Home Blog Page 245

Dia Koma Selama Tiga Minggu di Ruang Dimensi Lain…

EtIndonesia. Pada 2 Juli 1978, Brandlin W mengalami kecelakaan lalu lintas sepeda motor yang sangat serius pada usia 39 tahun, karena dia tidak mengenakan helm saat itu, yang mengakibatkannya cedera yang sangat parah. Jantungnya tidak berdetak selama beberapa menit saat dirawat di ruang gawat darurat, seolah-olah nyawanya hampir hilang.

Dari sudut pandang Brandlin, tidak tahu sudah berapa lama pasca kecelakaan itu, dia tiba-tiba menemukan dirinya berada di ladang yang penuh dengan bunga liar, dikelilingi oleh bukit-bukit yang bergelombang. Di sana, di mana-mana terlihat cahaya yang cerah, meskipun Brandlin tidak bisa menemukan dari mana cahaya yang menyilaukan itu berasal. 

Rasanya sangat menyenangkan berada di sana, membuatnya sangat bahagia, dan dia mulai berlari di ladang itu. Namun tiba-tiba, jalan di depannya terputus, itu adalah pagar yang terbuat dari kayu bulat, dengan dua baris kayu yang kokoh, di mana baris kayu di bawahnya setinggi setidaknya 5,4 meter dari permukaan tanah, menunjukkan bahwa pagar itu sangat tinggi, terus membentang di hadapan Brandlin dalam segala arah yang bisa dia saksikan.

Di ladang tempat Brandlin berada, bunga-bunga dan tanaman tersebut hanya setinggi 30 sentimeter, sementara pagar di depannya menjulang tinggi, tetapi itu tidak menghalanginya untuk maju, malah sebuah pikiran muncul di benaknya—saya harus melompati pagar itu

Tanpa bantuan orang lain atau alat, melompati rintangan yang tinggi terdengar sangat sulit, namun bagi Brandlin, itu tidak masalah, malah justru membuatnya sangat menikmati waktu yang dia habiskan untuk sampai di sana. Semua ini membuatnya merasa puas, riang, dan damai, lalu dia mulai berusaha untuk melewati halangan pagar itu dengan kekuatannya sendiri.

Saat Brandlin mulai bergerak, mendaki hingga sekitar setengah jalan, dia merasakan bahunya tersentuh sesuatu. Dia tidak merasa takut, langsung melihat ke arah sumbernya, dan melihat “Tuhan”. 

Dulu, Brandlin tidak memiliki keyakinan, keluarganya juga tidak pernah pergi ke gereja, tetapi di depannya bukan seperti manusia, juga bukan seperti makhluk spiritual yang biasanya dianggap sebagai malaikat, membuatnya teringat pada Tuhan, merasa seolah-olah dia sedang menatap Tuhan.

Saat itu, seberkas suara berkata padanya: “Kamu belum bisa datang.” 

Brandlin dibuat bingung dan bertanya: “Mengapa?” 

Dia ingin memanjat ke puncak untuk duduk di atasnya, ingin pergi ke sisi pagar yang lain untuk merasakan segala sesuatu di sana, merasa akan lebih baik daripada keindahan yang dirasakannya di ladang.

Brandlin melanjutkan: “Tolong biarkan saya ke sisi lain.”

Saat itu suara itu dengan tegas berkata: “Tidak, Brandlin, kamu harus kembali, masih banyak yang harus kamu lakukan.” 

Dalam detik berikutnya, Brandlin kembali ke tubuhnya di ruang gawat darurat, dan baru dia sadar bahwa dia telah koma selama tiga minggu penuh, dan sempat tidak memiliki detak jantung, dan secara ajaib kembali ke dunia ini. (jhn/yn)

Pendeta Dipaksa Minta Maaf Setelah Memberitahu Anak-Anak Bahwa Sinterklas Tidak Nyata

EtIndonesia. Seorang pendeta Inggris dituduh merusak suasana Natal untuk sekelompok siswa Kelas Enam dengan mengatakan bahwa Sinterklas tidak ada dan orangtua merekalah yang meletakkan hadiah di bawah pohon Natal.

Minggu lalu, Pendeta dr. Paul Chamberlain seharusnya berbicara tentang kelahiran Yesus di depan murid-murid Kelas Enam dari Lee-on-the-Solent Junior School di Hampshire, Inggris, tetapi entah bagaimana dia malah berbicara tentang keberadaan Sinterklas, sebuah topik yang belum siap dipahami oleh banyak anak.

Dia dengan santai mengatakan kepada seluruh kelas bahwa Sinterklas tidak nyata dan bahwa orangtua merekalah yang membelikan mereka hadiah dan memakan kue yang mereka tinggalkan untuk Sinterklas. Rupanya, semua ini mengejutkan banyak anak, yang mulai menangis dan kemudian memberi tahu orangtua mereka tentang pengalaman traumatis tersebut. Pendeta tersebut sejak saat itu dipaksa untuk meminta maaf kepada anak-anak, orangtua mereka, dan sekolah atas pengungkapannya.

“Kalian semua murid kelas enam, sekarang mari kita bersikap realistis, Sinterklas itu tidak nyata,” kata Chamberlain kepada kelas, yang sebagian besar berusia 10 dan 11 tahun.

“Setelah berbicara tentang kisah Kelahiran Yesus dari Alkitab, dia membuat beberapa komentar tentang keberadaan Sinterklas,” kata juru bicara Keuskupan Portsmouth kepada Mail Online. “Paul telah mengakui bahwa ini adalah kesalahan penilaian dan dia seharusnya tidak melakukannya. Dia meminta maaf tanpa syarat kepada sekolah, kepada orangtua dan anak-anak dan kepala sekolah segera menulis surat kepada semua orangtua untuk menjelaskan hal ini.”

Beberapa orangtua menggambarkan tindakan pendeta itu sebagai ‘salah’ atau ‘menjijikkan’, sementara yang lain mengatakan bahwa mereka harus “memaksa sebanyak mungkin sihir” pada musim liburan ini untuk membantu anak-anak mereka mengatasi trauma.

Kami akan mengatakan bahwa agak ironis bagi seorang pria religius untuk berbicara tentang keberadaan Sinterklas kepada anak-anak, mengingat bukti atau ketiadaan bukti dari keyakinan mereka sendiri…(yn)

Sumber: odditycentral

Nenek di Tiongkok, Petugas Kebersihan Rumah Sakit Mengadopsi 38 Bayi Terlantar

EtIndonesia. Seorang petugas kebersihan rumah sakit di Tiongkok yang mengadopsi 38 bayi terlantar selama satu dekade telah dinominasikan sebagai Model Moral Nasional.

Tang Caiying, 88 tahun, adalah seorang petugas kebersihan yang sudah pensiun dari sebuah rumah sakit di Xinyu, di Provinsi Jiangxi, Tiongkok tenggara, demikian dilaporkan oleh media daratan The Paper.

Antara tahun 1980-an dan 1990-an, dia mengadopsi lebih dari 30 anak.

Pada suatu hari di musim dingin tahun 1982, Tang yang berusia 46 tahun menemukan seorang bayi perempuan yang dibungkus mantel katun, ditelantarkan di samping rel kereta api dalam perjalanannya ke tempat kerja.

Karena tidak sanggup meninggalkan bayi itu di tengah angin yang dingin, dia membawa bayi yang menangis itu pulang, memberinya makan, dan membersihkannya.

Dia menamai bayi itu Fangfang, yang berarti “harum” seperti bunga yang sedang mekar.

Saat itu, Tang sudah menjadi ibu dari lima orang anak, yang termuda berusia 12 tahun.

Putri keduanya, Aiping, yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan menganggur, tinggal di rumah untuk membantu merawat Fangfang.

Beberapa tahun kemudian, Tang menemukan bayi perempuan terlantar lainnya di rumah sakitnya dan menamainya Zhenzhen, yang berarti “hadiah yang berharga”.

Sejak saat itu, dia terus menyelamatkan bayi-bayi terlantar, dan akhirnya menerima 36 bayi lagi.

Sebagian besar dari mereka yang dia terima adalah bayi yang baru lahir, beberapa dibuang ke tempat sampah setelah kesulitan bernapas saat lahir, dan yang lainnya ditinggalkan di luar rumah sakit di musim dingin yang membekukan, tubuh mereka yang rapuh hampir tidak dapat bertahan hidup.

Tang mengatur agar bayi-bayi yang diselamatkan tersebut tinggal di kamar yang tidak terpakai di rumah sakit tempat dia bekerja. Dia menyediakan waktu setiap hari untuk memberi mereka makan dan memantau kesehatan mereka secara teratur.

Awalnya, suaminya tidak dapat mengerti, dengan alasan bahwa penghasilan mereka yang kecil dan hampir tidak cukup untuk anak-anak mereka sendiri, apalagi untuk anak-anak lainnya.

Namun, Tang tetap teguh pada tekadnya untuk menyelamatkan setiap nyawa yang ditemuinya.

Setelah pensiun, dia hidup dengan uang pensiun yang kecil dan memulung untuk membeli susu dan makanan bagi anak-anaknya.

Dengan perbedaan usia lebih dari 50 tahun, anak-anak angkat tersebut memanggil Tang dengan sebutan “Nenek”.

Beberapa anak bungsu dirawat di rumah oleh suami Tang dan anak-anaknya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, suaminya mulai menyayangi anak-anak angkat tersebut, yang tahu bahwa “Kakek” mereka tegas tetapi selalu baik hati.

Seiring bertambahnya usia Tang dan energinya berkurang, dia mulai dengan hati-hati memilih keluarga angkat untuk anak-anak tersebut.

Anak-anak terakhir yang diadopsi Tang adalah anak laki-laki kembar. Dia menamai anak yang lebih tua Zhang Jiagang, sedangkan yang lebih muda diadopsi kemudian oleh pasangan guru.

Sekarang berusia 27 tahun, Zhang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran.

Pada bulan Januari, dia kembali ke rumah untuk merayakan ulang tahun Tang yang ke-88. Seperti anak-anak angkat Tang lainnya, dia mengunjunginya secara teratur dan mengirimkan sebagian gajinya untuknya.

“Jika bukan karena Nenek Tang, saya tidak tahu seperti apa hidup saya nantinya,” kata Zhang.

Pada tanggal 16 Desember, Tang yang berusia 88 tahun dinominasikan sebagai kandidat untuk Model Moral Nasional, penghargaan tertinggi untuk keunggulan moral yang diberikan kepada orang-orang biasa di Tiongkok.

Tanggal pengumuman untuk daftar akhir belum diungkapkan.

Putrinya, Aiping, mengatakan kepada The Paper: “Bagi ibu saya, melakukan perbuatan baik bukanlah tentang rasa moralitas. Itu hanya apa yang menurutnya harus dilakukannya. Itu adalah kebaikan naluriah.”

Kisah Tang telah menggerakkan banyak orang di media sosial daratan.

Seorang pengamat daring berkata: “Ini sangat menyentuh. ‘Nenek Tiongkok’ yang tidak mementingkan diri sendiri telah mengajarkan kita apa arti cinta sejati sebenarnya.” (yn)

Sumber: scmp

Rusia Luncurkan Serangan ke Infrastruktur Energi Ukraina pada Hari Natal

“Hari ini, Putin dengan sengaja memilih Hari Natal untuk melakukan serangan. Apa yang bisa lebih tidak manusiawi?” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di X.

ETIndonesia. Militer Rusia meluncurkan serangan rudal dan drone pada Hari Natal dengan target infrastruktur energi Ukraina.

Serangan terjadi di wilayah Kharkiv, Kursk, dan Dnipropetrovsk, sementara alarm serangan udara berbunyi di ibu kota Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan Rusia terhadap jaringan listrik negaranya, menyebutnya sebagai tindakan “tidak manusiawi.”

“Setiap serangan besar-besaran Rusia membutuhkan waktu untuk persiapan. Itu tidak pernah menjadi keputusan spontan. Itu adalah pilihan yang disengaja—bukan hanya tentang target tetapi juga waktu dan tanggal,” tulis Zelenskyy di X.

“Hari ini, Putin dengan sengaja memilih Hari Natal untuk menyerang. Apa yang bisa lebih tidak manusiawi?”

Lebih dari 70 rudal balistik dan lainnya, ditambah lebih dari 100 drone, digunakan dalam serangan yang disebut Zelenskyy sebagai upaya Rusia untuk menciptakan pemadaman listrik di negaranya.

Ukraina berhasil menembak jatuh “lebih dari 50 rudal dan sejumlah besar drone,” tetapi beberapa serangan tetap mengenai target, kata Zelenskyy. Beberapa wilayah mengalami pemadaman listrik sementara para enginering berusaha memulihkan daya, tambahnya.

“Kejahatan Rusia tidak akan menghancurkan Ukraina dan tidak akan merusak perayaan Natal,” kata Zelenskyy.

Rusia telah meningkatkan serangan terhadap sektor energi Ukraina sejak musim semi tahun ini, merusak hampir setengah kapasitas pembangkit listrik dan menyebabkan pemadaman listrik yang berkepanjangan. Ini adalah bagian dari invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

“Musuh kembali menyerang sektor energi secara besar-besaran,” tulis Menteri Energi Ukraina German Halushchenko di Facebook. “Operator sistem transmisi sedang mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membatasi konsumsi guna meminimalkan dampak negatif pada sistem energi.”

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan dalam sebuah unggahan di X, “Sebuah rudal Rusia melintasi wilayah udara Moldova dan Rumania, mengingatkan bahwa Rusia tidak hanya mengancam Ukraina.”

Presiden Moldova Maia Sandu menulis di X: “Sementara negara kita merayakan Natal, Kremlin memilih kehancuran—menargetkan infrastruktur energi Ukraina dan melanggar wilayah udara Moldova dengan rudal, tindakan yang jelas melanggar hukum internasional.”

“Moldova mengutuk tindakan ini dan berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina,” kata Sandu.

Natal di Ukraina, di mana sebagian besar penduduknya beragama Kristen Ortodoks, dulunya dirayakan pada 7 Januari seperti halnya di Rusia. Namun, sejak 2023, tanggalnya diubah menjadi 25 Desember, sama seperti di negara-negara Barat.

Hingga 8 Desember, sebanyak 43.000 tentara Ukraina tewas dan 370.000 lainnya terluka, menurut pernyataan Zelenskyy pada awal Desember. Pentagon pada Oktober menyebutkan bahwa 600.000 tentara Rusia telah tewas dalam konflik tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi telah melakukan “serangan besar-besaran” terhadap fasilitas energi penting yang mendukung kerja “kompleks militer-industri” Kyiv.

“Tujuan serangan telah tercapai. Semua fasilitas telah terkena,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Laporan ini juga menyertakan kontribusi dari Reuters.

Sumber : Theepochtimes.com

Menteri Luar Negeri Jepang Sampaikan Kekhawatiran atas Meningkatnya Aktivitas Militer  Tiongkok

0

Ketegangan antara Beijing dan Tokyo meningkat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh isu-isu seperti larangan makanan laut oleh Tiongkok  dan penahanan seorang warga negara Jepang

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, pada 25 Desember mengungkapkan kekhawatiran signifikan Tokyo, termasuk meningkatnya aktivitas militer Tiongkok di perairan yang disengketakan, selama kunjungannya ke Beijing untuk pertama kalinya sejak menjabat pada  Oktober.

Setelah pertemuan hampir tiga jam dengan mitranya dari Tiongkok, Iwaya mengatakan kepada wartawan bahwa ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan kekhawatiran Jepang terkait sejumlah isu, termasuk “situasi di Laut Tiongkok Timur” dan “eksploitasi sumber daya secara sepihak” oleh rezim Tiongkok.

Iwaya secara khusus meminta Beijing untuk menghapus pelampung yang baru-baru ini diidentifikasi otoritas Jepang di selatan Pulau Yonaguni, yang terletak dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.

“Kami percaya [pelampung itu] dipasang oleh Tiongkok, dan kami telah meminta penghapusannya segera,” kata Iwaya kepada wartawan di Beijing.

Iwaya juga bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada  Rabu.

Kunjungan sehari terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara dua ekonomi terbesar di Asia, dipicu oleh isu-isu mulai dari larangan makanan laut Jepang oleh Beijing hingga perselisihan wilayah yang terus berlangsung. Tokyo mengajukan protes awal tahun ini ketika kapal induk Tiongkok memasuki perairan kontigu Jepang setelah pelanggaran wilayah udara oleh pesawat militer Tiongkok.

Dalam menghadapi meningkatnya agresi dari Tiongkok  yang berhaluan komunis, Jepang telah meningkatkan pengeluaran militernya dan memperkuat hubungan keamanan dengan Amerika Serikat dan sekutu regional lainnya.

Namun demikian, Iwaya tetap optimis, dengan mengatakan bahwa Tokyo dan Beijing telah sepakat untuk bekerja sama mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan kerja sama.

Iwaya mengatakan kepada wartawan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk mengadakan dialog keamanan “secepat mungkin tahun depan.” Selain itu, diplomat tertinggi Tiongkok, Wang Yi, akan mengunjungi Jepang tahun depan, menurut kementerian luar negeri Jepang.

Percakapan antara Iwaya dan Wang tidak menghasilkan pencabutan larangan makanan laut oleh Tiongkok secara langsung. Namun, kedua pihak sepakat untuk “secara bertahap melaksanakan” kesepakatan yang dicapai pada  September, menurut ringkasan pertemuan Jepang.

Menurut laporan dari kementerian luar negeri Tiongkok, Wang kembali menegaskan penolakan Beijing terhadap pembuangan air “terkontaminasi nuklir” oleh Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang rusak, serta mendesak Jepang untuk mengizinkan Tiongkok mengambil sampel dan melakukan uji independen.

Larangan makanan laut Tiongkok yang diberlakukan pada Agustus 2023, mengikuti keputusan Jepang untuk membuang lebih dari satu juta ton air yang telah diolah ke Samudra Pasifik.
Pemerintah Jepang mengatakan air yang telah diolah tersebut aman, posisi yang didukung oleh badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa, Badan Energi Atom Internasional (IAEA). 

Dalam laporan Juli 2023 yang diserahkan kepada pemerintah Jepang, badan tersebut menyimpulkan bahwa air limbah yang telah diolah akan memiliki “dampak radiologi yang dapat diabaikan” pada manusia dan lingkungan. Setelah dukungan dari IAEA, Uni Eropa mencabut pembatasan impor makanan laut Jepang.

Dalam kesepakatan yang dicapai dengan Tiongkok pada  September, Jepang berkomitmen untuk memperluas langkah-langkah pemantauan internasional jangka panjang dalam kerangka kerja IAEA, memastikan semua negara pemangku kepentingan, termasuk Tiongkok, dapat melakukan pengambilan sampel independen dan perbandingan antar laboratorium.

Pertemuan pada 25 Desember juga membahas isu-isu sensitif lainnya dalam hubungan bilateral, seperti penahanan warga negara Jepang di Tiongkok. Iwaya menuntut pembebasan mereka lebih awal, menurut laporan yang dirilis oleh kementerian luar negeri Jepang. Ia juga mencatat bahwa kurangnya transparansi terkait “undang-undang anti-spionase” Beijing menimbulkan keraguan di kalangan warga Jepang untuk bepergian ke Tiongkok.

Di bawah undang-undang anti-spionase yang pertama kali diberlakukan pada tahun 2014, 17 warga negara Jepang telah ditahan di Tiongkok, dengan lima di antaranya masih ditahan hingga Agustus tahun ini, menurut Komite Urusan Luar Negeri DPR Jepang. Dalam sebuah kasus profil tinggi, seorang pria Jepang yang ditahan di Tiongkok sejak Juli 2019 dijatuhi hukuman 12 tahun atas tuduhan spionase tahun lalu, menurut kementerian luar negeri Jepang.

Menambah ketegangan adalah insiden di Tiongkok selatan di mana seorang anak laki-laki Jepang berusia 10 tahun tewas setelah ditusuk oleh orang asing dalam perjalanan ke sekolah pada 18 September tahun ini. Penusukan itu terjadi pada peringatan peristiwa tahun 1931 selama periode perang antara Jepang dan Tiongkok.

Insiden 918, yang merujuk pada 18 September 1931—di mana jalur kereta api milik Jepang meledak di kota Shenyang di Tiongkok utara—menandai dimulainya invasi Jepang ke Tiongkok, yang berlangsung hingga 1945, menjelang akhir Perang Dunia II.

Insiden penusukan ini juga menjadi serangan kedua terhadap warga negara Jepang di Tiongkok dalam waktu kurang dari tiga bulan. Sebagai tanggapan, kementerian luar negeri Jepang mendesak Beijing untuk mengambil tindakan segera terhadap “posting media sosial anti-Jepang yang tidak berdasar dan jahat.” (asr)

Dalam Pesan Natalnya, Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Perang di Ukraina dan Gaza

0

“Dalam merenungkan Palungan Betlehem, saya memikirkan komunitas Kristen di Palestina dan Israel, khususnya komunitas yang terkasih di Gaza,” katanya

ETIndonesia. Sri Paus Fransiskus I menyerukan diakhirinya konflik bersenjata dan kerusuhan sipil yang sedang berlangsung di Ukraina, Timur Tengah, dan tempat-tempat lain dalam pesan Natal tahunannya.

Bertajuk “Urbi Et Orbi” yang berarti “Kota dan Dunia,” Paus menyampaikan kepada semua orang bahwa pintu telah terbuka untuk berdamai kembali dengan Tuhan, mengakhiri perpecahan, mengampuni kesalahan, dan datang kepada Yesus, yang adalah “Raja Damai.”

“Pada Natal ini, di awal Tahun Yobel, saya mengajak setiap individu, semua bangsa, dan negara, untuk menemukan keberanian yang dibutuhkan untuk melewati Pintu itu, menjadi peziarah harapan, menghentikan suara senjata, dan mengatasi perpecahan,” katanya.

Sri Paus secara khusus meminta kepada audiens globalnya agar “suara senjata dihentikan di Ukraina yang dilanda perang” dan di Timur Tengah. Ia meminta “keberanian” yang diperlukan untuk memulai negosiasi perdamaian dan dialog antara Ukraina dan Rusia, pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza, serta pemberian bantuan kemanusiaan. Paus juga menyoroti komunitas Kristen di Suriah dan Lebanon.

Paus Fransiskus menyampaikan pesan dan berkat Urbi et Orbi kepada kota dan dunia dari balkon utama Basilika Santo Petrus sebagai bagian dari perayaan Natal, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada 25 Desember 2024

“Dalam merenungkan Palungan Betlehem, saya memikirkan komunitas Kristen di Palestina dan Israel, khususnya komunitas yang terkasih di Gaza, di mana situasi kemanusiaan sangat parah,” katanya.

“Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan komunitas Kristen di Lebanon, terutama di wilayah selatan, dan dengan mereka di Suriah pada masa yang sangat sulit ini,” tambahnya. “Semoga pintu dialog dan perdamaian dibuka lebar di seluruh wilayah yang dilanda konflik.”

Mengalihkan perhatian ke barat laut, Paus Fransiskus menyoroti pulau Siprus, yang telah terpecah selama 50 tahun oleh zona penyangga PBB antara populasi Turkiye dan Yunani.
“Saya berharap bahwa solusi yang disepakati bersama dapat ditemukan, solusi yang dapat mengakhiri perpecahan dengan menghormati hak dan martabat semua komunitas Siprus,” katanya.

Paus Fransiskus juga menyoroti  konflik yang sedang berlangsung di Myanmar, dengan berdoa agar “perayaan Natal membawa penghiburan” bagi mereka yang “dipaksa meninggalkan rumah mereka.”

Ia juga menyerukan “solusi yang efektif, dengan keadilan dan kebenaran, untuk mempromosikan harmoni sosial” di benua Amerika, khususnya menyebut Kolombia, Venezuela, Haiti, dan Nikaragua. Beliau juga berdoa untuk perdamaian dan bantuan bagi masyarakat di beberapa negara Afrika, termasuk Republik Demokratik Kongo, Burkina Faso, Mali, Niger, Mozambik, negara-negara di Tanduk Afrika, dan Sudan.

Sri Paus mengakhiri pesannya dengan meminta agar tahun mendatang menjadi “kesempatan untuk menghapus utang, terutama yang memberatkan negara-negara termiskin.”

“Kita semua dipanggil untuk mengampuni mereka yang bersalah kepada kita, karena Putra Alah, yang lahir di tengah kegelapan dan dinginnya malam, telah mengampuni dosa-dosa kita,” katanya. (asr)

Jenderal Rusia Tewas, Tingkat Korban Tentara Korea Utara Hampir 10%

ETIndonesia. Berikut adalah cuplikan serangan drone Ukraina terhadap kota Kazan di Rusia tengah. Dalam video tersebut, terlihat gedung-gedung tinggi di Kazan dilanda serangan drone, menyebabkan asap tebal dan kebakaran besar. Menurut otoritas setempat, delapan drone menyerang kota ini; enam diantaranya mengenai gedung tempat tinggal, satu menyerang fasilitas industri, dan satu lainnya ditembak jatuh ke sungai.

Jenderal Rusia Tewas

Perang Ukraina telah berlangsung selama tiga tahun. Bagi warga yang tinggal di Kazan dan Moskow, perang ini terasa jauh, hanya terlihat melalui berita dan ponsel mereka. Namun, minggu ini terjadi dua peristiwa yang dapat mengubah pandangan mereka. Salah satunya adalah pembunuhan seorang jenderal Rusia di Moskow oleh Ukraina.

Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang bertanggung jawab atas senjata radiasi, biologi, dan kimia Rusia, tewas pada Selasa pekan lalu. Saat ia keluar dari apartemennya, bom yang dipasang Ukraina pada sebuah sepeda motor di dekatnya diledakkan dari jarak jauh. Ledakan tersebut sangat dahsyat hingga Kirillov langsung tewas di tempat.

Penduduk setempat mengatakan kepada BBC bahwa mereka awalnya mengira suara ledakan keras berasal dari lokasi konstruksi. Seorang mahasiswa lokal mengatakan kepada AFP bahwa ia terbangun karena suara tersebut dan mengira sesuatu jatuh di lokasi konstruksi.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyatakan bahwa Kirillov adalah target sah karena kejahatan perang yang dilakukannya. Ukraina menuduh Kirillov bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia secara masif oleh Rusia, lebih dari 4.000 kali. Pada Oktober tahun ini, Inggris memberlakukan sanksi terhadap Kirillov atas perannya dalam penggunaan senjata kimia, sementara pada Mei, Amerika Serikat menuduh Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Serangan terarah terhadap jenderal ini tampaknya bertujuan untuk mengatasi penggunaan senjata kimia oleh Rusia di medan perang. Apa sebenarnya senjata kimia yang digunakan Rusia?

Penggunaan Kloropikrin oleh Rusia

Menurut laporan BBC, pejabat Departemen Luar Negeri AS menyatakan pada awal tahun bahwa Rusia menggunakan kloropikrin, sebuah agen kimia yang menyebabkan sesak napas, untuk memenangkan pertempuran.

Kloropikrin adalah gas sesak napas yang dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit, mata, dan saluran pernapasan, serta menyebabkan cairan di paru-paru yang dapat berujung pada kematian. Pada Mei 2024, televisi nasional Rusia merilis sebuah video di platform Telegram yang menunjukkan penggunaan gas beracun oleh Rusia terhadap Ukraina. Dalam video tersebut, granat asap yang mengandung kloropikrin dilemparkan ke parit, menghasilkan asap tebal dan memaksa tentara untuk melarikan diri.

Tentara Rusia menyebut bahwa mereka menggunakan asap untuk memaksa lawan keluar. Media resmi Rusia melaporkan bahwa pasukan Brigade ke-88 menggunakan granat gas air mata “Bird Cherry,” yang mengandung kloropikrin. Gas ini dapat menyebabkan rasa sakit di mata, gangguan penglihatan, sesak napas, dan luka bakar pada kulit.

Rusia sering menyebarkan propaganda untuk mengalihkan perhatian dan menutupi pelanggarannya, termasuk menuduh Amerika Serikat dan Ukraina terlibat dalam aktivitas senjata kimia dan biologis. Namun, kenyataannya, justru Rusia yang menggunakan senjata kimia di medan perang.

Penggunaan kloropikrin oleh Rusia di Ukraina menandai pertama kalinya sejak Perang Dunia I bahwa gas ini digunakan dalam pertempuran. Ukraina melaporkan bahwa Rusia semakin sering menggunakan senjata kimia seiring dengan meningkatnya kesulitan mereka di medan perang. Menurut Reuters, granat yang digunakan Rusia mengandung zat kimia ini, dengan lebih dari 500 tentara Ukraina menerima perawatan akibat serangan tersebut, termasuk satu korban yang meninggal dunia karena sesak napas.

Dengan latar belakang ini, tidak sulit untuk memahami mengapa Ukraina merasa perlu untuk mengeliminasi Letnan Jenderal Kirillov, yang bertanggung jawab atas senjata kimia Rusia.

Tingkat Korban Prajurit Korea Utara Mencapai Hampir 10%

Salah satu fokus utama di medan perang Ukraina saat ini adalah keterlibatan tentara Korea Utara. Menurut laporan yang dirilis oleh badan intelijen Korea Selatan pada  Kamis, setidaknya ratusan prajurit Korea Utara telah tewas dalam perang ini, dengan lebih dari 1.000 orang terluka. Saat ini, Korea Utara telah mengirim sekitar 12.000 prajurit, dengan tingkat korban yang hampir mencapai 10%. Seorang pakar mengatakan kepada Newsweek bahwa tentara Korea Utara kini menjadi “umpan meriam” bagi Putin.

Dalam sebuah video, terlihat banyak tentara Korea Utara di rumah sakit Rusia, beberapa di antaranya berjalan terpincang-pincang. Tubuh mereka tampak kurus dan kecil.

Badan Keamanan Ukraina (SBU) dalam sebuah unggahan lain juga mempublikasikan bukti evaluasi, termasuk rekaman panggilan telepon yang disadap. Dalam rekaman, seorang perawat Rusia mengatakan, “Kemarin, ada kereta yang datang membawa sekitar 100 orang. Hari ini, ada tambahan 120 orang lagi, jadi totalnya sudah 200 orang.”

Rekaman video yang diambil oleh drone Ukraina menunjukkan tentara Korea Utara di garis depan bersalju di Kursk. Wajah-wajah mereka terlihat jelas dan tampak sangat muda. Dalam video lain, tentara Ukraina menemukan kartu identitas Rusia pada jenazah seorang prajurit Korea Utara. Kartu itu bertuliskan nama “Lee Dae-hyuk” dalam huruf Korea, tetapi dokumen tersebut diterbitkan atas nama Republik Tuva Rusia.

Selama seminggu terakhir, militer Ukraina telah merilis lebih banyak rekaman pertempuran yang menunjukkan tentara Korea Utara tewas di medan perang. Dalam salah satu video, terlihat bagaimana drone Ukraina memantau pergerakan tentara Korea Utara. Karena infanteri Korea Utara biasanya tidak dilengkapi dengan senjata berat seperti tank atau kendaraan lapis baja, mereka mudah terdeteksi di dataran terbuka. Ukraina kemudian menggunakan sistem HIMARS dengan peluru cluster untuk menghancurkan sejumlah besar prajurit Korea Utara dengan mudah.

Komando Pasukan Khusus Ukraina melaporkan pada  Selasa bahwa Brigade Khusus ke-8 mereka telah membunuh 50 tentara Korea Utara di wilayah Kursk dalam tiga hari, melukai 47 orang lainnya, serta menghancurkan dua kendaraan lapis baja, dua mobil, dan satu ATV.

Kim Jong-un telah memberikan bantuan besar kepada Rusia berupa senjata dan 12.000 tentara, dan sebagai gantinya, Korea Utara menerima imbalan besar, termasuk barang senilai miliaran dolar dari Rusia, seperti makanan, minyak, uang tunai, dan lainnya. Selama beberapa dekade terakhir, Korea Utara menghadapi larangan ekspor utama seperti batu bara, makanan laut, dan barang-barang tiruan karena pengembangan senjata nuklirnya. Bantuan ekonomi Rusia membantu meringankan kesulitan yang dialami Korea Utara saat ini.

Selain uang tunai, Korea Utara juga akan menerima dukungan persenjataan dari Rusia, terutama pesawat tempur. Korea Selatan saat ini memiliki kekuatan udara yang menakutkan, termasuk F-16 dan pesanan 65 jet tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat. Sebaliknya, Korea Utara masih menggunakan pesawat tempur era Perang Dingin. Menurut laporan media Barat, Rusia kemungkinan akan memberikan pesawat tempur lama seperti Su-25 dan MiG-29 kepada Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan angkatan udara mereka.

Kim Jong-un memang memiliki strategi yang cerdik. Jika tentara ini tetap di Korea Utara, mereka akan membutuhkan anggaran militer besar untuk memberi makan mereka. Namun, dengan “mengirim” mereka ke Rusia, Kim tidak hanya mengurangi beban domestik tetapi juga mendapatkan devisa dan pembaruan persenjataan.

Sayangnya, para prajurit Korea Utara ini menjadi korban. Jika tetap di Korea Utara, mereka juga akan menghadapi kelaparan dan penderitaan. Sekarang, mereka dikirim ke medan perang Ukraina, mengorbankan nyawa mereka hanya untuk membantu Kim Jong-un mendapatkan uang dan senjata baru. (Hui)

Jalan Kaki Satu Jam Setiap Hari Bisa Menambah Enam Jam Harapan Hidup Anda

EtIndonesia. Sebuah studi baru memberi kita semua motivasi ekstra untuk keluar rumah dan berolahraga: setiap hari Anda berhasil berjalan kaki selama satu jam, Anda bisa memperpanjang harapan hidup Anda enam jam lebih lama.

Itulah perkiraan manfaatnya jika Anda saat ini termasuk dalam 25 persen orang yang paling tidak aktif di AS, menurut data pelacak kebugaran yang diolah oleh tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Griffith University di Australia.

Jika Anda termasuk dalam 25 persen teratas, berjalan kaki tambahan tidak terlalu bermanfaat – Anda telah menerima sebagian besar manfaat kesehatan dari olahraga – tetapi studi tersebut juga menyoroti dan mengukur beberapa manfaat utama dari kehidupan yang aktif.

“Jika semua individu sama aktifnya dengan 25 persen teratas populasi, orang Amerika yang berusia di atas 40 tahun bisa hidup rata-rata 5,3 tahun lebih lama,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.

“Peningkatan terbesar dalam harapan hidup per jam berjalan kaki terlihat pada individu dalam kuartil aktivitas terendah, di mana satu jam tambahan berjalan kaki dapat menambah harapan hidup 376,3 menit (sekitar 6,3 jam).”

Tim menganalisis data aktivitas yang dapat dikenakan dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) di AS, yang merekrut 5.000 relawan setahun. Dalam studi khusus ini, data dari 824 peserta dikecualikan karena mereka tidak mengenakan pelacak cukup lama.

Untuk menghitung bagaimana perubahan tingkat aktivitas dapat memengaruhi risiko kematian, para peneliti merujuk hasil NHANES terhadap model tabel kehidupan (di mana tingkat kematian dilacak pada titik usia tertentu) dan penelitian sebelumnya tentang olahraga dan rentang hidup.

Tim sangat ingin meningkatkan kesadaran tentang berapa banyak manfaat kesehatan yang didapat dari olahraga tambahan – dan bergerak maju di antara kuartil mungkin lebih dapat dicapai daripada yang Anda kira, bahkan dari yang terendah hingga tertinggi.

“Ini bukan prospek yang tidak masuk akal, karena 25 persen populasi sudah melakukannya,” kata Lennert Veerman, seorang profesor kesehatan masyarakat di Griffith University.

“Bisa berupa jenis olahraga apa pun [untuk mencapai kuartil teratas], tetapi kira-kira setara dengan kurang dari tiga jam berjalan kaki per hari.”

Menyarankan bahwa olahraga dapat memperpanjang umur bukanlah hal baru, tetapi mengukur dan menyederhanakan manfaatnya dapat menarik perhatian – entah itu lima menit sehari untuk mengurangi tekanan darah atau sembilan detik seminggu untuk menumbuhkan otot.

Sekarang ada target baru yang harus dituju: berjalan kaki satu jam ekstra sehari. Jika Anda merasa prospek itu terlalu menakutkan, ingatlah bahwa olahraga dalam jumlah berapa pun dapat membuat perbedaan bagi kesehatan dan kesejahteraan.

“Jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kematian hingga setengahnya, aktivitas fisik sangatlah ampuh,” kata Veerman.

“Jika kita dapat meningkatkan investasi dalam mempromosikan aktivitas fisik dan menciptakan lingkungan hidup yang mendukungnya seperti lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki atau bersepeda serta sistem transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, kita tidak hanya dapat meningkatkan umur panjang tetapi juga mengurangi tekanan pada sistem kesehatan dan lingkungan kita.”

Penelitian ini telah dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine. (yn)

Sumber: sciencealert

Suriah Geger! Menteri Baru Peringatkan Iran, Natal Jadi Libur Nasional, dan Ancaman Militer Turki Mengintai!

0

EtIndonesia. Pemerintahan baru Suriah, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Asaad Hassan al-Shibani, mengambil langkah tegas dalam memperkuat kedaulatan negara dan meredam ketegangan regional. Pada tanggal 24 Desember, Shibani menyampaikan peringatan keras kepada Iran agar menghentikan segala bentuk provokasi yang dapat menimbulkan kekacauan di wilayah tersebut. Selain itu, dia juga mengumumkan bahwa Hari Natal akan dijadikan sebagai hari libur nasional selama dua hari, menandai langkah signifikan dalam keberagaman budaya dan keagamaan Suriah.

Peringatan Tegas terhadap Iran

Dalam pernyataannya di platform Axios, Shibani menekankan pentingnya Iran untuk menghormati kehendak rakyat Suriah serta menjaga kedaulatan dan keamanan negara. 

“Suriah menuntut Iran bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh berbagai pernyataan terakhirnya,” ujar Shibani. 

Namun, pernyataan ini mendapat tanggapan balik dari Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menyerukan kepada pemuda Suriah agar dengan tekad bulat menentang siapapun yang berusaha menciptakan situasi tidak aman di negara tersebut.

Ketegangan dengan Kelompok Bersenjata Kurdi

Pada 25 Desember, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan memberikan ultimatum kepada kelompok bersenjata Kurdi di Suriah untuk meletakkan senjata atau menghadapi konsekuensi serius. Putra Erdoğan bahkan mengorganisir demonstrasi besar-besaran yang dihadiri ratusan ribu orang, menuntut agar Pemerintah Turki mengerahkan pasukan ke Israel. Kementerian Pertahanan Turki juga melaporkan bahwa 20 militan Kurdi tewas di wilayah utara Suriah, menguatkan posisi Turki terhadap kelompok yang didukung Amerika Serikat tersebut.

Upaya Perdamaian dan Rekonsiliasi

Dalam upaya meredam konflik, Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, bertemu dengan Pemimpin baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Damaskus. Sharaa menegaskan bahwa semua faksi bersenjata di Suriah harus dilucuti dan bergabung dalam satu kesatuan militer di bawah kepemimpinan Kementerian Pertahanan yang baru. Fidan menanggapi dengan peringatan bahwa jika pemerintah baru Suriah gagal menyelesaikan masalah pasukan Kurdi, Turki akan mengambil langkah yang diperlukan, termasuk opsi militer.

Menurut Kantor Berita Nasional Suriah, Sharaa telah berhasil mencapai kesepakatan dengan para pemimpin berbagai faksi bersenjata untuk membubarkan kelompok-kelompok tersebut dan memasukkannya ke dalam struktur Kementerian Pertahanan yang baru. Langkah ini diharapkan dapat membawa stabilitas dan perdamaian di tengah konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

Reaksi Internasional dan Masa Depan Suriah

Langkah Sharaa untuk menjadikan Hari Natal sebagai hari libur nasional mendapatkan perhatian luas dari negara-negara Barat. Pada 24 Desember , sekelompok orang bersenjata dan bertopeng di wilayah pedesaan Provinsi Hama yang mayoritas penduduknya Kristen, membakar pohon Natal di sebuah lapangan umum. Tindakan ini menuai kecaman dari ratusan umat Kristen yang berkumpul untuk mengecam pembakaran tersebut. Shara berjanji bahwa kaum Kristiani dan kelompok lain akan aman di Suriah, menandai langkah inklusif yang signifikan bagi negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Langkah pemerintah baru Suriah ini dipandang sebagai terobosan yang mengejutkan di kawasan Timur Tengah, yang selama ini ditandai oleh ketegangan antaragama dan konflik bersenjata. Dengan dukungan dari berbagai faksi bersenjata dan upaya diplomatik yang intens, masa depan Suriah tampak berada di persimpangan penting antara stabilitas dan konflik yang terus berlanjut.

Perspektif Turki dan Pengaruh Regional

Turki, yang selama ini memiliki pengaruh besar di Suriah, dikabarkan akan membuka konsulat baru di Aleppo dan memperbaiki jalur rel kereta api yang menghubungkan Turki dengan Damaskus. Menteri Luar Negeri Turki menyatakan upaya ini sebagai langkah untuk memperkuat hubungan bilateral dan memudahkan mobilisasi pasukan jika diperlukan. Pernyataan ini menimbulkan spekulasi bahwa Turki berencana untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut, bahkan hingga ke Israel.

Akun X “Israel at War” melaporkan bahwa putra Erdoğan menggelar unjuk rasa besar yang menuntut keterlibatan militer Turki di Israel. Demonstrasi ini menunjukkan ketegangan yang meningkat dan kemungkinan intervensi militer yang lebih luas di kawasan tersebut. Beberapa pihak menuding bahwa Turki masih menduduki Asia Kecil, wilayah yang secara historis merupakan bagian dari Yunani, sementara yang lain menduga bahwa Erdoğan berencana untuk meniru langkah-langkah militer agresif yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.

Kesimpulan

Suriah saat ini berada dalam periode transformasi penting dengan kepemimpinan baru yang berusaha menyeimbangkan antara perdamaian domestik dan tekanan regional. Langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Luar Negeri Shibani dan upaya perdamaian yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Shara, diharapkan dapat membawa stabilitas dan keamanan bagi negara yang telah lama dilanda konflik. Namun, dinamika regional yang melibatkan Iran, Turki, dan kelompok bersenjata Kurdi tetap menjadi tantangan besar yang harus diatasi untuk mencapai perdamaian yang langgeng di Suriah.

Pahlawan Berusia 8 Tahun Ini Tukar Papan Skateboard demi Selamatkan Anak Kucing dari Penyiksaan

EtIndonesia. Dalam sebuah pertunjukan keberanian dan kasih sayang yang mengharukan, Zayin Berry yang berusia 8 tahun dari Yuma menjadi pahlawan lokal setelah menyelamatkan seekor anak kucing dari kekejaman.

Saat berkunjung ke taman lokal bersama ibunya, Rhiannon Berry, Zayin menyaksikan sekelompok anak menyiksa anak kucing dengan melemparnya seperti bola sepak.

Bertekad untuk melindungi hewan kecil itu, Zayin bertindak cepat dan tanpa pamrih. Dia berlari ke arah kelompok itu dan menawarkan papan skateboard kesayangannya untuk ditukar dengan anak kucing itu. Anak-anak itu setuju, dan Zayin bergegas membawa anak kucing itu, yang kemudian diberi nama Peaches, pulang ke rumah dengan selamat.

Keluarga Berry memutuskan untuk mengadopsi Peaches dan membawanya ke Humane Society of Yuma untuk perawatan medis. Sayangnya, Peaches menderita infeksi saluran pernapasan atas yang mengharuskan salah satu matanya diangkat melalui operasi. Meskipun demikian, cinta Zayin kepada anak kucing itu tidak pernah goyah.

“Kami menjelaskan kepadanya bahwa Peaches akan kehilangan matanya,” ungkap Rhiannon. “Tetapi dia berkata bahwa ‘tidak apa-apa selama dia masih bisa hidup karena dia sahabatku.’”

Peaches kini pulih dengan baik di rumah barunya selamanya, di mana dia dikelilingi oleh cinta dan perhatian. Ketidakegoisan Zayin tidak luput dari perhatiannya.

Humane Society of Yuma, bersama dengan pengecer skateboard Zumiez, mengejutkannya dengan sebuah kartu hadiah untuk mengganti skateboard yang dia berikan untuk menyelamatkan Peaches.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Sisa-sisa Jasad Berusia 17.000 Tahun Bisa Jadi Bukti Tertua Mata Biru

EtIndonesia. Seorang anak malang yang lahir dengan kondisi jantung 17.000 tahun lalu juga memiliki contoh mata biru paling awal yang diketahui.

Berdasarkan data genetik dari sisa-sisa jasadnya, yang ditemukan di tempat yang sekarang disebut Italia, “bayi itu kemungkinan besar memiliki mata biru, kulit gelap, dan rambut cokelat tua keriting/hampir hitam,” tulis arkeolog Universitas Bologna Owen Higgins dan timnya dalam makalah mereka.

Seperti banyak orang pada periode Paleolitik, anak zaman es itu tidak memiliki gen yang memungkinkannya mencerna susu saat dewasa. Dia juga kemungkinan memiliki otot jantung yang menebal secara tidak biasa, yang disebabkan oleh kondisi yang biasanya diwariskan.

Dengan panjang hanya 82 sentimeter, sisa-sisa jasad itu menunjukkan bahwa hidupnya telah berakhir, dengan usianya saat meninggal diperkirakan antara 7,5 dan 18 bulan.

Analisis histologis gigi bayi dan patah tulang selangka yang sudah sembuh menunjukkan bahwa dia mengalami kelahiran yang sulit dan telah mengalami tekanan lain juga.

“Analisis tersebut mengungkap perkembangan yang sedikit lebih awal daripada rata-rata populasi Eropa modern dan sedikitnya sembilan episode stres fisiologis, tiga di antaranya terjadi selama kehidupan intrauterin,” kata Higgins.

Penanda stres tersebut selaras dengan temuan genetik yang menunjukkan bahwa anak tersebut menderita kardiomiopati hipertrofik, penyakit jantung bawaan yang dikaitkan dengan kematian mendadak di masa muda.

Ibu bayi tersebut kemungkinan mengalami beberapa stres selama kehamilannya, dan mungkin kekurangan gizi. Analisis isotop menunjukkan bahwa dia tetap tinggal di satu tempat setidaknya selama periode terakhir kehamilannya. Ini adalah area yang sama tempat anak tersebut dilahirkan dan menjalani hidupnya yang singkat.

Arkeolog dari Universitas Siena menemukan sisa-sisa kerangka anak prasejarah tersebut pada tahun 1998. Mereka ditemukan tersembunyi, tanpa harta benda atau perhiasan terakhir, di balik lempengan batu di gua Grotta delle Mura di Monopoli, Puglia, di pantai barat daya Italia.

“Analisis genetika menyoroti hubungan dekat antara kedua orangtua anak tersebut, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah sepupu pertama,” jelas antropolog molekuler Universitas Florence Alessandra Modi, “sebuah fenomena yang jarang ditemukan pada masa Paleolitikum, tetapi lebih umum terjadi pada masa Neolitikum.”

Mata biru muncul dari mutasi pada gen OCA2, yang menurunkan kemampuan tubuh kita untuk memproduksi pigmen melanin untuk mata cokelat. Gen OCA2 yang bermutasi juga terdeteksi pada anak laki-laki zaman es tersebut.

Analisis genetika menunjukkan bahwa semua manusia bermata biru saat ini, yang kini dapat mencapai hingga 40 persen dari sebagian populasi Eropa saat ini, dapat ditelusuri kembali ke satu mutasi yang muncul di Eropa antara 6.000 dan 10.000 tahun yang lalu.

Individu bermata biru tertua yang diketahui sebelumnya berasal dari sekitar 14.000 tahun yang lalu, yang dikenal sebagai manusia Villabruna. Warna mata dan kesamaan genetika lainnya menunjukkan bahwa orang – orang dari anak laki-laki tersebut mungkin adalah nenek moyang manusia Villabruna.

Penelitian ini dipublikasikan di Nature Communications. (yn)

Sumber: sciencealert

Amerika Siap Berperang: Trump dan Iran Menuju Titik Tembus Konflik

0

EtIndonesia. Menjelang masa jabatan kedua Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ketegangan yang menyelimuti kebijakan domestik dan luar negeri Iran semakin memanas, mendekati titik kritis yang berpotensi mengubah peta geopolitik regional dan global.

Dalam sebuah wawancara terbaru, Trump menyampaikan pernyataan tegas yang dikabarkan membuat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, merasa cemas. Trump menilai bahwa pada masa jabatan pertamanya, Iran berada dalam posisi yang lebih rapuh. Tim kampanye Trump mempertimbangkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk menghentikan program nuklir Iran, sebuah langkah yang dapat memicu konflik besar di kawasan Timur Tengah.

Menurut laporan dari NIAC Action, Iran saat ini menghadapi krisis ekonomi yang telah berlangsung selama beberapa tahun, diperparah oleh konflik sosial yang meluas. Setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada tahun 2015, tingkat inflasi di negara tersebut telah melonjak hingga sekitar 40% dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini telah mendorong jutaan orang dari kelas menengah ke bawah ke dalam kemiskinan, memperburuk kehidupan sehari-hari warga Iran.

Di bidang kebijakan luar negeri, situasi Iran semakin tidak stabil. Dengan runtuhnya rezim Assad di Suriah dan penurunan ancaman langsung dari perbatasan Israel, perhatian Israel kini beralih secara terbuka untuk mempertimbangkan tindakan militer terhadap Iran, termasuk kemungkinan pengeboman fasilitas nuklir mereka. Sayap hawkish di Amerika Serikat, termasuk beberapa yang akan menduduki posisi tinggi dalam pemerintahan Trump, semakin mendesak untuk melakukan perang bersama Israel.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah persenjataan Iran yang signifikan di kawasan tersebut. Iran memiliki cadangan rudal terbesar di Timur Tengah, cukup untuk menghancurkan pangkalan militer Israel dan Amerika, serta fasilitas minyak Saudi. Program nuklir Iran juga telah menunjukkan kemajuan pesat. Sebelum Trump kembali berkuasa, Iran meningkatkan pengayaan uranium hingga 60%, hampir mencapai tingkat yang dianggap sebagai ambang pengembangan senjata nuklir. Selain itu, Iran telah memperkuat stok minyak berkualitas tinggi di fasilitas pengayaan Fordo yang tersembunyi di bawah tanah, membuatnya sulit untuk dihancurkan dalam serangan militer.

Meskipun Angkatan Udara Israel memiliki kemampuan untuk menyerang fasilitas pengayaan uranium Natanz, produksi minyak baru sedang berlangsung di dalam pegunungan Fordo. Untuk menghancurkan fasilitas tersebut, dibutuhkan peluru berpandu militer besar seberat 30.000 pon dan pesawat pembom B-52 dari Amerika Serikat. Trump diharuskan untuk menyediakan pesawat pembom ini kepada Israel jika langkah tersebut diambil.

Selain itu, terdapat target lain di Isfahan, tempat ribuan ilmuwan dan insinyur Iran bekerja di pusat penelitian utama. Dipercaya bahwa Iran menyimpan bahan nuklir di kedalaman bawah tanah di sana, menambah kompleksitas situasi. Trump kini dihadapkan pada pilihan sulit: apakah melakukan negosiasi, memulai perang bencana, atau membiarkan Iran melanjutkan program nuklirnya hingga menjadi senjata. Meski tekanan internal dan eksternal terhadap Iran mungkin membuka peluang untuk terobosan diplomatik, risiko eskalasi konflik tetap tinggi, terutama jika Trump memilih untuk mengikuti pendapat hawkish dan mempercepat peningkatan eskalasi, yang dapat menutup jalan untuk negosiasi dan membuat perang tak terhindarkan.

Meskipun Trump beberapa kali menyatakan dalam pidato-pidatonya bahwa dia tidak menginginkan perang, dalam wawancara terbarunya dengan media, dia dengan tegas mengatakan bahwa kemungkinan perang dengan Iran tidak dapat diabaikan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa situasi eksternal yang dihadapi Iran sangat berbahaya dan menandai salah satu masa tergelap dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tanggal 22 Desember 2024, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, menekankan urgensi masalah ini dalam sebuah wawancara dengan CNN. Sullivan menyatakan telah berdiskusi dengan tim keamanan nasional Trump dan perwakilan Israel mengenai risiko sebenarnya dari program nuklir Iran. Pejabat Amerika dan asing memperkirakan bahwa ancaman nuklir Iran di masa depan bisa mengalami perubahan drastis dalam beberapa bulan mendatang. Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, bersama Trump, telah menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi tentang perjanjian nuklir baru, meskipun syarat-syarat perjanjian tersebut belum diungkapkan secara rinci.

Kedua belah pihak menyadari bahwa keseimbangan militer telah berubah; kemampuan Iran untuk membalas serangan terhadap Israel melalui agen-agen dan armada rudal sendiri telah berkurang secara signifikan. Meskipun peluang diplomatik dalam enam tahun terakhir tidak meningkat, kemungkinan serangan preemptive juga tidak bertambah.

Menurut laporan dari The Wall Street Journal, empat orang yang mengetahui rencana tersebut menyebutkan bahwa dalam beberapa pembicaraan dengan Trump, dua pilihan utama diajukan. Pertama, meningkatkan tekanan militer dengan mengirim lebih banyak pasukan Amerika, pesawat tempur, dan kapal perang ke Timur Tengah, serta menjual senjata canggih kepada Israel untuk memperkuat daya serang mereka dan melumpuhkan Iran serta fasilitasnya. Alternatif kedua adalah menggunakan ancaman kekuatan, dikombinasikan dengan sanksi yang diterapkan Amerika, untuk memaksa Teheran menerima solusi diplomatik, mirip dengan strategi yang diterapkan Trump saat menghadapi Korea Utara.

Dalam wawancara terbarunya dengan majalah Time, Trump menyatakan bahwa Amerika memiliki kemungkinan untuk berperang dengan Iran, terutama karena dugaan rencana pembunuhan yang disusun oleh Teheran. 

“Segala sesuatu mungkin terjadi,” ujar Trump, menegaskan bahwa situasi ini sangat tidak stabil dan penuh ketidakpastian.

Dengan tekanan internal dan eksternal yang meningkat, serta potensi eskalasi militer yang mengancam stabilitas regional, masa jabatan kedua Trump menghadapi salah satu tantangan terberat dalam sejarah modern hubungan internasional.

Ukraina Tuduh Rusia Luncurkan Serangan Rudal di Hari Natal, Zelenskyy: “Tidak Manusiawi”

EtIndonesia. Pada hari Natal yang dirayakan di negara-negara Barat, Ukraina menuduh Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan rudal jelajah dan balistik terhadap sistem energi dan kota-kota di bagian timur Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam tindakan Rusia sebagai “tidak berperikemanusiaan”, meskipun diketahui bahwa Rusia merayakan Natal pada 7 Januari sesuai kalender Julian Ortodoks.

Rusia Menyerang Kota Timur Ukraina dan Sistem Energi dengan Rudal Jelajah dan Balistik

Pada pagi hari tanggal 25 Desember waktu setempat, sirene serangan udara meraung di Ukraina. Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa rudal jelajah Kalibr ditembakkan dari Laut Hitam.

Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, satu orang tewas dan tiga lainnya terluka akibat serangan Rusia.

Menurut laporan dari Reuters dan media lainnya, Menteri Energi Ukraina serta pejabat lokal menyatakan bahwa Rusia melancarkan serangan rudal jelajah dan balistik terhadap sistem energi dan kota-kota di Ukraina timur pada pagi hari.

Walikota Kharkiv, Ihor Terekhov, menyebutkan bahwa serangan rudal di kota tersebut menyebabkan setidaknya tiga orang terluka. 

Gubernur wilayah Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, menulis di Telegram: “Musuh sedang berupaya menghancurkan sistem listrik wilayah Dnipro. Mohon tetap berada di tempat aman sampai sirene serangan udara berakhir. Jaga diri Anda dengan baik!”

Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Kharkiv diserang menggunakan rudal balistik. Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Syniehubov, menyatakan di Telegram bahwa “infrastruktur sipil non-perumahan mengalami kerusakan”.

Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, menyebut serangan Rusia sebagai “serangan hebat terhadap sektor energi” dan menambahkan bahwa operator sistem transmisi listrik telah memberlakukan pembatasan untuk meminimalkan dampak serangan tersebut.

Zelenskyy Mengecam Tindakan Rusia

Pada hari yang sama, Ukraina melaporkan bahwa Rusia mengerahkan 60 drone untuk menyerang beberapa wilayah Ukraina pada malam hari. Sebanyak 36 drone berhasil ditembak jatuh, 23 drone diinterferensi oleh sistem peperangan elektronik, sementara satu drone lainnya masih terbang di udara.

Dilaporkan bahwa pasukan Rusia saat ini melanjutkan serangan mereka di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer di Ukraina timur dan selatan. Selama beberapa bulan terakhir, Rusia hampir setiap hari melancarkan serangan drone untuk melemahkan sistem pertahanan udara Ukraina dan menghantam infrastruktur penting negara tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam serangan “tidak berperikemanusiaan” Rusia, yang menembakkan puluhan rudal dan drone ke Ukraina yang sudah hancur akibat perang.

Zelenskyy mengatakan: “Putin dengan sengaja memilih untuk melancarkan serangan di hari Natal. Apakah ada tindakan yang lebih tidak berperikemanusiaan dari ini? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, serta lebih dari 100 drone serang ditujukan ke sistem energi kami.”

Rusia Tuduh Ukraina Lancarkan Serangan “9/11” dengan Drone di Kazan

Beberapa hari sebelumnya, pada 21 Desember, Ukraina melancarkan tiga gelombang serangan drone yang menyerang Kota Kazan, ibu kota Republik Tatarstan di Rusia. Serangan ini merusak bangunan apartemen mewah dan fasilitas industri, serta menyebabkan bandara di wilayah tersebut sempat ditutup. Dua drone dilaporkan menghantam gedung apartemen 38 lantai, memicu bola api besar yang terekam dalam video da tampak mengerikan.

Media pemerintah Rusia melaporkan bahwa serangan tersebut melibatkan tiga drone bunuh diri yang menghantam beberapa gedung tinggi di Kazan.

Menurut Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), pemimpin Tatarstan, Rustam Minnikhanov, menyebutkan bahwa dalam tiga gelombang serangan, delapan drone digunakan. Enam di antaranya menghantam gedung apartemen, satu menghancurkan fasilitas industri, dan satu lagi berhasil dicegat.

Para pakar Barat menyebutkan bahwa drone tersebut tampaknya adalah model Lyitiy milik Ukraina, drone ringan berbentuk seperti pesawat kecil. Namun, pemerintah Ukraina belum memberikan komentar resmi mengenai serangan tersebut.

Laporan The Sun menyebutkan bahwa video serangan menunjukkan drone menghantam apartemen setinggi 122 meter dengan 37 lantai, bernama Azure Skies, dan memicu ledakan besar yang menghasilkan bola api raksasa serta meninggalkan lubang hitam yang mengerikan. Insiden ini mengingatkan pada serangan 9/11 di Amerika Serikat tahun 2001, ketika dua pesawat yang dibajak menghantam Menara Kembar WTC di New York City.

Pada 22 Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk membalas serangan ini dengan “balasan berlipat ganda”.

Putin menyatakan dalam pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi, mengatakan: “Siapapun yang berusaha menghancurkan kami, mereka sendiri akan menghadapi kehancuran yang berlipat ganda dan akan menyesali apa yang mereka coba lakukan terhadap negara kami.”(jhn/yn)