EtIndonesia. Pada Rabu (4 Juni), Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza, setelah sehari sebelumnya terjadi serangan oleh Hamas di titik distribusi bantuan yang menewaskan sedikitnya 27 orang, sehingga bantuan kemanusiaan untuk sementara dihentikan. Pada hari yang sama, kelompok Houthi di Yaman juga menembakkan rudal ke arah Israel, yang dibalas oleh serangan udara Israel ke Suriah. Sementara itu, Iran menyatakan tidak menutup kemungkinan tercapainya kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat.
Serangan Israel di Gaza Berlanjut
Pada Rabu, operasi militer Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, terlihat asap membumbung tinggi di langit Gaza.
Sehari sebelumnya, terjadi insiden penembakan di salah satu titik distribusi bantuan di Gaza yang menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas. Lembaga kemanusiaan Gaza yang didukung Israel dan Amerika Serikat telah menghentikan distribusi makanan di tiga lokasi.
Militer Israel menyatakan bahwa tentaranya melepaskan tembakan peringatan terhadap beberapa tersangka yang dianggap mengancam keselamatan prajurit di lokasi distribusi bantuan tersebut, dan berjanji akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
“Belakangan ini terlihat adanya militan bersenjata yang menembaki warga sipil Gaza yang sedang menuju untuk menerima bantuan. Di Khan Younis bagian selatan, militan bertopeng menembaki warga Gaza secara langsung dari jarak dekat saat mereka mencoba mengambil bantuan kemanusiaan,” kata Juru bicara militer Israel, Brigjen Daniel Hagari.
Situasi Kemanusiaan Masih Genting
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa situasi di Gaza masih berbahaya dan pengiriman bantuan sangat sulit dilakukan. Meski begitu, sejak beroperasi, lembaga kemanusiaan Gaza telah menyalurkan 7 juta paket makanan.
Bruce menambahkan: “Tentu saja, jika Hamas meletakkan senjata dan membebaskan semua sandera maupun jenazah yang mereka tahan, maka pasukan Israel tidak perlu berada di sana untuk menjamin keamanan.”
Rudal dari Houthi, Serangan Balasan Israel
Pada hari yang sama, kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran meluncurkan rudal ke arah Israel, memicu alarm pertahanan udara nasional.
Militer Israel menyatakan bahwa rudal berhasil dicegat, dan hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan.
Sementara itu, sirene peringatan juga berbunyi di wilayah Dataran Tinggi Golan.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengungkapkan bahwa dua proyektil ditembakkan dari Suriah dan jatuh di area terbuka di wilayah Israel.
Israel kemudian melakukan serangan udara ke Suriah, dan menuduh presiden sementara Suriah, Ahmed Shara, sebagai dalang serangan tersebut.
Namun pemerintah Damaskus membalas tuduhan itu, menyatakan bahwa serangan udara Israel telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan besar, serta menegaskan kembali bahwa Suriah tidak bermaksud mengancam negara manapun.
Iran: Tidak Menutup Peluang Kesepakatan Nuklir
Dari pihak Iran, pada Rabu, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengkritik proposal Amerika Serikat dalam negosiasi nuklir. Namun ia juga menyatakan bahwa kemungkinan tercapainya kesepakatan dengan AS belum sepenuhnya ditutup. (Hui)
Laporan oleh Zhao Fenghua – NTD News