Home Blog Page 3

Israel Siap Gempur Iran — Pejabat AS Sudah Diberi Peringatan

EtIndonesia. Menurut laporan CBS News pada 11 Juni waktu setempat, beberapa sumber menyebut bahwa pejabat Pemerintah Amerika Serikat telah menerima pemberitahuan bahwa Israel kini sudah sepenuhnya siap untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran.

AS Perintahkan Evakuasi Pejabat Non-Darurat dari Irak

CBS melaporkan bahwa Pemerintah AS memperkirakan Iran kemungkinan akan membalas dengan menyerang sejumlah pangkalan militer AS di Irak. Inilah salah satu alasan mengapa Washington sebelumnya telah mengeluarkan imbauan kepada warga AS agar meninggalkan kawasan tersebut, serta memerintahkan evakuasi staf non-esensial dari kedutaan dan konsulat di Irak, dengan alasan “situasi regional yang kian memanas.”

Baik Pemerintah Israel maupun Gedung Putih menolak memberikan komentar atas laporan ini.

Trump: “Timur Tengah Mungkin Segera Jadi Tempat Berbahaya”

Dalam sebuah pidato di Kennedy Center pada 11 Juni,Presiden Donald Trump turut menyinggung soal situasi dengan Iran. 

Dia mengatakan kepada awak media:“Orang-orang Amerika telah disarankan untuk meninggalkan kawasan Timur Tengah. Di sana bisa menjadi tempat yang sangat berbahaya. Kami terus memantau situasi.”

Trump Ingatkan Netanyahu: Ancaman ke Iran Tidak Bantu Negosiasi Nuklir

Sementara itu, menurut laporan The Times of Israel, dalam sebuah panggilan telepon pada tanggal 9 Juni, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa ancaman militer terhadap Iran tidak akan membantu proses perundingan nuklir yang sedang berlangsung.

Media Israel menyebut, selama kesepakatan nuklir belum sepenuhnya runtuh, pembahasan soal serangan militer terhadap Iran masih belum dibuka secara resmi.

Sumber diplomatik menyebutkan bahwa Netanyahu tidak memperoleh jawaban tegas dari Trump, apakah AS akan memberi lampu hijau bagi Israel untuk bertindak sendiri terhadap Iran, atau apakah Washington lebih memilih untuk memimpin atau ikut serta dalam aksi militer tersebut.

Israel Siapkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran

Kekhawatiran negara-negara Barat atas program nuklir Iran terus meningkat. Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, sebelumnya menyatakan bahwa Israel tengah mempersiapkan diri untuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Media Israel menampilkan gambar fasilitas nuklir Iran yang kemungkinan menjadi sasaran serangan. Israel juga dilaporkan melancarkan serangan ke sejumlah infrastruktur sipil milik kelompok bersenjata Houthi di Yaman, sebagai bagian dari strategi regionalnya melawan pengaruh Iran.

Negosiasi Baru AS-Iran Digelar di Oman, Iran Ancam Serang Pangkalan AS

Sementara itu, Iran dan Amerika Serikat dijadwalkan akan menggelar putaran baru negosiasi tidak langsung di Oman pada tanggal 15 Juni. Namun, situasi menjadi tegang setelah Menteri Pertahanan Iran, Mohammad Reza Ashtiani, pada 11 Juni memperingatkan:

“Jika negosiasi gagal dan terjadi konflik militer dengan AS, maka Iran tidak akan ragu menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika di kawasan Timur Tengah.”

Pernyataan tersebut muncul di tengah langkah AS yang secara resmi menyatakan bahwa karena situasi keamanan yang memburuk, pemerintah tengah mengevakuasi personel non-esensial dari kawasan tersebut.

Kesimpulan Sementara

Situasi antara Israel, Iran, dan Amerika Serikat kini berada di ambang eskalasi militer besar-besaran. Peringatan evakuasi dari pihak AS, pernyataan ancaman dari Iran, serta laporan bahwa Israel telah bersiap menyerang, memperlihatkan bahwa ketegangan di Timur Tengah kini semakin memuncak.

Putaran baru negosiasi di Oman akan menjadi titik krusial: apakah akan membawa de-eskalasi atau justru memicu konfrontasi langsung.(jhn/yn)

Satu-Satunya Korban Selamat dari Jatuhnya Pesawat Air India dengan Melompat dari Pintu Darurat

Polisi mengatakan belum jelas apakah penumpang tersebut melompat sebelum atau sesudah pesawat menghantam tanah

EtIndonesia. Warga negara Inggris, Vishwash Kumar Ramesh, satu-satunya korban selamat yang diketahui dalam kecelakaan pesawat Air India yang menewaskan ratusan orang, melompat keluar dari pintu darurat di dekat kursinya. Hal demikian dikonfirmasi oleh kepolisian India. 

Setidaknya 229 penumpang dan 12 awak tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Kamis (12/6/2025). Ramesh, 40 tahun, sedang mengunjungi keluarganya di India dan dalam perjalanan ke London bersama saudara laki-lakinya, yang tidak selamat.

Vidhi Chaudhary, seorang perwira senior kepolisian di Ahmedabad, mengatakan, “[Ramesh] berada di dekat pintu darurat dan berhasil menyelamatkan diri dengan melompat keluar melalui pintu darurat.”

Menurut polisi, belum jelas apakah ia melompat sebelum atau setelah pesawat menghantam permukaan.

Ramesh kemudian dibawa ke rumah sakit, di mana ia berbicara kepada media lokal.

“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras dan kemudian pesawat jatuh. Semuanya terjadi sangat cepat,” katanya.

Pesawat tersebut jatuh menabrak sebuah perguruan tinggi kedokteran di kota Ahmedabad, India barat laut, tak lama setelah lepas landas pada  Kamis, menurut otoritas setempat.

Rekaman yang disiarkan di saluran berita India menunjukkan Ramesh yang berdarah berjalan menjauh dari lokasi kecelakaan, sementara orang-orang di latar belakang tampak berlarian.

Menurut laporan The Associated Press, seorang petugas medis yang merawat Ramesh mengatakan bahwa penyintas itu mengatakan kepadanya bahwa pesawat mulai menukik segera setelah lepas landas, lalu terbelah dua.

Hindustan Times melaporkan bahwa saat tiba di rumah sakit, Ramesh masih memegang boarding pass miliknya, dan ia melaporkan melihat potongan tubuh dan bagian pesawat berserakan di lokasi kecelakaan saat ia berusaha menjauh dari pesawat.

“Saat saya bangun, tubuh-tubuh tergeletak di sekeliling saya. Saya ketakutan. Saya berdiri dan berlari,” katanya kepada surat kabar tersebut.

“Seseorang menarik saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans, lalu membawa saya ke rumah sakit.”

Ramesh menelepon keluarganya, termasuk sepupunya, untuk memberitahukan bahwa ia masih hidup.

“Dia hanya bilang kalau dia baik-baik saja, tidak menjelaskan apa-apa lagi,” kata sepupunya, Ajay Valgi. “[Keluarga] senang dia selamat, tapi kami masih sedih karena saudara laki-lakinya yang lain.”

Saudara laki-laki lainnya, Nayan Kumar Ramesh, mengatakan kepada Sky News bahwa kakaknya menelepon ayah mereka sesaat setelah kecelakaan untuk mengatakan bahwa ia berhasil selamat.

“Dia menelepon ayah saya lewat video setelah kecelakaan dan berkata, ‘Oh, pesawatnya jatuh. Saya tidak tahu di mana saudara saya. Saya tidak melihat penumpang lain. Saya tidak tahu bagaimana saya masih hidup, bagaimana saya keluar dari pesawat,’” katanya kepada Sky News.

Saksi mata melaporkan melihat bola api besar saat kecelakaan terjadi.

Dr. Dhaval Gameti, yang merawat Ramesh, mengatakan kepada The Associated Press bahwa korban selamat tersebut “bingung dan mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya … Tapi tampaknya ia sudah berada di luar bahaya.” (asr)

Laporan ini turut disusun oleh Reuters dan The Associated Press.

Jatuhnya Pesawat Air India Menewaskan Lebih dari 240 Orang, Seorang Penumpang yang Duduk di Kursi 11A Dipastikan Selamat

Sebuah pesawat Boeing Dreamliner tujuan London yang membawa 242 penumpang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India.

EtIndonesia. Pejabat India melaporkan  korban tewas mencapai 241 orang dalam kecelakaan pesawat Air India yang terjadi pada 12 Juni di dekat Ahmedabad, sebuah kota di India bagian barat. Belum diketahui berapa banyak korban jiwa dari warga di daratan.

Pesawat tersebut, Boeing 787 dengan nomor penerbangan AI 171 dan membawa 242 orang dalam perjalanan menuju London, Inggris,  jatuh di kawasan permukiman tak lama setelah lepas landas. Hal demikian diungkapkan oleh Faiz Ahmed Kidwai, Direktur Jenderal Direktorat Penerbangan Sipil India.

Seorang penyintas tunggal yang ditemukan setelah kejadian menceritakan pengalamannya.

“Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara ledakan keras lalu pesawat jatuh,” kata korban yang selamat, Vishwash Kumar Ramesh, 40 tahun, kepada media lokal dari ranjang rumah sakitnya. “Semua terjadi begitu cepat.”

Ramesh mengatakan ia mengalami luka akibat benturan di dada, mata, dan kaki.

“Saat saya bangun, tubuh-tubuh tergeletak di sekeliling saya. Saya ketakutan. Saya berdiri dan berlari. Potongan-potongan pesawat berserakan di mana-mana,” ujarnya.

“Seseorang menarik saya, memasukkan saya ke dalam ambulans, dan membawa saya ke rumah sakit.”

Menurut pejabat senior kepolisian India, Vidhi Chaudhary, Ramesh duduk di kursi 11A.

Jumlah korban tewas terus bertambah dalam beberapa jam setelah insiden tersebut—menjadikannya bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir.

Saksi mata melaporkan melihat bola api besar saat pesawat jatuh.

Gambar yang diposting di media sosial oleh berbagai outlet berita memperlihatkan puing-puing yang terbakar, dengan asap hitam pekat membumbung ke langit di dekat bandara.

Salah satu media melaporkan bahwa regulator penerbangan India menyebut adanya panggilan “mayday” dari pesawat sebelum terjadi kecelakaan.

Pilot pesawat, Kapten Sumeet Sabharwal, dilaporkan memiliki pengalaman terbang selama 8.200 jam, sementara kopilotnya memiliki 1.100 jam waktu terbang.

Air India menyatakan bahwa di antara penumpang terdapat 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, satu warga negara Kanada, dan tujuh warga negara Portugal.

Dalam sebuah pernyataan di X (sebelumnya Twitter), Chairman Air India, Natarajan Chandrasekaran, mengonfirmasi bahwa Penerbangan Air India 171 “terlibat dalam kecelakaan tragis” pada 12 Juni.

“Doa dan belasungkawa terdalam kami tertuju kepada keluarga dan orang-orang tercinta dari semua yang terdampak oleh peristiwa yang menghancurkan ini,” katanya.

“Saat ini, fokus utama kami adalah memberikan dukungan kepada semua orang yang terdampak dan keluarga mereka. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu tim tanggap darurat di lokasi serta memberikan segala dukungan dan perawatan yang diperlukan bagi mereka yang terdampak.”

Perusahaan induk maskapai tersebut, Tata Group, mengumumkan di X bahwa mereka akan memberikan kompensasi sebesar 10 juta rupee (sekitar $116.800) kepada keluarga korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu.

Pejabat juga mengatakan bahwa organisasi tersebut akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi para korban serta memfasilitasi rekonstruksi sekolah kedokteran yang rusak akibat insiden tersebut.

“Kami sangat berduka atas kejadian tragis yang melibatkan Penerbangan Air India 171,” tulis perusahaan itu. “Tak ada kata yang mampu menggambarkan kesedihan yang kami rasakan saat ini.”

Pabrikan pesawat tersebut juga menyampaikan belasungkawa kepada semua pihak yang terdampak.

“Kami telah menjalin komunikasi dengan Air India terkait Penerbangan 171 dan siap memberikan dukungan. Pikiran kami tertuju kepada para penumpang, awak pesawat, petugas tanggap darurat, dan semua yang terdampak,” kata pejabat Boeing dalam sebuah pernyataan.

Menurut basis data Aviation Safety Network, ini adalah kecelakaan pertama yang melibatkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner.

Perusahaan kedirgantaraan tersebut memang menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk keterlambatan produksi, insiden keselamatan, dan peringatan dari para pelapor internal yang merusak reputasi perusahaan.

Saham Boeing turun hampir 5 persen pada 12 Juni.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menulis di platform media sosial X bahwa tragedi di Ahmedabad “membuat kami terkejut dan sedih. Ini sungguh menyayat hati melebihi kata-kata.”

Saat acara penandatanganan RUU di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut tragedi tersebut sebagai “mengerikan” dan “sangat menyedihkan,” serta berjanji akan mendukung Modi dan pemerintah India.

Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (UK Air Accidents Investigation Branch) mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan tim investigasi multidisipliner ke India untuk mendukung penyelidikan yang dipimpin oleh India karena “warga negara Inggris berada di dalam pesawat tersebut.” (asr)

Laporan ini turut disusun oleh Associated Press dan Reuters

ChatGPT Tiba-tiba Balas Pesan Aneh, Seorang Wanita Syok Setelah Mendapat Jawabannya…

EtIndonesia. Seorang wanita asal luar negeri bernama Liz mengalami kejadian mengejutkan saat menggunakan ChatGPT. Saat sedang membuat daftar belanja melalui fitur mode suara, dia tiba-tiba menerima balasan aneh yang tidak ada hubungannya dengan topik sebelumnya. Saat dia bertanya lebih lanjut, AI justru mengakui bahwa telah mencampuradukkan data pengguna lain, membuat Liz merasa sangat terkejut dan bahkan ketakutan. Hingga kini, pihak OpenAI belum memberikan tanggapan resmi atas insiden tersebut.

Kejadian Berawal dari Daftar Belanja, Berakhir dengan Percakapan Orang Asing

Liz membagikan pengalamannya melalui video di media sosial. Dia mengatakan bahwa saat itu dia sedang menggunakan fitur suara ChatGPT untuk membuat daftar kebutuhan rumah tangga. Setelah selesai berbicara, dia lupa menonaktifkan mode suara dan tidak mengatakan apa pun lagi dalam waktu cukup lama.

Namun, tiba-tiba ChatGPT merespons dengan kalimat yang sama sekali tidak relevan:

“Halo, Lindsay dan Robert, sepertinya kalian sedang mempersiapkan pembukaan untuk sebuah presentasi atau seminar. Ada hal khusus yang bisa saya bantu? Mungkin menyusun naskah atau slide? Silakan beri tahu saya bagaimana saya bisa membantu.”

Liz mengaku sangat bingung karena dia tidak tahu dari mana asal suara atau konteks yang membuat ChatGPT menanggapi dengan pesan seperti itu. Dia lalu memeriksa transkrip dari mode suara dan menemukan bahwa tidak ada kalimat dari dirinya yang berkaitan dengan Lindsay atau Robert. Namun anehnya, transkrip tersebut menampilkan respons yang tidak pernah dia ucapkan sama sekali.

Saat Ditegur, AI Mengakui Telah “Keliru Antar Akun”

Karena makin penasaran, Liz kembali berbicara melalui mode suara:

“Aku hanya duduk santai merencanakan barang kebutuhan yang mau dibeli, tapi kamu malah bicara soal seminar Lindsay dan Robert. Aku bukan mereka. Apakah kamu mencampuradukkan akun atau percakapan dengan orang lain?”

Yang mengejutkan, ChatGPT menjawab dengan pengakuan langsung:

“Sepertinya saya telah keliru mencampuradukkan konteks dari percakapan atau akun yang berbeda. Kamu bukan Lindsay dan Robert. Pesan ini seharusnya ditujukan kepada orang lain. Terima kasih telah memberitahu saya, dan saya mohon maaf atas kebingungan ini.”

Pengakuan tersebut sontak membuat Liz terkejut dan khawatir, karena itu berarti ada kemungkinan kebocoran data pribadi atau isi percakapan lintas pengguna. Dia berharap reaksinya hanya berlebihan, dan meminta bantuan warganet untuk mencari penjelasan logis atas kejadian itu.

Reaksi Netizen: Khawatir, Tapi Juga Pernah Mengalami Hal Serupa

Sebagian netizen yang menonton video Liz mengaku mengalami kejadian mirip, dan menyatakan kekhawatiran terhadap potensi kebocoran data. Seorang pengguna berkata:

“Waktu aku pakai mode suara tapi diam saja, ChatGPT terus-menerus menuliskan transkrip seperti ‘Terima kasih telah menonton’—padahal aku tidak bicara apa-apa.”

Penjelasan Ahli AI: Kemungkinan AI Mengalami “Halusinasi”

Seorang pakar AI sekaligus programmer mencoba memberikan penjelasan teknis. Menurutnya, kejadian seperti itu bisa jadi disebabkan oleh “AI hallucination” (halusinasi AI)—fenomena di mana AI menciptakan konten seolah-olah berdasarkan input nyata, padahal tidak ada input yang sesuai.

“Saat mode suara aktif dan tidak ada yang berbicara, sistem tetap mencoba mengekstrak kata-kata dari audio. Dalam kondisi tanpa suara manusia yang jelas, AI bisa saja menciptakan output sendiri berdasarkan ‘tebakan’, yang disebut halusinasi.”

Sedangkan terkait respons “pengakuan” dari ChatGPT soal pencampuran akun, sang ahli menjelaskan:

“AI sebenarnya tidak tahu apakah dia benar-benar mencampur akun atau tidak. Ketika pengguna bertanya, ‘Apakah kamu mencampur dengan akun lain?’ maka sistem akan mencoba merespons sesuai konteks pertanyaan—dengan cara yang terdengar masuk akal, walaupun bukan berarti itu benar-benar terjadi.”

Kesimpulan Sementara

Meski belum ada konfirmasi resmi dari OpenAI, insiden ini membuka kembali diskusi serius tentang privasi, keamanan data, dan batas-batas kemampuan AI. Apakah ini sekadar kesalahan teknis atau tanda dari celah keamanan yang lebih besar? Apakah AI dapat, secara tidak sengaja, mencampuradukkan konten lintas pengguna?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tentu akan semakin banyak muncul seiring bertambahnya interaksi manusia dengan kecerdasan buatan. Untuk saat ini, pengguna diimbau untuk waspada dan berhati-hati saat menggunakan fitur yang melibatkan data sensitif, terutama dalam mode suara dan percakapan real-time. (jhn/yn)

Pesawat Air India Tujuan Inggris yang Membawa 244 Orang Jatuh  Tak Lama Setelah Lepas Landas

Terdapat 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, satu warga negara Kanada, dan tujuh warga negara Portugal di dalam pesawat Boeing Dreamliner tujuan London 

EtIndonesia. Sebuah pesawat Air India tujuan London dengan lebih dari 200 orang di dalamnya jatuh di dekat bandara di kota Ahmedabad, India bagian barat, pada Kamis (12/6/2025). 

Faiz Ahmed Kidwai, Kepala Direktorat Penerbangan Sipil India kepada Associated Press mengatakan bahwa penerbangan Air India AI 171, sebuah pesawat Boeing 787, jatuh di kawasan pemukiman lima menit setelah lepas landas pada pukul 13.38 waktu setempat. 

Ia juga menuturkan, terdapat sebanyak 232 penumpang dan 12 awak kabin di dalam pesawat, dan tim tanggap darurat telah diaktifkan di bandara. 

Tanpa memberikan jumlah pasti, Menteri Kesehatan India, Jagat Prakash Nadda, mengatakan di platform X: “Berita tentang banyaknya korban jiwa dalam kecelakaan pesawat di Ahmedabad, Gujarat, sangatlah menyedihkan.”

Dalam pernyataannya, Air India menyebutkan bahwa terdapat 169 warga negara India, 53 warga negara Inggris, satu warga negara Kanada, dan tujuh warga negara Portugal di dalam pesawat.

 “Para korban luka sedang dibawa ke rumah sakit terdekat,” demikian disampaikan pihak maskapai.

Cuplikan video yang dibagikan oleh kantor berita ANI di platform X menunjukkan puing-puing yang terbakar dengan asap hitam pekat membumbung ke langit dekat bandara.

ANI juga melaporkan bahwa regulator penerbangan India (DGCA) menyebutkan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner tersebut sempat mengirimkan sinyal darurat “Mayday”, namun setelah itu tidak ada lagi respons dari pesawat.

Disebutkan bahwa pilot pesawat tersebut, Kapten Sumeet Sabharwal, adalah LTC (line training captain) berpengalaman dengan 8.200 jam terbang, sedangkan kopilotnya memiliki 1.100 jam pengalaman terbang.

Ketua Menteri Gujarat, Bhupendra Patel, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan para pejabat untuk “melakukan operasi penyelamatan dan bantuan segera” serta membuat “pengaturan untuk perawatan segera bagi para penumpang yang terluka secara darurat.”

“Saya juga telah menginstruksikan pejabat untuk menyiapkan koridor hijau guna mengangkut penumpang yang terluka untuk perawatan, serta memastikan semua pengaturan medis yang diperlukan tersedia di rumah sakit dengan prioritas utama,” tulis Patel dalam unggahan media sosialnya.

Dalam pernyataan yang diunggah ke platform X, Ketua Air India, Natarajan Chandrasekaran, mengonfirmasi bahwa Penerbangan Air India 171 “mengalami kecelakaan tragis hari ini.”

 “Pikiran dan belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan orang-orang tercinta dari semua yang terdampak oleh peristiwa yang menghancurkan ini,” katanya.

“Saat ini, fokus utama kami adalah memberikan dukungan bagi semua pihak yang terdampak dan keluarga mereka. Kami melakukan segala daya kami untuk membantu tim tanggap darurat di lokasi dan memberikan semua dukungan serta perawatan yang diperlukan kepada para korban.”

Pernyataan Chandrasekaran tersebut disampaikan melalui akun resmi Tata Group, karena ia merupakan ketua Tata Sons dan Tata Group.

Bandara Gatwick London mengonfirmasi bahwa pesawat yang berangkat dari Ahmedabad itu dijadwalkan mendarat pada pukul 18.25 waktu Inggris.

Dalam pernyataannya di X, Bandara Gatwick mengatakan, “Kami dapat mengonfirmasi bahwa penerbangan AI171 yang jatuh saat lepas landas dari Bandara Ahmedabad hari ini dijadwalkan mendarat di London Gatwick pada pukul 18.25.” (asr)

Tabib di Philipina Mengobati Orang Sakit dengan Gigitan Ular Berbisa

EtIndonesia. Selama bertahun-tahun, Rosalio Culit, seorang tabib dari Philipina, telah mengobati orang sakit dengan membiarkan mereka digigit ular berbisa.

Rosalio Culit, yang juga dikenal sebagai Datu Kamandag di antara sesama anggota suku Manobo di Surigao del Norte, Mindanao, adalah tabib kontroversial yang menggunakan racun ular berbisa untuk mengobati berbagai penyakit.

Dia mengklaim bahwa dia baru menemukan khasiat penyembuhan racun ular secara tidak sengaja, setelah digigit oleh salah satu ular berbisa peliharaannya beberapa tahun yang lalu.

Saat itu, dia sedang berjuang melawan beberapa penyakit, tetapi beberapa hari setelah digigit ular itu, dia merasa jauh lebih baik, sehingga dia menyimpulkan bahwa gigitan itu telah menyembuhkannya. Sejak saat itu, dia telah menyebarkan manfaat racun ular berbisa kuil Philipina Utara (Tropidolaemus subannulatus), dan telah membuat namanya dikenal sebagai tabib ular.

Culit baru-baru ini menjadi viral setelah ditampilkan dalam video RT yang memperlihatkan proses penyembuhannya yang tidak biasa, tetapi dia telah menjual gigitan ular kepada orang-orang yang mencari pengobatan ajaib selama lebih dari satu dekade.

Pada tahun 2014, GMA Network menulis tentang kepala suku Manobo dan kawanan ular berbisa, yang banyak berkeliaran bebas di sekitar rumahnya. Bahkan saat itu, dia sering memiliki pasien yang meminta untuk digigit oleh hewan peliharaannya untuk menyembuhkan berbagai kondisi, termasuk masalah jantung atau infeksi saluran kemih.

Tabib ular itu dilaporkan juga meresepkan anggur fermentasi yang mengandung racun yang dia buat sendiri dalam stoples besar kepada pasien, tetapi terlepas dari klaimnya, para ahli mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa racun Tropidolaemus subannulatus memiliki khasiat penyembuhan. Bahkan, racun itu bisa terbukti berbahaya, terutama bagi orang-orang yang alergi terhadapnya.

Jovy Tero, putri Culit, mengatakan kepada RT bahwa ular berbisa kuil Philipina Utara adalah “ular yang aman” yang racunnya tidak mematikan dan tidak menyebabkan daging di sekitar gigitan membusuk. Hal ini karena racun ular tersebut terutama bersifat neurotoksik, dengan persentase peptida racun hemotoksik yang jauh lebih kecil. Gigitan ular tersebut tidak diketahui berakibat fatal, tetapi menyebutnya aman agak berlebihan.(yn)

Sumber: odditycentral

Pria Tiongkok Buat Banyak Orang Terkesan dengan Membangun Lift Sendiri untuk Mencapai Lantai 5 Rumahnya, Menghabiskan Biaya Rp 18 Juta

EtIndonesia. Seorang warga lanjut usia di Tiongkok timur laut mendapat julukan “Manusia Besi di kompleks perumahannya” karena menciptakan lift unik yang telah digunakannya selama lima tahun terakhir.

Namun, setelah penemuannya yang cerdik itu mendapat perhatian daring dan memikat banyak pengguna internet, pemerintah daerah di Huludao, Provinsi Liaoning, bersama dengan komite perumahan, mendesaknya untuk membongkarnya, seperti yang dilaporkan oleh Liaoshen Evening News.

Inovator berambut perak, yang dikenal sebagai Wang, membangun liftnya – sebuah desain yang mengingatkan pada kereta gantung – pada tahun 2020 ketika dia tidak sanggup lagi menaiki tangga untuk mencapai rumahnya di lantai lima.

Wang mendedikasikan satu tahun penuh untuk persiapan proyek ini, melakukan penelitian daring dan membeli bahan-bahan, yang menghabiskan total biaya 8.000 yuan (sekitar Rp 18 juta). Dia merancang, mengelas, dan merakit seluruh sistem itu sendiri.

Lift ini cukup kecil untuk menampung hanya sebuah kursi, dengan kabel yang menghubungkan jendela Wang ke tiang lampu yang terletak di jalan dekat blok tempat tinggalnya.

Dalam sebuah pencapaian yang patut dicatat, Wang mengajukan dan berhasil memperoleh paten atas penemuannya dari Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional Tiongkok pada bulan Oktober 2020.

“Lift saya beroperasi dalam mode senyap, memungkinkan truk lewat di bawahnya, dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari warga di komunitas tersebut,” kata Wang.

Dia mengaku tidak menyadari adanya risiko keselamatan yang terkait dengan ciptaannya.

Seorang tetangga, yang identitasnya tidak diungkapkan dalam laporan tersebut, menyebutkan bahwa dia sering melihat Wang menggunakan peralatan untuk memperbaiki dan merawat lift tersebut.

Seorang pejabat dari biro pengawasan pasar kota menyatakan bahwa mereka baru mengetahui keberadaan lift yang tidak biasa ini setelah menjadi viral di media sosial.

“Setelah meninjau Undang-Undang Keamanan Peralatan Khusus, kami memutuskan bahwa lift tersebut tidak memenuhi syarat sebagai peralatan khusus,” pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan.

Bersama dengan anggota komite perumahan, pejabat ini menghabiskan beberapa hari membujuk Wang untuk mencopot liftnya pada awal Juni.

Cerita itu memicu perdebatan sengit di antara pengguna internet daratan, mengumpulkan 5 juta penayangan di platform media sosial populer.

“Sungguh jenius! Saya bermimpi melakukan ini tetapi tidak dapat melakukannya,” komentar seorang komentator daring.

“Dapatkah Anda percaya lift darurat telah digunakan selama lima tahun? Kelihatannya sangat berbahaya!” komentar pengguna lain.

Orang lain mengajukan pertanyaan: “Setelah membongkarnya, apa rencana mereka untuk mengatasi masalah warga lanjut usia yang tidak dapat menaiki tangga?”(yn)

Sumber: scmp

“Ratu Mukbang” Korea Selatan Bikin Penggemar Bingung dengan Tubuhnya yang Sangat Kurus

EtIndonesia. Tzuyang, seorang streamer mukbang muda dan salah satu YouTuber paling populer di Korea Selatan, entah bagaimana mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak masuk akal dalam sekali duduk dan mempertahankan bentuk tubuhnya yang tetap ramping.

Bentuk tubuh Tzuyang yang berusia 28 tahun telah lama menjadi topik perdebatan daring dan teori konspirasi. Streamer mukbang sering dituduh “berpura-pura makan” dengan mempercepat video mereka atau memotong bagian tertentu dari video tersebut, dan memuntahkan sebagian besar makanan yang mereka makan untuk memberikan ilusi kapasitas perut yang sangat besar, tetapi kami belum pernah melihat bukti Tzuyang melakukan praktik yang meragukan tersebut.

Beberapa orang berspekulasi bahwa dia menderita gangguan makan, tetapi dia selalu tampak sangat sehat, dan tidak pernah ada bukti yang menunjukkan adanya masalah.

Dia menyiarkan langsung sebagian besar sesi mukbangnya dari berbagai restoran dan hampir tidak pernah pergi ke kamar mandi atau keluar dari kamera, alih-alih menghabiskan lusinan porsi dalam sekali duduk, terkadang lebih dari sekali sehari. Jadi, bagaimana dia bisa makan lebih dari 10.000 kalori per hari tanpa penambahan berat badan?

Dalam salah satu streaming mukbang-nya, “YouTuber paling terkenal di Korea” itu makan 20 hamburger, 20 mi ramen, 3 kg daging, 240 potong sushi, dan 16 m usus sapi. Di waktu lain, dia melahap 10 m kue beras Korea, 100 udang, 200 tiram, dan 140 tusuk daging domba panggang dalam sekali makan.

Berbagai prestasi ini telah membuatnya mendapatkan jutaan penggemar setia di beberapa jejaring sosial, tetapi juga banyak dikritik karena mempromosikan pemborosan makanan dan memberikan ilusi bahwa dia bisa makan sebanyak yang dia mau tanpa menambah berat badan.

Tzuyang selalu mengklaim bahwa dia memiliki nafsu makan yang sehat dan dia mampu menjaga berat badannya tetap 50 kg tanpa berolahraga. Hal itu tidak banyak membantu meredakan kritiknya, yang terus menuduhnya menipu penontonnya, tetapi streamer muda itu baru-baru ini mengunggah video dari sebuah klinik tempat dia menjalani gastroskopi dan kolonoskopi untuk mengungkap rahasia perutnya yang luar biasa.

“Dibandingkan dengan wanita lain dengan bentuk tubuh yang sama, perut Anda lebih besar,” kata dokter kepada ratu mukbank berusia 28 tahun itu. “Sebagai seorang profesional, saya dapat mengatakan volume perut Anda sedikit lebih besar dari rata-rata. Tampaknya 30 hingga 40 persen lebih besar. Ini mungkin berarti kemampuan penyerapan, pencernaan, dan pembuangan Anda lebih efisien daripada kebanyakan orang.”
“Saya juga terkejut,” imbuh dokter itu. “Indeks massa tubuh Anda adalah 17,5, yang menggolongkan Anda sebagai orang yang kekurangan berat badan, tetapi perut Anda lebih besar daripada kebanyakan pria dewasa. Usus besar Anda juga bersih — tidak ada polip, tidak ada peradangan. Orang yang perlu makan dalam jumlah banyak sering kali memiliki kadar gula darah yang tinggi, tetapi rata-rata enam bulan Anda hanya 5,2%. Itu berarti Anda cukup berolahraga untuk mengelola gula darah Anda, atau pankreas Anda memproduksi cukup insulin untuk mengaturnya setelah makan berlebihan. Itu benar-benar luar biasa.”

Selama bertahun-tahun, banyak pemirsa Tzuyang berspekulasi tentang lapisan usus halusnya yang mencegahnya menyerap sebagian besar asupan makanannya dan mendorongnya ke usus besarnya dengan sangat cepat, dan sebagian besar teori ini dikonfirmasi oleh dr. Seo Jae Gul, seorang ahli kesehatan masyarakat di Seoul. Setelah menyelesaikan pemeriksaannya, Tzuyang menyatakan dirinya “kelaparan” dan memperbaiki situasi dengan membeli roti di toko roti dan menindaklanjutinya dengan makan besar di restoran Chinese. (yn)

Sumber: odditycentral

Kebiasaan Sehari-hari Ini Membunuh Hormon Bahagia Anda

EtIndonesia. Kebiasaan sehari-hari tertentu tanpa kita sadari dapat membunuh “hormon bahagia” kita seperti serotonin, dopamin, oksitosin, dan endorfin yang penting untuk menjaga suasana hati yang baik, motivasi, ikatan emosional, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Ketika hormon-hormon ini ditekan karena stres, pilihan gaya hidup yang buruk, atau kurangnya perawatan diri, hal itu dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan, mudah tersinggung, dan bahkan depresi. Mengenali dan mengubah kebiasaan-kebiasaan ini dapat membantu memulihkan keseimbangan emosional dan meningkatkan kebahagiaan jangka panjang.

Dalam artikel ini, kami membagikan daftar cara-cara di mana kebiasaan sehari-hari Anda membunuh hormon bahagia Anda.

Kebiasaan sehari-hari ini mungkin memengaruhi hormon bahagia Anda

  1. Melewatkan sarapan

Melewatkan sarapan menyebabkan ketidakseimbangan gula darah, yang dapat menyebabkan mudah tersinggung dan kelelahan. Hal itu juga membatasi pasokan nutrisi yang dibutuhkan untuk produksi serotonin dan dopamin. Atasi dengan memulai hari Anda dengan makanan kaya nutrisi termasuk protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks.

  1. Penggunaan media sosial yang berlebihan

Menggulir media sosial secara terus-menerus dapat menyebabkan lonjakan dopamin yang diikuti oleh penurunan kadarnya, sehingga menimbulkan ketergantungan dan perasaan tidak mampu atau cemas. Atasi dengan menetapkan batasan waktu penggunaan layar dan terlibat dalam hubungan di dunia nyata yang membangun oksitosin dan serotonin.

  1. Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak menurunkan produksi endorfin dan dopamin, keduanya penting untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Atasi dengan menambahkan jalan kaki, peregangan, menari, atau bentuk gerakan fisik apa pun yang menyenangkan setiap hari untuk melepaskan hormon bahagia.

  1. Pembicaraan negatif terhadap diri sendiri

Mengkritik diri sendiri atau berpikir berlebihan secara terus-menerus dapat mengurangi kadar serotonin dan dopamin, membuat Anda merasa tidak berharga atau cemas. Mulailah berlatih menyayangi diri sendiri, menulis jurnal rasa syukur, dan mengganti pikiran negatif dengan afirmasi.

  1. Tidak mendapatkan cukup sinar matahari

Kurangnya paparan sinar matahari alami menurunkan kadar vitamin D, yang secara langsung memengaruhi produksi serotonin. Atasi dengan melangkah keluar rumah setidaknya selama 15–20 menit sehari, terutama di pagi hari.

  1. Kebiasaan tidur yang buruk

Tidur yang tidak cukup atau terganggu mengurangi sensitivitas serotonin dan dopamin serta meningkatkan kortisol, yang mengurangi kebahagiaan. Perbaiki dengan menjaga jadwal tidur yang konsisten dan rutinitas waktu tidur yang menenangkan.

  1. Konsumsi gula dan junk food yang berlebihan

Gula olahan dan makanan olahan menyebabkan lonjakan dan penurunan dopamin yang cepat, yang menyebabkan mudah tersinggung dan mengidam. Atasi dengan mengganti makanan manis dengan buah-buahan, kacang-kacangan, dan cokelat hitam, yang secara alami mendukung hormon suasana hati.

  1. Isolasi sosial

Manusia diciptakan untuk terhubung. Menghindari interaksi sosial menurunkan kadar oksitosin, meningkatkan perasaan kesepian. Cobalah luangkan waktu untuk kegiatan yang mempererat hubungan, berpelukan, atau bahkan percakapan singkat yang bermakna setiap hari.

  1. Multitasking dan kesibukan yang konstan

Selalu “aktif” membebani otak, meningkatkan kortisol, dan menghalangi efek menenangkan dari serotonin dan endorfin. Mengambil waktu istirahat sejenak dengan penuh perhatian, berfokus pada satu tugas pada satu waktu, dan berlatih pernapasan dalam dapat membantu.

  1. Mengabaikan hobi dan gairah

Ketika Anda mengabaikan aktivitas yang menyenangkan atau kreatif, kadar dopamin dan endorfin akan menurun, yang menyebabkan kurangnya motivasi dan kesenangan. Atasi hal ini dengan secara teratur menekuni hobi, musik, seni, memasak, berkebun, atau apa pun yang memicu kegembiraan.

Hormon bahagia perlu dipelihara setiap hari melalui kebiasaan yang penuh perhatian. Dengan mengganti pola-pola yang tidak sehat dengan rutinitas yang positif dan menyehatkan, kita dapat secara alami meningkatkan suasana hati, energi, dan kesejahteraan emosional.(yn)

Sumber: doctor.ndtv

Elon Musk Ungkapkan Penyesalan Atas Postingannya Tentang Trump

CEO SpaceX dan Tesla tersebut sebelumnya berseteru dengan Presiden AS, dan kini menyatakan bahwa postingannya “terlalu berlebihan.”

EtIndonesia. Miliarder teknologi Elon Musk mengungkapkan penyesalannya atas sejumlah unggahan terkait Presiden Donald Trump di tengah perseteruan publik antara keduanya.

“Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden [Donald Trump] minggu lalu,” tulis Musk dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada 11 Juni. “Unggahan-unggahan itu terlalu berlebihan.”

Musk tidak merinci unggahan mana yang ia sesali.

Saham Tesla naik 2,5 persen dalam perdagangan pra-pasar setelah unggahan tersebut.

Perseteruan dengan Trump bermula setelah Musk mengkritik tajam “One Big Beautiful Bill Act”, sebuah paket legislasi besar yang didukung Gedung Putih. Musk, yang menjabat sebagai pegawai pemerintah khusus dalam pemerintahan Trump hingga akhir Mei, menyebut RUU itu sebagai “aib yang menjijikkan” dan penuh dengan pengeluaran boros.

Musk juga sempat membuat klaim kontroversial terkait dugaan hubungan antara Jeffrey Epstein dan presiden, dalam sebuah unggahan yang kemudian ia hapus.

Ia bahkan menyebut dirinya berperan dalam membantu Trump kembali ke Gedung Putih, membantu Partai Republik merebut kembali mayoritas di DPR, serta meningkatkan jumlah kursi mereka di Senat dari 51 menjadi 53.

Trump, sebagai balasan, mengancam akan memutus kontrak serta subsidi federal bagi perusahaan-perusahaan milik Musk.

“Cara paling mudah untuk menghemat anggaran negara, miliaran dan miliaran dolar, adalah dengan mengakhiri subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon,” tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.

Sebagai tanggapan, Musk mengatakan bahwa ia akan mulai menghentikan operasional kapsul SpaceX Crew Dragon, satu-satunya sarana aktif penerbangan antariksa berawak milik AS saat itu.

Namun, Musk kemudian menarik kembali ancaman tersebut. Pada 6 Juni, Trump ditanya seberapa serius ia mempertimbangkan untuk memutus kontrak tersebut.

“Kami akan meninjau semuanya,” jawab presiden. “Dia punya banyak uang. Dia menerima banyak subsidi.”

Ketika didesak lebih lanjut apakah ia akan mempertimbangkan kembali hubungan dengan Musk, Trump enggan berkomentar lebih jauh dan hanya mengatakan, “Saya hanya berharap yang terbaik untuknya.”

Selama 130 hari menjabat di pemerintahan Trump, Musk berperan sebagai penasihat presiden dan membantu Department of Government Efficiency (DOGE) dalam mengidentifikasi cara untuk memangkas pengeluaran federal yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.

Terkait DOGE, Trump menyatakan bahwa pekerjaan departemen itu belum selesai dan pemerintahannya “pada dasarnya akan mengambil alih,” dengan banyak staf yang tetap bertugas. (asr)

Laporan ini turut disusun oleh Tom Ozimek

Dari Bank Besar hingga Cabang Pedesaan, Pembersihan Sektor Perbankan Tiongkok Makin Intens di Tengah Kekacauan Finansial

0

Dengan menggulingkan ratusan bankir, gelombang anti-korupsi Tiongkok menandai upaya penyelamatan penuh risiko terhadap sektor perbankan yang tertekan akibat pinjaman properti bermasalah dan utang lokal triliunan yuan.

Sean Tseng

Selama hampir tiga tahun terakhir, kampanye anti-korupsi di Tiongkok telah menyapu seluruh penjuru sektor keuangan, menggulingkan ratusan pejabat perbankan tingkat menengah dan tinggi—dari pejabat setingkat wakil menteri di kantor pusat Beijing hingga manajer cabang di pelosok kabupaten.

Kampanye ini dimulai pada akhir 2022 dan kini telah mencakup seluruh enam bank raksasa milik negara, tiga bank kebijakan utama, serta puluhan lembaga keuangan tingkat provinsi dan kota.

Sejak tahun 2023, setidaknya 200 pejabat perbankan telah diselidiki atau dihukum, menurut penghitungan The Epoch Times berdasarkan pengumuman resmi.

Pembersihan ini terjadi saat sistem perbankan Tiongkok bergulat dengan keruntuhan pasar properti yang menghancurkan nilai agunan, serta tumpukan utang tersembunyi dari pemerintah daerah—kombinasi eksplosif yang telah memaksa penggabungan, pembubaran, atau pencabutan izin 162 bank kecil hanya dalam tahun 2024, menurut laporan South China Morning Post pada Januari.

Orang dalam mengatakan bahwa kampanye ini merupakan reset menyeluruh yang bertujuan membongkar jaringan patronase yang telah mendorong praktik pinjaman sembrono, menyebabkan kehancuran sektor properti, dan menjerumuskan pemerintah daerah ke dalam jeratan utang di luar neraca.

Dengan memberantas korupsi dan menempatkan teknokrat yang memiliki latar belakang pengendalian risiko, Beijing berharap bisa menstabilkan industri yang kini tertekan akibat meningkatnya gagal bayar, krisis likuiditas, dan keraguan publik atas keamanan simpanan.


Jaring Penyisiran Sektor Finansial

Pengumuman resmi menunjukkan bahwa hampir tidak ada satu minggu pun di tahun ini yang berlalu tanpa ada bankir yang tumbang.

 Hingga akhir April, Komisi Pusat untuk Pemeriksaan Disiplin (CCDI) Partai Komunis Tiongkok telah membuka 90 penyelidikan di sektor keuangan, 63 di antaranya di bank.

Enam bank raksasa negara telah kehilangan 34 eksekutif—10 dari China Construction Bank (CCB), 6 dari Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), masing-masing 7 dari Agricultural Bank of China (ABC) dan Bank of China (BOC), serta masing-masing 2 dari Bank of Communications (BoCom) dan Postal Savings Bank of China (PSBC).

Tiga bank kebijakan juga telah kehilangan 11 pejabat senior—5 dari Agricultural Development Bank of China, sisanya dari China Development Bank dan Export-Import Bank of China.

Sebanyak 14 kasus lainnya melibatkan serikat kredit pedesaan dan bank komersial kota di Guangdong, Sichuan, Shandong, Yunnan, dan Hubei, ditambah banyak penangkapan di bank-bank provinsi Sichuan, Guizhou, dan Jiangxi, serta Chongqing Rural Commercial Bank.

Bulan April saja mencatat setidaknya 7 penahanan, termasuk mantan Presiden CCB Henan Shi Tingfeng—yang kemudian menjabat sebagai ketua CCB Pension Co. dan wakil direktur lembaga think tank bank—dan mantan Wakil Presiden CCB Lu Jianhua.

Penangkapan mereka menegaskan bahwa kampanye ini mencakup basis kekuasaan provinsi hingga ke kantor pusat korporasi di Beijing.

 “Ini adalah pembersihan menyeluruh dari atas ke bawah,” kata Peng Desheng, penasihat kebijakan di BoCom Beijing kepada The Epoch Times.

 “Dulu, pengangkatan pejabat bergantung pada koneksi politik dan bisnis. Sekarang Beijing menginginkan pengalaman pengendalian risiko dan kompetensi profesional,” tambahnya. “Jabatan senior kini akan lebih condong ke teknokrat dan menjauh dari jejaring patronase lama.”


Mengapa Beijing Bergerak Sekarang

Ketika ledakan properti Tiongkok meledak pada akhir 2021, harga tanah anjlok dan permintaan hipotek menguap, menghapus nilai agunan yang menopang triliunan yuan pinjaman bank.

Bank-bank kecil di pedesaan dan kota kecil menjadi yang paling terdampak; banyak dari mereka kini memiliki rasio kredit macet hingga 40%, menurut Asian Banking & Finance, mengutip Betty Huang dari BBVA Research.

Tak mampu menyerap kerugian, setidaknya 162 bank kecil telah dipaksa bergabung, dibubarkan, atau dicabut izinnya hanya dalam tahun 2024.

Pada saat yang sama, pemerintah daerah tak lagi mampu bertindak sebagai penyelamat.

Selama bertahun-tahun, provinsi dan kota menggunakan kendaraan pembiayaan pemerintah daerah (LGFV)—perusahaan cangkang yang mereka bentuk untuk meminjam dana secara off-the-books guna membangun jalan, kereta bawah tanah, dan taman industri—dengan harapan bahwa pendapatan dari penjualan tanah dan pasar properti yang booming akan menutupi biaya tersebut.

Namun, taruhan itu kini berbalik arah.

 Dengan merosotnya penjualan properti dan penerimaan pajak, perusahaan cangkang itu kesulitan membayar ulang utang yang menurut analis mencapai 78 triliun yuan (sekitar USD 10 triliun)—lebih dari setengah ukuran total ekonomi Tiongkok.

Setiap kuartal, setidaknya 1 triliun yuan (sekitar USD 137 miliar) obligasi LGFV jatuh tempo, memaksa pejabat daerah terus mencari dana baru.

Solusi darurat Beijing—program tukar utang sekali pakai sebesar 10 triliun yuan (sekitar USD 1,4 triliun) yang memungkinkan provinsi membiayai kembali sebagian dari pinjaman “tersembunyi” ini dengan obligasi jangka panjang yang dijamin negara—hanya mencakup sebagian kecil dari total utang dan hanya menunda pembayaran ke masa depan.

“Sebagian besar pejabat perbankan yang tumbang berasal dari unit yang telah lama ditandai—masalah telah membusuk selama bertahun-tahun,” kata Sun Tao, ekonom Tiongkok dan pakar hukum keuangan dari Universitas Shandong kepada The Epoch Times.
Ia menelusuri kampanye anti-korupsi ini ke putaran kedua inspeksi CCDI dan audit mendalam oleh Kantor Audit Nasional yang berfokus pada bank kebijakan dan utang lokal tersembunyi.


Begini Cara Mesin Uang Beroperasi

 Orang dalam menggambarkan sistem yang digerakkan oleh target kuota pinjaman tanpa henti dan diminyaki oleh suap.

 Tuan Guo, mantan manajer cabang bank negara di Guangdong, mengatakan bahwa banyak presiden cabang lokal menggunakan perantara untuk mengarahkan pinjaman ke perusahaan “favorit,” mengambil bagian keuntungan, dan memindahkan uangnya ke luar negeri untuk membeli properti.

“Di dalam sistem, kami sejak lama tahu bahwa risikonya terus menumpuk. Banyak cabang lokal dipaksa oleh ‘target’ untuk terus mengeluarkan pinjaman; tanpa pinjaman, mereka tidak bisa memenuhi kuota,” ujar Guo kepada The Epoch Times.

 Ia mengatakan banyak dari mereka yang kini diselidiki adalah “orang lama perbankan” yang naik pangkat lewat koneksi politik dan bisnis.

“Beberapa eksekutif sudah memindahkan keuntungan mereka ke luar negeri sejak 2015—membeli properti di Australia dan Jepang yang sekarang nilainya berkali lipat. Beberapa dari mereka kena larangan keluar dan tak bisa meninggalkan Tiongkok, jadi rumah-rumah itu mungkin hanya akan kosong begitu saja,” tambahnya.

Buletin CCDI menyebutkan tuduhan yang umum: penerbitan pinjaman ilegal, suap, pertukaran kekuasaan dengan uang, mencari keuntungan lewat LGFV, dan pencucian uang ke luar negeri.


Syarat Awal untuk Reformasi di Tengah Krisis Finansial

 Yao Liming, konsultan regulasi keuangan di Beijing, menyebut pembersihan ini sebagai “pembersihan politik sekaligus prasyarat untuk reformasi finansial.”

Bahkan manajer tingkat rendah pun menjadi sasaran, menunjukkan bahwa politik dan pengendalian risiko kini berjalan beriringan.

Seorang eksekutif fintech yang berbasis di Shanghai, yang meminta anonimitas, menggambarkan kampanye ini sebagai triase yang sudah lama tertunda.

“Bank-bank telah digunakan untuk menambal defisit fiskal pemerintah daerah dan memfasilitasi pelarian modal bagi elit lokal. Banyak pemberi pinjaman hanya menggulung pinjaman buruk dengan kredit baru. Regulator tahu itu. Kampanye ini adalah bentuk pertanggungjawaban sekaligus cara untuk membersihkan ruang bagi restrukturisasi berikutnya,” ujarnya kepada The Epoch Times.

“Kampanye saat ini hanya menangani masalah yang telah terakumulasi selama satu dekade atau lebih.”

Dengan menyapu semua tingkat—dari kantor pusat hingga cabang kabupaten—Beijing tampaknya berusaha memutus rantai yang telah menjadikan sistem perbankan yang sangat berutang sebagai titik ledak krisis finansial Tiongkok yang sedang berlangsung. (asr)

Shen Yue turut berkontribusi dalam laporan ini.

Israel Akan Menyerang Fasilitas Nuklir Iran? Saat AS Menarik Staf dari Timur Tengah, Berikut Kronologi Program Nuklir Iran

EtIndonesia. Di tengah kekhawatiran bahwa Israel akan melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, AS pada hari Rabu (11/6) meminta personel militer dan personel lain dari kawasan Timur Tengah untuk pergi. Hal ini dilakukan karena tidak ada kemajuan antara Iran dan AS dalam negosiasi mengenai program nuklirnya.

Israel melihat Iran yang bersenjata nuklir sebagai ancaman eksistensial. Serangan terhadap fasilitas nuklirnya, jika terjadi, akan ditujukan untuk memundurkan program nuklir Iran hingga beberapa dekade.

Di tengah perkembangan yang menegangkan ini, berikut adalah tinjauan program nuklir Iran, dengan fokus khusus pada pengayaan Uranium yang diperlukan untuk membangun senjata nuklir.

Jenis uranium apa yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir?

Iran dilaporkan telah menimbun uranium yang diperkaya hingga 60 persen dari isotop U-235 yang dapat dibelah sejak April 2021. Secara teori, uranium dianggap bermutu senjata ketika isotop U-235-nya telah diperkaya hingga sekitar 90 persen, yang disebut uranium yang diperkaya tinggi. Sampai saat ini, Iran diperkirakan telah memperkaya Uranium hingga 60 persen. Sekali lagi, secara teori, hanya uranium yang diperkaya 20 persen yang cukup dan disebut ‘dapat digunakan sebagai senjata’. Namun, ratusan kilogram bahan tersebut akan diperlukan untuk membuat senjata nuklir, yang tidak praktis.

Kronologi program nuklir Iran

Iran telah memperkaya uranium selama beberapa dekade, meskipun bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai.

Program nuklir Iran dimulai pada tahun 1960-an, dan berkembang menjadi pengayaan tingkat lanjut.

Tahun-tahun awal program nuklir Iran

Faktanya, AS-lah yang menyediakan reaktor riset pertama Iran, TRR. Hal itu terjadi pada tahun 1960-an, saat hubungan kedua negara masih lebih baik. Di bawah pemerintahan Shah Iran saat itu, negara tersebut memulai program nuklirnya untuk tujuan damai. TRR mulai beroperasi di TNRC pada tahun 1967.

Pada tahun 1970-an, Iran meratifikasi Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

Program nuklir Iran setelah Revolusi Islam

Pada tahun-tahun awal setelah Revolusi Islam yang menggulingkan Shah, Iran menghentikan program nuklirnya.

Namun pada tahun-tahun berikutnya, program tersebut dihidupkan kembali, dengan maksud yang diungkapkan untuk menggunakannya untuk tujuan damai, terutama untuk pertanian.

Namun perlahan-lahan, perolehan lebih banyak uranium, pembangunan fasilitas nuklir, dan pengayaan yang berkelanjutan di tengah ketegangan Timur Tengah, menimbulkan kecurigaan masyarakat internasional.

Program nuklir Iran menjadi penyebab kekhawatiran bagi Israel, yang berpendapat di forum internasional bahwa senjata itu, pada akhirnya, dapat menargetkan negara Yahudi, yang merupakan pesaing beratnya di kawasan tersebut.

Iran meningkatkan pengayaan pada tahun 2000-an, yang menuai kritik dan pengawasan

Pada awal tahun 2000-an, kelompok pembangkang seperti Dewan Perlawanan Nasional Iran menarik perhatian global terhadap program nuklir rahasia Iran, termasuk pabrik pengayaan.

Hal ini menyebabkan serangkaian negosiasi. Barat mengadopsi kebijakan wortel dan tongkat terhadap Iran, dengan memberlakukan sejumlah sanksi sekaligus bernegosiasi dengan Iran untuk mengurangi ambisi nuklirnya.

Perundingan nuklir Iran: Era negosiasi

Pada periode 2003-2004, Iran membuat perjanjian dengan Inggris, Prancis, dan Jerman untuk menangguhkan pengayaan dan menerima peningkatan inspeksi terhadap fasilitas nuklirnya, terutama pengawas PBB IAEA.

Namun pada pertengahan tahun 2000-an, Iran melanjutkan aktivitas pengayaan uranium, termasuk di fasilitas nuklir utamanya di Natanz.

Perluasan pengayaan nuklir Iran dan sanksi AS

Meskipun ada tekanan global, Iran terus memperkaya uranium secara bertahap, sehingga membuatnya mendekati tingkat senjata. Barat menanggapi dengan sejumlah tindakan hukuman, bahkan ketika Israel membunyikan alarm di setiap kesempatan untuk menarik perhatian pada program nuklir Iran.

Pada tahun 2006, Dewan Keamanan PBB melarang penyediaan peralatan untuk pengayaan uranium kepada Iran. Ini terjadi setelah Iran mengumumkan pengayaan uranium hingga 3,6 persen. Antara tahun 2007 dan 2010, Iran meningkatkan jumlah sentrifus dan memperkaya uranium hingga 20 persen.

Kesepakatan nuklir Iran: JCPOA dan pembatasan terhadap Iran

Di bawah pemerintahan Barack Obama, AS dan negara-negara Barat berhasil mencapai kesepakatan dengan Iran mengenai program nuklirnya pada tahun 2015. Kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), dicapai antara Iran dan P5+1 – lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS – ditambah Jerman. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi Barat. Iran setuju untuk melakukan pembatasan dan inspeksi lebih lanjut terhadap fasilitas nuklirnya.

Berdasarkan ketentuannya, Iran hanya diperbolehkan memiliki sejumlah uranium yang diperkaya hingga 3,67 persen. Kesepakatan tersebut mulai berlaku pada tahun 2006, dan Iran sebagian besar mematuhi JCPOA pada periode 2016-2018.

Trump keluar dari kesepakatan Iran, dan Iran melanjutkan pengayaan

Pada tahun 2018, Donald Trump, dalam masa jabatan pertamanya sebagai presiden, menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran, yang pada dasarnya menyebabkan runtuhnya JCPOA. Trump, yang setuju dengan apa yang dikatakan Israel selama bertahun-tahun, menuduh bahwa Iran telah melanggar ketentuan kesepakatan tersebut.

Pada periode 2018-2020, Iran melanjutkan aktivitas pengayaan uraniumnya dan memperluas persediaan bahan nuklirnya.

Pada tahun 2021, Iran mengumumkan pengayaan hingga 60 persen, yang menyebabkan kekhawatiran di masyarakat internasional. Pada periode 2021-2025, Iran dituduh merusak ketentuan kesepakatan nuklir dengan membatasi akses IAEA ke data dan peralatan pemantauannya.

Negosiasi nuklir Iran tahun 2025

Di bawah pemerintahan Trump yang baru, AS melanjutkan negosiasi dengan pemerintah Iran mengenai program nuklirnya, tetapi pembicaraan tetap tidak meyakinkan. Negosiasi tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sejak serangan Hamas terhadap Israel pada tahun 2023, dan pendudukan Israel berikutnya di Gaza serta perang yang sedang berlangsung. Perang tersebut menyebabkan Iran mendukung kelompok-kelompok anti-Israel seperti Hamas, Houthi, dan Hizbullah, dan perang proksi antara kedua negara semakin intensif.

Dalam konteks inilah sekarang muncul spekulasi kuat bahwa Israel mungkin secara langsung menargetkan fasilitas nuklir Iran. (yn)

“Protes Atau Operasi Rahasia? Fakta Mengejutkan di Balik Rusuh Los Angeles!”

Jiang Feng Times

Apa yang sedang terjadi di Los Angeles beberapa hari terakhir ini bukan sekadar rentetan protes jalanan biasa. Di balik kerusuhan dan bentrokan yang menghiasi pemberitaan, tersimpan kisah besar tentang operasi infiltrasi politik nyata yang kini berlangsung terang-terangan di jalanan Amerika Serikat. Ini bukan teori konspirasi murahan—fakta-fakta dan data mengarah pada skenario yang jauh lebih serius dan terorganisir dari sekadar protes spontan warga.

Prolog Sebuah Kekacauan—Gelombang Protes yang Berujung Darurat

Dalam hitungan hari, kota Los Angeles diguncang gelombang demonstrasi besar-besaran. Semuanya dipicu oleh aksi penggerebekan aparat Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) di sejumlah lokasi persembunyian imigran ilegal. Lebih dari seratus orang ditangkap, situasi pun memanas dan segera lepas kendali. Massa tidak hanya memblokir jalan dan mengepung mobil polisi, namun aksi mulai anarkis ketika bom molotov dilemparkan ke arah aparat.

Pemerintah pusat di bawah komando Presiden Donald Trump pun bergerak cepat. Garda Nasional Amerika Serikat langsung dikerahkan ke jantung kota Los Angeles. Status darurat pun ditetapkan, jam malam diberlakukan, dan atmosfer kota berubah drastis—seolah-olah kota terbesar kedua di Amerika itu sedang dalam kondisi perang.

Benturan Kekuasaan—Konflik Federal vs Negara Bagian

Langkah cepat Presiden Trump langsung menuai perdebatan di berbagai level. Gubernur California, Gavin Newsom, secara terbuka menuding pengerahan Garda Nasional ke Los Angeles sebagai tindakan inkonstitusional. Menurut Newsom, komando tertinggi Garda Nasional seharusnya berada di tangan gubernur negara bagian, bukan presiden.

Trump tak bergeming. Ia bahkan menyiapkan Marinir AS untuk siaga penuh di sekitar Los Angeles. Situasi pun kian tegang. Perdebatan sengit muncul, baik di dunia maya maupun diskusi masyarakat, tentang siapa sesungguhnya yang berhak memerintah Garda Nasional. Mana yang lebih kuat: kekuasaan federal atau negara bagian? Tak sedikit yang membandingkan peristiwa Los Angeles ini dengan tragedi Tiananmen di Tiongkok pada 1989—tentara menghadapi rakyatnya sendiri, dengan prosedur hukum dan kepentingan yang bertolak belakang.

Namun, jelas ada perbedaan mendasar. Jika di Tiananmen tentara adalah “pasukan partai” yang menumpas rakyat tanpa proses hukum, di Amerika Serikat prosedur konstitusi dan hukum tetap dipegang sebagai acuan utama, meskipun dalam praktiknya tetap menyisakan perdebatan sengit tentang prioritas dan wewenang.

Melihat ke Balik Layar—Apakah Ini Hanya Protes Spontan?

Edisi laporan khusus ini sengaja tidak hanya mengupas polemik antara Trump dan Newsom atau membandingkannya dengan tragedi politik di belahan dunia lain. Pertanyaan utamanya: apakah protes di Los Angeles ini murni gerakan spontan masyarakat, atau justru sebuah operasi terstruktur?

Banyak pihak, khususnya media arus utama, memotret fenomena ini sekadar sebagai letupan sosial akibat kebijakan imigrasi yang keras. Namun, laporan ini menemukan benang merah dan data yang jarang, bahkan hampir tidak pernah, diangkat ke permukaan publik Amerika. Di balik protes ini, ada jejaring besar “agen merah”—operator yang menghubungkan aktivis kampus, organisasi masyarakat, dan gerakan sosial di Amerika langsung ke Tiongkok.

Jaringan Merah—Anatomi Operasi dan Nama Besar di Baliknya

Siapakah sebenarnya yang menggerakkan dan membiayai seluruh rangkaian aksi ini? Siapa yang mencetak spanduk, membagikan kaos seragam, menyusun jadwal aksi, mengatur penasehat hukum, hingga mengundang para streamer untuk menyiarkan langsung ke seluruh dunia?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut hampir selalu bermuara pada satu nama: Neville Roy Singham. Singham adalah miliarder Amerika Serikat yang kini menetap di Shanghai, Tiongkok. Ia adalah mantan pengusaha IT Silicon Valley, seorang pemuja ideologi Mao Zedong, sekaligus penyandang dana utama berbagai gerakan mahasiswa radikal di Amerika Serikat.

Singham bukan sekadar dermawan. Ia adalah arsitek operasi jaringan media sayap kiri yang kontennya hampir seluruhnya merupakan duplikasi propaganda resmi pemerintah Tiongkok. Ia adalah alumni teologi Columbia University, namun lebih dikenal sebagai pendiri perusahaan dan penghubung resmi berbagai lembaga, mulai dari media pemerintah Tiongkok, kampus-kampus elite di Shanghai, hingga departemen propaganda partai.

Jaringan ini sangat terorganisir—mengelola arus dana, publikasi, rekrutmen kader, hingga penetrasi ke berbagai kampus ternama Amerika, bahkan ke parlemen dan institusi legislatif. Di jalanan Los Angeles, demonstran yang meneriakkan “Get ICE Out”, mengangkat spanduk, mengenakan kaos seragam, dan menyanyikan slogan, sesungguhnya adalah hasil kerja sistematis jaringan merah yang kini aktif menata ulang opini publik Amerika dari dalam.

Bukti-Bukti Keterlibatan Jaringan Internasional

Sebagian masyarakat mungkin masih meragukan paparan ini, menyangka semua itu sekadar teori konspirasi yang berlebihan. Namun, data keuangan, aliran dana, dan dokumen organisasi menunjukkan betapa sistematisnya pola infiltrasi ini. Bukan lagi sekadar agen bayangan, kini mereka hadir sebagai agen resmi, terbuka, dan berani menantang sistem Amerika di ruang publik.

Bahkan, pemerintah Trump menyadari sepenuhnya bahaya ini. Itulah sebabnya, langkah yang diambil bukan lagi sekadar penindakan hukum biasa, tetapi pengerahan kekuatan militer demi menjaga stabilitas negara dan mencegah operasi opini yang bisa merusak fondasi peradaban Amerika Serikat.

Eksportir Model Gerakan—Dari Ideologi ke Aktivisme Jalanan

Di masa lalu, Tiongkok dikenal sebagai pengekspor ideologi revolusi. Kini, model yang diekspor adalah sistem gerakan sosial dan infiltrasi opini. Jika dulu yang dikirim adalah guru-guru Institut Konfusius, kini aktivis jalanan dari Partai Sosialis dan Pembebasan dikirim ke Amerika, Kanada, Eropa, bahkan Taiwan.

Pertanyaannya, apakah Amerika siap menghadapi skema ini? Bagaimana pemerintah dan legislatif akan menanggapi operasi yang bergerak di bawah permukaan, namun hasilnya nyata di jalanan?

Ancaman Nyata dan Langkah Perlawanan

Dalam waktu dekat, perubahan besar di Amerika Serikat sangat mungkin terjadi, terutama terkait UU Agen Asing dan regulasi imigrasi. Kongres dan pemerintah mulai mengambil langkah nyata untuk memutus jalur dana, membongkar jejaring infiltrasi, serta memperkuat pertahanan sistem hukum dan konstitusi dari serangan operasi opini.

Tak kalah penting, model “jaringan merah” ini patut diwaspadai sebagai ancaman global—karena pola, dana, dan aktor di baliknya sudah merambah Taiwan, Kanada, hingga Eropa.

Penutup:

Apa yang terjadi di Los Angeles bukan sekadar demonstrasi kebijakan imigrasi, melainkan bagian dari perang panjang antara infiltrasi dan pertahanan, antara operasi opini dan sistem peradaban. Ini bukan lagi cerita fiksi, namun realita yang menuntut ketegasan, kecerdasan, dan sinergi seluruh elemen bangsa—bukan hanya Amerika, tapi juga negara-negara demokratis di seluruh dunia. (kyr)

‘Jalan Kecil yang Dilalui’ di Padang Rumput Membawa Penyelamat ke Tempat Persembunyian Keluarga yang Mengejutkan

EtIndonesia. Dua bulan lalu, anggota staf di tempat pembuangan sampah konstruksi melihat seekor anjing hamil besar berkeliaran di sekitar lokasi.

“Para karyawan di kantor tiket memperhatikannya berkeliaran, tampak lapar,” Nancy Cowan, anggota dewan dan relawan Three Little Pitties Rescue, memberi tahu The Dodo.

Sayangnya, tempat pembuangan sampah tersebut merupakan tempat pembuangan umum bagi anjing, terutama yang hamil, jadi staf terbiasa merawat anak anjing yang terlantar hingga bantuan datang. Mereka menyediakan makanan untuk anak anjing yang hamil, tetapi tidak melihatnya lagi untuk beberapa saat.

“Dia menghilang selama beberapa hari, lalu akhirnya muncul dalam kondisi jauh lebih kurus,” kata Cowan. “Jadi kami tahu dia pernah melahirkan anak anjing di suatu tempat.”

Cowan mulai mencari induk anjing dan anak-anaknya ke mana-mana, karena tahu mereka akan membutuhkan dukungan. Cowan tahu bahwa induk anjing biasanya suka mencari perlindungan di bawah tempat sampah, tempat mereka dapat melindungi anak-anak anjing mereka yang baru lahir, jadi dia memulai pencariannya di sana.

“Saya melihat tempat sampah yang ditumbuhi rumput tinggi dan jalan setapak kecil di bawahnya,” kata Cowan. “Jadi itulah petunjuk saya.”

Benar saja, ada induk anjing itu, yang menjaga anak-anaknya. Awalnya, induk anjing itu terlalu takut untuk membiarkan Cowan mendekatinya. Cowan menghabiskan beberapa hari memberinya makan dan mendapatkan kepercayaannya. Begitu anjing itu akhirnya merasa nyaman, induk anjing itu membiarkan Cowan mendekati anak-anaknya.

Tim penyelamat datang segera setelah itu dan memindahkan anjing-anjing itu ke tempat penitipan anak, tempat mereka semua dapat pulih dalam lingkungan yang aman dan damai.

Dalam dua bulan sejak mereka diselamatkan, induk anjing itu, yang bernama Lucy, telah mendapatkan semua perawatan yang layak diterimanya. Pada Hari Ibu, Lucy bahkan disajikan sarapan di tempat tidur. Begitu dia dikebiri, dia akan siap untuk diadopsi.

“Dia adalah induk yang sangat bersyukur dan kami bersyukur menjadi bagian dari perjalanannya,” tulis Three Little Pitties Rescue di Instagram.

Mengenai anak-anak anjing itu, mereka semua telah disapih dan siap untuk diadopsi. Satu telah dipilih oleh keluarga selamanya, dan lima sisanya, bernama Teddy, Cleo, Sadie, Rusty, dan Willow, siap untuk dibawa pulang kapan saja.

“Anak-anak anjing itu tumbuh subur,” kata Cowan.

Ini adalah akhir yang bahagia bagi keluarga yang beranggotakan tujuh orang itu. Dari tinggal di bawah tempat sampah hingga mendapatkan perlakuan istimewa setiap hari, kehidupan mereka tak dapat dikenali lagi.(yn)

Sumber: the dodo

Mengejutkan!  Akhir Juni PKT Akan Alami Guncangan Besar?  Trump Serukan Tiongkok untuk Membuka Diri, Ada Apa Media Partai Bergerak Serempak?

Li Jingyao -Secretchina.com 

Semakin banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa situasi politik internal Partai Komunis Tiongkok (PKT) sudah mengalami sejumlah perubahan. Media corong PKT pada 10 Juni, People’s Daily (Harian Rakyat) menerbitkan artikel berjudul “Semakin Terbukanya Negara, Semakin Memacu Kemajuan Kita — Wawancara dengan Ren Zhengfei”. Bahkan,  beberapa waktu terakhir, internet di daratan Tiongkok juga ramai dengan kemunculan kabar mengenai para pejabat tinggi PKT yang telah pensiun. Selain itu, beberapa orang yang memiliki kedekatan dengan kalangan elit militer mengungkapkan bahwa akan terjadi perubahan secara besar-besaran di panggung politik Tiongkok pada akhir Juni mendatang.

Trump: Kami Ingin Pasar Tiongkok Terbuka

Salah satu indikator penting dalam mengamati perubahan situasi di Tiongkok adalah melalui jaringan internet dan media resmi negara.

Pada 9 Juni, putaran kedua negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok berlangsung di London, Inggris. Dilaporkan bahwa kedua pihak memfokuskan pembahasan pada pembatasan ekspor logam tanah jarang  dan semikonduktor. 

Pada kesempatan itu, Delegasi AS diwakili oleh Perwakilan Dagang Jamieson Greer, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Sementara itu, pihak Tiongkok diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, Menteri Perdagangan Wang Wentao, serta Wakil Menteri sekaligus Perwakilan Perdagangan Internasional Li Chenggang.

Pejabat tinggi Gedung Putih menyatakan bahwa jika Beijing bersedia mempercepat ekspor logam tanah jarang, maka Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akan melonggarkan pembatasan penjualan chip ke Tiongkok.

Trump mengatakan, “Kami ingin membuka pasar Tiongkok. Jika kami tidak bisa melakukannya, mungkin kami tidak akan melakukan apa-apa sama sekali.” Ia juga kembali menegaskan bahwa Tiongkok “selama bertahun-tahun telah mengambil keuntungan dari Amerika Serikat.”

People’s Daily: Semakin Terbuka Sebuah Negara, Semakin Maju Kita

Setelah Trump menyampaikan harapannya agar pasar Tiongkok dibuka, media resmi PKT People’s Daily langsung menanggapi pada 10 Juni dengan menerbitkan artikel utama berjudul “Semakin Terbukanya Negara, Semakin Memacu Kemajuan Kita — Wawancara dengan Ren Zhengfei.”

Pengamat politik Jiang Feng, dalam kanal medianya, menyatakan bahwa menghadapi gaya bicara Trump seperti itu, PKT tidak bisa lagi bersikap konfrontatif secara langsung. “Jadi kali ini PKT mengganti strategi: tidak membalas dengan keras, tidak menyerang balik, melainkan langsung mendorong Ren Zhengfei (pendiri Huawei) ke depan, dan memberinya panggung di halaman depan People’s Daily.”

Ren Zhengfei dalam wawancaranya menyampaikan bahwa Huawei “belum sehebat itu,” dan “Amerika Serikat melebih-lebihkan teknologi kami,” dengan sikap yang menunjukkan seolah-olah berkata, “Kami bukan musuh yang ingin kalian hancurkan,” dan “Kami ini lemah.”

Jiang Feng menganalisis, “Jika kita melihat dari waktu, latar belakang politik, dan di mana wawancara itu dipublikasikan, kita bisa mengetahui bahwa ini bukan keinginan pribadi Ren Zhengfei untuk bersuara, melainkan ada pihak yang membutuhkan Ren untuk berbicara. Siapa? Petinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT), lebih tepatnya faksi yang saat ini mengendalikan opini publik.” Ia menilai bahwa PKT mendorong Ren Zhengfei tampil ke depan karena “Partai tidak bisa secara langsung mengucapkan kata-kata yang lembek, karena akan terlihat sangat memalukan.”

Hal  menarik yang patut dicermati adalah sepanjang wawancara tersebut sama sekali tidak disebutkan nama Xi Jinping maupun gelarnya selaku  “Sekretaris Jenderal.” Hanya di kalimat terakhir muncul secara formal sebuah frasa berbunyi, “Negara di bawah kepemimpinan Partai…”. Jiang Feng menilai ini adalah upaya yang disengaja untuk menyingkirkan unsur Xi dan mengurangi aroma partai (PKT).

Dalam wawancara itu, Ren Zhengfei tampaknya menyampaikan pesan, “Kami tidak sekuat itu, jadi jangan langsung memblokir jalan kami.” Pesan lainnya seakan berbunyi, “Kami sudah mengganti orang-orang yang akan berkomunikasi dengan kalian.”

Jiang Feng menekankan, makna sebenarnya yang ingin disampaikan dari balik ini semuanya adalah bahwa sistem politik sedang mengirimkan “sinyal negosiasi” kepada pemerintahan Trump. Ada dua makna utama:

  1. Kami tidak lagi bersikeras pada narasi konfrontatif; tolong beri kami sebuah kesempatan.
  2. Kami bukan Xi Jinping. Kami adalah “Tiongkok generasi berikutnya” yang tidak akan meneruskan kebijakan keras yang lama.

Jiang Feng menyimpulkan bahwa ini menandai adanya perubahan mendasar dalam gaya bahasa sistem propaganda. Rezim saat ini mulai menarik diri secara kolektif, merendahkan nada, dan mengganti pendekatan retorik. Dulu mereka berkata, “Kami akan memecahkan blokade,” sekarang menjadi, “Sebenarnya kami masih jauh tertinggal.” Dulu mereka menyatakan, “Barat takut kami melampaui mereka,” kini berubah menjadi, “Barat sebenarnya terlalu melebih-lebihkan kami.”

Munculnya Bertubi-tubi Berita Tentang Pejabat Pensiunan: Pertanda Xi Jinping Kehilangan Kekuasaan?

Partai Komunis Tiongkok (PKT) melalui Ren Zhengfei mencoba melunak kepada Amerika Serikat, sekaligus mengirimkan sinyal bahwa “puncak kekuasaan partai” telah berganti orang. Media daratan Tiongkok dan media sosial dalam beberapa waktu terakhir juga tiba-tiba dipenuhi dengan berita-berita yang berkaitan dengan para pejabat tinggi PKT yang telah pensiun, serta artikel-artikel sejarah yang secara halus menyindir situasi politik yang semakin goyah saat ini.

Pengamat politik Zhou Xiaohui dalam tulisannya menyebutkan bahwa salah satu contohnya adalah puisi karya Wen Jiabao berjudul Memandang Langit Penuh Bintang (仰望星空) yang kembali beredar luas di internet Tiongkok. Puisi itu mencerminkan sebuah harapan — harapan agar Wen benar-benar bisa mengambil pelajaran dari berbagai petunjuk yang diberikan langit, lalu memilih jalan yang benar, demi mewujudkan kebangkitan sejati bangsa Tiongkok dan membawa kehidupan yang bahagia bagi rakyat. Jika Wen benar-benar menempuh pilihan tersebut, namanya akan tercatat dalam sejarah dengan tinta emas.

Selain puisi Wen Jiabao, artikel berjudul Tian Jiyun: Aku Merindukan Era Hu Yaobang dan Zhao Ziyang di Kompleks Zhongnanhai juga kerap muncul kembali di media dan platform sosial Tiongkok.

Menurut Zhou Xiaohui, kemunculan kembali artikel Tian Jiyun dimaksudkan untuk menyindir pejabat tinggi PKT saat ini yang nepotis, gemar pamer kekuasaan, dan gila jabatan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di era Jiang Zemin, Hu Jintao, maupun Xi Jinping — semuanya pernah menunjukkan contoh mencolok dari praktik-praktik semacam itu. Meski artikel Tian tidak secara eksplisit menyebut “sang pemusatan kekuasaan” (merujuk pada Xi Jinping), maknanya tetap terasa sangat dalam dan tajam.

Selain itu, tulisan-tulisan dari mantan pemimpin seperti Hu Jintao, Wang Qishan, Hui Liangyu, dan Li Lanqing juga turut bermunculan di media dan media sosial.

Zhou Xiaohui menegaskan, “Jika Xi Jinping masih berkuasa penuh, artikel-artikel dari para pejabat pensiunan ini tidak akan mungkin bermunculan secara masif. Kemunculan berita tentang para pensiunan ini merupakan salah satu indikator kuat bahwa Xi sedang kehilangan kekuasaan.”

Perombakan Besar Dunia Politik Tiongkok Menjelang Akhir Juni?


Pengamat politik Li Dayu dalam siaran medianya mengungkapkan bahwa menurut seorang narasumber yang memiliki akses langsung ke jajaran paling atas militer PKT, “Xi Jinping sejatinya sudah kehilangan kekuasaan dan pengaruh. Orang dalam yang dekat dengan elite militer PKT menyampaikan bahwa pada akhir Juni akan terjadi perubahan besar-besaran dalam dunia politik Tiongkok. Salah satu pertemuan rahasia yang digelar menjelang pertengahan Juni akan menjadi penentu akhir siapa sosok pengganti Xi di masa depan. Wang Yang dan Hu Chunhua saat ini super sibuk hingga tak sempat bernapas.”

“Para pejabat PKT ibarat ilalang yang condong ke mana angin bertiup. Sekarang mereka mulai berbondong-bondong ‘lompat pagar’ dan berpindah kubu. Wang dan Hu juga dikabarkan bersiap memulai reformasi sistem politik,” lanjut narasumber tersebut. Ia juga menyerukan kepada media internasional agar memberi perhatian serius terhadap momen sejarah besar yang akan segera tiba ini, serta mendorong, mendukung, bahkan mengarahkan kekuatan-kekuatan keadilan baik dari dalam maupun luar sistem, untuk bersama-sama membebaskan bangsa Tiongkok dari perbudakan Partai Komunis serta dari cengkeraman kekuatan jahat “iblis merah.” (asr)