setiap alasan untuk merayakannya. Menjadi seperti anak-anak memungkinkan keterbukaan, rasa ingin tahu, dan kepolosan yang secara alami melahirkan harapan.
Begitu pula, waktu untuk menjauh dari kekhawatiran orang dewasa diperlukan untuk membangkitkan harapan, karena tanpa itu kita akan mengalami kelelahan. Beristirahat dari tanggung jawab orang dewasa adalah pemulihan bagi jiwa dan komunitas. Sebuah peribahasa Rusia mengatakan, “Di kerajaan harapan, tidak ada musim dingin.” Kita dapat bertahan menghadapi musim dingin yang gelap dan dalam karena Natal memberi kita harapan bahwa kita akan melewatinya.

Pesan mendalam Natal adalah ini: Cahaya sejati dunia telah datang, dan melalui cahaya itu, kita semua memiliki harapan—harapan pada anak-anak, harapan pada fakta bahwa setiap manusia itu istimewa, dan harapan pada gagasan bahwa ada rencana besar yang diberikan Tuhan, dan kita semua adalah bagian darinya. Jadi, apa yang tidak patut dirayakan? Saat kita bersulang, mari kita perbarui harapan kita untuk umat manusia dan diri kita sendiri di tahun 2025. Anda tahu itu semua akan masuk akal!
James Sale telah menerbitkan lebih dari 50 buku, yang terbaru adalah “Mapping Motivation for Top Performing Teams” (Routledge, 2021). Dia telah dinominasikan untuk Pushcart Prize puisi 2022, dan memenangkan hadiah pertama dalam kompetisi tahunan The Society of Classical Poets 2017, tampil di New York pada tahun 2019. Kumpulan puisi terbarunya adalah “StairWell.” Untuk informasi lebih lanjut mengenai penulis dan proyek Dante-nya, kunjungi EnglishCantos.home.blog
Revolusi Militer Ukraina: Drone Canggih dan Pasukan Robotik Hancurkan Pos Rusia dengan Efektif”
EtIndonesia. Operasi drone Ukraina yang telah dikenal secara global kini semakin merevolusi wajah perang modern. Teknologi canggih yang diterapkan oleh militer Ukraina tidak hanya meningkatkan efektivitas serangan, tetapi juga mengurangi risiko bagi prajurit di medan perang.
Di wilayah Donetsk, sebuah drone Dragon Fire milik Ukraina yang sebelumnya jarang digunakan, kembali diaktifkan dengan teknologi terbaru. Drone ini dilengkapi dengan cairan panas yang mampu membakar parit perlindungan militer Rusia secara efektif. Dalam salah satu operasi terbarunya, drone Dragon Fire berhasil membunuh seluruh tentara Rusia yang berada di dalam parit tersebut tanpa ada yang selamat. Keberhasilan ini menunjukkan betapa teknologi drone dapat menjadi senjata mematikan dalam pertempuran modern.
Sementara itu, produksi drone FPV (First Person View) berteknologi serat optik Ukraina semakin meningkat dan di antarkan ke garis depan perang. Pasukan drone terkenal Ukraina, Mažar, baru-baru ini mendemonstrasikan penggunaan drone FPV mereka dalam pertempuran nyata. Drone ini berhasil menyerang tank T-72B3 milik Rusia dengan presisi tinggi. Berbeda dengan drone Rusia yang juga menggunakan teknologi serat optik, drone Ukraina memiliki ukuran yang lebih besar dengan enam rotor. Meskipun lebih mencolok dan mahal, drone ini mampu membawa beban yang lebih berat dan terbang lebih jauh berkat gulungan yang lebih besar.
Beberapa produsen drone di Ukraina tengah memproduksi drone serat optik secara massal. Hingga kini, belum ada langkah pertahanan yang efektif terhadap jenis drone ini. Penghentian fisik menjadi satu-satunya cara untuk menghadapi drone serat optik, karena gangguan perang elektronik yang dikuasai Rusia tidak efektif melawan teknologi serat optik yang digunakan oleh Ukraina.
Selain drone, pasukan robotik kini juga mulai muncul di medan perang Ukraina. Baru-baru ini, pasukan Ukraina berhasil meluncurkan serangan gabungan yang melibatkan pasukan robotik dan berhasil menghancurkan pos militer Rusia. Pasukan robotik ini terdiri dari drone udara yang dikombinasikan dengan robot berkaki yang dilengkapi dengan senapan mesin, memungkinkan mereka melakukan tembakan berkelanjutan dalam operasi darat dan udara. Ini merupakan senjata terbaru dari militer Ukraina yang dapat beroperasi tanpa mengorbankan nyawa prajurit.
Robot berkaki yang dilengkapi dengan senapan mesin memiliki jangkauan tembak hingga 12,7 kilometer dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui tablet. Kombinasi antara drone udara dan robot berkaki darat membentuk pasukan robotik Ukraina yang sangat ahli dalam pengintaian dan serangan. Selain berperan sebagai pembunuh di medan perang, pasukan robotik ini juga dapat berfungsi sebagai bantuan medis untuk mengangkut korban ke lini depan.
Pada tanggal 23 Desember, pasukan Ukraina pertama kali menggunakan pasukan robotik untuk menyerang dan berhasil menghancurkan pos militer Rusia di dekat Lyptsi, utara Kota Kharkiv. Keberhasilan ini bukanlah kebetulan, karena sejak Juni, Ukraina telah mulai mengembangkan dan melatih sistem operasi robotik darat secara intensif. Prestasi ini membantu mengatasi kekurangan jumlah pasukan dan kesulitan dalam merekrut prajurit.
Sebagai contoh, pasukan yang bertanggung jawab untuk mempertahankan wilayah utara Kharkiv hanya terdiri dari 2.000 personel untuk menghadapi 6.000 tentara Rusia, dengan rasio kekuatan 1 banding 3. Pasukan robotik ini tidak hanya meningkatkan efektivitas serangan, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam operasi militer. Menurut laporan Komando Pertahanan Ukraina, pasukan robotik telah berhasil membangun prestasi di medan perang yang mengandalkan tidak hanya kekuatan manusia, tetapi juga teknologi tinggi.
Dengan terus mengembangkan teknologi drone dan robotik, militer Ukraina menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat menjadi kunci dalam memenangkan pertempuran modern. Keberhasilan operasi drone dan pasukan robotik ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional Ukraina.