Home Blog Page 293

Pria di Tiongkok Menemukan Dadu Tersangkut di Hidungnya Selama 20 Tahun

EtIndonesia. Bersin terus-menerus dan hidung meler membuat seorang pria di Tiongkok memeriksakan diri. Yang mengejutkannya, dia menemukan bahwa sebuah dadu telah bersarang di rongga hidungnya selama lebih dari 20 tahun. Namun, dia baru mengalami gejala tersebut selama sekitar satu bulan.

Pria berusia 23 tahun itu, yang dikenal sebagai Xiaoma dari Xian, Provinsi Shanxi, menderita bersin kronis, hidung tersumbat, dan hidung meler terus-menerus, Bailu Video melaporkan.

Dia mencoba mengobati dirinya sendiri di rumah tetapi masalahnya terus berlanjut. Dia menggunakan pengobatan tradisional Tiongkok (PTT) yang tidak membantu. Jadi, dia mencari pertolongan medis di Rumah Sakit Xian Gaoxin.

Catatan medis klinik menunjukkan bahwa di sana dia didiagnosis menderita rinitis alergi. Dokter juga mencatat adanya benda asing di saluran hidungnya. Untuk mengidentifikasi benda itu, endoskopi hidung dilakukan oleh Yang Rong, seorang ahli otolaringologi. Semua orang terkejut melihat sebuah dadu bersarang di rongga hidungnya.

“Selama endoskopi hidung, kami menemukan benda asing – benjolan putih yang dilapisi sekresi. Setelah dikeluarkan, ternyata itu adalah dadu berukuran dua cm,” kata Yang.

Dadu telah menempel di jaringan

Dadu tersebut sebagian terkorosi karena telah bersarang di rongga hidungnya dalam waktu lama.

“Itu terletak di saluran hidung bagian bawah, yang menyebabkan kerusakan pada mukosa hidung,” jelas Yang.

Xiaoma bingung saat menemukan dadu di hidungnya. Dia mengatakan bahwa dadu itu mungkin telah masuk ke hidungnya saat dia berusia sekitar tiga atau empat tahun. Namun, dia tidak yakin bagaimana dadu itu bisa ada di sana. Prosedur untuk mengeluarkannya rumit karena selama bertahun-tahun, dadu tersebut telah menempel di jaringan di sekitarnya.

Setiap penanganan yang salah akan menyebabkan dadu tersebut jatuh ke saluran napasnya yang dapat menyebabkan sesak napas.

Dokter melakukan operasi untuk mengeluarkan dadu tersebut, yang akhirnya keluar dari tubuh Xiaoma setelah hampir 20 tahun.

Pengguna media sosial terkejut saat mengetahui masalah aneh ini, beberapa di antaranya bertanya-tanya bagaimana dadu bisa masuk ke hidung anak berusia tiga tahun. (yn)

Sumber: wionews

Di Balik Aliansi Rusia–Korea Utara

 Antonio Graceffo

Uji coba rudal terlarang Korea Utara dan pengiriman pasukan ke Ukraina menjadi sorotan yang tidak diinginkan oleh Tiongkok dan berisiko menyebabkan sanksi tambahan—sesuatu yang ingin dihindari oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Xi Jinping, mengingat kini sedang bergulat dengan kondisi perekonomian Tiongkok.

KTT BRICS baru-baru ini di Kazan, Rusia, menyoroti ketegangan yang muncul dalam aliansi anti-Barat antara Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Iran. Selama acara tersebut, Xi Jinping secara mencolok meninggalkan Presiden Rusia Vladimir Putin menunggu sendirian sebelum sesi foto yang dijadwalkan, berdiri di depan bendera Rusia dan Tiongkok. Insiden ini terjadi ketika Putin berusaha menunjukkan ketahanan terhadap sanksi Barat dengan menjadi tuan rumah KTT tersebut. 

Tindakan Xi tampaknya menegaskan posisi dominan Tiongkok dalam hubungan bilateral mereka. Sikap ini mungkin terkait kekhawatiran Beijing semakin kuatnya hubungan antara Pyongyang dan Moskow, yang mana dapat melemahkan pengaruh PKT terhadap Korea Utara.

Baru-baru ini, Korea Utara mengirimkan sekitar 11.000 pasukan ke Rusia, dengan beberapa di antaranya sudah terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina. Departemen Luar Negeri AS memperkirakan bahwa pasukan ini mungkin langsung terlibat dalam konflik di Ukraina. Awal tahun ini, Rusia dan Korea Utara mempererat hubungan bilateral mereka, dengan Pyongyang memasok amunisi ke Moskow dalam kesepakatan yang melanggar embargo senjata PBB. Sebagai pendukung ekonomi utama bagi Korea Utara dan Rusia, Tiongkok umumnya dianggap  diajak berkonsultasi sebelum kedua negara tersebut mengambil langkah kebijakan luar negeri secara signifikan. Namun, tidak jelas apakah PKT menyetujui penjualan amunisi Korea Utara ke Rusia atau penguatan kerja sama militer mereka.

Hubungan yang semakin erat antara Korea Utara dan Rusia tampaknya merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Korea Utara pada Tiongkok, sehingga mengurangi pengaruh Beijing atas Pyongyang. 

Kemitraan ini dapat meningkatkan program senjata nuklir Korea Utara, mungkin mendapatkan dukungan Rusia dalam pengembangan misilnya. Selain itu, Korea Utara mungkin mengupayakan komitmen militer Rusia jika terjadi konflik di Semenanjung Korea. 

Perjanjian pertahanan bersama Rusia–Korea Utara tahun 2024 menunjukkan, terlepas dari sikap Tiongkok terhadap konflik tersebut, Korea Utara mungkin mengharapkan bantuan militer dari Rusia. Korea Utara jelas sedang mengatur ulang aliansinya dengan Tiongkok.

Sejak Perang Dunia II, dan terutama sejak runtuhnya Uni Soviet, Korea Utara hampir tidak memiliki pilihan selain menjaga hubungan yang kuat dengan Tiongkok. Hubungan ini memungkinkan PKT  memiliki sedikit kendali atas program misil Kim Jong Un, meskipun pada akhirnya Beijing gagal mencegah Korea Utara memperoleh senjata nuklir—perkembangan yang kemungkinan besar dianggap bertentangan dengan kepentingan PKT. Namun, kini Moskow tampaknya menawarkan Pyongyang mitra alternatif, dan poros baru Korea Utara ke Rusia mungkin menimbulkan masalah bagi Xi dan PKT pada saat yang tak tepat.

Saat Xi berupaya memperbaiki hubungan dengan Eropa dan Amerika Serikat, tindakan Korea Utara justru menarik perhatian negatif yang tidak diinginkan, termasuk mengingatkan dunia akan perang Ukraina—konflik yang melibatkan sekutu dekat Tiongkok, Rusia. Dengan perekonomian Tiongkok yang stagnan, Xi  menerapkan stimulus terbesar yang menurut sebagian besar pakar kemungkinan besar akan gagal mendorong pertumbuhan dan hanya menambah utang negara. Di tengah tantangan ini, Xi berfokus untuk menarik lebih banyak perdagangan dan investasi asing—bukan memprovokasi sanksi lebih lanjut. Xi  ingin mendorong perdagangan dan investasi asing, bukan memicu sanksi.

Sebagai hasilnya, Tiongkok baru-baru ini mengambil sikap lebih hati-hati dalam mendukung Rusia, berbeda dengan Korea Utara yang tampak acuh tak acuh terhadap sanksi. Pada akhir Oktober, Korea Utara menggelar uji coba rudal jarak jauh, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Korea Utara sudah berada di bawah sanksi yang luas dan hampir tidak memiliki hal lain untuk dirugikan, tetapi Xi dan PKT memiliki banyak kepentingan yang dipertaruhkan. Sementara Rusia dan Korea Utara sebagian besar  sudah terlepas dari ekonomi Barat, Tiongkok masih  bergantung kepada perdagangan dan investasi dari Amerika Serikat serta Uni Eropa. Ketergantungan ini semakin ditekankan pada Oktober ketika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok atas dukungan tidak langsungnya terhadap perang Rusia di Ukraina.

Otonomi Korea Utara yang semakin meningkat kini menjadi tantangan strategis bagi Beijing, mengganggu upaya Xi untuk menstabilkan ekonomi Tiongkok dan posisinya di dunia. Keterlibatan pasukan Korea Utara di Ukraina merupakan momen bersejarah—ini akan menjadi pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari 70 tahun tentara Korea Utara membunuh warga Eropa. Meskipun Ukraina bukan bagian dari NATO, negara itu adalah bagian dari Eropa, dan memberikan citra yang mengkhawatirkan: Dua sekutu terdekat Tiongkok, Korea Utara dan Rusia, kini terlibat dalam membunuh warga Eropa.

Perkembangan ini dapat mempercepat diskusi tentang pembentukan “NATO Asia.” Pasalnya, tindakan Korea Utara dapat dianggap sebagai pembenaran untuk koalisi semacam itu. Secara historis, negara-negara Eropa—kecuali Prancis dan Inggris—cenderung enggan mendukung militerisasi yang dipimpin AS di Indo-Pasifik, menganggap kepentingan mereka di wilayah tersebut sangat terbatas. Namun, dengan negara Indo-Pasifik kini secara langsung terlibat dalam konflik di dataran Eropa, perhitungan ini dapat berubah. Bagi Xi, peningkatan militerisasi Eropa di Indo-Pasifik adalah tak diinginkan, terutama  saat PKT berusaha menghindari sanksi tambahan dan mendorong investasi asing ke Tiongkok.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah opini penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Graceffo adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, meraih gelar MBA Tiongkok dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini belajar pertahanan nasional di Universitas Militer Amerika. Ia adalah penulis buku “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” (2019).

Pakistan Akhiri Penutupan Ibu Kota Setelah Polisi Membubarkan Pendukung Imran Khan

0

Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengonfirmasi bahwa setidaknya enam orang tewas selama aksi protes berlangsung

ETIndonesia. Penutupan kota selama empat hari di ibu kota Pakistan, Islamabad, berakhir pada Rabu setelah tindakan keras polisi terhadap para demonstran yang menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri Imran Khan.

Pihak berwenang membuka kembali jalan-jalan yang menghubungkan ibu kota dengan wilayah lain pada Rabu pagi, setelah sebelumnya ditutup dengan kontainer untuk mencegah demonstran masuk, menurut pejabat setempat.

Laporan menyebutkan bahwa polisi menggunakan gas air mata dan penangkapan massal untuk membubarkan ribuan demonstran yang berkumpul.

Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengonfirmasi berakhirnya penutupan dalam sebuah pernyataan.

“Semua jalan telah dibuka kembali, dan para demonstran telah dibubarkan,” kata Naqvi.

Kementerian Dalam Negeri negara Pakistan mengonfirmasi bahwa setidaknya enam orang—termasuk empat tentara paramiliter dan dua demonstran—tewas dalam demonstrasi yang dimulai akhir pekan lalu setelah seruan dari partai Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).

Partai tersebut mendesak para pendukung Khan untuk bergabung dalam gerakan yang sebut sebagai “long march” dari wilayah barat laut yang bergolak menuju Islamabad untuk menuntut pembebasannya.

Khan, yang tetap menjadi tokoh oposisi populer,  dipenjara sejak Agustus 2023 terkait lebih dari 150 kasus pidana yang mencakup tuduhan korupsi hingga memicu kekerasan.

Mantan pemain kriket yang beralih menjadi politisi itu, bersama partainya, mengklaim tuduhan tersebut bermotif politik untuk menggagalkan upayanya kembali dalam pemilu umum tahun ini.

Pada Selasa, ribuan demonstran, yang dipimpin oleh istrinya, Bushra Bibi, berkumpul di ibu kota meski mendapat peringatan dari pemerintah bahwa mereka akan dihadapi dengan kekerasan.

Sejumlah demonstran menerobos berbagai barikade dan memasuki zona keamanan tinggi yang berisi gedung-gedung pemerintah dan kedutaan sebelum bentrok dengan pasukan keamanan.

Tindakan Polisi Dianggap “Pembantaian,” Klaim PTI

Bushra Bibi dan pemimpin PTI lainnya melarikan diri ke Mansehra di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, tempat partai tersebut masih berkuasa, saat polisi mendorong mundur para demonstran.

Stasiun TV Geo News melaporkan pada Rabu bahwa partai tersebut mengumumkan “penangguhan sementara” aksi protes.

Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X pada Selasa, partai tersebut menuduh pasukan keamanan negara melakukan “pembantaian” saat menindak dengan keras terhadap demonstran,. PTI menyatakan bahwa negara itu sedang “tenggelam dalam darah.”

“Hari ini, pasukan keamanan bersenjata melancarkan serangan brutal terhadap demonstran damai PTI di Islamabad, menembakkan peluru tajam dengan tujuan membunuh sebanyak mungkin orang,” tulis partai tersebut. “Dunia harus mengutuk kekejaman ini dan erosi demokrasi serta kemanusiaan di Pakistan.”

Partai itu juga mendesak komunitas internasional untuk “mengambil sikap tegas terhadap tindakan brutal ini.”

Liputan media tentang demonstrasi di Pakistan sebagian besar berhenti dalam beberapa hari terakhir.  Pihak berwenang memberlakukan pemadaman internet di beberapa bagian negara sebagai upaya mencegah PTI menyebarkan informasi dan merencanakan aksi protes, meskipun akses internet kini telah dipulihkan.

Dalam pernyataan sebelumnya pada Selasa, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, yang menggantikan Khan setelah digulingkan melalui mosi tidak percaya di parlemen pada 2022, mengatakan bahwa protes tersebut bukanlah aksi damai, melainkan “ekstremisme” dan “desain politik jahat.”

Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengatakan kepada wartawan bahwa para demonstran menggunakan senjata melawan pasukan keamanan dan bersenjata lengkap. Mereka juga melanggar larangan berkumpul di kota.

Kandidat yang didukung partai Khan memenangkan sebagian besar kursi dalam pemilu parlemen pada Februari, tetapi Sharif berhasil membentuk koalisi untuk mempertahankan kekuasaan.

Khan dan partainya menuduh adanya kecurangan pemilu yang dilakukan melalui tindakan keras militer untuk menjauhkan dirinya dari kekuasaan. Militer membantah tuduhan manipulasi pemilu tersebut.

Guy Birchall, The Associated Press, dan Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : The Epoch Times

Beijing Tolak Klaim Kasus Korupsi terhadap Menteri Pertahanan, Memicu Spekulasi Perebutan Kekuasaan Militer

Dong Jun, yang diangkat sebagai menteri pertahanan pada Desember lalu, dilaporkan sedang diselidiki atas dugaan korupsi

ETIndonesia. Rezim Tiongkok  menepis klaim bahwa Menteri Pertahanannya, Laksamana Dong Jun, sedang diselidiki atas dugaan korupsi. Para ahli mengatakan munculnya spekulasi tersebut mengindikasikan potensi perebutan kekuasaan di internal militer Tiongkok.

“Ini hanya mengejar bayangan,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, kepada wartawan pada 27 November ketika ditanya tentang dugaan investigasi terhadap Dong.

Mengutip pejabat AS saat ini dan mantan pejabat yang tidak disebutkan namanya, Financial Times (FT) melaporkan pada 27 November bahwa Tiongkok sedang menyelidiki menteri pertahanannya. Meskipun tuduhan korupsi spesifik terhadap Dong belum jelas, laporan menyebutkan bahwa penyelidikan ini adalah bagian dari kampanye antikorupsi  lebih luas yang menargetkan militer Tiongkok.

Kampanye besar-besaran ini  menyebabkan pemecatan lebih dari selusin perwira militer senior dan pemimpin dari perusahaan teknologi pertahanan terbesar di Tiongkok, termasuk pendahulu Dong, Li Shangfu, yang dipecat pada Oktober lalu setelah dua bulan menghilang tanpa penjelasan.

Dong terakhir terlihat di depan umum pada 21 November, ketika ia menghadiri pembicaraan keamanan di Laos bersama para kepala pertahanan dari Asia Tenggara. Meskipun Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga berpartisipasi dalam pertemuan ASEAN tersebut, keduanya tidak menggelar pertemuan satu lawan satu karena Dong memilih  tidak melakukannya.

Dong, mantan komandan angkatan laut, diangkat menjadi kepala Kementerian Pertahanan Tiongkok pada Desember tahun lalu. Dalam sistem pemerintahan Tiongkok, posisi ini sering kali bersifat seremonial dan berfokus pada pengelolaan hubungan diplomatik dengan angkatan bersenjata asing. Kekuasaan komando yang sebenarnya berada di tangan Komisi Militer Pusat (CMC), yang dipimpin oleh Xi Jinping, pemimpin tertinggi Partai Komunis.

Hampir setahun menjabat, absennya Dong dari badan pengambilan keputusan militer—yang biasanya diisi oleh menteri pertahanan—t memunculkan tanda tanya di kalangan pengamat luar. Beberapa berspekulasi bahwa perebutan kekuasaan dalam militer Tiongkok mungkin sedang terjadi di balik layar.

“Meskipun dipilih oleh Xi untuk menjadi menteri pertahanan, absennya Dong di CMC menunjukkan bahwa ia tidak diterima oleh militer,” kata Su Tzu-yun, seorang ahli militer Tiongkok di Institute for National Defense and Security Research (INDSR), sebuah lembaga think tank berbasis di Taipei yang didanai oleh pemerintah Taiwan, kepada The Epoch Times.

Cai Shenkun, seorang komentator independen tentang Tiongkok, juga memberikan pandangannya, dengan mengatakan bahwa tanggapan singkat Beijing mengindikasikan Dong “kemungkinan besar” sedang diselidiki.

“Jika Dong Jun aman dan baik-baik saja, kementerian luar negeri dapat mengatakan hanyalah rumor dan kekuatan musuh dengan sengaja memfitnah Menteri Pertahanan Tiongkok. Dong Jun juga bisa menuntut FT,” tulis Cai di platform media sosial X.

Sebaliknya, Ou Si-Fu, seorang ahli pertahanan dan militer Tiongkok dari INDSR, menafsirkan tanggapan Beijing sebagai penolakan halus terhadap adanya penyelidikan terhadap Dong.

Namun, Ou mengatakan kepada The Epoch Times bahwa jika rumor  benar, hal tersebut memunculkan pertanyaan tentang kepercayaan Xi terhadap militernya, terutama karena Dong dipromosikan oleh Xi sendiri. Ou memprediksi bahwa perkembangan semacam ini dapat “memengaruhi” moral angkatan bersenjata Tiongkok.

Terlepas dari kebenaran rumor ini, kemunculannya  memunculkan pertanyaan tentang efektivitas kampanye antikorupsi Xi dan stabilitas kekuasaannya, menurut Su.

“Xi Jinping meluncurkan kampanye antikorupsi sejak awal masa jabatannya, tetapi korupsi tetap menjadi tantangan secara terus-menerus di internal Partai Komunis Tiongkok,” kata Su.

“Namun demikian, ada tanda-tanda bahwa cengkeraman kekuasaan Xi Jinping mulai melemah.”

Luo Ya berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber ; The Epoch Times

Arkeolog Temukan Kanal untuk Menangkap Ikan Berusia 4.000 Tahun yang Digunakan oleh Para Pendahulu Suku Maya

EtIndonesia. Jauh sebelum Suku Maya kuno membangun kuil, para pendahulu mereka telah mengubah lanskap semenanjung Yucatan di Amerika Tengah.

Dengan menggunakan drone dan citra Google Earth, para arkeolog telah menemukan jaringan kanal tanah berusia 4.000 tahun di tempat yang sekarang disebut Belize. Temuan tersebut dipublikasikan pada hari Jumat (22/11) di Science Advances.

“Citra udara sangat penting untuk mengidentifikasi pola kanal linear zig-zag yang sangat khas ini, yang membentang sejauh beberapa mil melalui lahan basah,” kata rekan penulis studi Eleanor Harrison-Buck dari Universitas New Hampshire.

Tim tersebut kemudian melakukan penggalian di Suaka Margasatwa Crooked Tree di Belize.

Kanal ikan kuno, yang dipasangkan dengan kolam penampungan, digunakan untuk menyalurkan dan menangkap spesies air tawar seperti ikan lele.

“Ujung tombak berduri” yang ditemukan di dekat situ mungkin diikatkan ke tongkat dan digunakan untuk menombak ikan, kata rekan penulis studi Marieka Brouwer Burg dari Universitas Vermont.

Jaringan kanal dibangun sejak 4.000 tahun lalu oleh masyarakat semi-nomaden di dataran pantai Yucatan.

Menurut studi tersebut, kanal tersebut digunakan selama sekitar 1.000 tahun atau lebih, termasuk selama periode “pembentukan” ketika Maya mulai menetap di desa-desa pertanian permanen dan budaya khas mulai muncul.

“Sangat menarik melihat modifikasi lanskap berskala besar seperti itu sejak awal — ini menunjukkan orang-orang sudah membangun sesuatu,” kata arkeolog Universitas Pittsburgh Claire Ebert, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

Pada puncak peradaban Maya, orang-orang di wilayah ini membangun kuil, jalan, piramida, dan monumen lainnya.

Mereka juga mengembangkan sistem penulisan, matematika, dan astronomi yang kompleks. Para ilmuwan mengetahui lebih banyak tentang era ini karena ada lebih banyak situs arkeologi penting, kata Ebert.

Namun, studi baru ini mengungkap adanya hubungan antara orang-orang terdahulu yang tinggal di lanskap tersebut dan kemunculan budaya Maya di kemudian hari.

Saluran kuno untuk menangkap ikan ini mungkin berperan dalam membantu piramida Maya di kemudian hari berdiri di atas hutan hujan Yucatan.

“Ini menunjukkan adanya kesinambungan,” kata arkeolog Universitas Pennsylvania Jeremy Sabloff, yang tidak menjadi bagian dari penelitian tersebut.

Pada tataran praktis, kanal-kanal penangkap ikan membantu orang-orang terdahulu di wilayah tersebut untuk mendiversifikasi makanan mereka dan memberi makan populasi yang terus bertambah, membangun fondasi bagi puncak budaya di kemudian hari. (yn)

Sumber: nypost

Taktik Teror : Rusia Secara Masif Menyerang Infrastruktur Energi Ukraina

EtIndonesia. Menurut menteri energi negara itu, infrastruktur listrik Ukraina telah “diserang musuh besar-besaran” setelah peringatan serangan udara nasional dikeluarkan karena rudal Rusia yang masuk.

Dalam sebuah posting di Facebook pada hari Kamis (28/11), Menteri Energi German Galushchenko mengatakan bahwa “serangan terhadap fasilitas energi sedang terjadi di seluruh Ukraina”, seraya menambahkan bahwa operator jaringan listrik nasional telah “segera memberlakukan pemadaman listrik darurat”.

Kementerian Pertahanan Rusia belum membuat pengumuman apa pun.

Ledakan terdengar di kota-kota Ukraina Odesa, Kropyvnytskyi, Kharkiv, Rivne, dan Lutsk pada Kamis pagi, menurut media berita Ukraina Dzerkalo Tyzhnia dan Suspilne.

“Pasukan pertahanan udara bekerja di ibu kota. Tetaplah di tempat perlindungan!” kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di aplikasi perpesanan Telegram.

Pemerintahan militer regional melaporkan di saluran Telegramnya bahwa infrastruktur komunitas Shostka di wilayah Sumy, Ukraina, juga menjadi sasaran serangan rudal Rusia, dan dampaknya masih dalam penilaian.

Tiga serangan rudal dilaporkan terjadi di distrik Kharkiv, Kyiv, oleh kepala pemerintahan militer regional, Oleg Sinegubov.

“Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa,” tulisnya di saluran Telegramnya pada pukul 04 : 35 waktu setempat.

Menurut operator jaringan listrik nasional Ukrenergo, terjadi pemadaman listrik di wilayah Kyiv, Odesa, Dnipro, dan Donetsk, karena suhu di seluruh negeri turun hingga sekitar 0 derajat Celsius .

‘Taktik teror’

Menanggapi serangan tersebut, Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan “Rusia melanjutkan taktik teror mereka”.

“Mereka menimbun rudal untuk menyerang infrastruktur Ukraina, untuk berperang melawan warga sipil selama cuaca dingin, selama musim dingin. Mereka dibantu oleh sekutu-sekutu mereka yang gila, khususnya dari DPRK,” tulisnya di saluran Telegram miliknya, merujuk pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea.

“Mereka bahkan berkelahi dengan anak-anak. Ukraina punya cara untuk merespons,” imbuhnya.

Angkatan Laut Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa Angkatan Laut Rusia telah mengerahkan empat kapal induk Kalibr untuk bertugas di Laut Hitam dengan total salvo hingga 22 rudal.

Rusia telah berulang kali menyerang kapasitas pembangkit energi Ukraina sejak invasi skala penuhnya pada bulan Februari 2022, yang memicu pemadaman listrik darurat berulang kali dan pemadaman listrik bergilir secara nasional.(yn)

Sumber: aljazeera

Sejumlah Calon Menteri Kabinet  Donald Trump Jadi Target Ancaman Bom

Mereka menjadi sasaran ‘ancaman bom’ dan upaya Swatting, kata juru bicara Tim transisi Trump, Karoline Leavitt pada  Rabu

ETIndonesia. Sejumlah calon menteri Kabinet Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjadi sasaran “ancaman bom” dan upaya “swatting” pada Selasa malam dan Rabu pagi, ujar juru bicara Trump.

Swatting mengacu pada tindakan membuat panggilan iseng atau prank berbahaya ke layanan darurat seperti ke petugas penegak hukum agar mengerahkan sejumlah besar polisi bersenjata ke suatu alamat.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di media sosial, juru bicara tim transisi Trump, Karoline Leavitt, mengatakan bahwa calon anggota kabinet dan pejabat administrasi yang tidak disebutkan namanya telah menjadi sasaran “ancaman kekerasan yang tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika terhadap nyawa mereka dan orang-orang yang tinggal bersama mereka.”

Leavitt mengatakan bahwa aparat penegak hukum bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

“Presiden Trump dan seluruh tim transisi berterima kasih atas tindakan cepat mereka,” katanya, merujuk kepada aparat penegak hukum.

FBI, dalam sebuah pernyataan pada Rabu, mengatakan bahwa mereka menyadari adanya insiden penembakan dan ancaman bom yang menargetkan para calon dan orang yang ditunjuk Trump.

“Kami bekerja sama dengan mitra penegak hukum kami,” kata pernyataan FBI. “Kami menanggapi semua potensi ancaman dengan serius, dan seperti biasa, mendorong anggota masyarakat untuk segera melaporkan apa pun yang mereka anggap mencurigakan kepada penegak hukum.”

Duta Besar AS  untuk PBB yang ditunjuk Trump, Anggota Kongres Elise Stefanik (R-N.Y.) merilis sebuah pernyataan segera setelah itu, mengonfirmasi bahwa ia menjadi sasaran ancaman bom.

“Pagi ini, anggota Kongres Elise Stefanik, suaminya, dan putra mereka yang berusia tiga tahun sedang dalam perjalanan pulang ke Saratoga County dari Washington untuk merayakan Thanksgiving, ketika mereka diberitahukan adanya ancaman bom di kediaman mereka,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan di X.

Polisi Capitol AS, polisi setempat, dan polisi Negara Bagian New York menanggapi insiden tersebut, tambahnya.

Leavitt mengatakan bahwa Trump dan pemerintahan yang akan datang “fokus untuk melakukan pekerjaan menyatukan negara kita dengan memastikan masa depan yang aman dan sejahtera.”

“Dengan Presiden Trump sebagai teladan kita, tindakan intimidasi dan kekerasan yang berbahaya tidak akan menghalangi kita,” katanya.

 Trump maupun Wakil Presiden terpilih JD Vance belum memberikan komentar atas insiden tersebut.

Tahun lalu, anggota Kongres AS, Marjorie Taylor Greene (R-Ga.) mengatakan di media sosial bahwa ia menjadi korban beberapa kali percobaan pemukulan, termasuk pada Hari Natal tahun lalu.

“Saya baru saja ditampar. Ini seperti yang ke-8 kalinya. Pada hari Natal bersama keluarga saya di sini. Polisi lokal saya adalah yang TERBESAR dan seharusnya tidak perlu berurusan dengan hal ini,” tulis Greene dalam sebuah posting di X pada saat itu.

Selama kampanye, Trump menghadapi berbagai upaya untuk membunuhnya.

Pada  Juli lalu, ia nyaris tidak selamat dari upaya pembunuhan ketika ia berbicara di sebuah rapat umum di Pennsylvania, dengan peluru menembus telinga kanannya. Pria bersenjata itu, Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun, ditembak dan dibunuh oleh penembak jitu Secret Service.

Dua bulan kemudian, pada pertengahan September, FBI dan aparat penegak hukum menangkap seorang pria yang berkemah di luar lapangan golfnya di Florida selama berjam-jam, menunggu dengan senapan model SKS. Jaksa penuntut mengatakan bahwa tersangka, Ryan Wesley Routh, menulis sebuah surat yang merinci niatnya untuk membunuh Trump karena dia menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015.

Para anggota parlemen mengonfirmasi bahwa Trump menerima perlindungan tingkat presiden dari Secret Service pada saat itu.

Trump belum secara terbuka mengindikasikan apakah ia ingin merombak Secret Service, yang telah dilanda kontroversi setelah percobaan pembunuhan pada  Juli lalu yang juga membuat mantan direkturnya, Kimberly Cheatle, mengundurkan diri dari jabatannya setelah dengar pendapat di Kongres AS selama berjam-jam.

Presiden terpilih belum mengungkapkan siapa yang akan dipilihnya sebagai direktur FBI, meskipun ia  menominasikan Gubernur South Dakota Kristi Noem untuk mengepalai Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan awal bulan ini. Badan ini membawahi Secret Service.

Trump akan dilantik pada 20 Januari 2025. Kongres dijadwalkan akan mengesahkan hasil pemilu 5 November pada 6 Januari 2025 mendatang. (asr)

Sumber : The Epoch Times

Pria di Tiongkok Membawa Pulang Bayi dari ‘Ibu Pengganti’ Setahun Setelah Kematian Istrinya untuk Mengklaim Warisan

EtIndonesia. Seorang pria di Tiongkok membawa pulang bayi setahun setelah istrinya meninggal, mengklaim bahwa bayi itu lahir melalui ibu pengganti dengan persetujuan istrinya untuk mengklaim bagian dari harta warisannya.

Kasus yang ditangani oleh pengadilan Shanghai tersebut menarik perhatian publik.

Istrinya, yang bermarga Qiu, meninggal pada tahun 2021 karena penyakit jaringan ikat dan kanker yang tidak diketahui identitasnya. Dia dan suaminya, yang diidentifikasi sebagai Lin, tidak memiliki anak sebelum kematiannya, menurut Jiefang Daily.

Harta bersama pasangan itu termasuk dua flat di Shanghai dan tabungan bank, yang jumlah pastinya tidak diungkapkan dalam laporan berita.

Menurut hukum, harta warisan Qiu harus dibagi antara Lin dan orangtua istrinya yang berusia delapan puluhan. Orangtuanya adalah orangtua angkatnya, karena mereka tidak dapat memiliki anak kandung karena masalah kesehatan mereka.

Pada tahun 2022, Lin memberi tahu ibu angkat Qiu bahwa sebagian warisan istrinya harus dialokasikan untuk bayinya, yang jenis kelaminnya belum diungkapkan.

Dia mengklaim bahwa dia dan Qiu sebelumnya telah menghubungi agen luar negeri dengan harapan bisa memiliki bayi melalui ibu pengganti.

Ibu Qiu menolak klaim mengenai bayi tersebut dan menyatakan keraguan tentang identitasnya.

Dia menyatakan bahwa dokumen medis menunjukkan Lin adalah ayah kandung bayi tersebut, tetapi tidak ada bukti yang mengonfirmasi identitas ibunya.

Menurut ibu angkat Qiu, putrinya bukanlah kandidat yang cocok untuk prosedur ekstraksi sel telur karena berbagai kondisi kesehatan dan penggunaan obat-obatan jangka panjang.

Selain itu, sang ibu tidak pernah mendengar putrinya membahas persiapan untuk prosedur tersebut.

Tiongkok melarang segala kegiatan yang terkait dengan ibu pengganti di dalam wilayahnya. Namun, anak-anak yang lahir melalui ibu pengganti memiliki hak warisan yang sama dengan anak-anak yang dikandung secara alami.

Pengadilan yang menangani kasus ini tahun ini menyatakan tidak dapat memverifikasi hubungan biologis antara bayi dan almarhum, karena orangtua Qiu bukanlah kerabat biologisnya dan jasadnya dikremasi setelah kematiannya.

Pengadilan juga menemukan pernyataan Lin penuh dengan kontradiksi. Dia mengklaim bahwa Qiu pergi ke Thailand untuk mengambil sel telur pada tahun 2016, tetapi otoritas perbatasan tidak memiliki catatan tentang perjalanannya ke sana tahun itu.

dia menunjukkan beberapa dokumen yang menunjukkan bahwa Qiu menjalani pemeriksaan medis, tetapi tanggal pada dokumen-dokumen ini adalah setelah kematiannya.

Pada akhirnya, pengadilan menyimpulkan bahwa Qiu bukanlah ibu kandung bayi tersebut, dan oleh karena itu bayi tersebut tidak berhak mewarisi harta warisannya. (yn)

Sumber: scmp

Fotografer Alam Liar Terkesiap Saat Hewan Langka Menatapnya ‘Seperti Manusia’

EtIndonesia. Agnius Narkevicius sedang dalam perjalanan darat ke Samudra Arktik ketika dia menemukan sesuatu yang membuatnya tercengang. Saat melintasi perbatasan antara Yukon dan Northwest Territories di Kanada, seekor rubah berjalan di depan mobil fotografer tersebut. Namun, itu bukan rubah biasa…

“Demi Tuhan, saya tidak pernah mengganti lensa secepat itu seumur hidup saya,” Narkevicius memberi tahu The Dodo. “Saya langsung turun dari mobil dan mulai mendekatinya dengan lembut agar tidak membuatnya takut.”

Narkevicius tidak yakin jenis rubah apa yang sedang difotonya — tetapi dia dapat mengatakan bahwa rubah itu unik. Karena perubahan iklim dan tren pemanasan, rubah merah telah memperluas jangkauannya ke utara ke wilayah tradisional rubah kutub. Rubah ini tampak seperti keduanya, tetapi tidak keduanya.

“Saya sangat bingung saat melihat ciri-cirinya,” kata Narkevicius. “Dia memiliki ciri-ciri rubah merah tetapi tampak sangat berbeda dari rubah merah. Awalnya, saya menduga itu adalah persilangan antara rubah kutub dan rubah merah, yang telah menjadi masalah yang sedang tren di Kutub Utara Kanada.”

Rubah itu awalnya tampak waspada terhadap orang di depannya dan bunyi klik rana kamera, tetapi setelah mundur, dia berputar untuk melihat lebih dekat.

“[Rubah] sering kali cenderung sangat ingin tahu dan lembut,” kata Narkevicius. “Dia mendekati saya semakin dekat hingga saya merasa tidak nyaman. Dia jelas menatap saya dan memiliki [apa] pandangan yang menyerupai manusia.”

Saat rubah itu menatap Narkevicius, dia merasa aneh terhubung dengannya. “Saya merasa seperti jiwa saya telanjang saat itu, dan matanya tidak ‘kosong,’ matanya penuh dengan jiwa dan kehidupan,” kata Narkevicius. “Itu menakutkan dan indah pada saat yang sama.”

Akhirnya, ketika rubah itu berada sekitar 23 kaki jauhnya, atau sepanjang bus, dia memutuskan bahwa rasa ingin tahunya terpuaskan dan pergi. Saat meninjau foto-foto dari pertemuan liarnya, Narkevicius menyadari hewan apa yang sebenarnya telah dia potret di kamera.

“Ini bukan persilangan, tetapi biasa disebut rubah persilangan, karena memiliki ciri-ciri rubah merah dan rubah perak,” kata Narkevicius. “Rubah perak dianggap sebagai bentuk melanistik dari rubah merah, seperti rubah persilangan yang merupakan bentuk melanistik dari rubah merah. Mereka semua memiliki ciri-ciri yang berbeda, terutama fitur wajah mereka. Rubah merah cenderung memiliki wajah yang lebih halus dan bulat, sedangkan rubah perak dan persilangan memiliki lebih banyak wajah lonjong seperti anjing hutan.”

Rubah persilangan juga dapat dikenali dari garis gelap yang membentang di punggungnya, berpotongan dengan pita gelap di atas bahu. Meskipun tidak selangka persilangan atau “rubah perak” yang sepenuhnya melanistik, rubah persilangan masih sangat tidak biasa.

“Menyaksikan rubah persilangan ini adalah hadiah terbesar yang saya terima dari Kutub Utara Kanada,” tulis Narkevicius di Instagram. (yn)

Sumber: the dodo

Perang Heboh: Ukraina Minta Rudal pada NATO, Trump Dekati Kim Jong Un, dan Rusia Siapkan Nuklir Satan II

0

EtIndonesia. Pada tanggal 27 November 2024, Komandan Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina menyampaikan pesan penting kepada para prajurit di garis depan. Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa Ukraina tidak dapat terus bertahan dalam kondisi pertahanan semata dan menyerukan perlunya serangan balik untuk meraih kemenangan dalam konflik yang tengah berlangsung.

Penggunaan Senjata Canggih Ukraina di Medan Tempur

Beberapa blogger militer di platform X  membagikan video yang memperlihatkan tentara Ukraina menggunakan bom meluncur Hammer buatan Prancis. Senjata ini berhasil menghancurkan markas komando militer Rusia yang berada dekat perbatasan Kursk dan Sumy. Penggunaan Hammer menunjukkan peningkatan kapabilitas militer Ukraina dalam menghadapi serangan musuh.

Seruan NATO untuk Pengiriman Rudal Menengah

Media Xin Toutao melaporkan bahwa NATO telah menyerukan pengiriman rudal menengah dengan jangkauan antara 1.000 hingga 5.500 kilometer kepada Ukraina. Termasuk dalam permintaan tersebut adalah rudal Tomahawk, yang dimasukkan dalam Rencana Kemenangan NATO. Penyediaan rudal ini diharapkan dapat memperkuat posisi Ukraina dalam mempertahankan diri dan melakukan serangan balik yang efektif.

Ketegangan Nuklir antara AS dan Rusia

Rumor mengenai niat Amerika Serikat untuk mengembalikan senjata nuklir kepada Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran serius di Rusia. Menurut Daily Mail, Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan agar senjata nuklir Satan II yang raksasa disiapkan untuk pertempuran. Laporan dari televisi negara Rusia mengungkapkan bahwa mantan Menteri Luar Negeri Ukraina, Kuleba, menyatakan bahwa Putin tidak berminat untuk mencapai kesepakatan damai, sementara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, juga tidak bersedia menyerahkan wilayah demi perdamaian.

Dinamika Internal Politik Amerika Serikat

Komentator politik Lan Shu mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump berencana meminta gencatan senjata menyeluruh antara Rusia dan Ukraina serta segera melakukan negosiasi begitu dia kembali ke Gedung Putih. Namun, Zelenskyy tidak mendukung gagasan ini dan berupaya memanfaatkan sisa waktu sekitar lima puluh hari sebelum Trump kembali untuk melancarkan serangan balik menyeluruh guna mencapai kemajuan militer yang signifikan. Pertanyaan kini muncul apakah pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis akan mengizinkan langkah ini.

Pengangkatan John Kelly sebagai Duta Khusus Rusia-Ukraina

Trump mengumumkan pencalonan Jenderal John Kelly, sebagai Asisten Presiden serta duta khusus yang bertanggung jawab atas urusan Ukraina dan Rusia. Kelly sebelumnya mengajukan rencana kepada Trump untuk membekukan garis depan militer antara kedua negara dan mendorong kembali ke meja negosiasi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepemimpinan yang kuat dari Amerika Serikat dalam memfasilitasi perjanjian damai.

Upaya Diplomatik dengan Korea Utara

Dua sumber yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan kepada Reuters bahwa tim Trump sedang mendiskusikan dialog langsung dengan Kim Jong Un. Tujuan dari dialog ini adalah untuk mengurangi risiko konflik bersenjata melalui upaya diplomatik. Beberapa anggota tim Trump menyarankan bahwa Trump sendiri yang harus berkomunikasi langsung dengan Kim Jong Un untuk mematahkan kebuntuan dan membangun kembali hubungan dasar.

Pertemuan Pertahanan Ukraina dan Korea Selatan

Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Ukraina, Umerov, memimpin delegasi khusus yang tiba di Seoul, Korea Selatan. Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon Suk-yeol dan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun, mereka berbagi intelijen militer terkait ancaman dari Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan menyatakan akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman dari Rusia dan Korea Utara, sementara dukungan senjata kepada Ukraina akan bergantung pada tingkat kerjasama militer antara Korea Utara dan Rusia.

Posisi Prancis terhadap Imunitas Perdana Menteri Israel

Lan Shu menyoroti pernyataan terbaru dari Prancis yang meminta dipertimbangkan status kekebalan Perdana Menteri Israel, Netanyahu. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menyatakan bahwa meskipun ada perintah penangkapan internasional, Prancis tetap akan bekerja sama erat dengan pemerintah Israel. Prancis menegaskan bahwa kekebalan Netanyahu sebagai pemimpin negara asing harus dihormati sesuai hukum internasional, sambil tetap berkomitmen pada keadilan internasional dan kerjasama dengan Pengadilan Pidana Internasional.

Kondisi Gencatan Senjata antara Israel dan Hizbullah

Israel dan  Hizbullah tengah mengadakan negosiasi gencatan senjata. Namun, pada tanggal 27 November 2024, Israel menuduh Hizbullah melakukan tindakan yang merusak gencatan senjata. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan adanya pelanggaran perjanjian gencatan senjata dengan penembakan kendaraan yang diduga membawa ekstremis ke zona terlarang di selatan Lebanon. Juru bicara IDF, Jenderal Muda Haggai, menegaskan bahwa setiap tindakan yang melanggar perjanjian akan dihalau dan dibalas dengan tembakan. Sementara itu, delegasi Mesir diperkirakan akan mengunjungi Israel untuk memediasi perjanjian gencatan senjata di Gaza, menunjukkan dorongan kuat untuk negosiasi damai di wilayah tersebut.

Serangan Udara AS di Suriah dan Irak

Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan yang bersekutu dengan Iran di wilayah Suriah. Serangan ini merupakan respons terhadap dugaan serangan oleh kelompok bersenjata setempat terhadap pangkalan militer AS, yang mengakibatkan kekacauan dan kematian tiga personel militer AS di Yordania. 

Pusat Komando AS melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas penyimpanan senjata dan sedang melakukan penilaian kerusakan pertempuran untuk menentukan cakupan serangan. Saat ini, pasukan AS di Suriah mencapai sekitar 900 orang dan di Irak sekitar 2.500 orang, yang bertugas menjaga stabilitas serta mencegah serangan dari kelompok ekstremis.

Kesimpulan

Hari ini menggambarkan dinamika kompleks dalam hubungan internasional dan konflik militer yang melibatkan berbagai negara besar seperti Ukraina, Rusia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Prancis. Seruan untuk serangan balik oleh Ukraina, dukungan militer dari NATO, serta upaya diplomatik dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa situasi global tetap tegang dan penuh tantangan. Upaya perdamaian melalui negosiasi dan gencatan senjata di berbagai front menunjukkan keinginan dunia internasional untuk mengakhiri konflik, namun hambatan politik dan militer masih menjadi penghalang utama.

Korea Utara Pasok 100 Rudal ke Rusia, Terdapat Komponen dari 7 Negara

EtIndonesia. Sejak Oktober tahun ini, Korea Utara telah mengirimkan pasukan sebanyak 10.000 personil ke Rusia dan diharapkan akan terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk. Selain itu, otoritas intelijen Ukraina juga menuduh Korea Utara telah memasok banyak persenjataan ke Rusia, termasuk 100 rudal balistik jarak pendek seperti KN-23 dan KN-24, di mana komponen internalnya sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Swiss.

Menurut laporan dari Yonhap News Agency, pada tanggal 25 November, Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) mengungkapkan bahwa Korea Utara telah menyediakan lebih dari 100 rudal balistik jarak pendek seperti KN-23 dan KN-24 ke Rusia. KN-23 dikenal sebagai versi Korea dari rudal Iskander, sedangkan KN-24 dianggap sebagai tiruan dari sistem rudal taktis darat Amerika (ATACMS).

Selain itu, Korea Utara juga telah mengirimkan ahli militer yang terbiasa mengoperasikan rudal tersebut ke Rusia untuk membantu memelihara peluncuran rudal.

Menurut DIU, dari puing-puing rudal KN-23 dan KN-24 yang ditembakkan oleh Rusia ke Ukraina, banyak komponen yang berasal dari produsen asing. Daftar terbaru ini mencakup komponen dari 22 produsen di 7 negara, termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Swiss, dan Jepang, yang totalnya mencapai 36 jenis komponen, termasuk konverter tegangan yang diproduksi oleh perusahaan Inggris XP Power.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan “operasi militer khusus” terhadap Ukraina pada Februari 2022, Korea Utara telah berusaha menghindari sanksi internasional dengan menggunakan komponen yang diproduksi oleh produsen dari negara lain.

Diketahui bahwa kepala institusi militer Ukraina dalam wawancara khusus dengan CNN pernah mengungkapkan bahwa semua komponen yang memandu rudal untuk terbang secara tepat semuanya diproduksi oleh produsen asing. Satu-satunya komponen yang diproduksi oleh Korea Utara, mungkin hanya logam yang berkarat dan korosi.

Pakar militer menyebutkan bahwa saat ini masih sulit untuk menentukan bagaimana komponen yang diproduksi oleh produsen asing ini akhirnya masuk ke Korea Utara, namun diperkirakan sangat mungkin ada keterkaitan dengan produsen Tiongkok.

Gambar Satelit Ungkap Pabrik Rudal KN-23 Korea Utara Sedang Diperluas

Pusat Studi Nonproliferasi Nuklir (CNS) Amerika, melalui analisis gambar satelit, menunjukkan bahwa Korea Utara sedang memperluas sebuah pabrik manufaktur senjata kunci yang khusus merakit rudal balistik jarak pendek KN-23 yang disediakan bagi Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.

CNS menganalisis gambar yang diambil oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs pada awal Oktober lalu, yang menunjukkan pabrik yang berlokasi di kompleks mesin Ryongsong di kota kedua terbesar di Korea Utara, Hamhung, saat ini sedang diperluas, termasuk asrama dan bangunan perakitan baru.

Peneliti Sam Lair mengatakan, bahwa asrama baru kemungkinan disiapkan untuk para pekerja, dan bangunan perakitan baru tersebut kira-kira 60-70% ukuran dari bangunan lama. Dia menyatakan, crane jembatan yang sebelumnya ditempatkan di pintu masuk terowongan untuk mencegah kemudahan akses juga telah dihilangkan, hal ini menunjukkan bahwa area tersebut mungkin menjadi fokus perluasan, juga mengindikasikan mereka sedang berupaya meningkatkan secara besar-besaran atau mencoba meningkatkan secara signifikan output dari pabrik tersebut.

Lair menyebutkan bahwa saat ini pabrik tersebut adalah satu-satunya yang diketahui memproduksi rudal bahan bakar padat jarak pendek seperti Hwasong-11. Pejabat Ukraina juga menyatakan bahwa KN-23 telah dipasok ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina-Rusia.

Meskipun  Moskow dan Pyongyang membantah Korea Utara menyediakan senjata untuk Rusia melawan Ukraina.

Rusia dan Korea Utara pada Juni lalu memang menandatangani perjanjian pertahanan bersama, berjanji memperkuat hubungan militer kedua negara. Delegasi Korea Utara di PBB tidak merespons hal ini. (jhn/yn)

Trump Didorong untuk Menyertakan Korea Selatan dalam Pertemuan Strategis Masalah Taiwan

0

EtIndonesia. Sebuah lembaga pemikir Korea Selatan mendesak pemerintahan baru Donald Trump untuk menyertakan Korea Selatan dalam pertemuan strategis tentang masalah Taiwan. 

Presiden terpilih AS, Donald Trump akan dilantik pada 20 Januari tahun depan, sementara Taiwan dianggap sebagai titik panas yang paling berisiko di Asia. Lembaga pemikir tersebut juga mendesak kerja sama antara AS, Jepang, dan Korea Selatan untuk membentuk kerangka keamanan regional yang terstruktur.

South China Morning Post melaporkan pada tanggal 26 November bahwa Institute for Future Strategy di Universitas Nasional Korea di Seoul telah mengeluarkan seruan kepada pemerintahan baru Trump. Institusi ini percaya bahwa konsultasi strategis adalah cara untuk memastikan Korea Selatan dimasukkan dalam diskusi tentang masalah Taiwan dengan sekutu-sekutu AS seperti Australia dan Jepang.

Laporan dari institusi tersebut, “Menuju Ko-Resiliensi,” menemukan bahwa penyertaan ini akan meningkatkan kerja sama trilateral antara AS, Jepang, dan Korea Selatan menjadi “mekanisme terstruktur membentuk aturan regional dan dialog strategis.”

Laporan tersebut juga mendesak AS dan Korea Selatan untuk memperkuat integrasi teknologi industri strategis seperti pembuatan kapal, kecerdasan buatan lanjutan, dan semikonduktor. Laporan tersebut juga mendesak AS dan Korea Selatan untuk mengembangkan “peta jalan komprehensif” untuk menghadapi kemungkinan perang di Selat Taiwan dan Semenanjung Korea.

“Menetapkan lembaga konsultasi keamanan Asia Timur… akan mengintegrasikan diskusi tentang Taiwan, Laut Timur, dan masalah Korea, menyediakan strategi regional yang lebih koheren,” tulis laporan itu.

Laporan itu menambahkan: “Selain itu juga perlu diluncurkan sistem manajemen krisis bersama AS-Korea untuk mempersiapkan koordinasi dalam menanggapi kejadian mendadak di Taiwan secara minilateral atau multilateral.”

Laporan tersebut mengklaim mewakili suara independen dan nonpartisan. Kedutaan Besar Korea Selatan di Washington tidak menanggapi permintaan komentar dari South China Morning Post.

Menurut laporan ini, Korea Selatan mendukung status quo di Selat Taiwan; otoritas Korea Selatan masih berfokus pada pencegahan perang antar Selat dan konflik AS-Tiongkok, atau perang Asia Timur Laut yang lebih luas.

Meskipun tidak pernah menguasai Taiwan sehari pun, Tiongkok terus menganggap Taiwan sebagai bagian dari provinsi-nya dan tidak akan menyerah pada unifikasi militer terhadap Taiwan. Sementara Taiwan berpendapat bahwa hanya orang Taiwan yang bisa menentukan masa depan Taiwan.

Pemerintah AS menentang setiap upaya untuk mengambil Taiwan dengan kekuatan militer dan berkomitmen secara hukum untuk mendukung kemampuan pertahanan diri Taiwan.

Saat ini, sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan.

Salah satu penulis laporan, Chaesung Chun, mengatakan pada tanggal 25 bahwa koordinasi semacam itu oleh AS dan Korea Selatan akan “mengirimkan pesan bahwa Korea Selatan masih menganggap sangat penting untuk mempertahankan status quo di kedua sisi Selat.”

Pada April tahun lalu, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam wawancara eksklusif dengan Reuters menyatakan penentangannya terhadap upaya Tiongkok untuk mengubah status quo di Selat Taiwan dengan kekuatan militer, dan menganggap masalah Taiwan sebagai masalah global seperti masalah Korea, yang memicu kemarahan dari Tiongkok. (jhn/yn)

Tim Trump Membahas Kemungkinan “Pertemuan Langsung” dengan Kim Jong-un

0

EtIndonesia. Menurut dua narasumber internal, tim Presiden terpilih AS Donald Trump sedang mendiskusikan kemungkinan melakukan dialog langsung dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dengan harapan melalui upaya diplomatik baru untuk mengurangi risiko konflik bersenjata.

Reuters menyebutkan, beberapa anggota tim Trump percaya bahwa pertemuan langsung Trump dengan Kim Jong-un merupakan cara terbaik untuk memecahkan kebuntuan. Kedua pemimpin telah saling mengkritik selama masa jabatan pertama Trump sebagai presiden, tetapi hubungan mereka menjadi lebih hangat setelahnya, bahkan sempat bertukar surat yang disebut Trump sebagai “surat yang indah.”

Sumber mengatakan bahwa diskusi kebijakan masih bisa berubah, dan Trump belum membuat keputusan final.

Saat ini masih belum jelas bagaimana Kim Jong-un akan merespons. Selama empat tahun terakhir, Korea Utara telah mengabaikan tawaran dialog tanpa syarat yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden, dan sekarang Kim Jong-un menjadi lebih percaya diri dengan memiliki gudang rudal yang lebih besar serta hubungan yang semakin erat dengan Rusia.

Menurut laporan media resmi Korea Utara, Kim Jong-un mengatakan dalam pameran militer di Pyongyang minggu lalu: “Kami telah mencapai batas dalam negosiasi kami dengan AS.”

Saat ini masih belum jelas hasil dari upaya diplomatik baru ini. Menurut sumber, tujuan awal Trump akan adalah membangun kembali kontak dasar, tetapi tujuan kebijakan lebih lanjut atau jadwal yang spesifik belum ditetapkan. Menurut seorang sumber, dibandingkan dengan isu kebijakan luar negeri yang lebih mendesak di Timur Tengah dan Ukraina, masalah ini mungkin akan ditempatkan pada posisi kedua. (jhn/yn)

Artotel TS Suites Surabaya Rayakan Akhir Tahun dengan Nuansa Budaya Lokal

0

Surabaya – Menyambut pergantian tahun 2024, Artotel TS Suites Surabaya menjadi bagian dari program akhir tahun Artotel Group bertajuk Serenata Akhir Tahun. Acara ini bertujuan untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia, khususnya yang berkembang pada dekade 1980-an hingga 1990-an, melalui serangkaian kegiatan bertema lokal.

Kegiatan di Artotel TS Suites Surabaya dibagi ke dalam tiga segmen utama: Wisata Lokal, Rasa Lokal, dan Swara Lokal.

  • Wisata Lokal menawarkan paket menginap pada malam pergantian tahun, termasuk sarapan dan gala dinner untuk dua orang.
  • Rasa Lokal menghadirkan menu khas Nusantara sepanjang bulan Desember, seperti Sop Iga Konro khas Makassar, Ikan Pindang Salmo Soup khas Palembang, hingga hidangan penutup tradisional seperti Es Brenebon dan Palu Butung.
  • Swara Lokal, yang menjadi puncak acara, menampilkan hiburan musik dari band akustik hingga penampilan DJ. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan pembagian hadiah, termasuk doorprize dan grand prize berupa perjalanan gratis ke Bali.

General Manager Artotel TS Suites Surabaya, Teddy Patrick, menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai opsi menarik bagi masyarakat Surabaya maupun wisatawan dari luar kota. “Kami ingin menghadirkan pengalaman akhir tahun yang berbeda, dengan sentuhan budaya Indonesia melalui kuliner, hiburan, dan hadiah menarik. Ini bisa menjadi pilihan berharga untuk merayakan momen bersama keluarga atau orang-orang terdekat,” ujarnya.

Sebagai bagian dari program ini, Artotel Group juga melibatkan seniman lokal Mohammad Taufiq (Emte) dalam pembuatan merchandise bernuansa Nusantara. Produk seperti kaos dan buku catatan ramah lingkungan tersedia dengan potongan harga khusus selama program berlangsung.

Yulia Maria, Director of Marketing Communications Artotel Group, menambahkan bahwa program ini dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada lebih banyak orang. “Dengan nuansa lokal yang kental, kami ingin tamu-tamu hotel kami merasa bangga menjadi bagian dari budaya Indonesia,” katanya.

Serenata Akhir Tahun menjadi salah satu program yang merefleksikan upaya Artotel Group untuk menghubungkan perayaan modern dengan nilai-nilai tradisional, sekaligus memberikan pengalaman berbeda bagi para tamu di penghujung tahun.