Home Blog Page 285

Pameran Poster “Hentikan Pengambilan Organ Hidup” di Jepang Ungkap Kejahatan PKT

0

ETIndonesia. Pada 30 November 2024,  Stop Medical Genocide di Jepang mengadakan pameran karya pemenang lomba poster internasional bertemakan”Hentikan Pengambilan Organ Hidup oleh PKT” di Kobe. Acara ini menarik perhatian masyarakat Jepang.

Pameran yang berlangsung selama dua hari ini digelar di “Design and Creative Center Kobe” di Chuo-ku, Kobe. Pameran ini menampilkan 40 karya terpilih dari lebih dari 1.000 poster yang mengikuti International Poster Competition Against Forced Organ Harvesting pada tahun 2020, dengan peserta dari 70 negara.

Selama beberapa tahun terakhir, pengambilan organ hidup oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjadi kejahatan tersembunyi berskala global. Korbannya tidak hanya dari praktisi Falun Gong, tetapi juga masyarakat umum di Tiongkok, termasuk anak-anak. 

Salah satu karya yang menonjol adalah poster berjudul Reserved (予約済) karya mahasiswa seni Jepang, Ohashi, yang mengungkap realitas mengerikan tentang anak-anak yang menjadi sasaran pengambilan organ.

“Yang sangat berkesan adalah fakta bahwa organ-organ ini diberi label harga dan tanggal pengambilan. Anak-anak bahkan tidak bisa bermain dengan aman karena risiko penculikan. Ini sangat menyedihkan,” ujar seorang pengunjung,  Katsuyama.

Tomoko Yasui, perwakilan dari organisasi nirlaba Altruism Association, mengatakan, “Meski sudah pernah mendengar tentang hal ini, saya tetap sangat terkejut. Mengambil organ dari tubuh manusia hidup demi uang adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Saya berharap pameran ini dapat membuat lebih banyak orang menyadari bagaimana kejahatan ini bisa terus berlangsung dan mengambil tindakan.”

Pameran ini juga memutar film dokumenter berjudul Harvested Alive, yang mengungkap lebih dalam rantai gelap industri transplantasi organ di Tiongkok.

Katsuyama menambahkan, “Film tersebut menyebutkan bahwa PKT menggunakan alasan ‘wisata transplantasi’ untuk menarik pasien asing yang tidak menyadari kejahatan organ di Tiongkok, membuat mereka secara tidak langsung menjadi kaki tangan. Ini sangat mengejutkan.”

Pameran ini juga menyediakan sudut untuk tanda tangan dukungan. Banyak warga yang menandatangani sebagai bentuk solidaritas untuk mengakhiri kejahatan pengambilan organ hidup oleh PKT.

Takashi Oya, anggota parlemen Prefektur Hyogo, menyatakan, “Hak asasi manusia melampaui batas bangsa dan negara. Kita semua harus bersatu untuk menentang praktik pengambilan organ hidup ini!”

Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program poster internasional ini telah meningkatkan kesadaran global, mengumpulkan lebih banyak kekuatan keadilan, dan terus mendorong publik untuk memahami masalah besar ini. Tujuannya adalah untuk bersama-sama mempercepat penghentian pelanggaran hak asasi manusia tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

AS Kembali Memperketat Pembatasan Ekspor Chip ke Tiongkok, Melibatkan 140 Perusahaan

0

EtIndonesia. Menurut laporan Reuters, pada Senin (2/12), Amerika Serikat melancarkan serangan ketiga dalam tiga tahun terakhir ini terhadap industri semikonduktor Tiongkok, membatasi ekspor ke 140 perusahaan termasuk produsen peralatan chip Naura Technology Group, serta mengambil langkah-langkah lain. Serangan ini memperluas cakupan pembatasan, dengan produsen alat chip Tiongkok seperti Piotech dan SiCarrier Technology dari Shenzhen juga dimasukkan dalam daftar kontrol ekspor. Selain itu, AS juga meningkatkan pembatasan ekspor chip penyimpanan lanjutan dan peralatan pembuatan chip ke Tiongkok.

Langkah ini dianggap sebagai tindakan pengendalian teknologi besar terakhir terhadap Tiongkok selama masa jabatan administrasi Biden, dengan tujuan utama mencegah Tiongkok mendapatkan teknologi chip yang bisa digunakan untuk kecerdasan buatan militer, serta teknologi lain yang bisa mengancam keamanan nasional AS. Kebijakan ini diterbitkan tepat sebelum presiden terpilih, Donald Trump, mengambil-alih jabatan. 

Kalangan industri secara umum mengharapkan bahwa Trump akan melanjutkan kebijakan keras terhadap Tiongkok yang ditetapkan oleh pemerintahan Biden. Detail dari tindakan pengendalian ini termasuk pembatasan ekspor chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan untuk pelatihan kecerdasan buatan dan aplikasi high-end lainnya ke Tiongkok; penambahan 24 alat pembuatan chip dan tiga perangkat lunak ke dalam daftar kontrol ekspor; serta pembatasan ekspor peralatan pembuatan chip yang diproduksi di Singapura, Malaysia, dan negara lain ke Tiongkok. Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, menyatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mencegah “pengembangan sistem pembuatan semikonduktor domestik Tiongkok dan penggunaannya untuk modernisasi militer.”

Menurut Reuters, daftar perusahaan yang terpengaruh dan detail kebijakan telah ditentukan. Langkah ini akan berdampak pada raksasa semikonduktor AS seperti Lam Research, KLA, dan Applied Materials, serta produsen peralatan Belanda, ASM International. Di antara perusahaan Tiongkok yang masuk dalam daftar kontrol, termasuk hampir 20 perusahaan semikonduktor, dua perusahaan investasi, dan lebih dari 100 produsen alat pembuatan chip. Perusahaan seperti Swaysure Technology Co, SiEn Qingdao, dan Shenzhen Pensun Technology Co, yang merupakan mitra dari Huawei Technologies—pemimpin peralatan telekomunikasi Tiongkok yang telah dikenai sanksi oleh AS dan saat ini fokus pada pengembangan chip canggih di Tiongkok —juga termasuk.

Perusahaan-perusahaan ini akan dimasukkan dalam daftar entitas, yang berarti pemasok AS harus mendapatkan izin khusus untuk memasok barang kepada mereka. Menanggapi langkah AS ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak hanya mengganggu tatanan ekonomi dan perdagangan internasional, tetapi juga mengganggu operasi normal rantai pasokan global. Dia menekankan dalam konferensi pers rutin hari Senin bahwa Tiongkok akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak sah perusahaan Tiongkok.

Kementerian Perdagangan Tiongkok belum merespon atas kebijakan ini

Dalam beberapa tahun terakhir, menghadapi pembatasan ekspor chip canggih dan peralatan pembuatannya oleh AS dan negara lain, Tiongkok telah meningkatkan upaya untuk mengontrol industri semikonduktor secara mandiri. Namun, dibandingkan dengan perusahaan pemimpin chip kecerdasan buatan seperti Nvidia dan produsen peralatan chip terkemuka seperti ASML dari Belanda, Tiongkok masih tertinggal beberapa tahun. Selain itu, AS juga berencana untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), perusahaan fabrikasi chip terbesar di Tiongkok, yang telah dimasukkan dalam daftar entitas pada tahun 2020, tetapi kebijakan sebelumnya masih memungkinkan mereka mendapatkan izin ekspor barang senilai miliaran dolar. 

Untuk pertama kalinya, AS telah memasukkan tiga lembaga investasi dalam daftar entitas, yaitu lembaga ekuitas swasta Tiongkok Wise Road Capital, perusahaan teknologi Wingtech Technology Co, dan JAC Capital, dengan alasan bahwa “lembaga-lembaga ini membantu pemerintah Tiongkok mengakuisisi entitas yang menguasai teknologi pembuatan semikonduktor kunci dan memindahkannya ke Tiongkok, teknologi yang sangat penting bagi industri pertahanan AS dan sekutunya.” Umumnya, aplikasi izin ekspor ke perusahaan yang terdaftar dalam daftar entitas akan ditolak.

Belanda dan Jepang Mendapatkan Pengecualian

Aturan produk langsung asing baru dalam kebijakan ini mungkin mempengaruhi beberapa sekutu AS karena aturan tersebut membatasi ekspor perusahaan di negara-negara tersebut ke Tiongkok. Kebijakan baru memperluas jangkauan pengendalian AS, membatasi ekspor peralatan pembuatan chip yang diproduksi oleh perusahaan Amerika, Jepang, dan Belanda di daerah lain di dunia ke pabrik chip tertentu di Tiongkok. Peralatan yang diproduksi di Israel, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan akan terpengaruh oleh aturan ini, tetapi Jepang dan Belanda mendapatkan pengecualian. Aturan produk langsung asing yang diperluas akan berlaku bagi 16 perusahaan chip Tiongkok yang paling strategis di daftar entitas. Aturan ini juga akan menetapkan ambang batas konten teknologi Amerika pada nol untuk menentukan apakah produk asing diatur oleh AS, yang berarti hanya produk yang mengandung chip AS yang dapat dikontrol AS untuk ekspor ke Tiongkok.

Aturan baru ini adalah hasil dari negosiasi jangka panjang antara AS, Jepang, dan Belanda, yang bersama-sama memimpin produksi peralatan pembuatan chip canggih di dunia. Sumber mengatakan bahwa AS berencana memberikan pengecualian bagi negara-negara yang mengambil langkah kontrol serupa. Aturan baru juga membatasi ekspor chip penyimpanan AI “HBM 2” dan tingkat yang lebih tinggi dari Samsung, SK Hynix dari Korea Selatan, dan Micron dari AS ke Tiongkok.

Menurut analis, pembatasan ini terutama akan mempengaruhi Samsung Electronics. Analis memperkirakan bahwa pasar Tiongkok menyumbang sekitar 30% dari penjualan chip HBM Samsung. Ini merupakan tindakan pengendalian ekspor chip ketiga yang besar ke Tiongkok selama masa jabatan administrasi Biden. Pada Oktober 2022, AS menerbitkan seperangkat pengendalian komprehensif penjualan dan pembuatan chip canggih, yang dianggap sebagai perubahan paling signifikan dalam kebijakan teknologi AS terhadap Tiongkok sejak 1990-an.(jhn/yn)

Mengapa NATO Belum Mengundang Ukraina untuk Bergabung?

EtIndonesia. Presiden Zelenskyy pada hari Minggu (1/12) dalam konferensi pers di Kyiv menyerukan kepada Amerika Serikat bahwa Amerika masih memiliki waktu untuk meyakinkan para “skeptis” di Eropa untuk mengundang Ukraina bergabung dengan NATO, menyatakan bahwa undangan tersebut harus mencakup seluruh wilayah Ukraina, sambil mengakui bahwa mekanisme keamanan kolektif aliansi militer lintas Atlantik tidak berlaku untuk wilayah yang diduduki Rusia.

Presiden terpilih AS,  Donald Trump, yang akan menjabat pada 20 Januari 2025 mendatang, telah menyatakan bahwa dia dapat mengakhiri perang di Ukraina dalam satu malam setelah berkuasa, membuat Uni Eropa khawatir dia akan menghentikan bantuan militer yang sangat dibutuhkan oleh Ukraina.

Zelenskyy, yang memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan Trump selama masa jabatan pertama Trump, semakin merasakan urgensi dan seriusnya masalah tersebut.

Zelenskyy pada hari Jumat (29/11) menekankan kembali pernyataan yang sama kepada media, menyatakan jika wilayah Ukraina yang belum atau tidak diduduki Rusia dilindungi oleh NATO, dia bersedia mempertimbangkan gencatan senjata.

Dia mengatakan: “Jika kita ingin menghentikan fase panas dari perang, kita perlu membawa wilayah Ukraina yang kita kontrol di bawah payung perlindungan NATO,” kemudian masalah dapat “diselesaikan secara diplomatik” untuk merebut kembali wilayah timur Ukraina yang diduduki.

Tidak hanya Uni Eropa dan Zelenskyy yang merasakan seriusnya masalah ini, Presiden AS yang akan segera lengser, Biden, juga menyadari betapa seriusnya masalah tersebut, yang mendorongnya untuk akhirnya memutuskan mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh Amerika ke dalam wilayah Rusia. Namun, apakah ini semua sudah terlambat?

Presiden Rusia Putin juga melakukan upaya maksimal untuk membuat Barat mundur, tidak segan-segan meluncurkan rudal balistik hipersonik ke Kyiv, bahkan kembali mengancam dengan senjata nuklir.

Ancaman Putin bisa memiliki dua dampak: satu, membuat Barat menyadari betapa seriusnya masalah ini dan menerima permintaan Ukraina untuk segera menyediakan lebih banyak senjata yang lebih efektif dan mengeluarkan undangan untuk bergabung dengan NATO; atau dua, justru memainkan ke dalam perangkap Putin, membuat Barat lebih berhati-hati dalam mendukung Ukraina, takut melangkah lebih jauh dalam masalah NATO, sehingga secara substansial membantu Moskow.

Situasi di garis depan Ukraina sangat tidak menguntungkan bagi Ukraina. Sementara pasukan Rusia mengonsolidasikan wilayah Ukraina timur yang telah mereka duduki, mereka juga terus maju di front timur, membuat Ukraina semakin sulit untuk mempertahankan wilayah Kursk Rusia yang mereka kontrol sebagai chip (tawar menawar) negosiasi untuk negosiasi mendatang. Setelah pasukan Korea Utara bergabung dengan Rusia, menjadi semakin sulit untuk mempertahankan Kursk.

Tim Trump mengklaim bahwa setelah mengambil alih kekuasaan, Trump ingin memfasilitasi perundingan damai Rusia-Ukraina, namun Ukraina khawatir ini akan menjadi perundingan yang merugikan kepentingan dasar Ukraina. Karena itu, Zelenskyy tidak menutup kemungkinan negosiasi semacam itu, tetapi dia dengan jelas menyatakan syarat Ukraina, yang didasarkan pada keamanan yang dapat dijamin bagi Ukraina, pertama, Ukraina memiliki kemampuan untuk bertempur dengan musuh ; kedua, wilayah Ukraina mendapat perlindungan yang diperlukan dari sekutu barat.

Ketua Dewan Eropa, Antonio Costa, dan Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, baru-baru ini mengunjungi Kyiv sebagai tanda dukungan.

Zelenskyy menekankan kepada kedua pemimpin Uni Eropa tersebut bahwa, sebelum pembicaraan untuk mengakhiri perang invasi Rusia terhadap Ukraina, Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk pertahanan diri serta jaminan keamanan dari NATO.

Setelah Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh buatan Inggris-Amerika dan Rusia meluncurkan rudal balistik hipersonik baru dan mengeluarkan ancaman nuklir, kini adalah saat genting konfrontasi antara Moskow dan Barat. Tekanan untuk negosiasi antara Ukraina dan Moskow semakin meningkat, termasuk beberapa sekutu Kyiv juga ikut bergabung.

Dapat dibayangkan betapa besarnya tekanan yang dihadapi oleh pemimpin negara yang terus menerus diserang oleh Rusia.

Zelenskyy, yang telah melalui ujian perang, dengan tenang menyampaikan kepada pemimpin Uni Eropa bahwa Ukraina membutuhkan senjata, terutama berbagai jenis senjata jarak jauh dalam jumlah yang cukup. Zelenskyy sekali lagi mendesak Barat, agar mengambil langkah besar menuju penggabungan Ukraina ke dalam NATO, dengan mengatakan: “Undangan untuk bergabung dengan NATO adalah terkait kemampuan kami untuk bertahan hidup.”

Apakah Barat masih ragu-ragu dan terperangkap dalam ancaman nuklir Putin, yang awalnya meluncurkan invasi terhadap Ukraina dengan alasan absurd untuk mencegah Ukraina mendekat ke Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO)? Sekarang, seiring dengan invasi Rusia telah menjadi kenyataan, apakah Barat masih akan terikat oleh “aturan” Putin dan takut mengambil langkah besar dalam masalah keanggotaan NATO untuk Ukraina?

Presiden Zelenskyy sangat jelas dalam tujuannya, dia dengan tegas mengatakan kepada kedua pemimpin Uni Eropa: “Ketika kita memiliki semua elemen yang saya usulkan di atas, kita akan menjadi kuat, dan kita akan menetapkan jadwal untuk berunding dengan pembunuh.”

Zelenskyy di sini menggunakan “pembunuh” untuk mendefinisikan agresor Rusia, mencakup semua kekejaman, pembunuhan, dan pendudukan yang telah dilakukan Rusia di tanah air Ukraina selama beberapa tahun terakhir, dan semua kenangan tentang rakyat Ukraina yang berjuang untuk melindungi tanah air mereka.

Zelenskyy menyampaikan pemikirannya dengan nada yang sangat berat dan sedih. Ini juga menyiratkan mengapa sekarang tidak mungkin duduk bersama Rusia untuk bernegosiasi, karena pembunuh masih membunuh, dan hanya ketika Ukraina mampu melindungi diri dari pembunuhan itulah mereka bisa duduk untuk bernegosiasi.

Kallas mengakui: “Jaminan keamanan terbesar adalah bergabung dengan NATO,” namun para diplomat Barat tetap yakin bahwa kemungkinan Ukraina menjadi anggota penuh masih kecil, karena sebagian besar negara anggota takut akan ditarik ke dalam perang dengan Rusia.

Kallas, dengan posisi anti-Rusia yang kuat sebagai kepala diplomasi Uni Eropa yang baru, mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Uni Eropa tidak akan mengecualikan pengiriman pasukan untuk menjalankan kemungkinan gencatan senjata. 

Dia mengatakan: “Kita harus menjaga ambiguitas strategis dalam masalah ini.”

Waktu tidak banyak tersisa, sementara wilayah Ukraina terus terkikis.(jhn/yn)

Malaysia Imbau Perusahaan Tiongkok untuk Tidak Menggunakan Negaranya sebagai Rute untuk Menghindari Tarif AS

0

EtIndonesia. Di tengah peningkatan pembatasan ekspor  Tiongkok ke AS dan eskalasi perang dagang AS-Tiongkok yang meningkatkan kekhawatiran, Wakil Menteri Perdagangan Malaysia Liew Chin Tong pada Senin (2/12) menyatakan bahwa Malaysia telah mengimbau perusahaan Tiongkok untuk tidak menggunakan negaranya sebagai basis untuk “mengganti label” produk guna menghindari tarif AS.

Malaysia memainkan peran penting dalam industri semikonduktor, menyumbang 13% dari global tes dan pengemasan, pada saat perusahaan chip Tiongkok memindahkan kebutuhan perakitan ke luar negeri, Malaysia diyakini memiliki kapasitas untuk meraih lebih banyak bisnis di industri ini.

Liew Chin Tong mengatakan: “Selama kurang lebih setahun terakhir ini, saya telah menyarankan banyak perusahaan dari Tiongkok, jika mereka hanya mempertimbangkan mengganti label produk mereka di Malaysia untuk menghindari tarif AS, jangan berinvestasi di Malaysia.”

Dia tidak menjelaskan secara spesifik industri apa yang terlibat oleh perusahaan Tiongkok tersebut. Liew Chin Tong menyebutkan bahwa, baik di bawah pemerintahan Demokrat atau Republik, ekonomi terbesar di dunia ini akan mengenakan tarif, seperti yang terlihat dalam industri panel surya.

Tahun lalu, pemerintahan Biden mengenakan tarif pada produk surya dari Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Kamboja, dan memperluas cakupan tarif tersebut pada Oktober tahun ini setelah aduan dari produsen Amerika. Negara-negara ini memiliki pabrik luar negeri milik perusahaan surya asal Tiongkok.

Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat (29/11) menerbitkan hasil penyelidikan awal yang menunjukkan bahwa produk surya impor dari Asia Tenggara dijual di AS dengan harga di bawah biaya produksi, sehingga mengusulkan tarif hingga 271% untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. Ini menandai kemenangan lain bagi produsen panel surya AS, yang menyatakan bahwa impor murah ini merugikan bisnis mereka dan melemahkan investasi pemerintah yang ditujukan untuk membina rantai pasokan domestik. Hasil awal dari penyelidikan terpisah yang diterbitkan hampir dua bulan yang lalu oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa persaingan tidak sehat dari impor surya dari Asia Tenggara disebabkan oleh subsidi pemerintah.

Penyelidikan AS ini dipicu oleh petisi yang diajukan pada bulan April oleh US Solar Manufacturing Trade Committee, yang mewakili perusahaan termasuk First Solar Inc., Hanwha Qcells USA Inc., dan Mission Solar Energy LLC. Keputusan final dari dua penyelidikan perdagangan ini diharapkan pada April tahun depan, dan tarif awal yang diusulkan mungkin akan disesuaikan, dinaikkan, diturunkan, atau sepenuhnya dicabut berdasarkan hasil penyelidikan. 

Presiden terpilih AS, Donald Trump (Trump), telah mengancam untuk mengenakan tarif tambahan 10% terhadap semua impor Tiongkok pada tanggal 20 Januari saat ia dilantik. (jhn/yn)

Bentrokan Mematikan Antar Suporter Sepak Bola di Guinea,  100 Jenazah Penuhi Rumah Sakit

0

ETIndonesia. Insiden tragis terjadi di Guinea, Afrika Barat, pada 1 Desember 2024. Dalam sebuah pertandingan sepak bola di kota terbesar kedua Guinea, N’Zérékoré, bentrokan hebat antara suporter dilaporkan menyebabkan puluhan hingga ratusan orang tewas. Seorang dokter menyebutkan bahwa rumah sakit dan kamar jenazah penuh dengan sekitar 100 jenazah.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan kekacauan di jalan-jalan sekitar stadion, dengan banyak korban tergeletak di tanah. Namun, keaslian video tersebut belum dapat diverifikasi oleh Agence France-Presse (AFP).

Menurut laporan AFP yang dikutip oleh Central News Agency (CNA), seorang dokter mengatakan, “Sekitar 100 orang tewas,” dengan jenazah memenuhi rumah sakit dan kamar jenazah. 

Dokter tersebut menambahkan, “Di rumah sakit, sepanjang mata memandang hanya ada jenazah. Beberapa terbaring di lantai lorong, sementara kamar jenazah sudah penuh.” Karena tidak memiliki izin untuk berbicara, dokter ini meminta agar namanya dirahasiakan.

Seorang dokter lain juga mengkonfirmasi adanya “puluhan korban tewas.”

Saksi mata menyebut bentrokan tersebut bermula dari keputusan kontroversial wasit, yang memicu suporter masuk ke lapangan dan memulai kerusuhan. Saksi tersebut meminta anonim demi keamanan dirinya. 

Media lokal melaporkan bahwa turnamen ini digelar sebagai penghormatan kepada pemimpin junta militer, Mamadi Doumbouya, yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada September 2021 dan menyatakan dirinya sebagai presiden.

Dalam beberapa minggu terakhir, turnamen semacam ini semakin sering diadakan di Guinea. Saat ini, Doumbouya tengah memfokuskan diri pada kemungkinan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden dan membangun aliansi politik.

N’Zérékoré terletak di bagian tenggara Guinea, sekitar 570 kilometer dari ibu kota, Conakry, dengan populasi sekitar 200.000 jiwa. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Perubahan Besar di Zhongnanhai, Markas Besar PKT,   Analisis Menyebut Xi Jinping Kehilangan Kekuasaan atau ‘Tersingkir’

ETIndonesia. Perubahan besar sedang mengguncang Zhongnanhai – markas besar Partai Komunis Tiongkok (PKT), dengan laporan bahwa Miao Hua, anggota Komisi Militer Pusat (CMC) dan Kepala Departemen Politik, sedang diselidiki. Menteri Pertahanan saat ini, Dong Jun, juga dilaporkan pernah diperiksa dan memberikan informasi terkait Miao Hua. 

Para analis melihat situasi ini sebagai indikasi kehancuran rezim Komunis Tiongkok, dengan pejabat yang semakin merasa tidak aman. Ada pula pendapat bahwa investigasi terhadap Miao Hua adalah pukulan terbesar bagi Xi Jinping, yang dapat menandakan perubahan besar di mana baik Xi maupun Partai Komunis Tiongkok (PKT) dapat “tersingkir.”

Gelombang Penangkapan dan Kekacauan di Kalangan Militer

Setelah memasuki periode ketiga kepemimpinannya, Xi Jinping menghadapi berbagai tantangan politik dan ekonomi, ditambah dengan konflik internal yang sengit. 

Sejak Kongres Nasional PKT ke-20, sejumlah pejabat tinggi telah “ditumbangkan,” termasuk Qin Gang, Li Shangfu, Li Yuchao, dan Xu Zhongbo. Selain itu, sejumlah besar perwira militer dari Angkatan Roket, Departemen Pengembangan Peralatan, dan sektor terkait telah dipecat.

Kasus terbaru adalah jatuhnya Miao Hua, salah satu sekutu dekat Xi di militer. Pada 28 November, pihak berwenang Tiongkok mengumumkan bahwa Miao Hua “terlibat dalam pelanggaran serius” dan telah diberhentikan dari jabatannya untuk pemeriksaan.

Dong Jun, Menteri Pertahanan, dan Wang Houbin, Komandan Angkatan Roket, juga dikabarkan telah diinterogasi terkait hubungannya dengan Miao Hua. Penangkapan Miao Hua mencerminkan tingkat konflik yang sangat tajam di kalangan elit militer Partai Komunis Tiongkok.

Dampak terhadap Kekuasaan Xi Jinping

Yao Cheng, mantan perwira angkatan laut Tiongkok, menyebutkan bahwa Wakil Ketua CMC, Zhang Youxia, tampaknya telah mengambil alih kekuasaan Xi di militer, dengan langkah untuk memberantas pengaruh Xi di tubuh militer. 

Dong Jun sendiri, menurut laporan, mulai diperiksa segera setelah kembali dari Laos pada 21 November, memberikan kesaksian yang memberatkan Miao Hua.

Penulis Gao Xin dari Radio Free Asia menyatakan bahwa meskipun Miao Hua hanya “diperiksa” dan belum resmi “diselidiki,” kariernya secara politik telah berakhir.

Dampak yang Lebih Luas

Yan Chunqiu, mantan jurnalis senior Hong Kong, menulis bahwa setelah Xi Jinping memulai periode ketiganya, banyak pejabat tingkat tinggi telah “jatuh,” termasuk dua menteri pertahanan dan menteri luar negeri Qin Gang. Situasi ini membuat seluruh birokrasi PKT diliputi rasa cemas.

Wang Youqun, mantan pejabat Komisi Pengawas Disiplin Pusat PKT, mengatakan bahwa investigasi terhadap Miao Hua merupakan pukulan terbesar yang dialami Xi sejak Kongres Nasional PKT ke-20. Hal ini diperkirakan akan membawa dampak besar pada politik Partai Komunis Tiongkok, termasuk:

  1. Gangguan terhadap kekuasaan Xi.
  2. Dampak signifikan pada militer.
  3. Perubahan pada struktur kekuasaan tertinggi PKT.
  4. Implikasi terhadap rencana reunifikasi militer Taiwan.
  5. Menandai hitungan mundur kejatuhan PKT.

Wang juga mengindikasikan bahwa kekuasaan militer tidak lagi sepenuhnya berada di tangan Xi sebagai Ketua CMC, melainkan pada Zhang Youxia. Penangkapan Miao Hua dapat diikuti oleh gelombang pembersihan baru di kalangan perwira tinggi militer.

Xi Jinping dan Masa Depannya

Menurut Wang, semakin banyak pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri, yang tidak lagi mendukung Xi. Kesalahan besar dalam pengambilan kebijakan domestik dan internasional telah menyebabkan Xi kehilangan dukungan di berbagai lapisan masyarakat.

Yao Cheng juga mencatat bahwa investigasi terhadap Miao Hua melibatkan sejumlah besar perwira militer, menciptakan rasa ketakutan di kalangan mereka. Dengan Donald Trump yang kembali ke Gedung Putih dan meningkatkan tekanan perdagangan, PKT menghadapi krisis internal dan luar negeri.

Para analis sepakat bahwa perpecahan internal di PKT semakin dalam, dengan masing-masing pihak berlomba untuk mempertahankan kekuasaan. Perubahan besar tampaknya semakin dekat, di mana Xi Jinping dan  PKT dapat kehilangan cengkeramannya di Tiongkok. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Warga di Guangdong, Tiongkok  Marah Hingga Hancurkan Pos Retribusi, Pemerintah Dipaksa Umumkan Penghapusan Biaya Parkir 

0

Pada 1 Desember 2024 malam, di Desa Dadun, Kecamatan Xintang, Kota Zengcheng, Guangzhou, provinsi Guangdong, Tiongkok, sejumlah besar warga berkumpul memprotes pemerintah setempat yang mendirikan pos untuk memungut biaya parkir. Warga yang marah menghancurkan pos retribusi tersebut, sehingga pihak berwenang mengerahkan banyak polisi untuk berjaga. Akhirnya, pemerintah dipaksa mengumumkan penghapusan biaya tersebut

ETIndonesia. Video yang beredar menunjukkan sejumlah besar warga di Tiongkok  berkumpul di lokasi, menghancurkan sebuah pos retribusi di pinggir jalan. Warga terdengar bersorak dan berteriak memberikan semangat. 

Dalam video lain, terlihat seorang pejabat yang diduga adalah Sekretaris Partai Komite Kecamatan Xintang berbicara kepada warga dan berjanji untuk membatalkan pungutan biaya.

Pada 2 Desember, sebuah akun media independen bernama “Yesterday” melaporkan bahwa 1 Desember adalah hari pertama pengenaan biaya di Desa Dadun. Malam itu, ratusan penghuni berkumpul di pos retribusi untuk memprotes kebijakan pungutan biaya parkir yang dianggap tidak masuk akal.

Selama protes tersebut, warga yang marah menghancurkan kaca pos retribusi. Tak lama kemudian, banyak polisi dan pejabat pemerintah tiba di lokasi. Setelah seorang pejabat mengumumkan penghapusan pungutan biaya, massa perlahan bubar, dan kebijakan pungutan biaya yang hanya berlangsung satu hari tersebut segera dibatalkan.

Video protes warga Desa Dadun pada malam itu menyebar luas di internet dan memicu diskusi hangat.

Beberapa saksi mengatakan, “Pungutan di desa ini hanya bertahan satu hari sebelum dibongkar.” “Tadi malam dihancurkan satu pos, hari ini semuanya dibongkar.” “Sungguh memuaskan hati.” “Masalahnya, tidak ada tempat parkir yang layak. Asal masuk dan parkir saja sudah kena biaya.”

Ada juga yang berkomentar, “Pungutan biaya di desa adalah ciri khas Guangdong.” “Tadi malam keributannya berlangsung sampai larut malam.” “Sekretaris partai Kecamatan Xintang akhirnya keluar bicara dan menghapus pungutan biaya.” “Uang yang dikumpulkan masuk ke kantong pribadi mereka.”

(Tangkapan layar video)

Bahkan, beberapa warganet menyebut ini sebagai “Gelombang Revolusi Dadun.” Ada yang memuji keberanian warga dan solidaritas mereka dalam menghadapi kebijakan yang tidak adil.

Masalah pungutan biaya serupa juga ditemukan di kota-kota lain seperti Shenzhen, Dongguan, dan Foshan di provinsi Guangdong. 

Pada Oktober tahun ini, Southern Metropolis Daily melaporkan bahwa di beberapa daerah di Foshan, seperti Chen Village, Le Liu, Xin Tan, Le Cong, dan Bei Jiao, desa-desa tersebut mendirikan pos retribusi parkir dengan tarif yang dianggap memberatkan, seperti RMB.200 per bulan untuk mobil kecil. 

Warga mengeluhkan ketidakjelasan pengelolaan dana yang dikumpulkan dan kurangnya transparansi dalam kebijakan tersebut.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Legenda Raja “Raksasa” yang Hidup Kembali Setelah Kematian

EtIndonesia. Di wilayah pesisir Laut Baltik di Eropa Utara, ada sebuah negara yang berhadapan dengan Finlandia dan Swedia, yang bernama Estonia. Negara Eropa ini tidak hanya memiliki wilayah daratan, tetapi juga pulau-pulau besar dan ribuan pulau kecil.

Sejak tahun 9000 SM, sudah ada tanda-tanda aktivitas manusia di sini. Mitologi Estonia sangat menarik, termasuk kisah kelahiran matahari, bulan, dan bumi, dengan kehadiran dewa langit, dewa guntur, dan dewi bumi, serta banyak makhluk, peristiwa, dan objek ajaib lainnya yang membentuk pandangan dunia yang luas. 

Almarhum folkloris terkemuka Matthias Johann Eisen menghabiskan hidupnya mengumpulkan dan mengarsipkan cerita rakyat ini, mengumpulkan lebih dari sembilan puluh ribu halaman legenda yang sekarang disimpan dengan baik di Arsip Folklor Estonia, memastikan mitos kuno ini diwariskan kepada generasi mendatang.

Pahlawan Raksasa, Suur Tõll

Di antara pulau-pulau di Estonia, pulau dengan populasi terbesar bernama Saaremaa, yang merupakan pulau utama di Kepulauan Barat, telah dihuni sejak tahun 5000 SM. Orang-orang di pulau ini telah mengalami banyak konflik kecil dengan orang Viking. Di pulau ini, ada legenda menakjubkan tentang manusia “raksasa”. Raksasa ini bernama Suur Tõll, yang berarti “Thor yang Agung”. Keagungannya bukan hanya karena dia adalah raksasa, tetapi juga karena dia bukan hanya raja Saaremaa pada saat itu, tetapi juga dianggap sebagai seorang pahlawan.

Menurut legenda, Tõll dan istrinya Piret tinggal di pesisir Laut Baltik, di sebuah desa yang disebut Tölluste. Saudara Tõll, Leiger, tinggal di Pulau Hiiumaa terdekat, pulau terbesar kedua di Estonia, yang seringkali berjalan kaki melintasi Selat Soela yang memiliki kedalaman 2 hingga 3 meter dan panjang 6 kilometer, dengan membawa tongkat pinus setinggi 9 meter.

Tõll digambarkan sebagai raksasa yang selalu ramah, sangat suka membantu orang lain, dan meskipun dia adalah raja sebuah pulau, dia tetap hidup seperti petani biasa, menikmati kubis dan sesekali menikmati mimunan anggur. Karena Tõll kerap harus menghadapi setan yang disebut Vanatühi atau musuh lainnya di pulau itu, dia sering melempar batu besar untuk melawan musuh luar.

Kehidupan raksasa ini tampaknya berakhir dengan kematiannya dalam pertempuran, di mana dia dipenggal oleh musuh, tetapi kehidupannya tidak berakhir di situ. Dalam deskripsi legenda, Tõll meletakkan kepalanya sendiri di atas pedang dan berjalan menuju kuburannya untuk beristirahat. Sebelum kematiannya, dia berjanji akan hidup kembali saat perang pecah untuk membantu rakyatnya.

Konon makamnya berada di suatu tempat di Tölluste. Apakah Tõll kemudian bangkit kembali sesuai janjinya ? Jawabannya bisa ya dan tidak, karena pernah ada sekelompok anak nakal yang dengan sembrono memanggilnya: “Tõll! Tõll! Bangun, ada perang di halaman kita!” Perilaku mengolok-olok ini membuat Tõll yang bangkit kembali sangat marah, dia kembali ke kuburannya untuk beristirahat, dan bersumpah untuk tidak pernah kembali lagi. (jhn/yn)

Pembukaan Jogja- Netpac Asian Film Festifal ( JAFF) di Cinema XXI Yogyakarta Berlangsung Meriah

0

“Saya senang dan bangga, menjadi satu satunya atlit paralimpik  yang mendapat undangan VIP di acara  JAFF” ujar Jannaton Binti Abdul Jalil. Nur Jannaton Binti Abdul Jalil adalah Atlit paralimpik Malaysia peraih medali perak di kejuaraan Asia

ETIndonesia. Pembukaan Jogja- Netpac Asian Film Festifal ( JAFF) yang diadakan pada 30 November 2024 di Cinema XXI Yogyakarta berlangsung meriah dan luar biasa antusias penonton di tengah hujan.

Garin Nugroho, pendiri JAFF dan Budi Irawanto, presiden JAFF mendukung program Yayasan Maria Monique Lastwish- 17 yaitu ” The Beautiful Journeys of Paralympic and Film Festifal”.

“Program ini adalah keikutsertaan atlit paralimpik dalam festifal film dunia” ujar Natalia Tjahja, pendiri Yayasan Maria Monique Last Wish dalam siaran persnya.

Ini adalah yang kedua kalinya, yang mana sebelum ini Jakarta Film Week juga mendukung program ini dan Yayasan Maria Monique Last wish ( YMM Last Wish) berkolaborasi dengan Singapore Disability Sports Council. Mendatangkan Gemma Rose Woo, top atlit paralimpik berkuda di kejuaraan Asia. 

“Kehadiran Nur Jannaton Bin Abdul Jalil, atlet panahan difabel dari Malaysia,  dalam event festival film seperti JAFF merupakan bentuk dorongan serta dukungan agar festival film lebih inklusif serta aksesibel bagi semua” ujar Budi Irawanto, Presiden JAFF.

Yayasan Maria Monique Last Wish berkolaborasi dengan Majlis Sukan Negara Malaysia ( MSNM ), dan MSNM mengirim 2 orang yaitu : Nur Jannaton Binti Abdul Jalil dan Siti Nor Hatika Binti Ibrahim untuk hadir di JAFF.

Keluarga YMM Last Wish , Marriott Yogyakarta juga memberikan hatinya dan mendukung kegiatan ini.

” Saya juga berbagi cerita dengan Kim Dong – Ho( Pendiri Busan International Film Festifal) di acara JAFF ini , tentang  sebuah pengalaman film yang penuh kejutan ketika saya menyutradarai film Movie Boccia dan saya memberikan kesempatan kepada Jeong Ho Eon( juara dunia Boccia asal Korea ) untuk menjadi asisten sutradara dan kita shooting di Seoul di tahun 2019,” ujar  Natalia.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Majlis Sukan Negara Malaysia , JAFF dan Marriott Yogyakarta, Cloudera Indonesia yang dikirim Tuhan menjadi keluarga YMM Last Wish,” ucap Natalia.

Dalam rangka JAFF, YMM Last Wish memberikan kejutan wishes dan kursi roda bersama Bocorocco Shoes dan Retachar ( remaja bertalenta bercharity ) Jaythaneal S Sutrisno, Jadrianna A Sutrisno, Daniella R Citra, Warren G Sebastian, Nathania Angela ,Bradley Amadeus , Citta S Ramli.

Krisis Kapal Selam Nuklir Amerika Mungkin Akan Picu Konflik dengan Tiongkok

0

EtIndonesia. Menurut laporan Fox News, situasi menjadi lebih serius ketika Presiden terpilih AS, Donald Trump  menyadari bahwa pembangunan kapal selam nuklir Angkatan Laut Amerika telah terjebak dalam “Pusaran kematian”. 

Baru-baru ini, Gedung Putih telah meminta Kongres untuk dana darurat sebesar 7,3 miliar dolar AS untuk membangun kapal selam perang nuklir untuk melawan Tiongkok, serta kapal selam peluru kendali kelas Columbia yang akan menyumbang 70% kekuatan penangkalan nuklir Amerika di tahun-tahun mendatang. 

Orang-orang cerdas seperti Elon Musk, Vivek Ramaswamy, dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) mungkin dapat mempercepat produksi kapal selam dan kapal induk. Karena, jika Angkatan Laut Amerika tidak dapat segera mengatasi masalah ini, keunggulan maritim Tiongkok akan semakin meluas.

Dalam hal teknologi perang laut, penguasaan Amerika atas teknologi tenaga nuklir adalah “permata mahkota” yang tidak tergantikan. Kapal selam yang didorong oleh reaktor nuklir kecil yang tenang namun mematikan ini memberikan keuntungan penting bagi Amerika dalam konfrontasi mereka dengan Tiongkok di Pasifik. Namun, sejak Trump meninggalkan jabatan, kecepatan pembangunan dan perawatan kapal selam nuklir telah menurun secara signifikan. Misalnya, angkatan laut awalnya berencana membangun dua kapal selam serang setiap tahun, tetapi saat ini galangan kapal hampir hanya mampu menyelesaikan satu. Penyerahan kapal selam kelas Columbia pertama juga tertunda satu setengah tahun. Sementara itu, pekerjaan perawatan mengalami tekanan yang serius.

Krisis Manufaktur: Keterlambatan dan Kompetisi

Berbagai faktor menyebabkan situasi ini, termasuk keterlambatan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, masalah rantai pasokan, inflasi, dan kekurangan tenaga kerja. Sementara itu, Tiongkok sedang mengembangkan reaktor kapal selam baru dan Rusia juga menampilkan teknologi kapal selam nuklir terbaru mereka.

Pada Juni lalu, kapal selam terbaru Rusia, K-561 “Kazan,” berlabuh di pelabuhan Kuba dan lebih lanjut mengembangkan kapal selam tak berawak “Poseidon” yang berkekuatan nuklir dan bersenjata nuklir. Sebagai tanggapan, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) menyatakan bahwa angkatan laut sedang berusaha maju dengan “rencana pembangunan kapal selam nuklir terbesar dalam 30 tahun terakhir”. Namun, kemajuan tidak lancar dan Kongres tidak puas karena angkatan laut tidak sepenuhnya mengungkapkan betapa seriusnya masalah ini.

Ketua Komite Alokasi Pertahanan DPR, dari Partai Republik, Ken Calvert, secara terbuka menyatakan bahwa tanpa intervensi, dia tidak yakin industri kapal Angkatan Laut dapat kembali ke jalur yang benar.

Kapal Selam Nuklir: Kekuatan Penangkalan Maritim yang Vital

Kapal selam peluru kendali balistik kelas Columbia memiliki panjang 571 kaki, lebih panjang dari Monumen Washington. Selama patroli, “pembom siluman” ini hampir tidak terdeteksi. Kapal selam ini dirancang untuk membawa 16 rudal nuklir. Pembangunan kapal selam baru sangat sulit, tetapi waktunya mendesak. Kapal selam kelas Ohio yang tua akan pensiun setelah 42 tahun bertugas, sehingga kapal selam kelas Columbia pertama harus beroperasi pada tahun 2027. Untuk mempertahankan kekuatan penangkalan nuklir pada dekade 2030, Angkatan Laut Amerika perlu merampungkan setidaknya satu kapal selam kelas Columbia baru setiap tahun. Pada saat itu, jumlah hulu ledak nuklir Tiongkok diperkirakan akan bertambah tiga kali lipat.

Kapal selam serang kelas Virginia difokuskan pada tugas-tugas konvensional seperti meluncurkan misil Tomahawk atau mengerahkan tim Navy SEAL. Selain memiliki kemampuan kontrol maritim dan proyeksi kekuatan, kapal selam ini juga memainkan peran penting dalam pengintaian intelijen. Mereka menggunakan sonar untuk mendengarkan komunikasi, membuat peta dasar laut, dan menerjunkan sensor bawah air miniatur, terus memantau aktivitas kapal selam Tiongkok dan Rusia.

Analis Brent Sadler mengatakan: “Waktu bertahan lebih lama, kecepatan lebih besar, dan kemampuan operasi sensor canggih membuat kapal selam bertenaga nuklir menjadi predator laut papan atas.” Jelas, kapal selam ini adalah target utama bagi angkatan laut Tiongkok.

Ancaman Tiongkok dan Rusia

Saat ini, Angkatan Laut Tiongkok memiliki 370 kapal perang, sementara angkatan laut Amerika hanya memiliki 292 kapal. Selain itu, armada “penjaga laut” Tiongkok juga memiliki ratusan kapal, termasuk beberapa kapal selam nuklir. Kapal selam nuklir kelas Jin Tiongkok yang ditingkatkan dapat membawa misil nuklir berhulu ledak jamak. Komandan armada Pasifik Amerika, Samuel Paparo, secara terbuka menyatakan bahwa kapal selam ini “jelas dibangun menargetkan Amerika,” dan menyatakan bahwa militer Amerika akan terus memantau ancaman tersebut.

Sementara itu, teknologi kapal selam nuklir Rusia sudah maju beberapa dekade, seperti yang bisa dilihat dari film “The Hunt for Red October”.

Saat ini, Angkatan Laut Amerika secara nominatif memiliki 66 kapal selam perang bertenaga nuklir, tetapi hanya sekitar 40 yang benar-benar siap digunakan, sisanya sedang dalam perawatan. Sekarang adalah waktu bagi Trump dan timnya untuk turun tangan dan mendorong kebangkitan.

Untungnya, Angkatan Laut Amerika masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan. Pertama, Kongres perlu segera menyetujui anggaran 7,3 miliar dolar AS; kedua, menggunakan dana yang ada untuk membayar pesanan massal sebelumnya, meningkatkan gaji pekerja galangan kapal, meningkatkan jalur produksi, untuk mempercepat kecepatan pembangunan. Meskipun kontrak harga tetap mengharuskan galangan kapal untuk mengontrol biaya secara ketat, peningkatan efisiensi tetap merupakan prioritas.

Semua ini memerlukan tindakan tegas dari Gedung Putih. Jika Trump dan timnya dapat menyelesaikan masalah ini, mereka akan membawa kebangkitan terbesar bagi industri kapal selam nuklir Amerika sejak era Reagan.

Pembangunan kapal selam tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga memerlukan teknologi yang tepat dan kontrol kualitas yang ketat. Meskipun tugasnya rumit, jika tim Trump dapat menghadapi tantangan ini, Amerika akan kembali memperkuat keunggulannya dalam industri kapal selam bertenaga nuklir. Jika tidak, Pasifik Barat mungkin benar-benar akan menjadi “danau dalam” bagi Xi Jinping. (jhn/yn)

Kapal Selam Rusia Muncul di Wilayah Perairan Philipina, Marcos Jr: “ Mengkhawatirkan”

0

EtIndonesia. Presiden Philipina, Ferdinand Marcos Jr, pada hari Senin (2/12) menyatakan keprihatinannya atas kehadiran yang jarang terjadi dari kapal selam perang Rusia di zona ekonomi eksklusif Filipina pada minggu sebelumnya.

Media lokal, Daily Inquirer, mengutip beberapa sumber keamanan nasional pada tanggal 1 Desembar, melaporkan bahwa kapal selam Rusia muncul di zona ekonomi eksklusif Philipina di Laut China Selatan pada 28 November, dan tidak meninggalkan area tersebut hingga akhir pekan. 

Kapal selam tersebut, yang dikenal sebagai Ufa (B-588), berlayar dari Malaysia ke wilayah tersebut. Ketika muncul ke permukaan, kapal itu berada sekitar 148 kilometer dari pantai di Provinsi Palawan di barat Philipina, dan kegiatannya menjadi perhatian karena menembus zona ekonomi eksklusif Philipina.

Angkatan Laut Philipina segera mengerahkan pesawat militer dan kapal perang untuk melacak Ufa. Ufa akhirnya bergerak perlahan ke utara selama akhir pekan tanpa menyelam kembali. Seluruh proses keberangkatan diawasi ketat oleh kapal patroli Philipina BRP Jose Rizal.

Marcos, dalam wawancara dengan media, mengatakan: “Insiden ini sangat mengkhawatirkan. Setiap pelanggaran terhadap Laut China Selatan kami, zona ekonomi eksklusif kami, dan garis batas kami adalah sangat mengkhawatirkan.”

Marcos tidak mengungkapkan detail tentang insiden masuknya kapal selam Rusia ke zona ekonomi Philipina, hanya menyatakan bahwa hal itu akan dibahas dan ditangani lebih lanjut oleh militer.

Ufa adalah kapal selam kelas Kilo yang dimodifikasi dari Rusia, menggunakan tenaga diesel-elektrik. Kapal jenis ini umumnya memiliki kemampuan menyelam yang baik dan cocok untuk operasi dekat pantai serta memiliki kemampuan anti-kapal selam tertentu.

Juru bicara Angkatan Laut Philipina dan Kedutaan Besar Rusia di Manila belum memberikan tanggapan atas berita ini. Konflik kedaulatan di Laut China Selatan antara Tiongkok dan Philipina telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara selama tahun lalu.

Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Internasional menyatakan klaim historis “Sembilan Garis Putus” oleh Tiongkok tidak valid, namun Beijing menolak keputusan tersebut.

Pada Februari 2022, Tiongkok dan Rusia mengumumkan kemitraan “tanpa batas” beberapa hari sebelum perang Rusia-Ukraina dan melakukan latihan militer dengan peluru tajam di Laut China Selatan pada Juli 2024. (jhn/yn)

Kota Aleppo Kembali Dilanda Ledakan, Perang Saudara di Suriah Makin Memanas Hingga Pelarian Presiden Assad

ETIndonesia. Kondisi di Suriah semakin memanas setelah pasukan pemberontak berhasil merebut kota terbesar kedua, Aleppo, pada 2 Desember 2024. Menurut laporan dari TVBS News, ledakan kembali terjadi di jalanan Aleppo, menandakan meningkatnya ketegangan dan kekerasan di wilayah yang kini dikuasai oleh kelompok oposisi.

Perebutan Aleppo dan Kekhawatiran Perang Saudara

Pasukan pemberontak menggunakan kendaraan lapis baja dan senjata berat, termasuk drone, untuk melakukan patroli dan serangan kilat di Aleppo. Mereka juga telah menduduki pangkalan udara utama kota tersebut, meningkatkan kemampuan militer mereka. Penggunaan drone dan senjata berat oleh kelompok oposisi menunjukkan peningkatan kapasitas mereka dalam melancarkan serangan terhadap posisi pemerintah.

Rusia, yang telah lama mendukung Presiden Bashar al-Assad, turut serta dalam konflik ini dengan melakukan serangan udara terhadap posisi pemberontak.

Bantuan militer Rusia diperkirakan akan memperpanjang dan memperdalam konflik, sehingga para analis memperkirakan kemungkinan pecahnya perang saudara penuh di Suriah.

Kudeta Militer dan Pelarian Presiden Assad

Dalam perkembangan terbaru, laporan dari akun media sosial AXE “Perang Israel” menyebutkan bahwa Presiden Assad telah melarikan diri dari ibu kota Damaskus ke Moskow bersama keluarganya pada 2 Desember 2024.

Foto-foto menunjukkan mereka menaiki penerbangan RFF7478, sementara video yang beredar di media sosial memperlihatkan patung Assad di Aleppo yang ditumbangkan oleh pasukan oposisi, menandakan simbolik kejatuhan rezimnya.

Seorang netizen mengungkapkan bahwa pasukan pemberontak yang masuk ke Aleppo termasuk dalam daftar organisasi ekstremis yang didukung oleh negara tertentu. Selain itu, akun resmi AXE melaporkan adanya rumor bentrokan sengit antara Garda Republik Suriah dan Divisi Keempat pemerintah di sekitar istana kepresidenan, dengan suara tembakan yang terus terdengar.

Analisis Pakar: Potensi Konflik Regional

Para pakar internasional memberikan pandangan bahwa jika pasukan pemberontak berhasil merebut Aleppo dan perang saudara penuh meletus, konflik ini bisa menjadi “tong mesiu” baru di Timur Tengah.

Lu De, seorang analis politik, berpendapat bahwa rezim Assad kemungkinan besar akan digulingkan, bersama dengan pengaruh Iran dan Rusia yang mungkin turut tersingkir dari kancah regional.

Lebih lanjut, Lu De menyebutkan bahwa jika Suriah, Turki, dan Irak sepakat memberikan wilayah bagi Kurdistan untuk merdeka, posisi Israel di Timur Tengah akan menjadi lebih kuat dan tidak lagi terisolasi. Turki, dengan posisinya yang strategis, dapat membentuk kekuatan segitiga yang mirip dengan NATO di kawasan tersebut. Di sisi lain, Tiongkok diprediksi akan semakin terpuruk dalam konflik Timur Tengah.

Keruntuhan Militer Pemerintah dan Reaksi Internasional

Dalam beberapa hari terakhir, kecepatan runtuhnya tentara pemerintah Suriah sangat mencengangkan. Pasukan oposisi telah menguasai Aleppo dengan cepat, dan laporan mengenai kudeta militer di Damaskus semakin menambah kekacauan.

Reuters melaporkan bahwa Moskow telah mencopot Jenderal Sergey Kisel, yang sebelumnya bertanggung jawab atas tentara Suriah, sebagai respons terhadap situasi yang semakin tidak terkendali.

Profesor Zhang Ping dari Departemen Studi Asia Timur di Universitas Tel Aviv membagikan video yang menunjukkan pertempuran di Damaskus. Meskipun tidak terlihat tentara yang bertempur, suara tembakan yang terus-menerus menunjukkan intensitas pertempuran yang sangat sengit. “Kali ini, Assad mungkin benar-benar akan jatuh,” ujar Zhang.

Kritik Terhadap Rezim Assad dan Harapan Penggulingan

Song Guocheng, peneliti dari Pusat Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional Chengchi Taiwan, menjelaskan bahwa rezim otoriter keluarga Assad sangat mungkin menghadapi situasi yang kritis.

Rezim Assad telah lama menerapkan pemerintahan yang tidak manusiawi, termasuk penggunaan senjata biokimia terhadap oposisi, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

“Penggulingan rezim otoriter seperti Assad sebenarnya hanya masalah waktu,” kata Song. Ia juga menambahkan bahwa pembantaian panglima pasukan pemberontak akibat pengeboman Rusia akan semakin memperkuat dan menyatukan kekuatan oposisi dalam melawan Assad. “Rakyat dalam negeri dan masyarakat internasional telah mencapai titik di mana mereka tidak bisa lagi mentolerir rezim Assad.”

Hubungan Tiongkok dengan Assad dan Dampak Gejolak di Suriah

Xi Jinping, dikenal memiliki hubungan baik dengan Assad. Baru-baru ini, Tiongkok juga mengalami gejolak militer dan munculnya sentimen anti-Xi di dalam negeri. Terdengar suara tembakan di Suriah mungkin juga membuat Xi Jinping merasa khawatir. Di kalangan masyarakat, perbandingan antara Assad dan Xi Jinping mulai muncul, dengan beberapa pihak mengkhawatirkan kemungkinan Xi menghadapi nasib serupa.

Selain dukungan dari Partai Komunis Tiongkok, Rusia, Iran, dan Hizbullah, kelompok oposisi Suriah mendapatkan dukungan dari Turki, Arab Saudi, dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan kompleksitas aliansi regional yang terlibat dalam konflik Suriah.

Dampak Gejolak di Suriah terhadap Konflik Regional Lainnya

Perang Suriah yang semakin membara diprediksi akan memberikan efek kupu-kupu terhadap konflik lain di kawasan tersebut, termasuk perang Rusia-Ukraina dan konflik Iran-Israel. Song Guocheng menilai dampaknya terhadap Israel sangat signifikan. “

Jika rezim Suriah runtuh, Israel dapat mengurangi tekanan dari negara-negara anti-Yahudi di Timur Tengah,” ujar Song. Ia menambahkan bahwa dengan berkurangnya dukungan terhadap Hizbullah dari pemerintah Lebanon dan rezim Assad, ancaman terhadap keamanan Israel akan berkurang.

Kesimpulan

Kondisi Suriah yang semakin kacau menggambarkan kompleksitas konflik yang melibatkan berbagai aktor regional dan internasional. Perebutan kembali Aleppo oleh pasukan pemberontak, pelarian Presiden Assad, serta kemungkinan pecahnya perang saudara penuh menandakan bahwa Suriah berada di ambang perubahan besar.

Dampak dari konflik ini tidak hanya dirasakan di dalam negeri, tetapi juga berpotensi memicu perubahan signifikan di seluruh kawasan Timur Tengah. (Kyr)

Sumber : Sound of Hope

Badai Perang! Ukraina Lancarkan Serangan Terbesar ke Krimea dan Kursk, Presiden Assad Kabur ke Rusia

EtIndonesia. Konflik yang terus berlanjut antara Ukraina dan Rusia semakin memanas dengan serangkaian serangan udara dan darat yang signifikan dilakukan oleh pasukan Ukraina. Serangan terbaru ini menargetkan ibu kota Krimea, Kursk, serta daerah-daerah strategis lainnya, memperlihatkan eskalasi intensitas perang di kawasan tersebut.

Serangan Udara Besar-besaran ke Simferopol, Krimea

Pada tanggal 30 November, pasukan Ukraina melancarkan serangan udara besar-besaran ke Simferopol, kota terkaya di Krimea. Berdasarkan laporan teknologi intelijen sumber terbuka, serangan ini menargetkan basis militer di kota tersebut. Meskipun sistem pertahanan udara Rusia, S-400 Triumph, diaktifkan dengan cepat, ledakan besar yang terdengar menunjukkan kemungkinan keberhasilan serangan presisi dari Ukraina. 

Simferopol tidak hanya menjadi pusat ekonomi utama Krimea, tetapi juga pusat transportasi penting bagi militer Rusia. Serangan ini tidak hanya memiliki dampak simbolis tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada logistik militer Rusia, termasuk kerusakan pada rel kereta api, jalan raya, dan bandara. Selain itu, pada 12 November, serangan serupa terhadap gudang minyak lokal menyebabkan lebih dari sepuluh ledakan, mengganggu suplai energi militer Rusia secara signifikan.

Penetrasi Pasukan Ukraina di Kursk

Di arah Kursk, pasukan Ukraina berhasil menembus pos terdepan Rusia di Kursk, memperkuat garis pertempuran di daerah tersebut. Batalyon Serangan Independen 225 Ukraina menggunakan taktik gerilya dengan memanfaatkan jalan raya untuk mendirikan titik baku, menghancurkan banyak peralatan dan personel pasukan Rusia. Kerusakan signifikan juga terjadi pada kendaraan lapis baja Rusia, termasuk dua BTR-82A dan satu kendaraan multifungsi MTLB yang dimodifikasi.

Selain itu, pasukan Ukraina melakukan operasi khusus pada 29 November yang berhasil menghancurkan tiga sistem radar militer Rusia, termasuk radar Kastala 212 dan dua radar PAR dekat. Radar Kastala 212, yang dikenal juga sebagai 39N6E, memainkan peran kunci dalam pengawasan udara dan peringatan awal jaringan pertahanan udara Rusia.

Kekalahan Brigade Marinir 810 Rusia

Brigade Marinir 810 Rusia yang menyerang Brigade Marinir 36 Ukraina telah dihancurkan sepenuhnya oleh pasukan Ukraina, mengalami kerugian besar. Sebagai respons atas tekanan yang meningkat di garis depan, pasukan Rusia telah memindahkan Divisi Lompatan Udara 76 dari garis depan Udong ke Kursk, berusaha memperkuat posisi mereka.

Peningkatan Kapasitas Pertahanan Ukraina

Pasukan khusus Ukraina, termasuk Regu UAREG, berhasil menyusup ke pos terdepan Rusia, menangkap delapan tentara Rusia, menghancurkan satu pos pengamatan, dan menewaskan tujuh tentara musuh tanpa menyebabkan korban di pihak Ukraina. Operasi ini menunjukkan efektivitas strategi deteksi dan serangan presisi yang diadopsi oleh pasukan Ukraina.

Sistem pertahanan udara Ukraina juga menunjukkan kinerja yang impresif dengan berhasil menembak jatuh 33 dari 78 drone Shaxid yang diluncurkan oleh Rusia dari Kursk, Orlien, dan Bryansk. Sistem perang elektronik Ukraina mampu mengganggu atau menghancurkan 45 drone lainnya, mencapai intercept 100% terhadap serangan drone ini.

Penunjukan Pemimpin Baru untuk Angkatan Darat Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah menunjuk Mayor Jenderal Mykhailo Drapatyi sebagai komandan angkatan darat baru setelah prestasinya yang luar biasa di medan perang. Drapatyi dikenal karena kepemimpinannya yang tegas dan berhasil menstabilkan situasi di arah Kharkiv serta memainkan peran kunci dalam pertempuran di arah Kherson sejak serangan balik besar-besaran Ukraina pada 2022.

Selain itu, Kolonel Parisa, mantan komandan Brigade ke-93, ditunjuk sebagai Wakil Direktur Kantor Presiden. Parisa dikenal karena keberanian dan taktik fleksibel yang diterapkan dalam menghadapi pasukan Wagner dan Divisi Tank ke-4 serta 150 Riders Red.

Upaya Diplomatik dan Perubahan Opini Publik Ukraina

Presiden Zelenskyy dalam wawancara terbaru mengusulkan arah diplomasi baru yang melibatkan keanggotaan NATO untuk wilayah Ukraina yang belum diduduki dan pengakuan batas internasional Ukraina. Usulan ini mencerminkan perubahan strategi Ukraina dari hanya mengandalkan kekuatan militer menuju pendekatan yang lebih diplomatik untuk memastikan keamanan dan perkembangan jangka panjang negara.

Survei terbaru menunjukkan bahwa dukungan rakyat Ukraina untuk melanjutkan pertempuran telah menurun dari 73% menjadi kurang dari 50% sejak perang pecah pada 2022. Lebih dari setengah warga Ukraina saat ini mendukung penyelesaian perang melalui negosiasi damai, mencerminkan keinginan masyarakat untuk mengakhiri konflik dan menghindari kerugian lebih lanjut.

Situasi Memanas di Suriah

Selain konflik di Ukraina, situasi di Suriah juga mengalami peningkatan ketegangan. Kelompok oposisi melancarkan serangan kilat menggunakan senjata berat dan drone, merebut kota kedua terbesar, Aleppo. Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dikabarkan melarikan diri ke Rusia bersama keluarganya setelah menghadapi kudeta militer yang semakin intens di ibu kota Damascus.

Pasukan pemberontak berhasil merebut basis udara Kuvels sekitar 30 kilometer di timur Aleppo, memaksa pasukan pemerintah Suriah dan Rusia mundur dan meninggalkan banyak peralatan militer. Serangan ini juga menyebabkan pasukan Pemerintah Suriah mengalami kekalahan telak di Provinsi Hama, dengan banyak tentara melarikan diri dari medan perang.

Kesimpulan

Konflik antara Ukraina dan Rusia terus menunjukkan dinamika yang kompleks dengan serangan udara dan darat yang intens. Pasukan Ukraina tidak hanya berhasil menggempur posisi musuh tetapi juga memperkuat garis pertahanan mereka di berbagai wilayah strategis. Penunjukan pemimpin baru dan upaya diplomatik yang diusulkan oleh Presiden Zelenskyy menunjukkan upaya Ukraina untuk menggabungkan kekuatan militer dengan strategi diplomatik dalam menghadapi tantangan yang ada. Sementara itu, ketidakstabilan di Suriah menambah kompleksitas situasi geopolitik di kawasan tersebut, menyoroti pentingnya solusi diplomatik dan stabilitas regional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.